RESUME › publikasi › HASIL_AUDIT... · 2019-10-04 · RESUME . HASIL AUDIT PENILIKAN KE-1....

RESUME HASIL AUDIT PENILIKAN KE-1 VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

Pada IUI dengan nilai investasi s.d. 500 juta rupiah Dan TDI

KELOMPOK CIREBON ROTAN LESTARI II

Alamat : Jl. Dewi Sartika No. 05 Desa Sindang Jawa

Kecamatan Kenanga Kabupaten Cirebon - Jawa Barat

Berdasarkan Lampiran 2.6 Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari No. : P.14/PHPL/SET/4/2016 tentang Standar VLK pada Pemegang IUIPHHK

Kapasitas Produksi s.d. 6.000 m3/tahun dan IUI dengan nilai investasi s.d. Rp 500 juta Dan Lampiran 2.7 Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari No. :

P.14/PHPL/SET/4/2016 tentang Standar VLK pada TDI

TROPICAL RAINFOREST INTERNATIONAL CERTIFICATION (TRIC)

2018

RESUME HASIL AUDIT

Kelompok Cirebon Rotan Lestari III FRM 3.07f Rev.2

2of 32

IDENTITAS LV-LK

1. Nama Lembaga : Tropical Rainforest International Certification 2. Nomor Akreditasi : LVLK-022-IDN 3. Alamat : Villa Seturan Indah Kavling C-2. Caturtunggal, Depok,

Sleman, Yogyakarta 4. Nomor Telepon : (0274) 487862 5. Nomor Fax : (0274) 487862 6. E-mail : [email protected] 7. Direktur : Hendy Saputra 8. Standar : Lampiran 2.6 Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan

Hutan Produksi Lestari No. : P.14/PHPL/SET/4/2016 tentang Standar VLK pada Pemegang IUIPHHK Kapasitas Produksi s.d. 6.000 m3/tahun dan IUI dengan nilai investasi s.d. Rp 500 juta

9. Tim Auditor : Ahmad Zakie Mubarrok (Lead Auditor) 10. Tim Pengambil Keputusan : Hendy Saputra (Technical review)

IDENTITAS AUDITEE

1. Nama Pemegang Izin : Kelompok Cirebon Rotan Lestari III

2. Alamat Pemegang Izin : Jl. Dewi Sartika No. 05 Kecamatan Kenanga Kabupaten Cirebon

3. Alamat Kantor / Industri

: a. CV. Angie Rotan Jl. Desa Blok Asinan RT. 003 RW. 004 Desa Tegalsari Kec. Plered Kabupaten Cirebon.

b. CV. Berjaya Rattan

RESUME HASIL AUDIT PENILIKAN KE-1 SISTEM VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

KELOMPOK CIREBON ROTAN LESTARI III

mailto:[email protected]

RESUME HASIL AUDIT


3of 32

Jl. Otista Km. 10 No. 137 RT. 004 RW. 002 Desa Tegalwangi Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon

c. CV. Karyanusa Jati Mandiri Jl. Ki Ageng Tapa Blok Nambo Kulon RT. 003 RW. 001 Desa Astapada Kecamatan Tengah Tani Kabupaten Cirebon.

d. CV. Dhiva Jl. Bougenville VI No. 03 GSI RT. 003 RW. 006 Kelurahan Tukmudal, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon.

4. Nomor dan tanggal Izin Usaha Industri (IUI)

: a. CV. Angie Rotan No : 503/0008.07/DPMPTSP tanggal 03 April 2017

b. CV. Berjaya Rattan No : 503/0007.10/BPPT tanggal 31 Maret 2015

c. CV. Karyanusa Jati Mandiri 503/0002.07-RUB/DPMPTSP tanggal 17 Januari 2018

d. CV. Dhiva No : 503/0026.10/BPPT tanggal 30 April 2013.

5. Kapasitas Izin Produksi/ Terpasang

: a. CV. Angie Rotan ( 50.000 pcs/tahun).

b. CV. Berjaya Rattan ( 14.000 pcs/tahun).

c. CV. Karyanusa Jati Mandiri

d. CV. Dhiva ( 9.000 pcs/tahun).

6. Nomor Telepon / Fax : -

7. Email : -

8. Pengurus Perusahaan : a. CV. Angie Rotan Nedi Junaedi (Direktur). Lilis Suryani (Wakil Direktur).

b. CV. Berjaya Rattan Drs. Wira Hardjono (Direktur). Dra. Sri Setainingsih (Wakil Direktur). Intan Setiani Wira Putri (Pesero Komanditer)

c. CV. Karyanusa Jati Mandiri Muhammad Akbar (Direktur) H. Sudirman (Pesero Komanditer) Hj. Yetty Maryeti (Pesero Komanditer)

d. CV. Dhiva Edy Daniel Batubara (Direktur). Widia Vitdiandany (Wakil Direktur).

RESUME HASIL AUDIT


4of 32

RINGKASAN TAHAPAN

Tahapan Waktu Ringkasan Catatan

Pertemuan Pembukaan Senin, 22 Oktober 2018 Jam 09.00 WIB

Penjelasan tujuan kegiatan verifikasi, tahapan audit, susunan tim auditor, kewenangan audit, ruang lingkup verifikasi, metodologi verifikasi, mekanisme dan prosedur serta rencana kerja.

Verifikasi Dokumen dan Observasi Lapangan

Senin, 22 Oktober 2018 s.d. Kamis, 25 Oktober 2018

Melakukan verifikasi dokumen legalitas perusahaan, pengecekan dokumen bahan baku, produksi dan ekspor serta observasi lapangan (uji petik).

Pertemuan Penutupan Rabu, 25 Oktober 2018 Jam 15.00

Penjelasan hasil verifikasi lapangan, kegiatan pasca verifikasi lapangan dan penutupan.

Pengambilan Keputusan

Rabu, 31 Oktober 2018

Melakukan review hasil verifikasi lapangan dan memutuskan hasil audit Penilikan Sertifikat Legalitas Kayu di Kelompok Cirebon Rotan Lestari III.

RESUME HASIL AUDIT


5of 32

(Resume Hasil Penilaian Dan Kesimpulan)

Penilikan Ke-1

VERIFIKASI LEGALITAS KAYU


PROVINSI JAWA BARAT

Nama Anggota :

CV. ANGIE ROTAN

RESUME HASIL AUDIT


6of 32

RESUME HASIL PENILAIAN

Prinsip, Kriteria, dan Indikator Verifier Nilai Justifikasi

Prinsip 1. Pemegang izin usaha mendukung terselenggaranya perdagangan kayu yang sah Kriteria 1.1. Unit usaha dalam bentuk : (a) industri memiliki ijin yang sah, dan (b) eksportir produk olahan memiliki izin yang sah 1.1.1. Unit usaha adalah produsen yang memiliki ijin yang sah

a. Akte pendirian perusahaan dan/atau perubahan terakhir

M Tersedia Akta Pendirian dan Akta Perubahan Terakhir CV. Angie Rotan yang sudah didaftarkan di Pengadilan Tinggi Negeri Sumber - Cirebon.

b. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau Izin Perdagangan yang tercantum dalam izin Industri

M Tersedia Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atas nama CV. Angie Rotan yang masih berlaku dan sesuai dengan kegiatan usahanya.

c. Izin HO (izin gangguan lingkungan sekitar industri)

TD Berdasar Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 19 Tahun 2017, tanggal 29 Maret 2017 Tentang Pedoman Penetapan Izin Gangguan di Daerah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

d. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

M Tersedia Tanda Daftar Perusahaan (TDP) atas nama CV. Angie Rotan yang masih berlaku dan sesuai dengan kegiatan usahanya.

e. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

M 9 digit awal NPWP yang tercantum dalam SKT dan SPPKP atas nama CV. Angie Rotan sesuai dengan dokumen lainnya.

f. Dokumen Lingkungan Hidup (AMDAL/UKL-UPL/SPPL/DPLH/SIL/DELH/Dokumen Lingkungan Hidup Lain yang setara)

M Tersedia Dokumen SPPL atas nama CV. Angie Rotan yang sudah mendapatkan Rekomendasi dari Dinas Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Cirebon.

g. IUIPHHK atau Izin Usaha Industri (IUI) atau Izin Usaha Tetap (IUT)

M CV. Angie Rotan memiliki IUI yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang dan sesuai dengan jenis usaha yang dijalankannya.

h. Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri (RPBBI) untuk IUIPHHK

TD CV. Angie Rotan tidak memiliki izin IUIPHHK.

Kriteria 1.2. Importir kayu dan produk kayu 1.2.1. Importir adalah importir yang memiliki ijin yang sah

Dokumen identitas importir

TD CV. Angie Rotan tidak memiliki izin sebagi importir dan tidak pernah melakukan impor kayu atau produk kayu.

RESUME HASIL AUDIT


7of 32


1.2.2. Importir memiliki mekanisme uji tuntas (duediligence)

Panduan/pedoman /prosedur pelaksanaan dan bukti pelaksanaan mekanisme uji tuntas (duediligence) importir


Kriteria 1.3. Unit Usaha dalam bentuk kelompok 1.3.1. Kelompok memiliki Akte Notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan kelompok

Akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan kelompok

M Terdapat Dokumen Kesepakatan Kelompok yang ditanda tangani diatas materai .

Internal audit anggota kelompok

M Terdapat Form pelaksanaan audit internal untuk seluruh anggota kelompok.

Prinsip 2. Unit usaha mempunyai dan menerapkan sistem penelusuran kayu yang menjamin keterlacakan kayu dari asalnya Kriteria 2.1. Keberadaan dan penerapan sistem penelusuran bahan baku (termasuk kayu impor) dan hasil olahannya 2.1.1. Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang sah

a. Dokumen jual beli/nota atau kontrak suplai bahan baku dilengkapi bukti pembelian.

M Selama periode audit, seluruh penerimaan bahan baku kayu berupa furniture setengah jadi dan handycraft telah dilengkapi dengan SPK sebagai dokumen kontrak suplai bahan bakunya.

b. Daftar Pemeriksaan Kayu Bulat (DPKB)

TD CV. Angie Rotan tidak menerima bahan baku kayu bulat dari hutan Negara.

c. Bukti serah terima kayu selain kayu bulat dari hutan negara, dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah

M Selama periode audit, seluruh bahan baku yang diterima CV. Angie Rotan telah dilengkapi dengan bukti serah terima dan dokumen angkutan hasil hutan yang sah berupa Surat Jalan.

d. Dokumen angkutan hasil hutan yang sah

M Seluruh penerimaan bahan baku selama periode audit telah dilengkapi dengan Surat Jalan sebagai dokumen angkutan hasil hutan yang sah.

e. Nota & Dokumen Keterangan (Berita acara dari petugas kehutanan atau dari Aparat Desa/ Kelurahan) yang menjelaskan asal usul untuk kayu bekas/ hasil bongkaran/sampah kayu bukan dari kayu lelang, serta DKP

TD Selama periode audit, CV. Angie Rotan tidak menggunakan dan menerima bahan baku kayu bekas/hasil bongkaran/sampah kayu bukan dari kayu lelang.

f. Dokumen angkutan berupa Nota untuk

TD Selama periode audit, CV. Angie Rotan tidak menggunakan dan menerima bahan baku kayu

RESUME HASIL AUDIT


8of 32


kayu limbah industri

limbah industri.

g. Dokumen S-LK/ S-PHPL yang dimiliki pemasok dan/atau DKP dari Pemasok

M Seluruh furniture setengah jadi dan wooden handycraft yang diterima CV. Angie Rotan telah dilengkapi dengan DKP, dan tersedia bukti laporan hasil pemeriksaan kepada pemasok yang menerbitkan DKP yang sesuai dengan prosedur yang ada.

h. Informasi terkait VLBB untuk Pemasok yang belum memiliki S-LK/S-PHPL/DKP

TD Seluruh penerimaan bahan baku di CV. Angie Rotan telah dilengkapi dengan DKP dan sejak tanggal 01 Januari 2018 kegiatan VLBB tidak diberlakukan.

i. Dokumen pendukung RPBBI

TD CV. Angie Rotan tidak memiliki izin IUIPHHK.

2.1.2. Importir mampu membuktikan bahwa kayu yang di impor berasal dari sumber yang sah

a. Pemberitahuan Impor Barang (PIB)

TD CV. Angie Rotan tidak memiliki perizinan impor dan tidak melakukan impor bahan baku kayu.

b. Bill of Lading (B/L) TD CV. Angie Rotan tidak memiliki perizinan impor dan tidak melakukan impor bahan baku kayu.

c. PackingList (P/L) TD CV. Angie Rotan tidak memiliki perizinan impor dan tidak melakukan impor bahan baku kayu.

d. Invoice TD CV. Angie Rotan tidak memiliki perizinan impor dan tidak melakukan impor bahan baku kayu.

e. Deklarasi TD CV. Angie Rotan tidak memiliki perizinan impor dan tidak melakukan impor bahan baku kayu.

f. Bukti pembayaran bea masuk (bila terkena bea masuk)


g. Dokumen lain yang relevan untuk jenis kayu dibatasi perdagangannya


h. Bukti Penggunaan Kayu dan Produk turunannya.


2.1.3. Unit usaha menerapkan sistem penelusuran kayu

a. Tallysheet penggunaan bahan baku dan hasil produksi

M CV. Angie Rotan telah memiliki Tally sheet penggunaan bahan baku sehingga mempermudah ketelusurannya.

b. Laporan produksi hasil olahan

M Laporan hasil produksi CV. Angie Rotan telah sesuai dengan laporan mutasi hasil olahan kayu.

c. Produksi industri tidak melebihi kapasitas produksi yang dijinkan

M Realisasi produksi CV. Angie Rotan tidak melebihi kapasitas produksi yang tercantum di izin IUI yang dimiliki.

d. Hasil produksi yang berasal dari kayu lelang dipisahkan

TD CV. Angie Rotan tidak melakukan pembelian bahan baku yang berasal dari kayu lelang.

RESUME HASIL AUDIT


9of 32


e. Dokumen catatan/ laporan mutasi kayu.

M CV. Angie Rotan menyusun Laporan mutasi kayu sesuai dengan dokumen pendukungnya.

2.1.4. Proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/ industri rumah tangga)

a. Dokumen S-LK atau DKP

TD CV. Angie Rotan tidak melakukan penjasaan produksi ke industri lain

b. Kontrak jasa pengelolaan produk antara audite dengan pihak penyedia jasa (pihak lain)


c. Berita acara serah terima kayu yang dijasakan


d. Ada pemisahan produk yang dijasakan pada perusahaan penyedia jasa


e. Adanya pendokumentasian bahan baku, proses produksi, dan ekspor apabila ekspor dilakukan melalui industri penyedia jasa


Prinsip 3. Keabsahan perdagangan atau pemindahtanganan hasil produksi

Kriteria 3.1. Perdagangan atau pemindahtanganan hasil produksi dengan tujuan domestik 3.1.1. Unit usaha menggunakan dokumen angkutan hasil hutan yang sah untuk perdagangan atau pemindah tanganan hasil produksi dengan tujuan domestik.

Dokumen angkutan hasil hutan yang sah

TD CV. Angie Rotan tidak melakukan penjualan domestik.

Kriteria 3.2. Pengapalan kayu olahan untuk ekspor 3.2.1. Pengapalan kayu olahan untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen PEB

a. Produk hasil olahan kayu yang diekspor

M Produk yang diekspor CV. Angie Rotan dapat dipastikan merupakan hasil olahan sendiri.

b. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)

M Setiap kegiatan ekspor CV. Angie Rotan dilengkapi dengan dokumen PEB yang sesuai dengan dokumen ekspor lainnya pada periode yang sama.

c. PackingList (P/L) M Setiap kegiatan ekspor CV. Angie Rotan dilengkapi dengan dokumen Packing List (P/L) yang sesuai dengan dokumen PEB pada periode yang sama.

d. Invoice M Setiap kegiatan ekspor CV. Angie Rotan dilengkapi dengan dokumen invoice yang

RESUME HASIL AUDIT


10of 32


sesuai dengan dokumen PEB pada periode yang sama.

e. Bill of Lading (B/L) M Setiap kegiatan ekspor CV. Angie Rotan dilengkapi dengan dokumen Bill of Lading (B/L) yang sesuai dengan dokumen PEB pada periode yang sama.

f. Dokumen V-Legal untuk produk yang wajib dilengkapi dengan Dokumen V-Legal

M Setiap kegiatan ekspor CV. Angie Rotan dilengkapi dengan dokumen V-Legal yang sesuai dengan dokumen Invoice, PEB pada periode yang sama serta kegiatan stuffing dilakukan di lokasi pabrik CV. Angie Rotan.

g. Hasil verifikasi teknis (Laporan Surveyor) untuk produk yang wajib verifikasi teknis

TD Realisasi pengiriman CV. Angie Rotan berupa produk furniture yang tidak diwajibkan dilakukan pemeriksaan verifikasi teknis oleh surveyor.

h. Bukti pembayaran bea keluar bila terkena bea keluar

TD Pada periode Audit, realisasi penjualan ekspor CV. Angie Rotan berupa produk furniture yang tidak dikenai bea keluar.

i. Dokumen lain yang relevan (diantaranya CITES) untuk jenis kayu yang dibatasi perdagangannya

TD Pada periode Audit realisasi ekspor CV. Angie Rotan berupa furniture dengan bahan baku dari jenis kayu yang tidak dibatasi perdagangannya.

Kriteria 3.3. Pemenuhan penggunaan Tanda V-Legal 3.3.1. Implementasi Tanda V-Legal

Tanda V-Legal yang dibubuhkan sesuai ketentuan

M Terdapat implementasi tanda V-Legal pada Surat Jalan, Invoice dan Packing List.

Prinsip 4. Pemenuhanterhadapperaturanketenagakerjaanbagiindustripengolahan

Kriteria 4.1. Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) 4.1.1. Pedoman/ Prosedur dan Implementasi K3.

a. Pedoman/ prosedur K3

M CV. Angie Rotan telah memiliki SOP K3 serta petugas penanggung jawab K3.

b. Implementasi K3 M CV. Angie Rotan memiliki peralatan K3 yang masih berfungsi dengan baik, serta telah tersedia tanda jalur evakuasi pada areal kerja yang mudah dan mengarah ke titik kumpul.

c. Catatan kecelakaan kerja

M CV. Angie Rotan telah menerapkan pencatatan kecelakaan kerja yang terjadi dan pada periode audit tidak terjadi kecelakaan kerja (Nihil).

Kriteria 4.2. Pemenuhan hak-hak tenaga kerja 4.2.1. Kebebasan berserikat bagi pekerja

Serikat pekerja atau kebijakan perusahaan (auditee) yang membolehkan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja

M CV. Angie Rotan memiliki pernyataan tertulis mengenai kebijakan yang memperolehkan karyawannya untuk melakukan kegiatan yang terkait dengan kebebasan berserikat.

4.2.2. Adanya KKB atau PP yang mengatur hak-

Ketersediaan Dokumen KKB atau PP yang

TD Jumlah Karyawan CV. Angie Rotan kurang dari 10 orang, sehingga tidak diwajibkan untuk

RESUME HASIL AUDIT


11of 32


hak-hak pekerja untuk IUIPHHK dan/atau IUI yang mempekerjakan karyawan > 10 orang

mengatur hak-hak pekerja

memiliki Peraturan Perusahaan.

4.2.3. Tidak mempekerjakan anak di bawah umur (diluar ketentuan)

Pekerja yang masih di bawah umur

M CV. Angie Rotan tidak mempekerjakan karyawan dibawah umur.

M = Memenuhi ; TM = Tidak Memenuhi ; TD = Tidak Diverifikasi

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil audit penilikan di CV. Angie Rotan, secara keseluruhan dari 4 Prinsip, 9 Kriteria, 15 Indikator, dan 56 Verifier diperoleh hasil :

• Jumlah Verifier yang tidak diverifikasi sebanyak 28 (dua puluh delapan) verifier • Jumlah Verifier yang memenuhi norma penilaian sebanyak 28 (dua puluh delapan)verifier • Jumlah Verifier yang tidak memenuhi norma penilaian sebanyak 0 (nol) verifier.

Dengan demikian CV. Angie Rotan dinyatakan “Memenuhi” standar verifikasi legalitas kayu sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.30/MenLHK/Setjen/PHPL.3/3/2016 dan Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor P.14/PHPL/SET/4/2016, dan Sertifikat Legalitas Kayu dinyatakan dipertahankan masa berlakunya.

RESUME HASIL AUDIT


12of 32


Penilikan Ke-1



PROVINSI JAWA BARAT

Nama Anggota :

CV. BERJAYA RATTAN

RESUME HASIL AUDIT


13of 32



Prinsip 1. Industri kecil mendukung terselenggaranya perdagangan kayu sah Kriteria 1.1. Industri kecil memiliki : (a) Tanda Daftar Industri (TDI) (b) investasi kurang dari Rp. 200.000.000 diluar tanah dan bangunan 1.1.1. Industri kecil adalah produsen yang memiliki izin yang sah 1.1.1. Industri kecil adalah produsen yang memiliki izin yang sah

a. Akte pendirian perusahaan dan atau perubahan terakhir untuk perusahaan yang berbadan hukum atau KTP bagi usaha perorangan.

M Tersedia Akta Pendirian CV. BERJAYA RATTAN yang sudah didaftarkan di Pengadilan Tinggi Negeri Sumber - Cirebon.

b. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau Izin Perdagangan yang tercantum dalam TDI / Izin Usaha Industri (IUI) Kecil

M Tersedia Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atas nama CV. BERJAYA RATTAN yang masih berlaku dan sesuai dengan kegiatan usahanya.




M Tersedia Tanda Daftar Perusahaan (TDP) atas nama CV. BERJAYA RATTAN yang masih berlaku dan sesuai dengan kegiatan usahanya.


M 9 digit awal NPWP yang tercantum dalam SKT atas nama CV. BERJAYA RATTAN sesuai dengan dokumen lainnya.

f. Dokumen lingkungan hidup (UKL–UPL/ SPPL/ DPLH/ SIL/ DELH/ dokumen lingkungan hidup lain yang setara)

M CV. BERJAYA RATTAN memiliki dokumen UKL UPL yang telah mendapatkan rekomendasi oleh instansi yang berwenang dan Izin Lingkungan yang dikeluarkan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon dan terdapat surat keterangan dalam proses untuk pelaksanaan UKL UPL Semester II 2017 dan Semsster I 2018.

g. Izin Usaha Industri (IUI) Kecil atau Tanda Daftar Industri (TDI)

M CV. BERJAYA RATTAN memiliki IUI Kecil/TDI yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang dan sesuai dengan jenis usaha yang dijalankannya.



TD CV. BERJAYA RATTAN tidak memiliki izin sebagi importir dan tidak pernah melakukan impor kayu atau produk kayu.

RESUME HASIL AUDIT


14of 32




TD CV. BERJAYA RATTAN tidak memiliki izin sebagi importir dan tidak pernah melakukan impor kayu atau produk kayu.

Kriteria 1.3. Unit Usaha dalam bentuk kelompok 1.3.1.Kelompok memiliki Akte Notaris pembentukan kelompok ataudokumen pembentukan kelompok





Prinsip 2. Unit usaha mempunyai dan menerapkan sistem penelusuran kayu yang menjamin keterlacakan kayu dari asalnya Kriteria 2.1. Keberadaan dan penerapan sistem penelusuran bahan baku (termasuk kayu impor) dan hasil olahannya 2.1.1. Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku dan barang jadi yang diterima berasal dari sumber yang sudah sah


TD Selama periode audit, CV. Berjaya Rattan belum menerima bahan baku kayu dan memproduksi produk yang mengandung unsur kayu.

b. Bukti penerimaan bahan baku dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah


c. Dokumen angkutan hasil hutan yang sah


d. Nota dan Dokumen Keterangan (Berita Acara dari petugas kehutanan atau dari Aparat Desa /Kelurahan) yang dapat menjelas-kan asal usul untuk kayu bekas/hasil bongkaran/sampah kayu bukan dari kayu lelang, serta DKP

TD Selama periode audit, CV. Berjaya Rattan tidak menggunakan dan menerima bahan baku kayu bekas/hasil bongkaran/sampah kayu bukan dari kayu lelang.

e. Dokumen angkutan berupa Nota untuk kayu limbah industri

TD Selama periode audit, CV. Berjaya Rattan tidak menggunakan dan menerima bahan baku kayu limbah industri.

RESUME HASIL AUDIT


15of 32


f. Dokumen S-LK yang dimiliki pemasok dan / atau DKP dari pemasok.


g. Informasi terkait VLBB untuk pemasok yang belum memiliki S-LK/DKP




TD CV. Berjaya Rattan tidak memiliki perizinan impor dan tidak melakukan impor bahan baku kayu.

b. Bill of Lading (B/L) TD CV. Berjaya Rattan tidak memiliki perizinan impor dan tidak melakukan impor bahan baku kayu.

c. PackingList (P/L) TD CV. Berjaya Rattan tidak memiliki perizinan impor dan tidak melakukan impor bahan baku kayu.

d. Invoice TD CV. Berjaya Rattan tidak memiliki perizinan impor dan tidak melakukan impor bahan baku kayu.

e. Deklarasi TD CV. Berjaya Rattan tidak memiliki perizinan impor dan tidak melakukan impor bahan baku kayu.








a. Laporan hasil produksi


b. Produksi industri tidak melebihi kapasitas produksi yang diizinkan

M Realisasi produksi CV. Berjaya Rattan tidak melebihi kapasitas produksi yang tercantum di izin TDI yang dimiliki.

c. Hasil produksi yang berasal dari kayu lelang dipisahkan

TD CV. Berjaya Rattan tidak melakukan pembelian bahan baku yang berasal dari kayu lelang.

d. Dokumen catatan/ laporan mutasi kayu

M CV. Berjaya Rattan menyusun Laporan mutasi kayu sesuai dengan dokumen pendukungnya.

2.1.4. Proses pengolahan produk


TD CV. Berjaya Rattan tidak melakukan penjasaan produksi ke industri lain

RESUME HASIL AUDIT


16of 32


melalui jasa dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/ industri rumah tangga)












TD CV. Berjaya Rattan tidak melakukan penjualan ke domestik/lokal, seluruh hasil produksinya untuk tujuan ekspor.



TD Selama periode audit, CV. Berjaya Rattan belum menerima bahan baku kayu dan memproduksi produk yang mengandung unsur kayu dan CV. Berjasya Rattan tidak mengekspor produk kayu.


TD Selama periode audit, CV. Berjaya Rattan tidak mengekspor produk kayu.

c. Packing List (P/L) TD Selama periode audit, CV. Berjaya Rattan tidak mengekspor produk kayu.

d. Invoice TD Selama periode audit, CV. Berjaya Rattan tidak mengekspor produk kayu.

e. Bill of Lading (B/L) TD Selama periode audit, CV. Berjaya Rattan tidak mengekspor produk kayu.

f. Dokumen V-Legal untuk produk yang wajib dilengkapi dengan Dokumen


RESUME HASIL AUDIT


17of 32


V-Legal









TD Selama periode audit, CV. Berjaya Rattan tidak memproduksi dan menjual produk kayu.

Prinsip 4. Pemenuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan bagi industri pengolahan Kriteria 4.1. Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) 4.1.1. Pedoman/ Prosedur dan Implementasi K3.

d. Prosedur K3 M CV. Berjaya Rattan telah memiliki SOP K3 serta petugas penanggung jawab K3.

e. Implementasi K3 M CV. Berjaya Rattan memiliki peralatan K3 yang masih berfungsi dengan baik, serta telah tersedia tanda jalur evakuasi pada areal kerja yang mudah dan mengarah ke titik kumpul.

f. Catatan kecelakaan kerja

M CV. Berjaya Rattan telah menerapkan pencatatan kecelakaan kerja yang terjadi dan pada periode audit tidak terjadi kecelakaan kerja (Nihil).

Kriteria 4.2. Pemenuhan hak-hak tenaga kerja 4.2.1.Kebebasan berserikat bagi pekerja.

Kebijakan perusahaan yangmembolehkan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja

M CV. Berjaya Rattan memiliki pernyataan tertulis mengenai kebijakan yang memperolehkan karyawannya untuk melakukan kegiatan yang terkait dengan kebebasan berserikat.

4.2.2. Adanya KKB atau IUI pada TDI atau IUI yang mempekerjakan karyawan > 10 orang

Ketersediaan Dokumen KKB atau PP yang mengatur hak-hak pekerja

TD Jumlah Karyawan CV. Berjaya Rattan kurang dari 10 orang, sehingga tidak diwajibkan Peraturan Perusahaan.


Pekerja yang masih dibawah umur

M CV. Berjaya Rattan tidak mempekerjakan karyawan dibawah umur.


KESIMPULAN

RESUME HASIL AUDIT


18of 32

Berdasarkan hasil audit penilikan di CV. BERJAYA RATTAN , secara keseluruhan dari 4 Prinsip, 9 Kriteria, 15 Indikator, dan 52 Verifier diperoleh hasil :

• Jumlah Verifier yang tidak diverifikasi sebanyak 37 (tiga puluh tujuh) verifier • Jumlah Verifier yang memenuhi norma penilaian sebanyak 15 (lima belas) verifier • Jumlah Verifier yang tidak memenuhi norma penilaian sebanyak 0 (nol) verifier.

Dengan demikian CV. BERJAYA RATTAN dinyatakan "Memenuhi" standar verifikasi legalitas kayu sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.30/MenLHK/Setjen/PHPL.3/3/2016 dan Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor P.14/PHPL/SET/4/2016, dan Sertifikat Legalitas Kayu dinyatakan dipertahankan masa berlakunya.

RESUME HASIL AUDIT


19of 32


Penilikan Ke-1



PROVINSI JAWA BARAT

Nama Anggota :

CV. KARYANUSA JATI MANDIRI

RESUME HASIL AUDIT


20of 32



Prinsip 1. Industri kecil mendukung terselenggaranya perdagangan kayu sah Kriteria 1.1. Industri kecil memiliki : (a) Tanda Daftar Industri (TDI) (b) investasi kurang dari Rp. 200.000.000 diluar tanah dan bangunan 1.1.1. Industri kecil adalah produsen yang memiliki izin yang sah 1.1.1. Industri kecil adalah produsen yang memiliki izin yang sah

a. Akte pendirian perusahaan dan atau perubahan terakhir untuk perusahaan yang berbadan hukum atau KTP bagi usaha perorangan.

M Tersedia Akta Pendirian CV. KARYANUSA JATI MANDIRI yang sudah didaftarkan di Pengadilan Tinggi Negeri Sumber - Cirebon.

b. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau Izin Perdagangan yang tercantum dalam TDI / Izin Usaha Industri (IUI) Kecil

M Tersedia Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atas nama CV. KARYANUSA JATI MANDIRI yang masih berlaku dan sesuai dengan kegiatan usahanya.




M Tersedia Tanda Daftar Perusahaan (TDP) atas nama CV. KARYANUSA JATI MANDIRI yang masih berlaku dan sesuai dengan kegiatan usahanya.


M 9 digit awal NPWP yang tercantum dalam SKT dan SPPKP atas nama CV. KARYANUSA JATI MANDIRI sesuai dengan dokumen lainnya.

f. Dokumen lingkungan hidup (UKL–UPL/ SPPL/ DPLH/ SIL/ DELH/ dokumen lingkungan hidup lain yang setara)

M Tersedia Dokumen SPPL atas nama CV Karyanusa Jati Mandiri yang sudah mendapatkan Rekomendasi dari Dinas Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Cirebon.

g. Izin Usaha Industri (IUI) Kecil atau Tanda Daftar Industri (TDI)

M CV. KARYANUSA JATI MANDIRI memiliki IUI Kecil/TDI yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang dan sesuai dengan jenis usaha yang dijalankannya.



TD CV. KARYANUSA JATI MANDIRI tidak memiliki izin sebagi importir dan tidak pernah melakukan impor kayu atau produk kayu.

RESUME HASIL AUDIT


21of 32




TD CV. KARYANUSA JATI MANDIRI tidak memiliki izin sebagi importir dan tidak pernah melakukan impor kayu atau produk kayu.

Kriteria 1.3. Unit Usaha dalam bentuk kelompok 1.3.1.Kelompok memiliki Akte Notaris pembentukan kelompok ataudokumen pembentukan kelompok





Prinsip 2. Unit usaha mempunyai dan menerapkan sistem penelusuran kayu yang menjamin keterlacakan kayu dari asalnya Kriteria 2.1. Keberadaan dan penerapan sistem penelusuran bahan baku (termasuk kayu impor) dan hasil olahannya 2.1.1. Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku dan barang jadi yang diterima berasal dari sumber yang sudah sah


M Selama periode audit, seluruh penerimaan bahan baku kayu berupa furniture setengah jadi telah dilengkapi dengan SPK sebagai dokumen kontrak suplai bahan bakunya.

b. Bukti penerimaan bahan baku dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah

M Selama periode audit, seluruh bahan baku yang diterima CV Karyanusa Jati Mandiri telah dilengkapi dengan bukti serah terima dan dokumen angkutan hasil hutan yang sah berupa Surat Jalan.

c. Dokumen angkutan hasil hutan yang sah


d. Nota dan Dokumen Keterangan (Berita Acara dari petugas kehutanan atau dari Aparat Desa /Kelurahan) yang dapat menjelas-kan asal usul untuk kayu bekas/hasil bongkaran/sampah kayu bukan dari kayu lelang, serta DKP

TD Selama periode audit, CV Karyanusa Jati Mandiri tidak menggunakan dan menerima bahan baku kayu bekas/hasil bongkaran/sampah kayu bukan dari kayu lelang.

e. Dokumen angkutan berupa Nota untuk kayu limbah industri

TD Selama periode audit, CV Karyanusa Jati Mandiri tidak menggunakan dan menerima bahan baku kayu limbah industri.

RESUME HASIL AUDIT


22of 32


f. Dokumen S-LK yang dimiliki pemasok dan / atau DKP dari pemasok.

M Seluruh furniture setengah jadi yang diterima CV Karyanusa Jati Mandiri telah dilengkapi dengan DKP, dan tersedia bukti laporan hasil pemeriksaan kepada pemasok yang menerbitkan DKP yang sesuai dengan prosedur yang ada.

g. Informasi terkait VLBB untuk pemasok yang belum memiliki S-LK/DKP

TD Seluruh penerimaan bahan baku di CV Karyanusa Jati Mandiri telah dilengkapi dengan DKP dan sejak tanggal 31 Desember 2017 kegiatan VLBB tidak diberlakukan.



TD CV. Karyanusa Jati Mandiri tidak memiliki perizinan impor dan tidak melakukan impor bahan baku kayu.

b. Bill of Lading (B/L) TD CV. Karyanusa Jati Mandiri tidak memiliki perizinan impor dan tidak melakukan impor bahan baku kayu.

c. PackingList (P/L) TD CV. Karyanusa Jati Mandiri tidak memiliki perizinan impor dan tidak melakukan impor bahan baku kayu.

d. Invoice TD CV. Karyanusa Jati Mandiri tidak memiliki perizinan impor dan tidak melakukan impor bahan baku kayu.

e. Deklarasi TD CV. Karyanusa Jati Mandiri tidak memiliki perizinan impor dan tidak melakukan impor bahan baku kayu.


TD CV. Karyanusa Jati Mandiri tidak memiliki perizinan impor dan tidak melakukan impor bahan baku kayu.


TD CV Karyanusa Jati Mandiri tidak memiliki perizinan impor dan tidak melakukan impor bahan baku kayu.


TD CV Karyanusa Jati Mandiri tidak memiliki perizinan impor dan tidak melakukan impor bahan baku kayu.


a. Laporan hasil produksi

M Laporan hasil produksi CV Karyanusa Jati Mandiri telah sesuai dengan laporan mutasi hasil olahan kayu.

b. Produksi industri tidak melebihi kapasitas produksi yang diizinkan

M Realisasi produksi CV. Karyanusa Jati Mandiri tidak melebihi kapasitas produksi yang tercantum di izin TDI yang dimiliki.

c. Hasil produksi yang berasal dari kayu lelang dipisahkan

TD CV. Karyanusa Jati Mandiri tidak melakukan pembelian bahan baku yang berasal dari kayu lelang.

d. Dokumen catatan/ laporan mutasi kayu

M CV. Karyanusa Jati Mandiri menyusun Laporan mutasi kayu sesuai dengan dokumen pendukungnya.

2.1.4. Proses pengolahan produk

f. Dokumen S-LK atau DKP

TD CV. Karyanusa Jati Mandiri tidak melakukan penjasaan produksi ke industri lain

RESUME HASIL AUDIT


23of 32


melalui jasa dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/ industri rumah tangga)

a. Kontrak jasa pengelolaan produk antara audite dengan pihak penyedia jasa (pihak lain)


b. Berita acara serah terima kayu yang dijasakan


c. Ada pemisahan produk yang dijasakan pada perusahaan penyedia jasa


d. Adanya pendokumentasian bahan baku, proses produksi, dan ekspor apabila ekspor dilakukan melalui industri penyedia jasa





TD CV. Karyanusa Jati Mandiri tidak melakukan penjualan ke domestik/lokal, seluruh hasil produksinya untuk tujuan ekspor.



M Produk yang diekspor CV Karyanusa Jati Mandiri dapat dipastikan merupakan hasil olahan sendiri.


M Setiap kegiatan ekspor CV Karyanusa Jati Mandiri dilengkapi dengan dokumen PEB yang sesuai dengan dokumen ekspor lainnya pada periode yang sama.

c. Packing List (P/L) M Setiap kegiatan ekspor CV Karyanusa Jati Mandiri dilengkapi dengan dokumen Packing List (P/L) yang sesuai dengan dokumen PEB pada periode yang sama.

d. Invoice M Setiap kegiatan ekspor CV Karyanusa Jati Mandiri dilengkapi dengan dokumen invoice yang sesuai dengan dokumen PEB pada periode yang sama.

e. Bill of Lading (B/L) M Setiap kegiatan ekspor CV Karyanusa Jati Mandiri dilengkapi dengan dokumen Bill of

RESUME HASIL AUDIT


24of 32


Lading (B/L) yang sesuai dengan dokumen PEB pada periode yang sama.


M Setiap kegiatan ekspor CV Karyanusa Jati Mandiri dilengkapi dengan dokumen V-Legal yang sesuai dengan dokumen Invoice, PEB pada periode yang sama serta kegiatan stuffing dilakukan di lokasi pabrik CV. Angie Rotan.


TD Realisasi pengiriman CV Karyanusa Jati Mandiri berupa produk furniture yang tidak diwajibkan dilakukan pemeriksaan verifikasi teknis oleh surveyor.


TD Pada periode Audit, realisasi penjualan ekspor CV Karyanusa Jati Mandiri berupa produk furniture yang tidak dikenai bea keluar.


TD Pada periode Audit realisasi ekspor CV Karyanusa Jati Mandiri berupa furniture dengan bahan baku dari jenis kayu yang tidak dibatasi perdagangannya.



M Terdapat implementasi tanda V-Legal pada Invoice dan Packing List CV Karyanusa Jati Mandiri.

Prinsip 4. Pemenuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan bagi industri pengolahan


g. Prosedur K3 M CV. Karyanusa Jati Mandiri telah memiliki SOP K3 serta petugas penanggung jawab K3.

h. Implementasi K3 M CV. Karyanusa Jati Mandiri memiliki peralatan K3 yang masih berfungsi dengan baik, serta telah tersedia tanda jalur evakuasi pada areal kerja yang mudah dan mengarah ke titik kumpul.

i. Catatan kecelakaan kerja

M CV. Karyanusa Jati Mandiri telah menerapkan pencatatan kecelakaan kerja yang terjadi dan pada periode audit tidak terjadi kecelakaan kerja (Nihil).

Kriteria 4.2. Pemenuhan hak-hak tenaga kerja 4.2.1.Kebebasan berserikat bagi pekerja.

Kebijakan perusahaan yangmembolehkan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja

M CV. Karyanusa Jati Mandiri memiliki pernyataan tertulis mengenai kebijakan yang memperolehkan karyawannya untuk melakukan kegiatan yang terkait dengan kebebasan berserikat.

4.2.2. Adanya KKB atau IUI pada TDI atau IUI yang mempekerjakan karyawan > 10 orang


TD Jumlah Karyawan CV. Karyanusa Jati Mandiri kurang dari 10 orang, sehingga tidak diwajibkan memiliki Peraturan Perusahaan.

RESUME HASIL AUDIT


25of 32



Pekerja yang masih dibawah umur

M CV. Karyanusa Jati Mandiri tidak mempekerjakan karyawan dibawah umur.


KESIMPULAN

Berdasarkan hasil audit penilikan di CV. KARYANUSA JATI MANDIRI, secara keseluruhan dari 4 Prinsip, 9 Kriteria, 15 Indikator, dan 52 Verifier diperoleh hasil :

• Jumlah Verifier yang tidak diverifikasi sebanyak 27 (dua puluh tujuh) verifier • Jumlah Verifier yang memenuhi norma penilaian sebanyak 25 (dua puluh lima) verifier • Jumlah Verifier yang tidak memenuhi norma penilaian sebanyak 0 (nol) verifier.

Dengan demikian CV. KARYANUSA JATI MANDIRI dinyatakan "Memenuhi" standar verifikasi legalitas kayu sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.30/MenLHK/Setjen/PHPL.3/3/2016 dan Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor P.14/PHPL/SET/4/2016, dan Sertifikat Legalitas Kayu dinyatakan dipertahankan masa berlakunya.

RESUME HASIL AUDIT


26of 32


Penilikan Ke-1



PROVINSI JAWA BARAT

Nama Anggota :

CV. DHIVA

RESUME HASIL AUDIT


27of 32



Prinsip 1. Pemegang izin usaha mendukung terselenggaranya perdagangan kayu yang sah Kriteria 1.1. Unit usaha dalam bentuk : (a) industri memiliki ijin yang sah, dan (b) eksportir produk olahan memiliki izin yang sah 1.1.1. Unit usaha adalah produsen yang memiliki ijin yang sah

a. Akte pendirian perusahaan dan/atau perubahan terakhir

M Tersedia Akta Pendirian CV. Dhiva yang sudah didaftarkan di Pengadilan Tinggi Negeri Sumber - Cirebon.

b. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau Izin Perdagangan yang tercantum dalam izin Industri

M Tersedia Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atas nama CV. Dhiva yang masih berlaku dan sesuai dengan kegiatan usahanya.




M Tersedia Tanda Daftar Perusahaan (TDP) atas nama CV. Dhiva yang masih berlaku dan sesuai dengan kegiatan usahanya.


M 9 digit awal NPWP yang tercantum dalam SKT dan SPPKP atas nama CV. Dhiva sesuai dengan dokumen lainnya.

f. Dokumen Lingkungan Hidup (AMDAL/UKL-UPL/SPPL/DPLH/SIL/DELH/Dokumen Lingkungan Hidup Lain yang setara)

M Tersedia Dokumen SPPL atas nama CV. Dhiva yang sudah mendapatkan Rekomendasi dari Dinas Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Cirebon.

g. IUIPHHK atau Izin Usaha Industri (IUI) atau Izin Usaha Tetap (IUT)

M CV. Dhiva memiliki IUI yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang dan sesuai dengan jenis usaha yang dijalankannya.

h. Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri (RPBBI) untuk IUIPHHK

TD CV. Dhiva tidak memiliki izin IUIPHHK.




1.2.2. Importir memiliki mekanisme uji tuntas

Panduan/pedoman /prosedur pelaksanaan

TD CV. Angie Rotan tidak memiliki izin sebagi importir dan tidak pernah melakukan impor

RESUME HASIL AUDIT


28of 32


(duediligence) dan bukti pelaksanaan mekanisme uji tuntas (duediligence) importir

kayu atau produk kayu.

Kriteria 1.3. Unit Usaha dalam bentuk kelompok 1.3.1. Kelompok memiliki Akte Notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan kelompok





Prinsip 2. Unit usaha mempunyai dan menerapkan sistem penelusuran kayu yang menjamin keterlacakan kayu dari asalnya Kriteria 2.1. Keberadaan dan penerapan sistem penelusuran bahan baku (termasuk kayu impor) dan hasil olahannya 2.1.1. Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang sah


M Selama periode audit, seluruh penerimaan bahan baku kayu berupa furniture setengah jadi dan handycraft telah dilengkapi dengan SPK sebagai dokumen kontrak suplai bahan bakunya.

b. Daftar Pemeriksaan Kayu Bulat (DPKB)

TD CV. Dhiva tidak menerima bahan baku kayu bulat dari hutan Negara.

c. Bukti serah terima kayu selain kayu bulat dari hutan negara, dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah

M Selama periode audit, seluruh bahan baku yang diterima CV. Dhiva telah dilengkapi dengan bukti serah terima dan dokumen angkutan hasil hutan yang sah berupa Surat Jalan.

d. Dokumen angkutan hasil hutan yang sah


e. Nota & Dokumen Keterangan (Berita acara dari petugas kehutanan atau dari Aparat Desa/ Kelurahan) yang menjelaskan asal usul untuk kayu bekas/ hasil bongkaran/sampah kayu bukan dari kayu lelang, serta DKP

TD Selama periode audit, CV. Dhiva tidak menggunakan dan menerima bahan baku kayu bekas/hasil bongkaran/sampah kayu bukan dari kayu lelang.

f. Dokumen angkutan berupa Nota untuk kayu limbah industri

TD Selama periode audit, CV. Dhiva tidak menggunakan dan menerima bahan baku kayu limbah industri.

RESUME HASIL AUDIT


29of 32


g. Dokumen S-LK/ S-PHPL yang dimiliki pemasok dan/atau DKP dari Pemasok

M Seluruh furniture setengah jadi dan wooden handycraft yang diterima CV. Dhiva telah dilengkapi dengan DKP, dan tersedia bukti laporan hasil pemeriksaan kepada pemasok yang menerbitkan DKP yang sesuai dengan prosedur yang ada.

h. Informasi terkait VLBB untuk Pemasok yang belum memiliki S-LK/S-PHPL/DKP

TD Seluruh penerimaan bahan baku di CV. Dhiva telah dilengkapi dengan DKP dan sejak tanggal 31 Desember 2017 kegiatan VLBB tidak diberlakukan.

i. Dokumen pendukung RPBBI

TD CV. Dhiva tidak memiliki izin IUIPHHK.



TD CV. Dhiva tidak memiliki perizinan impor dan tidak melakukan impor bahan baku kayu.

b. Bill of Lading (B/L) TD CV. Dhiva tidak memiliki perizinan impor dan tidak melakukan impor bahan baku kayu.

c. PackingList (P/L) TD CV. Dhiva tidak memiliki perizinan impor dan tidak melakukan impor bahan baku kayu.

d. Invoice TD CV. Dhiva tidak memiliki perizinan impor dan tidak melakukan impor bahan baku kayu.

e. Deklarasi TD CV. Dhiva tidak memiliki perizinan impor dan tidak melakukan impor bahan baku kayu.








a. Tallysheet penggunaan bahan baku dan hasil produksi

M CV. Dhiva telah memiliki Tally sheet penggunaan bahan baku sehingga mempermudah ketelusurannya.

b. Laporan produksi hasil olahan

M Laporan hasil produksi CV. Dhiva telah sesuai dengan laporan mutasi hasil olahan kayu.

c. Produksi industri tidak melebihi kapasitas produksi yang dijinkan

M Realisasi produksi CV. Dhiva tidak melebihi kapasitas produksi yang tercantum di izin IUI yang dimiliki.

d. Hasil produksi yang berasal dari kayu lelang dipisahkan

TD CV. Dhiva tidak melakukan pembelian bahan baku yang berasal dari kayu lelang.

e. Dokumen catatan/ laporan mutasi kayu.

M CV. Dhiva menyusun Laporan mutasi kayu sesuai dengan dokumen pendukungnya.

RESUME HASIL AUDIT


30of 32


2.1.4. Proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/ industri rumah tangga)


TD CV. Dhiva tidak melakukan penjasaan produksi ke industri lain












TD CV. Angie Rotan tidak melakukan penjualan domestik.



M Produk yang diekspor CV. Dhiva dapat dipastikan merupakan hasil olahah sendiri.


M Setiap kegiatan ekspor CV. Dhiva dilengkapi dengan dokumen PEB yang sesuai dengan dokumen ekspor lainnya pada periode yang sama.

c. PackingList (P/L) M Setiap kegiatan ekspor CV. Dhiva dilengkapi dengan dokumen Packing List (P/L) yang sesuai dengan dokumen PEB pada periode yang sama.

d. Invoice M Setiap kegiatan ekspor CV. Dhiva dilengkapi dengan dokumen invoice yang sesuai dengan dokumen PEB pada periode yang sama.

e. Bill of Lading (B/L) M Setiap kegiatan ekspor CV. Dhiva dilengkapi dengan dokumen Bill of Lading (B/L) yang

RESUME HASIL AUDIT


31of 32


sesuai dengan dokumen PEB pada periode yang sama.


M Setiap kegiatan ekspor CV. Dhiva dilengkapi dengan dokumen V-Legal yang sesuai dengan dokumen Invoice, PEB pada periode yang sama serta kegiatan stuffing dilakukan di lokasi pabrik CV. Dhiva.


TD Realisasi pengiriman CV. Dhiva berupa produk furniture yang tidak diwajibkan dilakukan pemeriksaan verifikasi teknis oleh surveyor.


TD Pada periode Audit, realisasi penjualan ekspor CV. Dhiva berupa produk furniture yang tidak dikenai bea keluar.


TD Pada periode Audit realisasi ekspor CV. Dhiva berupa furniture dengan bahan baku dari jenis kayu yang tidak dibatasi perdagangannya.



M Terdapat implementasi tanda V-Legal pada Surat Jalan, Invoice dan Packing List.

Prinsip 4. Pemenuhanterhadapperaturanketenagakerjaanbagiindustripengolahan


a. Pedoman/ prosedur K3

M CV. Dhiva telah memiliki SOP K3 serta petugas penanggung jawab K3.

b. Implementasi K3 M CV. Dhiva memiliki peralatan K3 yang masih berfungsi dengan baik, serta telah tersedia tanda jalur evakuasi pada areal kerja yang mudah dan mengarah ke titik kumpul.

c. Catatan kecelakaan kerja

M CV. Dhiva telah menerapkan pencatatan kecelakaan kerja yang terjadi dan pada periode audit tidak terjadi kecelakaan kerja (Nihil).

Kriteria 4.2. Pemenuhan hak-hak tenaga kerja 4.2.1. Kebebasan berserikat bagi pekerja

Serikat pekerja atau kebijakan perusahaan (auditee) yang membolehkan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja

M CV. Dhiva memiliki pernyataan tertulis mengenai kebijakan yang memperolehkan karyawannya untuk melakukan kegiatan yang terkait dengan kebebasan berserikat.

4.2.2. Adanya KKB atau PP yang mengatur hak-hak-hak pekerja untuk IUIPHHK dan/atau IUI yang mempekerjakan karyawan > 10 orang


TD Jumlah Karyawan CV. Dhiva kurang dari 10 orang, sehingga tidak diwajibkan memiliki Peraturan Perusahaan.

RESUME HASIL AUDIT


32of 32



Pekerja yang masih di bawah umur

M CV. Dhiva tidak mempekerjakan karyawan dibawah umur.


KESIMPULAN

Berdasarkan hasil audit penilikan di CV. Dhiva, secara keseluruhan dari 4 Prinsip, 9 Kriteria, 15 Indikator, dan 56 Verifier diperoleh hasil :

• Jumlah Verifier yang tidak diverifikasi sebanyak 28 (dua puluh delapan) verifier • Jumlah Verifier yang memenuhi norma penilaian sebanyak 28 (dua puluh delapan)verifier • Jumlah Verifier yang tidak memenuhi norma penilaian sebanyak 0 (nol) verifier.

Dengan demikian CV. Angie Rotan dinyatakan “Memenuhi” standar verifikasi legalitas kayu sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.30/MenLHK/Setjen/PHPL.3/3/2016 dan Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor P.14/PHPL/SET/4/2016, dan Sertifikat Legalitas Kayu dinyatakan dipertahankan masa berlakunya.

Mengetahui,

Tropical Rainforest International Certification

Hendy Saputra Direktur Utama

RESUME › publikasi › HASIL_AUDIT... · 2019-10-04 · RESUME . HASIL AUDIT PENILIKAN KE-1....

Documents

Transcript of RESUME › publikasi › HASIL_AUDIT... · 2019-10-04 · RESUME . HASIL AUDIT PENILIKAN KE-1....