Representasi Islam Di Majalah Hidayah

12
Representasi Islam di Majalah Hidayah

Transcript of Representasi Islam Di Majalah Hidayah

Representasi Islam di Majalah Hidayah

Representasi Islam di Majalah Hidayah1PendahuluanMajalah tergolong media cetak baru yang mampu memberikan banyak perubahan bagi dunia media cetak.Media majalah memiliki pangsa pasar yang lebih spesifik.Keberadaan majalah bertemakan agama membuat ketertarikan tersendiri untuk menganalisis media jenis ini.Hidayah = majalah yang memiliki karekteristik yang kuat.Awal terbit di Malaysia, dengan motto Hidayah : Sebuah Digiest Islam pada tahun 1998.Tahun 2001, Hidayah masuk ke Indonesia, dengan motto, Hidayah: Sebuah Intisari Islam.Tiras episode pertama mencapai lebih dari 10.000 majalah.Rubrik menarik dari majalah ini adalah, rubrik Iktibar.Iktibar = ditulis dengan cerita Naratif, dan visualisasi gambar yang kuat.

Rumusan MasalahMedia akan merepresentasikan berbagai realitas menjadi suatu produk media.Bagaimana representasi agama Islam yang dilakukan oleh Hidayah dalam rubrik Iktibar?Mengapa representasi dilakukan seperti itu?

PembahasanRubrik Iktibar = cerita tentang pengalaman religi seseorang, yang dicertiakan dengan gaya penulisan naratif.Rubrik ini berisi enam kisah, yang hampir memiliki pola pembahasan cerita yang sama.Penelitian kali ini, akan dikhususkan pada kisah satu dan kisah dua yang dirilis pada Edisi-138, Februari 2013 (Maut Tragis si Dukun Santet, dan Keranda Terbang Lelaki Shaleh)

Nyi Dasimah = dukun santet dan ahli teluk, dikucilkan warga, menderita penyakit yang aneh, selalu merasa lapar, suka berteriak-teriak.Ustadz Masykur = shaleh, mempraktekan hablum minallah dan hablum minannas, gemar berdakwah, jenazah diurus secara baik. Kisah satu maupun kisah kedua, menjelaskan tentang dampak atau ganjaran yang didapat jika seseorang mematuhi atau melanggar hukum-hukum Islam.Ekslusi = wacana publik yang dilakukan untuk membuat klasifikasi baik dan buruk (kafir dengan shaleh).Klasifikasi dibuat berdasarkan nilai agama, sehingga dibedakan jadi dosa-tidak berdosa, kafir-shaleh, jahat-baik, adzab-bantuan.

Konsep kesadaran magis = kesadaran yg hadir ketika masyarakat, dalam suatu lingkungan tidak dapat menjelaskan hubungan keterkaitan antara satu faktor dengan faktor lainnya (Freire, 2002)Kematian mengerikan Nyi Dasimah dan keranda terbang Ustadz Masykur terjadi karena ada kekuatan di luar rasionalitas manusia, yaitu kekuatan supranatural yang ditunjukkan dengan ganjaran dari Allah SWT terhadap setiap perilaku makhluknya di dunia.

Mengapa Begitu?Clifford Greetz, dalam tesisnya, Islam Observed, membandingkan dari segi sejarah dan budaya antara Islam Maroko dengan Islam Indonesia.Islam di Indonesia adalah Islam akulturasi dari nilai budaya yang telah ada sebelumnya.Saat itu, Islam masuk ketika sebagian besar masyarakat Indonesia, memeluk agama Hindu-Budha dan kepercayaan mistik. Akibatnya terjadi akulturasi budaya antara Islam dan agama ini.

Hal ini dapat dilihat ketika Sunan Kalijaga, sebagai salah satu wali yang bertugas menyebarkan agama Islam di Jawa, membentuk agama Islam dengan akulturasi budaya Hindu-Budha.Di Jawa sendiri, klenik dan mistis masih menjadi hal yang sangat disakralkan. Islam dipandang sebagai risalah syariah yang jika dilanggar akan membawa pelaku pada adzab mistis yang diberikan oleh Allah SWT, sedangkan orang yang mentaati akan diberikan keberuntugan yang kadang sifatnya diluar akal rasionalitas manusia.

KesimpulanRubrik Iktibar, merepresentasikan Islam, sebagai suatu agama yang memiliki kekuatan magis, kekuatan supranatural, yang mengatur umatnya dan mengatur manusia di dunia.Representasi yang dilakukan oleh majalah Hidayah merupakan suatu upaya untuk mendekatkan diri kepada pangsa pasar yang memiliki ketertarikan terhadap bacaan yang berbau mistis, tetapi memiliki latar belakang pembahasan agama.