RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PERINDUSTRIAN...
Embed Size (px)
Transcript of RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PERINDUSTRIAN...
-
[Type here]
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
KOPERASI DAN UKM
PEMERINTAH KABUPATEN LEBONG
DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
KOPERASI DAN UKM
TAHUN 2019
Jln. Raya Dua Jalur Komplek Perkantoran Tubei - 39625
-
1
PEMERINTAH KABUPATEN LEBONG
DINAS PERINDAG KOPERASI DAN UKM Jln. Dua Jalur Komplek perkantoran Tubei - 39625
KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM
NOMOR: 48 TAHUN 2018
TENTANG
REVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN LEBONG 2016-2021
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN LEBONG
Menimbang
: a. Bahwa dalam rangka mewujudkan perencanaan yang terpadu dan
terarah perlu disusun Revisi Rencana Strategis (Renstra) Dinas
PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM Kabupaten
Lebong;
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut dalam
point a di atas, perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas
PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM Kabupaten
Lebong tentang Revisi Rencana Strategis (Renstra) Dinas
PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM Kabupaten
Lebong Tahun 2016-2021;
Mengingat
: 1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 Tentang Pembentukan Provinsi
Bengkulu (Lembaran Negara Tahun 1957 Nomor : 19 Tambahan
Lebaran Negara RI Nomor 2828;
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2003 Tentang Pembentukan
Kabupaten Lebong dan Kabupaten Kepahiang di Provinsi Bengkulu
(Lebaran Negara RI Tahun2003 Nomor 154 Tambahan Lembaran
Negara RI Nomor 4349);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 224,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 09 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan
Mulai Berlakunya Undang-Undang Tahun 1950 Nomor 12, 13, 14, dan
15;
6. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 Nomor 3);
7. Peraturan Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Lebong Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Lebong Nomor 3 Tahun 2011;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Lebong Nomor 10 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah
Kabupaten Lebong Nomor 10 Tahun 2016).
-
2
MEMUTUSKAN:
MENETAPKAN
: REVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PERINDUSTRIAN
PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN LEBONG.
KESATU
: Menetapkan Revisi Rencana Strategis (Renstra) Dinas PERINDUSTRIAN
PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM Kabupaten Lebong Tahun 2016-
2021 adalah Dokumen Perencanaan untuk Periode Lima Tahun.
KEDUA
: Menetapkan Revisi Rencana Strategis (Renstra) Dinas PERINDUSTRIAN
PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM Kabupaten Lebong Tahun 2016-
2021 adalah Dokumen Perencanaan untuk Periode Lima
Tahun.Mengendalikan pelaksanaan kegiatan;
KETIGA
: Rencana Strategi (Renstra) Dinas PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN
KOPERASI DAN UKM Kabupaten Lebong Tahun 2016-2021 sebagaimana
tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Keputusan Kepala Di nas PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI
DAN UKM Kabupaten Lebong ini.
KEEMPAT
: Keputusan Kepala Dinas PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN
UKM Kabupaten Lebong ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliuran akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.
Tembusan disampaikan Kepada Yth.:
1. Bupati Lebong (sebagai laporan);
2. Sekretaris Daerah Kabupaten Lebong;
3. Kepala BKD Kabupaten Lebong;
4. Inspektur Inspektorat Kabupaten Lebong;
5. Kepaa Bappeda Kabupaten Lebong;
6. Kabag ORTALA Kabupaten Lebong.
-
3
KATA PENGANTAR
Rencana Strategis Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM
Kabupaten Lebong Tahun 2016 – 2021 yang sudah diperbaharui ini merupakan
acuan perencanaan kegiatan Dinas Perindustrian Perdagagan Koperasi dan UKM
Kabupaten Lebong tiap tahun yaitu tahun 2016-2021 dan merupakan penjabaran
dari Rencana Panjang Jangka Menengah Daerah (RPJMD) OPD tahun 2016-2021.
Adapun penyusunan Renstra OPD merupakan amanat dari Undang - Undang No. 25
Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Sedangkan aturan
secara rinci diacu dari Permendagri Nomor 54 Tahun 2010.
Penyusunan RENSTRA merupakan faktor mendasar guna lebih
mengarahkan tujuan serta sasaran perencanaan pembangunan daerah yang
berkesinambungan dan dapat dipertanggung jawabkan semua kebijakan,
program dan sasaran serta kegiatan yang dilaksanakan sesuai rencana kerja
tahunan.
Kami menyadari dalam penyusunan RENSTRA Dinas Perindutrian,
Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong Tahun 2016-2021 ini masih
banyak terdapat kekurangan di dalam penyajiannya untuk itu kami mengharapkan
saran serta masukan dari berbagai pihak guna kesempurnaan rencana kerja
dimaksud untuk masa mendatang.
-
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam rangka terlaksananya Good Governance diperlukan pengembangan dan
penerapan sistem akuntabilitas yang tepat jelas dan legitimate. Sehingga
penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat terus berlangsung secara
berdaya guna, berhasil guna dan bertanggung jawab. Sebagaimana diamanatkan oleh
Undang-Undang nomor 25 Tahun 2005. maka setiap satuan kerja perangkat daerah
diharuskan menyusun Rencana Strategis Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja
Perangkat Daerah yang selanjutnya RENSTRA – OPD yang merupakan dokumen
perencanaan Organisasi Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahunan.
Renstra – OPD ini memuat Visi, Misi, Tujuan Strategis, Kebijakan, Program dan
Kegiatan Pembangunan yang disusun sesuai dengan Tugas dan Fungsi Dinas
Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong dan bersifat
Indikatif.
Perkembangan sektor Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM akan tetap
dipertahankan untuk mendukung pembangunan daerah dengan tetap
mempertahankan sumber daya yang dimiliki, keterkaitan antar sektor yang kuat dan
saling mendukung, meningkatkan daya tahan perekonomian daerah, memperluas
lapangan kerja dan kesempatan berusaha sekaligus mendorong berkembangnya
kegiatan berbagai pembangunan lainnya.
Dalam kaitan itu untuk membangun Perindustrian, Perdagangan, Koperasi
dan UKM dengan sebaik-baiknya maka diperlukan perencanaan dengan pandangan
yang jauh kedepan untuk menghadapi tantangan dan ancaman sekaligus peluang
yang mungkin terjadi. Perencanaan tersebut diwujudkan dalam bentuk RENSTRA
Dinas PERINDAGKOP Kab. Lebong .
Renstra merupakan kebutuhan nyata untuk mengatasi persoalan yang dihadapi
dan merupakan serangkaian rencana tindakan dan kegiatan mendasar yang dibuat
-
5
oleh pimpinan puncak untuk di implementasikan oleh seluruh jajaran organisasi
dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.
Renstra – OPD Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten
Lebong. Tahun 2016 – 2021 memuat Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program
dan Kegiatan Sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsinya dengan berpedoman pada
RPJM Daerah Kabupaten Lebong serta sebagai pedoman dalam penyusunan rencana
kerja tahunan.
Gambar 1.1 Skema Keterkaitan RPJMD, Renstra dan Renja OPD
Pedoman
RPJP NASIONAL RPJP NASIONAL
diperhatikan
RPJP DAERAH Pedoman RPJP DAERAH
20 Tahun 5 Tahun
RENSTRA OPD
RENCANA KERJA
1.2. Landasan Hukum
Dasar Hukum penyusunan Rencana Strategis Dinas Koperasi UKM dan
Perindag Kabupaten Lebong, yaitu:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 74, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287);
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten
Lebong dan Kabupaten Kepahiang di Provinsi Bengkulu. (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4349);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
-
6
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 08 Tahun 2005 tentang Penetapan
Pemerintah Pengganti Undang – undang Nomor 03 Tahun 2005 tentang
Perubahan Undang – undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah menjadi Undang – undang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4548);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4422);
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4700);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah,Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4737);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4815);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah beberapa kali, terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2011 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006;
-
7
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
12. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan susunan
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Lebong;
13. Peraturan Daerah Kabupaten Lebong Nomor 10 Tahun 2016 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lebong Tahun
2016-2021;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Lebong Nomor 15 Tahun 2012 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Lebong Tahun 2005-
2025;
15. Peraturan Kepala Daerah Kabupaten Lebong Nomor 55 Tahun 2017 tentang
Tugas dan Fungsi Dinas Perindustrian Perdagangan koperasi dan UKM
Kabupaten Lebong;
16. Peraturan Bupati Lebong Nomor 40 Tahun 2018 tentang Perubahan kedua
peraturan Bupati Nomor 08 tahun 2018 tentang indicator kinerja utama
(IKU) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten
Lebong Tahun 2016 – 2021;
1.3 Maksud dan Tujuan
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong
merupakan lembaga Unsur OPD Pemerintah Daerah. Guna mendukung Visi
Kabupaten Lebong “ Terwujudnya Kabupaten Lebong Maju, Mandiri dan
Sejahtera ”. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM mempunyai
Rencana Strategis yang dimaksudkan memberikan arahan bagi seluruh Aparatur
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM sehingga tugas pokok dan
fungsi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM dapat dilaksanakan
secara efektif dan efisien.
Adapun tujuan disusunnya Rencana Strategis Dinas Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong adalah :
1. Sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan perencanaan
pembangunan yang transparan, partisipatif, dan akuntabel.
2. Memberikan arahan dan kendali bagi aparatur perencana dalam
perumusan substansi perencanaan yang lebih jelas, rinci dan terukur dan
-
8
difokuskan pada pencapaian visi dan misi guna efektifitas dan efisisensi
pembangunan dengan mengacu pada RPJMD Kabupaten Lebong tahun
2016-2021 dengan benar-benar didasarkan pada kondisi, potensi dan
aspirasi masyarakat yang tumbuh dan berkembang.
3. Memberikan kejelasan terhadap pembagian wewenang dan tanggung
jawab masing-masing bidang dan memacu semangat kerja dalam
mengelola tupoksi.
4. Sebagai upaya mengakomodasikan kebijakan perencanaan, pengendalian
dan evaluasi pembangunan melalui koordinasi, konsultasi dan interaksi
baik antar instansi maupun sektor.
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Renstra Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan
UKM yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Berisikan latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan dan sistematika
penulisan.
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN,
KOPERASI DAN UKM KABUPATEN LEBONG
Berisikan tugas, fungsi dan struktur organisasi Dinas Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi dan UKM Kab. Lebong, sumber daya Dinas
Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kab. Lebong, kinerja pelayanan
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kab. Lebong, tantangan
dan peluang pengembangan pelayanan Dinas Perindustrian, Perdagangan,
Koperasi dan UKM Kab. Lebong.
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DINAS PERINDUSTRIAN,
PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM KABUPATEN LEBONG
Berisikan identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kab. Lebong. Telaah visi,
misi dan program bupati dan wakil bupati terpilih, telaah renstra
-
9
kementrian/lembaga, telaah rencana tata ruang wilayah dan kajian lingkungan
hidup strategis
BAB IV. TUJUAN DAN SASARAN
Berisikan Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas
Perindustrian, Perdagangan, Koperasi UKM Kab. Lebong
BAB V. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Berisikan Strategi dan Arah Kebijakan Dinas Perindustrian, Perdagangan,
Koperasi UKM Kab. Lebong
BAB VI. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Berisikan Penjelasan rumuan rencana program, kegiatan, indicator kinerja,
kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif Dinas Perindustrian, Perdagangan,
Koperasi dan UKM Kab. Lebong untuk periode lima tahun dan rincian target
capaian tahunannya
BAB VII. KINERJA PELAYANAN BIDANG URUSAN
Berisikan uraian indikator kinerja Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi
dan UKM Kab. Lebong yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan
dicapai Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi UKM Kab. Lebong dalam
lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan
dan sasaran RPJMD.
BAB VIII. PENUTUP
Memuat kaidah pelaksanaan Renstra Dinas Perindustrian, Perdagangan,
Koperasi dan UKM Kab. Lebong
-
10
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERINDUSTRIAN,
PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong
merupakan lembaga unsur OPD Pemerintah Daerah Kabupaten Lebong yang
dipimpin oleh seorang Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan
UKM yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati Lebong.
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten
Lebong dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Lebong .
Peraturan Kepala Daerah Kabupaten Lebong Nomor 55 Tahun 2017 tentang
Tugas dan Fungsi Dinas Perindustrian Perdagangan koperasi dan UKM
Kabupaten Lebong.
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi UKM Kab. Lebong
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten
Lebong mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan otonomi daerah
Kabupaten dalam rangka melaksanakan tugas desentralisasi.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut berdasarkan
Peraturan Daerah Kabupaten Lebong No. 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Lebong dan Peraturan Kepala Daerah
Kabupaten Lebong Nomor 55 Tahun 2017 tentang Tugas dan Fungsi Dinas
Perindustrian Perdagangan koperasi dan UKM Kabupaten Lebong.. Dinas
Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong mempunyai
fungsi :
a. Perumusan Kebijakan – kebijakan teknis dibidang Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong.
b. Pelaksanaan pelayanan umum dan perizinan dibidang Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong.
c. Pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pengembangan usaha dibidang
Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong.
-
11
d. Pelaksanaan koordinasi, konsultasi dan kerjasama lintas sektoral dalam
uapaya peningkatan dan pengembangan dibidang Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong.
e. Penyusunan rencana dan program pembinaan dan pengembangan,
evaluasi dan pelaporan perkembangan dibidang Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong.
f. Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan, pelayanan umum
dan perizinan, rencana dan program sesuai peraturan perundangan
dibidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten
Lebong.
g. Pelaksanaan urusan ketata usahaan
h. Pembinaan unit pelaksana teknis daerah
i. Pemberdayaan jabatan fungsional.
Susunan organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM
Kabupaten Lebong terdiri dari :
1. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM
2. Sekretaris yang membawahi beberapa subbagian (Keuangan, Umum dan
Kepegawaian)
3. Kepala Bidang Perindustrian (membawahi Seksi evsluasi dan pelaporan,
seksi hukum dan iklim usaha, seksi standarisasi dan teknologi )
4. Bidang Perdagangan Koperasi dan UKM (mebawahi seksi bina usaha dan
Distribusi perdagangan, seksi Koperasi dan UKM, seksi perlindungan
konsumen dan pengawasan)
5. Unit Pelaksana Teknis (UPT)
6. Kelompok Jabatan Fungsional
Struktur organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten
Lebong lebih jelas dapat dilihat pada bagan sebagai berikut:
-
12
Gambar 2.1
Bagan struktur organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM
Kabupaten Lebong
-
13
Dalam upaya mendukung dan menjalankan tugas pokok dan fungsinya,
kegiatan yang menjadi prioritas tiap-tiap bidang, antara lain :
1. Bidang Sekretariat
a. Membagi dan mengarahkan pelaksanaan tugas ketatausahaan kepada
bawahannya.
b. Merumuskan sistem pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan
c. Menghimpun dan memahami peraturan Perundang-undangan serta
pedoman tugas tatalaksana perkantoran
d. Memberi pelayanan ketatausahaan sesuai kebutuhan personil dan unit
kerja
e. Menyiapkan data dan informasi sebagai bahan pelayanan kepada
masyarakat
f. Melakukan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan tugas yang
dilakukan bawahan
g. Melakukan pembinaan kepada bawahan
h. Membuat evaluasi dan laporan yang diberikan oleh atasan
2. Bidang Perindustrian
a. Membantu pelaksanaan tugas teknis dan adiministrasi kegiatan
pembinaan, pengembangan pengawasan dan pengendalian di bidang
perindustrian
b. Menghimpun dan memahami peraturan perundangan yang serta
pedoman tugas di bidang perindustrian
c. Membagi dan mengarahkan pelaksanaan tugas kepada bawahan
d. Menyusun rencana dan program kegiatan pembinaan, pengembangan,
pengawasan dan pengendalian dibidang perindustrian
e. Menyusun pola dan pedoman pembinaan, pengembangan,
pengawasan dan pengendalian dibidang perindustrian
f. Menyiapkan bahan pelayanan perizinan
h. Melakukan pembinaan kepada bawahan
i. Menyiapkan bahan koordinasi lintas sektoral dibidang perindustrian
j. Melakukan kegiatan pembinaan, penyuluhan dan bimbingan kepada
usaha industri
k. Melakukan analisa dan evaluasi pertumbuhan dan pengembangan
industri
-
14
l. Membuat laporan pelaksanaan tugas
m. Melaksanakan tugas lain sesuai petunjuk atasan
3. Bidang Perdagangan Koperasi dan UKM
a. Membantu pelaksanaan tugas teknis dan adiministrasi kegiatan
pembinaan, pengembangan pengawasan dan pengendalian di Bidang
Perdagangan Koperasi dan UKM.
b. Menghimpun dan memahami peraturan perundangan yang serta
pedoman tugas di Bidang Perdagangan Koperasi dan UKM
c. Membagi dan mengarahkan pelaksanaan tugas kepada bawahan
d. Menyusun rencana dan program kegiatan pembinaan, pengembangan,
pengawasan dan pengendalian diBidang Perdagangan Koperasi dan
UKM
e. Menyusun pola dan pedoman pembinaan, pengembangan,
pengawasan dan pengendalian diBidang Perdagangan Koperasi dan
UKM
f. Menyiapkan bahan pelayanan perizinan
g. Melakukan pengawasan lapangan dan pengendalian tertib administrasi
h. Melakukan pembinaan kepada bawahan
i. Menyiapkan bahan koordainasi lintas sektoral diBidang Perdagangan Koperasi dan UKM
j. Melakukan kegiatan pembinaan, penyuluhan dan bimbingan kepada
usaha perdagangan
k. Melakukan analisa dan evaluasi pertumbuhan dan pengembangan
perdagangan secara berkala
l. Membuat laporan pelaksanaan tugas
m. Melaksanakan tugas lain sesuai petunjuk atasan
-
15
4. Unit pelaksana Tekinis (UPT) a. Untuk menyelenggarakan sebagian tugas Dinas Daerah dapat dibentuk UPT pada Dinas sesuai dengan kebutuhan b. Pembentukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi UPT
5. Kelompok Jabatan Fungsional a. Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksakan sebagian kegiatan Dinas secara professional sesuai dengan kebutuhan b. Melaksanakan tugasnya berada dibawah dan pertanggungjawaban kepada kepada Dinas.
2.2. Sumber Daya Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan
UKM Kabupaten Lebong
1. Sumberdaya Aparatur
Sumber Daya Aparatur Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan
UKM Kabupaten Lebong, sebagai pelaksanaan tugas-tugas pembinaan
sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 sebagai berikut :
a. Keadaan pegawai menurut golongan
Tabel 2.1 Jumlah pegawai berdasarkan Golongan GOLONGAN RUANG GOLONGAN RUANG GOLONGAN RUANG GOLONGAN RUANG JUMLAH
NO UNIT KERJA / BIDANG I JUML
AH II JUML
AH III JUMLAH IV
JUMLAH TOTAL
a b c d A B c d a b c d A B c
SEKRETARIAT
- KADIN 0 0 0 1 1 1 1 - SEKRETARIS 0 0 0 1 1 1
- UMUM & KPEGAWAIAN 0 0 1 1 0 1
- KEUANGAN 0 2 1 3 1 1 0 4
- PROGRAM&PELAPORAN 0 0 0 0 2 PERINDUSTRIAN 1 1 0 1 2 1 4 1 1 6
3 PERDAGANGAN 0 1 1 1 1 2 1 1 4
4 KOPERASI 0 0 1 1 0 1
5 UMKM 0 0 0 0 0
JUMLAH 0 0 2 2 0 4 0 2 4 3 9 2 2 0 4 18
*Sumber : subbag kepegawaian
b. Keadaan pegawai menurut eselon
Tabel 2.2 Jumlah pegawai berdasarkan Eselon
NO ESELON JUMLAH
1 II.a
2 II.b 1
3 III.a 1 4 III.b 2
5 IV.a 8 6 IV.b
JUMLAH 12 *Sumber : subbag kepegawaian
-
16
Tabel 2.3 pegawai berdasarkan pedidikan
PANGKAT JABATAN MASA KERJA LATIHAN JABATAN PENDIDIKAN KELAHIRAN JENIS CATATAN NO NAMA NIP BARU GOL/R
TMT NAMA TMT THN BLN NAMA THN
NAMA THN TK.
TGL LAHIR KELAMI
MUTASI UANG LULUS Lulus IJAZA N H
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 13 14 15 17 18 19
1 Aris Munandar, SE. MM 19640616 198602 1 004 IV / b 01/10/2018 Sekretaris 20/10/2017 32 10 Diklat Pim III 2010 UNIB 2007 S2 16/06/1964 L 01/03/1990
2 Tuti Maryani, S.Sos. MSi 19610611 198609 2 002 IV / a 01/04/2009 Kabid Perindustrian 20/03/2018 32 05 Diklat PIM III STIE Jakarta 2008 S2 11/06/1961 P
3 Azhar, SH 19680911 199412 1 002 IV / a 01/04/2016 Kabid Perdagangan, Koperasi dan UKM 01/09/2016 25 02 Diklat PIM III 2016 UNIHAZ 2000 S1 11/09/1968 L 01/03/1990
4 Agus Suryadi, SE 19720816 200604 1 004 III / d 01/04/2017 Kasubag Perencanaan dan Keuangan 20/01/2017 12 10 Diklat Pim IV 2014 UNIB 1999 S1 16/08/1972 L
5 Eva Susianti, S.Pd.i III / c Kasubag Kepegawaian 20/01/2019 P 01/03/1994
6 David Antoni, S.Sos 19651023 198803 1 006 III / d 01/04/2016 Fungsional 01/09/2016 31 11 S1 23/10/1965 L 01/08/1989
7 Jaswidodo, S.Sos 19730420 200604 1 004 III / d 01/04/2017 Seksi Koperasi, UKM 17/04/2013 13 10 UNIB 1998 S1 20/04/1973 L 01/08/1998
8 Depi Mardiansyah, SKM. MM 19790325 200701 1 007 III / c 01/04/2015 Seksi Evaluasi dan Pelaporan 01/09/2016 12 01 UNIB 2012 S2 25/03/1979 L 01/03/1999
9 Andri Asianto, SE 19810810 200903 1 008 III / c 01/04/2017 Seksi Standarisasi dan Teknologi 20/10/2017 08 11 Abdi Nusa S1 10/08/1981 L 01/03/1986
10 Yulia Wijayanti, S.Sos 19830731 200604 2 008 III / c 01/03/2016 Seksi Perlindungan Konsumen & Pengawasan 20/09/2018 12 10 S1 31/07/1983 P 01/06/1986
11 Dheny Riana, SE 19870321 201101 2 010 III / b 01/04/2015 Seksi Hukum dan Iklim Usaha 20/09/2018 08 01 UMB 2010 S1 21/03/1987 P 01/03/1985
12 Meta Putri Utami, S.IP 19830529 200604 2 009 III / b 01/04/2018 Seksi Bina Usaha & Distribusi Perdagangan 20/09/2018 12 10 S1 29/05/1983 P 01/04/2006
13 Andi Yosten 19830404 200604 1 005 II / c 01/04/2018 Staf 01/09/2015 12 10 2002 SMA 04/04/1983 L 01/04/2006
14 Yoka Sucinita, A.Md 19911208 201503 2 001 III / c 01/03/2015 Staf 01/03/2015 10 11 UNIVED 2011 D3 11/12/1980 P 01/03/2009
15 Eti Izriati, SE 19720531 201212 2 001 II / b 01/12/2012 Staf 01/12/2012 6 09 UMB 2010 S1 28/04/1982 P 01/01/2010
16 Eva Susiana, SKM 19821220 201212 2 003 II / b 01/12/2012 Staf 01/12/2012 5 11 UNRAS 2011 S1 28/06/1985 P
17 Mulyadi 19840818 201212 1 001 I / c 01/12/2012 Staf 01/12/2012 10 10 2014 SLTP 6/24/1980 L 01/04/2006
2. Sarana Dan Prasarana
Dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong
telah tersedia sarana dan prasarana, sebagaimana tersebut pada tabel
berikut:
Tabel 2.5. Kondisi Sarana dan Prasarana pada Dinas Perindustrian, Perdagangan,
Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong Tahun 2014
No Jenis Barang Jumlah
Kondisi
Baik Kurang Rusak
Baik Berat
1 Kendaraan Operasional roda 4 2 1 0 1
2 Kendaraan Operasional roda 2 3 2 0 1
3 Komputer PC 7 4 0 3
4 Laptop 14 10 0 4
5 Printer 16 5 0 12
-
17
2.3. Kinerja pelayanan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan
UKM Kabupaten Lebong
Pencapaian kinerja pelayanan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan
UKM Kabupaten Lebong sesuai dengan komponen perencanaan strategis Dinas
Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong Tahun
2010-2015 berdasarkan indikator kinerja yang ditetapkan dapat dilihat pada
tabel 2.6.
Tabel 2.6
Target capaian Periode 2010 -2015 Dinas Perindustrian, Perdagangan,
Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong
Satu
Target Indikatif
No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Tahun Capaian Transisi
an
2010 2011 2012 2013 2014 2015 1.1 Meningkatnya peran lembaga 1.1.1 Tersedianya gerakan a Jumlah Koperasi % 76.36 76.86 77.36 77.86 78.36 78.86
koperasi dalam menunjang pendamping Koperasi yang Aktif kegiatan usaha masyarakat. berkualitas dan mendukung pengembangan UKM
2.1 Meningkatkan usaha kecil 2.1.1 Meningkatnya Kemampuan a Rasio UMK % 72.36 72.86 73.56 73.86 74.36 74.86 menengah industri Kewirausahaan KUKM terhadap Total
perdagangan yang memiliki Potensial dalam UMKM wawasan kewirausahaan Pengembangan Usaha
dengan memanfaatkan potensi yang tersedia
2.2 Meningkatnya pertumbuhan 2.2.1 Tersedianya Usaha Kecil a Pertumbuhan % 5.69 5.7 5.75 5.8 6.15 6.2 dan perkembangan UMKM Menengah, Industri Industri
sektor Perindustrian perdagangan yang memanfaatkan peranan
teknologi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi
2.3 Meningkatnya pertumbuhan 2.3.1 Tersedianya Usaha Kecil a Persentase 4.12 4.32 4.5 4.75 5 5 dan perkembangan UMKM Menengah, Industri Kontribusi Sektor
sektor Perdagngan perdagangan yang Perdagangan memanfaatkan peranan Terhadap PDRB
teknologi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi
3.1 Meningkatnya kualitas 3.1.1 Meningkatnya kinerja a Tingkat % 100 100 100 100 100 100 aparatur aparatur pemenuhan jasa
administrasi perkantoran
b Tingkat % 90 90 100 100 100 100 ketersediaan
sarana dan
prasarana aparatur
c Prosentase % 90 90 90 95 95 95 aparatur yang
mempunyai kompetensi dibidangnya
-
18
Tabel 2.7
Pencapaian kinerja pelayanan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan
UKM Kabupaten Lebong
Satu
Realisasi
No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Tahun Capaian Transisi
an
2010 2011 2012 2013 2014 2015 1.1 Meningkatnya peran lembaga 1.1.1 Tersedianya gerakan a Jumlah Koperasi % 78,57 79,79 80,4 80,7 81 55.9
koperasi dalam menunjang pendamping Koperasi yang Aktif
kegiatan usaha masyarakat. berkualitas dan mendukung pengembangan UKM
2.1 Meningkatkan usaha kecil 2.1.1 Meningkatnya Kemampuan a Rasio UMK % 72.86 73,84 73,71 74,04 74,68 74,68 menengah industri Kewirausahaan KUKM terhadap Total
perdagangan yang memiliki Potensial dalam UMKM wawasan kewirausahaan Pengembangan Usaha
dengan memanfaatkan potensi yang tersedia
2.2 Meningkatnya pertumbuhan 2.2.1 Tersedianya Usaha Kecil a Pertumbuhan % 21,44 4,8 6,32 5,89 6,19 6.9 dan perkembangan UMKM Menengah, Industri Industri
sektor Perindustrian perdagangan yang memanfaatkan peranan
teknologi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas
Produksi 2.3 Meningkatnya pertumbuhan 2.3.1 Tersedianya Usaha Kecil a Persentase
4.12 4.32 4.5 4.75 5 10.86 dan perkembangan UMKM Menengah, Industri Kontribusi Sektor
sektor Perdagngan perdagangan yang Perdagangan
memanfaatkan peranan Terhadap PDRB
teknologi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas Produksi
3.1 Meningkatnya kualitas 3.1.1 Meningkatnya kinerja a Tingkat % 100 100 100 100 100 100 aparatur Aparatur pemenuhan jasa
administrasi perkantoran
b Tingkat % 92 95 100 100 100 100 ketersediaan
sarana dan
prasarana aparatur
c Prosentase % 90 90 90 95 95 95 aparatur yang
mempunyai
kompetensi dibidangnya
Dari tabel diatas dapat terlihat bahwa tidak terjadi gap pelayanan yang
signifikan terhadap target pencapaian pada periode tahun 2010 -2015.
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas
Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kab. Lebong
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, berdasarkan tugas pokok dan
fungsinya Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten
Lebong memberikan beberapa jenis pelayanan kepada masyarakat. Setiap jenis
pelayanan tersebut memiliki tantangan dan peluang pengembangan selama
lima tahun ke depan.
-
19
1. Peluang.
Letak geografis Kabupaten Lebong yang berbatasan langsung sengan
Sumatera selatan atau sebaliknya merupakan peluang yang sangat baik untuk
menumbuh kembangkan koperasi, industri dan perdagangan. Khususnya
untuk mendatangkan investor. Melalui kerjasama daerah perbatasan antar Kabupaten akan menumbuhkan
peluang dalam memacu pertumbuhan koperasi, industri dan perdagangan.
2. Tantangan.
Disamping peluang-peluang tersebut diatas tidak terlepas adanya tantangan
yang perlu menjadi perhatian oleh semua pihak yaitu antara lain :
Dengan lancarnya transportasi dan komunikasi dari Jawa ke Sumatra bahkan
sampai ke negara tetangga Malaysia dan Singapura tidak menutup
kemungkinan bagi Kabupaten Lebong akan menimbulkan tingkat kerawanan/
sebagai tempat transit barang ilegal.
Dengan makin dekatnya era pasar bebas dan masuknya produk-produk dari
luar yang lebih bersaing (kualitas dan harga) tentunya dapat mempengaruhi
produk-produk yang dihasilkan daerah.
Meningkatnya un-fair competition seperti perdagangan barang, dumping
barang bersubsidi dan tindakan – tindakan unilateral dan proteksionis.
-
20
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS
DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM KABUPATEN LEBONG
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Dan Fungsi Pelayanan
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM
1. Kekuatan.
Potensi sumber daya alam yang ada di daerah dengan prioritas
perkembangan Agro Industri dan Agro Bisnis dan Jumlah penduduk yang
cukup besar. Penyediaan tenaga kerja serta letak geografis Kab Lebong yang
menghubungkan Jawa dan Sumatera melewati lintas barat merupakan
kekuatan dasar dalam menumbuh kembangkan industri, perdagangan,
koperasi dan UKM di daerah Kab Lebong.
Potensi sumber daya alam yang ada senantiasa digali dan ditingkatkan
pemanfaatannya, seperti hasil pertanian/perkebunan, perikanan, tambang
dan galian dengan tetap memperhatikan tingkat kontinuitas penyediaan
bahan. Penyediaan tenaga kerja yang handal terus diupayakan penyiapannya
sesuai dengan kebutuhan dunia usaha sebagai pemakai jasa.
Makin meningkatnya usaha industri, perdagangan, koperasi dan UKM tahun
2017 dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, walaupun potensi-
potensi tersebut belum dapat dimanfaatkan secara optimal namun secara
operasional telah dilakukan upaya-upaya secara maksimal untuk
meningkatkan industri, perdagangan, koperasi dan UKM di daerah.
Peningkatan sektor koperasi, industri dan perdagangan, memberikan dampak
pada kinerja sektor lain yang terkait ditingkat regional dan nasional.
-
21
2. Kelemahan
Disamping kekuatan tersebut diatas ada beberapa kelemahan yang patut
menjadi perhatian dalam menetapkan kebijaksanaan dan operasional untuk
masa yang akan datang yaitu :
a. Umum
Kualitas sumber daya manusia (SDM) dunia usaha masih kurang terutama
dalam melakukan negosiasi, sedangkan untuk usaha kecil dan menengah
masih lemah dalam penggunaan teknologi untuk proses produksi dan
manajemen usaha.
Sarana dan prasarana yang ada belum digunakan secara optimal sehingga
belum sepenuhnya mendukung pengembangan usaha.
Terbatasnya pembinaan dan pengembangan kewirausahaan.
Sarana pendukung, seperti Sumber tenaga listrik dan air bersih yang tersedia
belum mencukupi sehingga pengembangan usaha baru belum memenuhi
harapan dan menyulitkan untuk dapat menjamin kontinuitas produksi.
b. Koperasi
Rendahnya kualitas SDM pengelola koperasi yang tercermin dari kurang
berkembangnya kewirausahaan, lemahnya daya inovasi dan kreativitas,
rendahnya disiplin, etos kerja dan profesionalisme dikalangan koperasi.
Iklim usaha yang belum sepenuhnya memberikan dukungan terhadap
pengembangan koperasi.
Belum optimalnya kelembagaan yang didukung pemberdayaan koperasi.
Belum tegaknya pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang mengatur
persaingan sehat dan monopoli.
Terbatasnya akses terhadap modal, teknologi, pasar, informasi, lokasi usaha
dan jaringan kerja kemitraan.
Rendahnya partisipasi anggota koperasi dalam kegiatan usaha koperasi.
-
22
c. Industri.
Khususnya industri kecil rumah tangga, produksi tidak bersifat kontinyu
dikarenakan bahan baku bersifat musiman.
Masih rendahnya nilai tambah sektor industri dan penyerapan tenaga kerja
Kurangnya tenaga teknis dibidang Industri
Terbatasnya penggunaan teknologi modern dan tepat guna dalam sektor
industri
Lambatnya pertumbuhan industri baru
Rendahnya kemampuan industri kecil dan menengah dalam mengakses
teknologi dan inovasi produk
Kesulitan dalam akses permodalan, terutama IKM karena tidak tersedianya
jaminan yang cukup, meskipun upaya telah dilakukan berbagai skema
pemberian kredit.
Kawasan zone industri yang ditetapkan belum dimanfaatkan secara optimal
sehingga untuk mewujudkan pembangunan industri yang berwawasan
lingkungan belum dapat dilaksanakan.
Masih rendahnya kesadaran pengusaha industri dalam menyampaikan
laporan produksi, sehingga mengurangi keakuratan data industri.
Masih rendahnya kesadaran pengusaha untuk pengendalian lingkungan
sehingga sering menimbulkan keluhan masyarakat yang terganggu dengan
pencemaran limbah industri.
Kualitas produk industri kecil masih harus ditingkatkan melalui sistim
penerangan Manajeman Mutu ISO-9000 namun menghadapi kendala
pembiayaan.
d. Perdagangan.
Penyediaan stok bahan pokok dalam jangka waktu tertentu untuk
menghadapi hari-hari besar keagamaan terutama pada saat lebaran, natal
-
23
dan tahun baru belum tersedia, bila permintaan meningkat, sehingga harga
kebutuhan pokok cenderung naik.
Keterbatasan akses untuk menuju kedaerah pelosok sehingga harga barang
pokok cenderung lebih tinggi
Kurangnya tenaga teknis diBidang Perdagangan Koperasi dan UKm
3.2. Telaah Visi, Misi, Dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Terpilih
Pemerintahan Kabupaten Lebong dalam melaksanakan pembangunan selama
lima tahun ke depan terbingkai dalam sebuah cita-cita yang ingin diwujudkan
secara objektif, realistis, dan dengan pencapaian yang dapat diindikasikan
berdasarkan ukuran-ukuran tertentu. Cita-cita tersebut dibingkai dalam sebuah
visi Kabupaten yaitu “ Terwujudnya Kabupaten Lebong Maju, Mandiri dan
Sejahtera”.
Untuk dapat mewujudkan Visi tersebut Pemerintah Kabupaten Lebong
merumuskannya dalam lima Misi Kabupaten. Ke lima Misi Kabupaten Lebong
Tahun 2016-2021 adalah:
1. Mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas
Misi Mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dimaknai
Peningkatan profesionalise Aparatur dalam penyelenggaranaan pemerintah
daerah, penghayatan dan pengamalan nilai-nilai luhur keagamaan; peningkatan
kualitas kesehatan masyarakat; meningkatkan kualitas lingkungan hidup;
meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan dan penguasaan iptek dalam
penerapan peranan masyarakat sipil.
2. Mewujudkan sarana dan prasarana infrasruktur dan aksesibiltas
pelayanan publik yang baik
Misi mewujudkan prasarana dan sarana infrastruktur dan aksesibiltas
pelayanan publik yang baik terutama infrastruktur dasar (Jalan, Jembatan,
Sanitasi) dan membuka jalan-jalan baru guna meningkatkan aksesibiltas arus
barang dan jasa yang keluar masuk ke Kabupaten Lebong serta membuka
keterisolasian daerah, dan juga dimaknai sebagai misi yang diemban dalam
upaya meningkatkan pelayanan publik terutama penyediaan tempat-tempat
perdagangan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dan kesesuaian
-
24
Tata Ruang. Misi ini juga mengemban upaya dalam menyediakan layanan
publik terutama pelayanan bidang pendidikan dan kesehatan yang berkualitas
yang sesuai dengan tata ruang, serta daya dukung dan daya tampung
lingkungan.
3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik berbasis IPTEK
Misi mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik berbasis IPTEK,
dimaknai sebagai misi yang diemban untuk mendorong pemerintah daerah ke
arah katalisator dan mampu mengelola pemerintahan secara efisien, efektif,
mampu menggerakkan dan mendorong dunia usaha dan masyarakat lebih
mandiri yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. Misi ini juga
mengemban upaya untuk menyelenggarakan pemerintahan yang bertanggung
jawab, efektif, dan efisien. Misi ini juga dimaknai sebagai upaya menjaga
sinergitas interaksi yang konstruktif di antara domain negara, sektor swasta,
dan masyarakat, meningkatkan efektivitas layanan birokrasi yang responsif,
transparan, dan akuntabel, serta meningkatkan tata kelola pemerintahan yang
baik berbasis IPTEK.
4. Mewujudkan pengelolaan SDA dan komoditas Unggulan yang berdaya
saing serta berwawasan lingkungan
Misi Mewujudkan pengelolaan SDA yang berdaya saing serta berwawasan
lingkungan dimaknai bawah pengelolaan sumber daya alam mengoptimalkan
pemanfaatan Sumber Daya Alam dan lingkungan hidup yang
berkesinambungan, khususnya pengembangan potensi Sumber Daya Alam
diantaranya Panas Bumi seperti (Geothermal) dan Air dalam meningkatkan
kapasitas sumber daya energi bagi masyarakat, serta pemanfaatan Lingkungan
TNKS sebagai pusat observatorium, Pusat Penelitian dan Pariwisata Pendidikan
(Research and Education Tour Centre) di Indonesia.
5. Mewujudkan tingkat kualitas hidup masyarakat yang lebih baik
Misi Mewujudkan tingkat kualitas hidup masyarakat yang lebih baik dimaknai
didukung dengan semangat kerakyatan, inovatif dan kreatif, dimaknai sebagai
misi yang diemban untuk meningkatan daya saing pariwisata, pertanian dan
perkebunan guna memacu pertumbuhan ekonomi daerah yang berkualitas dan
berkeadilan. Misi ini juga mengemban upaya untuk meningkatkan
produktivitas rakyat agar rakyat lebih menjadi subyek dan aset aktif
pembangunan daerah dan mampumenciptakan pertumbuhan ekonomi yang
tinggi dan merata, mengurangi tingkat kemiskinan, mengurangi ketimpangan
-
25
pendapatan dan tingkat pengangguran, serta membangkitkan daya saing agar
makin kompetitif.
3.3. Telaah Renstra Kementerian/Lembaga
Telaah Renstra Kementerian Perindustrian Republik Indonesia
Visi Pembangunan Industri Nasional Jangka Panjang (2025) adalah
Membawa Indonesia pada tahun 2025 untuk menjadi Negara Industri
Tangguh Dunia yang bercirikan :
1. Industri kelas dunia
2. PDB sektor industry yang seimbang antara pulau sumatera dan luar
Sumatera
3. Teknologi menjadi ujung tombak pengamanan produk dan
penciptaan pasar
Untuk menuju Visi tersebut, dirumuskan Visi tahun 2020 yakni
Tercapainya Negara Industri Maju Baru sesuai dengan Deklarasi
Bogor tahun 1995 antar Kepala Negara APEC, sebagai Negara
Industri Maju Baru, Indonesia harus mampu memenuhi beberapa
kriteria dasar antara lain :
-
26
3. Kemampuan tinggi untuk bersaing dengan Negara industry
lainnya
4. Peranan dan konstribusi sektor industry tinggi bagi
perekonomian nasional
5. Kemampuan seimbang antara industry yang kuat (pohon
industry dalam dan lengkap, hulu dan hilir
6. Jasa Industri yang tangguh
Dalam rangka mewujudkan visi 2025 di atas, Kementerian
Perindustrian, sebagai institusi Pembina industry Nasional mengemban misi
sebagai berikut :
1. Menjadi wahana pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat
2. Menjadi dinamisator pertumbuhan ekonomi nasional
3. Menjadi pengganda kegiatan usaha produktif di sektor riil bagi
masyarakat
4. Menjadi wahana (medium) untuk memajukan kemampuan
teknologi nasional
5. Menjadi wahana penggerak bagi upaya modernisasi kehidupan dan
wawasan budaya masyarakat
6. Menjadi salah satu pilar penopang penting bagi pertahanan Negara
dan penciptaan rasa aman masyarakat
7. Menjadi andalan pembangunan industry yang berkelanjutan melalui
pengembangan dan pengelolaan sumber bahan baku terbarukan
Telaah Renstra Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Visi Kementerian Perdagangan adalah “Perdagangan sebagai
sektor Penggerak pertumbuhan dan daya saing ekonomi serta pencipta
kemakmuran rakyat yang berkeadilan” yang dapat diwujudkan melalui
peningkatan kinerja eksor nonmigas secara berkualitas, penguatan
-
27
pasar dalam negeri dan stabilisasi ketersediaan bahan pokok dan
penguatan jaringan distribusi nasional.
Dalam rangka mewujudkan Visi teresbut, maka Misi
Kementerian Perdagangan adalah :
1. Meningkatkan kinerja ekspr nonmigas secara berkualitas
2. Menguatan pasar dalam negeri
3. Menjaga ketersediaan bahan pokok dan penguatan jaringan
distribusi nasional.
Ditinjau dari telaahan K/L dan Rentra Dinas Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong dapat di
rumuskan factor-faktor pendorong pelayanan Dinas Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong antara lain :
1. Terjalinnya koordinasi dengan Pemerintah Daerah Propinsi
Bengkulu, Kementerian Perindustrian, Kementerian
Perdagangan, Kementerian Koperasi dan UKM
2. Kebijakan dan strategi operasional Kementerian Perindustrian
untuk mendorong pertumbuhan klaster industry prioritas dapat
memacu pengembangan sentra industry potensian di
Kabupaten Lebong pada industry-industri terkait
3. Arah kebijakan perdagangan untuk meningkatkan perdagangan
luar negeri Kementerian Perdagangan untuk meningkatkan
daya saing ekspor non migas dengan fokus prioritas kegiatan
untuk mendorong peningkatan disversifikasi pasar tujuan
ekspor serta peningkatan keberagaman, kualitas dan citra
produk ekspor dan arah kebujakan pembangunan perdagangan
dalam negeri untuk meningkatkan penataan sitem distribusi
nasional yang menjamin kelancaran arus barang dan jasa,
kepastian usaha, dan daya saing produk domestic merupakan
-
28
kebijakan yang berpihak bagi pembangunan Bidang
Perdagangan Koperasi dan UKm di Kabupaten Lebong
4. Program-program Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi
dan UKM Kabupaten Lebong yang selaras dengan
program/kegiatan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi
dan UKM Kabupaten Lebong memberi peluang sinergisitas
pembangunan bidang Perindustrian, Perdagangan yang lebih
optimal.
Faktor-faktor penghambat pelayanan Dinas Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong ditinjau dari
telaahan Renstra K/L dan Renstra Dinas Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong, Yaitu :
1. Keterbatasan koordinasi lintas sektor yang masih harus ditingkatkan
sebagai prasyarat keberhasilan dan kelanjutan program kegiatan
yang terpadu
2. Belum optimalnya pelaksanaan otonomi daerah yang ditandai
dengan tumpang tindihnya beberapa kebijakan antar daerah erta
antar daerah dan pusat maupun ego sektoral, sehingga
mengakibatkan beberapa program sektor industry dan
perdagangan kurang berjalan secara optimal
3. Sumber Daya Manusia dan sarana prasarana kemetrologian di
daerah yang belum siap untuk melaksanakan program peningkatan
tertib ukur untuk mendukung pengembangan dan penguatan
perdagangan dalam negeri
-
29
3.4. Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis
Seiring dengan apa yang tertuang dalam dokumen Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi Bengkulu maka pembangunan yang dilakukan di
Kabupaten Lebong akan selalu menyesuaikan diri dengan kondisi dan
arah pembangunan atau segala sesuatu yang telah direncanakan
sebagaimana tercantum dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
Bengkulu. Saat ini komitmen Pemerintah Provinsi Bengkulu dalam
mengembangkan wilayah dengan pembangunan jalan-jalan provinsi
yang menghubungkan antar Kabupaten dalam Provinsi Bengkulu untuk
memperlancar distribusi barang dan jasa termasuk Kabupaten Lebong di
dalamnya. pada Prinsipnya tujuan pengembangan tata ruang wilayah
Kabupaten Lebong adalah :
1. Mengurangi ketimpangan antar bagian wilayah yang relatif
lebih maju dengan bagian wilayah yang kurang berkembang.
2. Meningkatkan integrasi wilayah secara spasial dengan
pengembangan pusat-pusat permukiman yang hirarkis dan
pengembangan jaringan transportasi
3. Menigkatkan perekonomian wilayah melalui pengembangan
kegiatan dengan memanfaatkan potensi ruang Berdasarkan
tiga prinsip diatas maka tujuan penataan ruang Kabupaten
Lebong :
”Mewujudkan Ruang Wilayah Kabupaten Lebong yang aman,
nyaman, Produktif dan berkelanjutan berbasis potensi lokal
dengan meningkatkan perekonomian dan integrasi wilayah
secara spasial yang menekankan pada keseimbangan antara
pertumbuhan ekonomi dengan pelestarian lingkungan”
Rencana struktur pemanfaatan ruang menggambarkan
susunan unsur-unsur pembentuk rona lingkungan alam,
lingkungan sosial, dan lingkungan buatan yang digambarkan
secara hirarkis dan berhubungan satu dengan yang lainnya
membentuk struktur ruang Kabupaten. Materi rencana struktur
pemanfaatan ruang meliputi hirarki pusat pelyanan wilayah
seperti sistem pusat-pusat permukiman, rencana sistem
-
30
jaringan transportasi seperti sistem jalan arteri, jalan kolektor,
jalan lokal dan kelas terminal serta rencana pengembangan
fasilitas sosial ekonomi.
-
31
Penentuan Isu-Isu Strategis
Isu-isu strategis yang menjadi acuan atau dasar dalam perumusan visi-
misi, tujuan dan sasaran program dan kegiatan yang diprioritaskan selama
lima tahun kedepan, adalah sebagai berikut:
1. masih rendahnya nilai tambah sektor industri dan penyerapan tenaga
kerja
2. Kurangnya perangkat regulasi terhadap investasi
3. Kurangnya tenaga teknis di bidang industri dan perdagangan
4. Terbatasnya penggunaan teknologi modern dan teknologi tepat guna
dalam sektor industri dan UMKM
5. Lambatnya pertumbuhan investasi baru (blue print investasi)
6. Rendahnya kemampuan industri kecil / menengah dalam mengakses teknologi dan permodalan
6. Rendahnya akses pemasaran hasil industri
7. Terbatasnya pembinaan dan pengembangan kewirausahaan
-
32
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 4.1 visi dan misi
Sebuah organisasi dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi yang
diamanahkan, perlu menetapkan visi dan misi yang akan diwujudkan. Visi dan misi
adalah gambaran masa depan yang ingin dicapai dan dicita-citakan yang digunakan
sebagai pedoman,arahan dan acuan ke depan. Berdasarkan hasil analisi yang
dilakukan terhadap nilai-nilai strategis ( sumber daya alam, sumber daya organisasi
dan sumber daya manusia) yang dimiliki dan berkembang, lingkungan strategis dan
aspirasi yang berkembang, maka visi Dinas Koperasi,UKM dan Perindag Kabupaten
Lebong dirumuskan sebagai berikut :
VISI :
Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana instansi
pemerintah harus dibawa. Dinas Kkoperasi,UKM dan Perindag nelaksanakan
pembangunan dengan berlandaskan visi, yaitu :”MENJADIKAN DUNIA USAHA
SEKTOR INDUSTRI, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN USAHA KECIL
MENENGAH SEBAGAI PELAKU USAHA YANG TANGGUH, BERDAYA SAING
DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN”
Pernyataan Visi tersebut di atas mengandung arti bahwa dunia
usaha sektor industri, perdagangan, koperasi dan UKM merupakan salah satu
pelaku utama perekonomian rakyat yang memiliki peran strategis dalam penyerapan
tenaga kerja, mengurangi pengangguran serta memperkuat perekonomian daerah,
namun diakui sektor-sektor usaha tersebut saat ini masih memiliki berbagai
kelemahan dan kendala, sehingga perlu dilakukan berbagai penguatan baik
dari aspek kelembagaan, legalitashukum/kelengkapan perizinan, sumberdaya
manusia maupun produktivitas usaha agar tercipta dunia usaha yang tangguh dalam
-
33
menghadapi persaingan usaha dan perubahan-perubahan fundamental
dibidang ekonomi dan moneter, menghasilkan produk yang berdaya saing di
berbagai tingkatan pasar serta tetap menjaga kelestarian lingkungan dalam setiap
proses produksi barang dan jasa.
Misi Pertama ”Meningkatkan perencanaan , pelaksanaan dan pengawasan di
sektor industri perdagangan Koperasi dan UKM” mempunyai tujuan sebagai
berikut:
Tujuan:
1.1 Meningkatkan kontribusi sektor industri perdagangan Koperasi dan UKM
dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi daerah
Sasaran:
1.1.1. Meningkatnya perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan
1.1.2. Meningkatnya sarana dan prasarana usaha disektor industri,
perdagangan, koperasi dan UKM
Untuk lebih jelas mengenai keterkaitan antara Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Lebong dapat dilihat pada
table IV.1 di bawah ini :
Misi kedua ”Memperankan kelembagaan koperasi sebagai pelaku
perekonomian rakyat sesuai azas koperasi” mempunyai tujuan sebagai
berikut:
Tujuan:
2.1. Meningkatkan peranan lembaga koperasi dalam menunjang kegiatan
usaha masyarakat.
Sasaran:
1.1.1. Meningkatnya jumlah koperasi dan UKM
1.1.2. Meningkatnya UKM yang menjadi anggota koperasi
Misi ketiga ”Meningkatkan produktivitas dan kemampuan kewirausahaan,
teknologi, akses pasar dan daya saing UKM” mempunyai tujuan sebagai
berikut:
Tujuan:
-
34
3.1 Meningkatkan kegiatan UKM dengan memanfaatkan keunggulan potensi
lokal
Sasaran:
3.1.1. Meningkatnya Kemampuan Kewirausahaan UKM dalam Pengembangan
Usaha.
3.1.2. Meningkatnya pertumbuhan wira usaha baru
Tabel IV.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Visi: Menjadikan Dunia Usaha Sektor Industri, Perdagangan, Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah Sebagai Pelaku Usaha Yang Tangguh, Berdaya Saing Dan Berwawasan Lingkungan
Misi Tujuan Sasaran Indicator sasaran/IKU
1. Meningkatkan perencanaan ,
pelaksanaan dan pengawasan di sektor industri
perdagangan Koperasi dan UKM
Meningkatkan kontribusi sektor
industri perdagangan Koperasi dan UKM
dalam upaya mendorong pertumbuhan
ekonomi daerah
Meningkatnya Sektor perdagang
Persentase Perdaganagan terhadap
PDRB
2. Memperankan kelembagaan koperasi
sebagai pelaku perekonomian rakyat sesuai azas koperasi
Meningkatkan peranan lembaga
koperasi dalam menunjang kegiatan
usaha masyarakat
Meningkatnya Pertumbuhan usaha
mikro kecil dan menengah
Persentase persentase tumbuhnya UMKM
produktif selama 5 Thun Kedepan
3. Meningkatkan produktivitas dan kemampuan
kewirausahaan, teknologi, akses pasar dan daya saing UKM
Meningkatkan kegiatan UKM dengan
memanfaatkan keunggulan potensi lokal
Meningkatnya pertumbuhan koperasi yang menggiatakan
perekonomian masyarakat
Persentase Koperasi aktif
-
35
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Dalam rangka untuk mencapai tujuan dan sasaran Dinas Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong Tahun 2016-2021, maka di
tetapkan strategi dan kebijakan sebagai berikut:
1. Strategi
a. menyediakan sarana informasi teknologi
b. mengklasifikasikan keahlian, pendidikan, latar belakang dan bidang
tugas aparatur
c. meningkatkan pembinaan bagi pengurus dan anggota koperasi
d. memfasilitasi U KM sbagai anggota koperasi
e. memberikan dukungan sarana dan prasarana peralatan produksi
f. mendorong perceptan pertunbuhan wirausaha baru
g. mendorong berperannya lembaga - lembaga perlindungan konsumen
h. membangun pusat puat pertumbuhan sektor industri, perdagangan,
koperasi dan UKM
Kebijakan
a. mendukung penyediaan fasilitas teknologi informasi
b. mengikutsertakan bimtek bagi aparatur
c. melaksanakan pelatihan bagi pengurus dan anggota koperasi
d. memberikan akses kemudahan permodalan bagi koperasi dan UKM
e. memprioritaskan pembinaan UKM yang memanfaatkan poteni sumber
daya lokal
f. menjalin kerjasama dengan lembaga terkait
g. memfasilitasi operasional lembaga perlindungan konsumen
h. menyediakan informasi dan promosi potensi industri, perdagangan,
koperasi dan UKM
-
36
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong Tahun
2017 -2021 adalah salah satu Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten
Lebong yang mempunyai tugas pokok dan fungsi bidang Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi dan UKM, maka dalam menetapkan program kegiatan harus
mendukung Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Program Pemerintah Kabupaten Lebong
yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Lebong Tahun 2016-2021.
Untuk mencapai visi dan misi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM
Kabupaten Lebong Tahun 2016-2021 dan mendukung pencapaian visi dan misi
Pemerintah Kabupaten Lebong, maka disusun rencana program, kegiatan, indikator
kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif sebagai berikut:
Bidang Perindustrian , dengan Program sebagai berikut :
1. program peningkatan kapasitas iptek sistem produksi, dengan Kegiatan
sebagai berikut :
a. koordinasi modal ventura bagi industri berbasis teknologi
b. pelayanan pengembangan industry gula aren khususnya gula semut dan turunan aren lainnya.
c. pengembangan infrastruktur kelembagaan standarisasi pada produk padi
ungulan
d. pengembangan industry berbasis jeruk jerga untuk mewujudkan program OVOP(one village one product)
e. pengembangan kapasitas pranata pengukuran, standarisasi, pengujian
dan kualitas
f. pengembangan sistem inovasi teknologi industri
g. penguatan kemampuan industri berbasis teknologi
2. program pengembangan industri kecil menengah, dengan Kegiatan sebagai
berikut :
-
37
a. fasilitasi bagi industri kecil dan menengah terhadap pemanfaatan
sumberdaya
b. pembinaan Industri Kecil Menengah dalam memeperkuat jaringan klaster
industri
c. penyusunan kebijakan industri terkait dan industri penunjang industri kecil
dan menengah
d. pemberian kemudahan izin usaha industri kecil menengah
e. pemberian fasilitasi kemudahan akses perbankan bagi industri kecil
menengah
f. fasilitasi kerjasama kemitraan industri mikro, kecil dan menengah dengan
swasta
3. program peningkatan kemampuan teknologi industry, dengan Kegiatan
sebagai berikut :
a. pembinaan kemampuan teknbologi industri
b. pengembangan dan pelayanan teknologi industri
c. perluasan penerapan SNI untuk mendorong daya saing industri
manufaktur
d. perluasan penerapan standar produk industri manufaktur
4. program penataan struktur industry, dengan Kegiatan sebagai berikut :
a. kebijakan keterkaitan industri hulu-hilir
b. penyediaan sarana maupun prasarana klaster industri
c. pembinaan keterkaitan produksi hulu hingga hilir
5. program pengembangan sentra sentra industri potensial, dengan Kegiatan
sebagai berikut :
a. pembangunan akses transportasi sentra – sentra industri potensial
b. penyediaan sarana informasi yang dapat diakses masyarakat
-
38
Bidang Perdagangan Koperasi dan UKm, dengan Program sebagai berikut :
1. program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan, dengan
Kegiatan sebagai berikut :
a. koordinasi peningkatan hubungan kerja dengan lembaga perlindungan
konsumen
b. fasilitasi penyelesaian permasalahan – permasalahan pengaduan
konsumen
c. peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa
d. operasionalisasi dan pengembangan UPT Kemetrologian.
2. program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri, dengan Kegiatan
sebagai berikut :
a. penyempurnaan perangkat peraturan, kebijakan dan pelaksanaan
operasional
b. fasilitasi kemudahan perizinan pengembangan usaha pengembangan
c. pengembangan pasar dan distribusi barang / produk
d. pengembangan kelembagaan kerjasama kemitraan
e. pengembangan pasar lelang daerah
f. sosialisasi peningkatan penggunaan produk dalam negeri
3. program penciptaan iklim usaha kecil menengah yang kondusif
dengan kegiatan sebagai berikut :
a. penyusunan kebijakan tentang usaha kecil menengah
b. kegiatan sosialisasi kebijakan tentang usaha kecil dan menengah
c. fasilitasi kemudahan formalisasi badan usaha kecil menengah
d. pendirian unit penanganan pengaduan
e. pengkajian dampak regulasi / kebijakan nasional
f. kegiatan perencanaan koordinasi dan pengembangan usaha kecil
menengah
-
39
g. pengembangan jaringan infrastruktur usaha kecil menengah
h. fasilitasi pengembangan usaha kecil menengah
i. fasilitasi permasalahan proses produksi usaha kecil menengah
j. monitoring, evaluasi dan pelaporan
4. program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha
kecil menengah, dengan Kegiatan sebagai berikut :
a. fasilitasi pengembangan incubator teknologi dan bisnis
b. fasilitasi peningkatan kemitraan usaha bagi UMKM
c. peningkatan kerjasama di bidang HAKI
d. fasilitasi pengembangan sarana promosi hasil produksi
e. penyelengaraan pelatihan kewirausahaan
f. pelatihan pengelolaan administrasi koperasi
g. sosialisasi HAKI kepada UMKM
h. sosialisasi dan pelatihan pola pengelolaan limbah industri dalam menjaga
kelestarian kawasan UMKM
i. monitoring, evaluasi dan pelaporan
5. program pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro kecil
menengah, dengan Kegiatan sebagai berikut :
a. sosialisasi dukungan informasi penyediaan permodalan
b. pengembangan klaster bisnis
c. koordinasi pemanfaatan fasilitas pemerintah untuk UMKM dan Koperasi
d. koordinasi penggunaan dana pemerintah bagi UMKM
e. pemantauan pengelolaan penggunaan dana pemerintah bagi UMKM
f. pengembangan sarana pemasaran produks UMKM
g. pengembangan sarana pemasaran produk usaha mikro kecil menengah
h. peningkatan jaringan kerjasama antar lembaga
-
40
i. penyelenggaraan pembinaan industri rumah tangga, industri kecil dan menengah
j. penyelenggaraan promosi produk usaha mikro kecil menengah
k. pengembangan kebijakan dan program peningkatan ekonomi lokal
l. monitoring, evaluasi dan pelaporan
6. program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi, dengan Kegiatan sebagai berikut :
a. koordinasi pelaksanaan kebijakan dan program pembangunan koperasi
b. peningkatan sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan perkoperasian
c. pembangunan sistem informasi perencanaan pengembangan perkoperasian
d. sosialisasi prinsip – prinsip pemahaman perkoperasian
e. pembinaan, pengawasan dan penghargaan koperasi berprestasi
f. peningkatan dan pengembangan jaringan kerjasama usaha koperasi
g. rintisan penerapan teknologi sederhana/manajemen modern pada jenis usaha koperasi
h. monitoring, evaluasi dan pelaporan
PENDANAAN
Pendanaan indikatif rencana program dan kegiatan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi
dan UKM Kabupaten Lebong selama 5 tahun dari APBD Kabupaten Lebong Tahun 2016-2021 ditargetkan sebesar Rp. 64,104,250,000. Untuk lebih jelasnya rencana, program, kegiatan, indicator
kinerja kelompok sasaran dan pendanaan indikatif dapat dilihat pada tabel
-
41
BAB VII
KINERJA
PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
(Pada bagian ini dikemukakan kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan Dinas
Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong yang secara
langsung menunjukkan kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan yang akan
dicapai Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong
dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian
tujuan dan sasaran RPJMD).
Kinerja merupakan alat untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam mencapai
tujuan dan sasaran OPD. kinerja menggambarkan tentang keberhasilan program
kegiatan dan sasaran sesuai dengan yang direncanakan. Kinerja digunakan
dalam menyusun laporan pertangungjawaban dan merupakan komponen yang
sangat krusial pada saat merencanakan kinerja. Dengan adanya indikator kinerja
pada tahap perencanaan maka target-target yang ingin dicapai setelah
pelaksanaan rencana akan tergambar secara jelas dan terukur. Penetapan
kinerja pada saat merencanakan kinerja akan lebih meningkatkan kualitas
perencanaan dengan menghindari penetapan-penetapan sasaran yang sulit
untuk diukur dan dibuktikan secara objektif keberhasilannya.
Sesuai dengan komponen perenca naan strategis dalam RPJMD Kabupaten
Lebong Tahun 2016-2021 telah ditetapkan kinerja yang dibebankan kepada Dinas
Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong sebagai
berikut:
1. Tingkat pemenuhan jasa administrasi perkantoran;
2. Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana aparatur;
3. rasio diklat yang diikuti aparatur OPD terhadap rencana diklat OPD;
4. Jumlah Koperasi Aktif;
5. persentase pertumbuhan koperasi;
-
42
6. jumlah pelatihan kewirausahaan;
7. Pameran / expo;
8. Persentase Usaha Menengah;
9. Rasio Usaha Mikro dan Kecil Terhadap UMKM; 10. 100 UMKM produktif program prioritas Bupati Lebong;
11. Pertumbuhan Industri;
12. Persentase Kontribusi Sektor Perdagangan Terhadap PDRB;
13. Ekspor Bersih Perdagangan;
Secara rinci kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan Dinas Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong Tahun 2016-2021 yang
Mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Lebong sebagaimana
tersebut pada tabel 7.1.
Tabel 7.1
Indikator Kinerja OPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran
RPJMD Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM
Kabupaten Lebong Tahun 2016-2021
Sasaran
Indikator Sasaran
Target Kinerja Sasaran pada Tahun Ke
2016 2017 2018 2019 2020 2021
(2) (3) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
1.1.1. Meningkatnya
1.1.1.1 Tingkat pemenuhan jasa
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Kualitas administrasi perkantoran
pelayanan
administrasi 1.1.1.2
Tingkat ketersediaan sarana 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
perkantoran dan prasarana aparatur
1.1.1.3 Laporan keuangan dan kinerja yang disampaikan 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % tepat waktu
1.1.2. Meningkatnya 1.1.2.1 Rasio pejabat yang telah kualitas aparatur memenuhi persyaratan
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % pend. Pelatihan Kepemimpinan
1.1.2.2 rasio diklat yang diikuti
aparatur OPD terhadap 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % rencana diklat OPD
2.1.1 meningkatnya 2.1.1.1 Jumlah Koperasi Aktif 72,5 jumlah koperasi 60% 62,5 % 65% 67,5% 70%
% dan UMKM
2.1.2 meningkatnya 2.1.2.1 persentase pertumbuhan ukm yang Koperasi
4% 4,1 % 4,2 % 4,3 % 4,4 % 4,5 % menjadi anggota
koperasi
3.1.1 Meningkatnya 3.1.1.1 jumlah pertumbuhan 110 190 200 250 250 1000 Kemampuan Wirausaha Baru
-
43
Sasaran
Indikator Sasaran
Target Kinerja Sasaran pada Tahun Ke
2016 2017 2018
2019 2020 2021
(2) (3) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Kewirausahaan 3.1.1.2
Jumlah UKM non BPR/LKM
UKM dalam UKM 15,535 16,467 17,537 18,590 19,705 20,887 Pengembangan
3.1.1.3
Jumlah BPR/LKM
Usaha 2 2 2
3 3 3
3.1.2 meningkatnya 3.1.2.1 Persentase Usaha Menengah 0,5 % 0,6 % 0,7 % 0,8 % 0,9 % 1%
pertumbuhan
3.1.2.2 Rasio Usaha Mikro dan Kecil wira usaha baru
74,68
Terhadap UMKM 76% 78%
80% 83% 85%
%
4.1.1 meningkatnya 4.1.1.1 cakupan bina kelompok perlindungan pedagang / usaha formal
konsumen dan 0.80% 0.85% 0.90% 0.95% 1.00% 1.50% Pengamanan Perdagangan
4.1.2 Meningkatnya 4.1.2.1 Persentase Kontribusi Sektor 23.00
sarana dan
Perindustrian Terhadap 21,9% 22,3%
23,7% 24,9% 25,4% %
prasarana usaha
PDRB
disektor industri, 4.1.2.2 cakupan bina kelompok 5% 5% 5%
5% 5% 5%
perdagangan, industri/ usaha formal
koperasi dan
4.1.2.3
Pertumbuhan Industri 7% 7,3% 7,5%
8% 8,5% 8,62%
UKM
4.1.2.4
Persentase Kontribusi Sektor
27,5
Perdagangan Terhadap 25,5% 26% 26,5%
27% 30%
%
PDRB
4.1.2.5 Ekspor Bersih Perdagangan 0 0 0 0 0 0
4.1.2.6 Persentase Kenaikan / 3,5% 3,7% 4%
4,5% 4,7% 5%
Penurunan nilai Investasi
4.1.2.7 Jumlah Investor Berskala
Nasional (PMDN/PMA) 13 13 14 14 14 14
4.1.2.8 Jumlah Nilai Investasi Berskala Nasional 10 10 10 10 10 10
(PMDN/PMA)
Adapun secara ringkas program yang akan dilaksanakan oleh Dinas
Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM selama 5 tahun kedepan dapat
dilihat dalam tabel RS di tabel 7.2 berikut ini
-
44
Tabel 7.1
Indikator Kinerja OPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong Tahun 2016-2021
Target Indikatif
No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Satuan Tahun Capaian Transisi Kebijakan Program
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1.1 Meningk 1.1.1 Menin a Tingkat % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Mendukung Program Pelayanan
atkan
Gkatn
pemenuhan jasa
penyediaan fasilitas Administrasi
kinerja
Ya
administrasi
teknologi informasi Perkantoran,
aparatu
Kualita
perkantoran
r
S
%
b Tingkat 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Program Peningkatan Pelaya ketersediaan sarana dan prasarana Nan sarana dan aparatur, Program Admin prasarana peningkatan disiplin Istrasi aparatur aparatur Perka
c
Laporan % 100 % 100 %
100 % 100 % 100 % 100 %
Program Peningkatan Ntoran keuangan dan
Pengembangan kinerja yang Sistem Pelaporan disampaikan tepat Capaian Kinerja dan
waktu Keuangan,
1.1.2
%
Program Peningkatan Menin a Rasio pejabat 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % mengikutsertakan Gkatn yang telah bimtek bagi aparatur Kapasitas Sumber Ya memenuhi Daya Aparatur Kualita persyaratan pend.
S pelatihan
Aparat kepemimpinan Ur b rasio diklat yang % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % diikuti aparatur
OPD terhadap rencana diklat
OPD
-
45
Target Indikatif
No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Satuan Tahun Capaian Transisi Kebijakan Program
2016 2017 2018 2019 2020 2021
2.1 Meningk 2.1.1 Menin a Jumlah Koperasi % 60% 62,5 % 65% 67,5% 70% 72,5 % Melaksanakan Program Penciptaan
. atkan Gkatn Aktif pelatihan bagi Iklim Usaha Usaha peranan Ya pengurus dan Kecil Menengah yang lembag Jumla anggota koperasi Konduksif, program a H pengembangan koperasi Koper kewirausahaan dan dalam Asi keunggulan kompetitif menunj Dan usaha kecil ang UMKM menengah, Program kegiata Pengembangan n usaha Sistem Pendukung masyar Usaha Bagi Usaha akat. Mikro Kecil Menengah
2.1.2 Menin b persentase % 4% 4,1 % 4,2 % 4,3 % 4,4 % 4,5 % memberikan akses program peningkatan Gkatn pertumbuhan Kemudahan kualitas kelembagaan Ya koperasi permodalan bagi koperasi, Ukm koperasi dan UKM Yang Menja
Di Anggo Ta Koper
Asi
3.1 Meningk 3.1.1 Menin a jumlah pelatihan kali 2 kali 2 kali 3 kali 3 kali 4 kali 4 kali memprioritaskan Program atkan Gkatn kewirausahaan pembinaan UKM yang Pengembangan kegiata Ya memanfaatkan poteni Sistem Pendukung n ukm Kema sumber daya lokal Usaha Bagi Usaha
dengan Mpua Mikro Kecil Menengah memanf N b Jumlah UKM non % 15535 16467.1 17537.46 18589.71 19705.09 20887.4 program aatkan Kewir BPR/LKM UKM pengembangan keungg Ausah industri kecil ulan Aan menengah, Program
c Jumlah BPR/LKM % 2 2
2 3 3 3
potensi UKM Pengembangan lokal Dalam Sistem Pendukung Penge Usaha Bagi Usaha Mban Mikro Kecil Menengah Gan
Usaha
-
46
Target Indikatif
No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Satuan Tahun Capaian Transisi Kebijakan Program
2016 2017 2018 2019 2020 2021
3.1.2 Menin a Persentase Usaha % 0,5 % 0,6 % 0,7 % 0,8 % 0,9 % 1% menjalin kerjasama Program Gkatn Menengah dengan lembaga Pengembangan Ya Terkait industri kecil Pertu menengah, Program Mbuh Pengembangan An Sistem Pendukung Wira Usaha Bagi Usaha Usaha Mikro Kecil Menengah
Baru
%
b Rasio Usaha 74,68% 76% 78% 80% 83% 85% Mikro dan Kecil
Terhadap UMKM
4.1 Meningk 4.1.1 Menin a cakupan bina % 0.8% 0.9% 0.9% 1.0% 1.0% 1.5% Memfasilitasi Program Perlindungan atkan Gkatn kelompok operasional lembaga Konsumen dan kontribu Ya pedagang / usaha Perlindungan Pengamanan si sektor Perlin formal Konsumen perdagangan, industri Dunga Program Pembinaan perdaga N pedagang kaki lima ngan Konsu dan asongan Koperas Men
i dan Dan UKM Penga dalam Mana upaya N
mendor Perda ong Ganga pertum N buhan
ekonom
i daerah
4.1.2 Menin a Persentase % 21,9% 22,3% 23% 23,7% 24,9% 25,4% Menyediakan Program Peningkatan Gkatn Kontribusi Sektor informasi dan promosi Efisiensi Perdagangan Ya Perindustrian potensi industri, Dalam Negeri Saran Terhadap PDRB perdagangan,
-
47
Target Indikatif
No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Satuan Tahun Capaian Transisi Kebijakan
2016 2017 2018 2019 2020 2021
a dan
5% 5%
5%
5% 5% 5% koperasi dan UKM b cakupan bina % Prasar kelompok Ana industri/ usaha
Usaha formal Disekt Or
Indust c Pertumbuhan % 7% 7,3% 7,5% 8% 8,5% 8,62% ri, Industri Perda Ganga n,
Koper Asi Dan
UKM
d Persentase % 25,5% 26% 26,5% 27% 27,5 % 30% Kontribusi Sektor
Perdagangan
Terhadap PDRB
e Ekspor Bersih % 0% 0% 0% 0% 0% 0%
Perdagangan
f Persentase PT 3,5% 3,7% 4% 4,5% 4,7% 5% Kenaikan / Penurunan nilai
Investasi
g Jumlah Investor Rp 13 13 14 14 14 14 Berskala Nasional
(PMDN/PMA)
h Jumlah Nilai 10 10 10 10 10 10 Investasi Berskala
Nasional
(PMDN/PMA)
Program
Program Penataan Struktur Industri, Program
Pengembangan sentra-sentra industri potensial Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi,
program pengembangan
industri kecil menengah, program peningkatan kemampuan teknologi industri Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan
Dalam Negeri
Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor, Program
Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional Program Penyiapan potensi sumberdaya, sarana dan prasarana
daerah, Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi,
Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
-
48
BAB VII
PENUTUP
Renstra Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten
Lebong Tahun 2016-2021 merupakan dokumen perencanaan jangka menengah
sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Tahunan atau rencana kerja
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong
Tahun 2016-2021. Pencapaian visi ” MENJADIKAN DUNIA USAHA SEKTOR INDUSTRI, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH SEBAGAI PELAKU USAHA YANG TANGGUH, BERDAYA SAING DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN”
tidak akan tercapai tanpa dukungan seluruh aparatur Dinas Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong. Keberhasilan dalam
pelaksanaan Renstra sangat ditentukan oleh kinerja dari seluruh staf dalam
melaksanakan tugas pokok, fungsi dan peran masing-masing secara optimal.
Demikianlah perencanaan strategis (RENSTRA) Dinas PERINDAGKOP UKM
tahun 2016 – 2021 beserta kondisi dan permasalahan yang dihadapi, kami susun
dalam menumbuhkembangkan koperasi, industri dan perdagangan baik secara
regional maupun nasional. Melalui RENSTRA yang telah ditentukan pada Bab
sebelumnya diharapkan pembangunan ekonomi Kabupaten Lebong dapat lebih
ditingkatkan yang pada gilirannya mampu meningkatkan pendapatan masyarakat
khususnya bagi Koperasi dan UKM dibidang industri, jasa serta perdagangan
yang tersebar di daerah ini.
Kondisi tersebut secara nasional dan daerah menjadikan kekuatan sosial
ekonomi masyarakat dalam menghadapi pasar bebas yang sudah didepan mata.
Akhirnya semoga RENSTRA Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM yang
disajikan ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi Pemerintah Kabupaten
Lebong serta dunia usaha yang berada di Kabupaten Lebong dalam memacu
pembangunan disemua sektor secara terkoordinasi.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan petunjuk bagi
seluruh lapisan masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Lebong dalam
melaksanakan pembangunan daerah di Kabupaten Lebong.
-
49
Demikian Rencara Strategis (RENSTRA) Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi
dan Usaha kecil Menengah Kabupaten Lebong yang telah diperbaharui untuk tahun
2016 – 2021.
-
TABEL INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM
KABUPATEN LEBONG TAHUN 2016-2021
Visi : MENJADIKAN DUNIA USAHA SEKTOR INDUSTRI, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH SEBAGAI PELAKU USAHA YANG TANGGUH, BERDAYA SAING DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
No. Tujuan Sasaran Indikaktor Kinerja Formulasi Target
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Misi 1 : Memeberikan pelayanan prima dibidang perindustrian, perdagangan, koperasi, dan UKM
1,1 Meningkatkan kontribusi sektor industri perdagangan Koperasi dan UKM dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi daerah
1. Meningkatkan
kualitas
pelayanan
administrasi
perkantoran
2. Meningkatkan
kualitas
aparatur
Persentase
Perdaganagan
terhadap PDRB
Persentase Jumlah
Aparatur yang
mengikuti Bimtek
N/A N/A 70% 80% 90% 100%
Misi 2 : Memperankan kelambagaan koperasi sebagai pelaku perekonomian rakyat sesuai azas koperasi
2,1 1. Meningkatkan peranan lembaga koperasi dalam menunjang kegiatan
1. Meningkatnya
jumlah
koperasi dan
UMKM
Persentase persentase tumbuhnya UMKM produktif selama 5 Tahun Kedepan
Persentase
Koperasi dan
UMKM Produktif
N/A N/A N/A 80% 90% !00%
Misi 3 : Meningkatkan produktivitas dan kemampuan kewirausahaan, teknologi, akses pasar dan daya saing
-
3,1 Meningkatkan kegiatan UKM dengan memanfaatkan keunggulan potensi lokal
1. Pelaku usaha
kecil mikro dan
menengah
2. Masyarakat
usia produktif
kabupaten
lebong
1. Meningkatnya daya
saing UMKM
2. Meningkatnya pelaku
usaha baru
Persentase Jumlah
hasil Produksi
UMKM
N/A N/A 50% 70% 90%
-
IK KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN SATUAN
PROGRAM 2016 2017 2018 2019 2020 2021
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Keg. Penyediaan Jasa Surat Menyurat penyediaan jasa surat menyurat Dokumen - - - 1 1 1 - - - 57.150.000 62.865.000 69.151.000
Keg. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber
Daya Air dan listrikTersedianya sumber daya air dan listrik Dokumen - - 1 1 1 1 - - 49.150.000 54.065.000 59.471.500
Keg. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan
Perizinan Kendaraan Dinas/Operasionaltersedianya jasa pemeliharaan Kedaraan dinas Dokumen - - - 1