Resus Pterygium
-
Upload
anita-dwi-rachmawati -
Category
Documents
-
view
292 -
download
7
Embed Size (px)
description
Transcript of Resus Pterygium

REFLEKSI KASUS
PTERYGIUM
ARYANTI AMBARSARI20090310019

KASUS
Seorang laki-laki, 49 tahun, mengeluh penglihatan mata kirinya kabur sejak 3 bulan yang lalu. Keluhan dirasakan memberat dalam 2 minggu terakhir ini. Keluhan muncul disertai dengan adanya selaput di bagian putih mata kiri, mata merah dan berair. Pasien sering bepergian jauh menggunakan sepeda motor tanpa penutup helm maupun kacamata. Riwayat keluhan serupa, trauma mata, maupun operasi mata disangkal. Keluarga yang mengalami keluhan serupa, DM, HT, dan glaukoma tidak diketahui secara pasti.

• KESAN• Kesadaran : Compos Mentis• Keadaan Umum : Baik• OD : Tampak selaput
putih dari daerah konjungtiva nasal hingga kornea
• OS : Tampak selaput putih dari daerah konjungtiva nasal hingga kornea

PEMERIKSAAN SUBYEKTIF
PEMERIKSAA
N
OD OS
Visus Jauh 20/30 20/25
Refraksi Tidak dilakukan Tidak
dilakukan
Koreksi Tidak dilakukan Tidak
dilakukan
Visus Dekat Tidak dilakukan Tidak
dilakukan
Proyeksi
Sinar
Tidak dilakukan Tidak
dilakukan
Persepsi
Warna
Tidak dilakukan Tidak
dilakukan

OD OS
- Visus jauh 20/30
- Pada conjungtiva bulbi
terdapat selaput
berbentuk segitiga di
daerah nasal ke arah
kornea, ± 2 mm dari
tepi limbus, dengan
puncaknya di bagian
kornea.
- Injeksi konjungtiva (+)
- Visus jauh 20/25
- Pada conjungtiva bulbi
terdapat selaput
berbentuk segitiga di
daerah nasal ke arah
kornea, ± 4 – 5 mm dari
tepi limbus, tidak
melebihi tepi pupil,
dengan puncaknya di
bagian kornea.
- Injeksi konjungtiva (+)
PEMERIKSAAN OBYEKTIF (kesimpulan)

OD OS
- Pada permukaan
kornea terdapat
selaput putih ± 2 mm
dari tepi limbus,
dengan puncaknya di
bagian kornea.
- Pada permukaan
kornea terdapat
selaput putih ± 4 - 5
mm dari tepi limbus,
tidak melebihi
pinggiran pupil-mata
dalam keadaan
cahaya normal-
dengan puncaknya di
bagian kornea.

• DIAGNOSIS• OD Pterygium derajat II dengan inflamasi• OS Pterygium derajat III dengan inflamasi
• TERAPI• Dexamethasone 0,1% ED 3x ODS• Rencana ekstirpasi pterygium jika
inflamasi membaik
• PROGNOSIS• Visam, Sanam, Vitam, dan Kosmeticam :
dubia ad bonam

ANATOMI

LAPISAN KORNEA

PTERYGIUM

DEFINISI
• Pertumbuhan jaringan fibrovaskuler pada subkonjungtiva dan tumbuh menginfiltrasi permukaan kornea
• Pertumbuhan ini biasanya terletak pada celah kelopak bagian nasal ataupun temporal konjungtiva yang meluas ke daerah kornea
• Berbentuk segitiga dengan puncak di bagian sentral atau di daerah kornea

ETIOLOGI & FAKTOR RESIKO
• ETIOLOGI• Belum diketahui
secara pasti
• FAKTOR RESIKO• Paparan ultraviolet• Mikrotrauma kronis
mata• Infeksi
mikroba/virus• Defisiensi fungsi
lakrimal• Paparan angin &
debu

PATOFISIOLOGIPapara
n (angin, debu, sinar UV),
mikrotrauma, infeksi
Regulasi
kolagenasi,
migrasi sel,
angiogenesis
Perubahan
degenerasi
kolagen &
proliferasi
jaringan
Timbul jaringa
n fibrovas
kular
UV-B faktor mutagenik bagi tumor suppressor gen p53 yang terdapat pada stem sel basal di limbus
Ekspresi sitokin TGF-B &VGEF
Pertumbuhan fibrovaskular merusak epitel kornea & Membrana Bowman
Kerusakan Membrana Bowman akan mengeluarkan substrat untuk pertumbuhan pterygium

KLASIFIKASI• Derajat 1
jika pterygium hanya terbatas pada limbus kornea.• Derajat 2
jika sudah melewati limbus kornea tetapi tidak lebih dari 2 mm melewati kornea.
• Derajat 3 sudah melebihi derajat 2 tetapi tidak melebihi pinggiran pupil mata dalam keadaan cahaya normal (pupil dalam keadaan normal sekitar 3 – 4 mm)
• Derajat 4pertumbuhan pterygium melewati pupil sehingga mengganggu penglihatan.
(Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia)


• Derajat 1 : puncak pterygium tidak mencapai garis tengah antara limbus dan pupil.
• Derajat 2 : puncak pterygium melewati garis tengah tetapi tidak mencapai pupil.
• Derajat 3 : puncak pterygium melewati pinggir pupil.
(William Tratlers. Emedicine.2008)


PENEGAKKAN DIAGNOSIS
• ANAMNESA• Asimptomatik• Mata merah• Pandangan kabur
• PEMERIKSAAN FISIK
• Penebalan berupa lipatan bentuk segitiga pada celah kelopak bagian nasal atau temporal konjungtiva meluas dan berpuncak pada kornea
• Bilateral/unilateral

DIAGNOSA BANDING
• PINGUECULA• Benjolan pada konjungtiva bulbi pada
celah kelopak bagian nasal

• PSEUDOPTERYGIUM• Perlekatan konjungtiva dengan kornea
yang cacat. Letak pseudopterygium pada daerah konjungtiva yang terdekat dengan proses kornea yang rusak sebelumnya. Terdapat riwayat kelainan kornea sebelumnya.

PENATALAKSANAAN
• KONSERVATIF• Observasi selama 3 bulan untuk pterygium
derajat 1-2• Pterygium (semua derajat) radang
Kortikosteroid/NSAID 3x sehari selama 7 hari
• BEDAH• Pterygium derajat 3-4• Pterygium sering memberikan keluhan mata
merah dan berair (iritan)• Kosmetik

TEKNIK PEMBEDAHAN
• Teknik Bare Sclera• Autograft Konjungtiva• Cangkok Membran Amnion

REFERENSI
• Vaughan DG, Asbury T, Eva PR. 2009. Konjungtiva. Dalam Oftamologi umum. Edisi 17. Jakarta : Widya Medika. Hal 123.
• Ilyas,Sidharta. 2006. Konjungtiva dan Sklera. Dalam Penuntun Ilmu Penyakit Mata. 3rd edisi. Jakarta : Balai Penerbit FKUI, hlm : 107-108.
• P. Fisher, Jerome, William Trattler. 2008. Pterygium. Diambil dari http://www.emedicine.com