RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT -...

87
RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT TERHADAP IKLAN “KEJUJURAN DAN ES KRIM” DI TELEVISI EDUKASI (TVe) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I) Oleh: Jojo Septianto NIM: 108051000118 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

Transcript of RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT -...

Page 1: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT

TERHADAP IKLAN “KEJUJURAN DAN ES KRIM”

DI TELEVISI EDUKASI (TVe)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam untuk memenuhi persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam

(S. Kom. I)

Oleh:

Jojo Septianto

NIM: 108051000118

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 2: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT TERHADAP

IKLAN “KEJUJURAN DAN ES KRIM”

DI TELEVISI EDUKASI (TVe)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I)

Oleh:

Jojo Septianto

NIM: 108051000118

Di bawah Bimbingan

Drs. Jumroni, M. Si

NIP: 19630515 199203 1 006

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 3: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya, yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan untuk memperoleh gelar strata satu (S. 1) di Universitas Islam

Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan tiruan hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi

yang berlaku di UIN Syarifhidayatullah Jakarta.

Jakarta, September 2014

Jojo Septianto

Page 4: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai
Page 5: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

i

ABSTRAK

Jojo Septianto

NIM 108051000118

Respon Siswa SDN Cipayung 1 Ciputat Terhadap Iklan “Kejujuran dan Es

Krim”

Di Indonesia fenomena ketidakjujuran sudah melanda disemua aspek

kehidupan berbangsa, baik dilingkungan pemerintah, masyarakat maupun terpelajar,

banyaknya kasus penyalahgunaan atau penyelewengan uang rakyat di Indonesia yang

nyaris sehari-hari terlihat di televisi membuktikan bahwa kejujuran belum menjadi

landasan sikap hidup bangsa Indonesia. hal demikian merupakan bukti nayata betapa

perbuatan tidak jujur itu sangat merugikan.

Televisi Edukasi (TVe) sebagai salah satu televisi pendidikan di Indonesia

turut berpesan serta dalam memberikan pemahaman mendasar mengenai nilai-nilai

kejujuran, melalui salah satu iklan layanan masyarakat yang diproduksinya, berupa

iklan “kejujuran dan es krim. iklan “kejujuran dan es krim mencoba menyampaikan

pesan berupa nilai-nilai kejujuran kepada masyarakat khususnya bagis anak usia

sekolah dasar, dikarenakan kejujuran merupakan dasar dari komunikasi yang efektif

dan hubungan yang sehat dan sekolah dasar merupakan tempat pertamakalalinya

individu dibekali kempuan mendasar. Sebagaimana dijelaskan dalam UU No. 20

tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, bahwa

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan berikut ini: bagaimana

respon Kognitif dan Afektif siswa SDN Cipayung 1 Ciputat terhadap iklan “kejujuran

dan es krim” dan untuk mempermudah penelitian, maka digunakan teori Stimulus

Organism Respons.

Adapun metodologi yang digunakan pada penelitian ini ialah menggunakan

pendekatan kuantitatif quasi experimental, yaitu memutarkan video iklan “kejujuran

dan es krim” secara langsung dan serempak kepada seluruh siswa kelas 6 SDN

Cipayung 1 Ciputat untuk kemudian dipinta responnya melalui angket yang telah

diberikan dalam bentuk kuesioner yang terdiri dari tiga bagian yaitu, seputar data diri,

pengetahuan kognitif dan pengetahuan afektif.

Setelah dilakukan penelitian dan analisis data didapatkan jawaban dari

pertanyaan kognitif berupa adanya keselarasan antara respon siswa dengan isi pesan

yang terkandung pada iklan “kejujuran dan es krim”. Hal ini menunjukan siswa

secara kognitif mampu memahami isi pesan yang terkandung dalam iklan tersebut,

selain itu dari salah satu pertanyaan diketahui adanya penambahan pengetahuan. Pada

pertanyaan afektif didapatkan jawaban bahwa responden suka dengan iklan kejujuran

dan es krim yang ditandai dengan penilaian responden yang menyatakan cerita iklan

kejujuran dan es krim bagus.

Page 6: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur bagi ALLAH SWT atas rahmat, karunia, serta nikmat-

Nya. Shalawat dan salam terhatur kepada khadirat Rasullah SAW. Semua itu adalah

ungkapan syukur karena berkat nikmat itulah penelitian “RESPON SISWA SDN

CIPAYUNG 1 CIPUTAT TERHADAP IKLAN KEJUJURAN DAN ES KRIM”

dapat terselesaikan.

Untuk itu, peneliti haturkan rasa hormat dan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Arif Subhan, MA, Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Bapak Dr. Suprapto, M.Ed, Ph.D, Wakil Dekan I bidang

Akademik, Bapak Drs. Jumroni, M.Si, Wakil Dekan II bidang

Administrasi Umum dan Bapak Dr. H. Sunandar Ibnu Noor, M.A, Wakil

Dekan III bidang Kemahasiswaan.

2. Bapak Drs. Jumroni, M.Si, dosen pembimbing yang selalu mengajarkan

tentang ketelitian, kesabaran dan ketegasan dalam penelitian ini.

3. Bapak Rachmat Baihaky, M.A, Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam.

4. Ibu Fita Fathurokhmah, M.Si, Sekertaris Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam

5. Bapak Prof. Dr. Murodi, M.A, Dosen Penasehat Akademik Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan banyak

ilmu kepada saya.

7. Segenap jajaran pegawai tata usaha Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Bapak Dedyk Haryono, orangtua yang selalu mendidik dengan cara yang

unik. Bijaksana dalam bertindak, menjadikanku begitu mengerti tentang

arti toleransi. Harapanmu telah kujalankan, penelitian ini salah satunya.

Page 7: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

iii

9. Ibu Maysah, orangtua dengan segala ketulusan doa dan keteguhan hatinya

melewati hari-hari menunggu kelulusan puteranya. Toleransi yang luar

biasa atas jalan yang telah kupilih menjadikanku tetap tegar.

10. Nurmalisa Nazarani, Bayu Prasetyo , Ayi Saepudin, Mahlin, yang selalu

mendukung, menghibur hati dan pikiran.

11. Siti Annisa DN adalah Kompas terindah yang membantuku menemukan

arah dan senantiasa mengingatkan bahwa penelitian ini harus segera

diselesaikan.

12. Kawan-kawan di KAM JAKARTA (Komite Aksi Mahasiswa Jakarta),

semangat perjuangan yang kalian ajarkan adalah pelajaran berharga bagiku

dalam menjalankan dinamika kehidupan.

13. Umar Algifari, Muhammad Reza, Indah Permatasari, Ita Rahmawati, Dwita

antara aku, kau dan mereka semoga menjadi rajutan terindah.

14. SDN Cipayung 1 Ciputat dan Televisi Edukasi (Tve) yang telah

memberikan kesempatan kepadaku untuk melaksanakan penelitian skripsi.

15. Ibu Tuti Alawiyah produser program Tve, Ibu Lina Marlina wali kelas 6

dan Bapak Erwin Irawan selaku staff Tata Usaha.

16. Kawan-kawan KPI D, kebersamaan dengan kalian memahamiku tentang

banyak hal yang bisa ditertawakan.

Semoga segala kebaikan kalian terbalas. Dengan adanya keterbatasan

kemampuan peneliti, maka peneliti mengharapkan kritik dan saran yang dapat

menjadi penyempurna penelitian ini. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi

pembaca.

Jakarta, 23 September 2014

Page 8: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................. i

KATA PENGANTAR .......................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .............................. 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................ 9

D. Metodologi Penelitian ..................................................... 10

E. Kajian Pustaka ................................................................. 13

F. Sistematika Penulisan ...................................................... 14

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Respon ........................................................... 16

B. Pengertian Iklan ............................................................... 22

C. Pengertian Televisi .......................................................... 28

D. Konsep Kejujuran ............................................................ 33

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Sejarah SDN Cipayung 1 Ciputat .................................... 37

B. Visi dan Misi SDN Cipayung 1 Ciputat .......................... 38

C. Siswa Kelas 6 SDN Cipayung 1 Ciputat ......................... 39

D. Iklan “Kejujuran dan Es Krim” di TVe ........................... 40

BAB IV TEMUAN DAN ANALISA DATA

A. Deskripsi Responden ....................................................... 44

B. Respon Kognitif Siswa SDN Cipayung1 Ciputat

Page 9: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

v

Terhadap Iklan “Kejujuran dan Es Krim” di TVe .......... 53

C. Respon Afektif Siswa SDN Cipayung 1 Ciputat

Terhadap Iklan “Kejujuran dan Es Krim” di TVe ........... 60

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................... 69

B. Saran ............................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 73

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 10: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Jenis kelamin responden ......................................... 40

Tabel 2 : Pendidikan orang tua responden .............................. 41

Tabel 3 : Pekerjaan orang tua Responden ............................... 43

Tabel 4 : Tempat tinggal responden ....................................... 47

Tabel 5 : Siswa yang suka menonton TV ............................... 48

Tabel 6 : Siswa yang sering menonton TV ............................. 49

Tabel 7 : Siswa yang pernah menonton siaran TVe ............... 51

Tabel 8 : Program siaran TVe yang biasa disaksikan siswa ... 53

Tabel 9 : Siswa yang pernah menyaksikan iklan

“kejujuran dan es krim” ............................................ 54

Tabel 10 : Penilaian siswa terhadap contoh perilaku yang

ditampilkan iklan “kejujuran dan es krim ............... 56

Tabel 11 : Contoh perilaku seperti apa yang ditampilkan pada

iklan “kejujuran dan es krim ................................... 58

Tabel 12 : Pendapat siswa terhadap perilaku anak ketika membeli

es krim dengan sisa uang kembalian yang seharusnya

diberikan kepada Ibunya .......................................... 59

Tabel 13 : iklan “kejujuran dan es krim” memberi siswa contoh

jika berbohong pada akhirnya ketahuan ................. 61

Tabel 14 : iklan “kejujuran dan es krim” memberi siswa informasi

mengenai pentingnya kejujuran ketika mengerjakan

tugas dari orang tua .................................................. 63

Tabel 15 : iklan “kejujuran dan es krim” memberi siswa informasi

tentang perlunya kejujuran jika ingin sesuatu ........ 64

Tabel 16 : pendapat siswa terhadap pesan tertulis “sekecil apapun

jangan kotori kejujuran” .......................................... 65

Tabel 17 : Apakah kamu suka iklan “kejujuran dan es krim”.. 67

Tabel 18 : Perasaan siswa setelah menonton iklan

Page 11: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

vii

“kejujuran dan es krim” ............................................ 69

Tabel 19 : penilaian siswa terhadap cerita iklan

“kejujuran dan es krim” ............................................ 70

Tabel 20 : Perasaan siswa ketika melihat perilaku anak membeli

es krim dengan sisa uang kembalian belanja yang

seharusnya diberikan pada Ibunya .......................... 71

Tabel 21 : Perasaan siswa jika ketahuan berbohong ................. 72

Tabel 22 : perasaan siswa setelah mengetahui kebohongan pada

Akhirnya akan ketahuan .......................................... 73

Tabel 23 : siswa yang lebih suka jujur meskupun hal itu pahit

dirasakan .................................................................. 74

Page 12: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kejujuran merupakan dasar dari semua perilaku baik dalam keyakinan,

tutur kata, mendengar, berfikir dan berhubungan dengan sesama manusia,

sekaligus menjadi sendi kemajuan manusia baik sebagai individu maupun

kelompok, berbangsa dan bernegara, namun fakt nilai-nilai kejujuran nyaris

menjadi sebuah barang mewah yang sulit untuk diraih atau diwujudkan. Di

Indonesia fenomena ketidakjujuran sudah melanda disemua aspek kehidupan

berbangsa, baik dilingkungan pemerintah maupun masyarakat, banyaknya

kasus penyalahgunaan atau penyelewengan uang rakyat di Indonesia yang

nyaris sehari-hari terlihat di televisi membuktikan bahwa kejujuran belum

menjadi landasan sikap hidup bangsa Indonesia. hal demikian merupakan

bukti nayata betapa perbuatan tidak jujur itu sangat merugikan.1

Itulah sebabnya Allah memerintahkan manusia bersikap jujur melalui

firmannya:

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan

hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar” (At Taubah: 119).

1Din Syamsudin, Kejujuran Menjadi “Barang” Mewah, tersedia di-

http://antarajatim.com/lihat/berita/69297/din-syamsudin-kejujuran-jadi-barang-mewah;

internet; diunduh pada 25 September 2014.

Page 13: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

2

Manifestasi ketidakjujuran di Indonesia sudah meluas dan menyentuh

semua lapisan masyarakat bahkan lapisan terpelajar. Pelajar yang dapat

dikatakan sebagai orang terdidik nampaknya tak sedikit juga yang sudah mulai

tidak jujur, salah satunya ketika sedang berlangsungnya ujian kerap kali ada

saja siswa yang kedapatan menyontek.2 berbagai upaya dilakukan baik oleh

pemerintah maupun pihak sekolah guna mempersempit celah bagi siswa untuk

melakukan ketidakjujuran, salah satunya dengan memberikan soal ujian yang

berbeda pada masing-masing siswa. upaya demikian dilakukan untuk

menanamkan rasa percaya diri pada siswa dan sebagai dorongan agar siswa

berlaku jujur, sebab perilaku berbohong yang dibiasakan sejak masa anak-

anak akan mempengaruhi sikapnya pada usia remaja bahkan hingga dewasa,

oleh karena itu kejujuran ini sudah menjadi masalah utama bngsa Indonesia.3

Perlu dimengerti bahwa kejujuran merupakan landasan baik dalam

berinteraksi, bertukar informasi dan pada saat melakukan transaksi, adapun

manfaatnya agar tercipta suatu hubungan yang sehat dan efektif, terlebih

kejujuran juga merupakan tolak ukur kualitas manusia dalam berkomunikasi.

Pada saat dua orang bertemu dan terjadi komunikasi, terdapat taraf ke dalam

komunikasi yang berbeda-beda yang dapat diukur berdasarkan apa dan siapa

yang saling dibicarakan, pikiran atau perasaan, obyek tertentu, orang lain atau

dirinya sendiri. Semakin orang mau saling membicarakan tentang perasaan

yang ada di dalam dirinya, semakin dalamlah taraf komunikasi yang terjadi. 4

2Din Syamsudin, Kejujuran Menjadi “Barang” Mewah, tersedia di

http://antarajatim.com/lihat/berita/69297/din-syamsudin-kejujuran-jadi-barang-mewah;

internet; diunduh pada 25 September 2014. 3Jenny Ghicara, Mengatasi Perilaku Buruk Anak (Jakarta: Kawan Pustaka 2006)h. 14

4Supratiknya, Komunikasi Antar Pribadi Tinjauan Psikologis, (Yogyakarta: Kanisius

1995), h. 32-34.

Page 14: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

3

Jhon Powell membedakan komunikasi dalam lima taraf, taraf pertama

adalah basa-basi yang merupakan taraf komunikasi paling dangkal dan

Biasanya terjadi antara dua orang yang bertemu secara kebetulan. Taraf kedua

yakni membicarakan orang lain. Taraf ketiga adalah menyatakan gagasan dan

pendapat. Taraf keempat adalah hati dan perasaan. Taraf kelima adalah

hubungan puncak yang mana komunikasi pada taraf ini ditandai dengan

kejujuran, keterbukaan dan saling percaya yang mutlak diantara kedua belah

pihak, tidak ada ganjalan-ganjalan berupa rasa takut maupun rasa khawatir dan

merasa bebas untuk saling mengungkapkan perasaan, biasanya kedua belah

pihak juga memliki perasaan yang sama tentang banyak hal, Dengan kata lain,

komunikasi tersebut telah berkembang begitu mendalam sehingga kedua belah

pihak merasakan kesatuan perasaan timbal balik yang sempurna. Ini

membuktikan bahwa kejujuran sangatlah penting, oleh karena itu perlu

dilakukan suatu upaya agar nilai-nilai kejujuran ditanamkan pada diri

seseorang sedini mungkin.5

Kejujuran merupakan dasar hampir dalam setiap aspek kehidupan,

karena hanya dengan kejujuran hubungan yang sehat serta pola komunikasi

yang efektif dapat terwujud dan hal ini sangat mungkin diupayakan melalui

sebuah mekanisme pendidikan dasar, dikarenakan melalui pendidikan dasar

seorang individu untuk pertama kalinya dibekali kemampuan mendasar, baik

kemampuan berfikir, membaca, menulis, berhitung, berkomunikasi serta

pemahaman mendasar mengenai landasan hidup bermasyarakat yang berupa

nilai-nilai spiritual, moral dan kejujuran. Sehingga menjadi sebuah integritas

5Supratiknya, Komunikasi Antar Pribadi Tinjauan Psikologis, h. 32-34.

Page 15: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

4

dimana pendidikan tidak hanya membentuk siswa yang cerdas, namun juga

memiliki karakter dan keperibadian yang jujur, sehingga nantinya akan lahir

generasi bangsa yang tumbuh berkembang dengan nilai-nilai luhur bangsa

serta agama.6

Sebagaimana dijelaskan dalam UU No. 2 Tahun 1989 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan dasar diselenggarakan untuk

mengembangkan sikap serta memberikan kemampuan dan keterampilan dasar

yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat juga mempersiapkan peserta

didik yang memenuhi persyaratan untuk memenuhi pendidikan menengah.7

Lebih lanjut dijelaskan Dalam UU nomer 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan adalah usaha dasar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan,

akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa

dan Negara.8

Siswa sekolah dasar merupakan generasi penerus bangsa yang akan

meneruskan cita-cita bangsa dengan mengedepankan pendidikan sebagai

sarana yang paling efektif dalam upaya mempersiapkan siswa untuk mengatasi

kendala keterbatasan kemampuan sehingga secara bertahap mampu

6Mohamad Ali, Pendidikan untuk Pembangunan Nasional Menuju Bangsa

Indonesia yang Mandiri dan Berdaya Saing Tinggi (Jakarta: Imtima 2009) h. 33. 7Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pada Bab

V Pasal. 13. 8Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada

Pasal 1.

Page 16: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

5

berpartisipasi dalam proses pembangunan nasional yang dilandasi nilai-nilai

spiritual, moral, kejujuran dan etika pembangunan bangsa.

Selain sekolah di zaman yang modern ini, banyak sekali dijumpai

sarana edukasi yang saat ini popular, salah satunya televisi. Televisi

merupakan sarana komunikasi searah yang dinilai efektif dalam

menyampaikan pesan. terlebih televisi dijadikan sebagai sumber utama siswa

untuk mendapatkan informasi tentang berbagai hal baik itu hiburan, informasi

serta pendidikan. Pilihan ini disebabkkan televisi merupakan satu-satunya

media audio-visual yang menghadirkan suara sekaligus gambar sehingga

mampu membuat siswa betah duduk berjam-jam untuk menyaksikan program

siaran televisi terlebih mampu menyajikan informasi jauh lebih cepat dan

lebih menarik ketimbang sumber-sumber informasi yang lain.9

Televisi memiliki salah satu program siaran yang ditayangkan di setiap

jeda acara yaitu, iklan layanan masyarakat (Public Service Announcement).

Iklan yang pada umumnya kita ketahui sebagai ajang promosi dari sebuah

produk yang memanfaatkan media massa sebagai sarana untuk menyampaikan

pesan-pesan produknya kepada khalayak luas agar bisa menarik perhatian

konsumen untuk meningkatkan penjualan, ternyata memiliki sisi lain yang

tidak menampilkan produk atau jasa bernuansa profit, melainkan iklan yang

bertemakan sosial dimana hal ini bermanfaat bagi masyarakat dan bersifat non

profit. Adapun Tujuannya memberikan infromasi dan pendidikan kepada

masyarakat dalam rangka pelayanan dengan mengajak masyarakat untuk

9Surbakti, Awas Tayangan Televisi Tayangan Misteri dan Kekerasan Mengancam

Anak Anda, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo 2008), h. 43-67.

Page 17: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

6

berpartisipasi, bersikap positif terhadap pesan yang disampaikan iklan layanan

masyarakat.10

Tetapi iklan seperti ini masih jarang di Indonesia. Masih banyak yang

belum dipikirkan secara masak pesan dan misi yang hendak disampaikan, di

samping belum banyak media yang menyadari pentingnya iklan ini dalam

membangun masyarakat. Iklan seperti masih ditempatkan sekedar sebagai

stopper oleh media. Artinya, prioritas pemuatannya berada di belakang. Bila

semua iklan komersial yang dipesan telah masuk dan ternyata ada sisa

halaman yang pas, baru iklan masyarakat itu bisa masuk. Dapat dibayangkan

betapa terpencilnya posisi iklan layanan masyarakat. Jika dikaji lebih lanjut,

akan menjadi jelas betapa pentingnya iklan layanan masyarakat ini.11

Namun terdapat berberapa media yang memfoskuskan program

siarannya di ranah informasi dan pendidikan. Salah satunya Televisi Edukasi

yang merupakan sebuah stasiun televisi di Indonesia yang siarannya khusus

ditujukan untuk menyebarkan informasi di bidang pendidikan dan berfungsi

sebagai media pembelajaran bagi masyarakat. Stasiun televisi ini dimiliki oleh

Kementrian Pendidikan Nasional Indonesia. Studio TVe berada di Jakarta, dan

memiliki afiliasi dengan statisun televisi pendidikan di daerah. Selain dari itu,

siaran TVe juga direlai oleh TVRI dan TV Anak Spacetoon. Tujuan

didirikannya TVe ialah memberikan layanan siaran pendidikan berkualitas

untuk menunjang tujuan pendidikan nasional.12

10

Rendra Widyatama, Pengantar Periklanan, (Yogyakarta: Pustaka Book Publisher

2007), h.66. 11

Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan, (Jakrta: PT. Pustaka Utama Grafiti, 1992),

Cet. Ke-V, h. 201. 12

http://id.wikipedia.org/wiki/TV_Edukasi; internet; diunduh pada 2 februari 2014.

Page 18: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

7

Televisi edukasi ikut berperan serta dalam mendidik dan

mengembangkan arti dan makna kejujuran kepada siswa sekolah dasar.

Melalui iklan kejujuran dan eskrim, TVe mencoba mengemas potret interkasi

antara anak usia sekolah dasar dan orang tua yang berkenaan dengan

kejujuran, amanah dan malu. Dimana anak dijadikan sebagai figur utama

dalam iklan ini, tujuannya memberikan pandangan bahwa nilai-nilai kejujuran

harus ditanamkan sejak masa anak-anak sebab prilaku berbohong yang

dibiasakan sejak masa anak-anak akan mempengaruhi sikapnya pada usia

remaja bahkan hingga dewasa. Serta memberikan pandangan bahwa kejujuran

sangat berkaitan dengan amanah dan malu, dimana sebuah kujujuran dapat

menimbulkan rasa kepercayaan begitu pula kepercayaan biasanya lahir dari

adanya kejujuran dan kepercayaan bisa dibangun melalui amanah yang

dijalani dengan jujur dan bertanggung jawab. iklan dikemas dan ditayangkan

dalam bentuk Slice Of Life berupa potret salah satu ragam perilaku anak-anak

yang kemudian diakhiri dengan himbauan “sekecil apapun jangan kotori

kejujuran”.

Arti penting dan makna kejujuran yang dijelaskan pada latar belakang

masalah, yang juga oleh Televisi edukasi disajikan kepada publik sebagai

peran serta televisi dalam mendidik, memberi informasi dan menghibur

melalui format iklan layanan masyarakat, menarik jika dikaji lebih jauh terkait

respon siswa sekolah dasar terhadap iklan “kejujuran dan es krim”, shingga

melatar belakangi penulis untuk mengambil judul peneltian “RESPON

SISWA SDN CIPAYUNG 1 TERHADAP IKLAN KEJUJURAN DAN ES

KRIM DI TELEVISI EDUKASI (TVe)”

Page 19: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

8

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan masalah

Pembatasan masalah pada penelitian ini hanya mengenai:

a. Respon siswa kelas 6 SDN Cipayung 1 Ciputat tahun ajaran 2014-

2015 terhadap iklan “kejujuran dan es krim” di TVe. Karena secara

tingkatan usia siswa kelas 6 sudah mulai bisa menangkap informasi

dengan baik. sehingga mampu memberikan respon yang rasional

terkait dengan informasi yang didapat.

b. Respon dibatasi secara kognitif dan afektif terhadap iklan “kejujuran

dan es krim” di TVe. Peneliti tidak mengambil respon konatif

dikarenakan perubahan perilaku tidak hanya dipengaruhi oleh satu

variabel tertentu, dalam hal ini iklan kejujuran dan es krim di TVe,

melainkan juga di pengaruhi oleh variabel lain, misalnya keluarga,

lingkungan, sekolah dan agama.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka yang menjadi

rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana respon kognitif siswa kelas 6 SDN Cipayung 1 Ciputat

terhadap iklan “kejujuran dan es krim” di TVe?

b. Bagaiaman respon afektif siswa kelas 6 SDN Cipayung 1 Ciputat

terhadap iklan “kejujuran dan es krim” di TVe?

Page 20: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan permasalahan di atas, maka tujuan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui respon kognitif siswa kelas 6 SDN Cipayung I

Ciputat terhadap iklan “kejujuran dan es krim” di TVe.

b. Untuk mengetahui respon afektif siswa kelas 6 SDN Cipayung I

Ciputat terhadap iklan “kejujuran dan es krim” di TVe.

2. Manfaaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis:

Ingin mengetahui informasi mengenai kesesuaian antara pesan dan

respon komunikan baik secara kognitif maupun afektif, yang secara

teoritis dijelaskan bahwa, diterima atau tidaknya stimulus (pesan)

tergantung dari sebarapa besar komunikator memfokuskan perhatian

tehadap kondisi, situasi mapun interaksi komunikan.

b. Manfaat Praktis:

Ingin mengetahui informasi terkait bagaiamana siswa kelas 6 SDN

Cipayung 1 merespon iklan kejujuran dan eskrim di TVe. Ditinjau dari

beberapa aspek, di antaranya apakah iklan ini mendapatkan perhatian

siswa kelas 6 atau tidak, lalu bagaimana siswa kelas 6 menerima pesan

pada iklan ini sebagai gambaran keseharaian anak-anak seusia mereka

yang berkenaan dengan kejujuran, amanah dan kepercayaan, dan

melihat pengertian mereka melalui persepsi yang nantinya mereka

tuangkan ke dalam sebuah angket yg diberikan kepada siswa kelas 6.

Page 21: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

10

D. Metodologi

1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif quasi

experimental, bentuk desain penelitian ini hanya menggunakan satu

kelompok saja, sehingga tidak memerlukan kelompok kontrol. Dengan

cara memberikan perlakuan terhadap satu kelompok responden yang

dianggap mewakili.13

Perlakuan yang dimaksudkan dalam peneltian ini

adalah dengan menayangkan iklan “kejujuran dan es krim” secara

langsung dan serempak kepada siswa kelas 6 SDN Cipayung 1 untuk

kemudian dipinta responnya melalui angket yang telah diberikan dalam

bentuk kuesioner.

2. Populasi dan Sampel

dalam penelitian ini subjek yang diasumsikan memiliki kualitas

dan karakteristik yang tepat dalam menanggapi iklan “kejujuran dan es

krim” di TVe adalah siswa kelas 6 SDN Cipayung 1 Ciputat, adapun

alasannya adalah bahwa SDN Cipayung 1 merupakan salah satu sekolah

yang diberikan fasilitas oleh TVe untuk bisa mengakses program siaran

TVe, selain itu karakterisitik siswa kelas 6 yang berkisar antara usia 10-12

tahuh merupakan tahap dimana anak sudah mengetahui dengan baik

alasan-alasan atau prinsip yang mendasari suatu peraturan dan anak sudah

mengenal konsep-konsep moralitas, seperti kejujuran, hak milik, dll.14

13

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta,

2009), Cet. Ke-8, h. 77-78 14

Prof. Dr. Singgih D Gunarsa, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Jakarta:

Gunung Mulya, 2008) Cet. Ke-13, h. 69.

Page 22: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

11

Populasi siswa kelas 6 SDN Cipayung 1 Ciputat berjumlah 50 orang yang

terdiri dari siswa 24 orang dan siswi 26 orang.

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini ialah quasi

eksperimental, oleh karena itu yang terambil untuk dijadikan amatan

adalah satu kelompok saja dengan tidak mengambil sampling, sehingga

penelitiannya menggunakan penelitian populasi.

3. Definisi Operasional dan Indikator Penelitian

a. Definisi Oprasional:

1) Aspek Koginitf

a) Respon Kognitif, terjadi ketika responden mendapatkan

pengetahuan mengenai isi pesan yang terkandung pada iklan

“kejujuran dan es krim” kemudian pengetahuan tersebut

dimunculkan kembali dalam bentuk tanggapan ataupun

jawaban.

b) Indikator aspek kognitif pada iklan kejujuran dan es krim ialah

berupa nilai-nilai kejujuran, baik berupa jujur dalam

menyampaikan informasi, jujur ketika mengerjakan tugas

(amanah) serta serta memerikan pengetahuan guna membangun

kesadaran kepada masyarakat khususnya anak usia sekolah

dasar bahwa kebohongan pada akhirnya akan ketahuan dan

berupaya untuk tidak mengotori kejujuran sekecil apapun.

2) Aspek Afektif

a) Respon afektif, terjadi apabila adanya perasaan yang muncul

setelah menyaksikan “iklan kejujuran dan es krim”. Respon

Page 23: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

12

afektif juga bisa dipahami sebagai efek keberlanjutan dari pada

respon kognitif, ketika secara kognitif responden mampu

memhami bahwa kebohongan pada akhirnya akan ketahuan

maka muncul sebuah hasrat atau perasaan takut atau malu

untuk berbohong.

b) Indikator aspek afektif pada iklan “kejujuran dan es krim ialah

perasaan yang munculkan responden baik dalam bentuk

perasaan suka, senang sedih ataupun juga penilaian bagus

ataupun tidak bagus terhadap iklan “kejujuran dan es krim”.

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Angket, yaitu pengumpulan data dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan,

dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada setiap siswa kelas 6

SDN Cipayung 1 guna mendapatkan informasi terkait respon siswa

terhadap iklan “kejujuran dan es krim”.

b. Observasi, dilakukan dengan mendatangi lokasi penelitian serta

mengamatai pola interkasi siswa SDN Cipayung 1 Ciputat yang

berkenaan dengan nilai-nilai kejujuran, dari hasil observasi dikethuia

adanya program kantin kejujuran yang diterapkan disekolah.

c. Documentasi, berupa pengumpulan data melalui melalui mekanisme

pengambilang gambar atau foto serta dokumen lainya pada saat

penelitian berlangsung, foto sekolah responden, serta arsip video iklan

“kejujuran dan es krim” serta dokumen kurikulum SDN Cipayung 1

Ciputat tahun ajaran 2014/2015.

Page 24: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

13

5. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh melalui angket atau kuisioner kemudian

diproses melalui tahapan-tahapan :

a. Editing, yakni memeriksa jawaban-jawaban responden untuk diteliti

dan kemudian dirumuskan pengelompokannya baik respons kognitif

maupun afektif.

b. Analisa dan interpretasi data, yakni merubah data kuantitatif hasil

perolehan angket menjadi bentuk kata-kata, sehingga pernyataan

persentase tersebut menjadi bermakna.

E. Kajian Pustaka

Dalam penelitian ini penulis telah meneliti tulisan-tulisan terdahulu

yang judul dan pembahasannya hampir sama dengan pembahasan penulisan

skripsi penulis mengenai tayangan di televisi dan respon siswa. Maka penulis

menjadikan skripsi terdahulu tersebut sebagai perbedaan dan perbandingan

dalam penelitian penulis. Adapun judul penelitian respon terhadap tayangan

televisi adalah sebagai berikut:

Rany Ika Rahmadani, skripsi tahun 2009 yang pembahasan mengenai

“Respon Mahasiswa Dakwah dan Komunikasi UIN Syahid Jakarta Terhadap

Iklan Layanan Masyarakat, 100 Tahun Hari Kebangkitan Nasional”.

Metodologi penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan

metode survey semantara penulis menggunakan metodologi peneltian

kuantitatif quasi eksperimental. Adapun kesamaan terletak pada variabel

Page 25: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

14

independen yang sama-sama membahas iklan layanan masyarakat namun

dengan judul iklan yang berbeda dan perbedaan terletak pula pada subjek dan

objek penelitian, yaitu respon siswa dengan mahasiswa. Penelitian ini

menggunakan sampel sementara penulis menggunakan penelitian populasi.

Istiana, skripsi tahun 2012 pembahasan mengenai “Respon Siswa-

Siswi Madrasah Aliyah Negri 4 Model Jakarta Terhadap Film 2012”.

Metodologi penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan

desain deskripsi analisis. Adapun kesamaan terletak pada variabel dependen

yang sama-sama membahas respon siswa namun dengan tingkatan atau

jenjang pendidikan yang berbeda antara siswa SD dengan siswa SMP.

Andi Widiyanto, skripsi tahun 2011 yang pembahasannya mengenai

“Respon Siswa-Siswi SMA Muhamadiyah 25 Pamulang Terhadap Tayangan

Religi di Trans Tv”. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini berupa

pendekatan deskripsi analisis.

F. Sistematika Penulisan

Sebagai gambaran umum, Peneliti menyajikan sistematika penulisan

dalam 5 bab. Guna memberikan gambaran secara sistematis dan mudah

dipahami oleh pembaca penelitian ini. adapun pembahasan dan penulisan

penelitian ini secara garis besar yaitu:

Bab I Membahas pendahuluan yang terdiri dari latar belakang

masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka

dan sistematika penulisan.

Page 26: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

15

Bab II Membahas mengenai landasan teori yang terdiri dari teori

Stimulus Organism Respon (SOR), karakteristik siswa dan

karakteristik iklan.

Bab III Membahas mengenai profil televisi edukasi (TVe) dan SDN

Cipayung 1 Ciputat, meliputi sejarah serta visi dan misi.

Bab IV Membahas mengenai hasil temuan data, yakni respon siswa

kelas 6 SDN Cipayung 1 Ciputat, baik kognitif maupun

afektif.

Bab V Membahas mengenai kesimpulan dan saran dari penelitian

yang telah dibuat.

Page 27: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

16

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Respon

1. Pengertian Respon

Respon dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tanggapan,

reaksi dan jawaban terhadap suatu gejala atau peristiwa yang terjadi.1 Dalam

kamus lengkap psikologi disebutkan bahwa respon adalah sebarang proses

otot atau kelenjar yang dimunculkan oleh suatu perangsang atau berarti satu

jawaban, khususnya satu jawaban bagi pertanyaan tes atau satu kuesioner, atau

bisa juga berarti sebarang tingkah laku, baik yang jelas kelihatan atau yang

lahiriah maupun yang tersembunyi atau tersamar.2

Menurut Poerwadarminta respon merupakan tanggapan, reaksi dan

jawaban.3 Tanggapan lebih lanjut dijelaskan oleh Abu Ahmadi sebagai salah

satu fungsi jiwa yang pokok dan dapat diartikan sebagai gambaran atau

ingatan dari pengamatan, dimana obyek yang telah diamati tidak lagi berada

dalam ruang dan waktu pengamatan.4 Hal serupa dijelaskan Agus Sujanto,

bahwa yang disebut dengan tanggapan ialah gambaran pengamatan yang

tinggal di kesadaran kita sesudah mengamati. Jadi, jika proses pengamatan

1Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta, Balai Pustaka, 2002),

h. 585. 2J.P Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), Cet.

Ke-9, h. 432. 3Poerwadarminta, Psikologi Komunikasi (Jakarta: UT, 1999), Cet. Ke-3, h. 43.

4Abu Ahmadi, Psikologi Umum (Jakarta: Rineke Cipta, 1998), Cet. Ke-2, h.64.

Page 28: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

17

sudah berhenti, dan hanya tinggal kesan-kesannya saja, peristiwa demikian di

sebut tanggapan.5

Respon dapat juga diartikan sebagai suatu reaksi dan jawaban. Reaksi

menurut teori stimulus-response merupakan efek yang ditimbulkan terhadap

stimulus khusus, yang berupa kesesuaian antara pesan yang disampaikan

dengan apa yang dianggap penting atau menarik bagi komunikan dan jawaban

adalah kesimpulan atau penafsiran terhadap pesan yang diperoleh dari

pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan.6

2. Macam-Macam Respon

a. Respon Kognitif

Respon kognitif yaitu tanggapan yang mencakup kegiatan mental atau

segala upaya yang menyangkut aktivitas pada otak yang berupa ingatan

(memory).7 Ingatan ialah kemampuan jiwa untuk memperoleh informasi,

menyimpan dan mereproduksi kesan-kesan. Melalui kemampuan mengingat,

manusia mampu untuk menyimpan dan menimbulkan kembali sesuatu yang

pernah diamati. Kemampuan manusia untuk menimbulkan kembali informasi

yang dahulu pernah diamati kedalam sebuah tanggapan dapat disebut

reproduksi.8

Motif kognitif menekankan kebutuhan manusia akan informasi dan

kebutuhan untuk mencapai tingkat pemahaman tertentu.9 Wilbur Schramm

5Agus Sujanto, Psikologi Umum (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), Cet. Ke- 12, h. 31.

6Onong Uchjana effendi, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung: Citra

Aditya Bakti 2007) Cet. Ke-3 h. 254. 7Abu Ahmadi, Psikologi Umum, h. 67

8Abu Ahmadi, Psikologi Umum, h. 69

9Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2012),

Cet. Ke-28, h. 206.

Page 29: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

18

mendefinisikan informasi “sebagai segala sesuatu yang mengurangi ketidak

pastian atau mengurangi jumlah alternatif dalam situasi”.10

b. Respon Afektif

Respon afektif merupakan tanggapan atau reaksi yang erat kaitannya

dengan perasaan dan keadaan pribadi seseorang, sehingga bersifat subyektif.

Karena gejala perasaan dapat dipengaruhi oleh keadaan jasmani (kesehatan),

keadaan dasar individu (pembawaan) dan keadaan individu pada suatu waktu

(mood).11

Menurut Prof. Hukstara perasaan merupakan “suatu fungsi jiwa untuk

mempertimbangkan dan mengukur sesuatu menurut rasa senang dan tidak

senang”. Dalam siatuasi yang menyenangkan kita cenderung untuk menilai

sesuatu secara positif, sedangkan dalam situasi yang tidak menyenangkan kita

nilai secara negatif.12

Gejala perasaan dapat pula timbul melalui stimulus tertentu yang

datang dari luar, seperti tayangan televisi, siaran radio maupun bacaan koran

yang kerap kali berakibat pada timbulnya suatu kesan atau perasaan tertentu,

berupa semangat, senang, sedih, bahagia, dan takut.13

c. Respon konatif (behavioral)

Respon konatif dapat dipahami sebagai efek keberlanjutan dari tahapan

kognitif dan afektif, misalnya berawal dari tidak tahu menjadi tahu, setelah

tahu berlanjut pada tahapan afektif yang memberi kesan takut, senang, bahagia

dan sebagainya. Kesan-kesan tersebut memberikan reaksi yang berupa niat,

10

Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, h. 221. 11

Abu Ahmadi, Psikologi Umum, h. 101-103. 12

Agus Sujanto, Psikologi Umum, h. 75. 13

Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, h. 213.

Page 30: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

19

tekad dan upaya untuk melakukan suatu kegiatan atau tindakan. Jadi, efek

konatif tidak langsung timbul sebagai akibat terpaan media massa, melainkan

keberlanjutan dari respon kognitif dan afektif.14

3. Faktor Terbentuknya Respon

Seorang Psikolog Jerman William Stern dengan teori konvergensinya,

berpendapat bahwa perkembangan manusia itu ditentukan oleh faktor

eksternal dan faktor internal. stimulus merupakan faktor eksternal dan

individu merupakan faktor internal. Faktor yang paling kuatlah yang memberi

bentuk.15

Secara komprehensif kedua faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a. Faktor Internal

Faktor internal yaitu faktor yang ada dalam diri individu, yang terdiri

dari unsur jasmani dan rohani. keberadaan kedua unsur tersebut sangat

mempengaruhi individu dalam memberikan respon atau tanggapan. Unsur

jasmani atau fisiologis meliputi alat indra, syaraf serta pusat susunan syaraf.

Alat indra atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus, kemudian

syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor

ke pusat susunan syaraf, yaitu otak. Unsur rohani meliputi perasaan yang di

ekspresikan gerak tubuh, pikiran, fantasi dan sebagainya.

14

Onong Uchjana effendi, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, h. 319. 15

Agoes Soejanto, Psikologi Perkembangan (Jakarta: Rineke Cipta, 2005), Cet. Ke-8,

h. 177.

Page 31: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

20

Di dalam diri individu terjadi proses asosiasi atau pertautan antara

unsur-unsur tersebut, seperti otak menimbulkan kesan pada perasaan dan

perasaan menimbulkan ekspresi tubuh.16

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal yaitu faktor yang ada pada lingkungan. Lingkungan

merupakan serangkaian objek yang kemudian berubah menjadi suatu stimulus

atau pesan saat terjadi kontak dengan alat indra, artinya individu dikenai

berbagai macam stimulus yang ditimbulkan oleh keadaan lingkungannya.

Akan tetapi tidak semua stimulus mendapatkan perhatian, sehingga perlu

adanya persesuaian antara stimulus dengan apa yang dibutuhkan atau dirasa

menarik bagi individu.17

4. Proses Terjadinya Stimulus Respon

Teori stimulus, organism, response (SOR) semula berasal dari

psikologi. Kemudian juga menjadi teori komunikasi, karena obejek material

dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah manusia, yang ditinjau dari segi

sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi dan konasi.

Menurut stimulus response ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi

khusus terhadap stimulus khusus, artinya tidak semua stimulus direspon oleh

organism. Respon hanya diberikan terhadap stimulus yang ada persesuaian

atau yang menarik perhatian komunikan. Sehingga seseorang dapat

mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi

komunikan. Jadi, unsur-unsur dalam model ini adalah :18

16

Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum (Yogyakarta: Andi, 2004), Cet. Ke-4, h.

89-90. 17

Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, h. 91-92. 18

Onong Uchjana effendi, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, h. 254.

Page 32: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

21

a. Pesan (Stimulus, S)

b. Komunikan (Organism, O)

c. Efek (Response, R)

Prof. Dr. Mar’at dalam bukunya “Sikap Manusia, Perubahan serta

pengukurannya mengutip pendapat Hovland, Janis dan Kelley yang

menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variabel penting,

yaitu :

a. Perhatian

b. Pengertian

c. Penerimaan

Secara skematis keberlanjutan dari unsur model stimulus response

dapat dijelaskan sebagai berikiut:

Sumber: Onong Uchjana effendi, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi.

Skema tersebut memberikan gambaran bahwa stimulus atau pesan

yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak.

Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses

berikutnya komunikan mengerti, setalah itu organism mengolah stimulus

tersebut, sehingga terjadilah kesediaan untuk merubah sikap.19

19

Onong Uchjana effendi, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, h. 255-256.

Organisme :

Perhatian

Pengertian

Penerimaan

Stimulus

Respon

Page 33: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

22

B. Iklan

1. Pengertian Iklan

Kata iklan atau Advertising berasal dari bahasa Yunani, yang artinya

menggiring orang pada gagasan. pengertian iklan secara komprehensif adalah

semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang

atau jasa secara nonpersonal yang dibayar oleh sponsor tertentu.20

Maksud

kata “dibayar” pada definisi tersebut menunjukan fakta bahwa ruang atau

waktu bagi suatu pesan iklan pada umumnya harus dibeli. Adapun maksud

kata “nonpersonal” berarti suatu iklan melibatkan media massa.21

Menurut Otto Klepper dalam bukunya “Advertising Procedure”,

dijelaskan bahwa istilah advertising berasal dari bahasa latin yaitu ad-vere

yang berarti mengoperkan pikiran dan gagasan kepada pihak lain. Hal ini

merupakan salah satu bentuk komunkasi yang bertujuan untuk mempersuasi

para pendengar, pemirsa maupun pembaca agar mereka memutuskan untuk

melakukan tindakan sesuai pesan iklan pada media massa.22

Hal serupa dijelaskan Lovelock dan Wright, bahwa iklan adalah

bentuk komunikasi nonpersonal yang dilakukan pemasar untuk

menginformasikan, mendidik atau membujuk pasar sasaran. Melalui iklan,

sebuah perusahaan dapat mengkomunikasikan suatu produk yang dihasilkan.

Iklan mengajari masyarakat untuk memakai produk ini demi mengisi

kebutuhan dan peningkatan kualitas hidup.23

20

Alo Liliweri, Komunikasi Serba Ada Serba Makna, h. 536. 21

Morissan, Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu (Jakarta: KENCANA,

2012) Cet. Ke-2, h. 17-18. 22

Rendra Widyatama, Pengantar Periklanan (Jakarta: Buana Pustaka Indonesia,

2005) h. 13. 23

Alo Liliweri, Komunikasi Serba Ada Serba Makna, h. 537.

Page 34: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

23

2. Tujuan Iklan

a. Informatif

iklan informatif bertujuan untuk membentuk permintaan pertama.

Caranya dengan memberitahukan pasar tentang produk baru, menjelaskan

layanan yang tersedia dan membangun citra perusahaan.

b. Persuasif

Iklan persuasif bertujuan membujuk para penerima informasi agar

selektif terhadap suatu merek tertentu, di tengah arus periklanan yang

kompetitif, dengan membentuk keutamaan merek, lalu mendorong alih merek

sehingga merubah sikap atau persepsi mereka sebagaimana yang dikehendaki

oleh pengirim informasi.

c. Pengingat (reminding)

iklan pengingat bertujuan mengingatkan pembeli pada produk yang

sudah mapan bahwa produk tersebut mungkin akan dibutuhkan kemudian,

membuat pembeli mengingat tetap mengingat produk itu meskipun sedang

tidak musim dan mempertahankan kesadaran puncak.24

Selain itu tujuan iklan juga harus mengalami pengembangan atau tidak

statis melainkan dinamis seiring dengan selera audiens pada waktu dan tempat

tertentu. Sekurang-kurangnya ada beberapa bentuk pengembangan tujuan

iklan sebagai berikut:25

a. Pengembangan tujuan iklan sejalan dengan arah pemasaran, misalnya

dengan mempertimbangkan segmen audiens yang dituju dan saat ada

momentum besar seperti piala dunia.

24

M. Suyanto, Strategi Perancangan Iklan Tekevisi, h. 53-61. 25

Alo Liliweri, Komunikasi Serba Ada Serba Makna, h. 542-545.

Page 35: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

24

b. Jelas dan dapat diukur, yakni pesan-pesan apa saja yang harus ada di

dalam suatu pesan iklan serta dapat pula diukur tingkat ketercapaian

dan tingkat keterpengaruhan iklan terhadap audiens.

c. Praktis, yakni kemasan pesan iklan mudah dilihat, didengar dan mudah

diingat oleh audiens. Terlebih jika konten iklan berkaitan dengan

situasi dan kondisi terbaru seperti menjelang piala dunia.

d. Dapat diterima oleh departemen lain, sebuah iklan yang diluncurkan

merupakan keputusan dan tanggung jawab bersama dalam sebuah

departemen besar dalam perusahaan, karena untuk menghasilkan

sebuah iklan maka ada kerjasama antara produk dengan ide kreatif

terhadap isu iklan, baik dalam segi penulisan judul, bagian desain,

pembuatan videoklip.

e. Memiliki fleksibilitas tertentu, perencanaan pesan ataupun tujuan iklan

sewaktu-waktu dapat berubah tergantung pada situasi produk dan

situasi audeins. Terutama menjelang momentum besar seperti piala

dunia.

3. Jenis-Jenis Iklan

Menurut Bittner ada 2 jenis iklan, yaitu iklan standar dan iklan layanan

masyarakat. iklan standar adalah iklan yang ditata secara khusus untuk

keperluan memperkenalkan barang, jasa maupun pelayanan untuk konsumen

melalui media periklanan. Tujuan dari iklan ini yaitu untuk merangsang motif

dan minat para pembeli serta untuk mendapatkan keuntungan secara ekonomi

atau dengan kata lain iklan ini dapat disebut dengan iklan komersil.

Page 36: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

25

Iklan layanan masyarakat adalah iklan yang bersifat non profit dan

bersifat sosial keuntungan. Iklan ini berusaha mendapatkan atau membentuk

citra baik di tengah masyarakat. Umumnya iklan layanan masyarakat

bertujuan memberikan informasi dan pendidikan kepada masyarakat dalam

rangka pelayanan dengan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi, serta

bersikap positif terhadap pesan yang disampaikan. Jadi esensi yang

membedakan iklan standar dengan iklan layanan masyarakat terletak pada

tujuan keuntungan yang diraih dan diharapkan.26

4. Iklan Layanan Masyarakat

Iklan layanan masyarakat pertama kali didefinisikan oleh Komisi

Komunikasi Federal Amerika Serikat sebagai iklan yang dimuat tanpa biaya,

guna mempromosikan kebijakan pemerintah serta melayani kepentingan

masyarakat, seperti penyampaian gagasan dengan harapan akan diterima dan

dicontoh khalayak sasaran, dukungan terhadap hal tertentu yang sedang

dilancarkan pemerintah, ajakan untuk melakukan kegiatan sosial dan

membujuk masyarakat untuk memahami, mengakui dan memberikan

kesadaran tentang masalah-masalah sosial.27

Secara umum iklan layanan masyarakat (ILM) merupakan

penyampaian informasi singkat yang biasanya digunkan oleh lembaga amal,

nirlaba dan organisasi masyarakat dalam upaya mendidik masyarakat,

mempromosikan program dan menyediakan sumber untuk perubahan perilaku

26

Rendra Widyatama, Pengantar Periklanan, h. 66. 27

Sandra L. Beckwith, Publicity For Non Profit (USA: Kaplan Publishing, 2006), h.

63-64.

Page 37: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

26

individu maupun komunitas. Radio dan televisi merupakan sarana yang

umumnya digunakan untuk menyebarluaskan ILM.28

Efek iklan layanan masyarakat merupakan setiap perubahan yang

terjadi di dalam diri khalayak akibat menerima pesan-pesan yang bersifat

sosial melalui media massa. Melalui pesan yang disampaikan tersebut akan

menimbulkan efek bagi khalayak berupa efek kogintif, afektif dan konatif.

Dengan demikian, PSA merupakan bentuk pemasaran sosial, yang

merupakan penerapan prinsip-prinsip pemasaran untuk masalah sosial guna

membawa perubahan sikap dan perilaku di kalangan masyarakat umum atau

segmen populasi tertentu. menurut Kotler, Roberto dan Lee terdapat

klasifikasi pada sasaran pemasaran sosial, diantaranya:29

a. Behaviour Objective, pemasaran harus memiliki rencana dan desain

sasaran perilaku yang ingin dilakukan oleh target sasarannya. Contoh:

berhenti merokok, membuang sampah pada tempatnya.

b. Knowledge Objective, mengarah kepada data statistik fakta dan

informasi lainnya yang mampu membuat target sasarannya

termotivasi. Contoh, persentase orang yang meninggal karena

kebiasaan merokok.

c. Belief Objective, sasaran ini berhubungan dengan sikap, pendapat,

perasaan dan nilai yang dimiliki oleh target. Target memiliki

kepercayaan sebelumnya yang harus dirubah ataupun sugesti berupa

anggapan ada yang hilang saat tidak melakukan tindakan tersebut.

28

Palupi Widyastuti, Metode Penididikan Kesehatan Masyarakat (Jakarta: EGC,

2003), h. 234. 29

Rendra,PemasaranSosial,http://www.academia.edu/4126965/JURNAL_RENDA_

BHAKTICAKSA_0911223109; internet; diunduh pada 10 mei 2014.

Page 38: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

27

Menurut dewan periklanan di Amerika Serikat yang mensponsori iklan

layanan masyarakat, terdapat beberapa kriteria iklan layanan masyarakat,

diantaranya:30

a. Tidak komersil

b. Tidak bersifat keagamaan

c. Tidak bersifat politis

d. Berwawasan nasional

e. Diperuntukan untuk semua lapisan masyarakat

f. Diajukan oleh organisasi yang telah diakui dan diterima

g. Dapat diiklankan

h. Mempunyai dampak dan kepentingan tinggi sehingga patut

mendapatkan dukungan media lokal maupun nasional.

5. Iklan Layanan Masyarakat di TVe

Secara garis besar materi siaran TVe terdiri dari program informasi

pendidikan 20%, program pendidikan informal 20%, program pendidikan non-

formal 30% dan program pendidikan formal 30%. Materi pendidikan formal

mengacu kepada kurikulum dan ditujukan bagi siswa. Sedangkan program

non-formal bersifat umum yang lebih kepada pendidikan karakter.

Salah satu pendidikan non-formal yang tersedia pada program siaran

TVe, adalah Iklan Layanan Masyarakat (ILM). Tujuannya adalah untuk

menghimbau, mengajak dan memberi informasi mengenai pendidikan karakter

dan promo kebijakan kementerian. Pendidikan karakter yang disiarkan TVe

30

Wikipedia,IklanLayananMasyarakat,http://id.wikipedia.org/wiki/Iklan_layanan_m

asyarakat; internet; diunduh pada 10 mei 2014.

Page 39: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

28

melalui ILM berkenaan dengan nilai-nilai budi pekerti, seperti kejujuran,

kedisplinan serta rasa saling menghargai.

Salah satu iklan pendidikan karekter di TVe ialah iklan kejujuran dan

eskrim, Iklan tersebut berisi tentang nilai-nilai moral dan kejujuran yang

dikhususkan untuk menghimbau dan mengajak anak-anak agar selalu bersikap

jujur sekaligus memberikan informasi mengenai arti penting kejujuran. adapun

promo kebijakan kementerian yang disiarkan TVe, ialah promo kebijakan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (KEMENDIKBUD), yang meliputi

sosialisasi dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah), sosialisasi beasiswa

bidik misi dan promo program Pustekkom, seperti Jardiknas dan sosialisasi

rumah belajar untuk guru SD, SMP dan SMA.31

C. Televisi

1. Pengertian Televisi

Televisi secara etimologis terdiri dari kata tele dalam bahasa Yunani

yang berarti “jarak” dan kata visi yang berarti “citra atau gambar” dalam

bahasa Latin. Jadi, kata televisi berarti suatu sistem penyajian gambar berikut

suaranya dari suatu tempat yang berjarak jauh.32

Televisi adalah paduan radio (broadcast) dan film (moving picture),

segi jauhnya diusahakan oleh prinsip radio, kemudian segi penglihatannya

oleh gambar dan prinsip dari penggerakan gambar itu melalui unsur-unsur

film.33

31

Wawancara dengan Tuti Alawiyah (Produser Program TVe) Jakarta, 3 Juni 2014. 32

Sutisno, Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi dan Video (Jakarta:

Grasindo, 1993), h. 1. 33

Onong Uchjana effendi, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, h. 174.

Page 40: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

29

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, televisi adalah pesawat sistem

penyiaran gambar obyek yang bergerak yang disertai dengan bunyi (suara)

melalui angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar)

dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya menjadi

berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat didengar, digunakan

untuk penyiaran pertunjukan berita dan sebagainya.34

Media televisi pada hakikatnya merupakan suatu sistem komunikasi

yang menggunakan rangkaian gambar elektronik yang dipancarkan secara

cepat, berurutan dan diiringi unsur audio.35

2. Fungsi Televisi

a. Fungsi informasi, yaitu merujuk pada upaya penyebaran informasi dan

interpretasi yang obyektif mengenai berbagai peristiwa yang terjadi di

dalam dan di luar lingkungan sosial dengan tujuan kontrol sosial.

b. Fungsi pendidikan, merujuk pada dua fungsi yaitu, fungsi korelasi

sosial dan fungsi sosial. Media secara simultan menciptakan suatu

korelasi sosial antara suatu kelompok sosial dengan kelompok sosial

lainnya, untuk mencapai konsensus dalam ruang lingkup yang lebih

luas dan heterogen. Media Juga bisa berarti suatu upaya penyediaan

sumber belajar inovatif yang berbasis kurikulum sekolah serta

informasi mengenai pewarisan nilai dari satu generasi ke generasi

berikutnya.

34

Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia (Jakarta: Bina Aksara, 1986), Cet. Ke-3 h. 59. 35

Sutisno, Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi dan Video, h. 1.

Page 41: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

30

c. Fungsi hiburan, yaitu fungsi media untuk menghibur manusia.

Manusia cenderung untuk melihat dan memahami peristiwa atau

pengalaman manusia sebagai sebuah hiburan.36

3. Jenis-Jenis Televisi

a. Televisi penyiaran publik

Televisi penyiaran publik adalah lembaga penyiaran yang berbentuk

badan hukum yang didirikan oleh negara, bersifat independen, netral, tidak

komersial dan berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat.

Televisi Republik Indonesia (TVRI) adalah satu-satunya televisi

penyiaran publik di Indonesia, yang stasiun pusat penyiarannya berada di

Ibukota Negara Republik Indonesia.37

TVRI mempunyai tugas memberikan

pelayanan informasi, pendidikan hiburan yang sehat, kontrol dan perekat

sosial serta melestarikan budaya bangsa untuk kepentingan seluruh lapisan

masyarakat melalui penyelenggaraan penyiaran televisi yang menjangkau

seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.38

b. Televisi penyiaran swasta

Televisi penyiaran swasta adalah lembaga penyiaran yang bersifat

komersil berbentuk badan hukum Indonesia, yang bidang usahanya hanya

menyelenggarakan jasa penyiaran radio atau televisi.39

36

M. Alwi Dahlan, Manusia Komunikasi Komunikasi Manusia, (Jakarta: Kompas,

2008), h. 461-467. 37

Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran Pada Bab III Pasal. 14. 38

Undang-Undang No. 13 Tahun 2005 Tentang Penyiaran Publik Televisi Republik

Indonesia Pada Bab II Pasal. 4. 39

Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran Pada Bab III Pasal. 16.

Page 42: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

31

c. Televisi penyiaran komunitas

Televisi penyiaran komunitas adalah lembaga penyiaran yang

berbentuk badan hukum Indonesia, didirikan oleh komunitas tertentu, bersifat

independen dan tidak komersial, dengan daya pancar rendah, luas jangkauan

wilayah terbatas, serta untuk melayani kebutuhan komunitasnya.40

d. Televisi penyiaran berlangganan

Televisi penyiaran berlangganan adalah lembaga penyiaran berbentuk

badan hukum Indonesia, yang bidang usahanya hanya menyelenggarakan jasa

penyiaran berlangganan dan wajib terlebih dahulu memperoleh izin

penyelenggaraan penyiaran berlangganan. Lembaga penyiaran berlangganan

memancarluaskan atau menyalurkan materi siarannya secara khusus kepada

pelanggan melalui radio, televisi, multi media atau media informasi lainya.41

4. Televisi Edukasi (TVe)

TVe adalah lembaga penyedia konten siaran (content provider) yang

dikhususkan pada produksi program siaran instruksional atau pembelajaran

juga pendidikan karakter. Tujuan TVe ialah memberikan layanan siaran

pendidikan berkualitas untuk menunjang pendidikan nasional dan sebagai

media pembelajaran masyarakat yang berbasis pada Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK).

Dijelaskan dalam UU No. 32 Tahun 2002 tentang penyiaran bahwa

lembaga penyiaran publik atau lembaga penyiaran negara yang ada di

Indonesia adalah radio Republik Indonesia (RRI) dan Televisi Republik

Indonesia (TVRI), sehingga TVe selaku televisi yang berada dibawah naungan

40

Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran Pada Bab III Pasal. 21. 41

Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran Pada Bab III Pasal. 25.

Page 43: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

32

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (KEMENDIKBUD) tidak memliki

izin siaran secara mandiri, perannya hanya sebatas memproduksi konten siaran

pendidikan, oleh karena itu TVe menjalin kerjasam dengan lembaga penyiaran

publik (TVRI) dan lembaga penyiaran lokal atau daerah, untuk menerus-

siarakan hasil produksi program TVe secara Relay di stasiun televisi yang

terjalin kerja sama dengannya. dari apa yang sudah dijelaskan dapat di

simpulkan bahwa TVe selaku Content Provider fungsinya ialah memproduksi

program siaran pendidikan untuk kemudian hasil produksi tersebut

ditayangkan secara Relay di TVRI selaku Content Aggregator atau

penyelenggara program siaran yang berfungsi mentransmisi hasil produksi

program TVe agar bisa sampai dan saksikan publik ditelevisi seluruh

Indonesia. Secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut :

TVe dalam memproduksi konten siaran instruksional melakukan kerja

sama dengan berbagai sekolah di Indonesia, salah satunya SDN Cipayung 1

Ciputat, guna menyesuaikan kurikulum yang ada di sekolah dengan konten

siaran yang diproduksi TVe. Melalui aplikasi RPP (rencana pelaksanaan

pelajaran) yang ada pada website http://tve.kemdikbud.go.id/, guru bidang

studi dipinta mengisi formulir berupa studi yang diajarkan, materi yang

diberikan, kelas yang dituju.42

42Wawancara dengan Tuti Alawiyah (Produser Program TVe) Jakarta, 3 Juni 2014.

Content Provider

(TVe)

Content Aggregator

(TVRI) Transmission Televisi di

rumah

Page 44: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

33

D. Konsep Kejujuran

1. Pengertian Kejujuran

Jujur adalah kesesuaian antara berita yang disampaikan dan fakta,

antara fenomena yang diberitakan serta antara bentuk dan substansi. Jujur juga

merupakan sikap yang tulus dalam menjalankan sikap yang di amanatkan,

baik berupa harta maupun tanggung jawab. Orang yang melaksanakan amanat

dijuliki dengan sebutan “al-amin”, yakni orang yang terpercaya, jujur dan

setia. Dinamai demikian karena sesuatu yang diamanatkan kepadanya menjadi

aman dan terjamin dari segala bentuk gangguan, baik yang datang dari dirinya

sendiri maupun orang lain. Sifat jujur dan terpercaya merupakan sesuatu yang

sangat penting dalam segala aspek kehidupan, seperti dalam kehidupan rumah

tangga, perniagaan, perusahaan dan lain-lain.43

Hal serupa juga dijelaskan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

bahwa jujur adalah lurus hati, tidak berbohong, tidak curang, tulus ikhlas.

Sedangkan kejujuran merupakan sifat jujur, ketulusan hati, kejujuran hati.

Oleh karena itu, pengertian kejujuran atau jujur adalah tidak berbohong,

berkata atau memberikan informasi sesuai kenyataan.44

43

Shafwat Abdul Fattah, Mungkinkah Kita Jujur, (Jakarta: Gema Insani, 2005), h.27-

29 44

Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 305.

Page 45: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

34

2. Pembagian kejujuran

Imam al-Ghazali membagi sikap benar atau jujur (Shiddiq) kedalam

beberapa jenis, yaitu:45

a. Jujur dalam lisan atau bertutur kata. Kejujuran seperti ini hanya terjadi

dalam menyampaikan berita atau pembicaraan yang mengandung

berita.

b. Jujur dalam berniat dan berkendak. Kejujuran seperti ini mengacu

kepada konsep ikhlas, yaitu tiada dorongan bagi seseorang dalam

segala gerakan dan tindakannya selain dorongan karena Allah. Jika

dicampuri dorongan obsesi dari dalam jiwanya, maka batalah

kebenaran niatnya. Orang yang sperti ini dapat dikatakan sebagai

pembohong. Oleh karena itu, salah satu makna jujur mengacu kepada

ketulusan niat atau ikhlas.

c. Jujur dalam berobsesi atau bercita-cita, yaitu tekad yang kuat,

sungguh-sungguh dan tulus untuk melakukan kebaikan, guna

membuktikan kebenaran yang diyakininya.

d. jujur dalam menepati obsesi, yaitu apabila berjanji dan berobsesi tidak

hanya berhenti pada tekad atau angan-angan saja tetapi bersungguh-

sungguh pula untuk merealisasikan cita-cita tersebut.

e. Jujur dalam beramal, yaitu berbuat secara sunggug-sungguh dan tulus

sehingga tercapai keselarasan antara teori (isi hati) dengan perbuatan

atau tindakan sehari-hari.

45

Shafwat Abdul Fattah, Mungkinkah Kita Jujur, h. 20-25

Page 46: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

35

f. Jujur atau benar yang memiliki drajat tertinggi dan paling mulia adalah

kejujuran dalam maqam-maqam (tingkatan rohaniah) Bergama, yaitu

kesungguhan dan ketulusan dalam menempun proses-proses pensucian

diri agar dapat mendekatkan diri pada Tuhan.

3. Faktor-faktor Pendorong Kejujuran

Al-Mawardi dalam kitabnya Adab ad-Dunya wad-Din menyebutkan

beberapa perkara yang mendorong berlaku jujur. Diantaranya adalah:46

a. Akal, karena akal pasti mencela kedustaan. Apalagi jika kebohongan

itu sama seklai tidak mendatangkan manfaat atau menolak mudharat.

Akal mengajak untuk berbuat sesuatu yang dianggap baik dan akal

mengahalangi seseorang berbuata sesuatu yang dianggap buruk.

b. Agama yang mengajarkan untuk mengikuti kejujuran dan melarang

dusta. Karena syari’at tidak mungkin mengajarakan apa yang dianggap

berbahaya oleh akal. Sebaliknya, syari’at datang untuk mempertegas

bahaya dusta yang telah dinyatakan oleh akal. Syari’at melarang dusta

meski terkadang dapat memberi manfaat atau menolak bahaya,

sementara akal hany melarang sesuatu yang tidak mendatngkan

manfaat, tetapi tidak menolak bahaya.

c. Muru’ah, harga diri mencegah seseorang berbuat bohong dan

sebaliknya mengajak kepada kebaikan. Ia terkadang mencegah

seseorang untuk berbuat seseuatu yang tidak disukai, terlebih lagi yang

dianggap buruk.

46

Sa’id Abdul Azhim, Jujurlah dan Allah Mencintaimu, (Jakarta: FIKR, 2007), h. 29-

30.

Page 47: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

36

d. Ingin dikenal sebagai orang yang jujur, sehingga pernyataannya tidak

ditolak. Seorang sastrawan berkata “hendaknya yang menjadi rujukmu

adalah kebenaran dan yang menjadi pendorongmu adal kejujuran,

karena kebenaran adalah penolong yang paling kuat dan kejujuran

adalah teman yang paling mulia.”

Page 48: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

37

BAB III

GAMBARAN UMUM SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT

1. Sejarah Berdirinya SDN Cipayung 1 Ciputat

SDN Cipayung 1 Ciputat berdiri sejak tahun 1974, sejak awal

berdirinya sampai dengan tahun ini usia berdiri sekolah terhitung 38 tahun.

SDN Cipayung 1 Ciputat mendapatkan izin pendirian dari Kanwil Depdikbud

Banten. Seiring berjalannya waktu SDN Cipayung 1 Ciputat semakin

membenah diri, mulai dari pembenahan kelas, menambah guru-guru

berkualitas, serta sistem pengajaran yang selalu diperbarui membuat

kepercayaan masyarakat terhadap sekolah ini semakin meluas. Dengan

semangat kerja keras yang terus dijalankan, pada tahun 2005 Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan provinsi Banten memberikan kepercayaan

kepada SDN Cipayung 1 Ciputat untuk menyandang status

“TERAKREDITASI A”.

Sekolah ini berdiri di atas lahan tanah seluas 1. 250 M², terdiri dari

gedung seluas 1.000 M² dan halaman seluas 250M². luas lahan gedung terdiri

dari 5 ruang kelas dengan luas 9 X 8 M² perkelas. 1 ruang guru dengan luas 9

X 8 M², 1 ruang kelas sekolah seluas 9 X 8 M², ruang perpustakaan seluas 3 X

8 M² dan ruang laboratorium dengan luas 9 X 8 M².1

1SDN Cipayung 1 Ciputat, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( Dewan

Pendidikan Pemerintah kota Tangsel: Tahun ajaran 2014/2015), h. 5.

Page 49: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

38

2. Visi dan Misi SDN Cipayung 1 Ciputat

Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,

pengetahuan, keperibadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup

mandiri dan melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Melalui visi dan

misi SDN Cipayung 1 Ciputat berusaha mengupayakan tercapainya tujuan

pendidikan dasar.

Visi SDN Cipayung 1 Ciputat adalah menjadi sekolah yang memiliki

mutu lulusan yang berakhlak mulia, cerdas, terampil, modern dan unggul

dalam prestasi. Mengetahui dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta

cinta budaya Indonesia sesuai dengan ajaran agama.

Misi SDN Cipayung 1 Ciputat,yaitu :2

a. Menanamkan dasar-dasar perilaku berbudi pekerti dan berkahlak mulia.

b. Menumbuhkan dasar-dasar kemahiran membaca, menulis, berhitung, lancar

dan khatam Alqur’an.

c. Menciptakan lulusan terbaik tingkat Kota Tangerang Selatan secara

bertahap dan berkesinambungan.

d. Menumbuhkan dasar-dasar kemahiran berkomunikasi dalam bahasa

Inggris.

e. Menjuarai beberapa kejuaraan tingkat Kota dan Provinsi di bidang

olahraga, seni budaya dan keterampilan.

f. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan kemampuan

berfikir logis, kritis dan kreatif.

2SDN Cipayung 1 Ciputat, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, h. 11-12.

Page 50: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

39

g. Menumbuhkan sikap toleran, tanggung jawab, kemandirian dan kecakapan

emosional.

h. Memberikan dasar-dasar keterampilan hidup, kewirausahaan, dan etos

kerja.

i. Membentuk rasa cinta terhadap tanah air.

3. Gambaran Umum Siswa Kelas 6 SDN Cipayung 1 Ciputat

Siswa kelas 6 SDN Cipayung 1 Ciputat berjumlah 50 orang, terdiri

dari siswa laki-laki 24 orang dan perempuan 26 orang. Waktu belajar siswa

kleas 6 dimulai dari hari senin hingga sabtu pada jam 07.15 sampai dengan

jam 12.50 dan memiliki kurikulum sebagai berikut:3

a. Kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak Mulia. Mata pelajaran

ini dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta

berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti maupun

moral.

b. Kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian. Mata

pelajaran ini dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan

peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta peningkatan kualitas

dirinya. Kesadaran dan wawasan mencakup sadar akan tanggung

jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak dan

sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi dan nepotisme.

3SDN Cipayung 1 Ciputat, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, h. 14-16.

Page 51: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

40

c. Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Mata

pelajaran ini dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu

pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berfikir ilmiah secara

kritis, kreatif dan mandiri.

d. Kelompok mata pelajaran Estetika. Mata pelajaran ini dimaksudkan

untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan

kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni baik dalam

kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri

hidup dan dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga mampu

menciptakan kebersamaan yang harmonis.

e. Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olah raga dan Kesehatan. Mata

pelajaran ini dimaksudkan meningkatkan potensi fisik serta

membudayakan sportivitas dan kesadaran hidup sehat.

B. Ruang Lingkup Iklan “Kejujuran dan Es krim”

1. Sekilas Tentang Iklan “Kejujuran dan Es Krim”

Iklan kejujuran dan es krim merupakan suatu tayangan yang

menampilkan potret interaksi antara anak dan orangtua yang berkenaan

dengan kejujuran. Terdapat beberapa indikator atau isi pesan yang terkandung

dalam iklan “kejujuran dan es krim” yaitu mengenai kejujuran, amanah dan

malu.

Iklan ini menyiratkan suatu pesan kepada publik khususnya anak usia

sekolah dasar agar menyadari bahwa orangtua sebagai sosok yang

membesarkan, mendidik serta memantau perkembangan mental anaknya, akan

menyadari apabila ada perubahan terkait dengan sikap anaknya atau ada

Page 52: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

41

gerak-gerik yang mencurigakan dari anaknya. Melalui iklan ini, tercipta

sebuah pengetahuan serta kesadaran kepada anak bahwa kebohongan pada

akhirnya akan ketahuan. Apabila kebohongan tersebut terungkap maka akan

menimbulkan rasa malu.

Iklan “kejujuran dan es krim” diakhiri dengan pesan tertulis “jangan

kotori kejujuran sekecil apapun”. Pesan tertulis ini ini guna menyadarkan anak

agar berkata jujur jika menginginkan sesuatu.4

2. Sinopsis Iklan “Kejujuran dan Es Krim”

Cerita dalam iklan ini bermula ketika seorang anak diminta tolong oleh

ibunya untuk membelikan kebutuhan di rumah, sebelum anak tersebut

berangkat kewarung tidak lupa Ibu menyampaikan pesan kepadanya untuk

mengembalikan sisa uang belanjaan. Selanjutnya anak tersebut berjalan

menuju warung dan membeli sesuai dengan apa yang diperintahkan ibunya.

Selesai belanja, anak terbut berjalan pulang seraya membawa hasil belanjaan

dan sisa uang kembalian yang digenggamnya. Dalam perjalanan pulang anak

tersebut menghentikan perjalanannya ketika melihat tukang penjual es krim

keliling dengan beberapa anak seusianya sedang asik menikmati es krim.

Iklan tersebut menunjukan cuaca pada saat itu panas sehingga

membuat anak itu sesekali mengusap keringat yang menetes di dahinya.

Kondisi tersebut semakin mendorongnya untuk membeli es krim seperti anak-

anak yang lain. Namun seiring dengan keinginannya untuk membeli es krim,

di saat yang bersamaan terbesit pesan ibu yang meminta agar mengembalikan

sisa uang kembalian belanja. Anak itupun terdiam bimbang, lalu beberapa saat

4Wawacara dengan Tuti Alawiyah (Produser Program TVe) Jakarta, 3 Juni 2014.

Page 53: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

42

kemudian anak tersebut tersenyum seraya mengangguk-anggukan kepalanya,

mengisyaratkan akan adanya sesuatu yang direncanakannya.

Merasa percaya diri dengan idenya dan tanpa menghiraukan himbauan

dari ibunya anak itupun nekad membeli es krim dengan sisa uang kembalian

belanja. Anak itupun berjalan pulang ke rumah sambil menikmati es krim,

namun karena jarak perjalanan yang tidak terlalu jauh antara penjual es krim

dengan rumahnya, anak itupun tergesa-gesa menghabiskan es krim tersebut.

Karena terlalu tergesa-gesa anak itupun pulang dan lupa membersihkan sisa es

krim yang masih menempel di mulutnya.

Sesampainya di rumah anak tersebut menemui ibunya seraya

memberikan hasil belanjaan. Di saat yang bersamaan ibunya menanyakan

uang kembalian belanja, merasa percaya diri dengan argumen yang telah

dipersiapkannya anak itupun dengan tenang menjawab pertanyaan ibunya

bahwa uang belanja yang diberikan ibunya tidak menyisakan kembalian

(uangnya pas) karena harga barangnya naik. Ibupun merespon pernyataan

anaknya dengan tenang sambil mengusap sisa es krim yang masih menempel

di mulut anaknya seraya berkata “oh kirain kembaliannya kamu belikan es

krim”. mendengar pernyataan ibunya sontak ketenangan anak itupun berubah

menjadi ketegangan dan nampak ekspresi wajah memerah dengan perasaan

malu. Iklan “kejujuran dan es krim” di tutup dengan pesan tertulis “sekecil

apapun jangan kotori kejujuran”. Hal ini dikarenakan kejujuran merupakan

dasar dari hubungan yang sehat serta komunikasi yang efektif.5

5Wawacara dengan Tuti Alawiyah (Produser Program TVe) Jakarta, 3 Juni 2014.

Page 54: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

43

3. Tim Produksi Iklan “Kejujuran dan Es krim”

Keberhasilan suatu program merupakan suatu kerja atau upaya

bersama dan sistematis tim produksi dalam mengolah program. Mulai dari

tahap pra produksi yang membicarakan rancangan program, kemudian tahap

produksi merupakan tahap eksekusi dari hasil rancangan program dan pasca

produksi yaitu tahap akhir berupa pengemasan secara keseluruhan yang

merupakan penggabungan dari unsure video, audio, naskah dan efek-efek

animasi sehingga menarik untuk disajikan. Berikut ini adalah nama-nama tim

produksi iklan “kejujuran dan es krim” di Televisi edukasi (TVe):6

a. Nur Arafah Mega (Divisi Perancangan) ialah orang yang mengatur

naskah maupun jabaran materi yang akan dibahas dalam program ini.

dengan berlandaskan GBIM dan JM (Garis Besar Isi Media dan

Jabaran Materi) maka naskah program ini dapat dibuat. Yang

kemudian akan diturunkan ke divisi produksi untuk dikemas sehingga

menjadi lebih menarik ketika ditayangkan di televisi.

b. Tuti Alawiyah (Produser Program) ialah orang yang bertugas mengatur

arus lalu lintas program siaran ketika sedang di produksi.

c. Aris Sunandar (Kameramen) ialah orang yang bertugas merekam

gambar selama produksi berlangsung dan memastikan bahwa tidak ada

kesalahan dalam pengambilan gambar.

d. Bardo Baskoro (Editor) ialah orang yang mengemas juga

penggabungan beberapa unsur yaitu video, audio, naskah serta efek-

efek animasi.

6Wawacara dengan Tuti Alawiyah (Produser Program TVe) Jakarta, 3 Juni 2014.

Page 55: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

44

BAB IV

HASIL TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Hasil Temuan

1. Deskripsi Responden

Responden pada penelitian ini adalah seluruh Siswa kelas 6 SDN

Cipayung 1 Ciputat Tangerang Selatan yang berjumlah 50 orang. Dalam

penelitian ini responden dikategorikan dalam dua bagian yaitu yang berjenis

kelamin laki-laki dan perempuan. untuk lebih jelasnya mengenai jumlah

responden berdasarkan jenis kelamin dapat diketahui pada tabel di bawah ini.

Tabel 1

Jenis Kelamin Responden

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1. Laki-laki 24 48

2. Perempuan 26 52

Jumlah 50 100

Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa frekuensi

responden perempuan lebih besar yaitu 26 orang dibandingkan dengan

frekuensi responden laki-laki yang jumlahnya 24 orang.

Lima puluh responden yang terdiri dari laki-laki dan peremupuan

tentunya memiliki latar belakang yang berbeda-beda salah satunya pada latar

belakang pendidikan terkahir orang tua responden. Diketahui bahwa terdapat

perbedaan pada tingkat pendidikan orang tua responden, mulai dari tingkatan

Page 56: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

45

sekolah dasar hingga perguruan tinggi, untuk lebih jelasnya dapat diketahui

pada tabel di bawah ini.

Tabel 2

Pendidikan Orang Tua

No.

Pendidikan\ Orang Tua

Bapak Ibu

F % F %

1. SD 1 2 2 4

2. SMP 11 22 14 28

3. SMA 30 60 28 56

4. Kuliah 8 16 6 12

Jumlah 50 100 50 100

Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui persentase pendidikan

terkahir orang tua responden yang terdiri dari bapak dengan pendidikan

terkahir SD berjumlah 2%, SMP 22%, SMA 60% dan Kuliah 16%. Kemudian

Ibu dengan pendidikan terkahir SD berjumlah 4%, SMP 28%, SMA 56% dan

Kuliah 12%. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

orang tua siswa SDN Cipayung 1 Ciputat berpendidikan SMA.

Untuk mengetahui latar belakang pekerjaan orang tua responden,

peneliti mengajukan satu pertanyaan dengan beberapa alternatif jawaban

mengenai profesi orang tua yang di kategorikan sebagai Pegawai, Guru, Polisi,

ABRI, Pedagang dan lain-lain. Data selengkapnya dapat diketahui pada tabel

dibawah ini.

Page 57: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

46

Tabel 3

Pekerjaan Orang Tua

No.

Pekerjaan\ Orang Tua

Bapak Ibu

F % F %

1. Pegawai 28 56 6 12

2. Guru 1 2 5 10

3. Polisi 3 6 - -

4. ABRI - - - -

5. Pedagang 17 34 10 20

6. Lainnya 1 2 29 58

Jumlah 50 100 50 100

Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui status pekerjaan orang tua

berdasarkan alternatif jawaban yang telah disediakan bagi responden, diketahui

bahwa persentase pekerjaan Bapak yang berstatus sebagai Pegawai berjumlah

56%, berstatus Guru 2%, berstatus Polisi 6%, berstatus ABRI 0%, berstatus

Pedagang 34%, dan Lainnya 2%. Persentase pekerjaan Ibu yang berstatus sebagai

Pegawai berjumlah 12%, berstatus Guru 10%, berstatus Polisi 0%, berstatus

ABRI 0%, Pedagang 20%, dan Ibu rumah tangga 58%. Dari data tabel di atas,

dapat diketahui bahwa mayoritas orang tua siswa yang terdiri Bapak dan Ibu

berstatus sebagai Pegawai dan Ibu rumah tangga. Hal tersebut terlihat dari

perolehan hasil persentase yang didapat melalui angket yang dibagikan kepada

sejumlah besar responden.

Page 58: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

47

Tabel 4

Tempat Tinggal

No. Tempat Tinggal Frekuensi Persentase

1. Komplek 2 4

2. Perkampungan 48 96

Jumlah 50 100

Berdasarkan data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa persentase

responden yang bertempat tinggal di komplek berjumlah 4% dan persentase

responden yang tinggal di perkampungan berjumlah 96%. Dari data tabel di

atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar Siswa SDN Cipayung 1 Ciputat

bertempat tinggal di wilayah perkampungan.

Frekuensi responden yang terdiri dari laki-laki 24 orang dan

perempuan 26 orang memiliki tingkat kegemaran menonton TV yang berbeda-

beda. Untuk mengetahui tingkat kegemaran tersebut, responden diajukan satu

pertanyaan dengan beberapa alternatif mulai dari sangat suka sampai tidak

suka. Untuk lebih jelasnya dapat diketahui pada tabel di bawah ini.

Tabel 5

Siswa yang suka menonton TV

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1. Sangat Suka 14 28

2. Suka 33 66

3. Kurang Suka 3 6

4. Tidak Suka - -

Jumlah 50 100

Page 59: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

48

Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa persentase

responden yang menjawab sangat suka berjumlah 28% terdiri dari persentase

laki-laki 10% & perempuan 18%, menjawab suka 66% terdiri dari persentase

laki-laki 34% & perempuan 32%, menjawab kurang suka 6% terdiri dari

persentase laki-laki 4% & perempuan 2%, sedangkan persentase pada

alternatif jawaban tidak suka adalah 0%.

Dari data tabel di atas diketehui bahwa sebagian besar siswa SDN

Ciayung 1 Ciputat cenderung suka menonton televisi dengan jumlah

persentase antara responden laki-laki dan perempuan yang relatif sama. Hal ini

dikarenakan televisi masih menjadi sumber utama bagi siswa (anak-anak)

untuk mendapatkan informasi tentang berbagai hal baik itu hiburan, informasi

serta pendidikan. Pilihan ini disebabkkan televisi merupakan satu-satunya

media audio-visual yang menghadirkan suara sekaligus gambar sehingga

mampu membuat siswa betah duduk berjam-jam untuk menyaksikan program

siaran televisi terlebih mampu menyajikan informasi jauh lebih cepat dan

lebih menarik ketimbang sumber-sumber informasi yang lain.

Responden yang terdiri dari laki-laki dan perempuan memiliki

keragaman pendapat mengenai seberapa sering menonton TV. Untuk

mengetahui jumlah responden yang sering menonton TV, Peneliti mengajukan

satu pertanyaan dengan beberapa alternatif jawaban yang gradasinya mulai

dari sangat positif hingga sangat negatif. data selengkapnya dapat diketahui

pada tabel di bawah.

Frekuensi responden yang terdiri dari laki-laki 24 orang dan

perempuan 26 orang memiliki intensitas waktu yang berbeda-beda dalam

Page 60: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

49

menyaksikan siaran televisi, mulai dari yang jarang menotn TV hingga sangat

sering menonton TV. Untuk lebih jelasnya dapat diketahui pada tabel dibawah

ini.

Tabel 6

Siswa yang sering menonton TV

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1. Sangat Sering 6 12

2. Sering 29 58

3. Kadang-Kadang 15 30

4 Tidak Sama Sekali - -

Jumlah 50 100

Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa persentase

responden yang menjawab sangat sering berjumlah 12% terdiri dari persentase

laki-laki 4% & perempuan 8%, menjawab sering 58% terdiri dari persentase

laki-laki 26% & perempuan 32%, menjawab kadang-kadang 30% terdiri dari

persentase laki-laki 18% & perempuan 12%, sedangkan persentase pada

alternatif jawaban tidak sama sekali adalah 0%. Dari data tabel di atas dapat

disimpulkan bahwa sebagian besar siswa SDN Cipayung 1 Ciputat sering

menonton TV adapun persentase responden perempuan lebih besar dibanding

pesentase responden laki-laki yang sering menonton TV disebabkan karena

pada umumnya perempuan lebih banyak menghabiskan waktu di rumah

sementara laki-laki lebih sering bermain di luar rumah.

Mayoritas responden sering menonton TV dikarenakan televisi

merupakan sarana telekomunikasi massa yang saat ini hampir tersedia di

Page 61: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

50

setiap rumah, dengan sarana yang memadai serta kemudahan untuk siswa

mengakases siaran yang ditayangkan sehingga sangat memungkinkan bagi

siswa (anak-anak) rutin menyaksikan siaran TV, terlebih seperti yang di

jelaskan sebelumnya bahwa TV masih merupakan sumber utama bagi anak-

anak untuk mendapatkan informasi tentang berbagai hal seperti informasi,

hiburan maupun pendidikan, ketimbang sumber informasi lain seperti internet

yang sarananya masih minim (laptop/komputer) selain itu juga butuh

perangkat pendukung lain (modem) untuk bisa mengaksesnya.

Untuk mengetahui frekuensi dan persentase responden yang pernah

menonton siaran TVe, Peneliti mengajukan pertanyaan dengan beberapa

alternatif jawaban kepada 50 responden. Data selengkapnya dapat dilihat pada

tabel di bawah.

Frekuensi responden yang terdiri dari laki-laki 24 orang dan

perempuan 26 orang dipintai keterangannya mengenai pernah atau tidaknya

menyaksikan program siaran TVe, informasi ini bertujuan untuk mengukur

kemungkinan yang dimiliki responden yang pernah menyaksikan siaran TVe

dengan respoden yang pernah menyaksikan iklan “kejujuran dan es krim”.

Data selengkapnya dapat diketahui pada tabel dibawah ini.

Tabel 7

Siswa yang pernah menonton siaran TVe

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1. Pernah 29 58

2. Kadang-Kadang 9 18

3. Belum Pernah 12 24

Jumlah 50 100

Page 62: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

51

Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa persentase

responden yang menjawab pernah berjumlah 58% terdiri dari persentase laki-

laki 34% & perempuan 24%, menjawab kadang-kadang 18% terdiri dari

persentase laki-laki 10% & perempuan 8%, menjawab belum pernah 24%

terdiri dari persentase laki-laki 4% & perempuan 20%. Dari data tabel di atas

dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa SDN Cipayung 1 Ciputat

pernah menonton siaran TVe, namun terdapat selisih frekuensi dan prosentasi

antara responden laki-laki dan perempuan, yang mana jumlah frekuensi

responden laki-laki lebih besar dibanding perempuan.

SDN Cipayung 1 Ciputat merupakan satu-satunya sekolah dasar di

wilayah Tangerang Selatan yang mendapat fasilitas berupa parabola, TV serta

komputer untuk bisa mengakses program siaran TVe. Dengan adanya fasilitas

tersebut, SDN Cipayung 1 Ciputat memberlakukan penjadwalan bagi siswa di

hari dan waktu tertentu untuk menyaksikan program siaran TVe.

Program siaran TVe yang biasa disaksikan responden cukup beragam,

ada yang biasa menyaksikan siaran pendidikan, berita, hiburan dan terdapat

pula responden yang belum pernah menyaksikan program siaran TV sama

sekali. Untuk mengetahui frekuensi dan persentase responden yang biasa

menyaksikan siaran TVe, peneliti mengajukan satu pertanyaan dengan

beberapa alternatif jawaban. Data selengkapnya dapat diketahui pada tabel di

bawah.

Pada pertanyaan berikut ini responden yang pernah menyaksikan

siaran TVe dipintai keteranganya mengenai jenis program siaran apa yang

Page 63: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

52

biasanya disaksikan responden. Untuk mempermudah responden dalam

memberikan keterangannya, jawaban dikategorikan pada program siaran

pendidikan, berita, hiburan dan lain-lain. untuk mengetahui hasil jawaban

responden dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 8

Program siaran TVe yang biasa disaksikan oleh siswa

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1. Pendidikan 24 48

2. Berita 2 4

3. Hiburan 13 26

4. Lainnya 1 2

5. Belum Pernah 10 20

Jumlah 50 100

Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa program siaran

yang biasa disaksikan siswa SDN Cipayung 1 Ciputat selaku responden adalah

pendidikan dengan persentase berjumlah 48% terdiri dari persentase

responden laki-laki 22% & perempuan 26%, siaran berita 4% terdiri dari

persentase responden laki-laki 4% & perempuan 0%, siaran hiburan 26%

terdiri dari persentase responden laki-laki 16% & perempuan 10%, dan yang

menjawab lainnya 2%, selain itu terdapat responden yang belum pernah

menyaksikan siaran TVe dengan persentase 20% terdiri dari persentase

responden laki-laki 4% & perempuan 16%.

Pada pertanyaan selanjutnya responden dipinta keterangannya

mengenai pernah atau tidak menyaksikan iklan “kejujuran dan es krim”.

Informasi ini salah satunya untuk mengetahui korelasi antara responden yang

Page 64: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

53

pernah menonton TVe dengan yang pernah menyaksikan iklan “kejujuran dan

es krim”. Selain itu juga untuk mengetahui kecenderungan responden yang

pernah menyaksikan iklan tersebut dengan tanggapan responden baik koginitif

maupun afektif. Guna mempermudah responden dalam menjawab pertanyaan,

responden cukup dipinta menjawab pernah, kadang-kadang atau belum

pernah. Data selengkapnya dapat diketahui pada tabel dibawah ini.

Tabel 9

Siswa yang pernah menyaksikan iklan “Kejujuran dan Es Krim”

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1. Pernah 22 44

2. Kadang-Kadang 11 22

3. Belum Pernah 17 34

Jumlah 50 100

Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa persentase

responden yang menjawab pernah berjumlah 44% terdiri dari persentase laki-

laki 22% & perempuan 22%, menjawab kadang-kadang 22% terdiri dari

persentase laki-laki 14% & perempuan 8%, menjawab belum pernah 34%

terdiri dari persentase laki-laki 12% & perempuan 22%.

2. Respon Kognitif

Respon kognitif yaitu tanggapan yang mencakup kegiatan mental atau

segala upaya yang menyangkut aktivitas pada otak yang berupa ingatan

(memory). Ingatan ialah kemampuan jiwa untuk memperoleh informasi,

menyimpan dan mereproduksi kesan-kesan. Melalui kemampuan mengingat,

manusia mampu untuk menyimpan dan menimbulkan kembali sesuatu yang

Page 65: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

54

pernah diamati. Kemampuan manusia untuk menimbulkan kembali informasi

yang dahulu pernah diamati ke dalam sebuah tanggapan dapat disebut

reproduksi.

Berikut ini beberapa pertanyaan seputar kognitif yang terbagi menjadi

tujuh pertanyaan, dengan jumlah responden sebanyak lima puluh orang, yang

diawali dengan pendapat siswa mengenai contoh perilaku yang ditampilkan

“iklan kejujuran dan es krim,” adapun penilaian siswa terhadap iklan

“kejujuran dan es krim” cukup variatif mulai dari yang tidak baik sampai

dengan yang sangat baik. Untuk mengetahui hasil penilaian responden dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 10

Penilaian siswa terhadap contoh perilaku yang ditampilkan iklan

“kejujuran dan es krim”

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1. Sangat baik 2 4

2. Baik - -

3. Kurang Baik 20 40

4. Tidak Baik 28 56

Jumlah 50 100

Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa persentase

responden yang menjawab sangat baik berjumlah 4% terdiri dari persentase

responden laki-laki 0% dan perempuan 4%, persentase pada alternatif jawaban

baik 0%, menjawab kurang baik 40% terdiri dari persentase laki-laki 24% dan

perempuan 16% dan persentase responden yang menjawab tidak baik

berjumlah 56% terdiri dari persentase laki-laki 24% dan perempuan 32%. Dari

Page 66: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

55

data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebagain besar siswa SDN

Cipayung 1 Ciputat menilai perilaku yang ditampilkan pada iklan „kejujuran

dan es krim” adalah contoh perilaku yang tidak baik.

Penilaian responden terhadap contoh perilaku yang ditampilkan iklan

“kejujuran dan es krim” cukuplah beragam. Untuk mengetahui penilaian

responden terhadap iklan tersebut peneliti mengajukan satu pertanyaan dengan

beberapa alternatif jawaban. Data selengkapnya dapat diketahui pada tabel di

bawah ini.

Tabel 11

Penilaian siswa terhadap contoh perilaku yang ditampilkan pada iklan

“kejujuran dan es krim”

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1. Anak Berbohong 46 92

2. Anak Berbakti 3 6

3. Anak Pemalas - -

4. Anak Jujur 1 2

Jumlah 50 100

Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa persentase

responden yang menjawab anak berbohong berjumlah 92% terdiri dari

persentase laki-laki 46% dan perempuan 46%, menjawab anak berbakti 6%

terdiri dari persentase laki-laki 2% dan perempuan 4%, persentase pada

alternatif jawaban anak pemalas 0%, dan persentase responden yang

menjawab anak jujur berjumlah 2% terdiri dari persentase laki-laki 0% dan

perempuan 2%.

Page 67: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

56

Tabel 12

Pendapat siswa terhadap perilaku anak ketika membeli es krim dengan uang

kembalian yang seharusnya diberikan kepada Ibunya

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1. Sangat Setuju 2 4

2. Setuju 2 4

3. Kurang Setuju 17 34

4. Tidak Setuju 29 58

Jumlah 50 100

Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa persentase

responden yang menjawab sangat setuju berjumlah 4% terdiri dari persentase

laki-laki 2% & perempuan 2%, menjawab setuju 4% terdiri dari persentase

laki-laki 0% & perempuan 4%, menjawab kurang setuju 34% terdiri dari

persentase laki-laki 20% & perempuan 14%, dan persentase responden yang

menjawab tidak setuju berjumlah 58% terdiri dari persentase laki-laki 26% &

perempuan 32%. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa sebagaian besar

siswa SDN Cipayung 1 Ciputat tidak setuju terhadap sikap anak ketika

membeli es krim dengan sisa uang kembalian belanja yang seharusnya

diberikan kepada ibunya.

Page 68: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

57

Tabel 13

Iklan “kejujuran dan es krim” memberi siswa contoh jika berbohong pada

akhirnya ketahuan

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1. Sangat Setuju 23 46

2. Setuju 13 26

3. Kurang Setuju 9 18

4. Tidak Setuju 5 10

Jumlah 50 100

Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa persentase

responden yang menjawab sangat setuju berjumlah 46% terdiri dari persentase

laki-laki 18% & perempuan 28%, menjawab setuju 26% terdiri dari persentase

laki-laki 8% & perempuan 18%, menjawab kurang setuju 18% terdiri dari

persentase laki-laki 12% & perempuan 6%, dan persentase responden yang

menjawab tidak setuju berjumlah 10% terdiri dari persentase laki-laki 10% &

perempuan 0%. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa sebagaian besar

siswa SDN Cipayung 1 Ciputat sangat setuju bahwa iklan “kejujuran dan es

krim” memberikan contoh jika berbohong pada akhirnya akan ketahuan.

Page 69: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

58

Tabel 14

Iklan “kejujuran dan es krim” memberi siswa informasi mengenai pentingnya

kejujuran ketika mengerjakan tugas dari orang tua

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1. Sangat Setuju 26 52

2. Setuju 18 36

3. Kurang Setuju 4 8

4. Tidak Setuju 2 4

Jumlah 50 100

Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa persentase

responden yang menjawab sangat setuju berjumlah 52% terdiri dari persentase

laki-laki 22% & perempuan 30%, menjawab setuju 36% terdiri dari persentase

laki-laki 18% & perempuan 18%, menjawab kurang setuju 8% terdiri dari

persentase laki-laki 4% & perempuan 4%, dan persentase responden yang

menjawab tidak setuju berjumlah 4% terdiri dari persentase laki-laki 4% &

0%.

Dari data di atas ditemukan bahwa bahwa sebagaian besar siswa SDN

Cipayung 1 Ciputat cenderung sangat setuju dengan informasi yang siswa

dapat mengenai pentingnya kejujuran ketika mengerjakan tugas dari orang tua

setelah menyaksikan “iklan kejujuran dan es krim.”

Page 70: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

59

Tabel 15

Iklan “kejujuran dan es krim” memberi siswa informasi tentang perlunya

kejujuran jika ingin sesuatu

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1. Sangat Setuju 17 34

2. Setuju 31 62

3. Kurang Setuju 2 4

4. Tidak Setuju - -

Jumlah 50 100

Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa persentase

responden yang menjawab sangat setuju berjumlah 34% terdiri dari persentase

laki-laki 18% & perempuan 16%, menjawab setuju 62% terdiri dari persentase

laki-laki 28% & perempuan 34%, menjawab kurang setuju 4% terdiri dari

persentase laki-laki 2% & perempuan 2%, dan persentase pada alternatif

jawaban tidak suka adalah 0%.

Tabel 16

Pendapat siswa terhadap pesan tertulis “sekecil apapun jangan kotori

kejujuran”

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1. Sangat Setuju 31 62

2. Setuju 14 28

3. Kurang Setuju 5 10

4. Tidak Setuju - -

Jumlah 50 100

Page 71: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

60

Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa persentase

responden yang menjawab sangat setuju berjumlah 62% terdiri dari persentase

laki-laki 36% & perempuan 26%, menjawab setuju 28% terdiri dari persentase

laki-laki 12% & perempuan 16%, menjawab kurang setuju 10% terdiri dari

persentase laki-laki 0% & perempuan 10%, sedangkan persentase pada

alternatif jawaban tidak setuju adalah 0%. Dari data di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagaian besar siswa SDN Cipayung 1 Ciputat sangat setuju dengan

pesan tertulis “sekecil apapun jangan kotori kejujuran.

3. Respon Afektif

Respon afektif yaitu pengetahuan yang meliputi segala macam

perasaan marah, gembira, sedih, kecewa, senang takut dan lain sebagainya.

Pada pengetahuan afektif inilah yang nantinya proses penghayatan terjadi,

baik ketika sedang menerima rangsangan maupun setelah menerima

rangsangan.

Pada bagian pengetahuan afektif pertanyaan terbagi menjadi tujuh.

untuk mengetahui sejauh mana respon siswa SDN Cipayung 1 Ciputat

terhadap iklan kejujuran dan es krim, maka terlebih dulu responden diberikan

pertanyaan mengenai apakah kamu suka iklan kejujuran dan es krim, karena

untuk mendapatkan respon atau tanggapan yang baik iklan “kejujuran dan es

krim” harus mendapatkan perhatian dari responden, kemudian penerimaan dan

tahap berikutnya baru kemudian pengertian lalu tanggapan. untuk mendapat

perhatian iklan tersebut harus memiliki daya tarik tertentu terhadap responden.

Page 72: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

61

Untuk mengetahui persentase responden yang menyukai iklan kejujuran dan

es krim dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 17

Apakah kamu suka iklan “kejujuran dan es krim”

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1. Sangat Suka 7 14

2. Suka 21 42

3. Kurang Suka 12 24

4. Tidak Suka 10 20

Jumlah 50 100

Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa persentase

responden yang menjawab sangat suka terhadap iklan “kejujuran dan es krim”

berjumlah 14% terdiri dari persentase laki-laki 8% dan perempuan 6%,

menjawab suka 42% terdiri dari persentase laki-laki 28% dan perempuan 14%,

menjawab kurang suka 24% terdiri dari persentase laki-laki 4% dan

perempuan 20%, dan persentase responden yang menjawab tidak suka

berjumlah 20% terdiri dari persentase laki-laki 8% dan perempuan 12%.

dari hasil temuan pada data tabel di atas diketahui bahwa frekuensi

responden perempuan sebagian besar menyatakan tidak suka terhadap iklan

kejujuran dan es krim, terlihat pada jumlah persentase perempuan yang

menjawab kurang suka sebesar 20% dan tidak suka sebesar 12% sementara

persentase perempuan yang menjawab sangat suka sebesar 6% dan suka

sebesar 14%, dibandingkan dengan jumlah frekuensi reponden laki-laki yang

sebagain besar menyatakan sangat kesukaannya terhadap iklan “kejujuran dan

Page 73: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

62

es krim,” terlihat pada jumlah persentase responden laki-laki yang menyatakan

sangat suka sebesar 8% dan suka sebesar 28%.

Berdasarkan hasil temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagain

besar responden laki-laki menyatakan suka dan sebaliknya responden

perempuan menyatakan tidak suka. kesimpulan tersebut dapat dipahami

karena perasaan suka merupakan efek yang muncul karena adanya daya tarik

tertentu pada iklan kejujuran dan es krim selaku objek yang diamati. Pada

umumnya objek memiliki daya tarik disebabkan karena adanya persesuaian

atau keselarasan antara objek dengan responden selaku subjek. Iklan kejujuran

dan es krim cenderung menampilkan gambaran perilaku anak laki-laki.

Pertanyaan selanjutnya berkenaan dengan bagaimana perasaan

responden setelah menyaksikan iklan kejujuran dan es krim, adapun fungsi

dari pada informasi tersebut ialah untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi

antara frekuensi responden yang suka iklan tersebut dengan frekuensi

responden yang merasa senang dengan iklan tersebut. Untuk dapat mengetahui

korelasi tersebut, responden diajukan satu pertanyaan dengan beberapa

alternatif jawaban yang dikategorikan melalui perasaan sangat senang hingga

tidak senang. Apakah perasaan suka dapat memunculkan perasaan baru berupa

sangat senang atau tidak senang. Untuk lebih jelasnya dapat diketahui pada

tabel di bawah ini.

Page 74: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

63

Tabel 18

Perasaan siswa setelah menonton iklan “kejujuran dan es krim”

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1. Sangat Senang 7 14

2. Senang 16 32

3. Kurang Senang 16 32

4. Tidak Senang 11 22

Jumlah 50 100

Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa persentase

responden yang menjawab sangat senang terhadap iklan “kejujuran dan es

krim” berjumlah 14% terdiri dari persentase laki-laki 8% dan perempuan 6%,

menjawab senang 32% terdiri dari persentase laki-laki 20% dan perempuan

12%, menjawab kurang senang 32% terdiri dari persentase laki-laki 14% dan

perempuan 18% dan persentase responden yang menjawab tidak senang

berjumlah 22% terdiri persentase laki-laki 6% dan perempuan 16%.

Dari hasil temuan pada data di atas, diketahui bahwa tidak

ditemukannya korelasi antara frekuensi responden yang pada pertanyaan

sebelumnya menyatakan suka dengan frekuensi responden yang menyatakan

senang. Dilihat dari frekuensi responden yang menyatakan kurang senang dan

tidak senang lebih besar dibanding frekuensi responden yang menyatakan

senang, sehingga dapat disimpulkan sebagian besar responden merasa kurang

senang. Dari hasil temuan data observasi yang peneliti dapatkan, diketahui

bahwa SDN Cipayung 1 Ciputat memiliki salah satu program pendidikan

akhlak yaitu dengan diadakannya kantin kejujuran. melalui program kantin

Page 75: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

64

kejujuran siswa dikondisikan untuk selalu bersikap jujur dalam transaksi

maupun berinteraksi dengan lingkungannya karena tidak ada satupun penjaga

di kantin tersebut hanya disediakan kotak tempat pembayaran dan kotak

pengambilan kembalian, dengan demikian siswa terbiasa untuk bersikap jujur

dan secara mental siswa terbentuk untuk mampu membedakan mana haknya

dan mana yang bukan haknya, sehingga secara empiris responden mampu

memberikan tanggapan yang tepat terkait dengan pertanyaan pada tabel di

atas.

Tabel 19

Penilaian siswa terhadap cerita iklan “kejujuran dan es krim”

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1. Sangat Bagus 6 12

2. Bagus 21 42

3. Kurang Bagus 11 22

4. Tidak Bagus 12 24

Jumlah 50 100

Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa persentase

responden yang menjawab sangat bagus berjumlah 12% terdiri dari persentase

laki-laki 6% dan perempuan 6%, menjawab bagus 42% terdiri dari persentase

laki-laki 30% dan perempuan 12%, menjawab kurang bagus 22% terdiri dari

persentase laki-laki 6% dan perempuan 16% dan persentase responden yang

menjawab tidak bagus berjumlah 24% terdiri dari persentase laki-laki 6% dan

perempuan 18%. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa sebagaian besar

Page 76: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

65

siswa SDN Cipayung 1 Ciputat menilai cerita iklan “kejujuran dan es krim”

bagus.

Dari data diatas diketahui bahwa sebagian besar responden yang

menyukai iklan “kejujuran dan es krim” memberikan penilaian yang bagus

terhadap cerita “iklan kejujuran dan eskrim,” penilaian responden disebabkan

karena adanya daya tarik iklan yang kemudian menimbulkan perasaan suka

dan perasaan suka tersebut yang menjadi latar belakang emosional responden

dalam memberikan penilaian yang bagus terhadap iklan tersebut.

Tabel 20

Perasaan siswa ketika melihat perilaku anak ketika membeli es krim dengan

uang kembalian belanja yang seharusnya diberikan kepada ibunya

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1. Sangat Suka 2 4

2. Suka 2 4

3. Kurang Suka 6 12

4. Tidak Suka 40 80

Jumlah 50 100

Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa persentase

responden yang menjawab sangat suka berjumlah 4% terdiri dari persentase

laki-laki 4% dan perempuan 0%, menjawab suka 4% terdiri dari persentase

laki-laki 2% dan perempuan 2%, menjawab kurang suka 12% terdiri dari

persentase laki-laki 8% dan perempuan 4%, dan persentase responden yang

menjawab tidak suka berjumlah 80% terdiri dari persentase laki-laki 34% dan

perempuan 46%. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

Page 77: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

66

siswa SDN Cipayung 1 Ciputat merasa tidak suka terhadap perilaku anak

ketika membeli es krim dengan uang kembalian belanja yang seharusnya

diberikan kepada ibunya.

Tabel 21

Perasaan siswa jika ketahuan berbohong

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1. Sangat malu 32 64

2. Malu 17 34

3. Biasa Saja 1 2

4. Tidak Malu - -

Jumlah 50 100

Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa persentase

responden yang menjawab sangat malu berjumlah 64% terdiri dari persentase

laki-laki 32% dan perempuan 32%, menjawab malu 34% terdiri dari

persentase laki-laki 16% dan perempuan 18%, menjawab biasa saja 2% terdiri

dari persentase laki-laki 0% dan perempuan 2%, sedangkan persentase pada

alternatif jawaban tidak malu adalah 0%. Dari data di atas dapat disimpulkan

bahwa sebagaian besar siswa SDN Cipayung 1 Ciputat merasa sangat malu

jika ketahuan berbohong seperti anak berkaos merah pada iklan “kejujuran

dan es krim.”

Page 78: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

67

Tabel 22

Perasaan siswa setelah mengetahui kebohongan pada akhirnya akan

ketahuan

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1. Sangat Takut 23 46

2. Takut 23 46

3. Biasa Saja 4 8

4. Tidak Takut - -

Jumlah 50 100

Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa persentase

responden yang menjawab sangat takut berjumlah 46% terdiri dari persentase

laki-laki 26% & perempuan 20%, menjawab takut 46% terdiri dari laki-laki

18% & perempuan 28%, menjawab biasa saja 8% terdiri dari persentase laki-

laki 4% & perempuan 4% , sedangkan persentase pada alternatif jawaban

tidak takut adalah 0%. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian

besar siswa SDN Cipayung 1 Ciputat merasa sangat takut untuk berbohong

setelah mengetahui jika berbohong pada akhirnya akan ketahuan.

Tabel 23

Siswa yang lebih suka jujur meskipun hal itu pahit dirasakan

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1. Sangat Suka 24 48

2. Suka 12 24

3. Kurang Suka 12 24

4. Tidak Suka 2 4

Jumlah 50 100

Page 79: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

68

Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa persentase

responden yang menjawab sangat suka berjumlah 48% terdiri dari persentase

laki-laki 26% dan perempuan 22%, menjawab suka 24% terdiri dari persentase

laki-laki 8% dan perempuan 16%, menjawab kurang suka 24% terdiri dari

persentase laki-laki 12% dan perempuan 12%, dan persentase responden yang

menjawab tidak suka berjumlah 4% terdiri dari persentase laki-laki 2% dan

perempuan 2%. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa sebagaian besar

siswa SDN Cipayung 1 Ciputat mengakui sangat suka jujur meskipun hal itu

pahit dirasakan.

Page 80: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

69

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

berdasarkan pembahasan yang telah Penulis jelaskan pada bab-bab

sebelumnya dan dengan didukung oleh analisa data respon siswa SDN Cipayung

1 Ciputat, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Dari hasil temuan data pada respon kognitif telah diperoleh bahwa terdapat

keselarasan antara isi pesan yang terkandung dalam iklan “kejujuran dan

es krim” dengan respon siswa SDN Cipayung 1 Ciputat, hal ini

menunjukkan bahwa responden mampu memahami isi pesan yang

terkandung dalam iklan tersebut, hal ini diketahui dari hasil temuan melaui

sejumlah pertanyaan yang diberikan terhadap satu kelompok responden,

bahwa 96% responden menyatakan setuju jika ingin sesuatu harus berkata

jujur. Tingginya respon koginitif responden diduga dari hasil observasi

saat penelitian.

2. Dari hasil temuan data pada respon afektif telah diperoleh kesimpulan

bahwa siswa SDN Cipayung 1 Ciputat memberikan respon yang postif

terhadap iklan “kejujuran dan es krim”. hal ini ditunjukkan pada sejumlah

penilaian responden terhadap iklan tersebut.

Respon bermula pada adanya perhatian dari siswa terhadap iklan

tersebut, perhatian disebabkan karena adanya daya tarik tertentu pada

iklan, dengan adanya perhatian maka akan muncul penerimaan baru

kemudian pengertian. Respon siswa dinilai positif bermula pada

Page 81: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

70

pernyataan siswa yang menyukai iklan kejujuran dan es krim, perasaan

suka muncul karena adanya daya tarik pada iklan berupa cerita iklan yang

dinilai bagus oleh sebagian besar siswa.

B. Saran

Iklan layanan masyarakat merupakan ajakan atau himbauan kepada

masyarakat untuk melakukan suatu tindakan demi kepentingan umum atau

mengubah suatu kebiasaan maupun perilaku masyarakat. Namun prioritas

penayangan iklan layanan masyarakat khususnya di Indonesia masih sangat

minim. Oleh karena itu, melalui penelitian Penulis mencoba memberikan

saran bagi masyarakat, Instansi, juga Pemerintah.

1. Bagi Masyarakat, Penulis berharap melalui iklan kejujuran dan es krim

masyarakat dapat mengetahui berbagai jenis iklan yang salah satunya ialah

iklan layanan masyarakat dan memahami fungsi serta pentingnya iklan

layanan masyarakat.

2. Bagi Siswa, penulis berharap agar isi pesan yang terkandung pada iklan

kejujuran dan es krim mampu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari

siswa baik di rumah, sekolah maupun di lingkungan sekitar rumah.

3. Bagi Televisi Edukasi (TVe), Penulis berharap agar TVe tidak hanya

sebagai Content Provider (penyedia konten) namun juga memiliki saluran

siaran sendiri tanpa harus relay di televisi lain untuk menyiarkan program

siaran pendidikan. Penulis juga berharap TVe meningkatkan jumlah

produksi iklan layanan masyarakat serta terus berupaya meningkatkan

kualitas pesan yang dipadu dengan kemasan iklan maupun strategi

periklanan yang menarik, juga memperluas jaringan pada media-media

Page 82: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

71

swasta agar mudah bagi masyarakat mengakses iklan layanan masyarakat

produksi TVe.

4. Bagi televisi swasta, Penulis berharap Iklan Layanan Masyarakat (ILM)

tidak lagi hanya sebagai stopper, yang baru akan disiarkan apabila terdapat

sisa halaman dari iklan komersil.

Page 83: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

72

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Teba, Sudirman. Membangun Etos Kerja Dalam Perspektif Tasawuf. Bandung:

Pustaka Nusantara, 2003.

Saefullah, Ujang. Kapita Selekta Komunikasi Pendekatan Budaya dan Agama.

Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007.

Supratikya. Komunikasi Antar Pribadi Tinjauan Psikologis. Yogyakarta: Kanisius,

1995.

Ghicara, Jenny. Mengatasi Perilaku Buruk Anak. Jakrta: Kawan Pustaka, 2006.

Ali, Mohamad. Pendidikan Untuk Pmebangunan Nasional Menuju Bangsa Indonesia

yang Mandiri dan Berdaya Saing Tinggi. Jakarta: Imtima, 2009.

Surbakti. Awas Tayangan Televisi Tayangan Misteri dan Kekerasan Mengancam

Anak Anda. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2008.

Widyatama, Rendra. Pengantar Periklanan. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher,

2007.

Kasali, Rhenald. Manajemen Periklanan. Jakarta: PT. Pustaka Utama Grafiti, Cet.

Ke-5, 1992.

Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,

Cet. Ke-8, 2009.

Ari, Kunto. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 1996.

Pusat Bahasa Depdiknas. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka,

2002.

Chaplin, J.P. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

Cet. Ke-9, 2004.

Poerwadarminta. Psikologi Komunikasi. Jakarta: UT, 1999.

Ahmadi, Abu. Psikologi Umum. Jakarta: Rineke Cipta, Cet. Ke-2, 1998.

Sujanto, Agus. Psikologi Umum. Jakarta: Bumi Aksara, Cet. Ke-12, 2004.

Uchjana, Onong. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti,

Cet. Ke-3, 2007.

Rakhmat, Jalaludin. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya, Cet. Ke-

28, 2012.

Soejanto, Agus. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rineke Cipta, Cet. Ke-8, 2005.

Walgito, Bimo. Pengantar psikologi Umum. Yogyakarta: Andi, Cet. Ke-4, 2004.

Morissan. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana, Cet. Ke-2,

2012.

Widyatama, Rendra. Pengantar Periklanan. Jakarta: Buana Pustaka Indonesia, 2005.

Beckwith, L. Sandra. Publicity For Non Profit. USA: Kaplan Publishing, 2006.

Widyastuti, Palupi. Metode Pendidikan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC, 2003.

Dahlan, M. Alwi. Manusia Komunikasi Komunikasi Manusia. Jakarta: Kompas,

2008.

Tim Penyusunan Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar

Bahasa Indonesia. Jakarta: Bina Aksara, Cet. Ke-3, 1986.

Sutisno. Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi dan Video. Jakarta: Grasindo,

1993.

Page 84: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

73

Jurnal

Renda Bhakticaksa, Pemasaran Sosial, Tersedia di-

http://www.academia.edu/4126965/JURNAL_RENDA_BHAKTICAKS

A_0911223109, internet; diunduh pada 10 mei 2014.

Undang-Undang

Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pada Bab V

Pasal. 13.

Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran Pada Bab III Pasal. 14.

Undang-Undang No. 13 Tahun 2005 Tentang Penyiaran Publik Televisi Republik

Indonesia Pada Bab II Pasal. 4.

Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran Pada Bab III Pasal. 16.

Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran Pada Bab III Pasal. 21.

Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran Pada Bab III Pasal. 25.

Internet

Antara News, “Din Syamsudin Kejujuran Menjadi “Barang” Mewah, tersedia di- http://antarajatim.com/lihat/berita/69297/din-syamsudin-kejujuran-jadi-barang-mewah; internet; diunduh pada 25 September 2014.

http://id.wikipedia.org/wiki/Iklan_layanan_masyarakat, internet; diunduh pada 10

mei 2014.

Page 85: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

ANGKET PENELITIAN SKRIPSI

RESPON SISWA SDN CIPAYUNG I CIPUTAT TERHADAP

IKLAN “KEJUJURAN DAN ES KRIM”

DI TELEVISI EDUKASI (TVe)

I. IDENTITAS RESPONDEN

Pendidikan Terakhir

Bapak : SD/SMP/SMA/KULIAH

Ibu : SD/SMP/SMA/KULIAH

Pekerjaan Orang Tua

Bapak : Pegawai/Guru/Polisi/ABRI/Pedagang/Lainnya…

Ibu : Pegawai/Guru/Polisi/ABRI/Pedagang/Lainnya…

Tempat Tinggal : Komplek/Kampung

II. PETUNJUK PENGISIAN ANGKET

Angket ini dibuat dengan tujuan penelitian skripsi sebagai tugas akhir perkuliahan

dalam rangka meraih gelar sarjana S1.

Pilih jawaban dengan tanda ( X ) pada jawaban yang dianggap sesuai dengan

pertanyaan.

Mohon mengisi jawaban dengan jujur.

Jawaban adik-adik merupakan hal yang berharga.

Atas kesediaan adik-adik saya ucapkan terima kasih.

III. DAFTAR PERTANYAAN

1. Apakah kamu suka menonton TV?

a. Sangat suka c. Kurang suka

b. Suka d. Tidak suka

2. Seberapa sering kamu menonton TV?

a. Sangat sering c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak sama sekali

3. Apakah kamu pernah menonton siaran TVe?

a. Pernah c. Belum pernah

b. Kadang-kadang

4. Program siaran apa yang biasanya kamu saksikan di TVe?

a. Pendidikan c. Hiburan e. Lainnya……

b. Berita d. Kuis

Page 86: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

5. Apakah kamu pernah menyaksikan iklan “kejujuran dan es krim” di TVe?

a. Pernah c. Belum pernah

b. Kadang-kadang

6. Apakah kamu suka dengan iklan “kejujuran dan es krim”?

a. Sangat suka c. Kurang suka

b. Suka d. Tidak suka

7. Bagaimana perasaan kamu melihat iklan “kejujuran dan es krim”?

a. Sangat senang c. Biasa saja

b. Senang d. Tidak senang

8. Bagaimana cerita iklan “kejujuran dan es krim”?

a. Sangat bagus c. Kurang bagus

b. Bagus d. Tidak bagus

9. Iklan “kejujuran dan es krim” menampilkan contoh perilaku?

a. Sangat baik c. Kurang baik

b. baik d. Tidak baik

10. Contoh perilaku seperti apa yang kamu lihat pada iklan “kejujuran dan es krim”?

a. Anak berbohong c. Anak pemalas

b. Anak berbakti d. Anak jujur

11. Bagaimana pendapat kamu mengenai sikap anak ketika membeli es krim dengan uang

kembalian belanja yang seharusnya diberikan kepada ibunya?

a. Sangat setuju c. Kurang setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

12. Iklan “kejujuran dan es krim” memberi kamu contoh, jika berbohong pada akhirnya

ketahuan?

a. Sangat setuju c. Kurang setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

13. Iklan “kejujuran dan es krim” memberi kamu informasi mengenai pentingnya

kejujuran ketika mengerjakan tugas dari orang tua?

a. Sangat setuju c. Kurang setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

14. Iklan “kejujuran dan es krim” memberi kamu informasi tentang perlunya kejujuran

jika ingin sesuatu?

a. Sangat setuju c. Kurang setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

Page 87: RESPON SISWA SDN CIPAYUNG 1 CIPUTAT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26868/1/JOJO...2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

15. Apakah kamu suka melihat perilaku anak ketika membeli es krim dengan uang

kembalian yang seharusnya diberikan kepada ibunya?

a. Sangat suka c. Biasa saja

b. Suka d. Tidak suka

16. Bagaimana perasaan kamu jika kamu ketahuan berbohong seperti anak pada iklan

“kejujuran dan es krim”?

a. Sangat malu c. Biasa saja

b. Malu d. Tidak malu

17. Bagaimana perasaan kamu ketika mengetahui, bahwa kebohongan pada akhirnya akan

ketahuan juga?

a. Sangat takut c. Biasa saja

b. Takut d. Tidak takut

18. Apakah kamu lebih suka jujur meskipun itu pahit dirasakan?

a. Sangat suka c. Kurang suka

b. Suka d. Tidak suka

19. Bagaimana pendapat kamu mengenai pesan tertulis “sekecil apapun jangan kotori

kejujuran”?

a. Sangat setuju c. Kurang setuju

b. Setuju d. Tidak setuju