Nama : Katon Waskito Aji

NIM : 13304241069

Kelas : P. Biologi C

Prinsip dan Prosedur Penelitian Eksperimen

Penelitian eksperimen adalah penelitian dimana peneliti melakukan intervensi dengan cara memanipulasi variabel bebas yang dijadikan faktor, untuk mengetahui akibat yang ditimbulkannya (Subali, Bambang. 2010:4).

Penelitian Eksperimen merupakan penelitian kausal (sebab-akibat) yang pembuktiannya diperoleh melalui perbandingan antara :

a. kelompok eksperimen (yang diberi perlakuan) dengan kelompok kontrol (yang tidak diberikan perlakuan), atau

b. kondisi subjek sebelum diberikan perlakuan dengan sesudah diberi perlakuan.

A. Prinsip Penelitian Eksperimen

Menurut Moh. Nazir (1985), ada 3 prinsip dasar penelitian eksperimen yang perlu diketahui yaitu : Replikasi (pengulangan), randomisasi (pengacakan) dan kontrol internal.

B. Jenis Penelitian Eksperimen

1. Jenis Penelitian Eksperimen Berdasarkan Banyaknya Faktor

a. Eksperimen faktor tunggal (single factor experimen)Untuk menyelidiki faktor tunggal dalam eksperimen

b. Eksperimen dua faktorUntuk menyelidiki interaksi antara kedua variabel bebas pengaruhnya terhadap variabel tergayut, atau menyelidiki dua faktor yang salah satu faktor tersarang atau ada di dalam faktor yang kedua, sehingga disebut eksperimen tersarang

c. Eskperimen tiga faktor Untuk menyelidiki interaksi ketiga faktor sehingga berupa eksperimen faktorial trifaktor, dapat pula menyelidiki dua faktor yang berinteraksi dan satu faktor yang tersarang, sehingga disebut eksperimen faktorial tersarang

d. Eksperimen lebih dari tiga faktorUntuk menyelidiki interaksi lebih dari 3 faktor

2. Jenis Penelitian Eksperimen Berdasarkan Pengendalian Terhadap Variabel Penekan/Pengganggua. Desain Eksperimen Acak Sempurna (Completely Randomized Design)

Jika seluruh variabel pengganggu dapat dikendalikan atau dikontrol sehingga berubah kedudukannya menjadi variabel terkendali (control variabel).

b. Desain Eksperimen Acak berblok (Randomized Completely Block Design)

Jika ada satu dari seluruh variabel pengganggu yang tidak dapat dikendalikan atau dikontrol sehingga berubah kedudukannya menjadi variabel terkendali (control variable), namun dengan cara dibuat grup-grup di dalamnya masih dapat diperoleh kondisi yang homogen di masing-masing grup.

c. Desain Eksperimen Bujur Sangkar Latin (Latin Square Design)Bila ada dua variabel pengganggu yang tidak dapat dihomogenkan sepenuhnya, namun masing-masing masih dapat dihomogenkan dengan cara pengeblokan.

d. Desain Eksperimen Kovariansi (Covariance Design)Bila ada satu atau lebih variabel penekan/pengganggu yang tidak dapat dihomogenkan sama sekali. Sehingga, variabel penekan/pengganggu tersebut harus didata dan dihilangkan pengaruhnya ketika dilakukan analisis terhadap data hasil eksperimen.

Penelitian Eksperimen ada 2 macam

a. The Experiment (eksperimen sungguhan)Untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan desain dimana secara nyata ada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dan membandingkan hasil perlakuan dengan kontrol secara ketat. Validitas internal dan eksternal cukup utuh.

b. Quasi Eksperiment (eksperimen semu)Setiap eksperimen diundi untuk mendaptkan perlakuan. Tidak mungkin dilakukan random assigned.

C. Teknik analisis yang digunakan dalam menguji atau membuktikan penelitian eksperimen

1. Uji Z atau uji tUji Z adalah Uji terhadap parameter populasi dengan simpangan baku populasi telah diketahui.Uji t adalah Uji terhadap parameter populasi dengan simpangan baku populasi tidak diketahui.

2. Uji Chi kuadrat (X2)Untuk menguji hipotesa tentang distribusi dari ukuran atau variabel-variabel penelitian tersebut dan digunakan untuk mencari kecocokan ataupun menguji keberadaan hubungan beberapa populasi.

3. Analisa varian Untuk menyelidiki ada tidaknya perbedaan nilai rata-rata antar populasi yang tidak diketahui besarnya.

4. Regresi dan korelasiRegresi digunakan untuk mengetahui seberapa erat hubungan antara satu atau beberapa variabel independen dengan sebuah variabel dependen.Korelasi digunakan untuk melihat derajat (tingkat) hubungan yang terjadi antara satu variabel dengan variabel yang lain yang memenuhi persyaratan keparametrikan.