BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi...

25
BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi dan Portofolio Investasi, saham, diversifikasi dan portofolio dalam adalah beberapa teori dasar yang perlu diketahui oleh seorang investor, sebagai modal awal mereka untuk terjun dan berkecimpung ke dalam dunia investasi saham atau portofolio. Investasi, saham, diversifikasi dan portofolio merupakan istilah yang tidak asing lagi bagi mereka yang telah lama berkecimpung di dalamnya. Bagi mereka-mereka yang ingin memulai berinvestasi, sudah menjadi keputusan mutlak untuk mengetahui sedikit tentang teori dasar tersebut. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahpahaman dan memudahkan para investor baru untuk bertansaksi. Adapun penjelasan lebih terperinci dari beberapa judul di atas akan dijelaskan dan dijabarkan pada sub judul di bawah ini: 2.1.1 Investasi Menurut Erduardus (2001:3) investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Menurut Husnan (1998:3) investasi adalah setiap pengguna dana dengan maksud memperoleh penghasilan. Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan didalam produksi yang efisien selama periode waktu yang tertentu (Jogiyanto, 2000:5). Sedangkan menurut Halim investasi (2003:2) adalah penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang Universitas Sumatera Utara

Transcript of BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi...

Page 1: BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23535/3/Chapter II.pdf · TINJAUAN TEORI . 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi

BAB 2

TINJAUAN TEORI

2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi dan Portofolio

Investasi, saham, diversifikasi dan portofolio dalam adalah beberapa teori dasar yang

perlu diketahui oleh seorang investor, sebagai modal awal mereka untuk terjun dan

berkecimpung ke dalam dunia investasi saham atau portofolio. Investasi, saham,

diversifikasi dan portofolio merupakan istilah yang tidak asing lagi bagi mereka yang

telah lama berkecimpung di dalamnya. Bagi mereka-mereka yang ingin memulai

berinvestasi, sudah menjadi keputusan mutlak untuk mengetahui sedikit tentang teori

dasar tersebut. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahpahaman dan memudahkan

para investor baru untuk bertansaksi. Adapun penjelasan lebih terperinci dari beberapa

judul di atas akan dijelaskan dan dijabarkan pada sub judul di bawah ini:

2.1.1 Investasi

Menurut Erduardus (2001:3) investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau

sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh

sejumlah keuntungan di masa datang. Menurut Husnan (1998:3) investasi adalah

setiap pengguna dana dengan maksud memperoleh penghasilan. Investasi adalah

penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan didalam produksi yang efisien selama

periode waktu yang tertentu (Jogiyanto, 2000:5). Sedangkan menurut Halim investasi

(2003:2) adalah penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan tujuan untuk

memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang

Universitas Sumatera Utara

Page 2: BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23535/3/Chapter II.pdf · TINJAUAN TEORI . 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi

Istilah dari investasi itu sendiri berkaitan dengan berbagai macam aktivitas.

Aktivitas investasi yang umum dilakukan adalah menginvestasikan sejumlah dana

pada aset riil seperti tanah, emas, mesin dan bangunan maupun aset-aset finansial

seperti deposito, saham ataupun obligasi. Pihak-pihak yang melakukan kegitan

investasi tersebut disebut investor.

Menurut Erduardus (2001:4) pada umumnya investor digolongkan menjadi

dua, yaitu investor individual yang terdiri dari individu-individu yang melakukan

aktivitas investasi dan investor institusional yang biasanya terdiri dari perusahaan-

perusahaan asuransi, lembaga penyimpanan dana (bank dan lembaga simpan-pinjam),

lembaga dana pensiun, maupun perusahaan investasi.

Dasar keputusan dari investor untuk melakukan investasi adalah tingkat

return yang diharapkan, tingkat risiko yang diterima dan hubungan antara return dan

risiko. Alasan utama seseorang berinvestasi adalah untuk memperoleh keuntungan dan

dalam konteks manajemen investasi tingkat keuntungan investasi disebut return.

Sesuatu hal yang sangat wajar bila seorang investor menuntut tingkat return

yang maksimal dari investasi yang dilakukannya. Tetapi, ada hal penting yang harus

selalu dipertimbangkan oleh investor, hal itu adalah berapa besar risiko yang harus

ditanggung oleh seorang investor yang melakukan investasi. Umumnya semakin besar

risiko, maka semakin besar pula tingkat return yang diharapkan. Hubungan tingkat

risiko dan return yang diharapkan merupakan hubungan yang bersifat searah atau

linier. Artinya, semakin besar risiko suatu aset, semakin besar pula return yang

diharapkan atas aset tersebut, dan demikian sebaliknya.

2.1.2 Saham

Pasar adalah sebuah tempat bertemunya antara penjual dan pembeli. Seperti halnya

pasar tradisional yang memperdagangkan aneka jenis barang kebutuhan seperti beras,

cabai, telur, gula, minyak goreng dan semua kebutuhan sehari-hari lainnya. Pasar

modal juga merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli. Bedanya adalah di

Universitas Sumatera Utara

Page 3: BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23535/3/Chapter II.pdf · TINJAUAN TEORI . 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi

pasar tradisional menjual segala jenis kebutuhan sehari-hari dan secara fisik terjadi

pertemuan atau transaksi langsung antara si penjual dan si pembeli, sedangkan di

pasar modal yang diperdagangkan berupa sertifikat kepemilikan status perusahaan.

Sertifikat-sertifikat itulah disebut dengan saham.

Menurut Habib (2008:105) Saham adalah surat bukti kepemilikan atas suatu

perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas (PT). Menurut Gitosudarmo (1999:265)

Sekuritas atau efek adalah surat berharga yang dapat diperjual belikan di pasar modal

primer maupun sekunder. Sedangkan menurut Thian Hin (2001:13) Saham yaitu surat

berharga yang merupakan bukti kepemilikan seseorang atau badan terhadap suatu

perusahaan.

Bagi investor, harga saham dan pergerakannya merupakan faktor penting

dalam investasi di pasar modal. Harga saham dikatakan tidak wajar apabila harganya

ditetapkan terlalu tinggi (overprice) ataupun terlalu rendah (Underprice). Melalui

penilaian saham inilah para investor akan bisa memutuskan untuk menentukan strategi

invetasi melalui keputusan untuk membeli, menjual atau mempertahankan saham

tertentu.

2.1.3 Diversifikasi

Cara konvensional dalam upaya menurunkan risiko investasi adalah dengan

melakukan langkah diversifikasi. Cara ini sampai sekarang masih merupakan cara

yang paling favorit. Pepatah asing mengatakan, “ use investors do not put all their

eggs into just one basket “. Jangan pernah menaruh telur dalam satu keranjang,arti

dari kata-kata tersebut adalah seorang investor disarankan menempatkan aset-aset

yang dimiliki ke dalam berbagai instrumen investasi yang berbeda. Untuk

menjalankan diversifikasi, persoalan yang sering muncul adalah strategi apa yang

harus dilakukan dan bagaimana mengatur porsi penempatan dana investasi.

Strategi diversifikasi sangat dibutuhkan oleh para investor. Tetapi dalam

kenyataannya, sangat sulit menentukan probabilitas suatu kejadian karena

Universitas Sumatera Utara

Page 4: BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23535/3/Chapter II.pdf · TINJAUAN TEORI . 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi

pertumbuhan ekonomi yang berubah-ubah. Dengan melakukan diversifikasi, akan

banyak peluang keuntungan yang dapat diraih. Akan tetapi, saat kondisi pasar dalam

keadaan melemah atau dalam kondisi yang tidak baik, melakukan diversifikasi tidak

akan efektif dan tidak akan mendapatkan hasil yang optimal apabila tidak dilakukan

secara efektif. (Habib,2008:142)

2.1.4 Portofolio

Menurut Habib (2008:149) portofolio merupakan kumpulan suatu aset yang

jumlahnya lebih dari satu. Misal, seorang investor memiliki 5 atau 10 saham, maka

investor tersebut bisa disebut memegang suatu portofolio. Portofolio secara harfiah

memiliki sekumpulan surat-surat. Teori ini didasarkan pada kenyataan bahwa pemilik

modal akan menginvestasikan uangnya kedalam berbagai jenis surat berharga dengan

tujuan mengurangi resiko.

Mengukur retrun atau risiko untuk sekuritas tunggal memang penting, tetapi

bagi manajer portofolio, retrun dan risiko seluruh sekuritas di dalam portofolio lebih

diperlukan. Perhitungan tingkat keuntungan yang diharapkan dari suatu portofolio

tidak lain merupakan rata-rata tertimbang dari tingkat keuntungan yang diharapkan

masing-masing saham yang membentuk portofolio tersebut dinyatakan dalam rumus:

................................. (2.1)

di mana :

E(Rp) = tingkat keuntungan yang diharapkan dari portofolio

E(Ri) = tingkat keuntungan yang diharapkan dari saham i

Xi = proporsi dana yang ditempatkan pada saham i ( i = 1, 2, 3,..., n )

Selain menghitung return portofolio seorang investor juga harus menghitung

risiko yang mungkin akan terjadi. Risiko merupakan kondisi dimana investor

menerima keuntungan lebih kecil dari yang diharapkan. Untuk mengukur risiko

sebagai akibat dari ketidakpastian yang muncul, investor harus memahami konsep

Universitas Sumatera Utara

Page 5: BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23535/3/Chapter II.pdf · TINJAUAN TEORI . 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi

distribusi probabilitas. Menurut Habib (2008:139) Distribusi probabilitas adalah

himpunan yang mungkin terjadi dengan probabilitas yang terjadi. Salah satu

pengukuran risiko adalah deviasi standar atau varian yang merupakan kuadrat dari

deviasi standar.

...............................(2.2)

di mana:

Ri = keuntungan yang terjadi

E(R) = keuntungan yang diharapkan

Xi = probabilitas kejadian

Diversifikasi portofolio dapat juga diartikan sebagai pembentukan portofolio

sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi risiko portofolio tanpa mengorbankan

pengembalian yang dihasilkan. Portofolio diartikan sebagai serangkaian kombinasi

beberapa aktiva yang diinvestasi dan dipegang oleh pemodal, baik perorangan

maupun lembaga. Pembentukan portofolio berangkat dari usaha diversifikasi investasi

guna mengurangi risiko. Terbukti bahwa semakin banyak jenis efek yang

dikumpulkan dalam keranjang portofolio maka risiko kerugian saham yang satu dapat

dinetralisir oleh keuntungan yang diperoleh dari saham lain.

Menurut Sunaryah (2004:195) Tujuan dari pembentukan portofolio adalah:

1. Pada risiko tertentu berusaha mencapai keuntungan semaksimal mungkin.

2. Pada tingkat keuntungan tertentu berusaha mencapai risiko yang minimal.

Prinsip portofolio, selain untuk menghindari (minimalkan) risiko, juga untuk

memaksimalkan hasil, sebab tidak semua jenis investasi keuntungan akan meningkat

bila kita menambahkan modal. Jangan menggunakan seluruh uang anda miliki untuk

membeli satu jenis saham. Belilah berbagai saham untuk memaksimalkan hasil dan

meminimalkan risiko.

Universitas Sumatera Utara

Page 6: BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23535/3/Chapter II.pdf · TINJAUAN TEORI . 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi

2.2 Analisis Teknikal

Pengambilan keputusan investor untuk melakukan investasi pada saham selalu

mempertimbangkan faktor perolehan dan risiko. Risiko diidentifikasikan dengan

fluktuasi atau ketidakpastian. Walaupun pertumbuhan dari perolehan diinginkan,

tetapi fluktuasi tajam yang memunculkan risiko tinggi selalu diupayakan ditekan.

Analisis saham dibutuhkan untuk menentukan kelas risiko dan perolehan

surat berharga sebagai dasar keputusan investasi. Analisis tersebut dilakukan dengan

dasar sejumlah informasi yang diterima investor atas suatu jenis saham tertentu.

Keputusan investasi akan berbeda apabila merupakan hasil analisis yang berbeda, dari

susunan informasi yang berbeda, selama dengan kondisi yang berbeda dengan

preferensi risiko yang relevan untuk berbagai investor. Ada dua jenis analisis saham,

salah satunya adalah analisis teknikal. Penjabaran lebih rinci tentang analisis teknikal

akan dijelaskan dan dijabarkan pada sub judul dibawah ini :

2.2.1 Pengertian Analisis Teknikal

Agar tidak keliru membuat keputusan, maka paling tidak seorang investor mengerti

patokan harga saham dan fluktuasi harga saham, apakah saham yang diinginkan layak

untuk dibeli. Analisis yang digunakan untuk memprediksi harga saham disebut

analisis teknikal. Menurut Habib (2008:165) Analisis teknikal ini memakai data runtut

waktu. Artinya, data itu berasal dari data harga saham atau volume yang dikumpulkan,

dicatat dan diobservasi sepanjang waktu secara berurutan. Menurut Stuart Frost

(dalam Fakhruddin dkk, 2001:21) Analisis teknikal adalah studi tentang gerak harga

yang juga mencangkup volume dan hal lain yang lebih luas.

Analisis teknikal tidak mencoba untuk menjelaskan mengapa harga bergerak

seperti yang akan terjadi. Tujuan dari analisis teknikal adalah memperhitungkan

supply dan demand dari sebuah saham sehingga dapat diprediksi. Analisis teknikal

berusaha untuk mendeteksi perilaku pasar yang dapat diidentifikasi karena pernah

Universitas Sumatera Utara

Page 7: BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23535/3/Chapter II.pdf · TINJAUAN TEORI . 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi

terjadi sebelumnya dan sesuai dengan indikator teknis yang digunakan utnuk

memprediksi harga yang akan datang.

2.2.2 Asumsi Dalam Analisis Teknikal

Data yang didapatkan diolah menggunakan formula tau indikator-indikator, dan

kemudian digunakan sebagai model pengambilan keputusan untuk memprediksi

tingkat harga mendatang dan pergerakannya. Menurut Murphy (dalam Habib

2008:166) dalam pendekatan analisis teknikal terdapat 3 landasan pokok, yaitu:

1. Harga merupakan puncak dari seluruh kekuatan pasar

Hal ini merupakan suatu kemungkinan yang melandasi analisa teknikal. Apabila

penawaran lebih tinggi dibandingkan permintaan, maka harga akan jatuh dan

apabila penawaran lebih rendah dibandingkan permintaan, maka harga akan

meningkat.

2. Harga akan bergerak dalam tren

Harga saham akan bergerak sesuai dengan keadaan pasar, seperti yang telah

dijelaskan sebelumnya. Apabila suatu harga saham telah bergerak baik naik

ataupun turun maka harga saham tersebut untuk selanjutnya akan mengikuti pola

sebelumnya sampai berita atau isu yang terbaru ada.

3. Pola pengulangan perilaku pasar

Adanya fenomena psikologi perilaku pasar yang berulang-ulang sejak zaman

dahulu hingga sekarang, yang tercermin pada pola harga saham, membuat para

pelaku pasar percaya bahwa gerakan harga saham mempunyai pola tertentu dan

akan berulang-ulang.

2.2.3 Klasifikasi Analisis Teknikal

Secara umum, analisis teknikal digolongkan ke dalam beberapa kelas yang dapat

diamati secara lengkap pada diagram Gambar 2.1 di bawah ini. Penggolongan analisis

teknikal pada 2 kelas utama dibedakan sebagai berikut (Fakruddin dkk, 2001:25) :

Universitas Sumatera Utara

Page 8: BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23535/3/Chapter II.pdf · TINJAUAN TEORI . 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi

Gambar 2.1 Klasifikasi Analisis Teknikal

Dari bagan di atas dapat diketahui bagian-bagian dari analisis teknikal itu

sendiri. Adapun penjelasan tiap-tiap bagian adalah sebagai berikut:

1. Analisis Teknikal Klasik

Pengguna analisis teknikal ini biasa disebut sebagai chartist. Penggunanya percaya

bahwa tren dan sinyal aksi pasar suatu saham dapat diperoleh berdasarkan bentuk dan

pola tertentu dari grafik harga saham. Bentuk lain dari analisis ini adalah penggunaan

garis-garis penganalisis yang diaplikasikan pada grafik harga menurut opini individual

masing-masing pengguna. Mengingat sifat-nya yang sangat subyektif, maka analisis

ini lebih banyak mengandung seni/art dari pada unsur ilmiahnya. Kelompok analis ini

dapat digolongkan ke dalam penganalisis garis gerak harga dan penganalisis pola

2. Analisis Teknikal Modern

Pengguna analisis ini biasa juga disebut sebagai technician. Penggunanya percaya

bah-wa tren dan sinyal aksi pasar suatu saham dapat diperoleh berdasarkan pola grafik

yang di-tentukan atau diindikasikan dari perhitungan kuantitatif, bukan interpretasi

subyektif terhadap suatu bentuk dan pola grafik. Mengingat sifatnya yang bersifat

kuantitatif, maka metode ini secara ilmiah bisa diuji kemampuan dan kinerjanya

dalam menghasilkan keuntungan bagi investor.

Analisis Teknikal Modern

Line Studies

Chart Pattern

Trend Following Indicator

Ocillator Indicator

Miscellaneous Indicator

Analisis Teknikal Klasik

Analisis Teknikal

Universitas Sumatera Utara

Page 9: BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23535/3/Chapter II.pdf · TINJAUAN TEORI . 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi

Dalam analisis teknikal modern istilah indikator sering ditemui, sebuah

indikator adalah sekumpulan (time series), data (data point) yang dihasilkan dari

penggunaan sebuah formula terhadap data harga suatu sekuritas. Data harga tersebut

dapat berupa kombinasi dari harga pembukaan (open), tertinggi (high), terendah (low),

atau penutupan (close) dalam sebuah rentang periode. Sebuah indicator menawarkan

sebuah perspektif yang berbeda-beda dari cara menganalisis sebuah pergerakan harga

saham. Berdasarkan kompleksitas dari formula yang digunakan, indikator dapat

menyajikan perspektif yang unik dalam menilai aksi pergerakan harga.

(http://elearning.gunadarma.ac.id,2010)

Kelebihan analisis teknikal adalah :

a. Analisis teknikal bisa diaplikasikan pada semua jenis surat berharga atau sekuritas

pada market manapun. Selama sekuritas tersebut memiliki data historis dengan

waktu yang beruntun dan bisa digambarkan grafik dari runtutan waktu tersebut,

maka sekuritas ter-sebut pasti bisa dianalisis dengan analisis teknikal.

b. Analisis teknikal dapat menentukan waktu beli dan jual saham.

c. Analisis teknikal dapat diterapkan untuk berbagai dimensi waktu, baik harian,

minggu-an, maupun untuk jangka waktu yang lebih panjang.

d. Analisis teknikal dapat memberikan return yang tinggi hanya denagn mempelajari

adanya suatu perubahan tertentu pada market sebelum bergerak menuju

keseimbangan baru.

Secara garis besar ada 3 jenis indikator yang merupakan bagian dari analisis

teknikal modern seperti pada bagan di atas yaitu:

a. Price Momentum Indicator (Oscillator) : Jenis indikator ini digunakan untuk

mengidentifikasi situasi oversold atau overbought. Momentum indikator juga

digunakan untuk melihat apakah suatu trend masih akan berlanjut atau semakin

melemah. Contoh indikator: Stochastic Oscillator, Relative Strength Index (RSI),

CommodityChannel Index (CCI)

b. Trend Following Indicator : Indikator ini digunakan untuk mengidentifikasi awal

dan akhir suatu trend atau kapan suatu trend akan berubah sehingga dapat

diketahui kapan waktu terbaik untuk membuka dan menutup posisi. Contoh

Universitas Sumatera Utara

Page 10: BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23535/3/Chapter II.pdf · TINJAUAN TEORI . 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi

indikator: Moving Average (MA), Moving Average Convergence Divergence

(MACD), Directional Movements Index (DMI), Parabolic SAR

c. Volatility Indicator : Indikator ini digunakan untuk melihat kekuatan pasar yang

dilihat dari fluktuasi harga dalam satu periode waktu tertentu. Pasar dikatakan

memiliki volatility yang tinggi jika pergerakan harga berlangsung naik turun

secara tajam atau sangat fluktuatif di mana terjadi selisih harga yang besar antara

harga tertinggi dan terendah. Contoh indikator: Bollinger Bands

2.2.4 Indikator Teknikal

Indikator teknikal adalah suatu metode kuantitatif atau formula untuk tujuan prediksi

pergerakan harga saham dengan cara mengelola data saham dari serangkaian

pergerakan harga saham sebelumnya yang diaplikasikan dalam bentuk titik-titik data

digrafik. (Hendarto,2005:87). Rangkaian titik data pada periode waktu tertentu

diperlukan untuk mendapatkan referensi yang valid dalam analisis. Dengan adanya

periode waktu, perbandingan dapat dilakukan antara situasi saat ini dengan situasi

masa lalu. Ada beberapa alat bantu indikator yang bisa dipakai, yang beberapa di

antaranya akan dijelaskan berikut ini:

2.2.4.1 Simple Moving Average

Menurut Habib (2008:214) SMA dihitung dengan menggunakan metode rata-rata ukur

(arithmetic mean). Hitungan SMA dengan cara menjumlahkan seluruh harga saham

(data), lalu dibagi dengan periode waktu dan hasilnya digunakan untuk meramal

periode selanjutnya. Menurut Hendarto (2005:94) Metode SMA ini termasuk dalam

kategori Lagging indikator dan garis-garis yang dihasilkan selalu menunjukkan

‘bayang-bayang’ dari harga sebenarnya. Menurut Habibi (2008,210) Formula MA

adalah:

.......................................(2.3)

Universitas Sumatera Utara

Page 11: BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23535/3/Chapter II.pdf · TINJAUAN TEORI . 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi

di mana:

Yt = harga saham

n = parameter

Beberapa aturan-aturan umum yang harus diperhatikan dalam analisa

moving average adalah :

SMA > Data Aktual berarti signal bearish, harga akan turun

SMA < Data Aktual berarti signal bullish, harga akan naik

2.2.4.5 Relative Strenght Index

Menurut Habib (2008:226) Tujuan RSI adalah untuk membentuk garis momentum

dan menjaga kestabilan. Selain itu RSI juga berfungsi untuk membaca overbought dan

oversold. Overbought adalah kondisi yang menandakan bahwa saham dihargai terlalu

tinggi dan akan mengalami penurunan disarankan pada investor untuk menjual saham

(sinyal jual) dan oversold adalah kondisi yang menandakan bahwa saham dihargai

terlalu rendah dan akan mengalami peningkatan disarankan pada investor untuk

membeli saham (sinyal beli), Formula RSI adalah:

......................................................(2.4)

di mana:

Nilai dari rata-rata saat harga saham naik dan rata-rata harga saham turun

didapat dengan menggunakan rumus dari exponential moving average (EMA).

Sebagai stance, apabila RSI mencapai puncak dan diprediksi harga saham akan turun,

disarankan untuk keluar pasar. Apabila RSI menunjukkan titik rendahnya dan

diprediksi harga saham akan naik, maka disarankan untuk masuk pasar.

Universitas Sumatera Utara

Page 12: BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23535/3/Chapter II.pdf · TINJAUAN TEORI . 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi

2.2.4.6 Bollinger Bands

Menurut Habib (2008:199) Ide dasar bollinger band adalah standar deviasi. Data BB

bisa memakai SMA, EMA dan WMA. Bolingger band terdiri dari 3 garis utama. Garis

teratas di namakan upper band, garis tengah di namakan middle band dan yang paling

bawah disebut lower band. Middle band sendiri sebenarnya adalah simple moving

average, sementara upper dan lower band adalah 2 kali standar deviasi dari middle

band. BB bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pergerakan harga saham

mengalami penyimpangan. Sinyal yang dipakai adalah apabila harga saham mendekati

atau di bawah garis batas bawah, hal itu mengindikasikan sinyal untuk masuk pasar

dan begitu sebaliknya. Formula BB:

............................... (2.5)

.............................. (2.6)

di mana:

x = nilai harga saham(data dari SMA,EMA atau WMA)

= standar deviasi

2.3 Multi Agent

Penelitian dan pengembangan agent dan multi agent system (MAS) sudah dimulai

sekitar 20 tahun yang lalu, berawal dari suatu cabang ilmu artificial intelligence (AI)

yang bernama distributed artificial intelligence (DAI). Di bawah ini akan dijelaskan

tentang agent dan multi agent system. Pengorganisasiannya adalah sebagai berikut:

Penjelasan dimulai definisi agent, dan multi agent system dengan tujuan supaya bisa

menyamakan persepsi awal tentang agent yang dibicarakan.

Setelah juga dijelaskan secara lengkap tentang karakteristik, dan kemudian

masuk ke bagian arsitektur agent, akan dibahas tentang arsitektur umum yang dipakai

untuk pengembangan agent dan multi agent system.

Universitas Sumatera Utara

Page 13: BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23535/3/Chapter II.pdf · TINJAUAN TEORI . 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi

2.3.1 Pengertian Agent dan Multi Agent

Menurut kamus Webster’s New World Dictionary (Guralnik dalam Romi), agent

didefinisikan sebagai: A person or thing that acts or is capable of acting or is

empowered to act, for another. Menurut Romi (http://ilmukomputer.org,2010) dari

defenisi agent tersebut ada dua point yang bisa ambil:

1. Agent mempunyai kemampuan untuk melakukan suatu tugas/pekerjaan.

2. Agent melakukan suatu tugas/pekerjaan dalam kapasitas untuk sesuatu, atau untuk

orang lain.

Ditarik dari point-point diatas Caglayan (http://ilmukomputer.org,2010)

mendefinisikan software agent sebagai: Suatu entitas software komputer yang

memungkinkan user (pengguna) untuk mendelegasikan tugas kepadanya secara

mandiri (autonomously). Kemudian beberapa peneliti lain menambahkan satu point

lagi, yaitu bahwa agent harus bisa berjalan dalam kerangka lingkungan jaringan

(network environment) (Brenner et. al, dalam Romi). Definisi agent dari para peneliti

lain pada hakekatnya adalah senada, meskipun ada yang menambahkan atribut dan

karakteristik agent ke dalam definisinya.

Pendekatan berbasis agent dapat mempermudah analisa-analisa yang rumit

dengan memecah permasalahan menjadi beberapa bagian dan menugaskan

penyelesaian bagian-bagian permasalahan tersebut kepada beberapa agent sesuai

dengan keahlian masing-masing agent. Agent memiliki kecerdasannya sendiri, mampu

bertukar informasi dan bekerja sama dengan agent lain, dan selalu berusaha

menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya.

Jika banyak hal yang harus ditangani dalam sebuah sistem, maka dibutuhkan

banyak orang yang mengerjakannya. Begitu juga dengan agent, karena banyaknya

analisa yang perlu dipertimbangkan dalam menyelesaikan masalah maka diperlukan

sebuah sistem. Dalam perkembangan aplikasi dan penelitian tentang agent,

bagaimanapun juga dalam suatu komunitas sebuah sistem tidak dapat dihindari akan

dibutuhkannya lebih dari satu agent, seiring dengan semakin kompleksnya tugas yang

dikerjakan oleh sistem tersebut.

Universitas Sumatera Utara

Page 14: BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23535/3/Chapter II.pdf · TINJAUAN TEORI . 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi

Menurut Romi (http://ilmukomputer.org,2010) Paradigma pengembangan

sistem dimana dalam suatu komunitas sistem terdapat beberapa agent, yang saling

berinteraksi, bernegosiasi dan berkoordinasi satu sama lain dalam menjalankan

pekerjaan, disebut dengan multi agent system (MAS).

2.3.2 Karakteristik Agent

Menurut Romi (http://ilmukomputer.org,2010) Karakteristik yang dimiliki oleh agent-

agent yang ada pada saat ini adalah:

1. Autonomy: Agent dapat melakukan tugas secara mandiri dan tidak dipengaruhi

secara langsung oleh user, agent lain ataupun oleh lingkungan (environment).

Untuk mencapai tujuan dalam melakukan tugasnya secara mandiri, agent harus

memiliki kemampuan kontrol terhadap setiap aksi yang mereka perbuat, baik aksi

keluar maupun kedalam

2. Intelligence, Reasoning, dan Learning: Setiap agent harus mempunyai standar

minimum untuk bisa disebut agent, yaitu intelegensi (intelligence). Dalam konsep

intelligence, ada tiga komponen yang harus dimiliki: internal knowledge base,

kemampuan reasoning berdasar pada knowledge base yang dimiliki, dan

kemampuan learning untuk beradaptasi dalam perubahan lingkungan.

3. Delegation: Sesuai dengan namanya dan seperti yang sudah dibahas pada bagian

definisi, agent bergerak dalam kerangka menjalankan tugas yang diperintahkan

oleh user. Fenomena pendelegasian (delegation) ini adalah karakteristik utama

suatu program disebut agent.

4. Reactivity: Karakteristik agent yang lain adalah kemampuan untuk bisa cepat

beradaptasi dengan adanya perubahan informasi yang ada dalam suatu lingkungan

(enviornment). Lingkungan itu bisa mencakup: agent lain, user, adanya informasi

dari luar, dsb

5. Proactivity dan Goal-Oriented: Sifat proactivity boleh dikatakan adalah kelanjutan

dari sifat reactivity. Agent tidak hanya dituntut bisa beradaptasi terhadap

perubahan lingkungan, tetapi juga harus mengambil inisiatif langkah penyelesaian

apa yang harus diambil. Untuk itu agent harus didesain memiliki tujuan (goal)

Universitas Sumatera Utara

Page 15: BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23535/3/Chapter II.pdf · TINJAUAN TEORI . 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi

yang jelas, dan selalu berorientasi kepada tujuan yang diembannya (goal-

oriented).

6. Communication and Coordination Capability: Agent harus memiliki kemampuan

berkomunikasi dengan user dan juga agent lain. Masalah komunikasi dengan user

adalah masuk ke masalah user interface dan perangkatnya, sedangkan masalah

komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi dengan agent lain adalah masalah sentral

penelitian Multi Agent System (MAS)

2.3.3 Arsitektur Agent

Arsitektur agent adalah cara kerja dari agent itu sendiri. Seperti yang telah dibahas

sebelumnya bahwa agent itu harus memiliki kemampuan untuk mengenal dan

menerima infomasi dari luar (perception), dan dengan intelligent dari agent itu sendiri

selanjutnya melakukan aksi (action). Arsitektur agent dapat dijelaskan menjadi

beberapa konsep secara fundamental dan umum. (http://ilmukomputer.org,2010)

Menurut Romi Agent dalam konsepsi black-box bisa divisualisasikan

sebagai berikut (http://ilmukomputer.org,2010):

1. Agent mendapatkan input atau perception terhadap suatu masalah,

2. Kemudian bagian intelligent processing mengolah input tersebut sehingga bisa

menghasilkan output berupa action

Gambar 2.2 Agent Secara Black-box

Dalam konsepsi black-box, arsitektur software agent bisa diterima oleh

semua peneliti, karena arsitektur tersebut bersifat sangat umum dan memungkinkan

mencakup semua jenis agent. Tahap berikutnya adalah, berdasar pada konsep black-

box ini harus difikirkan proses kerja apa saja yang harus dimasukkan ke dalam

intelligent processing. Salah satu model menggambarkan isi dari intelligent

Universitas Sumatera Utara

Page 16: BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23535/3/Chapter II.pdf · TINJAUAN TEORI . 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi

processing untuk agent, ada pun isi tersebut adalah: interaction, information fusion,

information processing dan action yang bisa dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 2.3 Proses Kerja Agent

Apapun keterangan dari gambar di atas adalah (http://ilmukomputer.org,2010):

1. Software agent memiliki modul interaksi (interaction module) yang berguna untuk

melakukan komunikasi (communication), koordinasi (coordination) dan kooperasi

(cooperation) dengan lingkungannya. Lingkungan (environment) dari agent bisa

berwujud agent lain, user atau pengguna, ataupun berupa sumber-sumber

informasi (information sources). Agent menggunakan modul interaksi untuk

mendapatkan informasi dari lingkungan dan juga untuk melakukan aksi. Oleh

karena itu modul interaksi disediakan dalam level input (perception) dan output

(action) (Gambar 2.9).

2. Informasi-informasi yang didapat dari proses interaksi dikumpulkan dalam suatu

tahapan klasifikasi (ontology) yang tepat dalam knowledge-base. Misalnya

informasi hasil interaksi dengan agent lain, tentu mempunyai karakteristik dan

format yang lain dengan informasi yang didapat dari user (pengguna). Disinilah

perlu dikembangkan strategi dan ontologi yang tepat untuk menyusun informasi

informasi yang masuk. Tahapan ini disebut dengan information fusion (Gambar

2.9).

3. Kemudian tahapan berikutnya adalah tahapan pengolahan informasi (information

processing). Seperti dijelaskan sebelumnya, agent mempunyai tujuan (goal)

berhubungan dengan tugas yang dibebankan kepadanya. Tujuan pengolahan

informasi disini adalah untuk membuat interpretasi terhadap informasi yang ada

supaya dengan itu agent bisa berorientasi ke tujuan (goal-oriented) yang

dibebankan kepadanya. Meskipun tentu saja untuk mencapai tujuan yang ingin

dicapai, harus melewati tahapan-tahapan proses seperti planning, scedulling, dsb.

Universitas Sumatera Utara

Page 17: BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23535/3/Chapter II.pdf · TINJAUAN TEORI . 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi

4. Tahapan berikutnya adalah melakukan aksi (action) berdasarkan kepada tujuan

(goal), planning, dan scedulling yang ada pada agent. Seperti sudah dijelaskan

diatas, agent melakukan aksi dalam lingkungannya, sehingga bagaimanapun juga

dia harus tetap memanfaatkan module interaksi (interaction module) dalam

aksinya.

2.4 Bayesian Network

Model bayesian network memanfaatkan teorema probabilitas yaitu teorema bayes

sebagai landasan utamanya. Bayesian network menghadirkan pendekatan lebih

fleksibel untuk memodelkan peluang kelas bersyarat ( )YXP . Sebagai ganti

mensyaratkan seluruh atribut untuk independen secara bersyarat dengan kelas yang

diberikan, pendekatan ini menspesifikasi pasangan atribut yang independen secara

bersyarat. Dibawah ini akan dijelasan lebih rinci tentang teorema bayes dan bayesian

network.

2.4.1 Teorema Bayes

Sebelum lebih jauh mengenal bayesian terlebih dahulu harus kenal lebih dalam

dengan teorema bayes, yang menjadi landasan utama dalam pendekatan bayesian.

Pertama harus berkenalan dulu dengan Thomas Bayes, seorang pendeta dan

matematikawan berkebangsaan Inggris, yang pertama kali mengemukakan teorema

bayes. Dalam tulisannya yang diterbitkan tahun 1763, 3 tahun setelah kematiannya,

bayes memperkenalkan sebuah versi dari persamaan beberapa probabilitas yang

sekarang dikenal sebagai teorema bayes. Saat paper tersebut pertama kali terbit, hanya

ada sedikit ekspektasi bahwa persamaan sederhana ini bisa memecahkan banyak

permasalahan dalam teori peluang. Namun siapa sangka jika dua ratus tahun

kemudian, teorema bayes telah menjadi sesuatu yang penting dan saat ini menjadi

dasar bagi inferensi statistik Bayesian (http://www.cert.or.id,2010).

Universitas Sumatera Utara

Page 18: BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23535/3/Chapter II.pdf · TINJAUAN TEORI . 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi

Penerapan teorema bayes pada hakikatnya adalah pendekatan secara

subjektif, dimana pendekatan semacam ini dilakukan melalui pengamatan berdasarkan

sampel, tes, hipotesis, analisa regresi dan lain-lain. Inti dari teorema bayes ialah suatu

penelitian yang cermat tentang tindakan apa atau alternatif tindakan apa yang tersedia,

sesudah itu dilanjut dengan mempertimbangkan resiko (untung/rugi) untuk tiap

keadaan yang bakal terjadi di masa depan (http://library.usu.ac.id,2010).

Teorema bayes adalah sebuah metode untuk mencari sebuah kemungkinan

kejadian baru dari kejadian-kejadian yang sudah diketahui sebelumnya. Antara

teorema bayes dengan teori peluang terdapat hubungan yang sangat erat, karena untuk

membuktikan Teorema Bayes tidak terlepas dari penggunaan teori peluang, dengan

kata lain teori peluang adalah konsep dasar bagi teorema bayes

(http://library.usu.ac.id,2010).

Untuk memahami teorema bayes, harus pahami dulu peluang bersyarat.

Sekarang pikirkan permasalahan ini: jika kita tahu suatu event (peristiwa) telah terjadi,

apakah akan mempengaruhi peluang terjadinya event yang lain? Misal terdapat dua

event A dan B yang saling berpotongan seperti digambarkan dalam diagram Venn di

bawah ini.

Gambar 2.4 Diagram Venn dua event A dan B dalam U (semesta)

Daerah perpotongan disebut irisan, dimana seluruh elemennya adalah

anggota A sekaligus anggota B. Misal A telah terjadi lebih dulu, maka seluruh

kemungkinan di luar peristiwa A menjadi tidak mungkin. Sekarang hanya

memperhatikan seluruh hasil yang hanya ada di dalam event A, digambarkan sebagai

berikut:

Universitas Sumatera Utara

Page 19: BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23535/3/Chapter II.pdf · TINJAUAN TEORI . 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi

Gambar 2.5 U setelah A terjadi

Dari gambar di atas dapat dihat bahwa bagian peristiwa B yang masih

relevan (masih mungkin terjadi) setelah peristiwa A terjadi hanyalah B yang ada di

dalam A. Dengan demikian peluang terjadinya dua peristiwa berturut-turut, dimana A

terjadi lebih dulu lalu B menyusul terjadi adalah:

........................................(2.7)

Dan sekarang misal peristiwa itu dibalik menjadi event B terjadi lebih dulu

baru kemudian event B menyusul terjadi. Maka peluang terjadinya B dengan syarat A

terjadi lebih dulu adalah:

.......................................(2.8)

dimana kita tahu bahwa dalam teori himpunan P(A B) = P(B A) (sifat komutatif),

sehingga diperoleh hubungan antara probabilitas kejadian bersyarat antara A dengan B

secara bolak-balik:

; P(B) ≠ 0 ......................(2.9)

)()()|()|(

BPAPABPBAP =

Universitas Sumatera Utara

Page 20: BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23535/3/Chapter II.pdf · TINJAUAN TEORI . 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi

Dari teori himpunan juga kita tahu bahwa B = ( A ∩ B ) U ( Ac ∩ B ) dimana

( A ∩ B ) dan ( Ac ∩ B ) adalah disjoint (saling bebas, tidak saling berpotongan), maka

Dengan menggunakan probabilitas bersyarat:

P(B) = P[(A ∩ B) U (Ac ∩ B)]

P(B) = P(A ∩ B) U P(Ac ∩ B)

P(B) = P(A ∩ B) + P(Ac ∩ B)

P(B) = P(A) P + P (Ac) P

sehingga disubtitusikan ke persamaan diatas menjadi:

............................................(2.10)

Hasil diatas adalah bentuk dasar dari teorema bayes.

Yang menjadi catatan diatas bahwa A dan Ac adalah partisi dari semesta

sedemikian hingga A U Ac = S dan A dan Ac adalah disjoint. Sehingga seandainya

pun semesta himpunan dipartisi sejumlah n partisi sedemikian hingga.

Peristiwa A1, A2, …., An merupakan suatu partisi dari ruang sampel S

dengan P(Ai)≠0 untuk i=1,2,…,n maka setiap peristiwa B anggota S berlaku

.................................................(2.11)

maka persamaan teorema bayes diatas disesuaikan menjadi:

...........................................(2.12)

Lebih jelasnya lihat ilustrasi di bawah ini:

Misal S=A1 + A2 + A3 + A4, yang berarti semesta S dipartisi menjadi empat

partisi, kemudian didalam S juga terdapat event B. Digambarkan sebagai berikut:

)A|P(B )(A P + A)|P(B P(A))()|()|( cc

APABPBAP =

∑ ∑= =

=∩=k

i

k

iiii ABPAPBAPBP

1 1)|()()()(

∑∑==

=∩

= k

iiii

k

iABPAP

APABP

BAP

APABPBAP

11)|()(

)()|(

)(

)()|()|(

Universitas Sumatera Utara

Page 21: BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23535/3/Chapter II.pdf · TINJAUAN TEORI . 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi

Gambar 2.6 Empat event Ai yang mempartisi S dan satu event B

Misal event B terjadi lebih dulu, sehingga seluruh kemungkinan event di luar

B menjadi tidak mungkin terjadi. Sehingga diilustrasikan sebagai berikut:

Gambar 2.7 Semesta terpotong setelah event B terjadi

Bila ingin mengetahui probabilitas dari P(A1|B), P(A2|B)…., P(An|B) maka

dapat digunakan rumus sebagai berikut :

........(2.13)

Contoh :

Suatu generator telekomunikasi nirkabel mempunyai 3 pilihan tempat untuk

membangun pemancar sinyal yaitu di daerah tengah kota, daerah kaki bukit di kota itu

dan derah tepi pantai, dengan masing-masing mempunyai peluang 0.2; 0.3 dan 0.5.

Bila pemancar dibangun di tengah kota, peluang terjadi ganguan sinyal adalah 0.05.

Bila pemancar dibangun di kaki bukit, peluang terjadinya ganguan sinyal adalah

0.06.Bila pemancar dibangun di tepi pantai, pelaung ganguan sinyal adalah 0.08.

nrABPAP

ABPAP

BAP

ABPBAP n

iii

rrn

ii

r ,..2,1;)|()(

)|()(

)(

)()|(

11

==∩

∩=

∑∑==

Universitas Sumatera Utara

Page 22: BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23535/3/Chapter II.pdf · TINJAUAN TEORI . 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi

a. Berapakah peluang terjadinya ganguan sinyal?

b. Bila diketahui telah terjadinya gangguan pada banyak sinyal, berapa peluang

bahwa operator tersebut ternyata telah membangun pemancar di tepi pantai?

Jawab:

Misal:

A = Terjadi ganguan sinyal

B1 = Pemancar dibangun di tengah kota

B2 = Pemancar dibangun di kaki bukit

B3 = Pemancar dibangun di tepi pantai

Maka :

a. Peluang terjadinya ganguan sinyal

P(A) = P(B1)P(A|B1)+P(B2)P(A|B2)+P(B3)P(A|B3)

= (0,2).(0.05)+(0.3)(0.06)+(0.5)(0.08)=0.001+0.018+0.04=0.068

b. Diketahui telah terjadi ganguan pada sinyal, maka peluang bahwa operator

ternyata telah membangun pemancar di tepi pantai:

Dapat dinyatakan dengan: “Peluang bersyarat bahwa operator membangun

pemancar di tepi pantai bila diketahui telah terjadi ganguan sinyal”:

3.4.2 Bayesian Network

Sebelum mendeskripsikan bagaimana teorema bayes digunakan untuk klasifikasi,

disusun masalah klasifikasi dari sudut pandang statistik. Jika X melambangkan set

atribut data dan Y melambangkan kelas variabel. Jika variabel kelas memiliki

hubungan non deterministic dengan atribut, maka dapat diperlakukan X dan Y

sebagai variabel acak dan menangkap hubungan peluang menggunakan ( )XYP .

588.0068.0/))08.0)(5.0(()(

)|()()(

)()|( 333

3

==

=∩

=AP

BAPBPAP

BAPABP

Universitas Sumatera Utara

Page 23: BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23535/3/Chapter II.pdf · TINJAUAN TEORI . 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi

Peluang bersyarat ini juga dikenal dengan posterior peluang untuk Y , dan sebaliknya

peluang prior ( )YP (http://www.cert.or.id,2010).

Bayesian network merupakan pendekatan yang lebih fleksibel untuk

memodelkan peluang kelas bersyarat ( )YXP . Sebagai ganti mensyaratkan seluruh

atribut untuk independen secara bersyarat dengan kelas yang diberikan, pendekatan ini

menspesifikasi pasangan atribut yang independen secara bersyarat, kemudian

merepresentasikan dan membangun model peluang tersebut, lalu diikuti dengan

bagaimana membuat inferences dari model tersebut.

Teorema Bayesian dilandaskan pada ide-ide berikut:

1. Ketidak yakinan akan nilai sebenarnya dari parameter, maka parameter dianggap

sebagai suatu random variabel.

2. Aturan probabilitas digunakan secara langsung untuk melakukan inferens tentang

parameter.

3. Pernyataan probabilitas tentang parameter diinterpretasikan sebagai “derajat

kepercayaan”. Distribusi prior adalah subyektif. Setiap orang bisa memilih

priornya sendiri, yang mengandung bobot relatif yang diberikannya pada

parameter tersebut, yang mengukur bagaimana sejauh mana bisa

diterima/dipercaya setiap parameter tersebut sebelum percobaan.

4. Setelah itu menyesuaikan kepercayaan/penerimaan pada parameter tersebut

setelah memperoleh data dengan menggunakan teorema bayes, sehingga akan

menghasilkan distribusi posterior, yang memberikan bobot relatif tiap parameter

setelah data dianalisis. Distribusi posterior diperoleh dari dua sumber, yaitu:

distribusi prior dan data pengamatan.

Dengan pendekatan bayesian ini bisa dibuat pernyataan probabilitas dari

parameter karena memang parameter adalah random variabel. P(a < θ ≤ b) = 0 .9 5

memang berarti peluang nilai parameter θ berada pada interval [a,b] dengan syarat

data seperti pada data observasi adalah 95 persen. Hanya dengan teorema bayes bisa

secara konsisten memperbaiki kepercayaan pada parameter berdasarkan data yang

benar-benar terjadi. Selain itu pendekatan bayesian sangat bermanfaat dalam

Universitas Sumatera Utara

Page 24: BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23535/3/Chapter II.pdf · TINJAUAN TEORI . 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi

menangani parameter pengganggu (nuisance parameter). Parameter pengganggu

adalah suatu parameter yang tidak tertarik untuk melakukan inferens atasnya, tapi

tidak ingin parameter tersebut mempengaruhi inferens tentang parameter utama.

Dari beberapa penjelasan di atas dapat diketahui bahwa :

1. Bayesian Network atau Belief Network atau Probabilistik Network adalah model

grafik untuk merepresentasikan interaksi antar variabel.

2. Bayesian Network digambarkan seperti graf yang terdiri dari simpul (node) dan

busur (arc). Simpul menunjukkan variabel misal X beserta nilai probabilitasnya

P(X) dan busur menunjukkan hubungan antar simpul.

3. Jika ada hubungan dari simpul X ke simpul Y, ini mengindikasikan bahwa

variabel X ada pengaruh terhadap variabel Y. Pengaruh ini dinyatakan dengan

peluang bersyarat P(Y|X).

(a) (b)

(c)

Gambar 2.8 (a), (b) dan (c) Contoh Bentuk Bayeisan Network

Universitas Sumatera Utara

Page 25: BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23535/3/Chapter II.pdf · TINJAUAN TEORI . 2.1 Investasi, Saham, Diversifikasi

Contoh :

Diketahui peluang gabungan dari P(R,W). Jika P(R) = 0.4, maka P(~R) = 0.6 dan jika

P(~W|~R) = 0.8.

Jika diketahui bahwa rumput basah, maka peluang hujan dapat dihitung sebagai

berikut :

Universitas Sumatera Utara