Mpb Proposal Buah Naga Super Red Hybrid

34
PROPOSAL BISNIS MANAJEMEN PRODUKSI BENIH Kelas H Kelompok 4 Putri Lenggogeni 125040101111133 Renni Mayanti 125040101111142 Riantria Rahandari 125040101111151 Devi Indriani F 125040101111190 Mohammad Ilham 125040101111195 Nur Khasanah 125040101111203 Ghifri Maulana 125040101111215 Miftahul Huda 125040107111010 Raditya Ghifarry Z 125040107111038 Michael 125040107111044

description

wawancara tentang hybrid buah naga

Transcript of Mpb Proposal Buah Naga Super Red Hybrid

PROPOSAL BISNISMANAJEMEN PRODUKSI BENIH

Kelas H Kelompok 4Putri Lenggogeni 125040101111133Renni Mayanti 125040101111142Riantria Rahandari125040101111151Devi Indriani F125040101111190Mohammad Ilham125040101111195Nur Khasanah125040101111203Ghifri Maulana125040101111215Miftahul Huda125040107111010Raditya Ghifarry Z 125040107111038Michael125040107111044

PROPOSAL BISNISCV. NAGABONAR

Bibit Buah Naga Handayani dengan Teknik Kultur Jaringan

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangTanaman buah naga di Indonesia dikenal sebagai salah satu buah yang mengandung khasiat obat. Buah ini mujarab digunakan untuk pengobatan (terapi) pada beberapa jenis penyakit kronis (Chevny , 2005). Cahyono (2009) menjelaskan buah naga memiliki khasiat yang sangat banyak yaitu, sebagai penyeimbang kadar gula bagi penderita kencing manis, menurunkan dan mencegah kadar kolesterol darah yang tinggi, pencegah penyakit tumor dan kanker, melindungi kesehatan mulut, pencegah pendarahan, pencegah dan mengobati keputihan, meningkatkan daya tahan tubuh, menormalkan sistem peredaran darah, menurunkan tekanan emosi, menetralkan racun dalam tubuh, menurunkan kadar lemak, dan mencegah kulit busuk, menguatkan fungsi otak melancarkan proses pencernaan, menyehatkan mata, menguatkan tulang dan pertumbuhan badan, menjaga kesehatan jantung, memperhalus kulit warna wajah dan mengobati sembelit. Salah satu komoditas buah naga super red yang memiliki harga jual yang yakni varietas Handayani. Bentuk buah bulat agak memanjang atua bulat agak lonjong. Kulit buah berwarna merah menyala, dan kulit buah agak tebal, yaitu sekitar 3 mm 4 mm.. Berat buah beragam berkisar antara 80 500 gram. Daging buah berserat sangat halus dan di dalam daging buah bertebaran biji-biji hitam yang sangat banyak dan berukuran sangat kecil. Daging buah bertekstur lunak dan rasanya manis sedikit masam. Daerah di Indonesia yang hingga kini sudah mengembangkan tanaman buah naga ialah Pasuruan ke arah Tosari, daerah desa Pohgading, kecamatan Pasrepan. Tidak jelas siapa yang pertama kali membawa dan menanamnya di Indonesia. Namun, umumnya tanaman ini ditanam pertama kali oleh hobiis tanaman yang ingin bereksperimen dan mengembangkannya. Buah naga mulai dikembangkan di Indonesia pada tahun 2001. Hingga kini luas areal penanaman tanaman ini relatif masih sangat sedikit. Untuk menekan melambungnya harga Buah Naga Handayani diperlukan perluasan areal tanam namun hal ini terkendala oleh ketersediaan bibit. Oleh karena itu untuk memperluas areal tanam Buah Naga Handayani diperlukan teknik In Vitro. Teknik In Vitro merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap. Perbanyakan in vitro memberi alternatif lingkungan terproteksi, nutrisi yang cukup dan bebas serangan bakteri atau jamur. Perbanyakan dengan system in vitro memberikan keuntungan diantaranya: bibit (hasil) Buah Naga Handayani yang didapat berjumlah banyak dan dalam waktu yang singkat, sifat identik dengan induk, dapat diperoleh sifat-sifat yang dikehendaki, metabolit skunder tanaman segera didapat tanpa perlu menunggu tanaman dewasa.

1.2 TujuanAdapun Tujuan dari kultur jaringan bibit Buah Naga Handayani ini yakni:1. Memperpendek siklus breeding Buah Naga Handayani ,2. Untuk menghasilkan bibit Buah Naga Handayani dalam jumlah banyak, waktu yang singkat dan hasil yang seragam3. Memenuhi kebutuhan Buah Naga Handayani mitra kerja4. Memenuhi permintaan buah Buah Naga Handayani dengan harga standart.

II. ALAT DAN BAHAN

1.1 Alat Teknik In Vitro Buah Naga HandayaniBerikut ini merupakan peralatan-peralatan yang digunakan dalam teknik In Vitro Buah Naga Handayani

GambarNama AlatFungsi

LAF (Laminar Air Flow)Laminar Air Flow adalah meja kerja steril untuk melakukan kegiatan inokulasi/ penanaman. LAF meniupkan udara steril secara kontinue melewati tempat kerja sehingga tempat kerja bebas dari, debu dan spora-spora yang mungkin jatuh kedalam media, waktu pelaksanaan penanaman

AutoklafAutoklaf berfungsi untuk sterilisasi alat dan media

Timbangan Analit 3-4 desimal Untuk menghitung dan mendapatkan massa (berat) bahan dengan tingkat ketelitiannya 3 s/d 4 desimal

Timbangan 1 desimalUntuk menimbang berat bahan.

Rak biakan + LampuTL 40 WRak: tempat untuk menyimpan botol-botol berisi eksplan hasil inokulasi dan mengoptimalkan pemanfaatan ruangan yang ada.Lampu: untuk memberikan penerangan dan cahaya bagi pertumbuhan tanaman.

Tray tempat botol & perlengkapan inokulasiUntuk menempatkan botol dan semua perengkapan Inokulasi yang sudah steril.

Dissecting kit (scalpel, pinset, gunting, spatula)Pinset & Spatula: untuk mengambil EksplanScalpel & Gunting : untuk memotong eksplan

Lampu spiritus/bunsenUntuk mensterilkan/membakar alat-alat kultur jaringan seperti (scalpel, pinset, gunting, spatula) sehingga alat-alat tersebut steril.

Glass Ware (erlemeyer, gelas ukur, volumetrick, flask, tabung ukur, cawan petri)untuk menuangkan atau mempersiapkan bahan kimia dan air aquades dalam pembuatan media dan tempat mengukur media.

Botol biakan + tutuptempat untuk menanam dan membiakan eksplan

Panci pemasak media, pengadukPanci: Tempat memasak mediaPengaduk: Mengaduk media

Kompor +tabung LPGUntuk pemanas saat memasak media

Ember tempat mencuci botolSebagai tempat untuk mencuci botol

Air conditioner (AC)untuk menjaga suhu ruangan agar tetap stabil sesuai dengan kondisi suhu untuk kultur jaringan

Bak aklim

Sterofoamsebagai alas untuk mengeringkan tanaman yang sudah di rendam

2.2 Bahan Teknik In Vitro Buah Naga HandayaniBerikut ini merupakan bahan-bahan yang digunakan dalam teknik In Vitro Buah Naga HandayaniGambarNama BahanFungsi

Tunas Durian Namlung Petaling

Media Murashige dan Skoog (MS)Sebagai media tanam dalam Kultur Jaringan.bahan tanaman yang digunakan didalam kultur embrio

Giberelin Acid (GA3)zat pengatur tumbuh yang digunakan didalam kultur jaringan

Alkohol 90%untuk mematikan kuman pada Laminar Air Flow Cabinet (LAFC

Airuntuk mencuci alat - alat yang digunakan

SpirtusSebagai bahan bakar lampu Bunsen

III. METODE PELAKSANAAN

3.1 Tempat Pelaksanaan ProyekPengembangbiakan 100.000 bibit Buah Naga Handayani akan dilaksanakan di lahan milik CV NAGABONAR sendiri sampai proses produksi 100.000 bibit selesai yang membutuhkan waktu kurang lebih 2 tahun. Pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan lahan sendiri (membeli tanah) seluas 6.330 m2 yang meliputi bangunan laboratorium, green house dan kebun aklimatisasi. Untuk menjamin kualitas produk bibit Buah Naga Handayani perlu dipilih tempat yang sesuai sesuai kebutuhan syarat tumbuh durian yang ideal. Tempat pelaksanaan proyek akan dipilih dikawasan Desa Bumiaji,Batu, Malang. Di daerah ini memiliki kondisi lingkungan (suhu, ketinggian tempat, curah hujan, dsb) yang cocok untuk Kultur Jaringan Bibit Buah Naga Handayania. Kebun AklimatisasiKebun Aklimatisasi merupakan kebun untuk tempat upaya penyesuaian fisiologis dan adaptasi dari bibit Buah Naga Handayani terhadap suatu lingkungan yang baru yang sesuai dengan lingkungan sebenarnya.. Untuk kebun pemindahan atau kebun aklimitasi CV NAGABONAR merencanakan akan membangun kebun tersebut dengan luasan 5.000 m2b. Gedung Labolatorium Kultur Jaringan Buah Naga Laboratorium merupakan tempat steril yang digunakan untuk melakukan kultur jaringan Buah Naga Handayani. Laboratorium adalah faktor terpenting dalam kultur jaringan. Dalam penentuan lokasi laboratorium kultur jaringan, perlu memperhatikan beberapa aspek. Hal ini erat kaitannya dengan sifat dan ciri kultur jaringan yang mengharuskan kondisi aseptik dan lingkungan terkontrol. Lokasi yang baik untuk laboratorium harus di lingkungan yang bersih, bebas polusi, tanpa keterbatasan air, dan yang terpenting diperlengkapi dengan prasarana transportasi utilities (air, gas, dan listrik) yang memadai. Gedung laboratorium akan dibangun dengan luasan 130m2 didekat kebun aklimitasi. Agar memudahkan dalam proses operasi dan produksi. Dan lab ini akan langsung terhubung dengan kebun screen house.

c.Gedung Green-house Green house dibangun untuk proses pemindahan benih durian tahap awal sebelum aklimitasi. Green house akan dibangun berdekatan dengan laboratorium kultur jaringan. Dalam kultur jaringan ini akan dikembangbiakan bibit sebanyak 100.000. Oleh karena itu, Gcreen house akan dibangun 4 buah agar cukup untuk 100.000 bibit Buah Naga Handayani.

3.2 Tahap Pelaksanaan Tahun Pertama3.2.1 Persiapan Lahan ProyekTahap pertama dalam pelaksanaan proyek pengadaan benih Buah Naga super red varietas Handayani dengan sitem kultur jaringan adalah pembukaan lahan. Kegiatan ini masuk dalam perencanaan tahun pertama. Persiapan lahan ini dilakukan di lahan seluas 6.330 m2. Lahan ini akan digunakan untuk membangun kebun aklimatisasi, Laboratorium dan green house. Kegiatan ini dijadwalkan selaesai dalam sebulan.3.2.2 Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur3.2.2.1Pembangunan Laboratorium Kultur JaringanKegiatan selanjutnya ditahun pertama adalah pembangunan laboratorium kultur jaringan. Laboratorium ini akan dibangun dengan rincian waktu selam 3 bulan dengan luasan bangunan sekitar 130 m2. Laboratorium dibangun 2 lantai dimana pada lantai 1 merupakan tempat kerja dan lantai 2 merupakan tempat penyimpanan explants pada tahap-tahap sub kultur. Setelah selesai pembangunan akan dilanjut dengan memasang perlengkapan laboratorium yang dibutuhkan dalam proses kultur jaringan buah naga. Semua waktu yang dibutuhkan sekitar 6 Bulan.3.2.2.2Pembangunan Green HouseSetelah pembangun laboratorium dilanjutkan dengan pembangunan Green House. Green house akan dibangun disekitar laboratorium untuk memudahka proses pemindahan bibit buah naga. Dalam kultur jaringan ini akan dikembangbiakan bibit sebanyak 100.000. Oleh karena itu, Gcreen house akan dibangun 4 buah agar cukup untuk 100.000 bibit Buah Naga Handayani. Proes pembangunan green house ini membutuhkan waktu selam 2 bulan.

3.2.2.3 Pembangunan Kebun AklimatisaasiSetelah pembangunan Green House selanjutnya dibangun kebun Aklimatisasi. Kebun aklimatisasi digunakan untuk membesarkan bibit buah naga agar siap ditanam. Kebun aklimatisasi akan dibangun dengan luasan 5.000 m2. Dan semua kegiatan persiapan ini ditargetkan selesai dalam kurun waktu 1 tahun.

3.3Tahap Pelaksanaan Tahun Kedua3.3.1Persiapan IndukanPersiapan dindukan adalah proses pemilihan indukan dari indukan yang sudah dibeli dipasaran sesuai jenis yang di inginkan yaitu jenis Handayani. Induk yang dipilih untuk kultur jaringan ini yakni induk yang memiliki keunggulan seperti kualitas tinggi, bebas hama penyakit, memiliki penampilan yang baik,berbuah cepat dsb. Bagian tanaman yang diambil untuk system kultur jaringan yakni bagian vegetative yang berupa tunas. Hal ini untuk mendapatkan hasil tanaman yang seragam sesuai karakteristik induknya..

3.3.2 Isolasi ExpalntIsolasi Explant merupakan pengambilan bagian vegetative buah naga untuk diperbanyak pada system kultur jaringan. Prosedur perbanyakan adalah sebagai berikut, bagian meristem tanaman buah naga yang sudah dipilih yang berupa tunas batang dipotong kemudian dibiakan dalam nutrisi larutan MS (berisikan air kelapa 100 ml/l, gula 30 g/l, GA3 0,15mg/l, myo inositol 100 mg/l, Ca P 2mg/l, agar 6 g/l, pH 5.7). Planlet dipelihara dalam ruang pertumbuhan pada temperatur 22-23 0C . Total isolasi explants pertama hanya terdapat 1 explat indukan Buah Naga Handayani. Berikut rincian mulau tahap sub kultur 1 hingga sub klutur tahap 6. Setiap tahap membutuhkan waktu sekitar 3 4minggu.

3.3.3 Sub Kultur Sub kultur dilakukan untuk mempercepat jumlah pembiakan benih buah naga, tanpa harus mengambil bagian indukan dilapangan lagi. setiap bagian explat yang diambil dapat menghasilkan 6 explant tanaman yang serupa. Jadi totalnya pada isolasi ke tahap sub culture adalah 6 explant (jika expland hidup semua) namun terdapat resiko kegagalan sebesar 2% sehingga expland yang tumbuh sejumlah 5 Explant. Kemudian akan dilanjut proses sub klutur berikutnya membutuhkan waktu sekitar 3 4 minggu1. Sub Kultur 1Setiap bagian explat yang diambil dapat menghasilkan 6 explant tanaman yang serupa. Jadi totalnya pada sub culture 1 adalah 36 explant (jika expland hidup semua) namun terdapat resiko kegagalan sebesar 2% sehingga expland yang tumbuh sejumlah 23 Explant. Kemudian akan dilanjut proses sub klutur berikutnya membutuhkan waktu sekitar 3 4 minggu2. Sub Kultur 2Pada sub kultur 2 membagi hasil explants pada sub kultur pertama (23 explant) ke dalam 23 botol. Ssetiap bagian explat yang diambil dapat menghasilkan 6 explant tanaman yang serupa. Jadi totalnya pada sub culture 2 adalah 89 explant (sudah dikurangi resiko kegagalan sebesar 2%). Kemudian akan dilanjut proses sub klutur berikutnya membutuhkan waktu sekitar 3 4 minggu3. Sub Kultur 3Pada sub kultur 3 membagi hasil explants pada sub kultur kedua (89 explant) ke dalam 89 botol. Ssetiap bagian explat yang diambil dapat menghasilkan 6 explant tanaman yang serupa. Jadi totalnya pada sub culture 3 adalah 521 explant (sudah dikurangi resiko kegagalan sebesar 2%). Kemudian akan dilanjut proses sub klutur berikutnya membutuhkan waktu sekitar 3 4 minggu4. Sub Kultur 4Pada sub kultur 4 membagi hasil explants pada sub kultur ketiga (521 explant) ke dalam 521 botol. Ssetiap bagian explat yang diambil dapat menghasilkan 6 explant tanaman yang serupa. Jadi totalnya pada sub culture 4 adalah 3067 explant (sudah dikurangi resiko kegagalan sebesar 2%). Kemudian akan dilanjut proses sub klutur berikutnya membutuhkan waktu sekitar 3 4 minggu

5. Sub Kultur 5Pada sub kultur 5 membagi hasil explants pada sub kultur keempat (3067 explant) ke dalam 3067 botol. Setiap bagian explat yang diambil dapat menghasilkan 6 explant tanaman yang serupa. Jadi totalnya pada sub culture 5 adalah 18041 explant (sudah dikurangi resiko kegagalan sebesar 2%). Kemudian akan dilanjut proses sub klutur berikutnya membutuhkan waktu sekitar 3 4 minggu6. Sub Kultur 6Pada sub kultur 6 membagi hasil explants pada sub kultur kelima (18041 explant) ke dalam 18041 botol. Setiap bagian explat yang diambil dapat menghasilkan 6 explant tanaman yang serupa. Jadi totalnya pada sub culture 6 adalah 106.121 explant (sudah dikurangi resiko kegagalan sebesar 2%).

3.3.4 PengakaranPengakaran merupakan tahapan penumbuhan akar pada bibit Buah Naga . Penangkaran, ini bisa dilakukan dengan memindahkan bahan bibit ke botol yang lebih besar dengan tambahn nutrisi yang lebih banyak untuk memacu tumbuhnya akar. Setelah akar tumbuh dirasa cukup maka proses berikutnya adalah proses aklimitisasi.

3.3.5 AklimatisasiPada aklimatisasi awal dilakukan pemindahan planlet dari lingkungan in vitro ke lingkungan semi steril dalam medium greenleaf yang steril dengan penambahan unsur-unsur hara dari larutan stok MS. Pada tahap ini planlet diadaptasikan dari lingkungan heterotrof kelingkungan autorotrof dan induksi untuk membentuk tunas sebagai bahan setek yang siap ditanam. Sebelum ditanam, setek mikro (planlet) tersebut dibersihkan terlebih dahulu dari sisa-sisa medium kultur (agar) yang melekat pada akar dengan cara mencucinya di bawah air mengalir. Kemudian planlet ditanam pada medium greenleaf yang ditempatkan pada bak-bak aklimatisasi yang ditutup kain kasa dan dipelihara selama 2 minggu.Tahap awal aklimatisasi adalah menyediakan media tanam dari campuran tanah topsoil dan kompos dengan perbandingan 1 : 1 yang telah disterilkan dengan sistem penguapan panas dalam kukusan. Medium tanam selanjutnya dimasukkan dalam bak-bak penanaman. Pemeliharaan selama aklimatisasi meliputi penyiraman, pembuangan tanaman yang mati serta penyulaman. Penyiraman dilakukan setiap hari dengan menggunakan handprayer. Untuk menjaga pertumbuhan yang baik tanaman disemprot dengan larutan pupuk NPK(3g L-1) dan bayfolan (2ml L-1).

3.3.6 PemasaranPemasaran dilakukan dengan mengemas bibit Buah Naga Namlung Petaling pada Polybag dan bibit-bibit Buah Naga Handayani tersebut kemudian langsung dikirim ke mitra yang memesan. Pengiriman akan dilakukan setiap periode penanaman sesuai jadwal perjanjian dan kebutuhan tanam perusahaan yang memesan. Proses dan biaya pemasaran sepenuhnya diserahkan pemesan. Karena CV NAGABONAR hanya berperan sebagi penyuplai benih Buah Naga Namlung Petaling saja.3.3.6.1 Strategi Pemasaran Buah NagaTeknik pemasaran dapat dikatakan sebagai kunci keberhasilan dari penjualan produk. Kemampuan yang handal dalam memasarkan produk atau jasa bisa jadi lebih penting dari produk itu sendiri. Teknik pemasaran yang baik didukung oleh strategi pemasaran yang efektif. Dengan strategi tersebut, proses marketing dapat dipertahankan, bahkan cara baru dalam memasarkan produk juga bisa ditemukan dan membuat pelanggan semakin loyal. Faktor kualitas produk yang merupakan poin penting bagi pemasaran itu sendiri tidak boleh diabaikan. Ada beberapa strategi pemasaran yang berguna dalam mengembangkan usahatani bibit mawar, antara lain:1. Mengenali Permintaan Pasar/KonsumenPermintaan konsumen akan bibit buah naga akan menentukan strategi pemasaran yang akan diterapkan. Strategi pemasaran bibit buah naga dengan memperhatikan permintaan konsumen sangat efektif karena akan meningkatkan pendapatan. Bibit buah ngaa memiliki banyak varietas yang bervariasi. Dengan demikian akan sangat penting untuk memperhatikan permintaan konsumen yang juga bervariasi karena memiliki selera yang berbeda-beda. Dengan mengetahui permintaan pasar, maka bibit buah naga yang akan dipasarkan tidak akan terbuang melainkan terjual habis. Karena dengan mengetahui permintaan konsumen, waktu dan biaya marketing pemasaran yang sia-sia tidak akan terbuang.2. Lokasi StrategisLokasi merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu usaha termasuk usahatani bibit buah naga. Untuk memperoleh keuntungan yang tinggi maka diperlukan lokasi yang strategis agar mempermudah akses dengan konsumen dan mempermudah konsumen dalam mencari bibit buah naga yang diinginkan. Dengan lokasi yang strategis maka distribusi akan berjalan dengan lancar dan akan mengurangi biaya dan waktu yang tidak perlu karena akses antara konsumen dan produsen terjadi dengan cepat dan aman.3. Mutu ProdukMutu produk merupakan salah satu faktor yang menentukan keberlanjutan suatu usaha. Mutu yang merupakan kualitas suatu produk akan menentukan keberlanjutan permintaan konsumen akan produk. Bibit buah naga yang memiliki mutu yang tinggi akan menjadi sasaran para konsumen, sebaliknya bibit buah naga dengan mutu yang rendah akan kurang digemari konsumen. Mutu bibit buah naga harus selalu dijaga dan diperhatikan guna menciptakan loyalitas konsumen akan bibit buah naga yang kita produksi.4. PromosiUntuk mengenalkan bibit mawar yang kita produksi agar dapat diketahui oleh seluruh konsumen maka perlu adanya promosi. Promosi merupakan kegiatan mengenalkan barang/jasa kepada konsumen agar dapat diketahui dan dikonsumsi oleh konsumen. Promosi dapat dilakukan melalui berbagai media, antara lain : face to face, media cetak, media massa, media elektronik, internet dan sebagainya. Melalui promosi maka akan meningkatkan permintaan konsumen akan buah naga yang diproduksi dikarenakan lebih banyak konsumen yang mengetahui dan ingin membeli.

IV. RENCANA ANGGARAN BIAYA

4.1 Rencana ProduksiTable rencana produksi 100.000 bibit Buah Naga Namlung Petaling dari tunas (6 sub kultur)

NoTahapan12345678910

1Persiapan Induk

2Isolasi Expland1

3Sub Culture 15

Sub Culture 223

Sub Culture 389

Sub Culture 4521

Sub Culture 53067

Sub Culture 618041

4Pengakaran106121

5Aklimatisasi104040

Keterangan: Perhitungan bibit (Expland) di atas dihitung dari tahap paling bawah (Aklimitisasi), dimana untuk tahap selanjutnya dihitung dengan menambah 2% dari jumlah dan dibagi dengan 6. 2% merupakan resiko kegagalan untuk setiap tahapan dan 6 merupakan perkembangan dari 1 ekxplan yang dapat menjadi 6

4.2 Biaya Produksi1. Biaya Bahan/MediaKebutuhan total media dapat dihitung berdasarkan jumlah penambahan pada keseluruhan tahapan, yakni sebagai berikut:a. Biaya media Kebutuhan Total Media = 104.040 Dari 1 botol Media dapat digunakan untuk 10 kali penambahan media Kebutuhan media dalam (botol)= 104.040/10 = 10.404 botol 1 Liter Media = 40 Botol Kebutuhan media dalam (Liter) = 10.404/40= 260,1 Liter 1 Liter Media = Rp. 60.000 Jumlah Biaya untuk Media = Rp. 60.000 x 260,1 = Rp. 15.606.000b. Zat Pengatur Tumbuh (GA3) : 50 Liter @ 250.000= Rp. 12.500.000c. Alkohol 90% : 10 Liter @ Rp. 75.000= Rp. 750.000d. Spirtus : 10 Liter @ Rp. 10.000= Rp. 100.000 e. PDAM= Rp. 2.000.000f. Listrik= Rp. 6.000.000 +TOTAL= 36.956.0002. Biaya Peralatan

NoNama AlatBiaya InvestasiBiaya Penyusutan

Harga/Unit (P)QTotal Investasi

1LAF9.000.000545.000.0009.000.000

2Autoklaf6.500.000426.000.0005.200.000

3Timbangan Analit 3-4 desimal (8-20 juta)15.000.000345.000.0009.000.000

4Timbangan 1 desimal200.0003600.000120.000

5Rak biakan+LampuTL 40 W1.000.00088.000.0001.600.000

6Tray tempat botol & perlengkapan inokulasi60.0008480.00096.000

7Dissecting kit (scalpel, pinset, gunting, spatula)100.0008800.000160.000

8Lampu spiritus/bunsen25.0004100.00020.000

9Glass Ware (erlemeyer, gelas ukur, volumetrick, flask, tabung ukur, cawan petri)1.000.00066.000.0001.200.000

10Botol biakan + tutup1.300104.040135.252.00027.054.400

11Panci pemasok media, pengaduk90.0008720.000100.000

12Kompor +tabung LPG450.00083600.000750.000

13Ember tempat mencuci botol50.0004200.00040.000

14AC3.250.00013.250.000600.000

15Bak aklim25.000200050.000.00010.000.000

16Sterofoam3.00020006.000.0001.250.000

331.002.00066.190.400

3. Biaya BangunanJenis BangunanBiayaKebuthan Total Biaya

LaboratoriumRP. 2.500.000/m2130 m2325.000.000

Screen HouseRP. 100.000/1000m21.200 m2120.000

325.120.000

4. Biaya TanahHarga Tanah = Rp. 300.000/m2Luas Tanah = L. Lab + L. Screen House + Kebun Aklimatisasi= 130 m2 + 1.200 m2 + 5.000 m2 = 6.330 m2Total Biaya Untuk Tanah = 6.330 X Rp. 300.000 = Rp. 1.899.000.000

5. Biaya Tenaga KerjaJenis PekerjaanJumlahGaji/BulanTotal Gaji/BulanTotal Gaji/Tahun

Manajer12.500.0002.500.00030.000.000

Tenaga Inokulasi10600.0006.000.00072.000.000

T. Pembuat Media2600.0001.200.00014.400.000

T. Aklimatisasi10600.0006.000.00072.000.000

T. Pembesaran10600.0006.000.00072.000.000

21.700.000260.400.000

6. Pajak Penghasilan = 10% = 10% x 3.000.000.000 = 300.000.000

Biaya Tetap = Biaya Penyusutan + Bunga Bank + Pajak = 66.190.400 + 240.000.000 + 300.000.000 = Rp. 606.190.400Biaya Variabel = Biaya Bahan + Gaji Karyawan = 34.800.000 + 260.400.000 = Rp. 295.200.000

PERHITUNGAN BIAYA INVESTASIa. Investasi Bahan= Rp. 36.956.000b. Investasi Alat= Rp. 331.002.000c. Bangunan= Rp. 325.120.000d. Tanah= Rp. 1.899.000.000e. Gaji Karyawan= Rp. 260.400.000 += Rp. 2.852.478.000

PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI/TAHUN (untuk produksi 100.000 Bibit)1. Biaya Variabela. Biaya Bahan= Rp. 36.956.000b. Gaji Karyawan= Rp. 260.400.000 2. Biaya tetapa. Biaya Penyusutan Alat= Rp. 66.190.400b. Bunga Bank=12%X 2.000.000.000= Rp. 240.000.000 c. Pajak Penghasilan= Rp. 300.000.000 Rp. 903.546.400

V. ANALISIS USAHA

5.1 Harga BibitHarga bibit Buah Naga Handayani yang telah dihasilkan oleh CV NAGABONAR dengan teknik kultur jaringan yakni Rp 15.000/Bibit.5.2 Banyak BibitBanyak nya bibit Buah Naga Handayani yang dihasilkan oleh CV NAGABONAR yakni 100.000 bibit Buah Naga .

5.3 Penerimaan, Keuntungan, Pengemalian Modal (Payback Period)a. Penerimaan(TR) = PXQ = 15.000 X 100.000 = 1.500.000.000b. Keuntangan () = TR TC = 1.500.000.000 - 903.546.400 = 596.453.600

c. Payback Periode (Pengembalian Modal)= x 1 tahun= x 1 tahun= 4,3 TahunBerdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa usaha kultur jaringan bibit Buah Naga Namlung Petaling ini sangat menguntungkan dengan hasil keuntungan 596.453.600/tahun. Dan modal akan kembali dalam waktu 4,3 Tahun.5.4 Kelayakan Usahaa. BEP Rupiah = = = Rp 754.813.099,00Berdasarkan hasil BEP rupiah tersebut dapat diketahui bahwa CV NAGABONAR akan mengalami titik impas ketika mendapatkan penerimaan sebesar Rp 754.813.099,00

b. BEP Unit = = = 50.315 UnitBerdasarkan hasil BEP Unit tersebut dapat diketahui bahwa CV NAGABONAR akan berada pada kondisi titik impas ketika memproduksi bibit Buah Naga Handayani sebanyak sebesar 50.315 Unit

c. BEP Harga = = Rp. 9.035Berdasarkan hasil BEP Unit tersebut dapat diketahui bahwa CV NAGABONAR mengalami titik impas, tidak untung dan tidak rugi ketika menjual bibit Buah Naga Namlung Petaling sebesar Rp. 9.035/Unit

d. RC/Ratio = = = 1.66Berdasarkan perhitungan tersebut didapatkan hasil RC/Ratio sebesar 1.66. Hal ini berarti usaha tersebut layak dan menguntungkan untuk dijalankan karena nilai RC/Ratio lebih besar dari 1.

DAFTAR PUSTAKA

Amru Herbal.2015.https://www.tokopedia.com/ndhog/botol-isian-air-minum-burung.Diakses pada Mei 2015.Annisa Auliya Bazca.2012. Pembuatan Media MS Kultur Jaringan Tanaman.http:// ayatersenyum.blogspot.com/2012/06/pembuatan-media-ms-kultur-jaringan.html. Diakses pada Mei 2015Cahyono, B. 2009. Buku Terlengkap Sukses Bertanam Buah Naga. Pustaka Mina: JakartaChevny, A.A. 2005. Bisnis Buah Naga Kian Merekah. Bisnis Indonesia. Terbit tanggal 08-02-2005.Hikka. 2011. Kultur Jaringan Tumbuhan [Online], http:// hikkas favorites.blogspot.com . Diakses tanggal Mei 2015.Lestari, E.G. 2011. Peranan Zat Pengatur Tumbuh dalam Perbanyakan melalui Kultur Jaringan. Jurnal AgroBiogen 7(1):63-68.Marlina, dkk. 2009. Tissue Culture techniques for Horticultural Crops. Von Hostrand Reinheld. New YorkRuth and Ema.2015.biobase iklim ruang inkubator dengan kontrol kelembaban konstan. http://indonesian.alibaba.com/product-gs/biobase-constant-climate-chamber-incubator-with-humidity-control-60047898183.html.Diakses pada Mei 2015Suryowinoto, M. 1991. Budidaya Jaringan dan Manfaatnya. Fakultas Biologi. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.