Resume Buku Psikologi Sosial

179
Psikologi Sosial | 1 PSIKOLOGI SOSIAL RESUM Oleh: Rizka Herdian Lestari 120210201023 PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2013

description

resum buku

Transcript of Resume Buku Psikologi Sosial

  • Psikologi Sosial | 1

    PSIKOLOGI SOSIAL

    RESUM

    Oleh:

    Rizka Herdian Lestari

    120210201023

    PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIDIKAN

    UNIVERSITAS JEMBER

    2013

  • Psikologi Sosial | 2

    BAB I

    MENGAMATI DAN MEMAHAMI INTERAKSI MANUSIA

    Mempelajari bagaimana orang-orang berpikir, merasa dan berlaku

    terhadap orang lain. Sebagaimana halnya dengan mempelajari sesuatu hal lain

    yang sekaligus penting dan majemuk sifatnya. Ada beberapa hukum umum yang

    dapat kita andalkan untuka memahami hal-hal yang dilihat sepintas lalu, tidak

    dapat dengan sendirinya menjadi jelas.

    Ada suatu contoh tentang bagaimana suatu observasi biasa menyebabkan

    timbulnya beberapa pernyataan yang tidak diduga-duga dan tidak enviden tentang

    kondisi. Sekitar masa Perang Dunia ke II, beberapa psikolog di Universitas

    California menjadi sangat tertarik pada persoalan-persoalan anti-Yahudi. Oleh

    karena itu, sangat diperlukan pemahaman terhadap orang-orang yang

    berprasangka secara khusus maupun mereka yang berprasangka secara umum.

    Psikolog-psikolog California itu menemukan bahwa orang-orang yang

    berprasangka secara umum mempunyai perasaan yang sama terhadap kelompok-

    kelompok tertentu dan tidak peduli. Oleh karena itu mereka memahami lebih jauh

    hipotesa bahwa prasangka yang umum dapat dikembalikan kepada beberapa ciri

    yang tertanam dalam kepribadian.

    Maka suatu pengamatan yang sederhana dapat menghasilkan penjelasan

    yang terdiri dari dua faktor yaitu ciri-ciri kepribadian yang dinamakn otoriter

    dan prasangka-prasangka yang biasa (umum).

    BEBERAPA BENTUK INTERAKSI YANG DAPAT DIAMATI

    Ada proses-proses interaksionil yang tidak dapat diamati secara langsung,

    akan tetapi hanya dapat disimpulkan dari apa yang diamati. Hal yang sama pada

  • Psikologi Sosial | 3

    bentuk-bentuk interaksi yang dapat diamati ini adlah suatu urutan tingkah laku

    dari dua atau lebih dari dua orang.

    Pengaruh Interpersonal: Efek-efek Unilateral

    Dilihat dari sudut tertentu, suatu respon seseorang terhadap orang lain

    merupakan suatu contoh pengaruh terhadap si penjawab. Dalam arti, seseorang

    dapat dikatakan mempengaruhi seseorang lainnya hanya dengan memberikan

    pertanyaan-pertanyaan. Satu atau lebih orang berfungsi sebagai sumber pengaruh

    dan satu orang lainnya terpengaruh olehnya.

    Suatu bentuk proses pengaruh unilateral yang demikian imitasi, sudah

    sejak lama menarik perhatian para psikolog sosial, walaupun lebih banyak

    mendapat titik berat dalam tahun-tahun terdahulu daripada sekarang. Pada taraf

    yang pertama, imitasi secara sederhana dirumuskan sebagai terjadinya tingkah

    laku pada seseorang, yang merupakan akibat tingkah laku yang sama pada orang

    lain.

    Bila ingin menemukan suatu dasar untuk keteraturan dalam bentuk

    interaksi, harus ditanyakan tentang kondisi-kondisi dimana kemungkinan paling

    besar, bahwa seseorang akan meniru orang lain. Sejumlah tertentu kondisi ada

    hubungannya dengan maacam-macam orang yang besar kemungkinannya akan

    ditiru. Peniruan, bila terjadi merupakan hasil dari proses psikologis, menginginkan

    sesuatu dan melihat bahwa melihat bahwa tingkah laku individu lain

    menunjukkan cara memperolehnya. Psikologi individu maupun sosial, dalam

    kenyataannya, membicarakan tentang apa yang dinamakan peraturan-peraturan

    dari kombinasi keadaan-keadaan psikologis.

    Pengaruh Interpersonal: Efek-efek Timbal-balik

    Suatu corak tingkah laku interpersonal adalah yang berkenaan dengan

    efek-efek simultan dari dua atau lebih dari dua orang yang satu terhadap yang

    lainnya. Kelompok orang-orang sering berpikir, merasa dan bertindak secara

  • Psikologi Sosial | 4

    ekstrim, ini tidak akan terjadi bila anggota perorangan kelompok itu berada

    sendirian. Mereka mempelajari gejala-gejala yang demikian dan lebih ingin

    memahami, meneliti gejala-gejala itu dalam rangka pengaruh timbal balik dari

    para anggota kelompok yang satu terhadap yang lainnya.

    Peninjauan singkat tentang sesuatu bentuk khusus pengaruh timbal-balik

    yang dinamakan pemudahan sosial tentu saja tidak menghasilkan sejumlah

    tertentu prinsip-prinsip yang mencakup segala-galanya tetapi hanya memerlukan

    ilustrasi tentang satu macam maslah psikologi sosial.

    Adaptasi Timbal-balik

    Pengaruh merupakan istilah yang mencakup banyak hal, yang mungkin

    menunjuk pada efek-efek yang sifatnya bertahan ata sementara, atau unilateral

    atau timbal-balik.

    Bentuk-bentuk adaptasi timbal-balik yang dapat diperbandingkan dapat

    dilihat pada orang-orang yang sama sekali tidak saling mengenal, umpamanya

    seorang pembeli dengan penjua yang sebelumnya tidak pernah bertemu sama

    sekali, dapat berinteraksi seolah-olah mereka sudah berlatih untuk itu.

    Suatu syarat yang cukup jelas untuk adaptasi timbal-balik yang licin,

    harapan yang sama tentang masing-masing pihak orang-orang yang berinteraksi,

    termasuk harapan tentang dianggapnya keberadaan mereka. Setiap bentuk

    adaptasi timbal-balik yang tidak hanya sementara sifatnya, dapat dilukiskan

    sebagai suatu hubungan dan setiap macam hubungan yang khusus melukiskan

    sifat saling ketergantungan tingkah laku dipihak orang-orang yang terlibat di

    dalamnya. Bila dua orang saling menganggap bahwa diri mereka masing-masing

    sebagai seorang sekutu yang diinginkan, maka mereka telah saling beradaptasi

    sebagai teman akrab dan hubungan peran mereka merupakan hubungan

    persahabatan.

  • Psikologi Sosial | 5

    Adaptasi timbal-balik dari tingkah laku yang satu kepada yang lain, dapat

    diketahui apa yang diharapkan tanpa merasa terdorong untuk berlaku sesuai

    dengan pengharapan-pengharapan ini.

    KOMUNIKASI YANG BIASA TERDAPAT PADA SEMUA BENTUK

    INTERAKSI

    Pengamatan bahwa seseorang dapat dikatakan telah berhasil melihat apa

    yang ada dalam kepala seseorang adalah sesuatu yang cukup lumrah, akan tetapi

    proses-proses tersebut tidak dengan sendirinya jelas.

    Sikap seseorang terhadap sesuatu tergantung dari persediaan informasinya

    tenntang hal tersebut maka informasi memungkinkan adanya sikap-sikap, tetapi

    ini tidak selalu terjadi. Maka persoalan-persoalan pokok adalah untuk

    mempelajari cara-cara bagaimana sikap-sikap yang menyimpang, sikap-sikap

    yang sama tetapi tidak dimiliki bersama, dan sikap-sikap yang dimiliki bersama

    tergantung dari kondisi-kondisi komunikasi.

    Bila sudah diciptakan kondisi-kondisi tertentu yang berbeda-beda dan bila

    ini disusul oleh konsekwensi-konsekwensi yang berbeda-beda, maka dapat

    diketahui tentang kondisi-kondisi yang tepat, dimana variasi-variasi dalam

    tingkah laku-tingkah laku yang terjadi.

    INTERAKSI SEBAGAI PERANTARA ANTARA CIRI-CIRI INDIVIDU

    DAN CIRI-CIRI KELOMPOK

    Melihat kenyataan bahwa sebuah kelompok tidak boleh tidak memiliki

    anggota, maka perbedaan-perbedaan antara fenomin-fenomin yang majemuk

    jarang merupakan hasil eksklusif dari satu unsur tunggal, tetapi adalah untuk

    membayangkan perbedaan-perbedaan antara kelompok-kelompok yang terutama

    merupakan akibat dari perbedaan-perbedaan pemilihan para anggotanya.

  • Psikologi Sosial | 6

    BAB II

    ORGANISI AKTIVITAS-AKTIVITAS PSIKOLOGIS

    SIFAT MOTIVASI

    Bila kita menamakan seseorang sebagai sangat terorganisir kita

    memberikan ulasan tentang kenyataan, bahwa sebagian besar dari hal-hal yang

    dilakukan orang sesungguhnya ikut menyumbang kearah suatu tujuan atau tujuan-

    tujuan utama.

    Motivasi sebagai orientasi tujuan

    Sifat tingkah laku bermotivasi akan lebih memudahkan menggunakan

    istilah tingkah laku bermotivasi bila secara kolektif yang dimaksud segala

    macam bentuk tingkah laku seseorang dalam usanya untuk mencapai suatu tujuan.

    Secara sederhana dapat dikatakan bahwa tingkah laku bermotivasi mencakup

    segala sesuatu yang dilihat, diperbuat, dirasakan dan dipikirkan dengan cara yang

    sedikit banyak berintegrasi dalam mengejar suatu tujuan tertentu.

    Tingkah laku bermotivasi cenderung berlangsung terus sampai tujuan

    tercapai atau sampai ada interensi dari tingkah laku bermotivasi lainnya. Karena

    ciri utama tingkah laku bermotivasi adalah kenyataan bahwa tingkah laku itu

    terorganisir suatu tujuan maka jelas tidak dapat dipahami sepenuhnya, sebelum

    dipelajari bagaimana tujuan-tujuan dan tingkah laku menjadi berhubungan satu

    sama lainnya.

    Akan digunakan istilah motif berkenaan dengan keadaan organisme

    dimana energi jasmani diarahkan secara selektif terhadap keadaan-keadaan berada

    dilingkungan luar, yang dinamakan tujuan-tujuan. Suatu organisme hanya

    dikatakan bermotivasi bila tidak hanya ditandai oleh keadaan mobilisasi energi

    tetapi juga oleh pengarah tingkah laku kepada salah satu tujuan yang terpilih

  • Psikologi Sosial | 7

    diatas semua tujuan-tujuan lain yang mungkin. Dengan demikian, maka motif

    merupakan suatu pengertian yang menghubungkan suatu keadaan mobilisasi

    energi dengan suatu tujuan.

    MEMPEROLEH MOTIF-MOTIF

    Salah satu perbedaan utama antara tingkah laku bayi yang baru lahir

    dengan tingksh lsku orang dewasa adalah bahwa tingkah laku lambat laun

    menunjukkan organisasi dari taraf yang semakin tinggi.

    Dorongan-dorongan dan Proses Belajar

    Dorongan-dorongan sebagai sumber-sumber energi. Keadaan-keadaan

    energi harus diidentifikasikan sehinggan dapat dimengerti bagaimana motif itu

    menjadi berkait dengan tujuan-tujuan. Akan digunakan istilah dorongan

    berkenaan dengan keadaan jasmani yang membangkitkan kecenderungan untuk

    aktivitas umum. Keadaan ini sering dialami sebagai perasaan ketegangan atau

    kegelisahan.

    Belajar dan peradaan dorongan. Tingkah laku didorong oleh tenaga yang

    makin lama makin kuat dengan bertambah akutnya ketegangan yang khas bagi

    suatu dorongan. Bila tingkah laku yang sesuai akhirnya sampai terjadi,

    ketegangan dorongan akan mereda dan individu itu berhenti mengarahkan

    energinya pada tujuan-tujuan yang relevan bagi dorongan itu.

    Teori belajar peradaan ketegangan menyatakan bahwa orang-orang

    justru belajar aktivitas-aktivitas yang segera diikuti oleh meredanya ketegangan.

    Karena sifat instrumental dari perbuatan-perbuatan yang meredakan dorongan

    tersebut, maka hal belajar semacam ini terkenal sebagai belajar instrumental

    atau conditioning intrumental. Pendek kata, suatu dorongan adalah suatu

    desakan dari dalam yang tidak dipelajari, suatu desakan yang tidak mempunyai

    arah khusus.dasar suatu motif adalah dorongan ini, sehingga desakan mrupakan

  • Psikologi Sosial | 8

    desakan khusus kearah salah satu aktivitas yang telah memuaskan dorongan di

    masa lalu.

    BELAJAR TANPA PEREDARAN DORONGAN. Prinsip peredaan

    dorongan terkadang tidak begitu berarti dalam situasi belajar. Kita cenderung

    untuk belajar respons-respons yang menghasilkan taraf jumlah stimulasi yang

    layak atau yang optimal. Tetapi bila seseorang telah memuaskan semua dorongan,

    taraf stimulasi seluruhnya berada dibawah taraf optimal dan mencoba

    meningkatkannya dengan secara aktif mencari hubungan-hubungan dengan

    lingkungan. Dalam keadaan ini, seseorang belajar hal-hal yang disertai oleh

    pengurangan dari keseluruhan taraf stimulasi dan tidak disertai oleh pengurangan

    dari keseluruhan taraf stimulasi.

    Jumlah dan Ragam Motif-motif Manusia yang dapat Dibeda-bedakan

    Tidak adanya hubungan-hubungan yang sederhana antara motif-motif

    manusia dengan dorongan-dorongan yang primer tampak dari kenyataan bahwa

    manusia mempunyai kemampuan yang besar untuk belajar dan untuk memperoleh

    motif-motif. Hal ini memberikan tingkah laku manusia suatu derajat eksibilitas

    yang tidak terdapat pada organisme-organisme lain. Yang lebih penting adalah

    manusia telah belajar melalui interaksi dengan sesamanya bagaimana mencapai

    tujuan-tujuan melalui usaha-usaha kolektif, yang tidak mungkin tercapai oleh

    individu-individu yang bekerja sendiri. Beberapa jenis hewan mempunyai

    kelompok primer dimana telah terbentuk motif-motif ingin berhubungan dengan

    yang lain dengan car-cara yang dibenarkan dan tingkah laku kerja sama kearah

    tujuan kelompok sungguh-sungguh terjadi. Kemampuan manusiawi yang

    membedakan kita, termasuk penggunaan bahasa, memungkinkan orang-orang

    menempatkan diri dalam kedudukan orang-orang lain.

  • Psikologi Sosial | 9

    MOTIVASI YANG MAJEMUK DAN ORGANISASI PROSES-PROSES

    PSIKOLOGIS

    Semua pengaturan-pengaturan yang kompleks dari manusia dalam bidang

    sosial, termasuk cara-cara berinteraksi dengan orang lain memerlukan organisasi

    taraf sangat tinggi dari tingkah lakunya.

    Organisasi Kognisi

    Perlengkapan fisiologos manusia yang paling membedakannya adalah

    justru pikiran suatu alat yang tidak ada bandingnya untuk mengolah dan

    menyimpan informasi dalam jumlah-jumlah yang besar. Dalam pengambilan

    keputusan baru, harus dimulai dengan mengadakan penyaringan dari kepingan-

    kepingan informasi yang sangat bervariasi, yang telah disimpan sejak masa lalu,

    untuk menemukan sesuatu yang relevan bagi situasi baru yang dihadapi, maka ini

    akan melumpuhkan keinginan dalam memberikan respon-respon. Dan semakin

    besar simpanan informasi, semakin hal itu akan menggugurkan keinginan.

    Untuk meningkatkan kemampuan menilai rangsang-rangsang yang

    menunjukkan variasi dalam satu dimensi adalah dengan bekerja hanya dengan

    penilaian-penilaian relatif dan lebih baik tidak dengan penilaian-penilaian mutlak.

    Cara lain yang juga baik adalah dengan mengorganisir informasi yang masuk

    kedalam unit-unit.

    Prinsip-prinsip penting dari organisasi kognisi. Informasi yang kita

    simpan adalah tentang ciri-ciri objek, keadaan dan peristiwa dan tentang

    hubungan-hubungan antara hal-hal tersebut. Prinsip-prinsip utama organisir

    kognitif semua mengenai apa yang kita dapat disebut ketergolongan objek, atau

    kecenderungan untuk menganggap objek-objek tertentu sebagai satu golongan.

    Banyak cara organisasi kognitif dari informasi yang tersimpan, menulis pada

    kartu-kartu sehingga informasi dengan cepat dapat dipindah-pindahkan kedalam

    kategori-kategori yang ada maknanya dalam hubungan dengan tujuannya.

  • Psikologi Sosial | 10

    Generalisasi Objek. Cara ketergolongan objek yang sangat umum dan

    sangat dipentingkan adalah generalisasi objek. Pada tingkat paling sederhana

    adalah sehubungan dengan kenyataan bahwa objek-objek yang dilihat mempunyai

    ciri-ciri khusus, dikelompokkan bersama atas dasar ciri-ciri tersebut. Hal-hal yang

    penting adalah bahwa beberapa objek yang umum membawahi sejumlah elemen

    yang lebih kecil dan objek ini sendiri dapat digolongkan sebagai elemen-elemen

    dalam kategori yang lebih luas. Sulit untuk melepaskan kemampuan manusia

    yang unik untuk membentuk pengertian-pengertian dari kemampuan yang telah

    menimbulkan kesan yang mendalam pada semua orang yang mempelajari

    manusia, yaitu untuk membentuk dan memanipulir simbol-simbol. Simbol-simbol

    abstrakyang merupakan bahasa manusia menyediakan alat-alat yang halus tidak

    hanya untuk komunikasi yang kompleks, tetapi juga untuk proses-proses

    penggolongan yang memungkinkan pemikiran-pemikiran yang kompleks.

    Kausalitas. Suatu cara kedua ketergolongan objek yang umum penting

    bagi kita menyangkut gagasan tentang kausalitas. Kausalitas merupakan satu

    konsep kognitif yang sangat umum dan suatu ukuran penilaian yang menjadi

    sentrum bagi konteks ini, kemungkinan bahwa suatu keadaan akan menimbulkan

    keadaan yang lain.

    Pemecahan Persoalan Vs Berpikir Autistis. Dapat dibeda-bedakan dua

    tipe proses berpikir menurut perannya dalam pemetaan alat, tujuan dari informasi

    baru yang berasal dari lingkungan disatu pihak dan keadaan motif di lain pihak,

    mempersepsikan hasil yang besar kemungkinan akan diperoleh dan mengulang

    langkah-langkah berikut dengan cara yang hampir sama sampai telah tercapai

    pemecahan dari setiap aspek dari persoalan, tetapi urutan pikiran-perbuatan

    menyangkut pengecekan realitas secara konstan.

    Dikutub ekstrim yang berlawanan terdapat pikiran yang demikian dikuasai

    oleh keadaan-keadaan motif, sehingga batas-batas kenyataan yang normal,

    pengharapan-pengharapan wajar yang bertumbuh melalui pengalaman, tidak

  • Psikologi Sosial | 11

    diacuhkan. Cara berpikir seperti ini yang dikenal dengan nama melamun atau

    khayal (autistis).

    Organisasi dan Persepsi.

    Cara-cara individu memperlakukan informas yang masuk, secara

    tradisionil dipelajari sebagai persepsi. Persepsi menunjuk secara harfiah, kepada

    organisasi pemasukan penginderaan pada si individu. Artinya kepada apa yang

    dilakukan, secara psikologis dengan adanya rangsang-rangsang yang secara tidak

    henti mengenai alat-alat inderanya.

    Selektifitas

    Pada tahap permulaan seleksi perseptuil individu memilih untuk

    diperhatikan, bagian-bagian tertentu dari keseluruhan informasi yang disajikan

    situasi. Perhatian yang penuh terhadap satu aspek dari objek atau situasi yang

    kompleks, secara normal akan tidak memungkinkan perhatian yang penuh

    terhadap aspek-aspek lain yang mungkin ada.

    Tidak sulit untuk melihat apa yang menjadi pendorong pilihan-pilihan kita untuk

    diberikan perhatian. Karena selektifitas perseptuil hanya merupakan sebagian dari

    arah energi yang selektif yang dianggap lebih umum pada orang-orang

    bermotivasi.

    Penguraian Kode.

    Aspek kedua dari proses perseptuil dapat dinamakan penguraian kode, ini

    menunjukkan kepada usaha untuk menempatkan informasi yang masuk sesuai

    dengan simpanan informasi masa lalu seseorang. Dengan begitu memberikan

    makna kepada informasi tersebut. Dapat dilihar bahwa seleksi perseptuil dan

    penguraian kode bukan fenomin-fenomin yang sepenuhnya terlepas satu sama

    lain.

  • Psikologi Sosial | 12

    Merupakan hal yang menguntungkan dalam kehidupan manusia, bahwa

    banyak informasi besar kemungkinannya akan diuraikan kodeya dengan cara yang

    sama oleh kebanyakan orang pada banyak kesempatan, karena semua macam

    komunikasi dan kerja sama manusia tergantung dari keadaan yang seperti itu.

    Perbedaan individuil dan sitasionil yang penting timbul dalam proses

    penguraian kode itu. Kemungkinan bahwa perbedaan seperti itu akan timbul pada

    satu saat tertentu tergantung ciri-ciri informasi atau ciri-ciriorang yang menerima.

    Situasi sesaat atau pengalaman terakhir dapat dipakai untuk membuat

    simpanan informasi atau konteks kognitif dari tipe-tipe tertentu yang dapat lebih

    cepat dicapai atau menonjol bagi si individu.

    Organisasi dan Soal Belajar

    Dalam membicarakan dorongan-dorongan dan proses belajar telah

    dilukiskan bagaimana pemuasan dari keadaan dorongan menyebabkan individu

    belajar tujuan-tujuan di masa depan, bila keadaan dorongan harus dipuaskan lagi.

    Karena beberapa alasan, bukan dianggap berhasil menyimpan informasi hanya

    untuk tujuan-tujuan yang telah memperoleh nilai hadiah secara langsung melalui

    pemuasan dari suatu keadaan dorongan yang sederhana.

    Sebagaimana organisasi tingkah laku bermotivasi tergantung dari proses

    belajar,demikian pula halnya dengan organisasi jangka panjang. Banyak dari

    objek-objek yang dikenal dan dengan objek-objek (peristiwa), keadaan, dan

    hubungan antara objek-objek cenderung berupa objek-objek yang bervalensi.

    Artinya objek-objek yang disertai oleh asosiasi-asosiasi yang positif dan negatif.

    Valensi-valensi merupakan hal-hal yang sentral untuk memahami organisasi

    jangka panjang dam konsistensi pada tingkah laku individu. Kognisi-kognisi yang

    tersimpan dan mempunyai sedikit asosiasi-asosiasi positif atau negatif akan

    dinamakn sikap-sikap.

  • Psikologi Sosial | 13

    SIKAP-SIKAP

    Dilihat dari sudut kognisi, sikap merupakan satu organisasi dan kognisi-

    kognisi yang mempunyai valensi. Dari sudut motivasi sikap merupakan suatu

    keaaan kesediaan untuk bangkitnya motif. Dapat disusun definisi-definisi tentang

    sikap yang bermakna dari sudut kognisi maupun dari sudut motivasi, merupakan

    merupakan suatu pencerminan sederhana dari kedudukan sikap-sikap pada titik

    silang yang menentukan antara proses kognitif sepertipemikiran dan ingatan atau

    dengan proses-proses motivasi yang menyangkut emosi dan dorongan.

    Dalam arti ini, konsep sikap seperti halnya dengan konsep tingkah laku

    bermotivasi, merupakan suatu konsep yang meringkaskan. Ini ditujukan kepada

    organisasi sejumlah proses-proses psikologis komponen untuk berbagai pekerjaan.

    Sikap-sikap dan Motif-motif

    Sikap dalam beberapa hal menyerupai motif, namun perbedaan-perbedaan

    besar tetap ada. Perbedaan utama berkenaan dengan jangka waktu yang

    berlangsung. Kekuatan sudut motif tergantung dari keadaan dorongan. Suatu

    sikap tidak ditandai dengan keadaan dorongan tetapi hanya menunjuk pada

    kemungkinan bahwa suatu macam motif tertentu dapat dibangkitkan.

    Pembentukan Sikap-sikap

    Sikap-sikap berasal dari motif-motif tertentu atau suatu keadaan telah

    diasosiasikandengan kepuasan suatu motif, maka corak tingkah laku yang telah

    menghasilkan kepuasan akan terarah kepada objek atau peristiwa tertentu,

    sekalipun dorongan yang semula berhubungan dengan motif tersebut tidak ada.

    Fungsi-fungsi guna kepentingan motif-motif:

    1. Fungsi penyesuaian

    2. Fungsi Pertahanan ego

    3. Fungsi menyatakan nilai

  • Psikologi Sosial | 14

    4. Fungsi pengetahuan

    Semua fungsi tersebut berkenaan dengan aspek-aspek adaptasi individu

    terhadap lingkungan.

    Nilai Sebagai Sikap-sikap yang Inklusif

    psikolog menggunakan istilah nilai berkenaan dengan objek-objek umum

    dari sikap-sikap yang inklusif. Bagi banyak orang pemikiran dan filsafat hidup

    terorganisir sekitar nilai-nilai yang semakin lama semakin inklusif.

    IKHTISAR

    Koordinasi proses-proses yang diperlukan untuk suatu pengarahan adalah

    organisasi dan semua proses-proses ditinjau sebagai keseluruhan yang dinamakan

    tingkah laku bermotivasi. Sikap seseorang terhadap sesuatu adalah kecenderungan

    untuk bermotivasi dalam hubungan dengan sesuatu.

    Sikap-sikap Individu-individu

    Interaksi manusia dipengaruhi oleh ciri aktivitas psikologis individu. Ciri-

    ciri ini apapun sifatnya memberi bentuk dan membatasi sumbangan individu

    terhadap proses interaksi itu.

  • Psikologi Sosial | 15

    BAB III

    SIFAT DARI SIKAP-SIKAP

    Sikap-sikap dilihat sebagai penentu dalam keseluruhan organisasi

    individu, beberapa konsekwensi sikap-sikap terhadap tingkah laku adalah tidak

    langsung karena diperantai oleh proses-proses psikologis lainnya. Tetapi judga

    psoses-proses seperti belajar, persepsi, kognisi, dan yang paling penting

    pembentukan dari sikap-sikap lain.

    BEBERAPA CIRI-CIRI FORMIL DARI SIKAP-SIKAP

    Sikap-sikap sebagai disposisi-disposisi yang berfungsi adalah luar biasa

    kompleks.

    Ciri-ciri Dasar dari Sikap

    Arah sikap. Dengan arah suatu dimaksudkan hanya bahwa afek yang

    membekas yang dirasakan terhadap suatu objek dapat bersifat positif ataupun

    negatif. Sikap positif mencenderungkan orang yang bersangkutan kepada

    semacam pendekatan terhadap objek. Sikap negatif mencenderungkan kepada

    semacam pengindaran dari objek.

    Derajat Perasaan.

    Karena suatu sikap dapat dilihat sebagai penilaian terhadap suatu objek

    tertentu dengan istilah baik-buruk maka jelas bahwa oran itu dapat menilai suatu

    objek sebagai cukup baik saja. Dengan kata lain, ada derajat-derajat kebaikan atau

    keburukan yang dapat dikenakan kepada objek.

    Ciri-ciri Objek Sikap.

    Dimensional objek yang dikenal. Objek berbeda dalam sikap inklusif atau

    jumlah dan ragam unsur-unsur atau ciri-ciri yang tercakup didalamnya. Gejala-

  • Psikologi Sosial | 16

    gejala pembedaan dan generalisasi objek sangat tergantung dari derajat kesamaan

    objek. Kebanyakan pekerjaan psikologis dipermudah oleh penggunaan objek

    stimulus yang unidimensional.

    Siasat-siasat yang sekarang berkembang untuk menghadapi sifat

    multidimensional dari objek-objek pengenalan sering sekali dimulai dengan

    membayangkan bahwa objek-objek yang demikian dapat ditempatkan dengan

    ukuran-ukuran fisik atau secara psikologis sebagai titik-titik dalam suatu ruang

    multidimensional yang sesuai.

    Sifat dari jarak-jarak psikologis sepanjang dimensi-dimensi adalah

    menentukan untuk membuat pernyataan apapun tentang jarak, dan ketidak tahuan

    mengenai masalah pada saat ini sangat besar.

    Sifat Inklusif dari Objek Sifat.

    Mengintroduksikan istilah sifat inklusif untuk mencakup satu macam

    perbedaan antara objek-objek sikap. Suatu objek sikap yang tidak begitu inklusif

    dari sudut pandangan observator mungkin mempunyai banyak ciri-ciri yang

    dikenal, sedangkan beberapa dari objek-objek yang lebih inklusif akan

    mempunyai ciri-ciri yang terlihat yang berjumlah sampai ratusan atau dapat

    dibayangkan sampai ribuan. Variasi ini penting dala mempelajari sika-sikap.

    Objek-objek sosial khusunya menyajikan kelompok besar ciri-ciri yang terlihat.

    Bila berbicara tentang sikap-sikap sebagai bekas-bekas dari afek dimasa lampau,

    bekas ini mencakup tidak saja penjumlahan subjektif dari pengalam-pengalaman

    afektif dengan objek itu selama waktu berlangsung tetapi tetapi juga penjumlahan

    respon-respon afektif terhadap ciri-ciri komponen dari objek.

    Arah dan derajat sikap-sikap terhadap ciri-ciri komponen mempunyai

    peranan yang penting dalam menentukan arah dan derajat dari sikap yang

    digeneralisir terhadap objek yang lebih inklusif. Beberapa pengukuran sikap

    terlaksan dengan menduga-duga sikap-sikap objek terhadap suatu sampel aspek-

  • Psikologi Sosial | 17

    aspek suatu objek yang lebih umum.Objek sikap-sikap berbeda dalam sifat

    inklusifnya.

    Pada beberap objek yang sangat inklusif dan abstrak seperti kebebasan

    agama atau sifat manusia variasi kadang-kadang menjadi sangat besar antara

    orang-orang yang mngenai sifat inklusifnya yang persepsi. Namun keperluan

    untuk berkomunikasi, yang selalu ada pada kita, merupakan suatu tekanan terus

    menerus untuk memelihara paling sedikit dalam garis-garis besarnya batas-batas

    yang sama antara orang-orang dalam suatu lingkungan bahasa.

    Sentralitas Psikologis Objek Bagi Individu

    Ciri dari objek sikap adalah apa yang dapat dinamakan sentralitas objek

    bagi individu. Beberapa objek secara bertahan berada di bagian depan dari

    kesadaran individu hampir tanpa henti, karena keadaan ekstern maupun karena

    keadaan motif intern.

    Sifat menonjol adalah fenomin jangka pendek yang merupakan fungsi dari

    situasi sesaat. Sentralitas menunjuk kepada perhatian yang bertahan jauh lebih

    lama di pihak individu terhadap objek-objek atau macam-macam objek tertentu.

    Sumber sentralitas yang paling jelas adalah yang bersifat motivasionil

    objek-objek tujuan dari tingkah laku bermotivasi adalah sangat sentral bagi

    individu yang berusaha mendapatkannya. Walaupun harus ada semacam motivasi

    yang menyebabkan subjek mula-mula memberikan perhatian byang selektif

    kepada suatu objek dan tidak kepada objek yang lain. Terdapat pula keadaan

    dimana objek-objek memperoleh sentralitas yang tinggi bagi individu, meskipun

    akan sulit mentrasif akar-akar motivasi dari perhatiannya terhadap objek-objek

    itu. Semakin sentral suatu objek seseorang, semakin besar kemungkinan bahwa ia

    telah menyimpan informasi mengenai objek tersebut.

  • Psikologi Sosial | 18

    Sifat Sosial dari Objek Sikap

    Objek-objek sosial lebih besar kemungkinannya untuk merangsang

    pembentukkan sikap-sikap dari pada macam-macam objek yang lain. Sikap-sikap

    yang terbentuk pada seseorang terhadap suatu objek tergantung secara langsung

    dari informasi yang ada pada orang itu mengenai ciri-ciri dari objek itu.

    SIKAP-SIKAP DAN TINGKAH LAKU OVERT

    Sikap-sikap sebagai kecenderungan-kecenderungan yang tersimpan mempunyai

    kedudukan yang sentral dalam organisasi psikologis, maka dengan sendirinya

    mengimplikasikan bahwa sikap-sikap mempengaruhi tidak saja tingkah laku overt

    tetapi juga seluruh tangga nada proses-proses psikologi intern.

    Variasi-variasi dalam Tingkah Laku Sebagai Fungsi dari Sikap-sikap dan

    Situasi.

    Banyak variasi dari tingkah laku merupakan hasil dari variasi-variasi

    dalam situasi sesaat dimana individu menemukan dirinya pada waktu yang

    berbeda-beda. Walaupun tingkah laku sangat dipengaruhi oleh tingkah laku

    sesaat, orang-orang berbeda dalam apa yang mereka bawa dalam situasi, oleh

    karena itu dalam batas-batas yang ditentukan situasi mereka berbeda dalam respon

    mereka terhadap situasi itu. Sikap-sikap merupakan sebab-sebab utama dari

    tingkah laku.

    Tingkah Laku Sebagai Fungsi dari Sikap-sikap berganda

    Setiap objek atau situasi yang kompleks terhadap sesuatu yang direspon

    mengikut sertakan sejumlah sikap-sikap sekaligus. Dalam situasi yang terberi

    tingkah laku adalah resultante dari seluruh sikap-sikap yang relevan.

  • Psikologi Sosial | 19

    PENGARUH SIKAP-SIKAP TERHADAP PROSES-PROSES

    PSIKOLOGIS LAINNYA

    Tingkah laku merupakan hasil terakhir atau output dari interaksi proses-

    proses psikologs yang kompleks. Dipihak input pada setiap titik waktu

    mempunyai informasi yang ditarik individu dari situasi diman ia ikut serta.

    Terdapat literatur dalam jumlah yang besar yang menunjukkan bahwa dalam

    keadaan tertentu, jumlah infrmasi potensiil yang disajikan oleh situasi yang

    sebetulnya telah tersimpan atau dipelajarioleh individu dapat dipengaruhi secara

    vital oleh sikap-sikap yang dibawanya kedalam situasi itu.

    Kondisi-kondisi dimana pengaruh sikap-sikap yang ada tampak paling

    jelas ada dua macam. Sikap-sikap lebih besar kemungkinan untuk memegang

    dalam membentuk input. Sikap yang relevan adalah kuat dan informasi yang

    diterima tidak lengkap atau sama-sama dilihat dari dimensi evaluatif yang

    bersangkutan. Dalam keadaan-keadaan seperti ini, apa yang diperhatikn si

    individu dan apa yang diingatnya dari situasi selama jangka waktu yang lama.

    Semua itu lebih besar kemungkinannya untuk dipengaruhi oleh sikap-sikap yang

    ada.

    Objek-objek sosial keadaan-keadaan atau peristiwa yang dikatakan

    cenderung membangkitkan sikap-sikap yang kuat sering sangat kabur dalam

    banyak dimensi penilaian yang biasa terutama dimensi-dimensi yang menyangkut

    motif-motif dan maksud-maksud orang dan kelompok yang mendasarinya.

    IKHTISAR

    Sikap-sikap mempengaruhi tingkah laku (daam arti overt) tidak ada alasan

    untuk tidak memasukkan berbagai proses-proses perseptuil, belajar dan aspek-

    aspek dinamis dari ingatan kedalam tingkah laku-tingkah laku. Pengaruh sikap-

    sikap terhadap proses-proses psikologis komponen sulit dibedakan dari pengaruh

    terhadap apa yang umumnya ditanggapi sebagai tingkah laku.

  • Psikologi Sosial | 20

    BAB IV

    PERUBAHAN SIKAP

    Sebagian besar dari aktifitas orang lebih ditujukan kepada orang lain

    daripada kepada benda-benda dengan satu atau lain cara mengandung anggapan

    bahwa orang-orang dapat digerakkan untuk merubah pandangan/pikiran

    mereka.

    Kita sering sampai pada pengertian yang lebih baik mengenai berbagai hal

    dengan mengamati kondisi-kondisi yang menyebabkan perubahan suatu kondisi.

    Sikap-sikap tidak merupakan pengecualian. Banyak dari apa yang telah kita

    katakana telah tertuang kedalam bentuk dan bahasa yang telah kita pilih

    berdasarkan hal-hal yang telah dipelajari mengenai sikap-sikap melalui studi

    tentang perubahannya.

    Beberapa cara menelaah prinsip-prinsip perubahan sikap yaitu;

    memperhatikan kemungkinan perubahan sikap sebagai fungsi dari aspek yang

    tertanam dalam objek atau sebagai fungsi dari type terhadap terbentuknya dari

    sikap-sikap (sentral, inklusif, umpamanya), mengusahakan ciri-ciri konstan dan

    memperhatikan kondisi-kondisi lain dimana sikap-sikap yang mempunyai aspek

    sama; terarah kepada objek-objek yang serupa; ada kemungkinan untuk

    mengalami perubahan.

    Kondisi-Kondisi Utama untuk Perubahan Sikap

    Perubahan sikap secara umum tergantung dari penerimaan informasi baru

    yang dengan suatu cara relevan bagi objek sikap dari sudut pandang sipemegang

    sikap. Informasi baru mempunyai hubungan yang langsung dan jelas dengan sifat-

    sifat objek sifat.

  • Psikologi Sosial | 21

    Sebagian besar dari hal-hal yang kita lihat disekeliling kita sebagai

    perubahan sikap digerakkan bukan oleh perubahan yang sesungguhnya dalam

    afek dalam sifat tertentu dari objek tetapi oleh informasi baru (dengan implikasi-

    implikasi valensinya yang telah ada bagi individu itu) yang menambah atau

    pengurangi beberapa sifat penting dari objek kognisi.

    Asch (1940), maka ada gunanya untuk membeda-bedakan perubahan

    objek penilaian dari perubahan dalam penilaian objek Karena perbedaan ini

    menolong kita untuk bagaimana biasanya sikap-sikap berubah. Tentu saja suatu

    perubahan dalam objek penilaian yang disertai suatu perubahan dalam afek

    terhadap objek itu juga merupakan perubahan sikap yang dapat dibenarkan;

    karena sikap berhubungan dengan afek yang diasosiasikan dengan objek-objek

    yang kompleks.

    Perubahan afektif biasanya mengikuti perubahan dalam isi kognitif tanpa

    informasi baru dan bila demikian, apakah perubahan dalam afek seperti itu akan

    menyebabkan perubahan dalam isi kognitif suatu objek.

    Eksperimen dari Rosenberg tidak berlawanan dengan generalisasi bahwa

    dalam kehidupan yang sesungguhnya perubahan afek biasanya akan menyusul

    dan tidak mendahului perubahan isi kognitif. Hopnisis itu merupakan kejadian

    yang tidak biasa. Tetapi penyelidikan itu memperlihatkan dengan jelas sekali

    dengan ketergantungan yang erat antara afek da nisi kognitif; perubahan pada satu

    diantaranya akan menimbulkan efek-efek pada yang lainnya.

    Saling ketergantungan ini merupakan hal utama dalam mempelajari

    perubahan sikap. Karena objek-objek mempunyai banyak sifat dan bila perasaan

    anda terhadap objek secara keseluruhan berubah, karena ada kognisi baru

    mengenai objek itu, maka perasaan anda mungkin akan berubah pula terhadap

    sifat-sifatnya yang lain. Jadi informasi baru dapat menimbulkan suatu reaksi

    berantai berupa perubahan afeksi mengenai objek-objek yang berhubungan.

  • Psikologi Sosial | 22

    Perubahan Dalam Sifat-Sifat yang Dipersepsi pada Suatu Objek

    Pada umumnya, sikap individu terhadap suatu objek dapat berubah bila,

    dari pandangan kita, objek itu berubah. Ada dua keadaan yang membuat

    perubahan. Pertama,objek itu sendiri memang telah berubah atau hanya informasi

    dari objek itu yang telah berubah, tanpa ada perubahan yang sebenarnya pada

    objek itu.

    Perubahan objek yang sungguh-sungguh. Keadaan dimana objek sungguh-

    sungguh mengalami beberapa perubahan dalam sifat-sifatnya, dan kita menerima

    informasi mengenai perubahan-perubahan. Perubahan afeksi yang jelas mengikuti

    penerimaan informasi baru.

    Ahli-ahli ilmu jiwa sosial dari dulu sangat memikirkan distorsi-distorsi

    yang dilakukan individu-individu sewaktu mereka mencernakan keterangan-

    keteranganyang meragukan dan memang, banyak kesalah pahaman yang

    berbahaya dalam interaksi sosial, berasal langsung dari persepsi-persepsi yang

    bertentangan mengenai objek yang sama oleh individu yang saling berinteraksi.

    Dipihak lain, terdapat bahaya tak melihat keseluruhan, Karena melihat detailnya.

    Dalam kondisi-kondisi yang wajar dan informasi yang jelas merupakan salah satu

    yang terpenting dalam hal ini maka sikap-sikap yang kuat sekalipun, dapat dengan

    mudah digoyanghkan oleh informasi berlawanan yang tepat. Efek-efek distorsi

    dapat mengesalkan dan penting terutama dalam bidang-bidang usaha manusia

    dimana informasi cenderung meragukan. Tetapi distorsi-distorsi ini tidak

    semuanya dan bahkan biasanya bukan merupakan efek yangutama.

    Dasar utama perubahan sikap adalah diterimanya informasi-informasi baru

    yang berhubungan dengan objek-objek sikap. Informasi-informasi seperti itu,lebih

    sering hanyalah bertindak merubah sifat yang dipersepsi pada objek-objek dengan

    cara-cara yang merubbahsikap-sikapterhadap mereka. Tetapi kadang-kadang

    informasi yang berpengaruh ini mungkin tidak secara langsung. Bukannya

    merubah persepsi sifat-sifat langsung suatu objek, tetapi informasi ini mungkin

    hanyalah bertindak merubahngan antara suatu individu dengan objek sikap. Agar

  • Psikologi Sosial | 23

    efektif, informasi jenis ini harus secara cermat lebih disesuaikan dengan sistem

    sikap dari individu-individu tertentu, dan harus mencerminkan pengertian yang

    mendalam mengenai kondisi-kondisi yang lebih terperinci yang menggerakkan

    perubahan sikap.

    Sifat-sifat dan Perubahan sikap

    Prinsip-prinsi lebih lanjut dari perubahan sikap, tergantung pada (1)

    variasi-variasi dalam sifat-sifat sikap yang lebih dahulu hadap objek-objek

    mengenai objek mana diterima informasi baru dan pada (2) variasi-variasi dalam

    ciri-ciri situasi diaman informasi disampaikan, yang meliputi baik jenis informasi

    yang disampaikan, maupun badan yang menyampaikannya.

    Derajat perasaan terhadap objek. Prinsip pertama, yang menghubungkan

    kekuatan sikap dengan perubahan sikap, kelihatannya cukup jelas. Kebanyakan

    dari kita menduga, bahwa sikap-sikap yang lemah (terletak dekat titik nol dalam

    skala sikap), akan lebih mudah dirubah daripada sikap-sikap yang lebih kuat atau

    ekstrim. Perubahan sikap yang dimaksud adalah suatu gerakan melintasi titik nol,

    dari sikap positif kesikap negative, atau vice-versa maka generalisasi ini

    kelihatannya jelas, karena sikap-sikap yang lemah dari semula lenih dekat keririk

    nol dan jelas hanya sedikit jarak yang harus ditempuh untuk merubah tandanya.

    Jumlah informasi yang tersimpan mengenai objek sikap. Kecenderungan

    anak-anak untuk cepat merubah sikap bila dihadapkan dengan informasi baru

    uang berlawanan dengan sikapnya semula, selalu merupakan hal-hal yang

    menarik bagi orang-oeang dewasa. Anak-anak bersikap : sugestibel secara

    samar-samar kepekaannya di sebabkan oleh dua sumber: pertama, anak-anak

    telah dilatih dengan berbagai cara untuk menghargai informasi dan pendapat

    orang yang lebih tua; kedua, anak-anak hanya mempunyai informasi yang sangat

    sedikit mengenai kebanyakan objek-objekyang mereka nilai.

  • Psikologi Sosial | 24

    Prinsip umumnya adalah bahwa sikap mengenai suatu objek akan lebih

    mudah dirubah oleh masuknya informasi yang berlawanan dengan sikap itu bila

    jumlah informasi yang disimpan mengenai objek itu lebih sedikit.

    Orang-orang mempunyai kebiasaan-kebiasaan yang agak stabil untuk

    mencari informasi dibidang-bidang yang menarik perhatian mereka dan untuk

    tidak, mengacuhkan informasi mengenai bidang lain yang tak menarik perhatian

    mereka. Orang-orang tidak dihadapkan pada informasi baru tidak memperlihatkan

    ketidak stabilan sikap, sedang yang dihadapkan pada informasi baru

    memperlihatkan kemungkinan yang maksimum akan terjadi perubahan sikap.

    Setralitas objek sikap. Pada umumnya sikap-sikap terhadap objek-objek

    yang jauh akan lebih mudah diubah oleh informasi baru daripada sikap-sikap

    terhadap objek-objek yang bagi individu itu lebihh setral.

    Ketidak stabilan dari sikap terhadap objek-objek yang jauh mengenai

    mana orang hanya mempunyai sedikit informasi merupakan fenonim yang terlihat

    diaman-mana dalam riset mengenai opini masyarakat.

    Alasan untuk percaya bahwa jumlah informasi yang sedikit yang dimiliki

    seorang tentang suatu objek yang kurang sentral baginya, bukanlah merupakan

    satu-satunya alasan untuk kemungkinan ketidak stabilan sikap terhadap objek.

    Suatu objek dapat juga dipandang lebih sentral atau kurang sentral bagi seorang

    individu, secara motivasionil, tergantung dari sampai seberapa jauh objek itu

    memegang peranan yang membantu atau menghalangi pemeliharaan menghalangi

    kemajuan kearah tujuan tujuan yang ingin dicapai.

    Informasi menganai objek-objek yang lebih sentral cenderung untuk

    dimiliki dalam jumlah yang lebih besar dalam pengertian hanya secara motivasi

    ini, tapi hubungannya tidak sempurna. Dan sikap-sikap mengenai suatu objek

    akan lebih mudah dirubah, dengan catatan bahwa hal-hal lain adalah sama, bila

    objek itu kurang erat terutama dalam rantai alat tujuan yang penting bagi

  • Psikologi Sosial | 25

    individu itu dank arena itu kurang sentral dalam secara motivasionil dibandingkan

    dengan keadaan bila objek ituterletak pada posisi yang lebih penting.

    Sifat-sifatini hanya cenderung untuk tampil secara bersamaan bila selalu

    terjadi bersamaan kita hanya akan membutuhkan satu istilah untuk menyatakan

    kesuluruhan keadaan itu. Tetapi perbedaan ini berguna karna sifat-sifat ini tidak

    selalu terjadi bersamaan. Walaupun demikian bila sifat-sifat ini memang tampil

    bersamaan kita dapat agak yakin bahwa kita berhadapam dengan suatu sikap yang

    dengan mudah akan dapat di rubah oleh informasi baru.

    PERSUASI DAN PERUBAHAN SIKAP

    Kelompok faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan perubahan

    sikap oleh adanya informasi yang berlawanan. Faktor ini tergantung pada sifat-

    sifat sikap itu sendiri sebagaimana adanya sebelum diterima informasi baru

    mengenai objek

    Sebagian besar usaha-usaha eksperimentil mengenai perubahan sikap telah

    terpaksa berbicara dalam rangka situasi yang lebih luas dimana informasi yang

    bersifat persuasif.

    Suatu keadaan khusus di pengaruhi interpersonal dimana di salah satu

    pihak mengajukan suatu titik pandangan pada pihak lain yang pada pokoknya

    tetap merupakan satu silent partner . suatu situasi yang typis dalam eksperimen-

    eksperiman mengenai persuasi cenderung untuk sepihak dalam arti komunikasi

    berlangsung hanya kesatu arah. Situasi ini hanya separuh dari hubungan timbal-

    balik antara orang-orang yang disebut interaksi sosial.

    Suasana kelompok

    Persepsi dari respons-respons orang-orang lain terhadap suatu berita tidak

    saja dapat mempengaruhi perubahan sikap, tetapi berpengaruh sedikit banyak,

    sesuai dengan persepsi kesemaan sikap antara diri sendiri dengan pihak lain,

  • Psikologi Sosial | 26

    serupa dengan efek-efek yang terlihat pada kesamaan sikap antara diri sendiri

    dengan sumber.

    Pada umumnya, setiap sikap yang diambil oleh sumber yang menyadarkan

    pendengarnya akan adanya jarak dalam sikap kemungkinan akan melemahkan

    daya persuasinya. Allyn dan Festinger (1961) memperlihatkan bahwa individu

    akan kurang responsive terhadap berita persuasi jika mereka dari sebelumnya

    sudah menduga akan tidak setuju, dibandingkan dengan keadaan bila berita

    persuasi yang sama di sampaikan tanpa memberitahu dahulu.

    Semua persuasi ini keahlian, biasa/kesalahan, jarak sikap, dan ciri-ciri

    suber lainnya berperan dalan berpenilaian secara umum terhadap sumber.

    Prinsip umum yamg secara implisit terkandung dalam semua ini adalah bila berita

    diusahakan konstan, perubahan sikap oleh persuasi akan lebih banyak bila valensi

    sumber lebih positif

    Sering kali sumber berinformasi akhirnya terlupakan, sedangkan isi

    informasi tetap diingat. Dengan berkurangannya ingatan kepada sumber,

    berkurang pulalah pertambahan perubahan sikap yang disebabkan oleh

    sumberyang positif, dan perubahan kearah persuasi yang di harapkan, akan

    bertambah dengan dilupakannya sumber yang negative.

    Yang penting dalam hal informasi yang disampaikan oleh melalui

    masyarakat itu adalah bahwa subyek menilai bukan hanya informasi yang di

    transmisikan oleh sumber, tetapi juga menilai juga sumber berita. Lebih penting

    lagi, penilaian terhadap sumber informasi mempengaruhi penilaian terhadap

    informasi persuasive, dan karnanya mempengaruhi perubahan sikap.

    Persepsi mengenai keahlian dan kesalahan biasanya digabungkan dan

    dibicarakan bersama-sama sebagai sifat dapat dipercayainya suatu sumber.

    Kepercayaan terhadap sumber menyangkutsoal tata hubungan antara sumber

    dengan sekumpulan informasi yang relevan untuk opjek persuasive.

  • Psikologi Sosial | 27

    Sifat berita yang persuasive

    Ada beberapa type berita persuasive yang lebih efektif daripada type-

    type lainnya untuk mencapai perubahan sikap. Informasi merupakan satu-satunya

    unsur yang dapat dengan mudah dikendalikan. Ciri ajakan-ajakan dasar dalam

    suatu berita membanggakan, takut, humor, dan lain-lain, penyusun argument

    (dengan menyajikan satu kasus secara sepihak saja, atau dari kedua pihak), dan

    segi-segi lainnya, telah diteliti dengan harapan untuk menemukan sifat-sifat formil

    suatu pesan, yang paling mampu menimbulkan perubahan.

    Satu segi berita persuasive yang kelihatannya sangat penting. Tata

    hubungan antara isi pesan dengan dasar motivasi atas mana sikap itu didasarkan.

    Pada pokok umumnya sikap-sikap terhadap suatu objek yang sedikit

    banyak reaksi terhadap informasi persiasif yang baru, sebanding dengan

    bagaimana eratnya hubungan antara informasi itu dengan alasan-alasan yang

    menyebabkan objek dianggap sentral oleh individu itu.

    Sumber berita persuasive

    Salah satu alasan mengapa persuasi dari type yang dipelajari dalam

    eksperiment-eksperiment yang semacam ini (umum), hanya merupakan suatu

    kasus yang istimewa, walaupun penting, dari sekumpulan kejadian yang lebih luas

    yang kita sebut perubahan sikap, ada gunanya untuk ditekankan benar. Persuasi

    terjadi umumnya dengan adanya informasi baru yang berhubungan dengan objek

    sikap, yang disampaikan kepada pendengarnya. Tetapi, informasi baru ini berbeda

    pada dasarnya dengan informasi yang didapatkan dari transaksi langsung dengan

    objek itu sendiri. Informasi ini tidak langsung, melainkan informasi yang

    disampaikan melalui masyarakat.

    Partisipasi dan pengikatan diri

    Teori disonansi kognitif yang dikemukakan oleh Festinger (1957) dimulai

    dengan observasi bahwa gagasan-gagasan atau unsur-unsur kognitif adalah selaras

  • Psikologi Sosial | 28

    satu dengan lainnya, bila satu dari unsur-unsur itu mencakup yang lainnya dalam

    arti psikologi, dan adalah tak selaras satu dengan lainnya, bila salah satu

    mencakup lawan dari yang lain. Teori itu kemudian mengemukakan bahwa

    disonansi kognitif merupakan keadaan ketegangan yang lebih besar atau lebih

    kecil sesuai dengan tingkat kepentingan unsur-unsurnya bagi induvidu itu dan

    sampai seberapa jauh disonansi itu sungguh-sungguh merupakan suatu

    pertentangan.

    Pemeranan peran dan perubahan sikap. Ada juga demonstrasi-demonstrasi

    mengenai perubahan sikap sehubungan dengan jenis keterikatan atau partisipasi

    lain yaitu menyangkut pemeranan peran telah ditemukan bahwa dalam berbagai

    kondisi, seorang subjek yang didorong untuk berbicara, membenarkan, atau

    berdebat dipihak suatu posisi yang tak sesuai dengan sikapnya sendiri semula,

    akan memperlihatkan perubahan sikap yang sesungguhnya yang tetap ada setelah

    peran permainan itu selesai.

    King dan Jones (1956), telah menunjukkkan bahwa perubahan sikap

    melalui pemeranan peran adalah lebih sedikit bila pemain peran itu membaca dari

    naskah yang tersedia, tetapi akan lebih banyak bila ia melepaskan diri dari naskah

    itu dan menyusun argument-argumennya sendiri yang menyokong kasus itu.

    Inprofisasi inilah yang dapat mencerminkan pencarian yang berhasil diantara

    kumpulan informasinya, materi-mareti yang menyokong yang sebelumnya tidak

    dapat di hubungkannya dengan objek itu dengan cara ini.

    Prinsip umum kita yang pertama yang mengenai perubahan sikap pada

    permulaan bab ini menunjukkan bahwa sikap-sikap kita terhadap objek-objek

    berubah bila informasi baru membawa perubahan dalam persepsi tenting isi

    objek-objek itu. Sikap terhadap suatu objek berubah bila ini kognitif objek-objek

    lain yang ada hubungannya, berubah.

    Objek-objek mana yang secara kognitif menjadi berhubungan satu sam

    alain, tergantung terutama dari pengalaman unik individu itu.

  • Psikologi Sosial | 29

    Suatu sikap terhadap objek sering secara kognitif dihubungkan dengan

    objek-objek sosial lainnya (orang-orang atau kelompok-kelompok) yang

    mempunyai sikap-sikap terhadap objek yang sama. Terdapat saling

    ketergantungan tertentu antara sikap individu terhadap objek sosial itu di satu

    pihak, dengan objek itu dipihak lain terhadap mana individu dan objek sosial

    masing-masing memiliki sikap.

    STATEGI PERUBAHAN SIKAP : SATU IKHTISAR

    Informasi baru merupakan Sine quanon dalam perubahan sikap, dan

    informasi-informasi baru kelihatannya cukup mudah untuk diberikan.

    Frustasi-frustasi pada calon-calon manipulator sikap-sikap tidak terutama

    merupakan ulasan terhadap kekuatan informasi baru untuk merubah opini, tetapi

    lebih merupakan pencerminan dari dua hal yang sederhana. Pertama,

    simanipulator itu tidak berada dalam posisi untuk merubah sifat-sifat

    sesungguhnya dari objek, atau, jika ia dapat melakukannya mungkin akan

    merugikan dirinya sendiri. Dan kedua, manipulator itu tidak berada dalam posisi

    yang lebih baik untuk mempengaruhi arus informasi mengenai objek itu, yang

    menentukan persepsi dari sifat-sifatnya, dan karenanya menentukan sikap-sikap

    terhadapnya. Suatu perbedaan antara ahli psikologi sosial dengan orang praktek

    itu adalah: ahli psikologi sosial ingin mengetahui kondisi-kondisi dimana terjadi

    perubahan sikap; orang praktek ingin mengetahui kondisi-kondisi dalam mana

    terjadi perubahan sikap dan dimana ia mempunyai harapan untuk mengontrolnya.

    Yang ironis adalah cara-cara yang tak dapat digunakan untuk manipulasi yang

    cepat.

    Informasi yang mempunyai implikasi-implikasi valensi tertentu mengalir

    menurut saluran-saluran yang terbentuk oleh struktur masyarakat.

    Pengalaman pribadi langsung dengan objek sikap merupakan kedaan yang

    paling berpotensi bagi perubahan sikap, bila sikap-sikap semula didasarkan atas

    persepsi-persepsi yang keliru dan informasi inadekwat. Maksudnya adalah bahwa

  • Psikologi Sosial | 30

    sikap-sikap yang telah mandalam sekalipun dan terbentuk dalam waktu dapat

    dirubah dengan cepat.

    Kesimpulan bahwa suatu control yang kuat terhadap sikap-sikap individu

    akan memerlukan bahwa manipulator itu harus dapat menentukan dimana subjek

    itu akan tinggal, pekerjaan apa yang akan diambilnya, orang-orang dengan siapa

    ia akan bergaul, dan sebagainya.

    Evaluasi-evaluasi kemudian mengenai metode-metode yang sesungguhnya

    dipakai menunjukkan bahwa sedikit sekali hal-hal yang betul-betul baru dalam

    pendekatan orang komunis itu, kecuali bahwa control total atas situasi hidup

    tawanan-tawanan itu telah dipergunakan dengan segala cara yang mungkin untuk

    mencoba mengadakan tekanan-tekanan agar mereka ingkar.

  • Psikologi Sosial | 31

    BAB V

    ORGANISASI DAN STABILITAS SIKAP-SIKAP

    Dyson (1958), sewaktu menanggapi kreatifitas didalam ilmu

    fisika,menyatakan bahwa sedikit sekali dari para ilmiawan terkenal pada

    pertengahan abad ke sembilan belas mampu untuk menangkap perubahan-

    perubahan besar dasar mekanika newton yang dikemukakan oleh James Clerk

    Maxwell. Penerimaan dan penggunaan persamaan-persamaan Maxwell harus

    menunggu tampilnya generasi ilmiawan yang lebih muda, yang berbeda dengan

    angkatan tua, tidak terus menerus mendesak untuk berusaha mengerti Maxwell

    dengan cara-cara newton. Dyson mendapatkan protes-protes yang sama, yang

    terlibat sewaktu mekanika kwantum pada waktunya mendesak dan merubah

    pekerjaan Maxwell. Generasi tua, yang mahir berfikir dengan cara-cara Maxwell,

    berpendapat bahwa konsep-konsep baru itu mentercengangkan sedangkan orang-

    orang lebih muda tidak begitu bepengalaman dalam bidang itu dapt menerima

    pandangan baru itu sebagai suatu hal yang biasa. Dalam hal-hal yang menyangkut

    informasi dasar yang baru, maka adalah soal biasa bahwa orang-orang lebih muda

    lebih reseptif dari pada yang tua-tua.

    Karena sikap-sikap yang kita bentuk demikian erat hubungannya dengan

    informasi yang telah tersimpan pada diri kita tentang berbagai obyek, maka tidak

    mengherankan adanya bukti-bukti yang sejajar yang membayangkan bahwa sikap-

    sikap juga cenderung untuk menjadi bertambah stabil bahkan dapat kita katakan

    kaku bila orang-orang menjadi tua. Suatu contoh dapat digambarkan dari cara-

    cara suatu penampang silam orang-orang dewasa menilai dua partai nasional. Bila

    kita membuat skala yang mulai dari sangat pro-Demokrat melalui netral sampai

    sanagat pro-Rupliken, maka kia dapatkan bahwa orang dewasa berumur dua

    puluahan memperlihatkan suatu distribusi yang relatif yang berbentuk lonceng

    pada skala, dengan cukup banyak orang yang menempatkan dirinya pada bagian

    tengah atau bagian netral dari skala. Bentuk distrbusi berubah terus menerus

  • Psikologi Sosial | 32

    bila kita bergerak ke irisan populasi yang lebih tua, sedangkan generasi yang

    tertua menunjukkan suatu distribusi yang mendekati U, dimana jumlah-jumlah

    yang besar menempatkan diri pada ujung-ujung skala. Kecenderungan ini

    bukanlah sekedar pernyataan senda gurau yang bertumbuh dengan umur : sikap-

    sikap ekstrim ini mempunyai akibat-akibat dalam tingkah laku. Jadi dapat

    misalnya di tunjukkan bahwa ada suatu kemunduran yang sungguh-sungguh dala

    kemungkinan seseorang terpengaruh untuk berubah-ubah partai atau

    menjauhkan diri untuk sementara dari partai-partai itu- bila ia makin tua.

    (Campbell et al, 1960). Dengan lain perkataan, ada alasan untuk percaya bahwa

    perasaan terhadap obyek-obyek sering menjadi lebih kuat secara berarti dengan

    berlalunya waktu.

    SIKAP TUNGGAL YANG STABIL

    Kita akan memulai, seperti halnya dengan pembicaraan kita tentang

    kepribadiaan sikap, dengan melukiskan gambaran dari tipe sikap tunggal yang

    besar kemungkinannya mempunyai ketahanan yang sangat tinggi terhadap

    perubahan. Ini adalah suatu pekerjaan yang sangat sederhana, katena gambaran ini

    tidaklah lebih dari pada suatu bayangan cermin dari pada gambaran pada bab

    sebelum ini.

    Bila ciri-ciri ini terjadi bersama-sama maka seseorang dapat yakin bahwa

    sikap yang relatif bertahan terhadap perubahan melalui informasi-informasi baru.

    Mengapa hal ini demikian dapat untuk sebagian dimengerti dengan membalikkan

    beberapa organisasi dari bab sebelumnya, karena tentu saja tersangkut disini

    hanyalah sekumpulan prinsip-prinsip tertentu. Untuk sebagian juga, kita sekarang

    berada dalam posisi untuk dapat menjelaskan alasan-alasan yang terdahulu.

    Misalnya kita telah melihat bahwa banyak dari informasi baru yang berpengaruh

    terhadap sikap, di perantarai oleh masyarakat ; bahwa selanjutnya penilaian atas

    dapat dipercyanya suatu sumber mempunyai semacam pengaruh atas penerimaan

    informasi baru yang demikian; dan bahwa dapat dipercaya nya suatu sumber,

  • Psikologi Sosial | 33

    sebagaimana terlihat dipengaruhi oleh perbandingan implisit antara informasi

    yang ada pada kita sendiri dengan yang berasal senndiri dari sumber.

    Dari observasi-observasi ini dapat langsung disimpulkan bahwa seorang

    dengan simpanan informasi yang besarmengenai suatu obyek, (seorang ahli

    untuk membatasinya) akan lebih jarang manenemukan informasi yang datang

    mrelalui masyarakat, dan bertentangan dengan sikap-sikapnya, yang dapat di

    hargainya dari pada seseorang yang kurang informasi tentang obyek itu. Jalan

    pikiran ini tentu saja tidak dimaksudkan menjelasakn sepenuhnya prinsip kita

    bahwa sikap-sikap yang disangga oleh banyak informasi, kurang peka terhadap

    perubahan. Tetapi itu adalah salah satu dari sekian banyak mekanisme yang turut

    menyebabkan fenomin yang demikian itu.

    Pada waktu ini kita lebih tertarik kepada bebrapa hal lain yang dapat

    dikatakan mengenai suatu simpanan informasi yang besar. Dalam bab 2 telah kita

    usulkan bahwa jumbah-jumlah informasi yang besar tak dapat tersimpan lama jika

    tidak sedikit banyak terorganisir dan kitan sarankan beberapa peraturan

    tentangketergolongan psikologis yang mengendalikan garis-garis besar dari

    organisasi yang demikian. Kita juga telah membayangkan, bahwa semakin banyak

    informasi yang ada mengenai suatu obyek yang kompleks atau insklusif maka

    akan semakin banyak dan beraneka ragam lahikatan silang-menyilang mengatur

    susunanya sehubungan dengan kognisi-kognisi lain. Ikatan-ikatan ini dapat

    digambarkan sebagai sesuatu yang menghubungkan pola-pola didalam kisi-kisi,

    menurut model-model susuanan atom-atom dalam molekul-molekul yang

    kompleks. Dengan kurang lebih cara demikianlah, suatu obyek tentang mana kiat

    mempunyai banyak informasi,tersimpan, terikat erat menjadi suatu kisi-kisi yang

    terdiri dari kognisi-kognisi.

    ORGANISASI SIKAP

    Bila kita mengatakan bahwa sikap-sikap seseorang itu terorganisi, maka

    yang dimaksudkan adalah sikap-sikap itu berhubungan satu sama lain menurut

    suatu susunan yang teratur dan tidak secara serampangan. Tentu saja keteraturan

  • Psikologi Sosial | 34

    dan saling ketergantungan ini adalah parsil dan bukan menyeluruh; tidak setiap

    sikap seseorang berhubungan secar sistematis dengan sikap-sikapnya yang lain.

    Sebagian analogi, sel-sel otot kaki anda tersusun secara teratur dengan demikian

    juga halnya dengan sel-sel dalam iris mata anda, tetapi tak ada gunanya untuk

    mendiskripsikan susunan sel-sel otot kaki dan sel-sel iris mata. Karena itu,

    mungkin anda mempunyai banyak sikap-sikap politik yang tersusunan secara

    teratur, dan hal yang demikian yang berlaku pula untuk beberapa sikap-sikap anda

    terhadap kegemaran-kegemaran pribadi. Ada harapan bahwa antara kedua

    kumpulan sikap-sikap ini tidak terdapat susunan yang begitu sistematis walaupun

    mungkin saja keduanya berurutan rapi, dengan cara-cara yang nanti kita telaah.

    Tujuan kita yang segera adalah menemukan syarat-syarat umum dimana sijap-

    sikap itu menjadi saling berhubungan secara fungsionil dan bagaimana saling

    ketergantungan ini dapata dilukiskan sebaik-baiknya. Kita dapat membuat suatu

    permulaan yang baik,bila kita bertolak dari [rinsip-prinsip organisasi kognitif

    yang sudah kita kenal.

    1. Ketergolongan Objek Dan Organisasi Sikap

    Kita telah membicarakan beberapa cara ktergolongan obyek yang

    menentukan dalam organisasi kognisi. Prinsip umum yang menghubungkan sifat

    valensi yang ditambahkan kepada sikap-sikap dengan organisasi kognitif secara

    sederhana dapat dinyatakan : seseorang cenderung u tuk mempunyai sikap-siakap

    yang sama (tandanya serupa) terhadap obyek yang menurut pendapatnya termasuk

    golongan yang sama.prinsip benar, seperti tercantum, apapun macam

    ketergolongan objek yang kita perhatikan.

    GENERALISASI OBYEK. Sebagaimana ditunjukan oleh studi yang

    dilakukan oleh Adornc et al, orang-orang dalam masyarakat kita, yang

    berprasangka terhadap orang yahudi (yakni, orang-orang yang sikap-sikapnya

    terhadap mereka sebagai suatu golongan kurang menguntungkan) besar

    kemungkinan akan juga berprasangka terhadap minoritas-minoritas etnis dimana

    mereka sendiri tidak merupakan anggota-mungkin orang Negro, Meksiko, Jepang.

  • Psikologi Sosial | 35

    Cara ketergolongan objek orang luar dari suatu kelompok etnis. Dengan begitu

    juga sikap seseorang terhadap kekejaman terhadap kucing cenderung untuk

    berhubungan dengan sikap-sikap yang sama terhadap kekejaman terhadap anjing-

    anjing dan kuda-kuda, tetapi perlu demikian halnya terhadap jangkrik-jangkrik

    dan ular-ular (generalisasi selalu ada batasnya).

    2. Kongruensi Sikap-Sikap Sendiri Dengan Sikap-sikap Orang Lain

    Suatu keadaan khusus dari prinsip umum ini begitu pentingnya untuk

    memahami tidak saja organisasi sikap tetapi juga interaksi antar manusia,

    sehingga bermanfaat untuk dibahas sebagai suatu prinsip tersendiri. Hal ini

    pertmam-tama berhubungan dengan sikap-sikap terhadap orang-orang. Kita

    sebelumnya telah sepakat untuk memakai istilah-istilah \ketertariakan dan

    kebencian untuk sikap-sikap semacam in; dan kita juga telah melihat (Bab 3),

    bahwa seseorang adalah menarik bagi orang lain selama orang kedua ini

    merasakanbahwa sifat-sifatnya adalah menguntungkan. Sekarang mengingat

    kenyataan, bahwa setiap orangmemperlihatkan banyak sifat-sifat yang semuanya

    tergolong menjadi satu karena berada pada orang yang sama, prinsip kita yang

    pertama akan membayangkan bahwa seseorang cenderung untuk mempunyai

    sikap-sikap yang sama terhadap berbagai sifat-sifatnya. Ketergolongan dalam hal

    ini tidaklah menyangkut berbagai obyek seperti kucing-kucing dan anjing-anjing,

    tetapiberbagai macam-macam sifat dari obyek yang sama yaitu orang seorang.

    PRINSIP KESEIMBANGAN YANG INKLUSIF

    Nama keseimbangan telah biasa dipakai untuk prinsip umum ini, dan

    dinamika yang tercangkup di dalam nama itu membantu menandakan kegunaan

    prinsip ini. Dinamika menunjuknya kepada prinsip perubahan dan kestabilan. Bila

    dua hal atau lebih berada dalam keseimbangan, tata hubungan mereka yang satu

    terhadap yang lain cenderung untuk tetap stabil. Misalnya sewaktu anda untuk

    pertama kalinya baik diatas timbangan tata hubungan antara tegangan

    perimbangan itu dengan berta badan anda adalah tidak stabil, atau tidak seimbang

    sebagai mana terlihat dari bergerak-geraknya jarum yang menunjukan berat badan

  • Psikologi Sosial | 36

    anda. Tetapi setelah anda berdiri diam, jarum menjadi stabil tetap tinggal

    demikian selama tidak ada perubahan baik pada timbanagan maupun pada tekanan

    badan anda padanya. Tata hubungan yang seimbang tinggal tetap, sampai timnul

    pengaruh-pengaruh baru yang merubah keseimbangan itu, sedangkan tata

    hubungan-hubungan yang tidak seimbang terus dipaksa, untuk berubah. Kegunaan

    pengertian kesimbangan bukan saja karena ia menyediakan suatu sinonim untuk

    perkataan stabilitas, tetapi lebih-lebih lagi karena pengertian itu merupakan

    tantangan untuk mencari kondisi-kondisi diamn suatu tata hubungan tetap tinggal

    stabil, atau seimbang. Persoalan bagaimana organisasi sikap-sikap seseorang

    terjadi adalah sebetulnya suatu persoalan organisasi yang stabil, karena kita tidak

    terlalu tertarik kepada cara-cara organisasiyang hanya bersifat keadaan-keadaan

    sementara saja antara berbagai keadaan keseimbangan.

    ORGANISASI SIKAP DAN KETAHANAN SIKAP TERHADAP

    PERUBAHAN

    Seperti juga prinsip keseimbangan membantu kita untuk mengerti

    mengapa perubahan-perubahan lain mungkin terjadi dalam keadaan-keadaan

    informasi baru yang mengganggu harus diterima, demikian pula ia membantu kita

    pula untuk memahami ketahanan umum terhadap perubahan, seperti yang

    diperkembangkan sistem-sistem sikap dengan berlakunya waktu.

    Sikap seseorang terhadap sesuatu mungkin, dapat mencapai keseimbangan

    tidak hanya satu sikap lain tapi dengan banyak siakp-siakp lainnya. Sebagai

    contoh presiden Calvin Coolige, menurut ahli biografi yang kemauan (W.A.

    White,1938) mempunyai sikap-sikap positif terhadap semua hal berikut ini:

    kesucian milik pribadi, sisitem kompetisi usaha bebas, campur tangan

    pemerintah xecar minimal kewajaran sesuatu sebagaimanaadanya dan Partai

    Republiken. Untuk beliau, semua ini berhubungan satu sama lain dalam satu kisi-

    kisi yang kompleks,sehingga masing-masing dari sikap-sikap ini bila diancam

    informasi baru, disokong oleh sikap-sikap lainya. Dan kisi-kisi itu secar

    keseluruhan ditunjang juga oleh sikap-sikap baik presiden Coolidge terhdap

  • Psikologi Sosial | 37

    teman-teman dan serikat-serikat, beberapa dari mereka masih diingatnya dari

    waktu mudanya di Vermont, danada lainnya yang Madat dengan beliau sebagai

    Gubernur Repulik Massachusetts atau sebagai presiden Repuliken yang

    dianggapnya sebagai menyongkong sikap-sikapnya. Memang, menurut penilai

    biografinya sebagian besar sikap-sikap dirasakanya didukung pula dewata yang

    sangat protestan. Gambran yang demikian merupakan keseimbangan dalam

    rencana yang benar ; tidak mengherankan ia dianggap sebagai Presiden yang kuat

    kedudukanya. Inilah fakta-fakta makanya yang menentukan stabilitas sikap.

    Sejauh sikap seseorang terhadap sesuatu terjalin kedalam suatu kisi-kisi sikap

    yang lebih luas dan hal-hal seperti banyaknya simpanan informasi tentang objek,

    relevansi tujuan pribadi pada sikap dan sentrlitas psikologis, merupakan indikasi-

    indikasi dari keterjalinan seperti itu tiap usaha untuk merubah sikap harus

    menghadapi kenyataan bahwa sikap-sikap ini terjangkar sikap-sikap lain dalam

    sistem. Sikap demikian tidak berada dalam satu vacum bila ia berubah, maka

    perubahan-perubahan kompensatoris lain harus menyusul untuk memulihkan

    keseimbangan.

    OBJEK-OBJEK FOKUS ORGANISASI SIKAP

    Sikap-sikap yang banyak dari seseorang terorganisir dalam bentuk

    sejumlah besar sistem-sistem. Kebanyakan sistem-sistem sikap seseorang saking

    berkaitan langsung karena berbagai sistem, yang diaktifkan pada waktu-waktu

    yang berlainan mencangkup objek-objek sikap yang sama sebagai unsur-unsur

    umum. Diantara sitem-sistem terdapat saling ketercakupan. Contohnya seorang

    pelajar sekolah menengah pada saat-saat yang berurutan dapat sibuk dengan

    sistem-sistem yang menyangkut sikap-sikap terhadap ayahnya dan mobil

    keluarga; terhadap ayahnya dan kebutuhan pribadinya akan uang; terhadap biaya

    perjalanan dengan beberapa temanya denagan memakai mobil keluarga untuk

    pergi kepertandinagan bola yang agak jauh; terhadap teman-teman ini dan ketidak

    setujuan ayahnya terhadap mereka dan seterusnya. Sejumblah sistem-sistem yang

    saling bertalian seperti itu, tentu saja hampir-hampir tak ada batasnya, dan sangat

    beranekaragam dalam isi dari individu ke individu.

  • Psikologi Sosial | 38

    Meskipun demikian, sifat pengalaman kita adalah sedemikian rupa hingga

    hanya sejumlah terbatas obyek-obyek sajalah yang menjadi demikian sentralnya

    sehingga termasuk dalam sistem-sistem sikap seseorang, dan sikap-sikap ini

    cenderung untuk diintegrasikan sekitar obyek-obyek yang demikian. Untuk

    mudahnya beberapa objek dengan sentralitas terbesar bagi individu tersebut,

    baiklah kita namakan objek-objek fokus seperti si ibu bagi anaknya, agama bagi

    pendeta, atau uang bagi si kikir. Kenyataan bahwa objek-objek fokus terbatas

    jumlahnya bagi seorang individu tertentu berarti bahwa kita dapat menguraikan

    organisasi sikapnya dengan cukup singkat. Tetapi bila kita mencoba untuk

    melukiskan banyak individu sekaligus, persoalanya jadi lebih sulit, karena

    berbagai orang dapat berorientasi pada objek-objek fokus yang cukup berbeda-

    berbeda. Keluarga mungkin suatu obyek fokus seorang pria kesenian halus bagi

    lainya, dan kekuasaan politik bagi seorang ketiga lainya. Baggaimanapun juga,

    kebanyakan objek objek fokus termasuk kedalam salah satu atau lebih dari satu

    diantara 3 kategri di bawah ini : diri sendiri, orang-orang dan kelompok-

    kelompoklain; atau nilai-nilai inklusif. Inilah tambatan-tambatan primer dari

    organisasi sikap.

  • Psikologi Sosial | 39

    BAB VI

    PERSEPSI INTERPERSONAL

    PROSES-PROSES PSIKOLOGIS DALAM PERSEPSI INTERPERSONAL

    Persepsi tentang sesuatu yang menyangkut proses proses transaksionil

    antara si perseptor dan objek persepsinya: objek itu melakukan sesuatu terhadap

    dirinya dan ia berbuat sesuatu terhadap objek itu. Bagian perseptor terhadap objek

    dari transaksi berada pada taraf psikologis, tentunya hanya sekedar proses

    mempersepsi sesuatu tidak menimbulkan suatu perubahan yang sungguh-sungguh

    didalamnya, akan tetapi pnyajian si perseptor tentang hal itu dipengaruhi oleh

    proses-proses perseptuilnya sendiri dan dalam arti ini ia berbuat sesuatu terhadap

    objek ini.

    Apa yang disajikan oleh orang yang dipersepsi

    Sehubungan dengan orang-orang sebagai objek-objek persepsi, makanya

    kita dihadapkan pada pertanyaan berikut: bagaimana persepsi dipengaruhi oleh

    kenyataan bahwa objeknya adalah makhluk manusia dan bukan katakanlah

    halilintaryang menyambar, suatu lukisan barang tidak bernyawa, atau suatu

    mangkok kaca terisi ikan mas.

    Orang-orang yang dipersepsi sendiri juga seorang perseptor. Adanya ciri-

    ciri ini evidien dengan sendirinya, sama halnya pada hewan dan manusia, kita

    dapat memastikan bahwa sesorang bila mempersepsi orang lain akan

    menganggapnya sebagai seorang perseptor seperti halnya dengan dirinya sendiri.

    Orang-orang yang dipersepsi mempunyai motiv-motiv dan sikap-sikap.

    Orang beranggapan bahwa orang lain sebagaimana ia sendiri tidak tanpa perhatian

    terhadap hal-hal yang dipersepsinya, orang lain mempunyai motiv-motiv sendiri

    yang dapat dipuaskan atau dikecewakan dalam situasiitu, sikap-sikapnya sendiri,

  • Psikologi Sosial | 40

    termasuk informasi-informasi dan hal-hal yang dipercayainya, tetapi juga

    kecenderungan-kecenerungan afektif yang mungkin akan terkena dalam situasi

    itu. Selain sikap-sikap bertahan, ciri-ciri kepribadian dan wataknya ternyata

    tertanam dalam pada dirinya dan dapat diandalkan. Dalam berinteraksi dengan

    orang lain, kita ingin memahami partisipasi mereka dalam interaksii itu,dan

    pemahaman yang demikian dipermudah dengan membuat asumsi-asumsi

    mengenai ciri-ciri disposisional mereka.

    Orang yang dipersepsi menganggap semua ciri-ciri diatas ada pada si

    perseptor. Untuk sementara kita hanya perlu mencatat bahwa bila seseorang

    mempersepsi orang lain menganggap proses-proses psikologis pada orang lain

    sebagai analog dengan proses-proses pada dirinya, sehingga terdapat

    kemungkinan untuk persamaan-persamaan atau perbedaan-perbedaan.

    Masalah si perseptor, hal-hal yang menarik seseorang setidak-tidaknya

    dalam jangka panjang adalah cara-cara ia berperilaku, dan tingkah laku setiap

    orang begitu berbeda dari waktu kewaktu, sehingga sama sekali tidak ada gunanya

    untuk menerima setiap tingkah laku itu sebagai terberi. Bila anda hanya satu kali

    melihat seorang yang tidak anda kenal umpamanya berlaku dermawan, anda dapat

    menganggap ada padanya sifat pemurah, tetapi bila anda terus mengamatinya

    dalam berbagai situasi, anda akan juga harus mnjelaskan mengapa ia kadang-

    kadang tidak pemurah. Dan sekiranya anda kemudian mengenalnya lebih baik,

    anda mungkin akan dapat menjeaskan perbedaan-perbedaan yang demikiandengan

    menunjukkan bagaimana sifat pemurahnya berhubungan dengan lain-lain sifatnya

    dan bahwa beberapa situasi membawa kepermukaan kemurahan hatinya dan lain-

    lain situasi tidak. Dengan demikian, persepsi kita tentang seseorang mencakup

    pencarian hal-hal yang tetap pada orang itu.

    Ciri-ciri stimulus yang mempengaruhi pilihan tana-tanda oleh sipengamat.

    Tidak mungkin sama sekali untuk mencatat dan menggunakan semua tanda-tanda

    penghasil informasi yang disajikan seseorang kepaa orang lain, meski dalam suatu

    pertemuan yang sangat singkat sekalipun. Kita mau tidak mau harus selektif

  • Psikologi Sosial | 41

    dalam melihat tanda-tanda yang ada. Oleh karena itu kita akan mencatat beberapa

    prinsip yang mengatur selektivitas yang demikian, yang secara agak umum

    berlaku bagi stimuli yang tersaji,inklusif, dan stimuli orang. Salah satu dari

    prinsip ini adaah soal kedudukan utama informasi tentang seseorang yang

    diperoleh dalam permulaan pengalaman-pengalaman kita dengan orang itu, besar

    kemungkinan akan terlihat kemuian, bila hal itu tidak secara jelas ditentang oleh

    pengalaman-pengalaman yang kemudian.

    Seleksi perseptuil sering dipengaruhi oleh kejelasan tanda-tanda yang

    manapun yang karena suatu sebab sangat menarik perhatian atau menonjol,

    cenderung untuk terlihat dan menjadi dasar untuk menganggap adanya ciri-ciri

    tertentu pada orang-orang yang menyajikan tanda-tanda itu. Frekuensi, merupakan

    suatu dasar umum yang lainuntuk pilihan tanda.

    Ciri-ciri pengamat yang mempengaruhi seleksinya terhadap tanda-tanda.

    Sudah lama kita ketahui bahwa kepekaan individu terhadap tanda-tanda perseptuil

    dari corak-crak tertentu berbeda menurut keadaan-keadaaan psikologis yang

    sementara. Pilihan perseptor terhadap tanda-tanda sering dipengaruhi oleh sikap-

    sikapnya yang telah mantap, maupun oleh keadaan-keadaan psikologis yang

    sementara. Kebanyakan orang mempunyai prekonsepsi-prekonsepsi yang isinya

    adalah bahwa ciri-ciri kepribadian tertentu tergolong jadi satu.

    Banyak macam ciri-ciri kepribadian yang relatif bertahan pada si perseptor

    telah ternyata mempengaruhi seleksinya terhadap tanda-tanda yang disajikan

    orang lain. Prinsip-prinsip yang menjelaskan cara-cara seseorang mengorganisir

    ciri-ciri yang dianggapnya ada pada orang ain, secara esensial adalah prinsip-

    prinsip yang telah kita jumpai dalam hubungan dengan organisasi kognisi-kognisi

    dan sikap-sikap inividu.

  • Psikologi Sosial | 42

    KETEPATAN DALAM PERSEPSI INTERPERSONAL

    Dalam kehidupan sehari-hari tentunya kita harus menilai orang-orang dan

    menilai respons terhadap mereka sebagaimana kita mempersepsi mereka tetapi

    kita mengharapkan bahwa persepsi kita cukup tepat.

    Menganali keadaan-keadaan emosional pada orang lain

    Kebanyakan orang menganggap sudah dengan demikian halnya bahwa

    mereka dapat menilai perasaan-perasaan orang lain secara cukup tepat. Banyak

    dari eksperimen-eksperimen dalam bidang ini terlalu terbatas riang lingkupnya

    untuk menyediakan jawaban-jawaban yang lengkap atas pertanyaan-pertanyaan

    mengenai penilaian yang tepat. Meskipun kita dapat menarik kesimpulan-

    kesimpulan yang sangat tepat mengenai keadaan-keadaan emosionil, bila kita

    melihat situasi yang membangkitkan perasaan itu, namun ada kondisi-kondisi

    tertentu dimana para penilai dapat mengamati suatu foto yang diam dan membuat

    kesimpulan tentang keadaan emosionil yang menyertainya secara agak tepat.

    Menilai sikap-sikap orang lain

    Ciri-ciri orang lain jadinya dipersepsi tidak dalam suatu vakum tetapi

    dalam suatu konteks yang dapat mencakup suatu bagian dari lingkungan objektif

    atau konseptual mereka yang diamati bersama. Penilaian kita terhadap sikap-sikap

    orang lain sering dibuat atas dasar bukti yang sebetulnya tidak langsung. Orang-

    orang dewasa khusunya, tidak selalu sepenuhnya dan secara langsung menyatakan

    sikap-sikap mereka, dan meskipun mereka berusaha untuk melakukannya,

    kemungkinan besar masih tetap ada sesuatu kesamat-samaran.

    Salah satu gambar kekeliruan yang mempunyai pengaruh yang jauh adalah sikap

    sesorang yang positif atau negatif (ketertarikan atau kebenciannya) terhadap orang

    lain. Semakin menarik orang lain bagi seserang tersebut, semakin besar

    kemungkinan bahwa seseorang tersebut akan menganggap adanya ciri-ciri lain

    yang menguntungkan pada dirinya, sifat menarik seseorang seringkali

  • Psikologi Sosial | 43

    mengundang penilaian-penilaian yang menyimpang kearah yang sesuai dengan

    kita sendiri umpamanya, walaupun tak ada keharusan pada kita untuk mengikuti

    undangan itu.

    Derajat kepandaian menilai orang lain

    Perbedaan-perbedaan individual dalam taraf umum kepandaian.

    Kebanyakan dari kita merasa secara intuitif bahwa sementara orang ungguldalam

    menilai orang-orang lain, tetapi instuisi tidak apat menggantikan bukti yang

    sistematis. Bukti yang tiak resmi yang didasarkan atas pengamatan sehari-hari

    memberikan sedikit dasar bagi jawaban yang positif. Yang sangat pasti ialah

    bahwa pengalaman bersama-sama dengan belajar yang biasanya menyertainya,

    merupakan prasyarat yang perlu untuk mengadakan penilaian-penilaian yang tepat

    terhadap orang lain.

    Anak kecil pada umumnya tidak merupakan pengamat yang sangat

    membeda-bedakan , khusunya kepada orang-orang yang lebih tua waaupun

    mereka segera belajar menafsirkan tanda-tanda yang merupakan petunjuk-

    petunjuk untuk hadiah-hadiah dan hukuman-hukuman bagi mereka sendiri. Para

    remaja lebih pandai dari pada anak-anak kecil, tetapi tampaknya mereka lebih

    mahir menilai teman-teman sebaya dan orang tua mereka. Mengenai orang-orang

    mana mereka lebih banyak pengalaman dari pada menilai kategori-kategori orang

    yang lain.

    Bukti-bukti yang seperti ini hanya sekedar menunjukkan bahwa semakin

    luas pengalaman kita dimasa lalu dengan orang-rang lain, semakin besar

    kemungkinan bahwa kita dapat membuat peniaian-penilaian yang tepat terhadap

    aneka ragam orang-orang dalam keadaan yang berlainan.

    Ciri-ciri dari penilaian yang pada umumnya pandai. Kita telah berusaha

    untuk mengemukakan bahwa sesuatu contoh mengenai persepsi interpersonal,

    tepat atau tidak tepat, dipengaruhi tidak saja oleh faktor-faktor situasionil, tetapi

    juga oleh orang yang dipersepsi. Tetapi persoalan tentang kepandaian individual

  • Psikologi Sosial | 44

    ada hubungannya dengan sumbangan perseptoe sendiri, sama sekali terlepas dari

    variasi-variasi situasionil. Kita akan mengemukakan beberapa kategri ciri-ciri

    individual yang berhubungan dengan kepandaian umum untuk mempersepsi orang

    lain. Kategori ini dapat dianggap sebagai pengalaman-pengalaman khusus dari

    perumusan umum bahwa kepandaian meningkat dengan pengalaman

    interpersonal, kemampuan untuk menggunakannya dan motivasi untuk

    menggunakannya. Dua macam kemampuan yang ada korelasi dengan intelegensi

    dan relevan bagi persepsi sosial adalah kepandaian untuk menarik kesimpulan

    mengenai orang-orang dari obsrvasi-observasi tingkah laku mereka dan untuk

    menjelaskan hal-hal yang diamati melalui prinsip-prinsip umum, atau konsep-

    konsep.

    Sejarah pengalaman sosial seseorang. Banyak sekali terdapat bukti bahwa

    bila hal-hal lain adalah sama, kita dapatmenilai orang-orang, dengan siapa kita

    mempunyai latar belakang pengalaman yang sama, lebih tepat dari pada orang-

    orang lain. Anggota dari kategori-kategori usia dan jenis yang sama, ataupun dari

    kelompok bangsa, agama, atau suku bangsa yang sama, mempunyai kelebihan

    dalam saling menilai diri mereka.

    Sering dikatakan dalam masyarakat kita, bahwa wanita lebih perseptif atau

    intuitif dari pada pria dalam mengadakan-mengadakan penilaian terhadap orang

    lain. Dunia wanita secara lebig eksuntif merupakan dunia-dunia orang-orang dan

    peran-perannya dalam masyarakat mengggariskan bahwa juga seorang wanita

    muda harus sangat peka terhadap keinginan-keinginan dan pegharapan-

    pengharapan orang lain.

    PERSEPSI TIMBAL BALIK PADA ORANG-ORANG YANG

    BERINTERAKSI

    Pada permulaan pembicaraan kita mengenai proses-proses

    transaksionilantara si perseptor dan objek persepsinya. Tema ini istimewa penting

    bila objek persepsi adalah orang lain, tidak saja karena proses-proses perseptual

    pada orang lain dalam kenyataannya sama dengan proses-proses tersebut pada

  • Psikologi Sosial | 45

    seseorang, tetapi juga karena seseorang tersebut menganggap memang demikian

    halnya.

    Persepsi timbal balik: pintu gerbang kepada studi interaksi manusia

    Dengan mengatakan bahwa seseorang merupakan suatu objek persepsi

    adalah senilai sengan mengatakan bahwa ia merupakan suatu sumber informasi

    tentang dirinya. Bila masing-masing dari dua orang atau lebih yang mempunyai

    sikap positiv terhadap saah satu peraturan tingkah laku, mempersepsi masing-

    masing dari yang lain sebagai memiliki bersama sikapnya sendiri terhadap

    peraturan itu (kebanyakan biasanya setelah berkomunikasi tentang hal itu), maka

    orang-orang ini menyetujui suatu nrma kelompok.

    Sejauh anggota-anggota kelompok telah mengakui norma-norma

    mengenai sumbangan-sumbangan perorangan yang diharapkan akan diberikan

    oleh masing-masing dari mereka kepada aktivitas-aktivitas kelompok. Bila

    disetiap anggota suatu kelompok mempersepsi orang-orang lain sebagai memiliki

    bersama minat bersama yang penting bagi mereka semua dan mengetahui bahwa

    ia dipersepsi menurut cara yang sama maka mereka mempunyai suatu bahan yang

    esensil untuk solidaritas kelompok atau kekompakan.

  • Psikologi Sosial | 46

    BAB VII

    TINGKAH LAKU KOMUNIKATIF

    Kita telah meninjau berbagai aspek dari interaksi diantara manusia dimana

    kita telah sering membuat asumsi bahwa individu-individu itumempunyai efek

    yang satu terhadap yang lainnya, seolah-olah terdapat kontak yang langsung

    antara proses-proses psikologis pada orang-orang yang berbeda. Sikap-sikap

    masing-masing anggota suatu kelompok yang berinteraksi, dengan satu atau lain

    cara dipengaruhi oleh sikap-sikap anggota lain tetapi proses bagaimana saling

    pengaruh mempengaruhi itu terjadi. Adalah atau tidak langsung segera sifatnya

    juga hal itu tidak terjadi secra ghaib, proses ini menyangkut suatu pmekanisme

    perantara yang disebut komunikasi. Fenomin-fenomin komunikasi secara unik

    terdapat hanya pada manusia. Fenomin ini dapat pula dilihat pada hewan-hewan.

    SIFAT BERITA

    Komunikasi menyangkut pengiriman berita-berita dari suatu tempat

    ketempat yang lain. Semua berita mempunyai suatu persamaan meskipun mereka

    berbeda dalam banyak hal. Hal pokok yang sama-sama mereka miliki adalah

    bahwa perhatian penerimaan berita diarahkan kepada sesuatu bagaimana

    digambarkan oleh berita-berita sederhana seperti saya lapar dan ada yang

    sederhana lagi seperti berbicara sambil menunnjuk waktu/ jam.

    Untuk apa berita itu dimintakan perhatian penerimaan berita ,dinamakan

    referen berita. Kebanyakan berita berita tidak hanya menunjuk kepada sesuatu,

    secara harfiah ataupun kiasan : berita berita itu juga memuat sesuatu bentuk

    pernyataan referen pada umumnya pernyataan pernyataan yang demikian dapat

    dianggap menunjuk kepda suatu sifat dari referen.

    Sifat berita-berita lain adalah bahwa berita itu simbolis, artinya berita

    meliputi sesuatu yang mewakili atau menggantikan suatu hal yang lain .

  • Psikologi Sosial | 47

    Informasi dan ketidakpastian

    Arti teknik dari informasi adalah sangat berbeda dari artinya sehari-hari,

    hanya saja lebih tepat. Informasi adalah sesuatu yang kita dapatkan dari membaca

    atau mendengar atau dengan melihat langsung dunia disekitar kita. Bagaimana

    pun kita hanya dapat memperoleh informasi menegnai hal-hal yang sedikit banyak

    tidak kita ketahui atau tidak pasti, sesungguhnya informasi dapat didefinisikan

    sebagai sesuatu yang menghapuskan atau mengurangi ketidak pastian.

    Mereka yang mempelajari teori komunikasi formil (baik pada tkus-tikus,

    manusia, atau pada mesin-mesin) membedakan berita menurut informasi yang

    terkandung di dalammnya. Arti dari penjelasan ini sudah di jelaskan di atas tadi.

    Ketidakpastian, sebagaimana yang dipakai oleh ahli-ahli teori informasi

    dihubungkan dengan sejumlah alternatif alternatif yang mungkin ang

    terkandung dalam berita baik referen-referen yang mungkin. Atau bila referennya

    sudah ditentukan sifat-sifat referen yang mengurangi jumlah alternatif-alternatif

    yang mungkin. Jadi, mengurangionketidak pastian adalah sama dengan

    mengurangi jumlah alternatif-alternatif yang mungkin. Makin banyak jumlah

    alternatif yang disingkirkan oleh berita semakin banyak informasi yang

    terkandung dalam berita itu.

    Suatu jenis referen yang paling penting adalah seseorang yang dipandang

    sebagai penyimpanan informasi khussus. Makna khuisus dari jenis ini adalah

    bahwa pengirim berita ini menegaskan suatu berita yang diterimanya.

    Ringkasannya, berita-berita menyampaikan informasi mengenai satu

    referen atau lebih . karena umlah referen terhadap mana perhatian penerima berita

    akan tertuju ,sangat besar, dan karena biasanya banyak sekali sifat referen tertentu

    yang dapat dijelaskan dalam berita itu ,maka ada baiknya untuk menganggap

    informasi sebagai mengurangi ketidak pastian referen-refren dan sifat-sifatnya.

  • Psikologi Sosial | 48

    Pranan Komunikasi Dalam Interaksi manusia

    Ineteraksi menarik perhatian kita, terutama karena orang-orang yang

    berinteraksi mempunyai pengaruh satu terhadap yang lainnya. Jika kita bertanya

    mekanisme mekanime manakah yang mungkin dapat memperantarai pengaruh

    itu? jawabanya akan tergolong kedalam dua kelas umum:degan pemindahan

    energi atau informasi dari seseorng keoranglain. Kedua duanya dapat terjadi

    bersama sama tentunya tetapi hal ini secara konsepsionil berbeda. Dengan

    me