Resume 10 - Topik Khusus Anti Korupsi I

download Resume 10 - Topik Khusus Anti Korupsi I

of 19

Transcript of Resume 10 - Topik Khusus Anti Korupsi I

  • 8/17/2019 Resume 10 - Topik Khusus Anti Korupsi I

    1/19

    Resume

    Etika Bisnis dan Profesi

    “TOPIK KHUSUS ANTI KORUPSI I”

    Resume ini disusun untuk memenuhi tugas

    Mata Kuliah Etika Bisnis dan Pr!esi kelas "A

    #sen Penga$ar

    Pr!% #r% Unti &udigd' Ak%' "A%

    #isusun leh(

    Bilal Andre Agassi 

    )*+,-,*,)))),./

    Ati0a 1itriani )2+,-,*,2))),,)

    3er0 1a$ar "ah0adi )2+,-,*,2))),,.

    UNI4ERSITAS BRA5I6A7A

    1AKU&TAS EKONOMI #AN BISNIS

    6URUSAN AKUNTANSI

    MA&AN3-,)+

  • 8/17/2019 Resume 10 - Topik Khusus Anti Korupsi I

    2/19

    BAB ) 8 PEN3ERTIAN KORUPSI

    Korupsi terjadi sejak manusia mulai mengenal tata kelola administrasi dan sering

    dipublikasikan berkaitan dengan kekuasaan, birokrasi, atau pemerintahan serta dikaitkan juga

    dengan politik, perekonomian, kebijakan publik, kebijakan internasional, kesejahteraan sosial

    dan pembangunan nasional. Dasar atau landasan untuk memberantaS dan menanggulangi

    korupsi adalah memahami pengertian korupsi.

    A% #E1INISI KORUPSI

    Korupsi berasal dari bahasa Latin “corruptio” atau “corruptus” ang selanjutna

    dikatakan berasal dari kata “corrumpere” !bahasa Latin ang lebih tua" dan kemudian

    lebih lanjut dikenal istilah “corruption, corrupt ” !#nggris", “corruption” !Peran$is" dan

    “corruptie/korruptie” !Belanda". %ang artina se$ara harfiah adalah kebusukan,

    keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penimpangan dari

    kesu$ian.

    Pada peraturan anti korupsi di &alasia, terdapat kata “resuah” ang diambil dari bahasa

    'rab “ris(ah” ang artina sama dengan korupsi. )is(ah !suap" se$ara terminologis

     berarti pemberian ang diberikan kepada seseorang kepada hakim atau lainna untuk 

    memenangkan perkarana dengan $ara ang tidak dibenarkan atau untuk memperoleh

    kedudukan. )is(ah haram dalam pemutusan hukum dan termasuk dosa besar, “&ereka

    itu adalah orang*orang ang suka mendengar berita bohong, banak memakan ang

    haram” !+S 'l &aidah -". adi ris(ah !suap menuap" identik dengan memakan

     barang ang diharamkan 'llah S/0. Diharamkan men$ari suap, menuap dan menerima

    suap serta menjadi mediator antara penuap dan ang disuap.

    Korupsi dalam perbendaharaan kata bahasa #ndonesia berarti “kejahatan, kebusukan,

    dapat disuap, tidak bermoral, kebejatan dan ketidakjujuran” atau dalam pengertian

    lainna, “perbuatan ang buruk seperti penggelapan uang, penerimaan uang sogok, dsb.”&enurut &uhammad 'li !1223"4

    1. Korup artina busuk, suka menerima uang suap5sogok, memakai kekuasaan untuk 

    kepentingan sendiri, dsb.6

    -. Korupsi artina perbuatan busuk seperti penggelapan uang, penerimaan uang sogok,

    dsb.6 dan

    7. Koruptor artina orang ang melakukan korupsi

    Dengan demikian arti kata korupsi adalah sesuatu ang busuk, jahat dan merusak,

     berdasarkan kenataan tersebut perbuatan korupsi menangkut4 sesuatu ang bersifat

    amoral, sifat dan keadaan ang busuk, menangkut jabatan instansi atau aparatur 

  • 8/17/2019 Resume 10 - Topik Khusus Anti Korupsi I

    3/19

     pemerintah, penele(engan kekuasaan dalam jabatan karena pemberiaan, menangkut

    faktor ekonomi dan politik dan penempatan keluarga atau golongan ke dalam kedinasan

    di ba(ah kekuasaan jabatan.

    Subekti dan 0jitrosoedibio dalam kamus hukum mengartikan $orruptie sebagai korupsi,

     perbuatan $urang, dan tindak pidana ang merugikan keuangan negara. Sedangkan

    Baharudin Lopa mengutip pendapat Da8id &. 9halmers ang menatakan bah(a istilah

    korupsi menangkut berbagai bidang, aitu masalah penuapan, manipulasi bidang

    ekonomi, dan kepentingan umum !finan$ial manipulations and deli$tion injurious to the

    e$onom are often labeled $orrupt".

    B% BENTUK9BENTUK KORUPSI

    Bentuk korupsi ang diambil dari Buku Saku ang dikeluarkan oleh KPK !-::;" antara

    lain4

    1. Kerugian Keuangan

  • 8/17/2019 Resume 10 - Topik Khusus Anti Korupsi I

    4/19

    7. Penggelapan dalam abatan

    Pega(ai negeri atau orang selain pega(ai negeri ang ditugaskan menjalanjan suatu

     jabatan umum se$ara terus menerus atau untuk sementara (aktu4

    a. dengan sengaja menggelapkan uang atau surat berharga ang disimpan karena

     jabatanna, atau uang5surat berharga tersebut diambil atau digelapkan oleh orang

    lain atau membantu dalam melakukan perbuatan tersebut6

     b. dengan sengaja memalsu buku*buku atau daftar*daftar ang khusus untuk 

     pemeriksaan administrasi6

    $. dengan sengaja menggelapkan, merusakkan atau membuat tidak dapat dipakai

     barang, akta, surat atau daftar ang digunakan untuk meakinkan atau

    membuktikan di muka pejabat ang ber(enang, ang dikuasai karena jabatanna6

    d. dengan sengaja membiarkan5membantu orang lain menghilangkan,

    menghan$urkan, merusahakkan, atau membuat tidak dapat dipakai barang, akta,surat, atau daftar tersebut6

    . Pemerasan

    a. Pega(ai negeri atau penelenggara negara ang dengan maksud menguntungkan

    diri sendiri atau orang lai se$ara mela(an hukum, atau dengan menalahgunakan

    kekuasaanna memaksa seseorang memberikan sesuatu, membaar, atau

    menerima pembaaran dengan potongan atau untuk mengerjakan sesuatu bagi

    dirina sendiri6

     b. Pega(ai negeri atau penelenggara negara ang pada (aktu menjalankan tugas,

    meminta atau menerima pekerjaan atau penerahan barang, seolah*olah

    merupakan utang kepada dirina sendiri, padahal diketahui bah(a hal tersebut

     bukan merupakan utang6

    $. Pega(ai negeri atau penelenggara negara ang pada (aktu menjalankan tugas,

    meminta atau menerima atau memotong pembaaran kepada Pega(ai negeri atau

     penelenggara negara ang lain atau kas umum tersebut mempunai utang

    kepadana, padahal diketahui bah(a hal tersebut bukan merupakan utang.

    >. Perbuatan 9uranga. Pemborong, ahli bangunan ang pada (aktu membuat bangunan, atau penjual

     bahan bangunan ang pada (aktu menerahkan bahan bangunan, melakukan

     perbuatan $urang ang dapat membahaakan keamanan orang atau barang, atau

    keselamatan negara dalam keadaan perang6

     b. Setiap orang ang bertugas menga(asi pembangunan atau menerahkan bahan

     bangunan, sengaja membiarkan perbuatan $urang6

    $. Setiap orang ang pada (aktu menerahkan barang keperluan 0

  • 8/17/2019 Resume 10 - Topik Khusus Anti Korupsi I

    5/19

    d. Setiap orang ang bertugas menga(asi penerahan barang keperluan 0

  • 8/17/2019 Resume 10 - Topik Khusus Anti Korupsi I

    6/19

    -2. rang ang memegang rahasia jabatan tidak memberikan keterangan atau memberi

    keterangan palsu

    7:. Saksi ang membuka identitas pelapor 

    'dapun pengertian gratifikasi adalah sebuah pemberian ang diberikan atas diperolehna

    suatu bantuan atau keuntungan. Bentuk gratifikasi ada dua aitu gratifikasi positif adalah

     pemberian hadiah dilakukan dengan niat ang tulus dari seseorang kepada orang lain

    tanpa pamrih artina pemberian dalam bentuk “tanda kasih” tanpa mengharapkan

     balasan apapun6 dan gratifikasi negatif ang artina pemberian hadiah dilakukan dengan

    tujuan pamrih, pemberian jenis ini ang telah membudaa dikalangan birokrat maupun

     pengusaha karena adana interaksi kepentingan.

    @ratifikasi menurut AA

  • 8/17/2019 Resume 10 - Topik Khusus Anti Korupsi I

    7/19

    $. Pemberian tiket perjalanan kepada pejabat5pega(ai negeri atau keluargana untuk 

    keperluan pribadi se$ara $uma*$uma6

    d. Pemberian potongan harga khusus bagi pejabat5pega(ai negeri untuk pembelian

     barang atau jasa dari rekanan6

    e. Pemberian biaa atau ongkos naik haji dari rekanan kepada pejabat5pega(ai negeri6f. Pemberian hadiah ulang tahun atau pada a$ara*a$ara pribadi lainna dari rekanan6

    g. Pemberian hadiah atau sou8enir kepada pejabat5pega(ai negeri pada saat kunjungan

    kerja6

    h. Pemberian hadiah atau parsel kepada pejabat5pega(ai negeri pada saat hari raa

    keagamaan, oleh rekanan atau ba(ahanna6

    i. Pembiaaan kunjungan kerja lembaga legislatif, karena hal ini dapat memengaruhi

    legislasi dan implementasina oleh eksekutif6

     j. 9ideramata bagi guru !P

  • 8/17/2019 Resume 10 - Topik Khusus Anti Korupsi I

    8/19

    '. &asa Pemerintahan Kerajaan

    “Budaa*tradisi korupsi” ang tiada henti karena didorong oleh motif kekuasaan,

    kekaaan dan (anita. Perebutan kekusaan di Kerajaan Singosari !sampai tujuh

    keturunan saling membalas dendam berebut kekusaan4 'nusopati*0ohjoo*

    )angga(uni*&ahesa*/ongateleng dan seterusna"6 &ajapahit !pemberontakan

    Kuti,

  • 8/17/2019 Resume 10 - Topik Khusus Anti Korupsi I

    9/19

    dihargai dan tidak suka menerima kritik dan saran. Dalam aspek ekonomi, raja

    dan lingkaran kaum bangsa(an mendominasi sumber*sumber ekonomi di

    masarakat. )akat umumna “dibiarkan” miskin, tertindas, tunduk dan harus

    menuruti apa kata, kemauan atau kehendak “penguasa”. Budaa ang sangat

    tertutup dan penuh “ke$ulasan” itu turut menuburkan “budaa korupsi” di

     *137:", #mam Bonjol !13-1*137?", '$eh

    !13?7*12:" dan lain*lain. Lebih menedihkan lagi aitu penindasan atas pen*

    duduk pribumi !rakat #ndonesia ang terjajah" juga dilakukan oleh bangsa

    #ndonesia sendiri. Sebut saja misalna kasus penele(engan pada pelaksanaan

    Sistem “Cultuur Stelsel !9S"” ang se$ara harfiah berarti Sistem Pembudaaan.

    /alaupun tujuan utama sistem itu adalah membudaakan tanaman produktif di

    masarakat agar hasilna mampu untuk meningkatkan kesejahteraan rakat dan

    memberi kontribusi ke kas Belanda namun kenataanna justru sangat

    memprihatinkan.

    9. rde Lama

    Dibentuk Badan Pemberantasan Korupsi, Panitia  Retooling   'paratur

  • 8/17/2019 Resume 10 - Topik Khusus Anti Korupsi I

    10/19

    digalakkan. '.=.

  • 8/17/2019 Resume 10 - Topik Khusus Anti Korupsi I

    11/19

    memberantas korupsi, harus dimulai dari atas.

  • 8/17/2019 Resume 10 - Topik Khusus Anti Korupsi I

    12/19

    #ndonesia

  • 8/17/2019 Resume 10 - Topik Khusus Anti Korupsi I

    13/19

    &enurut Susanto korupsi pada le8el pemerintahan adalah dari sisi penerimaan,

     pemerasan uang suap, pemberian perlindungan, pen$urian barang*barang publik untuk 

    kepentingan pribadi, tergolong korupsi ang disebabkan oleh konstelasi politik !Susanto4

    -::-". Sementara menurut De 'sis, korupsi politik misalna perilaku $urang !politik uang"

     pada pemilihan anggota legislatif ataupun pejabat*pejabat eksekutif, dana ilegal untuk 

     pembia*aan kampane, penelesaian konflik parlemen melalui $ara*$ara ilegal dan teknik 

    lobi ang menimpang !De 'sis 4 -:::".

    -% 1aktr Hukum

    Haktor hukum bisa lihat dari dua sisi, di satu sisi dari aspek perundang*undangan dan

    sisi lain lemahna penegakan hukum. 0idak baikna substansi hukum, mudah ditemukan

    dalam aturan*aturan ang diskriminatif dan tidak adil6 rumusan ang tidak jelas*tegas $non

    le% certa& sehingga multi tafsir6 kontradiksi dan overlapping dengan peraturan lain !baik ang

    sederajat maupun ang lebih tinggi". Sanksi ang tidak e'uivalen dengan perbuatan ang

    dilarang sehingga tidak tepat sasaran serta dirasa terlalu ringan atau terlalu berat6 penggunaan

    konsep ang berbeda*beda untuk sesuatu ang sama, semua itu memungkinkan suatu

     peraturan tidak kompatibel dengan realitas ang ada sehingga tidak fungsional atau tidak 

     produktif dan mengalami resistensi.

    Penebab keadaan ini sangat beragam, namun ang dominan adalah4 Pertama, ta(ar*

    mena(ar dan pertarungan kepentingan antara kelompok dan golongan di parlemen, sehingga

    memun$ulkan aturan ang bias dan diskriminatif. Kedua, praktek politik uang dalam

     pembuatan hukum berupa suap menuap $political !ri!ery&, utamana menangkut

     perundang*undangan di bidang ekonomi dan bisnis. 'kibatna timbul peraturan ang elastis

    dan multi tafsir serta tumpang*tindih dengan aturan lain sehingga mudah dimanfaatkan untuk 

    menelamatkan pihak*pihak pemesan. Sering pula an$aman sanksina dirumuskan begitu

    ringan sehingga tidak memberatkan pihak ang berkepentingan.

    *% 1aktr Eknmi

    Haktor ekonomi juga merupakan salah satu penebab terjadina korupsi. =al itu dapat

    dijelaskan dari pendapatan atau gaji ang tidak men$ukupi kebutuhan. Pendapat ini tidak 

    mutlak benar karena dalam teori kebutuhan &aslo(, sebagaimana dikutip oleh Sulistantoro,

    korupsi seharusna hana dilakukan oleh orang untuk memenuhi dua kebutuhan ang paling

     ba(ah dan logika lurusna hana dilakukan oleh komunitas masarakat ang pas*pasan ang

  • 8/17/2019 Resume 10 - Topik Khusus Anti Korupsi I

    14/19

     bertahan hidup.

  • 8/17/2019 Resume 10 - Topik Khusus Anti Korupsi I

    15/19

    membuat pengusaha multinasional meninggalkanna, karena in8estasi di negara ang

    korup akan merugikan dirina karena memiliki Jbiaa siluman ang tinggi.

    -. Penurunan Produktifitas

      Dengan semakin lesuna pertumbuhan ekonomi dan in8estasi, maka tidak dapat

    disanggah lagi, bah(a produktifitas akan semakin menurun. Penurunan produktifitas

    ini juga akan menebabkan permasalahan ang lain, seperti tinggina angka P=K dan

    meningkatna angka pengangguran. Ajung dari penurunan produktifitas ini adalah

    kemiskinan masarakat.

    7. )endahna Kualitas Barang dan asa Bagi Publik 

      Korupsi berakibat menurunkan kualitas barang dan jasa bagi publik dengan $ara

    mengurangi pemenuhan sarat*sarat keamanan bangunan, sarat*sarat material dan

     produksi, sarat*sarat kesehatan, lingkungan hidup, atau aturan*aturan lain. Korupsi

     juga mengurangi kualitas pelaanan pemerintahan dan infrastruktur dan

    menambahkan tekanan*tekanan terhadap anggaran pemerintah.

    . &enurunna Pendapatan . &eningkatna =utang

  • 8/17/2019 Resume 10 - Topik Khusus Anti Korupsi I

    16/19

    disebabkan latar belakang pendidikan, sedangkan untuk membuat pekerjaan sendiri

     banak terkendala oleh kemampuan, masalah teknis dan pendanaan.

    7. 0erbatasna 'kses Bagi &asarakat &iskin

      Korupsi ang telah menggurita dan terjadi di setiap aspek kehidupan

    mengakibatkan "ig"0cost economy, di mana semua harga*harga melambung tinggi dan

    semakin tidak terjangkau oleh rakat miskin. Kondisi ini mengakibatkan rakat

    miskin semakin tidak bisa mendapatkan berbagai ma$am akses dalam kehidupanna.

    . &eningkatna 'ngka Kriminalitas

      Dampak korupsi, tidak diragukan lagi dapat menuburkan berbagai jenis

    kejahatan dalam masarakat. &elalui praktik korupsi, sindikat kejahatan atau penjahat

     perseorangan dapat leluasa melanggar hukum, menusupi berbagai oraganisasi negara

    dan men$apai kehormatan.

    >. Solidaritas Sosial Semakin Langka dan Demoralisasi

      &asarakat semakin lama menjadi semakin indi8idualis ang hana

    mementingkan dirina sendiri dan keluargana saja. &engapa masarakat melakukan

    hal ini dapat dimengerti, karena memang sudah tidak ada lagi keper$aaan kepada

     pemerintah, sistem, hukum bahkan antar masarakat sendiri.

    "% #am;ak Birkrasi Pemerintahan

    1. &atina Etika Sosial Politik 

      Banak pejabat negara, (akil rakat atau petinggi partai politik ang tertangkap

    karena korupsi namun tidak menunjukkan perasaan bersalah, malu ataupun jera di

    depan umum. &ereka bertindak seolah*olah selebritis dengan tetap melambaikan

    tangan atau tersenum lebar seolah*olah tidak bersalah. =al ini terjadi karena

    anggapan bah(a mereka akan bebas dari tuduhan atau akan dengan mudah bebas

    dengan memberikan upeti kepada penegak hukum ang mengadilina.

    -. 0idak Efektifna Peraturan dan Perundang*undangan

      =ukum itu hana adil bagi ang memiliki uang untuk menuap, sedangkan bagi

    masarakat miskin keadilan hanalah angan*angan saja. Peraturan dan perundang*

    undangan ang berlaku menjadi mandul karena setiap perkara selalu diselesaikan

    dengan korupsi.

    7. Birokrasi 0idak Efisien

      0ujuan dan fungsi birokrasi diadakan aitu untuk memberikan pelaanan kepada

     publik. Dalam kenataan ang terjadi dalam birokrasi ini adalah ketidak efisienan.

    untuk mendapatkan periinan usaha dan in8estasi harus melalui birokrasi ang

     panjang dan berbelit. ketidak jelasan (aktu penelesaian pengurusan menjadi sangat

  • 8/17/2019 Resume 10 - Topik Khusus Anti Korupsi I

    17/19

    rentan terhadap tindakan korupsi. Pada akhirna suap adalah jalan ang banak 

    ditempuh untuk itu.

    #% #am;ak terhada; Plitik dan #emkrasi

    1. &un$ulna Kepemimpinan Korup

      Konstituen di dapatkan dan berjalan karena adana suap ang diberikan oleh

    $alon*$alon pemimpin partai, bukan karena simpati atau per$aa terhadap

    kemampuan dan kepemimpinanna.

    -. =ilangna Keper$aaan Publik Pada Demokrasi

      &asarakat akan semakin apatis dengan apa ang dilakukan dan diputuskan oleh

     pemerintah.

    7. &enguatna Plutokrasi

      Plutokrasi adalah sistem politik ang dikuasai oleh pemilik modal5kapitalis.

     perusahaan besar melakukan Jtransaksi dengan pemerintah, Perusahaan*perusahaan

    tersebut mengu*asai berbagai hajat hidup orang banak, seperti6 bahan bakar dan

    energi, bahan makanan dasar dan olahan, transportasi, perumahan, keuangan dan

     perbankan, bahkan media masa.

    . =an$urna Kedaulatan )akat

      Dengan semakin jelasna plutokrasi ang terjadi, kekaaan negara ini hana

    dinikmati oleh sekelompok tertentu bukan oleh rakat ang seharusna. hana akan

    ada sekelompok orang saja ang menang dan menikmati kekaaan ang ada.

    E% #am;ak terhada; Penegakan Hukum

    1. Hungsi Pemerintahan &andul

      Dampak korupsi tidak saja bersifat personal, melainkan juga dapat men$oreng

    kredibilitas organisasi tempat si koruptor bekerja. Pada tataran tertentu, imbasna

    dapat bersifat sosial. Selanjutna masarakat $enderung meragukan $itra dan

    kredibilitas suatu lembaga ang diduga terkait dengan tindak korupsi. Suatu

     pemerintahan ang terlanda (abah korupsi akan mengabaikan tuntutan pemerintahanang laak.

    -. =ilangna Keper$aaan )akat 0erhadap Lembaga

  • 8/17/2019 Resume 10 - Topik Khusus Anti Korupsi I

    18/19

      Sudah seharusna

  • 8/17/2019 Resume 10 - Topik Khusus Anti Korupsi I

    19/19