Majalah Al-Hidayah - Edisi 2

20
EDISI II Adab dalam Berhutang Al Fatihah Minta Maaflah & Maafkan Saudaramu Fiqih Ta'ziyah Arwah Gentayangan yang Didatangkan Mari Mempelajari Sunnah Sampai Tuhan Berkata Waktunya Pulang

description

Udrussunnah Bandung (udrussunnah.or.id)

Transcript of Majalah Al-Hidayah - Edisi 2

Page 1: Majalah Al-Hidayah - Edisi 2

EDISI II

Adab dalamBerhutang

Al Fatihah

Minta Maaflah &Maafkan Saudaramu

Fiqih Ta'ziyah

Arwah Gentayanganyang Didatangkan

Mar

i Mem

pela

jari

Sun

nah

Sampai Tuhan Berkata

WaktunyaPulang

Page 2: Majalah Al-Hidayah - Edisi 2

Fikihnyak orang yang menyangka bahwa ketaqwaan hanyadiraih oleh mereka yang beribadah sepanjang hari dimasjid. Banyak orang yang menyangka bahwai slam hanya

memerintahkan untuk berdo'a, shalat dan berpuasa. Dan banyak orangyang menyangka bahwa Islam hanya memerintahkan untuk mencariilmu. Tak apa akhlak dan perbuatan buruk, yang penting berilmu danrajin shalat. Benarkah?

BaTidak, saudaraku. Ternyata tidak. Islam juga mengaturhubungan antara satu muslim dengan muslimyang lain. Islam mengatur bagaimanaseorang bergaul dengan kedua orangtuanya. Islam mengaturbagaimana seorang bergauldengan seorang nonmuslim.Islam juga mengaturbagaimana bergaul dengansaudara sesama muslim.Bahkan tidak hanya ketikasaudara semuslim tersebutmasih hidup, tetapi ketika iatelah wafat. Ketika seorangmuslim wafat, maka muslimyang lain disyariatkan untukmengurus jenazahnya. Ketikakerabat seorang muslim wafat,maka muslim yang laindisyariatkan untuk bertaziyahkepadanya.

Apaitu ta'ziyah?

Imam Nawawi rahimahullah mengatakan ta'ziyahyaitu memotivasi orang yang tertimpa musibah agarbisa lebih bersabar, menghiburnya supaya bisamelupakannya, dan meringankan tekanan kesedihandan himpitan musibah yang menimpanya.

HikmahTa’ziyah

Sebuah syariat turun dengan suatu maksud dantujuan, benar? Sebuah syariat turun dengankeutamaan bagi orang yang mau melaksanakannya.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihiwasallam bersabda:

“Tidaklah seorang mukmin berbelasungkawa(ta’ziyah) kepadas audaranya karena suatu musibah,melainkan Allah Yang Mahasuci memberinya pakaiandari pakaian-pakaian kemuliaan di hariKiamat.” (HR.IbnuMajah no. 1601, hasan. Lihat Shahiih Ibni Maajahno. 1601)

Di samping keutamaan tersebut, juga terdapatkebaikan dan hikmah di baliknya, sebagian

di antaranya:

-Meringankan bebanmusibah yang diderita olehorang yang dilayat

-Memotivasinya untukterus bersabarmenghadapi musibah,dan berharap pahaladari Allah Ta’ala

-Memotivasinya untukridha dengan ketentuan

atau qadar Allah Ta’ala,dan menyerahkannya

kepada Allah

-Mendo’akannya agar musibahtersebut diganti oleh Allah dengan

sesuatu yang lebih baik

-Melarangnya dari berbuat niyahah (meratap),memukul, atau merobek pakaian, dan lain sebagainyaakibat musibah yang menimpanya.

-Mendo’akanmayitdengankebaikan

Kapan Ta’ziyahDilakukan?

Sebagian besar ulama memandang bahwa ta’ziyahdiperbolehkan sebelum dan sesudah mayitdikebumikan. Ada yang mengatakan bahwa ta’ziyahhanya dilakukan sebelum mayit dikuburkan, akantetapi pendapat yang lebih kuat adalah pendapatsebagian besar para ulama. Karena orang yangtertimpa musibah memerlukan hiburan dan motivasiuntuk mengurangi beban musibah yangmenghimpitnya. Orang yang yang tertimpa musibahmemerlukan kawan untuk menemaninya dalam duniayang sepi karena satu orang di sana telah pergi.

Bagi kita, membayangkan bagaimana rasanyakehilangan orang dicintai saja rasanya tak sanggup.Lalu bagaimana kesedihan mereka yang benar-benar

1 al-hidayah EDISI 2

Ta’ziyaholeh : Ummu Hanif

Page 3: Majalah Al-Hidayah - Edisi 2

Fikihkehilangan? Motivasi ini tentu saja diperlukan,sekalipun mayitnya sudah dikuburkan,sebagaimana ia memerlukannya sebelumdikuburkan. Bahkan ta’ziyah setelah mayitdikuburkan hukumnya lebih utama. Sebab,sebelumnya ia sibuk mengurus mayit.Sedangkan setelah mayit dikuburkan,keluarganya akan lebih kesepian dan sengsarakarena betul-betul berpisah dengan saudarayang dicintainya.

Sunnahnya, ta’ziyah dilakukan kepada seluruhorang yang tertimpa musibah, baik orang tua,anak-anak, kerabat, apalagi orang-orang yanglemah. Lebih khusus lagi kepada orang-orangtertentu dari mereka yang merasakan kehilangandan kesepian karena ditimpa musibah tersebut.Tetapi, seorang lelaki tidak boleh berta’ziyahkepada seorang perempuan muda, sebab bisamenimbulkan fitnah (bahaya), kecuali jika iamahramnya. Begitulah kata para ulama.

Jika saat ta’ziyah ahlul musibah melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah, jika mereka mulaimeratap dan merobek bajunya, menampar-nampar pipinya maka ingatkan ia, tenangkanhatinya dan jangan biarkan ia terusmelakukannya.

Adab-AdabTa’ziyah

Datang berta’ziyah bukan hanya datangkemudian mengucap belasungkawa kemudianpergi, ada adab-adab yang telah islam atur. Ya,begitu telitinya islam dalam mengatur hubunganantar manusia. Adab-adab dalam berta’ziyahyaitu:

1. Dianjurkan untuk ta’ziyah terhadapkeluarga yang tertimpa musibah(kematian). Kalimat yang diucapkan ketikaberta’ziyah adalah:“Bersabarlah dan berharaplah pahala dariAllah, sesungguhnya adalah hak Allahmengambil dan memberikan sesuatu,segala sesuatu di sisi-Nya ada batas waktuyang telah ditentukan.” (HR. Al-BukharidanMuslim)

2. Boleh mengabarkan kepada orang-orangbahwa seseorang telah meninggal dan akandishalatkan di tempat tertentu karena Nabishallallahu ‘alaihiwasallam memberitahukankematian Raja Najasyi dan beliaumemerintahkan para Sahabat untukmenyolatkannya.

3. Bukan termasuk Sunnah Nabi shallallahu‘alaihiwasallam melakukan do’a berjama’ah

di sisi kuburan yang dipimpin oleh satuorang dan diaminkan banyak orang. SebabRasulullahshallallahu ‘alaihiwasallam hanyamemerintahkan orang-orang yangmengantar jenazah untuk memintakanampunan bagi mayit dan memohon agarmayit diberi keteguhan dan hal tersebutdilakukan sendiri-sendiri bukan secarabersama-sama.

4. Tidak boleh berta’ziyah kepada ahlul Kitab(Yahudi dan Nasrani) atau orang kafirlainnya ketika ada keluarga mereka yangmeninggal, tidak boleh menghadiri jenazah,tidak boleh mengantarnya ke kubur.

5. Boleh menerima ta’ziyah dari ahlul Kitab(Nasrani dan Yahudi) atau orang kafirlainnya ketika seorang muslim meninggaldunia. Dan kita mendo’akan mereka agarmendapatkan hidayah.

6. Tidak disyari’atkan untuk mengkhususkanberpakaian tertentu ketika berta’ziyahmisalnya memakai pakaian warna hitam,karena Rasulullah dan para salaf tidakpernah melakukannya. Justrudikhawatirkan mengkhususkan pakaianatau warna tertentu dalam ta’ziyah dapatmenjadi hal baru yang diada-adakan dalamagama. Apalagi memakai pakaian khususjuga telah dilakukan oleh bangsa-bangsanon islam, dikhawatirkan malah termasukke dalam tasyabuh atau menyerupaibangsa-bangsa tersebut.

7. Dianjurkan untuk menyegerakan mengurusmayit berdasarkan hadits:

“Bersegeralah dalam mengurus jenazah,karena jika ia baik maka engkau telahmelakukan suatu kebaikan dan jika tidak,maka engkau telah membuang suatukejelekan dari lehermu.” (HR. Al-Bukhari no.1315 dan Muslim no. 944 (50))

14 Maret 2015saudarimu yang sangat mengharap

ampunan dan maghfirahNyaUmmuHanif

Referensi:

http://almanhaj.or.id/content/3067/slash/0/fiqih-taziyah/

http://almanhaj.or.id/content/4012/slash/0/adab-adab-taziyah-bela-sungkawa-shalat-jenazah-dan-tata-cara-penguburannya/

al-hidayah EDISI 2 2

Page 4: Majalah Al-Hidayah - Edisi 2

Kata utang dalam kamus bahasa Indonesia terdiri daridua suku kata yaitu utang yang mempunyai arti uangyang dipinjamkan dari orang lain, sedangkan katapiutang mempunyai arti uang yang dipinjamkan (dapatditagih dari orang lain). Adapun menurut ahli fiqih,pengertian utang atau pinjaman adalah transaksi antaradua pihak dimana pihak pertama menyerahkan uangnya kepadapihak kedua secara sukarela untuk dikembalikan lagi kepada pihakpertama oleh pihak kedua dengan hal yang serupa atau seseorangmenyerahkan uang kepada pihak lain untuk dimanfaatkan dan kemudiandikembalikan lagi dengan sejumlah yang diutanginya.

Mungkin, diantara kita pernah atau seringmelakukan hal tersebut. Namun, tidak jarang kitacenederung menyepelekan perihal utang. Padahaldalam Islam, utang termasuk bagian dari ilmufiqih. Jika kita pernah berutang, seharusnya kitatelah memahami ilmu fiqih berutang secara benarsesuai syariat Islam. Sebagaimana yang terjadipada masa kepemimpinan Umar bin Khattab yaituketika ada orang yang tidak memahami ilmu fiqihdalam berdagang, saat itu juga Umar bin Khattabmengusir orang-orang untuk keluar dari pasar.

Rukun utang piutang ada tiga, yaitu: 1. Ada yang berpiutang dan yang

berutang,2. Ada harta atau barang,3. Ada lafadz kesepakatan.

Misal, “Saya utangkan barang inikepadamu”.Sementara

itu, yang berutang menjawab,“Terimakasih, saya utang dulu,beberapa hari lagi (sebutkandengan jelas) atau jika sudah punyauang akan saya lunasi”.

Jika salah satu dari rukun utang piutang di atastidak ada, maka utang piutang tersebutdianggap tidak sah. Oleh karena itu, apabilakita hendak melakukan utang piutang, kitaharus memperhatikan rukun-rukun utangpiutang tersebut.

Hukum asal berutang adalah boleh (jaa-iz).Allah subhaanahu wa ta’aala telahmenyebutkan sebagian adab berutang di dalamAl-Qur’an, “Hai orang-orang yang beriman!Apabila kalian ber-mu’aamalah tidak secaratunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah

kalian menuliskannya.” (QS Al-Baqarah: 282). Namun, hukum

utang piutangdapat be

rsifat fleksibel, tergantung kepada situasi dan

3 al-hidayah EDISI 2

Adabdalam

Berhutang

Adab

Oleh : Ummu Ibadurrahman

Page 5: Majalah Al-Hidayah - Edisi 2

toleransi diantara dua pihak. Akan tetapi, memberiutang atau pinjaman hukumnya dapat menjadiwajib ketika diberikan kepada orang yangmembutuhkan. Contohnya, memberi utang kepadatetangga yang membutuhkan uang untuk berobatkarena ada anggota keluarganya yang sedang sakit.Hukum memberi utang bisa menjadi haram.Contohnya, memberi utang untuk hal-hal yangdilarang dalam ajaran islam seperti untuk membeliminuman keras, menyewa pelacur dan sebagainya.

Adapun etika berutang diantaranya:

1. Utang tidak boleh mendatangkankeuntungan bagi si pemberi utang Terdapat kaidah fiqih yang berbunyi:“Setiap utang yang membawakeuntungan, maka hukumnya riba”.

2. Berutang dengan niat baikJika seseorang berutang dengan tujuanburuk, maka dia telah zalim danmelakukan dosa.

3. Wajib membayar utang Orang yang menahan utangnya,sedangkan ia mampu membayarnya,maka orang tersebut berhak mendapathukuman dan ancaman. Imam Dzahabimengategorikan penundaanpembayaran utang oleh orang yangmampu sebagai dosa besar dalam kitabAl-Kabair pada dosa besar no. 20.Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Memperlambatpembayaran utang untuk orang yangmampu membayarnya adalahkezaliman.” (HR Al-Bukhaari no. 2288dan Muslim no. 4002/1564).

4. Mencatat setiap utangBanyak dari kita yang menganggapremeh dalam mencatat utang. Padahalmencatat utang termasuk salah satusunnah. Sebagaimana yang disebutkandalam surat Al-Baqarah ayat 282 "Haiorang-orang yang beriman, apabilakamu bermu'amalah tidak secara tunaiuntuk waktu yang ditentukan,hendaklah kamu menuliskannya. danhendaklah seorang penulis di antarakamu menuliskannya dengan benar.dan janganlah penulis engganmenuliskannya sebagaimana Allahmengajarkannya, maka hendaklah iamenulis, dan hendaklah orang yangberutang itu mengimlakkan (apa yangakan ditulis itu)”.

5. Apabila orang membayarkanutangnya dengan memberikankelebihan atas kemauannya sendiritanpa perjanjian sebelumnya,kelebihan tersebut halal untukditerima oleh yang berpiutang, danmerupakan suatu kebaikan bagiyang berutang. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnyasebaik-baik kamu, ialah yangsebaik-baiknya ketika membayarutang.”(sepakat ahli hadis). AbuHurairah radhiallahu’anhuberkata,”Rasulullah telah berutanghewan, kemudian beliau bayardengan hewan yang lebih besardari hewan yang beliau utang itu,dan 5Rasulullah shallallaahu ‘alaihiwa sallam bersabda, ”Orang yangpaling baik di antara kamu ialahorang yang dapat membayarutangnya dengan yang lebih baik.”(HR. Ahmad dan Tirmidzi).

6. Bila orang yang berpiutangmeminta tambahanpengembalian dari orang yangmelunasi utang sesuai denganyang telah disepakati bersamasebelumnya, hukumnya haramTambahan pelunasan tersebuttidak halal sebab termasuk riba.Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tiap-tiappiutang yang mengambil manfaatmaka ia semacam dari beberapamacam riba.”(HR. Baihaqi).

Dalam Islam, berutang bukan merupakansuatu hal yang tercela. Bahkan dapatmenjadi pahala bagi si pemberi utang jikadiniatkan untuk membantu saudaranya yangsedang mengalami kesusahan. Bagi sipemberi utang, jangan pernah malu untukmenagih utang karena sesungguhnya hal itumerupakan tanda kasih sayang kepada orangyang berutang. Apabila si pemberi utang maluuntuk menagih utang justru akan dapatmenimbulkan kemudhorotan baik bagipemberi utang maupun si pengutang. Daritulisan diatas dapat dipetik sebuah petuah,yaitu agar kita tidak membiasakan diriberutang, kecuali dalam kondisi yang sangatdarurat. Berutang di zaman sekarang inisangat rentan terkena riba.

al-hidayah EDISI 2 4

Adab

Page 6: Majalah Al-Hidayah - Edisi 2

Menghayati MaknaSurat Al Fatihah(bag. 1)

oleh : Faisal Ardhy

Dalam sehari minimal 17 kali seorang muslim diharuskan membaca surat Al

Fatihah di dalam shalat 5 waktu. Namun seringkali dengan berbagai alasan

bacaan surat ini seakan mengalir begitu saja tanpa penghayatan. Karena itu

marilah sejenak kita mendalami makna ringkasnya sebagai salah satu usaha

meningkatkan kekhusyu'an shalat kita.

A. Keutamaan Surat Al Fatihah

Sahabat Abu Hurayrah radhiyallahu 'anhu mendengar Rasulullah shallallahu

'alayhi wasallam bersabda,

�ل� أ �دي م�ا س� ع�ب ، و�ل �ن ص�ف�ي �دي ن �ن� ع�ب �ي ي و�ب �ن �ي ة� ب �ى: ق�س�م�ت� الص�ل� �ع�ال ق�ال� الله� ت

“Allah ta'ala berfirman, 'Aku membagi 2 bacaan Al Fatihah dalam shalat antara

Aku dengan hambaKu dan bagi hambaku apa yang ia minta.’

�مين�} [الفاتحة: �ع�ال ب, ال �ه ر� ل �ح�م�د� ل �د�: {ال �ع�ب ذ�ا ق�ال� ال ي2ف�إ �ى: ح�مد�ن �ع�ال ]، ق�ال� الله� ت

�دي ع�ب

Maka saat seorang hamba membaca 'Segala puji hanya milik Allah, Tuhan

semesta alam-Al Fatihah:2', Allah ta'ala berfirman, 'HambaKu telah memujiKu'

} [الفاتحة: حيم �ح�م�ن الر �: {الر ذ�ا ق�ال� �دي3و�إ �ي� ع�ب �ى ع�ل �ن �ث �ى: أ �ع�ال ]، ق�ال� الله� ت

Dan saat ia membaca 'Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang-Al Fatihah:3', Allah

ta'ala berfirman, 'HambaKu telah menyanjungKu'

�دي �ي� ع�ب ل ة> ف�و�ض� إ ��دي - و�ق�ال� م�ر ي ع�ب : م�ج�د�ن }، ق�ال� الد,ين �و�م ك ي : {م�ال ذ�ا ق�ال� -و�إ

Dan saat ia membaca 'Yang Menguasai hari pembalasan-Al Fatihah:4', Dia

berfirman, 'Hambaku telah memuliakanKu' dan adakalanya berfirman 'hambaku

telah menyerahkan dirinya padaKu'

�عين�} [الفاتحة: ت �س� �اك� ن ي �د� و�إ �ع�ب �اك� ن ي : {إ ذ�ا ق�ال� �دي،5ف�إ �ن� ع�ب �ي ي و�ب �ن �ي : ه�ذ�ا ب ] ق�ال�

�ل� أ �دي م�ا س� ع�ب و�ل

Saat ia membaca 'Hanya kepadaMulah kami beribadah dan hanya kepadaMulah

kami memohon pertolongan-Al Fatihah:5', Dia berfirman, 'Ini saat antara Aku

dan hambaKu, dan bagi hambaKu apa yang ia minta'

�م�غ�ض�وب �ر ال �هم� غ�ي �ي �ع�م�ت� ع�ل �ن �ذين� أ اط� ال �قيم� صر� ت �م�س� اط� ال �ا الص,ر� : {اه�دن ذ�ا ق�ال� ف�إ

,ين�} [الفاتحة: �هم� و�ل� الض�ال �ي �ل�6-7ع�ل أ �دي م�ا س� ع�ب �دي و�ل ع�ب : ه�ذ�ا ل ] ق�ال�

Saat ia membaca 'Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus yaitu (jalannya) orang-

orang yang telah Engkau beri ni'mat atas mereka, bukan (jalannya) orang-orang

yang Engkau murkai dan bukan (jalannya) orang-orang yang sesat-Al Fatihah:6-7',

Dia berfirman, 'Ini untuk hambaKu, dan untuk hambaKu apa yang ia minta'”

[Shahih Muslim]

B. Ayat ke-1

حيم �ح�م�ن الر ��ه الر الل س�م ب

“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang”

Ayat ini disebut juga basmalah. Ayat ini merupakan bentuk permintaan tolong

seorang hamba diiringi penyebutan nama Allah dan sifat-sifatnya yang terpuji. Kita

dianjurkan membacanya sebelum melakukan setiap aktivitas yang baik dan

bermanfaat agar Allah memudahkan dan memberkahinya.

C. Ayat ke-2

�مين� �ع�ال �ه ر�ب, ال ل �ح�م�د� ل ال

“Segala puji hanya milik Allah, Tuhan semesta alam”

Ayat ini disebut juga hamdalah. Bacaan ini merupakan bentuk pengakuan seorang

hamba bahwa segala keni'matan yang ia dapatkan pada hakikatnya bersumber

dari Allah semata sehingga sudah sepantasnya Dia mendapat pujian yang

sempurna dari hambaNya. Ni'mat dari Allah tidak terhitung jumlahnya

sebagaimana dalam firmanNya,

Nوم� �ظ�ل نس�ان� ل ن� ال �ح�ص�وه�ا إ � ت Rه ل ع�م�ت� الل � ن �ع�دSوا ن ت �م�وه� و�إ �ت ل� أ �ل, م�ا س� �م م,ن ك �اك و�آت

Nار��ف ك

“Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu

mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung ni'mat Allah, tidaklah dapat

kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat dhalim dan sangat

5 al-hidayah EDISI 2

Tadabbur

Page 7: Majalah Al-Hidayah - Edisi 2

mengingkari (ni'mat Allah).” [Ibrahim 14:34]

ة من� الذ�ه�ب �م�ق�نط�ر� �اطير ال �ق�ن ين� و�ال �ن �ب اء و�ال ,س� ه�و�ات من� الن ��اس ح�بS الش لن ,ن� ل ي �ز

�Rه� عند�ه �ا و�الل �ي �اة الدSن ي �ح� �اع� ال ك� م�ت �ح�ر�ث ذ�ل و�ال �ع�ام �ن و�م�ة و�ال �م�س� �ل ال �خ�ي �فض�ة و�ال و�ال

�ج�ري من �اتN ت ن ,هم� ج� ب �ق�و�ا عند� ر� �ذين� ات ل �م� ل ك �رf م,ن ذ�ل ي خ� �م ب �ك ,ئ �ب �ؤ�ن �م�آب ق�ل� أ ح�س�ن� ال

�اد �عب ال �صيرN ب Rه� ب Rه و�الل ةN و�رض�و�انN م,ن� الل و�اجN مSط�ه�ر� �ز� دين� فيه�ا و�أ �ه�ار� خ�ال �ن ه�ا ال ت �ح� ت

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang

diingini dari wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas,

perak, kuda pilihan, binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan

hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).

Katakanlah: "Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang

demikian itu?" Untuk orang-orang yang bertaqwa (kepada Allah), pada sisi

Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka

kekal didalamnya. Dan isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan

Allah Maha Melihat hamba-hamba-Nya.” [Ali Imran 3:14-15]

Dalam ayat ini juga terdapat pengakuan keyakinan bahwa Allah adalah satu-

satunya Tuhan semesta alam yang menciptakan, memelihara, dan mengatur

segala hal yang ada di langit, di bumi, serta apa yang di antara keduanya. Hal ini

biasa disebut Tauhid Rububiyah.

Termasuk bentuk bersyukur pada Allah adalah berterima kasih pada manusia

yang telah berbuat baik pada kita terutama kedua orang tua yang telah

memelihara kita.

�ر� ك ن اش�� �ن أ �ه� في ع�ام�ي �ى و�ه�نf و�فص�ال >ا ع�ل مSه� و�ه�ن

� �ه� أ �ت �ه ح�م�ل د�ي و�ال ان� ب نس� �ا ال� �ن و�و�ص�ي

��م�صير �ي� ال ل �ك� إ د�ي و�ال ي و�ل ل

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang

tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang

bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu

dan kepada dua orang tuamu, hanya kepadaKulah engkau kembali.” [Luqman

31:14]

Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam bersabda

�اس� �ر� الن ك �ش� �ه� م�ن� ل� ي �ر� الل ك �ش� ل� ي

“Tidak bersyukur pada Allah siapa yang tidak berterima kasih pada manusia”

[Sunan Abi Dawud, shahih]

D. Ayat ke-3

حيم �ح�م�ن الر �الر

“Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang”

Ayat ini merupakan pengulangan bagian akhir ayat pertama. Timbul pertanyaan,

apakah perbedaan Ar Rahman (Yang Maha Pengasih) dan Ar Rahim (Yang Maha

Penyayang)? Para ulama menjelaskan bahwa Ar Rahman merupakan sifat kasih

sayang Allah yang bersifat umum, mengasihi setiap makhluknya baik yang beriman

maupun yang bermaksiat bahkan yang kafir. Karena itu kita lihat semua makhluk

Allah mendapat rizki dariNya di dunia. Sedangkan Ar Rahim merupakan sifat Allah

yang memberikan kasih sayang yang bersifat khusus bagi hambaNya yang

beriman. Hal itu dapat dirasakan di dunia yaitu berupa ni'mat ketenangan di

dalam hati saat beribadah padaNya, saat doa terkabul, saat ditimpa masalah, dan

lain sebagainya. Dan di akhirat lebih banyak lagi yaitu berupa ampunan dan surga,

kenikmatan yang sempurna dan kekal.

InsyaaAllah bersambung di edisi berikutnya.

Sumber rujukan : Tafsir Ibnu Katsir

al-hidayah EDISI 2 6

Tadabbur

Page 8: Majalah Al-Hidayah - Edisi 2

Senin, 8 Oktober 2012-Senin pagi di awal pekan yang terasa menjemukan. Padahal rasanya beberapa jamlalu masih hari sabtu, kenapa waktu berlalu dengan cepat?

Hmm, dan hari ini akan ada kuis, huffft. Akumelangkahkan kaki ke dalam kelas dengan gontai.Suara riuh teman sekelas memecahkan kemalasanku.Ada yang sibuk belajar, menggosip pagi-pagi,membicarakan liburan 2 hari yang lalu, pun merekayang sibuk ketawa-ketiwi dengan teman disebelahnya. Dan tetiba dosen masuk ke kelas. Akumelihat ada seseorang yang mengikutinya denganmembawa amplop besar berwarna cokelat setebalkamus di tangan kanannya. Ahh, berarti kuis benarakan diadakan. Aku menggelusarkan pipi di atasmeja, dan terdengar suara gumaman teman yang lainyang mungkin saja sama ingin berteriak, “Kenapakuisnya jadi hari ini?”

Tetiba handphone-ku berbunyi. Sebuahshortmessage datang dari seorang teteh,

“Innalillaahi wa inna ilaihi roji’un. Telah meninggaldunia, saudari kita, Fitri Kurnia Handayani dini harijam 3.40 WIB.....”

DEG! Teh Fitri? Aku tak kuasa membaca kelanjutanpesan itu, dan handphone di tanganku seketikaterjatuh.

“Ada apa, Des?” tanya seorang teman di sebelahkuyang menghentikan kekagetanku.

“Ouh, enggak. Enggak apa-apa,” jawabku sambilmengambil handphone.

Padahal baru beberapa minggu yang lalu. Iya, barubeberapa minggu yang lalu. Aku sangat mengingatnya.Siang itu kami berjumpa di tempat duduk akhwat diselasar masjid Salman. Seperti biasa, ia selalumengenakan pakaian panjang itu lengkap dengancadarnya. Sesuatu yang kadang membuatku iri denganpenampilannya, diam-diam aku juga menyimpankeinginan kelak ketika aku pergi kuliah, aku bisamengenakan pakaian yang seperti ia kenakan sekarang.

“Assalamu’alaykum. Teteh ngapain?”aku menyalaminyadan duduk di sebelahnya.

“Wa’alaykumussalam. Hehe, lagi nungguin temen nih.Abis dari Istek nganterin barang,” jawabnya.

“Ohh, teh. Yang bros ‘Fikurhan’ di Istek itu produk Tetehya?” tanyaku.

“Kok tahu? Hehe”

“Yaelahhh, orang itu juga nama Teteh. Fitri KurniaHandayani. Wahh, Teteh ini diem-diem jadienterpreneur juga toh?” candaku. Dan kamipun tertawa.

7 al-hidayah EDISI 2

Sampai Tuhan Berkata:“Waktunya Pulang”oleh Ummu KiramBased on true story

Hikmah

Page 9: Majalah Al-Hidayah - Edisi 2

“Ehh, btw kamu kapan mau main ke kosan? Ihh,kapan ihh? Katanya mau main?”tanyanya penuhmanja.

“Iya nihh Teh, pengen banget. Huhu, tapi UTS didepan mata nih Teh. Pengen ihh sebenarnya masakbareng di kosan Teteh. Entar lah ya Teh, nunggu agaklowong. Hehe” jawabku.

“Pokoknya kamu harus main ke kosanku ya!? Nantikita masak-masak bareng. Beneran lhoh ya, akutunggu!” katanya yang kemudian memelukku.

Benar-benar tak kusangka jika pada akhirnyapertemuan kita kala itu menjadi pertemuan kita yangterakhir. Bahkan dengan segala kesibukanku, akumasih belum bisa menunaikan janji yang telahkubuat. Aku sangat sedih.

Aku memang tak lama mengenalnya, hanya tak lebihdari satu semester. Ya, tak lebih. Tapi entah mengapaaku selalu merasa dekat jika berbicara dengannya.Sangat teringat waktu sepulang dari ta’lim, diamengajakku pergi ke sebuah toko buku denganmengendarai motornya. Di tengah jalan dia berkatadengan suara yang terdengar sangat manja danlembut,

“Dek, aku iri banget sama kamu”

“Kenapa memang Teh?” tanyaku.

“Aku iri sama semangatmu menuntut ilmu,” katanya.

“Ahh, jangan gitu dong Teh. Bukannya kebalik? Justruaku yang seharusnya malu sama Teteh. Aku masihmemprioritaskan banyak hal duniawi,” kataku sambilmenunduk.

Teteh, apa kuasaku?

Jika ternyata Allahjuga telah merindukanmu daningin segera berjumpa dengamu.

Februari 2015

Malam itu, seperti biasa aku dan teh Lili-temansekosanku- membicarakan banyak hal kejadian yang

kami alami sehari tadi, dan entah mengapa tetibaaku bertanya kepada Teh Lili,

“eteh, kenal Teh Fitri?

“Fitri TELKOM? Fitri Kurnia Handayani?” tanya teh Lili.

“Iya iya. Rahimahallaah. Hmm, tetiba aku kangenbanget sama dia,” jawabku.

“Des, aku kenal banget sama dia. Dulu aku sering bangetnginep di kosannya. Dia teman yang paling dekat samaaku saat aku baru pertama ‘ngaji’. Dia supel dan baikbanget. Sering nganterin aku kemana-mana. Dia satu-satunya orang yang manggil namaku Melani,” cerita tehLili.

“Iya Teh, dia emang baik banget. Pas baru kenal juga akungerasa deket banget sama dia. Pernah suatu ketika pasakhwat-akhwat sedang berkumpul dan membicarakantentang sedekah, Ummu Malik tetiba cerita. Dulu adaseorang akhwat yang suka ngumpulin botol-botol bekas.Lalu botol bekas itu dia jual, dan uang hasil penjualanbotol itu dia sedekahkan. Maa syaa Allah, sayamenyaksikan sendiri, kata Ummu Malik. Dan kamitertegun mendengar cerita itu. Kemudian Ummu Malikberkata bahwa sayang akhwat itu sekarang sudahmeninggal. Dan Teteh tau? Tetiba feeling-ku berkatakalau akhwat yang dimaksud Ummu Malik itu adalah tehFitri,” sambungku.

“Botol-botol bekas? Des, aku dulu sering nginep dikosannya, dan emang disana banyak botol bekas.Katanya itu emang sengaja dia kumpulin. Tapi aku gakkepo lebih jauh botol-botol itu mau dikemanakan.”

“Yang bener Teh? Maa syaa Allah. Berarti feelingkubener. Aku merasa sangat malu kalau inget teh Fitri. Diaitu semangat banget ngajinya. Semangat banget ber-enterpreneur. Teh Ike pernah cerita ke aku, kalau tehFitri itu sering ngebuka stand buat jualan baju syar’i danproduknya di sekitar Salman dan aku sempat tahuproduknya bros “Fikurhan” di jual di Istek. Ahhhh, tehFitri.....”

“Ya Allah, Fitriiii. Sedih banget rasanya. Kamu tau gak,sebelum Fitri meninggal, beberapa bulan yang lalunya,sekitar bulan Juli kalau gak salah ayahnya meninggal.Kasian banget dia, aku sering bareng dia saat-saat itu.Dia tegar banget, gak mau keliatan sedih di depanku.”

al-hidayah EDISI 2 8

Hikmah

Page 10: Majalah Al-Hidayah - Edisi 2

Aku merasa sedih mendengar kabar itu sekarang,“Berarti teh Fitri yatim dong?Maa syaa Allah,sesungguhnya betapa banyak kebaikannya yangbelum kita ketahui. Semoga Allah mengampuni dosa-dosanya dan memasukkannya ke dalam golonganorang-orang yang Allah masukkan mereka ke dalamsurga”

“Aamiin....”

Malam itu aku benar-benar tak bisa tidur, selaluterngiang segala hal yang pernah teh Fitrirahimahallaah katakan kepadaku. Aku merasa sangatmerindukannya. Dengan sengaja aku membuka akunfacebooknya. Ketikaaku melihat foto profilnya danmembaca beberapa status terakhirnya, seketika akutak bisa menahan air mataku,

Kesusahan akan pergi. Kesenangan akanhilang. Akhirnya hanya tinggal urusan

kita sendiri dengan Allah saja nanti.”“Fitri Kurnia Handayani rahimahallaah- Kamis, 27September 2012

Begitu banyak cerita kebaikannya yang tak bisa akutuliskan disini karena terbatasnya pengetahuan danspasi. Dan banyak kebaikannya yang baru aku ketahuibelakangan setelah dia meninggal. Ya Allah,beginikah cara-Mu memperlihatkan kebaikan hamba-Mu di hadapan orang lain?

Aku menangis. Menangis bukan karena barubelakangan aku mengetahui kebaikan-kebaikannya.

Aku menangis karena jika aku memandang diriku sendri,apakah aku akan mendapatkan perlakuan yang samaseperti dia? Ketika aku telah meninggal nanti, akankahorang-orang mengenalku karena kebaikanku ataukahorang-orang mengenalku karena keburukanku selamaaku hidup? Allahummaghfirliy..... mengingatkanku padasebuah sabda yang pernah Rasulullah shallallahu ‘alaihiwa sallamsampaikan,

“Sesungguhnya Allah akan menghisab hamba-Nya pada hari kiamat, lalu Dia tunjukkan padanya dosa-dosa kecilnya dan Dia sembunyikan dosa-dosa besarnya. Kemudian Dia berkata, ‘Engkau telah melakukan perbuatan demikian dan demikian pada hari demikian?’ Dia (si hamba) menjawab, ‘Benar, wahai Rabbku.’ Hamba tersebut takut bila dosa-dosa besarnya ditampakkan, maka Allah berkata, ‘Sungguh telah Kuampuni kamu! Dan setiap dosamu Kuganti dengan kebaikan.’ Maka di sanalah dia (si hamba) berkata, ‘Tuhanku, aku punya dosa-dosa yang belum kulihat.’” (termaktub dalam Ash-Shahih)

Sempat bertanya pada diri sendiri, "Teteh, jika Allahmenghendaki waktuku secepat waktumu, apa yang bisaaku perbuat?? sementara tak banyak amal dan pahalayang kupunyai sebagai bekal..."Tidakada daya dan upayakecuali hanya milik Allah.

Teteh benar-benar membuat aku sadar bahwa waktukujuga tak banyak. Entahsampai besok atau lusa....

Sesungguhnya manusia yang hidup, pasti akan mati.Sedangkan setiap orang yang datang, pasti akan pergi.

Malam pergi pelan-pelan dan diam.Sementara siang datang menjelang.

Aku menyaksikan mereka datang dan pergi.Berjumpa kemudian berpisah.

Sampai akhirnya aku sendiri sadar, bahwa aku jugamenunggu waktuku untuk PULANG

Ditulis oleh Ummu Kiram22 Jumadil Awwal 1436 H/ 13 Maret 2015Based on true story

9 al-hidayah EDISI 2

Hikmah

Page 11: Majalah Al-Hidayah - Edisi 2

muhasabah

Minta Maaflah&Maafkan Saudaramu

Maaf, sebuah kata yang terkadang menjadi demikian berat

terucap dari mulut kita apabila kita

terlanjur berbuat salah, pun tak

jarang kata maaf ini berat

dikeluarkan oleh orang yang

dimintai maaf, padahal Allah هلالج لج Maha

Pemaaf dan Maha Penerima Taubat. Inilah kenyataaan yang

kita hadapi dalam hidup bermasyarakat sekarang ini, sedikit sekali orang yang

jujur mengakui kesalahan lantas meminta maaf, dan sedikit sekali orang yang

pemurah dalam memberi maaf.

adahal, sudah kita ketahui bersama bahwasetiap manusia yang hidup di muka bumi inipasti akan berbuat salah, baik besar maupun

kecil. Ini sudah diberitakan oleh suri teladan kita, NabiMuhammad ملسو هيلع هللا ىلص dalam sebuah hadits yang berbunyi,

Pكل ابن آدم خطاء و خير الخطائين التوابون

“Setiap bani Adam (pasti akan) melakukan kesalahandan sebaik-baiknya yang salah adalah yang bertaubat.”

(HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad. Hadits inidihasankan Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Jaami’ Al-Shoghir, No. 4391)

Dalam hadits ini tidak ada celaan atas orang yang berbuatsalah, apalagi pujian. Jadi pada asalnya adalah lumrah binwajar kalau manusia berbuat salah.Maka sikapiasetelahnyalah yang akan menjadi penentu orang tersebuttepuji atau tercela. Jika ia bertaubat setelah berbuat maksiat

dan dosa maka dia akan menjadi terpuji lantaran taubatdan permohonan maafnya yang ikhlas semata-matakarena Allah هلالج لج. Sebaliknya seseorang menjadi tercelakarena dia tidak bertaubat dan meminta maaf setelahberbuat salah. Tentu hadits ini tidak bisa dijadikanpembenaran untuk berbuat atau berucap sesuatu yangkeliru menurut aturan syariat. Tetaplah kita berusahamenjauhi segala hal yang dapat menjerumuskan dirikita ke dalam jurang kesalahan.

Manusia pasti berbuat salah

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa tidakada manusia ma’shum atau suci dari kesalahansetelah wafatnya Rasulullah .ملسو هيلع هللا ىلص Tadi sudahdisampaikan bahwa setiap manusia pasti akanberbuat salah dan hal ini dipertegas melalui lisanmanusia yang paling agung, Rasulullah ملسو هيلع هللا ىلص dalamsebuah hadits,

al-hidayah EDISI 2 10

Oleh : Agus Setiawan

Page 12: Majalah Al-Hidayah - Edisi 2

muhasabah

لو أن العباد لم يذنبوا لخلق اا يذنبون ثم يغفر لهم و هو خلق/

الغفور الرحيم

“Seandainya seluruh hamba tidak berbuat dosa(sama sekali), tentulah Allah menciptakan makhluklain yang berbuat dosa, kemudian Allahmengampuni mereka dan Ia Maha Pengampunlagi Maha Penyayang.”

(HR. Al-Hakim dan dishahihkan Al-Albanidalam Silsilah Al-Ahadits Al-Shahihah, no. 917)

Kini kita tahu dan menyadari sepenuhnya bahwasetiap orang pasti akan berbuat kesalahan,baikbesar mupun kecil, baik melalui lisan maupunanggota badan. Semua itu tidak terlepas darikondisi bahwa manusia tersebut sedang melanggarsyariat Allah هلالج لج, baik kesalahan tersebut dilakukanberhubungan dengan Allah ta’ala saja maupunkesalahan terkait sesama manusia. Dua jeniskesalahan ini akan kami rinci sebagai berikut.

1.Kesalahan yang menyangkut diri sendiridengan Allah ta’ala

Kesalahan ini berkaitan antara diri kita dengan Allah هلالج لج saja dan tidak berhubungan dengan manusia ataudengan kata lain, tidak ada bentuk kedzaliman langsungkepada sesama manusia. Murni kesalahan yang kitaperbuat melanggar aturan Allah dan هلالج لج yang tahuhanyalah Allah هلالج لج dan diri kita. Ibu kita yang melahirkandan merawat dengan penuh kasih sayang pun tidak tahuakan dosa yang kita perbuat ini, ayah kita pun tidak tahu,bahkan pasangan kita yang merupakan teman tidur kitatidak tahuakan kesalahan dalam jenis ini. Sekalipundemikian, sangat perlu bagi kita untuk segera memintamaaf atas kesalahan yang dilakukan sekalipun orang laintidak ada yang dirugikan secara langsung. Meminta maafkepada Dzat yang Maha Kuasa itulah yang harusdilakukan dengan jalan taubat nasuha. Selain bertaubatdengan taubat yang sebenar-benarnya ada satu hal lagiyang sangat penting berkaitan dengan kesalahan darijenis ini, yaitu tidak menyebarkan atau menginformasikankepada siapapun kalau kita telah bermaksiat kepadaAllah هلالج لج, hal ini terlarang wahai saudaraku.

Nabi ,bersabda ملسو هيلع هللا ىلص “Setiap umatku akandiampuni kecuali orang yang menampakkanperbuatan dosanya. Di antara bentukmenampakkan dosa adalah seseorang di malam

hari melakukan maksiat, namun di pagiharinya –padahal telah Allah tutupi-, ia sendiriyang bercerita, “Wahai fulan, aku semalamtelah melakukan maksiat ini dan itu.” Padahalsemalam Allah telah tutupi maksiat yang ialakukan, namun di pagi harinya ia sendiriyang membuka ‘aib-‘aibnya yang telah Allahtutup.” (HR. Bukhari No.6069 dan Muslim No.2990)

2. Kesalahan yang menyangkut dirisendiri dengan sesama manusiaTerkadang lisan kita yang tajam dan derasmenghujani saudara kita dengan perkataan-perkataan yang menyakitkan.Tak jarang anggotatubuh kita menggoreskan luka di hati saudara kita.Ada yang meminjam uang ke saudaranya dansudah berlapang harta tapi engganmengembalikan.Ada juga anak yang tega dansampai hati menuntut orang tuanya sendiri kemeja hijau karena urusan dunia, naudzubillahi mindzalik. Semua yang disebutkan tadi merupakancontoh-contoh kesalahan yang dilakukan sesamamanusia; kesalahan yang mebubuhkan sakit dihati saudara kita dan tentunya masih banyak lagicontoh-contoh lainnya. Kesalahan dalamhubungannya sesama manusia juga tak lepas darimelanggar aturan Allah هلالج لج karena semua perkaratelah diatur oleh Islam yang merupakan ajaransempurna lagi mencakup berbagai segikehidupan. Jadi sudah pasti kalau kita berbuatdzalim kepada saudara kita berarti kita jugamenyelisihi aturan Allah ta’ala. Kesalahan ini perludisikapi sama seperti kesalahan yang pertama,yaitu taubat dan menjaga dari menyebarkankesalahan tersebut. Akan tetapi, tidak selesaisampai disitu, kita perlu untuk meminta maafkepada saudara yang kita dzalimi. Orang yangdidzalimi pun terlarang menyebarkan kesalahanorang yang mendzaliminya, apalagi kalau sudahminta maaf.

Maafkanlah Kesalahan Saudaramu

Sungguh mulia orang yang mau memaafkan

karena dia berada di posisi yang dizalimi, yang

dirugikan, yang disakiti. Allah menyukai هلالج لج

11 al-hidayah EDISI 2

Page 13: Majalah Al-Hidayah - Edisi 2

muhasabah

hamba-hambaNya yang pemaaf seperti yang Allah

beritakan dalam kitab suciNya.

والكاظمين الغيظ والعافين عن الناس

وال يحب المحسنين

“Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan

mema’afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-

orang yang berbuat kebajikan”. (Ali-Imran: 134)

Rasulullah ملسو هيلع هللا ىلص juga mengabarkan kedudukan seorang

yang pemaaf,“Dan tidaklah Allah menambahkanbagi

hamba yang pemaaf melainkan KEMULIAAN ...”(HR.

Muslim No. 2588)

Sungguh indah balasan bagi yang mau memaafkan.

Kita juga diperintahkan memberi maaf sebanyak 70

kali dalam sehari kepada pembantu sesuai dengan

hadits dari Rasulullah ملسو هيلع هللا ىلص,

Dari 'Abdullah bin 'Umar radhiyallahu 'anhuma, ia

berkata, “Seorang laki-laki datang kepada Nabi ,ملسو هيلع هللا ىلص

lalu ia berkata: "Wahai Rasulullah ملسو هيلع هللا ىلص, berapa kali kita

memaafkan (kesalahan) pembantu?"Lalu beliau pun

diam. Kemudian orang itu mengulang perkataannya.

Dan Nabi pun ملسو هيلع هللا ىلص masih terdiam. Lalu yang ketiga

kalinya beliau ,bersabda ملسو هيلع هللا ىلص "Maafkanlah dia

(pembantu) setiap hari tujuh puluh kali." (HR. Abu

Dawud)

Bayangkan apa yang diperintahkan oleh bagindaRasulullah kepada ملسو هيلع هللا ىلص sahabat beliau perihalmemberi maaf kepada pembantunya. Sahabatyang bertanya ini adalah seorang majikan atautuan yang punya kuasa terhadap pembantunya,tetapi Rasulullah memerintahkan ملسو هيلع هللا ىلص sahabatbeliau iniملسو هيلع هللا ىلص untuk memaafkan pembantunyadalam sehari sebanyak 70 kali. Tidak pedulipembantu ini minta maaf ataupun tidak.Subhanallah, begitulah indahnya Islam, seorangmajikan yang memiliki kuasa atas pembantunyasaja tidak diperbolehkan untuk tidak memaafkanpembantunya dalam kondisi si pembantu mintamaaf maupun tidak. Lantas bagaimanakah sikapkita terhadap kesalahan ibu kita? Atau bagaimanasikap kita mendapati kesalahan ayahanda kita?Pantaskah kita memendam amarah apalagisampai membalas perlakuan atau perkataankurang menyenangkan dari orang tua kita kepadakita. Sungguh kurang ajar kita, selaku anak,apabila sampai hati tidak memaafkan kesalahanorang tua kita, apalagi sampai membalasnya.Orang tua, guru, saudara atau kawan tentu lebihlayak untuk kita beri maaf lebih dari 70 kali dalamsehari karena sudah barang tentu kedudukanmereka lebih tinggi daripada seorang pembantu.Sekali lagi maafkanlah kesalahan mereka wahaisaudara dan saudariku.

Demikian wahai saudaraku sedikit uraianmengenai maaf dan memaafkan. Semoga denganmemberi maaf akan membuat kita memperolehampunan dari Allah atas dosa dan kesalahan هلالج لج yang kita lakukan yang tak terhitung banyaknyaselama hidup di dunia ini. Kita pun berharapdengan rajinnya kita meminta maaf kepada Allahdenganهلالج لج memperbanyak istighfar, taubat danamalan-amalan lain penghapus dosa, kita dapatterbebas dari api neraka. Kita pun memohonpertolongan kepada Allah agar هلالج لج dimudahkanlisan kita dalam meminta maaf kepada saudarakita tatkala kita berlaku salah.

al-hidayah EDISI 2 12

Page 14: Majalah Al-Hidayah - Edisi 2
Page 15: Majalah Al-Hidayah - Edisi 2

ArwahGentayangan

yang Didatangkanenarkah orang yang meninggal secara tak wajar dapat menjadi arwah gentayangan? Benarkahbahwa arwah dapat merasuki diri manusia dan mengendalikannya? Benarkah orang yang telahmeninggal dapat kembali lagi untuk menyelesaikan urusannya yang tertunda dan belum

tuntas? Adakah semua itu benar adanya? Ataukah itu semua rekayasa dan mitos belaka? B

Permasalahan arwah gentayanganmerupakan permasalahan yang telah sering diangkatoleh banyak pihak. Sebagian mereka menjadikannyakomoditi dagang sebagai upaya untuk meraih yangsedikit dari perkara dunia. Betapa menjamurnya film-film yang mengangkat isu ini ataupun acara-acaramalam di layar kaca. Lalu bagaimana kita bersikapdalam perkara ini? Sebagaimana dalam masalah-masalah lainnya, seorang muslim hendaknyamenyandarkan keyakinan dan mencukupkan diridengan jalan hidup Islam di setiap urusan yangdihadapi. Apalagi perkara ini termasuk dalam hal ghaibyang mana kita tidak mampu dan tidak diperbolehkanmenetapkan sesuatu tentangnya tanpa dilandasi dalilyang kuat. Berikut sebuah kisah yang dapat menjawabpertanyaan kita tersebut.

Kisah ini dituturkan oleh RasulullahShallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana yangdiriwayatkan oleh Imam Ahmad, dan Ibnu Majah):

"Sesungguhnya bila seorang yang berimanhendak meninggal dunia dan memasuki kehidupanakhirat, ia didatangi oleh segerombol malaikat darilangit. Wajah mereka putih bercahaya bak matahari.Mereka membawa kain kafan dan wewangian darisurga. Selanjutnya mereka akan duduk sejauh matamemandang dari orang tersebut. Pada saat itulahMalaikat Maut 'alaihissalam menghampirinya danduduk didekat kepalanya. Setibanya Malaikat Maut, ia

segera berkata: "Wahai jiwa yang baik,bergegaskeluarlah dari ragamu menuju kepada ampunan dankeridhaan Allah". Segera ruh orang mukmin itu keluardengan begitu mudah dengan mengalir bagaikan airyang mengalir dari mulut guci. Begitu ruhnya telahkeluar, segera Malaikat maut menyambutnya. Danbila ruhnya telah berada di tangan Malaikat Maut,para malaikat yang telah terlebih dahulu duduksejauh mata memandang tidak membiarkanyasekejappun berada di tangan Malaikat Maut.

Para malaikat segera mengambil ruh orang mukminitu dan membungkusnya dengan kain kafan danwewangian yang telah mereka bawa dari surga. Dariwewangian ini akan tercium semerbak bau harum,bagaikan bau minyak misik yang paling harum yangpernah ada di dunia. Selanjutnya para malaikat akanmembawa ruhnya itu naik ke langit. Tidaklah paramalaikat itu melintasi segerombolan malaikat lainnyamelainkan mereka akan bertanya: "Ruh siapakah ini?begitu harum." Malaikat pembawa ruh itupunmenjawab: “Ini adalah arwah Fulan bin Fulan (disebutdengan namanya yang terbaik yang dahulu semasahidup di dunia ia pernah dipanggil dengannya)“

Bila orang kafir, pada riwayat lain: Bila orang jahathendak meninggal dunia dan memasuki kehidupanakhirat, ia didatangi oleh segerombol malaikat darilangit. Mereka berwajahkan hitam kelam, membawakain yang kasar, dan selanjutnya mereka duduk

al-hidayah EDISI 2 14

Trend

Oleh: Jatmiko Herjati

Page 16: Majalah Al-Hidayah - Edisi 2

darinya sejauh mata memandang. Pada saatitulah Malaikat Maut 'alaihissalam menghampirinyadan duduk didekat kepalanya. Setibanya MalaikatMaut, ia segera berkata: "Wahai jiwa yang buruk,bergegas engkau keluarlah dari ragamu menujukepada kebencian dan kemurkaan Allah". Segeraruh orang jahat itu menyebar keseluruh raganya.Tanpa menunda-nunda malaikat maut segeramencabut ruhnya dengan keras, bagaikanmencabut kawat bergerigi dari bulu domba yangbasah. Begitu ruhnya telah keluar, segera MalaikatMaut menyambutnya. Dan bila ruhnya telahberada di tangan Malaikat Maut, para malaikatyang telah terlebih dahulu duduk sejauh matamemandang tidak membiarkannya sekejap punberada di tangannya.

Para malaikat segera mengambil ruh orang jahatitu dan membukusnya dengan kain kasar yangmereka bawa. Dari kain itu tercium aroma busukbagaikan bau bangkai paling menyengat yangpernah tercium di dunia. Selanjutnya para malaikatakan membawa ruh itu naik ke langit. Tidaklahpara malaikat itu melintasi segerombolan malaikatlainnya, melainkan mereka akan bertanya: "Ruhsiapakah ini? begitu buruk." Malaikat pembawaruh itupun menjawab: “Ini adalah arwah Fulan binFulan (disebut dengan namanya yang terburukyang dahulu semasa hidup di dunia ia pernahdipanggil dengannya)."

Kisah di atas secara gamblangmenceritakan peristiwa-peristiwa yang akandihadapi manusia setelah kematiannya. Dan daridalil di atas kita tidak dapati satu pun keteranganyang menunjukkan keluangan dari si mayit untukmelakukan perkara-perkara lain selainnya.Sesungguhnya setiap manusia akan tersibukkanoleh urusannya sendiri, bagaimana dia akanmempertanggung jawabkan setiap tindakan dimasa hidupnya, dan dia tak memiliki waktusedikitpun untuk mengurusi urusan manusialainnya, apalagi sesuka hati bergentayanganmenggoda manusia. Jadi secara jelas, setanlah

yang bertanggung jawab atas semua itu, atassetiap ketakutan akan penampakkan arwah yangmerebak, atas setiap kerasukan yang terjadi,dan atas setiap takhayul yang muncul, ataupunbila suatu kebaikan yang nampak bisa jadi hal ituadalah dari golongan jin yang baik, akan tetapikita sama-sama sepakat bahwa ruh yang telahmemasuki alam kubur tak dapat kembali ke alamdunia. Dan jawaban ini sama dengan jawabanSyaikh Ibnu Jibrin ketika ditanya denganpertanyaan yang serupa.

Maka hendaknya orang-orang yangAllah beri akal sehat mulai mempergunakan akaltersebut untuk berpikir, bahwa sudahsepantasnya mereka lebih memperhatikanurusan mereka sendiri setelah kematiannyadaripada membantu setan untuk menebarpropaganda untuk menyesatkan manusia dalamperkara aqidah ini. Simak betapa kaum salafsaling menasihati dalam perkara kematian untukmenumbuhkan semangat mereka dalammeningkatkan kualitas ibadah kepada Allah.

Pada suatu hari sahabat Umar binAl Khatthab Radhiyallahu 'anhu bertanya kepadaKa'ab Al Ahbaar, "Wahai Ka'ab, ceritakankepada kita tentang kematian!”

Ka'ab pun berkata,”Wahai Amirul Mukminin!Gambaran sakitnya kematian adalah bagaikansebatang dahan yang banyak berduri tajam,tersangkut di kerongkongan anda, sehinggasetiap duri menancap di setiap syarafnya.Selanjutnya dahan itu sekonyong-konyongditarik dengan sekuat tenaga oleh seorang yanggagah perkasa. Bayangkanlah, apa yang akanturut tercabut bersama dahan itu dan apa yangakan tersisa!"

[Riwayat Abu Nu'aim Al Asfahani dalam kitabnyaHilyatul Auliya']

Allahu a’lamu

15 al-hidayah EDISI 2

Trend

Page 17: Majalah Al-Hidayah - Edisi 2

Doa Sebelum dan Setelah TidurDoa Sebelum Tidur

باسمك اللهم أموت وأحيا

“Dengan Nama-Mu, ya Allah. Aku mati dan aku hidup.”(HR. Bukhari dan Muslim)

Doa Setelah Tidur

الذي أحيانا بعد ما أماتنا وإليه النشور الحمد ل

“Segala puji bagi Allah, yang telah menghidupkan kami setelah ditidurkan-Nya dan kepada-Nya kami dibangkitkan.”

(HR. Bukhari dan Muslim)

Pustaka:Doa dan Wirid, Yazid bin Abdul Qadir Jawas, cet. Pustaka Imam Asy-Syafi’i

al-hidayah EDISI 2 16

Page 18: Majalah Al-Hidayah - Edisi 2
Page 19: Majalah Al-Hidayah - Edisi 2
Page 20: Majalah Al-Hidayah - Edisi 2

_7 Tata2Cara2Shalat2Rasulullah

BANK2MUAMALAT2INDONESIANodRek2:2_[J[[_J958adnd2Dimas2Ammar2Azhari

Konfirmasi2Pengiriman2melalui2SMS2ke2nomor2[85669[_97J82fFadhli2RaisP2dengan2format2:2[Nama__Jumlah2Transfer]

INFO DONASIUDRUSSUNNAH

Udrussunnah Bandung