Renpra PKG Bapak A

6
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN Ny. SH INTERVENSI KEPERAWATAN Diagnosa Keperawatan TUM TUK Evaluasi Intervensi Kriteria Standar Gangguan mobilisasi fisik  pada ke luarga Bapak A khususnya Bapak A a. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah Setelah dilakukan tindakan dua kali  pertemuan selama 2 jam: 1.  pengeta huan keluarga tentang kelemahan otot, atrofi, dan gangguan mobilisasi. 2.  bertambah dan keluarga Klien dan keluarga dapat menyebutkan  pengertia n, tanda gejala dan  penye bab kelemahan otot, atrofi, dan gangguan mobilisasi fisik. Respon verbal Keluarga mampu menyebutkan : 1. Definisi kelemahan otot, atrofi, dan gangguan mobilisasi fisik 2. Penyebab - Usia - Makan-makanan  berlemak, ko lesterol - Pergerakan sendi - Riwayat kesehatan masa lalu 1. Kaji pengetahuan keluarga tentang kelemahan otot, atrofi, dan gangguan mobilisasi fisik 2. Berikan pendekatan dan diskusikan dengan keluarga tentang kelemahan otot, atrofi dan gangguan mobilisasi fisik. 3. Motivasi keluarga untuk aktif dalam

description

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dan keadaan saling ketergantungan

Transcript of Renpra PKG Bapak A

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN Ny. SH

INTERVENSI KEPERAWATAN Diagnosa KeperawatanTUMTUKEvaluasiIntervensi

KriteriaStandar

Gangguan mobilisasi fisik pada keluarga Bapak A khususnya Bapak A

a. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah

Setelah dilakukan tindakan dua kali pertemuan selama 2 jam:1. pengetahuan keluarga tentang kelemahan otot, atrofi, dan gangguan mobilisasi.2. bertambah dan keluarga mengenal masalah kelemahan otot, aftrofi, dan gangguan mobilitas fisik Klien dan keluarga dapat menyebutkan pengertian, tanda gejala dan penyebab kelemahan otot, atrofi, dan gangguan mobilisasi fisik.Respon verbal Keluarga mampu menyebutkan :1. Definisi kelemahan otot, atrofi, dan gangguan mobilisasi fisik2. Penyebab Usia Makan-makanan berlemak, kolesterol Pergerakan sendi Riwayat kesehatan masa lalu 1. Kaji pengetahuan keluarga tentang kelemahan otot, atrofi, dan gangguan mobilisasi fisik2. Berikan pendekatan dan diskusikan dengan keluarga tentang kelemahan otot, atrofi dan gangguan mobilisasi fisik.3. Motivasi keluarga untuk aktif dalam diskusi4. Reinforcement positif pada keluarga

3. Tanda dan gejala : Tidak adanya refleks kaki Terasa baal Terlihatnya atrofi Terbatasnya gerakan Adanya kekakuan pada persendian kaki

b. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan dalam melakukan tindakan yang tepat agar masalah tidak memberat Setelah dilakukan tindakan dua kali pertemuan dalam waktu dua jam:1. keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan dan cara pencegahannyaKlien dan keluarga mampu menyebutkan komplikasi yang terjadi jika penyakit bertambah burukRespon verbal Keluarga mampu menyebutkan komplikasi yang terjadi jika penyakit bertambah buruk:1. tidak dapat berjalan kembali2. bertambahnya atrofi3. bertambahnya kekakuan pada kaki1. Kaji pengetahuan keluarga2. Beri penjelasan kepada keluarga tentang akibat memberatnya penyakit tersebut. 3. Memotivasi keluarga untuk menyebutkan kembali komplikasi yang akan terjadi.4. Dorong keluarga untuk mengambil keputusan yang tepat5. Berikan reinforcement positif pada keluarga

Respon afektif Keluarga termotivasi untuk mengambil keputusan agar masalah tidak memberat

c. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi Setelah dilakukan tindakan dua kali pertemuan dalam dua jam:1. keluarga mampu merawat anggota keluarga yang menderita penyakit tersebut.Keluarga mampu menyebabkan perawatan anggota keluarga yang menderita penyakit tersebut.Respon verbal Keluarga mampu menyebutkan tentang perawatan anggota keluarga yang menderita kelemahan dan atrofi:1. Ajarkan ROM2. Olah raga secara teratur3. Hindari stress4. Lakukan pemeriksaan secara teratur 5. Anjurkan klien untuk sering beraktivitas6. Ajarkan napas dalam7. Beri informasi klien tentang ROM

1. Kaji pengetahuan keluarga tentang perawatan penderita penyakit tersebut2. Ajarkan keluarga mengetahui perawatan yang harus dilakukan 3. Motivasi keluarga untuk melakukan cara yang diajarkan 4. Berikan reinforcement positif

d. Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan Setelah dilakukan tindakan dua kali pertemuan dalam 2 jam:1. keluarga mampu memodifikasi lingkungan Keluarga mampu menyebutkan cara memodifikasi lingkungan, termotivasi untuk melakukan yang diajarkan Respon verbal Keluarga mampu menyebutkan cara memodifikasi lingkungan agar penyakit tidak memberat :1. Ciptakan lingkungan yang aman.2. Redupkan lampu kamar

1. Kaji pengetahuan keluarga cara memodifikasi lingkungan untuk mengatasi penyakit 2. Beri penjelasan dan ajarkan kepada keluarga tentang cara memodifikasi lingkungan untuk menguraikan akibat penyakit3. Motivasi keluarga untuk melaksanakan cara memodifikasi lingkungan yang diajarkan 4. Berikan reinforcement positif

Respon afektif Keluarga termotivasi untuk memodifikasi lingkungan agar penyakit tidak memberat

Respon psikomotor Keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang nyaman bagi penderita penyakit yang telah diajarkan

e. Ketidakmampuan keluarga untuk memfokuskan fasilitas kesehatan yang ada Setelah dilakukan tindakan satu kali pertemuan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk keluarga yang menderita penyakitKeluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan bagi penderita penyakit Respon verbal Keluarga mampu menyebutkan tentang fasilitas pelayanan kesehatan pada penderita penyakitnya:1. Untuk pemeriksaan diri secara rutin2. Untuk pengobatan dan pencegahan terjadinya komplikasi bagi penderita

1. Kaji pengetahuan keluarga tentang manfaat pelayanan kesehatan 2. Beri penjelasan tentang manfaat yang didapat kalau keluarga dapat menafaatkan pelayanan kesehatan

3. Motivasi keluarga untuk memanfaatkan pelayanan keshatan 4. Beri reinforcement positif

Respon afektif Keluarga termotivasi dan mau untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan

Respon psikomotor Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk pemeriksaan kesehatan