Resume Buku Sarwono

download Resume Buku Sarwono

of 3

Transcript of Resume Buku Sarwono

(Hal 128-129)

Korpus luteum lambat laun menjadi korpus albikans. Korpus luteum tetap ada jika terjadi pembuahan, ukurannya menjadi lebih besar dengan diameter 2,5cm pada kehamilan 4 bulan.

Bab 10 (hal 130 134)

ENDOMETRIUM DAN DESIDUA

M. Sulchan Sofoewan

Tujuan Instruksional Umum

Memahami apa yang disebut endometrium, lapisan-lapisannya, perubahan-perubahan yang terjadi selama siklus haid, siklus ovarium, hormon-hormon yang mengontrol siklus haid, perubahan pada mucus serviks, dan perubahan-perubahan siklus lainnya.

Tujuan Instruksional Khusus

1. Mendefinisikan apa yang disebut endometrium2. Menjelaskan perubahan-perubahan pada endometrium selama siklus haid3. Menjelaskan hormon-hormon yang mengontrol siklus haid4. Menjelaskan apa yang disebut siklus ovarium 5. Menjelaskan perubahan-perubahan mucus serviks selama siklus haidEndometriumEndometrium adalah lapisan epitel yang melapisi rongga rahim. Permukaan endometrium; selapis sel kolumnar yang bersilia dengan kelenjar sekresi mukosa rahim yang berbentuk invaginasi ke dalam stroma selular. Kelenjar dan stroma bergantian antara pengelupasan dan pertumbuhan baru setiap sekitar 28 hari (perubahan siklik). Endometrium terdapat lapisan fungsional yang letaknya superficial yang akan mengelupas setiap bulan dan lapisan basal ;tempat lapisan fungsional berasal tidak ikut mengelupas. Epitel lapisan fungsional menunjukkan perubahan poliferasi yang aktif setelah periode haid sampai terjadi ovulasi, kemudian kelenjar endometrium mengalami fase sekresi. Amenore disebabkan oleh kerusakan permanen pada lapisan basal. Kejadian ini dipakai sebagai dasar teknik ablasi endometrium untuk pengobatan menorragi.Perubahan normal histologi endometrium selama siklus haid ditandai dengan perubahan sekresi dari hormone steroid ovarium. Jika endometrium terus terpapar oleh stimulasi estrogen, endogen, atau eksogen akan menyebabkan hiperplasi. Hiperplasi yang benigna bisa berubah menjadi maligna.Aspek Evolusi

Siklus reproduksi bulanan pada manusia setiap 28 hari. Siklus haid terjadi diakibatkan oleh pertumbuhan dan pengelupasan lapisan endometrium uterus. Pada akhir fase haid, endometrium menebal lagi (fase proliferasi). Setelah ovulasi pertumbuhan endometrium berhenti, kelenjar atau glandula menjadi lebih aktif (fase sekresi).Peubahan endometrium dikontrol oleh siklus ovarium. Siklus 28 hari terdiri atas : (1) fase folikular, (2) ovulasi, dan (3) pascaovulasi atau fase luteal. Jika siklusnya memanjang, fase folikularnya memanjang, sedangkan fase lutealnya tetap 14 hari.

Siklus haid normal karena (1) adanya hypothalamus-pituitary-ovarian endocrine axis, (2) adanya respons folikel dalam ovarium, dan (3) fungsi uterus.

Hormon yang Mengontrol Siklus HaidHypothalamus-pituitary-ovarian axis mengontrol pematangan folikel dan ovulasi. Hipotalamus mengontrol siklus tapi ia sendiri dapat dipengaruhi oleh center yang lebih tinggi di otak, misalnya kecemasan dan stress dapat mempengaruhi siklus. Hipotalamus memacu kelenjar hipofisis dengan menyekresi gonadotropin-releasing hormone (GnRH) suatu deka-peptide yang disekresikan secara pulsatil. Pulsasi sekitar setiap 90menit, menyekresikan GnRH melalui pembuluh darah