Reny Market Vision
-
Upload
reny-sukmawani -
Category
Documents
-
view
246 -
download
3
Transcript of Reny Market Vision
8/6/2019 Reny Market Vision
http://slidepdf.com/reader/full/reny-market-vision 1/15
1
MARKET VISION, STRUCTURE & ANALYSIS
(Kasus Pada Unit Produksi Keripik Kampus Di Sukabumi)
Oleh:Reny Sukmawani
NPM: 150130100007
I. PENDAHULUAN
Persaingan bisnis yang sangat tajam pada saat ini merupakan sebuah
tantangan bagi pengusaha untuk tetap berada dalam persaingan industri. Suatu
perusahaan mengharapkan agar hasil penjualan dapat meningkat, usaha
meningkatkan penjualan ini sangat penting sekali bagi perusahaan. Perusahaan
yang tidak dapat memenuhi selera konsumen praktis akan mengalami penurunan
volume penjualan, jika perusahaan tersebut tahun demi tahun mengalami
kemunduran produksi, sudah dipastikan perusahaan tersebut akan gulung tikar.
Misalnya, dengan semakin banyaknya pesaing usaha maka persaingan dalam jenis
industri yang sama sebaiknya mempunyai spesifikasi produk yang unggul.
Persaingan yang semakin luas menyebabkan harus adanya strategi
pemasaran yang dapat membuat usahanya tetap berkembang. Perusahaan
hendaknya harus dapat memperkirakan ke arah mana tuntatan pasar/harapanpelanggan akan berubah di masa datang (market vision). Hal ini disebabkan karena
seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi yang semakin cepat maka akan
berpengaruh terhadap pola perilaku konsumen terhadap suatu produk sehingga
akan merubah tuntutan pasar. Perubahan tuntutan pasar tentu saja akan
membutuhkan alternatif strategi pemasaran dan bisnis yang baik agar produk yang
dihasilkan tetap diminati konsumen. Perusahaan secara terus menerus
membandingkan nilai dan kepuasan pelanggan dengan nilai yang diberikan oleh
produk, harga, distribusi, dan promosinya terhadap pesaing dekatnya. Menurut
Kotler dan Amstrong ada dua (2) jalur identifikasi peluang pasar yaitu identifikasi
terhadap produk yang sudah ada dan Identifikasi terhadap produk baru. Dari kedua
identifikasi tersebut maka ada empat bagian utama yang harus dilakukan oleh
peMasar yaitu penetrasi pasar, perluasan pasar, pengembangan produk dan
diversifikasi.
8/6/2019 Reny Market Vision
http://slidepdf.com/reader/full/reny-market-vision 2/15
2
Menurut Cravens (2000), di dalam market vision, suatu perusahaan
hendaknya melakukan mapping product , yaitu pemetaan produk apa saja yang akan
dan atau dimungkinkan diproduksi oleh perusahaan. Produk yang direncanakanharus dengan mempertimbangkan selera konsumen pada masa kini dan masa yang
akan datang. Setelah itu dilakukan analisis stuktur pasar, peramalan dan
bagaimana pandangan pasar di masa depan. Berdasarkan pemahaman tentang
market vision tersebut, perusahaan harus pula melakukan analisis situasi yang
meliputi : permintaan pasar, analisis konsumen, analisis pesaing, posisi persaingan
dan membuat matrik kinerja perusahaanya. Dari hasil analisis situasi inilah
kemudian nanti perusahaan akan dapat merancang strategi pemasaran yang
kompetitif.
Makalah ini berupaya menguraikan tentang market vision, structur dan
analysis pada usaha Keripik Kampus yang diproduksi oleh unit produksi FKK
(Forum Komunikasi dan Konsultasi) UMMI (Universitas Muhammadiyah Sukabumi)
bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Sukabumi. Keripik Kampus adalah
merek dagang dari berbagai produk keripik yang diproduksi oleh FKK UMMI. Pada
mulanya Keripik Kampus mengkhususkan diri untuk memproduksi keripik buah
yaitu keripik pisang dan keripik nangka. Menurut BPPT Kabupaten Sukabumi, Jenis
buah-buahan yang banyak diproduksi Kabupaten Sukabumi antara lain ;Pisang,
Durian, Nangka/Cempedak, Rambutan, Mangga, Sirsak, Jambu biji, Nanas dan lain-
lain. Jumlah produksi terbesar adalah Pisang 731.589 kuintal, Pepaya 33.7 89
kuintal, Durian 52.092 kuintal dan Nangka 29.917 kuintal. Sebaran lokasi terletak di
Kecamatan Palabuhanratu, Ciemas, Kalapanunggal, Parakansalak, Cikidang,
Cikembar dan Kalibunder. Berdasarkan potensi komoditas unggulan inilah maka,
FKK UMMI memilih pisang dan nangka untuk diolah menjadi keripik. Adapun faktor
pertimbangannya adalah:
1. Bahan baku berlimpah, akibatnya harganya murah
2. Rasanya manis
3. Proses pembuatannya mudah
4. Buah nangka dan pisang banyak disukai orang
Keripik buah adalah salah satu alternatif yang dapat dipilih oleh konsumen
untuk dikonsumsi dalam rangka diversifikasi konsumsi buah-buahan. Keripik buah
ini pun juga merupakan salah satu pengembangan pengolahan dalam rangka
8/6/2019 Reny Market Vision
http://slidepdf.com/reader/full/reny-market-vision 3/15
3
meningkatkan nilai tambah dari produk buah yang dikenal sebagai produk
musiman. Sehingga diharapkan melalui pengolahan keripik buah ini orang masih
dapat menikmati buah tanpa mengenal musim.Keripik buah sudah banyak dikembangkan di berbagai daerah berdasarkan
potensi komoditas unggulan di wilayah masing-masing. Sebagai contoh keripik
salak pondoh dari Sleman dan keripik apel dari Malang. Di Sukabumi sendiri keripik
buah ini belum banyak dikembangkan. Sehingga pengembangan keripik buah ini
memiliki peluang yang sangat besar.
Hasil tinjauan Isang Gonarsyah (1998) mengemuka bahwa struktur industri
perbuahan telah mengalami perubahan drastis dengan relatif pesatnya
perkembangan industri pengolahan buah-buahan. Bila sebelumnya pasar buah-
buahan didominasi oleh buah-buahan segar, produk domestik (produk primer),
maka akhir-akhir ini dominasi itu tampak melemah dengan berkembangnya industri
pengolahan dalam negeri. Namun pada saat itu pengolahan lebih banyak untuk
dijadikan minuman atau manisan. Baru beberapa tahun kemudian berkembang
menjadi produk keripik, seperti yang kini diproduksi oleh FKK UMMI. Di dalam
perjalanannya, Keripik Kampus senantiasa bereksperimen dalam pengembangan
produk baik dari sisi kualitas maupun penganekaragaman. Hingga kemudian yang
pada mulanya mengkhususkan diri pada keripik buah membuat terobosan baru
dengan memproduksi keripik tape singkong dan kacang vacuum. Dengan demikian
saat ini Keripik Kampus memproduksi empat macam keripik. Dimasa depan,
Keripik Kampus akan terus mengembangkan diri sesuai selera konsumen. Untuk
menentukan produk apa yang nanti akan diproduksi dan bagaimana strategi
pemasarannya, Keripik Kampus hendaknya memahami market vision dan
melakukan analisis situasi.
II. SEK ILAS TENTANG FKK UMMI DAN KERIPIK KAMPUS
FKK UMMI (Forum Komunikasi dan Konsultasi, Universitas Muhammadiyah
Sukabumi) didirikan pada tanggal 25 Juni 2008 melalui SK Rektor. FKK didirikan di
UMMI sebagai wadah komunikasi antara UMMI dengan stakeholders. Melalui FKK
ini UMMI berupaya untuk membangun kerjasama yang baik, saling menguntungkan,
serta mampu menggali potensi yang dimiliki oleh UMMI dan mitra. Rencana
kegiatan FKK UMMI akan lebih diarahkan pada peningkatan kualitas sumber daya
8/6/2019 Reny Market Vision
http://slidepdf.com/reader/full/reny-market-vision 4/15
4
insani dan transfer teknologi, yang mampu menjadi f eedback positif bagi UMMI
secara moril dan materi, sehingga program-program yang dijalankan dapat
berkelanjutan. Target khusus program FKK UMMI adalah: 1). Meningkatkanpartisipasi dan jaringan kemitraan (networking) antara UMMI, Pemda, industri
barang dan jasa, serta masyarakat dalam membantu pengembangan daerah, 2).
Meningkatkan komunikasi dan konsultasi antar stakeholders tentang berbagai aspek
yang saling menguntungkan, sehingga tercipta kondisi yang mendukung kerjasama
antara UMMI dengan industri barang dan jasa, PEMDA, Organisasi Profesi, LSM, dan
Masyarakat 3). Meningkatkan komunikasi dan konsultasi antar stakeholders untuk
meningkatkan kualitas lulusan dan keterserapan di pasar kerja melalui peningkatan
kebermanfaatan sumberdaya, 4). Meningkatkan kontribusi UMMI melalui
pengembangan riset dan teknologi untuk memenuhi kebutuhan industri, dan
meningkatkan pemberdayaan masyarakat, 5). Menciptakan sinergi antara UMMI
dengan stakeholders dan antar stakeholders dalam meningkatkan kompetensi dan
kualitas SDM.
Salah satu program kerja FKK UMMI adalah mengembangkan unit produksi
sebagai media bagi mahasiswa dalam pendidikan, penelitian dan kewirausahaan
dan bagi stakeholders / masyarakat dalam penyelenggaraan pelatihan-pelatihan.
Unit produksi yang saat ini sudah dikembangkan adalah Keripik Kampus melalui
kerjasama dengan UPT PNFI (Unit Pelaksana Teknis, Pendidikan Non Formal dan
Informal) Dinas Pendidikan Kota Sukabumi sebagai salah satu mitra atau anggota
FKK UMMI. Unit produksi ini selain sebagai unit bisnis juga dimanfaatkan oleh
UMMI bagi Dosen / Mahasiswanya dan oleh PNFI untuk pelatihan bagi siswa
pendidikan nonformal. Sehingga tercipta kemitraan yang kondusif dan saling
menguntungkan.
Di dalam memasarkan produknya, Keripik Kampus juga melibatkan anggota
FKK lainnya baik dari dunia usaha dan industri maupun melalui instansi
pemerintah. Dengan demikian program FKK dalam meningkatkan komunikasi dan
konsultasi antar anggota dan meningkatkan jaringan kemitraaan (networking)
antara UMMI, Pemda, industri, asosiasi dan masyarakat juga terlaksana dengan baik.
Hingga saat ini, setelah hampir tiga tahun berdiri anggota FKK UMMI berjumlah 32
anggota.
8/6/2019 Reny Market Vision
http://slidepdf.com/reader/full/reny-market-vision 5/15
5
Unit produksi Keripik Kampus baru dikembangkan pada tahun 2010 melalui
serangkaian pelatihan dan penelitian yang hingga kini masih terus dilakukan untuk
menghasilkan produk dengan kualitas terbaik. Pengolahan Keripik Kampusdilakukan dengan cara digoreng menggunakan mesin vacuum f rying (mesin
penggoreng hampa udara). Kita tidak mungkin menghasilkan produk buah olahan
berupa keripik hanya menggunakan alat penggoreng biasa. Komoditi buah-buahan
hampir semuanya memiliki kandungan glukosa (gula) yang cukup tinggi. Oleh
karena itu, bila kita mengolahnya dengan cara menggoreng menggunakan alat
penggoreng biasa, keinginan untuk bisa berubah menjadi keripik tidak tercapai.
Buah yang digoreng biasa malah bisa lembek atau lengket di wajan. Akibatnya tidak
layak dijual maupun dikonsumsi. Beberapa kelebihan jika buah digoreng dengan
mesin vacuum f rying adalah:
1. Tidak gosong
2. Kandungan nutrisi tidak hilang
3. Rasa, dan aroma sesuai bahan aslinya
4. Renyah
5. Tidak perlu bahan pengawet atau bahan kimia
6. Tidak perlu penambah rasa buatan
Saat ini volume produksi keripik kampus masih kecil karena kapasitas mesin
pengolahan yang terbatas. Jumlah produk yang dihasilkan dalam setiap minggunya
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 1. Jumlah Produksi Keripik Kampus per Minggu
No Jenis Produk Jumlah BahanBaku
Jumlah Keripik yang dihasilkan
PerkiraanSusut
1 Nangka 50 kg 20 kg 60%
2 Pisang 50 kg 25 kg 50%3 Tape 50 kg 35 kg 30%
4 Kacang 50 kg 45 kg 10%
Berdasarkan Tabel produksi di atas, produksi Keripik Kampus UMMI masih
sangat kecil. Dengan ukuran kemasan jual masing-masing 100 gram, maka dapat
diperkirakan bahwa Keripik Kampus yang dapat dipasarkan setiap minggunya
hanya sebanyak 200 pak untuk nangka, 250 pak untuk pisang, 350 pak untuk tape
dan 450 pak untuk kacang. Dengan harga (harga produsen) jual produk masing-
masing Rp 15.500 untuk nangka, Rp 8.000 untuk pisang dan tape, serta Rp 4.000
8/6/2019 Reny Market Vision
http://slidepdf.com/reader/full/reny-market-vision 6/15
6
untuk kacang maka pendapatan per minggu dari Keripik Kampus ini sekitar Rp
8.900.000 (Tabel 2).
Tabel 2. Pendapatan Keripik Kampus Berdasarkan Volume Penjualan
No Jenis Produk Volume Jual(pak)
Harga Satuan(Rp)
Pendapatan(Rp)
1 Nangka 200 15.500 3.100.000
2 Pisang 250 8.000 2.000.0003 Tape 350 8.000 2.000.0004 Kacang 450 4.000 1.800.000
Total 8.900.000
Berdasarkan pendapatan pada Tabel 2, maka keuntungan yang diperoleh per
minggu setelah dikurangi biaya yang dikeluarkan per minggu sekitar Rp 3.500.000
(tergantung harga fluktuasi harga bahan baku) adalah Rp. 5.400.000 atau sekitar Rp21.600.000 per bulan. Keuntungan tersebut berupa keuntungan kotor, karena
belum dikurangi oleh insentif pengelola, gaji tenaga kerja produksi (2 orang),
penyusutan alat (mesin), pemeliharaan alat, promosi dan sewa tempat yang
dikeluarkan setiap satu bulan sekali. Namun demikian berdasarkan hitungan secara
kasar, keuntungan yang diperoleh ini cukup menjanjikan apalagi bila dalam skala
produksi yang besar. Dari keuntungan yang diperoleh tersebut, FKK dapat
menabung untuk menambah mesin vacuum, sehingga volume produksi dapat lebih
ditingkatkan lagi dan dapat membantu membiayai program-program FKK tanpa
membebani lembaga (universitas).
III. MARKET VISION
Buah dikenal sebagai produk musiman, sehingga terkadang jumlahnya
berlimpah pada saat-saat tertentu. Berlimpahnya buah tersebut seringkali
menjadikannya memiliki nilai jual yang rendah, harga murah dan bahkan di daerah
tertentu banyak buah-buahan terbuang percuma serta membusuk karena tidak
termanfaatkan. Salah satu cara untuk memanfaatkan dan meningkatkan nilai jual
buah adalah dengan menjadikannya produk olahan lain.
Melihat kondisi ini FKK UMMI berusaha untuk mengikuti ke arah mana
tuntatan pasar/harapan pelanggan akan berubah di masa datang. Konsumen
merupakan salah satu komponen penting dalam sisem agribisnis. Sumarwan
(1999), mengemukakan bahwa tumbuhnya sektor agribisnis akan ditentukan oleh
8/6/2019 Reny Market Vision
http://slidepdf.com/reader/full/reny-market-vision 7/15
7
seberapa besar permintaan konsumen terhadap produk-produk agribisnis.
Memahami perilaku konsumen buah-buahan merupakan informasi pasar yang
sangat penting bagi sektor agribisnis. Informasi ini diperlukan sebagai bahanmasukan untuk merencanakan produksi, mengembangkan produk dan
memasarkan buah-buahan dengan baik. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi
perilaku konsumen menurut Kotler (1993) antara lain adalah faktor budaya, faktor
sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis. Budaya merupakan salah satu penentu
keinginan dan perilaku seseorang yang paling mendasar dan sesungguhnya seluruh
masyarakat memiliki stratifikasi sosial dimana kelas sosial menunjukkan pilihan
terhadap produk dengan merek yang berbeda-beda. Keputusan pembelian juga
dipengaruhi oleh karakteristik/ciri-ciri pribadinya, terutama yang berpengaruh
adalah umur dan tahapan dalam siklus hidup pembeli, pekerjaannya, keadaan
ekonominya, gaya hidupnya, pribadi dan konsep jati dirinya. Pilihan membeli
seseorang juga akan dipengaruhi faktor psikologis utama, yaitu : motivasi, persepsi,
proses belajar, dan kepercayaan dengan sikap.
Dengan adanya perubahan tuntutan pasar ini maka akan memerlukan
alternatif strategi pemasaran dan bisnis (keterkaitan strategi dengan pasar). Hal ini
juga menjadi pertimbangan FKK UMMI dalam memasarkan produknya. Untuk itu
unit produksi FKK UMMI memiliki visi Unggul dalam kualias . Visi tersebut
diimplementasikan dalam misi sebagai berikut:
1. Mengutamakan kualitas dalam pelayanan dan produk.
2. Mengembangkan inovasi-inovasi baik dalam produk maupun pelayanan
3. Menumbuhkan keterampilan dan pengetahuan karyawan guna mencapai
performa operasional yang maksimal.
Agar visi dan misi itu tercapai, maka perlu memahami pasar dengan baik.
Menurut Cravens (2000), proses pemahaman pasar di bagi ke dalam empat tahap,
yaitu:
1. M apping the product market (pemetaan produk pasar)
2. M arket structure analysis (analisis struktur pasar)
3. M arket f orecasts(peramalan pasar)
4. F uture vision about the market (harapan pasar di masa depan)
8/6/2019 Reny Market Vision
http://slidepdf.com/reader/full/reny-market-vision 8/15
8
Unit produksi FKK UMMI dalam usianya yang relatif muda telah berupaya
untuk menerapkan keempat tahap proses pemahaman pasar ini dalam
memproduksi Keripik Kampus.
IV. MAPPING PRODUCT MARKET
M apping product market pada dasarnya adalah bagaimana memetakan
produk spesifik yang dapat memenuhi tuntutan pasar atau kesesuaian kebutuhan
pasar dengan manfaat produk. Langkah mapping product yang dilakukan oleh FKK
UMMI sebelum menentukan keripik sebagai produk unggulannya, adalah sebagai
berikut:
1. Mendefinisikan / menentukan pasar (kebutuhan)
- Membuat daftar/list kebutuhan yang dipenuhi oleh produk-produk saat ini,
seperti yang disorot oleh pelanggan saat ini
- Memusatkan perhatian pada kebutuhan akhir pelanggan (pengguna akhir)
2. Set parameter untuk analisis (yaitu menentukan apa yang akan disertakan /
dikecualikan
3. Memperkirakan RAM (Realistically Available M arket ) /realistis tersedia market,
yaitu bagian dari pasar di mana unit produksi FKK UMMI secara realistis dapat
bersaing
4. Menggambarkan /memetakan pasar
- Mengidentifikasi sambungan (yaitu tahap transaksi) dengan menyertakan
pengaruh apa yang mungkin timbul atas keputusan yang diambil tentang
produk yang dipilih
- Menggambarkan peta pasar total agar dapat memahami dinamika pasar
yang ada
5. Awal kuantifikasi
- Volume pasar dan nilai pendapatan
- Jumlah pelanggan yang eksis
6. Menggambarkan peta pasar bisnis di masa depan
7. Memperluas / mengembangkan detail
8. Mengidentifikasi persaingan
9. Mempertanyakan: siapa yang membeli?, apa, dimana dan kapan mereka
membeli serta mengapa mereka membeli?
8/6/2019 Reny Market Vision
http://slidepdf.com/reader/full/reny-market-vision 9/15
9
Berdasarkan hasil langkah-langkah tersebut di atas, maka diperoleh hasil
mapping sebagai berikut:
Gambar 1. M apping Product
Berdasarkan hasil mapping pada Gambar 1, maka diputuskan pada tahap
awal untuk memproduksi keripik buah dengan pilihan nangka dan pisang (sesuai
potensi komoditas unggulan lokal di Sukabumi). Tahap selanjutnya di produksi
kacang dan tape (setelah melalui beberapa percobaan dan penelitian). Kemudian
direncanakan di masa depan akan melebarkan produk dengan memproduksi keripik
sayur dengan asumsi selera konsumen di masa depan akan lebih berorientasi pada
camilan yang sehat atau sebagai alternatif pilihan bagi konsumen tertentu yang
tidak senang makan sayur-sayuran yang tersedia dalam bentuk penganan saat ini.
Untuk keripik sayur ini percobaan dan penelitian sedang dilakukan.
V. STRUCTURE & ANALYSIS
Di dalam melakukan analisis situasi, Menurut Best (2004) ada lima faktor
yang harus dianalisis, yaitu: permintaan pasar, analisis pelanggan, analisis pesaing,
posisi persaingan dan matrik kinerja. Komponen apa saja yang dianalisis pada
masing-masing faktor tersebut dapat dilihat pada Gambar 2 berikut ini:
MAKANAN
KERIPIK
TAPE
NANGKA PISANG
SAYUR KACANG BUAH
BROKOLI BABY BUNCIS
8/6/2019 Reny Market Vision
http://slidepdf.com/reader/full/reny-market-vision 10/15
10
Gambar 2. Analisis Situasi
Secara eksplisit kelima faktor tersebut belum dianalisis oleh FKK UMMI,
tetapi secara inplisit sesungguhnya FKK UMMI telah melakukan semua itu, hanya
saja tidak sadar bahwa apa yang sudah dilakukan itu sesungguhnya adalah bagian
dari struktur dan analisis pasar. Dan dalam pelaksanaanya tidak secara terperinci
serta terstruktur seperti pada Gambar 2 di atas. Untuk lebih jelasnya analisis situasi
pada Keripik Kampus adalah sebagai berikut:
1. Permintaan pasar
Salah satu tugas pokok sewaktu meneliti pasar adalah memperkirakan pasar
saat ini dan saat mendatang. Menurut Craven (2000), pemintaan pasar suatu
produk adalah jumlah volume yang akan dibeli suatu kelompok konsumen
tertentu dalam suatu wilayah geografis tertentu, dalam suatu waktu tertentu
yang berada dalam lingkungan pemasaran tertentu dengan suatu program
pemasaran tertentu. Secara umum, buah-buahan sangat digemari orang. Selama
ini buah diawetkan dengan bahan pengawet. Dengan digoreng, akan
menghasilkan buah yang awet namun tanpa bahan pengawet. Daya simpan
keripik buah ini apabila dikemas dengan menggunakan alumunium foil akan
tahan hingga 6 bulan. Disamping itu sebagian besar karakter masyarakat pada
umumnya menyukai makanan ringan sebagai camilan. Camilan keripik yang
diolah dengan cara pemvakuman dan tanpa bahan pengawet merupakan
alternatif pilihan camilan sehat yang banyak dicari orang pada saat ini seiring
dengan semakin tumbuhnya kesadaran pada masyarakat akan pentingnya
Analisis Situasi
permintaanpasar
analisispelanggan
analisispesaing
posisipersaingan
matrik
kinerja
- Ukuran &
pertumbuhan - Kesanggu pan
- Lingkungan
- pengguna
akhir - perantara
- nonkonsumen
- Struktur
- Analisis kesenjangan
- su btitusi
- Pembagian
pasar - Harga/kualitas
- Biaya/nilai
- Penjualan
- Penjual - Ke puasan
- keuntungan
8/6/2019 Reny Market Vision
http://slidepdf.com/reader/full/reny-market-vision 11/15
11
mengkonsumsi makanan yang sehat. Kondisi pasar inilah yang dibidik oleh
Keripik Kampus. Pasar untuk keripik ini juga cukup luas. Kita bisa menjual
keripik buah ini di mana saja. Kita bisa membentuk/merekrut tim penjualan.Caranya, mengumpulkan pedagang atau menitipkan produk di toko swalayan
ataupun toko-toko makanan. Peluang ekspor juga terbuka karena keripik ini
lebih awet, tentu memungkinkan untuk dikirim ke mancanegara. Pada saat ini
permintaan pasar terus meningkat, sehingga para konsumen Keripik Kampus
datang memesan/membeli langsung ke Kampus UMMI karena kehabisan
produk di pusat jajanan dan oleh-oleh tempat biasa mereka membeli.
2. Analisis pelanggan
Sejalan dengan program pemerintah, Said (1999) mengungkapkan bahwa
pendekatan komoditas yang berfokus pada sel f su ff iciency harus mulai digeser
menjadi pendekatan agribisnis yang sarat dengan penciptaan nilai tambah dan
berorientasi pada keuntungan. Oleh sebab itu pemasar harus berusaha untuk
memahami konsumen, mengetahui apa yang dibutuhkannya, apa seleranya dan
bagaimana ia mengambil keputusan. Sehingga pemasar dapat memproduksi
barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Pemahaman yang
mendalam mengenai konsumen akan memungkinkan pemasar dapat
mempengaruhi keputusan konsumen, sehingga mau membeli apa yang
ditawarkan oleh pemasar. Disinilah peran penting perusahan untuk tetap dapat
merebut hati konsumen dengan berbagai cara baru untuk memuaskan
konsumen dengan berbagai perbedaan daya tawarnya. Hal ini pulalah yang
diprioritaskan oleh Kripik Kampus dalam merebut hati pelanggan. Pelanggan
Kripik kampus saat ini ada yang merupakan konsumen langsung sebagai
pengguna akhir dan ada yang sebagai perantara. Sehingga untuk memasarkan
produknya, Kripik kampus menetapkan 3 macam harga, yaitu harga produsen,
harga distributor dan harga konsumen.
3. Analisis pesaing
Dalam hal persaingan untuk memperebutkan pangsa pasar pada usaha keripik
buah tidak jauh pembedaannya dengan usaha lain. Dengan meningkatkan
kompetisi dan kompleksitas penjualan maka daya saing di pasar akan semakin
memberikan penetrasi yang lebih keras. Persaingan tersebut yang pada
akhirnya akan menuntut hubungan yang lebih antara penjual (perusahaan) dan
8/6/2019 Reny Market Vision
http://slidepdf.com/reader/full/reny-market-vision 12/15
12
pembeli (user ). Dalam rangka memuaskan konsumen dalam menikmati hasil
produksi perusahaan, maka sudah barang tentu sebuah perusahaan akan
melaksanakan evaluasi produk yang diharapkan dapat meningkatkan pangsapasar. Sesuai dengan hukum alam bahwa produk yang mempunyai keunggulan
di atas produk lainnya dengan mengindahkan harga pasar, maka produk
tersebut yang akan menguasai pangsa pasar. Produsen keripik dengan sistem
penggorengan menggunakan vacuum f raying di Sukabumi belum banyak.
Bahkan khusus untuk keripik tape, baru FKK UMMI yang memproduksi.
Demikian pula halnya dengan kacang. Kacang bawang goreng memang banyak
di pasaran, tetapi kacang vacuum baru FKK UMMI yang memproduksi.
Sehingga persaingan dengan produk sejenis tidak menjadi ancaman pada saat
ini, namun persaingan dengan produk camilan lainnya yang kian hari kian
inovatif penyajiannya di pasaran tetap harus diwaspadai.
4. Posisi persaingan
Persaingan yang ketat antar merek dan produk menjadikan konsumen memiliki
posisi yang semakin kuat dalam posisi tawar-menawar (Sumarwan, 2003).
Para konsumen produk pertanian dewasa ini memang dihadapkan pada
berbagai alternatif pilihan. Seiring dengan bertambahnya pengetahuan dan
peningkatan daya beli, maka akan terjadi pula perubahan perilaku konsumen
dalam berbelanja atau dalam konsumsi. Untuk menjawab kondisi ini, Keripik
Kampus berupaya meningkatkan kualitas produk, kualitas layanan dan
menetapkan harga yang bersaing.
5. Matrik kinerja
Salah satu indikator berhasil tidaknya suatu aktifitas pemasaran dari suatu
produk dapat dilihat dari besar kecilnya volume penjualan yang dicapai
perusahaan yang bersangkutan dalam suatu periode berikutnya. Umumnya bila
volume penjualan yang diperoleh rendah maka keuntungannya akan rendah
pula. Hal ini mempunyai korelasi berbanding lurus antara volume penjualan
dengan pendapatan sebuah perusahaan. Berdasarkan analisis, tingkat
penjualan Kripik Kampus saat ini cukup baik, sirkulasi produk setiap
minggunya berjalan dengan lancer. Namun sistem pembayaran dengan cara
konsinyasi pada beberapa toko kadang menjadi hambatan tersendiri. Meskipun
demikian, hal ini tidak menimbulkan hambatan dalam berproduksi. Keuntungan
8/6/2019 Reny Market Vision
http://slidepdf.com/reader/full/reny-market-vision 13/15
13
yang diperoleh setiap bulan cukup baik dan memungkinkan usaha ini menjadi
layak untuk terus dikembangkan. Tingkat kepuasan pelanggan beragam,
beberapa kali Keripik Kampus mendapat kritikan, Komplain dan masukan daripelanggan. Tetapi tidak sedikit pula mendapat pujian dari pelanggan. Setiap
respon pelanggan terhadap Keripik Kampus dijadikan pertimbangan dan bahan
perbaikan dalam ragka meningkatkan kepuasan pelanggan.
VI. MARKET FORECAST
Perusahaan menghadapi banyak peluang pasar dan harus mengevaluasinya
dengan hati-hati sebelum memilih pasar sasaran mereka. Mereka membutuhkan
keahlian dalam mengukur dan meramalkan ukuran pertumbuhan dan laba potensial
dari peluang pasar yang berada dalam kondisi persaingan. Menurut Craven (2000),
hal-hal yang perlu diketahui dalam memperkirakan permintaan sekarang adalah :
1. Jumlah seluruh potensi pasar
2. Potensi pasar per wilayah
3. Penjualan sesungguhnya dan bagian pasar
Sedangkan langkah-langkah di dalam meramalkan permintaan masa depan
adalah dengan mengumpulkan informasi melalui serangkaian pertanyaan sebagai
berikut:
1. Apa yang dikatakan orang
Dapat diperoleh dari :
a. Survey mengenai keinginan/pamrih/niat pembeli
b. Kumpulan pendapat armada penjualan
c. Pendapat para ahli
2. Apa yang dilakukan orang :
Dapat dilakukan dengan metode pengujian pasar, untuk mengetahui tanggapan
konsumen.
3. Apa yang telah dilakukan orang :
Didapat dengan menganalisis data-data yang lalu tentang perilaku pembeli
dengan menggunakan :
a. Analisis Deret Berkala atau,
b. Analisis Permintaan dengan Statistik
8/6/2019 Reny Market Vision
http://slidepdf.com/reader/full/reny-market-vision 14/15
14
Hingga saat ini, Keripik Kampus memperkirakan permintaan berdasarkan
jumlah penjualan sebelumnya dan permintaan pasokan dari pelanggan tetap.
Sedangkan dalam meramalkan permintaan masa depan, Keripik Kampus belumpernah secara khusus melakukan pengumpulan informasi, penelitian, pengujian
atau perhitungan baik dengan analisis deret berkala maupun statistik.
VII. PENUTUP
Beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai strategi peningkatan
produk agar tetap diminati oleh konsumen adalah melalui pemahaman terhadap
market vision, structure dan analysis. Hal ini penting dilakukan karena konsumen
semakin mempunyai banyak pilihan produk sehingga perusahaan harus
mengoptimalkan strategi pemasarannya dan hendaknya siap dengan segala
kemungkinan peningkatan dan perubahan yang mungkin akan dialami produk pada
masa yang akan datang.
Sejauh ini Keripik Kampus sudah mencoba pengembangan pangsa pasarnya
dalam manajemen yang sederhana dan masih jauh dari idealnya suatu manajemen
pemasaran. Namun demikian langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh Keripik
Kampus paling tidak telah mendekati apa yang disebut sebagai upaya dalam rangka
memahami pasar.
DAFTAR PUSTAKA
Best, Roger,J. 2004. M arket-Base M anagement : Strategies F or Growing Customer value And Pro f itability . 3nd Edition. Prenctice-Hall inc. New Jersey.
Craven W David. 2000. Strategic M arketing. sixth Edition Irwin, Mc Graw Hill.
Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura. 2002. Strategi PengembanganDaya Saing Buah Unggulan Indonesia.. Bagian Proyek Pengembangan UsahaHortikultura Pusat. Departemen Pertanian. Direktorat Jenderal BinaProduksi Hortikultura. Jakarta.
Isang Gonarsyah. 1998. Upaya kea rah peningkatan pemasaran dan perdaganganbuah-buahan. Syatu tinjauan teoritis. Agrimedia, volume 4 No 1 1998.
Kotler, P., 1993. Manajemen Pemasaran. Translation o f M arketing M anagement Analysis, Planning, Implematation, and Control . Sevent 10E dition. PrenticeHall International Inc. Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
8/6/2019 Reny Market Vision
http://slidepdf.com/reader/full/reny-market-vision 15/15
15
Philip kotler dan Gary Armstrong. 2005. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Sumarwan, U., 1999. Mencermati Pasar Agribisnis. Melalui Analisis PerilakuKonsumsi dan Pembelian Buah-buahan. Majalah Agribisnis, Manajemen danTeknologi. Volume 5-No.3 November 1999. Magister Manajemen Agribisnis,Institut Pertanian Bogor (IPB).