resume buku pendidikan kewarganegaraan LEMHANNAS

33

description

remuse setiap chapter buku kewarganegaran LEMBAHA KETAHANAN NASIONAL

Transcript of resume buku pendidikan kewarganegaraan LEMHANNAS

I Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan

1. Tujuan Umum dan Khusus Pendidikan kewarganegaraan

Tujuan umum dari pendidikan kewarganegaraan menurut SK

267/Dikti/2000 bahwa tujuan umum itu diberikan kepada mahasiswa

berupa kemampuan dan pengetahuan dasar mengenai hubungan

mahasiswa dengan warga negara serta negara agar kelak mahasiswa itu

menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara.

Tujuan Khusus dari pendidikan kewarganegaraan adalah sebagai berikut :

a) Agar mahasiswa menguasai memahami berbagai maslah dasar

dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara serta

nmengatasinya dengan pemikitan kritis dan bertanggung jawab

berlandaskan pada pancasila ,wawasan nusantara dan ketahanan

nasional .

b) Agar mahasiswa memiliiki sikap dan perilaku yang sesuai dengan

nilai-nilai juang cinta tanah air sertarela berkorban untuk nusa dan

bangsa.

2. Kompetensi Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

Hakikat Pendidikan

Masyarakat dan pemerintah suatu negara berupaya untuk

menjamin kelangsungan hidup serta kehidupan generasi

penerusya secara berguna (berkaitan dengan kemampuan

spiritual) dan bermakna (berkaitan dengan kemampuan kognitif

dan psikomotorik). Pendidikan tinggi tidak dapat mengabaikan

realita kehidipan global yang digambarkan sebagai perubahan

kehidupan yang penuh dengan paradoks dan ketakterdugaan,

pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan agar kita memiliki

wawasan kesadaran bernegara untuk bela negara dan memiliki

pola pikir,pola sikap dan perilaku sebagai pola tindak yang

cinta tanah air berdasarkan pancasila.

Kemampuan Warga Negara

Tujuan utama Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk

menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta

perilaku yang cinta tanah air dan bersendikan kebudayaan

bangsa , wawasan nusantara, serta ketahanan nasional dalam

diri para mahasiswa calon sarjana/ilmuwan warga negara

Kesatuan Republik Indonesia yang sedang mengkaji dan akan

menguasai iptek dan seni .Kualitas warga negara akan

ditentukan terutama oleh keyakinan dan sikap hidup

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di samping derajat

penguasaaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

dipelajarinya.

Menumbuhkan Wawasan Warga Negara

Pada hakikatnya setiap warga negara Indonesia harus

menguasai ilmu pengetahuan,teknologi,dan seni yang

merupakan misi atau tanggung jawab Pendidkan

Kwarganegaraan untuk menumbuhkan wawasan warga negara

dalam hal persahabatan,pengertian antar bangsa,perdamaian

dunia,kesadaran bela negara, dan sikap serta perilaku yang

bersendikan nilai-nilai budayha bangsa ,wawasan nusantara

dan ketahanan nasional.

Dasar Pemikiran Pendidikan Kewarganegaraan

Dasar pemikiran yang pertama yaitu melalui majelis

permusyawaratan rakyat(MPR) yang menyatakan bahwa,

pendidikan nasional yang berakar pada kebudayaan bangsa

indonesia diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan sertaserta

harkat dan martabat,mewujudkan manusia Indonesia yang

beriman pada Tuhan YME, berbudi luhur, berkepribadian,

beretoskerja, dan produktif seta sehat jasmani rohani.yang

keduan adalah berdasarkan UU No 2 Tahun1989 tentang

Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum

dan isi Pendidikan Kewarganegaraan,Pancasila, dan Agama

terus ditingkatkan dan dikembangkan di semua jalur, jenis, dan

jenjang pendidikan.

Kompetensi yang Diharapkan

Kompetensi lulusan Pendidikan Kewarganegaraan adalh

seperangkat tindakan cerdas, penuh rasa tanggungjawab dari

seseorang warga negara dalam berhubungan warga negara, dan

memecahkan bebrbagai masalah bermasyarakat. Sehingga

memalui kompetensi Pendidikan Kewarganegaraan ini

diharapakan mahasiswa/ilmuwan pada khususnya harus tetap

pada jati dirinya yang berjiwa patriotik dan cinta tanah

air.mereka harus tetap memegang teguh nilai-nilai ini di semuaj

aspek kehidupan dan juga menguasai iptek.

3. Pengertian Warga Negara

Berdasarkan Pasal 26 ayat (1) UUD 1945 yang menyatakan bahwa

yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli

dan orang-orang bangsa lain yang bertempat tinggal di Indonesia,

mengakui Indonesia sebagai tanah airnya, bersikap setia kepada

negara Kesatuan Republik Indonesia, dan disahkan oleh undang-

undang sebagai warga negara.

4. Pengertian Negara

Negara adalah suatu organisasi dari sekelompok manusia yang

bersama-sama mendiami satu wilayah tertentu dan mengakui adanya

satu pemerintahan yang mengurus tata tertib seta keselamatan

sekelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut.

a. Teori Terbentuknya Negara

Teori Hukum Alam

Pemikiran pada masa Plato dan Aristoteles: Kondisi Alam –

Tumbuhnya Manusia - Berkembangnya Negara.

Teori Ketuhanan ( Islam + Kristen) – segalah sesuatu adalah

ciptaan Tuhan.

Teori Perjanjian ( Thomas Hobbes).Manusia menghadapi kondisi

alam dan timbulah kekerasan.

5. Pengertian bangsa

Bangsa Indonesia menerjemahkan secara terperinci perkembangan

teori kenegaraan tentang terjadinya Negara Kesatuan Repubik

Indonesia sebagai berikut:

Pertama. Terjadinya Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan

suatu proses yang tidak sekedar dimulai dari proklamasi. Perjuangan

kemerdekaan pun mempunyai peran khusus dalam pembentukan ide-

ide dasar yang dicita-citakan.

Kedua. Proklamasi baru”mengantar bangsa Indonesia” samoai kepintu

gerbang kemerdekaan. Adanya proklamasi tidak berarti bahwa

kitatelah “selesai” bernegara.

Ketiga. Keadaan bernegara yang kita citra-citakan belum tercapai

hannya dengan adanya pemerintahan,wilayah, dan bangsa, melainkan

harus kita isi untuk menuju keadaan merdeka, berdaulat, bersatu, adil

dan makmur.

Keempat. Terjadinya negara adalah kehendak seluruh bangsa, bukan

skedar keiginan golonagn yang kaya dan yang pandai atau golongsn

ekonomi lemah yang menentang golongan ekonomi kuat seperti dalam

teori kelas.

Kelima. Religiositas yng tampak pada terjadinya negara menunjukan

kepercayaan bangsa Indonesia terhadap Tuhan yang maha esa.

6. Hubungan antara warga, bangsa, dan negara

Kesamaan Kedudukan dalam Hukum dan Pemerintahan

Negara Kesatuan Republik Indonesia menganut asas bahwa setiap

warga negara mempunyai kedudukan yang sama dihadapan hukum dan

pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) menyatakan tentang kesamaan

kedudukasn warga negara di dalam hukum dan pemerintahan dan

kewajiban warga negara daalam menjunjung hukum dan pemrintahan

tanpa perkecualian.

Hak Atas Pekerjaan dan Penghidupan yang Layak Bagi

Kemanusian

Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 menyatakan bahwa tiap-tiap warga negara

berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

Pasal ini memancarkan asas keadilan sosial dan kerakyatan.

Kemerdekaan Berserkat dan Berkumpul

Pasal 28 UUD 1945 menetapkan hak warga negara dan penduduk

untuk berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran secara lisan

maupun tertulis dan sebagainya.

Kemerdekaan Memeluk Agama

Pasal 29 ayat (1) UUD 1945 menyatakan: “ Negara berdasarkan atas

Ketuhan yang Maha Esa”. Selanjutnya Penjelasan UUD 1945

menyebutkan bahwa ayat ini menyatakan kepercayaan bangsa

Indonesia terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Ayat (2) menyatakan : “

Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk

agamanya masing-masing dan beribat menurut agamanya dan

kepercayaannya itu.

Hak dan Kewajiban Pembelaan Negara

Pasal 30 ayat (1) UUD 1945 menyatakan hak dan kewajiban setiap

warga negara untuk ikut serta dalam usaha pembelaan negara dan ayat

(2) menyatakan bahwa pengaturannya lebih lanjut dilakyukan dengan

undang-undang.

Hak Mendapat Pengajaran

Pasal 31 ayat (1) UUD 1945 menetapkan bahwa tiap-tiap warga

negara berhak mendapat penagajaran.untuk itu UUD 1945 mewajibkan

Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem

pengajaran nasional yang diatur denagn undang-undang ( Pasal 31

ayat (2) ).

Kebudayaan Nasional Indonesia

Pasal 32 menetapkan bahwa Pemerintah hendaknya memajukan

kebudayaan nasioanal Indonesia.Salah satu unsur budaya yang penting

yang ditunjukkan dalam penjelasan UUD 1945 ( pasal 36 ) adalah

bahas daerah, yang akan tetap dihormati dan dipelihra oleh negara.

Kesejahteraan Sosial

Pasal 33 dan 34 UUD 1945 mengatur kesejahteraan sosial. Pasal 33

yang terdiri atas tiga ayat menyatakan:

Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas

kekelurgaan.

Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang

menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.

Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya

dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya

kemakmuran rakyat.

HAK AZASI MANUSIA ( HAM)

Pengertian HAM

Seperangkat harkat dan martabat yang merupakan hak dasar yang

dimiliki setiap individu yang dibawa sejak lahir yang merupakan

anugerah dari Allah swt kepadanya,karenanya harkat damn martabat

perlu dijaga/dilindungi/ disanjung/ dihormati dan oleh keluarga

masyarakat pemerintah maupun negara.

Harkat

Sesuatu yang dimilki oleh insan manusia agar dirinya dapat melakukan

sesuatu, karena manusia memilki rasa, karsa dan kehendak.

Martabat

UU No 39 1999 tentang HAM di Indonesia.

Hak untuk hidup

Bahwa setiap manusia yang lahir dalam bingkai bangsa Indonesia

disabang-marauke mempunyai hak untuk lahir

Hak untuk berkeluarga

Hak untuk mengemabnagkan diri

Setiap individu berhak untuk mengukuti jenjang pendidikan yang lebih

tinggi atau mencapai pencapaian tujuan

Hak untuk memperoleh keadilan

Hak atas pribadi

Hak atas rasa aman

Warga Negara dilindungi oleh aparat keamanan

Hak atas kesejahteraan

Hak turut serta dalam pemerintahan

Hak wanita

-Hak bereproduksi: menstruasi,melahirkan,menyusui,dan anak

Majelis umum PBB menyatakan : Deklarasi Universal tentang Hak-

hak Asasi Manusia ini merupakan suatu pelaksanaan umum yang baku

bagi semua bangsa dan negara. Setiap orang dan setiap badan dalam

masyarakat perlu senantiasa mengigat pernyataan ini dan berusaha,

dengan cara mengajar dan mendidik, untuk mempertinggi penghargaan

terhadap hak-hak dan kebebasan-kebebasan ini.

Pendidikan, Penadahuluan Bela Negara

Hak dan Kewajiban Bela Negara

Pengertian

Pembelaan negara atau bela negara adalah tekad, sikap dan tindakan warga

negara yang teratur, menyeluruh, terpadu dan berlanjut yang dilandasi oleh

kecintaan pada tanah air serta kesadaran hidup berbangsa dan bernegara.Bagi

warganegara Indonesia usaha pembelaan negara dilandasi oleh kecintaan pada

tanah air ( Wilayah Nusantara ) dan kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia

dengan keyakinan pada pancasila sebagai dasar negara serta berpijak pada UUD

1945 Sebagai konstitusi negara.

Asas Demokrasi dalam Pembelaan Negara

Berdasarkan pasal 27 ayat (3) dalam prubahan kedua UUD 1945, bahwa

usaha bela negara meruapakan hak dan kewajiban setiap warganegara.

Motivasi dalam Pembelaan Negara

Proses motivasi untuk membela negara dan bangsa akan berhasil jika

setiap warga memahami keunggulan dan kelebihan negara dan bangsanya.Dalam

hal ini ada beberapa dasar pemikiran yang dapat dijadikan sebagai bahan motivasi

setiap warga negara untuk ikut serta membela negara Indonesia.

1). Pengalaman sejarah paerjuagan RI

2). Keduduakan wilayah goegrafis Nusantara yang strategis

3). Keadaan penduduk(demografis) yang benar

4). Kekayaan sumberdaya alam

5). Perkemabangan dan kemajuan IPTEK di bidang persenjataan

6). Kemungkinan timbulnya bencana perang

II. WAWASAN NUSANTARA

Pengertian Wawasan Nusantara

Pengertian Wawasan Nusantara berdasarkan Ketetapan Majelis Permusyawaratan

Rakyat Tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN adalah sebagai berikut:

Wawasan Nusantara yang merupakan wawasan nasional yang bersumber pada

pancasila dan berdasarkan UUD 1945 adalah cara pandang dan sikap bangsa

Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan

dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelegrakan kehidupan

bermasyarakat , berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.

Pengertian Wawasan Nusantara menurut Prof. DR.Wan Usman ( Ketua Program

S-2 PKN-UI): “ Wawasan Nuasantara adalah cara pandang bangsa Indonesia

mengenai diri dan tanah airnyasebagai negara kepulauan dengan semua aspek

kehiduapan yang beragam”.Hal tersebut disampaikannya pada waktu lokakarya

Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional di Lemhannas pada bulan Januari

tahun 2000.

Pengertian Wawasan Nusantara, menurut kelompok kerja Wawasan Nusantara,

yang diusulkan menjadi Ketetapan Majelis Permusyawarakatan Rakyat dan dibuat

di Lemhannas tahun 1999 adalah sebagai berikut: “ Cara pandang dan sikap

bangsa Indonesia mengenai diri danm lingkungannya yang serbaberagam dan

bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta

kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat,berbangsa,

dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional”.

Kata “ wawasan “ itu sendiri berasal dari wawas ( bahasa jawa) yang artinya

melihat atau memandang. Dengan penambahan akhiran “an” kata ini secara

harfiah berarti: cara penglihatan atau cara tinjau atau cara pandang.

Kehiduapan sauatu bangsa dan negara senantiasa dipengaruhi oleh

perkemabangan lingkungan starategis. Karena itu, wawasan itu harus mampu

memberikan inspirasi pada suatu bangsa dalam menghadapi berbagai hambatan

dan tantangan yang ditimbulkan oleh lingkungan strategis dan dalam mengejar

kejayaannya.

Mewujudkan aspirasi dan perjuangan perlu tiga faktor utama:

1. Bumi atau ruang dimana bangsa itu hidup

2. Jiwa,tekad dan semangat manusianya atau rakyatnya

3. Lingkungan sekitarnya.

Dengan demikian, wawasan Nasional adalah cara pandang suatu bangsa

yang telah menegara tentang diri dan lingkugannya dalam eksitensinya

yang seba terhubung ( melalui interaksi dan inrerrelasi) dan dalam

pembangunannya di lingkungan nasiona ( termasuk lokal dan

propinsional), regional, serta global.

Ajaran Wawasan Nasional Indonesia

Paham Kekuasaan Bangsa Indonesia

Bangsa Indonesia yang berfalsafah dan berideologi Pancasila menganut paham

tentang perang dan damai.Ajaran wawasan nasional bangsa Indonesia

menyatakan bahwa: ideologi digunakan sebagai landasan idiil dalam menentukan

politik nasional, dihadapkan pada kondisi dan konstelasi goegrafi Indonesia

dengan segalah aspek kehidupan nasionalnya.Tujuannya adalah agar bangsa

Indonesia dapat menjamin kepentingan bangsa dan negaranya di tengah-tengah

perkembangan dunia.

Geopolitik Indonesia

Pemahaman tentang kekuatan dan kekuasaan yang dikembangkan di Indonesia

didasarkan pada pemahaman tentang paham perang dan damai serta disesuaikan

dengan kondisi dan konstelasi geografi Indonesia. Sedangkan pemahaman tentang

negara Indonesia menganut paham negara kepulauan,yaitu paham yang

dikembangkan dari asas archipelago memang berbeda dengan pehaman archi

pelago di negara barat pada umumnya

Dasar Pemikiran Wawasan Nasional Indonesia

Pemabahasan latar belakang filosofis sebagai dasar pemikiran pembinaan dan

pengembangan wawasan nasional Indonesia ditinjau dari:

Latar belakang pemikiran beradasrkan falsafah Pancasilah

Latar belakang pemikiran aspek Kewilyahan Nusantara

Latar belakang pemikiran aspek Sosial Budaya Bangsa Indonesia

Latar belakang pemikiran aspek Kesejarahan Bangsa Indonesia

Latar Belakang Filosofis Wawasan Nusantara

Pemikiran Berdasarkan Falsafah Pancasila

Berdasarkan falsafah Pancasila, manusia Indonesia adalah makhluk ciptaan Tuhan

yang mempunyai naluri, akhlak, daya pikir, dan sadar akan keberadaannya yang

serba terhubung dengan sesamanya, lingkungannya, alam semesta, dan

penciptaannya. Nilai-nilai Pancasila juga tercakup dalam penggalian dan

pemgembangan wawasan nasional sebagai berikut:

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

Dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan

dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing.Sikap tersebut mewarnai wawasan nasional yang

dianut oleh bangsa Indonesia yang menghendaki keutuhan dan kebersamaan

dengan tetap menghormati dan memberikan kebebasan dalam menganut dan

mengamalkan agama masing-masing.

Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Dalam sila kemanusiaan yang adil dan beradab, bangsa Indonesia mengakui,

menghargai, dan memberikan hak dan kebebasan yang sama kepada setiap

warganya untuk menerapkan hak asasi manusia (HAM).Sikap tersebut mewarnai

wawasan nasional yang dianut dan dikembangkan oleh bangsa Indonesia yang

memberikan kebebasan dalam megekspresikan HAM dengan tetap mengingat dan

menghormati hak orang lain sehingga menumbuhkan toleransi dan kerja sama.

Sila Persatuan Indonesia

Dengan sila Persatuan Indonesia, bangsa Indonesia lebih mengutamakan

kepentingan bangsa dan negara.Sikap tersebut mewarnai wawasan kebangsaan

/wawasan nasional yang dianut dan dikembangkan oleh bangsa Indonesia yang

mengutamakan keutuhan bangsa dan negara dengan tetap memperhatikan,

menghormati, dan menampung kepentingan golongan, suku bangsa maupun

perorangan.

Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam

Permusyawaratan/Perwakilan

Dengan sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam

Permusyawaratan/Perwakilan, bangsa Indonesia mengakui bahwa pengambilan

keputusan yang menyangkut kepentingan bersama diusahakan melalui

musyawarah untuk mencapai mufakat.

Sikap tersebut mewarnai wawasan kebangsaan/wawasan nasional yang dianut dan

dikembangkan oleh bangsa Indonesia yang melakukan musyawarah untuk

mencapai mufakat dengan tetap menghargai dan menghormati perbedaan

pendapat.

Sila Kedilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Dengan sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, bangsa Indonesia

mengakui dan menghargai warganya untuk mencapai kesejahteraan yang setinggi-

tingginya sesuai hasil karya dan usahanya masing-masing.Sikap tersebut

mewarnai wawasan kebangsaan.wawasan nasional yang dianut dan dikembangkan

oleh bangsa Indonesia yang memberikan kebebasan untuk mencapai kesejahteraan

setinggi-tingginya bagi setiap orang dengan mempertahankan keadilan bagi

daerah penghasil,daerah lain, orang lain sehingga tercapai kemakmuran yang

memenuhi persyaratan kebutuhan minimal.

Dari uraian diatas tampak bahwa wawasan kebangsaan atau wawasan

nasional yang dianut dan dikembangkan oleh bangsa Indonesia merupakan

pancaran dari Pancasila sebagai falasafah hidup bangsa Indonesia.

Pemikiran Berdasarkan Aspek Kewilayahan Nusantara

Geografi adalah wilayah yang tersedia dan terbentuk secara alamiah olah alam

nyata. Kondisi obyektif geogtrafi Nusantara, yang merupakan untaian ribuan

pulau yang tersebar dan terbentang di khatulistiwa serta terletak pada posisi silang

yang sangat strategis, memilki karakteristik yang berbeda dari negara

lain.Dimaklumatkanlah Deklarasi Djuanda pada tanggal 13 Desember 1957, yang

menyatakan bahwa bentuk geografis Indonesia adalah negara kepulauan yang

terdiri atas ribuan pulau besar dan kecil dengan sifat dan corak tersendiri.

Deklarasi tersebut menyatakan bahwa demi keutuhan teritorial dan untuk

melindungi kekayaan negara yang terkandung di dalamnya, pulau-pulau serta laut

yang ada di antaranya harus dianggap sebagai satu kesatuan yang bulat dan

utuh.Maka sejak itu berubahlah luas wilayah dari + 2juta km2 menjadi + s juta

km2, dimana +65% wilayahnya terdiri dari laut/perairan.Sedangkan yang + 35%

lagi adalah daratan yang terdiri dari 17.508 buah pulau dan + 11.808 pulau-pulau

kecil yang belum diberi (ada) naman ya.Luas daratan dari seluruh pulau – pulau

tsersebut adealah +2.028.087km2 dengan panjamg pantai +81000 km.Sekarang

pengertian kata Nusantara adalah kepulauan Indonesia yang terdiri dari 17508

pulau besar maupun kecil yang berada pada batasan astronomis berikut:

Utara : 06 08 LU

Selatan : 11 15 LS

Barat : 94 45 BT

Timur : 141 05 BT

Dan jarak utara-selatan : + 1.888 km

Barat-timur : + 5.110 km

Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Nasional

Pengantar Implementasi wawasan Nusantara

Dalam rangka menerapkan Wawasan Nusantara, kita sebaiknya terlebih dahulu

mengerti dan memahani pengertian, ajaran dasar, hakikat, asas, kedudukan, fungsi

serta tujuan dari Wawasan Nusantara.Wawasan Nusantara dalam kehidupan

nasional yang mencakup kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, dan

pertahanan keamanan harus tercemin dalam pola pikir, pola sikap, dan pola tindak

yang senantiasa mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara Kesatuan

Republik Indonesia diatas kepentingan pribadi dan atau golongan.

Unsur Dasar Konsepsi Wawasan Nusantara

Wadah ( Contour)

Setelah menegara dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, bangsa Indonesia

memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan wadah berbagai kegiatan

kenegaraan dalam wujud suprastruktur politik. Sementara itu, wadah dalam

kehidupan bermasyarakat adalah berbagai lembaga dalam wujud infrastruktur

politik.

Isi ( Content)

Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta

tujuan nasional yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945.

Tata laku ( Conduct)

Tata laku merupakan hasil interaksi antara wadah dan isi, yang terdiri dari tata

laku batiniah dan lahiriah.Kedua hal tersebut akan mencerminkan identitas jati diri

atau kebopribadian bangsa Indonesia berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan

yang memiliki rasa bangga dan cinta kepada bangsa dan tanah air sedhingga

menumbuhkan nasionalisme yang tinggi dalam semua aspek kehidupan nasional.

Hakikat Wawasan Nusantara

Hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan nusantara, dalam pengertian: cara

pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan

nasiona. Hal tersebut berarti bahwa setiap warga bangsa dan aparatur negara harus

berpikir, bersikap, dan bertindak secara utuh menyeluruh demi kepentingan

bangsa dan negara Indonesia.

Asas Wawasan Nusantara

Asas Wawasan Nusantara merupakan ketentuan-ketentuan atau kaidah-kaidah

dasar yang harus dipatuhi,, ditaati, dipelihara, dan diciptakan demi tetap taat dan

setianya komponen pembentuk bangsa Indonesia ( Suku bangsa atau golongan)

terhadap kesepakatan bersama. Asas Wawasan Nusantara terdiri dari: kepentingan

yang sama, tujuan yang sama, keadilan, kejujuran, solidaritas, kerjasama, dan

kesetiaan terhadap ikrar atau kesepakatan bersama demi terpeliharanya persatuan

dan kesatuan dalam kebhinekaan.

Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan

Kedudukan

Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Nasional bangsa Indonesia merupakan

ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat agar tidak terjadi

penyesatan dan penyimpangan dalam upaya mencapai dan mewujudkan cita-cita

dan tujuan nasional.

Wawasan Nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari stratifikasi

sebagai berikut:

1. Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa dan dasar negara

berkedudukan sebgai landasan idiil

2. Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusi negara,

berkedudukan sebagai lanadasan konstitusional

3. Wawasan Nusantara sebagai visi nasional, berkedudukan sebagi landasan

vcisional

4. Ketahanan Nasional sebagai konsepsinasional, berkedudukan sebagai

landasan konsepsional

5. GBHN sebagai politikdan strategi nasional atau sebagai kbijaksanaan

dasar nasional, berkedudukan sebagi landasan operasional

BAB III

1. Pengertian Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis bangsa Indonesia yang

melliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegritas. Dalam pengertian

tersebut , Ketahanan Nasional adalah tersebut sejak dini dibina secara terus-

menerus dan sinergis mulai dari pribadi,keluarga,lingkungan,daerah dan nasional.

proses berkelanjjutan untuk mewujudkan kondisis teersebut dilakukan

berdasarkan pemikiran geostrategi berupa konsepsi yang dirancang dan

dirumuskan dengan memperhatikan kondisi bangsa dan konstelasi geografis

indonesia.

2. Pengertian Konsepesi Ketahanan Nasional Indonesia

Konsepsi Ketahanan nasional Indonesias adalah konsepsi pengembangan

kekuataan nasional melalui pengaturan dan penyelanggaraan kesejahteraan dan

keamanan ang seimbang, serasi, dan selarasdalam seluruh aspek kehidupan secara

utuh dan utuh dan mneyeluruh serta terpadu berdasarkan pancasila,UUD 1945 dan

Wawasan Nusantara

3. Hakikat Tannas dan Konsepsi Tannas indonesia

Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah Keuletan dan

ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan

mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin

kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan

nasional.

Hakikat konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia adalah

pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan

secara seimbang, serasi dan selaras dlam seluruh aspek

kehidupan nasional.

4. Asas-Asas Ketahanan Nasional Indonesia

A. Asas kesejahteraan dan Keamanan

Kesejahteraan dan keamanan merupakan nilai intrinsik yang ada pada

sistem kehidupan nasional itu sendiri. Dalam kehidupan nasioanl, tingkat

kesejahteraan dan keamanan nasional yang dicapai merupakan tolok ukur

ketahanan Nasional.

B. Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu

Ketahan Nasioanl mencakup ketahann segenap aspek kehidupan bangsa

secara utuh, menyeluruh, dan terpadu(komprehensif integral).

C. Asas Mawas ke Dalam dan Mawas ke Luar

Mawas ke Dalam

Bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat, dan kokndisi

kehidupan nasioknal itu sendiri berdasarkan nilai-nilai

kemandirian yang proporsional unutk meningkatkan kualitas

derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh.

Mawas ke Luar

Bertujuan untuk dapat mmengantisipasi dan berperan serta

menagatasi dampak lingkungan strateri luran negeri dan

menerima kenyataan adanya interaksi dan ketergantungan

dengan dunia internasional.

D. Asas Kekeluargaan

Asak ini mengandung keadilan , kearifan, kebrsamaan, kesamaan,

gotongroyong,dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat.

Berbangsa, dan bernegara.

5. Sifat Ketahanan Nasional Indonesia

A. Mandiri

Kemandirian merupakan persyaratan untuk menjalin kerjasama yang

saling menguntungkan dalam perkembangan global(interdependent).

B. Dinamis

Ketahanan Nasional tidaklah tetap. Ia dapat meningkat atau menurun,

tergantung pada kondisi bangsa, negara seta lingkungan strategisnya.

C. Wibawa

Makin tinggi tingkat Ketahanan Nasional Indonesia, maka makin tinggi

pula nilai kewibawaan dan tingkat daya dangkal yang dimilikki oleh

bangsa dan negara Indonesia.

6. Pengaruh Aspek Ketahann Nasional terhadap kehidupan

Berbangsa dan Bernegara

Ketahanan pada aspek ideologi

Ketahanan ideologi ini mengandung arti keuletan dan

ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi dan

mengatasisegala ancaman, hambatan, serta gangguan dari luar

maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung

dalm rangka menjamn kelangsungan kehidupan ideologi suatu

bangsa dan negara.

Ketahanan pada Aspek Politik

a) Ketahanan pada aspek politik dalam negeri

Sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum

Mekanisme politik yang memungkinkan

adanya perbedaan pendapat.

Kepemimpinan nasional mampu

mengakomodasi aspirasi masyarakat.

Terjalin komunikasi politik timbal balik antara

pemerintah dan masyarakat.

Ketahanan pada Aspek Ekonomi

Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan

perekonomian bangsa yang mampu memelihara dalam kondisi

kehidupan perekonomian bangsa yang mampu memelihara

stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis,menciptakan

kemandirian ekonomi,dan mewujudkan kemakmuran rakyat

yang adil dan merata.

7. Keberhasilan Ketahanan Nasional Indonesia

Untuk mewujudkan keberhasilan ketahanan nasional setiap warga

Indoenesia perlu :

a) Memiliki semangat perjuangan bangsa

b) Sadar dan peduli akan pengaruh-pengaruh yang timbul

pada setiap aspek kehidupan .