Resume Perjanjian Penanggungan

download Resume Perjanjian Penanggungan

of 3

Transcript of Resume Perjanjian Penanggungan

a. Arti Pentingnya Perjanjian Penanggungan (Borgtocht) Hukum perdata mengenal jaminan yang bersifat hak kebendaan dan hak perseorangan. Jaminan yang bersifat perorangan ialah jaminan yang menimbulkan hubungan langsung pada perorangan tertentu, hanya dapat dipertahankan terhadap debitur tertentu, terhadap harta kekayaan debitur seumumnya. Pada umumnya penanggungan itu dapat timbul untuk menjamin perutangan yang timbul dari segala macam hubungan hukum, lazimnya hubungan hukum yang bersifat perdata, namun dapat pula bahwa penanggungan diberikan untuk menjamin prestasi yang lahir dari hubungan hukum yang bersifat hukum publik asalkan prestasi itu dapat dinilai dengan uang. Penanggungan, sebagai lembaga jaminan banyak digunakan dalam praktek karena alasanalasan sebagai berikut : 1. Adanya persamaan hubungan kepentingan ekonomi antara penjamin dan peminjam. 2. Penanggung memegang peranan penting dan banyak terjadi dalam bentuk bank garansi, dimana yang bertindak sebagai penanggung/borg adalah Bank. 3. Penanggungan sebagai salah satu syarat yang diberikan pemerintah dalam rangka pemberian kredit untuk kepentingan pengusaha-pengusaha kecil. Sifat,isi dan Bentuk Perjanjian Penanggungan. Ditinjau dari sifatnya perjanjian penanggungan (Borgtocht) tergolong jaminan perseorangan yang lazim terjadi dalam praktek perbankan. Penanggungan ialah suatu perjanjian di mana seorang pihak ketiga, guna kepentingan si berutang mengikatkan dirinya untuk memenuhi perutangan si berhutang manakala si berutang itu wanprestasi (Ps.1820 KUHPerdata). Tujuan dan isi dari penanggungan itu ialah memberikan jaminan untuk dipenuhinya perutangan dalam perjanjian pokok, sehingga dapat dikatakan bahwa perjanjian penanggungan itu bersifat accesoir atau senantiasa dikaitkan dengan perjanjian pokok. Bentuk dari perjanjian penanggungan menurut ketentuan undang-undang adalah bersifat bebas, tidak terikat oleh bentuk tertentu dalam arti dapat secara lisan, tertulis, atau dituangkan dalam akta. Pada perjanjian penanggungan kewajiban untuk memenuhi prestasi itu adalah bersifat subsidair yaitu kewajiban untuk memenuhi prestasi dalam hal debitur tidak dapat memenuhinya. Penanggungan yang diadakan untuk pemenuhan piutang dari hubungan hukum keperdataan dapat timbul dari :1

1. perutangan yang lahir dari perjanjian. 2. perbuatan melawan hukum. 3. perutangan wajar pengurusan kepentingan orang lain 4. pembayaran tak terutang. b. Hubungan dan akibat hukum antara penanggung dan kreditur Dengan adnaya perjanjian penanggungan antara kreditur dan penanggung, maka lahirlah akibat-akibat hukum yang berupa hak dan kewajiban tertentu yang harus diperhatikan baik oleh si penanggung maupun oleh si kreditur.kententuan-ketentuan tersebut diberikan oleh undangundang kecuali para pihak menentukan lain. Dalam jurisprudensi dan praktek perbankan dalam akta-akta perjanjian penanggungan lazim dibuat janji janji khusus antara kreditur dan penanggung yang maksudnya mengandng janji agar penanggung melepaskan hak-haknya tertentu sebagaimana diberikan oleh undang-undang. Adanya janji janji yang demikian adalah merupakan hak dari kreditur untuk melindungi kepentingannya. Selain itu sebagai akibat dari adanya perjanjian penanggungan antara kreditur dan penanggung , maka Kreditur memiliki kewajiban terhadap penanggung yaitu bahwa kreditur tidak boleh menelantarkan kepentingan kepentingan dari si penanggung pada waktu ia melaksanakan hak-haknya, dan kewajiban untuk memberitahukan kepada penanggung hal-hal yang harus diketahui oleh penanggung untuk dapat menjaga kepentingan-kepentingannya. Adapun Hak-hak yang diperoleh oleh penanggung dalam melaksanakan kewajibannya adalah sebagai berikut : 1. Hak untuk menuntut lebih dahulu (voorrecht van uitwinning), ps. 1831 KUHPerdata 2. Hak untuk membagi utang (voorrecht va schuldsplitsing),ps.1836,1837 KUHPerdata 3. Hak untuk mengajukan tangkisan gugat (ps.1849.1850 KUHPerdata) 4. Hak untuk diberhentikan dari penanggungan (karena terhalang Subrograsi akibat perbuatan kesalahan kreditur).ps.1848 KUHPerdata. Selain hak-hak yang diberikan kepada penanggung, dalam perjanjia penanggungan juga terdapat janji-janji dalam penanggungan yang bertujuan untuk melindungi kepentingan dari kreditur. Adapun janji-janji yang biasa diadakan/dicantumkan dalam akta penanggungan ialah : 1. Janji agar penanggung melepaskan haknya untuk menuntut penjuala harta benda debitur lebih dahulu. 2. Janji agar penanggung melepaskan haknya untuk membagi-bagi hutang.2

3. Janji agar penanggung melepaskan haknya untuk diberhentikan dari penanggungan,jika perbuatan kreditur mengakibatkan tidak dapat lagi menggantikan hak-haknya, hipotiknya, dan hak-hak utama dari kreditur. Janji lainnya yang lazim diadakan dalam akta penanggungan ialah : a. Janji untuk tidak dibagi. b. Janji agara penanggungan tetap sah, tidak peduli apakah penanggung bersama ikut terikat c. Janji tentang adanya kuasa yang tak dapat ditarik kembali untuk melaksanakan hak regres c. Hubungan dan akibat hukum antara penanggung dan debitur Berdasarkan ketentuan undang-undang dapat disimuplkan bahwa penanggung yang telah membayar utang debitur mempunyai dua macam hak menuntut kembali kepada si berhutang. Pertama, Hak regres atau hak menuntut kembali yang merupakan haknya sendiri (eigen verhaalsrecht) ps. 1839 KUHPerdata yang meliputi : 1. Pembayaran ongkos perkara. 2. Pembayaran bunga. 3. Pembayaran kerugian. Kedua, si penanggung yang telah membayar utang tersebut karena hukum bertindak menggantikan kedudukan kreditur mengenai hak-haknya terhadap si debitur, menggantikan hakhak kreditur yang terjadi karena Subrograsi (ps. 1840 KUHPerdata) yang meliputi : 1. Hak hipotik yang diberikan kepada kreditur sebagai jaminan. 2. Hak gadai sebagai jaminan utang yang diberikan kepada penanggung. 3. Hak privilege Peralihan status penanggung menjadi pemegang hipotik, mulai pemegang gadai, dan pemegang hak privilege itu dimulai sejak dilakukannya pembayaran utang oleh penanggung, tanpa disyaratkan adanya tindakan/penyerahan khusus untuk itu. d. Jenis/Macam Perjanjian penanggungan Pada pokoknya jenis-jenis penanggungan yang dikenal di luar negeri dan praktek perbakan di Indonesia ialah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. Jaminan utang/jaminan kredit (kredit garansi) Jaminan Bank (Bank garansi) Jaminan pembangunan (Bouw garansi) Jaminan Saldo (saldo garansi) Jaminan oleh lembaga pemerintah (staatsgaransi)3