Reny sukmawani universitas muhammadiyah sukabumi hb
-
Upload
muhammadiyah-university-of-sukabumi -
Category
Education
-
view
344 -
download
8
Transcript of Reny sukmawani universitas muhammadiyah sukabumi hb
2
Kode/Nama Rumpun Ilmu* :181/Sosial Ekonomi Pertanian
USULAN
PENELITIAN HIBAH BERSAING
MODEL PENGEMBANGAN USAHATANI TERUBUK
DI KABUPATEN SUKABUMI
PENGUSUL:
KETUA: RENY SUKMAWANI, S.P., M.P.
NIDN: 0412107401
ANGGOTA:EMA HILMA MEILANI, S.P., M.P.
NIDN: 0416057102
ASEP M. RAMDAN, S.E., M.M.
NIDN: 0409097501
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI
JANUARI 2015
3
4
DAFTAR ISI
halaman
RINGKASAN ...................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................... iV
BAB 1. PENDAHULUAN
...................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ...................................................................... 2
1.3. Tujuan ...................................................................... 3
1.4. Keutamaan Penelitian ...................................................................... 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 5
2.1. Model-Model Unggulan ...................................................................... 5
Pertanian
2.2. Kearifan Lokal Tan.
Terubuk
......................................................................
8
2.3. Penelitian Terdahulu dan
Originalitas Penelitian
...................................................................... 10
BAB 3. METODE PENELITIAN..................................................................... 13
3.1. Bagan Alir Penelitian ...................................................................... 13
3.2. Lokasi Penelitian ...................................................................... 14
3.3. Indikator Pencapaian ...................................................................... 15
3.4. Indikator Pencapaian ...................................................................... 15
3.5. Rancangan Analisis ...................................................................... 15
BAB 4. BIAYA & JADWAL PENELITIAN 16
4.1. Anggaran Biaya ...................................................................... 16
4.2. Jadwal Penelitian ...................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................. 20
LAMPIRAN ............................................................. 21
5
RINGKASAN
Setiap daerah memiliki karakteristik, keragaman kondisi dan sumberdaya
alam maupun buatan yang berbeda-beda. Demikian pula halnya dengan komoditas
pertaniannya, tiap daerah memiliki komoditas beragam. Mengingat kondisi
tersebut maka tidak semua komoditas yang ada di satu daerah dapat
dikembangkan dengan baik di daerah lainnya dan tidak semua model
pembangunan pertanian dapat diterapkan di daerah yang sama. Diperlukan suatu
model pembangunan yang relatif berkaitan dengan sumberdaya dan kondisi
daerah yang bersangkutan.
Tujuan akhir yang ingin dicapai melalui kajian ini adalah agar petani
turubuk dapat merubah usahataninya dari sekedar memproduksi menjadi
menghasilkan produk dengan karakter best comodity. Sehingga turubuk ini
dapat memaksimalkan perannya sebagai sumber penghasilan dan pendapatan
utama petani. Adapun tujuan khususnya adalah untuk merancang dan
merumuskan model pengembangan usahatani turubuk di Kabupaten Sukabumi.
Harapannya, model ini dapat diterapkan dan dapat menjadi salah satu solusi
untuk memperbaiki kondisi sosial ekonomi pertanian di tingkat daerah.
Penelitian ini dilakukan dalam bentuk studi kasus. Kabupaten Sukabumi
dipilih karena memiliki potensi pertanian yang baik dan banyaknya petani yang
bertanam terubuk namun belum dikembangkan secara serius dan mendapat
sentuhan teknologi serta menerapkan prinsip-prinsip berusahatani yang baik.
Penelitian ini akan dilaksanakan dalam 2 tahun. Pada tahun pertama
dilakukan identifikasi kondisi dan peta pertanaman, keadaan sarana prasarana,
produksi, pengolahan hasil, pemasaran dan kelembagaan turubuk yang sudah
turubuk yang ada dengan metode survei, analisis kelayakan usahatani turubuk
secara monokultur, multiple cropping dan terpadu, menyusun strategi
pengembangan turubuk dengan menggunakan analisis SWOT serta AHP dan
merumuskan model pengembangan usahatani turubuk melalui FGD. Pada tahun
kedua, model yang tersusun akan diimplementasikan serta dievaluasi hasilnya,
dengan metode kaji terap. Pemantapan model juga dilakukan melalui metode
diskusi terarah (focus group discusion/FGD) yang akan melibatkan pihak-pihak
terkait yang memiliki kepentingan dan kepedulian (stakeholders) dalam
pengembangan terubuk. Hasil FGD akan dipergunakan untuk melakukan
finalisasi model sehingga dihasilkan model.
Kata kunci: model, usahatani, terubuk
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Pembangunan daerah sangat ditentukan oleh potensi yang dimiliki oleh
suatu daerah, maka kebijaksanaan yang dibuat oleh pemerintah daerah harus
mengacu kepada potensi daerah yang berpeluang untuk dikembangkan, khususnya
sektor pertanian. Berkenaan dengan hal itu hendaknya setiap daerah dapat
mengembangkan komoditas unggulan daerahnya berdasarkan spesifik lokasi ke
arah yang lebih baik. Agar komoditas tersebut mampu menjadi penggerak utama
pembangunan ekonomi maka perlu dilakukan analisis secara mendalam terhadap
karakteristik dari komoditas terkait baik dari aspek kriteria unggulnya, sistem
agribisnisnya, maupun kelayakan bisnisnya sehingga dapat dikembangkan sesuai
dengan daya dukung sumberdaya yang ada di daerah tersebut melalui model
pengembangan yang berbasis lokal. Penerapan model pembangunan pertanian
berbasis lokal dapat digunakan sebagai salah satu upaya peningkatan pembanguan
pertanian secara spesifik lokasi di Kabupaten Sukabumi.
Kabupaten Sukabumi adalah salah satu kabupaten terluas di jawa Barat
dan Bali yang terdiri dari 47 kecamatan dengan potensi pertanian yang cukup baik
berdasarkan kondisi wilayah dan geografisnya. Komoditas pertanian di
Kabupaten Sukabumi cukup beragam. Salah satu komoditas yang banyak
ditemukan di Kabupaten Sukabumi dan memiliki potensi namun belum
dikembangkan secara serius dan mendapat sentuhan adalah tanaman turubuk.
Turubuk adalah tanaman sayuran potensial karena kandungan nilai gizi
dan vitaminnya yang tinggi. Bunga terubuk mengandung protein sekitar 4,6 –
6%, disamping juga banyak mengandung mineral terutama Kalsium dan fosfor
serta vitamin C (Terra, 1966 dalam SEAFAST CENTER, 2012).
Turubuk merupakan salah satu tanaman asli dari Indonesia, dikenal juga
dengan nama tobu bunga, turubuk / tiwu endog / terubus, (Sunda), tebu endog
(Jawa), delowako. Tanaman yang bernama latin Saccharum edule Hasskarl ini,
permintaannya cukup tinggi di pasar tradisional yang dijual sekitar 10 bunga per
ikat (Arsela, Primadiyanti. 2011)
2
Di Kabupaten Sukabumi, turubuk dapat ditemukan khususnya di wilayah
selatan. Petani di wilayah itu banyak yang mengusahakan turubuk. Sebagai
tanaman sayuran potensial, turubuk belum banyak dikembangkan secara khusus.
Penanaman yang dilakukan masih subsisten, belum ada sentuhan teknologi dan
belum menerapkan prinsip berusahatani yang baik (Good Agricultural
Paracteces). Perhatian pemerintah terhadap pengembangan terubuk pun belum
ada. Padahal sebagai tanaman “ndeso” terubuk memiliki potensi dimaksimalkan
perannya dalam meningkatkan pendapatan petani.
Beranjak dari pemikiran tersebut, penelitian ini memilih model
pengembangan usahatani turubuk sebagai suatu upaya agar terubuk dapat
memiliki status teknologi yang berorientasi pada kelestarian sumberdaya dan
lingkungan. Disamping tentu saja diharapkan dapat menjadi penggerak utama
pembangunan perekonomian, mampu menyerap tenaga kerja berkualitas secara
optimal sesuai dengan skala produksinya, dapat bertahan dalam jangka panjang
tertentu. model pengembangan usahatani terubuk berpotensi besar dalam
pengembangan ekonomi daerah sehingga berdampak pada peningkatan
kesejahteraan petani dan peningkatan pembangunan pertanian di wilayah tersebut.
Pilihan ini berdasarkan kecenderungan bahwa apabila suatu wilayah dapat
mengembangkan sektor pertaniannya dengan baik berdasarkan potensi
wilayahnya maka akan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah
tersebut (Sukmawani, et al. 2014).
.
1.2. Rumusan Masalah
Kabupaten Sukabumi mempunyai potensi sumberdaya alam yang
mendukung baik agroklimat maupun tanah dengan kondisi lahan yang subur dan
sesuai bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman pertanian. Potensi yang
dimiliki Kabupaten Sukabumi di sektor pertanian perlu diarahkan kepada suatu
pengembangan komoditas yang berorientasi pasar dan mempunyai keunggulan
dengan tetap memperhatikan kelestarian alam. Dengan demikian bukan hanya
petani saja yang dapat meningkatkan daya saingnya malainkan juga Kabupaten
Sukabumi diharapkan akan mampu bersaing dengan daerah lain.
3
Permasalahan yang ada, program pengembangan komoditas pertanian di
Kabupaten Sukabumi baru menyentuh pada komoditas-komoditas populer.
Pengembangannya pun baru sebatas pada memperluas kawasan dan meningkatkan
produksi. Turubuk sebagai komoditas non populer belum mendapat perhatian
secara khusus, padahal banyak petani yang mengusahakan, unik dan memiliki
kesesuaian yang baik dilihat berdasarkan persyaratan tumbuhnya di Kabupaten
Sukabumi.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan diteliti
pada penelitian ini adalah : 1) Bagaimana kondisi dan peta pertanaman turubuk di
Kabupaten Sukabumi; 2) Bagaimana sarana prasarana, produksi, pengolahan
hasil, pemasaran dan kelembagaan turubuk di Kabupaten Sukabumi; 3)
Bagaimana kelayakan usahatani turubuk di Kabupaten Sukabumi; 4) Bagaimana
strategi pengembangan turubuk di Kabupaten Sukabumi; dan 5) Bagaimana
model pengembangan usahatani turubuk di Kabupaten Sukabumi. Model
tersebut kemudian akan diimplementasikan serta dievaluasi hasilnya serta apakah
perlu direvisi sebelum ditetapkan menjadi model akhir.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan akhir yang ingin dicapai melalui kajian ini adalah agar petani
turubuk dapat merubah usahataninya dari sekedar memproduksi menjadi
menghasilkan produk dengan karakter best comodity. Sehingga terubuk ini
dapat memaksimalkan perannya sebagai sumber penghasilan dan pendapatan
utama petani. Adapun tujuan khususnya adalah untuk merancang dan
merumuskan model pengembangan usahatani turubuk di Kabupaten Sukabumi.
Harapannya, model ini dapat diterapkan dan dapat menjadi salah satu solusi
untuk memperbaiki kondisi sosial ekonomi pertanian di tingkat daerah.
1.4. Keutamaan Penelitian
Penelitian tentang yang khusus mengangkat komoditas turubuk belum
banyak dilakukan. Sehingga penelitian ini penting dilakukan. Keutamaan
penelitian ini diantaranya adalah: (1) diperolehnya profil usahatani terubuk di
4
Kabupaten Sukabumi; (2) diketahuinya potensi dan kendala pengembangan
turubuk; (3) dikenalnya turubuk di Kabupaten Sukabumi; (4) diketahuinya strategi
pengebangannya serta (5) dihasilkannya model pengembangan usahatani turubuk.
Kajian ini benar-benar memaksimalkan potensi sumberdaya lokal Kabupaten
Sukabumi.
1.5. Inovasi Yang Ditargetkan dan Penerapannya dalam Menunjang
Pembangunan dan Pengembangan IPTEKS-Sosbud
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain dari segi
pengembangan teori pembangunan dan pengembangan wilayah berbasis lokal.
Inovasi yang ditargetkan adalah berupa: Profil usahatani terubuk di Kabupaten
Sukabumi, Roadmap pengembangan terubuk, SOP (Standar Operasional
Prosedur) terubuk, Pedoman usahatani terubuk dan Model pengembangan
usahatani terubuk. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah
keragaman usahatani yang menunjang peningkatan pendapatan petani dengan
berdasarkan pada potensi lokal. Ke depannya diharapkan terubuk ini dapat
menjadi Komoditas unggulan spesifik : yaitu komoditas yang dihasilkan dari hasil
inovasi dan memiliki keunggulan karena karakter spesifiknya.
5
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Model – Model Pembangunan Pertanian
Menurut D.S. Priyarsono, dkk (2010), sektor pertanian mampu
menghadapi gejolak ekonomi dalam menyerap tenaga kerja sehingga dapat
berfungsi sebagai stabilisator dan katup pengaman perekonomian. Oleh sebab itu
pembangunan pertanian harus berkaitan pula dengan pengembangan sumberdaya
manusia di perrdesaan. Karena itulah maka seluruh kebijaksanaan pembangunan
suatu negara yang potensi pertaniannya cukup luas dan dimana sebagian besar
penduduknya masih hidup di sektor pertanian, tidak dapat mengabaikan faktor
pertanian dan sumberdaya perdesaan sebagai basis pembangunan.
Menurut Dedi M.M. Ryadi (2000), syarat dari penerapan model
pembangunan adalah: (1) adanya keterkaitan antar sektor dan daerah ; (2) adanya
infrastruktur dan (3) sumberdaya manusia. Beberapa model pembangunan
pertanian yang berkembang di Indonesia selepas program Bimas diantaraya
adalah : Pembangunan Pertanian Berdimensi Kerakyatan, Pembangunan Pertanian
Berkelanjutan, Corporate Farming dan Agropolitan
Pembangunan pertanian yang berdimensi kerakyatan merupakan
konsep turunan dari pembangunan berdimensi kerakyatan atau pembangunan
yang berpusat pada rakyat dengan prinsip bahwa keadilan ekonomi hanya akan
tercipta dengan tumbuhnya produsen-produsen kecil, dalam iklim saling
bekerjasama dan komunitas pekerja yang memiliki usahanya sendiri (Syahyuti,
2006). Karakteristik dari konsep pembangunan ini adalah sebagai berikut:
1. Pusat perhatiannya tidak pada sistem produksi dan kelancarannya, namun
pada rakyat dan kesejahteraannya
2. Lebih memilih sektor pertanian dan perdesaan daripada industri dan perkotaan
3. Pemilikan aset tidak terpusat, namun terdistribusi diantara banyak pelaku
ekonomi
4. Lebih menekankan pada penggunaan sumberdaya manusia yang optimal
daripada penggunaan modal yang optimal
6
5. Lebih menghargai keanekaragaman dan daya adaptasi kelompok-kelompok
lokal daripada meraih keuntungan internasional
6. Menggunakan sistem ekonomi tertutup, dimana manusia dan lingkungan
merupakan variabel endogen
7. Dalam pengembangan ekonomi menggunakan perpektif teritorial, bukan
perspektif fungsional
Dalam perkembangannya kemudian lahir konsep pembangunan pertanian
berdimensi kerakyatan yang dapat diartikan sebagai pembangunan pertanian yang
memihak petani. Maka komponen penting dalam konteks ini adalah tentang SDM
petani. Petani yang menjadi perhatian, bukan aktivitas maupun hasil
pertaniannya. Petani adalah pelaku utama dan subjek pembangunan dimana ia
menjadi prime mover dari pembangunan pertanian (Syahyuti, 2006).
Model pembangunan pertanian berikutnya adalah pembangunan
pertanian berkelanjutan. Ide pokok lahirnya konsep berkelanjutan adalah
masalah lingkungan. Inti dari pembangunan pertanian berkelanjutan adalah
“keberlanjutannya” (sustainable). Maka makna dari pembangunan berkelanjutan
secara umum adalah upaya untuk menciptakan suatu kondisi, berbagai
kemungkinan, dan peluang bagi tiap anggota atau kelompok masyarakat dari tiap
lapisan sosial, ekonomi dan budaya untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya
tanpa menimbulkan dampak negatif terhadap alam. Model ini lebih lanjut
diarahkan pada potensi lokal. Di dalam Model Pembangunan Pertanian Berbasis
Lokal (MPPBL), konsep yang dikembangkan adalah pembangunan pertanian
yang sifatnya berkelanjutan dengan mengedepankan konsep pemanfaatan
sumberdaya lokal baik dari sisi sumberdaya manusia, sumberdaya alamnya
maupun nilai-nilai budayanya yang tercermin dalam kebiasaan-kebiasaan hidup
masyarakat yang biasanya akan menjadi bagian hidup tak terpisahkan yang dapat
diamati melalui sikap dan perilaku sehari-hari.
Di dalam MPPBL, konsep pembangunan pertanian berkelanjutan di
lengkapi dengan sumberdaya lokal. Pemanfaatan sumberdaya lokal ini penting
dalam rangka menciptakan pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja di
wilayah yang bersangkutan dan membangkitkan nilai-nilai daerah untuk
7
kepentingan pembangunan menjadi sangat bermakna bagi perjuangan daerah
untuk mencapai prestasi terbaik. Sehingga dalam MPPBL terkandung beberapa
misi kegiatan seperti pengembangan usahatani dan ekonomi daerah, wahana
partisipasi masyarakat, pemberdayaan produsen atau masyarakat, pengentasan
kemiskinan, dan kerjasama regional yang bersifat lintas sektoral. Diharapkan
MPPBL ini dapat mendorong pembangunan daerah sesuai daya dukung daerah
dalam menyelesaikan masalah-masalah daerahnya secara bermartabat. Konsep
MPBL inilah yang akan dijadikan dasar dalam perumusan model pengembangan
usahatani terubuk.
Model pembangunan pertanian berikutnya adalah corporate farming.
Cooperatif farming adalah model konsolidasi pengelolaan usahatani dengan
tujuan meningkatkan efisiensi, yaitu dengan penggabungan manajemen usaha
sehingga dapat memenuhi skala ekonomi untuk dikelola secara modern dan
menerapkan teknologi maju. Ini merupakan suatu bentuk kerjasama ekonomi
sekelompok petani dengan orientasi kepada agribisnis. Di Deptan konsep ini
digulirkan tahun 2000, namun kemudian banyak menuai kritik. Pada model ini
petani didorong ke luar usahatani ke pekerjaan non-farm dan off-farm. Percobaan
di beberapa lokasi tampaknya kurang memberi hasil yang menggembirakan,
sehingga tidak lagi menjadi isu di tingkat pengambil kebijakan.
Konsep pembangunan pertanian yang terakhir adalah agropolitan, yaitu
suatu bentuk yang memadukan konsep pembangunan wilayah dengan
pembangunan pertanian, dimana kegiatan pertanian sebagai basis pembangunan
wilayah. Dalam satu unit agropolitan dilakukakan perwilayahan komoditas yang
menghasilkan satu komoditas utama dan beberapa komoditas penunjang sesuai
dengan karakteristik alam dan manusianya. Pada pusat pertumbuhan dibangun
aktivitas agroindustri, sementara wilayah pedesaan didorong untuk membentuk
satuan-satuan usaha yang diorganisasikan dalam wadah koperasi, atau dalam
perusahaan kecil dan menengah. Menurut Syahyuti (2006), kunci keberhasilan
pembangunan agropolitan adalah dengan memberlakukannya sebagai satu unit
otonom mandiri, yang secara ekonomi mampu mengatur perencanaan dan
8
pelaksanaan pembangunan pertaniannya sendiri, dan terintegrasi secara sinergik
dengan keseluruhan sistem pengembangan wilayahnya.
2.2. Kearifan Lokal Tanaman Terubuk
Terubuk merupakan salah satu sayuran indigenous yang berasal dari
Indonesi, Fiji, New Guinea, a dan Malaysia. Berdasarkan taksonominya, terubuk
ini merupakan kerabat dari tanaman tebu. Adapun klasifikasinya adalah sebagai
berikut:
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus : saccharum
Spesies : saccharum edule Hassk
Sumber: www.plantamor.com
Berdasarkan deskripsinya, bentuknya mirip dengan tebu, memiliki batang
yang beruas-ruas dan warna batangnya hijau kemerahan. Terubuk dibudidayakan
secara perbanyakan vegetatif menggunakan stek batang , dapat ditanam pada areal
tanam yang tidak luas, karena bunga terubuk tidak normal dan tidak dapat
berkembang sempurna sampai membentuk biji (Chaniago, Ramadhani, dkk.
2013).
9
Gambar 1. Terubuk
Sumber: SEAFAST CENTER, 2012)
Terubuk dapat diolah menjadi berbagai jenis masakan, dari mulai di tumis,
dikukus, disayur, dibakar, digoreng hingga dimakan dalam bentuh mentah sebagai
lalaban. Terubuk dimanfaatkan sebagai bahan makanan karena mengandung nilai
gizi dan vitamin (Tabel 1).
Tabel 1. Kandungan Gizi Terubuk
No Komponen Gizi Kandungan per 100 g
1 Kalori 25 cal
2 Protein 4,6 g
3 Lemak 0,4 g
4 Karbohidrat 3,0 g
5 Kalsium 40 mg
6 Fosfor 80 mg
7 Besi 2,0 mg
8 Aktivitas Vitamin A 0 I.U
9 Tiamin (Vitamin B1) 0,08 mg
10 Asam askorbat (Vitamin C) 50 mg
11 Air 88,4%
Sumber: LIPI (1979), *Rahmat (2009), SEAFAST CENTER (2012)
Khasiat terubuk bagi kesehatan belum banyak diketahui. Tetapi apabila
dilihat dari nilai gizi yang terkandung di dalamnya, terubuk jelas memberikan
kontribusi positif terhadap kesehatan. Disamping untuk konsumsi, terubuk juga
baik dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Hasil penelitian Chaniago, Ramadhani
dkk (2013) menunjukkan bahwa terubuk juga mempunyai potensi sebagai pakan
10
yang dapat mengatasi kendala utama yang dihadapi petani dalam meningkatkan
produktivitas sapi.
2.3. Penelitian Terdahulu dan Originalitas Penelitian
Penelitian yang menghasilkan model pengembangan pertanian telah
banyak dilakukan. Penelitian-penelitian tersebut mayoritas ditujukan pada
komoditas-komoditas populer baik dari kelompok hortikultura, tanaman pangan
maupun perkebunan. Namun penelitian secara khusus yang menghasilkan model
pengembangan pada komoditas terubuk belum ada.
Penelitian tentang model usahatani diantaranya dilakukan oleh Ayu,
Candra dan Wuryantoro (2010). Penelitian yang berjudul Model Usahatani
Terpadu Yang Efisien Dan Berdampak Terhadap Perbaikan Tingkat Sosial
Ekonomi Keluarga Petani Secara Berkelanjutan, menghasilkan kesimpulan bahwa
Implementasi model berdampak positif dan dan meningkatkan pendapatan
usahatani sebesar 174% serta memperbaiki tingkat kesejahteraan petani adopter
dari tergolong sangat miskin atau miskin menjadi tidak miskin dengan
peningkatan pendapatan per kapita per tahun sebanyak 158,37% sampai 665%.
Adopsi model dalam jangka panjang berdampak pada keberlanjutan perbaikan
tingkat kesejahteraan masyarakat petani lahan kering.
Penelitian serupa juga dilakukan oleh J.P. Singh, et al (2011). Bahkan
penelitiannya berlandaskan pada sistem pertanian berkelanjutan yang
memperhatikan aspek-aspek kelestarian lingkungan dan sumberdaya lokal. Salah
satu kesimpulan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pendekatan model
pengembangan pertanian ini mendorong pertanian organik dan konservasi sumber
daya yang membantu dalam menjaga lingkungan yang bersih, aman dan pertanian
lebih ekonomis. Model yang dikembangkan dianggap sebagai model
representatif untuk petani wilayah dan bagian lain dari negara yang memiliki
kondisi iklim yang serupa agro dan membantu dalam memilih perusahaan / usaha
sesuai pilihan dan kebutuhan keluarga dalam kaitannya dengan sumber daya
dasar. Berdasarkan hal itu maka perumusan model usahatani penting dilakukan
11
dengan memperhatikan kondisi dan karakteristik wilayah setempat agar dapat
menghasilkan model yang sesuai.
Sementara itu, penelitian tentang terubuk yang telah dilakukan secara
umum masih sedikit, bahkan berdasarkan penelusuran pada berbagai jurnal
international penelitian secara khusus tentang Saccharum edule tidak ditemukan,
hanya disingung sedikit dalam kajian tentang Saccharum oficinarum (tebu).
Arsela, Primadiyanti (2011), telah melakukan penelitian pada terubuk
tentang aspek budidayanya yaitu In vitro regeneration of terubuk (Saccharum
edule). Tujuan penelitiannya adalah untuk mempelajari respon perbanyakan
terubuk secara kultur jaringan dengan prosedur awal mengeksplorasi bagian
tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan tanam in vitro. “Janggle”
merupakan bagian dari bunga terubuk yang dapat dijadikan sebagai bahan tanam
in vitro. Hal penting dilakukan karena perbanyakan terubuk dibatasi oleh
ketersediaan stek batang. Sementara data di lapangan menunjukkan bahwa
permintaan terubuk di pasar tradisonal cukup tinggi. Hasil penelitiannya
menyimpulkan bahwa Metode kultur jaringan merupakan suatu metode
perbanyakan yang dapat memecahkan permasalahan bibit.
Chaniago, Ramadhani, dkk (2013), melakukan penelitian terubuk dengan
fokus penelitian Integrasi Antara Tanaman Terubuk (Saccharum edule Hasskarl)
Dengan Ternak Sapi Sebagai Usaha Pengembangan Ekonomi Pedesaan. Hasil
penelitiannya menyimpulkan bahwa :
1. Potensi biomassa tanaman terubuk adalah jika ketersediaan limbah terubuk
rata-rata sebanyak 11.300 kg/ha maka limbah terubuk mampu memenuhi
kebutuhan ternak 4 ekor sapi selama 90 hari.
2. Potensi kualitas tanaman terubuk mengandung bahan kering 13%, protein
kasar 3,15% dan lemak kasar 1,28% serta mengandung serat kasar 41, 27%
dan BETN 42,41%.
3. Pertambahan berat badan ternak sapi yang diberi terubuk sebanyak 7,5 kg
pagi dan sore memberikan pertambahan berat badan 0,03 kg/ekor/hari.
4. Besar pendapatan dari Integrasi usaha tani terubuk dengan usaha ternak sapi
adalah sebesar Rp. 20,605,800/ha/ekor/tahun.
12
Berdasarkan hasil ini maka menurut Chaniago, Ramadhani dkk (2013),
terubuk mempunyai potensi sebagai pakan yang dapat mengatasi kendala utama
yang dihadapi petani dalam meningkatkan produktivitas sapi, sehingga dapat
diupayakan untuk menjadi salah satu alternatif dalam meningkatkan kesejahteraan
petani dengan melakukan usahatani terpadu. Dengan demikian, maka penelitian
tentang terubuk yang akan dilakukan ini merupakan penelitian yang baru dan
belum pernah ada yang melakukan sebelumnya. Didukung dengan penelitian-
penelitian sebelumnya yang terkait, diyakini penelitian ini akan menghasilkan
luaran yang bermanfaat baik dalam pengembangan ilmu pengetahuan bidang
pertanian maupun bagi petani.
13
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1. Bagan Alir Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan dalam 2 tahun sehingga melalui 2
tahapan, dengan rincian sebagai berikut:
TAHAP 1 (Tahun ke 1)
Tujuan akhir yang ingin dicapai pada tahap pertama adalah untuk menghasilkan
model pengembangan usahatani terubuk. Untuk mendapatkan model tersebut
akan dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
a. Identifikasi kondisi dan peta pertanaman, keadaan sarana prasarana,
produksi, pengolahan hasil, pemasaran dan kelembagaan turubuk yang
sudah turubuk yang ada dengan metode survei
b. Menganalisis kelayakan usahatani turubuk secara monokultur, multiple
cropping dan terpadu
c. Menyusun strategi pengembangan turubuk dengan menggunakan AHP dan
FGD
d. Merumuskan model pengembangan usahatani turubuk
TAHAP 2 (Tahun ke 2)
Model yang tersusun pada tahun 1, di tahun ke 2 ini kemudian akan
diimplementasikan serta dievaluasi hasilnya, apakah perlu direvisi atau dilakukan
penyempurnaan sebelum ditetapkan menjadi model akhir. Implementasi diawali
dengan sosialisasi terlebih dahulu. Metode yang digunakan adalah metode kaji
terap. Pemantapan model juga dilakukan melalui metode diskusi terarah (focus
group discusion/FGD) yang akan melibatkan pihak-pihak terkait yang memiliki
kepentingan dan kepedulian (stakeholders) dalam pengembangan terubuk. Hasil
FGD akan dipergunakan untuk melakukan finalisasi model sehingga dihasilkan
model.
Adapun bagan alir penelitian yang akan dilaksanakan adalah sebagai
berikut:
14
Gambar 2. Alur Penelitian
3.2. Lokasi penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di Kabupaten Sukabumi. Berdasarkan
survey awal, dari 47 Kecamatan terdapat 22 Kecamatan yang ada pertanaman
terubuk. Dari 22 Kecamatan tersebut mayoritas berada di wilayah selatan
Kabupaten Sukabumi.
15
3.3. Indikator Pencapaian
Penelitian akan dilaksanakan mulai bulan Juli 2015 sampai dengan Juli
2016 dengan indikator pencapaian sebagai berikut:
Tabel 2. Indikator Pencapaian Penelitian
No Jenis Kegiatan
Indikator Pencapaian
Keterangan Baseline Setelah
kegiatan
1 Terlaksananya penelitian 0% 100%
2 Tersusunnya profil pertanaman
turubuk di Kabupaten Sukabumi
0% 100%
3 Tersusunnya SOP turubuk 0% 100%
4 Tersusunnya pedoman usahatani
terubuk
0% 100%
5 Terumuskannya strategi dan model
pengembangan terubuk
0% 100%
6 Tersusunnya laporan penelitian 25% 100% Berupa bab 1-3
proposal ini
ditulis ulang
dalam laporan
7 Terpublikasikannya hasil penelitian 0% 100%
8 Terimplementasikannya penerapan
model hasil penelitian
0% 70%
3.4. Rancangan Analisis
Data yang telah dihasilkan dalam penelitian ini diolah dan dianalisis dengan
menggunakan tabulasi dan diagram serta menggunakan analisis statistik deskriptif. Untuk
menetukan strategi pengembangan data diolah dengan menggunakan analisis SWOT
sedangkan untuk menentukan prioritas program data diolah kembali dengan
menggunakan AHP (Analisys Hierarki Proces). Kelayakan usahatani akan dilihat
berdasar aspek finansial melalui analisa usatani, perumusan model melalui FGD dan Kaji
terap.
16
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
4.1. Anggaran Biaya
Tabel 3. Rekapitulasi Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya yang Diusulkan (Rp)
Tahun I Tahun II
1 Gaji dan upah 21.360.000 17.120.000
2 Bahan habis pakai dan peralatan 25.795.000 21.695.000
3 Perjalanan 16.075.000 11.475.000
4 Lain-lain (Seminar, jurnal
internasional, buku ajar, laporan)
10.750.000 5.975.000
Jumlah 73.980.000 56.265.000
4.2. Jadual Penelitian
N0 Jenis Kegiatan Tahun ke 1
7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
1 Persiapan alat
dan bahan
X
2 Penetapan
sampel
X
3 Pengumpulan
data sekunder
(Bappeda,
Dinas Pertanian,
BPS, BP4K)
X X
4 Pengumpulan
data primer
(kec. Ciemas,
Ciracap,
Waluran,
Surade)
X X
5 Pengumpulan
data primer
(kec. Cibitung,
Jampang Kulon,
Cimanggu,
Kalibunder)
X X
17
N0 Jenis Kegiatan Bulan
7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
6 Pengumpulan
data primer
(kec.
Tegalbuleud,
Cidolog,
Sagaranten,
Cidadap)
X X
7 Pengumpulan
data primer
(kec.
Curugkembar,
Pabuaran,
Lengkong,
Simpenan)
X X
8 Pengumpulan
data primer
(kec. Jampang
tengah,
Purabaya,
Nyalindung)
X X
9 Pengumpulan
data primer
(kec. Ciambar,
Bojong
Genteng,
Cikakak)
X X
10 Pengumpulan
data primer
(pelaku usaha
(kecil,
menengah dan
besar)
X X
11 Tabulasi dan
rekap data
X X
12 Pengolahan data X
13 FGD dan
perumusan
model
X
14 Penyusunan
Profil Usahatani
Terubuk
X X
15 Penyusunan
SOP terubuk
X X
18
N0 Jenis Kegiatan Bulan
7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
16 Penyusunan
Pedoman
Usahatani
terubuk
X X
17 Pembuatan
laporan
X X
18 Publikasi
(Seminar,
Jurnal)
X
Jadual Penelitian Tahun Kedua
N0 Jenis Kegiatan Tahun ke 2
7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
1 Persiapan alat
dan bahan
X
2 Penetapan lokasi
implementasi
model
X
3 Pengumpulan
data sekunder
(Bappeda,
Dinas Pertanian,
BPS, BP4K)
X X
4 Sosialisasi
model
(Bappeda,
Dinas Pertanian,
BPS, BP4K)
X X
5 Sosialisasi
model ke petani
X X
6 Pelaksanaan
penerapan
model (Kaji
terap)
X X X X X X X X
7 Pengumpulan
data primer dan
sekunder
evaluasi model
X X X X X
8 FGD X X
9 Revisi model X X
10 Pemantapan
model akhir
X X
19
N0 Jenis Kegiatan Tahun ke 2
7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
17 Pembuatan
laporan
X X
18 Publikasi
(Seminar,
Jurnal)
X
20
DAFTAR PUSTAKA
Singh, J.P., B. Gangwar, D.K. Pandey and S.A. Kochewad. 2011. Integrated Farming System Model For Small Farm Holders Of Western Plain Zone Of Uttar Pradesh. PDFSR Bulletin No. 05, pp. 58. Project Directorate for Farming Systems Research, Modipuram, Meerut, India
Ayu, Candra dan Wuryantoro. 2010. Model Usahatani Terpadu Yang Efisien dan
Berdampak Terhadap Perbaikan Tingkat Sosial Ekonomi Keluarga Petani Secara Berkelanjutan (Kasus Usahatani Lahan Kering Irigasi Air Tanah di Pulau Lombok). Agroteksos Vol. 20 No.2-3, Desember 2010. PP. 154 – 165.
Arsela, Primadiyanti. 2011. In vitro regeneration of terubuk (Saccharum edule).
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/53293 SEAFAST CENTRE. 2012. Sayuran Indegenous Indonesia. Southeast Asian
Food & Agricultural Science & Technology Centre . IPB. Bogor. Chaniago, Ramadhani, Rahim Darma, dan Syamsuddin Garantjang. 2013.
Integrasi Antara Tanaman Terubuk (Saccharum Edule Hasskarl) Dengan Ternak Sapi Sebagai Usaha Pengembangan Ekonomi Pedesaan. http://118.97.33.150/jurnal/files/4dda31dcb08346e667ea733f79a60ffd.pdf
Sukmawani, Reny, Maman Haeruman, Lies Sulistiyowati and Tomy Perdana.
2014. Determining agricultural superior commodity in the district of
Sukabumi through a combination method of LQ, description scoring, and
competitive analysis. Research Journal of Agriculture and Environmental
Management. Vol. 3(11), pp. 599-604, November, 2014.
Syahyuti. 2006. 30 Konsep Penting dalam Pembangunan Pedesaan dan
Pertanian. Penjelasan tentang “Konsep, Istilah, Teori, dan Indikator serta
Variabel”. PT. Bina Rena Pariwara. Jakarta.
Priyarsono, D.S; A. Daryanto dan L.S. Kalangi. 2010. Peranan Investasi di Sektor Pertanian dan Agroindustri dalam Penyerapan Tenaga Kerja dan Distribusi Pendapatan: Pendekatan Sstem Neraca Sosial Ekonomi.Melalui http://ejournal.Unud.ac.id.
http/www/plantamor.com
21
Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian
JUSTIFIKASI ANGGARAN PENELITIAN TAHUN KE 1
1. Honor
Honor Honor/jam
(Rp)
Waktu
(Jam/minggu)
Minggu Jumlah
setahun (Rp)
Honor Ketua Peneliti 22500 8 48 8640000
Honor anggota 1 20000 6 40 4800000
Honor anggota 2 20000 6 40 4800000
Honor teknisi 10000 7 24 1680000
Honor administrasi dan
keuangan
10000 3 48 1440000
21.360.000
2. Bahan Habis Pakai dan Peralatan
Material Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga
satuan (Rp)
Harga
peralatan
penunjang
setahun (Rp)
Sewa mobil dan supir Untuk
operasional
pengumpulan
data lokasi yang
jauh
66 350.000 23.100.000
Kamera Untuk
dokumentasi
1 1.500.000 1.500.000
Alat perekam suara Untuk
memudahkan
wawancara
1 750.000 750.000
Kertas A4 Untuk proposal,
kuesioner, draft
publikasi, draft
profil, draft
SOP, draft
pedoman
usahatani,
laporan
5 35.000 175.000
Tinta printer Untuk
pencetakan
semua draf
penelitian
5 30.000 150.000
22
Material Justifikasi
pemakaian
Kuantitas Harga
satuan (Rp)
Biaya setahun
(Rp)
Baterai Untuk energi
alat perekam
selama
penelitian
5 24.000 120.000
Sub Total (Rp) 25.795.000
3. Perjalanan
Material Justifikasi Kuantitas Harga
satuan (Rp)
Biaya setahun
(Rp) pemakaian
Perjalanan ke
Bappeda, Dinas
Pertanian, BPS,
Review,
dokumentasi,
rekaman
8 200.000 1.600.000
BP4K
Perjalanan ke kec.
Ciemas, Ciracap,
Waluran, Surade
Survei /
wawancara
10 200.000 2.000.000
Perjalanan ke kec.
Cibitung, Jampang
Kulon, Cimanggu,
Kalibunder
Survei /
wawancara
10 200.000 2.000.000
Perjalanan ke kec.
Tegalbuleud, Cidolog,
Sagaranten, Cidadap
Survei /
wawancara
10 200.000 2.000.000
jalanan ke kec.
Curugkembar,
Pabuaran, Lengkong,
Simpenan
Survei /
wawancara
10 200.000 2.000.000
Perjalanan ke kec.
Jampang tengah,
Purabaya, Nyalindung
Survei /
wawancara
6 200.000 1.075.000
Perjalanan ke kec.
Ciambar, Bojong
Genteng, Cikakak
Survei /
wawancara
8 200.000 1.600.000
Perjalanan ke pelaku
usaha (kecil,
menengah dan besar)
Survei /
wawancara
4 200.000 800.000
Penggantian transport FGD 15 200.000 3.000.000
Sub Total (Rp) 16.075.000
23
4. Lain-Lain
Kegiatan Justifikasi Kuantitas Harga
satuan (Rp)
Biaya setahun
(Rp)
Profil Terubuk
Penyusunan dan
pencetakan
1 1000000 1000000
SOP terubuk Penyusunan,
pencetakan dan
perbanyakan
1 2000000 2000000
Pedoman Usahatani
Terubuk
Penyusunan,
pencetakan dan
perbanyakan
1 3000000 3000000
Seminar Hasil 1 1.000.000 1.000.000
Publikasi Jurnal 1 3.000.000 3.000.000
Poster 1 150.000 150.000
Laporan 6 100.000 600.000
Sub Total (Rp) 10.750.000
TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN DALAM SATU TAHUN
(Rp)
73.980.000
JUSTIFIKASI ANGGARAN PENELITIAN TAHUN KE 2
1. Honor
Honor Honor/jam Waktu Minggu Jumlah setahun
(Rp)
Honor Ketua Peneliti 22500 6 48 6480000
Honor anggota 1 20000 5 40 4000000
Honor anggota 2 20000 5 40 4000000
Honor teknisi 10000 6 24 1440000
Honor administrasi
dan keuangan
10.000 3 40 1200000
17.120.000
2. Bahan Habis Pakai dan Peralatan Penunjang
Material Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga satuan
(Rp)
Harga peralatan
penunjang setahun
(Rp)
Sewa mobil dan supir operasional
implementasi
model
40 350.000 14.000.000
24
Material Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga satuan
(Rp)
Harga peralatan
penunjang setahun
(Rp)
Kamera Untuk
dokumentasi
1 1.500.000 1.500.000
Kertas A4 Untuk proposal,
kuesioner
evaluasi, draft
publikasi, laporan
3 35.000 105.000
saprodi usahatani
terubuk
Untuk demplot
terubuk
1 6.000.000 6.000.000
Tinta printer Untuk
pencetakan
semua draf
penelitian
3 30.000 90.000
Sub Total (Rp) 21.695.000
3. Perjalanan
Material Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga satuan
(Rp)
Biaya setahun (Rp)
Perjalanan ke Dinas
Pertanian, BP4K
Mengurus iji dan
koordinasi 2 200.000 400.000
Perjalanan ke lokasi
kaji tindak
sosialisasi model 3 250.000 750.000
Perjalanan ke lokasi
kaji tindak
Persiapan
implementasi
3 250.000 750.000
Perjalanan ke lokasi
kaji tindak
Pelaksanaan
Implementasi dan
evaluasi
10 250.000 2.500.000
Penggantian
transport petani
sosialisasi model 30 200.000 6.000.000
Penggantian
transport
FGD 15 200.000 1.075.000
Sub Total (Rp) 11.475.000
4. Lain-Lain
Kegiatan Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga satuan
(Rp)
Biaya setahun (Rp)
Seminar Hasil dan
Poster
registrasi,
transport dan
pencetakan poster
1 2.000.000 2.000.000
Publikasi Jurnal registrasi dan
penyusunan
1 3.000.000 3.000.000
25
Kegiatan Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga satuan
(Rp)
Biaya setahun (Rp)
FGD konsumsi peserta 15 25.000 375.000
Laporan 6 100.000 600.000
Sub Total (Rp) 5.975.000
TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN DALAM SATU
TAHUN (Rp)
56.265.000
Dengan demikian maka dana yang diperlukan adalah: Rp. 130.245.000 (seratus
tiga puluh juta dua ratus empat puluh lima ribu rupiah), dengan rincian:
1. Tahun ke 1 = 73.980.000
2. Tahun ke 2 = Rp. 56.265.000
26
Lampiran 2. Dukungan sarana dan prasarana
DUKUNGAN SARANA DAN PRASARANA
No Sarana & Prasarana Ketersediaan Kondisi
1 Komputer Ada Baik
2 Printer Ada Baik
3 Jurnal-jurnal penelitian dan pustaka
pendukung lainnya
Ada Cukup
4 Sofware untuk pengolahan data Ada Baik
5 Ruang kerja untuk riset (Lab.
Sosektan)
Ada Cukup
27
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
NO NAMA /
NIDN
INSTANSI
ASAL
BIDANG
ILMU
ALOKASI
WAKTU (JAM/MINGGU)
URAIAN TUGAS
1 Reny
Sukmawani/
0412107401
Program
Studi
Agribisnis,
Faperta,
Universitas
Muhammadi
yah
Sukabumi
(UMMI)
Agrobisnis/
Sosial
Ekonomi
Pertanian
8 Bertugas untuk
merancang dan
memimpin kegiatan
penelitian secara
keseluruhan yang
meliputi:
- Tahapan persiapan
- Koordinasi pengambilan
data primer dan
sekunder
- Pengolahan data, FGD,
penyusunan strategi dan
model pengembangan
usahatani turubuk
- Memimpin penyusunan
luaran hasil penelitian
- Memastikan semua
indikator keberhasilan
peelitian dapat tercapai
- Bertanggungjawab
dalam Pembuatan
laporan dan publikasi
2 Ema Hilma
Meilani /
0416057104
2
Program
Studi
Agribisnis,
Faperta,
Universitas
Muhammadi
yah
Sukabumi
(UMMI)
Agrobisnis/
Sosial
Ekonomi
Pertanian
6 Bertugas untuk membantu
ketua, khususnya dalam :
- pengambilan data
primer, tabulasi data,
pengolahan data
dengan menggunakan
analisis statistik
deskriptif dan analisis
kelayakan usahatani
- terlibat dalam
persiapan kegiatan
FGD
- membantu proses
penyusunan profil
usahatani terubuk,
SOP terubuk serta
Pedoman Usahatani
Terubuk
- membantu
penyelesaian laporan
28
NO NAMA /
NIDN
INSTANSI
ASAL
BIDANG
ILMU
ALOKASI
WAKTU (JAM/MINGGU)
URAIAN TUGAS
3 Asep M
Ramdan/
0409097501
Program
Studi
Administrasi
Bisnis,
FIAH,
UMMI
Manajemen 6 Bertugas untuk membantu
ketua, khususnya dalam :
- pengambilan data
primer
- pengolahan data
dengan analisis SWOT
dan AHP dan
membantu melakukan
analisis kelayakan
usahatani terubuk dari
aspek finansial
- terlibat dalam
persiapan kegiatan
FGD
- membantu proses
penyusunan profil
usahatani terubuk,
SOP terubuk serta
Pedoman Usahatani
Terubuk
membantu
penyelesaian laporan
29
Lampiran 4. Biodata Ketua dan Anggota
BIODATA PENELITI
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan
gelar)
Reny Sukmawani, S.P., M.P.
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Lektor
4 NIP/NIK/Identitas
lainnya
117403031
5 NIDN 0412107401
6 Tempat dan Tanggal
Lahir
Sukabumi, 12 Oktober 1974
7 Email [email protected]
8 Nomor Telp/HP 0266-225952 / 081572980953
9 Alamat Kantor Jl. R. Syamsudin SH. No. 50 Sukabumi
10 No telp/Fax 0266-218345/218342
11 Lulusan yang telah
dihasilkan
12 Mata Kuliah yang
Diampu
1. Politik Pertanian
2. Pembangunan Pertanian
3. Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
4. Metode Penelitian Sosial Ekonomi
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama
Perguruan
Tinggi
UNPAD UNWIM UNPAD
Tahun Masuk-
Lulus
1996-1999 2007-2009 2010
Judul Skripsi /
Tesis /
Disertasi
Pengaruh Inokulasi
Trihoderma spp.
thd pertumbuhan
dan Produksi
Jagung (Zea mays)
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi
harga Gabah di
Tingkat Petani
Model Pengembangan
Komoditas Unggulan
Lokal di Kabupaten
Sukabumi
Nama
Pembimbing
/Promotor
1. Dr. Ir. Hj. May
Djasmara, M.S.
2. Prof. Dr. Hj.
Tati Nurmala
3. Ir. Hj. Mimi
1. Prof. Dr. Ir.
Sudradjati
Ratnaningtyas,
M.P.
2. Dr. Mia
Rosmiati
1. Prof. Dr. H. Maman
Haeruan K, Ir., M.Sc.
2. Dr. Lies Sulistyowati,
Ir., M.S
3. Dr. Tomy Perdana,
S.P., M.M
30
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jml (juta Rp)
1 2009 Pengembangan Pertanian di
Kecamatan Surade kabupaten
Sukabumi
Dinas
pertanian kab.
Sukabumi
187.000.000
2 2012 Marketing Strategy of Organic
Rice (a Case at Gapoktan
Mekartani, Subdistrict of
Kebonpedes, Sukabumi
Regency)
Mandiri 3.000.000
3 2012 Identifikasi Pengembangan
Agribisnis Berbasis Peternakan
di Kab. Sukabumi
Bappeda Kab
Sukabumi
37.000.000
4 2014 Penentuan Komoditas
Unggulan Lokal Kabupaten
Sukabumi melalui Kombinasi
metode LQ, descriftion scoring
dan daya saing
DIKTI 40.000.000
5 2014 Pengembangan Manggis
Sebagai Komoditas Unggulan
Lokal Kabupaten Sukabumi
DIKTI 14.000.000
6 2014 Pengembangan Kawasan
Agribisnis Cikundul
Dinas
Pertanian
Kota
Sukabumi
15.000.000
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Pengabdian kepada
Masyarakat
Pendanaan
Sumber Jml (juta Rp)
1 2008 Bina Desa Cibeureum, Kecamatan
Cibeureum Kota Sukabumi - Pemkot Smi
- LPPM UMMI
2.500.000
2 2010 Penerapan Model bina Desa
Berwawasan Lingkungan di
kecamatan Gunungguruh
Kabupaten Sukabumi
Pemda,
sponsorship,
UMMI
50.800.000
3 2011 Pelatihan vacuum Frying bagi
Petani
Sponsorship 3.500.000
4 2014 Program Peningkatan Capacity Building Petani Manggis (Kelompok Tani Mega Fruit Lestari)
- Dinas
Pertanian Kab.
Sukabumi
- LPPM UMMI
14.500.000
31
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun
Terakhir
No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/
Tahun
1 Peranan Sektor Pertanian
Sebagai Pintu Penjawab
Ekonomi Masyarakat
UMMI, Jurnal
Penelitian dan
pengembangan Sains
dan Teknologi
Vol IV, No. 02,
Agustus 2009
ISSN: 1907 –
7750
2 Ketahanan Pangan Menuju
kemandirian Pertanian
Indonesia
UMMI, Jurnal
Penelitian dan
pengembangan Sains
dan Teknologi.
Vol IV, No. 3,
Desember 2009
ISSN: 1907 –
7750
3 Pengaruh Penyuluhan
Pertanian Terhadap
Peningkatan Hasil Produksi
Sawi Hijau (Brassica
Chinenchis L.) Di Kelurahan
Babakan Kecamatan
Cibeureum Kota Sukabumi
UMMI, Jurnal
Penelitian dan
pengembangan Sains
dan Teknologi.
2010
ISSN: 1907 –
7750
4 Analisis Usahatani Beras
Merah di Dusun Lemahduhur
Desa Cianaga Kecamatan
Kabandungan Kabupaten
Sukabumi”
UMMI, Jurnal
Penelitian dan
pengembangan Sains
dan Teknologi.
2010
ISSN: 1907 –
7750
5 Pengaruh Modal Panjar dan
Pemilihan saluran Pemasaran
terhadap Harga Gabah di
Tingkat Petani di Kecamatan
Gunungguruh kabupaten
Sukabumi
UNTIRTA, Jurnal
Agribisnis Terpadu
Vol 3 No 2
Desember 2010,
ISSN 1979-4991
6 Kondisi, Potensi dan
permasalahan Kegiatan
Agribisnis Jawa Barat
Wawasan Tridharma,
majalah Ilmiah
Kopertis wilayah IV
N0 2 tahun XXIII
September 2010,
ISSN 0215-8256
7 Market Vision, Structure and
Analisys (Suatu kasus pada
Keripik Kampus UMMI)
Majalah Ekonomi,
UNPI Cianjur
Volume 05 No. 2
Juli 2011. ISSN:
1412-0038
8 Marketing Strategy of Organic
Rice (a Case at Gapoktan
Mekartani, Subdistrict of
Kebonpedes, Sukabumi
Regency)
Proceeding
international
conference on small
scale producer agency
in the globalised
market.
2012. ISBN :
978-979-8351-12-
9 hal 103
32
No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/
Tahun
9 Determining agricultural
superior commodity in the
district of Sukabumi through a
combination method of
LQ, description scoring, and
competitive analysis
Research Journal of
Agriculture and
Environmental
Management.
Vol. 3(11), pp.
599-604,
November, 2014
10 Pengembangan Kawasan
Agroeduwisata
(Studi Kasus Di Kelurahan
Cikundul Kecamatan
Lembursitu Kota Sukabumi)
Prosiding Seminar Nasional Percepatan Desa Berdikari Melalui pemberdayaan Masyarakat dan Inovasi Teknologi, Universitas Jendral Soedirman dan PERHEPI Komda Purwokerto
ISBN: 978-602-
1643-13-6, hal
1921-1930
11 Strategi pengembangan
Kawasan Agribisnis Berbasis
Peternakan
Prosiding Seminar Nasional Percepatan Desa Berdikari Melalui pemberdayaan Masyarakat dan Inovasi Teknologi, Universitas Jendral Soedirman dan PERHEPI Komda Purwokerto
ISBN: 978-602-
1643-13-6, hal
1898-1907
12 Sustainable Development
Model of Chrysanthemum
Agribusiness
International Journal of Agricultural Science & Research
ISSN 2250-0057,
Vol 5 , Issue 1,
Februari 2015
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
No Nama Pertemuan
Ilmiah / Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1 Seminar
Internasional:
Transformasi
Bengkel Pendidikan
The Roles of Productive
Economical Acceleration Field
School (Sl-AEP) to Increase
Farmer Income in Sukabumi
Regency, West Java, Indonesia
2011,
Malaysia
2 International
Conference On
World-Class
Education 2011
Teaching Model Of Student Center
Learning (SCL) In Agricultural
Extension Activity And Its Influence
Upon Farmers Behavior Change
2011,
Malaysia
33
No Nama Pertemuan
Ilmiah / Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
3 International
Conference on
Small-Scale
Producer Agency in
The Globalised
Market, UNPAD
Bandung, CAPAS,
PERHEPI, iied
Marketing Strategy of Organic Rice
(a Case at Gapoktan Mekartani,
Subdistrict of Kebonpedes,
Sukabumi Regency)
2012,
Bandung
4 Seminar Nasional
“Restorasi Potensi
Ekonomi sebagai
Pilar Pembangunan
MDGs 2015 Menuju
Indonesia Baru,
PERHEPI
Penguatan Kelembagaan Nelayan
dalam Mewujudkan Minapolitan
dan Industrialisasi Perikanan di
Kabupaten Sukabumi
2013.
Palu,
Sulawesi
Tengah
5 International
Conference The
Indonesian Society
of Agricultural
Economics,
Konfrensi Nasional
XVII dan Kongres
XVI PERHEPI
Penentuan Komoditas Unggulan
melalui Metode Kombinasi LQ,
description Scring dan Analisis
Daya Saing
2014, IPB
International
Convention
Centre
6 Seminar Nasional
Percepatan Desa
Berdikari melalui
Pemberdayaan
Masyarakat dan
Inovasi Teknologi
Pengembangan Kawasan
Agroeduwisata
(Studi Kasus Di Kelurahan
Cikundul Kecamatan Lembursitu
Kota Sukabumi)
2014,
Unsoed,
Purwokerto
7 Seminar nasional
Pembangunan
Inklusif di Sektor
Pertanin
Potensi dan Kendala
Pengembangan Sedap Malam di
Kabupaten Sukabumi
2014,
UMPAD
Bandung
G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Buku Tahun Jumlah
Halaman
Penerbit
1 Mengenal Tumbuhan.
2007 51 PT. Panca Anugerah
Sakti. ISBN:978-
979-1433-34-1
2 Bertanam Tanpa Tanah
(Hidrodoponik).
2007 51 PT. Panca Anugerah
Sakti. ISBN: 978-
979-1433-36-5
34
3 Tanah, Fungsi dan
Kegunaannya
2008 44 PT. Sinergi Pustaka
Indonesia. ISBN
978-979-046-989-1
4 Penanganan & Pengolahan
Tanaman Pangan dan
Hortikultura
2008 44 PT. Sinergi Pustaka
Indonesia. ISBN
978-979-046-991-4
5 Bertanam Tanpa Tanah
(Hidrodoponik).
2011
(cetak
ulang)
51 PT. Panca Anugerah
Sakti. ISBN: 978-
979-1433-36-5
H. Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir
No Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
I. Pengalaman merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya
No Judul/Tema/Jenis Rekayasa
Sosial yang Telah diterapkan
Tahun Tempat
Penerapan
Respon
Masyarakat
J. Penghargaan yang Pernah diraih dalam 10 Tahun Terakhir
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1 Penghargaan sebagai lulusan tercepat
Program Pasca Sarjana Magister
Agrobisnis UNWIM
UNWIM 2009
2 Penghargaan sebagai Peserta Dosen
Berprestasi se wilayah Kopertis
Wilayah IV , Jawa Barat dan Banten
Kopertis 2010
3 Penghargaan sebagai Peserta Ketua
Program Studi Berprestasi se wilayah
Kopertis Wilayah IV , Jawa Barat dan
Banten
Kopertis 2010
4 Juara pasanggiri sajak sunda se
kabupaten Sukabumi
DWP Kabupaten
Sukabumi
2013
5 Penghargaan sebagai pemenang poster
terbaik tingkat universitas
UMMI 2014
6 Penghargaan sebagai pengabdi
masyarakat terbaik (sebagai bagian dari
tim Dosen Agribisnis dengan posisi
sebagai ketua tim) tingkat universitas
UMMI 2014
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
35
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Bersaing.
36
BIODATA ANGGOTA I
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Ema Hilma Meilani, S.P., M.P L/P
2 Jabatan Fungsional Lektor
3 Jabatan Struktural Dekan Fakultas Pertanian
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 117103027
5 NIDN 0416057102
6 Tempat dan Tanggal Lahir Sukabumi, 16 Mei 1971
7 Alamat Rumah Jl.R.A.Kosasih gg.ABA No.187 Sukabumi
8 Nomor HP 085215290111
9 Alamat Kantor Jl.R.Syamsudin,SH No.50 Sukabumi
10 Nomor Telepon/Fax (0266) 218345/(0266) 218342
11 Alamat e-mail [email protected]
12 Lulusan yang telah dihasilkan S1= 40 orang
13 Mata Kuliah yang Diampu
1. Sosiologi Pertanian
2. Ekologi Pertanian
3. Statistika
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2
Nama Perguruan Tinggi UNWIM UNWIM
Bidang Ilmu Agronomi Agrobisnis
Tahun Masuk-Lulus 1989-1994 2007-2009
Judul Skripsi/Tesis Pengaruh ukuran umbi
bibit bawang merah
kultivar Kantong dan
Maja di Ciwidey
Pengaruh dinamika
Kelompok dan
Partisipasi Anggota
Kelompok Terhadap
Produktivitas dan
Dampaknya Pada
Pendapatan.
Nama Pembimbing/Promotor Dr.Nani Hermiati, M.S
Dr. R. Budiasih, MP
Dr.Musli Rosmali, M.P
Ir. Fatah Nugraha, M.P.
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
No Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jml (Juta Rp)
1 2012 Identifikasi Potensi
Agribisnis Peternakan di
Kabupaten Sukabumi.
Bappeda Kab.
Sukabumi.
40.000.000
37
No Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jml (Juta Rp)
2 2014 Identifikasi potensi
Kabbudapo di kabupaten
Sukabumi
Bappeda Kab.
Sukabumi.
22.500.000
3. 2014 Peran Modal sosial dalam
pemberdayaan kelompoktani
di Kota Sukabumi
DIPA Dikti 14.500.000
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun
Judul Pengabdian Kepada
Masyarakat Pendanaan
Sumber Jml (Juta Rp)
1 2011 Sosialisasi Unggas Sehat USAID 30.000.000
2 2013 Dosen Pembimbing
mahasiswa Pendamping
Posdaya
LPPM-UMMI 10.000.000
3 2014 Peningkatan kemampuan
kelompoktani manggis
LPPM
UMMI, Prodi
Agribisnis,
Dinas
pertanian
14.500.000
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Bersaing.
38
BIODATA ANGGOTA 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan
gelar)
Asep M Ramdan, SE., MM
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Jabatan Fungsional Lektor
4 NIP/NIK/Identitas
lainnya
117503075
5 NIDN 0409097501
6 Tempat dan Tanggal
Lahir
Sukabumi, 09 September 1975
7 Email [email protected]
8 Nomor Telp/HP 081563588285
9 Alamat Kantor Jl. R. Syamsudin SH. No. 50 Sukabumi
10 No telp/Fax 0266-218345/218342
11 Lulusan yang telah
dihasilkan
12 Mata Kuliah yang
Diampu
Dasar-Dasar Manajemen
Manajemen Pemasaran
B. Riwayat Pendidikan
Tahun
Lulus Jenjang Perguruan Tinggi
Jurusan/
Bidang Studi
1999 S1 Universitas Djuanda Manajemen
2009 S2 Universitas Suryadarma Manajemen
C. Pengalaman Penelitian/Pengabdian Kepada Masyarakat
No Judul Sponsor Publikasi Tahun
1 Kajian Potensi dan
Pengembangan Pasar
Tradisional Kabupaten
Sukabumi
Dinas Pasar Kab.
Sukabumi
Jurnal
UMMI
2009
2 Pengaruh Kualitas Jasa
Terhadap Kepuasan
Wisatawan seta Dampaknya
Pada Citra Pariwisata
Kabupaten Sukabumi
Mandiri Workshop
Hasil
Penelitian
Tingkat
Kabupaten
2009
39
No Judul Sponsor Publikasi Tahun
3 Pemetaan Wilayah Strategis
Pertanian Kecamata Surade
Dinas Pertanian Workshop
Hasil
Penelitian
Tingkat
Kabupaten
2010
4 Kajian Penanggulangan
Kemiskinan Kabupaten
Sukabumi
BAPPEDA Kab.
Sukabumi
Workshop
Hasil
Penelitian
Tingkat
Kabupaten
2012
5 Identifikasi Desa Tertinggal
Kabupaten Sukabumi
BAPPEDA Kab.
Sukabumi
Workshop
Hasil
Penelitian
Tingkat
Kabupaten
2012
6 Optimalisasi Pajak dan
Retribusi untuk
meningkatkan Pendapatan
Asli Daerah Kab. Sukabumi
DIKTI 2013
7 Kajian Kebutuhn Hidup
Layak Kabupaten Sukabumi
Disnakertras Kab.
Sukabumi
Workshop
Hasil
Penelitian
Tingkat
Kabupaten
2014
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Bersaing.
40