PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN...

102
PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN (CUTTING-GLUING ) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS RESENSI NOVEL (Sebuah Penelitian Tindakan pada Siswa Kelas XII SMA Plus Khadijah Islamic School Cilandak Jakarta Selatan Tahun Pelajaran 2010-2011) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (S.Pd) Dewi Yanti 106013000294 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010

Transcript of PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN...

Page 1: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN (CUTTING-GLUING ) DALAM PEMBELAJARAN

MENULIS RESENSI NOVEL (Sebuah Penelitian Tindakan pada Siswa Kelas XII

SMA Plus Khadijah Islamic School Cilandak Jakarta Selatan Tahun Pelajaran 2010-2011)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia pada Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

(S.Pd)

Dewi Yanti 106013000294

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010

Page 2: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

i

ABSTRAK

Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang memerlukan latihan agar dapat dikuasai dengan baik. Menulis juga memerlukan keterampilan yang cukup banyak seperti pilihan kata, keterkaitan paragraf, gaya bahasa, dan sebagainya. Oleh sebab itu, pembelajaran menulis harus mendapatkan perhatian lebih agar keterampilan menulis yang dianggap kompleks dan rumit dapat dikuasai dengan mudah.

Pada pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, khususnya dalam sastra, dikenal adanya menulis resensi. Menulis resensi merupakan kegiatan menulis yang memerlukan ingatan yang berintegrasi dengan kegiatan membaca karena seseorang harus cerdas membaca terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan meresensi. Menulis resensi buku, selain akan mengefektifkan kegiatan membaca, juga akan membuat diri kita dapat berlatih mengungkapkan pemahaman kita terhadap sebuah gagasan secara tertulis.

Kegiatan pembelajaran menulis resensi novel yang diberikan kepada siswa kelas XII ini menggunakan teknik Memotong dan Merekatkan (Cutting-Gluing). Teknik ini diberikan kepada siswa karena menurut peneliti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan teknik ini cukup menarik dan dapat menumbuhkan motivasi siswa untuk menyenangi kegiatan menulis resensi. Teknik cutting-gluing dilakukan dengan cara “memotong” dan “merekatkan” materi yang ada di dalam buku. Dengan kegiatan ini diharapkan tidak ada lagi siswa yang bersantai dalam kegiatan menulis. Berdasarkan uraian tersebut, penulis telah melakukan penelitian. Dalam skripsi ini, penulis mengajukan hipotesis diantaranya, penulis mampu mengajarkan pembelajaran menulis resensi novel dengan menggunakan teknik memotong dan merekatkan (cutting-gluing) pada siswa kelas XII SMA Plus Khadijah Islamic School, siswa kelas XII SMA Plus Khadijah Islamic School mampu menulis resensi novel dengan menggunakan teknik memotong dan merekatkan, dan teknik memotong dan merekatkan tepat digunakan dalam pembelajaran menulis resensi novel pada siswa kelas XII SMA Plus Khadijah Islamic School.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, dapat disimpulkan Penulis mampu mengajarkan pembelajaran menulis resensi novel dengan menggunakan teknik memotong dan merekatkan (cutting-gluing) pada siswa kelas XII SMA Plus Khadijah Islamic School. Hal ini didukung berdasarkan hasil penilaian siswa kelas XII SMA Plus Khadijah Islamic School terhadap tingkah laku guru dalam mengajar. Dengan nilai persentase rata-rata 91,2 % dengan kategori A (sangat baik), siswa kelas XII SMA Plus Khadijah Islamic School mampu menulis resensi novel dengan menggunakan teknik memotong dan merekatkan. Hal ini terbukti dari hasil pretest dengan rata-rata 5,97 dan setelah mengikuti posttest mencapai rata-rata 9,53. Perbedaan ini menunjukkan peningkatan sebesar 19,7%, Teknik memotong dan merekatkan tepat digunakan dalam pembelajaran menulis resensi novel pada siswa kelas XII SMA Plus Khadijah Islamic School. Hal ini terbukti berdasarkan uji statistik, diketahui t hitung t tabel yaitu 0,89 0,20 dalam tingkat kepercayaan 95 % dan derajat kebebasan 17.

Dari fakta-fakta di atas, penulis menyimpulkan bahwa semua hipotesis yang penulis rumuskan dalam penelitian ini dapat diterima.

Page 3: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah Swt semata, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, serta kesehatan rohani dan jasmani. Juga atas izin dan kasih-Nya penulis diberikan kemudahan sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pembelajaran Menulis Resensi Novel dengan Menggunakan Teknik Memotong dan Merekatkan (cutting-gluing) Sebuah Penelitian Tindakan Pada Siswa Kelas XII SMA Plus Khadijah Islamic School Cilandak-Lebak Bulus Jakarta Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011”. Shalawat dan salam semoga terlimpahcurahkan kepada sang utusan Allah Swt, yang menghindarkan kita dari jalan kegelapan yaitu Nabi Muhammad Saw.

Skripsi ini penulis susun untuk memenuhi salah satu syarat menempuh ujian sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Sekaitan dengan hal itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini belumlah sempurna. Meskipun demikian, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi kepentingan pendidikan.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis tidak luput dari berbagai hambatan dan rintangan. Tanpa bantuan dan peran serta berbagai pihak, karya ini tidak mungkin terwujud. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A., selaku Dekan FITK UIN Jakarta. 2. Bapak Drs. E. Kusnadi “bapaknya anak-anak PBSI” (mantan Kajur PBSI 2006

hingga 2010), bapak yang terlihat keras luarnya, namun lembut hatinya. Bapak yang selalu memberikan semangat pada penulis selama menjadi mahasiswa hingga meraih gelar sarjana. (terima kasih tak terhingga untuk jasamu);

3. Ibu Dra. Mahmudah Fitriyah ZA, M.Pd., “bundaku sayang” selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Sosok ibu penyayang yang juga dosen yang telah memberikan ilmu dan bimbingan yang sangat berharga bagi penulis selama ini (terima kasih bundaku, kasih sayangmu, kelembutanmu, dan senyummu yang memancarkan cinta dan ketenangan menghantarkanku mengenakan toga ini);

Page 4: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

iii

4. Ibu Rosida Erowati, M. Hum., selaku dosen pembimbing dan dosen Sastra yang sangat berpengaruh dalam penyelesaian skripsi ini, juga telah mengenalkan dan membangkitkan kecintaan penulis pada dunia sastra. (terima kasih untuk arahan, bimbingan, dan semangatmu untuku bunda);

5. Ibu Dra. Elvi Susanti, M.Pd., selaku dosen PBSI yang telah memberikan ilmu, motivasi, dan semangat kepada penulis hingga penyelesaian skripsi ini;

6. Bapak Dr. Alek, S.S, M.Pd., selaku Dosen PBSI yang telah memberikan ilmu dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini;

7. Bapak dan Ibu Dosen di lingkungan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta, yang selama ini telah membekali penulis berbagai ilmu pengetahuan;

8. Papa Yusuf Tuahuns dan Mama Nur Siauta tercinta, yang selalu memberi dukungan dan semangat kepada penulis untuk terus maju, dan selalu memberikan kasih sayangnya sampai detik ini (mama, papa, ini persembahan untukmu LOVE YOU FULL);

9. Adik-adik tersayang, Rahmadani, Fazrin Yusuf, Zulfi Wilda, Nazwa Yusuf, dan Jasya Yusuf yang selalu menemani hari-hari indahku dengan canda tawa, dan tangisan nakal mereka. (Adik-adiku kakak sayang kalian, kalian penyemangat hidupku, kakak akan terus kuat dan bertahan, berusaha untuk masa depan kalian, Love You All);

10. Nenek Farida Tuahuns/Lumintang dan Alm. Kakek Purnawirawan Achmad Tuahuns yang selalu memberikan dukungan dan doa yang tulus untuk penulis. (nenek, kakek kakak sayang kalian, tanpa kalian kakak tak mungkin dapat seperti sekarang ini…kakeku…engkau pasti tersenyum dari sana melihat cucumu ini dapat menyelesaikan semuanya dengan baik, ini untukmu kakekku…”kaka sayang tete paskali” ((bahasa daerah Ambon= kakak sangat sayang kakek));

11. Alfred “jantung hatiku” terima kasih atas dukungan dan semangat penuh yang diberikan untuk penulis hingga saat ini. (terima kasih abangku, engkau memiliki kekuatan besar yang mampu menyihirku menjadi sangat bersemangat dan bergairah dan dalam menjalani hari-hariku, termaksud dalam menyelesaikan skripsi ini, kau jadi inspirasiku, semangat hidup, dikala aku sedih, dikala ku dihina kau akan tetap membela, kau bintang di hatiku);

Page 5: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

iv

12. Seluruh pihak SMA Plus Khadijah Islamic School yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini;

13. Nunung Nurjanah Widya “sahabat sejatiku” terima kasih untuk dukungan dan semangatmu. (kau satu-satunya sahabat sejati yang ku miliki, kita jalani susah-senang bersama, canda tawa dan tangisan mengiringi persahabatan kita. Akhirnya terwujud sudah cita-cita kita untuk menyelesaikan skripsi dan mengenakan toga dalam waktu yang sama. Wie sayang oeng….);

14. Putri Minda dan Isroyati terima kasih untuk bantuan, semangat dan dukungan penuh atas terselesaikannya skripsi ini. (put,….terima kasih ya…);

15. Keluarga besar BEM-J PBSI terima kasih atas semangat yang telah kalian berikan padaku;

16. Seluruh mahasiswa/mahasiswi PBSI angkatan 2006 “teman-temanku seperjuangan” terima kasih atas dukunganya;

17. Bapak Sapri selaku pengurus tata usaha PBSI, yang selalu bersabar melayani mahasiswanya termasuk penulis;

18. dan untuk berbagai pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Semoga semua bantuan, dukungan, dan partisipasi yang diberikan kepada

penulis senantiasa mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah Swt. Serta diberikan balasan setimpal dari Allah Swt. Amin.

Akhirnya, penulis pun berharap, semoga skripsi ini bermanfaat bagi kemajuan pendidikan dan pembelajaran bahasa, khususnya pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia.

Jakarta, Desember 2010.

Penulis,

Page 6: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

v

DAFTAR ISI halaman

ABSTRAK ........................................................................................................ i KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii DAFTAR ISI .................................................................................................... v DAFTAR TABEL ............................................................................................ vi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... vii BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1 B. Identifikasi Masalah .................................................................... 4 C. Pembatasan Masalah ................................................................... 5 D. Rumusan Masalah Penelitian ...................................................... 5 E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5 F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6 G. Hipotesis ..................................................................................... 6

BAB II ACUAN TEORETIS A. Pengertian Menulis ..................................................................... 7 B. Pengertian Resensi Buku ............................................................ 9 C. Novel .......................................................................................... 15 D. Teknik Memotong dan Merekatkan (Cutting-Gluing).................. 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................... 28 B. Metode Penelitian ....................................................................... 28 C. Subjek Penelitian ........................................................................ 31 D. Desain Penelitian ........................................................................ 31 E. Instrumen Tindakan Kelas .......................................................... 33 F. Persiapan Pembelajaran .............................................................. 37 G. Instrumen Penelitian ................................................................... 38

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI HASIL ANALISIS, DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum SMA Plus Khadijah Islamic school ................ 40 B. Deskripsi Data Hasil Pengamatan Efek/ Hasil Intervensi

Tindakan ..................................................................................... 42 C. Pemeriksaan Keabsahan Data ..................................................... 50 D. Deskripsi dan Analisis Data Hasil pretest dan posttest

Pembelajaran Menulis Resensi Novel. ........................................ 51 E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel.......... 73 F. Interpretasi Hasil Analisis ........................................................... 79 G. Pembahasan Temuan Penelitian .................................................. 80

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan .................................................................................... 90 B. Saran .......................................................................................... 92

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 94 RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN

Page 7: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat permohonan ijin penelitian Lampiran 2 : Surat persetujuan penelitian dari SMA Plus Khadijah Islamic School Lampiran 3 : Daftar nama siswa kelas XII SMA Plus Khadijah Islamic School Lampiran 4 : Struktur organisasi SMA dan data guru SMA Plus Khadijah Islamic School Lampiran 5 : Instrumen pretest dan Posttest Lampiran 6 : Format Kriteria penilaian resensi novel Lampiran 7 : Format penilaian resensi novel Lampiran 8 : Kategori Pemerolehan skor dalam resensi novel Lampiran 9 : Format observasi tingkah laku siswa dalam pembelajaran Lampiran 10 : Format observasi tingkah laku guru dalam pembelajaran Lampiran 11 : Format jurnal siswa Lampiran 12 : Format angket Lampiran 13 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Lampiran 14 : Skenario pembelajaran Lampiran 15 : Format penilaian resensi novel Lampiran 16 : Kriteria penilaian resensi novel Lampiran 17 : Format penilaian teman sebaya (Peer Assessment) Lampiran 18 : Hasil observasi tingkakh laku guru dalam mengajar Lampiran 19 : Hasil jurnal siswa pertemuan pertama, kedua, dan ketiga Lampiran 20 : Hasil Angket Lampiran 21 : Hasil Penialain teman sebaya (Peer Assessment) Lampiran 22 : Hasil Pretest dan Posttest siswa Lampiran 23 : Foto kegiatan penelitian menulis resensi novel dengan menggunakan tenik memotong dan merekatkan di SMA Plus Khadijah Islamic School

Page 8: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia sebagai makhluk sosial selalu memiliki ketergantungan terhadap

orang lain. Untuk memfasilitasi ketergantungan tersebut manusia pun melakukan

proses komunikasi. Manusia melakukan komunikasi dengan menggunakan suatu

alat yang dinamakan bahasa. Alat komunikasi ini digunakan manusia untuk

bertukar pikiran, mengutarakan perasaan, serta menyampaikan gagasan. Agar

gagasan dan perasaan yang disampaikan seseorang dapat diterima oleh pihak lain,

manusia harus memiliki keterampilan berbahasa.

Keterampilan berbahasa terdiri dari empat aspek yaitu, menyimak,

berbicara, membaca, dan menulis. Dalam keterampilan berbahasa tersebut, aspek

yang digunakan untuk berkomunikasi bukan hanya aspek berbicara, menulis pun

dapat digunakan sebagai salah satu alat komunikasi yang efektif karena dengan

tulisan seseorang dapat menyampaikan gagasannya ke setiap orang tanpa dibatasi

waktu.

Aktivitas menulis merupakan suatu bentuk manifestasi kompetensi

berbahasa paling akhir dikuasai pembelajar bahasa setelah kompetensi menyimak,

berbicara, dan membaca.1 Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, baik

sekolah negeri maupun swasta, siswa dituntut untuk terampil menulis. Adanya

kompetensi menulis akan membuat siswa menjadi terlatih untuk menuangkan

ide/pikiran dan informasi dalam wacana tulis berbentuk teks deskripsi, narasi,

eksposisi, persuasi dan argumentasi, ringkasan/rangkuman, laporan, karya ilmiah,

makalah, ataupun berbagai bentuk surat. Tarigan berpendapat bahwa keterampilan

menulis erat sekali hubungannya dengan keterampilan lain. Apabila kita melihat

pendapat tersebut, memang keterampilan menulis tidak bisa dipisahkan dari

keterampilan lainnya seperti keterampilan menyimak, berbicara, dan membaca.2

1 Burhan Nurgiantoro, Penilaian Pembelajaran Bahasa, (Yogyakarta: BPFE, 2010), hlm.

422. 2 Henry Guntur Tarigan, Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:

Angkasa, 1994), hlm. 2.

Page 9: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

2

Sama halnya dengan keterampilan berbahasa yang lain, menulis

merupakan keterampilan berbahasa yang memerlukan latihan agar dapat dikuasai

dengan baik. Menulis juga memerlukan keterampilan yang cukup banyak seperti

pilihan kata, keterkaitan paragraf, gaya bahasa, dan sebagainya. Oleh sebab itu,

pembelajaran menulis harus mendapatkan perhatian lebih agar keterampilan

menulis yang dianggap kompleks dan rumit dapat dikuasai dengan mudah. Fakta

menunjukkan bahwa menulis dianggap sebagai kegiatan yang membosankan.

Pembelajaran menulis di sekolah dianggap sebagai pengisi waktu kosong jika

guru mata pelajaran bahasa Indonesia sedang ada keperluan lain atau tidak dapat

masuk untuk mengajar. Biasanya siswa diperintahkan menulis spontan tanpa

dibekali pengetahuan yang memadai tentang menulis.

Nurgiyantoro menyatakan bahwa banyak yang gagal dan menyerah dalam

menulis, karena menulis dianggap melelahkan dan sulit. Hal ini bukan berarti ada

siswa yang tidak memiliki potensi untuk mampu menulis, tetapi dapatkah seorang

guru bahasa dan sastra Indonesia membangkitkan minat siswa untuk menulis?

Apa yang menyebabkan siswa enggan menulis? Cara apa yang digunakan guru

untuk membangkitkan minat siswa dalam menulis? Metode apa yang tepat untuk

dipergunakan agar siswa dapat mengembangkan minat menulisnya?

Berbagai pertanyaan yang muncul tersebut di atas harus dijadikan motivasi

seorang pendidik untuk mengubah paradigma siswa tentang menulis. Seorang

guru harus kreatif dalam melaksanakan pengajaran dan memberikan motivasi

belajar yang baik sehingga minat menulis siswa dapat lebih tergali. Oleh karena

itu, variasi metode dan teknik pembelajaran menulis perlu diperhatikan, agar

siswa benar-benar memperoleh kompetensi atau keterampilan menulis tersebut.

Mengenai materi menulis pada pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, khususnya dalam sastra, dikenal adanya menulis resensi. Menulis resensi merupakan kegiatan menulis yang memerlukan ingatan yang berintegrasi dengan kegiatan membaca karena seseorang harus cerdas membaca terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan meresensi. Menulis resensi buku, selain akan mengefektifkan kegiatan membaca, juga akan membuat diri kita dapat berlatih mengungkapkan pemahaman kita terhadap sebuah gagasan secara tertulis.3

3 Hernowo. Quantum Reading, (Bandung: MLC, 2005). hlm. 194.

Page 10: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

3

Meskipun kegiatan meresensi buku dapat meningkatkan dua aspek keterampilan berbahasa sekaligus, pada kenyataannya kegiatan meresensi buku tidak disenangi oleh siswa. Padahal, meresensi buku dapat membantu siswa untuk mengingat isi dan manfaat buku yang telah dibacanya. Menulis resensi dianggap membosankan karena siswa harus melakukan dua kegiatan sekaligus, yaitu membaca kemudian menuliskan kembali bagian-bagian penting dari isi bacaan. Dengan demikian, guru harus memberikan pembelajaran yang menarik dengan mengembangkan atau memanfaatkan strategi, metode, teknik, serta media pembelajaran yang dapat membangkitkan motivasi siswa. Hal inilah yang membangkitkan motivasi penulis untuk melakukan penelitian dengan memberikan pembelajaran menulis yang menarik kepada siswa.

Pembelajaran menulis resensi yang diajukan dalam penelitian ini dan diberikan kepada siswa adalah pembelajaran menulis resensi novel. Peneliti memilih novel sebagai media pembelajaran karena disesuaikan dengan tingkatan pendidikan dan usia objek penelitian yang akan menerima kegiatan pembelajaran ini. Objek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA Plus Khadijah Islamic School Cilandak, Jakarta Selatan. Pada umumnya anak yang sedang menempuh pendidikan di kelas XII merupakan anak remaja yang beranjak dewasa yang mulai menyenangi bacaan-bacaan yang tidak lagi ringan seperti cerpen, melainkan novel-novel yang bercerita tentang dunia dan gaya hidup anak remaja seusia mereka. Kegiatan pembelajaran menulis resensi novel yang diberikan kepada siswa kelas XII ini menggunakan teknik Memotong dan Merekatkan (Cutting-Gluing). Teknik ini diberikan kepada siswa karena menurut peneliti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan teknik ini cukup menarik dan dapat menumbuhkan motivasi siswa untuk menyenangi kegiatan menulis resensi. Teknik cutting-gluing dilakukan dengan cara “memotong” dan “merekatkan” materi yang ada di dalam buku. Dengan kegiatan ini diharapkan tidak ada lagi siswa yang bersantai dalam kegiatan menulis. Siswa akan disibukkan dengan pencarian hal-hal yang menarik bagi siswa dalam hal isi novel yang telah dibacanya. Kegiatan ini tidak berhenti ketika siswa selesai menemukan hal menarik dan penting. Selanjutnya siswa harus melakukan kegiatan “merekatkan” hal-hal menarik dan penting tersebut sehingga menjadi sebuah tulisan yang mudah dibaca dan dipahami oleh orang yang membaca tulisannya. Dengan penggunaan

Page 11: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

4

teknik ini diharapkan dapat merangsang dan memotivasi siswa untuk menuliskan sebuah pemahaman dari bacaan dengan sungguh-sungguh.

Untuk mengetahui keberhasilan penggunaan teknik memotong dan

merekatkan dengan pembelajaran menulis resensi ini, peneliti bermaksud

mengangkat permasalahan tersebut melalui sebuah penelitian yang berjudul

“Penerapan Teknik Memotong dan Merekatkan (Cutting-Gluing) dalam Pembelajaran Menulis Resensi Novel Pada Siswa Kelas XII SMA Plus Khadijah Islamic School Cilandak, Jakarta Selatan Tahun pelajaran 2010-2011”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa

masalah yang terdapat pada ketidakberhasilan pengajaran Bahasa dan Sastra

Indonesia, di antaranya yaitu :

1. Banyak siswa yang masih belum terampil dalam menulis, antara lain menulis

resensi novel.

2. Banyak guru bahasa Indonesia yang tidak memiliki kualifikasi sebagai tenaga

pengajar bahasa Indonesia.

3. Metode yang digunakan dalam pembelajaran menulis resensi novel kurang

sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan, sehingga hasilnya kurang

optimal.

4. Kurangnya media dalam pembelajaran menulis resensi novel.

5. Kurangnya pengetahuan siswa tentang teknik penulisan resensi novel.

6. Kurangnya motivasi pada siswa untuk terus berlatih menulis.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan suatu masalah dalam penelitian sangatlah penting. Hal ini

dimaksudkan agar permasalahan yang akan diteliti lebih terarah serta tidak terjadi

penyimpangan dari suatu permasalahan. Pembatasan permasalahan tersebut di

antaranya;

1. Penulis akan menggunakan teknik memotong dan merekatkan dalam

pembelajaran menulis resensi novel.

Page 12: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

5

2. Penelitian tersebut dilakukan untuk dapat mengetahui keberhasilan teknik

memotong dan merekatkan dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam

pembelajaran menulis resensi novel.

D. Rumusan Masalah Penelitian

Dari latar belakang masalah yang telah disebutkan di atas, penulis

merumuskan masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran menulis resensi dengan menggunakan

teknik memotong dan merekatkan?

2. Bagaimana tanggapan siswa dalam proses pembelajaran menulis resensi novel

dengan menggunakan teknik memotong dan merekatkan?

3. Bagaimanakah teknik memotong dan merekatkan yang diterapkan efektif

untuk pembelajaran menulis resensi novel?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini diharapkan dapat mengetahui hal-hal sebagai

berikut.

1. Hasil penerapan teknik memotong dan merekatkan dalam pembelajaran

menulis resensi novel.

2. Nilai rata-rata kemampuan siswa dan peningkatan siswa dalam menulis resensi

novel mulai dari pertemuan pertama sampai dengan pertemuan ketiga.

3. Ada atau tidak perbedaan signifikan antara hasil tes menulis resensi novel

setelah menyelesaikan tugas dari pertemuan-pertemuan tersebut.

F. Manfaat Penelitian Berdasarkan manfaat penelitian di atas, Penelitian diharapkan dapat

memberikan manfaat kepada berbagai pihak sebagai berikut. 1. Peneliti dapat mengetahui bagaimana keterampilan menulis resensi novel dan

teknik memotong dan merekatkan dapat menjadi model pembelajaran menulis. 2. Bagi guru, penelitian ini dapat memberikan masukan dan upaya meningkatkan

kemampuan siswa dalam menulis resensi karya sastra (novel). Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif dalam pembelajaran menulis

Page 13: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

6

resensi novel. Guru pun dapat membandingkan teknik memotong dan merekatkan dengan metode yang selama ini dipakai untuk upaya peningkatan kemampuan dan motivasi belajar siswa.

3. Bagi pengembangan teori, penelitian ini dapat memberikan tambahan kekayaan materi pada teori pembelajaran menulis, khususnya pembelajaran menulis resensi novel.

4. Pembaca dapat menambah pengetahuan dan sebagai motivator untuk melakukan penelitian selanjutnya demi perbaikan mutu pendidikan.

Selain itu, tujuan penelitian dengan teknik memotong dan merekatkan ini agar siswa memperoleh hasil belajar yang lebih mantap, membuktikan kemampuan siswa dalam menulis resensi novel dan meningkatkan minat belajar siswa.

G. Hipotesis Dalam penelitian ini, hipotesis yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut: 1. Penulis mampu mengajarkan pembelajaran menulis resensi novel dengan

menggunakan teknik memotong dan merekatkan (cutting-gluing) pada siswa kelas XII SMA Plus Khadijah Islamic School.

2. Siswa kelas XII SMA Plus Khadijah Islamic School mampu menulis resensi novel dengan menggunakan teknik memotong dan merekatkan.

3. Teknik memotong dan merekatkan tepat digunakan dalam pembelajaran menulis resensi novel pada siswa kelas XII SMA Plus Khadijah Islamic School.

4. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest dan posttest di dalam pembelajaran menulis resensi novel dengan menggunakan teknik memotong dan merekatkan.

Page 14: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

7

BAB II

ACUAN TEORETIS

A. Pengertian Menulis

Tarigan dalam buku Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa

menyatakan bahwa menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang

dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka

dengan orang lain.1

Dalam buku yang sama, Tarigan mengungkapkan bahwa menulis ialah

menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan

suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca

lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran

grafik itu.2

Menulis dalam buku Keterampilan Bahasa Indonesia diartikan sebagai

suatu keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif.3 Menulis yang

diungkapkan Nurgiyantoro adalah aktivitas produktif, aktivitas pengungkapan

bahasa, menulis adalah aktivitas mengungkapan gagasan melalui media bahasa.4

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa

menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa dan kegiatan komunikasi tidak

langsung dengan melukiskan lambang yang menggambarkan ide atau gagasan

yang dipahami seseorang dalam bahasa tulis.

1. Menulis Sebagai Keterampilan Berbahasa

Sebagai salah satu keterampilan berbahasa, menulis merupakan salah

satu alat untuk berkomunikasi. Seseorang dapat menginformasikan ide dan

gagasannya melalui kegiatan menulis. Kegiatan menulis adalah kegiatan aktif

produktif. Menulis dikatakan produktif karena dengan menulis, penulis dapat

menghasilkan sesuatu, yaitu sebuah pikiran yang telah dikarangnya,

1 Henry Guntur Tarigan, Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:

Angkasa, 1994), hlm. 3. 2 Ibid. hlm. 21. 3 Siti Sahara dkk, Keterampilan Berbahasa Indonesia, (Jakarta: FITK UIN, 2009), hlm. 1. 4 Burhan Nurgiantoro, Penilaian Pembelajaran Bahasa, (Yogyakarta: BPFE, 2010), hlm.

425.

Page 15: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

8

diorganisasikan dengan sistematis dan logis, sehingga menjadi karya tulis yang

dapat diterima oleh pembaca. Penulis harus menguasai bahasa yang

dipakainya sebagai media. Ia harus mampu menulis kata-kata yang benar

menurut kaidah bahasa, mampu menggunakan kata-kata yang tepat, menyusun

kalimat yang efektif, dan menyusun paragraf yang memenuhi syarat sehingga

makna yang terkandung dalam tulisannya dapat dipahami pembaca.

2. Tujuan Menulis

Tujuan dari kegiatan menulis dikemukakan oleh Tarigan sebagai berikut.

a. Tulisan yang bertujuan untuk memberitahukan atau mengajar disebut

wacana informatif (informative discource).

b. Tulisan yang bertujuan meyakinkan atau mendesak disebut wacana

persuasif (persuasive discource).

c. Tulisan yang bertujuan untuk menghibur atau menyenangkan atau yang

mengandung tujuan estetik disebut tulisan literer (wacana kesastraan atau

literary discourse).

d. Tulisan yang mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat dan beraapi-

api disebut wacana ekspresif (expressive discourse).5

3. Manfaat Menulis

Menulis adalah sebuah aktivitas manusia yang alami, salah satu nilai yang bisa diberikan adalah membantu kita memadukan dan menata kehidupan yang kompleks. Banyak manfaat yang bisa dipetik dari kegiatan menulis di antaranya dikemukakan Sabarti Akhadiat sebagai berikut. a. Dengan kegiatan menulis, dapat lebih mengenali kemampuan dan potensi

diri. Selain itu, dapat mengetahui sampai sejauh mana pengetahuan tentang suatu topik.

b. Dengan kegiatan menulis, dapat mengembangkan berbagai gagasan. c. Dengan kegiatan menulis, dapat lebih banyak menyerap serta menguasai

informasi sehubungan dengan topik yang tulis. d. Dengan kegiatan menulis, dapat memecahkan permasalahan yaitu dengan

menganalisisnya secara tersurat dalam konteks yang konkret.6

5 Henry Guntur Tarigan, Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:

Angkasa, 1994), hlm. 24.

Page 16: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

9

B. Pengertian Resensi Buku

Dalam buku The Oxford to the English Literature, kata resensi berasal dari bahasa Perancis revue, sedangkan dalam istilah bahasa Inggris disebut review. Resensi ialah: 1) penelitian secara umum mengenai berbagai hal, 2) artikel yang biasa ada di koran, majalah, atau terbitan-terbitan berkala lain yang menawarkan kritik penilaian tentang sebuah buku, gambar artikel, drama (biasanya pertunjukkan langsung di radio atau televisi), film atau produk-produk elektronik lain. Dalam konteks ini istilah resensi dan kritik biasanya sama, 3) majalah-majalah atau jurnal yang mencetak hanya tentang resensi atau sebagian besar resensi.

Menurut Gorys Keraf dalam buku Komposisi, resensi dalam arti sempit, yaitu suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya atau buku. Sedangkan dalam arti yang lebih luas, yaitu pertimbangan-pertimbangan terhadap karya-karya seni lainnya, seperti drama, film, sebuah pementasan, dan sebagainya.7

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia resensi merupakan pertimbangan

atau pembicaraan tentang buku atau ulasan buku.8 Pendapat lain mengenai resensi

dikemukakan oleh Widjono dalam buku Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Menurut Widjono resensi

adalah ulasan atau penilaian sebuah hasil karya, buku, film produk teknologi, dan

lain-lain. Penilaian ini menyajikan kualitas sebuah karya, baik yang berhubungan

dengan kualitas yang terkait dengan keunggulan maupun kekurangan-

kekurangannya.9

Mukhsin Ahmadi menggunakan istilah revidu dalam arti yang berarti sama

dengan resensi. Ia memberikan istilah revidu dalam arti yang khusus dan yang

lebih umum. Dalam arti khusus revidu adalah suatu uraian informatif tentang isi

dan kualitas suatu buku atau karangan, seperti novel, cerpen, drama atau lakon,

6 Sabarti Akhadiah, Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT.

Gelora Aksara Pramata, 1988), hlm. 1. 7 Gorys Keraf, Komposisi, (Flores: Nusa Indah, 1984), hlm. 274. 8 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (cetakan ketiga).

(Jakarta: Balai Pustaka, 2003), hlm. 951. 9 Widjono HS, Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan

Tinggi, (Jakarta:Grasindo, 2007), hlm. 297.

Page 17: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

10

lukisan atau bentuk-bentuk karya seni lainnya. Dalam arti yang umum suatu

revidu boleh saja berupa uraian tentang suatu peristiwa.

Resensi menurut Eka Budianta merupakan bentuk artikel yang paling

sederhana. Kurniawan Djunaedi dalam Ensiklopedia Pres Indonesia mengungkapkan bahwa resensi adalah suatu pendapat subjektif yang lebih

merupakan kupasan tentang suatu hasil penelitian.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, penulis mencoba memberikan

simpulan bahwa resensi buku adalah suatu tulisan atau ulasan yang memberikan

pertimbangan dan penilaian terhadap suatu buku, yang mengemukakan

pertimbangan keunggulan dan kekurangan dari karya/buku tersebut.

1. Tujuan Resensi Buku

Tujuan penulisan resensi menurut Keraf adalah menyampaikan kepada

para pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat

sambutan dari masyarakat atau tidak.10

Menurut Widjono resensi bertujuan menyampaikan informasi kepada

pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya yang diresensikan itu layak

mendapat sambutan masyarakat atau tidak.11

Kritikus Romawi Horace memberikan dua kriteria yang dapat

dipergunakan secara relatif untuk menilai karya seni atau karya sastra, yaitu:

a. Resensi harus membuat penilaian tentang apakah karya sastra atau seni

setelah dipertimbangkan akan memberikan kesenangan atau menarik

pembaca.

b. Peresensi bisa melakukan pemisahan antara seni yang serius dengan seni

yang populer, memisahkan karya besar dengan karya yang biasa (Crosby

dan Carter, 1986). Berdasarkan pendapat Horace di atas, maka tujuan

resensi bisa ditafsirkan sebagai berikut:

1) Kewajiban untuk menunjukkan atau memberikan pertimbangan suatu

karya seni itu akan memberikan kesenangan kepada pembaca.

10Gorys Keraf, Komposisi, (Flores: Nusa Indah, 1984), hlm. 274. 11Widjono HS, Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan

Tinggi, (Jakarta:Grasindo, 2007), hlm. 298.

Page 18: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

11

2) Untuk menunjukkan kepada pembaca karya sastra, seni mana yang

pantas dianggap sebagai karya sastra dan mempunyai nilai seni besar

atau karya yang biasa-biasa saja, sehingga layak untuk dinikmati

pembaca.

Daniel Samad dalam Dasar-Dasar Meresensi Buku (1997),

mengemukakan bahwa pemuatan resensi buku sekurang-kurangnya

mempunyai lima tujuan, kelima tujuan itu sebagai berikut:

a. Memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif tentang apa

yang tampak dan terungkap dalam sebuah buku.

b. Mengajak pembaca untuk memikirkan, merenungkan, mendiskusikan lebih

jauh fenomena atau problema yang muncul dalam sebuah buku.

c. Memberikan pernyataan kepada pembaca apakah sebuah buku pantas

mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.

d. Menjawab pertanyaan yang timbul jika seseorang melihat buku yang baru

terbit, seperti :

1) Siapa pengarangnya?

2) Mengapa ia menulis buku itu?

3) Apa pernyataannya?

4) Bagaimanaa hubungannya dengan buku-buku sejenis karya

pengarangnya yang sama?

5) Bagaimanaa hubungannya dengan buku-buku sejenis yang dihasilkan

oleh pengarang-pengarang lain?

e. Membimbing pembaca dalam memilih buku, mencocokkan isi buku

dengan yang ditulis dalam resensi, serta menjadi alternatif bacaan jika

pembaca tidak memiliki banyak waktu untuk membaca.12

2. Pola Tulisan Resensi

Menurut Daniel Samad terdapat tiga pola tulisan resensi buku, yaitu

meringkas, menjabarkan, dan mengulas.

a. Meringkas

12 Daniel Samad, Dasar-Dasar Meresensi Buku, (Jakarta: Grasindo,1997), hlm. 2.

Page 19: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

12

Meringkas berarti menyajikan semua persoalan buku secara padat

dan jelas. Sebuah buku biasanya menyajikan banyak persoalan. Persoalan-

persoalan itu sebaiknya diringkas. Untuk itu, perlu dipilih sejumlah

masalah yang dianggap penting dan ditulis dalam suatu uraian.

b. Menjabarkan (deskripsi)

Menjabarkan atau mendeskripsikan hal-hal menonjol dari sinopsis

yang sudah dilakukan. Bila perlu bagian-bagian yang mendukung uraian

itu dikutip.

c. Mengulas

Mengulas berarti menyajikan ulasan, isinya antara lain:

1) Isi peryataan atau materi buku yang sudah didapatkan dan dijabarkan

kemudian diulas (diinterpretasikan).

2) Organisasi atau kerangka buku.

3) Bahasa.

4) Kesalahan cetak.

5) Membandingkan (komparasi) dengan buku-buku sejenis, baik karya

pengarang sendiri maupun orang lain.

6) Menilai, mencangkup kesan peresensi terhadap buku, terutama yang

berkaitan dengan keunggulan dan kelemahan buku.13

3. Langkah Meresensi Buku Langkah-langkah meresensi buku menurut Daniel Samad adalah sebagai

berikut. a. Penjajakan atau pengenalan terhadap buku yang diresensi

1) Mulai dari tema buku yang diresensi, disertai deskripsi isi buku. 2) Siapa penerbit yang menerbitkan buku itu, kapan dan di mana

diterbitkan, tebal (jumlah bab dan halaman), format hingga harga. 3) Siapa pengarangnya: nama, latar belakang pendidikan, reputasi dan

prestasi, buku atau karya apa saja yang ditulis hingga mengapa ia sampai menulis buku itu.

13 Ibid. hlm. 5.

Page 20: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

13

4) Buku itu termaksud golongan buku yang mana: ekonomi, teknik, politik, pendidikan, psikologi, sosiologi, filsafat, bahasa, atau sastra.

b. Membaca buku yang akan diresensi secara komprehensif, cermat, dan teliti. Peta permasalahan dalam buku itu perlu dipahami secara tepat dan akurat.

c. Menandai bagian-bagian buku yang diperhatikan secara khusus dan menentukan bagian-bagian yang dikutip untuk dijadikan data.

d. Membuat sinopsis atau intisari yang akan diresensi. e. Menentukan sikap dan menilai hal-hal berikut ini:

1) Organisasi atau kerangka penulisan; bagaimana hubungan antara bagian yang satu dan bagian yang lain, bagaimana sistematikanya, dan bagaimanaa dinamikanya.

2) Isi pernyataan: bagaimana bobot idenya, bagaimana analisisnya, bagaimana penyajian datanya, dan bagaimana kreativitas pemikirannya.

3) Bahasa: bagaimana ejaan yang disempurnakan diterapkan, bagaimana kerapian dan kebersihan, serta pencetakannya (banyak salah cetak atau tidak)

f. Mengoreksi dan merevisi hasil resensi dengan menggunakan dasar-dasar dan kriteria-kriteria yang kita tentukan sebelumnya.14

4. Unsur-unsur resensi Unsur-unsur yang membangun resensi buku menurut Daniel Samad

adalah sebagai berikut.

a. Judul resensi

Judul resensi yang menarik dan benar-benar menjiwai seluruh tulisan atau

inti tulisan, tidak harus ditetapkan terlebih dahulu. Judul dapat dibuat

sesudah resensi selesai. Yang perlu diingat, judul resensi selaras dengan

keseluruhan isi resensi.

b. Menyusun data buku

Data buku biasanya disusun sebagai berikut:

1) Judul buku (jika buku tersebut termasuk hasil terjemahan, kalau

demikian tuliskan juga judul aslinya).

14 Daniel Samad, Dasar-Dasar Meresensi Buku, (Jakarta: Grasindo,1997), hlm. 7.

Page 21: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

14

2) Pengarang (jika ada, tuliskan juga penerjemah, editor, atau penyunting

seperti yang tertera dalam buku)

3) Penerbit.

4) Tahun terbit beserta cetakannya (cetakan keberapa).

5) Tebal buku.

6) Harga buku

c. Membuat pembukaan

Pembukaan dapat dimulai dengan hal-hal di bawah ini.

1) Memperkenalkan siapa pengarangnya, karyanya dan prestasi apa saja

yang telah diperolehnya.

2) Membandingkan dengan buku sejenis yang sudah ditulis, baik oleh

pengarang sendiri maupun pengarang lain.

3) Memaparkan kekhasan atau sosok pengarang.

4) Memaparkan keunikan buku

5) Merumuskan tema buku

6) Mengungkapkan kritik terhadap kelemahan buku

7) Mengungkap kesan terhadap buku

8) Memperkenalkan penerbit

9) Mengajukan pertanyaan

10) Membuka dialog

d. Tubuh atau isi pernyataan resensi buku

Tubuh atau isi pernyataan resensi biasanya memuat hal-hal di bawah

ini:

1) Sinopsis atau isi buku secara kronologis

2) Keunggulan buku

3) Kelemahan buku

4) Rumusan kerangka buku

5) Tinjauan bahasa

6) Adanya kesalahan cetak

e. Penutup Resensi

Page 22: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

15

Bagian penutup biasanya berisi pernyataan tentang buku tersebut

penting atau cocok dibaca oleh siapa dan mengapa.15

C. Novel

1. Pengertian Novel

Novel pada mulanya dikatakan sebagai cerita yang bertopikkan masalah

percintaan, sedangkan kini yang ditekankan ialah perkembangan alur yang

tertentu panjangnya. Di sisi lain novel dianggap sebagai jenis sastra yang sedikit

banyak memberikan gambaran tentang masalah kemasyarakatan.16 Oleh karena

itu, cukup logis bila Wellek dan Warren (dalam R. Panca Pertiwi) menyatakan,

bahwa novel juga dianggap sangat berjasa mengungkapkan kehidupan batin

tokoh-tokohnya.

Novel dalam buku 9 Jawaban Sastra Indonesia merupakan cerita rekaan,

lazimnya mengungkapkan unsur-unsurnya secara mendalam. Oleh karena itu,

perkembangan tokoh, pengungkapan tema, dan uraian mengenai keadaan latar

ceritanya, berjalan bertahap, bahkan tidak jarang sangat rinci dan jelas.17

Novel secara konvensional dikemukakan oleh Ian Miligan (dalam R.

Panca Pertiwi) yakni satu bentuk fiksi, yang paling sedikit memuat lima puluh

ribu kata, ditulis dalam prosa, sementara itu Clarab Reeve dalam Wellek dan

Warren(1990), menyatakan novel adalah gambaran dan perilaku dari kehidupan

yang nyata, dari zaman pada saat novel itu ditulis.

Beberapa pandangan pakar di atas, masing-masing mengajukan pikirannya yang beragam, ada yang melihat pengertian novel dari sisi bentuk, isi, sifat atau kesan, maupun strukturnya. Untuk mendapatkan pengertian yang bulat, maka dalam hal ini akan ditarik pengertian novel dari kelima sudut tersebut, yaitu bentuk pengutaraan, jenis pemilihan karangan, isi sebagai muara makna cerita, sifat yang membedakan teks ini dengan teks lainnya, serta struktur yang memuat serta unsur-unsur yang membangun novel itu sendiri.

15 Daniel Samad, Dasar-Dasar Meresensi Buku, (Jakarta: Grasindo,1997), hlm. 7. 16 R. Panca Pertiwi, Teori Apresiasi Prosa Fiksi, (Bandung: FKIP UNPAS, 2006), hlm. 9. 17 Maman S. Mahayana, 9 Jawaban Sastra Indonesia, (Jakarta: Bening Publishing, 2005),

hlm. 135.

Page 23: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

16

Pertama berdasarkan bentuk, tampaklah adanya kesepakatan, bahwa novel diwujudkan dalam bentuk karangan prosa, dan tidak menutup kemungkinan unsur puitik masuk di dalamnya sepanjang unsur tersebut menyangkut bahasanya. Kedua dilihat dari segi jenisnya, novel lebih cenderung menampilkan jenis narasi, karena dalam novel lebih mengutamakan unsur ‘penceritaan’ dalam menggambarkan perilaku para pelaku ceritanya. Ketiga, isi novel pada dasarnya mengetengahkan gambaran hidup dan kehidupan lahir batin tokohnya dalam mengarungi ‘dunianya’, ‘masyarakatnya’. Keempat, oleh sebab unsur utama dari novel adalah cerita atau kisah, maka sudah jelas, bahwa novel berkesan fiktif, khayalan. Dan terakhir, sebagai suatu karya, novel memiliki struktur, dan struktur yang utama adalah plot, penokohan, dan peristiwa. Struktur itu tersusun secara kronologis.

2. Unsur –unsur Novel

Novel merupakan karya fiksi yang terdiri dari unsur-unsur pendukungnya. Unsur-unsur tersebut membentuk suatu kesatuan yang utuh dan lengkap. Adapun unsur-unsur tersebut adalah unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik terdiri dari tema, alur, penokohan, latar, sudut pandang, amanat, gaya, suasana, dan unsur ekstrinsik terdiri dari biografi, psikologi, pandangan masyrakat, dan gaya hidup suatu bangsa.

Kaitanya dengan penggunaan teknik memotong dan merekatkan, penulis merasa yang hendak menunjang pembelajaran menulis resensi novel hanyalah unsur intrinsiknya saja, berikut uraian mengenai unsur intrinsik. a. Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik menurut Nurgiantoro adalah unsur-unsur yang membangun

karya sastra itu sendiri yang menyebabkan karya sastra itu hadir. Unsur intrinsik

terdiri dari tema, alur/plot, penokohan, latar, gaya, suasana, sudut pandang dan

amanat.

Untuk lebih jelasnya, unsur intrinsik akan dipaparkan lebih lanjut di

bawah ini.

1) Tema

Menurut Jakob Sumardjo dan Saini K.M. dalam buku Apresiasi

Kesusastraan menyatakan bahwa tema adalah ide sebuah cerita. Pengarang

Page 24: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

17

dalam menulis ceritanya bukan sekedar mau bercerita, tetapi mau mengatakan

sesuatu kepada pembaca. Sesuatu yang mau dikatakan itu bisa suatu masalah

kehidupan, pandangan hidupnya tentang kehidupan ini, atau komentar

terhadap kehidupan ini. Kejadian dan tokoh cerita, semuanya didasari oleh ide

pengarang tersebut. Sebuah cerita novel harus mengatakan sesuatu, yaitu

pendapat pengarang tentang hidup ini, sehingga orang lain dapat mengerti

hidup ini lebih baik.

Tema adalah gagasan pertama atau pikiran pokok. Tema suatu karya

sastra imajinatif merupakan pikiran yang akan ditemui oleh setiap pembaca

yang cermat sebagai akibat dari membaca karya sastra tersebut. Tema biasanya

merupakan komentar mengenai kehidupan.18 Tema juga dapat diartikan

sebagai suatu perumusan dari topik yang akan dijadikan landasan pembicaraan

dan tujuan yang akan dicapai melalui topik tersebut.19

Tema pada sebuah cerita baru dapat diketahui setelah pembaca

mengetahui isi keseluruhan cerita. Pembaca harus mampu menafsirkan terlebih

dahulu unsur-unsur intrinsik lainnya, karena tidaklah mudah menemukan tema

suatu cerita.

Tema biasanya tidak dicantumkan secara eksplisit oleh pengarang.

Sumardjo dan Saini K.M, menyatakan bahwa di dalam cerpen yang berhasil,

tema justru tersamar dalam sebuah elemen. Pengarang memakai dialog para

tokohnya, jalan pikirannya, perasaannya, kejadian, latar cerita untuk

mempertegas atau menyamarkan isi temanya. Pengarang biasanya menyatakan

tema secara sembunyi-sembunyi dalam suatu potongan dialog tokohnya, atau

dalam suatu adegan cerita.

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa tema adalah ide cerita

yang merupakan dasar pengembangan sebuah cerita dan menjiwai seluruh

bagian cerita itu.

2) Alur

Pada setiap peristiwa yang terjadi selalu memiliki permulaan,

pertengahan, dan kemudian sampailah pada sebuah akhir peristiwa, begitu pula

18 Henry Guntur Tarigan, Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung: Angkasa, 1994), hlm. 167.

19 Gorys Keraf, Komposisi, (Flores: Nusa Indah,1994), hlm.108.

Page 25: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

18

dengan cerita fiksi dan novel. Dalam sebuah cerita, peristiwa yang terjadi itu

disebut sebagai alur. Alur biasanya diidentikkan dengan jalan cerita, padahal

alur tidak sama dengan jalan cerita. Perbedaan antara alur dan jalan cerita/ plot

ialah, bahwa penekanan alur terletak pada adanya hubungan sebab-akibat

(kausal), sedangkan jalan cerita/plot, tidak.20

Banyak ahli bahasa yang mengemukakan pengertian alur. Abdul Rozak

Zaidan dalam Kamus Istilah Sastra menyatakan bahwa alur merupakan unsur

struktur yang berwujud jalinan peristiwa di dalam karya sastra, yang

memperlihatkan kepaduan (koherensi) tertentu yang diwujudkan antara lain

oleh hubungan sebab-akibat, tokoh, tema, atau ketiganya .21

Alur merupakan sebuah interrelasi fungsional antara unsur-unsur dalam

suatu cerita yang timbul dari tindak-tanduk, karakter, suasana hati (pikiran)

dan sudut pandang, serta ditandai oleh klimaks-klimaks dalam rangkaian

tindak-tanduk itu, yang sekaligus menandai urutan bagian-bagian dalam

keseluruhan cerita. 22

Inti alur adalah konflik, namun sebuah konflik dalam cerita tidak

dipaparkan begitu saja, plot itu harus ada dasarnya. Maka dari itu, alur sering

dikupas menjadi elemen-elemen berikut.

a) Pengenalan.

b) Timbulnya konflik.

c) Konflik memuncak.

d) Klimaks.

e) Pemecahan masalah.

Lebih lanjut, Sumardjo dan Saini menjelaskan bahwa dalam sebuah

cerita, konflik digambarkan sebagai pertarungan antara protagonis dan

antagonis. Protagonis adalah pelaku utama cerita, sedangkan antagonis adalah

20 Maman S. Mahayana, 9 Jawaban Sastra Indonesia, (Jakarta: Bening Publishing, 2005),

hlm. 153. 21 Abdul Rozak Zaidan, dkk, Kamus Istilah Sastra, (Jakarta: Balai Pustaka,2007), hlm. 26. 22 Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003),

hlm.147

Page 26: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

19

tokoh lawan protagonis. Tokoh-tokoh tersebut bertemu dan terjadilah

perbenturan yang membangun cerita.

Berdasarkan kriteria urutan waktu, alur dibagi menjadi 2 bagian, yaitu

plot lurus dan plot sorot balik. Sebuah novel dikatakan memiliki plot lurus jika

peristiwa-peristiwa yang diceritakan bersifat kronologis, peristiwa pertama

diikuti oleh peristiwa berikutnya. Situasi dimulai dari tahap awal, tengah,

sampai tahap akhir. Sedangkan, novel dikatakan memiliki plot sorot balik

(flashback), jika urutan kejadian ceritanya tidak bersifat kronologis, cerita

tidak dimulai dari awal, melainkan dari tahap tengah, atau mungkin dari tahap

akhir, baru kemudian ke awal cerita.

Berdasarkan padat atau tidaknya cerita, plot dibagi menjadi 2, yaitu plot

rapat dan plot longgar Sebuah cerita dikatakan memiliki plot rapat jika

hubungan antara peristiwa dijalani secara erat, dan pembaca seolah-olah selalu

dipaksa untuk terus- menerus mengikutinya. Sedangkan, cerita dikatakan

memiliki plot longgar jika hubungan antara peristiwa tidak terlalu erat, artinya

peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lain diselipi dengan peristiwa

tambahan.

3) Penokohan

Setiap novel tentu memiliki tokoh yang sengaja diciptakan untuk

mengusung sebuah cerita. Penciptaan tokoh dengan sengaja diciptakan untuk

mengusung sebuah cerita. Penciptaan tokoh dengan segala perwatakan dan

berbagai jati dirinya disebut sebagai penokohan.

Tokoh cerita merupakan orang yang ditampilkan dalam suatu karya

sastra naratif, atau drama yang oleh pembacanya ditafsirkan memiliki kualitas

moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan

dan apa yang dilakukan dalam tindakan.

Istilah penokohan oleh Sudjiman diartikan sebagai penciptaan cerita di

dalam karya sastra. Tokoh tersebut diciptakan oleh pengarang secara

meyakinkan sehingga pembaca merasa seolah-olah berhadapan dengan

manusia sebenarnya.

Page 27: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

20

Tarigan mengungkapkan bahwa yang dimaksud tokoh atau karakterisasi

adalah proses yang dipergunakan oleh seorang pengarang untuk menciptakan

tokoh-tokoh fiksinya. Sedangkan untuk melukiskan tokoh dalam cerita bisa

dilakukan dengan cara sebagai berikut.

a) Melukiskan bentuk lahir dari pelakon.

b) Melukiskan jalan pikiran pelakon atau apa yang terlintas dalam pikirannya.

c) Melukiskan bagaimanaa reaksi pelakon itu terhadap kejadian-kejadian.

d) Pengarang langsung menganalisis watak pelakon.

e) Pengarang melukiskan keadaan sekitar pelakon, misalnya dengan

melukiskan keadaan kamar pelakon (biasanya keadaan kamar seseorang

mencerminkan wataknya).

f) Pengarang melukiskan bagaimanaa pandangan-pandangan pelakon lain

dalam suatu cerita terhadap pelakon utama itu.

g) Mempergunakan pelakon-pelakon lain yang memperbincangkan keadaan

pelakon utama.23

Kualitas sebuah cerita atau novel banyak ditentukan oleh kepandaian

pengarang dalam menghidupkan watak para tokohnya. Jika watak tokohnya

lemah, maka menjadi lemahlah keseluruhan cerita. Oleh karena itu, watak atau

karakter tokoh di dalam sebuah novel harus digambarkan oleh pengarang

secara tersirat, sehingga dapat ditangkap oleh pembaca.

Jadi, dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa penokohan

adalah seseorang yang berperan dalam sebuah cerita dan mengalami peristiwa-

peristiwa yang terdapat dalam cerita itu, dengan memiliki watak atau karakter

sendiri, terutama dalam menghadapi suatu masalah atau kejadian yang

dialaminya.

4) Latar

Latar merupakan gambaran waktu dan tempat terjadinya lakuan di

dalam karya sastra.24 Nurgiantoro, dengan mengutip pendapat Abrams,

23 Tarigan, Henry Guntur. Prinsip-prinsip Dasar Sastra, (Bandung: Angkasa, 1985), hlm.

133. 24 Abdul Rozak Zaidan, dkk, Kamus Istilah Sastra, (Jakarta: Balai Pustaka,2007), hlm.

118.

Page 28: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

21

mendefinisikan ‘latar sebagai landasan tumpu menyarankan pada pengertian

tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa

yang diceritakan’. Sumardjo dan Saini K.M. mengemukakan bahwa latar

dalam sebuah novel bukan hanya menunjukan tempat dan waktu terjadinya

suatu peristiwa, melainkan juga hal-hal yang hakiki dari suatu wilayah, sampai

pada macam debunya, pemikiran rakyatnya, kegiatan mereka, gaya hidup

mereka dan sebagainya.

Lebih lanjut Sumardjo dan Saini menjelaskan bahwa dalam sebuah cerita

yang baik, latar harus benar-benar mutlak menggarap tema dan karakter cerita,

sehingga dari latar wilayah tertentu akan menghasilkan perwatakan tokoh

tertentu pula. Andaikata sebuah novel latarnya dapat diganti dengan tempat

mana saja tanpa mengubah atau mempengaruhi watak tokoh-tokoh dan tema

novelnya, maka latar yang demikian kurang integral.

Kedudukan latar dalam novel sangat penting karena dapat memberikan

kesan realistis kepada pembaca, menciptakan suasana tertentu yang seolah-

olah sungguh-sungguh ada dan terjadi. Pembaca merasa dipermudah

mengoperasikan daya imajinasinya, di samping memungkinkan berperan

secara kritis sehubungan dengan pengetahuannya tentang latar. Pembaca pun

dapat merasakan dan menilai kebenaran, ketepatan dan aktualisasi latar yang

diceritakan sehingga merasa lebih akrab. Pembaca seolah-olah menemukan

dalam cerita itu sesuatu yang menjadi bagian dirinya. Hal ini akan terjadi jika

latar mampu mengangkat suasana setempat, warna lokal, lengkap dengan

perwatakannya ke dalam novel.

5) Sudut Pandang /Point of view

Sudut pandang, yaitu tempat atau titik dari mana seorang melihat objek

deskripsinya. Sudut pandang dalam suatu cerita menyatakan bagaimana fungsi

seorang pengisah (narator) dalam cerita, apakah ia mengambil bagian

langsung dalam seluruh rangkaian kejadian (yaitu sebagai participant), atau

Page 29: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

22

sebagai pengamat (observer) terhadap obyek dari seluruh aksi atau tindak-

tanduk dalam cerita. 25

Sudut merupakan gaya pengarang dalam bercerita. Dalam hal ini,

pencerita tidaklah sama dengan pengarang. Pencerita adalah tokoh yang

menyampaikan cerita yang dapat dilakukan melalui pencerita orang pertama

(aku) atau orang ketiga (dia). Oleh karena itu pencerita bisa dibedakan

berdasarkan siapa penceritanya. Jika orang pertama, disebutlah pencerita

akuan (first person narrator) dan jika orang ketiga, disebutlah pencerita diaan

(third person narrator).26

Abrams (dalam Nurgiyantoro, 1995) menyatakan bahwa sudut pandang

bersarang pada cara sebuah cerita dikisahkan. Sudut pandang merupakan cara

atau pandangan yang dipergunakan pengarang sebagai sasaran untuk

menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk

cerita dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca. Dengan demikian sudut

pandang pada hakikatnya merupakan sebuah strategi atau teknik yang sengaja

dipilih pengarang untuk mengemukakan gagasan ceritanya. Segala sesuatu

yang dikemukakan dalam karya fiksi memang milik pengarang, pandangan

hidup dan tafsirnya terhadap kehidupan. Namun, kesemuanya itu dalam karya

fiksi disalurkan lewat sudut pandang tokoh atau kacamata tokoh tersebut.

Sudut pandang pada dasarnya merupakan visi pengarang, artinya sudut

pandang yang diambil pengarang untuk melihat suatu kejadian cerita. Dalam

hal ini, harus dibedakan dengan pandangan pengarang sebagai pribadi, sebab

sebuah karya sebenarnya merupakan pandangan pengarang terhadap

kehidupannya. Suara pribadi pengarang jelas akan masuk ke dalam karyanya

dan ini lazim disebut gaya pengarang. Sedangkan sudut pandang menyangkut

teknis bercerita, yaitu soal bagaimanaa pandangan pribadi pengarang akan bisa

diungkapkan sebaik-baiknya.

Hal senada diungkapkan oleh Booth (dalam Nurgiyantoro, 1995) yang

mengatakan bahwa sudut pandang bagaimanaapun merupakan sesuatu yang

25 Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003), hlm.190.

26 Maman S. Mahayana, 9 Jawaban Sastra Indonesia, (Jakarta: Bening Publishing, 2005), hlm. 157

Page 30: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

23

menyarankan pada masalah teknis, sarana untuk menyampaikan maksud yang

lebih besar daripada sudut pandang itu sendiri. Sudut pandang merupakan

teknik yang dipergunakan pengarang untuk menemukan dan menyampaikan

makna karya artistiknya untuk dapat sampai dan berhubungan dengan

pembaca. Dengan teknik yang dipilihnya itu, diharapkan pembaca dapat

menerima dan menghayati gagasan pengarang.

Sudut pandang menurut Sumardjo dan Saini dibagi menjadi empat

macam, yaitu:

a) Omniscient Point of View (Sudut Penglihatan yang Berkuasa)

Di sini, pengarang bertindak sebagai pencipta segala. Ia bisa

menciptakan apa saja yang ia perlukan untuk melengkapi ceritanya,

sehingga memperoleh efek cerita yang diinginkannya.

b) Objective Point View

Dalam teknik ini, pengarang bekerja seperti dalam teknik

Omniscient, hanya pengarang tidak memberi komentar apapun. Pembaca

hanya disuguhi “pandangan mata”. Pengarang hanya menceritakan apa

yang terjadi, seperti menonton pementasan sandiwara. Pengarang sama

sekali tidak masuk ke dalam pikiran para pelaku.

c) Point of View Orang Pertama

Gaya ini bercerita dengan sudut pandang “aku”. Jadi, seperti orang

yang sedang menceritakan pengalamnnya sendiri. Dengan teknik ini,

pembaca diajak ke pusat kejadian, melihat dan merasakan melalui mata

dan kesadaran orang yang langsung bersangkutan.

d) Point of View Peninjau

Dalam teknik ini pengarang memilih salah satu tokohnya untuk

bercerita. Seluruh kejadian/cerita kita lalui bersama tokoh ini. Tokoh ini

bisa bercerita tentang pendapatnya atau perasaannya sendiri, tetapi kepada

tokoh lain ia hanya bisa memberitahukan kepada kita seperti apa yang ia

lihat saja.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

sudut pandang adalah kedudukan pengarang di dalam sebuah cerita yang

Page 31: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

24

dikarangnya. Pusat pengisahannya adalah penentuan dari sisi mana

pengarang meninjau para tokoh dalam ceritanya.

6) Amanat

Dalam membuat cerita, setiap pengarang pasti ingin menyampaikan amanat kepada pembacanya. Seperti halnya tema, amanat biasanya disampaikan pengarang secara implisit (tersirat). Maka dari itulah pembaca harus mampu menemukan amanat dari karya sastra yang dibacanya.

Panuti Sudjiman mengatakan bahwa amanat yang terdapat dalam sebuah karya sastra bisa secara implisit maupun eksplisit. Dikatakan implisit jika jalan keluar atau jalan moral itu disiratkan dalam tingkah laku tokoh menjelang cerita berakhir. Eksplisit jika pengarang menyampaikan seruan, saran, peringatan, nasihat, anjuran, dan larangan yang berkenaan dengan gagasan yang mendasari cerita itu yang disampaikan pada bagian tengah atau akhir cerita. Amanat biasanya berupa ajaran moral yang berhubungan dengan sifat-sifat luhur kemanusiaan, memperjuangkan hak dan martabat manusia.

Pembaca akan dapat menangkap amanat yang terdapat dalam novel jika mampu menghayati novel tersebut dengan sungguh-sungguh.

7) Gaya/Style Setiap pengarang pasti memiliki ciri khas tersendiri dalam

mengungkapkan ceritanya dan tergambar pada hasil karyanya. Artinya, cara bagaimanaa seorang pengarang memilih tema, persoalan dan menceritakannya dalam sebuah karya sastra, tentunya setiap pengarang memiliki gaya bercerita yang berbeda dengan pengarang lainnya. Gaya tersebut biasanya dipengaruhi oleh latar belakang pengarang itu sendiri, misalnya latar belakang pendidikan,

latar belakang profesi, atau latar belakang lingkungan tempat ia tinggal. Gaya dalam sebuah karya sastra juga biasanya ada hubungannya dengan penggunaan bahasa. Hal ini ditegaskan oleh pendapat Aminuddin (dalam Hendrayati, 1990) bahwa gaya mengandung pengertian cara seseorang pengarang menyampaikan gagasannya dengan menggunakan media bahasa yang indah dan harmonis, serta mampu menuansakan makna dan suasana yang dapat menyentuh daya intelektual dan emosi pembaca. Penggunaan media bahasa meliputi penggunaan kalimat, penggunaan kata, penggunaan bentuk bahasa figuratif, dialog dan sebagainya.

Page 32: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

25

Abdul Rozak Zaidan memaparkan beberapa pengertian gaya yang diungkapkan dalam Kamus Istilah Sastra sebagai berikut: a) Cara menyampaikan pikiran dan perasaan dengan kata-kata. b) Cara khas dalam penyusunan dan penyampaian pikiran dan perasaan

dalam bentuk tulisan dan lisan. c) Ciri-ciri suatu kelompok karya sastra berdasarkan bentuk perbuatannya

(ekspresinya) dan bukan kandungan isinya. Gaya terutama ditentukan oleh diksi dan struktur kalimat. Kesimpulannya, gaya adalah ciri khas setiap pengarang dalam

menyajikan karyanya, di mana antara pengarang yang satu dengan pengarang yang lainnya tidak memiliki gaya yang sama persis. Mempelajari gaya bercerita pengarang akan membantu kita untuk lebih memahami pribadi yang kreatif daripada membaca biografinya yang ditulis oleh orang lain. Yang pasti, gaya karangan yang diciptakan mencerminkan jiwa pengarangnya.

8) Suasana Dalam suatu peristiwa tertentu, pasti ada suasana yang mewarnainya.

Misalnya, sedih, gembira, mengharukan, memancing emosi kemarahan, dan ekspresi jiwa lainnya. Dengan gambaran suasana yang naratif dan emotif inilah keasikan dari pembaca akan timbul. Demikian halnya dengan unsur-unsur intrinsik lainnya, unsur suasana akan menjadi lebih baik apabila didukung oleh unsur-unsur intrinsik lainnya seperti tokoh, latar, tema, dan sebagainya.

Abdul Rozak Zaidan dalam Kamus Istilah Sastra, mengemukakan bahwa “Suasana adalah suasana hati yang ditimbulkan oleh latar dan cakapan.” Sedangkan, Harianto G.P. mengemukakan bahwa “Suasana adalah hawa (udara atau kesadaran sesuatu) di suatu lingkungan, keadaan suatu peristiwa, atau keadaan perasaan yang ada dalam suatu peristiwa.”

Sebenarnya untuk menjelaskan suasana memang agak sulit, walaupun bisa dilihat dan dirasakan. Namun yang jelas, suasana merupakan warna dasar cerita itu atau merupakan pesona sebuah cerita.

Page 33: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

26

d) Teknik Memotong dan Merekatkan (Cutting-Gluing) dalam Resensi

1. Pengertian Teknik memotong dan merekatkan (Cutting-Gluing)

Hernowo dalam Quantum Reading mengatakan bahwa teknik Cutting-

Gluing adalah teknik membuat resensi dengan cara memotong dan merekatkan

potongan-potongan materi yang ada dalam buku yang menarik perhatian kita.

Bagian yang dipotong adalah bagian-bagian yang merupakan gagasan-gagasan

inti yang disampaikan oleh penulis.27 Teknik memotong dan merekatkan ini

merupakan teknik yang paling mudah dan sederhana dalam membuat resensi yang

sekaligus merupakan teknik berlatih menulis yang paling elementer.

2. Teknik Memotong dan merekatkan (Cutting-Gluing) dalam Resensi

Teknik Cutting-Gluing bisa diistilahkan sebagai teknik “memotong dan

merekatkan”. Ini merupakan cara meresensi buku yang dapat dilakukan oleh

seorang pemula. Manfaat meresensi buku seperti ini adalah dapat memberikan

peluang sangat besar kepada seseorang untuk berlatih menulis dengan bantuan

“bahasa“ orang lain. Ini juga yang dapat membuat seseorang melakukan kegiatan

membaca buku secara efektif (ada efeknya terhadap pengembangan diri).

Teknik memotong dan merekatkan ini dilakukan dengan cara memotong

materi yang ada di dalam buku yang menarik perhatian peresensi. Peresensi

tinggal menyalin kalimat-kalimat menarik yang mencerminkan isi buku yang

ditulis oleh penulis yang dibaca peresensi. Peresensi dapat “memotong” bagian

depan, tengah, belakang, atau di bagian manapun yang mengandung bagian

penting yang menarik perhatian peresensi dan merupakan gagasan-gagasan inti

yang disampaikan penulis.

Setelah merasa cukup untuk mengumpulkan”potongan”, peresensi kemudian

memilih potongan yang lebih sesuai kemudian mengaitkan “potongan-potongan”

itu. Inilah tahap “merekatkan” atau menempelkan. Dalam menempelkan

potongan-potongan tersebut peresensi tidak boleh asal menempel. Peresensi perlu

waspada ketika mengaitkan “potongan” yang satu dengan “potongan” yang lain.

Usahakan agar tetap si penulis sendiri yang berbicara. Peran peresensi dalam

27 Hernowo. Quantum Reading, (Bandung: MLC,2005). hlm. 197.

Page 34: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

27

resensi ini hanya dalam konteks menyambungkan, mengalirkan, dan mengaitkan

gagasan yang satu dengan gagasan yang lain.

3. Langkah-Langkah Menerapkan Teknik Memotong dan Merekatkan

(Cutting-Gluing) dalam Meresensi Novel

Beberapa langkah yang dilakukan untuk menulis resensi novel dengan

menggunakan teknik memotong dan merekatkan adalah sebagai berikut.

a. Membaca naskah asli

Penulis resensi harus membaca novel seluruhnya bila perlu sampai

beberapa kali untuk mengetahui kesan umum dan maksud pengarang serta

sudut pandangnya.

b. Memotong (Cutting)

Langkah yang kedua, yaitu menandai, menggaris bawahi atau mencatat

semua gagasan utama atau gagasan penting dalam novel. Penandaan atau

pencatatan tersebut dilakukan untuk dua tujuan, yaitu 1) untuk tujuan

penggambaran agar memudahkan penulis dalam meneliti kembali apakah

pokok-pokok yang telah ditandai atau dicatat merupakan bagian yang penting;

2) untuk dijadikan dasar bagi pengelolah resensi selanjutnya.

c. Merekatkan (Gluing)

Merekatkan atau menggabungkan kembali gagasan-gagasan utama yang

telah dicatat dalam langkah kedua. Dengan menandai dan mempergunakan

catatan-catatan sebagaimanaa yang diperoleh pada langkah kedua dan kesan

umum yang diperoleh pada langkah pertama, maka penulis sudah siap untuk

menulis resensi. Hal yang harus diperhatikan dalam merekatkan adalah

peresensi mampu menyusun kalimat-kalimat baru, merangkai seluruh gagasan

ke dalam suatu wacana yang jelas dan menggambarkan kembali isi novel yang

diresensi.

Page 35: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu Penelitian dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada pertengahan semester ganjil tahun pelajaran 2010/2011, pada tanggal 4, 5, dan 11 Oktober 2010 di SMA Plus Khadijah Islamic School, Jl. Batan No. 12 Cilandak- Lebak Bulus, Jakarta Selatan. 12440.

B. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode Classroom Action Research (Penelitian Tindakan Kelas), yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.

Pada hakikatnya tidak ada metode yang baik atau buruk. Metode itu sifatnya netral, karena baik buruknya suatu metode bergantung pada guru itu sendiri yang memakainya. Dalam penelitian tindakan kelas ini, penulis menggunakan metode memotong dan merekatkan (Cutting-Gluing) yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis, khususnya dalam menulis resensi sebuah novel.

Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK), kegiatan dimulai dari kesadaran guru akan adanya sesuatu yang kurang maksimal dalam hasil pembelajaran. Hal tersebut mungkin terjadi karena beberapa faktor, di antaranya siswa kurang memahami apa yang dikemukakan guru, atau mungkin disebabkan oleh suasana kelas yang tidak kondusif. Hal ini kemudian dievaluasi untuk pertimbangan dan penyusunan perencanaan tindakan perbaikan, serta evaluasi tindakan perbaikan.

Ada empat jenis penelitian tindakan kelas menurut Chein dalam M. Mega.

N dan Kharina Islami Dewi (2009) di antaranya :

1. PTK Diagnostik

Adalah penelitian yang dirancang untuk menuntun peneliti ke arah

suatu tindakan. Dalam hal ini, peneliti mendiagnosa dan memasuki situasi

yang terdapat di dalam latar penelitian.

2. PTK Partisipan

Page 36: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

29

Suatu penelitian dikatakan sebagai PTK partisipan, apabila peneliti

terlibat langsung dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan

pembuatan laporan.

3. PTK Empiris

Ialah apabila peneliti berupaya melaksanakan suatu tindakan, kemudian

membukukannya. Pada prinsipnya, proses penelitian ini berkenaan dengan

penyimpanan catatan dengan pengumpulan pengalaman peneliti dalam

pekerjaannya sehari-hari.

4. PTK Eksperimental

Ialah apabila PTK dilaksanakan sebagai upaya menerapkan berbagai

teknik dan strategi secara efektif dan efisien. Dalam kegiatan belajar mengajar

yang diterapkannya, PTK ini peneliti dapat menentukan cara mana yang

paling efektif dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.1

Berdasarkan keempat jenis PTK di atas, model PTK yang dipilih untuk

penelitian ini adalah paritisipan. Model ini sesuai dengan model penelitian yang

akan dilaksanakan dalam pembelajaran menulis resensi novel dengan teknik

memotong dan merekatkan, di mana peneliti akan ikut serta secara langsung

dalam proses tersebut hingga akhir penyusunan laporan.

Alim Umar dan Nurbaya Kaco (2008) mengungkapkan ciri-ciri perbedaan

penelitian tindakan kelas dengan penelitian lain adalah sebagai berikut.

1. Adanya masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri guru

bahwa praktik yang dilakukannya selama ini di kelas memiliki masalah yang

perlu diselesaikan.

2. Self Reflective Inquiry, yaitu penelitian melalui refleksi diri. PTK

mempersyaratkan guru mengumpulkan data praktiknya sendiri melalui refleksi

diri. Ini berarti guru mencoba mengingat kembali apa yang dikerjakannya di

kelas, apa dampak tindakan tersebut bagi siswa, dan kemudian memikirkan

mengapa dampaknya seperti itu. Guru mencoba menemukan kelemahan dan

kekuatan dari tindakan yang dilakukannya, dan kemudian mencoba

1 M. Mega. N dan Khania Islami Dewi, Penelitian Tindakan Kelas, (Bogor: Tregina,

2009), hlm.

Page 37: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

30

memperbaiki kelemahan dan mengulanginya bahkan menyempurnakan

tindakan yang sudah dianggap baik.

3. Penelitian tindakan kelas dilakukan di kelas, sehingga fokus penelitian adalah

kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan

interaksi.

4. Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran.

Perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus-menerus, selama kegiatan

penelitian dilakukan.

5. Dalam PTK dikenal adanya siklus pelaksanaan, berupa pola: perencanaan-

pelaksanaan-observasi-refleksi. Keempat tahap tersebut merupakan satu siklus

atau satu daur. Oleh karena itu, setiap tahap akan berulang kembali, hasil dari

refleksi akan menjadi masukan pada perencanaan kembali untuk siklus

berikutnya seperti pada gambar berikut ini.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII IPS SMA Plus

Khadijah Islamic School Cilandak, Jakarta Selatan yang berjumlah 18 orang.

Observasi

Permasalahan Rencana Tindakan 1

Refleksi 1 Analisis Data Observasi

Belum Rencana Tindakan II

Refleksi II Analisis Data II Observasi

Belum Siklus

Page 38: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

31

D. Desain Penelitian

Pemilihan metode ini berdasarkan pada pendapat para ahli yang menyatakan

bahwa metode tersebut ditujukan untuk memperdalam terhadap tindakan yang

dilakukan selama proses pembelajaran, serta untuk memperbaiki kelemahan-

kelemahan dalam proses pembelajaran tersebut dan juga untuk mewujudkan

tujuan-tujuan dalam proses pembelajaran. Pada pelaksanaannya, penelitian

tindakan kelas mempunyai empat tahap dasar yang harus dilaksanakan, yaitu (1)

perencanaan, (2) tindakan (3) observasi, dan (4) refleksi.

1. Perencanaan

Peneliti melakukan studi pendahuluan sebagai sebuah awal bertujuan

mengungkapkan permasalahan penting yang berkaitan dengan pembelajaran

menulis resensi novel. Pada tahap pendahuluan ini penulis melakukan

observasi untuk mengetahui kondisi awal yang akan dijadikan bahan dalam

merencanakan tindakan.

Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan, peneliti memberikan

suatu alternatif pemecahan masalah, yaitu dengan menggunakan model

pembelajaran memotong dan merekatkan dalam pembelajaran menulis resensi.

Setelah menemukan masalah serta alternatif pemecahannya, peneliti mulai

dengan tahap pertama, yaitu tahap perencanaan (planning). Pada tahap ini

peneliti merencanakan kegiatan dan menetapkan waktu serta cara penyajian.

Peneliti menyiapkan tindakan yang akan dilaksanakan di kelas, menyusun

tahap-tahap tindakan tiap siklus, menyiapkan media dan teknik analisis data.

2. Tindakan

Tindakan yang dilakukan dalam pembelajaran menulis resensi adalah

dengan menggunakan teknik memotong dan merekatkan, dengan langkah-

langkah yakni membaca naskah asli, memotong bagian dari novel,

merekatkan potongan-potongan bagian novel, menulis resensi, dan menilai

hasil resensi siswa.

Page 39: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

32

Dalam penelitian ini, peneliti menerapkan model Peer Assessment

(penilaian teman sebaya) yakni sebuah proses di mana seorang pelajar

menilai hasil belajar teman atau pelajar lainnya yang berada se-level.

Maksudnya jika dua orang atau lebih berada dalam level kelas yang sama

atau subjek pelajaran yang sama. Model peer dapat mendorong keterlibatan

dan rasa tanggung jawab yang lebih besar, mendorong siswa untuk

menganalisis secara kritis kerja yang dilakukan oleh orang lain, membentuk

suatu kerangka yang lebih jelas dan mempromosikan keunggulan, perhatian

langsung ke keterampilan dan belajar, memberikan umpan balik,

meningkatkan serta membantu memperjelas kriteria penilaian.2

Sebelum melaksanakan PTK, peneliti melakukan persiapan-persiapan

sebagai berikut.

a. Membuat RPP dan skenario pembelajaran yang akan dilaksanakan

berdasarkan identifikasi permasalahan pada tahap perencanaan yang

mencangkup pemilihan bahan pembelajaran, media, cara, dan alat

evaluasi;

b. Menyiapkan contoh resensi

c. Menyusun lembar observasi untuk melihat aktivitas siswa dalam

pembelajaran;

d. Menyusun lembar observasi penilaian siswa terhadap tingkah laku guru

dalam pembelajaran.

e. Menyusun angket dan penilaian teman sebaya yang diisi siswa untuk

mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

3. Observasi

Selama pembelajaran berlangsung, penulis melakukan pengamatan terhadap semua aktifitas di kelas. Objek yang diamati ialah peristiwa-peristiwa yang menjadi indikator keberhasilan atau ketidakberhasilan pemecahan masalah. Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan apakah tindakan yang diberikan telah mampu memecahkan masalah atau belum. Observasi yang

2http://www.keele.ac.uk/depts/aa/landt/lt/docs/bost_peer_assessment.htm.

Page 40: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

33

dilakukan memberikan pengaruh pada penyusunan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

4. Refleksi

Data yang terkumpul dari tahap observasi dikumpulkan dan dianalisis. Dari hasil observasi akan terlihat berhasil atau tidaknya kegiatan yang akan dilakukan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis resensi dengan teknik pembelajaran memotong dan merekatkan. Hasil dari refleksi dapat dijadikan acuan untuk merencanakan siklus selanjutnya. Jika siklus sebelumnya dinilai atau dipandang belum memecahkan permasalahan yang ada. Dari refleksi muncul permasalahan yang perlu mendapat perhatian yang pada gilirannya perlu dilakukan siklus berulang sampai suatu permasalahan dapat dianggap teratasi.

E. Instrumen Tindakan Kelas

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan, lembar observasi, jurnal siswa, angket, dan catatan lapangan.

1. Tes Kemampuan

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok3. Nurgiyantoro mendefinisikan tes sebagai sebuah instrumen atau prosedur yang sistematis untuk mengukur suatu sampel.4

Dalam penelitian ini, tes digunakan untuk mengetahui hasil pembelajaran menulis resensi novel. Tes yang digunakan mencangkup pretest yang dilakukan untuk mengetahui hasil pelajaran menulis resensi novel sebelum perlakuan, dan posttest yang dilakukan untuk mengetahui hasil pembelajaran resensi novel setelah mendapatkan perlakuan.

3 Riduan, Dasar- Dasar Statistika, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm. 57. 4 Burhan Nurgiantoro, Penilaian Pembelajaran Bahasa, (Yogyakarta: BPFE, 2010), hlm.

105.

Page 41: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

34

2. Lembar Observasi Lembar observasi merupakan alat pengamatan yang digunakan untuk

mengukur atau melihat aktivitas siswa dan peneliti dilihat dari keterampilan kooperatif dan memotivasi siswa selama kegiatan belajar mengajar. Alat yang digunakan adalah lembar observasi yang diisi guru sebagai pencatat lapangan.

Aktivitas peneliti yang diamati adalah keterampilan mengajar, mulai dari

membuka pelajaran sampai pada menutup pembelajaran. Aktivitas siswa yang

diamati mencakup perilaku siswa selama mengikuti proses pembelajaran,

seperti bertanya, mengemukakan pendapat, mengerjakan tugas, dan perilaku

lainnya menunjang proses kegiatan belajar mengajar.

3. Jurnal Siswa

Jurnal siswa diberikan pada setiap akhir pembelajaran. Jurnal ini diberikan

untuk mengetahui apa yang diperoleh siswa setelah pembelajaran berlangsung

dan untuk memperoleh gambaran mengenai tanggapan siswa terhadap

pembelajaran yang diterapkan di kelas. Hal ini akan digunakan untuk

melakukan perbaikan pada tindakan pembelajaran berikutnya.

4. Angket

Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan

data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan

responden.5 Dalam penelitian ini responden diberi instrumen angket yang

berisi beberapa pertanyaan yang harus dijawab atau direspon. Dalam

penelitian ini, angket yang penulis gunakan berisi tentang dua hal utama yakni

bagaimana respon siswa atas metode teknik memotong dan merekatkan yang

digunakan dalam pembelajaran menulis resensi, serta substansi mengenai

pembelajaran menulis resensi novel.

5 Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Rosdakarya, 2008), hlm. 219.

Page 42: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

35

5. Catatan Lapangan

Catatan lapangan adalah temuan selama pembelajaran yang diperoleh

peneliti, yang tidak ternamai dalam lembar observasi. Bentuk temuan ini

berupa aktivitas siswa dan permasalahan yang dihadapi selama pembelajaran

berlangsung.

F. Persiapan Pembelajaran

Sebelum melaksanakan pembelajaran, penulis membuat perencanaan-

perencanaan untuk pengajaran di kelas. Hal ini dimaksudkan agar proses belajar

mengajar dapat berjalan lancar sehingga tujuan yang telah direncanakan tercapai.

“Kegiatan ini merupakan langkah awal yang harus ditempuh guru dalam

melaksanakan kegiatan interaksi belajar mengajar di kelas. Sebagai realisasi

langkah awal guru tersebut, dalam hal ini penulis melakukan persiapan pengajaran

yang meliputi enam kegiatan, yaitu:

1. Perumusan Tujuan

Tujuan dapat dijadikan tolak ukur pencapaian hasil belajar. Dalam

pengajaran disebut Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK), yaitu “…perumusan

tingkah laku atau kemampuan-kemampuan yang kita harapkan dari para anak

didik setelah mengikuti pengajaran yang diberikan…”

Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) yang lengkap memiliki unsur-

unsur di dalamnya, yaitu:

a. Unsur siswa atau audience (A);

b. Unsur perilaku atau behavior (B);

c. Unsur kondisi atau condition (C);

d. Unsur standar atau degree (D).

R. Ibrahim dan Nana Syaodih (2003) menyatakan bahwa penjabaran

dari Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) ke TPK harus memiliki ciri-ciri

sebagai berikut :

a. Spesifik atau khusus, dalam arti bahwa perilaku yang terkandung di

dalamnya sudah dibatasi lingkupnya.

Page 43: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

36

b. Operasional, dalam arti bahwa perilaku yang terkandung di dalamnya

konkret dan dapat diamati.

c. Dapat diukur, dalam arti bahwa terwujud atau tidaknya perilaku yang

dimaksud dalam diri siswa dapat diukur melalui alat ukur yang ada.6

Kata-kata kerja yang diajukan untuk digunakan dalam rumusan TPK

adalah kata-kata kerja yang konkret atau operasional seperti menyebutkan,

menjelaskan, memilih, menguraikan, membedakan, menentukan,

menghitung, membandingkan, dan menyusun.

Berpedoman pada kriteria diatas, dalam penelitian tindakan kelas ini,

penulis menyusun TPK sebagai berikut.

a. Siswa dapat menjelaskan pengertian resensi buku dengan tepat.

b. Siswa dapat menjelaskan hal-hal yang harus ada dalam sebuah resensi

buku dengan benar.

c. Siswa dapat menyusun resensi buku dengan baik

2. Pemilihan Bahan

Bahan yang penulis pilih sebagai sumber materi resensi adalah buku

paket Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA Kelas XII (Tim Edikatif,

Erlangga). Selain itu, penulis juga menggunakan buku-buku lain yang

menunjang materi resensi tersebut, serta memberikan sebuah contoh hasil

resensi kepada siswa dengan sebuah novel yang berjudul “Asmara Berselimut

Kabut” karya Sam Abede Pareno.

3. Penentuan Urutan

Semua bahan pelajaran yang sudah dipilih tidak mungkin diajarkan

sekaligus. Oleh karena itu, penulis harus menentukan bahan pembelajaran.

Untuk itu selanjutnya, pemilihan bahan untuk penelitian tindakan kelas ini

diuraikan dalam persiapan mengajar yang lebih lanjut disebut sebagai satuan

pelajaran.

4. Penetapan Waktu

Penentuan waktu ini sangat diperlukan untuk mengefektifkan dan

mengefisiensikan waktu. Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan

6 Nana Syaodih Sukmadinata dan R. Ibrahim, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta:

Rineka Cipta, 2003), hlm. 80.

Page 44: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

37

penelitian tindakan kelas ini adalah 3 kali pertemuan, 6 jam pelajaran, dengan

perincian sebagai berikut.

a. Pertemuan ke-1, akan memakan waktu selama 2X40 menit. Pada

pertemuan ini, penulis memberikan pengarahan dan penerangan kepada

siswa tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan resensi sebuah

buku atau novel. Pada tahap ini, penulis juga memberitahukan kepada

siswa tentang bagaimana proses penelitian yang akan dilakukan

selanjutnya, yaitu dengan menggunakan metode “memotong dan

merekatkan (cutting-gluing).

Selanjutnya, penulis mengkondisikan siswa dan menentukan pasangannya

berdasarkan absen sebagai bentuk dari penilaian teman sebaya, kemudian

menugaskan mereka untuk menulis resensi dari novel yang telah diberikan

sebelumnya sebagai tahap pertama dalam tindakan I.

b. Pertemuan ke-2, akan menghabiskan waktu selama 2X40 menit. Digunakan

sebagai tahap kedua tindakan I, yaitu dengan urutan guru menerapkan

teknik memotong dan merekatkan sebagai sebuah alternatif yang dapat

mempermudah siswa dalam meresensi novel. Selanjutnya, siswa

ditugaskan kembali menulis resensi dengan menggunakan teknik yang

telah diterapkan dari novel yang sama dengan menggunakan teknik

memotong dan merekatkan.

c. Pertemuan ke-3, akan menghabiskan waktu selama 2X40 menit. Pada

pertemuan yang terakhir ini digunakan oleh guru bersama-sama dengan

siswa melakukan pembahasan dengan membandingkan hasil pretest dan

posttest mereka yang telah dinilai oleh guru. Dalam pertemuan ini siswa

dan guru melakukan refleksi atas pembelajaran menulis resensi novel dari

pertemuan pertama dan kedua.

d. Jika hasil analisis data menunjukan tidak tercapainya KKM sebesar 70,

maka penulis akan menerapkan siklus kedua sebagai treatment selanjutnya.

e. Penyusunan Model Satuan Pelajaran

Persiapan lain yang penulis lakukan sebelum melaksanakan kegiatan

pembelajaran di kelas adalah menyusun model satuan pelajaran.

5. Merumuskan alat evaluasi.

Page 45: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

38

G. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini

akan dijelaskan sebagai berikut.

1. Instrumen Pengumpulan Data

a. Tes

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes tulis. Tes tulis ini

diberikan dalan dua tahap, yaitu pretest dan posttest. Instrumen tes dan

kriteria penilaian yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada

tabel 3.1 dan 3.3 (terlampir). Berdasarkan kriteria penilaian, adapun format

penilaian meresensi novel dan kategori pemerolehan skornya dalam

penelitian ini juga dapat dilihat pada tabel 3.4 dan 3.5 (terlampir).

b. Observasi

Format observasi yang digunakan untuk mengamati tingkah laku siswa dan

guru dalam pembelajaran pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.6

dan 3.7 (terlampir).

c. Jurnal Siswa

Bentuk jurnal siswa pada setiap akhir pembelajaran pada penelitian ini

dapat dilihat pada tabel 3.8 (terlampir).

d. Angket

Angket yang diberikan kepada siswa untuk mengetahui respons siswa

terhadap pembelajaran menulis resensi novel dan metode memotong dan

merekatkana yang digunakan dapat dilihat pada tabel 3.9 (terlampir).

e. Penilaian Teman Sebaya (Peer Assessment)

Format penilaian peer assessment dalam penelitian ini dapat dilihat pada

3.14 (terlampir).

f. Catatan Lapangan

Adapun format yang akan digunakan peneliti untuk menuliskan hasil

catatan lapangan yang ditemukan selama proses belajar mengajar

berlangsung pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.10 (terlampir).

Page 46: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

39

2. Instrumen Perlakuan

Instrumen perlakuan yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah

pembelajaran menulis resensi novel dengan menggunakan teknik memotong

dan merekatkan. Pelaksanaan perlakuan dalam penelitian ini disusun dalam

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mencakup semua hal yang

berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran. RPP yang digunakan dalam

penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.11 (terlampir).

Page 47: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

40

BAB IV

DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI HASIL

ANALISIS, DAN PEMBAHASAN

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMA Plus Khadijah Islamic

School Cilandak-Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada

tanggal 4, 5, dan 11 November 2010. Kelas yang digunakan dalam penelitian ini,

yakni kelas XII IPS dengan jumlah siswa 18 orang. Sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah keseluruhan jumlah siswa tersebut. Data yang penulis

peroleh dari kegiatan penelitian berupa hasil pretest dan posttest siswa dalam

menulis resensi. Data tersebut dianalisis, melalui tiga tahap, yaitu

pengidentifikasian data, pengelolaan data, dan penafsiran. Data yang akan diolah

selanjutnya merupakan skor akhir penelitian yang telah dirata-ratakan.

A. Gambaran Umum SMA Plus Khadijah Islamic school

SMA Plus Khadijah Islamic School berdiri di bawah Yayasan Amal

Pendidikan Sosial Islam (YAPSI) merupakan sekolah entrepreneur khusus

muslimah yang berasal dari kalangan dhuafa yang berprestasi dengan metode

pendidikan Project Based Learning (PBL) yang menjadi andalan dalam

melakukan kegiatan belajar. Project Based Learning (PBL) adalah sistem

pembelajaran melalui proyek atau studi kasus. Dalam konsep PBL, siswa

dihadapkan pada masalah atau tantangan di dalam kehidupan. SMA Plus

Khadijah Islamic School menawarkan salah satu alternatif yang akan membentuk

siswa selain unggul dalam intelektual tetapi juga mempunyai skill dan berjiwa

entrepreneur.

Visi

Memberikan pendidikan yang berkualitas bagi kalangan dhuafa untuk

melahirkan generasi berjiwa pemimpin yang berkarakter islami, cerdas, terampil,

mandiri, dan berguna bagi diri dan masyarakat.

Misi

Page 48: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

41

1. Membina akhlak, keislaman, keimanan, dan ketakwaan siswa.

2. Mengembangkan potensi intelektual dan penguasaan IPTEK siswa.

3. Menggali dan meningkatkan pemikiran yang kreatif dan inovatif siswa.

4. Mengembangkan kemampuan kepemimpinan dan jiwa manusia.

Keadaan Guru

Guru merupakan salah satu faktor penting yang mendukung tercapainya

cita-cita Bangsa Indonesia yang tercantum dalam Batang Tubuh UUD 1945, yakni

mencerdaskan kehidupan bangsa, oleh karena itu seorang guru dituntut untuk

mengemban tugasnya dengan sebaik mungkin. Setiap lembaga pendidikan

berupaya memilih tenaga pengajar yang relevan dengan pengembangan mata

pelajaran di sekolah. Sama halnya dengan SMA Plus Khadijah Islamic School

selalu berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikannya. Hal ini dibuktikan

dengan tenaga-tenaga pendidik yang profesional dengan latar belakang

pendidikan S1 dan S2 yang sesuai dengan bidang dan keahlian disiplin ilmunya

masing-masing.

Tabel. 4.1

Keadaan Siswa SMA Plus Khadijah Islamic school Tahun Pelajaran 2010-2011

No. Kelas Jumlah 1 X 21 2 XI 23 3 XII 18

Jumlah 62 Sumber: Tata Usaha SMA Plus Khadijah Islamic School

Dilihat dari gambaran umum sekolah, SMA Plus Khadijah Islamic School

memiliki kualifikasi yang menurut penulis, tepat sebagai tempat penelitian.

Melalui metode pendidikan Project Based Learning (PBL) yang menjadi andalan

dalam melaksanakan kegiatan belajar di sekolah ini, telah tercetak siswa-siswa

yang terbiasa dengan sistem belajar yang mandiri dan bertanggung jawab. Dengan

alasan inilah penulis merasa yakin bahwa penelitian menulis resensi novel dengan

menggunakan teknik memotong dan merekatkan dapat berlangsung baik dengan

hasil yang memuaskan.

Page 49: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

42

B. Deskripsi Data Hasil Pengamatan Efek/ Hasil Intervensi Tindakan

Penentuan lokasi penelitian ini dilaksanakan karena penulis juga

merupakan pengajar bidang studi Bahasa Indonesia di sekolah tersebut. Tentu saja

hal ini sangat mempermudah penulis dalam melaksanakan penelitian, sehingga

telah mengetahui situasi dan kondisi sekolah. Selain itu, penulis telah mengetahui

kapasitas siswa dalam pelajaran bahasa Indonesia khususnya pelajaran menulis

resensi.

Berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang ada, maka

penulis melakukan penelitian di kelas XII IPS. Siswa kelas XII IPS yang

seluruhnya muslimah ini berjumlah 18 orang, merupakan siswa-siswa yang sangat

bersemangat dan penuh keceriaan dalam menerima pembelajaran. Dalam jumlah

yang ideal ini menjadikan fokus pembelajaran sangat terarah. Guru dapat lebih

memperhatikan perkembangan belajar siswa, dan siswa pun menjadi lebih fokus

menerima pembelajaran yang diberikan guru.

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya siswa terlihat sangat

bersemangat, karena sebagai guru bidang studi penulis menerapkan sistem belajar

yang menjadi model pendidikan di sekolah ini, yakni Project Based Learning

(PBL). Siswa diarahkan untuk belajar dengan terus melakukan eksperimen-

eksperimen menarik, sehingga mereka tidak merasa jenuh dalam pembelajaran.

Selain itu, siswa ditanamkan dari awal pertemuan bahwa guru merupakan mitra

belajar bagi mereka, sehingga siswa tidak merasa kaku dalam menghadapi guru

dan pembelajaran yang diberikan.

Sebelum memulai penelitian, penulis beberapa kali memberitahukan

kepada siswa bahwa akan diadakan penelitian tentang kemampuan mereka dalam

membuat resensi. Hal ini dimaksudkan agar mereka siap dan mengetahui prosedur

penelitian yang akan digunakan. Kegiatan penelitian ini dilakukan sebanyak tiga

kali pertemuan, yang masing-masing dengan alokasi waktu 2X40 menit.

Dari deskripsi data hasil pengamatan efek/ hasil intervensi tindakan yang

terurai di atas, mempertegas alasan peneliti memilih SMA Plus Khadijah Islamic

School sebagai tempat penelitian. Selain faktor model pembelajarannya, jumlah

siswa yang ideal dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, penulis merupakan salah

Page 50: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

43

satu guru pengajar di sekolah tersebut, dan siswa-siswanya yang sangat bergairah

dan bersemangat dalam menerima pembelajaran menjadikan peneliti yakin untuk

melaksanakan penelitian di SMA Plus Khadijah Islamic School .

1. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 4, 5, dan 11 November 2010.

Setelah menetapkan kelas dan waktu penelitian, peneliti menyusun rencana

kegiatan yang akan dikembangkan dalam kegiatan belajar mengajar. Metode yang

digunakan dalam pembelajaran menulis resensi ini adalah metode ceramah, tanya

jawab, penugasan, serta memotong dan merekatkan (Cutting-gluing).

Berdasarkan skenario pembelajaran yang telah dibuat, perencanaan

pembelajaran pada pertemuan pertama hingga pertemuan ketiga adalah sebagai

berikut.

a. Mengondisikan kelas dalam persiapan kegiatan belajar mengajar

(mengucapkan salam, menyapa siswa, dan mengecek kehadiran siswa)

b. Melalui tanya jawab, guru mengaitkan mareri yang akan dipelajari siswa

dengan pengetahuan awal yang telah dimilikinya dengan tujuan memotivasi

siswa agar siswa terkondisikan untuk siap menerima materi.

c. Siswa mengetahui indikator pencapaian hasil belajar dari materi yang akan

dipelajarinya setelah memperhatikan penjelasan guru.

d. Siswa mengungkapkan pengetahuan dan pemahamannya mengenai resensi.

e. Guru menyimpulkan pendapat-pendapat dan pemahaman-pemahaman siswa

mengenai resensi.

f. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang resensi karya sastra (novel).

g. Guru memilih pasangan siswa sebagai bentuk peer assessment berdasarkan

daftar hadir, kemudian menugaskan siswa untuk membuat resensi dari novel

yang telah dibagikan sebelumnya, berjudul “Pudarnya Pesona Cleoparta”

karya Habiburrahman El Shirazy.

h. Siswa mengingat kembali pembelajaran yang telah dilaksanakan pada

pertemuan sebelumnya.

i. Guru membagikan hasil resensi siswa pada pertemuan sebelumnya. Siswa

mengamati kesalahan-kesalahn yang yang telah dikoreksi dan ditandai oleh

Page 51: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

44

guru, kemudian guru menanyakan kendala apa saja yang dihadapi dalam

membuat resensi pada pertemuan sebelumnya berdasarkan hasil yang telah

diperoleh siswa tersebut.

j. Siswa menyimak dengan baik informasi yang diberikan guru mengenai teknik

memotong dan merekatkan yang dapat membantu penulisan resensi novel.

k. Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai teknik memotong dan

merekatkan.

l. Guru memberikan contoh memotong bagian intrinsik (latar) novel dan cara

bagaimana menempelkannya.

m. Siswa ditugaskan untuk membuat resensi dari novel yang sama, yakni

“Pudarnya Pesona Cleoparta” (karya Habiburrahman El Shirazy dengan

menerapkan teknik memotong dan merekatkan.

n. Siswa dibimbing oleh guru dalam proses memotong bagian-bagian penting

dan menempelkan bagian-bagian tersebut sehingga menjadi sebuah resensi

yang baik.

o. Siswa bersama guru mengingat kembali mengenai pembahasan menulis

resensi novel.

p. Guru membagikan hasil resensi siswa. Dan siswa memperhatikan hasil yang

dicapai pada hasil pertama dan kedua, kemudian melakukan perbandingan.

q. Siswa dan guru mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar.

r. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya atau mengungkapkan kesan-

kesannya.

s. Guru memberikan penilaian secara umum dari materi pelajaran yang telah

berlangsung.

t. Menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

Berdasarkan skenario pembelajaran di atas, maka pelaksanaan

pembelajaran pada pertemuan pertama adalah sebagai berikut.

2. Pelaksanaan Tindakan (Action) Pertemuan Pertama

Pada awal pembelajran ini, guru mulai melaksanakan skenario

pembelajaran dan melaksanakan yang tertera pada RPP yang telah dibuat.

Pertemuan pertama dengan alokasi waktu 2 X 40 menit, guru mengarahkan siswa

Page 52: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

45

melaksanakan indikator yang telah ditetapkan diantaranya, siswa menentukan

unsur-unsur yang diresensi dari karya sastra (novel), kemudian menulis resensi

novel dengan memperhatikan unsur-unsur resensi diantaranya, identitas novel,

kepengarangan, keunggulan, dan kelemahan novel. Tugas pada pertemuan ini

merupakan bentuk pretest.

Pada pertemuan pertama ini, peneliti menemukan beberapa kendala dalam

melaksanakan penelitian, hal ini dapat dilihat pada catatan lapangan yang

diperoleh pada setiap pertemuan. Dalam catatan lapangan pertemuan pertama ini

menunjukan bahwa masih terdapat beberapa siswa yang bertanya urutan unsur-

unsur yang akan dituliskan dalam resensi, siswa kembali bertanya mengenai

unsur-unsur intrinsik, beberapa siswa merasa sulit untuk merangkaikan kalimat

menjadi sebuah kalimat baik dan sempurna, dan alokasi waktu yang tidak cukup

bagi siswa dalam menyelesaikan pretest pada pertemuan tersebut.

Kendala yang dihadapi guru dalam penelitian ini selain terlihat dalam

catatan lapangan (tabel 4.4), juga tertera pada jurnal siswa (terlampir, no.19) yang

diisi pada setiap kali pertemuan. Dalam jurnal siswa yang ditulis, beberapa siswa

menyatakan bahwa membuat resensi novel merupakan pengalaman pertama yang

cukup mengesankan. Namun karena merupakan pengalaman pertama sehingga

masih mengalami kesulitan baik dalam menuliskan unsur-unsur resensinya,

hingga merangkaikan kalimat pada bagian-bagian tertentu seperti sinopsis.

Selain catatan lapangan dan jurnal siswa, guru juga mengacu pada penilaian peer assessment untuk menilai kelemahan pembelajaran yang berlangsung pada pertemuan pertama tersebut. Berdasarkan hasil penilaian siswa terhadap peer-nya menunjukan masih terdapat beberapa siswa yang mendapatkan poin rendah pada beberapa bagian resensi, di antaranya pada bagian identitas novel, teknik penulisan dan pilihan kata, sekitar 50% hasil penilaian teman sebaya ini berkisar antara poin 2 dan 3, hanya beberapa orang yang mencapai poin 4.

3. Pengamatan (Observation) Pertemuan Pertama Kegiatan observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa dan guru

selama pembelajaran berlangsung. Kegiatan ini dilakukan peneliti secara langsung karena model PTK partisipanlah yang digunakan oleh peneliti, yakni di mana peneliti terlibat langsung dari awal hingga akhir penelitian dilaksanakan.

Page 53: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

46

Sebelum pembelajaran berakhir, guru menugaskan siswa untuk menulis kesan dan opininya terhadap pembelajaran yang telah berlangsung di dalam jurnal siswa yang telah disediakan untuk mengetahui perkembangan dan pendapat mereka. Jurnal ini berisi dua pertanyaan mengenai pembelajaran yang telah mereka dapatkan. Selain jurnal siswa, guru melakukan observasi berupa penilaian tingkah laku siswa selama pembelajaran berlangsung. Dari hasil observasi terhadap tingkah laku siswa dalam pembelajaran, diperoleh data sebagai berikut. a. Antusiasme siswa dalam mengikuti KBM berlangsung dengan cukup baik. b. Ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru. c. Beberapa siswa aktif mengajukan pertanyaan. d. Kebanyakan siswa cenderung pasif, dan harus diberikan rangsangan terlebih

dahulu agar mereka lebih aktif dalam pembelajaran. e. Masih banyak siswa yang bertanya-tanya urutan unsur-unsur resensi yang

akan ditulis, meski telah dijelaskan sebelumnya. 4. Refleksi Pertemuan Pertama

Sesuai dengan kegiatan pembelajaran pertemuan pertama, peneliti mengidentifikasi data yang diperoleh dari hasil observasi, catatan lapangan, jurnal siswa dan hasil penilaian peer. Berdasarkan penemuan pada pelaksanaan tindakan di atas, maka refleksi pada pertemuan pertama ini, di antaranya guru mengulang kembali pembahasan mengenai unsur-unsur resensi novel, mengarahkan siswa membuka kembali catatan mereka mengenai unsur intrinsik novel dan guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menanyakan kembali bagian manakah dari unsur-unsur tersebut yang belum dipahami, siswa kemudian diarahkan untuk memilih diksi-diksi sederhana yang hendak dijadikan satu kalimat dalam menuliskan sinopsis ataupun unsur intrinsik yang lainnya.

Dalam RPP dan skenario pembelajaran, alokasi waktu yang dibutuhkan

dalam pertemuan yang ke-1 ini ialah 2 X 40 menit, namun di lapangannya, alokasi

waktu tersebut tidak memenuhi. Kendala pada pertemuan ini dapat teratasi

dikarenakan ada guru yang tidak hadir, dengan ijin dari pihak sekolah, peneliti

dapat memberikan penambahan waktu pada siswa untuk menyelesaikan

pretestnya.

5. Pelaksanaan Tindakan (Action) Pertemuan Kedua

Page 54: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

47

Proses kegiatan belajar mengajar pada pertemuan kedua ini dilaksanakan

mengacu pada RPP yang telah dibuat, adalah memperkenalkan teknik memotong

dan merekatkan kepada siswa, disertai contoh resensi yang telah dibuat dengan

teknik memotong dan merekatkan, menerangkan kepada mereka bagaimana cara

memotong bagian-bagian yang dianggap penting kemudian direkatkan dengan

rangkain kalimat yang baik. Kemudian siswa diarahkan untuk melaksanakan

posttest dengan menjadikan hasil pretest yang telah dikoreksi dan dikembalikan

sebagai bahan acuan dalam menulis, memperhatikan ejaan, tanda baca, unsur-

unsur resensi, pembahasan umum dan saran.

Dalam pelaksanaan pertemuan kedua ini, penulis juga menemui kendala-

kendala dalam proses pembelajaran yang tercantum dalam catatan lapangan di

antaranya, siswa masih bingung bagian novel manakah yang harus dipotong, dan

beberapa siswa ada yang merasa sulit untuk merangkaikan hasil potongan-

potongan tersebut dengan kalimat-kalimat yang baru.

Kendala yang dihadapi guru dalam penelitian ini selain terlihat dalam

catatan lapangan, juga tertera pada jurnal siswa yang diisi pada setiap kali

pertemuan. Dalam beberapa jurnal siswa yang ditulis pada pertemuan yang kedua

ini (terlampir, no.19), beberapa siswa menyatakan bahwa teknik memotong dan

merekatkan sangat menarik minat dan semangat siswa dalam membuat resensi,

namun pada dasarnya meresensi novel merupakan pengalaman pertama, kendala

yang sama dengan pertemuan pertama ialah bagaimana merangkaikan potongan-

potongan cerpen dan dirangkaikan menjadi sebuah kalimat sempurna.

6. Pengamatan (Observation) Petemuan Kedua

Pada kegiatan observasi ini, guru melihat bagaimana aktifitas siswa di

dalam kelas, di antaranya yaitu melihat bagaimana antusias siswa pada pertemuan

kedua ini, yakni meliputi keberanian untuk mengungkapkan pendapat, pertanyaan,

kerjasama dengan peer-nya untuk pemecahan suatu masalah, hingga bagaimana

perkembangan siswa dalam mengerjakan posttest yang diberikan. Sebelum

pembelajaran berakhir, guru menugaskan siswa untuk menulis kesan dan opininya

terhadap pembelajaran yang telah berlangsung di dalam jurnal siswa yang telah

disediakan untuk mengetahui perkembangan dan pendapat mereka. Jurnal ini

Page 55: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

48

berisi dua pertanyaan mengenai pembelajaran yang telah mereka dapatkan. Selain

jurnal siswa, guru melakukan observasi berupa penilaian tingkah laku siswa

selama pembelajaran berlangsung, serta melakukan penilaian terhadap pasangan

yang menjadi peer-nya pada format penilaian yang telah disediakan.

7. Refleksi Pertemuan kedua

Sesuai dengan kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua ini, peneliti

mengidentifikasi data yang diperoleh dari hasil observasi tingkah laku siswa dan

guru dalam pembelajaran, catatan lapangan, jurnal, penilaian teman sebaya, serta

hasil pekerjaan siswa untuk melihat sejauh mana kemampuan mereka dalam

meresensi novel.

Berdasarkan pada tindakan yang telah diterapkan guru, maka refleksi pada

pertemuan ini adalah guru mengajarkan dengan perlahan bagian-bagian novel

manakah yang hendak dipotong, dan memberikan contoh bagian yang telah

dipotong, contohnya potongan pada bagian latar, kemudian potongan tersebut

dirangkai dengan kata-kata sendiri, pada bagian ini, guru mengarahkan kepada

siswa agar pemilihan diksi untuk merangkai potongan menjadi sebuah kalimat

sempurna tidak perlu menggunakan diksi-diksi yang terlalu berat, dengan tujuan

mempermudah mereka dalam merangkaikan kalimat.

8. Pelaksanaan Tindakan (Action) Pertemuan Ketiga

Pada awal pembelajaran, guru mengkondisikan siswa agar siap menerima

pelajaran. Setelah itu mempresensi kehadiran siswa. Pada pertemuan ini siswa

dibagikan hasil posttest yang dikerjakan pada pertemuan sebelumnya, masing-

masing siswa mengamati kembali letak kesalahan yang telah ditandai oleh guru,

baik teknik penulisan, pilihan kata, ejaan dan lain-lain.

Pada kegiatan inti, siswa dan guru bersama-sama membahas kembali

urutan-urutan serta unsur-unsur yang wajib ada pada pembelajaran resensi kali ini.

Pada pertemuan ini siswa dipancing untuk mengungkapkan bagaimana

pendapatnya mengenai pembelajaran menulis resensi novel, dan kesulitan apa saja

yang dihadapi selama pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan catatan lapangan yang diperoleh penulis, siswa pada

pertemuan terakhir ini terlihat sangat antusias dan bergembira, hal ini disebabkan

Page 56: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

49

nilai hasil posttest mereka yang mengalami perkembangan yang sangat pesat

dibanding pretest yang dikerjakan pada pertemuan pertama. Hal senada juga

diungkapkan siswa dalam jurnal siswa pertemuan ketiga (terlampir no.19),

beberapa siswa menuliskan merasa puas dengan hasil posttest yang diterima,

adapula yang menuliskan meresensi novel merupakan pengalaman pertama yang

sangat mengesankan, dengan teknik memotong dan merekatkan sangat

mempermudah dalam membuat resensi.

Sebelum menutup pembelajaran, guru bersama siswa mengingat kembali

mengenai materi tujuan meresensi sebuah buku fiksi dengan tujuan agar siswa

tidak merasa apa yang dikerjakan bukanlah suatu pembelajaran menulis yang

tidak memiliki tujuan dan peran yang penting, namun sebaliknya.

9. Pengamatan (observation) Pertemuan Ketiga

Pada kegiatan observasi ini, guru melihat bagaimana pemahaman siswa

mengenai resensi novel melalui pertanyaan yang dilontarkan guru dan pendapat-

pendapat yang disampaikan siswa. Dalam kegiatan observasi terakhir ini, guru

membagikan angket dan lembar observasi tingkah laku guru dalam mengajar yang

harus diisi oleh siswa dengan melakukan penilaian yang objektif atas proses yang

dijalani dari pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga.

10. Refleksi Pertemuan Ketiga Pada pertemuan ini guru dan siswa sama-sama melakukan refleksi atas

proses pembelajaran yang berlangsung, di mana letak kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran dari pertemuan pertama sampai ketiga. Guru pun mengungkapkan pujian dan ungkapan kebanggaan atas peningkatan hasil evaluasi menulis resensi novel yang dicapai siswa.

Siswa terlihat sangat antusias dan bergembira mengikuti pembelajaran pertemuan terakhir tersebut. Kepuasan tergambarkan ketika mereka menerima hasil posttest yang dibagikan. Evaluasi hasil kemampuan siswa dalam resensi berupa posttest menunjukkan bahwa hampir seluruh siswa sudah mampu menulis resensi novel dengan baik. Hal ini terlihat dan ditunjukkan oleh hasil pekerjaan mereka berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditetapkan.

Dari deskripsi pelaksanaan tindakan, pelaksanaan tindakan pertemuan pertama sampai ketiga, pengamatan pertemuan pertama sampai ketiga, dan

Page 57: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

50

refleksi pertemuan pertama sampai ketiga di atas, dapat terlihat bahwa deskripsi pelaksanaan tindakan yang telah dirancang penulis berdasarkan skenario pembelajaran telah terlaksana dengan cukup baik, meski terdapat beberapa pelaksanaan tindakan yang tidak sesuai dengan perencanaan. Ketidak sesuaian yang tertulis pada pelaksanaan pertama sampai ketiga di atas dapat diatasi dengan baik, sehingga tidak mengganggu jalannya penelitian dan proses pembelajaran, hal ini terlihat pada refleksi pertemuan pertama sampai ketiga.

Dalam penelitian ini tahap pengamatan yang dilakukan peneliti berpatokan pada pengamatan langsung melalui catatan lapangan guru, jurnal siswa, pengamatan tingkah laku siswa dan guru dalam pembelajaran, angket, dan penilaian teman sebaya. Tahap-tahap pengamatan inilah yang membantu peneliti dalam melakukan refleksi pada setiap pertemuan.

C. Pemeriksaan Keabsahan Data Tes kongnitif yang dilaksanakan untuk melihat peningkatan hasil belajar

penguasaan/pemahaman yang terdiri dari pretest, yaitu tes yang dilakukan sebelum penerapan teknik yang akan digunakan guru yakni teknik memotong dan merekatkan dan posttest, yaitu tes yang dilakukan setelah teknik memotong dan merekatkan diterapkan pada siswa. Jika hasil analisis data menunjukkan tidak tercapainya KKM sebesar 70, maka penulis akan menerapkan siklus kedua sebagai treatment selanjutnya.

Untuk mengetahui perkembangan siswa dalam menulis resensi novel, maka dilakukan observasi, yaitu tes unjuk kerja berdasarkan aspek penilaian yang telah ditentukan. Pada kegiatan observasi ini penulis langsung berperan sebagai observer, karena jenis PTK partisipan yang digunakan dalam penelitian ini. Dengan demikian penulis langsung menilai sendiri tingkah laku siswa dalam pembelajaran.

Selain itu untuk mengetahui pendapat/tanggapan siswa mengenai penerapan pembelajaran, maka siswa diberikan jurnal siswa dan lembar penilaian tingkah laku guru setiap akhir pembelajaran berlangsung, dan angket pada akhir pertemuan ketiga.

Page 58: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

51

D. Deskripsi dan Analisis Data Hasil pretest dan posttest Pembelajaran

Menulis Resensi Novel.

Tabel 4.2 Data Hasil Pretest Menulis Resensi Novel

Siswa Kelas XII SMA Plus Khadijah Islamic School

Nama : Ana Maftuhatus Salamah Nomor absen : 01 Kelas : XII IPS

No. Aspek yang Dinilai

Bobot Skala Skor

Skor Maksimal Skor Siswa 1 2 3 4

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Identitas novel Pembahasan umum novel Penilaian novel Saran dan komentar Teknik penulisan Penggunaan bahasa Pilihan kata Penggunaan ejaan

4 4 4 4 4 4 4 4

16 16 16 16 16 16 16 16

16 8 8 8

12 12 8

12 Total 128 84

Nama : Anita Humayra

Nomor absen : 02

Kelas : XII IPS

No. Aspek yang Dinilai Bobot Skala Skor

Skor Maksimal Skor Siswa 1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Identitas novel

Pembahasan umum novel

Penilaian novel

Saran dan komentar

Teknik penulisan

Penggunaan bahasa

Pilihan kata

Penggunaan ejaan

4

4

4

4

4

4

4

4

16

16

16

16

16

16

16

16

16

8

12

12

16

12

12

12

Total 128 100

Page 59: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

52

Nama : Ayu Wandira

Nomor absen : 03

Kelas : XII IPS

No. Aspek yang Dinilai

Bobot

Skala Skor Skor Maksimal Skor Siswa

1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Identitas novel

Pembahasan umum novel

Penilaian novel

Saran dan komentar

Teknik penulisan

Penggunaan bahasa

Pilihan kata

Penggunaan ejaan

4

4

4

4

4

4

4

4

16

16

16

16

16

16

16

16

16

4

4

4

8

8

4

8

Total 128 56

Nama : Dwi Jayanti

Nomor absen : 04

Kelas : XII IPS

No. Aspek yang Dinilai

Bobot

Skala Skor Skor Maksimal Skor Siswa

1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Identitas novel

Pembahasan umum novel

Penilaian novel

Saran dan komentar

Teknik penulisan

Penggunaan bahasa

Pilihan kata

Penggunaan ejaan

4

4

4

4

4

4

4

4

16

16

16

16

16

16

16

16

12

8

12

8

12

12

12

16

Total 128 92

Page 60: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

53

Nama : Dwi Lestari

Nomor absen : 05

Kelas : XII IPS

No. Aspek yang Dinilai

Bobot

Skala Skor Skor Maksimal Skor Siswa

1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Identitas novel

Pembahasan umum novel

Penilaian novel

Saran dan komentar

Teknik penulisan

Penggunaan bahasa

Pilihan kata

Penggunaan ejaan

4

4

4

4

4

4

4

4

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

12

8

16

12

12

12

Total 128 104

Nama : Efri Cahyanti

Nomor absen : 06

Kelas : XII IPS

No. Aspek yang Dinilai

Bobot

Skala Skor Skor Maksimal Skor Siswa

1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Identitas novel

Pembahasan umum novel

Penilaian novel

Saran dan komentar

Teknik penulisan

Penggunaan bahasa

Pilihan kata

Penggunaan ejaan

4

4

4

4

4

4

4

4

16

16

16

16

16

16

16

16

12

8

8

8

8

8

8

12

Total 128 72

Page 61: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

54

Nama : Eva Muslihatun

Nomor absen : 07

Kelas : XII IPS

No. Aspek yang Dinilai

Bobot

Skala Skor Skor Maksimal Skor Siswa

1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Identitas novel

Pembahasan umum novel

Penilaian novel

Saran dan komentar

Teknik penulisan

Penggunaan bahasa

Pilihan kata

Penggunaan ejaan

4

4

4

4

4

4

4

4

16

16

16

16

16

16

16

16

16

4

8

4

12

12

12

16

Total 128 84

Nama : Irma Safitri

Nomor absen : 08

Kelas : XII IPS

No. Aspek yang Dinilai

Bobot

Skala Skor Skor Maksimal Skor Siswa

1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Identitas novel

Pembahasan umum novel

Penilaian novel

Saran dan komentar

Teknik penulisan

Penggunaan bahasa

Pilihan kata

Penggunaan ejaan

4

4

4

4

4

4

4

4

16

16

16

16

16

16

16

16

12

8

8

4

12

12

12

12

Total 128 80

Page 62: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

55

Nama : Mar’atun Tarbiah

Nomor absen : 09

Kelas : XII IPS

No. Aspek yang Dinilai

Bobot

Skala Skor Skor Maksimal Skor Siswa

1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Identitas novel

Pembahasan umum novel

Penilaian novel

Saran dan komentar

Teknik penulisan

Penggunaan bahasa

Pilihan kata

Penggunaan ejaan

4

4

4

4

4

4

4

4

16

16

16

16

16

16

16

16

16

12

12

4

12

12

12

12

Total 128 92

Nama : Nisaul Mujtahidah

Nomor absen : 10

Kelas : XII IPS

No. Aspek yang Dinilai

Bobot

Skala Skor Skor Maksimal Skor Siswa

1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Identitas novel

Pembahasan umum novel

Penilaian novel

Saran dan komentar

Teknik penulisan

Penggunaan bahasa

Pilihan kata

Penggunaan ejaan

4

4

4

4

4

4

4

4

16

16

16

16

16

16

16

16

16

8

8

4

8

12

8

4

Total 128 68

Page 63: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

56

Nama : Nur Halimah

Nomor absen : 11

Kelas : XII IPS

No. Aspek yang Dinilai

Bobot

Skala Skor Skor Maksimal Skor Siswa

1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Identitas novel

Pembahasan umum novel

Penilaian novel

Saran dan komentar

Teknik penulisan

Penggunaan bahasa

Pilihan kata

Penggunaan ejaan

4

4

4

4

4

4

4

4

16

16

16

16

16

16

16

16

16

8

8

4

8

8

8

8

Total 128 68

Nama : Qonita Luthfiyah

Nomor absen : 12

Kelas : XII IPS

No. Aspek yang Dinilai

Bobot

Skala Skor Skor Maksimal Skor Siswa

1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Identitas novel

Pembahasan umum novel

Penilaian novel

Saran dan komentar

Teknik penulisan

Penggunaan bahasa

Pilihan kata

Penggunaan ejaan

4

4

4

4

4

4

4

4

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

4

4

12

16

12

16

Total 128 96

Page 64: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

57

Nama : Ratna Jenita

Nomor absen : 13

Kelas : XII IPS

No. Aspek yang Dinilai

Bobot

Skala Skor Skor Maksimal Skor Siswa

1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Identitas novel

Pembahasan umum novel

Penilaian novel

Saran dan komentar

Teknik penulisan

Penggunaan bahasa

Pilihan kata

Penggunaan ejaan

4

4

4

4

4

4

4

4

16

16

16

16

16

16

16

16

16

8

8

4

8

8

8

8

Total 128 68

Nama : Reutno Tiara

Nomor absen : 14

Kelas : XII IPS

No. Aspek yang Dinilai

Bobot

Skala Skor Skor Maksimal Skor Siswa

1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Identitas novel

Pembahasan umum novel

Penilaian novel

Saran dan komentar

Teknik penulisan

Penggunaan bahasa

Pilihan kata

Penggunaan ejaan

4

4

4

4

4

4

4

4

16

16

16

16

16

16

16

16

4

8

8

8

8

8

8

8

Total 128 60

Page 65: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

58

Nama : Rohanah

Nomor absen : 15

Kelas : XII IPS

No. Aspek yang Dinilai

Bobot

Skala Skor Skor Maksimal Skor Siswa

1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Identitas novel

Pembahasan umum novel

Penilaian novel

Saran dan komentar

Teknik penulisan

Penggunaan bahasa

Pilihan kata

Penggunaan ejaan

4

4

4

4

4

4

4

4

16

16

16

16

16

16

16

16

16

8

8

4

8

8

8

8

Total 128 68

Nama : Rohimah

Nomor absen : 16

Kelas : XII IPS

No. Aspek yang Dinilai

Bobot

Skala Skor Skor Maksimal Skor Siswa

1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Identitas novel

Pembahasan umum novel

Penilaian novel

Saran dan komentar

Teknik penulisan

Penggunaan bahasa

Pilihan kata

Penggunaan ejaan

4

4

4

4

4

4

4

4

16

16

16

16

16

16

16

16

8

8

4

4

8

8

8

8

Total 128 56

Page 66: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

59

Nama : Siti Rokuyah

Nomor absen : 17

Kelas : XII IPS

No. Aspek yang Dinilai

Bobot

Skala Skor Skor Maksimal Skor Siswa

1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Identitas novel

Pembahasan umum novel

Penilaian novel

Saran dan komentar

Teknik penulisan

Penggunaan bahasa

Pilihan kata

Penggunaan ejaan

4

4

4

4

4

4

4

4

16

16

16

16

16

16

16

16

16

8

8

8

8

8

8

8

Total 128 72

Nama : Syarifatul Husnah

Nomor absen : 18

Kelas : XII IPS

No. Aspek yang Dinilai

Bobot

Skala Skor Skor Maksimal Skor Siswa

1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Identitas novel

Pembahasan umum novel

Penilaian novel

Saran dan komentar

Teknik penulisan

Penggunaan bahasa

Pilihan kata

Penggunaan ejaan

4

4

4

4

4

4

4

4

16

16

16

16

16

16

16

16

8

8

4

4

8

8

8

8

Total 128 56

Page 67: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

60

Tabel 4.3

Data Hasil Pretest Menulis Resensi Novel pada Siswa Kelas XII

SMA Plus Khadijah Islamic School

No. Nama Aspek Penilaian Skor

Total Nilai

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Ana Maftuhatus

Salamah 16 8 8 8 12 12 8 12 84 6,56

2. Anita Humayra 16 8 12 12 16 12 12 12 100 7,81

3. Ayu Wandira 16 4 4 4 8 8 4 8 56 4,37

4. Dwi Jayanti 12 8 12 8 12 12 12 16 92 7,19

5. Dwi Lestari 16 16 12 8 16 12 12 12 104 8,12

6. Efri Cahyanti 12 8 8 8 8 8 8 12 72 5,62

7. Eva Muslihatun 16 4 8 4 12 12 12 16 84 6,56

8. Irma Safitri 12 8 8 4 12 12 12 12 80 6,25

9. Mar’atun Tarbiah 16 12 12 4 12 12 12 12 92 7,19

10. Nisaul Mujtahidah 16 8 8 4 8 12 8 4 68 5,31

11. Nur Halimah 16 8 8 4 8 8 8 8 68 5,31

12. Qonita Luthfiyah 16 16 4 4 12 16 12 16 96 7,5

13. Ratna Jenita 16 8 8 4 8 8 8 8 68 5,31

14. Reutno Tiara 4 8 8 8 8 8 8 8 60 4,69

15. Rohanah 16 8 8 4 8 8 8 8 68 5,31

16. Rohimah 8 8 4 4 8 8 8 8 56 4,37

17. Siti Rukoyah 16 8 8 8 8 8 8 8 72 5,62

18. Syarifatul Husnah 8 8 4 4 8 8 8 8 56 4,37

Jumlah 1376 107,1

Rata-rata 76,4 5,95

Dari nilai pretest yang dicapai oleh siswa kemudian penulis urutkan mulai

dari nilai terendah sampai nilai tertinggi. Adapun urutan data nilai terendah

sampai tertinggi terdapat dalam tabel berikut:

Page 68: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

61

Tabel 4.4

Urutan Nilai Pretest Terendah Sampai Tertinggi

Siswa kelas XII SMA Plus Khadijah Islamic School

Berdasarkan tabel di atas nilai pretest terendah hingga tertinggi adalah

nilai 4,37 ada 3 orang, nilai 4,69 ada 1 orang, nilai 5,31 ada 4 orang, nilai 5,62 ada

2 orang, nilai 6,25 ada 1 orang, nilai 6,56 ada 2 orang, nilai 7,19 ada 2 orang, nilai

7,5 ada 1 orang, nilai 7,81 ada 1 orang, dan nilai 8,12 ada 1 orang. Dari data di

atas, diketahui bahwa nilai terendah pretest 4,37 sebanyak 3 orang, dan nilai yang

paling tinggi 8,12 sebanyak 1 orang. Sedangkan rata-rata yang diperoleh adalah

5,97. Dari hasil pretest menulis resensi novel di atas, siswa kelas XII IPS

termasuk ke dalam kategori cukup.

Tabel 4.5

Data Hasil Posttest Menulis Resensi Novel pada Siswa Kelas XII SMA Plus Khadijah Islamic School

Nama : Ana Maftuhatus Salamah

Nomor absen : 01

Kelas : XII IPS

4,37 4,37 4,37 4,69 5,31 5,31

5,31 5,31 5,62 5,62 6,25 6,56

6,56 7,19 7,19 7,5 7,81 8,12

Page 69: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

62

No. Aspek yang Dinilai

Bobot

Skala Skor Skor Maksimal Skor Siswa

1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Identitas novel

Pembahasan umum novel

Penilaian novel

Saran dan komentar

Teknik penulisan

Penggunaan bahasa

Pilihan kata

Penggunaan ejaan

4

4

4

4

4

4

4

4

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

Total 128 128

Nama : Anita Humayra

Nomor absen : 02

Kelas : XII IPS

No. Aspek yang Dinilai Bobot Skala Skor

Skor Maksimal Skor Siswa 1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Identitas novel

Pembahasan umum novel

Penilaian novel

Saran dan komentar

Teknik penulisan

Penggunaan bahasa

Pilihan kata

Penggunaan ejaan

4

4

4

4

4

4

4

4

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

12

16

16

16

16

Total 128 124

Page 70: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

63

Nama : Ayu Wandira

Nomor absen : 03

Kelas : XII IPS

No. Aspek yang Dinilai

Bobot

Skala Skor Skor Maksimal Skor Siswa

1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Identitas novel

Pembahasan umum novel

Penilaian novel

Saran dan komentar

Teknik penulisan

Penggunaan bahasa

Pilihan kata

Penggunaan ejaan

4

4

4

4

4

4

4

4

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

Total 128 128

Nama : Dwi Jayanti

Nomor absen : 04

Kelas : XII IPS

No. Aspek yang Dinilai

Bobot

Skala Skor Skor Maksimal Skor Siswa

1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Identitas novel

Pembahasan umum novel

Penilaian novel

Saran dan komentar

Teknik penulisan

Penggunaan bahasa

Pilihan kata

Penggunaan ejaan

4

4

4

4

4

4

4

4

16

16

16

16

16

16

16

16

16

12

12

16

12

12

12

16

Total 128 108

Page 71: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

64

Nama : Dwi Lestari

Nomor absen : 05

Kelas : XII IPS

No. Aspek yang Dinilai

Bobot

Skala Skor Skor Maksimal Skor Siswa

1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Identitas novel

Pembahasan umum novel

Penilaian novel

Saran dan komentar

Teknik penulisan

Penggunaan bahasa

Pilihan kata

Penggunaan ejaan

4

4

4

4

4

4

4

4

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

Total 128 128

Nama : Efri Cahyanti

Nomor absen : 06

Kelas : XII IPS

No. Aspek yang Dinilai

Bobot

Skala Skor Skor Maksimal Skor Siswa

1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Identitas novel

Pembahasan umum novel

Penilaian novel

Saran dan komentar

Teknik penulisan

Penggunaan bahasa

Pilihan kata

Penggunaan ejaan

4

4

4

4

4

4

4

4

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

Total 128 128

Page 72: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

65

Nama : Eva Muslihatun

Nomor absen : 07

Kelas : XII IPS

No. Aspek yang Dinilai

Bobot

Skala Skor Skor Maksimal Skor Siswa

1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Identitas novel

Pembahasan umum novel

Penilaian novel

Saran dan komentar

Teknik penulisan

Penggunaan bahasa

Pilihan kata

Penggunaan ejaan

4

4

4

4

4

4

4

4

16

16

16

16

16

16

16

16

16

12

16

12

16

16

16

16

Total 128 120

Nama : Irma Safitri

Nomor absen : 08

Kelas : XII IPS

No. Aspek yang Dinilai

Bobot

Skala Skor Skor Maksimal Skor Siswa

1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Identitas novel

Pembahasan umum novel

Penilaian novel

Saran dan komentar

Teknik penulisan

Penggunaan bahasa

Pilihan kata

Penggunaan ejaan

4

4

4

4

4

4

4

4

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

12

12

16

Total 128 120

Page 73: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

66

Nama : Mar’atun Tarbiah

Nomor absen : 09

Kelas : XII IPS

No. Aspek yang Dinilai

Bobot

Skala Skor Skor Maksimal Skor Siswa

1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Identitas novel

Pembahasan umum novel

Penilaian novel

Saran dan komentar

Teknik penulisan

Penggunaan bahasa

Pilihan kata

Penggunaan ejaan

4

4

4

4

4

4

4

4

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

12

Total 128 124

Nama : Nisaul Mujtahidah

Nomor absen : 10

Kelas : XII IPS

No. Aspek yang Dinilai

Bobot

Skala Skor Skor Maksimal Skor Siswa

1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Identitas novel

Pembahasan umum novel

Penilaian novel

Saran dan komentar

Teknik penulisan

Penggunaan bahasa

Pilihan kata

Penggunaan ejaan

4

4

4

4

4

4

4

4

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

12

12

12

12

12

12

Total 128 104

Page 74: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

67

Nama : Nur Halimah

Nomor absen : 11

Kelas : XII IPS

No. Aspek yang Dinilai

Bobot

Skala Skor Skor Maksimal Skor Siswa

1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Identitas novel

Pembahasan umum novel

Penilaian novel

Saran dan komentar

Teknik penulisan

Penggunaan bahasa

Pilihan kata

Penggunaan ejaan

4

4

4

4

4

4

4

4

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

12

12

12

12

Total 128 112

Nama : Qonita Luthfiyah

Nomor absen : 12

Kelas : XII IPS

No. Aspek yang Dinilai

Bobot

Skala Skor Skor Maksimal Skor Siswa

1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Identitas novel

Pembahasan umum novel

Penilaian novel

Saran dan komentar

Teknik penulisan

Penggunaan bahasa

Pilihan kata

Penggunaan ejaan

4

4

4

4

4

4

4

4

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

12

12

16

16

16

16

Total 128 120

Page 75: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

68

Nama : Ratna Jenita

Nomor absen : 13

Kelas : XII IPS

No. Aspek yang Dinilai

Bobot

Skala Skor Skor Maksimal Skor Siswa

1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Identitas novel

Pembahasan umum novel

Penilaian novel

Saran dan komentar

Teknik penulisan

Penggunaan bahasa

Pilihan kata

Penggunaan ejaan

4

4

4

4

4

4

4

4

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

Total 128 128

Nama : Reutno Tiara

Nomor absen : 14

Kelas : XII IPS

No. Aspek yang Dinilai

Bobot

Skala Skor Skor Maksimal Skor Siswa

1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Identitas novel

Pembahasan umum novel

Penilaian novel

Saran dan komentar

Teknik penulisan

Penggunaan bahasa

Pilihan kata

Penggunaan ejaan

4

4

4

4

4

4

4

4

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

Total 128 128

Page 76: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

69

Nama : Rohanah

Nomor absen : 15

Kelas : XII IPS

No. Aspek yang Dinilai

Bobot

Skala Skor Skor Maksimal Skor Siswa

1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Identitas novel

Pembahasan umum novel

Penilaian novel

Saran dan komentar

Teknik penulisan

Penggunaan bahasa

Pilihan kata

Penggunaan ejaan

4

4

4

4

4

4

4

4

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

Total 128 128

Nama : Rohimah

Nomor absen : 16

Kelas : XII IPS

No. Aspek yang Dinilai

Bobot

Skala Skor Skor Maksimal Skor Siswa

1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Identitas novel

Pembahasan umum novel

Penilaian novel

Saran dan komentar

Teknik penulisan

Penggunaan bahasa

Pilihan kata

Penggunaan ejaan

4

4

4

4

4

4

4

4

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

Total 128 128

Page 77: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

70

Nama : Siti Rukoyah

Nomor absen : 17

Kelas : XII IPS

No. Aspek yang Dinilai

Bobot

Skala Skor Skor Maksimal Skor Siswa

1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Identitas novel

Pembahasan umum novel

Penilaian novel

Saran dan komentar

Teknik penulisan

Penggunaan bahasa

Pilihan kata

Penggunaan ejaan

4

4

4

4

4

4

4

4

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

12

12

Total 128 120

Nama : Syarifatul Husnah

Nomor absen : 18

Kelas : XII IPS

No. Aspek yang Dinilai

Bobot

Skala Skor Skor Maksimal Skor Siswa

1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Identitas novel

Pembahasan umum novel

Penilaian novel

Saran dan komentar

Teknik penulisan

Penggunaan bahasa

Pilihan kata

Penggunaan ejaan

4

4

4

4

4

4

4

4

16

16

16

16

16

16

16

16

16

16

12

12

16

16

16

16

Total 128 120

Page 78: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

71

Tabel 4.6

Data Hasil Posttest Menulis Resensi Novel

dengan Menggunakan Teknik Memotong dan Merekatkan

(Cutting-Gluing) Pada Siswa Kelas XII SMA Plus Khadijah Islamic School

No. Nama Aspek Penilaian Skor

Total Nilai

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Ana Maftuhatus

Salamah 16 16 16 16 16 16 16 16 128 10,0

2. Anita Humayra 16 16 16 12 16 16 16 16 124 9,69

3. Ayu Wandira 16 16 16 16 16 16 16 16 128 10,0

4. Dwi Jayanti 16 12 12 16 12 12 12 16 108 8,44

5. Dwi Lestari 16 16 16 16 16 16 16 16 128 10,0

6. Efri Cahyanti 16 16 16 16 16 16 16 16 128 10,0

7. Eva Muslihatun 16 12 16 12 16 16 16 16 120 9,38

8. Irma Safitri 16 16 16 16 16 12 12 16 120 9,38

9. Mar’atun Tarbiah 16 16 16 16 16 16 16 12 124 9,69

10. Nisaul Mujtahidah 16 16 12 12 12 12 12 12 104 8,12

11. Nur Halimah 16 16 16 16 12 12 12 12 112 8,75

12. Qonita Luthfiyah 16 16 12 12 16 16 16 16 120 9,38

13. Ratna Jenita 16 16 16 16 16 16 16 16 128 10,0

14. Reutno Tiara 16 16 16 16 16 16 16 16 128 10,0

15. Rohanah 16 16 16 16 16 16 16 16 128 10,0

16. Rohimah 16 16 16 16 16 16 16 16 128 10,0

17. Siti Rukoyah 16 16 16 16 16 16 12 12 120 9,38

18. Syarifatul Husnah 16 16 12 12 16 16 16 16 120 9,38

Jumlah 2196 171,59

Rata-rata 122 9,53

Page 79: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

72

Dari nilai posttest yang dicapai oleh siswa kemudian penulis urutkan

mulai dari nilai terendah sampai nilai tertinggi. Adapun urutan data nilai

terendah sampai tertinggi terdapat dalam tabel berikut:

Tabel 4.7

Urutan Nilai Posttest Terendah Sampai Tertinggi

Siswa kelas XII SMA Plus Khadijah Islamic School

Berdasarkan tabel di atas nilai pretest terendah hingga tertinggi adalah

nilai 8,12 ada 1 orang, nilai 8,44 ada 1 orang, nilai 8,75 ada 1 orang, nilai 9,38 ada

5 orang, nilai 9,69 ada 2 orang, dan nilai 10 ada 8 orang. Dari data di atas,

diketahui bahwa nilai terendah pretest 8,12 sebanyak 1 orang, dan nilai yang

paling tinggi 10 sebanyak 8 orang. Sedangkan rata-rata yang diperoleh adalah

9,53. Dari hasil posttest menulis resensi novel di atas, siswa kelas XII IPS

termasuk ke dalam kategori sangat baik.

E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel

Analisis hasil evaluasi pembelajaran terdiri dari analisis pretest dan

posttest, penganalisisan tersebut penulis lakukan untuk mengetahui tingkat

kemampuan siswa kelas XII SMA Plus Khadijah Islamic School sebelum diberi

perlakuan dan setelah diberi perlakuan. Pada tahapan analisis data ini, pertama-

tama penulis membuat tabel distribusi frekuensi yang diperoleh dari tabel 3 dan 8.

Hal tersebut penulis lakukan untuk menghitung nilai rata-rata pretest dan posttest

yang diperoleh siswa. Adapun tabel distribusi frekuensi sebagai berikut.

8,12 8,44 8,75 9,38 9,38 9,38

9,38 9,38 9,69 9,69 10,0 10,0

10,0 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0

Page 80: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

73

Tabel 4.8

Distribusi frekuensi Nilai Pretest Siswa kelas XII

SMA Plus Khadijah Islamic School

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi rata-rata pretest di atas, selanjutnya

penulis mencari nilai rata-rata dengan rumus sebagai berikut.

Rumus mencari rata-rata nilai pretest:

NXF

X)(

X = 18

46,107

X = 5,97

No. Skor (F) X F(X)

1. 4,37 3 13,11

2. 4,69 1 4,69

3. 5,31 4 21,24

4. 5,62 2 11,24

5. 6,25 1 6,25

6. 6,56 2 13,12

7. 7,19 2 14,38

8. 7,5 1 7,5

9. 7,81 1 7,81

10. 8,12 1 8,12

N= 18 ∑F(X)= 107,46

Page 81: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

74

Tabel 4.9

Distribusi frekuensi Nilai Posttest Siswa kelas XII

SMA Plus Khadijah Islamic School

Berdasarkan tabel distribusi frekuesi rata-rata posttest di atas, selanjutnya

penulis mencari nilai rata-rata dengan rumus sebagai berikut.

Rumus mencari rata-rata nilai posttest:

NXF

X)(

X = 18

59,171

X = 9,53

Tahapan kedua, penulis mencari selisih nilai rata-rata pretest dan posttest.

Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan penulis dalam

melaksanakan pembelajaran menulis resensi novel dengan teknik memotong dan

merekatkan. Berdasarkan nilai rata-rata pretest dan posttest di atas, maka dapat

diperoleh selisih nilai sebagai berikut.

Selisih nilai = X posttest – X pretest

= 9,53 – 5,97

= 3,56

No. Skor (F) X F(X)

1. 8,12 1 8,12

2. 8,44 1 8,44

3. 8,75 1 8,75

4. 9,38 5 46,9

5. 9,69 2 19,38

6. 10,0 8 80,0

N= 18 ∑F(X)= 171,59

Page 82: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

75

Tahapan ketiga, penulis mencari persentase peningkatan nilai dengan

menggunakan rumus persentase, maka diperoleh hasil sebagai berikut.

Presentase peningkatan nilai = 00%1Nnilai

Selisih

= 100% 1856,3

= 19,7 %

Berdasarkan analisis data di atas, maka dapat diketahui bahwa nilai yang

diperoleh siswa dari pretest ke posttest mengalami peningkatan sebanyak 19,7 %.

Tahap keempat, penulis mencari perbedaan yang signifikasi antara lain

pretest dan posttest dengan menggunakan rumus t tes

t tes =

)1(

)( 22

NNNd

d

Md

Dengan rumus tersebut, dapat diketahui koefesien t yang akan

menunjukkan berhasil atau tidaknya proses belajar mengajar. Taraf signifikansi

sebesar 5 % pada tingkat kepercayaan 95%.

Langkah-langkah penggunaan t tes sebagai berikut.

1) Mencari mean dari perbedaan hasil pretest dan posttest

Md = N

d

2) Mencari kuadrat deviasi

Nd

dXd 2

22 )(

3) Mencari t pada tabel dengan taraf signifikan 5 % dan taraf kepercayaan 95

%.

4) Menguji signifikan koefesien t dengan ketentuan sebagai berikut.

Jika t hitung t tabel, hipotesis diterima.

Jika t hitung t tabel, hipotesis ditolak.

Page 83: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

76

Keterangan:

Md : Mean dari perbedaan pretest dan posttest

D : Gain (posttest-pretest)

2xd : Jumlah kuadrat deviasi

Db : Ditentukan oleh N-1

Tabel 4.10

Data Pretest dan Posttest Siswa kelas XII

SMA Plus Khadijah Islamic School

No. Nama Siswa Pretest (X1)

Posttest (X2)

d (X2-X1) d²

1. Ana Maftuhatus Salamah 6,56 10,0 3,44 11,83 2. Anita Humayra 7,81 9,69 1,88 3,53 3. Ayu Wandira 4,37 10,0 5,65 31,69 4. Dwi Jayanti 7,19 8,44 1,25 1,56 5. Dwi Lestari 8,12 10,0 1,88 3,53 6. Efri Cahyanti 5,62 10,0 4,38 19,2 7. Eva Muslihatun 6,56 9,38 2,82 7,95 8. Irma Safitri 6,25 9,38 3,13 9,79 9. Mar’atun Tarbiah 7,19 9,69 2,5 6,25 10. Nisaul Mujtahidah 5,31 8,12 2,81 7,89 11. Nur Halimah 5,31 8,75 3,44 11,83 12. Qonita Luthfiyah 7,5 9,38 1,88 3,53 13. Ratna Jenita 5,31 10,0 4,69 21,9 14. Reutno Tiara 4,69 10,0 5,31 28,19 15. Rohanah 5,31 10,0 4,69 21,9 16. Rohimah 4,37 10,0 5,63 31,69 17. Siti Rukoyah 5,62 9,38 3,76 14,13 18. Syarifatul Husnah 4,37 9,38 5,01 25,10

Total 100,9 171,59 64,15 261,49

Rata-rata ∑X1= 5,60 ∑X2= 9,53 ∑d= 3,56 ∑d²= 14,53

Dari data yang terdapat dalam tabel di atas, dapat dilakukan perhitungan t

tes sebagai berikut:

1) Menghitung mean dari perbedaan hasil pretest dan posttest

Md = N

d

Page 84: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

77

= 1856,3

= 0,19

2) Mencari kuadrat deviasi

Nd

dXd 2

22 )(

= 14,53 - 18

)56,3( 2

= 14,53 - 18

67,12

= 14,53-0,70

= 13,83

3) Mencari koefesien dengan rumus sebagai berikut:

t tes =

)1(

)( 22

NNNd

d

Md

=

)118(1818

)56,3(53,14

19,02

=

)17(1818

67,1253,14

19,0

=

30670,053,14

19,0

=

30683,13

19,0

= 045,019,0

Page 85: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

78

= 0212

19,0

= 0,89

4) Melihat nilai t pada tabel dengan taraf signifikasi 5 % = 0,05 pada tahap

kepercayaan 95 % t = t

211 terlebih dahulu dengan menetapkan db

dengan rumus sebagai berikut.

db = N – 1

= 18 – 1

= 17

5) Menguji signifikasi koefesien t

Berdasarkan analisis di atas, diperoleh derajat kebebasan yaitu 17 dalam

tingkat kepercayaan 95 %.

t tabel = t

211 (db)

= t )17(05,0211

= t (1 – 0,025) (17)

= t (0,975) (17) = 0,206

Setelah data dihitung dengan menggunakan t tes, maka diperoleh t tabel =

0,20 dan t hitung = 0,89. Untuk menguji signifikan koefesien t, maka menggunakan

ketentuan sebagai berikut.

Jika t hitung t tabel, hipotesis diterima

Jika t hitung t tabel, hipotesis ditolak.

Ternyata t hitung t tabel yaitu 0,89 0,20. Artinya perbedaan pretest dan

posttest siswa kelas XII SMA Plus Khadijah Islamic School signifikan. Hal ini

menunjukkan bahwa teknik memotong dan merekatkan dalam pembelajaran

menulis resensi novel dapat dipergunakan karena memberikan hasil yang baik.

Page 86: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

79

F. Interpretasi Hasil Analisis

Dalam skripsi ini, penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut.

1. Penulis mampu mengajarkan pembelajaran menulis resensi novel dengan

menggunakan teknik memotong dan merekatkan (cutting-gluing) pada

siswa kelas XII SMA Plus Khadijah Islamic School.

2. Siswa kelas XII SMA Plus Khadijah Islamic School mampu menulis

resensi novel dengan menggunakan teknik memotong dan merekatkan.

3. Teknik memotong dan merekatkan tepat digunakan dalam pembelajaran

menulis resensi novel pada siswa kelas XII SMA Plus Khadijah Islamic

School.

1. Hipotesis pertama diterima. Hal ini didukung berdasarkan hasil penilaian

siswa kelas XII SMA Plus Khadijah Islamic School terhadap tingkah laku

guru dalam mengajar. Dengan persentase nilai rata-rata 91,2 % dengan

kategori A (sangat baik).

Hipotesis kedua diterima. Hal ini terbukti dari hasil pretest dengan

rata-rata 5,97 dan setelah mengikuti posttest mencapai rata-rata 9,53.

Perbedaan ini menunjukkan peningkatan sebesar 19,7%. Berdasarkan analisis

hasil evaluasi membuktikan bahwa siswa kelas XII SMA Plus Khadijah

Islamic School mampu menulis resensi novel dengan menggunakan teknik

memotong dan merekatkan dengan sangat baik.

Hipotesis ketiga diterima. Hal ini terbukti berdasarkan uji statistik,

diketahui t hitung t tabel yaitu 0,89 0,20 dalam tingkat kepercayaan 95 %

dan derajat kebebasan 17. Dengan demikian, teknik memotong dan

merekatkan tepat digunakan dalam pembelajaran menulis resensi novel pada

siswa kelas XII SMA Plus Khadijah Islamic School.

Demikianlah data dari hasil evaluasi yang telah penulis analisis di atas,

menunjukkan bahwa hipotesis yang penulis ajukan semuanya dapat diterima.

G. Pembahasan Temuan Penelitian

1. Deskripsi Pengelolaan Data Observasi Tingkah Laku Guru Dalam

Pembelajaran

Page 87: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

80

Kegiatan observasi ini dilakukan oleh siswa kelas XII SMA Plus

Khadijah Islamic School pada pertemuan ketiga, dalam observasi ini siswa

ditugaskan untuk melakukan penilaian secara objektif atas tingkah laku guru

dalam pembelajaran dari pertemuan pertama hingga terakhir. Hasil dari

observasi yang dilaksanakan siswa terlihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4. 11

Hasil Persentase Observasi Tingkah Laku Guru Dalam Pembelajaran

No. Aspek yang diamati Hasil Persentase (%)

1.

Guru memberikan penjelasan secara terperinci mengenai materi pembelajaran menulis resensi.

87,9 %

2. Guru menguasai dengan baik materi pembelajaran menulis resensi.

96,3 %

3. Guru menggunakan media yang mendukung terkait pembelajaran menulis resensi novel.

89,2 %

4. Guru menggunakan metode yang tepat dalam pembelajaran menulis resensi novel.

90,8%

5. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya terkait dengan pembelajaran menulis resensi.

95,3 %

6. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pendapat mengenai materi yang disampaikan.

88,6 %

7. Guru memberikan tugas sesuai dengan materi pembelajaran yang diberikan 94,2 %

8.

Guru memperhatikan kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung, dan membantu mengarahkan siswa yang menemui kesulitan dalam mengerjakan tugas meresensi novel.

87,8 %

9. Guru memberikan motivasi kepada siswa selama proses pembelajaran berlangsung. 89,7 %

10. Guru membuka dan menutup pembelajaran dengan baik dan mengesankan. 92,2 %

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan siswa terhadap tingkah laku

guru dalam mengajar di atas, dapat diuraikan sebagai berikut:

Page 88: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

81

1. Sebanyak 87,9% siswa menyatakan bahwa guru telah memberikan penjelasan

secara terperinci mengenai materi pembelajaran menulis resensi.

2. Guru menguasai dengan baik materi pembelajaran menulis resensi, pernyataan

ini mendapatkan persentase sebesar 96,3 %.

3. Sebanyak 89,2% siswa menyatakan bahwa guru telah menggunakan media

yang mendukung terkait pembelajaran menulis resensi novel yang

disampaikan.

4. Guru telah menggunakan metode yang tepat terkait pembelajaran menulis

resensi novel. Untuk pernyataan ini memperoleh persentase sebesar 90,8%.

5. Sebanyak 95,3% siswa menyatakan bahwa guru telah memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya terkait dengan pembelajaran menulis

resensi.

6. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pendapat

mengenai materi yang disampaikan, pernyataan ini mendapatkan persentase

sebesar 88.6%.

7. Sebanyak 94,2 % siswa menyatakan bahwa guru telah memberikan tugas

sesuai dengan materi pembelajaran yang diberikan.

8. Guru memperhatikan kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung,

dan membantu mengarahkan siswa yang menemui kesulitan dalam

mengerjakan tugas meresensi novel. Untuk pernyataan ini, mendapatkan

persentase sebesar 87,8%.

9. Sebanyak 89,7% siswa menyatakan bahwa guru telah memberikan motivasi

kepada siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

10. Sebanyak 92,2 % siswa menyatakan bahwa guru membuka dan menutup

pembelajaran dengan baik dan mengesankan.

Dari deskripsi data hasil observasi siswa terhadap tingkah laku guru dalam

mengajar di atas menunjukkan nilai persentase paling kecil yang diperoleh guru

adalah pada pernyataan guru memperhatikan kegiatan siswa selama proses

pembelajaran berlangsung, dan membantu mengarahkan siswa yang menemui

kesulitan dalam mengerjakan tugas meresensi novel, dengan persentase sebesar

Page 89: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

82

87,8%. Nilai persentase terbesar yakni 96,3% siswa menyatakan bahwa guru

menguasai dengan baik materi pembelajaran menulis resensi.

Tekait dengan penelitian ini yakni pembelajaran menulis resensi dengan

menggunakan teknik memotong dan merekatkan, dapat disimpulkan bahwa bahwa

guru telah melaksanakan tugasnya dengan sangat baik, serta telah berhasil

menerapkan teknik memotong dan merekatkan dalam pembelajaran meresensi

novel. Hal ini terlihat dari hasil penghitungan rata-rata penilaian siswa dengan

persentase yang tinggi yakni 96,3% siswa menyatakan bahwa guru menguasai

dengan baik materi yang terkait dengan pembelajaran menulis, 90,8% siswa

menyatakan bahwa guru menggunakan metode yang tepat dalam pembelajaran

menulis resensi.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hasil tingkah laku guru dalam

pembelajaran menulis resensi novel berdasarkan penilaian yang dilakukan siswa

kelas XII SMA Plus Khadijah Islamic School dikategorikan sangat baik.

2. Deskripsi Pengelolaan Data Angket

Untuk mengetahui respons siswa terhadap pembelajaran menulis resensi

novel dengan menggunakan teknik memotong dan merekatkan, siswa diberi lima

pertanyaan terkait dengan pembelajaran menulis resensi novel, dan lima

pertanyaan terkait dengan teknik memotong dan merekatkan.

Berikut paparan respons siswa terhadap pembelajaran menulis resensi

novel dengan menggunakan teknik memotong dan merekatkan.

Page 90: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

83

Tabel 4. 12

Persentase Respons Siswa Terhadap Pembelajaran Menulis Resensi Novel

dengan Menggunakan Teknik Memotong dan Merekatkan

No. Komponen dan Aspek Yang Diamati

Hasil Persentase Pengamatan

Sangat setuju Setuju Tidak

setuju

Sangat tidak setuju

I Pembelajaran Menulis Resensi Novel

1.

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, pokok pembahasan menulis sangat menarik minat siswa.

11 % 72 % 17% 0%

2.

Saya pernah belajar menulis resensi novel sebelumnya. 5,5% 33,3% 33,3% 17%

3. Saya pernah meresensi sebuah karya sastra. 5,5% 22,2% 38,8% 27,7%

4. Menulis resensi novel tidak sulit apabila dikerjakan dengan sungguh-sungguh. 55,5% 27,7% 0% 5,5%

5.

Menulis resensi sangat membangkitkan semangat belajar Bahasa Indonesia, dan membuka wawasan serta memberikan tambahan pengetahuan.

66,6% 33,3% 0% 0%

II Teknik memotong dan Merekatkan

6. saya merasa teknik memotong dan merekatkan sangat mudah dan menarik. 55,5% 44,4% 0% 0%

7. Saya sangat merasa senang menulis resensi dengan menggunakan teknik memotong dan merekatkan.

22,2% 72,2% 5,5% 0%

8. Menulis resensi dengan menggunakan teknik memotong dan merekatkan dapat meningkatkan motivasi

44,4% 55,5% 0% 0%

9.

Saya merasa kemampuan menulis resensi karya sastra (novel) mengalami peningkatan setelah mengikuti pembelajaran menulis resensi dengan menggunakan teknik memotong dan merekatkan.

44,4% 50% 5,5% 0%

10.

Saya tidak menemui kesulitan dalam pembelajaran menulis resensi novel dengan menggunakan teknik memotong dan merekatkan.

22,2% 44,4% 22,2% 0%

Dari tabel data, dapat dilihat bahwa hasil angket yang penulis dapatkan

dari siswa adalah sebagai berikut.

Page 91: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

84

1. Untuk komponen pokok pembahasan menulis didapatkan sebanyak 72 %

siswa menyatakan setuju, 17% menyatakan tidak setuju dan 11,1%

menyatakan tidak setuju. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa pokok

pembahasan menulis dapat menarik menarik minat siswa, terlihat dari jumlah

persentasenya sebesar 72%.

2. Untuk pengalaman siswa dalam menulis resensi, didapatkan sebanyak 5,5%

siswa menyatakan sangat setuju, 33,3% setuju, 33,3% tidak setuju, dan 17%

menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian terdapat keseimbangan antara

siswa yang pernah berlatih menulis resensi sebelumnya dan belum pernah

menulis resensi sebelumnya.

3. Untuk pengalaman siswa dalam menulis resensi sebuah karya diperoleh 5,5%

siswa menyatakan sangat setuju, 22,2% siswa menyatakan setuju, 38,8 %

menjawab tidak setuju, dan 27,7% siswa menjawab sangat tidak setuju.

Dengan demikian dari hasil tersebut menunjukkan lebih banyak siswa yang

belum pernah meresensi sebuah karya sastra.

4. Dalam menulis resensi tidak sulit jika dikerjakan sungguh-sungguh. Dari

pernyataan ini 5,5% siswa menjawab setuju, 27,7% menjawab sangat setuju,

dan 5,5% menjawab tidak setuju. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa

menulis resensi tidak sulit jika dikerjakan dengan sungguh-sungguh.

5. Dalam menulis resensi sangat membangkitkan semangat belajar Bahasa

Indonesia, dan membuka wawasan serta memberikan tambahan pengetahuan.

Dari pernyataan ini, 66,6% siswa menjawab sangat setuju, dan 33,3%

menjawab setuju. Dengan demikian siswa menyatakan bahwa pernyataan

tersebut sangat tepat.

6. Teknik memotong dan merekatkan sangat mudah dan menarik. Dari

pernyataan ini diperoleh 55,5% menjawab sangat setuju, 44,4% menjawab

setuju. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa merasa teknik

memotong dan merekatkan yang digunakan mudah dan dapat menarik

perhatian mereka.

7. Siswa merasa senang dengan menggunakan teknik memotong dan merekatkan

dalam pembelajaran menulis resensi novel. Hal ini terlihat dari 22,2% siswa

Page 92: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

85

menjawab sangat setuju, 72,2% siswa menjawab sangat setuju, dan hanya

5,5% menjawab tidak setuju.

8. Siswa merasa sangat termotivasi dalam menulis resensi novel dengan

menggunakan teknik memotong dan merekatkan. Hal ini terlihat dari 44,4 %

menjawab sangat setuju, dan 55,5% menjawab setuju.

9. Siswa merasa kemampuan mereka dalam menulis resensi novel mengalami

peningkatan setelah mengikuti pembelajaran menulis resensi dengan

menggunakan teknik memotong dan merekatkan. Hal ini terlihat dari 44,4%

menjawab sangat setuju, 50% menjawab setuju, dan hanya 5,5% yang

menyatakan tidak setuju.

10. Siswa tidak menemui kesulitan dalam pembelajaran menulis resensi novel

dengan menggunakan teknik memotong dan merekatkan. Dalam pernyataan

ini 22,2% mejawab sangat setuju, 44,4 % menjawab setuju, dan 22,2%

menjawab tidak setuju. Dengan demikian dari hasil persentase terbanyak

yakni 44,4% siswa tidak mengalami kesulitan dalam pembelajaran menulis

resensi novel dengan menggunakan teknik memotong dan merekatkan.

3. Deskripsi Pengelolaan Data Aktifitas Siswa dan Catatan Lapangan Guru

Pertemuan Pertama sampai Ketiga

Tabel 4.13

Persentase Rata-rata Aktivitas Siswa Pertemuan Pertama

No. Aspek yang Diamati Persentase Rata-rata % 1. Siswa memberikan respon positif

terhadap pembelajaran menulis. 100

2. Siswa memberi perhatian terhadap penjelasan guru.

85

3. Siswa mengajukan pertanyaan. 70 4. Siswa mengajukan pendapat. 60 5. Siswa menjawab pertanyaan guru. 70 6. Siswa mengerjakan tugas yang

diberikan guru dengan serius. 100

7. Siswa mengikuti pembelajaran sampai akhir.

100

Page 93: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

86

Pada tabel di atas menginformasikan bahwa keseriusan siswa dalam

mengerjakan pretest sudah cukup baik. Ini terbukti dari hasil persentase yang

besar. Mereka dapat menunjukkan respon positif terhadap pembelajaran menulis

sebesar 100%. Hasil tersebut merupakan hasil yang sangat baik. Selain itu,

mereka pun telah mampu untuk melaksanakan tugasnya dengan sungguh-

sungguh, tidak ada di antara mereka yang tidak mengerjakan tugas itu terlihat dari

persentase siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru yakni 100%. Namun

seperti biasa, keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan atau berpendapat

masih kurang baik. ini terlihat dari persentasenya yakni 70% dan 60%. Kegiatan

bertanya dan mengajukan pendapat lebih sering terlontar ketika banyak siswa

yang menjawab secara bersamaan.

Tabel 4.14

Catatan Lapangan Pembelajaran Pertemuan Pertama

No Catatan lapangan Kendala/ kesulitan guru

Solusi/ sarana perbaikan

1 Masih ada siswa yang bertanya urutan unsur-unsur resensi yang akan ditulis.

Harus kembali ke pembahasan yang telah dilewati.

Mengulas kembali secara singkat mengenai unsur-unsur resensi.

2 Banyak siswa yang kembali

bertanya permasalahan unsur intrinsik.

Sedikit memperlambat pembelajaran akibat harus mengulas lagi pembahasan unsur intrinsik yang telah di bahas pada pertemuan 2 minggu sebelumnya

Dengan perlahan mengarahkan mereka dengan memerintahkan membuka kembali catatan yang telah diberikan pada pertemuan 2 minggu sebelumnya, kemudian memberikan kesempatan untuk bertanya bagian manakah yang belum dipahami.

3 Siswa merasa sulit dalam memilih kata-kata yang hendak dirangkaikan menjadi kalimat sempurna dalam resensinya.

Banyak yang mengalami kesulitan pada bagian ini jadi agak sedikit sulit dalam membuat mereka mengerti.

Siswa diarahkan pada pemilihan kata-kata yang sederhana, tidak memaksakan diri untuk mempergunakan diksi yang bervariasi dan berat.

Page 94: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

87

4 Alokasi waktu yang kurang untuk siswa dapat menyelesaikan pretest pada hari ini.

Keterbatasan waktu yang hanya 80 menit tersedia, sedangkan targetnya adalah hasil pretest harus dikumpulkan pada hari ini juga agar pada pertemuan selanjutnya dapat dilaksanakan posttest.

Secara kebetulan pada jam pelajaran berikutnya, guru mata pelajarannya tidak dapat hadir, dan tidak juga menitipkan tugas, dengan ijin guru piket hari ini, siswa diperbolehkan mengisi jam kosong dengan menyelesaikan pretestnya, sehingga dapat dikumpulkan pada hari ini juga.

Tabel 4.15

Persentase Rata-rata Aktivitas Siswa Pertemuan Kedua No. Aspek yang Diamati Persentase Rata-rata

% 1. Siswa memberikan respon

positif terhadap pembelajaran menulis.

100

2. Siswa memberi perhatian terhadap penjelasan guru.

95

3. Siswa mengajukan pertanyaan. 85 4. Siswa mengajukan pendapat. 70 5. Siswa menjawab pertanyaan

guru. 70

6. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan serius.

100

7. Siswa mengikuti pembelajaran sampai akhir.

100

Tabel di atas memperlihatkan bahwa sikap siswa dalam mengikuti

kegiatan belajar mengajar pada pertemuan kedua ini mengalami peningkatan,

seperti yang terlihat pada peningkatan perhatian siswa dalam mendengarkan

penjelasan yang disampaikan guru. Pada pertemuan pertama persentase rata-rata

siswa memperhatikan yang disampaikan guru yakni sebesar 85% meningkat pada

pertemuan kedua menjadi 95%.

Proses belajar mengajar pada pertemuan kedua ini berjalan dengan lancar.

Siswa sangat termotivasi untuk memperbaiki hasil pretest pada pertemuan

sebelumnya. Mereka terlihat bergairah menerima teknik memotong dan

Page 95: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

88

merekatkan yang diterapkan, sebagai salah satu teknik yang dapat mempermudah

dalam membuat resensi.

Adapun hasil catatan lapangan yang ditemukan selama proses belajar

mengajar berlangsung diantaranya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.16

Catatan Lapangan Pembelajaran Pertemuan Kedua

No. Catatan lapangan Kendala/ kesulitan guru Solusi/ sarana perbaikan

1. Beberapa siswa masih bingung bagian isi novel yang manakah yang harus dipotong.

Siswa tersebut menjadi terhambat dalam menyelesaikan resensinya.

Menerangkan langsung kepada siswa yang bertanya, dan disertai satu contoh bagian yang hendak di potong.

2. Beberapa siswa ada yang merasa sulit untuk merangkaikan hasil potongan-potongan tersebut dengan kalimat-kalimat yang baru.

Siswa menjadi terhambat dan sedikit tertinggal dari teman-teman lain.

Memberikan contoh bagian yang telah di potong, contohnya potongan pada bagian latar, kemudian potongan tersebut dirangkai dengan kata-kata sendiri. Namun, siswa yang mengalami kesulitan pada bagian ini diarahkan untuk memilih kata-kata yang sederhana untuk mudah dirangkai menjadi sebuah kalimat sempurna.

Tabel 4.17

Persentase Rata-rata Aktivitas Siswa Pertemuan Ketiga

No. Aspek yang Diamati Persentase Rata-rata %

1. Siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran

100

2. Siswa memberi perhatian terhadap penjelasan guru. 100 3. Siswa mengajukan pertanyaan. 90 4. Siswa mengajukan pendapat. 90 5. Siswa menjawab pertanyaan guru. 85 6. Siswa mengikuti pembelajaran sampai akhir. 100

Page 96: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

89

Tabel di atas memperlihatkan bahwa sikap siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar pada pertemuan ketiga ini mengalami peningkatan, seperti yang terlihat pada peningkatan perhatian siswa dalam mendengarkan penjelasan yang disampaikan guru. Pada pertemuan kedua persentase rata-rata siswa memperhatikan yang disampaikan guru yakni sebesar 95% meningkat pada pertemuan kedua menjadi 100%. Selain itu pada bagian siswa mengajukan pertanyaan, mengajukan pendapat, dan menjawab pertanyaan guru juga mengalami penigkatan.

Proses belajar mengajar pada pertemuan ketiga ini berjalan dengan lancar. Siswa sangat bergembira dan bersemangat melihat hasil posttest yang dibagikan guru. Seluruh siswa memperoleh hasil yang meningkat dari hasil posttest sebelumnya.

Adapun hasil catatan lapangan yang ditemukan selama proses belajar mengajar berlangsung di antaranya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.18 Catatan Lapangan Pembelajaran Pertemuan Ketiga

No. Catatan lapangan Kendala/ kesulitan guru Solusi/ sarana perbaikan

1. Siswa pada pertemuan terakhir ini bersemangat untuk mengungkapkan pendapat mereka mengenai pembelajaran menulis resensi novel.

Penulis juga ikut merasakan kebahagian, siswa yang rata-rata pertama kali belajar menulis resensi novel dengan 2X pertemuan telah mampu menguasai pembahasan resensi novel dan mengerjakan tugasnya dengan baik dan hasil yang memuaskan.

2. Siswa terlihat bergembira dengan hasil posttest yang dicapai, sehingga membuat mereka lebih bergairah dan percaya diri, bahkan ada salah seorang siswa yang mengungkapkan “ingin lagi membuat sebuah resensi novel”

Melihat gairah siswa yang bangkit dalam pembelajaran menulis resensi, membuat penulis yang juga guru mata pelajaran Bahasa Indonesia bagi mereka ingin menggalih potensi mereka di bidang menulis, tidak hanya menulis resensi novel.

Dengan demikian, dari deskripsi data observasi tingkah laku guru,

pengelolaan data angket, deskripsi pengelolaan data aktifitas siswa dan catatan

lapangan guru pertemuan pertama sampai ketiga di atas dapat terlihat bahwa siswa

mengalami perkembangan yang baik selama proses pembelajaran berlangsung.

Page 97: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

90

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Dilihat dari gambaran umum sekolah, SMA Plus Khadijah Islamic School

memiliki kualifikasi yang menurut penulis, tepat sebagai tempat penelitian.

Melalui metode pendidikan Project Based Learning (PBL) yang menjadi

andalan dalam melaksanakan kegiatan belajar di sekolah tersebut, mencetak

siswa-siswa yang terbiasa dengan sistem belajar yang mandiri dan bertanggung

jawab. Dengan alasan inilah penulis merasa yakin bahwa penelitian menulis

resensi novel dengan menggunakan teknik memotong dan merekatkan (cutting-

gluing) dapat berlangsung baik dengan hasil yang memuaskan.

2. Keberhasilan yang dicapai dalam penelitian ini juga didukung oleh instrumen-

instrumen yang telah dipersiapkan penulis sebelum pelaksanaan penelitian.

Instrumen yang dipersiapkan dimulai dari RPP, instrumen tes yang berupa

pretest dan posttest hingga instrumen pengamatan yang disesuaikan dengan

tujuan pencapaian pembelajaran dalam menulis resensi novel. Pelaksanaan

pembelajaran menulis resensi novel dengan menggunakan teknik memotong

dan merekatkan dalam penelitian ini telah terlaksana dengan baik, hal tersebut

terlihat pada deskripsi pelaksanaan tindakan (perencanaan, pelaksanaan,

observasi, dan refleksi pertemuan pertama hingga ketiga) dan evaluasi yang

telah dilaksanakan oleh peneliti dengan hasil yang memuaskan.

3. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan guru, respon siswa dalam

pembelajaran menulis resensi novel dengan teknik memotong dan merekatkan

dapat dikategorikan sangat baik. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil

pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis resensi novel

pertemuan pertama sampai ketiga yakni 100% siswa memberikan respon

Page 98: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

91

positif terhadap pembelajaran menulis. Siswa memberi perhatian penuh pada

penjelasan guru dan mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan serius.

Dari hasil observasi tersebut dapat dilihat bahwa pembelajaran menulis resensi

novel dengan menggunakan teknik memotong dan merekatkan adalah

pembelajaran aktif dan kreatif. Selain itu, respon positif siswa terhadap

pembelajaran dapat dilihat dari hasil angket yang diberikan kepada siswa. Dari

setiap pertanyaan yang diajukan kepada siswa, lebih dari 50% siswa memberi

jawaban positif. Seperti pada pernyataan nomor 9, sebanyak 44,4% siswa

menjawab sangat setuju, dan 50% menjawab bahwa kemampuan mereka

dalam menulis resensi karya sastra (novel) mengalami peningkatan setelah

mengikuti pembelajaran menulis resensi dengan menggunakan teknik

memotong dan merekatkan. Berdasarkan hasil tersebut maka pembelajaran

menulis resensi novel dengan menggunakan teknik memotong dan merekatkan

adalah pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.

4. Untuk mengetahui bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran menulis

resensi novel selain melalui hasil pengamatan tingkah laku siswa dan angket,

penulis juga melakukan observasi berdasarkan jurnal siswa yang dibagikan

pada setiap akhir pertemuan. Dalam jurnal siswa tersebut rata-rata anak

menuliskan pengalaman pertama yang mengesankan bagi mereka dalam

menulis resensi novel, merasa senang meski mengalami sedikit kesulitan,

mereka juga menyatakan bahwa dengan teknik memotong dan merekatkan

mempermudah mereka dan menjadikan pembelajaran meresensi novel yang

awalnya dianggap sulit menjadi mudah dan sangat menarik, bahkan ada yang

menuliskan “aku ingin lagi membuat resensi dari novel-novel yang lain”.

5. Hasil penelitian dari teknik tes menunjukkan bahwa kemampuan menulis

resensi novel siswa kelas XII IPS SMA Plus Khadijah Islamic School tahun

pelajaran 2010-2011 sebelum menggunakan teknik memotong dan merekatkan

masih rendah. Berbeda dengan kemampuan menulis resensi novel setelah

penerapan teknik memotong dan merekatkan. Setelah menggunakan teknik

Page 99: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

92

memotong dan merekatkan, nilai rata-rata posttest siswa lebih tinggi

dibandingkan nilai rata-rata pretest siswa, yaitu 5,97 menjadi 9,53.

6. Dari hipotesis yang penulis ajukan yakni teknik memotong dan merekatkan

tepat digunakan dalam pembelajaran menulis resensi novel pada siswa kelas

XII SMA Plus Khadijah Islamic School dapat diterima, hal ini terbukti

berdasarkan penghitungan hipotesis dengan menggunakan rumus uji t

menghasilkan nilai t hitung t tabel yaitu 0,89 0,20 dalam tingkat

kepercayaan 95 % dan derajat kebebasan 17. Berdasarkan penghitungan

tersebut maka hipotesis yang diajukan oleh peneliti diterima. Hipotesis yang

menyatakan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara hasil pretest dan

posttest di dalam pembelajaran menulis resensi novel dengan menggunakan

teknik memotong dan merekatkan juga diterima, hal ini terbukti dari hasil

pretest dengan rata-rata 5,97 dan setelah mengikuti posttest mencapai rata-rata

9,53. Perbedaan ini menunjukkan peningkatan yang signifikan yakni sebesar

19,7%.

B. Saran

1. Berdasarkan penelitian ini, peneliti mengajukan saran terhadap pembelajaran

menulis terutama pembelajaran menulis resensi, yakni siswa hendaknya

lebih banyak mendapatkan pembelajaran dengan teknik dan media yang

bervariasi, sehingga tidak timbul kesan monoton bagi siswa.

2. Pemilihan teknik tersebut harus disertai dengan kreativitas guru dalam

memilih teknik yang sesuai dengan suatu pembelajaran. Kreativitas guru

dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan menciptakan suasana belajar

yang lebih kondusif, sehingga perhatian siswa terpusat pada pembelajaran.

3. Teknik memotong dan merekatkan sangat efektif digunakan dalam

pembelajaran menulis resensi novel. Oleh karena itu, peneliti menyarankan

Page 100: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

93

teknik tersebut dapat diterapkan sebagai alternatif dalam pembelajaran

menulis resensi sastra baik cerpen ataupun novel.

4. Untuk sekolah, peneliti menyarankan model Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) ini dapat digunakan guru dalam upaya meningkatkan hasil belajar

siswa. Model penelitian tindakan ini tidak hanya dapat dilakukan oleh guru

saja, namun kepala sekolah, pengawas, bahkan siapa saja yang berniat

melakukan tindakan dalam rangka perbaikan hasil kerjanya.

5. Penulisan resensi novel hendaknya menggunakan novel yang sesuai dengan

usia dan tingkatan subjek yang diteliti. Pada penelitian ini subjek yang

diteliti adalah anak SMA kelas XII yang berusia sekitar 17-18 tahun. Siswa

pada usia tersebut merupakan anak remaja yang beranjak dewasa yang mulai

menyenangi bacaan-bacaan yang tidak lagi ringan seperti cerpen, melainkan

novel-novel yang bercerita tentang dunia dan gaya hidup anak remaja seusia

mereka dengan tema-tema yang dekat dengan kehidupan mereka.

Page 101: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

RIWAYAT HIDUP

Dewi Yanti adalah anak pertama dari enam

bersaudara. Ia lahir di kota yang disebut “Manis”

Ambon, 26 Desember 1986, dari pasangan Bapak

Yusuf Tuahuns dan Ibu Nur Siauta. Wanita bermata

bulat dan memiliki senyum manis yang khas ini hidup

dan dibesarkan dalam lingkungan Islam yang penuh

dengan kesederhanaan dan sampai saat ini tinggal di

Jl. Suka Karya Rt/07 Rw/02 No.8 Kelurahan Sarua

Kecamatan Ciputat-Tangerang Selatan.

Pendidikannya dimulai pada tahun akademik

1992/1993 di TK Pertiwi II Ambon, dan pada tahun 1993 di SDN 18 Ambon dan

hijrah bersama orang tua pada tahun 1999, dan melanjutkan di SDN 1 Kebon

Duren-Ciputat. Kemudian, melanjutkan ke SLTP Negeri 2 Ciputat, dan lulus

tahun akademik 2001/2002. Lulus dari SLTP, ia melanjutkan ke SMA Negeri 1

Pondok Aren, pada tahun 2004 kembali ke kota kelahiranya dan lulus pada tahun

2004/2005 di SMAN 11 Ambon.

Setelah lulus SMA, wanita yang pernah bercita-cita menjadi seorang

POLWAN ini kembali ke ibu kota Negara dan melanjutkan kuliah pada Program

Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2006.

Dengan dukungan penuh dari keluarga besar terutrama kakek tercintanya Alm.

Purnawirawan Achmad Tuahuns nona manis ini menjalankan kuliahnya dengan

baik. Pada tahun 2007 ia mendapatkan beasiswa penuh dari FITK, dan pada tahun

2008 hingga 2010 sampai mengenakan toga, ia membiayai kuliahnya dengan

keringatnya sendiri dari hasil berdagang dan mengajar.

Selama kuliah, ia aktif di organisasi kemahasiswaan, sebagai anggota

Bid. Seni dan budaya BEM-J PBSI (Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) 2006/2007 pada tahun yang sama ia juga

Page 102: PENERAPAN TEKNIK MEMOTONG DAN MEREKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2442/1/98127... · E. Analisis Data Hasil Pembelajaran Menulis Resensi Novel..... 73

menjabat sebagai ketua Kampoeng Seni PBSI. Pada tahun berikutnya ia dipercaya

sebagai Menteri Seni dan Budaya BEM- FITK (Badan Eksekutif Mahasiswa

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan).

Selain aktif di organisasi kemahasiswaan, kecintaannya pada seni

menggiringnya tergabung dengan POSTAR (Pojok Seni Tarbiyah) dan tercatat

sebagai anggota PST (Paduan Suara Tarbiyah) hingga saat ini. HMI (Himpunan

Mahasiswa Islam) menjadi organisasi ekstra yang memayunginya.

Janganlah engkau selalu melihat ke atas, tapi teruslah melihat ke

bawah, maka akan engkau rasakan limpahan Rahmat dan Anugerah ALLAH SWT

yang telah diberikan kepadamu telah menjadi motto hidup wanita bersuara merdu

ini. Dengan mottonya ini ia ingin berpesan bahwa manusia tidak akan pernah

merasa puas dengan apa yang ALLAH berikan ketika selalu melihat orang yang

lebih mampu, tapi apabila kita melihat ke bawah, banyak orang yang belum tentu

seberuntung kita, dengan demikian kita akan dapat merasakan nikmat dan

indahnya bersyukur.

Gelar sarjana pendidikan (S.Pd) yang diraihnya dengan IPK Cumloud ini

merupakan persembahan untuk kedua orang tua, adik-adik, Nenek tercinta, dan

Alm. Kakek kebanggaannya, serta merupakan sebuah persembahan dan tanggung

jawab besar untuk mencerdasakan seluruh anak Negeri.