Resume IPM Lamongan

download Resume IPM Lamongan

of 14

Transcript of Resume IPM Lamongan

  • 7/25/2019 Resume IPM Lamongan

    1/14

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Keberhasilan pembangunan khususnya pembangunan manusia dapat dinilai secara parsial

    dengan melihat seberapa besar permasalahan yang paling mendasar di masyarakat tersebut dapat

    teratasi. Permasalahan-permasalahan tersebut diantaranya adalah kemiskinan, pengangguran, buta

    huruf, ketahanan pangan, dan penegakan demokrasi. Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

    menetapkan suatu ukuran standar pembangunan manusia yaitu indeks pembangunan manusia (IPM)

    atauHuman Development Index (HDI). Indeks ini dibentuk berdasarkanempat indikatoryaituangka

    harapan hidup, angka melek huruf, rata-rata lama sekolah dankemampuandayabeli.

    Seperti diketahui, beberapafaktor penting dalampembangunan yangsangat efektif bagi pembangunan

    manusia adalah pendidikandan kesehatan. Duafaktor penting ini merupakan kebutuhandasarmanusia

    yang perlu dimiliki agar mampu meningkatkan potensinya. Umumnya, semakin tinggi kapabilitas dasar

    yang dimiliki suatu daerah, semakin tinggi pula peluanguntuk meningkatkan potensi daerah itu. Untuk

    meningkatkan IPMsemata-mata tidak hanyapada pertumbuhan ekonomikarenapertumbuhanekonomi

    baru merupakan syarat agar pertumbuhan ekonomi sejalan dengan pembangunan manusia, maka

    pertumbuhan ekonomi harus disertai dengan pemerataan pembangunan. Dengan pemerataan

    pembangunan terdapat jaminan bahwa semua penduduk dapat menikmati hasil-hasil pembangunan.

    Untuk mempercepat pembangunan manusia dapat dilakukan antara lain melalui dua hal, yaitudistribusi pendapatan yang merata dan alokasi belanja publik yang memadai untuk pendidikan dan

    kesehatan.

    1.2. Permasalahan

    Berdasarkan latar belakangdiatas, permasalahan dapat dirumuskansebagai berikut :

    1. Seberapa besar komponen penentu besaran Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten

    Lamongan yangmeliputi : Indeks Harapan Hidup, Indeks PendidikandanIndeksDayaBeli.

    2. Bagaimana status pembangunan manusia di Kabupaten Lamongan dirinci menurut komponen

    penentu meliputi : Indeks Harapan Hidup, Indeks Pendidikan dan Indeks Daya Beli.

    3. Bagaimana hasil-hasil pembangunan manusia di Kabupaten Lamongan yang berkaitan

    erat dengan komponen-komponen penentu indeks pembangunan manusia.

    1.3. MaksuddanTujuan

    Hasil akhir penyusunan indeks pembangunanmanusia, diharapkanmenghasilkan buku Indeks

    Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Lamongan yang berisi mengenai kajian kritis dan analisis

    mengenai statuspembangunanmanusia dari aspek pendidikan,kesehatandanstandarhiduplayak.

    Tujuan dilakukannya penyusunan Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2011, dimaksudkanuntuk mengetahui lebih rinci mengenai status dan tingkat pembangunan manusia di Kabupaten

    Lamonganyangmeliputi :

    a. Statusdan tingkatkesehatanpenduduk.

    b. Statusdantingkat pendidikanpenduduk

    c. Status dantingkatstandarhiduplayakpenduduk

  • 7/25/2019 Resume IPM Lamongan

    2/14

    1.4. SumberDatadanManfaat

    Sumber data utama yang digunakan adalah data Susenas Kor dan Susenas Modul

    Konsumsi. Sementara sebagai penunjang digunakan data Supas(Survei Penduduk Antar Sensus),

    Proyeksi Penduduk dan Indeks Harga Konsumen (IHK). Selanjutnya hasil dari kegiatan penyusunan

    IndeksPembangunanManusia di Kabupaten Lamongan Tahun 2011 lebihdiarahkanuntuk:

    a. Dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu perencanaan pembangunan daerah (Planning-Tool) yang

    lebihmengakomodasi dimensi pembangunanmanusia menuju peningkatankualitas hidupmanusia.

    b. Dalam jangka panjang, data IPMdiyakini dapat bermanfaat sebagai planning-toolyang memiliki

    keunggulan sebagai alat evaluasi terhadapprosesperencanaan.

    c. Sebagai salah satu alat analisis, memiliki beberapa keunggulan karena lebih menggambarkan

    pemerataanhasil-hasil pembangunan.

  • 7/25/2019 Resume IPM Lamongan

    3/14

    BABIII METODOLOGI

    3.1 Definisi PembangunanManusia

    Menurut UNDP (1990), pembangunan manusia adalah suatu proses untuk

    memperbesar pilihan-pilihan bagi manusia (a process of enlarging peoplesschoices). Dari definisi ini

    dapat ditarik kesimpulan bahwa fokus pembangunan suatu wilayah adalah manusia sebagai aset

    wilayah yangsangat berharga.

    3.2 IndeksPembangunanManusia

    IPM merupakan indeks komposit yang dihitung sebagai rata-rata sederhana dihitung

    sebagai rata-rata dari 3 (tiga) indeks yang menggambarkan kemampuandasar manusia dalam

    memperluaspilihan-pilihan,yaitu:

    1. IndeksHarapanHidup

    2. IndeksPendidikan3. IndeksStandartHidupLayak

    3.2.1. IndeksHarapanHidup

    Angka ini menunjukkan jumlah tahun yang diharapkan dapat dinikmati penduduk suatu

    wilayah.Dengan memasukkan informasi mengenai angka kelahirandankematian per tahun variabel e0

    diharapkanakanmencerminkanrata-ratadalamhidup sekaligus hidupsehat masyarakat.

    3.2.2. IndeksPendidikan

    penghitungan Indeks Pendidikan (IP) mencakup dua indikator yaitu angka melek huruf/Adult

    Literacy Rate (Lit) dan rata-rata lama sekolah/Mean Years of Schooling(MYS). Populasi yang

    digunakan adalah penduduk berumur 15 tahun ke atas karena pada kenyataannya penduduk usia

    tersebut sudah ada yang berhenti sekolah. Batasan ini diperlukan agar angkanya lebih mencerminkan

    kondisi sebenarnya mengingat penduduk yang berusia kurang dari 15 tahun masih dalam proses

    sekolahatauakansekolah.

    3.2.3. Purchasingpowerparity /paritasdayabeli ( PPP)Untuk mengukur daya beli penduduk antar propinsi di Indonesia, BPS menggunakan data rata-

    rata konsumsi 27 komoditi terpilih dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) yang dianggap

    paling dominan dikonsumsi olehmasyarakat Indonesia dan telah distandarkan agar bisa dibandingkan

    antar daerahdan antar waktu yangdisesuaikan denganindeksPPP.

    Adapun 27 jenis komoditi standar dapat dilihat pada daftardi bawah ini :

    Komoditi Unit1. Beras local Kg

    2. TepungTerigu Kg

    3. KetelaPohon Kg

    4. IkanTongkol Kg

    5. IkanTeri Ons

    6. DagingSapi Kg

    7. Daging Ayam Kampung Kg

    8. Telur Ayam Butir

  • 7/25/2019 Resume IPM Lamongan

    4/14

    9. Susu Kental Manis 397 Gram

    10. Bayam Kg

    11. KacangPanjang Kg

    12. KacangTanah Kg

    13. Tempe Kg

    14. Jeruk Kg15. Pepaya Kg

    16. Kelapa Butir

    17. GulaPasir Ons

    18. Kopi Bubuk Ons

    19. Garam Ons

    20. Merica / Lada Ons

    21. Mie Instant 80Gram

    22. RokokKretekFilter 10Batang

    23. Listrik Kwh

    24. Air Minum M3

    25. Bensin Liter 26. Minyak Tanah Liter

    27. Sewa Rumah Unit

    Sumber : BPSRI

    3.3. IndikatorKomposit PembangunanManusia

    Sebagai indikator komposit, IPM mempunyai manfaat terbatas, terutama kalau

    disajikan tersendiri hanya dapat menunjukkanstatus pembangunanmanusiasuatu wilayah.

    Namun demikian manfaat yang terbatas tersebut dapat diperluas kalau dilakukanperbandingan

    antarwaktudan antar wilayah, sehingga posisi relatif suatuwilayahterhadapwilayah yanglaindapat

    diketahui serta kemajuan atau pencapaian dengan wilayah lainjuga dapat dibahas.

    Pencapaian pembangunanmanusia dilihat dari dua segi : pertama, terjadi kenaikan IPM secara nilai

    absolut yang diukur dengannilai positif dari reduksi shortfalltahunan (annual reductioninshortfall).

    Reduksi shortfalladalahpeningkatannilai IPMdalam suatuperiode relatif terhadap jaraknilai IPMawal

    periodekeIPMsasaran(=100). Kedua, adalah meningkatnya status pembangunan manusia

    berdasarkanklasifikasi berikut:

    NILAI IPM STATUSPEMBANGUNANMANUSIA

  • 7/25/2019 Resume IPM Lamongan

    5/14

    4.1. Kondisi Geografis

    Kabupaten Lamo

    Lamongan terletak anta

    sampai dengan 112 33

    Kabupaten Gresik, sebe

    BojonegorodanTuban.

    Luas Wilayah Ka

    dari daratan rendah b

    ketinggian 25100msel

    100m.

    4.2. Kependudukan

    Dari hasil Proye

    2011 sebanyak 1.185.692

    611.936 jiwa atau dengan

    4.3.Pendidikan

    Salah satu fakto

    tersedianya cukup Sumb

    baik sarana maupun pra

    Untuk mendapa

    pendidikan maupun ju

    berikut.

    KKeeccaammaattaann SSeekkoollaahh//PPTT

    2

    TKNe eri 2TKSwasta 928SDNe eri 615SD Swasta 18SMPNe eri 48SMPSwasta 85SMANe eri 13SMASwasta 56SMKNe eri 6SMKSwasta 49

    RA/BA 183MINe eri 3MI Swasta 525MTs Ne eri 2

    BAB IVKONDISI SOSIALEKONOMI

    ngan merupakan bagian dari wilayah Jawa Ti

    a 6 51 54 sampai dengan 7 23 6 lintan

    12 bujur timur, dengan batas wilayah sebala

    lah selatan Kabupaten Jombang dan Mojo

    bupaten Lamongan 1.812,80 km2 atau setara

    rawa dengan ketinggian 0 25 m seluas

    as45,68%dansisanya4,15%merupakanda

    si Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk

    jiwa, terdiri dari laki-laki sebanyak 573.756 ji

    rasio jeniskelamin93,76 %.

    utama yang menunjang keberhasilan pemban

    r Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Ke

    sarana akan sangat menunjangdalammening

    kan gambaran secara menyeluruh mengen

    lah murid dan mahasiswa di Kabupaten Lam

    Tabel PerkembanganSekolahdanTahun20102011

    22001100 22001111

    MMuurriidd//MMaahhaassiiss

    wa

    SSeekkoollaahh//

    PT

    MMuurriidd//MMaahhaassiiss

    wa3 4 5

    187 2 1731316 940 3089164199 617 6247

    2433 23 25527060 48 262010962 89 10197987 13 85419862 53 10023185 6 328

    16016 53 1622

    5330 193 540625 3 67

    54695 527 53602081 2 85

    ur, secara geografis Kabupaten

    g selatan dan antara 112 441

    utara Laut Jawa, sebelah timur

    erto, sebelah barat Kabupaten

    dengan 181.280 ha. Terdiri

    50,17 %, daratan dengan

    atandenganketinggiandiatas

    Kabupaten Lamongan Tahun

    iwa dan perempuan sebanyak

    gunan di suatu daerah adalah

    ersediaan fasilitas pendidikan

    atkanmutupendidikan.

    i perkembangan fasilitas

    ngan dapat dilihat pada tabel

    Murid

    PPeerruubbaahhaann%%

    SSeekkoollaahh//PPTTMMuurriidd//MMaahhaassiisswwaa

    6 7

    0.00 -4.811.29 -1.360.33 -2.69

    27.78 4.890.00 -3.174.71 -6.960.00 6.94

    -5.36 1.690.00 3.058.16 1.30

    5.46 1.390.00 8.000.38 -1.990.00 -59.15

  • 7/25/2019 Resume IPM Lamongan

    6/14

    MTs Swasta 168 21396 175 20672 4.17 -3.38MANe eri 2 2215 2 2178 0.00 -1.67MASwasta 77 10660 73 11028 -5.19 3.45

    Per uruan 11 11494 13 11574 18.18 0.70

    Jumlah 2,791 281,703 2,832 276,555 1.47 -1.83

    Sumber:Dinas Pendidikan Kabu atenLamon an

    4.4. Kesehatan

    Kondisi kesehatan masyarakat merupakan cerminan tingkat kesejahteraan masyarakat. Semakin

    baik keadaan kesehatan masyarakat, menggambarkan kesejahteraan juga semakin baik dan berlaku

    sebaliknya. Mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat dapat dilihat dari berbagai segi. Salah satu

    indikator nyata yang secara langsung dapat dilihat adalah melalui ukuran kesehatan jasmani masyarakat

    yangdapat dipertanggung- jawabkansecaramedis.

    Selanjutnya untuk mendapatkan gambaran mengenai kondisi fasilitas kesehatan di KabupatenLamongan dapat dilihat padatabelberikut :

    TabelJumlahFasilitas KesehatandanParamedis diKabupatenLamongan

    No. Fasilitas/Paramedis 2009 2010 2011

    1 Puskesmas 33 33 332 PuskesmasPembantu 108 108 108

    3 Tempat PraktekDokter 157 157 222

    4 Apotek 53 58 60

    5 LaboratoriumMedis 3 8 86 Dokter SpesialisAnak 3 3 4

    7 Dokter Umum 166 91 178

    8 Dokter Gigi 43 40 42

    9 Apoteker 11 4 11

    10 AnalisKesehatan 68 20 45

    11 SarjanaKes. Masyarakat 13 11 16

    12 Pengatur Gizi 34 36 43

    13 AsistenApoteker 52 49 61

    14 Bidan 552 557 633

    15 Perawat 915 699 87416 Sanitarian 37 47 62

    17 FisioTherapy 7 7 13

    18 Perawat Gigi 23 16 17

    19 AnalisLaborat 68 20 45

    20 DokterObgyn 4 5 6

    Sumber : Dinas KesehatanKab.Lamongan

    Dalam penanganankesehatan masyarakat tentu tidak terlepas dari bantuan dari pemerintah

    terhadap masyarakatnya. Tabel di bawah ini menunjukan rumahtangga yang mendapatkan pelayanan

    kesehatan gratis selama enam bulan terakhir menurut jenis kartu yang digunakandi wilayah Kabupaten

    Lamongan.

  • 7/25/2019 Resume IPM Lamongan

    7/14

    PersentaseRumahtanggayangMendapatkanPelayananKesehatanGratisSelamaEnamBulanTerakhir, Tahun2011.

    No JenisKartuYangDigunakanPendudukyang

    memiliki Jaminan

    Kesehatan1. Jamkesmas 72.96

    2. KartuSehat 4.50

    3. Surat Miskin/SKTM 3.14

    4. JPKM/JPKLainnya 19.40

    Sumber Data: SUSENAS2011, BPSKabupatenLamongan

    4.5. IndikatorEkonomi

    Secara umum kondisi perekonomian Kabupaten Lamongan Tahun 2011 menunjukkan perkembangan

    yang semakin baik. Hal ini dapat dilihat dari perolehan angka pertumbuhan ekonomi maupun

    pendapatan perkapita penduduk yang semakinmeningkat.

    4.5.1. PertumbuhanEkonomi

    Tingkat pertumbuhan ekonomi suatu daerah sangat di tentukan oleh faktor lokal dan

    eksternal. Faktor lokal meliputi: ketersediaan sumber daya alam, kualitas sumber daya manusia,

    kemampuan teknologi, permodalan dan kewirausahaan. Sedangkan faktor eksternal diantaranya

    ialah perkembangan situasi perekonomian nasional maupun internasional serta berbagaikebijakanpemerintahbaik yangberkaitandengansektor riil maupunmoneter.

    Besarnya pertumbuhan ekonomi suatu daerah, tercermin dari pertumbuhan PDRB atas dasar harga

    konstannya. Dari hasil penghitungan PDRB Tahun 2011 telah diketahui bahwa total nilai PDRB (atas

    Dasar Harga Konstan) Kabupaten Lamongan sebesar Rp.6.625.823.030.000.- sedangkan Tahun

    2010 sebesar Rp.6.191.066.480.000.-, sehingga dari perubahan besaran PDRB pada pada

    Tahun 2011 dibandingkan Tahun 2010 diperoleh pertumbuhan ekonomi sebesar 7,02 % pada Tahun

    2011,pertumbuhaninimengalami percepatanbila dibanding Tahun2010yangmencapai 6,89%.

    4.5.2. StrukturEkonomi

    Salah satu tujuan jangka panjang pembangunan ekonomi ialah terjadinya pergeseran struktur

    ekonomi yakni dari sektor primer menuju sektor sekunder dan tersier. Dari hasil penghitungan PDRB

    atas dasar harga berlaku telah diketahui bahwa, total nilai PDRB Kabupaten Lamongan Tahun 2011

    sebesar Rp.13.460.955.000.000.- mengalami kenaikan dibanding Tahun 2010 yang

    mencapai

    Rp.11.774.155.300.000.- ataunaiksebesar14,33 %.

  • 7/25/2019 Resume IPM Lamongan

    8/14

    Distribusi PersentasePDRBAtasDasarHargaBerlakuKabupatenLamonganTahun20072011(%)

    LAPANG AN U SAH A 2007 2008 2009 2010*) 2011**)

    I PRIMER 47,84 46,43 46,06 45,16 42,78

    1 Pertanian

    2 Pertambangan & Penggalian

    47,61

    0,23

    46,21

    0,22

    45,85

    0,21

    44,95

    0,21

    42,57

    0,21

    II SEKUNDER 8,83 8,81 8,63 8,56 8,71

    3 Industri Pengolahan

    4 Listrik, Gas & Air Bersih

    5 Bangunan

    4,93

    0,86

    3,04

    4,91

    0,82

    3,08

    4,97

    0,78

    2,88

    5,04

    0,79

    2,73

    5,20

    0,78

    2,73

    III TERSIER 43,33 44,76 45,31 46,28 48,51

    6 Perdagangan, Hotel & Rest.

    7 Pengangkutan & Komunikasi

    8 Keu. Persew., & Jasa Persh.

    9 Jasa-Jasa

    28,34

    1,97

    3,29

    9,73

    29,71

    2,10

    3,32

    9,63

    30,60

    2,10

    3,30

    9,31

    31,34

    2,11

    3,48

    9,35

    33,48

    2,07

    3,57

    9,39

    T O T A L 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

    *) Angka Diperbaiki

    **) Angka Sementara

    Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa selama lima tahun terakhir, struktur perekonomian

    KabupatenLamonganbelummengalami perubahan yangberarti. Sektor Pertaniancenderung menurun,

    tetapi Sektor Industri Pengolahan yang menghasilkan komoditi strategis (tradeable) cenderung

    stagnan, sementarayang berkembangadalahsektor tersier(untradeable).

  • 7/25/2019 Resume IPM Lamongan

    9/14

    BAB V

    HASIL DAN PEMBAHASAN IPM

    5.1. SKORIPMKABUPATENLAMONGAN

    Telah disebutkan pada bab sebelumnya, bahwa IPMmerupakan indeks komposit yang terdiri

    dari 3 indikator, yaitu : 1) Indikator Kesehatan; yangdiwakili oleh komponen Angka Harapan Hidup(life

    expectancy at age 0: e0), 2) Indikator Pendidikan; yang diwakili oleh komponen Angka Melek Huruf

    orang dewasa(adult literacy rate: Lit) dan Rata-rata Lama Sekolah (mean years school, MYS)dan 3)

    Indikator Daya Beli(Purchasing Power Parity, PPP) merupakan ukuranyang sudahdisesuaikan dengan

    paritasdayabeli. Sehingga analisis yang dilakukan tidak hanya gradual atau skor IPMsecara total,

    tetapi perlu juga ditinjau komponen- komponen penyusun skor IPM tersebut. Perkembangan IPM

    KabupatenLamongansemakin baikdari tahunketahunAdapun dari hasil pengolahan data, diperoleh tabel IPMselama periode Tahun 2007 - 2011,

    sebagai berikut :

    Tabel IPMKabupatenLamonganTahun20072011

    Tahun Indeks

    KesehatanIndeks

    Pendidikan

    IndeksDayaBeli

    IPM

    2007 71,21 72,76 59,68 67,88

    2008 71,41 72,77 60,82 68,33

    2009 71,71 73,61 61,77 69,03

    2010*) 72,00 74,08 62,82 69,63

    2011**) 72,26 74,81 63,31 70,13

    Keterangan : * Angka Diperbaiki** Angka Sementara

    Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga dapat dijadikan dasar dalam penentuan

    klasifikasi status pembangunan manusia. Jika merujuk pada klasifikasi tersebut, IPM Kabupaten

    Lamongan yangmencapai 70,13 termasuk dalamlevel menengah atas.

    Tabel Perkembangan Indeks Pembangunan ManusiaAntar Kabupaten Sekitar

    Tahun 2011**)

    Kabupaten IHH IP PPP IPM

    Bojonegoro 70.48

    72.29 62.22

    68.33

    Tuban 71.85 73.00 62.85 69.23

    Lamongan 72.26 74.81 63.31 70.13

    Gresik 77.14 82.72 65.76 75.21

    Jawa Timur 74.68 75.54 66.24 72.15

    Sumber : BPSKeterangan : **) angka sementara

  • 7/25/2019 Resume IPM Lamongan

    10/14

    5.2. INDEKSKESEHATAN

    Indikator kesehatan yang diwakili oleh komponen Angka Harapan Hidup (AHH) diharapkan dapat

    mencerminkan lama hidup sekaligus status kesehatan suatu masyarakat. Harapan hidup suatu

    masyarakat salah satu diantaranya dipengaruhi oleh tingkat perekonomian daerah tersebut. Berbagai

    bukti secara demografis dan epidemiologis memberi dukungan adanya keterkaitan antara

    perkembanganekonomi suatu wilayahdengan tinggi rendahnyaharapanhidup.

    ANGKA HARAPAN HIDUP TAHUN 2011

    Tabel Perkembangan Angka Harapan HidupAntar Kabupaten Sekitar

    Tahun 2009 2011

    Kabupaten 2009 2010 2011

    Bojonegoro 67.01 67.15 67.29

    Tuban 67.56 67.78 68.11

    Lamongan 68.02 68.20 68.36

    Gresik 70.73 70.98 71.28

    Jawa Timur 69.35 69.60 69.81

    Sumber : BPSKeterangan : **) angka sementara

    Adanya peningkatan angka harapan hidup pada Tahun2011 (68,36 tahun) dibandingkan

    dengan angka harapan hiduptahun-tahunsebelumnya merupakan sinyalpositif yangtelah dilakukan oleh

    pemerintahKabupaten Lamongan di bidang kesehatan. Ini menunjukkanbahwa adapeningkatan yangpositif

    dalampenangananmasalahkesehatanyang telahdilakukanoleh pemerintah. Tetapi pencapaianangka

    harapanhidupKabupaten Lamongan bila dibanding dengandaerah lain di Jawa Timur masihtergolong

    rendah. Hal ini patut menjadi perhatian bagi pemerintah KabupatenLamongan

    Tabel PerkembanganIndeksHarapanHidupAntarKabupatenSekitar

    Tahun2009- 2011

    Kabupaten 2009 2010 2011

    Bojonegoro 70.02 70.24 70.48

    Tuban 70.94 71.31 71.85

    Lamongan 71.71 72.00 72.26

    Gresik 76.22 76.63 77.14

    JawaTimur 73.92 74.34 74.68

    Sumber : BPSKeterangan: **) angkasementara

  • 7/25/2019 Resume IPM Lamongan

    11/14

    5.3. INDEKSPENDIDIKAN

    komponen yang digunakan dalam menghitung Indikator Pendidikan (IP) adalah Angka Melek Huruf

    (Lit) danRata-rata lamasekolah (MYS).Angka melek huruf merupakan arti kebalikan dari angka buta huruf yang telah dikenal masyarakat.

    Sedangkan rata- rata lamasekolah merupakan rata-rata lamanya penduduk mengenyampendidikandi

    bangkusekolah.

    Dari data yang ada, diketahui bahwa angka melek huruf di Kabupaten Lamongan

    Tahun2011adalahsebesar 88,07persen. Artinya sekitar 88,07 persen dari penduduk berusia

    15 tahun ke atas di Kabupaten Lamongan telah mempunyai kemampuan membaca dan

    menulis, baik huruf latin saja, huruf lainnya sajaataukedua-duanya

    PersentaseAngkaButaHuruf danMelekHurufPendudukUmur15tahunkeatas

    AntarKabupatenSekitarTahun2011

    Kabupaten ABH(%) AMH(%)

    Bojonegoro 14.21 85.79

    Tuban 12.38 87.62

    Lamongan 11.93 88.07

    Gresik 4.91 95.09

    Jawa Timur 11.21 88.79

    Sumber : BPS

    Keterangan : **) angka sementara

    Gambar Rata-rata Lama SekolahTahun 2007 - 2011

  • 7/25/2019 Resume IPM Lamongan

    12/14

    Dari data yang ada diketahui bahwa angka rata-rata lama sekolah penduduk usia 15

    tahun keatas di Kabupaten Lamongan mencapai 7,24 tahun. Berarti angka rata-rata lama

    sekolah di Kabupaten Lamongan mengalami kenaika,jika disbanding Tahun 2010 yang

    mencapai 7,19 tahun.

    Tabel Rata-rataLamaSekolahPendudukUsia15keatasAntarKabupatenSekitar

    Tahun20092011

    Kabupaten 2009 2010 2011

    Bojonegoro 6.53 6.66 6.79

    Tuban 6.22 6.41 6.56Lamongan 7.03 7.19 7.24

    Gresik 8.49 8.53 8.70

    JawaTimur 7.20 7.24 7.36Sumber : BPSKeterangan: **)angkasementara

    Seperti halnyadenganangkamelek huruf, rata-rata lama sekolah di KabupatenLamongan dari

    tahun ke tahun juga mengalami kenaikan. Kenaikan angka rata-rata lama sekolah tersebut antara lain

    disebabkan oleh penurunan angka putus sekolah dan angka mengulang, disamping ditunjang dengan

    programPaketBdanPaketC.

    Programsubsidi pemerintah antara lain Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Bantuan Khusus

    Murid Miskin (BKMM), Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) ditujukan untuk meringankan

    biayapendidikanyangdipikulmasyarakatkhususnyabagimasyarakatmiskin.

    Tabel Perkembangan Indeks PendidikanAntar Kabupaten Sekitar

    Tahun 2009 2011

    Kabupaten 2009 2010 2011

    Bojonegoro 70.90 71.33 72.29

    Tuban 70.86 71.44 73.00

    Lamongan 73.61 74.08 74.81

    Gresik 81.77 81.94 82.72

    Jawa Timur 74.53 74.98 75.54Sumber : BPS

    Keterangan : **) angka sementara

    5.4. INDEKS PPP

    Paritas daya beli menunjukkan seberapa besar jumlah barang/jasa yang mampu untuk dapat

    dibeli oleh masyarakat yang disesuaikan dengan jumlah pendapatan (uang) yang ia terima/miliki.

    Setiap orang mempunyai kemampuan untuk membeli berbeda-beda, tergantung pada pendapatan dan

    kebutuhannya. Pada intinya, semakin tinggi kemampuan daya beli seseorang berarti semakin banyak

  • 7/25/2019 Resume IPM Lamongan

    13/14

    ragam barang/jasa yang dapat atau mampuiabeli (=ceterisparibus).

    Dari hasil pengolahan diperoleh rata-rata penge-luaran per kapita riil yang disesuaikan

    (adjustedreal per capitaexpenditure) Tahun2011mencapai Rp.633.980-. Apabila tersebut dibandingkan

    dengan keadaan tahunsebelumnya (2010 = Rp.631.840,-), dapat dikatakan adanya perbaikan ekonomi

    masyarakat. Trend peningkatan perekonomian masyarakat Lamongan yang tercermindari peningkatan

    pengeluaran per kapita tersebut secara lebihdetail terlihat padagambar. 6berikut.

    Tabel Perkembangan Indeks Paritas Daya BeliAntar Kabupaten Sekitar

    Tahun 2007 2011

    Kabupaten 2009 2010 2011

    Bojonegoro 58.21 59.19 62.22

    Tuban 61.25 62.19 62.85

    Lamongan 61.77 62.82 63.31

    Gresik 63.94 64.84 65.76

    Jawa Timur 64.74 65.54 66.24Sumber : BPS

    Keterangan : **) angka sementara

    5.5. TRENDALOKASI APBD

    Keseriusan penanganan pembangunan manusia, khususnyadibidangkesehatan danpendidikan

    dapat terlihat dari alokasi pembiayaan kedua bidang tersebut pada APBN atauAPBD. Semakin besar

    persentase alokasi untuk kedua bidang tersebut mengindikasikan besarnya perhatian Pemerintah

    Kabupaten yang berarti akansemakinmempercepat laju pembangunanmanusia

    Dengan meningkatnya anggaran pemerintah untuk bidang kesehatan diharapkan akan

    meningkatkan pelayanan kesehatan, baik jangkauan maupun kualitasnya kepada masyarakat. Kondisi

    yang demikian akan berdampak pada kondisi kesehatan masyarakat yang akan terus membaik.

    Membaiknya kondisi kesehatan masyarakat akan berdampak pada meningkatnyaharapanhidup

    masyarakatLamongan.

    Demikian juga bila anggaran pendidikan dapat terus ditingkatkan, tentunya kualitas

    pendidikan yang diterima masyarakat Lamongan akan semakin membaik. Pada ujungnya

    diharapkan angka buta huruf bisa semakin ditekan. Disamping itu diharapkan juga akan diikuti oleh

  • 7/25/2019 Resume IPM Lamongan

    14/14

    meningkatnyapartisipasi

    Gambar di baw

    tahunanbidangkesehata

    ekolah bagi anak-anakusiasekolah.

    ah ini akan memperlihatkan naik turunnya

    dan pendidikanterhadaptotalanggaranpengel

    Gambar Persentase Belanja LangsuPendidikan dan Kesehatan Kabup

    Lamongan Tahun 2011

    er-sentase alokasi anggaran

    luaranpembangunan.

    ng Urusanten