Resume Tentang Peraturan Dan Teori Investasi

20
TUGAS RESUME TENTANG PERATURAN DAN TEORI INVESTASI PENDAHULUAN A. LATAR BELAKNG Dunia globalisasi merupakan hal yang sudah tak asing buat kita semua, dunia globalisasi telah masik kesemua negara tak heran globalisasi membawan hal yang baik dan buruknya. Globalisasi juga telah berkembang merambat kedunia perekonomian biasanya berupa penanaman modal pada suatu sektor industri, setiap individu pada dasarnya memerlukan investasi, karena dengan investasi setiap orang dapat mempertahankan dan memperluas basis kekayaannya yang dapat digunakan sebagai jaminan sosial dimasa depannya. Seseorang sering tidak menyadari dirinya telah melakukan investasi, misalnya dengan menabung dan sebagainya. Begitu juga dengan pemerintah untuk memperkuat perekonomian negara maupun daerah pemerintah harus berupaya untuk menarik investor agar dapat menamankan investasi di negara tersebut khususnya di Indonesia. B. PERATURAN INVESTASI : 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 49 tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Investasi Pemerintah Peraturan ini berisi tentang pelaksanaan ketentuan pasal 41 ayat (3) Undang-Undang nomor 1 tahun 2004 tentang perbendaharaan negara agar terselenggara tertib administrasi dan pengelolaan investasi pemerintah, telah ditetapkan dasar hukum pengelolaan investasi pemerintah yang dituangkan dalam peraturan pemerintah nomor 1 tahun 2008 tentang investasi pemerintah.

description

investasiteori investasiresume peraturan investasiRuskanu Maarif

Transcript of Resume Tentang Peraturan Dan Teori Investasi

Page 1: Resume Tentang Peraturan Dan Teori Investasi

TUGAS RESUME TENTANG PERATURAN DAN TEORI INVESTASI

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKNG

Dunia globalisasi merupakan hal yang sudah tak asing buat kita semua, dunia globalisasi telah masik kesemua negara tak heran globalisasi membawan hal yang baik dan buruknya. Globalisasi juga telah berkembang merambat kedunia perekonomian biasanya berupa penanaman modal pada suatu sektor industri, setiap individu pada dasarnya memerlukan investasi, karena dengan investasi setiap orang dapat mempertahankan dan memperluas basis kekayaannya yang dapat digunakan sebagai jaminan sosial dimasa depannya. Seseorang sering tidak menyadari dirinya telah melakukan investasi, misalnya dengan menabung dan sebagainya. Begitu juga dengan pemerintah untuk memperkuat perekonomian negara maupun daerah pemerintah harus berupaya untuk menarik investor agar dapat menamankan investasi di negara tersebut khususnya di Indonesia.

B. PERATURAN INVESTASI :

1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 49 tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Investasi Pemerintah

Peraturan ini berisi tentang pelaksanaan ketentuan pasal 41 ayat (3)

Undang-Undang nomor 1 tahun 2004 tentang perbendaharaan negara agar

terselenggara tertib administrasi dan pengelolaan investasi pemerintah, telah

ditetapkan dasar hukum pengelolaan investasi pemerintah yang dituangkan dalam

peraturan pemerintah nomor 1 tahun 2008 tentang investasi pemerintah.

Ketentuan dalam peraturan pemerintah nomor 1 tahun 2008 tentang investasi

pemerintah dimaksud antara lain mengatur bahwa investasi pemerintah dapat

dilaksanakan setelah melalui penelitian dan persetujuan dari badan investasi

pemerintah serta memerlukan kajian kelayakan dan rekomendasi dari komite

investasi pemerintah.

Dalam perkembangannya, terdapat undang-undang yang mengamanatkan

penugasan khusus kepada badan investasi pemerintah untuk melaksanakan investasi

pemerintah. Investasi pemerintah yang ditugaskan kepada badan invesatasi

pemerintah tersebut merupakan program yang harus dilaksanakan oleh badan

Page 2: Resume Tentang Peraturan Dan Teori Investasi

investasi pemerintah. Selain diamanatkan dalam undang-undang, penugasan khusus

kepada badan investasi pemerintah untuk melaksanakan investasi pemerintah juga

dapat diberikan oleh pemerintah, yang dalam hal ini oleh presiden atau menteri

keuangan selaku bendahara umum negara agar badan investasi pemerintah dapat

melaksanakan investasi pemerintah sebagai penugasan khusus yang diamanatkan

dalam undang-undang dan/atau oleh presiden atau menteri keuangan selaku

bendahara umum negara secara efektif, diperlukan dasar hukum yang memadai bagi

badan investasi pemerintah untuk melaksanakan penugasan khusus dimaksud.

Dengan dasar hukum tersebut, maka pelaksanaan investasi pemerintah dimaksud

oleh badan investasi pemerintah dapat dilakukan tanpa terlebih dahulu melalui

penelitian dan persetujuan dari badan rekomendasi dari komite investasi pemerintah

sebagai pelaksana kewenangan supervisi pengelolaan investasi pemerintah. Untuk

itu, terhadap beberapa beberapa ketentuan dalam peraturan pemerintah nomor 1

tahun 2008 tentang investasi pemerintah perlu dilakukan perubahan.

2. Undang –undang nomor 22/1999 dan Undang-undang nomor 25/1999, otoritas

daerah untuk mengurus daerahnya semakin luas. Pemerintah pusat telah

menyerahkan sebagaian kewenagannya daerah, termasuk juga dalam urusan invesati

tertentu. Investasi ini dapat dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat luas.

Dalam era otonomi daerah ini untuk menarik investasi ke daerah, pemerintah

daerah mempunyai kewajiban untuk menggali segala potensi yang ada di daerahnya.

Pemerintah harus mempertemukan “ keinginan daerah dan keinginan investor”. Bagi

investor daya tarik ini tidak hanya berupa endowment resources, tetapi juga variabel

yang mendukungnya, seperti regulasi daerah, sumber daya manusia dan sebagainya.

3. Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2007 tentang

Investasi Pemerintah

Pengelolaan investasi pemerintah sebagaimana diatur dalam Peraturan

Pemerintah ini dilaksanakan dengan memperhatikan asas-asas sebagai berikut:

a. Asas fungsional, yaitu pengambilan keputusan dan pemecahan masalah di

bidang investasi pemerintah dilaksanakan oleh Menteri Keuangan, badan

Page 3: Resume Tentang Peraturan Dan Teori Investasi

investasi pemerintah, badan usaha, menteri teknis/pimpinan lembaga

sesuai fungsi, wewenang, dan tanggung jawab masing- masing.

b. Asas kepastian hukum, yaitu investasi pemerintah hams dilaksanakan

berdasarkan hukum dan peraturan perundangundangan yang berlaku.

c. Asas efisiensi, yaitu investasi pemerintah diarahkan agar dana investasi

digunakan sesuai batasan standar kebutuhan yang diperlukan dalam rangka

menunjang penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi pemerintahan secara

optimal.

d. Asas akuntabilitas, yaitu setiap kegiatan investasi pemerintah hams

dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat dengan memperhatikan rasa

keadilan dan kepatutan.

e. Asas kepastian nilai, yaitu investasi pemerintah hares didukung oleh

adanya ketepatan jumlah dan nilai investasi dalam rangka optimalisasi

pemanfaatan dana dan divestasi serta penyusunan laporan keuangan

pemerintah.

Ruang lingkup investasi pemerintah dalam Peraturan Pemerintah ini

mengacu pada rumusan Pasal 41 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004

tentang Perbendaharaan Negara. Investasi jangka panjang sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 41 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara terdiri dari investasi dengan cara pembelian

saham, surat utang, dan investasi langsung. Investasi pemerintah

sebagaimana dimaksud pada Pasal 41 Undang-Undang Nomor 1 Tahun

2004 berupa investasi jangka panjang yang bersifat permanen dan

investasi jangka panjang yang bersifat non permanen. Kedua bentuk

investasi pemerintah tersebut memiliki jangka waktu lebih dari satu tahun.

Investasi pemerintah yang diatur dalam Peraturan Pemerintah ini

meliputi investasi jangka panjang non permanen yang terdiri dari

pembelian surat berharga, dalam bentuk saham dan surat utang, dan

investasi langsung. Investasi langsung tersebut adalah investasi langsung

jangka panjang yang bersifat non permanen dengan cara pola kerja sama

Page 4: Resume Tentang Peraturan Dan Teori Investasi

pemerintah dengan badan usaha dalam penyediaan infrastruktur dan non

infrastruktur.

Sedangkan investasi langsung jangka panjang yang bersifat permanen

dengan cara penyertaan modal kepada BUMN/BUMD, dan perseroan

terbatas Iainnya diatur tersendiri sesuai dengan ketentuan perundang-

undangan.

Ruang lingkup pengelolaan dalam Peraturan Pemerintah ini meliputi

perencanaan kebutuhan dan analisis risiko, pelaksanaan investasi,

penatausahaan dan pertanggungjawaban investasi, pengawasan dan

divestasi.

Pada prinsipnya sesuai dengan Pasal 7 ayat (2) huruf h Undang-Undang

Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara bahwa Menteri

Keuangan selaku Bendahara Umum Negara berwenang menempatkan uang

negara dan mengelola/menatausahakan investasi.

Sebagai konsekuensi dari prinsip tersebut di atas, maka kewenangan

pengelolaan investasi pemerintah pusat dilaksanakan oleh Menteri Keuangan

selaku Bendahara Umum Negara. Kewenangan pengelolaan investasi

pemerintah meliputi kewenangan regulasi, supervisi, dan operasional. Dalam

pengelolaan investasi pemerintah, Menteri Keuangan mempunyai

kewenangan supervisi dan pelaksanaan kewenangan tersebut dibantu oleh

komite investasi pemerintah.

Dalam pelaksanaan pengelolaan investasi pemerintah diperlukan juga

institusi/badan yang menjalankan kewenangan sebagai operator.

Institusi/badan ini sebagai suatu badan layanan umum yang berada di

bawah Departemen Keuangan. Badan investasi pemerintah dipimpin

seorang kepala badan yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan. Untuk

pengawasan internal dalam badan investasi pemerintah tersebut, Menteri

Page 5: Resume Tentang Peraturan Dan Teori Investasi

Keuangan dapat membentuk dewan pengawas apabila diperlukan sesuai

dengan kebutuhan rentang pengendalian internal dalam pelaksanaan

investasi pemerintah. Kelembagaan yang terkait dengan penanganan

pengelolaan investasi pemerintah ini mempunyai pemisahan fungsi yang

jelas antara fungsi regulasi, supervisi, dan operasional sebagaimana

dijelaskan dalam batang tubuh Peraturan Pemerintah ini pada pasal- pasal

yang mengatur masalah kewenangan.

Perencanaan kebutuhan pengelolaan investasi pemerintah pada prinsipnya

diperlukan suatu koordinasi kelembagaan pada pengelolaan investasi

pemerintah dalam rangka pencapaian efisiensi dan efektivitas dalam

pengelolaan investasi. Perencanaan kebutuhan investasi pemerintah hares

ditetapkan oleh Menteri Keuangan. Penetapan sebagaimana dimaksud

berdasarkan usulan badan investasi pemerintah.

Perencanaan kebutuhan investasi pemerintah dalam penyediaan

infrastruktur dan non infrastruktur pada dasarnya harus

mempertimbangkan kesesuaian dengan rencana pembangunan jangka

menengah nasional dan rencana strategis sektor berkenaan, analisis biaya

dan manfaat ekonomi, sosial serta manfaat lainnya. Perencanaan kebutuhan

investasi pemerintah dalam bentuk pembelian surat berharga disusun oleh

badan investasi pemerintah berdasarkan masukan penasihat investasi/pejabat

fungsional independen. Analisis risiko dalam perencanaan kebutuhan

investasi pemerintah diatur dengan prinsip kehati-hatian dan

pengelolaan pembagian risiko, sehingga tujuan investasi pemerintah dapat

terlaksana dengan tepat, efektif, dan efisien.

Pada dasarnya pelaksanaan investasi pemerintah dilakukan oleh badan

investasi pemerintah berdasarkan persetujuan Menteri Keuangan. Untuk

pelaksanaan investasi pemerintah dengan cara pembelian surat berharga,

inisiatifnya dapat berasal dari badan investasi pemerintah berdasarkan usulan

penasihat investasi. Pelaksanaan investasi pemerintah dalam penyediaan

infrastruktur dan non infrastruktur yang akan dikerjasamakan dengan badan

usaha didasarkan atas usulan menteri teknis/pimpinan lembaga. Usulan

Page 6: Resume Tentang Peraturan Dan Teori Investasi

tersebut merupakan hasil identifikasi dan konsultasi publik atas proyek

sektoral yang mempunyai prioritas nasional yang dilakukan oleh menteri

teknis/pimpinan lembaga untuk dikerjasamakan dengan badan usaha.

Pelaksanaan investasi pemerintah dalam penyediaan infrastruktur dan

non infrastruktur yang dikerjasamakan dengan badan usaha hams

mempertimbangkan pembagian risiko antar pihak dengan prinsip

menitikberatkan pada sumber dana komersial/ swasta serta

meminimalkan sumber dana pemerintah. Hal ini sesuai dengan

konsekuensi logis bahwa peran pemerintah sebenarnya sebatas memberikan

dukungan sebagai fasilitator dan regulator dalam rangka meningkatkan

pertumbuhan ekonomi dalam pelaksanaan pembangunan nasional.

Untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan

investasi pemerintah, lembaga-lembaga yang terkait harus

menyelenggarakan akuntansi atas pelaksanaan investasi pemerintah. Di

samping itu, laporan pertanggungjawaban keuangan atas investasi

pemerintah perlu disampaikan tepat waktu dan disusun mengikuti

standar akuntansi, yaitu Standar Akuntansi Pemerintahan yang diacu oleh

pengelola investasi pemerintah dan Standar Akuntansi Keuangan yang

diacu oleh badan investasi pemerintah. Namun demikian,

penggabungan laporan keuangan badan investasi pemerintah pada laporan

kementerian/lembaga mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan.

Dalam rangka mendukung sistem informasi dan tertib administrasi,

pengelola investasi pemerintah, badan investasi pemerintah, badan

yang mengelola dana bergulir pada kementerian teknis dan badan usaha

yang menguasai dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan investasi

pemerintah wajib menatausahakan dan memelihara dokumen tersebut

dengan baik.

Hubungan fungsi kelembagaan dan pertanggungjawaban keuangan

di dalam Peraturan Pemerintah ini dijelaskan secara jelas atas masing-

masing substansi yang harus dipertanggungjawabkan, yaitu kepala badan

investasi pemerintah bertanggung jawab secara fungsional atas uang dan

Page 7: Resume Tentang Peraturan Dan Teori Investasi

barang yang menjadi tanggung jawabnya kepada Menteri Keuangan,

sedangkan menteri teknis/pimpinan lembaga bertanggung jawab secara

formal dan material kepada Presiden atas pelaksanaan kebijakan investasi

langsung dalam penyediaan infrastruktur dan non infrastruktur yang berada

dalam penguasaannya.

Menteri Keuangan juga bertanggung jawab atas hak dan kewenangan

investasi serta ketaatan terhadap peraturan atas pelaksanaan penerimaan

dan pengeluaran yang berkaitan dengan investasi pemerintah.

Laporan keuangan investasi pemerintah diharapkan dapat

menghasilkan statistik penggunaan dana bergulir pada Rekening Induk

Dana Investasi sehingga dapat memenuhi kebutuhan analisis kebijakan

pemerintah dalam pengelolaan investasi.

Pertanggungjawaban atas investasi pemerintah tersebut pada

prinsipnya tercermin dalam laporan keuangan dan kinerja badan,

khususnya yang ada pada badan investasi pemerintah yang secara berkala

baik yang belum diaudit maupun yang telah diaudit disampaikan kepada

Menteri Keuangan. Di samping laporan keuangan dan kinerja badan

tersebut, pada prinsipnya badan investasi pemerintah dan badan usaha

wajib menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan investasi setelah

transaksi perubahan.

Sebagai pelaksanaan check and balance atas pengelolaan

investasi pemerintah, dalam Peraturan Pemerintah ini diatur mengenai

pengawasan yang meliputi pemantauan, evaluasi, dan pengendalian. F

ungsi pengawasan ini diharapkan meminimalisasi atau mencegah agar

jangan sampai terjadi kebocoran dan penyimpangan sehingga dengan

pengawasan tersebut diharapkan terciptanya prinsip pemerintahan yang balk

(good governance) khususnya pada pengelolaan investasi pemerintah.

Page 8: Resume Tentang Peraturan Dan Teori Investasi

Dalam pengelolaan investasi pemerintah, peran pemerintah sebagai

pelaku investasi dalam rangka pengembangan jasa pelayanan umum dan

pengembangan akses pembiayaan bagi kegiatan masyarakat, sebenarnya

mempunyai maksud untuk memfasilitasi terciptanya pertumbuhan ekonomi

dalam rangka pembangunan nasional, sehingga investasi pemerintah

bersifat investasi jangka panjang non permanen yang berarti bahwa

dalam masa tertentu kepemilikan pemerintah atas investasi tersebut akan

dijual/divestasi kepada masyarakat. Divestasi tersebut antara lain juga

dimaksudkan untuk pengembangan jasa pelayanan umum pemerintah

melalui dana bergulir pada Rekening Induk Dana Investasi.

Dengan berlakunya Peraturan Pemerintah ini diharapkan dapat

memberikan kesamaan persepsi dan langkah secara integral dan

menyeluruh dari unsurunsur yang terkait dalam pengelolaan investasi

pemerintah.

C. Teori Investasi

1. Pengertian Investasi

Dalam kamus ekonomi yang disusun oleh Winardi (1992),

dikemukakan bahwa dalam teori ekonomi, investasi berarti pembelian alat-

alat produksi (termasuk didalamnya benda-benda untuk dijual), dengan modal

berupa uang. Sedangkan secara makro, investasi berarti jumlah yang

dibelanjakan sektor bisnis untuk menambah stok modal dalam periode

tertentu (Nanga, 2005).

Menurut Halim (2005:1), investasi pada hakikatnya merupakan

penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh

keuntungan di masa mendatang datang. Winardi (1979) membedakan

investasi yaitu investasi negara (investasi pihak pemerintah), investasi swasta

(investasi pihak swasta), di samping itu ada pula investasi asing oleh pihak

pemerintah asing maupun swasta asing. Dalam investasi tercakup dua tujuan

utama yaitu untuk mengganti bagian dari penyediaan modal yang rusak

(depresiasi) dan tambahan penyediaan modal yang ada (investasi netto). Jadi,

Page 9: Resume Tentang Peraturan Dan Teori Investasi

investasi dsimpulkan sebagai pengeluaran atau pembelanjaan penanaman-

penanaman modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan

perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah perekonomian.

Investasi disebut juga dengan istilah penanaman modal atau pembentukan

modal.

Istilah investasi dapat berkaitan dengan berbagai macam aktivitas.

Investasi sejumlah dana pada aspek real (tanah, emas, mesin, atau bangunan)

merupakan investasi yang umum dilakukan. Bagi investor yang berani

menanggung risiko yang besar, aktivitas investasi bisa mencakup investasi pada

aset-aset yang lebih kompleks, seperti saham, obligasi, warrants, option dan

future, bahkan ekuitas internasional (Schweizer, 2008).

Menurut Noor (2009) investasi dapat dikelompokkan sebagai berikut:

. 1 . Investasi yang bermanfaat untuk umum (publik)

Investasi yang bermanfaat untuk umum (publik) seperti, investasi

dibidang infrastruktur (jalan, jembatan, pelabuhan, pasar, dan seterusnya),

investasi dibidang konservasi alam, investasi dibidang pengelolaan sampah,

investasi dibidang teknologi, investasi dibidang penelitian dan pengembangan,

investasi dibidang olah raga, investasi dibidang pertahanan dan keamanan, serta

investasi di bidang lain yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

2. Investasi yang bermanfaat untuk kelompok tertentu

Investasi yang mendatangkan manfaat pada kelompok masyarakat

tertentu, seperti investasi di bidang keagamaan, membangun sarana

dibidang olahraga tertentu, investasi di bidang infrastruktur tertentu, investasi

dibidang konversi alam/lingkungan tertentu, investasi di bidang pengelolaan

sampah di lingkungan tertentu, serta investasi di bidang lainnya yang

bermanfaat bagi masyarakat atau kelompok tertentu.

Page 10: Resume Tentang Peraturan Dan Teori Investasi

c. Investasi yang bermanfaat untuk pribadi atau rumah tangga

Investasi yang mendatangkan manfaat bagi pribadi atau rumah

tangga, dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginannya di masa

datang, sperti investasi untuk perumahan pribadi maupun keluarga,

investasi untuk pendidikan pribadi maupun keluarga, investasi dibidang

keagamaan, investasi untuk usaha (mendapatkan penghasilan), serta

investasi di bidang lainnya yang bermanfaat bagi pribadi maupun

keluarga. Dan dalam penelitian ini, investasi yang dilakukan pemerintah

dalam hal ini pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Timur adalah investasi

yang bermanfaat dan terpusat untuk pembangunan ekonomi darerah bagi

kepentingan umum atau sektor publik

3. Jenis-jenis Investasi

Secara umum di dalam pembangunan ekonomi terdapat 4 jenis

investasi, yaitu :

1) Investasi otonom (Autonomous Investment) dan Investasi yang terdorong (Induced Investment)

Investasi otonom adalah investasi yang bebas dilakukan tanpa

terpengaruh atau terdorong oleh faktor lainnya. Umumnya jenis investasi

ini dilakukan oleh Pemerintah dengan maksud sebagai landasan

pertumbuhan ekonomi berikutnya, misalnya investasi untuk pembuatan

jalan, jembatan dan infrastruktur lainnya. Sedangkan investasi yang

terdorong adalah investasi yang dilakukan sebagai akibat kenaikan

permintaan atau dorongan pemerintah. Dengan demikian investasi

otonom dan investasi yang terdorong adalah saling mendukung satu sama

Page 11: Resume Tentang Peraturan Dan Teori Investasi

lain. Dengan investasi otonom diharapkan akan meningkatkan

permintaan, yang pada gilirannya akan mendorong investasi.

2) Public Investment dan Private Investment.

Public investment adalah investasi atau penanaman modal yang

dilakukan oleh pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah

daerah dan sifatnya resmi. Sedangkan private investment adalah investasi

yang dilakukan oleh pihak swasta. Perbedaan antara investasi pemerintah

dan investasi swasta adalah bahwa dalam investasi swasta keuntungan

menjadi prioritas utama, sedangkan investasi pemerintah adalah untuk

melayani dan menciptakan kesejahteraan bagi rakyat banyak.

3) Domestic Investment dan Foreign Investment.

Domestic investment adalah penanaman modal dalam negeri. Yang

dimaksud dengan penanaman modal dalam negeri (PMDN) berdasarkan

Undang-undang No. 6 Tahun 1968 jo.No.12 Tahun 1970 tentang

Penanaman Modal Dalam Negeri adalah penanaman modal dalam negeri

secara langsung yang dilakukan menurut atau berdasarkan ketentuan-

ketentuan Undang-undang di Indonesia, dalam arti bahwa pemilik modal

secara langsung, menanggung resiko dari penanaman modal tersebut. asing

yang berdomisilli di Indonesia, yang disisihkan/disediakan guna

menjalankan sesuatu usaha sepanjang modal tersebut tidak diatur oleh

ketentuan-ketentuan pasal 2 Undang-undang no.1 tahun 1967 tentang

penanaman modal asing. ( w w w.th e c e li. c om/dokum e n/p r oduk/1968/6-

1968.htm).

Page 12: Resume Tentang Peraturan Dan Teori Investasi

4) Gross Investment dan Net Investment.

Gross investment adalah total seluruh investasi yang dilakukan

pada suatu waktu, baik itu autonomous maupun induced atau private

maupun public. Artinya seluruh investasi yang dilakukan di sutu negara

(daerah) pada atau selama sesuatu periode waktu tertentu dinamakan

gross investment.

Sedangkan net investment adalah selisih antara investasi bruto

dengan penyusutan. Apabila misalnya investasi bruto tahun ini adalah 25

juta sedangkan penyusutan yang terjadi selama tahun yang lalu adalah

sebesar 10 juta maka investasi nettonya adalah sebesar 15 juta.

Dalam penelitian ini yang dilihat adalah investasi dari dalam negeri

dan investasi dari luar negeri yang terjadi Indonesia dengan objek

penelitian berada di Propinsi Nusa Tenggara Timur.

Page 13: Resume Tentang Peraturan Dan Teori Investasi

D. Kesimpulan

Investasi pemerintah

Page 14: Resume Tentang Peraturan Dan Teori Investasi

1414