2009 Dalam Renungan

198

description

2009 Dalam RenunganOleh Astar Siregar

Transcript of 2009 Dalam Renungan

Page 1: 2009 Dalam Renungan
Page 2: 2009 Dalam Renungan

2009 DALAM

RENUNGAN

EDISI REVISI

Oleh : Astar Siregar

Penerbit Tulodong 2013

Page 3: 2009 Dalam Renungan

2009 DALAM

RENUNGAN

Oleh : ASTAR SIREGAR

ISBN :

Desain Sampul : Ny. Farida Astar

Hak Cipta dilindungi undang undang

Diterbitkan oleh Penerbit Tulodong Jl. Anyer XIV No. 25 RT 009/09

Jakarta 10310 Telp. 021-92280929, 0813-86486461

Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam Bentuk apapun tanpa izin tertulis dari penerbit

Page 4: 2009 Dalam Renungan

Kepada :

Ir. A.R. Soehoed

Prof. Emil Salim Ph.D

Prof.DR. Budi Paramita

Prof.DR. Daoed Joesoef

Harry Tjan Silalahi SH.

Sabam Siagian

Thee Kian Wie Ph.D

Mereka yang kuhormati pemikirannya,

Terlepas aku setuju apa tidak

Page 5: 2009 Dalam Renungan

--------

Demokrasi menuju padu

Seribu lagu diragam nada

Mari kawal mari pacu

Jangan ragu ! -------

Pesan untuk cucu-cucuku,

Sasha, Rephael, Ian, Abil, Avilah, Calvin,

Nabilah, Sabilah, Akilah.

Ompung,

Astar Siregar

Page 6: 2009 Dalam Renungan

Daftar Isi

1. Renungan di Tahun Lalu ................................... 1

2. Indonesia Hatiku Gundah .................................. 9

3. Keterbatasan Waktu dan Dana .......................... 25

4. Tradisi Bank Indonesia ...................................... 29

5. Issu Dalam Krisis Ekonomi 2008 ...................... 34

6. Capres Baliho 2009 ........................................... 49

7. Appendiks .......................................................... 55

- Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

(PLTN) Sebagai Alternatif ..................... 56

- Suspensi dan Nasionalisme .......................... 61

- Meet The Facts Strategy ............................. 64

- Nasionalisme dan Krisis .............................. 76

8. Pemilihan Caleg 2009 Dalam Catatan Harian .... 82

9. Jangan Pernah Salahkan Musim ......................... 184

10. Paduka, Tulislah Memoar ................................... 188

11. Riwayat Penulis .................................................. 190

12. Daftar Pustaka .................................................... 191

Page 7: 2009 Dalam Renungan

1

2009 DALAM RENUNGAN Di tahun 2009 ini, tepatnya 15 Maret nanti usiaku kan genap 70 tahun. Sebidang tanah di perbukitan di ketinggian 950 m dari permukaan laut, disamping pekuburan umum desa Sukamaju, Sampay, Tugu Selatan telah lama kubebaskan. Pemandangan yang lepas keperbukitan diseberangnya, dicerah fajar juga menjelang malam dipenuhi polesan warna-warni menyapu kanvas langit laksana lukisan komtemporer. Serta aku sangat menyenangi hawa sejuknya. Bila saya merencanakan akan dikubur di Sampay, bukanlah berarti tidak menerima kemungkinan dikubur ditempat lain, meledak di udara atau terbenam di dasar laut. Saat kutulis renungan ini telah satu minggu zionis Israel membombardir Gaza serta telah menewaskan ratusan serta melukai ribuan orang. Walau lebih setengah belahan dunia berteriak, resolusi PBB minta penghentiannya, takpun mereka gubris. Adikuasa Amerika abstain atas pembantaian di Gaza tersebut. ------- Ribuan telah bergelimpangan/ Dewa perdamaian libur akhir tahunnya/ silahkan menunggu.../ Resolusi sejagat sedunia,/ dirobek adikuasa/ ” Pembantaian di Gaza” Astar Siregar 2009

Kelihatannya perdamaian hanya mungkin terwujud apabila semua pihak memiliki sangkur yang sama runcingnya. Negara selatan yang miskin, serta tak memiliki persenjataan pemusnah, sering dipecundangi, hukum tidak berdaya melindungi mereka. Kita harus menjadi adi kuasa agar dihormati. Bisakah kita ?

Page 8: 2009 Dalam Renungan

2

Pembantaian tak ada korelasinya dengan ideologi serta kepercayaan. Dengan dalih berbeda, penganut ideologi serta kepercayaan apapun telah mengamalkan pembantaian. Dresden, Hiroshima – Nagasaki, Gulag Siberia, Tianmen Square, kamp konsentrasi Hitler, pembantaian etnik di Bosnia serta Darfur , pula penghancuran Afghanistan, Iraq. Tak pula kurang, pembantaian oleh rejim yang berkuasa terhadap warga sendiri. Perang Dunia II telah resmi berakhir nyatanya perang lokal merambat terus, berpindah menyulut kawasan demi kawasan, tak pernah usai. Dalam penerbangan menuju Singapura menjelang Natal, saya membaca di SK. Strait Time *) pernyataan Perdana Menteri Lee Hsien Long, kemungkinan Singapura untuk membangun PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) pada masa yang akan datang. Negara pulau itu hanya terbentang 40 km dari timur ke barat, sedangkan menurut standard internasional, setidaknya diperlukan 30 km untuk zona aman ( safety zone ). Ketika menghadiri the United National Climate Changes Confrence di Bali, Desember 2007, PM Lee Hsien Long berucap, PLTN tidak memungkinkan bagi Singapore karena masalah 30 km tersebut. Menteri Senior Lee Kuan Yew menyebut pulau Pedra Branca sebelah timur Singapura, terapung di atas laut atau dibawah permukaan tanah bisa pula sebagai lokasi. Tahun 2007 Perdana Menteri Australia Howard**) menyatakan tak terelakkan bagi negaranya yang selama ini terkenal salah satu pengekspor uranium akan membangun PLTN pula kelak. Bila kesemua ini terwujud, pada saatnya nanti kita akan dikelilingi teknologi nuklir India, China; Australia, Singapura. Apakah kesemua ini dalam rangka wujud mengasah sangkur lebih tajam ? Selanjutnya bagaimana kita ? Kapan Indonesia memiliki PLTN pula ? *) Saturday, Desember 6, 2008 **) The Economist,September 8th –i4th 2007

Page 9: 2009 Dalam Renungan

3

Singapura bermandi rintik hujan digemerlapan cahaya listrik menyambut kami mendarat. Sepintas tak terasa dampak krisis ekonomi, gerbang bougenvil keluar terminal telah ditelan gelap menjelang tengah malam itu. Selanjutnya hanya keluh kesah pengemudi taksi mencerocos menceritakan kehidupan yang kian berat, sepanjang Inter Pan Island kala menuju jantung kota. Pemerintah telah berkali menjelaskan dampak krisis kepada warganya seperti apa adanya serta meminta jangan panik. Di pagi hari ketika mengitari kolam renang apartemen Spring Grove*) yang rimbun, matahari baru naik segalah. Hatiku bersenandung kutulis madah ditepi kolam; GOOD MORNING SINGAPORE

untuk : Lee Kuan Yew

...........................

Good Morning Singapore/ Selamat pagi Paduka Datuk/ Singa Tua Pulau Karang/ Aum nan menggelegar selat/ Menghempas gelombang, diterjal tebing Visimu menembus silam, menguak esok.

Singapore, 09-12-2008 Buku The Return of Depression On Economics and The Crisis of 2008 yang ditulis oleh Prof. Paul Krugman penerima nobel ekonomi tahun lalu menjelaskan : Apabila para pembuat keputusan, ekonom serta politisi tidak melupakan penyebab depressi tahun 30, serta seandainya saat itu presiden Herbert Hoover tidak memaksakan anggaran berimbang. *) Apartement tempat tinggal putera saya

Page 10: 2009 Dalam Renungan

4

Federal Reserve Bank tidak membebani domestik ekonomi demi mempertahankan gold – standard, serta segera membantu bank yang bermasalah untuk mencegah kepanikan yang berakibat buruk pada dunia perbankan dan keambrukan pasar modal 1929. Depresi ekonomi 1930 tidak perlu separah itu. Sejarah mencatat pula hingga akhir 60 an, ekonomi Amerika hampir tidak mengenal resesi, ”bussines cycle” nyaris terlupakan, bahwa ekonomi berfluktuasi. Periode tahun 1970-an adalah dekade Stag flation, stagnasi berjalan bersama inflasi. Dua krisis energi tahun 1973 dan 1978 telah diikuti resessi yang terburuk sejak 1930. Keterpurukan yang timbul tenggelam tahun belakangan itu sebetulnya sudah pertanda depressi dunia yang lebih besar akan menyusul, pandangan ini telah dikumandangkan ahli ekonomi seperti Prof. Lucas dari Chicago jauh sebelum depressi 2008 terjadi. Tapi Pemerintah lebih mendengarkan Grenspan pimpinan The Fed, yang telah mengabaikan sama sekali gejala tersebut. Busa-busa ekonomi terus menggelembung, berbagai buku yang ditulis dengan penuh amarah menuduh Grenspan telah mengeluarkan ramalan ekonomi yang salah, berbohong selama bertahun masa jabatannya. Kala kemakmuran ekonomi di era Clinton, warga beranggapan itulah saatnya mewujudkan “ The American Dream “, setiap warga berhak memiliki rumah, serta harus didorong dengan segala kemudahan untuk mendapat fasilitas pendanaan kredit. Broker hipotik berperan sedemikian rupa hingga penganggur yang tak punya pendapatan tetap, pun bisa diatur untuk dapat kredit. Kredit macet terjadi dimana-mana, sub prime rate hipotek , menyebar begitu cepat ke pusat bursa dunia Gelembung busa meledak, sistim perbankan keuangan diancam lumpuh, maka diperlukan talangan pemerintah untuk membantu.

Page 11: 2009 Dalam Renungan

5

Hingga hari ini belum ketahuan, krisis kapan redanya, keadaan masih naik-turun. Obama telah merencanakan 825 milliard dollar paket stimulus tapi diragukan apakah kelesuan ekonomi akan dapat diatasi tahun ini, sangat tergantung absorbsi cepatnya daya hisap pasar Indonesia telah dilanda dampak krisis ini walaupun pada semula pejabat pemerintah masih berkeyakinan pasti terhindar, karena fundasi ekonomi Indonesia cukup kuat untuk menghadapinya, jelas mereka. Dikala permintaan dunia atas komoditi ekspor Indonesia baik hasil perkebunan, tambang, juga industri mendadak turun. Lalu bertanya kenapa permintaan (effective demand ) jadi sedemikian lemah ? Masyarakat lebih memilih memegang tunai dalam situasi begini. Adalah satu kekeliruan menyatakan fundasi ekonomi kita solid sementara tenaga kerja dilanda PHK, serta inflasi masih tinggi. Ditahun 1972 krisis keuangan terjadi di Jerman walau fundamental ekonominya sehat hanya karena para broker keuangan mengembangkan issu bahwa dengan robohnya tembok Berlin diperlukan anggaran besar untuk pembangunan Jerman Timur, defisit besar pasti akan terjadi. Krisis Asia Tenggara 1978 terutama disebabkan dunia usaha, para macan Asia gagal melunasi hutang pada saat jatuh tempo. Indonesia saat itu juga dilanda semerawut politik yang cukup parah pula. Tapi keserakahan tetap tak berobah serta penyakit cepat lupa atas pelajaran yang dapat diambil dari pengalaman pahit sebelumnya. Sejarah konflik dunia berulang kembali, lebih parah dengan teknologi yang lebih canggih lebih tak berbudaya lebih besar korbannya. Timur Tengah, tempat lahirnya para Rasul penyeru damai, pula neraka pelampiasan dendam serta kebencian, yang tak berkesudahan.

Page 12: 2009 Dalam Renungan

6

Malam Natal lalu, kubertanya pada Tuhan : ................................ Isa lahir untuk disalib ?/ Dikehening malam ini, / Kutanya Kau, / Gerangan apa dosanya ?/ Tak ada kematian yang membawa perpisahan selama masih ada dalam kenangan,mereka tak kemana-mana. Kuyakin Isa pun berada di kandang domba Bethlehem malam itu, berduka atas pembataian di Gaza Malam pergantian tahun kuhabiskan di desa Sampay. Sedari selepas magrib, salvo kembang api nan berhulu ledak petasan telah dimulai. Ledakan serta pancaran pijar api di langit, kian seru diluncurkan dari perbukitan Cisarua. Kepulan hitam, serta bau asap mencemari udara. Panorama penghancuran Bagdad, berpindah kesini. Memasuki pagi tahun berbeda, terasa gamang meliputi diri. Apakah pemilu akan menghasilkan. Hanya janji yang tak dipenuhi seperti dulu ? ----------------- Masihkah tersisa,/ Secercah kepantasan ?/ Setelah kau sobek hati para kekasih/ Siapa sebetulnya dikau ini ?/ ------------------------- Bagaimana kau tega kembali,/ Mata kami masih basah................

31/12/2008

Page 13: 2009 Dalam Renungan

7

Dihari ulang tahunnya yang ke 42, sempat kubisikkan pada puteraku tertua agar berencana untuk pulang. Sejak menyelesaikan PhD Economicsnya di Brown University Providence Amerika dalam usia 27 tahun sudah banyak rantau serta berbagai lembaga dikunjunginya, belum pernah menetap disini. Dia sangat menyenangi dunia akademi, serta telah pernah memberi kuliah di berberapa universitas diluar. Kutulis puisi sebagai pesan juga kepada puteriku bungsu kami yang menyelesaikan studynya di School of Management Yale University New Haven USA, lebih satu dekade lewat serta menggeluti business diperusahaan multi nasional belum juga kembali. Aku yakin rindu kan membawa mereka kembali kelak.

KELANA

Untuk : Reza Yamora Siregar

Siti Faratarina Siregar

I. Andai kembali/ Tak rajawali kan mengelumu/ Negeri disemerawut laga/ Keseimbangan enggan terusik/ Tolak berubah, nrimo.../ Sepertinya apakah mungkin/ Pengelana temukan negerimu ?/

II. Seketika kupeluk kau/ Mesra lintasi silam/ Waktupun menyatu/ Malam disamun surya/ Mari tempelkan pipi/ Paparkan kami rantau jauh/

Page 14: 2009 Dalam Renungan

8

III. Baliho seujung tanjung/ 2009 menyongsong / Busa demokrasi bersimbah muntah/ Krisis mengusung musim/ Seyogianyalah kau kembali / Dipacu rindumu tapi/

Singapura, 12 Desember 2008 2008 sudah menjadi masa lalu, telah kucatat peristiwa nan menggugah hatiku, dalam bahasa yang mudah dimengerti bukan oleh hanya para cendikiawan. Catatan ini merupakan buku catatan peristiwa, yang akan mengingatkan kita kembali, atas perjalanan pelintasan masa lalu yang tak kembali, kecuali kalau kita ulangi kesalahan yang sama. Saya urut pelaporan, lupakan analisa bila kau tak setuju, tapi saya telah tulis peristiwa, seperti adanya. Demikianlah buku ”2009 Dalam Renungan” ini. Acapkali puisi lebih pas bagiku untuk mencurahkan perasaan seutuhnya. Renungan ini kukirim ke perpustakaan umum serta universitas, para cendikiawan, seniman, budayawan, pada semua yang saya hormati pemikirannya, terlepas saya menyetujuinya apa tidak. Semoga krisis 2008 segera berakhir serta kegamanganku nan galau tidak terwujud. Selamat tahun baru 2009. SAMPAY ,TUGU, CISARUA January 2009

Page 15: 2009 Dalam Renungan

9

INDONESIA HATIKU GUNDAH

”The End of History” oleh Francis Fukuyama sangat provokatif tapi santun, menggelar kontroversi nan tak berkesudahan. Deng Xiaoping memperkenalkan “ Pasar Bebas ” (Free Economic Market) ke China, sementara terus menjaga stabilitas politik oleh penguasa partai, terutama dikala periode transisi. Dia mempelajari kelemahan serta kekuatan Demokrasi Liberal Barat sebagai bentuk pemerintahan, nan oleh Fukuyama seakan-akan telah teruji sejarah sebagai acuan nan sudah final. Selepas Perang Dunia sistem Demokrasi walau penuh kecaman tapi tetap diminati. Pilihan akhir tergantung pada pimpinan serta rakyat merekalah yang menentukan. Bentuk demokrasi yang diekspor Amerika ke Iraq, tentunya akan berbeda dengan demokrasi Singapura, Thailand, juga Indonesia. Glasnost / Prestroika yang dicoba Gorbachev di Rusia. Lompatan langsung Komunis ke Demokrasi tanpa mereformasi terlebih dahulu sistem ekonominya telah gagal total. Kishore Mahbubani dalam bukunya ”The New Asian Hemisphere the Irresistible Shift of Global Power to the East” mengemukakan kebangkitan Asia dari sudut pandang berbeda. Setelah dua abad tertidur, China dan India bangkit kembali dengan warisan peninggalan budaya leluhurnya nan lebih tua dari budaya Barat. Dewasa ini dunia harus lebih mempertimbangkan Asia dalam percaturan politik, ekonomi, pertahanan dunia, mesin penggerak yang sama perkasanya, bukan hanya barat tapi timur juga tak dapat diabaikan. Unsur-unsur lokal harus juga diperhatikan dalam mengisi demokrasi apapun namanya Patnership Barat dan Timur

Page 16: 2009 Dalam Renungan

10

betapapun susahnya perlu dijembatani serta dipelihara, untuk mencapai harmonis. Singapura mengamalkan sistem ekonomi pasar bebas dengan stabilitas politik, ala Lee Kwan Yew. Tak ada GIC (Goverment Investment Corporation) didunia yang selincah serta se-efisien milik Singapura dalam mengelola SWF ( Sovereign Wealth Fund ) dana pemerintahnya yang merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Holding BUMN Temasek juga pengelola dana tersebut, dengan fleksibelitas tinggi yang kadang kala melebihi swasta. Diluar dua diatas, sebagiannya berbentuk ”Foreign assets” dikelola oleh otoritas moneter, terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Singapura telah memiliki persenjataan dari sistim radar canggih hingga pesawat tempur mutakhir. Tidak mengherankan kalau negeri pulau itu akan sanggup membangun PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir), jika harga energi melambung serta carbon tax diterapkan demi pencegahan pemanasan bumi. Menurut mereka tak ada jalan selain membangun PLTN Bagi kita, tahun 2009 ini adalah pula tahun pemilu demi pemilu akan dilaksanakan, hingga terpilihnya Presiden di paruh kedua nanti. Bias demokrasi politik masih terasa, sistem ekonomi belum pula menemukan bentuk yang pas. Pembangunan ekonomi kita belum mencapai sasaran selama empat tahun terakhir. Sementara India penguasaan teknologi merupakan faktor utama mendorong kemajuan di segala sektor, ekonomi, pertahanan, politik. India merajai I.T dunia. Perdana Menteri India pertama Jawaharlal Nehru, adalah penggagas berdirinya I.I.T (Indian Institute of Technology ) di

Page 17: 2009 Dalam Renungan

11

Kharagpur dekat Calcutta tahun 1951, menyusul enam lagi di Mumbai, Chennai, Kanpur, New Delhi, Guwahti, serta Rourkee. Institute teknik yang bergengsi ini, mempunyai reputasi internasional, menerima hanya mahasiswa berdasarkan kapasitas yang cukup tinggi tidak kalah dengan syarat penerimaan ”most competitive school” di Amerika. Semula cendikiawan India dikenal sangat cosmopolitan sehingga tidak ada universitas serta lembaga research bergengsi di Amerika dan Inggris yang tak punya cendikiawan India, demikian juga Silicon Valley California diramaikannya. Belakangan ada arus balik, terutama sejak pusat teknology seperti Benggalore serta zona lainnya dibuka pemerintah dengan berbagai kemudahannya. Yang tadinya India mengalami ”Brain Drain” sekarang ”Brain Gain” perantau itu kembali , lebih kaya serta berpengalaman. Tahun 2004, China telah mencetak 30.000 doktor serta 200.000 insinyur. Terdapat pula 200.000 cendekiawan selama ini kembali ketika ditawarkan dana research oleh Pemerintah serta incentive lainnya. Sebagian mereka menjadi anggota The Chinese Academy of Sciences yang sepenuhnya dimanfaatkan oleh Deng Xiaoping dalam mempersiapkan kebijaksanaannya. Tradisi ini diikuti oleh penguasa selanjutnya. Dualisme Prof. Boeke tentang struktur ekonomi Indonesia yang tak saling bersentuhan antara ekonomi desa serta industri modern masih terasa hingga saat ini. Saya jadi teringat Prof. Galbright disatu lunch di Harvard Club disekitar tahun 1972, kala ditanya apa pandangannya tentang kian membesarnya perbedaan pendapatan antara negara maju versus berkembang ?

Page 18: 2009 Dalam Renungan

12

Beliau menekankan bahwa yang menjadi masalah paling rawan serta harus diamati terutama jarak kaya dan miskin warga sendiri, karena inilah biang dari segala kerawanan politik, adanya perasa –an keirian sosial. Yang paling parah diwariskan rezim Soekarno, bukanlah keterpuru -kan ekonomi saja tapi pengekangan kebebasan berfikir, serta berpendapat yang dikerangkeng ber-tahun, rakyat seperti bebek sawah berbaris di komando tidak mandiri tapi saling cotok-mencotok. ------------ Bapak Proklamator / Paduka Yang Mulia Presiden/ Kami ini umpama beo / Lemas, manggutkan kepala/ Orasimu nan membakar/ Tak lagi mengganjal lapar/ Revolusi bila selesai ?/ Musuh mana lagi ?/ Imperialis kapatalis,/ sudah kita linggis / Ampun patik Tuanku/ Semoga Baginda berkenan/ ”Ajak kami menanam Padi”/ ------------ ” Perenungan Diujung Musim Oleh : Astar Siregar Dari kumpulan : Tatkala Puisi Tak Lagi Dibaca Politik ”adu jangkrik” sangat populer saat itu. Hanya tahun-tahun pertama terasa kebebasan berdemokrasi di masa Soeharto, selanjutnya terjadi pemusatan politik kekuasaan disatu tangan dengan bertamengkan Partai Golkar, layaknya arena pacuan dengan satu peserta.

Page 19: 2009 Dalam Renungan

13

”Ekonomi KKN” dikuasai sekelompok konglomerat yang memang dibina oleh penguasa. Akhirnya segala sesuatu tergantung jalan Cendana. Busa ekonomi pun kian menggelembung menunggu saatnya pecah menguap kelangit. Ekonomi Indonesia di sandera oleh hutang pada lembaga pemberi kredit (lender). Bappenas nan diketuai Prof. Widjojo Nitisastro pernah berhasil menuntun Indonesia keluar dari kebangkrutan ekonomi dengan inflasi 600% peninggalan rezim Soekarno. Widjojo yang semula merangkap Menko Ekuin dan Ketua Bappenas dipecah. Prof. Ali Wardhana menjadi Menko serta J.B.Sumarlin Ph.D Ketua Bappenas. Selanjutnya Drs. Radius Prawiro menjadi Menko serta Prof. Saleh Afif Ketua Bappenas. Kemudian Saleh Afif jadi Menko serta Ginanjar ke Bappenas. Kabinet Soeharto terakhir yang berumur tiga bulan Ginanjar jadi Menko merangkap Ketua Bappenas tapi Menko dibagi dua Ekonomi Keuangan dan Produksi Distribusi. Upaya Suharto seakan berusaha menghilangkan super minister. Memasuki paruh selanjutnya Orde Baru muncul Sekretariat negara Sudharmono seakan menjadi “ Super Minister “. Setelah keluarga lebih leluasa terang-terangan memasuki bisnis, dengan KKN nya, wibawa Bappenas mulai memudar. Keputusan lebih berpusar di Cendana, sebetulnya syah saja keluarga penguasa berbisnis, itu hak azazi mereka, asalkan berkompetisi sesuai etika. Kebebasan berusaha selalu terbuka bagi siapa saja, hendaknya mengikuti aturan yang ada, jangan besar mendadak karena diberi fasilitas dalam segala hal. Tapi siapa yang bisa menjamin bahwa keistimewaan itu tidak ada dalam kenyataan? Semoga sejarah “KKN” regim Soeharto tidak terulang kembali di era reformasi ini. Apakah masih terjadi ?

Page 20: 2009 Dalam Renungan

14

Sedemikian banyak pertanyaan menunggu jawaban, sebelum ada yang pasti kita jadi meraba-raba, berprasangka. Kalau melihat besarnya tangkapan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), korupsi masih merajalela. Sejarah ekonomi Indonesia pasti akan berbeda apabila ada teriakan gencar bersipongang saat itu terutama dari kelompok teknokrat ekonomi. “ pilih KKN atau pilih kami “ !!! Apakah lebih bijaksana mereka bertahan ? Apapun alasannya hal itu tidak terjadi serta oleh banyak pihak disesalkan. Berbagai kecaman telah dilontarkan hingga kini. Saya yakin satu waktu, setiap kali kita melihat kembali kebelakang, tanpa amarah dan prasangka, terdapat batu-batu loncatan yang telah disusun, cuma tidak dilaksanakan. Almarhum Jendral LB Moerdhany yang kabarnya secara santun pernah mengingatkan Soeharto akhinya terpental. Apakah memang karena itu ? Kisah ekonomi, Indonesia diakhiri Orde Baru serba semerawut penuh skandal. Busa-busa nan digelembungkan ekonomi KKN mewariskan beban ekonomi yang cukup parah bagi negeri ini hingga sekarang masih terasa bebannya. Prof.DR.H.J De Graaf penulis mengenai Sultan Agung serta sejarah Mataram, menjelaskan betapa peralihan kekuasaan merupakan masalah besar bagi raja-raja Jawa. Datangnya masa suksesi berarti saat krisis. Sejarah keruntuhan berulang, kembali rakyatlah yang paling menderita. Para konglomerat segera memindahkan investasinya kemana – mana, kita yang tinggal disini wajib memikul bebannya. Menjelang akhir rezim Suharto ada pula pembangkangan politik, para anggota kabinet ramai-ramai berhenti meninggalkannya. Apakah sejarah politik negeri ini akan jadi lebih baik dengan keberangkatan mereka ?

Page 21: 2009 Dalam Renungan

15

Bukankah hanya merupakan suatu tindakan penyelamatan diri dari kapal yang pasti karam ? Sejarah sangat sabar menunggu jawaban semuanya pertanyaan - pertanyaan ini kelak. --------------- Jika lah sejarah belum sempurna,/ Lalu apa rujukan kita ?/ Keping-keping trauma nan tercecer,/ Masih tersimpan dalam diam/ Tapi sampai kapan ?/ Rekonsiliasi dalam Puisi Oleh : Astar Siregar Dekade setelah lengsernya Suharto, sudah empat Presiden silih berganti, tapi format demokrasi yang sesuai belum terbentuk, baik sistim politik, terlebih ekonomi. Kita masih terus dalam proses pencarian.Pemilihan langsung bebas dan jujur merupakan langkah maju dalam perwujudan demokrasi sebetulnya. Apakah sudah memuaskan semua pihak ? Aristoteles tetap berpendapat tak ada rezim yang bisa memuas- Kan semua pihak secara utuh. Ketidak-puasan akan menuntut pergantian, lingkaran ini akan terus berputar secara terus menerus. Menurut beberapa pengamat, pemilu yang begitu sering diadakan, dipertanyakan apakah tidak pula terlalu mahal ? Demokrasi Terpimpin Soekarno serta Demokrasi KKN Soeharto, hampir 40 tahun memiting rakyat secara otoriter. Lalu kita berreformasi dengan segala ephoria kebebasannya, tidak pernah mempersiapkan diri, secara ”tata kerama” untuk rela kalah, siap menang. Demokrasi adalah sistim kebebasan

Page 22: 2009 Dalam Renungan

16

berkreasi penuh tanggung jawab menuju kemakmuran yang berkeadilan melalui modernisasi Deng Xiao Ping dalam memperkenalkan modernisasi, bertahun membebaskan stasiun TV nasional menayangkan kehidupan rumah tangga menengah Amerika dengan peralatan dapur mutakhir, mesin cuci, serta mobil di garasi, hidup yang berkecukupan. Persepsi rakyat, cara memandang dengan contoh diarahkan China memasuki modernisasi beranjak dari kekumuhan. Deng Xiao Ping merangsang serta meyakinkan rakyat menuju kemakmuran. Apa yang telah kita persiapkan ? TV kita sedemikian bebas tak terkendali menayangkan kehidupan hedononisme dengan doktrin mengutamakan foya-foya diatas segalanya. Sciences dan teknologi telah membuktikan dapat mengangkat India menjadi negara yang disegani secara ekonomi serta pertahanan. Sebetulnya Indonesia belum sangat terlambat mengejar semuanya ini. Kita juga punya potensi untuk diperkembangkan. Hanya sejak Proklamasi 45, sebagian besar energi kita habis dalam perebutan kekuasaan. \ Politiklah utama, terutama era Soekarno. Bertahun keamanan stabil tapi maya dengan gaya otoriter Suharto dengan Golkar ABRI-nya. Pembangunan dilaksanakan penuh KKN ,di arena politik selama Orde Baru sebetulnya hanya seekor kuda yang bertarung; kuda lain hanya pendamping penggembira. Pendidikan politik masyarakat sama sekali tak terbangun, untuk siap berdemokrasi. Sistem ”Ekonomi KKN” dengan konglomeratnya, tidak mengenal pertarungan pasar yang sehat. Kita akhiri orde baru dengan semangat tinggi diikuti ephoria kebebasan, kemudian melompat keranah yang tak sepenuhnya kita siap.

Page 23: 2009 Dalam Renungan

17

Apa maunya penguasa, itulah demokrasi kita selama ini. Begitu banyak tahun-tahun kita hilang, berkutat coba-coba. Sebetulnya sudah tiba dimana kita kini? Alangkah besar biaya yang telah dihamburkan, apakah sebegitu mahal demokrasi ? Bisakah effisien serta murah ? Pemilihan Gubernur Daerah TK. I Jawa Timur, sudah berlangsung cukup lama, dibeberapa kabupaten, telah diulang berkali. Saya bertanya, apakah ini format demokrasi yang kita mau ? Apakah tidak lebih bermanfaat anggaran tersebut membangun proyek yang langsung menunjang ekonomi rakyat ? Kita sedang mengalami pemerintahan Presiden SBY yang dipilih langsung. Nyatanya jalannya tersendat, kebijaksanaan-nya tidak selalu mulus didukung di DPR. Rancangan Undang-Undang pembentukan KSSK (Komisi Stabilitas sektor Keuangan) ditolak DPR Seandainya diterima wewenang Menkeu yang juga merangkap Menko Ekuin serta akan merangkap Ketua Lembaga tersebut, oleh DPR dianggap berlebihan. Lembaga hampir sejenis ”Dewan Moneter” masa Orde Baru itu kian diperlukan terutama dalam masa krisis keuangan ini. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana Pemerintah terutama menghadapi gejolak keuangan sulit ini tanpa adanya kebijaksanaan yang terkoordinir antara Depkeu dan BI. Kerjasama antara Presiden dengan DPR selama periode 4 tahun ini kurang efektif, terasa tidak produktif belum memakai bahasa yang sama, penuh saling curiga. Banyak para anggota DPR adalah berasal dari pemuka massa dari partai yang diwakilinya. Mereka tentunya cekatan menguasai permasalahan partai, tapi bila harus berkutat dengan masalah berwawasan nasional,

Page 24: 2009 Dalam Renungan

18

apalagi menyangkut bidang yang perlu kwalifikasi khusus tertentu, untuk lebih cekatan menyerap permasalahan Syarat SMA saja tentunya kurang. Selama DPR belum mencerminkan keterwakilan kepentingan rakyat serta melihat sesuatu demi kekuasaan politik, selama itu pula demokrasi merupakan lakon picisan nan mengecewakan karena disuarakan tong kosong, nan nyaring bunyinya. Ketika para selebritis merebut kursi pimpinan daerah, pesonalah terutama membuat kerumunan meramaikan setiap kegiatan kampanye mereka. Peranan pesona dalam kampanye bukan hal baru di negeri ini. Pemenang pemilu pada pemilihan lalu sangatlah terbantu karena ketampanannya, penampilan yang mempesona, setidaknya demikian pernyataan pihak tertentu. Akhir-akhir ini ramai selebriti mencoba nasib di kursi pemeritahan serta cukup ramai bersiap jadi caleg pada pemilu beberapa bulan lagi. Hal itu syah-syah saja. Selama kapasitas serta seluruh proses pemilihan mereka penuhi, merekalah yang kita percaya untuk memperjuangkan nasib kita bila mereka terpilih kelak. Sebetulnya warga mestinya sudah lebih cerdas dan kritis, mengingat begitu seringnya pemilihan berlangsung di negeri ini. Media electornic, cetak, baliho sepanjang jalan, spanduk dan seterusnya meramaikan kehidupan kita menuju pemilu. Politik sudah merupakan sarapan sehari-hari. Apakah rakyat sudah pula melupakan janji-janji pemilu lalu yang tak dipenuhi serta masih memilih yang itu-itu juga ? Ataukah mereka kecewa serta memilih capres baru ? Tahun 2009 ini akan menjawab apakah akan ada perobahan atau nrimo apa adanya. Semoga demokrasi kita tidak akan menjadi “democrazy” seperti nama sebuah “ parodi “ di TV, yang hanya rethroika kosong.

Page 25: 2009 Dalam Renungan

19

Bagi India tak jadi masalah memilih seorang cendikiawan muslim DR. A.J.J Abdul Kalam menjadi Presiden di negara mayoritas Hindu itu. Apa yang kita antisipasi bahwa nusantara kita akan di kepung teknologi nuklir, diperkirakan akan jadi kenyataan sekitar tahun 2030 an. Kita tidak berperasangka akan lahir ”Ekspansionis”, tapi ledakan penduduklah akan merangsang migrasi demi kehidupan. Sabang di pulau Weh hanya berjarak ratusan mil laut dari gugusan pulau Andaman dan Nikobar, India. Demikian pula jarak Natuna berbatas dengan China. Ekspansi secara militer, tentu rasanya tidak layak dilakukan negara manapun di abad ini, bukan itu yang kita cemaskan. Ada pendapat yang menyatakan, Batam serta Riau lautan secara ”ekonomis” sudah merupakan koloni, daerah belakang (hinter land) Singapura karena ketergantungan ekonominya. Apalah Batam tanpa Singapura ? Dapatkah dibayangkan betapa sepinya ”Resort area dengan restorannya di kepulauan Riau Lautan” bila wisatawan Singapura tak berkunjung ? Apalah Canada tanpa Amerika ? Nanti, satu waktu kita akan bertanya pula, apakah arti Kalimantan Timur, tanpa China ? Seandainya ekonomi Philipina lebih maju dari kita, kita pun akan bertanya pula apalah arti Sulawesi Utara tanpa Philipina ? Ditahun 1960, Malaysia mulai mensurvei potensi tenaga air Serawak. Studi rencana induk yang selesai 1981 memperkirakan dapat dimanfaatkan 87.000 GWH pertahun. Equivalen kapasitas pembangkit 20.000 MW. Jangka waktu lebih dari 33 tahun telah dilalui. Di tahun 2003 yang lewat mestinya rampung. Rencana semula akan digelar melintang kabel sepanjang lebih 2000 mil laut mencapai Johor Baru, selanjutnya dialirkan ke seluruh semenanjung.

Page 26: 2009 Dalam Renungan

20

Indonesia masih memiliki potensi hydro yang terdapat hampir diseluruh pulau besar dari Sumatera hingga ke Papua. Membangun bendungan hampir sama waktu yang dibutuhkan dengan PLTN, termasuk men-sosialisasikannya kepada masyarakat. Apakah PLN lebih murah mencantel listrik dari Bakun dari pada mendirikan pembangkit sendiri, bagi daerah perbatasan utara Kalimantan, Pontianak, Kalimantan Barat yang tidak punya gas, batu bara serta potensi hidronya sangat minim ? Biaya per kwh PLTN bagi Indonesia dibanding per-kwh PLTA yang ada akan lebih murah. Pembabatan hutan di hulu proyek PLTA, mengakibat debit air waduk turun terutama pada musim kemarau. Menurut saya Indonesia hendaknya segera membangun PLTN, bukan saja sebagai alternatif energi. Kita secara teknologi belum memasuki era teknologi modern jika belum memperkembangkan manfaat teknologi tersebut sepenuhnya. Negara Ahimsa India telah mulai merambah mempersiapkan teknologi tersebut sekitar 40 tahun silam, kala ekonomi mereka masih terbelakang. Kenapa mereka merasa terdesak untuk memulainya tahun-tahun itu ? Tentunya ada motif politis, pertahanan kemamfaatan ekonomi. Jepang negara yang telah bersumpah tidak akan menjamah nuklir telah berpuluh tahun memiliki PLTN. Atom memang membawa manfaat luar biasa bagi kehidupan. Lalu kenapa PLTN Iran yang katanya untuk proyek damai, selalu dicurigai? Mantan presiden Bush pasti bisa menjelaskannya. Rencana Presiden Zulfikar Ali Butto untuk memiliki senjata ”nuclear” semula dengan mendirikan ” reprocessing plant ” di Cashma. Plutonium adalah jalan termudah untuk membuat persenjataan nuklir. Amerika telah menggunakan bahan itu untuk bom yang mereka jatuhkan di Nagasaki, tapi ada cara lain, uranium

Page 27: 2009 Dalam Renungan

21

diperkaya melalui plant yang super canggih (supersophisticated enrichment plant) itulah bahan peledak bom yang menghancurkan leburkan Hiroshima. Pakistan ingin mendirikan ”enrichment plant” didesa Kahuta dekat Islamabad. Perancis yang semula ingin membantu, akhirnya membatalkan kontraknya atas desakan Amerika. Sebatas reaktor untuk PLTN mereka bersedia bantu, bukan membangun reprocessing plant atau pengayaan uranium ( enrichment plant ). Biaya pembangunan PLTN lebih mahal dari reprocessing atau enrichment plant. Kendala utama adalah mengenai kerahasiaan teknologinya. Perisident Zia, memprotes keras pembatalan itu, tapi beberapa bulan kemudian Pakistan memutuskan akan mengambil inisitiap sendiri. DR. Abdul Qadeer Khan, lahir 1936 di Bhopal India, semula belajar di Technische Universitat Jerman Barat, kemudian meneruskan di Universitas Delft yang sangat prestius itu, PhD-nya diperoleh dari Catholic University of Leuven Belgia di tahun 1972, Dia adalah metalurgist yang andal setelah 11 tahun berkelana dibeberapa laboratorium reserach Physika di Belanda serta negara Eropa lainnya, akhirnya dia kembali ke Pakistan akhir tahun 1975. Kenapa almarhum Presiden Zulfikar Ali Bhutto, memutuskan memulai nuklir dalam ekonomi sekarat saat itu, apakah karena melihat India telah berhasil menguji coba nuklirnya ? Kawasan bebas nuklir di-ikrarkan tahun-tahun silam, sepertinya sering sudah dilanggar. Itulah dunia dengan kenyataannya, Tuhan yang kita sembah satu tapi mengapa moral berbeda ? Apakah dunia akan damai, bila semua telah mengelus nuklirnya ? Moral manusialah yang akhirnya menentukan. Selama pemuasan ego merupakan motif utama serta tanpa adanya budaya nan berbasis, kesantunan, hak asasi manusia ( HAM ) semuanya hanya retorika kosong.

Page 28: 2009 Dalam Renungan

22

-------------- Kim Yong Il mangkat / Hidup Tiran Baru ! / Babak selanjutnya di rekayasa / Penuh misteri.../ Pewaris nuklir pemusnah / Pemungkas ditangannya / Kapan dilepas ?/ Dunia disekap gelisah / Di-era Bung Karno di sekitar 1960 kita telah mendirikan Dewan Energi Atom (Council for Atomic Energy) yang di ketuai Ir. Djuanda, serta BATAN(National Atomic Energy Agency), Prof.G.A. Siwabessy sebagai Direktur Jendral yang pertama, dengan tugas mengatur serta menyiapkan perangkat peraturan serta mengawasi seluruh pengembangan energi nuklir demi perdamaian (Atom for Peace) di Indonesia, juga mensosialisasikan kegunaan atom kepada rakyat. ITB (Institut Teknology Bandung) memiliki reactor untuk pendidikan, melatih para insinyur dan peneliti serta mempro-duksi isotop untuk pertanian serta kedokteran. Ketua Departemen Phisika pertamanya Prof. DR. Ong Ping Hok, Departemen ”Nuclear Chemistery” , DR. Achmad Amirudin. PLTN direncanakan di Muria, pantai utara Jawa Tengah untuk antisipasi melonjaknya permintaan listrik Jawa Bali terutama dikala beban puncak (peaking). Pemanasan global, tentunya jadi pertimbangan Jepang melepas satelit untuk mengukur polusi udara diberpuluh titik di dunia. Bila “ Carbon tax dikenakan PLTN adalah pembangkit yang ramah lingkungan. Energi listrik adalah prasyarat untuk pembangunan, bahwa PLTN beresiko tinggi dengan segala kemungkinannya patut pula kita cermati.

Page 29: 2009 Dalam Renungan

23

Tidakkah PLTN Singapura kelak akan juga ancaman terutama bagi penduduk pulau kecil itu serta sekitarnya ? Kita harus siap untuk menerima alasan Singapura bahwa PLTN adalah alternatif yang tersedia bagi negara pulau itu. Apakah organisasi “ASEAN” bisa membujuk mereka agar menggunakan listrik dari “Bakun”, seperti mereka juga menerima air dari semenanjung Malaysia demi kawasan bebas nuklir ? Apakah Asean akan bekerjasama membangun potensi listrik yang terdapat di negara anggotanya, demi mengawal kawasan bebas nuklir ? Hal ini sangat memungkinkan bila ada tekad bersama. Pengamanan reaktor kecil yang kita miliki di Serpong cukup menyakinkan bahwa cendikiawan kita telah teruji untuk mengawal yang lebih besar. Saya tidak percaya bahwa perlombaan pemilihan senjata nuklir adalah jawaban untuk menjaga perdamaian. Kompetisi tidak akan ada akhirnya, Madam Curie telah mengem-bangkan elemen radio active untuk kemanusiaan bukan untuk penghancuran.Manusia kelak akan menyulut kiamatnya sendiri, serta jangan sesekali sesali Tuhan, untuk itu bila terjadi. Atom adalah rahmat Tuhan bila dimanfaatkan demi kesejahteraan, bukan penghancuran. Ketika Gaza, Palestina berminggu di bombardir dari udara dan darat, kita lihat betapa teknologi berperan sebagai mesin pembunuh massal serta tak kenal litak. Saya membayangkan betapa peluru kendali diluncurkan kapal induk angkatan laut Amerika siang malam berhari hari dari teluk Persia meratakan Bagdad. Saya tidak bisa bayangkan bila roket itu berhulu nuklir. Apakah Einstein serta Oppenheimer tidak terganggu dalam kuburnya ?

Page 30: 2009 Dalam Renungan

24

Panoramanya tentu jauh lebih meriah dari pijar bunga api petasan yang diluncurkan dari kaki bukit Cisarua di malam pergantian tahun ini. Betapapun rapuhnya penghentian tembak menembak yang dinyatakan Israel kemaren, sangatlah melegakan hati. “Peace is always beautiful”, tulis Walt Whitman dalam puisinya “The Sleepers”, memanglah damai selalu indah , terutama bila tak ada pihak yang menuntut sebagai pemenang, Selasa esok tanggal 20 Januari 2009, Barack Obama akan mengambil alih kepemimpinan negara Adi Kuasa Amerika, serta dunia sangat berharap atas kepemimpinannya semoga dapat membawa kesejukan serta kedamaian. Diparuh kedua tahun ini pula kita akan memiliki Presiden hasil Pemilu 2009, masalah ekonomi nan masih dalam krisis, ketidak-puasan politis hingga issu potensi disintegrasi telah menunggunya. Telah kutulis puisi atas kegundahanku ------------ Indonesia aku gundah, / Anak berkeliaran di jalanan, / Kerangka menonjol penuh daki, / Gemerincing menadah tangan / Generasi nan kan dilepas ditahun datang, / Bertarung, berkompetisi .../ Alangkah daifnya kita !!!/ ------------ Indonesia aku gundah, / Jurang kian menganga, / Sanggupkah kita mencinta, / Lebihi diri sendiri ?/

Rekonsiliasi dalam puisi “ Oleh : Astar Siregar

Page 31: 2009 Dalam Renungan

25

KETERBATASAN WAKTU DAN DANA (Essay menjelang kenaikan BBM)

Kalau Tuhan melimpahi dunia tanpa ada keterbatasan waktu dan dana, alangkah gampangnya hidup. Kita tidak akan mengalami APBN yang defisit ataupun proyek yang tertunda. Menghadapi kemelut ekonomi yang kita hadapi saat ini, rencana menaikkan harga BBM kelihatannya sudah merupakan satu-satunya alternatif oleh pemerintah. Walaupun mereka sadar bahwa keputusan itu sangat tidak popular, serta akan mendongkrak derita rakyat. Oleh pemerintah telah di-indikasikan, itulah satu-satunya cara mengatasi APBN tahun 2008 ini. Demo telah berbondong-bondong, digelar dibanyak tempat, di sentero negeri. Kelihatannya akan bertambah sering dan besar lagi. Pengamat telah menyuarakan usul pikirannya, menantang kenaikan itu, melalui ”Talk Show” di TV, tulisan, seminar. Anggota DPR telah pula meneriakinya, tokoh partai tak pula ketinggalan. Tapi kenapa pemerintah masih tetap akan menaikkan BBM ? Waktu yang kian sempit. Kalau kita rangkum beberapa usul pengamat ekonomi, tokoh partai, anggota DPR, tokoh masyarakat antara lain sebagai berikut : - Tingkatkan pajak progresif bagi sektor usaha yang mendapat

”Windfall” profit seperti pertambangan, perkebunan. - Tunda (Reschedule) angsuran bunga dan hentikan cicilan

hutang (moratorium) - Sita harta / pengemplang uang pemerintah (BLBI) sampai

penertiban rekening – rekening gelap disetiap departmen

Page 32: 2009 Dalam Renungan

26

dst.Tingkatkan pemberantasan korupsi serta penyelundupan sampai keakar-akarnya

- Buru pengemplang uang Negara yang melarikan diri keluar negeri.

- Hentikan penjarah hutan dan ikan. - Tertibkan peraturan / UU Migas yang merugikan (al. Cost

Recovery). - Tertibkan ”impor ekspor” minyak yang merugikan antara

lain, hilangkan peranan trader (perantara). - Tingkatkan produksi minyak nasional. - Tingkatkan produksi pangan terutama beras hingga stock –

nasional. - dst.dst Kesemuanya pendapat diatas cukup baik bila masih ada tersedia cukup waktu. Tahun 2008 hanya beberapa bulan lagi berakhir. Masalahnya pemerintah harus memiliki APBN yang tidak penuh asumsi, janji-janji, wacana – wacana yang muluk-muluk. Tentulah sangat sulit melahirkan APBN yang solid walaupun di tombok utang sekalipun. Pemerintah tidak boleh berdalih sepenuhnya karena alasan ekonomi dunia yang terpuruk. Tapi harus secara jujur juga harus mengakui keteledoran mengelola sektor ekonomi yang tidak sesuai janjinya selama ini. Banyak in-efisiensi belum dipangkas. Untuk tahun 2008 ini, pemerintah menghadapi keterbatasan waktu untuk melaksanakan apa yang diusulkan pengamat dan masyarakat. Apabila kita mau menunda cicilan bunga dan hutang pokok, seharusnya sudah dipersiapkan oleh negeri ini jauh-jauh sebelumnya. Karena kalaupun berhasil tentunya tidak sebesar jumlah yang kita mau serta membutuhkan waktu yang cukup lama.

Page 33: 2009 Dalam Renungan

27

Demikian usulan lain seperti pajak progresif untuk sektor usaha yang menikmati ”Laba Extra” (wind fall profit). Apakah cukup waktu beberapa bulan ini ? Apakah perlu persetujuan DPR ? Serta harus pula dipelajari reaksi pihak investor. Demikian usulan-usulan selanjutnya, kelihatannya terkendala oleh keterbatasannya waktu. Tahun 2008 ini sudah tinggal beberapa bulan lagi, serta begerak terus. Semoga waktu sisa ini masih cukup untuk mengerjakan usul-usulan diatas, untuk membantu setidaknya bila harus BBM naik, tidak perlu terlalu tinggi. Kita harus bekerja keras untuk menghadapi tahun yang penuh krisis ini. Saya tidak bisa membayangkan apabila harga minyak dunia mencapai US$ 200 perbarrel, apa yang terjadi dengan kita ? Walaupun seram, sebaiknya kita coba mengantisipir, kita tidak perlu terlalu risau, apalagi kalap. Dampaknya akan berbeda di setiap negeri, ada yang tidak terusik sama sekali malah mendapat laba ekstra dengan kenaikan minyak ini tapi tentunya banyak yang babak belur. Dunia telah pernah dilanda resessi ekonomi berkali-kali malah dilanda perang dunia yang dahsyat, nyatanya dunia tak kiamat, matahari tetap bersinar. Sejarah mencatat banyak korban perang tapi di susul ledakan kelahiran (baby–boom) mengakibatkan ledakan penduduk. Demikian pula pemerintah datang dan pergi. Silam sudah lewat, besok akan tiba. Masalah kita yang sangat mendesak serta menentukan ”adalah hari ini”. Sebatas rentang jangkauan Kebijakan kenaikan harga ”BBM bersubsidi” secara terbatas telah diindikasikan Presiden di depan pimpinan media tanggal 5 Mei 2008 lalu. Kenaikan itu diusahakan sebatas ” Rentang Jangkauan ” masyarakat serta pelaku usaha (Kompas 6 Mei 2008).

Page 34: 2009 Dalam Renungan

28

”Rentang Jangkauan” sangat relatif, sulit dijabarkan secara angka. Apalagi dalam gejolak harga-harga kebutuhan pokok dihadapkan daya beli masyarakat yang masih lemah. Mencari titik dimana masyarakat maupun pemerintah dapat menerimanya, rasanya sulit akan ditemui. Seluruh warga menunggu dengan harap-harap cemas saat ini. Dalam teori ekonomi ada titik dimana penjual dan pembeli tidak merasa dirugikan (everybody gains), disebut ’Pareto Optimum”, salah satu asumsi titik tersebut terjadi hanya pada pasar yang sempurna (perfect-market) dimana penjual dan pembeli menguasai info yang sama sempurnanya mengenai segala sesuatu. Disinilah masalahnya karena pasar ini hanya terjadi dalam teori, dalam dunia nyata, hanya mendekati. Diperlukan kecermatan penuh, kebijakan terutama oleh pemerintah, bukan perang mulut.

Page 35: 2009 Dalam Renungan

29

TRADISI BANK INDONESIA ? ( Sebuah Tragedi )

Di bawah sumpah, pejabat BI yang telah dijatuhi hukuman menyatakan aliran dana ke DPR sudah berlangsung sejak 1970, tanpa tanda terima. Betapa tidak terbayangkan di benak kita , hal itu terjadi hampir empat dekade oleh Bank Sentral (The Bankers’ Bank). Alangkah rapinya “ tradisi itu ” di tutup-tutupi selama ini , 1970 - 2008 adalah waktu yang cukup lama. Sudah berapa kali Gubernur / Dewan Gubernurnya, datang dan pergi silih berganti hingga hari ini. Apakah “tradisi” berlangsung tanpa sepengetahuan mereka? Apakah ada “Mesin” bergerak diluar kendali mereka ? Pernyataan di bawah sumpah Pejabat BI yang telah dijatuhi hukum perlu di kaji kebenarannya. Pada saat ini saya “bingung” karena selama ini masyarakat mengenal mereka sebagai tokoh panutan dibidangnya. B.P.K dengan teriakannya. Laporan audit B.P.K untuk DPR, selama ini sering tidak ditanggapi secara “intens”, seperti ditelantarkan. Betapapun SB Yudono, memper-siapkan laporan “audit” berjilid-jilid, tahun tetap berlalu, tanpa tanggapan (respon) yang serius. Kesemuanya hanya formalitas. Anwar Nasution yang lebih vocal dengan teriakannya rada “sarkasme”. Kita masih ingat pernyataan beliau mengenai institusi Bank Indonesia, sebagai “Sarang Penyamun”, sedangkan beliau sendiri berumah di sarang itu. Apakah dia sudah terlarut dalam sistim yang semula beliau teriaki Sepak terjang “Pendekar Mabuk” dalam film silat Cina itu mulai memenuhi media nusantara.

Page 36: 2009 Dalam Renungan

30

Ketika beliau diangkat sebagai ketua BPK pada akhir pemerin-tahan Megawati hingga kini, gebrakan demi gebrakan, masalah KPU dan seterusnya, hingga aliran dana BI ke DPR. Tak tanggung-tanggung B.P.K. memberi “Disclaimer” kepada BI dan Depkeu. Secara langsung membuka kesemerawutan penataan penguasa keuangan kita selama ini. Dari bocoran aliran dana keberbagai pihak jumlah tersangkanya bertambah. Dipihak lain laporan mengenai oknum institusi B.P.K , diminta keterangannya oleh KPK. Ketua BPK juga telah bersaksi dalam sidang pengadilan Gubernur BI Burhanuddin. Sejumlah pejabat dan bekas pejabat BI yang sering disebut-sebut dalam kasus tersebut dicekal. Sampai Senin tanggal 11 Agustus 2008 telah ada 17 nama pejabat negara dan bekas, ”dikandangi” imigrasi. Rakyat telah bereaksi, melihat cara penghamburan uang mengalir kemana – mana, tanpa pertanggung jawaban, tanpa kwitansi sekalipun. Malam ini tanggal 25 Agustus 2008, saya menyaksikan komentar, seorang pemirsa dari Bogor dalam acara ”Top Nine News” di Metro TV. ”Bila 100 milyar rupiah itu diperuntukkan rakyat miskin, berapa banyak yang bisa diselamatkan “ ? Pernyataan dibawah sumpah merupakan “ledakan dahsyat menyayat hati rakyat“ Sudah hampir empat dekade mereka disamun. Kenapa tak ada yang berteriak ? Apa masih ada “aliran” dari institusi Pemerintah lainnya yang belum diketahui ? Kita menunggu B.P.K walau dengan cara “Vulgar” nya meneriaki lainnya. Negeri ini masih diberkahi, ada yang rela menyerukan kebenaran.

Page 37: 2009 Dalam Renungan

31

Tentunya sebutan ”Halusinasi” serta ”Monyet” perlu tak dibiakkan pada masa yang akan datang, karena tak sedap didengar. Kompas 8 Agustus 2008, memuat kekecewaan Ketua BPK terhadap arah pengungkapan langkah penegak hukum atas kasus aliran dana Bank Indonesia : ”Pengadilan yang berjalan sekarang nuasanya hanya fokus kepada kasus suap menyuap. Padahal, ada kejahatan besar yang belum diungkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yaitu kasus manipulasi pembukuan YPPI dan BI, pelanggaran Undang-Undang Yayasan dan lainnya. Menurut laporan BPK kepada KPK sebenarnya sudah mengungkapkan 4 (empat) kejahatan besar yang seharusnya bisa diungkapkan”. ”Jadi, bukan sekedar kasus suap menyuap saja”. Meski dibantah teman separtainya, PDI-P, Agus Tjondro membeberkan fakta baru. Kira – kira 3 (tiga) minggu setelah pemilihan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Tjondro (waktu itu anggota komisi IX DPR) dipanggil keruangan Emir Moeis. Diruangan itu, Agus disodori amplop putih yang sudah ditandai kode AT (Agus Tjondro). Diamplop itulah diselipkan uang Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah). Sejak hari pertama pemerintahannya SBY telah mencanangkan pemberantasan korupsi agar lebih gencar dilaksanakan. Kemarin tanggal 22 Agustus 2008 didepan sidang Paripurna DPD sekali lagi beliau menyatakan ”tak ada toleransi untuk korupsi”. Bila tempo seperti ini dijaga kecepatannya, menurut sementara pihak masih kita butuhkan 5-10 tahun lagi, untuk dapat menurunkan korupsi pada tingkat yang ”tolerable” (wajar), karena tidak mungkin hilang sama sekali. Tugas yang paling berat adalah mendidik masyarakat, mengkikis budaya korupsi yang sudah mendarah daging selama ini.

Page 38: 2009 Dalam Renungan

32

Ketua BPK juga menyatakan kepada Ketua KPK, ”Akan merelakan anak buahnya diperiksa KPK tanpa intervensi, saat berdialog dengan seluruh Pimpinan / Kepala Daerah se-Indonesia di Gedung DPR kemarin. Anggota DPR, Agus Tjondro Prayitno mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada hari Selasa, tanggal 26 Agustus 2008 untuk mengutarakan semua yang ia alami dan ketahui berkaitan dengan uang Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) yang ia terima. Sementara itu, seusai menghadiri peringatan hari lahir ke-10, Partai Amanat Nasional di Wates Yogyakarta, Minggu, mantan Ketua MPR Amien Rais meminta KPK segera mengusut adanya dugaan praktek uang suap dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior BI.

Bersarang dimana – mana ? Bila ada pihak yang coba mengalihkan ”fokus” jalannya pengadilan kearah lainnya, masalah utama kita : ”Rakyat sangat dilukai dengan hampir empat dekade disamun berjama’ah”. Berapa jumlah aliran dana selama itu yang tak dapat dipertanggung jawabkan. Rusli Simanjuntak menyatakan kebiasaan itu sudah merupakan ”tradisi”, kita tidak bisa percaya lembaga yang ktia keramati selama ini, memiliki kebiasaan seperti itu sekali lagi itulah ”masalah utamanya”. BPK boleh dibubar, Ketuanya boleh dihukum jika bersalah, tapi penyimpangan yang terjadi selama ini harus ditumpas, harus dikikis dari negeri ini, dihentikan. Seperti telah dianjurkan Ketua BPK, pembukuan YPPI*) harus diperiksa secara seksama, apakah benar terdapat manipulasi ? Penghamburan uang rakyat, tanpa ”kwitansi” bertahun-tahun, tersembunyi ”rapi” sangat menyayat perasaan. BPK ungkap pula sisi gelap sektor minyak dan gas, potensi penyimpangan mencapai triliun rupiah. *) Yayasan BI di bidang pendidikan

Page 39: 2009 Dalam Renungan

33

Anggota BPK, menyampaikan hal itu dalam rapat Panitia Angket DPR yang berlangsung terbuka di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (21/8). Rapat dipimpin Ketua Panitia Angket Zulkifli Hasan dari Fraksi Partai Amanat Nasional. ”Banyak hal dalam pengelolaan migas itu darkside, ”gelap”, kata anggota BPK dalam rapat. Dia juga menunjukkan bahwa pada tanggal 24 Juli 2008 BPK telah mengirim surat kepada Kepala Kepolisian Republik Indonesia tentang ”Hasil Pemeriksaan BPK terhadap volume BBM bersubsidi yang diduga mengandung penyimpangan”. Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK memperluas audit investigasinya, tidak hanya di sektor minyak dan gas, tetapi juga ke sektor pertambangan batu bara. Ini dilakukan karena penerimaan negara tidak mengalami kenaikan meski bisnis batu bara tumbuh pesat akibat naiknya harga jual di pasar dunia. Kita telah melihat diujung terowongan panjang menuju pencapaian kebenaran ini seakan ada titik terang yang kian melebar. Biarkanlah KPK serta aparat penegak hukum lainnya bekerja tanpa intervensi. Masih banyakkah sarang penyamun lain bertebaran diantara kita ? Mari kita tanya nurani sendiri. Di altar sejarah, semuanya kan terbuka, yang dijarahkan kembali, waktu sabar menunggu ”saat” itu.

Page 40: 2009 Dalam Renungan

34

ISSU DALAM KRISIS EKONOMI 2008 Krisis telah berkali-kali memporak – porandakan ekonomi, dipicu alasan berbeda, ekonomis, non-ekonomis. Krisis ekonomi Eropa, yang bermula di Jerman pada 1992, kala saat tembok Berlin pemisah Jerman Barat dan Timur dirobohkan. Fundasi ekonomi Jerman saat itu cukup kuat, inflasi rendah, nilai tukar terkendali, angka pengangguran normal (+ 5%), tapi nyatanya ”rumors” yang membentuk kepercayaan akan melemahnya fundasi tersebut, berhembus bagai badai. Goncangnya pasar saham di bursa kala itu lebih dipacu pandangan ”kepercayaan” (non-ekonomis). Anggaran Jerman akan mengalami defisit besar untuk membangun Jerman Timur. Berbeda dengan penyebab krisis Asia 1997/1998. Dadakan itu terjadi, dikala banyak perusahaan raksasa yang selama bertahun-tahun perkasa bagaikan ”macan”, mengalami kesulitan melunasi hutang terutama jangka pendek ( short - term loan ) yang jatuh tempo. Terlena dengan keperkasaan yang terus membludak, pengharapan yang tinggi, ketidak sabaran berinvestasi. Ternyata apa yang dibanggakan selama ini, penuh busa kosong. Krisis 2008 kali ini dipicu ”Sub-Prime Mortgage” di Amerika. Sebelumnya dunia tak pernah menduga hipotek perumahan, satu sektor yang tidak clossal seperti minyak bisa memacu krisis – ekonomi global. Apabila hanya “Mortgage Broker” yang bermain, bukan bank – raksasa kelas dunia ikut bermain bersama dengan mendirikan “Puppet Company” di Caymen Island, resesi tak secepat merambah mengkontaminasi ke seluruh bursa-bursa besar dunia, Eropa, Singapura, Australia.

Page 41: 2009 Dalam Renungan

35

Krisis ekonomi berdampak sudah ke Indonesia, semula Pemerintah masih belum sadar. Walau betapa mendesaknya waktu sehingga 10 instruksi “ Presiden (20/10) masih bernuasa jangka pendek, cenderung jangka menengah. Padahal kita hadapi tantangan Short term Capital Account yang mendesak penanganan segera ( Immediate action ). Krisis yang mendunia (global) seperti kali ini, membutuhkan waktu minimum satu tahun. Beberapa pengamat meramalkan lebih tiga tahun, itu pun apabila sistem perbankan masih berfungsi. Sebetulnya tahun 2008 harga bahan pokok cukup terkendali terutama beras, tax incentive baik secara sektor maupun wilayah untuk income serta lainnya. Pengharapan (out look) tahun 2008, sebesar 6,1 – 6,2% growth nilai tukar rupiah Rp.9.400,-/ per US dollar, revenue pajak 637,8 triliun, non-tax revenue 313.3 triliun, belanja Pemerintah Pusat 706,9 triliun, transfer daerah 294,6 triliun. Defisit 1% PDB diakhir 2008 naik jadi 2 ½ % PDB. 2009 tahun tantangan. Salah satu point, dalam paparan Menkeu pada pembukaan investor Summit 2008 upaya untuk menanggulangi dampak krisis, mempercepat penyerapan (absorbsi) anggaran sehingga likuiditas di pasar rupiah lebih longgar. Apabila APBN, juga anggaran BUMN digalakkan penggunaannya sejak kwartal I 2009, selanjutnya hingga kwartal IV, swasta akan terangsang pula mengikuti disbursemen APBN + BUMN. Ketika kwartal IV likuiditas anggaran Pemerintah + BUMN menurun karena habis tersedot maka likuiditas swasta dikwartal akhir tersebut akan menemui puncaknya, kejadian itu membuat 2009 akan mempunyai kecukupan likuiditas untuk menggerakkan pasar hingga akhir kwartal.

Page 42: 2009 Dalam Renungan

36

Bantuan likuiditas tunai (BLT) untuk sekitar 35 juta orang miskin @ Rp. 300.000,- setiap orang, selama 3 bulan. Jumlah ini akan menambah tunai + $ 1 billion. Juga incentives berupa pajak, incentive lainnya, pencairan anggaran baik Pemerintah maupun BUMN yang tepati jadwal anggaran. Defisit yang dianggarkan 1% PDB hendaknya diperlonggar, hingga likwiditas tidak terlampau ketat. Bila penambahan itu harus diadakan melalui ”borrowing”, pasar domestik hampir kering. Foreign borrowing juga sulit saat dimana likuiditas dunia juga mengalami kesulitan. Politisi memilih pinjaman ”bilateral” hindarkan ”multilateral” apalagi lembaga IMF. Secara teknis ekonomis, sebetulnya kedua sumber ini sama saja, mengenai beban terselimut politis setiap pinjaman, pinjaman IMF ke ”Ukraina, Pakistan” tak terlepas dari itu, tapi pinjaman mana tak disisipi sedikit banyak pesan sponsor, walaupun itu ”bilateral”. Dalam situasi kelangkaan likuiditas saat ini, kita malah bertanya terlepas dari pertimbangan politis apakah secara perhitungan ekonomis, membayar lebih cepat hutang IMF akan lebih mahal bila kita cari pinjaman baru saat ini. Politis mungkin benar tapi secara ekonomis masih bisa dipertanyakan. Keberhasilan panen beras, ketahanan pangan sangat membantu kita melewati tahun krisis ini. Faktor lainnya mendorong harga beras tetap naik. Investasi dibidang infrastruktur terutama listrik harus pula dijaga kelanjutanya. PLN hendaknya menggunakan anggarannya sesuai dengan jadwal, sehingga pada akhir tahun sisa sekecil mungkin terutama untuk perawatan (maintenance) juga ”On Going” proyek yang telah dianggarkan seperti 10.000 MW ( pendanaannya masih mengalami masalah ) Kenaikan TDL tetap tak terhindarkan walau harga BBM turun. Target penurunan kemiskinan 2009 hingga 12%-14% pengangguran 7%-8% , walaupun cukup berat dalam krisis seperti saat ini tapi bukan tidak mungkin sama sekali, terutama apabila spending digalakkan. Bila pasar bergerak otomatis

Page 43: 2009 Dalam Renungan

37

kesempatan kerja bertambah. Cadangan devisa 50 milliar US$ sangatlah tidak dapat mengawal gejolak rupiah hanya cukup 4 bulan import, pencegahan melalui kontrol devisa bukan berarti meninggalkan prinsip devisa bebas. ”Blanket guarantee” yang sebetulnya sejak beberapa waktu harusnya diterapkan.

Kompas tanggal 26 November, memuat penjelasan Menkeu. Upaya yang Telah, Sedang, dan Akan Dilakukan Pemerintah dalam Menghadapi Dampak Krisis *)

Keraguan Pemerintah mengingat pengalaman krisis – regional 1997 berakhir dengan skandal BLBI. Sebetulnya krisis 1998 dengan 2008 sangat berbeda terutama dari sudut politis, keamanan, ekonomi 1998, sangat dipicu pula oleh maraknya penjarahan, keos (cheos), pelarian baik manusia maupun capital terutama warga non-pri serta juga pasar sempat tutup takut penjarahan. Rush jual sangat kuat untuk mencari valuta asing terutama US$. 2008, pasar serta Banking System walaupun ada yang terimbas krisis, masih berjalan. Keamanan cukup terkendali, bursa di suspend cuma dua hari. Cadangan devisa walaupun tidak cukup besar masih terpelihara, ekspor – impor melemah tapi masih jalan. Apabila rupiah melemah yang paling berdampak hanya kepada Pemerintah atau swasta kala mengangsur atau membayar hutangnya. Sangat beda bila sistem perbankan lumpuh. Blanket Guarantee memberi kepercayaan selain deposan juga kredit inter-bank. Dengan hanya Rp. 2 Milliar, perpindahan terjadi bank kecil, bank bermasalah ke-bank yang lebih besar, serta suatu waktu akan capital flight ke luar negeri. Tentunya Blanket–Guarantee harus diikuti pengawasan modal yang santun. Peraturan yang berlebihan akan pula mengakitbatkan pasar gelap. *) Lampiran

Page 44: 2009 Dalam Renungan

38

Apakah textile, barang-barang Cina, yang sangat murah membanjiri pasar domestik saat ini bukan dumping ? Ini harus diteliti sepenuhnya karena sudah membuat beberapa industri textile serta batik gulung tikar, perlu keberanian untuk melarang demi melindungi industri dalam negeri. Employment Creation Versus Returns

Sampai akhir 2008 fundasi ekonomi Indonesia dengan GDP growth sekitar 6% cukup baik bila dibanding growth negara yang mulai negatif seperti Singapura, HongKong. Thailand turun karena dipicu ketidakstabilan politik, keamanan, diramalkan akan dibawah 4%. Terutama pada pengusaha menengah kebawah. Serta kartu kredit yang mempunyai limit Rp. 5 juta, pembayarannya mulai macet. Persentase kemacetan sudah mencapai + 40% saat ini dari volume kredit. Ini akan menjadi total loss, karena peminjam menengah sampai kecil hampir tidak mempunyai jaminan yang layak. Sementara likuiditas di bank cukup berlimpah, kebanyakan ditempatkan di Sertifikat Bank Indonesia bunganya sudah mencapai + 13% saat ini, walaupun semula ditargetkan sekitar 6%, Pemda serta perusahaan banyak meletakkan dananya di SBI, tentunya kesemuanya menambah beban Bank Indonesia. SUN (Surat Utang Negara) dengan bunganya yang tinggi, semula 20% dikuasai asing, tapi masa krisis ini mereka menjual untuk dikonversikan dalam US$ sehingga saat ini jadi sekitar 1%. Likuiditas 2009 untuk pencapaian growth 6% sangatlah besar menurut saya minimal diatas 100 milliar dollar harus riel berputar. Apalagi kita membatasi defisit anggaran hanya sampai tiga persen PDB. Sedangkan untuk mengadakan monetary expansion (pemerintah cetak uang minjam Bank

Page 45: 2009 Dalam Renungan

39

Indonesia) sudah tidak diizinkan oleh Undang-Undang. Bersamaan memasuki pasar borrowing didunia yang kesulitan likuiditas ini terutama dalam US$, bunga kreditnya akan sangat tinggi (antara 15% s/d 20%) terlalu berat bagi developing country. World Unbalance Economy.

Angka inflasi 2008 mencapai dua digit (+ 12,5%), serta exchange rate diatas Rp. 10.000,- / US$ dollar, serta GDP growth sekitar 5% mempengaruhi penerimaan pajak, sedang non-tax revenue sangat erat hubungannya dengan nilai rupiah terhadap dollar, inflasi, serta oil lifting (naiknya produksi minyak). Beberapa tahun lewat defisit masih terkendali sekitar 1%, yang tertinggi 2007 sebesar 1,3%. Apakah batasan defisit 3% harus ditinjau agar lebih longgar ? Revenue dihadapkan pada spending (expendituce) yang membesar. Menutupnya dengan foreing borrowing saat ini cukup sulit dan mahal (16-20) %. 2009 ADB, akan memberi tambahan dana pembangunan sebesar US$ 570 juta, tapi tidak lagi dalam skema ADF (Asian Development Fund), skema murah 0,75 % pertahun jatuh tempo 32 tahun tapi OCR (Ordinary Capital Resources) sangat tinggi 40 basis point diatas LIBOR (suku antar Bank London) serta adanya ongkos komitmen (Commitment fee) jika pinjaman tidak dipakai. Sebelumnya, Dirjen Pengelolaan Utang Departemen Keuangan menegaskan, berapapun dana yang diperoleh akan menambah jumlah pinjaman luar negeri Indonesia di atas target pinjaman program dalam APBN 2009, yakni 2,8 milliar dollar AS. Pinjaman program yang telah masuk ke dalam skema APBN 2009 berasal dari Bank Dunia 1,4 milliar dollar AS, ADB 500 Juta dollar AS, JBIC (Bank untuk Kerja Sama Internasional Jepang) 500 Juta dollar AS, dan dari AFD Perancis 200 Juta dollar AS. Itu ditambah lagi

Page 46: 2009 Dalam Renungan

40

dengan pinjaman program Bank Pembangunan Islam 200 juta dollar AS. Sementara itu, untuk pinjaman ADB bagi sektor swasta, Direktur Divisi 2 Pembiayaan Infrastruktur di Departemen Operasi Sektor Swasta ADB, menjanjikan kredit dengan suku bunga yang kompetitif. Suku bunga akan ditetapkan secara tetap (fixed rate) dan dengan tenor maksimal 10 tahun. Skema ini cocok untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia yang memang membutuhkan waktu tahunan (kompas 1/12/2008). Unbalance Growth sudah lama terjadi, perusahaan multinasional Amerika dikompensasi defisitnya oleh operasinya diregional Asia. Demikian pula defisit, sudah lama” tidak seimbang”. Kishore Mahbubani dalam bukunya the New Asian Hemiphere, menyatakan kebangkitan ini tak dapat dibendung pada 2050, tiga dari adikuasa ekonomi dunia akan muncul dari Asia, China, India dan Jepang. Seharusnya Barat bisa menerima dengan lapang dada, raksasa Asia ini sebagai imbalannya akan ikut bahu membahu sebagai stakeholder mewujudkan orde dunia yang stabil. Tapi sejarah selalu mengajar kita munculnya kekuatan baru selalu disambut ketegangan dan konflik. Pertemuaan G-20, 15 November 2008 yang silam menegaskan agar krisis global ini harus ditanggulangi bersama, tak ada pihak yang perkasa dapat menyelesaikan sendiri. Disarankan pula menghindari proteksionisme, pasar bebas (free market) tetap diterima sebagai acuan dunia, juga mengharapkan semua pihak berusaha menurunkan suku bunga, sehingga dunia usaha lebih bergairah.

Page 47: 2009 Dalam Renungan

41

Sementara menunggu April yang akan datang, Presiden Barack Obama rencananya akan mengadakan pertemuan yang sama, krisis global masih ditandai likuiditas yang mengering serta diperebutkan hampir seluruh negara, penurunan economic growth makin terasa, hingga beberapa negara telah mengalami negative growth. Tak ada yang terhindar, hanya berbeda kerasnya terpaan. Dunia rata-rata mencapai growth sekitar 0,5 %. 2009 China masih bisa mentargetkan growth 7 % yang biasanya 12 %. Bagi Indonesia tanpa ekonomi cukup likuid, sangat sulit untuk kembali mencapai growth 5.5% - 6%. Pertemuan Asian 24-25 Oktober 2008 nan dihadiri juga 43 negara Eropa, belum melihat tanda krisis financial dunia berakhir. Berbagai stimulus, program bail out dari beberapa negara maju, tapi bursa- bursa dunia tetap bergejolak, Jerman serta Jepang menyatakan dirinya telah masuk resesi ditandai PHK yang merebak, juga dunia akan mencapai 7% pengangguran. Bagi kita tahun ini merupakan tahun pemilu dimulai April 2009 serta terpilihnya Presiden paling cepat Agustus / September. Sejauh mana kegiatan ekonomi tidak terganggu oleh kegiatan politik pemilu itu masih dipertanyakan, saat ini dengan banyaknya partai – partai, caleg serta capres yang sudah menyatakan niatnya, tentunya dapat diramalkan akan berdampak besar. Disamping apa yang kita miliki sekarang sebagian besar baru berupa komitmen para lender, belum realisasi. Jepang yang selama ini relatif ramah terhadap kita, saat ini dilanda resesi, apakah cadangan mereka US$ 900 milliar itu cukup untuk menjaga ekonomi sendiri. China dengan 2.000 milliar dollar cadangan telah menstimulasi US$ 500 milliar pasar untuk menggairahkan ekonomi serta akan ditingkatkan, kelihatannya bertekad akan mencapai era growth 10% ditahun 2009 ( belakangan diturunkan 7 % )

Page 48: 2009 Dalam Renungan

42

Bagaimanapun talangan semasa pemerintahan Bush yang telah disetujui oleh Kongres AS, terakhir digunakan menstimulus Citi Bank, memang financial sektor lebih diutamakan, tapi industri mobil raksasa, juga mengalami masalah, jika tidak ditalangi PHK besar-besaran akan terjadi. Presiden terpilih Barack Obama telah membayangkan tambahan dana yang akhirnya oleh kongres disetujui sebesar 787 milliar dollar. Sementara ini bagaimana kita ? Menkeu telah menyampaikan 9 upaya yang telah, sedang, dan akan dilakukan Pemerintah menghadapi krisis (paparan pada : Industrial Summit 2008) yang menarik adalah peningkatan kualitas koordinasi dengan Bank Sentral, baik secara kelembagaan maupun pemberdayaan peran dan fungsi dari Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK) serta member-dayakan peran dan fungsi “Pusat Investasi Pemerintah”. Pengertian Soverign Wealth Funds tergantung bagaimana negara menghitung apa yang dimasukkan sebagai cadangan, bagaimana dengan dana pensiunan secara nasional (National Pension Funds), secara global beberapa saat mendatang besar dana tersebut bisa mencapai US$ 10 trilliun, cukup untuk sebagai pemain yang diperhitung di global capital market. Apa yang disebut “Sovereign Wealth Funds” berbeda kebijakan penggunaannya. Negara – negara Timur Tengah kaya minyak, sadar bahwa bila minyak dikuras habis tidak ada lagi tersisa buat generasi yang akan datang. Dengan surplus dana yang telah ada ditangan, mereka investasikan surplus tersebut serasional mungkin. Adapula dana dikembangkan dalam hubungan pengaturan dana pensiun (context of Pension Arrangements of One Kind or Other), setiap pemerintah selalu mempunyai political agenda sedikit banyaknya sebagai motif investasi.

Page 49: 2009 Dalam Renungan

43

Kalau Norway telah investasikan fundsnya ke Citi Bank, apakah itu lebih bermotif politik atau ekonomi ? Bagaimana “Pusat Investasi Pemerintah” yang lebih akan diperdayakan peran dan fungsinya sebagai salah satu upaya dalam menghadapi dampak krisis, seperti telah dipaparkan Menkeu (di-investor summit 2008). Pemerintah secara offisial belum menyatakan kita dalam resesi, walaupun angka pengangguran secara nasional diatas 12 % ( diatas 35 juta ) serta PHK actual serta berpontensi meningkat karena penurunan permintaan hasil bumi kita nilai rupiah kian terpuruk terutama terhadap US$. Angka Rp.10.000/per US$ telah lama dilampaui. Seandainya Rp. 15.000/per US$ ekonomi masih tetap bernafas walaupun tersendat, tapi bila sistem perbankan terhenti ekonomi akan “mati suri” . Selayaknya keadaan “resesi” sejak saat ini secara resmi sudah kita nyatakan, tanda-tanda sudah semakin kuat walaupun GDP growth 2009 yang kita harapkan capai sekitar 4,5 % , jauh lebih baik dari negara kaya seperti Singapore yang akan negative. Tapi “Magnitude” SWF ( Sovereign Wealth Funds) cadang devisa serta dana pensiunnya jauh lebih besar dari kita. Sama dengan halnya kita masih mengharapkan cucuran hutang dari Jepang yang sudah menyatakan secara resmi memasuki resessi. *) Dipertemuan di Davos, perdana menteri Jepang mengatakan akan melepas 17 milliar dollar bantuan untuk Asia. Sovereign Wealth Funds, berbeda tindak tanduknya: negara kaya minyak seperti Timur Tengah dari laba minyak mereka invest karena mereka sadar kalau deposit minyak akan kering satu waktu. *) GNP : Amerika US$ 12,480 milliar, India : US$ 800 milliar, China : US$ 2,245 milliar, Jepang : US$ 900 milliar.

Page 50: 2009 Dalam Renungan

44

Adapula negeri memupuk cadangan valuta sebagai bagian strategi management foreign exchange, juga fund jaminan pendanaan pensiun. S.W.F mempunyai motif yang berbeda. Kita sangat tergantung kepada negara penghutang (Lender’s Country) GDP growth kita tinggi dari jabaran ekonomi kita yang kecil. Selama 25 tahun terakhir investment return dari GIC rata-rata 9,5 % pertahun, diatas inflasi dunia sekitar 5,3 % melemahnya global ekonomi sejak akhir 2007 membuat kian merebaknya proteksi (trade protectionism) juga resiko melekat adanya global inbalances

dalam ekonomi memicu berkembangnya SWF kala ini terutama ketika China meluncurkan Fundsnya tahun lewat, menimbulkan ketakutan funds tersebut akan mengganggu stabilitas geopolitik, karena tak ada jaminan dana tersebut hanya bertujuan ekonomis (returns). Sebaliknya SWF yang jumlahnya US$ 3 triliun dewasa ini telah membantu stabilitas keuangan bagi krisis keuangan global saat ini. IMF menduga SWF berkisar sekitar seper enampuluh besarnya modal pasar global (global capital market sekitar US$ 190 triliun). Stabilitas keuangan yang ditandai penyakit menahun, tidak harmonisnya keseimbangan keuangan dunia (global imbalance), Amerika dengan membeludaknya defisitnya neraca berjalan (Current Account) sementara China punya surplus besar. Inilah juga salah satu jawaban SWF makin berperan penting. Memperdayakan peran dan fungsi Pusat Investasi Pemerintah satu upaya yang harus dilakukan, merupakan arah yang benar jalan panjang nan menanjak, harus ditempuh dengan kerja keras nan cermat. Inggris minggu lalu telah menyatakan dirinya dalam krisis, Jerman beberapa bulan yang lewat. Singapura, Jepang seluruh dunia sudah dilandanya dengan dampak yang berbeda.

Page 51: 2009 Dalam Renungan

45

Dana talanganpun telah dikucurkan, tapi pasar belum kembali seperti keadaan semula. Ekonomi masih lamban walaupun talangan terus ditambah. Seakan ekonomi diselimuti kabut tebal sehingga jarak pandang hanya beberapa meter kedepan, jalur jalan serta bayangan tujuan nan dituju belum terang kelihatan. Dalam keadaan yang tidak menentu begini, banyak negara menggunakan strategi pragmatis untuk penyelamatan hari ini (meet the facts strategy) Banyak pengamat berpendapat krisis ini akan berlanjut hingga 2010 yang akan datang. Terpilihnya Presiden Barack Obama memang memberi secercah harapan tapi sementara ini ekonomi Amerika tetap melemah. Janji spending yang direncanakan meningkat sebesar 825 milliar dollar belum mengucur sepenuhnya serta tak ada jaminan tepat waktu serta akan mengenai sasaran. Kedalaman samudera resessi ini belum terduga. Apakah kita akan kembali ke depresi 1930 ? Alur ceritanya hampir sama, serta juga terapinya karena dunia sudah berkali dilanda resesi seharusnya cara menghadapinya lebih berpengalaman. Tapi dampak krisis global kali ini, sangatlah fantastis. Dekade terakhir ini kelihatannya peranan kontrol terabaikan, perusahan raksasa multinasional lebih fokus expansasi, hingga monotering control tak bisa mendeteksi sepenuhnya adanya penyimpangan. Risk management akurasinya rendah. Busa cepat menggelembung, pemegang saham baru sadar setelah berlaku lama, laporan yang mereka terima tidak lengkap menggambarkan kenyataan sebenarnya. Untuk membenahi tata kelola penataan ”sub prime rate housing” yang menjadi biang pemicu utama krisis ini diperlukan pekerjaan besar membutuhkan team dan waktu yang cukup lama, agar layak menjadi laporan bagi lembaga perbankan dalam rangka penyelesaian masalah ini.

Page 52: 2009 Dalam Renungan

46

Dana talangan (bailing fund) tidak akan mengenai sasaran tanpa informasi yang profesional. Dilain pihak bila terlalu lama krisis ini berlanjut akan banyak korban dan keadaan semakin parah. Secara psikologis akan timbulnya kepanikan yang berkepanjangan. Hendaknya kita tetap punya rasa optimis, Pemerintah dewasa ini mestinya sudah lebih berpengalaman menghadapi kesemerawutan ini. George Soros beranggapan krisis kali ini lebih parah dari Depresi Ekonomi Dunia 1930. Dalam kamus Mandarin krisis selain makna ”Bahaya” (danger) tapi juga ”Kesempatan” (Opportunity) Seorang peramal fensui Singapura, memaparkan ditahun kerbau 2009 ini, real estate serta dagang tidaklah suram serta saham akan bergerak setelah pertengahan tahun ini. Dengan turunnya BBM seharusnya berdampak positif setidaknya bagi anggaran PLN, serta industri. Bila HSBC (Hongkong Shanghai Bangking Coperation) mengambil alih Bank Ekonomi saat krisis ini tentunya melihat masih ada potensi jangka pendek maupun panjang, mereka sudah berada disini 125 tahun. Yang lebih dipertanyakan apakah konsentarasi jajaran Pemerintah terganggu menghadapi pemilu ini. Diterpa krisis, ternyata UKM (Usaha Kecil Menengah) lebih militan, laksana orkes simponi, walau tanpa pengarahan konduktor sekalipun masih tetap lanjut. Bangsa ini cukup kreatif, terutama kita harus bangga. Tradisi yang beragam dan kaya ini serta permainya nusantara senantiasa, memberi kita inspirasi. Kelebihan Eropa dibanding Amerinka adalah keragamannya. Mari kita bangga jadi bangsa Indonesia, beraneka tapi satu. Berbagai cobaan selama ini tidaklah membuat kita surut untuk tetap tegar mencintainya,

Page 53: 2009 Dalam Renungan

47

--------------- rusuk, pelipis, selangka, belikat menonjol kotor,/ dengkul goyah terseok, / sebut malapetaka semaumu, / kucicipi semua sudah./ Namun ..../ Segemingpun cintaku tak berobah, / Tak berpaling ..... /

28- 11- 2008 Astar Siregar Puisi Pamflet Cinta Kutulis issu-issu ini walau tersendat-sendat. Kala ini tiap hari keadaan cepat berubah, bertambah susah. Pengangguran marak, rakyat miskin membludak. Terapi mujarab belum ditemukan, walau dari para penerima nobel ekonomi. Kelihatannya krisis ini akan berlanjut lebih parah dari depressi 1930, apabila dunia tidak bersatu menanggulanginya. Krisis telah melanda dunia tanpa mengenal blok. Apakah G-20 sudah cukup ?

Page 54: 2009 Dalam Renungan

48

*) Lampiran

Upaya yang Telah, Sedang, dan Akan Dilakukan Pemerintah dalam Menghadapi Dampak Krisis *)

1. Memelihara sustainabilitas fiskal 2. Melakukan percepatan pencairan anggaran sehingga

likuiditas di pasar rupiah bisa lebih longgar. 3. Bekerjasama dengan Bank Indonesia melakukan beli

balik (buy back) SUN. 4. Mencermati dengan seksama kondisi pasar domestik

(saham, obligasi korporasi, dan reksadana). 5. Memberdayakan peran dan fungsi Pusat Investasi

Pemerintah. 6. Meningkatkan kualitas koordinasi dengan Bank Sentral,

baik secara kelembagaan maupun pemberdayaan peran dan fungsi dari Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK).

7. Membangun komunikasi yang sinergi dan efektif dengan lembaga – lembaga lainnya, baik di tingkat eksekutif, legislatif, maupun yudikatif

8. Membangun komunikasi yang dinamis dengan pelaku pasar / bisnis.

9. Memdorong meningkatnya peran Lembaga Keuangan Internasional dalam membantu penyelesaian krisis keuangan global saat ini.

Page 55: 2009 Dalam Renungan

49

CAPRES BALIHO 2009

Sekitar 90 ribu peserta konvensi nasional Partai Demokrat Amerika, histeris melampiaskan endapan kegalauan mereka, di kala mengikuti pidato Barack Obama kala menerima pencalonannya (28/8/2008). “Standing Ovation” , tepukan penghargaan riuh berkali-kali , selama berlangsung sekitar 45 menit. Rindu aku mengelukan capres seperti itu di 2009 nanti. Tokoh yang diharapkan dapat memandu kita keluar dari keterpurukan ini, baik secara ekonomis maupun moral. Akan punyakah kita ? Telah bermunculan capres diusung 38 partai peserta pemilu, memenuhi seluruh media. Program - visinya, belum terperinci, baru sejauh wacana janji. Empat setengah dekade silam, Martin Luther King pada hari yang sama, telah memaparkan mimpinya di depan ratusan ribu masyarakat Amerika, hitam dan putih di Washington D.C. Kala secara aklamasi konvensi Demokrat menetapkan pilihannya, tidak berdasarkan warna kulit tapi visi yang di usung, mimpi pendeta Martin Luther King, itu terwujud. Barack serta isterinya Michelle adalah alumni, Harvard Law School, sekolah hukum terbaik di Amerika. Pintu “Wall-Street” terbuka lebar dengan kompensasi menarik , tapi Obama kembali ke Chicago, memberi bantuan hukum bagi golongan bawah, serta memberi kuliah di Universitas Chicago yang “most competitive itu”. Dia merangkak dari bawah, untuk mengenal liku kemiskinan. Akhirnya secara mayoritas masyarakat demokrat Ilinois, mengutus beliau sebagai “Senator” di Washington D.C.

Page 56: 2009 Dalam Renungan

50

Menurut “Nielsen Media Research” pidato di hari Kamis itu, disaksikan lebih 40 juta pemirsa di seluruh dunia, mengalahkan “Olimpiade Beijing”. Usungannya mengenai “perubahan“ serta “Kesatuan” sangat inspiratif. Ternyata batas negara hanya dipisah administrasi, secara komunikasi dunia sudah menyatu. Kala Munir terkapar di perut Garuda spontan dunia meradang bereaksi. Dewasa ini permasalahan kian canggih, kompetisi semakin tajam, penguasaan teknologilah pemenang. Kesatria berkuda, jendral bertengger mengkomando diatas tank baja telah ditelan silam, kini roket berlaga roket, perang bintang telah pun digladi - resikkan. Berkali saya mengusap air mata, di depan siaran “CNN” di pagi itu. Kapan kita memiliki presiden bukan penguasa, tapi negarawan nan sejak hari pertamanya berpegang “Konstitusi“ ? Mengangkat harkat warga dengan meningkatkan kesempatan kerja, bukan berorientasi membangun perusahaan raksasa, konglomerasi dalam ukuran majalah “ Fortune 500 ”. --------------------- Kesemerawutan ini meruah kejalanan / sirene pejabat menyenggak paksa / Macet total terkuak seketika/ “ Ayo minggir, paduka kan melintas “! / Wajah kuyu nyesaki bis kota / Hirau kapan tiba dirumah /. ------------------- Sepenggal puisi Astar Siregar “ Semerawut ” dalam kumpulan “Kala Puisi Tak Lagi Dibaca”

Page 57: 2009 Dalam Renungan

51

Semoga di pemilu nanti muncul “Gembala” bukan “Paduka Penguasa”. Bila Amerika punya tokoh seperti “Abraham Lincoln” pemersatu perang saudara atau “Franklin Rosevelt” gembala yang menuntun negeri melintasi “Resessi” ganas 1930-an. Kita punya tokoh “Proklamator” yang sangat kita “hargai“, apakah sekaligus panutan pula ? Sejarah negeri sebenarnya ramai dengan “Keteladanan”, “Primus Enterparis” (manusia yang disanjung di hormati karena keteladan- annya). Mereka umumnya “Un authorized leader” pemimpin tanpa “ SK “, seperti H.O.S. Cokroaminoto, H.A. Salim, I.Y. Kasimo, M. Syafei (Engku guru dari Kayu Tanam) dan lainnya. Marilah kita bacakan sejarah yang benar kepada putera puteri kita, sehingga mereka bangga akan pengabdian tulus pendahulu mereka serta menjadikan tokoh panutan mereka pula. Selama sejarah belum ditulis tanpa amarah, masih tersobek sobek, kita tidak akan punya rujukan yang benar. Di altar sejarah seyogianya semua dimunculkan jujur terbuka. Betapapun keladnya masa lalu harus diungkapkan. Kala Sukarno mematut-matut diri menjadi presiden seumur hidup, demokrasi kehilangan pilar utamanya. Hingga kini Suharto kehilangan “Supersemar” yang asli, apakah budaya yang berbiak berkembang selama itu penuh kepalsuan ? Kita tetap bertanya siapa pencetus gagasan “serangan ke Yogya“ ? Apakah generasi sekarang kehilangan panutan ? Budaya “Cespleng” tak sabar berkonsitusi, mengambil jalan pintas, semua bisa diatur , kebudayaan yang telah bertahun kita amalkan.

Page 58: 2009 Dalam Renungan

52

Satu ketika isteri saya menerima tawaran gelar ke-sarjanaan dari lembaga pendidikan yang kian dicari alamatnya makin tak ketemu, dicari kejelasan bertambah tak jelas, tentunya dengan mengharapkan imbalan. Serta ada pula “Lembaga Pendidikan” resmi, mengakomodasi dengan penuh kemudahan, segalanya bisa diatur untuk mencapainya gelar itu. Dunia hanya mengenal sesuatu yang “ asli “diperdapat dengan ketekunan, melalui pentahapan, kerja keras. Kepalsuan telah merasuki gerak kehidupan kita, mulai hal benda sederhana hingga yang prinsip. Pasar kita penuh dengan barang bajakan, kita cukup terampil untuk itu, hingga sulit membedakan yang asli dan palsu. Affandi, Hendra, sudah lama berpulang, pemalsuan karya mereka kian canggih, hampir seperti aslinya, sulit dibedakan. Gelar kesarjanaan yang marak serta digandrungi para politisi, adalah hal biasa dalam kehidupan sehari-hari mereka, bila tiba-tiba mereka mencantumkan “embel-embel” kesarjanaan di depan atau di belakang namanya. Gelar kebangsawananpun masih terus dihadiahkan oleh “dynasti” yang sebetulnya telah punah, tapi masih didambakan, pejabat hingga pengusaha. Sejarah kita masih berbau legenda, semestinya lembaran sejarah selalu dibalik kearah yang baru. Kala isteri kembali dari pengajian dengan beberapa botol air aqua yang katanya sudah didoakan, saya juga tanpa bereaksi ikut meminumnya demi tenggang rasa, menjaga “equilibrium”, keseimbangan agar jangan terusik. Kita acapkali tidak menyuarakan “ kebenaran ” karena rasa ke-engganan. Kesungkanan ini membuat “kepalsuan” marak berbiak di negeri ini, hampir disegenap aspek kehidupan.

Page 59: 2009 Dalam Renungan

53

Kita tidak akan bereaksi dikala para selebriti berebut kursi caleg dan seterusnya. Apakah mereka memenuhi syarat memegang tanggung jawab sebesar itu kelak, kita hampir tak mempertanyakan, sementara partai politik berlomba menjaring, menjagoi mereka. Banyak putera pejabat yang masa mudanya “so and so” (below average) langsung dipercaya sebagai anggota legislatif didukung partai yang besar. Sementara banyak pemuda Indonesia yang lebih pantas tapi tidak punya akses dengan partai tidak diberi kesempatan. Negara ini sudah lama terstruktur, pintu hanya dibuka kalau seseorang tercatat dalam struktur itu. Betapapun berbakat dan tingginya “kwalifikasi” seseorang, bila tak lewat struktur kepartaian dikuasai sekelompok “elit” pula, akan terlupakan. Saya meramalkan Pemilu 2009 tak akan melahirkan “Negarawan“ yang dielukan. Kita akan ketemu yang “itu itu jua” ( dia lagi , dia lagi), kali ini membopong pula, anak, puteri, cucu dstnya. Obsessi mereka adalah pelanggengan kekuasaan dinasti. “ Apa lagi yang mereka akan obral dan lepaskan lagi “ ? Dimana rasa “nasionalisme“ bila kita lebih utamakan negeri lain, sementara anak negeri antri. Pemerintah tak litak-litaknya melepas BUMN , bukan berusaha menyehatkannya agar dapat menambah lowongan kerja. Argumentasi hanya akan mempertahankan segelintir yang besar [( karena berkontribusi + 70% “ kue “ (pie) bagi penerimaan Negara]. Tidakkah tetangga kita “ membuka ladang durian” oleh BUMN, orientasi utamanya bukan hanya “ to create pie ” tapi “ to create employment “ Kesempatan kerjalah membuat warga berharkat, itulah yang utama.

Page 60: 2009 Dalam Renungan

54

Pemilu 2009, ajang coba-coba Bila ke 38 partai peserta Pemilu 2009, menjual program serta visi yang berbeda, tentunya dibutuhkan waktu serta ketekunan untuk mencernanya satu persatu. Kecenderungannya memang hampir sama, lalu kita bertanya mengapa harus membentuk wadah partai sebanyak itu ? Dari azas demokrasi hal itu sah-sah saja. Tapi tidakkah lebih effisien yang bernada sama bergabung saja ? Sejarah Pemilu 2004 terulang kembali , malah sudah jadi “mode”, akankah membudaya ? Lepas dari kualifikasinya putera, puteri, cucu dinasti yang berkuasa juga bermunculan para selebriti. “Jangan tanyakan apakah mereka sudah mengukur diri, untuk tanggung jawab itu” ? Generasi muda kita yang berbobot lulusan universitas terbaik di dalam maupun di luar negeri, profesional di perusahaan kaliber dunia, berkarya di lembaga international, professor dan seterusnya, tapi di negeri ini tak ada pintu pengabdian terbuka bagi bukan politisi, sementara di luar mereka diperebutkan. Ajang kampanye jadi arena capres saling mencerca, muntahkan sindiran murahan. Hidup hendaknya lebih mengutamakan kualitas, itulah yang kita lupakan selama ini. Kalaulah begini naga-naganya masih lah negeri di keterpurukan. Untuk itulah hatiku galau……. Catatan Kaki : Baliho : Publikasi yang berlebihan ukurannya agar menarik perhatian masyarakat (biasanya gambar besar ditempat ramai)

Page 61: 2009 Dalam Renungan

55

Appendiks

- Pembangkit PLTN sebagai alternatif

- Suspensi dan Nasionalisme

- Meet the Facts Strategy

- Nasionalisme dan Krisis

Page 62: 2009 Dalam Renungan

56

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR (PLTN) SEBAGAI ALTERNATIF

Kecelakaan reaktor pembangkit nuklir Chernobyl di Ukraina di 1986 sangatlah merusak pamor, penggunaan nuklir untuk membangkit listrik. Pemerintah dan para bankir, menghindar untuk menyentuhnya sejak itu tapi Perancis sedikitpun tak kehilangan antusiasmenya. Tidak kurang, tiga perempat listriknya dewasa ini, dibangkitkan oleh tenaga nuklir. Di Basel, kota kecil yang tak begitu jauh dari Zurich dengan bantuan konsultan nuklir, saya meninjau pembangkit nuklir ukuran kecil, milik pemerintah lokal. Di sore itu langit bersih, anak-anak main bola di lapangan desa yang jaraknya hanya satu, dua kilo dari pembangkit. Tak ada sedikitpun rasa seram berada di bawah cerobong tinggi yang mengepulkan asap seputih kapas. Saya dapat penjelasan, mengenai sistem pengamanan sangatlah tinggi berlapis, serta limbah air pendingin yang memanas dialirkan kepeternakan, sangat membantu terutama musim dingin. Tahun itu pembangkit nuklir Guandong kapasitas 1500 MW sedang dalam proses pembangunan. Tarif listrik di Hongkong diturunkan kala pembangkit mulai beroperasi. Setelah dua dekade, sejak malapetaka Chernobyl, tahun ini hanya 30% dari masyarakat Inggris yang menolak nuklir (tiga tahun lalu jumlahnya 60%) Masyarakat Amerika, hasil jajak pendapat Maret menujukkan 50% penduduknya menyetujui pembangkit nuklir, naik dari 44% di tahun 2001. Australia yang memiliki banyak uranium dan selama ini tanpa PLTN menyatakan, pembangunan reaktor pada masa akan datang, tidak terhindarkan.

Page 63: 2009 Dalam Renungan

57

Kebangkitan kembali Pemanasan global yang terus meningkat, serta harga minyak dan gas yang melambung, dibumbui geo-politik yang kian tidak terkendali, membuat teknologi ini dilirik kembali. Desain yang lebih sederhana, mempermudah perawatan dan perbaikan, sekaligus menurunkan biaya jangka perawatan mesin yang kian pendek, meningkatkan waktu operasi hingga 90%, yang pada 1970-an hanya 50%. Teknologi penyelamatan mutakhir dalam keadaan darurat, reaktor dapat mati tanpa bantuan manusia (new passive safety) Pengalaman mencatat pada 1979 pembangkit ” three mile Island” di Pennsylvania memuai. Hal ini disebabkan panas tinggi (overheated) kemudian malapetaka terjadi pada reaktor Chernobyl 1986. Namun desain yang paling mutakhir justru lebih sederhana pengoperasiannya dan lebih aman. Mengenai limbah radio aktif, salah satu pemikiran mutakhir di Amerika, menyebutkan porsi terbesar limbah tersebut di-isolasikan setelah dikumpulkan kemudian dibakar dalam reaktor kecepatan tinggi (fast reactor). Anggaran Besar, Rawan Penundaan Modal awal yang cukup besar, tapi biaya rata-rata per-kwh yang sangat rendah. ( +1,7 sen dollar AS) sebaliknya dengan pembangkit minyak dan gas modal awal relatif rendah. Namun biaya per-kwh-nya yang tiga kali lebih tinggi ( + 5 sen dollar AS) kesemuanya merupakan harga rata-rata pemasok besar di Amerika tahun 2005. Pembangkit Watts Bar di Tennesse, membutuhkan 23 tahun masa penyelesaiannya serta memakan biaya 6,9 miliar dollar AS. Pembangkit itu beroperasi pada 1996. Pembangkit Shoreham, di New York karena oposisi penolakan dari masyarakat sekitar tidak

Page 64: 2009 Dalam Renungan

58

diizinkan beroperasi, secara komersial. Setelah 21 tahun sejak masa pembangunan, biaya membengkak dari 70 juta dollar AS menjadi 6 miliar dollar AS ketika didekomissioning tahun 1994. Untuk menutupi pembengkakan, perusahaan diizinkan untuk membebankan melalui tarif kepada konsumen, karena life time pembangkit ini cukup lama, maka dengan penghapusan yang panjang itu, membuat biaya per kwh nuklir, masih kompetitif. Margin PLTN sangat menarik, dibanding pembangkit lainnya. Harga minyak dan gas berfluktuasi sangat tinggi, walau harga uranium serta biaya pengayaan (enrichment) bahan bakar mengalami kenaikan juga tapi tetap biaya per kwh PLTN tetap lebih rendah dari pembangkit lainnya. Pembangkit batu bara merupakan investasi yang aman, tapi dengan emisi gas yang tinggi, sangat polutif meningkatkan pemanasan global. Komisi NCR (Nuclear Regulatory Commision), telah memberi kemudahan, untuk membantu memperpendek jangka waktu pembangunan pembangkit listrik nuklir di Amerika. Apklikasi setiap waktu, kian meningkat dari investor yang berminat, serta kecenderungan akan kian meningkat dari tahun ke tahun yang akan datang. Direncanakan cukup 4 (empat) tahun untuk sertifikasi reaktor baru. Resiko kecelakaan, dengan kemajuan desain dan teknologi, semakin dapat dikurangi. Resiko politiklah, yang lebih sulit diramalkan serta peningkatan teroris, sangat mencemaskan. Komitmen bersama antara : pemerintah, rakyat, pihak industri harus dibina sejak semula. Hal ini hanya mungkin dicapai, kalau kita semua yakin, bahwa teknologi nuklir ini. BERSIH, MURAH dan AMAN. Alternatif Lain Perambatan hutan, pencemaran sungai, kemarau panjang dan kering di pemanasan global ini, mengakibatkan permukaan waduk menurun. Di beberapa daerah, potensi PLTA skala kecil, masih

Page 65: 2009 Dalam Renungan

59

banyak. Cuma secara ekonomis saat ini, masih kurang menguntungkan. Potensi PLTA yang cukup besar (+ 35.000 MW), sungai Memberamo dilembah Memberamo, Papua. Berhulu sungai Taritatu, di daerah ketinggian (+ 1.000 m) di Kabupaten Jayapura serta dari sungai Tariku, di daerah ketinggian (+ 1.500 m) Kabupaten Paniai. Aliran Memberamo terdiri dari jeram-jeram yang secara bertahap dapat dibendung, untuk pembangkit listrik. Karena jauh dari daerah padat penduduk, masalah transmisi menjadi kendala utama. PLTA Bakun di Serawak Malaysia, membutuhkan kabel laut + 2.250 mil laut dari Malaysia Timur ke Johor Baru. Pembangunan PLTA di Indonesia, selain membutuhkan initial capital (modal utama) yang cukup besar, juga tingkat kerumitan yang cukup tinggi. Perawatan lingkungan sekitar, diperlukan kerjasama yang baik, terutama Departemen Kehutanan dan Pemda. Dari sudut ekologi, adakalanya pembangunan PLTA mempunyai dampak seperti penurunan permukaan danau. Sementara itu, alternatif lain seperti solar energy (penggunaan tenaga surya), mengalami kendala karena masih tingginya biaya teknologi (cel-cel). Pembangkit ”Tenaga Angin” (Wind-Power) membutuhkan kecepatan dan durasi minimum. India sudah mempunyai peta lokasi, sehingga pemanfaatan tenaga angin, cukup maju walaupun belum seperti negara Skandinavia. Pemanfaatan gambut Kalimantan memang memiliki area yang cukup luas. Skandinavia juga telah memanfaatkan potensi ini.

Page 66: 2009 Dalam Renungan

60

Pengalaman kita dengan proyek panas bumi, Gunung Salak, Lahendong hingga Sarulla di Tapanuli membutuhkan waktu yang cukup lama. Potensi kita tidak sebesar New Zealand, dana untuk proyek geothermal agak sulit walaupun negara maju seperti Italia dan Amerika memiliki teknologinya. Jadi, sebaiknya sebelum menolak PLTN, kenal, pelajari untung ruginya lebih dahulu, selanjutnya baru kita putuskan haram tidaknya.

Page 67: 2009 Dalam Renungan

61

SUSPENSI DAN NASIONALISME

Setelah bursa di suspend (ditutup), paga tanggal 13 Oktober 2008 dengan dipimpin Wapres, Menkeu bersama beberapa menteri melakukan rapat terbatas di kediaman Wapres jalan Diponegoro. Kemarin BEJ kembali dibuka, saham – saham kelompok Bakrie masih di suspensi, karena beberapa hari terakhir saham-saham tersebut terjungkal sangat dalam. Menteri Keuangan dalam rapat tersebut meminta agar saham-saham Bakrie, segera diperdagangkan kembali. Reaksi bermunculan : Bermacam reaksipun segera merebak, pihak yang merasa saham Bakrie sebagai perusahaan swasta “nasional bumi putera” akan terjungkal kian merosot, apabila perdagangannya tidak dihentikan saat itu. Atas keberatan ini kita harus merujuk kembali kepada aturan (rules) dari BEJ yang berlaku tentunya sesuai pula dengan tardisi pasar modal yang bermartabat. Banyak hal harus dipertanyakan, mengenai ke-istimewaan “Bakrie” untuk dikecualikan tidak di ‘suspend” saat ini. Apapun yang diputuskan, citra BEJ sebagai pasar terbuka yang melayani setiap pesertanya tanpa diskriminatif (pilih kasih), hendaknya issue “nasionalisme bumi putera” jangan dibiakkan. Pemerintah serta penguasa bursa sangat ditantang agar bijaksana menghadapi kasus ini. Kepercayaan masyarakat peserta di bursalah yang harus paling diutamakan bukan maunya pihak tertentu harus diikuti oleh “mandor” pasar, ketua bursa. Bursa adalah ‘wajah’ kita, mari jaga citranya. Nasionalisme ? Nasionalisme adalah keberpihakan kita pada negeri seutuhnya bukan “sekelompok orang”. Nasionalisme harus dilandasi rasa “adil” bagi seluruh, untuk itu “Founding Father” kita, mewarisi kita dengan “Konstitusi” agar kita amalkan dalam kehidupan kita

Page 68: 2009 Dalam Renungan

62

berbangsa bernegara. Pencabaran selanjutnya dalam bentuk undang-undang, peraturan, serta seterusnya. Kesejahteraan adalah untuk seluruh rakyat Indonesia bukan sekelompok. Pemerintah bukan “penguasa” dalam arti sempit, tapi “pengayom” seluruh rakyat, baik miskin maupun kaya, jangan ada perlakuan berbeda. Untuk itulah kita amalkan demokrasi dengan kelengkapannya, Pancasila adalah falsafah yang menuntun kita untuk bijaksana. Sejak almarhum Deng Xiaoping menyatakan “yang terpenting bukan warna kucing, tetapi keterampilannya menangkap tikus”. Negara yang beraliran “Marxis” berobah sepak terjangnya dalam ekonomi. Peranan ”pasar” digalakkan, berobah total dari ketertutupan menjadi sangat terbuka, sehingga batasan ideology dengan kenyataan jadi sangat ”kabur”. Kita hampir tidak bisa memilah ”pasar bebas” dengan pasar mereka. Begitu tingginya aliran investasi mengalir tanpa ada keraguan baik dari negara yang sangat menganut faham ”pasar bebas” seperti Amerika dan Eropa. ” Marxis – Capitalist” sudah lahir, cadangan devisanya 1,9 trilliun US dollar, serta berinvestasi dimana – mana, termasuk di pasar bebas Amerika. Diperkirakan sekitar 1,3 trilliun US dollar, investasi mereka di luar, membuat mereka tidak serius mengutak-ngatik keberadaan ”US dollar”, sebagai ”International Money” (walaupun ekonomi Amerika bermasalah, tapi rupiah kita, serta termasuk beberap mata uang lain, melemah terhadap US dollar). Hingga saat ini, belum kelihatan ada mata uang seperti ; Euro, Yen, Yuan, dan lain-lain yang dapat mengganti peran dollar Amerika sebagai mata uang dunia (International Money). Apapun kita katakan itulah kenyataannya. Boleh saja kita mendiskusi ”pasar bebas” dengan ”pasar terpimpin”. Kenyatakan perbedaan itu kian kabur kalau kita

Page 69: 2009 Dalam Renungan

63

tiba di pasar, apalagi dengan begitu menyatunya dunia. Prof. Paul Krugman menerima hadiah nobel dalam ekonomi tahun ini, atas thesis dalam paper ilmiahnya berpuluh tahun lalu yang telah banyak menginspirasi para ahli ekonomi dalam eloborasi penelitian selanjutnya. Nyatanya pemikiran ahli ekonomi ”comperative advantages”, Ricardo yang ditulis abad lalu gaungnya masih mengelana hingga kini. Sumber : Surat Kabar Rakyat Merdeka Tanggal 14 Oktober 2008 Kepala Biro Humas Depkeu Syamsuar Said dalam penjelasan tertulis redaksi Rakyat Merdeka menyatakan tidak pernah mengatakan Menteri Keuangan pada rapat Wapres Senin 13 Oktober itu, ngotot mengusulkan agar saham-saham Bakrie segera diperdagangkan.

Page 70: 2009 Dalam Renungan

64

MEET THE FACTS STRATEGY Peranan waktu sangat menentukan dalam menghadapi krisis seperti kala ini. Masaalah menghendaki penanganan segera. Penundaan jangka pendek, jangka menengah apalagi panjang, sangat tidak layak. Faktor ketidak-pastian yang bertempo tinggi menjadi kendala utama. Immediate action Sepuluh langkah pemerintah yang diumumkan SBY (28/10) 1) sebagai paket stabilitas system keuangan dan perekonomian nasional masih akan disusul rencana darurat. Pemerintah sudah mengantisipasi situasi yang sangat cepat berubah dalam masa krisis ini. Kelihatannya pemerintah masih belum sadar, betapa mendesaknya waktu sehingga “10 instruksi” Presiden tersebut masih bernuansa solusi “jangka pendek”, cendrung “jangka menengah”. Padahal yang kita hadapi tantangan “Short term capital account” “Capital Control” yang seperti diajukan ekonom DR. Imam Sugema atau “Kontrol Devisa Terbatas” yang dikemukakan DR. Dradjad Wibowo merupakan “therapy cepat” yang dapat segera diterapkan. Pengawasan jumlah serta keizinan per-transaksi devisa, kewajiban pemain asing di bursa menahan (expatriasi) dananya berada disini dalam waktu tertentu, demikian pula keuntungannya. Juga pelarangan bagi eksportir menahan hasil devisanya di luar negeri. Capital contral devisa ini telah lumrah diterapkan oleh banyak negara, foreign exchange control ini sangat bersifat mendesak, kita bisa kebobolan apabila menunda, capital flight jangan sampai marak. Apalagi pemerintah hanya menjamin (guarantee) deposit hingga Rp. 2 milyar sedangkan Singapore, Hongkong, Malaysia, tidak terbatas baik

Page 71: 2009 Dalam Renungan

65

terhadap bank lokal maupun asing. Mari kita kembangkan mekanisme pengawasan ini dengan cara yang elegan tapi efektif. How big, how deep, how long ? Krisis keuangan global yang semula dipicu oleh sub prime mortgage (hipotik perumahan) di Amerika, telah merambat keseluruh penjuru dunia. Tak ada yang terhindar dampaknya, walaupun berbeda dari satu negara kenegara lain, kawasan ke kawasan. Tapi pada jangka panjang apabila krisis ini berlarut-larut, tentunya sudah dapat diantisipasi akan kian dalam dan parah. Bursa Wall-Street yang sering menjadi acuan, masih bergejolak. Dana talangan (bail out) telah dipersiapkan oleh hampir semua negara, serta jumlahnya cukup besar tapi ternyata optimisme bursa tidak langsung terangsang serta merta, walau telah disalurkan (didisburse) melalui perbankan, tapi pasar tidak responsive bergairah, akibatnya banyak negara yang meningkatkan komitmennya jumlah dana talangan tersebut. Peranan waktu sangatlah penting dalam mengatasi krisis, bila berlarut kian lama, krisis akan kian merebak lebih memperparah sektor ekonomi lainnya. Jangan sampai monetary dan fiscal policy tak jalan, apalagi banking system harus dijaga supaya tetap berfungsi. Bagi negara ketiga (developing) yang fundamental ekonomi belum mapan, dampak ini dipengaruhi pula faktor eksternal lainnya, yang non ekonomis. Dampak kenaikan bursa Wall Street tidak selalu diikuti kenaikan BEJ, ada kalanya penurunan harga US$, rupiah kita malah ikut melemah. ”Cadangan Devisa” kita yang terbatas juga salah satu penyebab. Kita tidak dapat mengadakan setiap saat operasi pasar demi mengstabilkan harga rupiah. Thailand ketika menghadapi resessi

Page 72: 2009 Dalam Renungan

66

ekonomi nan melanda terutama wawasan Asia pada beberapa tahun yang lewat, telah menghisap US$ 35 milliar cadangan mereka dalam waktu beberapa bulan. Dapat dibayangkan apabila kita mengorbankan cadangan kita demi rupiah, untuk krisis yang belum dapat diramal berhenti, karena keadaan keterpurukan belum mencapai ”dasar” (bottom rock) masih ada saja timbul lembaga keuangan perbankan yang mengalami masalah. Multinasional seperti, General Electric, Lo’real dllnya juga lemah menghadapi keterpurukan ini, apalagi belum dapat diramalkan sampai kapan secara pasti.Potensi kebangkrutan masih ada, usaha besar, menengah, kecil dimana-mana illiquid dan insolvency masih menghantui iklim usaha. THESIS RECOVERY Secara antisipatif, krisis yang mendunia (global) seperti kali ini, membutuhkan waktu minimum lebih satu tahun. Berapa pengamat meramalkan lebih 2 tahun itupun apabila sistim perbankan masih berfungsi. Depressi 1929 – 1930, juga kira-kira membutuhkan rentang waktu itu serta dalam sejarah ekonomi waktu ini cukup pendek, situasi pasar pada waktu belum sekompleks sekarang. Pengalaman krisis lokal, seperti resesi Asia, hanya Korea Selatan serta Thailand yang membutuhkan waktu bulanan, tapi bagi Indonesia dampaknya lebih lama. Krisis kali ini ditandai pula tipisnya likuiditas dunia, terutama US$ sebagai ”International Money” (nilai tukar dunia) walaupun sudah lama sejak pemerintahan Nixon, tidak lagi menganut ”Gold Standard” (Bretton Wood Concensus 1950-an) tapi tetap diburu. Sampai saat ini belum ada currency lainnya seperti Euro, Yen dan seterusnya yang dapat mengganti peranan itu.

Page 73: 2009 Dalam Renungan

67

Perancis yang sejak dekade yang lewat menggugat hal ini, oleh Presiden Sarkozi beberapa waktu berselang diangkat kembali. Selama dunia hingga pelosok-pelosoknya masih menerima US$ serta mempercayainya tanpa mempertanyakan apa ”Backing”nya, kedudukan US$ sebagai mata uang dunia masih diburu, mendominasi transaksi keuangan. Saat seperti sekarang, dollar kembali dihisap induknya untuk pelunasan angsuran hutang serta transaksi impor atau untuk hal yang tak teduga (contingency). Kelangkaan dollar inilah satu jawaban walau Wall-Street serta ekonomi AS terpuruk rupiah masih melemah. Tentunya mata uang negara kaya yang fundasi ekonomi kuat seperti Timur tengah, kurang berfluktuasi, tapi bertahan berapa lama, bila krisis ini berkepanjangan. Gelombang krisis bermula agak ringan terhadap Indonesia, tapi kian hari bertambah terasa selain bursa juga rupiah kian melemah sudah berhari nilainya diatas Rp.10.000,- malah pernah mendekati Rp.12.000 per dollar. Selain kecenderungan melemahnya rupiah, ISHG, BEJ juga melorot secara umum. Pasar domestik mengharapkan penurunan suku bunga seperti yang berkali dilakukan FED Amerika, serta Bank Sentral lainnya. Apakah BI sanggup dapat menanggung bebannya ? Dilain pihak suku bunga tinggi yang berlaku sekarang membuat gerah pasar untuk bergairah. Absorbsi pasar kredit perbankan melemah. Kapan kita picking – up ? Krisis keuangan global yang terjadi bermula di Amerika, negeri itu akan lebih dahulu pulih dari krisis ini. Banyak faktor penyebab, penurunan suku bunga yang berlanjut pada satu titik akan menggairah pasar. Dana talangan milliar dollar telah disetujui kongres segera di disburse segera melalui perbankan. Incentives ditingkatkan melalui berbagai kebijaksanaan termasuk perpajakan, dijanjikan akan terus.

Page 74: 2009 Dalam Renungan

68

Dunia juga fokus terhadap pemulihan Amerika sehatnya ekonomi-keuangan adi kuasa tersebut, taklah bisa dibayangkan, ekonomi global bergerak bila krisis masih melilit ekonomi Amerika. Jepang, Cina, Pasar bersama Eropa, juga Pasar Asia masih menggantungkan ekspor kebenua itu termasuk energi Timur Tengah (+30% minyak dunia di konsumsi USA). Rentang waktu (time gap) dibutuhkan pada pemulihan ekonomi untuk bergerak kembali ketingkat semula, geliat pasar bertahap sampai permintaan bahan mentah hasil tambang kita kembali ketingkat sebelum krisis. Semula krisis ini lembut membelai kita di negeri ini kemudian mulai membadai kian lama akan lebih keras. Gerbong kita paling belakang walaupun lokomotip ekonomi telah berdesah tapi tarikannya terasa butuh ekstra waktu untuk sampai disini seperti waktu menghadapi ressesi yang silam. Sepuluh langkah pemerintah tetap dilaksanakan, tapi penerapan “Control Capital“ atau “Control Devisa“ hendaknya segerakan, karena kita bermain dengan waktu serta kita tidak pasti apalagi masalah baru, kan datang, krisis global ini masih penuh ketidak pastian (uncertainity ) Terpaan susulan ( sebuah prediksi ) “Tak akan ada badai seribu tahun” toreh Chairil dalam puisinya. Badai ”krisis” sedang menerpa keuangan dunia ekonomi berada diambang ressesi dibuatnya. Krisis dan kita Tidak seperti Eropa, Australia, Singapura terkontaminasi langsung subprime mortgage. Indonesia secara tidak langsung , tapi tetap merasakan dampaknya.

Page 75: 2009 Dalam Renungan

69

Bukan saja Wall-Street gonjang– ganjing, tapi juga Hongkong, Tokyo, Singapura. BEJ pun juga, seperti bursa Moscow disuspensi beberapa hari untuk menghindari terperosok terbang layang, hal ini dapat dimengerti dilakukan dalam keadaan semerawut. Yang menjadi masalah apabila mensuspensi untuk melindungi sekelompok saham. Bermacam macam reaksipun segera merebak, ada pihak yang meneriakkan saham Bakrie sebagai perusahaan swasta ”nasional bumi putera” akan terjungkal kian merosot, apabila perdagangannya tidak dihentikan saat itu. Atas keberatan ini kita harus merujuk kembali kepada aturan ( rules ) dari BEJ yang berlaku sesuai pula dengan tradisi pasar modal yang bermatabat. Banyak hal harus dipertanyakan, mengenai ke-istimewaan Bakrie untuk diperpanjang ”suspensinya”. Saham ”Bumi” dua hari setelah suspensi dibuka kemarin mengalami kemerosotan. Apabila harganya terus jatuh tak ada salahnya bila BUMN ( milik kita bersama , bukan hanya bumiputera ) mulai mem ”buy out ” agar tetap berada ditangan domestik lagi pula pertambangan tetap mempunyai hari depan. Mata uang bergejolak (velotile), ekonomi US lesu, tapi US dollar tetap diburu, tetap mendominasi, berperan sebagai mata uang dunia. Melemahnya rupiah sangat terasakan terutama pada waktu pelunasan hutang serta pembayaran angsuran dalam dollar. Untuk menjaga jatuhnya rupiah, seringkali BI mengadakan operasi pasar, tentunya tidak dapat dilakukan setiap kali ada gejolak, karena biayanya cukup besar. Kita harus mengurangi pemakaian cadangan devisa kita untuk menstabilkan harga rupiah. Cadangan devisa kita harus dijaga. Tak dapat dibayangkan negeri tanpa import. Banyak kita tidak dapat produksi kebutuhan penting dalam negeri.

Page 76: 2009 Dalam Renungan

70

Masalah “ hedge fund “ Hedging, berorientasi pada pasar yang akan datang (future market), mengantisipasi naik turunnya harga. Investor meng-adakan “hedge” terhadap inflasi, terutama dalam saham. Kreasi ”hedging” sangat variatif, yang ditawarkan pada masyarakat, baik oleh perbankan atau lembaga ”hedge fund” non-bank. Sifat kegiatan ini sangat spekulatif, beresiko tinggi (high-risk). Tapi keuntungan juga bisa cukup fantastis. Kegiatan ini bukan ”deposito” yang tidak fluktuatif. Pemerintah menjamin deposito tidak hedging dengan seluruh variasinya. Volume kegiatan ini cukup diminati masyarakat apalagi di negara maju. Suasana “krisis” sangatlah berdampak besar, karena banyak “hedge fund” tidak berdaya memenuhi “kewajiban” , bukan saja untuk membayar “premium” tapi juga untuk pelunasan modal peserta yang jatuh tempo. Obama, mewarisi ekonomi Amerika yang diambang ressesi, secara global 2009 growth ekonomi akan turun selama transisi penyehatan ekonomi berkelanjutan. (IMF memperkirakan negara industri akan melemah hingga negatif 0,3 persen, pertumbuhan global 0,5 persen dari angka 2,2 persen yang baru diumumkan bulan lalu) Menata secara akurat ”hipotek perumahan” dengan segala permasalahannya, bukan masalah sederhana serta butuh waktu. Fed telah membentuk tim yang cukup besar terdiri orang yang ahli dan berpengalaman. Audit finansial dan phisik ( Physical Audit ) akan membutuhkan waktu dan ketelitian. Bila selesai satu tahun sudah cukup singkat, pelaporan lengkap itulah akan mendasari, penyelesaian permasalahan satu persatu. Pada waktu bersamaan, penyelamatan banking system, asuransi juga dimulai. Tak dapat dibayangkan apabila banking system lumpuh sembari menunggu tuntasnya penyelesaian ini, secara menyeluruh.

Page 77: 2009 Dalam Renungan

71

Obama telah mendesak Bush untuk mulai mencairkan (disburse) dana talangan yang telah disetujui kongres. Fiscal dan Moneter Policy pemerintah akan terganggu dalam pencapaian targetnya. Tanggal pembayaran premium serta tanggal jatuh merupakan tanggal krisis bagi satu perjalanan bond, obligasi, baik swasta atau pemerintah. Kegagalan memenuhi kewajiban pada saatnya, akan membuat kepercayaan terganggu, serta membuat panik pasar. Hedger memakai dana pihak ketiga (OPM = Other People Money) serta membiakkannya di business “future market” (hedging). Berbeda dengan investor yang menginvest dana sendiri. Hedge-Fund selalu lebih menarik karena yieldnya dibayangkan akan lebih menarik dari pada bunga deposito, dst. Gelombang udara panas Kian melemahnya nilai rupiah terhadap US dollar, IHSG - BEJ turun , tutupnya beberapa usaha sektor serta PHK terus terjadi. Kelihatannya kian dekat berakhir tahun 2008 ini krisis lebih terasa, apalagi 2009 juga tahun pemilu. Sementara Amerika masih membutuhkan waktu berbenah, penundaan ini sangat memberati kita. Bagi ” Hedge Fund ” akhir tahun 2008 , permulaan tahun 2009 adalah pula bulan penuhi kewajiban premium atau pelunasan (due). Sudah dapat diramalkan bertambah rontoknya usaha, penunggakan pelunasan kredit bank, berakibat fatal pula terhadap “ hedge fund ”. Secara nasional diperkirakan jumlahnya sekitar US$ 4milliar. Krisis keuangan akan berakumulasi dengan krisis “ hedge fund ” yang tentunya sangat berdampak pada sektor ekonomi lainnya. Ekonomi akan memasuki tahun suram 2009 depan,

Page 78: 2009 Dalam Renungan

72

issue ekonomi inilah menjadi usungan utama dalam pemilu nanti, seperti issue yang telah membawa Obama merebut kursi kepresidenan yang mengalahkan issue perbedaan kulit serta ras. Ketua BAPPENAS tetap percaya “ fundasi ekonomi kita kuat ”, krisis ini akan kecil pengaruhnya ? Cadangan devisa sebesar ± $ 60 miliar hanya akan cukup 4 sampai 5 bulan impor, sementara apabila dipergunakan menjaga nilai tukar rupiah terhadap dollar, jumlah ini akan terkuras. Ekspor lesu selama permintaan bahan mentah serta tambang masih lemah dari pasar yang belum pulih. Permainan ”derivatif ” baik yang dilakukan perbankan maupun lembaga ” hedge fund ”, sudah terbau tak sedap aromanya. Pula potensi peningkatan kemacetan kredit mulai dikawatirkan pihak perbankan , akan bermunculan secara terbuka. Jumlah pastinya masih belum diketahui, tapi karena permainan derivatip ini magnitudenya cukup closal, secara global pasti dampaknya akan mencengangkan. Indonesia akan terlanda pula. BAPEPPAM hanya mengawasi pasar modal, tapi siapa yang secara nyata mengawasi permainan derivatif ini? Udara panas yang dihembuskannya, akan berakumulasi dengan krisis keuangan yang sudah ada. Salah satu untuk menghadapinya, pemerintah segera mengeluarkan sistem dan mekanisme kontrol terhadap derivatif ini dengan ” Capital Control ” yang santun dan efektif. Regim devisa bebas dalam masa ” turmoil ” ini , terpaksa sedikit diperketat, tanpa merobah falsafah dasarnya. Banyak negara yang menganut devisa bebas sudah lama menerapkannya dengan berbagai cara, tak lagi sebebas angin. Pertemuan G-20, pertengahan November akan lebih banyak membicarakan hal yang global. Lalu kita bagaimana melewati masa transisi menunggu sehatnya ekonomi Amerika, serta G-7 lainnya ?

Page 79: 2009 Dalam Renungan

73

Untuk menombok defisit APBN, juga defisit neraca pembayar Bank Sentral terpaksa melirik “pasar borrowing” kembali, apapun namanya “bilateral”, “multilateral”, commercial dan seterusnya hingga penerbitan obligasi. “Pasar domestic” sudah mendekati kejenuhan, kita harus melirik keluar. Akankah sejarah berulang kembali (The history repeats it self ) ? Apakah IMF yang kita hujat habis – habisan tahun lalu akan kita rangkul kembali ? Pakistan serta beberapa negara Eropa Timur telah menyampaikan permintaan bantuan demi menghadapi krisis keuangan yang mereka hadapi (Ukraina baru dapat persetujuan pinjaman IMF 16,4 milliar US dollar). Kalau itu jadi kenyataan, alangkah cepatnya pendulum jam bergoyang. Kedengaran rumor IMF menawarkan satu setengah milyar dollar pinjaman bagi Indonesia. Segera surat kabar penuh dengan tanggapan, pemerintah atau pejabat tergopoh-gopoh menyatakan penolakan. Go to hell ….!!! Dalam suasana krisis ini, terutama lebih pragmatis bila pasal-pasal yang memberati kita secara ekonomis serta ikatan yang memberati kita masa lalu dihapus, sehingga baik secara ekonomis, maupun secara politis membuat pinjaman jadi sangat kompetitif, dari pada kita memasuki pasar dengan menawarkan bunga (yield) yang tinggi. Kalau IMF setuju baik secara ekonomis maupun politis, kenapa kita harus tolak ? Kita baru bebas dari lembaga lender baik multilateral maupun bilateral apabila cadangan devisa kita besar seperti Malaysia. Bisakah kita membangun tanpa pinjaman ? Ukraina, Pakistan semula mengajukan permintaan bukan ditawarkan, kita tetap curiga bahwa selalu ada muatan politik dalam setiap pinjaman. Mana ada “Free Coffee” (Kopi pre) mari kita maksimalisasi pilihan yang tersedia. Kita harus berkalkulasi.

Page 80: 2009 Dalam Renungan

74

Saya teringat masa perang Korea, permintaan karet naik baik harga maupun kuantiti, terutama dari negara kapitalis-imperialis yang sedang memborbardir Korea Utara, lalu ada pemeo waktu itu “Walau dengan setan pun bila terdesak kita akan berdagang”. Mari kita letakkan pertimbangan politik terhadap ekonomi secara pragmatis, kalkulatip. Berabad kita berhubungan dengan Eropa Barat serta Amerika yang menganut falsafah “Pragmatis” Persepsi kita harus pula disesuaikan ? Dalam sejarah Asia “Pragmatist” yang paling besar adalah Deng Xiaoping dengan ketidak hirauannya terhadap warna kucing, selama bisa menangkap tikus. Bagi Deng tikus lebih penting dari warna ? Alangkah berubahnya sudah dunia ini. Marxist jadi kapitalis ? Dalam perubahan secepat ini, rasanya tak ada terapi yang mujarab bisa dipegang. Semakin lama keadaan tak menentu, semakin tinggi intensitas kegelisahan membuat setiap negara mengarah ke pasar domestiknya, masing masing mengutama- kan produk dalam negeri, keinginan agar dana talangan diutamakan membeli produk lokal. Apakah ini bukan merupakan proteksi terselubung ? Proteksi apapun bentuknya akan memperparah krisis. Tatkala 2009 baru memasuki bulan pertamanya, Malaysia akan memulangkan 100.000 tenaga kerja Indonesia, dampak terpuruknya perusahaan dilanda krisis ini. Toyota mengalami kerugian pertama kali selama tujuh puluh tahun terakhir ini. Apa yang dihadapi besok sangat sulit diramal. Berkali dunia telah dilanda krisis, tetap kembali bangkit. Dibalik tebalnya awan, matahari tetap bersinar. Kita harus selalu optimis. Hadapi hari ini dan menangkan, bila punah tak akan ada lagi eksistensi menyambut matahari esok.

Page 81: 2009 Dalam Renungan

75

1) Sepuluh Langkah Pemerintah (lampiran 1) : 1. Menjaga kesinambungan neraca pembayaran / devisa,

antara lain mewajibkan semua BUMN menempatkan semua valuta asingnya di bank dalam negeri, dalam satu kliring “house”.

2. Menjaga kesinambungan neraca pembayaran / devisa dan mempercepat pembangunan infrastruktur. Kebijakan : mempercepat pelaksanaan proyek – proyek yang sudah mendapat komitmen pembiayaan, baik bilateral maupun multilateral.

3. Menjaga stabilitas likuiditas dan mencegah terjadinya perang harga. Menginstruksikan BUMN untuk tidak melakukan pemindahan dana dari bank ke bank. Dasar hukum instruksi Menneg BUMN. Lembaga Menneg BUMN.

4. Menjaga kepercayaan pelaku pasar terhadap SUN dengan melakukan stabilisasi pasar SUN, antara lain menginstruksikan BUMN untuk tidak melakukan pembelian SUN di pasar sekunder.

5. Menjaga keseimbangan neraca pembayaran / devisa. Memanfaatkan bilateral “swap arrangement” dari Bank of Japan, Bank of Korea, dan Bank of China apabila diperlukan.

6. Menjaga kelangsungan ekspor dengan memberikan garansi terhadap risiko pembayaran dari pembeli.

7. Menjaga kelangsungan ekonomi (sektor riil). Pengurangan pungutan ekspor CPO menjadi nol persen.

8. Menjaga keseimbangan fiskal tahun 2009. 9. Mencegah impor ilegal. 10. Meningkatkan pengawasan barang beredar.

Page 82: 2009 Dalam Renungan

76

NASIONALISME DAN KRISIS Nasionalisme yang berlebihan jelas akan mengundang ketidak harmonisan. Padahal tanpa adanya kerjasama, tak ada satupun negara dapat menyelesaikan krisis ini sendiri. Pertemuan G-7 selanjutnya berkembang G-20 ternyata belum menghasilkan langkah konkrit. Hanya pernyataan tekad free-trade tetap dipertahankan, menghindari proteksi serta penurunan suku bunga pinjaman. Selama dunia secara moral belum menemukan persepsi yang sama tanpa adanya diskriminatif, pertemuan seperti tidak menghasilkan kekuatan yang sebenarnya. Ekonomi dunia 2009 ini diperkirakan kian melorot menjadi 0,5% serta angka pengangguran (un-employment) diatas 7%. Obama berjanji akan menyediakan 4 juta lowongan kerja baru (jobs) dalam dua tahun pemerintahannya, itupun apabila dana talangan (bailing money) sesuai jumlah serta tepat waktu disetujui kongres. Diharapkan banking system bisa bergairah kembali mengucurkan kredit. Apakah Amerika merupakan satu-satunya locomotif penggerak ekonomi dunia ? Ternyata Asia telah melahirkan dua adi kuasa ekonomi baru; China dan India. Terpaan krisis keuangan global dikawasan ini lebih ringan. Angka 7% growth bagi China dan India masih diharapkan 2009 ini. Setiap dana talangan terutama ditujukan untuk pernyehataan pasar dalam negeri dengan meningkatkan ”muatan lokal (local content) buy local product. Lembaga keuangan juga akan fokus permintaan berkredit dalam negeri. Tesis mengutamakan kepulihan ekonomi adi-kuasa sebelum permintaan ke negara berkembang meningkat, menimbulkan pertanyaan. Apakah yang kita harus lakukan sembari menunggu ?

Page 83: 2009 Dalam Renungan

77

Kita sudah mendeteksi secara pasti sektor yang sangat strategis, umpamanya ”Infrastruktur” kendalanya masalah dana. Likwidasi di krisis ini sangat minim. Bunga (yield) dikenakan cukup tinggi, walau kita menggali sumber dalam negeri. Kelihatannya ekonomi kita akan terkatung-katung sementara menunggu topan reda. Pertanyaan selanjutnya bagaimana memaksimalkan potensi yang ada. Untuk ini sangat dibutuhkan kecerdasan memilah serta memilih potensi yang tersedia. Yang jelas bahwa ”Sense of Crisis”, penghematan dalam segala bidang sangat diperlukan. Apakah pemilu tidak bisa dilaksanakan sehemat mungkin, tanpa mengurangi kadar demokrasi ? Politik tidak akan terbangun bila tidak didukung ekonomi. Issu separatisme masih tetap merebak karena ketidak puasan politik juga ekonomi. Apabila kebijaksanaan (policy) setiap negara dirangka serta diterapkan hanya mengutamakan kepentingan nasional sepenuhnya. Apakah ”markantilisme” gaya baru diam-diam timbul ? Hampir seluruh sistem perbankan, Amerika setelah ditalangi beralih dikuasai oleh Pemerintah. ”Laissez Faire” yang membatasi intervensi pemerintah dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat, falsafah dasar pasar bebas (free-market) sekarang terkoreksi. Ekonomi dalam realita menginterpretasi pasar hampir tidak lagi berpegang doktrin. Markantilisme seharusnya tidak membatasi perdagangan berbau proteksi yang terselubung. Apakah kita akan menikmati ”external economics” (limpahan) spending dana talangan nan dialirkan melalui perbankan Amerika ? Secara langsung tentunya tidak, hingga kepulihan bertahap mereka terpenuhi. Kelihatannya kita mesti menunggu, baru tiba giliran kita ? Proteksi finansial lebih berbahaya dari komoditi

Page 84: 2009 Dalam Renungan

78

Maximalisasi Potensi Domestik Kita harus cukup cerdas mengalokasikan sumber nan tersedia dihadapkan untuk pencapaian tujuan berdasarkan prioritas. Kita harus mengetahui jelas instrumen apa yang akan kita pakai, serta menyadari sepenuhnya keterbatasan (constraints) serta norma yang harus kita patuhi (normative rules). Peranan Badan Perencanaan (Bappenas) sangat besar, visi kedepan dengan tahapannya harus jelas. Bukan hanya bicara mengenai peranan Pemerintah, APBN tapi bila kita bicara ekonomi dalamnya tercakup kelompok rumah tangga (householas), kelompok badan usaha (firms) yang memproduksi untuk diteruskan ke usaha lain atau konsumer akhir, serikat pekerja (trade unions) yang secara kolektif membicarakan masalah menyangkut kesejahteraan mereka. Pihak Pemerintah serta perangkatnya sebetulnya hanya bagian kecil tapi sangat berperan. Lagi pula pembangunan bukan hanya berfokus ekonomi, tapi juga politik dan kebudayaan. Bila Orde Baru serta era-Sukarno tidak mempersiapkan pembangunan politik serta kebudayaan hal itu dapat dimengerti karena ke otoriteran kedua sistem pemerintahan tersebut. Demokrasi di-interprestasikan serta diterapkan berdasarkan cita rasa, maunya penguasa saat itu. Rakyat tidak pernah dipersiapkan secara politik dan budaya. Sehingga masa reformasi yang telah kita lalui lebih satu dekade ini, masih diramaikan eporia yang sering tidak terkendali. Demokrasi kita masih sangat mahal, bukan saja dari sudut biaya materi tapi juga korban telah tejadi. Presiden Obama masih menyebut Amerika Serikat sebagai negara yang masih muda. Apakah kita masih membutuhkan abad untuk pula dewasa ? Tidak terbayangkan apa yang akan dialami anak cucu, ataupun cicit kita nanti ?

Page 85: 2009 Dalam Renungan

79

AKU BERSAKSI -------------- Kala demokrasi terpimpin, kosmisnya pudar / Kala demokrasi dipasung, auroranya sirna / Kala demokrasi diperkosa, harkatnya punah/ Kala demokrasi dikebiri, kreasi mati / Kala demokrasi dikubur, tirani muncul /

---------------- Hanya tahun pertama / Soekarno – Soeharto berdemokrasi / Aku bersaksi, berpuluh tahun mereka kangkangi / Koes Plus dipenjarakan, manusia dihilangkan / Kezaliman, keserakahan, sebut apa kau mau / Kehilangan hak, kehilangan azasi / Rakyat, mahasiswa mendemo istana / Bertengger di bubungan DPR, mengencingi atapnya /

-------------- Jangan pernah usik demokrasi / ( lebih setengah usiaku diperkosa tirani )/ Aku pencinta, biarkan aku bernafas, / menghirup harum aromanya / Astar Siregar

( buku puisi : Nyanyian Kehidupan) 4 Maret 2007

Marilah temukan demokrasi yang pas bagi rakyat bukan hanya nyaman bagi penguasa. Mari kita bangun demokrasi dalam ekonomi, politik, budaya

Page 86: 2009 Dalam Renungan

80

Kemiskinan bertambah ( Kompas 13-2-2009 ) Menurut ketua Bappenas apabila inflasi 9% serta pertumbuhan ekonomi 4,5 % maka penduduk miskin berjumlah 33,714 juta jiwa. Tahun ini baru dimasuki, apa yang akan terjadi bulan-bulan selanjutnya, nanti akan bisa kita lihat. Kemiskinan tidak akan dihayati, hanya menyusun angka statistik atau memasukkan asumsi ke komputer pada perencanaan, pengambilan keputusan. Aroma kemiskinan bukanlah angka mati, tidak berwujud nyata tapi merupakan sumber dari segala kemalangan dan kejahatan. Kita seakan kehabisan akal untuk keluar dari kemelut ini, tapi kita tidak bisa nrimo, menonton, membiarkannya begitu saja. ---------------- Terserah penilaianmu / Kemajuan dua tahun ini / Peningkatan kemiskinan itulah / Membuat hatiku meradang / Hillary tiba di siang kemaren (18/2) disambut cuaca yang bersahabat di musim penghujan ini. Terasa bayangan si ”bocah Berri” (Barrack Obama ) mendampinginya sejak nongol di pintu pesawat. Sekelompok murid SD 01 Menteng bernyanyi sambil berlenggang lenggok serta melambaikan merah putih juga bendera Amerika. Mereka bergembira seakan melampiaskan rindu menyambut kembalinya sahabat setelah lama tak bertemu. Kunjungan Hillary disambut pula isak duka dibalik pengharapan. Telah bertahun hati warga muslim di negeri ini disayat pelecehan, penjara Guantanamo, abstainnya Amerika atas pembataian Israel di Gaza.

Page 87: 2009 Dalam Renungan

81

Dalam keberanekaannya negeri ini berpenduduk nomor tiga terbesar serta penganut Islam terbanyak didunia, pengamal demokrasi, pula mendambakan modernisasi. Sejak kemerdekaannya di 1945, berkali dicoba gejolak politik, ekonomi, keamanan, terseok-seok tapi jalan terus, itulah nan paling dibanggakan serta disyukuri. Angin segar telah ditiupkan Obama, mengajak duduk bersama berbincang, saling mendengar keluh kesah agar saling mengerti. Pesan itulah yang dibawa Menlu Hillary dalam kunjungannya kali ini. Kalau negara Adi Kuasa itu mengharapkan perobahan kedepan, rangka dasar yang selama ini harus mengalami perobahan kearah itu. Setiap ajakan demi dunia nan damai sejahtera walaupun tidaklah mudah mencapainya, sebaiknya kita sambut dan cermati. Akhirnya saya bayangkan gegap gempitannya penyambutan Barrack Hussein Obama, bocah Menteng itu kala dia berkunjung nanti sebagai Presiden. Rentang waktu hingga November *) masih beberapa purnama lagi.Apakah perasaan rindu ini kian menebal seiring waktu ? Semoga. *) Rencana mengunjungi Indonesia

Page 88: 2009 Dalam Renungan

82

PEMILIHAN ANGGOTA CALON LEGISLATIF 2009

DALAM CATATAN HARIAN

Page 89: 2009 Dalam Renungan

83

Minggu, 15 Maret 2009 Hari lahirku yang ke 70 ini, jatuh pada pekan akhir musim penghujan. Langit masih mendung digantungi awan tebal walau hujan belum turun sepanjang hari ini, udara gerah, mengkungkup kawasan, rasanya malam ini akan turun hujan lebat, bila durasinya sekitar satu jam, sebagian jalan permukiman akan digenangi limbah selokan yang tersumbat, jika berkepanjangan banjir kan meluap. Aku jadi teringat Pilkada di 2007. Issu pokok kala itu adalah mengatasi banjir, setiap calon janjikan penanggulangannya. ---------------- Jakarta bebas banjir, Kanal banjir Timur waduk raksasa, Pilih aku semua beres, Astaga ....!!! Kala hujan, banjir meluap Mari bertengger di bubungan...

Para Cagub Rakyat kian lelah Jangan tunggu mutung Kucatat dalam puisi, Semoga tak lupa -------

Astar Siregar Kampanye di Tengah Banjir

Tanggal 13 Februari, 2007

”Diary” ini kumulai tulis tepat 24 hari dari pelaksanaan pemilu ”caleg”. Kian dekat waktunya tiba, semakin banyak hal yang kupertanyakan. Inilah yang mendorong saya menulis.

Page 90: 2009 Dalam Renungan

84

” Diary ” ini jadinya sangat pribadi, belum tentu berarti bagi pihak lain, apa saja yang menarik perhatianku, kutulis di sini. Tuhan menyentuh kita melalui nurani, di hari tua ini aku sering menertawakan betapa lucunya kehidupan. Telah kulihat negeri ini terjerumus berkali dilobang yang sama. Di lambung naik turunnya langkah musim, pilihan yang tersediapun nyata kian menyempit. Aku belum melihat tokoh yang kupercaya membawa negeri ini, keluar dari kemalangan ini. Janji mereka tahun lewat belum dipenuhi, masih aku hapal. Kemiskinan inilah membuat hatiku meradang. Walau penguasa mengeluarkan data yang mempesona, tapi lebih kupercaya apa yang kulihat dalam kenyataan. Kemiskinan tak bisa disembunyikan, apabila barisan pengemis bertambah panjang disetiap lampu jalan. Sementara mulut pejabat berteriak cukup pangan, penderita busung lapar masih ditemukan hingga mengisi lembaran media kita. Kalau aku tidak melampiaskan kegalauanku ini dalam catatan harian, aku tidak tahu mencurahkannya kemana. Buku harian inilah yang menemaniku, walau digelisah tidurku ditengah malam, menampung perubahan emosiku setiap waktu.

Page 91: 2009 Dalam Renungan

85

Penggalan nan kutulis berjudul ” KPU Selepas Pemilu 2004” silam kulampirkan pula dibawah ini -------- Kan kupaparkan penggelembungan, dalam catatan harian, telanjang seadanya, Pesta ini bukan ajang penipuan.

Telah usai pesta demokrasi itu, gaung keberhasilannya kemana-mana Presiden telah terpilih.....

Tenda telah dirubuh, Barisan pun bubar, Sementara itu ... Pemanggilan, penyidikan Penuntutkan, penghukuman juga berjalan Satu persatu Professor Ketua, para anggota.... Dijatuhi hukuman dipenjarakan.

Negeri bingung, Kesal geram .... Embun disinari matahari pagi Sorak riuh keberhasilan terhenti Korupsi menodai pesta itu Alangkah nistanya

KPU Astar Siregar, 2006

Page 92: 2009 Dalam Renungan

86

Senin. 16 Maret 2009 Kampanye terbuka pemilu serentak dibuka dengan bentuk kampanye damai. Walau pejabat berkampanye, presiden SBY memastikan peme-rintahan tetap berjalan, serta berjanji memprioritaskan tugas negara. Tanda gambar serta wajah caleg DPR serta DPRD terpampang hingga desa. Rakyat sendiri adakalanya tidak mengenal mereka apalagi mengetahui apa programnya. Walaupun Pemilu kurang sebulan lagi ketidak akurasian pencatatan data pemilih menimbulkan kekisruhan. Prediksi peneliti berobah setiap hari. Koalisi Mega-JK dalam membangun pemerintah yang kuat masih sangat tergantung hasil pemilu caleg 1) tanggal 9 April yang akan datang. Pengamatan politik masih meragukan karena sama-sama ngotot jadi CAPRES. 2) Apakah mereka bersatu untuk melawan SBY ? Selasa, 17 Maret 2009. Ironisnya beberapa saat setelah Ketua KPU membacakan ikrar yang diikuti 38 pimpinan parpol, kisruh, mulai mewarnai kampanye damai. Tema perang terhadap kemiskinan digunakan hampir setiap elit parpol. Beban puncak pembayaran utang yang jatuh tempo harus dilunasi pemerintah terjadi tahun ini, mencapai RP. 112,19 triliun (Kompas 14/3). Kepala Divisi jaringan dan kampanye Infid 3) mengatakan utang pemerintah sangat mengkhawatirkan, membuat Indonesia tidak akan terlepas dari jerat utang setidaknya hingga tahun 2045. 1) Caleg : Calon legislatif 2) Capres : Calon Presiden 3) International NGO Forum on Indonesia

Page 93: 2009 Dalam Renungan

87

Kampanye akan mahal, karena komposisi kursi-kursi dibanding calon legislator tidak seimbang. Diramalkan kegagalan akan memicu penghuni rumah sakit jiwa akan bertambah. Walau melanggar, seorang caleg menyebarkan uang saat kampanye damai berlaku di Ambon. ICG (International Crisis Group) mencatat partisipasi partai lokal di Aceh tidak kurang memicu ketegangan baru. Penerima nobel perdamaian serta fasilisator perdamaian Aceh, Marti Ahtisaari menegaskan lebih baik rakyat Aceh berjuang melalui pemilu dengan partai lokal dari pada lewat pemberontakan bersenjata. Sebab pemilu adalah mekanisme masyarakat modern untuk menyelesaikan perselisihan, dari kebiadaban perang menuju peradaban dialog. Masih ada perbedaan pandang antara Aceh dan Jakarta tentang platform penyelesaian konflik masalah Aceh. Penafsiran ”pemerintah sendiri” (self goverment) yang telah disepakati didalam MOU Helsinki. Terasa pihak tertentu masih belum diatur secara memadai dalam UU Pemerintahan Aceh. Melalui dialog pemilu struktur penataan kehidupan diharapkan dapat diwujudkan lebih responsif serta adil. Semoga pula SBY dan Mega dapat berbaikan untuk berdialog dalam pesta akbar demokrasi ini. Rabu, 18 Maret 2009 Musim gugur para capres sudah tiba dengan penolakan Mahkamah Konsitusi atas uji materiil mengenai ambang batas kecapresan dalam UU Pilpres. Sejumlah tokoh terjegal kepencalonan presiden. Jumlah capres yang akan bertarung mengerucut, hal itu diharapkan membuat peningkatan kualitas demokrasi lebih terarah.

Page 94: 2009 Dalam Renungan

88

Pemilihan capres berbeda dengan pemilihan kepala daerah yang terbuka bagi calon independen. Lalu bagaimana peluang hak individu warga dapat dijamin apabila capres hanya mungkin dicalonkan partai politik ? Jalan panjang masih terentang jauh untuk capres individu masuk dalam konstitusi. Apakah 2014 hal itu akan terwujud kita lihat nanti ? Abdul Hadi Djamal, anggota DPR yang ditangkap KPK bawa uang satu milyar dipertanyakan, dia bekerja untuk siapa ? Sesaat sebelum dijebloskan ketahanan menjelaskan uang itu bukan untuk dia maupun untuk partainya ? KPK menangkap Abdul Hadi pada Senin (2/3), Partai Amanat Nasional hari Rabu (4/3) langsung memberhentikannya dari keanggotaan serta kepengurusan partai. Kamis, 19 Maret 2008 : Aksi Kamisan para korban dan keluarga korban pelanggaran HAM Trisakti diguyur hujan deras. Kali ini adalah Kamisan ke-100, sejak 18 Juni 2007. Mereka membelakangi istana, menanggapi sikap abai pembiaran pemerintah. Faktanya 10 tahun reformasi belum satupun pelanggaran HAM diadili, bahkan mereka yang terindikasi bertanggung jawab justru memperoleh tempat terhormat. Presiden mendadak panggil pejabat Polkam, terdapat kekhawatiran atas dugaan manipulasi daftar pemilu tetap (DPT) seperti diungkap mantan Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur. Semoga tidak sampai menunda proses pemilu karena selain berdampak politis pula ekonomi. Tanggal 18 Februari lewat, ketua KPU Jatim ditetapkan sebagai tersangka besoknya 19

Page 95: 2009 Dalam Renungan

89

Februari diserah terimakan jabatan Kepala Polda Jatim, tanggal 20/2 Ketua KPU menyatakan siap menghadapi proses hukum, tanggal 17 Maret mantan Kapolda Jatim mengajukan pengunduran diri karena kecewa, selanjutnya tanggal 18/3 mantan Kapolda Jatim ketemu Ketua PDI-P , menjelaskan sekitar pemalsuan DPT tersebut. Rakyat hanya menonton, tapi kita tidak tahu apa yang mereka putar dibenaknya. Akhir cerita mantan Kapolda jatim minta maaf ke Kapolri atas pembeberan temuannya itu. Kenapa ? Apakah laporan penggelembungan itu mengada-ada, isapan jempol belaka ? Apakah penggelembungan juga terjadi didaerah lain ? Jumat, 20 Maret 2009 Hari ini SBY sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat memulai kampanye di stadion Gelora Bung Karno, Senayan. Keberhasilan pemerintahpun selama kepemimpinannya di -umbar disana. Sorenya didepan TV , pengamat ekonomi, memberi komentar agak minor, menurut mereka utang jadi berlipat ganda serta warga miskin bertambah, PHK jua. Lalu mereka mempertanyakan data yang mendasari pernyataan keberhasilan itu. Sekali lagi rakyat hanya diam tidak berkomentar. Tayangan layar TV One memperlihatkan rapat akbar itu tidak melimpah, tergantung sudut pengambilannya, selalu bisa diatur. Presiden membutuhkan dukungan parlemen, memang seperti itulah semangat UU kita.

Page 96: 2009 Dalam Renungan

90

Capres dan Cawapres hanya dapat diajukan oleh parpol atau gabungan parpol, bukan bersifat perorangan. Saat ini dukungan awal bagi capres 20 persen kursi DPR, demikian UUD 1945. Sistem pemerintahan kita memang presidensial tapi banyak kewenangan presiden membutuhkan dukungan parlemen. Pemerintah presidensial tidak akan efektif tanpa dukungan parlemen. Hal ini sudah kita alami beberapa tahun ini, semoga presiden yang akan datang pula didukung mayoritas parlemen. Sabtu, 21 Maret 2009 : Seminggu terakhir ini nama Herman SS, jadi pembicaraan banyak orang. Herman menyebut pencopotannya sebagai Kapolda gara-gara mengungkap dugaan kecurangan di pilkada Jatim. Jerit korban lumpur PT. LAPINDO ketika satu persatu diangkat paksa kedalam truk dan bus oleh satuan pengandali, massa Kepolisian Resor Jakarta Pusat Jumat dinihari. Sejak Kamis mereka memutuskan untuk bertahan menginap didepan istana. Dengan sample 2455 survey yang dilakukan tanggal 8 – 18 Februari di 33 propinsi oleh Lembaga Survey Indonesia (LS1) hanya 24 persen yang memilih Partai Islam, 67 persen lainnya memilih non-Islam sisanya belum menentukan pilihan. Partai Islam pada pemilu 2009 kelihatannya terancam melorot, kenapa ? Semoga hasil survey dapat dibuat sebagai landasan untuk melakukan perbaikan dalam struktur dan budaya, agar menarik hati pemilih.

Page 97: 2009 Dalam Renungan

91

Minggu, 22 Maret 2009 Pada tahun 1934, Professor G.F. Gause dari Moscow University yang terkenal sebagai bapak ”Mathematical” Biology mempublikasi hasil penelitiannya, Dia menempatkan dua kelompok binatang yang sangat kecil (Protozoan) dari satu gen yang sama ( genus ) dalam satu botol serta disediakan makanan yang cukup. Binatang yang spesis (species) berbeda dapat bertahan lama bersama, spesis yang sama tidak dapat bertahan. Kesimpulannya tak ada dua spesies dapat hidup berdampingan bila cara serta kebutuhan hidupnya sama. Kompetisi ternyata sudah terjadi sejak kehidupan ada. Bila daya keseimbangan (equilibrium) tidak dapat dipertahan-kan, dinikmati setiap jenis, pasti hanya satu yang akan selamat. Kompetitor yang menghidupi dirinya dengan cara yang sama tak akan bisa bekerja sama (coexist). Sering kelihatan mereka seragam tapi sebetulnya mereka beda dalam strategi. Pesaing yang berbahaya adalah mereka yang mirip, bertambah mirip kian berbahaya. Kompetisi secara alamiah dilakukan secara trial and error, perubahan dicoba serta dilihat hasilnya, secara evalutioner (Natural Competition is evolutionary). Sedangkan kompetisi strategis adalah revolutioner (revolutionary ). Kampanye ini perang memperebutkan pemilih, pangsa pasar strategi yang berdasarkan penguasaan informasi terhadap pasar serta, kekuatan-kelemahan pesaing sangat diperlukan secara pasti. Market share dalam kenyataan selalu berobah. Kompetisi itu sendiri sangat membutuhkan waktu, bisa satu dua generasi. Kompetisi strategis dapat mempersingkatnya, lebih cepat. Apakah partai-partai yang berazas sama, pangsa pasar sama akan saling makan memakan ?

Page 98: 2009 Dalam Renungan

92

Senin, 23 Maret 2009 Menurut penyelusuran SK Rakyat Merdeka hari ini setiap menjelang pemilu, peredaran uang palsu selalu meningkat. Humas Bank Indonesia membantah tidak adanya peningkatan menjelang Pemilu 2009 ini, malah justru turun ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Ketua masyarakat madani beranggapan fenomena uang palsu merupakan hal yang biasa baik pemilu atau bukan. Tindakan subversip ini sangat menggangu stabilitas sistem keuangan negara. Apakah cash politics semakin membengkak ? Sementara itu Daftar Pemilih Tetap (DPT) dengan nama dan alamat ganda nomor kependudukan (NIK), orang yang telah meninggal atau berpindah. ”Hal ini diperkirakan merata diseluruh Indonesia” kata Prof. DR. Ramlan Surbakti dari Universitas Airlangga di SK Kompas hari ini. Apabila hal itu benar, apakah waktu tersisa yang beberapa hari ini cukup untuk mengkoreksinya ? Hasil simulasi pemilu yang diikuti warga di Kalisegoro, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu (22/3), menunjukkan waktu yang tersedia tidak cukup memberi kesempatan kepada 350 pemilih selesai pukul 13.00. Selain itu, banyak pemilih yang masih salah memasukkan surat suara ke kotak bagi DPD, DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kota. Demikian diakui anggota Komisi Pemilihan Umum Kota Semarang, Siti Prihatiningtyas.

Page 99: 2009 Dalam Renungan

93

Kucurahkan pula kegalauanku atas semua ini tapi kita tetap optimis ------------ Berseluncur di gelombang Cermati arus .... Tak apa seratus CAPRES Pakai nalarmu Tanya apa maunya ? Masih kuhapal janji lalu pula tanda gambarnya Kutahan geliku.......

Pantai samar Terpaan badai terasa Budaya politik menggalang gelombang Bung, Pancang kemudi tahan erat Telah kulihat aroma baru Ikuti camar berselancar Lambaian nyiur mengitar teluk Darah segarku menggelora nadi Lurus kesana ! Ke utara, ke utara !

”Perenungan diujung musim” Astar Siregar 7 – 8 – 2008

Page 100: 2009 Dalam Renungan

94

Selasa, 24 Maret 2009 Menteri dalam negeri Mardiyanto yang menyampaikan penegasan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono seusai rapat kabinet terbatas di kantor presiden Jakarta Senin (23/3) : ”Pemerintah bertugas mengawal agar DPT itu valid, tetapi pemerintah tidak melakukan intervensi dalam proses penyempurnaan data. ”Pemerintah memberikan keleluasaan kepada KPU, bila KPU memerlukan tambahan data dari kantor badan atau dinas kependudukan di kabupaten/kota tentu kami layani. Tetapi, tanpa pemberitahuan dari KPUD, pemerintah tidak akan memberikan informasi. Justru ini untuk menghindari intervensi pemerintah. Penyempurnaan DPT tentunya wajib disempurnakan. Tapi banyak pihak masih bertanya kenapa ”DPT busuk” bisa terjadi ? Disengaja atau tidak, lalu oleh siapa ? ” Pula hari ini SK. Rakyat Merdeka, membuat sebagai head-linenya, skandal suap Abdul Djamal makin terkuak, orangnya Menteri Ani bertugas jinakkan DPR. Kemarin Anggito membuat pernyataan tertulis soal pertemuan ”Four Season” serta mengaku hadir disitu pada tanggal 19 Februari yang silam atas undangan Panitia Anggaran DPR atas sepengetahuan Menkeu. Berapa persisnya, Djamal menjawab ”Tanya Pak Anggito”. Sebagian warga lalu bertanya, kenapa rapat diadakan di hotel mewah berbintang, apalagi di masa krisis ini ? Perang kata, saling tuding, didepan publik telah dimulai. Istilah tarian ”poco-poco” serta permainan ’yoyo” menggambarkan kebijakan pemerintah nan maju mundur serta naik turun telah dilontarkan Megawati terhadap SBY.

Page 101: 2009 Dalam Renungan

95

Hal seperti ini rasanya tidak mendidik politik rakyat untuk santun karena kurang berkwalitas. -------- Tidakkah kau dengar, Nusantara meringis, Pertengkaran tersulut tak jua reda, ”Gendrang ego bersilang ego” Kepongahan, penuh prasangka Demi ilusi ...... ” Perenungan diujung musim ” Astar Siregar, 7-8-2008

Kritik kubu Mega terhadap kebijaksanaan bantuan langsung tunai (BLT) sebagai tidak mendidik serta seakan sebagian upaya ”Money Politics”, menjelang pemilu. Rakyat miskin kita sudah digolongkan ”termiskin dari miskin” (the poorest poor) sudah harus dibantu, tapi kemelaratan ini jangan dipolitisir. Apalagi membuat mereka jadi berserah tanpa motivasi untuk bangkit, berikan mereka kail serta ajari memancing. --- Hentikan BLT, krisis ini berkesinambungan Ajak mereka kerja, bukan menutup lubang jalanan Mari bangun strada, bendungan raksasa Kemana negeri kan meluncur, bila setiap mulut disuapi, Segala beban dipikul ?

”Ibrahim Datuk Tan Malaka” Astar Siregar,19 Juli 2008

Page 102: 2009 Dalam Renungan

96

Rabu, 25 Maret 2009 Tradisi kampanye tahun 2004 terulang 2009 ini, penuh janji serta kurang menjelaskan apa akan dilakukan bila terpilih kelak. Manipulasi DPT adalah tindakan kejahatan yang harus ditangani polisi, tanpa harus menunda pemilihan caleg 9 April depan. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) terlambat walaupun telah mendapat persetujuan Panitia Anggaran DPR. Apakah ini dampak kesibukan kampanye para pejabat ? Seperti direncanakan, anggaran 2009 ini hendaknya segera dicairkan, sehingga pasar mendapat tunai, agar ekonomi bergerak. Absorbsi (penyerapan) anggaran adakalanya lebih sulit dari pada menyetujuinya. Bagaimana kampanye dalam masa pemilu yang berbulan-bulan ini tidak mengganggu jalannya roda pemerintahan, dapatkah ? Untuk melarang pejabat yang juga pengurus atau anggota partai untuk tidak terlibat kampanye juga tidaklah layak rasanya, karena mereka berhak untuk itu. Apabila permasalahan pupuk untuk masa tanam tahun ini masih bermasalah serta waduk irigasi tak dipersiapkan, menghadapi kemarau, produksi beras tidak berhasil. Apakah keberhasilan tahun lalu terutama didukung oleh iklim yang sangat bersahabat ? Apakah rencana ekspor beras sudah tepat ataukah hanya untuk kampanye pula ? Apabila segala sesuatu diarahkan demi pemilu bagaimana nanti pasca pemilu ? Derita apalagi yang akan dihadapi rakyat miskin negeri ini selama lima tahun ke depan ? How is the harvest ? Itulah pertanyaan pertama Syah Iran, kepada Prof. Widjoyo, kala menemuinya di Teheran tiga dekade yang silam

Page 103: 2009 Dalam Renungan

97

Pinjaman murah untuk pembangunan pabrik pupuk Kujang bantuan kerajaan Iran merupakan monumen Persahabatan (Friendship Monument) Iran-Indonesia dalam rangka perwujudan ”Indian Ocean Community” yang disponsori Iran saat itu. Almarhum Reza Fahlevi dalam satu wawancara dengan wartawan Amerika berucap bahwa tidaklah merupakan kebanggaan menjadi raja dari rakyat yang melarat. Cuma beliau tidak sadar, istana dipenuhi keluarga (royal family) serta pejabat yang korup. Ketika Indonesia menanda-tangani Keputusan Dewan Keamanan PBB menegor keras proyek nuklir Iran yang katanya untuk pembangkit listrik (PLTN) tapi tidak dipercaya oleh blok Barat terutama pemerintah Bush, kenapa kita paling tidak memilih abstain saja seperti beberapa negara lainnya ? -------- Depan Pupuk Kujang, Aku termangu Jakarta – Teheran – Jakarta Monumen Persahabatan dimasa susah, Hati mereka terluka kini Sebenarnya apa arti sahabat bagi kita ?

”Balada Maulud” Astar Siregar 31/3/2007

Dunia tahun ini genap seratus tahun memerangi peredaran narkoba (sejak konfrensi Shanghai 1909 ). Pemerintah Obama meningkatkan peperangan melawan kartel narkoba karena ternyata pasar terbesar narkoba dunia adalah Amerika Serikat yang telah membelanjakan milyaran dollar pertahun.

Page 104: 2009 Dalam Renungan

98

Indonesia selain pemakai juga produsen heroin. Dengan meningkatnya pengangguran meningkat pula pengedar termasuk ibu rumah tangga. Demikian pula kasus pembunuhan di wilayah hukum Polda Metra Jaya mencapai angka tertinggi selama lima tahun terakhir ini. Saya teringat tahun akhir era Sukarno, tingkat kejahatan ( Crime rate ) sangat tinggi. Apakah ini pertanda ”era sekarang” akan berakhir pula ? Kalau kita melihat kebingungan warga menentukan calonnya baik untuk legislatif maupun executive di pemilu yang akan dimulai beberapa hari lagi hingga ,tokoh tokoh, dielukan masih belum jelas. Kalau golput kita kehilangan hak serta terlebih tidak mendukung hidupnya demokrasi di negeri ini. Kebebasan yang bertanggung jawab demi terwujudnya kemak-muran yang berkeadilan melalui modernisasi. Hari ini harus lebih baik dari kemarin, esok lebih makmur dari hari ini, itulah ”Pembangunan” (development) Kenapa kemiskinan masih memiting negeri ini ? Pemilu adalah gelanggang demokrasi untuk memilih pimpinan yang amanah. Saya sangat mengagumi alam pikiran Bung Karno serta pengorbanannya selama kancah perjuangan bersama Bung Hatta memproklamirkan kemerdekaan negeri ini. Kita hormati Sukarno sebagai pejuang kemerdekaan serta proklamator tapi sesali masa kepresidenannya. Berapa generasi telah hilang, itulah yang sangat disesalkan. Kita miskin ilmu, miskin harta. Kucing mati diatas bantai, lapar disuburnya Pratiwi. Reformasi satu dakade ini masih belum membuahkan hasil yang diharapkan. Baik secara politis mapun ekonomi.

Page 105: 2009 Dalam Renungan

99

Di 9 April nanti, kalau akhirnya pilihan jatuh kepada caleg atau capres yang terbaik dari yang terjelek (The best among the worst), apakah pesta demokrasi yang mahal ini kita katakan berhasil ? ----- Rusuk, pelipis, selangka, belikat menonjol kotor Dengkul goyah terseok Sebut malapetaka semaumu Kucicipi semuanya sudah Namun.... Segemingpun cintaku tak berobah tak berpaling ....

” Pamflet Cinta ” Astar Siregar

28 November 2006

Kamis 26 Maret 2009, ------------ Balada ini kutulis, Dihari lahir ”Panutan” Suri tauladan moral, Satu kata perbuatan Ditengah jahiliyah

Cuplikan ” Balada Maulid ” Astar Siregar, 2006.

Seribu empat ratus tiga puluh tahun lebih telah berlalu namun wahyu Tuhan yang diteruskan Muhammad, masih jadi kebenaran dan bimbingan hidup. Dia adalah penutup para nabi dan Rasul bagi ummat muslim. Kupertanyakan persyaratan apa harus dimiliki tokoh yang kita akan kita pilih. Permasalahan yang kita hadapi cukup berat, ekonomi, moral, politis hingga gejala separatisme.

Page 106: 2009 Dalam Renungan

100

Tuhan menurunkan Rasulnya dimasa jahiliyah serta tidak perlu pemilu untuk itu. Di pemilu ini kita sendiri menentukan tokoh yang kita percaya, dapat menggembalakan kita keluar dari krisis ini. Kalau memang ada calon itu mari kita pilih, tapi bagaimana kalau masih tak jelas. Alangkah mubazirnya tenaga, waktu dan dana demi Pemilu yang dimenangkan tokoh pecundang hanya demi kekuasaan. Saya alergi terhadap pandangan bahwa bangsa ini belum siap untuk berdemokrasi. Lalu harus dipimpin dengan gaya otoriteran untuk capai kemakmuran. Saya hapal sekali dengan itu karena lebih setengah umur republik ini telah dikangkanginya. Celakanya, ekonomi kita masih bermasalah, angka warga miskin masih tinggi. Mestinya ada yang salah, yang harus dibenahi dalam kita mengamalkan demokrasi. Mestinya rakyat sudah lebih terlatih setidaknya, daya kritis mereka lebih tinggi. Segala sesuatunya butuh waktu, sekali arahnya sudah benar, masalah kita hanya mempercepat. Pihak yang mengumbar demokrasi bukan tujuan tapi kemakmuran. Hasil yang diraih tanpa demokrasi hanya dalam angka GDP. Pemilu 2009 ini merupakan indikator kematangan kita berdemokrasi. Wiston Churchill adalah tipe pemimpin dalam masa konflik, walaupun berusia lanjut. Richard M. Nixon menulis dalam bukunya ”Leaders” merasa takjub, lansia berumur 79 tahun itu sanggup terbang melintasi Atlantic satu hari semalam dengan ”prop-plane ( pesawat berbaling-baling) padahal pernah sebelumnya menderita stroke.

Page 107: 2009 Dalam Renungan

101

Lord Moran dokter pribadi Churchill dalam catatan hariannya dalam kunjungannya di Washingon mengalami nyeri berat tapi apabila di podium penampilannya seakan tidak terjadi sesuatu. Dia selalu sanggup bangkit untuk keadaan penting (big events). Kebiasaannya tidur sore, rasa humor yang tinggi cerutu selalu bertengger di mulutnya, whiskey setelah 8.30 pagi, serta champagne dikala malam tetap berjalan selama masa perang itu. Dibawah pimpinannya dengan Franklin Rosevelt Presiden Amerika yang menjalankan pemerintahannya dari atas kursi roda, sekutu memenangkan Perang Dunia II. Kapabilitas memimpin ternyata tidak berkorelasi langsung dengan usia. Yang jelas mereka adalah type pemimpin dalam masa konflik. Bagi mereka persekutuan dengan Russia cukup sebatas meng-hancurkan Hitler. Jangan sekali-kali pernah memperlihatkan kelemahan bila berhadapan dengan komunis. Ada hal prinsip tegas, bukan terombang-ambing. Krisis yang menunggu Presiden terpilih nanti juga merupakan kancah perang yang harus dimenangkan bila kita inginkan keterpurukan ini tidak berkepanjangan. Jumat, 27 Maret 2009 Ketika layar panggung ditutup bagi seorang pemimpin, kita akan merenung amanah apa yang telah dia sampaikan dari lakon yang telah digelarnya. Ada aktor besar hanya berhadapan dunia dengan gelombang kecil, ada tokoh kecil dihadapkan pada dunia nan berkecamuk sedahsyat saat ini. Tapi sangat bijaksana kita memilih pemimpin, yang kapabilitasnya dipercaya dapat mengatasi gejolak dimasa kepemimpinannya.

Page 108: 2009 Dalam Renungan

102

Pemimpin di masa damai, berbeda kwalifikasinya dengan masa perang. Menghadapi multi krisis seperti yang kita hadapai tidaklah sama dengan memilih panglima untuk memenangkan perang. Jenis perang yang kita hadapi di krisis ini sangat berbeda dengan medan perang konvensional. Charles de Gaulle serta Eisenhower adalah juga dipercaya bukan saja panglima dimasa perang tapi juga di masa damai. Douglas Mac Arthur pahlawan perang tak terpilih untuk pemimpin dimasa damai. Richard Nixon disatu pertemuan dalam kunjungan, pertamanya ke Beijing mendapat kesan kegalauan Mao dan Zhou atas usia mereka nan semakin tua sedangkan permasalahan bangsa yang harus dihadapi bertambah menumpuk. Mao menulis puisi kepada Zhou pelampiasan kegalauan hatinya. ------ Now that the country has become Red who will be the its guaradian ? Our missions, unfinished, may take a thousand years. The struggle tires us and our hair is gray. You and I, old friend, can we just watch our efforts being washed away ?

Negeri telah merah sekarang Siapa yang akan mengawalnya ? Tugas kita tak kan selesai Walau seribu tahun Perjuangan melelahkan kita rambut pun sudah memutih Kau dan aku, sobat Dapatkah kita membiarkan usaha kita hilang percuma ?

Page 109: 2009 Dalam Renungan

103

Betapa serasinya mereka, tanpa Mao revolusi kehilangan nyalanya, tanpa Zhou akan terbakar habis tinggal abu. Seperti Zhou penerus Communist China selanjutnya lebih memprioritas China dari pada Komunis. Nixon jauh sebelumnya sudah meramalkan negara dengan satu milliar manusia yang berkapasitas itu dibarengi kekayaan alam yang besar, akan menjadi negara yang bukan hanya terbanyak penduduknya, tapi akan menjadi salah satu Adi Kuasa dunia. Ramalan itu sudah terwujud kini. Kita sangat prihatin kala ”Dwi Tunggal” yang bahu membahu dimasa susah , pecah di era kita baru memasuki tahun-tahun pertama kemerdekaan. Selanjutnya bangsa ini tumbuh dilingkungan rumah yang penuh pertengkaran. -------- Trauma silam berceceran, dendam tak litaknya bersipongang, mimpipun masih berbeda, kenapa kita endapkan di kebisuan sampai kapan ? Rentang waktu tak menutupnya rapat. Rekonsiliasi adalah keberanian penuh ketulusan untuk mengerti kelamnya silam demi cemerlangnya esok. Bisakah kita ? Taklah mungkin negeri dibangun diatas, dendam.

Rekonsiliasi dalam Puisi Astar Siregar 2008.

Page 110: 2009 Dalam Renungan

104

Sabtu 28 Maret 2009 Tanggul Situ Gintung jebol subuh itu, limpahan lebatnya hujan tak lagi tertahankan. Kala luapan menerjang hunian nan lelap tertidur ratusan diseretnya paksa. Situ tua itu telah delapan dekade ditugaskan disana serta bangunan kian memadat menjilat bibir waduk, lingkungan hutan menipis, tak lagi ada lingkungan peresap limbahan. Semuanya, melimbah bergelora menjadi arus di setiap musim penghujan tiba. Situ tua itu akan jebol hanya menunggu saat tepat. Telah bertahun negeri ini dalam krisis bukan hanya ekonomi, juga budaya. Jangankan menyisihkan anggaran yang memadai untuk perawatannya, pelanggaran kawasan terus terjadi seenaknya. Urbanisasi penduduk kekota sangat deras. Desa tidak lagi sanggup menghidupi pertambahan penduduk. Pemuda berurbanisasi kekota. Itulah salah satu penyebab lahan hijau pinggiran kota berjubel hunian. Kawasan satelit kota tak terencana, semerawut. Bila ada pemikiran untuk menata kawasan, sudahlah sangat terlambat. Bak anak haram kawasan baru itu kian besar, serta tak ada walikota yang mengaku bapaknya, mereka saling mencari kambing hitam sementara kesemerawutan ini kian meluas. Hampir semua peruntukan (zoning) dilanggar. Demikianlah kompleksnya permasalahan nan dihadapi Kubaca berita petugas akan pula memeriksa penggunaan anggaran untuk perawatan waduk yang telah hancur itu. Seratus nyawa telah melayang banyak manusia masih hilang, ratusan rumah telah dilalap malapetaka itu. Tsunami kecil telah terjadi serta kita kembali di rundung duka. Apakah ini bencana alam, atau karena ulah kita ?

Page 111: 2009 Dalam Renungan

105

Betapa ironisnya pula, kawasan malang itu dipadati penonton yang tak berkepentingan. Akibatnya usaha pertolongan menjadi terhambat. Partai dan pentolannya membuat kemalangan itu sebagai ajang kampanye di masa pemilu ini. ”Jangan bagikan bantuan sebelum wartawan tiba ” !, instruksi dari pengurus partai ketika membawa bantuan. Masih puluhan situ yang berpotensi jebol di daerah Jabodetabek saja, justru berada di tengah permukiman padat penduduk, mereka hidup ditengah ancamanan. Tenda pengungsian telah didirikan bagi mereka nan selamat. Rumah dilalap limbah, terkubur diperut situ, terjepit di gorong-gorong, terhanyut diterjang derasnya arus. Polemik yang berkepanjangan takkan membawa mereka kembali. Minggu, 29 Maret 2009 Penggelembungan DPT *) Ayo bukakan ! Pesta ini bukan ajang penipuan.

” Ayo bukakan” Astar 2009

Gara-gara DPT (Daftar Pemilih Tetap) semerawut, KPU serta Mendagri digugat Serikat Pengacara Rakyat (SPR) karena telah melakukan perbuatan melawan hukum, mereka telah mengabaikan ketidak akurasian DPT pemilu 2009. SPR sebagai penggugat juga meminta agar tergugat membuat modul pemutakhiran DPT agar akurat dengan jumlah pemilih. Banyak kasus pelanggaran pemilu nan didiamkan membuat Badan Pengawas Pemilu masih meragukan komitmen aparat kepolisian menindak lanjuti pelanggaran pemilu. *) Daftar Pemilih Tetap

Page 112: 2009 Dalam Renungan

106

Sepertinya rakyat sudah semakin cerdas, janji kosong CAPRES OMDO (omong doang) belum tentu mendongkrak tingkat keterpilihan mereka. Rakyat ragu terhadap janji kosong yang dilontarkan dalam kampanye ini. Ketimbang saling serang, sebaiknya mereka membuka forum konvensi untuk membeberkan visi ekonomi yang menjadi masalah krusial bangsa saat ini. Hal ini sangat baik bagi pendidikan politik rakyat. Mereka bisa membandingkan mana yang terbaik serta realistis. Bila hanya kampanye diramaikan saling sindir, hal itu malah dapat membingungkan rakyat. Ketua KPU berjanji, pada 1 April pembersihan DPT akan rampung, partai politik dan masyarakat dapat mengcek kembali serta akan ditempelkan dikelurahan / Desa. Politik jangan diperlihatkan dengan wajah keras serta manipulatif, terutama bagi pemilih pemula tentunya hal seperti itu membuat mereka ragu, apalalgi ternyata banyak tokoh partai yang tidak menjalankan amanat rakyat Pengalaman 2004 masih merupakan memori membuat warga apatis. Mengajak band serta penyanyi dengan gaya goyangnya nan sensual merubah kampanye menjadi pergelaran band. Tak kurang para pimpinan partai ikut pula berdendang sembari didampingi istri serta anaknya. Putera puteri tokoh partai ikut, dicalonkan pula. Mereka otomatis dianggap layak untuk ditokohkan seperti putera mahkota, merekalah penerus dinasti. Demi mempertahankan kedudukan sebagai anggota kelas yang berkuasa (The ruling class), para pembantu penguasa partai malah ikut menggendanginya.

Page 113: 2009 Dalam Renungan

107

Tak seorangpun menghalangi serta bertanya sudahkah mereka layak ? Apakah tak ada kaum muda di luar sana yang lebih kompeten ? Rebut dulu kekuasaan, urusan orang pintar banyak menunggu di Universitas, dipasar. Jadi putera putri mahkota tak harus nan terbaik asal didukung partai, itulah amanah konsitusi kita. Partai lebih utama dari kapabilitas. Senin, 30 Maret 2009 Bilateral Currency Swap Agreement antara BI dengan Bank of China sebesar Rp. 175 triliun atau 100 milyar remimbi. Eksportir serta importir kedua negara dalam transaksinya bisa menggunakan mata uang masing-masing. US dollar tidak lagi dipergunakan sebagai ”pengantara” sejauh batasan Rp. 175 trilliun (100 milyar remimbi) tersebut. Perjanjian seperti juga telah dilakukan dengan sesama anggota Asean malah diperluas pula dengan Jepang dan Korea Selatan. Setidaknya ”fee” yang selama ini dibayar terhadap penukaran dollar seakan tidak lagi diperlukan. Bahwa ini merupakan ”era baru” bukan berarti kedudukan US dollar sebagai ”International Money” bisa segera digantikan ”mata uang” adikuasa lain sebut saja Euro, Yen, Remimbi dan seterusnya. ”GNP Eropa Bersatu” katakanlah sama besarnya dengan Amerika Serikat. Malah kalau seluruh Eropa termasuk Inggris disatukan akan lebih besar (+ 19 triliun US dollar saat ini), dibanding USA sebesar 14 triliun.

Page 114: 2009 Dalam Renungan

108

Masalahnya bukan sesederhana itu, kita juga harus meninjaunya dari aspek world trade, world financing, politics, dan seterusnya hingga trust, tradisi yang berlaku selama ini dalam transaksi di pusar pasar dollar di penjuru kawasan dunia. Untuk jumlah swap tertentu, tentunya agreement antara exportir-importir tersebut itu tentunya bisa, tapi kalau menyangkut seluruh mata uang seluruh dunia tanpa batasan, masih jauh, sementara ini belum dimungkinkan. Bahwa untuk jumlah tertentu terhadap mata uang tertentu ”swap” ini bermanfaat, itupun kalau kita persiapkan benar. Era baru moneter dunia kelihatannya sudah mengintip, memanfaatkannya, kita harus berkalkulasi. Selasa, 31 Maret 2009. Kelemahan yang ditemui dalam jalannya proses pemilu 2009 ini tidak berarti pula menunda proses demokrasi, ”Menunda Pemilu, No Way ” tulis pengamat politik CSIS, DR. J. Kristiadi. Karena memang akan lebih banyak mudaradnya bagi proses pelembagaan demokrasi yang mulai menguat di negeri ini. Apabila kita bisa melewati krisis perpolitikan, kita akan lebih bisa berkonsentrasi kepada uapaya mewujudkan kemakmuran dan keadilan. Kelihatannya sudah lebih erat korelasi antara pendidikan pemilih, popularitas caleg lebih mereka pilih dari partai. Pemilu 2009 ini lebih sulit diramalkan hasilnya, lebih dari yang sudah. Daya kritis sudah mulai meningkat, kita adalah negara demokrasi terbesar kedua setelah India.

Page 115: 2009 Dalam Renungan

109

Pasti banyak langkah-langkah kedepan yang perlu untuk membuatnya lebih sempurna, unsur budaya lokal, keunikan, karakter negeri ini, tentunya tetap menjadi landasan pula. Kita tidak bisa mengimpor demokrasi begitu saja. Prinsip dasar demokrasi memang universal, tapi implementasinya tidak selalu sama. Dikala Mahkamah Konstitusi membaca keputusannya (Senin 30/3) yang mengizinkan ”Perhitungan cepat” (Quick-count) boleh diumumkan sejauh dengan metodelogi yang jelas, serta tidak bertendensi mempengaruhi seseorang, hal itu tidak akan memancing kekisruhan. Masyarakat juga mengerti hasil survey bukan merupakan hasil resmi. Ini pula merupakan langkah maju bagi kebebasan akademis di negeri ini. Bagi mereka yang masih sinis terhadap pengembangan demokrasi walaupun bertahap tapi pasti itulah yang sangat disyukuri, tertatih-tatih tapi maju terus. Bagiku yang telah mengalami pahitnya di kangkangi otoriter ( lebih dari setengah usiaku setua ini}. Demokrasi bagai sistem berbangsa tak ada duanya. Rabu, 1 April 2004. Paskah Suzetta, Ketua Bappenas, mantan anggota komisi IX DPR bantah terima dana B.I. selama memimpin kelompok fraksi Golkar di komisi IX DPR. Paskah membantah pernyataan mantan ketua subkomisi keuangan komisi IX DPR Hamka Yamdhu yang menyebut dirinya menerima dana dari Yayasan Pengembangan Perbankan. Indonesia (YPPI) dan Bank Indonesia sebesar Rp. 1 milyar saat diperiksa sebagai saksi, dipersidangan para tersangka deputi gubernur BI (31/3).

Page 116: 2009 Dalam Renungan

110

Ketika hakim Anwar bertanya, apakah DPR diperboleh menerima sumbangan mitranya ? Paskah menjawab hal itu tidak diatur dalam tata tertib DPR. Lain halnya dengan Kaing Guek Eau alias Duch dalam pengadilan Genosida di Phnom Penh di Kamboja mengakui bertanggung jawab atas penyiksaan dan pembunuhan ribuan tahanan, dia dituduh bertanggung jawab atas pembunuhan 15.000 orang selama menjadi kepala penjara Tuol Sleng. ”Saya bertanggung jawab serta izinkan saya minta maaf” katanya di pengadilan. Alangkah beragam jenis pemimpin (type of leaders), ada yang berani memikul tanggung jawab, ada pula yang selalu menghindar demi kuasa. Lain halnya Agus Condro, mantan anggota DPR dari PDIP, kini meneriaki KPK kenapa laporannya lambat ditindak lanjuti. Dihadapkan dengan begitu banyak pengaduan kasus, KPK merasa kewalahan, yang ditanggapi sebagian masyarakat sebagai proces tebang pilih. Apakah negeri ini benar sungguh ingin memberantas korupsi serta bukan hanya demam musiman, kita akan lihat setelah terpilihnya Presiden baru nanti. Selama tingkat korupsi masih tinggi, lupakan keberhasilan pembangunan. Memerangi korupsi adalah pembersihan diri sendiri, alangkah menderitanya rakyat apabila terus berkelanjutan. KPK apapun namanya, hendaknya didukung sepenuhnya di lengkapi sesuai dengan besarnya tugas yang dihadapinya. Korupsi bukan budaya bangsa ini, tapi musuh yang harus diperangi bersama hingga punah.

Page 117: 2009 Dalam Renungan

111

Kamis, 2 April 2009. Para pemimpin 20 negara maju dan berkembang nan menguasai + 80 persen kue GDP (Gross Domestic Dunia) bertemu mulai hari ini untuk mencari jalan keluar dari krisis dunia yang parah ini. G-20 diharapkan dalam pertemuan ini dapat memompa oksigen untuk bangun kepercayaan. Tanpa adanya tindakan moneter yang tepat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi global pengangguran dunia berpotensi 50 juta. Stimulus besar yang telah dilakukan di AS disambut baik oleh negara di luar Eropa. Kritik dari Jerman serta Perancis beranggapan surplus yang clossal ditopang defisit pasti berdampak negatif terhadap nilai US dollar sebagai alat transaksi utama dunia. Stimulus fiskal dalam rangka meningkatkan permintaan harus dipatok bukan tidak terbatas. Sudah tiba saatnya agar IMF direformasi, usul kenaikan dana IMF, yang kini hanya US$ 250 milyar oleh Eropa menginginkan agar ditingkatkan menjadi US$ 500 milyar serta tidak didominasi oleh AS dan Eropa. Jepang, China telah menawarkan US$ 100 milyar sebagai tambahan dana. Apabila IMF independen dalam pendanaan diharapkan lebih dapat membantu negara berkembang. Masukmya sumbangan dari negara yang memiliki likwiditas besar seperti India dan China akan membuat IMF lebih mandiri, sekaligus mengubah tatanan perekonomian global yang selama ini selalu dinominasi oleh AS dan Eropa. Apakah reformasi ini ditanggapi dengan positif oleh AS ? Mari kita tunggu. Pertanyaan mendasar apakah AS melihat China sebagai sahabat ? Perobahan pasti akan terjadi, wajah baru IMF akan tampil, tapi kapan ? Bagi kita, tentunya cepat lebih baik.

Page 118: 2009 Dalam Renungan

112

Jumat, 3 April 2009 Lemahnya peraturan keuangan AS diakui sebagai pemicu krisis global. Kelemahan pengaturan itu membuat aksi spekulasi disektor keuangan menjadi amat liar. Jika pengaturan sektor keuangan tidak diatur secara serius, Perancis beserta Jerman tidak akan menanda-tangani komunika G-20. Kedua negara ini berpendapat bahwa krisis dipacu tak terkendalinya sektor keuangan terutama di AS dan Inggris membuat Nicolas Sarkozy serta Angela Merkel (presiden Perancis serta perdana menteri Jerman) berang. Mereka menilai aksi ”Kanibalisme” di sektor keuangan yang telah berlaku serta terdapatnya negara berperan sebagai ”tax heaven” (surga bagi penggelapan pajak), harusnya dihindari. Kalau AS tetap ingin memimpin dunia yang sudah berubah ini dibutuhkan kebersamaan, bukan memaksa apa maunya. Sabtu, 4 April 2009 Indikator ekonomi yang menggembirakan, adanya kenaikan pesanan produk manufaktur di China dan AS. Walaupun belum dapat dikatakan ekonomi telah pulih tapi diharapkan semester depan krisis diramalkan akan mencapai titik nadir, penurunan ekonomi sudah berada di belakang kita. Kelihatannya stimulus perpajakan (tax cuts) subsidi konsumer serta peningkatan investasi infrastruktur serta bidang kesehatan di China menemui sasarannya. Pemotongan suku bunga (interest rates cut) juga sangat membantu. Federal Reserve Amerika sejak tahun lalu sudah menurunkan dua kali lebih besar dari China. Kredit perbankan naik dibanding tahun lalu sekitar 25 persen. Tapi stimulus masih perlu penambahan untuk mengangkat ekspor.

Page 119: 2009 Dalam Renungan

113

Ekonomi global laksana lampu kapal dikejauhan menuju dermaga di malam hari, kelap-kelipnya kian jelas. Harga sejumlah komoditas ekspor baik pertambangan maupun perkebunan mengalami kenaikan bursa terdorong bergerak. BI rate turun serta tingkat inflasi yang relatif rendah akan memberi peluang tingkat bunga turun lagi dari 7,5% , mencairkan kebekuan pasar keuangan semenjak beberapa bulan silam, semoga bank-bank komeresial merespon dengan positif. Kelihatannya unsur kepercayaan pertemuan G-20. London memberikan harapan menyelesaikan krisis global. Simton positip ini akan lebih permanen apabila bertahan untuk waktu lebih lama. Dimasa pemilu ini uang palsu yang beredar di sinyalir lebih banyak, serta tidak adanya batasan sumbangan secara akumulasi (individu + swasta) akan berdampak pada peningkatan peredaran rupiah juga sangat tidak sehat bagi proses demokrasi karena besarnya money politics untuk merebut kedudukan. Di ulang tahun perkawinan yang ke 43 hari ini, anak cucu merayakannya dengan menjamu kami makan bersama di satu restoran. Dari dua putera serta dua puteri, saya dan isteri telah dihadiahi 9 cucu ( 2 puteri 7 putra). Di ultah perkawinan ke 42 tahun lalu, kubermadah. ------ 42 tahun kita satu, bayang pun melenggang bersama Dimana kau, disitu aku, Disana aku, disitu kau.

Page 120: 2009 Dalam Renungan

114

Tak kupaparkan cinta, Kala melamarmu, Hanya janji Merawat kau dan anak-anakmu Demi Tuhan aku bersumpah

Laksana sepasang roda, Menggelinding bersama Satu tak berfungsi Lainnya kan terhenti

--------- Usia tua ini, kian mengikat kita Alangkah mesranya saling mengingatkan Redam ledakkan kesal Di kepikunan merangsang

-------- Bila cucu berlompatan dengkul nan goyah tak terasa, bungkuk melurus seketika, Kita bahagia melakukannya

--------- Selamat malam kawanku Tidurlah yang lelap, Kumengungsi kekamar sebelah Agar dengkurku tak menganggumu Pintu penghubung kubuka lebar Kuikuti tarikan nafasmu Ngigaumu kupantau Gerakanmu kudengar Hatiku merasa bahagia, tak gelisah ... Karena kau masih disana .

”Selamat Malam Kawanku” 20/11/2009

Page 121: 2009 Dalam Renungan

115

Minggu 5 April 2009 Hari ini kampanye terbuka terakhir, sejumlah partai politik menggelar kampanye besar-besaran di wilayah basis massanya (PDIP di Bali, Hanura di Gelora Bung Karno, SBY di Semarang, Golkar di Sumbar, Gerindra di Banten, PKS di Palu). Mengajak band serta penyanyi terkenal ikut menggalakkan kampanye sudah menjadi tradisi sejak pemilu-pemilu silam. Sebagian besar anak muda serta kanak-kanak menghadiri kampanye demi untuk menikmati pegelaran band serta penyannyi terkenal tersebut. Bagi caleg atau ketua partai yang berbakat tarik suara pada kesempatan itu memperlihatkan pula kebolehannya bernyanyi. Seketika pergelaran jadi ”kampanye nyanyi” (singing campaign), itulah uniknya pemilu kita. Tentunya itu Ok saja, sementara peserta kampanye dihibur, janji-janji juga dikumandangkan ”Apakah dapat dipenuhi, itu urusan nanti”. Ditengah ragamnya kesulitan nan dihadapi, setidaknya rakyat yang haus hiburan, dapat menikmatinya secara gratis hari ini. Mengatasi pengganguran yang sangat besar saat ini, merupakan tema utama diprogramkan setiap partai tapi paling sulit mengatasinya. Dunia menghadapi jumlah pengangguran yang terus merangkak naik hingga saat ini. Ada anggapan bahwa mulai adanya gerakan positif di berbagai bidang tapi kenaikan kesempatan kerja belum langsung terasa masih menunggu gejolak pasar yang lebih permanen. Bulan lewat, pengangguran naik kelevel 8,1 persen, angka tertinggi selama 25 tahun terakhir. Di China, 20 juta ”migrant workers” (pekerja musiman) tak lagi punya kerjaan.Bagaimana dunia menghadapi lonjakan pegangguran ini itulah masalah

Page 122: 2009 Dalam Renungan

116

paling rumit bagi setiap pemerintahan, pada masa yang akan datang, tidak terkecuali presiden terpilih nanti. Banyak pengamat masih memperkirakan angka antara 10 persen sampai dengan 12 persen jumlah pengangguran di AS sampai tahun 2010. *) Menggairah pasar bergerak cepat melalui stimulus. Project ”labor-intensive” (padat karya) seperti infra struktur 0,7 persen dari GDP India di anggarkan untuk proyek yang mempercepat pertumbuhan (accelerating projects). Beberapa negara Eropa telah mengurangi kontribusi jaminan sosial (social insurance contribution) demi mengurangi biaya pekerja (Labour Costs). Ada pula yang mengurangi jam kerja untuk menghindari PHK. Inggris memberi pelatihan kembali serta mengutamakann penerimaan pegawai yang telah enam bulan lebih menganggur. Menteri Pertanian Jepang menyarankan mengirim pengangguran kedaerah pedalaman, bekerja di perikanan serta pertanian. Chile dan Kolombia membentuk ”un-employment account” yang berasal dari pemotongan gaji pekerja serta dapat ditarik kembali tatkala mereka kehilangan pekerjaan. Kalaupun kebangkitan ekonomi terjadi, tapi kecepatannya membutuhkan waktu untuk pulih ketitik semula, maka masalah mengatasi pengangguran ini tetap akan dihadapi beberapa tahun kedepan. *) the economist 14th – 20th, 2009

Page 123: 2009 Dalam Renungan

117

--------- Hari itu lowongan terbuka Butuh segera ” Pendemo bus-way Pondok Indah ” ” Perakit bahan peledak ” ”Pengarak tersangka korupsi ” ” Meratapi Cina mati ” Dikemacetan ini, Berapa simpang butuh pak Ogah*) ? Kau hitung saja ” Kesempatan kerja ” Astar Siregar, 11 November 2007

Senin 6 April 2009 Penanggulangan krisis ekonomi dunia menjadi fokus G-20 London tapi tidak berarti pembenahan semerawutnya perpolitikan dunia tidak kalah pentingnya, tak dapat di bayangkan ekonomi dibangun diatas pertikaian. Presiden Obama dalam pertemuan London mengambil kesempatan pula bertemu dengan pimpinan adikuasa dunia seperti Russia, China serta menghadiri ulang tahun Ke-60 NATO di Strasbourg, mengunjungi Turki serta negara Islam lainnya. Pengembalian tentara AS dari Iraq sudah dalam skedul, serta berencana lebih fokus Afghanistan serta Pakistan dalam rangka memerangi pusat Al Qhaeda. Sebetulnya perang dingin (cold war) resminya telah berakhir 20 tahun yang lewat. Start-1 tahun 1991 perjanjian pengurangan senjata strategik antara AS-Rusia akan berakhir Desember. *) Pak Ogah : pengangguran tak kentara, ikut mengatur kemacetan. Harapkan tip sukarela

Page 124: 2009 Dalam Renungan

118

Moscow treaty yang ditanda-tangani George Bush dengan Pladimir Putin pengurangan beroperasinya deployed warheads dari masing pihak pada 2012. Tapi pengurang nuklir adalah pekerjaan yang tak mudah. Di Praha (5/4) memaparkan visinya mengenai dunia yang bebas nuklir, mengurangi yang ada serta melarang percoban nuklir. Ada ribuan senjata nuklir saat ini adalah peninggalan masa perang dingin silam. Ancaman yang paling berbahaya apabila jatuh ketangan teroris. Ratifikasi ” The comprehensive test-ban treaty ” yang pada 1999 telah terhadang di kongres Amerika Serikat, Obama mencoba memperjuangkannya kembali. Pengurangan senjata nuklir sangat pelik walaupun keinginan cukup besar kearah itu. Selasa, 7 April 2009 Pemilu damai sudah di ikrarkan bersama para tokoh partai, mereka juga mengharapkan tanggal 9 April lusa akan terlaksana jujur bebas kecurangan. Beberapa kelemahan persiapan terutama oleh KPU sudah kelihatan terutama penyempurnaan DPT. Mendata penduduk bukan hal mudah, setiap waktu mengalami perobahan apalagi migrasi penduduk kian cepat. 7 Maret 2009 KPU menetapkan jumlah Pemilih di Papua mencapai 2,064 juta padahal data Badan Pusat Statistik mencatatnya hanya 2,056 juta jiwa. Pesta demokrasi ini kelihatannya akan berjalan dengan kelemahannya. Usaha perbaikan terus dilaksanakan demi lebih menyempurnakannya. Biaya dan energi besar telah kita keluarkan. Mendramatisir ketidak sempurnaan ini berlebihan tentunya, bukan tindakan bijaksana.

Page 125: 2009 Dalam Renungan

119

Perjalanan serta kedewasaan bangsa ini berdemokrasi sangat ditentukan lancar serta tenangnya pemilu nanti. Golput bukan tidak demokratis karena memang tidak dilarang bagi mereka yang tidak memilih karena sesuatu alasan. Kelemahannya suara rakyat sebagai suara Tuhan tidak bulat, nasib negara lima tahun yang akan datang, tidak disuarakan kita semua. Bagaimana kalau peserta kurang dari setengah DPT ? Mereka yang terpilih syah saja untuk mewakili mereka yang mangkir. Korum tidak dikenal, calon terbanyak mengumpulkan suara dari pemilih yang hadir menyontreng dengan syah, merekalah wakil kita. Golput harus menerima walau tidak setuju atas pilihan itu, tapi harus mendukung apa yang terpilih. Melihat antusias rakyat ikut meramaikan kampanye apapun alasannya serta kelemahan masih dalam batas toleransi. Demokrasi walaupun tersandung-sandung tapi masih berdiri tegak melangkah di negeri ini. Kita lihat saja berapa besarnya GOLPUT di tanggal 9 April nanti menurut saya akan dibawah batas toleransi. Rakyat haus hiburan, pesta demokrasi ini juga mereka tunggu, apapun alasannya. Tak ada kampanye diramaikan begitu banyak nyanyian seperti di negeri kita, serta aku sangat menikmatinya. Aku tidak perduli apa kata orang selama pesta itu tidak berdarah.

Page 126: 2009 Dalam Renungan

120

Rabu, 8 April 2009 ”Yang jelas PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) di sekitar Muria belum ada keputusan kita dan saya tidak setuju tiba-tiba dibangun PLTN ditempat itu”, janji SBY dalam sesi wawancara Partai Demokrat di Magelang, minggu pagi (5/4). Menanggapi janji SBY masyarakat Muria pun bersorak. Senada hal itu LSM Jala Muria yang sejak tiga tahun lalu getol menantang pendirian PLTN di kawasan Muria pun menyambut janji SBY. Sikap tersebut menunjukkan kearifan SBY menyikapi keresahan dalam masyarakat sebagai politisi. Menurut Ketua Umum Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) yang mengatas namakan petani dan nelayan Muria, menurutnya masih banyak sumber alternatif lainnya seperti matahari, pemanfaatan arus laut, batu bara dan sebagainya. Petani dan nelayan Muria tidak setuju PLTN sejak dulu. Alangkah tingginya pemahaman masyarakat Muria mengenai nuklir. Sangat mengagumkan !!! Sebelum mengharamkannya sangatlah bijaksana kita mengkaji manfaat dan mudaratnya. PLN telah bertahun mencucurkan anggaran merintis alternatif teknologi nuklir untuk pembangkit listrik di Muria tersebut, apabila SBY terpilih kembali PLN harus menutup Muria pula ?

Page 127: 2009 Dalam Renungan

121

Kamis, 9 April 2009. Upacara mengenang kepedihan yang sangat Bunda Maria menyaksikan kematian putera tunggalnya di tiang salib pada hari Jumat Agung ritual ”semana Santa” peninggalan Portugis Abad Ke-16 tetap dipertahankan umat Katolik Kabupaten Flores Timur, Lembata dan sekitarnya hingga kini. Kegiatan dimajukan hari Rabu, karena hari Kamis ada pelaksanaan pemilu. Segala sesuatu dapat terlaksana bila setiap pihak berlapang dada. DPT yang kisruh bukan saja didaerah yang sulit dicapai komunikasi tapi juga di kota besar dan sekitarnya. ”DPT yang terakhir kami terima pemilih yang terdaftar 301 orang, padahal data yang kami kirim sekitar Oktober 600 lebih ” ucap Ketua RW 14, Kelurahan Pisangan Kecamatan Ciputat Kabupaten Tangerang. Semoga hal ini terjadi akibat kelalaian bukan satu kesengajaan, karena akan melemahkan legitimasi pemilu. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meramalkan sebagian wilayah Indonesia bagian barat berpotensi hujan pada Kamis ini. Dipersiapkan tenda untuk tempat pemungutan suara. Kelihatannya pelaksanaan pemilu mulus saja, hal itulah yang sangat disyukuri serta dibanggakan bangsa ini. ”Kita punya moral dan kehormatan, tak ada gubernur, bupati yang mau curang” ucap presiden saat melakukan teleconfrence dengan tujuh gubernur dari istana negara, kemarin. Adapun ganjalan yang dihadapi tapi aman serta lancarnya pencontrengan hari ini membuat kepercayaan (trust) terhadap legitimasi bangsa ini jadi terangkat dalam berdemokrasi. Hanya dinegeri yang beradab pihak luar mempercayakan investasinya.

Page 128: 2009 Dalam Renungan

122

Jumat 10 April 2009 Bila Golkar di pemilu 2004, serta PDIP di pemilu sebelumnya, kali ini giliran Partai Demokrat unggul kelihatannya, demikian hasil hitung cepat (quick count). Hal ini sepertinya fenomena yang menarik, kenapa dukungan berbeda disetiap pemilu, apakah karena kekecewaan performance terhadap partai yang mereka pilih sebelumnya ? Figur SBY lebih menentukan dalam pemilu 2009 dari pada partai. Hal ini akan dibuktikan pada pemilu presiden nanti, pesainganya belum jelas sampai hari ini. Partai sedang sibuk membentuk koalisi, hasil pemilu caleg ini sangat menentukan pula betapa dukungan DPR yang akan datang terhadap program presiden terpilih. Idealnya presiden terpilih, pula didukung koalisi partai yang cukup mayoritas di DPR. Itulah sistim presidensial kita, pinang meminang berkoalisi sudah dimulai, akibatnya capres yang merasa dirinya kurang kuat menurunkan aspirasinya jadi cawapres. Yang tadi saling mendendam jadi berangkulan, itulah dunia politik tak ada yang permanen. YK merapat lagi ke SBY, sebagian Golkar yang telah bertekad mencalonkannya sebagai capres partai terpaksa kecewa, tapi mau apa lagi kalau kalkulasi politiknya harus begitu. That’s the beauty of Politics ( Itulah asyiknya dunia politik ).

Page 129: 2009 Dalam Renungan

123

Sabtu, 11 April 2009. DPT tetap akan mewarisi kekurangan tanpa pemutakhiran data secara benar. Pencontrengan kemarin relatif berjalan dengan aman walau banyak pemilih yang kehilangan hak pilihnya karena tidak tercatat dalam daftar pemilih tetap. Petinggi KPU I Gusti Putu Artha memperkirakan, jika per TPS 20 orang kehilangan hak pilihnya dikalikan jumlah TPS seluruh Indonesia maka jumlahnya dapat mencapai 20 juta orang. Diperkirakan ada 900 kasus mencari kejelasan. Bila ada indikasi adanya kecurangan sebaiknya ada team inde-penden mencari dimana titik awal kecurangan. Adapula pendapat jangan sampai mengarah delegetimasi dengan tidak bersedia menandatangani hasil Pemilu. Bila itu terjadi betapa mubazirnya biaya serta energi yang telah dikeluarkan. Inilah yang semua pihak menghindarinya. Kebebasan berpendapat dalam demokrasi tetap dihargai, apalagi negara ini punya sistem, UU, lembaga seperti MK (Majelis Konstitusi) tempat untuk mencari keadilan sengketa pemilu. Bersyukurlah atas apa yang kita capai walaupun masih banyak yang harus diperbaiki kedepan. Jadilah bangsa yang berjiwa baja, itulah yang kita wariskan kepada anak cucu kita. Seperti orasi Bung Karno dulu ”Bangsa ini bukan bangsa tempe bersemangat tempoyak !

Page 130: 2009 Dalam Renungan

124

Minggu 12 April 2009. Pertemuan tingkat tinggi pemimpin negara Asia di Pattaya Thailand didemo, seribu pengunjuk rasa berkostum merah (pendukung mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra) yang menuntut lengsernya PM Abhisit Vejajiva, KTT dibatalkan demi keamanan yang kian tidak menentu. Sejak Thaksin Shinawatra digulingkan melalui kudeta militer pada tahun 2006, selama 15 bulan terakhir sudah empat kali PM berganti. Petanilah yang paling mendukung Thaksin. Abhisit menduduki kursi pemerintahan melalui pemungutan suara di Parlemen yang sebelumnya didahului demo berminggu menutup airport Bangkok Pemimpin Asia terpaksa di ungsikan untuk dapat kembali kenegaranya. Kondisi darurat sempat diumumkan untuk beberapa jam. Thailand berdemokrasi dipimpin raja. Dinasti Thailand adalah negeri yang berabad luput dari penguasaan negara asing jauh sebelum perang dunia I terjadi. Ketika balatentara Jepang menduduki hampir seluruh negara Asean hanya Thailand nan lepas tak dijamahnya. Salah satu faktor kemakmuran ekonomi negeri Gajah Putih itu adalah Raja yang dihormati seluruh lapisan masyarakat. Apakah karena usia yang semakin lanjut, atau lingkungan istana yang kian jauh dari mata kaum desa. Bangkok yang kian gemerlap, tidak tercermin dengan daerah pertanian hingga ke selatan. Jenjang (GAP) inilah yang memancing keirian sosial biang konflik.

Page 131: 2009 Dalam Renungan

125

Masa Thaksin yang sebetulnya sangat korup dengan proyek mercu suar yang sangat spektakuler tapi kaum miskin pedesaan khususnya, merasa diberi perhatian oleh Thaksin. Thaksin adalah Robin Hood bagi kaum miskin, mereka sangat berang ketika dia terusir. Apapun alasannya mereka tidak mau tahu, 100.000 pendemo berarak menuju pusat pemerintahan serta menyerukan dan berjanji sebelum Abhisit mundur mereka akan berteriak terus. Telah empat PM berganti selama 15 bulan terakhir, tak bisa memulihkan negeri yang makin chaos. Thaksin entah dimana, uang dikantongnya banyak, posternya masih diusung pendemo serta ia masih berpidato melalui layar tancap di seluruh negeri. Apakah kita akan mengarah kesana pula ? Keresahan makin terdengar mulai ada kecurigaan pemilu. Bawaslu *) telah menerima laporan pelanggaran serta apakah akan bertambah bagi besok. Sangat mendebarkan pula process perhitungan yang sangat lambat hingga dapat jadi keputusan. Sementara itu kecuali partai yang merasa pemenang, lainnya sudah kasak kusuk untuk mempersiapkan pengaduan ke MK (Mahkamah Konstitusi) Selama disalurkan melalui process hukum yang ada, tentunya akan menghansilkan keputusan berdasarkan UU/peraturan. Bahwa ada yang tidak puas boleh mengajukan jalur banding. Kita takutkan intrik, prasangka yang terus berkembang hingga meningkatkan jadi perang mulut, perang demo. Apabila sampai terjadi adu phisik, eskalasi itu sudah dalam tahap bahaya, apalagi terjadi korban. *) Badan Pengawasan Pemilu.

Page 132: 2009 Dalam Renungan

126

Situasi ”Chaos” pada Sabtu waktu siang sungguh merupakan titik kulminasi ketidak mampuan pemerintah yang sedang berkuasa untuk mencapai ketenangan. Dalam keadaan begini seakan negeri mati suri, kerusuhan tak terkendali. Pembatalan KTT sangat disesalkan, kredibelitas Abhisit tercela, walaupun dia bertahan hingga hari ini. Negeri ini sudah mengalami ”Chaos”, semoga tidak besar dampak yang diakibatkannya. Apapun masalah pemilu, kita harus dewasa agar jangan mengarah kesana.

Pada akhirnya rakyatlah jugalah paling menderita Centang prenang terutama administrasi pemilu caleg, dimulai DPT, diikuti lainnya hingga perhitungan hasil, walau tanggung jawab sepenuhnya ditimpakan kepada KPU. DP (Daftar kependudukan) dari Pemda tidak akurat, juga masyarakat tak pula proaktif mengecek pula. Ketidak telitian KPU Kabupaten / Kota / Kecamatan kasus tertukar lebih banyak ketimbang 2004. Pemilu capres yang segera diadakan hendaknya lebih dipersiapkan lebih baik dari pemilu caleg yang lewat. --------- Apakah masih itu-itu jua ? Dihati cemas kupanjatkan doa, ”Semoga lebih bijaksana ” kudekap cucu-cucuku Aku lelah .....

” Lelah ” 9-102007

Page 133: 2009 Dalam Renungan

127

-------- Presiden tiba, Presiden pergi, Pahlawankah atau hanya Penguasa ? Masygul kerdilnya wawasan, Hampa Panutan

” Warkah buat Riris ” 12/2/2008

Prof. Riris K. Toha Sarumpaet Ph.D Fakultas Sastra U.I.

Senin 13 April 2009 Peta koalisi perpolitikan sedang diacak, capres mana yang akan maju masih di godog sebelum memasuki gelanggang pilpres. Telah kita lewati pencontrengan, relatif tenang bahwa ada hal yang perlu disempurnakan mari kita persiapkan. Hindarilah kisruh yang berakhir dengan kerusuhan phisik. Secara ekonomi dunia sudah mulai melihat kedipan cahaya, saham serta harga rupiah mulai bergerak menguat. Niat tulus Obama untuk perdamaian juga mendapat simpati dari ummat Islam. Marilah kita mendukung setiap usaha kearah damai. Sudah terlampau lama dunia didera perselisihan, ancaman menakutkan, serta perang lokal (local war) masih marak. Pembukaan, pengkucilan (embargo) terhadap Cuba sungguh membuat mata berlinang berkaca-kaca. Suatu tekad damai sudah diimplementasikan.

Page 134: 2009 Dalam Renungan

128

Begitu mudahnya kebencian mencair dikala setan kesombongan punah. Api kemarahan segera padam apabila kita mau duduk bersama mencari akar setiap persoalan dengan santun. Bangsa ini terkenal santun tapi bukan berarti tidak bisa seketika berubah jadi berangasan. Tenggang rasa adalah utama bagi kita, mendadak berang, memutung apabila merasa dikadali. Konflik didalam antara kita lebih dahsyat, daya penghancurannya dari pada yang dari luar. Kita rawat kerukunan dengan rasa tulus, walaupun proses tabulasi lamban tapi kita sementara sudah lihat caleg dari selebritis serta putra putri penguasa baik partai maupun negara mendapat suara yang cukup signifikan melampaui politisi kawakan. Peranan pesona tentunya jadi faktor utama selebritis diminati karena lebih familiar. Thesis bahwa masyarakat bawah memilih calon mereka kenal, berlaku umumnya bagi golongan selebriti. Lalu bagaimana putera puteri penguasa? Apakah suara pemilih partai yang mendukung mereka ? Pemilih simpatisan atau fanatik partai lebih mementingkan partai. Tingkat demokrasi cukup tinggi apabila pemilih kenal calon serta program yang mereka usung. Apakah kita telah ditingkat itu ? Kemenangan yang hampir pasti Partai Demokrat, meraih kursi DPR di NAD (Aceh), apakah merupakan jawaban bahwa rakyat sudah bosan konflik. Rakyat sangat menikmati suasana damai serta SBY dianggap tokoh yang mampu menjaganya, bagi mereka damai melebihi tawaran apa saja.

Page 135: 2009 Dalam Renungan

129

Selasa 14 April 2009 Teori jaringan kekuasaan selalu menjadi ajang perebutan golongan militer dengan orientasi keamanannya, administratur dengan tertib pengelolahan serta politisi mengatas namakan rakyat, masing pihak merasa lebih pantas untuk memegang tampuk kekuasaan. Belakangan perebutan kaum tua berhadapan yang muda. Bervariasi lagi agamais dan nasionalis, sosilialis. Politik sudah sangat berubah karena panca roba dunia yang kian cepat. Sirkulasi ”Satu generasi” dalam pembangunan masa nan lebih dari sepuluh tahun, sekarang sudah kurang satu dekade. Demikian pula perputaran (turn over) bursa kian pendek pula. Satu yang tak berobah bahwa politik adalah sarana untuk capai kekuasaan.Terserah akhirnya akan dipergunakan untuk pengabdian atau penghisapan, itu cerita lain kala berkuasa. Tidak sedikit pemimpin sangat mengagumkan baik dalam tindakan maupun ajarannya dikala masa perjuangan kemerdekaan tapi setelah tercapai masa kepemimpinannya, penuh dengan kemunafikan. Menjadi otoriter bukan selalu berasal dari militer tapi bisa terjadi mereka yang berasal dari sipil. Charles de Gaule contoh tokoh militer memimpin Perancis dengan demokrasi. Satu waktu kepala polisi negara menanyakan pendapatnya apakah Jean Satre (bapak falsafah extansialis) harus ditangkap karena ikut menyebarkan tabloid bawah tanah yang berbau ajaran terlarang Presiden de Gaule balik bertanya apa manfaatnya kau usik seorang ”Voltaire” yang tulisannya mempercepat rubuhnya dinasti Perancis. *) Voltaire (1694-1778) seorang filusuf terkenal seperti Montesquie ( trias politica), Rosseu ( contract social )

Page 136: 2009 Dalam Renungan

130

Kebebasan pers sangat dia hormati demi tercapainya tujuan demokrasi. Pemimpin adalah pengabdi rakyat seyogianya dengarkan suara mereka. Diperlukan kebijaksanaan untuk mencernakannya, sebaliknya Hitler sipil yang semula berprofesi seniman itu, telah memahat namanya dalam sejarah sebagai otoriter Agung yang tak tertandingi walaupun oleh Caligula. Lain pula kisah Wiston Churchill perdana menteri Inggris tertua yang telah memimpin Inggris sebagai sekutu pemenang perang dunia II , dalam usia 78 tahun dengan menggunakan pesawat berbaling baling nan membutuhkan waktu terbang dari London ke New York siang, tiba malam untuk bertemu dengan Presiden Franklin Rosevelt yang menjalankan pemerintahannya dari kursi roda. Dunia mengenal negarawan tua juga muda, kelihatannya batas usia sangat relatif. Zamanlah yang melahirkan pemimpin, serta mempersiapkannya, kadang dia berhasil ada kalanya tidak, tidak selalu panen sukses dunia juga mengenal fuso. Tak ada pula pemimpin yang cocok bagi setiap musim masa konflik, berbeda masa damai. Celakalah bila ada penguasa ingin seumur hidup, dia sudah melupakan kodratnya demokrasi.

Kenanglah Sejarah nan terseok Sesekali Tanpa amarah tapi ------

” Sesekali ” Astar, 15 april 2009

Page 137: 2009 Dalam Renungan

131

15 April 2009 Konflik internal partai yang hasil suaranya menurun dibanding 2004 kian merebak. Silaturachmi koalisi bertambah intens, hanya SBY yang pasti lolos capres, yang lainnya sedang menghimpun pendukung, waktu tersedia hanya bilangan minggu. Golput dihimbau agar menggunakan hak demokrasinya. Mengoreksi kekurangan pemilihan caleg, pantas diteruskan. Tapi selama bukti kecurangan pidana tidak signifikan janganlah ada pemikiran delegetimasi hasil pemilu caleg. Bagi yang kalah, harus terima serta menata partainya lebih baik kedepan. Teka teki siapa berhadapan siapa dalam pilpres nanti masih belum jelas. SBY kelihatan berkalkulasi mencari pendampingnya. Duetnya dengan JK mulai menimba prokontra, baik internal partai Golkar maupun Demokrat. Harus ditanya apa ’pasangan” ini masih mempunyai daya jual tinggi ? Bagaimana memposisikan SBY tidak dalam target pengeroyokan, karena sekuat-kuatnya bila dikeroyok ramai-ramai cukup berbahaya. Dipertimbangkan pula para golput serta pemilih ragu-ragu yang cukup besar, agar mereka aktif di pilpres nanti. Demokrat pemenang pemilihan caleg lewat, segera mengklaim bakal memenangkan jabatan presiden. Kalkulasi sangat cepat berubah karena pengaruh musim. Low profile adalah strategi terbaik menghadapi ketidak pastian ini. Jangan pernah lagi ada pemuka partai pemenang yang mensepelekan partai lain.

Page 138: 2009 Dalam Renungan

132

Tanggal 14 April keluar pernyataan sikap partai politik dan tokoh masyarakat dalam mencermati pelaksanaan Pemilu Legislatif 2009 : ”Sebagai pemilu yang terburuk sejak reformasi ”. Hendaknya keadaan kisruh ini janganlah mengalihkan ”tujuan” pelaksanaan pemilu ini bergeser dari sarana demokrasi, menjadi gelanggang pertarungan partai politik memperebutkan kekuasaan semata. Rukunnya Prabowo dan Wiranto membawa angin segar pula bagi perpolitikan dinegara ini. Negeri ini telah berkali menderita dilanda tsunami politik, mari kita lebih bijaksana untuk tidak mengulanginya. Caleg yang telah mengeluarkan biaya dengan mengorbankan harta benda demi mengharapkan ”jabatan”, sangat terpukul dengan kegagalan. Berbagai reaksi seperti bunuh diri hingga terganggu kejiwaannya. Kursi legislatif merupakan lowongan baru yang sangat empuk dan merangsang. Apakah benar serendah ini kwalitas caleg kita ? Banyak penderita depresi berat itu mendatangi pengobatan alternatif. Maraknya ijazah palsu sangat berperan pula. ----- Bung, Janganlah kau terusik Amanah konstitusi pun belum terpenuhi Pendidikan apa kan dicapai, Kala gedung sekolah rubuh menua Guru terlunta

Page 139: 2009 Dalam Renungan

133

---- Melalui kedipan mata Di kebisuan saat akhir, kau berpesan, Tingkatkan pendidikan !!! Keterpurukan apapun Kan diatasi.

” Bung Pendidik” Puisi Mengenang Syahrir

Jakarta 31-08-2007

Kamis 16 April 2009 Rahul Gandhi jadi pusat pemilu legislatif India yang dimulai hari ini. Dinasti Gandhi generasi ke lima memasuki pengabdian dalam sejarah India mulai dari sebelum kemerdekaan hingga sekarang. Dua Gandhi telah korban pembunuhan, Indra serta puterannya Rajiv kala menjabat sebagai perdana menteri. Rahul (38) telah lama oleh ibunya disimpan karena trauma takut pembunuhan, akhirnya berapa tahun akhir ini telah mulai menggeluti habitat politik India. Ketampanan yang turun temurun trah Gandhi, pendukungnya rata-rata dibawah 35 tahun serta merupakan dua pertiga penduduk. Dia akan menjadi daya tarik, ikon pendulang suara bagi Partai Kongres. Ketertarikannya terutama pada dunia pendidikan, bila terpilih dia akan mengincar kursi Menteri Pendidikan. Mahmohan Singh dari Partai Kongres sang Perdana Menteri telah berusia 76 serta telah menjalani operasi jantung tahun ini. India sangat diberkati dengan pengabdian dinasti Gandhi selama ini, tentunya bukan tanpa cela pula, sebagai gading selalu ada retaknya. India merupakan negara demokrasi yang terbesar di dunia.

Page 140: 2009 Dalam Renungan

134

Berbagai konflik mulai sara ( agama ) serta lainnya mewarnai gerak negeri. Tertatih-tatih tapi jalan terus, pertumbuhan GDP ekonomi akan mereka tetapkan 9%. Kini India menjadi adhi kuasa baru dunia bersama Cina, baik ekonomi juga pertahanan. Kritikus menganggap Rahul kurang pengalaman, bukan pula orator yang membakar. Thailand saat ini dalam ujian berat, konflik politik yang tak berkesudahan menambah derita rakyat negeri itu. Paspor Thaksin sudah dicabut (12/4), protes telah berakhir, pendukung Thaksin rakyat pedesaan telah pulang. Apakah untuk sementara, belum ada jawabannya, kita tunggu nanti. Hal itu sangat tergantung bagaimana kapabilitas Abhisit merangkul masyarakat pedesaan. Karena merekalah yang menentukan besar kecilnya pengaruh uang Thaksin. Juga tergantung masyarakat dan cinta mereka terhadap Raja serta keluarganya. Bahimal Ayuyadhe adalah raja terpuji sampai kepedesaan. Putera Mahkota masih dipertanyakan. Demokrasi Thailand kepala negaranya adalah Raja. Sangatlah disesalkan bila penyakit demokrasi terjangkit kesini. Kita sudah cukup litak bertengkar selama ini serta pernah hampir pecah. Bahwa kita seutuh ini bukan tidak rentan terhadap wabah perpecahan. Mari kita syukuri dan jaga apa yang sudah kita capai, serta kembangkan.

Page 141: 2009 Dalam Renungan

135

------- Badut-badut politik bergantian Telantarkan generasi Rakyat dekil lapar, menggaba-gabai gerbang desa. Ratu Adil belum muncul mensejahterakan negeri.

------- Keedanan belum berujung entah berapa tahun lagi.

”Engku Guru dari Kayutanam” 1/8/2007

Jumat, 17 April 2009 Pengalaman India dalam pelaksanaan pemilu, banyak kesamaannya dengan kita. Negeri terdiri dari 30 dialek bahasa, enam kelompok penganut agama berbeda juga sistem kasta Hindu, masalah Kashmir nan telah berlangsung lebih dua dekade maoist revolusioner ditambah gangguan bandit. P.M Manmohan Singh, telah mengangkat macro ekonomi (GDP) tapi rakyat miskin tidak perduli terhadap kemajuan itu, selama tidak menyentuh mereka. Walaupun pemberantasan korupsi digalakkan, walaupun angka kemiskinan sudah mengalami penurunan tapi masih banyak rakyat dibawah kemiskinan terutama di pedesaan, seperempat malnutrisi dunia terdapat di India, diantaranya 40% anak-anak dibawah 5 tahun.

Page 142: 2009 Dalam Renungan

136

Angka GDP yang spektakuler dimasa krisis ini (+ 9% pertahun) serta kedudukan India di forum internasional kian menanjak apalagi dengan ditanda-tanganinya perjanjiann kerjasama nuclear (Civil Nuclear Co-Operation) dengan US, tidak berpengaruh terhadap makin membesarnya partai Bahujan Samaj Party (BSP) pendukungnya terutama kaum ”Dalit” (warga kasta terendah Hindu). BSP berbasis di provinsi ”Uttar Paradesh” salah satu negara bagian yang terpadat, merupakan daerah pertarungan yang paling strategis untuk dimenangkan. Partai Kongres serta BJP (Hindu Nasionalist Bharatiya Yana Party) walau sudah berdekade berkuasa sangat risau dengan peta politik pemilihan kali ini. Keluarga Gandhi selalu menjadi daya tarik, dalam perpolitikan di India. Apakah kenaikan GDP sekitar 4% tahun ini akan merupakan daya tarik bagi rakyat untuk memilih SBY di pilpres ? Pemilu India memang kelihatannya lebih cantik dilihat dari luar tapi makin didekati kelihatan jeleknya. Kampanye masih didominasi pesona bukan program, juga peranan uang menonjol pula serta masih terdapatnya ”intimidasi”. Kelemahan pemerintahan yang berbentuk koalisi karena tidak terdapatnya pemenang tunggal (single mayority), apalagi koalisi hanya mencapai kurang sedikit dari 50%, akan sangat rentan apabila partai-partai pendukung koalisi tiba tiba tidak merasa nyaman, bisa-bisa mereka akan menjadi ”the ruling minority” Walaupun masih banyak partai yang masih merindukan Nehruvian Socialism (sosialisme ala Nehru), tapi dunia kini sudah sangat berubah.

Page 143: 2009 Dalam Renungan

137

Rahul disangsikan kapabilitasnya oleh banyak pengamat, masih dibutuhkan waktu sebagai gembala negeri yang sebesar India dalam arti apapun. India dan dunia menunggu apakah itu akan terwujud serta kapan ? Kemenangan beberapa putera puteri pejabat serta para selebriti harus kita terima. Apakah mereka akan cepat menyerap pengalaman barunya sebagai wakil rakyat sangat tergantung kapasitas serta integritas mereka. Kita harus percaya terhadap hasil pemilu yang mematuhi sistem, kecuali terbukti ada kecurangan. Tabulasi KPU masih tersendat mari kita sabar menunggu. ------- Ketika kalian dibundaran HI Aku di Gorontalo bersama istri Ketika kalian demo Aku demo menanam padi

Kalian mau copot mandatku Apa salahku ? Apa pula masalahmu ? Aku harus hati-hati Lambat sedikit, Sabarlah Kita ketemu dipemilu nanti

” Satu hari dibulan Januari” Untuk : Hariman dan Syahrir

15-01-2007

Page 144: 2009 Dalam Renungan

138

Sabtu, 18 April 2009 Berita uang palsu meningkat tiap pemilu, bila di 2004 hanya terdapat 7 lembar dalam satu juta uang asli Periode Januari – April 2009 ini terdapat 9 lembar persatu juta. Diskusi panel untuk penanggulangannya telah diadakan Kamis (16/4) yang lewat. Tahun 2008 saja sudah terdapat 26.456 lembar uang palsu beredar dengan nominal Rp. 1.547.755.000,- yang diungkap BI serta polisi (BI-CAC). Apakah peningkatan ini ada pula hubungannya dengan pemilu ? Bila tahun 1999 dibutuhkan Rp. 800 milyar modal nyapres, tahun 2004 naik ongkosnya jadi Rp. 3 triliun serta tahun 2009 ini minimal Rp. 11 triliun, demikian dilontarkan B.J. Habibie dalam sebuah pertemuan di Habibie Center (SK. Rakyat Merdeka 9/4). Apakah spektakuler sebesar itu ? Apakah manusia seperti Barack Obama yang semula hanya memiliki tekad idealisme, pengabdian tinggi didukung program terukur serta kerja keras tanpa mengenal lelah dan menyerah, kerja nyata yang akhirnya mendapat dukungan dari masyarakat, wargalah yang utama. Thesis, hanya mereka berkantong tebal saja bisa nyapres di negeri ini, anggapan segala sesuatunya bisa dibeli merupakan satu tragedi berfikir. Bahwa biaya pemilu ini semakin mahal bukan bermakna bahwa kursi presiden hanya bisa di menangkan dengan uang. Akhirnya Bawaslu bersitegang dengan polisi ketika gugatan mereka terhadap KPU di tolak. Polisi beranggapan bukti pelanggaran kurang lengkap sedangkan vonis pengadilan akan jatuh tanggal 4 Mei yang tinggal beberapa hari lagi.

Page 145: 2009 Dalam Renungan

139

Mari kita tunggu bentuk keputusan apa yang akan keluar walaupun kita bisa mengantisipasi mengingat terjepitnya waktu. ------ Ajaran tak lagi bermakna Penguasa berdiri dipintu, Mendewakan alam benda Memungut persembahan

”penggerak bangsa” Untuk : H.O.S Cokrominoto

23/8/2007

Minggu, 19 April 2009 Pengungsi Afganistan itu menolak dideportasi ke negerinya, terancam kelompok Taliban karena mereka Syiah. Pantai Sigli (Aceh) baru saja menolong pengungsinya Rohingnya (minoritas muslim Myanmar). Merasa tidak diterima dinegerinya, migrasi mencari kehidupan yang lebih baik sudah merupakan fenomena sejak dunia dimulai. Betapa pusingnya US menghadap arus pelintas batas ke California. Pendatang China di kota-kota Seberia sangatlah mengenaskan Russia. Pendatang haram (illegal) Indonesia di Malaysia adakalanya diberi kelonggaran terutama kala ekonomi sedang menanjak serta mendeportasi dengan paksa di masa krisis.

Page 146: 2009 Dalam Renungan

140

Bella Belassa *) telah menulis buku theori tentang ”Ekonomic integration” (integrasi ekonomi) secara gamblang menekankan tidak akan terjadi kemajuan berintegrasi bagi negara-negara yang sangat berbeda tingkat pendapatannya. Lalu pengalaman beberapa negara Asean. Ketidak tegasan Asean berhadapan dengan Rezim Miyanmar. Apakah karena kepentingan ekonomi pula ? Sanksi apa yang tegas telah dijatuhkan Asean terhadap pembantaian tatkala rezim mereka menembaki biksu serta menggembok pagoda ? Dibentuknya Asean 1967 secara politis untuk membendung ancaman komunis terutama dari Indo China saat itu. Secara ekonomis tujuannya juga untuk mempercepat pembangunan ekonomi secara bersama, ternyata hingga detik ini belum membuahkan sesuatu yang berarti. Negara anggota yang tingkat pendapatan lebih tinggi cenderung mengutamakan ”Penetrasi” ekonomi diatas segalanya. Politis bisa seia (ok), tapi dalam ekonomi tunggu dulu. Masalah penyelesaian Yunta Militer Myanmar juga berseliur karena adanya kepentingan ekonomis. Begitulah selalu, kepentingan ekonomi selalu didepan hasrat politik. Kepentingan nasional lebih utama dari tujuan satu integrasi. Usaha perbaikan ekonomi tiap anggota harus ditingkatkan hingga ada kesetaraan, baru bermanfaat berintegrasi bisa efektif. *) Pengajar Universitas Yale.

Page 147: 2009 Dalam Renungan

141

Dari sudut ekonomi kehadiran Asean tidaklah begitu kita rasakan, pembentukan ”Prominent Persons Group” (EPG) Indonesia Malaysia mengindentifikasi untuk permasalah isu yang mendasar hubungan antar bangsa serumpun ini, dapat disambut baik tapi kita jangan berharap tinggi hasilnya, selama kenyataan dilapangan berbeda. Berapa besar faktor kebudayaan keserumpunan tidak berarti selama warga Indonesia masih disebut ”Indon” (bangsa pembantu) dinegeri Jiran tersebut. ------ Lupakan keserumpunan, Laknat sebut Indon..... ” Protes buat Musa Hitam ” 1-7-2007

Hentikan pertengkaran politik yang menghabiskan usia kita, mari manfaatkan potensi ”kecerdasan” yang tersedia. Bangsa ini bukan bangsa bodoh. Keserakahanlah membawa kita jadi begini. Senin, 20 April 2009 Iwan Tirta berulang tahun Sabtu kemaren, kekagumanku atas pengabdiannya dalam pelestarian serta pengembangan batiklah yang merangsangku menulis catatan hari ini mengenai dia. Dengan sederet gelar kesarjanaan yang ia raih, mestinya dia bisa bekerja sesuai profesinya, meraih kehidupan ekonomis yang lebih melimpah. Membatik hampir tidak berkorelasi ilmu hukum yang dia tekuni. Bukan untuk setahun atau dua tahun tapi seumur hidup berkarya dalam bidang ini, kelihatannya dia sangat menikmatinya. Beruntunglah dia, karena menemukan apa yang dia cari.

Page 148: 2009 Dalam Renungan

142

Saya bisa lupa mengurut nama presiden, tapi setiap menikmati keindahan batik langsung mencebul namanya di ingatanku. Belum tentu itu hasil karyanya, tapi begitulah satunya namanya dengan perbatikan. Berapa collector dalam dan luar negeri mengkoleksi batiknya karena ada keabadian dalam mahakarya itu. Hasil karya seseorang nan mendapat ”keistimewaan” (gifted) dari Tuhan serta mengabdikannya, juga adalah bentuk pemujaan padaNya. Kala ini hati saya berbaur (mixed feeling) bangga dengan kekaguman. Selamat ulang tahun Mas Iwan Tirta semoga Tuhan selalu menjagamu. Bara dendam padam, menyuak suasana haru konfrensi tinggi organisasi negara-negara Amerika di Port of Spain, Trinidad, Tobago. Presiden Venesuela Hugo Chaves datang menyalami Presiden Barack Obama sambil menghadiahi sebuah buku berjudul ” Menguak tabir-tabir Amerika Latin ,lima abad perampasan sebuah benua ” karya Eduardo Galeanom, penulis Uruguay. Jabat tangan mencairkan luluhkan kebencian, sejak Obama menjelaskan tekadnya untuk membuka hubungan dengan Cuba. Lima dekade sudah berlalu sedari tahun 1962, berapa presiden datang dan pergi sejak JF Kennedy, sekarang embun pupus seketika oleh matahari pagi. Kita masih menunggu apakah jalan penuh gelombang sudah akan menemukan ujungnya.

Page 149: 2009 Dalam Renungan

143

I see friends shaking hands saying how do you do They’re really saying I love you. --------- Yes, I think to my self what a wonderful world.

” What a worderful world” Dinyanyikan Louis Amstrong.

Alangkah mengagumkan Menyaksikan dua sahabat, berjabat salam, Kali ini musuh bebuyutan.... Dunia terperangah bahagia Alangkah indahnya damai Selasa 21 April 2009 Bila Golkar berpisah dengan Demokrat, sebetulnya itu biasa saja, karena dalam politik tiada yang permanen, kecuali kepentingan. Masih dibutuhkan sekitar seminggu lagi untuk melihat dengan jelas perpolitikan menghadapi Pilpres ini. Sementara nasabah Bank Century mengamuk karena merasa tertipu dengan produk reksadana, Bank IFI dinyatakan tutup. Seretnya modal, tidak ada dana investor yang masuk namun pemiliknya tidak mau menambah, serta membengkaknya kredit macet. Menkeu masih yakin dampak Bank Century serta penutupan IFI akan menular (sistemik). Keyakinan ini tentunya masih harus ditunggu, sementara krisis ini masih berkelanjutan. Magnitude hedging bussiness secara nasional cukup besar (ada yang memperkirakan sekitar + 4 billion dollar). Berapa persentase produk reksa dana yang bermasalah dalam 2008/2009 ini?

Page 150: 2009 Dalam Renungan

144

Akan jelas ketahuan diakhir tahun, tutup pembukaan. Hal ini pasti menjangkiti bank lain, tapi belum tentu membawa lumpuhnya sistem secara nasional. Kelihatannya krisis keuangan dunia akan berakhir, cuma tidak segera. Menunggu memang adalah menegangkan, apalagi bila tidak tahu kapan pastinya. Rebo, 22 April 2009 ” Pak SBY tolong diingat asal-usul Akbar Tanjung, ia pernah disidang Buloggate”, warning ini diingatkan oleh pengamat politik UI, Prof. Arbi Sanit terkait menguatnya Akbar bakal diajukan Golkar sebagai Cawapres SBY (Rakyat Merdeka 22/4/2009). Pepatah Melayu yang berbunyi ”Sekali lancung ke ujian seumur hidup orang tak percaya” rupanya berlaku bagi Akbar. Kelihatan karir politiknya kian meredup. Tapi ada tokoh politik yang sudah ternoda pernah ditahan sebagai tersangka masih menjadi perwakilan daerah (Senator). Memang bak tupai ia mahir meloncat, tapi pasti ada saat tergelincir jatuh. Kita tunggu saja. Perpolitikan di Indonesia rupanya tidak lepas dari percukongan terutama sejak Suharto, untuk memuluskan kembali duet SBY-JK kabarnya ada pengurus Golkar yang telah menunjuk seorang pengusaha asal Cina untuk jadi mak comblang, juru rujuk si pengusaha ini dikenal dekat dengan SBY-JK, demikian ditulis SK. Rakyat Merdeka hari ini dikolom ”Gosip Jalanan”nya. Rupanya ”Om Liem”nya masa Suharto ada penerusnya hingga kini. Apakah pengalaman bagi kita bukan guru yang baik ?

Page 151: 2009 Dalam Renungan

145

Tak bosannya BPK melapor dugaan pidana korupsi, walaupun kurang ditanggapi. Dari laporan hasil pemeriksaan (LHP) selama tahun 2008 terdapat 31 LHP yang bermasalah serta menyebar kesejumlah instansi penegak hukum, KPK, Kejaksaan demikian ungkap Ketua BPK pada penyerahan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) II Tahun Anggaran 2008 di DPR kemarin. Sudah menjadi kenyataan setiap bank kecil bermasalah apalagi hingga ditutup (Bank IFI) selalu berdampak adanya migrasi dana ke bank besar. Apabila tidak dicegah sangat memukul bank kecil, hingga bisa mengalami kebangkrutan. Effek domino ini sulit dicegah karena berhubungan dengan unsur ” kepercayaan” (trust). Rush penarikan bisa terjadi secara dadakan. Kamis, 23 April 2009 Catatan buruk jelang akhir jabatan, MS Kaban (Menteri Kehutanan) dilaporkan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Aceh ke Mabes Polri. Dinyatakan menteri dengan sengaja mengeluarkan izin mengkorvesi hutan suaka margasatwa Rawa Singkil, meski pembangunan jalan belum dilakukan. Perusakan hutan kita sudah dimulai sejak Orde-Baru. Dapat dibayangkan betapa besar dana apabila diadakan secara sungguh, serta banyak pihak yang dipidanakan karena terbukti ngemplang dana. Hutan bakau (mangrove) yang kaya CO2 serta benteng terhadap abrasi, banyak yang punah selain oleh tsunami juga oleh peng-rusakan manusia. Hari bumi kemaren, ditandai kwalitas hidup yang kian menurun, malapetaka sudah menunggu.

Page 152: 2009 Dalam Renungan

146

------ Paruh alam sesak bernafas, Dedaunan dicelup karbon

-------- Tak sejengkalpun lagi, sudut bebas ancaman. Pemantiknya ditangan politisi. Sekali picu, Melahap semua Planet kita bersama .....

”Bumi Nan Meradang”

Untuk : Charles Darwin, Henry David Thourean 16/12/2007

Jumat, 24 April 2009 ---------- Pembayar tinggi selalu pemenang Etos cinta ,kemurahan hati, kebijaksanaan, keutamaan lainnya tersingkir punah Kebaikan hati ..... Manalah ada dalam kalkulasi saudagar.

”Kalkulasi Saudagar”

Untuk : DR. B. Herry Priyono STF DRIKARYA

Juni 2008

H.O.S. Cokrominoto menggabung para saudagar dalam SDI (Sarikat Dagang Islam) sebagai wadah perjuangan untuk melawan penindasan penjajahan. Kesadaran pengabdian untuk menumpas ketidak-adilan lebih tinggi dari sekedar kalkulasi saudagar. Maraknya politisi dewasa ini bermental saudagar.

Page 153: 2009 Dalam Renungan

147

Meraup keuntungan ekonomi sebesarnya melebihi inventasi. Sudah lama kita kehilangan kenegarawanan dalam kancah per- politikan kita. Partai adakalanya laksana firma keluarga, usaha bersama melestarikan kepentingan. Partailah yang utama bukan kesejahteraan anggotanya. Demi kepentingan, lakon apapun diperankan mencapai kekuasaan. Setiap jabatan ada harga ekonominya, hanya dimenangan mereka yang sanggup bayar. Harga itu meningkat melebihi indeks inflasi dari pemilu ke pemilu. Sudahkah demikian rendahnya budaya politik kita ? Kala banyak ”caleg gagal” kejangkitan stress berat, gila hingga bunuh diri, pertanda apa pula ini ? Adapula gembong partai yang gagal di nominasi partainya, tanpa tendeng aling-aling, membentuk kelompok Rapimnas. Gejala yang demikian masih menandai belum dewasa berdemokrasi. India kadangkala masih terjadi hal yang sama.Kian mengelompoknya Partai menuju jumlah lebih kecil, bisa pula dianggap sebagai tahap kematangan, pemenang memegang tampuk pemerintahan yang lain diluar sebagai opposisi. Kala ada pernyataan resmi SBY/Partai Demokrat cawapres akan dipertimbangkan hanya mereka yang secara resmi diajukan secara resmi oleh partai. Bagi pembelelo nan sangat berambisi jadi ” cawapres SBY ” pintu telah ditutup. Akankah bertambah tokoh stress berat karena kecewa, yang jelas diatas semua kesemerawutan ini rakyat yang paling menderita.

Page 154: 2009 Dalam Renungan

148

------- Refromasi mengumbar hanya dusta, Harga membubung, Antrian panjang, Sebelum kebagian, tersungkur ----- Kusaksikan semua, Kudengar, Aku diam, Struktur tersekat, Tak lagi memilih

” Aku hanya Penonton” 17/12/2007

Sabtu, 25 April 2009. Di sidang dengar pendapat Kongres Amerika hari Rabu lewat, Menlu Hillary Clinton menyatakan ”Indonesia perlu memberi otonomi di Papua”. Kebijakan otonomi itu sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk provinsi paling Timur Indonesia itu. ----- Kala Nusantara lelap, membuka hari fajarmu menyingsing menepis kabut Kekek kasuari, Mekikkan selamat pagi

------- Betapa hati terluka Saudaraku, aku datang Kupeluk kau, Semegap hatiku

” Papua aku datang” 5/9/2007.

Page 155: 2009 Dalam Renungan

149

Minggu, 26 April 2009 Akhir minggu para Menkeu serta gubernur-gubernur Bank Sentral di Washington menghadiri pertemuan musim Semi IMF dan Bank Dunia (Spring Meetings of the IMF and World Bank). Walaupun sudah mulai kelihatan kilap (glittering) ekonomi nan akan bangkit, kelihatannya kemorosotan, masih jauh dari berhenti. Sangat salah bila ada anggapan bahwa hal terburuk sudah terlewati. China memang mulai menanjak (picking up), pasar properti Amerika serta Inggris memperlihatkan gerak tanda kehidupan, bunga hipotek (morgate rate) lebih terjangkau. Indeks sentimen investor (track index of investor sentimen) pertama kali positif dalam dua tahun terakhir ini di Jerman Kerlipan kebangkitan sudah nyata tapi masih lemah. Sejumlah bank domestik juga yang dimiliki asing beserta nasabahnya terindikasi rugi. Derivatif adalah ajang spekulatif, hingga kini besar kerugian yang akan diderita permainan ini belum dapat dipastikan. BI sendiri sulit mengawasinya, banyak produk derivatif yang diterbitkan tidak mengikuti standard hanya berdasarkan kesepakatan dengan nasabah. Menurut ekonom Dradjat Wibowo transaksi derivatif diperbankan nasional bisa mencapai 4 milliar dollar AS kurun waktu 2008. Diperkirakan kerugian yang sudah diketahui Rp. 1,5 trilliun, Ditjen Pajak beranggapan perusahaan yang melakukan transaksi derivatif, tetap dikenai pajak. Transaksi itu sudah dianggap final sehingga tidak ada lagi hitungan rugi laba. Kerugian derivatif ini sangat memukul perbankan serta lembaga keuangan nasional.

Page 156: 2009 Dalam Renungan

150

Apabila sistim perbankan terganggu, hal itu sangat menganggu pulihnya ekonomi nasional. Perbankan adalah jantung yang mengatur peredaran darah gerak ekonomi. Organ ini sangat vital, seakan sehatnya sistim perbankan merupakan prasarat untuk keluar dari keterpurukan ini. Dengan turunnya harga minyak inflasi di banyak negeri juga akan menurun tahun ini. Rendahnya tingkat inflasi ini kelihatannya akan bertahan hingga tahun 2010, walaupun diramalkan harga minyak akan equilibrium pada tingkat yang lebih tinggi, bila ekonomi dunia sudah bergerak lebih cepat. Hingga 2012 diperkirakan masalah pengangguran masih terbuka, Peranan bank sentral cukup penting dalam menanggulangi masalah ini. Bank Sentral hendaknya independen, menjauhkan diri dengan politik, adakalanya pemisahan ini tidak begitu jelas belakangan ini. Seyogyianya monetary policy lebih teknis (technical ) dari masalah politik. Pihak Bank harus mempertahankan kebijaksanaan (policy) Bernake yang juga seorang profesor di Princeton, di ”News program” TV memaparkan kepada warga atas kebijaksanaan inflasi, stabilitas harga, devaluation. Ditahun 1942 ”The Fed” Amerika menurunkan bunga jangka panjang untuk menolong Pemerintah membiayai perang, hingga 1951. Italia mengalami gunjang ganjing politik di era 70 an, tapi dengan adanya Bank Sentral nan independend solid, perekonomian tidak banyak terpengaruh.

Page 157: 2009 Dalam Renungan

151

Senin, 27 April 2009. ”Kalau tak membawa masa lalu, ke masa sekarang, kebenaran tidak bisa diungkap, keadilan tak bisa ditegakkan, bukan untuk balas dendam”. Taty Almeida (79) ibu Allessandro M. Almeida hilang dalam ”The Dirty War” , junta militer Jendral Jorge Refael Videla, di Argentina. Sejak dijemput militer 17 Juni 1976, Allesandro, mahasiswa kedokteran anggota kelompok Gerakan Revolusioner Rakyat (ERP) itu, dalam usianya ke 20, tak lagi pernah kembali. Kemungkinan apa sudah meninggal, hingga kini tak ada kejelasan. Taty adalah anggota ”Madres de Plaza De Mayo Linea Fundadora” atau ”The Mothers of The Plaza de Mayo Founding Line”, organisasi para ibu dan nenek yang anggota keluarganya dihilangkan saat rezim militer berkuasa (1976-1983), diperkirakan sekitar 30.000 orang. Dia sempat mengikuti aksi ”Kamisan” didepan istana negara bersama ibu-ibu korban Semanggi 13 November 1998. ------ Sewindu berkabung, Tak hari tanpa ziarah Air mata membasuh nisan, Mengusung spanduk meraung, Meradangkan nestapa, mencoloteh Mahkamah Ke Mahkamah Mulut terkuak, mengaum merintih Singa betina itu tak rela, Hatinya terluka.... Hingga kini, hingga nanti Hingga akhir dunia Hingga keadilan ... Meredam amarahnya.

Page 158: 2009 Dalam Renungan

152

------ Semanggi 13 November 1998, Mahasiswa diterjang peluru, Yang tersungkur, berangkatlah Yang selamat, tinggallah Mana baiknya, Dia yang putuskan

Bak selebriti Berkeliaran penembak itu, Hingga kini... Aum rintih mengerang malam Rindukan anaknya....

”Semanggi 13-11-1998 Untuk : ” Sumarsih, Arief Priyadi ” (Orang Tua Korban )

2007.

Selasa, 28 April 2009 WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) menyataan virus flu babi (H1N1) berpotensi menimbulkan pandemi. Virus flu burung (H5N1) tahun 1997 muncul di Asia, sejauh ini tidak bermutasi menular manusia ke manusia. Hingga saat ini virus H1N1 belum secara jelas diketahui bagaimana bentuk dan cara kerjanya. Virus flu babi yang muncul semula di Mexico telah merambah ke A.S, Canada, Spanyol serta menimbulkan kecemasan penduduk dunia. Asia telah siaga satu untuk menangkal virus ini, dengan pe-meriksaan yang diperketat di bandara serta memberhentikan impor daging babi, termasuk dari A.S. Indonesia belum sampai meng-instruksikan pembantaian ternak babi.

Page 159: 2009 Dalam Renungan

153

Travel warning telah dikeluarkan beberapa negara melarang warganya berkunjung ke Mexico. Penutupan perbatasan atau larangan perjalanan larangan perjalanan hanya berdampak kecil untuk menghentikan pergerakan virus itu. Balistik berhulu nuklir dapat dilumpuhkan ditengah perjalanan menyebrang benua meledak kala menabrak safety net sebelum tiba di tujuan. Menghadapi virus berkontaminasi melalui udara jauh lebih sulit dilumpuhkan. Ada saatnya saya bertanya, apakah malapetaka muncul tiba-tiba, serta menghilang laksana tiupan angin adalah pula ulah alam dalam menjaga keseimbangannya. Kenapa berita gencar tidak lagi dipublikasi, apakah virus itu telah memang punah ? Alangkah berdosanya apabila ada usaha membungkam per-kembangannya, sedangkan korban masih berjatuhan. Dari sudut politik mungkin besar artinya seakan pemerintah berhasil menanggulanginya, tapi ketidak-terbukaan ini sangat merugikan apalagi dilakukan dengan sengaja. Pesona adakalanya minta tumbalnya. Rabu, 29April 2009 Siswa Indonesia telah beberapa kali memenangkan medali, berjaya dikompetensi sains international. Pada tanggal 15-20 April lalu, siswa kita juga memperoleh penghargaan bergengsi di Olimpiade Energi Teknik dan Lingkungan di Houston, Amerika Serikat, tanggal 24 – 25 April lewat dalam lomba penelitian dan presentasi tingkat dunia ”International Cofrence of Young Scientist 2009 di Polandia.

Page 160: 2009 Dalam Renungan

154

Negeri ini kelihatannya cukup mempunyai bibit-bibit berbakat yang sangat potensial. Bagaimana memperkembangkan serta merawatnya, itulah menjadi masalah utama. Tanpa program khusus siswa bakat ini tidak akan jadi. Singapura segera memberi bea-siswa serta menampung mereka melanjutkan pendidikan tingginya disana. Mestinya pemerintah harus waspada, Apakah hal ini bukan merupakan process upaya ”brain-drain ? Saya sudah bisa bayangkan apa yang akan terjadi beberapa tahun lagi. Singapura percaya hanya dengan otak, mereka dapat menjadi ”Center of Excellent” setidaknya dikawasan ini. Banyak kegiatan ekonomi, ilmu pengetahuan, lebih akan berkutat disina. Mereka bisa menjadi super power (adi-kuasa) dalam ekonomi dan pertahanan. Satu waktu mereka akan menjadi ”SWISS”nya Eropa dibidang ekonomi, ”Israel”nya Timur Tengah dalam pertahanan (militer) dikawasan ini. Pemegang paspor Singapura, tidak memerlu ”Visa” kemana saja mereka pergi. Dunia telah terbuka lebar bagi pulau kecil itu, demikianlah keistimwaan perlakuan keimigrasian terhadap Singaporean”. Siswa-siswa berbakat ini, akan berada di Singapura untuk waktu cukup lama sehingga ikatan kejiwaan juga lebih mendalam selain ikatan lainnya. Mereka bertahun jadi ”resident” (penduduk) bukan tidak mungkin akan menjadi warga negara (citizen) kelak.

Page 161: 2009 Dalam Renungan

155

------- Sesekali merindu, telusuri jalan tak lagi dikenal, generasipun, sudah berlalu.

”Belawan” Untuk : Ayahku

2006

Jumat, 1 Mei 2009 ”3000 pulau bakal tenggelam” demikian tak pernah letihnya, Prof. Emil Salim berteriak mengingatkan kita. Menurut survei DKP (Direktorat Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Departemen Kelautan) Indonesia akan kehilangan pulau-pulau kecil karena kenaikan permukaan laut naik 15 milimeter pertahun, akibat akumulasi gas-gas rumah kaca nan mencairkan es kutub, juga pemuaian molekul air laut. Bila setiap 1 Mei selalu dihubungkan dengan buruh. Tak ada salahnya issu hak azazi lingkungan pula diangkat menjadi tema utama. Seyogianyalah manusia menghargai hak azasi alam, setara dengan hak manusia. Adat suku Baduy sangat menghormati lingkungan, pula nenek moyang kita diberbagai daerah nusantara, demi melestarikannya. Dengan dalih pembangunan justru kita rusak ekosistem, lalu kita sebut diri kita manusia modern yang beradab, pahlawan pembangunan. Alangkah naifnya kita.

Page 162: 2009 Dalam Renungan

156

----- Elegi kutulis, Kala kolong *) menjadi payau, Pulau bopeng bak gasing dipangkahi Kering, tandas merambah Dikemarau merekah. ------

” Kolong ” Untuk : Emil Salim

18/3/2007

Sabtu, 02 Mei 2009 Dicekalnya Antasari Azhar oleh Kejaksaan Agung, serta panggilan dari Mabes Polri untuk diperiksa sebagai saksi pada Senin (4/5) adalah berita kejutan. Terlalu pagi bagi kita untuk menanggapinya sebelum faktanya jelas. Motif pembunuhan Nasrudin nan katanya didalangi Antasari dalam perebutan cinta segi tiga terhadap ”Caddy Girl” Rani juga masih dalam penyelidikan, walaupun sudah terdapat saksi / tersangka lain, penyedia dana, koordinator eksekusi hingga pelaksana penembakan Menyelidiki motif serta bukti lapangan untuk kasus menyangkut seorang ”Ketua KPK” akan sangat sulit. Kasus ini akan lebih gampang terkuak rasanya apabila tidak berbau politik. Kewenangan Antasari sebagai Ketua ”KPK” akan diputus begitu beliau resmi jadi tersangka Senin esok. *) Lobang bekas galian bahan tambang.

Page 163: 2009 Dalam Renungan

157

Beliau telah menyampaikan kepada rekan-rekannya di KPK untuk berjuang terus memerangi korupsi, tapi tetap saja masyarakat bertanya bagaimana sejenak terjang ”KPK” tanpa Antasari. Waktu jua yang akan cerita kelak, serta pada saatnya akan membuka apa motif sebenarnya dari kejutan ini. Semuanya akan terkuak oleh waktu. Issu yang juga menggelegar walaupun hasil pemilihan legislatif masih dalam proses perhitungan oleh KPU, tapi hasil sementara telah mengindikasi DPR akan dipenuhi keluarga / kerabat penguasa baik pusat maupun daerah serta para selebriti. Gejala apa pula ini ? Apakah para pemilih lebih kritis ingin perubahan ? Seakan ada yang sudah berubah dalam persepsi (the way of seeing) dari masyarakat. Benar apa tidaknya tergantung dari kwalitas para pendatang baru selama lima tahun kedepan. Kalau hanya untuk mendapat predikat lebih baik dari DPR periode lewat yang buruk kinerjanya mungkin saja mereka bisa lebih baik. Semoga anggota DPR yang sering mangkir rapat serta yang tersangka melakukan korupsi akan berkurang. Kekurangan pengalaman maupun pendidikan dalam bidang tugas legislasi, pengawasan serta anggaran, bila dilandasi niat pengabdian bukan untuk kekuasaan serta cari duit, diharapkan dengan kerja keras pendatang baru ini akan lebih melihatkan kemanfaatannya. Berbagai penilaian telah diberikan, mulai dari ”Taman Kanak-Kanak” sampai ”korupsi berjamaah” telah diberikan pada DPR yang lewat. Kalau beberapa tokoh tidak lagi dipilih rakyat untuk mewakili mereka di Senayan, tentunya karena tidak lagi dipercaya.

Page 164: 2009 Dalam Renungan

158

Tragisnya negeri ini cukup banyak tokoh berkwalifikasi tinggi serta dedikatif tidak dimungkinkan untuk duduk di DPR mewakili warga. Konsitusi kita membenarkan pencalonan hanya melalui partai. Calon Independen belum diakomodir sebagai caleg maupun capres. Demi demokrasi yang lebih terbuka, hendaknya golongan ini perlu diberi kesempatan berkompetisi. Minggu, 3 Mei 2009 Menanggapi banyaknya pejabat bernafsu mengikut sertakan keluarga mereka berebut kursi menjadi anggota DPR. Gubernur Sumatera Utara Syamsul Arifin terang-terangan mengatakan : ”Saya enggak mau anak – isteri saya ” di katrol” untuk duduk disana, mereka tidak memiliki keahlian untuk itu ! Pria kelahiran 1952 itu, sejak 1977 sampai 1987 telah menjadi anggota DPRD hingga jadi ketua KNPI, sebelum terpilih jadi Gubernur. Banyak masuk ke DPR dibantu partai, bukan karena track record” mereka ? Terasa ada yang tidak pas membuat banyak pihak merasa galau. Apakah mereka akan jadi negarawan atau hanya ”penguasa” atau cari lowongan kerja.

Page 165: 2009 Dalam Renungan

159

Senin, 4 Mei 2009 Pacquiao, petinju Filipina hanya membutuhkan dua ronde menganvaskan Ricky Hatton petinju Inggris (juara bertahan kelas welter ringan versi IBO ) di MGM Grand’s Hotel Garden Arena, Las Vegas, AS Sabtu (2/5). Ledakan kegembiraan terjadi di seluruh Filipina, jutaan berdansa dijalanan, presiden Gloria Macapagal – Arroyo, menetapkan hari libur nasional untuk menyambut kedatangan petinju kesayangan mereka itu. Pacquiao telah mengangkat harkat bangsa, untuk itu bendera berkibar di seluruh negeri. Saya jadi teringat betapa bangganya kita, ketika kesebelasan Indonesia, selama 90 menit menahan Russia kesebelasan terkuat di dunia saat itu, nol-nol di Olimpiade Melbourne (1950-an), walaupun pertandingan ulang kita menderita kekalahan. ---- Indonesia menahan Russia, seisi rumah berjingkrak, kupeluk ayahku, mata berkaca.

------- Dunia membuka peta, Indonesia dimana ?

---- Tertempel di dinding, Mereka pahlawan... Aku rindu masa itu, Kala mata tak silau menatap.

” Kala mata tak Silau Menatap” 15/8/2007

Page 166: 2009 Dalam Renungan

160

Selasa, 05 Mei 2009 Pesta puisi 2009 yang digelar 28-29 April di Balai Soedjatmoko, Solo, hendaknya dijadikan tradisi. Perkembangan sastera terutama puisi terasa sangat memprihatinkan, belakangan ini. Toko-toko buku enggan memajangkan buku puisi. Apakah bangsa ini tidak membaca puisi lagi ? Saudara Murwanto sasterawan bergiat di komunitas Lumbung Aksara (LA) Kulon Progo, Yogyakarta telah menulis di rubrik kesusasteraan Kompas 26/4/2008 dengan judul : ”Puisi siapa masih peduli ?” ”Mengapa keberadaan puisi tak dianggap penting di negeri ini”? “Apakah di zaman yang serba susah, banyak orang kelaparan, puisi bisa menggantikan nasi ”? “Apa pula kegunaan puisi”? Demikian antara lain, beliau bertanya dengan nada marah karena kecewa. Keterpurukan ekonomi saja tidak cukup menjelaskan keadaan ini. Walaupun saya sebagai ekonom melihat peranannya sangatlah besar. Sebaliknya ada beberapa negeri yang ekonominya makmur, puisi juga tak berkembang pesat. Chairil Anwar serta angkatannya hidup dalam masa susah, tapi karya yang mereka lahirkan sangat monumental. Seterusnya Rendra tetap produktif dibawah jepitan Orde Baru. Tidakkah Taufik Ismail menulis puisinya di kala jaket kuning mahasiswa ber-bercak darah? Apakah wawasan bangsa ini sudah sedemikian kerdil, sempit dan picik sehingga puisi nan berupa “mutu manikam” yang berharga ini tidak lagi dilirik?

Page 167: 2009 Dalam Renungan

161

Selama masih kudengar gadis pantai bersenandung berhiba-hiba menghantar matahari nan kan tidur, nanyian petani di tengah sawah memuja permainya pratiwi kita, aku masih yakin roh puisi masih mengelana disanubari kita. Bahwa saat ini kurang dihargai, bisa saja terjadi. Walaupun catatan sejarah puisi kita tidak sepurba China, tapi nenek moyang kita telah berpepatah petitih, berpantun, berseloka, bergurindam, senandungkan kidung di setiap peristiwa. Masa kecilku masih terngiang di telingaku, ”Dendang Melayu” ibuku wanita Batak itu, tatkala me-nina-bobokan kami berangkat tidur. Dendang nan penuh pantun, ramai seloka, sarat petuah. Taklah mungkin aku bisa memupus kenangan masa kecilku. Puisi senantiasa berada dalam nafas kehidupan kita di setiap saat. Apokah pribahasa, gurindam, pantun, hingga puisi mutakhir, masih diajarkan dari sejak di sekolah dasar? Apakah Bapak-Ibu guru mewajibkan murid membaca buku sastera pula seperti disekolahku dulu? Menulis puisi bagiku merupakan pelepasan sesuatu yang kupendam. Apakah mengenai duniaku sendiri ataukah menyentuh realita kehidupan, bagi saya tak pernah kujadikan masalah, karena sangat tergantung suara hati saya di suatu saat. Kalau hatiku sesak, akupun menulis, saya sangat sendu melihat suasana keterpurukan negeri kita dewasa ini. Tersendatnya banyak faktor yang satu sama lainnya saling himpit menghimpit, berat memberati, berputar laksana lingkaran setan. Sesungguhnya saya tidak bisa memberi jawaban yang pasti untuk kesemrawutan ini.

Page 168: 2009 Dalam Renungan

162

Walaupun sebagai seorang yang memiliki disiplin ekonomi, lalu saya lebih melihatnya sebagai penyebab utamanya keterpurukan bidang itu. Tapi apakah faktor politik dan seterusnya tidak berperan pula ? Penyair seyogianya menyelami keadaan masyarakatnya, apalagi sedang menghadapi cobaan seperti sekarang. Penyair adalah penyampai curahan gejolak nurani negeri yang paling tulus. Dalam sajak saya berjudul ”Warkah buat Riris” bait ke 2 saya pun menulis, ------------------------------ Warkat ini kutulis, Selipkan pesan bagi penyair, Lasakkan diri di pengembaraan Alunan musim resapi Gemercingan anak jalanan Gempita bom bunuh diri, Rekam, toreh, tutur dendangkan ---------------------------

Buku ”Permata Kehidupan” Sajak-sajak lansia. M.S. Hutagalung-Astar Siregar Hala 162, Penerbit Tulodong 2008

Sedari era dinasti Shang (1500-1027 sebelum masehi) puisi telah diagungkan sebagai bunga yang terindah dari budaya China. Bangsa ini telah menulis puisi melebihi negeri manapun di dunia. Dalam masa dinasti Tang (618-954) saja, setidaknya hidup 2.200 penyair dan telah menemukan 48.900 puisi, diperkirakan yang hilang melebihi angka itu.

Page 169: 2009 Dalam Renungan

163

Kita dapat mengenal China seutuhnya dengan mempelajari puisinya sedari tiga ribu tahun silan hingga kini. Disatu ketika penulisan sejarah, bisa diatur oleh penguasa atau lenyap karena ditutup dari dunia luar, tapi baris-baris puisi, nyanyian gadis di tengah sawah, elusan kuas para pelukis di kanvas, itulah sejarah yang terjadi sesungguhnya. Robert Frost, penyair gaek pujaan Amerika itu, satu ketika oleh almarhum Presiden John. F. Kennedy diminta mendeklamasikan puisinya pada perayaan hari kemerdekaan di halaman gedung putih. Demikianlah puisi sekaligus pernyairnya disanjung dan dihargai. Rabu, 06 Mei 2009 Minggu terakhir ini banyak media mempertanyakan mengenai anggaran pengadaan alutsista pertahanan yang tidak memadai jumlahnya. Ketangguhan kita dalam kekuatan pertahanan tertinggal bila dibanding dengan negara tetangga. Permasalahannya kembali kepada kecilnya anggaran yang dialokir APBN. Walaupun Presiden Obama mencanangkan pengurangan hingga penghapusan alat pemusnah seperti senjata nuklir, nyatanya dengan masih maraknya masalah dengan teror Iraq, Afganistan, Pakistan tetap dibutuhkan selain jumlah tentara juga persenjataan nan tangguh. Adikuasa Amerika Serikat ditahun ini menganggarkan US$ 655 milliar dollar, China US$ 70 milliar, Rusia sebesar US$50 milliar. Anggaran pertahanan Amerika lebih besar, dibanding secara kumulatif anggaran China, Rusia, Inggris serta Perancis untuk keperluan yang sama.

Page 170: 2009 Dalam Renungan

164

Ternyata untuk menjadi “super power” (Adikuasa) bukan saja harus berjaya dalam ekonomi tapi juga pertahanan. Kekuatan pertahanan Israel yang kuat membuat kawasan kecil itu bertahan eksis di Timur Tengah, melibas negara tetangganya di kancah perang teluk Israel sangat perkasa dalam pertahanan. Tahun-tahun sebelum China dan India jadi super power Asia memiliki hanya Jepang dan Israel, Indonesia sebagai negara kaya sumber alamnya tanpa memiliki kekuatan pertahanan yang memadai telah dipermalukan konflik Ambalat persengketaan perbatasan. Bukan rahasia lagi bahwa laut dalam kita di Indonesia Timur merupakan perlintasan kapal selam asing, demikian juga udara kita. Jangan kita tersentak apabila selat Malaka, selat kedua teramai setelah selat Hormuz di dominasi tetangga kita yang sistim pertahanannya lebih tangguh. Pulau Weh, Sabang sangat strategis baik secara ekonomi juga pertahanan. Adalah kesalahan besar apabila ada pemikiran memberi konsessi bagi pihak asing untuk mengelolanya. Anggaran pengembangan pertahanan kita yang selama ini sangat kecil hendaknya ditingkatkan untuk membenahi ketertinggalan kita dengan sungguh-sungguh apabila kita tidak mau dipermalukan sejarah nanti. Untuk mengawal negeri, menjaga keamanan kita harus mengasah tajam sangkur kita.

Page 171: 2009 Dalam Renungan

165

Kamis, 7 Mei 2009 Economic Liberalisme atau “Laissez-faire” menghendaki tak adanya intervensi pemerintah dalam pasar, investasi serta dalam membuat keputusan ekonomi. Adam Smith pada abad 19 adalah pencetusan kebebasan hakiki secara ilmiah dari sifat dasar manusia (natural rights). Para ekonom modern beranggapan argumentasi Smith ini terlampau emosional Free-market murni, dalam kenyataan hampir tak ada., karena selalu saja ada intervensi pemerintah demi pemihakan oleh negara kepada masyarakat. Aliran komunis yang menekankan pemusatan segala sesuatunya terpusar di tangan pemerintah atau partai dewasa ini kurang diamalkan. Ternyata dipasar tindak tanduk ekonomi komunis China adakalanya batasan-batasan ini jadi kabur. “Marxis Kapitalis” China sangat menonjol pragmatis, sementara Obama dituduh sebagai “sosialis” (neo socialist) dengan sistem kesehatan, pendidikan, kesejahteraan nan populis serta pemilikan saham perusahaan raksasa yang diselamatkan (bailing out) oleh pemerintah. Tak pernah keikut sertaan pemerintah Amerika sebesar sekarang ini dalam sejarah. Belakangan ini timbul istilah dihubungkan dengan sistim ekonomi seperti ekonomi pro-rakyat (kerakyatan), ekonomi konsitusi (taat konsitusi) ekonomi mandiri (nasional utama). Seringkali kita bertengkar untuk sistim yang dalam kenyataannya tidak ada penjabarannya. Di altar busines semuanya akan diperlakukan sama (treated equal), masing-masing mengutamakan kepentingannya, kalaupun ada kompromi hanya karena ada kepentingan bersama (help me to help you).

Page 172: 2009 Dalam Renungan

166

Saya teringat ketika almarhum Chairul Saleh menuduh fakultas ekonomi UI mendidik calon kapitalis serta mata pelajaran tertentu harus disesuaikan, teoti-teori ekonomi dirobah menjadi teori ekonomi nasional tapi karena buku penuntun tidak tersedia buku lama tetap dibaca, teori dasar yang sangat universal. Serta seluruh penjelasan Marx dalam “Das Kapital” memakai teori-teori dasar itu ? Sering ketika menyebut istilah yang kita sendiri tidak jelas, tapi tetap kita lontarkan demi kepentingan politis. Kalau banyak pihak menuduhkan “Neo-liberalisme”, lalu kita bertanya apakah ada dewasa ini negara yang tidak memiliki BUMN (state companies) ? Campur tangan pemerintah dalam ekonomi perlu, selama tidak mematikan inisiatif swasta, tetap menjaga keseimbangan yang harmonis. Jumat, 8 Mei 2009 Musafir Paus Benediktus XVI ke Timur Tengah mendarat di Amman, Jordania hari ini. Ditengah maraknya manipulasi agama demi ideologi politik, dari mimbar Masjid Al Hussain dia menyerukan perlunya rekonsiliasi antar ummat agama. Rencana delapan hari perjalanan ini, beliau akan mengunjungi tempat suci Kristen, Islam, Yahudi termasuk Palestina. Perjalanan ini penuh dengan nuansa pencerahan dalam rangka perdamaian kawasan ini yang telah berdekade penuh ketegangan seakan tak akan padam-padamnya. Perjalanan ziarah ke lokasi-lokasi suci akan mengingatkan dunia akan relasi Islam, Kristen dan Yahudi. Agama ber-Tuhan satu (monoteis) nabi Ibrahim ini semoga mendengar himbauan perdamaian Paus Benediktus XVI

Page 173: 2009 Dalam Renungan

167

Sabtu, 9 Mei 2009 49 juta “golput” merupakan jumlah yang mengenaskan, mereka yang tidak terdaftar. Bagaimana mereka terdaftar tapi tidak melakukan percontrengan ? Apakah karena DPT demikian parahnya, lalu kenapa demikian sedangkan kita mengadakan pemilihan setiap periode ? Kekurang sempurna pemilu 2004, sudahkah di sempurnakan selama lima tahun ini ? Keraguan tidak datang mencontreng pula karena warga tidak mengenal caleg yang ditawarkan. Wajah-wajah baru, seakan “siluman” karena mereka tidak mengenal, apalagi programnya. Betapapun mereka akhirnya terpilih juga, malah mengalahkan “politusi senior” Betapa “siluman” bisa jadi nyata, tanyakan team sukses nya. Dalam pemilihan caleg ini tidak dapat kita timpakan kesalahan sepenuhnya kepada KPU, banyak hal seakan diluar jangkauan mereka. Sepak terjang KPU memang oleh banyak pihak sangat lemah malah di nilai jelek dari sejak penyusunan DPT hingga akhir. Rekruitmen mereka dinilai sejak semula bermasalah serta banyak dipertanyakan. Mahkamah Konstitusi cukup banyak menerima pengaduan kecurangan. Pemilihan caleg sudah rampung waktu berjalan terus serta pemilihan capres sudah diambang pintu. KPU bergegas melengkapi kekurangan apakah akan lebih siap kita lihat Juli nanti. Hujatan tak henti-hentinya hingga kini dilontarkan demi keluh kesah ketidak puasan. Selama ini, satu hal yang bedanya dengan team KPU 2004 dakwaan korupsi belum ada hingga kini.

Page 174: 2009 Dalam Renungan

168

Pesta demokrasi yang akan berakhir bulan datang, kelihatannya dengan segala kekurangannya akan berhasil memilih presiden dan wakilnya Minggu, 10 Mei 2009 Hingga 28 Februari 2009 posisi utang pemerintah Rp.1.695 triliun, terdiri atas pinjaman luar negeri Rp.752 triliun serta pinjaman melalui penjualan surat berharga negara (SBN) Rp.943 triliun. Bila dikaitkan dengan PDB (produk domestik bruto) jumlah pinjaman tersebut 30% lebih besar. Sebetulnya lebih tepat apabila peningkatan hutang di hubungkan dengan kesanggupan kita mengangsurnya (debt service ratio) Defisit APBN terjadi antara lain akibat pembiayaan investasi di setiap sektor pembangunan juga membiayai pelunasan pinjaman (installement + investasi). Defisit APBN maksimal 3% PDB, banyak negeri mematok angka lebih tinggi, seperti A.S. Hal ini sangat tergantung pandangan setiap pemerintah meng-antisipir krisis yang mungkin terjadi. Ruang gerak yang terlalu konservatif atau terlalu berani (optimis) sama pula jeleknya. Bagi Indonesia pengalaman krisis 1997 membuatnya lebih berhati-hati. Meningkatkan kemakmuran ekonomi dari ”developing” (sedang berkembang) ketingkat ”developed” (maju) kita harus menggerakkan sektor pembangunan yang kian hari kian meluas, untuk itu diperlukan modal. Selama pinjaman diarahkan pada sektor yang strategis seperti infra struktur ataupun pendidikan, daya dorongnya (multiplier effect) kepada pembangunan secara menyeluruh sangatlah besar. Peranan pemberantasan korupsi (KPK) sangatlah penting serta mendapat dukungan masyarakat luas. ± 30% yang dikorupsi bocornya dana pembangunan akan dapat diselamatkan.

Page 175: 2009 Dalam Renungan

169

Pinjaman 30% diatas PDB apabila diarahkan secara effetive, effisien akan memperbesar PDB tahun depan. Bila hari ini lebih baik dari kemaren serta besok lebih baik dari hari ini, itulah yang disebut ”peningkatan” (growth) dalam pembangunan. Utang nan meningkat sesuai irama pembangunan akan tidak apa-apa, selama diarahkan secara benar. Utang untuk modal harus di ”manage” dengan baik. Semoga negara ini tidak lagi termasuk tingkat tinggi dalam korupsi, sudah muak kita pada sistim korup yang menggerayangi negeri selama ini. -------- Bertimbun pun muak sudah, Jangan tunggu muntah tertumpah Ayo Bung hentikan ragu, Tumpas ”Ayo Tumpas”

Untuk : KPK Juni 2008

Senin 11 Mei 2009 ------- Hentikan BLT, krisis ini berkesinambungan, Ajak mereka kerja, Bukan menutup lubang jalanan Kemana negeri kan meluncur Bila setiap mulut disuapi, Setiap beban dipikul ?

19 Juli 2008

Page 176: 2009 Dalam Renungan

170

Ternyata krisis finansial ini masih berlanjut, resessi ekonomi masih melanda Eropa Barat hingga Rusia, juga Amerika masih labil. Apabila 2010 sesuai dengan pengharapan, krisis dapat diatasi, bukanlah berarti masalah pengangguran dunia + 50 juta segera dapat ditanggulangi. Pembetukan lapangan kerja baru akan menyusul setelah krisis sektor keuangan dilewati. Jika 2010 krisis finansial dapat ditanggulangi (sistim perbankan pulih), baru tahun 2014 masalah kesempatan kerja dan peng-angguran diperkirakan dapat diatasi. Full employment walaupun dalam teori bukan berarti peng-angguran hilang sama sekali, persentase tertentu + 6% sudah dianggap memadai untuk angka pengangguran. Central planningnya komunis, sekalipun dengan memaksa warga bekerja di Komune seperti RRC pada masa lewat. Manusia akan bergiat apabila dihargai, melihat diri mereka pribadi didalam target yang akan dicapai. Disekitar kita hingga saat ini walaupun kita masih mencapai pertumbuhan ekonomi positif secara makro, ternyata kebangkrutan masih terus terjadi, PHK belum terhenti, demo buruh merasa tidak diperlakukan secara adil terutama dalam penggajian. Dunia mengalami pertambahan pengangguran yang belum berhenti hingga saat ini, sebagai konsekwensinya pertambahan warga miskin kian bertambah, baik di China dan India negara yang tetap mempunyai pertumbuhan ekonomi diharapkan + 7% Bagaimana Indonesia menyatakan kaum miskin berkurang ? Pertumbuhan ekonomi + 4% belum ampuh untuk menghisap (absorb) pencari kerja.

Page 177: 2009 Dalam Renungan

171

Para Capres boleh bermimpi indah, nyatanya ekonomi kita masih bermasalah, untuk memakmurkan rakyat. Sistem ekonomi apapun yang akan kita amalkan, selama berorientasi meningkatkan kemakmuran, secara demokratis, mandiri tapi terbuka (out word looking), santun dalam pergaulan internasional. Visi pragmatis hendaknya paralel dengan jangka panjang. Janganlah kita menjadi ultra nasionalis, bereaksi hypernasionalis dalam menghadapi krisis ini. Jangan lagi kita habiskan waktu memperdebatkan mengenai mazhab, selama masih dalam bingkai demokrasi mari kita kerja. Selasa 12 Mei 2009. Akankah 2014 adalah khasanah (frontier) baru bagi sejarah negeri ini ? Walaupun pasangan Capres Cawapres saat ini telah kita miliki 3 pasang, mereka adalah wajah lama dalam percaturan kepemimpinan di negara ini, program yang mereka usung bagi bidang ekonomi, budaya, politik, pertahanan hingga sekarang masih samar. Sampul mazhab yang akan diterapkan telah digadang-gadang, ekonomi kerakyatan dipertentangkan dengan ekonomi liberal (neoliberal), kalau kita anggap Amerika Serikat sebagai penganut taat pasar bebas, sekarang dalam masa recessi ini malah diteriaki sebagai sosialis. ”Mazhab” hanya alat (tool) yang akhirnya akan diukur dengan keberhasilannya (performances), apa pro-rakyat apa tidak. Bila secara makro pertumbuhan ekonomi meningkat tapi ketimpangan (gap) antara kaya miskin makin dalam, jelas bukan itu yang kita tuju.

Page 178: 2009 Dalam Renungan

172

Lagi pula peningkatan (growth 6-7% pencapaian itu apalagi dengan mendinginnya gerakan keluarga berencana belakangan ini serta pertambahan penduduk sekitar 2%, maka sisa tabungan pembangunan sangat kecil boleh dikatakan hampir tidak ada, kita tetap membiayai pembangunan seluruhnya atau sebagian dari pinjaman karena saving kita rendah ( marginal propersity to save ) Pencapaian angka double digit (10% keatas) adalah keharusan untuk bisa menggerakkan sektor lainnya seperti budaya pengembangan politik juga pertahanan Dalam bidang ini, negeri ini sudah sangat ketinggalan dibanding negara tetangga Kita harus sadar bahwa anggaran pertahanan beberapa negara malah meningkat Obama yang ingin mewujudkan dunia yang aman dan damai tanpa nuklir malah meningkat anggaran pertahannya cukup signifikan. Demikian pula Rusia walau yang mengalami resesi keuangan yang cukup parah. Untuk pencapaian angka double digits tidaklah mudah terutama bila investasi selalu harus dibiayai dari pinjaman, hal itu boleh-boleh saja jika kita mengelolanya dengan baik. Tapi pengalaman kita selama ini kurang eftisien, tidak tepat waktunya absorbsi membuat mubazirnya commitment fee yang harus dibayar selain karena kebocoran lainnya. Apabila kita harus membelanjakan 30% APBN untuk angsuran hutang dan bunga, itu bertanda ketidak berhasilan kita mengarahkan hutang selama ini, kita akan terperangkap dalam hutang (debt trap), sudah masanya merobah strategi kita dalam pembianyaan pembangunan

Page 179: 2009 Dalam Renungan

173

Malaysia karena cadangan devisa yang mereka bina mereka bisa membiayai investasi, walaupun disana sini masih menggunakan pinjaman diluar IMF. Banyak alasan kita kenapa permulaan Orde Baru kita harus meminta bantuan IMF,World Bank, ADB dan seterusnya. Yang jelas kita bukan Malaysia, kita mengambil alihan kebangkrutan ekonomi Sukarno, kita pula menerima kesemerawutaan skandal ekonomi KKN Suharto. Sepuluh tahun lebih memasuki reformasi, pasti ada penataan yang lebih demokratis baik dalam ekonomi, politik serta bidang lainnya. Kita harus berbangga terhadap kebebasan pers serta berpendapat yang kita enyam selama periode ini. Pemberantasan korupsi dengan adanya lembaga seperti KPK serta kian stabilnya keamanan, semuanya ini adalah faktor kondusif untuk pembangunan karenanya tak ada alasan kita untuk tidak memulai secara fokus 2009-2014 ini. Mari kita pilih presiden yang dipercaya untuk itu Rabu 13 Mei 2009 Pasangan SBY-Budiono oleh beberapa Lembaga Survey serta pengamat politik dalam luar negeri di favoritkan memenangkan pemilihan Juli nanti. Saat krisis ini, issu ekonomilah yang utama. Warga telah melihat sepak terjang SBY selama lima tahun terakhir ini, walaupun dampak keputusan kenaikan BBM berakibat kenaikan harga-harga. Kebijakan social safety net seperti BLT, bantuan pendidikan, pengobatan buat golongan miskin terasa sangat membantu seketika. Tanpa kenaikan BBM sulit menemukan alternatif penyelamatan APBN tahun itu.

Page 180: 2009 Dalam Renungan

174

Kebijakan itu walau dianggap kurang berpihak kepada golongan miskin oleh banyak pihak terutama mereka yang beroposisi, tapi kita harus menghargai keberanian SBY saat itu. Double-digit sangat sulit untuk dicapai mengingat krisis keuangan dunia masih panas – dingin belum pulih. Ekonomi kita akan tumbuh stagnan apabila kita hanya mencapai growth 6-7% . India salah satu negeri yang masih mencapai 6-7% ditahun krisis ini, juga China cukup baik tapi tidak bisa banyak membantu penganggur yang di PHK akibat penutupan usaha, golongan rakyat miskin kian bertambah. Dimasa Orde Baru ekonomi kita bertahun mencapai double digit. Mari kita ulangi pencapaian itu tanpa KKN. Ekonomi yang di kotori KKN adalah ”fallacious” ,cara yang keliru, spektakuler, penuh busa skandal, terasa hingga kini bebannya. GBHN, perencanaan ekonomi berwawasan jauh kedepan bukan hanya satu pelita, orientasi Suharto terhadap pencapaian swasembada, peningkatan prasarana. tradisi yang kita harus teruskan. KKN lah, sekali lagi KKN lah, membuat strategi yang baik itu tidak mencapai sasaran malah menyisakan skandal. Team ekonomi Orde Baru, memang team impian (the dream team), kelemahan utama mereka hanyalah tidak bisa berteriak ”No” terhadap ”KKN”. Apabila SBY-Budiono terpilih, sepantasnya Budiono beserta tim ekonominya, jangan lagi mengulangi kelemahan pendahulunya. Manut hanya demi kesejahteraan rakyat. Itulah prinsip dasar ” mazhab ekonomi” kerakyatan.

Page 181: 2009 Dalam Renungan

175

Kamis, 14 Mei 2009 Penguasaan materi pelajaran memberikan seseorang predikat ”terpelajar” dengan beragam gelar keserjanaan. Apakah mereka terdidik ? Pendidikan memperkenalkan pula budi luhur akar budaya ajaran agama dalam penempaan anak didik. Terpelajar yang telah melalui jenjang tertinggi akademi sekalipun belum tentu santun, beradab, jujur. Pintar belum tentu baik ------ Pemimpi besar itu, Telah pun ditelan jaman. Gagasan pendidikan, pengajaran, Mengorbit mengitari garis lintang. Katulistiwa

-------- Bermodal petuah, ” Etos kerja, mandiri, harga diri ”

” Engku guru dari Kayu Tanam ” Untuk : Engku M.Sjafei 1-8-2008

Terpelajar belum tentu beradab. Dikala engkau M.Syafei di Kayutaman sekembalinya beliau belajar di Belanda pada abad silam, dia layaknya Rabindranath Tagore di Santineketan India membuat alam sebagai ruang sekolah, mengutamakan pengem-bangan kreatif guru dan siswa. Dari sana lahirlah manusia seperti almarhum Muchtar Lubis terpelajar tanpa gelar, terdidik ber-budaya

Page 182: 2009 Dalam Renungan

176

Banyak fihak melihat pendidikan dewasa lebih mengarah ke pengajaran menjejali siswa dengan keterampilan operasio-nalistik. Bagian budaya, budi pekerti, penempaan manusia jadi beradab, jujur, terpinggirkan. Kebanggaan sebagian bangsa Indonesia terimbas malu akibat citra buruk negeri ini. Seakan Indonesia dinilai sebagai negara ”mati suri” (beyond help). Pesimisme seperti ini tentu beralasan. Didepan belalai gajah kala akan memasuki pesawat PANAM hanya saya satu-satunya penumpang dipersilahkan untuk membuka sepatu untuk diperiksa. Ditonton penumpang lain, kala penumpang berbaris memasuki pesawat, perasaan saya sangat terpukul. Ini terjadi sekitar tahun 2003 silam, pemberitaan negeri ini diluar mengenai terror, pelaksanaan rule of law membuat jeleknya citra negeri ini. Citra politiklah serta korupsi juga mencoreng muka. Usaha peningkatan pemberantasan korupsi serta kebebasan pers merupakan issu yang sangat positif. Tahun 2004, pelaksanaan pemilu langsung serta berlangsung aman, sangat mengangkat citra kita Pendidikanlah sebagai landasan utama mewujudkan masyarakat ”mandiri” beradab, santun creative jujur Pendidikan sangat membutuhkan dana yang cukup, penelitian serta peningkatan kesejahteraan civitas akademia, Kommer-sialisasi pendidikan dengan kurangnya anggaran mengundang pro dan kontra.

Page 183: 2009 Dalam Renungan

177

Dana abadi (endowment) tidak bisa dipupuk hanya dari siswa melalui uang kuliah (tuition) tapi juga partisipasi masyarakat Selalu ada korelasi antara ranking universitas dengan dana. Most compititive school membutuhkan most competitive students sehingga untuk mahasiswa berbakat selalu tersedia beasiswa Ini sangat menolong mahasiswa miskin tapi cerdas Jum’at 15 Mei 2009 Apakah dampak krisis ekonomi dunia terhadap perdagangan internasional yang terbentuk selama ini ? Liberalisme atau demokrasi kapitalis (democrany plus capitalism)* yang selama 20 tahun terakhir ini dikenal sebagai ”washington consensus” telah kehilangan pamor karena krisis diawali dipusatnya negara maju (most advance economy) tersebut. Kalau kita lihat penerapan stimulus lebih diutamakan kepada industri dalam negeri yang bermasalah. Nasionalisme harus di proritaskan. Semangat perlunya kerjasama dunia, terpeliharanya perdagangan bebas telah mengalami gangguan akibatnya. Negara adi kuasa seperti China, India beberapa negara Eropa Barat, Amerika Serikat telah mengenakan peningkatan tarif mereka. Ini merupakan bentuk proteksi, setiap negeri lebih mementingkan diri sendiri. Kelihatannya koordinasi global harus ditingkatkan, tapi siapa yang akan memegang tongkat komando? WTO telah berkali dilanggar apakah Obama bisa ? Kalau tidak, berapa lama lagi krisis ini akan dapat diatasi ? *) Farid Zakaria : Spring 2009 Publikasi Yale school of management hal 84

Page 184: 2009 Dalam Renungan

178

Sabtu, 16 Mei 2009 Apabila mayoritas negara berkembang telah berhenti meminjam dari IMF melunasi hutang mereka sebelum jatuh tempo, lalu pertanyaan selanjutnya muncul, apakah IMF sebagai lembaga multilateral masih dibutuhkan eksistensinya ? Sementara ini cadangan devisa dibutuhkan dunia 20 kali dari cadangan IMFnan tersedia. Banyak fihak percaya bahwa IMF adalah alat dari imperialisme Barat (western imperialisme) serta pos kolonialme (post colonialism) serta mengintervensi proregative nasional, sangat dirasakan terutama di Asia serta Amerika Latin. IMF mengalami deficit yang kian membesar, banyak negara berkembangan tidak mendatangi mereka lagi sehingga harus mencairkan cadangan emasnya. Selama ini banyak negara anggota merasa kurang terwakili (underrepresented). Bagaimana bisa diterima rasa keadilan bila bagi Belgia yang berpenduduk 10 juta dianggap hampir sama keterwakilannya (voting power) ,dengan China, Rusia yang berpenduduk jauh lebih besar. Inkonsistensi ini sangat tidak adil walau dilihat dari indikator GDP, trade, cadangan devisa serta lainnya. Hingga 2007 terdapat 185 negeri anggota IMF Dibawah atapnya IMF berkumpul para PhD ekonomic, terbaik. Selama ini tentunya dengan persetujuan setiap anggota (member contry) diadakan secara periodik (biasanya sekali setahun) check up oleh IMF melengkapi kebijaksanaan ekonomi nasional bagi mereka yang sudah tidak berdaya memerdayakan negeri yang sedang bermasalah.

Page 185: 2009 Dalam Renungan

179

Ternyata negara seperti Polandia, Hungaria, Pakistan masih sangat membutuhkan uluran tangan IMF. Reformasi IMF masih ditunggu terutama dunia ketiga tapi dengan wajah serta tata krama yang mencerminkan keadilan Minggu 17-5-2009 ------- Setiap ku pulang ke Sipirok Kulampiaskan rindu Ziarahi ompungku yang khalifah Pusara, ompungku pendeta Kubersihkan, kutabur bunga Nisan mereka kupeluk Air mataku sama basahnya Doaku juga.... Hati bernyanyi, hatiku bahagia Aku bangga.... ” Pulanglah kerumah” Tugu Cisarua,, Februari 2007

Perbedaan agama tidak akibatkan ikatan keluarga terputus di Sipirok Tapanuli Selatan. Tahun 1857 pendeta Van Asselt dari Zending Emeloo / Holland tiba di Parau Sarat, Sepirok tiga saudara lelaki dari ompung (nenek ibu ) menjadi siswa pertamanya sementara 3 lelaki tertua telah memeluk agama Islam yang dibawa kaum padri. Saya selalu menjiarahi makam nenek saya khalifah (pengelola hukum syariah) juga nenek nan pendeta. Tak mungkin aku tidak menjiarahi serta membacakan doa bagi mereka karena agama yang berbeda.

Page 186: 2009 Dalam Renungan

180

Menghormati leluhur adalah ajaran yang Islami apakah doa ku diterima oleh Tuhan atau ditolak sepenuhnya itu wewenang Ilahi. Apabila anggota keluarga meninggal, seluruh keluarga berduka dan memanjatkan doa sesuai agama masing-masing, saling mengucapkan selamat, pada hari lebaran atau menerima sesuatu dihari Natal sudah menjadi tradisi. Kami adalah keluarga karena moyang kami satu, tak agama dapat menghilangkan rasa kekeluargaan ini Sara akibat politik bisa saja terjadi tapi selalu terhindar karena rasa persaudaraan serta peranan adat yang masih dihormati warga. Nusantara yang damai akan selalu terwujud apabila perasaan sedarah sekeluarga masih kental tidak luntur akibat iming-iming propokator petualang politik. Merawat, memeliharanya adalah pekerjaan yang tak mudah. Senin, 18 Mei 2009 Pilpres Juli nanti DPT (daftar pemilih tetap) yang ada tidak memuaskan. Pemerintah menyerahkan KPU bertanggung jawab segala masalah kekurangan lengkapan nan terjadi. Sedangkan KPU menyatakan, mereka hanya memproses data pemerintah. Dalam pemilihan caleg yang baru selesai banyak masalah yang dilaporkan ke MK *). Sedemikian besar sehingga MK dalam waktu yang disediakan sudah pasti tidak akan dapat merampungkannya. Apakah kita akhirnya akan menghasilkan presiden terpilih yang ”terbaik” dari nan ”terjelek” itu akan dibuktikan dari sepak terjang mereka periode nanti Tak bisa disalahkan bila masyarakat ragu. tapi waktu jua akan menentukan. *) MK : Makamah Konstitusi

Page 187: 2009 Dalam Renungan

181

Dunia masih ditandai kurangnya likwiditas. Himbauan untuk menambah modal IMF sudah disambut, sedangkan kekurangan likwiditas dunia sekitar 20 kali jumlah yang dibayangkan untuk penambahan modal badan multilateral itu. Dalam negeri himbauan BI untuk menurunkan bunga kredit oleh bank pelaksana belum dilaksanakan sepenuhnya, pasar masih menggelepar. Banyak fihak meramalkan dunia akan mengalami tersendat (sluggish) setidaknya 5 tahun lagi Bagaimana pemerintah baru menuntun negeri ini keluar dari krisis adalah merupakan indikator keberhasilan kelak. Sabtu, 6 Juni 2009 -------- Sepadan Ligitan tinggal kenangan Ambalat dilanggar Sebai Karimun pulau Nipah, Perbatasan nan terlantar, Tertinggal ... Menunggu singa menerkam, Dirompak bajak laut, Disamun lanun...

” Kolong ” 18/3/2007

Ladang minyak / gas Ambalat, dipersengketakan Malaysia. Berkali kapal perang di raja Malaysia melanggar batas wilayah ” sementara perundingan telah bertahun tanpa kemajuan yang berarti. Carl Von Clausewitz penulis buku standard tentang perang mengatakan jika usaha politik tidak lagi berperan, pihak bersengketa akan cendrung memakai jalan militer (perang).

Page 188: 2009 Dalam Renungan

182

Senin lusa anggota DPR Komisi I akan terbang ke Kuala Lumpur menemui parlemen serta petinggi Malaysia, sebelumnya segera sekembali SBY dari Korea Selatan, beliau mengadakan rapat khusus dengan berbagai pihak. Kelihatannya ”pelanggaran demi pelanggaran” ini sudah diangkat ketingkat ”serius. Apa persiapan kita apabila harus perang ? Dilihat dari kemampuan angkatan perang terutama sistem persenjataan, kelihatannya secara jumlah serta kwalitas Malaysia cukup hebat. Untuk bertahan apalagi jangka panjang, rasa nasionalisme, kesediaan berkorban demi NKRI sangat menentukan. Juga adanya kemampuan industri nasional secara berkesinambungan untuk menghasilkan peralatan perang. ” Lebih baik berputih tulang dari pada berputih mata”, seperti kata pepatah pribahasa kita. Teriakan pendemo diberbagai kota ”Ganyang Malaysia era Sukarno” kedengaran kembali. Mari kita galang persatuan menghadapi musuh nyata diseme-nanjung sana. Saat seperti ini adalah merupakan kesempatan langka untuk membangkitkan rasa kesatuan, karena kedaulatan bangsa di hina. Peranan pimpinan yang bisa membakar semangat serta membangkitkan rasa nasionalisme rakyat sangat diperlukan. Karena perang bukan hanya dapat dimenangkan unsur kekuatan militer saja. Sesuai Keputusan Presiden No. 40 Tahun 1980 serta Keputusan Presiden No. 44 Tahun 1989 tentang Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS), telah menetapkan 10 BUMN menjadi Industri Strategis : IPTN, PAL Indonesia, Pindad, Krakatau Steel, PT. Dahana, PT. Barata, PT. Boma Bisma Indra, PT. Kereta Api, PT. Industri Telekomunikasi serta unit Lemabga Elektronika Nasional.

Page 189: 2009 Dalam Renungan

183

Bila belakangan ini kelompok BUMN ini kurang sehat, karena faktor internal maupun eksternal perusahaan, pemerintah hendaknya memberi perhatian khusus, usaha ini strategis untuk pembangunan ekonomi nasional maupun pertahanan. Dalam pembangunan sistem pertahanan kita tidak bijaksana mengantungkan sepenuhnya pada pihak luar. Siapapun Presiden terpilih nanti hendaknya memberi perhatian khusus kelompok industri strategis ini. Pulau kecil di perbatasan sebaiknya diutamakan sebagai destinasi penempatan transmigran, juga sekaligus dipersiapkan untuk pangkalan bagi para sukarelawan kelak. 65 tahun yang lalu, 50.000 pasukan sekutu (Amerika, Canada, Inggris) mendarat dipantai Normandy nan penuh ranjau serta disambut tembakan pasukan Nazi Jerman dari bunker disepanjang pantai. Keberhasilan pendaratan itulah yang membuka jalan hingga ke Berlin serta jatuhnya Hitler. Setiap tahun D-day tersebut diperingati di perkuburan Colleville, Normandy. Juga peranan LAPAN seyogianya ditingkatkan hingga bisa mengantar roket jarak sejauh sasaran, menengah dan jauh. Laboratorium penelitian IPTEK digalakkan pula juga termasuk yang ada di universitas. Situasi yang agak menggelitik bagaimana dengan ratusan ribuan atau jutaan ( bila termasuk ”illegal” ) tenaga kerja kita yang bekerja disana ? Bila mereka semua harus keluar, lalu siapa yang menakik karet dipedalaman Johor Bahru atau sebagai pekerja kasar ? Rasanya agak ”risi” bila juga harus tinggal, pasti akan dicurigai sebagai ”Local army” Indonesia. Bagi bangsa ini NKRI sudah merupakan harga mati karenanya kita harus siap bila perlu perang 100 tahun, atau ”detente” situasi tak perang (no war), juga tak damai (no peace) Memelihara damai pertajam sangkur ?

Page 190: 2009 Dalam Renungan

184

JANGAN PERNAH SALAHKAN MUSIM

I Banjir di Januari ini …. Jangan salahkan intensitas hujan 17 – 1 - 2013, puncaknya ? Kilometer gumpalan memekat siang, ramalan, nisbi tak pasti Jangan salahkan lebatnya hujan 17 – 1 – 2013, puncaknya ? Katulampa *) siaga tinggi, nan ditunggu segera tiba, hutan di puncak dipitak hunian, tebing longsor kenapa sesali ? Jangan salahkan durasi hujan 17 – 1 – 2013, puncaknya ? Ciliwung ditimbun sampah Jabodetabek jalan sendiri-sendiri Jakarta digenangi kiriman “ Akulah ahli kota satu-satunya “ !!! Kampanye gombal di pilkada lalu Didukung koalisi gempal, Disabet “ dua pendekar kampung “ Dana disekap segera dilepas. Bank panik, saling menuduh Capek deh….!

Page 191: 2009 Dalam Renungan

185

Jangan salahkan alam, 17 – 1 – 2013, puncaknya ? Betapapun gubernur datang dan pergi. Selepas Bang Ali, hanya janji - janji dikenang…..? II Demi “ ambisi buta “ Seakan dana tak terhingga, Waktupun tak terbatas, Kita lompati pertanian. Ke industri pesawat terbang, Siapa pembisik Suharto anak petani, mimpi itu ? Sejarah kelak menyingkap tabirnya ….!!! Dimana IPTN **) kini ? SBY pesawatnya impor !!! Ahli sudah lama hengkang PHK pun terlunta !!! Lupakan tingkat ROI ***) Jangan berujar lagi lebih untung Redupkan belalakan….. Hanya Tuhan berhak sombong III Jangan salahkan Tuhan Banjir akumulasi dosa lalu ? Dana BLBI, Century, Wisma Atlit, Hambalang, semua nan ditilap, dari semula, dari dulu…. Bila digelontorkan ke pertanian, prasarana Ketahanan pangan tak lagi rawan Aku yakin untuk itu.

Page 192: 2009 Dalam Renungan

186

Jangan salahkan Jokowi – Ahok 17 – 1 – 2013, puncaknya ? Tiap hari blusukan, Nada tinggi kesal bertanya : “ Gardu jaga, milyar “ ???? Perjalanan masih jauh, baru 100 hari Gundukan sampah, sumbat gorong-gorong, pintu air Korupsi membudaya dana di-endap, DPRD ngambek, APBD tertunda Begitu dilantik Dua pendekar, berpacu dengan musim berpacu dengan hujan berpacu dengan banjir Dua lokomotif, menarik gerbong sarat masalah Banjir bandang berkali sudah, 17 – 1 – 2013, Banjir menangkan pacuan Semakin parah !!! Depan layar lebar, Terisak sedih, “ Habibie – Ainun puncak box office Jakarta banjir, Genangan air mata….

Page 193: 2009 Dalam Renungan

187

IV SBY 17 – 1 – 2013 Tangga istanamu disalam genangan, Etalase negeri dipupuri lumpur, menyambut tamu baru tiba. Dekademu segera berakhir, banjir masih menganga hingga kepergianmu ??? ------------- Jokowi – Ahok, Tak Jakarta jadi laut !!! Kutukan ??? Semua ulah kita Hentikan pesona Singkirkan ragu Rangsang solidaritas, detik ini juga

Jakarta, 20 – 1 - 2013 *) Katulampa : Pintu air irigasi di Bogor **) IPTN : Industri pesawatTerbang Nasional ***) ROI ; Return on investment ( keuntungan investasi )

Page 194: 2009 Dalam Renungan

188

PADUKA, TULISLAH MEMOAR

Untuk : Para Penguasa

1 Paduka, Tuliskanlah, kesan perjalananmu Visi serta harapan Masa lalu, hari ini, rampung, terbengkalai, sistimatis, sederhana, Sejujurnya, Jangan pupuri !!! 2 Paduka, paparkanlah, seluruh alasan argumentasi, hitam putih tanpa dusta, tidak rekayasa, bukan halusinasi, Juga ilusi 3 Paduka, Memoar, sepenuhnya bukanlah biografi, Apalagi melulu romansa cinta !!!

Page 195: 2009 Dalam Renungan

189

4 Memorabilia, tuliskanlah seperti adanya, jaga emosi egomu, redupkan belalakan penuh kerendahan hati, redam kesombongan, hindari super ego, berbusa demi pujian semata !!!

5 Segala puji bagi Allah, pemilik dimensi tak terhingga, aksiomaNya pasti, tidak asumtif, maha sempurna, Terlalu indah untuk salah, Pencipta belantara jagad raya Einstein *) merajut hanya kenisbian !!! 6 Paduka Yang Mulia, Penguasa negeri, Warisilah kami memoar, Catatan hari-harimu, Beritakanlah keberhasilan Serta seluruh keteledoran Agar kami tak mengulanginya !!!

Jakarta, 29 Januari 2013

*) Pengrajut teori kenisbian umum ( General Theory of Relativity ) tahun 1916 Benar itu indah ( dan baik ) – Prof. Like Wilardjo UKSW

Page 196: 2009 Dalam Renungan

190

RIWAYAT PENULIS

Ibrahim Astar Siregar, lahir di Bagan Siapi-api, tanggal 15 Maret 1939, menyelesaikan bidang pendidikan di SD Negeri V, Sibolga, SMP Negeri II, Medan, SMA Negeri III, Medan melanjutkan keperguruan tinggi di Fakultas Ekonomi UI di Jakarta, Department of Economic, Unversity of Wisconsin, Madison, USA, Workshop State Enterprises Harvard, Business School Cambrige, MA USA Summer 1972. Kini pensiunan pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Jakarta. Putera – puteri lima, yang tertua puteri meninggal di Palembang dalam usia 7 bulan, Cucu-cucu Sembilan, tujuh lelaki, dua perempuan menetap di Jakarta Lima kumpulan puisinya :

1. Nyanyian kehidupan 2. Permata Kehidupan bersama M.S. Hutagalung 3. Rintihan Pertiwi 4. Tatkala Puisi Tak Lagi Dibaca 5. Rekonsiliasi Dalam Puisi

Semua diterbitkan Penerbit Tulodong

Page 197: 2009 Dalam Renungan

191

DAFTAR PUSTAKA 1. Kishore Mahbubani The New Asian Hemisphere, the Irristible Shift of Global

Power to the Last. Penerbit : Public Affairs New York 2008. 2. Francis Fukuyama The End of History and The Las Man Penerbit : Free Press, New-York 2006. 3. Paul Krugman The Return of Depression Economics and The Crisis of

2008. W.W. Norton Company Ltd, Walls Street, 2009. 4. William A. Fleckenstein With Fredirick Sheohan

“Greenspan’s Bubble, the Age of Ingrorance at the Federal Reserve Mc. Graw Hill, 2008. 5. Steve Weissman and Herbert Krosney

The Islamic Bomb Penerbit : Timer Books 1981. 6. Albert Einstein Ideas and Opinions Penerbit : Wings Books 1954 7. Costing and pricing Electricity in Developing countries. Edited by Mohan Minasinghe, Shyam Rungta Asian Development Bank. 8. Prof. Lawrence H. Summers “What’s the New Capital Up To ? A Publication of the Yale School of Management, Fall

2008. 9. Paul Krugman End this depression now Penerbit, WW Norton Company New York, London 2013

Page 198: 2009 Dalam Renungan