Resensi Novel

23
NILAI NILAI KARAKTER DALAM NOVEL DENGARLAH NYANYIAN ANGIN KARYA HARUKI MURAKAMI MAKALAH (Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia) Oleh : Mia Rohmatul Hasanah 1137030043 Fisika 1 / B Dosen : Yeti Heryati, S.Pd. , M.Pd. UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

description

resensi novel

Transcript of Resensi Novel

NILAI NILAI KARAKTER DALAM NOVEL DENGARLAH NYANYIAN ANGIN KARYA HARUKI MURAKAMIMAKALAH(Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia)Oleh :Mia Rohmatul Hasanah1137030043Fisika 1 / B

Dosen : Yeti Heryati, S.Pd. , M.Pd.

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATIBANDUNG2013/ 2014

Kata Pengantar

Alhamdulilah puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT, atas selesainya penyusunan makalah ini. Dengan pertolongan dan hidayah-nya lah makalah muhkam dan mutasyabih dapat di selesaikan. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada nabi Muhammad SAW. Utusan dan manusia pilihan-Nya. Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah bahasa indonesia, di samping itu hardirnya makalah ini kami harapkan pembaca dapat memahami dan mengenal nilai karakter yang dapat di terapkan dalam kehidupan sehari hari. penyusun berharap agar para pembaca dapat memberikan keritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini.Akhirnya tim penulis berharap semoga makalah inidapat bermanfaat bagiseluruh pembaca.

Bandung, Desember 2013

Penyusun

Daftar Isi

Kata Pengantar...............................................................................................iDaftar Isi........................................................................................................iiBab I Pendahuluan1.1 Latar Belakang...................................................................................11.2 Batasan Masalah................................................................................21.3 Rumusan Masalah..............................................................................21.4 Tujuan................................................................................................21.5 Manfaat .............................................................................................2Bab II Pembahasan2.1 Pengertian Karakter (Penokohan)2.1.1 Pengertian karakter dan pengarakteran pada novel...................32.1.2 Pengertian Pendidikan Karakter ...............................................72.2 Analisis Novel Dengarlah Nyanyian Angin Berdasarkan nilai nilai karakter ..............................................................................................8 Bab III Penutup3.1 Simpulan.............................................................................................10 3.2 Saran...................................................................................................10DAFTAR PUSTAKA

BAB IPENDAHULUAN

I.1 Latar BelakangNovel merupakan salah satu bentuk karya seni yang bisa di nikmati dengan cara di baca. Novel sendiri dapat di nikmati dengan menghayati setiap tulisan yang di sertai imajinasi pembaca nya. Novel terdiri dari beberapa jenis . salah satunya novel fiksi dan non fiksi . Selain itu, menurut beberapa pakar, novel merupakan bentuk sastra yang paling populer di dunia. Bentuk sastra ini paling banyak dicetak dan paling banyak beredar, lantaran daya komunitasnya yang luas pada masyarakat (Jakob Sumardjo Drs). Sedangkan Novel menurut Dr.Nurhadi adalah bentuk karya sastra yang di dalamnya terdapat nilai-nilai budaya social, moral, dan pendidikan. Senada dengan itu , Novel menurut Drs. Rostamaji merupakan karya sastra yang mempunyai dua unsur, yaitu : unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik yang kedua saling berhubungan karena sangat berpengaruh dalam kehadiran sebuah karya sastra.Novel tersusun atas dua unsur, yakni unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik ialah unsur yang menyusun sebuah karya sastra dari dalam yang mewujudkan struktur suatu karya sastra, seperti : tema, tokoh dan penokohan, alur dan pengaluran, latae dan pelataran, dan pusat pengisahan. Sedangkan unsur ekstrinsik ialah unsur yang menyusun sebuah karya sastra dari luarnya menyangkut aspek sosiologi, psikologi, dan lain-lain.Pemahaman mengenai unsur unsur novel tersebut masih jarang di perhatikan oleh pembaca sehingga diperlukan pemahaman dan pengetahuan mengenai unsur ekstrinsik dan intrinsik agar kita dapat mengetahui pengertian unsur ekstrinsik dan intrinsik novel serta pengaruhnya terhadap kehidupan sehari hari pembacanya.

I.2 Batasan Masalah

Batasan masalah yang akan di analisis di novel ini adalah tentang nilai nilai karakter yang terdapat dalam novel dengarlah nyanyian angin.

I.3 Rumusan Masalah

Untuk lebih lanjut terarahnya penulisan makalah ini, maka penulis membatasi sebagai berikut :a. Apa pengertian karakter (penokohan) dan pendidikan karakter ?b. Bagaimana Analisis novel Dengarlah nyanyian angin karya Haruki Murakami berdasarkan tokoh dan penokohannya ?

1.4 Tujuan

Untuk lebih lanjut terarahnya penulisan makalah ini, maka penulis memilki tujuan sebagai berikut : a. Untuk mengertahui pengertian karakter (penokohan) dan pendidikan karakterb. Untuk mengetahui karakter tokoh pada novel Dengarlah nyanyian angin karya haruki murakamiI.5 ManfaatUntuk lebih lanjut terarahnya penulisan makalah ini , maka penuls memiliki manfaat sebagai berikut :a. Dapat mengetahui pengertian karakter (penokohan) dan pendidikan karakterb. Dapat mengetahui karakter tokoh yang ada di dalam novel Dengarlah nyanyian angin karya haruki murakami

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian Karakter dan Pendidikan Karakter

2.1.1 Pengertian Karakter dan Pengarakteran Pada Novel

Menurut bahasa (etimologis) istilah karakter berasal dari bahasa latin kharakter , kharassaein, dan kharax, dalam bahasa yunani character dari kata charassein yeng berarti membuat tajam dan membuat dalam . Dalam bahasa inggris character dan dalam bahasa indonesia digunakan dengan istilah karakter (Majid,2006). Sementara itu, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata karakter berarti sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain (Depdiknas,2011).Dari pendapat di atas, dapat di simpulkan bahwa karakter adalah sifat sifat kejiwaan , atau akhlak , budi pekerti yang membedakan atau menjadi ciri khas seseorang.Dalam novel, perwatakan atau penokohan terdapat pada tokoh. Tokoh sendiri memiliki pengertian pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita rekaan sehingga peristiwa itu menjalin suatu cerita, sedangkan penokohan adalah cara pengarang menampilkan tokoh-tokoh dalam cerita sehingga dapat diketahui karakter atau sifat para tokoh itu. Penokohan dapat digambarkan melalui dialog antartokoh, tanggapan tokoh lain terhadap tokoh utama, atau pikiran-pikiran tokoh. Melalui penokohan, dapat diketahui bahwa karakter tokoh adalah seorang yang baik, jahat, atau bertanggung jawab. Ditinjau dari peranan dan keterlibatan dalam cerita, tokoh dapat dibedakan atas :1. Tokoh primer/utama2. Tokoh sekunder/tokoh bawahan3.Tokoh komplementer/tokoh tambahan(Sudjiman, 1988:17-20; Sukada, 1987:160; Aminuddin:85-87).Dilihat dari perkembangan kepribadian tokoh, tokoh dapat dibedakan menjadi :1. Tokoh dinamis adalah tokoh yang kepribadiannya selalu berkembang. Sebagai contoh, tokoh yang semula jujur, karena terpengaruh oleh temannya yang serakah, akhirnya menjadi tokoh yang tidak jujur. Tokoh ini menjadi jujur kembali setelah ia sadar bahwa dengan tidak jujur penyakit jantungnya menjadi parah.

2. Tokoh statis adalah tokoh yang mempunyai kepribadian tetap.

Bila dilihat dari masalah yang dihadapi tokoh, dapat dibedakan menjadi :1.Tokoh yang mempunyai karakter sederhana adalah tokoh yang hanya mempunyai karakter seragam atau tunggal.2.Tokoh yang mempunyai karakter kompleks adalah tokoh yang mempunyai karakter beraneka ragam kepribadian, misalnya tokoh yang di mata masyarakat dikenal sebagai orang yang dermawan. Pembela kaum miskin, berusaha mengentaskan kemiskinan, ternyata ia juga menjadi Bandar judi. Sukada merangkum keempat pembagian di atas menjadi : 1.Tokoh datar (flat character), yakni tokoh yang sederhana dan bersifat statis.2. Tokoh bulat (round character ), yakni tokoh yang memiliki kekompleksan watak dan bersifat dinamis.Dilihat dari watak yang dimiliki oleh tokoh, dapat dibedakan atas tokoh protagonis, tokoh antagonis dan tritagonis.1. Tokoh Protagonis adalah tokoh yang wataknya disukai pembacanya. Biasanya, watak tokoh semacam ini adalah watak yang baik dan positif, seperti dermawan, jujur, rendah hati, pembela, cerdik, pandai, mandiri, dan setia kawan. Dalam kehidupan sehari-hari, jarang ada orang yang mempunyai watak yang seluruhnya baik. Selain kebaikan, orang mempunyai kelemahan. Oleh karena itu, ada juga watak protagonis yang menggambarkan dua sisi kepribadian yang berbeda. Sebagai contoh, ada tokoh yang mempunyai profesi sebagai pencuri. Ia memang jahat, tetapi ia begitu sayang kepada anak dan istrinya sehingga anak dan istrinya juga begitu sayang kepadanya. Contoh berikutnya bisa kita lihat, misalnya, pada tokoh yang dikenal masyarakat sebagai orang yang pelit, padahal dia adalah pemilik panti asuhan itu. Ia berbuat seakan-akan pelit untuk menutupi kedermawanannya. Ia takut tidak ikhlas dalam beramal saleh.2. Tokoh Antagonis adalah tokoh yang wataknya dibenci pembacanya. Tokoh ini biasanya digambarkan sebagai tokoh yang berwatak buruk dan negative, seperti pendendam, culas, pembohong, menghalalkan segala cara, sombong, iri, suka pamer, dan ambisius. Meskipun demikian, ada juga tokoh-tokoh antagonis yang bercampur dengan sifat-sifat yang baik. Contohnya, tokoh yang jujur, tetapi dengan kejujurannya itu justru mencelakakan temannya; tokoh yang setia kepada negara, padahal negaranya adalah negara penebar kejahatan di dunia; tokoh yang memegang teguh janji, tetapi janji itu diucapkan pada orang yang salah dan berakibat fatal.3. Tokoh Tritagonis adalah pelaku yang membantu dalam suatu cerita, baiktokoh protagonis maupun antagonis.Penyajian watak dan tokoh serta penciptaan citra tokoh terdapat beberapa metode, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya. Ada kalanya Pengarang melalui penceritaan mengusahakan sifat-sifat tokoh, pikiran, hasratdan perasaannya. Kadang menyisipkan komentar pernyataan setuju tidaknyaakan sifat-sifat tokoh itu.Secara garis besar dapat mengenal watak para tokoh dalam sebuah ceritayaitu melalui apa yang diperbuatnya melalui ucapan-ucapannya, melaluipenggambaran fisik seorang tokoh, melalui pikiran-pikirannya dan melaluipenerangan langsung dari pengarang.

Tokoh dalam karya rekaan selalu mempunyai sikap, sifat, tingkah laku, atau watak-watak tertentu. Pemberian watak pada tokoh suatu karya oleh sastrawan disebut perwatakan.

Ada beberapa cara memahami watak tokoh, diantaranya :1. Tuturan pengarang terhadap karakteristik pelakunya2. Gambaran yang diberikan pengarang lewat gambaran lingkungan kehidupannya maupun caranya berpakaian3. Menunjukkan bagaimana perilakunya4. Melihat bagaimana tokoh itu berbicara tentang dirinya sendiri5. Memahami bagaimana jalan pikirannya6. Melihat bagaimana tokoh lain berbicara dengannya7. Melihat bagaimana tokoh lain berbicara tentangnya8.Melihat bagaimanakah tokoh-tokoh yang lain itu memberi reaksi terhadapnya9.Melihat bagaimana tokoh itu dalam mereaksi tokoh yang lain

Suardi Tasrif mengemukakan 7 macam cara melukiskan perwatakan tokoh cerita, yaitu :1.Physical description; menggambarkan bentuk lahir dari pelaku cerita.2.Portroyal of throught streem of conscious ; pelukisan jalan pikiran atau apa yang terlintas dalam pikiran tokoh.3.Reaction to event: penggambaran tentang bagaimana reaksi pelaku terhadap kejadian-kejadian.4. Direct auther analysis: menganalisis langsung watak tokoh.5. Discussion of environment: pelukisan keadaan sekitar lingkungan pelaku,seperti keadaan kamar yang bisa memberi kesan jorok, dsb.6. Rection of others about to character: pelukisan mengenai bagaimana pandangan pelaku lain terhadap tokoh utama.7. Conversation of about to character: perbincangan oleh pelaku-pelaku lain terhadap tokoh utama, untuk memberi kesan terhadap tokoh utama.

Setiap pengarang ingin pembaca memahami tokoh atau perwatakan tokoh-tokoh yang ditampilkannya. Ada 2 cara menampilkan tokoh dan perwatakan tokoh dalam fiksi:1. Secara Analitik; yaitu pengarang langsung memaparkan tentang watak atau karakter tokoh, pengarang menyebutkan bahwa tokoh tersebut keras hati, keras kepala, penyayang dan sebagainya.2.Secara Dramatis; yaitu penggambaran perwatakan yang tidak diceritakan langsung, tetapi hal itu disampaikan melalui: (1) pilihan nama tokoh, (2) melalui penggambaran fisik atau postur tubuh, cara berpakaian, tingkah laku terhadap tokoh-tokoh lain, lingkungannya dan sebagainya (3) melalui dialog, baik dialog tokoh yang bersangkutan dalam interaksinya dengan tokoh-tokoh lain.

2.1.2 Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter menurut Thomas Lickona adalah pendidikan untuk membentuk kepribadian seseorang memlalui pendidikan budi pekerti, yang hasilnya terlihat dalam tindakan nyata seseorang yaitu tingkah laku yang baik, jujur bertanggung jawab, menghormati hak orang lain, kerja keras dan sebagainya. Aristoteles berpendapat bahwa karakter itu erat kaitannya dengan kebiasaan yang kerap di manifestasikan dalam tingkah laku. Menurut Elkind dan Sweet , pendidikan karakter adalah upaya yang di sengaja untuk membantu memahami manusia, peduli dan inti atas nilai-nilai etis / susila. Pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Russel Willams, menggambarkan karakter laksana otot , yang akan menjadi lembek jika tidak terlatih. Dengan latihan demi latihan , maka otot-otot karakter akan menjadi lembek dan akan mewujud menjadi kebiasaan (habit). Orang yang berkarakter tidak melaksanakan suatu aktivitas karena takut akan hukman, tatapi karena mencintai kebaikan.Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat di simpulkan bahwa pendidikan karakter adalah pendidikan untuk membentuk karakter seseorang . 2.2 Analisis Novel Dengarlah Nyanyian Angin Karya Haruki Murakami Berdasarkan Nilai- Nilai KarakterDi dalam novel Dengarlah nyanyian angin karya haruki murakami terdapat beberapa tokoh yang memiliki karakter yang berbeda dan unik. Diantaranya :a. Tokoh aku yang melambangkan sudut pandang orang pertama. Tokoh aku memiliki karakter : Pendiam terdapat dalam kalimat sewaktu kecil, aku adalah anak yang sangat pendiam. Karena khawatir, kedua orang tuaku membawaku ke seorang psikiater . Peduli terhadap orang lain, terdapat dalam kalimat kemarin , kamu tergeletak pingsan di lantai, jadi aku memapah mu ke arah mobil ku dan aku mengantar mu pulang ke rumah mu berdasarkan alamat yang tersimpan di dompet mu . Tidak terlalu menyukai orang kaya, terdapat dalam kalimat mendingan semua orang kaya ke laut aja deh ! Senang membaca buku karya pengarang yang sudah meninggal , terdapat dalam kalimat karya pengarang yang masih hidup tidak ada nilai- nilai nya kok

b. Tokoh Nezumi, sahabat tokoh aku yang melambangkan sudut pandang orang ketiga. Tokoh nezumi memiliki karakter : Tidak menyukai orang kaya meskipun dia sendiri memiliki keuangan yang cukup , terdapat dalam kalimat mereka itu nggak bisa apa-apa. Mual rasanya saat melihat mereka dengan wajah wajah sok kaya mereka Peduli terhadap orang yang kekurangan , terdapat dalam kalimat kita harus terus berpikir untuk dapat hidup. Sama seperti orang yang tidak memiliki uang untuk dapat menyambung hidup lebih tepatnya untuk makan. Senang mengutip kata kata dari sastrawan, terdapat dalam kaliamt sejak lahir manusia di ciptakan secara tidak adil, kata- kata dari John F. Kennedy Tidak terlalu menyukai kegiatan membaca buku , terdapat dalam kalimat Nezumi tidak pernah membaca buku. Aku tidak pernah melihatnya membaca buku selain koran dan surat .Nilai nilai yang terkandung dalam novel dengarlah nyanyian angin karya Haruki murakami adalah sebagai berikut :Pertama nilai sosial dimana para tokoh dalam novel ini tidak terlalu mementingkan harta untuk di nikmati sendiri tetapi lebih mementingkan kebutuhan orang lain yang lebih membutuhkan. Kedua nilai menghargai orang lain, dengan menghormati orang yang lebih tua untuk melakukan apa yang di butuhkannya terlebih dahulu sebelum melakukan apa yang di butuhkannnya.Ketiga nilai kejujuran dengan mengganti semua barang yang pernah di pinjam tokoh tetapi sang tokoh menghilangkannya lalu membelikan barang yang sama dengan berkata terlebih dahulu pada pemiliknya bahwa barang yang dulu di pinjamkan kepadanya sempat hilang dan dganti dengan yang baru.Keempat nilai persahabatan dicerminkan ketika tokoh nezumi membutuhkan tokoh aku dalam kesusahannya, tokoh aku tetap ad dan menemani tokoh nezumi meskipun tokoh nezumi sedang dalam keadaan yang tidak bahagia.Kelima nilai berbakti pada orang tua di cerminkan dengan kebiasaan tokoh aku menyemir sepatu ayahnnya yang baru pulang kerja. Tokoh aku tidak bisa meninggalkan hal itu karena dia begitu menghormati kedua orang tuanya.Keenam nilai menghargai kehidupan di cerminkan dengan memikirkan hari esok dan memikirkan bagaimana nasib mereka pada hari esok sehingga tokoh menghargai segaa bentuk kegiatan pada hari ini.Ketujuh nilai keagamaan di cerminkan ketika tokoh yang dekat dengan tokoh utama menceritakan bahwa dia pasti akan di beri keajaiban dari sang pencipta dengan usaha maksimal yang telah di lakukannya. Nilai- nilai di atas dapat di terapkan di kehidupan sehari-hari karena nilai-nilai tersebut di butuhkan dalam keadaan sebagai makhluk sosial. Secara tersirat, dalam novel ini pun tersimpan amanat yang menyarankan agar jangan berputus asa jika sudah melakukan usaha yang maksimal. Senada dengan itu, amanat lainnya menyiratkan bahwa sebagai makhluk sosial harus memikirkan orang lain dan jangan memikirkan diri sendiri karena masih banyak yang membutuhkan bantuan.

BAB IIIPENUTUP3.1 Kesimpulan

Karakter adalah sifat sifat kejiwaan , atau akhlak , budi pekerti yang membedakan atau menjadi ciri khas seseorang. Karakter itu erat kaitannya dengan kebiasaan yang kerap di manifestasikan dalam tingkah laku. Amanat yang menyarankan agar jangan berputus asa jika sudah melakukan usaha yang maksimal. Senada dengan itu, amanat lainnya menyiratkan bahwa sebagai makhluk sosial harus memikirkan orang lain dan jangan memikirkan diri sendiri karena masih banyak yang membutuhkan bantuan.

3.2 Saran

Dengan selesainya makalah ini kami sebagai penyusun sadar bahwa makalah ini masih jaun dari kesempurnaan maka dari itu kami minta saran dan kritikan yang bersifat membangun demi lancarnya pembuatan atau makalah selanjutnya. Dan semoga pembuatan makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

DAFTAR PUSTAKAAidani.2012.Mengenal Jenis Penokohan. Availabe at http://aidani-srg.blogspot.com/2012/07/mengenal-jenis-jenis-penokohan-pada.html diakses pada hari Senin, 30 Desember 2013 Pukul 16.45 WIBDepartemen Pendidikan Nasional.2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Keempat. Jakarta : Gramedia.Gunawan, Heri.2012.Pendidikan Karakter. Bandung : Alfabeta.Majid , Abdul. 2006.Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Kompetensi Guru. Bandung : Remaja Rosda Karya.Murakami, Haruki .2013.Dengarlah Nyanyian Angin. Jakarta: Gramedia.Wiki.2013.Novel. Available at http://id.wikipedia.org/wiki/Novel diakses pada hari Senin, 30 Desember 2013 Pukul 19.12 WIB