Resume Pemodelan 2
description
Transcript of Resume Pemodelan 2
-
GROUNDWATER MODELING PROJECT
CLASS ASSIGNMENT
1. Buat model baru dengan cara :
a. Klik menu file
b. Pilih new model, maka akan muncul dialog box seperti gambar berikut
c. Pada project name, isi judul model sesuai keinginan
d. Pada define model region, pilih without base map
e. Maksimum X = 4500 dan maksimum Y = 12000
(Maksimum X dan Y dapat dilihat dari Fig. P4. 1)
f. Number of columns = 10 dan number of rows = 25
g. Pada unit, atur satuan satuan setiap unit sesuai keinginan
h. Klik create
2. Memasukkan nilai aquifer recharge
a. Klik menu boundaries
b. Pilih recharge, akan muncul sebuah dialog box
c. Pada kotak infiltration, ketik 0.001 m/day
d. Klik OK
-
3. Memasukkan nilai konduktivitas
a. Klik menu aquifer
b. Pilih conductivity
c. Pada kolom Kxx dan Kyy, ketik 50 m/day
d. Klik OK
4. Memasukkan nilai porositas
a. Klik menu aquifer
b. Pilih porosity
c. Pada kolom effective porosity, ketik 0.2
d. Klik OK
5. Memasukkan elevasi dasar
a. Klik menu aquifer
b. Pilih elevation
c. Pilih bottom
d. Pada kolom elevation bottom, ketik 980 m
(elevasi dasar dapat dilihat dari profil pada Fig. P4. 1)
-
6. Mengatur ketinggian (elevasi) permukaan model.
Pada Fig. P4. 1, dapat dilihat daerah yang akan dimodelkan.
Berdasarkan elevasinya jika dilihat pada profil, daerah ini dapat dibagi
menjadi 3 daerah ketinggian yaitu daerah dengan elevasi 1000, daerah
dengan elevasi 1010, dan daerah dengan elevasi 1020.
a. Klik menu aquifer
b. Pilih elevation
c. Pilih top
d. Pada bagian sebelah kiri layar, terdapat icon dengan fungsi fungsi
tertentu. Pilih icon persegi
e. Gambar sebuah persegi panjang pada grid
(persegi panjang digambar di sebelah atas)
f. Elevasi nya adalah 1000
g. Klik menu aquifer
h. Pilih elevation
i. Pilih top
j. Pada bagian sebelah kiri layar, terdapat icon dengan fungsi fungsi
tertentu. Pilih icon persegi
k. Gambar sebuah persegi panjang pada grid
(persegi panjang digambar di bawah daerah yang berelevasi 1000)
l. Elevasi nya adalah 1010
m. Klik menu aquifer
n. Pilih elevation
o. Pilih top
p. Pada bagian sebelah kiri layar, terdapat icon dengan fungsi fungsi
tertentu. Pilih icon persegi
q. Gambar sebuah persegi panjang pada grid
(persegi panjang digambar di bawah daerah yang berelevasi 1010)
r. Elevasi nya adalah 1010
-
7. Memasukkan river dan swamp
(river dan swampmerupakan constand head)
a. Klik menu boundaries
b. Pilih constand head, akan muncul sebuah dialog box
c. Pada kolom constand head, ketik 1000
(ketinggian constant head dapat dilihat dari Fig. P4. 1)
d. Letakkan constant head pada bagian atas grid (sungai / river)
e. Klik menu boundaries
f. Pilih constand head, akan muncul sebuah dialog box
g. Pada kolom constand head, ketik 1000
(ketinggian constant head dapat dilihat dari Fig. P4. 1)
h. Letakkan constant head pada bagian atas grid (swamp)
8. Memasukkan sumur pompa
a. Klik menu well
b. Pilih add well
c. Pilih pumping well
d. Letak kan pumping well pad koordinat (x = 2250 m dan y = 8500 m)
e. Pada kolom Q, masukkan debit air yaitu 20000 m3/day
-
9. Melihat ouput model yang sudah dibuat
a. Klik icon run
b. Pada models for run, hapus semua centang keculai flow model
c. Klik run model
d. Output yang dihasilkan akan menunjukkan model daerh tersebut
sebelum diberikan water divide
10. Membuat water divide berupa no flow boundaries
a. Klik menu aquifer
b. Pilih inactive zone
c. Gambar inactive zone di tengah antara river dan swamp
d. Run untuk melihat hasil model
e. Lihat output model dengan cara run model, maka hasil output akan
terlihat seperti berikut
-
11. Membuat water divide berupa specific head boundary
a. Klik menu boundaries
b. Klik constant head
c. Pada kolom constant head from, ketik 1030
d. Lihat output model dengan cara run model, maka output akan terlihat
seperti gambar berikut
-
Jika dilihat dari ketiga model yang sudah dibuat, baik itu sebelum
diberikan water divide maupun sesudah diberikan water divide. Pemompaan air
dengan debit 20000 m3/ hari dilakukan didekat sungai. Pemodelan dilakukan
untuk melihat apakah pemompaan air memperngaruhi kondisi rawa atau tidak.
Sebelum dibuat water divide diantara sungai dan rawa, pemompaan
mempengaruhi kondisi rawa. Saat diberikan water divide berupa specific
boundary, pemompaan juga mempengaruhi kondisi rawa. Setelah diletakkan
water divide berupa no flow, pemompaan juga tetap mempengaruhi rawa. Jadi,
meskipun diberikan water divide atau tidak, pemompaan yang dilakukan tetap
mempengaruhi kondisi rawa. Water divide yang dibuat menyebabkan volume air
yang masuk ke rawa terus berkurang.