Resume Jurnal Pengaruh Konsentrasi Gula Terhadap Produksi Ethanol Dari Molases Dengan Teknik...
Transcript of Resume Jurnal Pengaruh Konsentrasi Gula Terhadap Produksi Ethanol Dari Molases Dengan Teknik...
Resume Jurnal Pengaruh Konsentrasi Gula Terhadap Produksi Ethanol Dari
Molases Dengan Teknik Immobilisasi Sel
(Tri Widjaja, Maria Andina, Debby Agustin K.W.)
Oleh : Herlina Dwi Kristiana (H0908161)
Jurnal yang berjudul pengaruh konsentrasi gula terhadap produksi ethanol
dari molases dengan teknik immobilisasi sel oleh Tri Widjaja dkk. (2009), teknis
tipe fermentasinya menggunakan dua tipe fermentasi yaitu fermentasi batch dan
fermentasi kontinyu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
perubahan kadar gula dan konsentrasi Ca Alginat dengan teknik immobilisasi sel
untuk mendapatkan produktivitas etanol dan yield yang tinggi dari molases
dengan proses fermentasi batch dan kontinyu. Penelitian tersebut berdasar pada
penelitian sebelumnya yang sama-sama menggunakan fermentasi batch dan
kontinyu sebagai proses fermentasinya, hanya berbeda dalam konsentrasi molases
dan Ca Alginat sebagai parameter. Fermentasi batch berfungsi untuk
mempermudah kontrol proses fermentasi dari kontaminasi mikroorganisme. Hasil
penelitian dengan fermentasi batch, detailnya akan ditunjukkan pada tabel sebagai
berikut :
Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa kadar ethanol, yield,
produktivitas pada fermentasi batch yang tertinggi adalah pada konsentrasi gula
18 % pada jam ke – 52 sebesar 8,92 g/L, 12,22 % dan 0,25 g/Lj. Pada konsentrasi
gula 28%, kadar ethanol, yield dan produktivitas menurun karena bakteri teracuni
oleh kadar gula tinggi pada batch. Kelemahan menggunakan fermentasi batch
pada penelitian adalah rendahnya konsentrasi etanol yang dihasilkan karena
produksi etanol yang terakumulasi akan meracuni mikroorganisme yang
dihasilkan.
Pada fermentasi kontinyu, prosesnya adalah immobilisasi sel Ca Alginat
yang terbentuk dimasukkan dalam tray dalam fermentor sesuai dengan konsentrasi
yang telah divariabelkan, dan dialirkan ke dalam fermentor kontinyu. Kemudian
dianalisa dengan refraktometer sampai kondisi steady dan selanjutnya dengan
kromatografi gas. Untuk lebih jelasnya proses fermentasi batch dapat dilihat pada
gambar di bawah ini :
Pada fermentasi kontinyu, dapat dijelaskan pada tabel sebagai berikut :
Tabel di atas menjelaskan bahwa pada fermentasi kontinyu kadar ethanol,
produktivitas dan yield tertinggi terdapat pada konsentrasi glukosa 18 %, Ca
Alginat 6 % yaitu sebesar 29,824 g/L, 7,158 g/Lj, 14,912 %. Pada konsentrasi Ca
Alginat 6 % hasilnya terbaik karena terjadi kestabilan ikatan antar molekul
sehingga diperoleh kadar ethanol yang optimum.
Pada jurnal ini, tipe fermentasi yang terbaik pada kondisi fermentasi yang
sama yaitu suhu 30oC dan pH 4-5 adalah fermentasi kontinyu karena kadar etanol
yang dihasilkan lebih banyak dibandingkan fermentasi batch. Selain itu,
produktivitas dan yield yang dihasilkan pada fermentasi kontinyu juga lebih besar
karena produktivitas etanol umumnya dipengaruhi oleh konsentrasi Ca Alginat
dan konsentrasi molases sehingga pada konsentrasi Ca Alginat 6% dan
konsentrasi molases 18%, didapatkan hasil yang lebih baik daripada fermentasi
batch.