Renungan

9
I) Penjelasan tentang Pentakosta. Pentakosta Perjanjian Baru adalah hari turunnya Roh Kudus yang terjadi pada hari ke 50 setelah Paskah / Easter (hari kebangkitan Yesus). Tetapi ‘Pentakosta’ dalam ay 1 adalah Pentakosta Perjanjian Lama. Beberapa hal yang perlu diketahui tentang Pentakosta Perjanjian Lama ini: 1) Ini adalah hari ke 50 setelah Paskah (ini Paskah Perjanjian Lama) / Passover (hari bebasnya bangsa Israel dari Mesir (bdk. dengan Ul 16:1 tentang Paskah Perjanjian Lama ini). 2) Hari ini adalah hari untuk memperingati 2 hal, yaitu: a) Pemberian 10 Hukum Tuhan. b) Perayaan syukur karena panen gandum (Ul 16:10 Kel 34:22). 3) Pada hari itu orang Israel tidak boleh bekerja (Im 23:21 Bil 28:26). Pentakosta Perjanjian Lama menjadi Pentakosta Perjanjian Baru karena apa yang terjadi dalam Kis 2:1-13 Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. [3] Hari Pentakosta atau Shavuot merupakan hari raya terbesar yang kedua dalam tarikh/kalender Yahudi . Peristiwa ini merupakan perayaan penuaian setelah panen gandum ketika hulu hasil dipersembahkan kepada Allah (lihat Imamat 23:17 ). Demikianlah hari Pentakosta bagi gereja melambangkan awal penuaian jiwa-jiwa oleh Allah dalam dunia. [4] Ayat 2-4

description

saja

Transcript of Renungan

I) Penjelasan tentang Pentakosta. Pentakosta Perjanjian Baru adalah hari turunnya Roh Kudus yang terjadi pada hari ke 50 setelah Paskah / Easter (hari kebangkitan Yesus).Tetapi Pentakosta dalam ay 1 adalah Pentakosta Perjanjian Lama. Beberapa hal yang perlu diketahui tentang Pentakosta Perjanjian Lama ini: 1) Ini adalah hari ke 50 setelah Paskah (ini Paskah Perjanjian Lama) / Passover (hari bebasnya bangsa Israel dari Mesir (bdk. dengan Ul 16:1 tentang Paskah Perjanjian Lama ini). 2) Hari ini adalah hari untuk memperingati 2 hal, yaitu: a) Pemberian 10 Hukum Tuhan. b) Perayaan syukur karena panen gandum (Ul 16:10 Kel 34:22). 3) Pada hari itu orang Israel tidak boleh bekerja (Im 23:21 Bil 28:26). Pentakosta Perjanjian Lama menjadi Pentakosta Perjanjian Baru karena apa yang terjadi dalam Kis 2:1-13Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.[3]Hari Pentakosta atau Shavuot merupakan hari raya terbesar yang kedua dalam tarikh/kalender Yahudi. Peristiwa ini merupakan perayaan penuaian setelah panen gandum ketika hulu hasil dipersembahkan kepada Allah (lihat Imamat 23:17). Demikianlah hari Pentakosta bagi gereja melambangkan awal penuaian jiwa-jiwa oleh Allah dalam dunia.[4]Ayat 2-4"Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; 3dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. 4Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya."[5]Tanda-tanda peristiwa di hari Pentakosta adalah:1. bunyi seperti tiupan angin keras2. lidah-lidah api yang hinggap pada masing-masing orang3. mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain (penuh dengan Roh Kudus)

Namun demikian, bukan berarti hari Pentakosta bukanlah peristiwa yang penting. Tidak! Hari ini kita sedang memperingati hari yang sangat istimewa, hanya saja sering terlupakan. Bagi orang-orang Yahudi jelas momen pentakosta adalah momen yang sangat penting. Setelah umat Israel terbebas dari perbudakan Mesir dengan keperkasaan Tuhan yang mereka kenang sebagai hari Passover atau paskah, 50 hari setelah peristiwa itu Tuhan memberikan 10 perintah Allah di gunung Sinai kepada Musa. Bukan cuma itu, bagi orang Yahudi di perjanjian Lama, hari pentakosta itu merupakan hari panen besar-besaran, yang menunjukkan pemeliharaan Tuhan. Semua itu terjadi di hari ke-50 setelah pembebasan dari perbudakan Mesir, karena itu mereka menyebutnya pentakosta, yang berarti: hari ke-50. Tuhan memerintahkan orang Yahudi untuk merayakannya setiap tahun secara besar-besaran.

Itu bagi orang Yahudi. Bagi Kekristenan saat ini pun hari pentakosta juga merupakan peristiwa yang penting. Pentakosta melambangkan sebuah era baru dimana Tuhan bekerja dalam kehidupan anak-anak-Nya melalui Roh Kudus. Kalau zaman PL orang menyebutnya sebagai zaman Allah Bapa, dimana Allah bapa sering bersuara dan menyampaikan Firman secara langsung; Memasuki awal zaman-zaman PB secara khusus bagian kitab-kitab injil seperti Matius, Markus, Lukas, Yohanes, orang-orang menyebutnya sebagai zaman Allah anak, dimana Allah menyatakan diri-Nya melalui Yesus Kristus. Memasuki zaman kisah rasul, sampai zaman kita tinggal sekarang, kita hidup dalam zaman Allah Roh Kudus; dimana Roh Kudus yang berperan menjaga iman orang-orang percaya, dan memelihara kehidupan orang-orang percaya. Ya, sampai saat ini Roh Kudus terus bekerja atas hidup orang percaya. Bahkan bisa dibilang terbentuknya gereja yang paling pertama dalam sejarah kehidupan kita itu karena buah karya Roh Kudus. Dan semuanya itu diawali melalui hari pentakosta. Itulah sebabnya saya mengatakan bahwa hari Pentakosta itu penting bagi kita, yaitu sebagai hari dimana kita merayakan akan turunnya Roh Kudus dalam kehidupan orang-orang percaya sampai saat ini. Sebab itu tidak bisa tidak, di hari Pentakosta ini mari kita bersama-sama belajar kembali akan peran Roh Kudus dalam hidup kita.

Ciri utamanya ialah: Seorang yang menerima Roh Kudus hidupnya akan menjadi saksi bagi sekitarnya. Semakin seseorang dipenuhi Roh Kudus, maka semakin kesaksian hidupnya semakin memberkati banyak orang. Roh Kudus berperan menjadikan dan memampukan kita untuk menjadi saksi-saksi Kristus yang hidup.

Tentu saya mengatakan hal ini ada dasarnya. Kalau kita mempelajari kitab Kisah Rasul, maka kita akan menemukan kebenaran ini. Pasal 1:8 merupakan ayat kunci dari keseluruhan kitab ini yang berbunyi Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan Kamu akan menjadi saksi-KU di Yerusalem dan diseluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi. Coba perhatikan kata-katanya ....kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, kamu akan menjadi saksi-KU..... Inilah yang menjadi tema utama dari kitab Kisah Para Rasul, bagaiman Roh Kudus memimpin semua orang percaya untuk menjadi saksi Kristus.

Kesaksian itu dimulai dari peristiwa Pentakosta. Ketika mereka berkumpul disuatu tempat, dan Roh Kudus turun atas mereka, tiba-tiba mereka berbicara dengan bahasa lain yang bukan bahasa mereka. Saya tidak setuju ketika dikatakan bahwa bahasa lain ini disamakan dengan bahasa Roh yang biasa kita dengar sekarang. Mengapa saya tidak setuju? Karena bahasa roh yang diucapkan orang-orang saat ini tidak dimengerti oleh orang lain yang mendengarnya. Namun bahasa yang diucapkan para rasul pada waktu itu berbeda, semua bahasa itu bisa dimengerti oleh orang lain. Bahkan bahasa mereka bisa dipahami oleh berbagai suku bangsa: yaitu orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea, (ada 12 suku), dll. Orang-orang yang berkumpul waktu itu tercengang-cengang karena mendengar para rasul itu mendadak bisa bicara dalam bahasa mereka.

Setelah peristiwa itu, ketika orang-orang percaya sudah menerima Roh Kudus, perikop berikutnya (2:14-40) menceritakan tentang bagaimana Petrus menyampaikan kesaksiannya tentang Kristus kepada banyak orang, dan 3000 orang bertobat karena kesaksianya. Semua orang terheran-heran, karena Petrus hanyalah seorang nelayan biasa yang tidak berpendidikan. Tetapi hari itu ia bisa bersaksi dengan luar biasa hingga mempertobatkan begitu banyak orang. Bagaimana mungkin? Roh Kuduslah yang memberikan kuasa bagi Petrus untuk melakukan itu semua. Yesus sendiri pernah berkata dalam Yohanes 14:26 tetapi penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan kuutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. Jelas disini Roh Kudus yang memampukan dan memberikan keberanian kepada Petrus untuk berkata-kata. Roh Kudus yang mengubah dan memperlengkapi Petrus untuk menjadi saksinya.

Jadi dapat dikatakan bahwa seseorang yang mempunyai roh Kudus adalah seseorang yang menjadi saksi bagi banyak orang. Karena jika Roh Kudus ada dalam pribadi kita, tidak bisa tidak, ia akan mendorong kita untuk menjadi saksi-saksi Kristus. Semakin seseorang dipenuhi oleh Roh Kudus, semakin kehidupannya menjadi saksi dan berkat bagi banyak orang. Karena itu jika kita ingin mengetahui apakah Roh Kudus ada dalam hidup kita atau ada dalam sebuah gereja, cobalah untuk melihat kehidupan kita, apakah hidup kita sudah menjadi saksi yang hidup. Sudahkah hidup kita menyatakan kasih Kristus di tengah dunia. Sudahkah hidup kita memberkati orang disekitar kita. Itulah tanda utama seseorang yang hidupnya dipenuhi oleh Roh Kudus.

Bagaimana caranya agar hidup kita dapat dipenuhi oleh Roh Kudus? Pertama: Mari kita rendahkan hati kita untuk dibentuk dan mau dikuasai Firman Tuhan. Jauhkah segala keegoisan diri kita. Ego diri merupakan penghalang utama Roh Kudus berkuasa dalam diri kita. Sebaliknya, kuasai hidup kita dengan Firman Tuhan. Semakin kita membiarkan diri kita dikuasai Firman Tuhan maka semakin hidup kita akan dikuasai Roh Kudus. Orang yang dikuasai Firman Tuhan itu tidak menjalankan hidupnya berdasarkan egonya. Sebab itu mari kita terus merenungkan Firman Tuhan dan membiarkan Firman itu menguasai hidup kita. Semakin kita dikuasai oleh Firman Tuhan, semakin kita dipenuhi oleh Roh Kudus, dan semakin hidup kita menjadi saksi yang hidup bagi banyak orang.

Selain itu milikilah kepekaan akan suara Roh Kudus. Kadang Roh Kudus bisa sewaktu-waktu berbicara lewat hati kita untuk menggerakan kita untuk melakukan sesuatu. Pekalah dan taatlah akan hal itu.

menjadi saksi itu juga dapat ditunjukkan dalam kehidupan kita sehari-hari, melalui perbuatan kasih kita, melalui kebaikan hati kita, melalui telinga-telinga yang mau mendengar keluh kesah orang lain, dan melalui tindakan, atau juga melalui teladan hidup kita. Seberapapun hebatnya seseorang, seberapa multitalentednya ia, seberapapun banyaknya kemampuan yang ada pada seseorang, namun jika bukan Roh Kudus yang bekerja maka sia-sialah semua upayanya. Sebaliknya, jika ada seorang yang sederhana sekalipun, yang tidak pandai bicara, yang tidak punya banyak kemampuan, namun bila hidupnya penuh dengan Roh Kudus ia akan menjadi berkat lewat kesaksiannya hidupnya.

Bagi umat Israel Perjanjian Lama, hari raya Pentakosta yang mereka sebut dengan istilah Shavuot; lebih dihayati sebagai hari turunnya Taurat di gunung Sinai, dan juga merupakan hari pengucapan syukur atas hasil panen sebagai bukti pemeliharaan Allah di dalam hidup mereka. Pentakosta merupakan satu dari tiga hari raya orang Yahudi sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah (Im. 23:4-21). Pentakosta adalah hari ke-50 sesudah Paskah dan juga disebut hari genap 7 Minggu (Im. 23:15). Pada hari ini roti yang pertama yang dibuat dari gandum hasil panen baru harus dipersembahkan kepada Tuhan sebagai korban. Dalam Kis. 2:1 menyaksikan bagaimana semua orang percaya kepada Kristus mendapat pencurahan Roh Kudus pada hari Pentakosta. Bagian ini mendiskripsikan orang-orang yang hadir dari berbagai suku bangsa, yaitu: Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma. Di tengah-tengah pluralisme suku bangsa, budaya, bahasa dan adat-istiadat tersebut, Roh Kudus berkarya menyatukan mereka dengan kabar baik yang satu dan sama.Roh Kudus datang sebagaimana ditetapkan oleh Bapa. Sepuluh hari lamanya para murid berkumpul setelah kenaikan Tuhan Yesus. Pada hari kelima puluh itulah Roh Kudus dicurahkan. Roh Kudus dicurahkan memakai simbol yang kelihatan dan kedengaran. Simbol tersebut jangan kita artikan atau samakan dengan pencurahan Roh Kudus itu sendiri. Tanda atau simbol ini hanya memberikan gambaran peristiwa. Tanda atau simbol dari pencurahan Roh Kudus ini ada dua yaitu Pertama, bunyi seperti tiupan angin yang keras. Angin di sini adalah gambaran dari keilahian dan seringkali digunakan untuk menggambarkan kuasa dan kehadiran Allah, yang mana kuasa dari anugerah Allah tersebut tidak dapat ditolak. Api juga melambangkan kehadiran Allah di tengah umatNya. Misalnya dengan Musa, Allah menyatakan diri dalam semak yang menyala (Kel. 3:16). Perlu kita perhatikan, api di dalam peristiwa Pantekosta disini dinyatakan dalam bentuk lidah api yang menunjuk pada hal berbicara dan bersaksi sebagai tugas para murid. Akibat dari kehadiran Roh Kudus kita melihat mereka dipenuhi atau dikontrol oleh Roh Kudus. (Ef. 5:18-20). Di samping itu para murid juga mulai berbicara dengan bahasa-bahasa lain. Karunia bahasa lidah di sini merupakan kemampuan berbicara suatu bahasa tanpa dipelajari terlebih dahulu (Kis 2:6-11).Jadi, karya pencurahan Roh Kudus pada hakikatnya merupakan karunia Allah bagi setiap orang percaya agar kita mengalami transformasi dalam spiritualitas iman kita. Setiap orang percaya yang hidup menurut Roh senantiasa ditandai oleh perubahan hidup yang terus-menerus, dan pada saat yang sama mau hidup berdamai dengan Allah. Saat ini, pertanyaan penting yang patut kita jawab adalah apakah kita telah berdamai dengan Allah, sesama dan diri kita sendiri? Apakah kita telah mengalami damai-sejahtera? Bila belum, maka pada hari Pentakosta ini, sambutlah dan terimalah Roh Kudus, Dialah yang akan memimpin dan membebaskan diri kita dari roh perbudakkan, yaitu kuasa dosa yang mengikat dan membelenggu diri kita.