Resume Bab I

10
Bentuk – Bentuk Struktur Sosial A. Struktur sosial Struktur social merupakan pola perilaku dari setiap individu masyarakat yang tersusun sebagai suatu system. baik vertikal maupun horizontal.struktur vertikal yaitu berbentuk stratifikasi sosial,dan sedangkan harizontal yaitu berbentuk diferensiasi sosial. Dalam ilmu sosiologi,penbentuk struktur sosial,yaitu status dan peran sosial . B. Diferensiasi Sosial dan Stratifikasi Sosial. 1. Diferensiasi Sosial Diferensiasi adalah klasifikasi terhadap perbedaan-perbedaan yang biasanya sama. Diferensiasi sosial ditandai dengan adanya perbedaan berdasarkan ciri- ciri sebagai berikut: a. Ciri Fisik Diferensiasi ini terjadi karena perbedaan ciri-ciri tertentu. Misalnya : warna kulit, bentuk mata, rambut, hidung, muka, dsb. b. Ciri Sosial Diferensiasi sosial ini muncul karena perbedaan pekerjaan yang menimbulkan cara pandang dan pola perilaku dalam masyarakat berbeda. Termasuk didalam kategori ini adalah perbedaan peranan, prestise dan kekuasaan. Contohnya : pola perilaku seorang perawat akan berbeda dengan seorang karyawan kantor. c. Ciri Budaya Diferensiasi budaya berhubungan erat dengan pandangan hidup suatu masyarakat menyangkut nilai-nilai yang dianutnya, seperti religi atau kepercayaan, sistem kekeluargaan, keuletan dan ketangguhan (etos). Hasil dari nilai-nilai yang dianut suatu masyarakat dapat kita lihat dari bahasa,kesenian, arsitektur, pakaian adat, agama, dsb.

Transcript of Resume Bab I

Page 1: Resume Bab I

Bentuk – Bentuk Struktur Sosial

A. Struktur sosialStruktur social merupakan pola perilaku dari setiap individu masyarakat yang tersusun sebagai suatu system. baik vertikal maupun horizontal.struktur vertikal yaitu berbentuk stratifikasi sosial,dan sedangkan harizontal yaitu berbentuk diferensiasi sosial.Dalam ilmu sosiologi,penbentuk struktur sosial,yaitu status dan peran sosial .

B. Diferensiasi Sosial dan Stratifikasi Sosial.

1. Diferensiasi Sosial Diferensiasi adalah klasifikasi terhadap perbedaan-perbedaan yang biasanya sama.Diferensiasi sosial ditandai dengan adanya perbedaan berdasarkan ciri-ciri sebagai berikut:a. Ciri FisikDiferensiasi ini terjadi karena perbedaan ciri-ciri tertentu.Misalnya : warna kulit, bentuk mata, rambut, hidung, muka, dsb.b. Ciri SosialDiferensiasi sosial ini muncul karena perbedaan pekerjaan yang menimbulkan cara pandang dan pola perilaku dalam masyarakat berbeda. Termasuk didalam kategori ini adalah perbedaan peranan, prestise dan kekuasaan.Contohnya : pola perilaku seorang perawat akan berbeda dengan seorang karyawan kantor.c. Ciri BudayaDiferensiasi budaya berhubungan erat dengan pandangan hidup suatu masyarakat menyangkut nilai-nilai yang dianutnya, seperti religi atau kepercayaan, sistem kekeluargaan, keuletan dan ketangguhan (etos). Hasil dari nilai-nilai yang dianut suatu masyarakat dapat kita lihat dari bahasa,kesenian, arsitektur, pakaian adat, agama, dsb.

Pengelompokan masyarakat membentuk delapan criteria diferensiasi social, antara lain:1. Diferensiasi RasRas adalah suatu kelompok manusia yang memiliki cirri-ciri fisik bawaan yang sama. Diperensiasi ras adalah pengelompokan masyarakat berdasarkan ciri-ciri fisiknya.2. Diferensiasi Suku Bangsa (Etnis)Menurut Hassan Shadily MA, suku bangsa atau etnis adalah segolongan rakyat yang masih dianggap mempunyai hubungan biologis.3. Diferensiasi Klen (Clan)Klen / kerabat luas / keluarga besar. Klen merupakan kesatuan keturunan (genealogis), kesatuan kepercayaan (religiomagis) dan kesatuan adapt (tradisi).4. Diferensiasi AgamaDiferensiasi agama adalah pengelompokan masyarakat berdasarkan agama/kepercayaannya.5. Diferensiasi Profesi (pekerjaan)Diferensiasi profesi adalah pengelompokan masyarakat atas dasar jenis pekerjaan atau profesinya.6. Diferensiasi Jenis KelaminJenis kelamin merupakan kategori dalam masyarakat yang didasarkan pada perbedaan seks atau jenis kelamin (perbedaan biologis).

Page 2: Resume Bab I

7. Diferensiasi Asal DaerahDiferensiasi ini merupakan pengelompokan manusia berdasarkan asal daerah atau tempat tinggalnya, desa atau kota.8. Diferensiasi PartaiDiferensiasi partai adalah perbedaan masyarakat dalam kegiatannya mengatur kekuasaan negara, yang berupa kesatuan-kesatuan social, seazas, seideologi dan sealiran.

2. Stratifikasi Sosial. Stratifikasi sosial merupakan suatu konsep dalam sosiologi yang melihat bagaimana anggota masyarakat dibedakan berdasarkan status yang dimilikinya..

Bentuk stratifikasi dapat dibedakan menjadi bentuk lapisan bersusun yang diantaranya dapat berbentuk piramida, piramida terbalik, dan intan. Selain lapisan bersusun bentuk stratifikasi dapat juga diperlihatkan dalam bentuk melingkar. Bentuk stratifikasi melingkar ini terutama berkaitan dengan dimensi kekuasaan.Pengelompokan secara vertikal berdasarkan posisi, status, kelebihan yang dimiliki, sesuatu yang dihargai.Distribusi hak dan wewenang, berdasarkan kriteria ekonomi, pendidikan, kekuasaan, dan kehormatan.

Tiga sifat Stratifikasi SosialMenurut Soerjono Soekanto, dilihat dari sifatnya pelapisan sosial dibedakan menjadi sistem pelapisan sosial tertutup, sistem pelapisan sosial terbuka, dan sistem pelapisan sosial campuran.

SEBAB-SEBAB TERJADINYA STRATIFIKASI SOSIALSetiap masyarakat mempunyai sesuatu yang dihargai, bisa berupa kepandaian, kekayaan, kekuasaan, profesi, keaslian keanggotaan masyarakat dan sebagainya. Selama manusia membeda-bedakan penghargaan terhadap sesuatu yang dimiliki tersebut, pasti akan menimbulkan lapisan-lapisan dalam masyarakat.

PROSES TERJADINYA STRATIFIKASI SOSIALStratifikasi sosial terjadi melalui proses sebagai berikut:a. Terjadinya secara otomatis, karena faktor-faktor yang dibawa individu sejak lahir. Misalnya, kepandaian, usia, jenis kelamin, keturunan, sifat keaslian keanggotaan seseorang dalam masyarakat.b. Terjadi dengan sengaja untuk tujuan bersama dilakukan dalam pembagian kekuasaan dan wewenang yang resmi dalam organisasi-organisasi formal, seperti : pemerintahan, partai politik, perusahaan, perkumpulan, angkatan bersenjata.

KRITERIA DASAR PENENTU STRATIFIKASI SOSIALa. Kekayaanb. Kekuasaanc. Keturunand. Kepandaian/penguasaan ilmu pengetahuan

Page 3: Resume Bab I

Fungsi Stratifikasi SosialStratifikasi sosial dapat berfungsi sebagai berikut :a. Distribusi hak-hak istimewa yang obyektif, seperti menentukan penghasilan,tingkat kekayaan, keselamatan dan wewenang pada jabatan/pangkat/ kedudukan seseorang.b. Sistem pertanggaan (tingkatan) pada strata yang diciptakan masyarakat yang menyangkut prestise dan penghargaan, misalnya pada seseorang yangmenerima anugerah penghargaan/ gelar/ kebangsawanan, dan sebagainya.c. Kriteria sistem pertentangan, yaitu apakah didapat melalui kualitas pribadi,keanggotaan kelompok, kerabat tertentu, kepemilikan, wewenang atau kekuasaan.d. Penentu lambang-lambang (simbol status) atau kedudukan, seperti tingkah\ laku, cara berpakaian dan bentuk rumah.e. Tingkat mudah tidaknya bertukar kedudukan.f. Alat solidaritas diantara individu-individu atau kelompok yang menduduki sistem sosial yang sama dalam masyarakat.

C. Pengaruh Diferensiasi dan Stratifikasi Sosial. A. Pengaruh Diferensiasi Sosial Ada dua hal dalam Diferensiasi Sosial yang sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat di Indonesia : * Kemajemukan Sosial : Pengelompokkan masyarakat secara horisontal yang didasarkan pada adanya perbedaan Ras, Etnis (suku bangsa), klen, agama dsbnya.PENGARUH STRATIFIKASI SOSIALSelain menimbulkan tumbuhnya pelapisan dalam masyarakat, juga munculnya kelas-kelas sosial atau golongan socialAdanya pelapisan sosial dapat pula mengakibatkan atau mempengaruhi tindakan-tindakan warga masyarakat dalam interaksi sosialnya. Pola tindakan individu-individu masyarakat sebagai konsekwensi dari adanya perbedaan status dan peran sosial akan muncul dengan sendirinyaPelapisan masyarakat mempengaruhi munculnya life chesser & life stile tertentu dalam masyarakat, yaitu kemudahan hidup dan gaya hidup tersendiri. Misalnya, orang kaya (lapisan atas) akan mendapatkan kemudahan-kemudahan dalam hidupnya, jika dibandingkan orang miskin (lapisan bawah); dan orang kaya akan punya gaya hidup tertentu yang berbeda dengan orang miskin.

Page 4: Resume Bab I

Konflik Sosial

I.Definisi konflik

Dalam suatu integrasi pastilah terjadi suatu keadaan di mana antara individu maupun kelompok tersebut saling bertentangan / terjadi ketidaksepakatan, kondisi demikian disebut dengan konflik.Konflik sosial dapat dimaknai ke dalam 2 sudut pandang yaitu yang pertama adalah bahwa konflik merupakan pertikaian terbuka seperti revolusi, pemogokan dan gerakan perlawanan. Sedangkan sudut pandang yang kedua memaknai konflik sebagai sautu hal yang selalu ada dan mewarnai segenap aspek interaksi manusia dan struktur sosialnya.

II. Gejal-Gejala Konflik

Ketidaksepahaman lagi pada anggota kelompok tentang tujuan bersama yang semula menjadi pegangan kelompok yang bersangkutan.Norma-norma dalam kelompok satu sama lain saling bertentangan.Sanksi menjadi lemah karena tidak dilaksanakan secara konsekuen.Tindakan anggota masyarakat sudah bertentanggan dengan norma kelompok.Terjadi perbedaan pendapat mengenai persoalan yang prinsip dalam masyarakat.Terjadi perselisihan paham yang berkepanjangan pada masing-masing pihak.

III. Faktor / Akar Penyebab Konflik- Perbedaan Individu- Perbedaan latar belakang kebudayaan- Perbedaan Kepentingan- Perubahan-Perubahan Nilai yang Cepat

IV.Bentuk-Bentuk Konflik Sosial

Pertentangan pribadi, merupakan bentuk pertentangan antar individu, di anatara individu tertanam rasa benci, dan keduanya saling menyalahkan atau merugikan.Pertentangan rasial, terjadi karena perbedaan ciri-ciri fisik yang dapat menyebabkan konflik sehingga disebut konflik antar rasial.Pertentangan anatarkelas sosial, terjadi karena adanya perbedaan kepentingan.Pertentangan politik adalah pertentangan dalam sejumlah organisasi politik anatar golongan, atau organisasi politik masyarakat.Pertentangan yang bersifat internasional antara lain pertentangan anarnegara yang menyangkut masalah perbedaan persepsi dan kepentingan.

V. Akibat-Akibat Bentuk Pertentangan atau KonflikDapat di bagi menjadi 2 yaitu segi negatif dan segi positif.Segi Negatif dari konflik :- Bertambahnya Solidaritas in Group- Retaknya Persatuan dalam Kelompok- Perubahan Kepribadian Para Individu- Jatuhnya Korban Manusia dan Hancurnya Harta BendaAkomodasi

Page 5: Resume Bab I

Segi Positif dari konflik :- Memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas.- Dapat berfungsi sebagai sarana untuk mencapai keseimbangan antarakekuatan-kekuatan yang ada dan berkembang dalam masyarakat.- Dapat membantu proses penghidupan norma-norma lama danmenciptakan norma-norma yang baru.- Menjadi media mengurangi ketergantungan antarindividu maupun kelompok.- Menjadi media dalam rangka mencapai keseimbanagan antara kekuatan-kekuatan dalam masyarakat.VI. Cara Menanggulangi Konflik

Melalui kompromi atau perundingan di antara pihak-pihak yang sedang berkonflik.Rekonsiliasi yaitu menjalin persahabatan kembali dengan menumbuhkan rasa saling percaya bagi pihak-pihak yang sedang berkonflik.Melalui upaya perdamaian menuju meja perundingan bagi kelompok yang sedang bertikai.Pencapaian kesepakatan untuk mengakhiri sengketa.Terdapat beberap bentuk akomodasi yang dapat digunakan sebagaimedia pengendalian konflik, yaitu sebagai berikut.

Konsiliasi Mediasi Arbitrasi (Arbitration)CompromiseCoercion

Konflik dan Kekerasan

Kekerasan tidak akan terjadi apabila kelompok-kelompok yang saling bertentangan dapat memenuhi beberapa syarat sebagai berikut.

Adanya kesadaran masing-masing kelompok yang terlibat konflik tentang situasi konflik yang terjadi da antara mereka, sehingga dengan adanya kesadaran tersebut muncul pulakesadaran untuk melaksanakan prinsip keadilan secara jujur bagi semua pihak dan menyelesaikan konflik yang terjadi dengan jalan yang terbaik bagi semua pihak.

Apabila kelompok-kelompok yang berkonflik terorganisir dengan jelas, maka pengendalian atas konflik yang terjadi dapat dengan mudah dilakukan, karena apabila kelompok-kelompok sosial yang berkonflik terorganisir dengan jelas maka akan lebih mudah dilakukan pelembagaan sosial sehingga konflik lebih mudah dikendalikan.

Adanya kemauan dan kesadaran masing-masing kelompok yang berkonflik untuk mematuhi aturan-aturan main tertentu sehingga menjamin keberlangsungan hidup kelompok-kelompok itu sendiri. Sehingga ketidakadilan akan dapat dihindarkan, dan akhirnya dapat menghindarkan terjadinya konflik dan provokasi.

Integrasi Sosial

Definisi Integrasi SosialIntegrasi sosial merupakan proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam

Page 6: Resume Bab I

kehidupan sosial, sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang serasi bagi masyarakat tersebut.Para penganut paham fungsionalisme struktrua menyatakan bahwa sistem sosial terintegrasi di atas dua landasan yaitu,Masyarakat terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus di antara sebagian besar anggota masyarakat mengenai nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental.Masyarakat terintegrasi oleh karena anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial. Hal tersebut dikenal dengan cross cuting affiliations yaitu adanya loyalitas ganda para anggota masyarakat. Hal ini akan meminimalisir terjadinya suatu konflik karena dengan adanya loyalitas ganda maka konflik yang akan segera dinetralkan.

Sedangkan para penganut paham pendekatan konflik, menyatakan bahwa suatu integrasi dapat terwujud atas adanya coecion (paksaan) dari suatu kelompok / satuan sosial dominan terhadap kelompok / satuan kelompok lain, atau pun adanya saling ketergantungan di bidang ekonomi antara berbagai kelompok / satuan sosial yang ada dalam masyarakat.

Syarat-syarat Integrasi Sosial

Integrasi sosial dapat tebentuk apabila para anggota masyarakat bersepakat mengenai stuktur kemasyarakatan, nilai-nilai, dan norma serta pranata sosial yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Di samping itu juga diperlakukan adanya kesepakatan mengenai batas teretorial / wilayah yang jelas akan tempat / negara yang mereka tinggali.William F. Ogburn dan Mayer nimkoff mengemukakan tentang syarat berhasilnya suatu integrasi sosial yaitu, Kemampuan untuk mengisi kebutuhan anggota masyarakat satu dengan lainnya, sehingga terjalin hubungan yang baik dan saling menjaga keterikatan satu dengan yang lain.Keberhasilan menciptakan kesepakatan (consensus) mengenai norma dan nilai-nilai sosial sebagai pedoman dalam menjalin interaksi satu dengan yang lain.Nilai-nilai dan norma-norma sosial tersebut berlaku dalam waktu yang cukup lama dan telah dilaksanakan secara konsisten.

Bentuk-Bentuk Integrasi Sosial

Tertib Sosial Suatu masyarakat dinyatakan telah mencapai kondisi tertib sosial apabila dalam masyarakat telah terjadi keselarasan antara tindakan masyarakat dengan nilai dan norma yang berlaku.Adapun ciri-ciri dari tertib sosial :- Terdapat suatu sistem nilai dan norma yang jelas.- Individu dan kelompok dalam masyarakat mengetahui dan memahami dengan benar norma-norma sosial dan nilai-nilai yang berlaku.- Individu atau kelompok dalam masyarakat menyesuaikan tindakan-tindakannya dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku.Sosial Order: Merupakan suatu sistem atau tatanan norma dan nilai sosialyang diakui dan dipatuhi oleh warga masyarakat.

KeajenganMerupakan suatu keadaan yang memperlihatkan kondisi keteraturan sosial yang tetap dan berlangsung terus-menerus.

Page 7: Resume Bab I

PolaMerupakan suatu bentuk umum dari interaksi sosial yang menunjukkan adanya keteraturan yang lebih baku apabila dibandingka dengan tertib sosialmaupun keajegan.Faktor-Faktor Pendorong Integrasi Sosial

Integrasi sosial dapat terjadi apabila didukung oleh berbagai faktor,

- Homogenitas KelompokIntegrasi sosial akan lebih mudah di capai ketika tingkat kemajemukan suatu masyarakat tersebut kecil.- Besar Kecilnya KelompokTingkat kemajemukan suatu masyarakat dapat dipengaruhi oleh besar kecilnya kelompok yang ada.- Mobilitas GeografisTerjadinya perpindahan (mobilitas) menyebabkan terjadinya penyesuaian diri dengan keadaan sosial budaya masyarakat yang dituju.- Efektivitas dan Efisiensi KomunikasiKomunikasi merupakan media yang sangat penting dari proses integrasi sosial yang akan diciptakan.