Download - RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PERINDUSTRIAN ...lebongkab.go.id/wp-content/uploads/2019/11/Renstra-Diskoperindag.pdfperencanaan Organisasi Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima)

Transcript
  • [Type here]

    RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

    DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

    KOPERASI DAN UKM

    PEMERINTAH KABUPATEN LEBONG

    DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

    KOPERASI DAN UKM

    TAHUN 2019

    Jln. Raya Dua Jalur Komplek Perkantoran Tubei - 39625

  • 1

    PEMERINTAH KABUPATEN LEBONG

    DINAS PERINDAG KOPERASI DAN UKM Jln. Dua Jalur Komplek perkantoran Tubei - 39625

    KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM

    NOMOR: 48 TAHUN 2018

    TENTANG

    REVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

    DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN LEBONG 2016-2021

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN LEBONG

    Menimbang

    : a. Bahwa dalam rangka mewujudkan perencanaan yang terpadu dan

    terarah perlu disusun Revisi Rencana Strategis (Renstra) Dinas

    PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM Kabupaten

    Lebong;

    b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut dalam

    point a di atas, perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas

    PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM Kabupaten

    Lebong tentang Revisi Rencana Strategis (Renstra) Dinas

    PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM Kabupaten

    Lebong Tahun 2016-2021;

    Mengingat

    : 1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 Tentang Pembentukan Provinsi

    Bengkulu (Lembaran Negara Tahun 1957 Nomor : 19 Tambahan

    Lebaran Negara RI Nomor 2828;

    2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2003 Tentang Pembentukan

    Kabupaten Lebong dan Kabupaten Kepahiang di Provinsi Bengkulu

    (Lebaran Negara RI Tahun2003 Nomor 154 Tambahan Lembaran

    Negara RI Nomor 4349);

    3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang

    Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

    4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 224,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)

    sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-

    Undang Nomor 09 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas

    Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

    5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan

    Mulai Berlakunya Undang-Undang Tahun 1950 Nomor 12, 13, 14, dan

    15;

    6. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

    Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 Nomor 3);

    7. Peraturan Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

    Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata

    Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

    Rencana Pembangunan Daerah;

    8. Peraturan Daerah Kabupaten Lebong Nomor 8 Tahun 2016 tentang

    Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Daerah

    (RPJMD) Kabupaten Lebong Nomor 3 Tahun 2011;

    9. Peraturan Daerah Kabupaten Lebong Nomor 10 Tahun 2016 tentang

    Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah

    Kabupaten Lebong Nomor 10 Tahun 2016).

  • 2

    MEMUTUSKAN:

    MENETAPKAN

    : REVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PERINDUSTRIAN

    PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN LEBONG.

    KESATU

    : Menetapkan Revisi Rencana Strategis (Renstra) Dinas PERINDUSTRIAN

    PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM Kabupaten Lebong Tahun 2016-

    2021 adalah Dokumen Perencanaan untuk Periode Lima Tahun.

    KEDUA

    : Menetapkan Revisi Rencana Strategis (Renstra) Dinas PERINDUSTRIAN

    PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM Kabupaten Lebong Tahun 2016-

    2021 adalah Dokumen Perencanaan untuk Periode Lima

    Tahun.Mengendalikan pelaksanaan kegiatan;

    KETIGA

    : Rencana Strategi (Renstra) Dinas PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

    KOPERASI DAN UKM Kabupaten Lebong Tahun 2016-2021 sebagaimana

    tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan

    dari Keputusan Kepala Di nas PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI

    DAN UKM Kabupaten Lebong ini.

    KEEMPAT

    : Keputusan Kepala Dinas PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN

    UKM Kabupaten Lebong ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan

    apabila dikemudian hari terdapat kekeliuran akan diadakan perbaikan

    sebagaimana mestinya.

    Tembusan disampaikan Kepada Yth.:

    1. Bupati Lebong (sebagai laporan);

    2. Sekretaris Daerah Kabupaten Lebong;

    3. Kepala BKD Kabupaten Lebong;

    4. Inspektur Inspektorat Kabupaten Lebong;

    5. Kepaa Bappeda Kabupaten Lebong;

    6. Kabag ORTALA Kabupaten Lebong.

  • 3

    KATA PENGANTAR

    Rencana Strategis Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM

    Kabupaten Lebong Tahun 2016 – 2021 yang sudah diperbaharui ini merupakan

    acuan perencanaan kegiatan Dinas Perindustrian Perdagagan Koperasi dan UKM

    Kabupaten Lebong tiap tahun yaitu tahun 2016-2021 dan merupakan penjabaran

    dari Rencana Panjang Jangka Menengah Daerah (RPJMD) OPD tahun 2016-2021.

    Adapun penyusunan Renstra OPD merupakan amanat dari Undang - Undang No. 25

    Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Sedangkan aturan

    secara rinci diacu dari Permendagri Nomor 54 Tahun 2010.

    Penyusunan RENSTRA merupakan faktor mendasar guna lebih

    mengarahkan tujuan serta sasaran perencanaan pembangunan daerah yang

    berkesinambungan dan dapat dipertanggung jawabkan semua kebijakan,

    program dan sasaran serta kegiatan yang dilaksanakan sesuai rencana kerja

    tahunan.

    Kami menyadari dalam penyusunan RENSTRA Dinas Perindutrian,

    Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong Tahun 2016-2021 ini masih

    banyak terdapat kekurangan di dalam penyajiannya untuk itu kami mengharapkan

    saran serta masukan dari berbagai pihak guna kesempurnaan rencana kerja

    dimaksud untuk masa mendatang.

  • 4

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Dalam rangka terlaksananya Good Governance diperlukan pengembangan dan

    penerapan sistem akuntabilitas yang tepat jelas dan legitimate. Sehingga

    penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat terus berlangsung secara

    berdaya guna, berhasil guna dan bertanggung jawab. Sebagaimana diamanatkan oleh

    Undang-Undang nomor 25 Tahun 2005. maka setiap satuan kerja perangkat daerah

    diharuskan menyusun Rencana Strategis Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja

    Perangkat Daerah yang selanjutnya RENSTRA – OPD yang merupakan dokumen

    perencanaan Organisasi Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahunan.

    Renstra – OPD ini memuat Visi, Misi, Tujuan Strategis, Kebijakan, Program dan

    Kegiatan Pembangunan yang disusun sesuai dengan Tugas dan Fungsi Dinas

    Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong dan bersifat

    Indikatif.

    Perkembangan sektor Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM akan tetap

    dipertahankan untuk mendukung pembangunan daerah dengan tetap

    mempertahankan sumber daya yang dimiliki, keterkaitan antar sektor yang kuat dan

    saling mendukung, meningkatkan daya tahan perekonomian daerah, memperluas

    lapangan kerja dan kesempatan berusaha sekaligus mendorong berkembangnya

    kegiatan berbagai pembangunan lainnya.

    Dalam kaitan itu untuk membangun Perindustrian, Perdagangan, Koperasi

    dan UKM dengan sebaik-baiknya maka diperlukan perencanaan dengan pandangan

    yang jauh kedepan untuk menghadapi tantangan dan ancaman sekaligus peluang

    yang mungkin terjadi. Perencanaan tersebut diwujudkan dalam bentuk RENSTRA

    Dinas PERINDAGKOP Kab. Lebong .

    Renstra merupakan kebutuhan nyata untuk mengatasi persoalan yang dihadapi

    dan merupakan serangkaian rencana tindakan dan kegiatan mendasar yang dibuat

  • 5

    oleh pimpinan puncak untuk di implementasikan oleh seluruh jajaran organisasi

    dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.

    Renstra – OPD Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten

    Lebong. Tahun 2016 – 2021 memuat Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program

    dan Kegiatan Sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsinya dengan berpedoman pada

    RPJM Daerah Kabupaten Lebong serta sebagai pedoman dalam penyusunan rencana

    kerja tahunan.

    Gambar 1.1 Skema Keterkaitan RPJMD, Renstra dan Renja OPD

    Pedoman

    RPJP NASIONAL RPJP NASIONAL

    diperhatikan

    RPJP DAERAH Pedoman RPJP DAERAH

    20 Tahun 5 Tahun

    RENSTRA OPD

    RENCANA KERJA

    1.2. Landasan Hukum

    Dasar Hukum penyusunan Rencana Strategis Dinas Koperasi UKM dan

    Perindag Kabupaten Lebong, yaitu:

    1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 74, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287);

    2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten

    Lebong dan Kabupaten Kepahiang di Provinsi Bengkulu. (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 4349);

    3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

    Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

    Nomor 104,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

  • 6

    4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah

    diubah dengan Undang-Undang Nomor 08 Tahun 2005 tentang Penetapan

    Pemerintah Pengganti Undang – undang Nomor 03 Tahun 2005 tentang

    Perubahan Undang – undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

    Daerah menjadi Undang – undang (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

    Nomor 4548);

    5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

    antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 4422);

    6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

    Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 ( Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 4700);

    7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

    8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

    Pemerintahan Antara Pemerintah,Pemerintahan Daerah Provinsi dan

    Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

    Nomor 4737);

    9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi

    Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 4815);

    10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

    Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah beberapa kali, terakhir

    dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2011 tentang

    Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun

    2006;

  • 7

    11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

    Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

    Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

    Daerah;

    12. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan susunan

    Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Lebong;

    13. Peraturan Daerah Kabupaten Lebong Nomor 10 Tahun 2016 tentang

    Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lebong Tahun

    2016-2021;

    14. Peraturan Daerah Kabupaten Lebong Nomor 15 Tahun 2012 tentang

    Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Lebong Tahun 2005-

    2025;

    15. Peraturan Kepala Daerah Kabupaten Lebong Nomor 55 Tahun 2017 tentang

    Tugas dan Fungsi Dinas Perindustrian Perdagangan koperasi dan UKM

    Kabupaten Lebong;

    16. Peraturan Bupati Lebong Nomor 40 Tahun 2018 tentang Perubahan kedua

    peraturan Bupati Nomor 08 tahun 2018 tentang indicator kinerja utama

    (IKU) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten

    Lebong Tahun 2016 – 2021;

    1.3 Maksud dan Tujuan

    Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong

    merupakan lembaga Unsur OPD Pemerintah Daerah. Guna mendukung Visi

    Kabupaten Lebong “ Terwujudnya Kabupaten Lebong Maju, Mandiri dan

    Sejahtera ”. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM mempunyai

    Rencana Strategis yang dimaksudkan memberikan arahan bagi seluruh Aparatur

    Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM sehingga tugas pokok dan

    fungsi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM dapat dilaksanakan

    secara efektif dan efisien.

    Adapun tujuan disusunnya Rencana Strategis Dinas Perindustrian,

    Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong adalah :

    1. Sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan perencanaan

    pembangunan yang transparan, partisipatif, dan akuntabel.

    2. Memberikan arahan dan kendali bagi aparatur perencana dalam

    perumusan substansi perencanaan yang lebih jelas, rinci dan terukur dan

  • 8

    difokuskan pada pencapaian visi dan misi guna efektifitas dan efisisensi

    pembangunan dengan mengacu pada RPJMD Kabupaten Lebong tahun

    2016-2021 dengan benar-benar didasarkan pada kondisi, potensi dan

    aspirasi masyarakat yang tumbuh dan berkembang.

    3. Memberikan kejelasan terhadap pembagian wewenang dan tanggung

    jawab masing-masing bidang dan memacu semangat kerja dalam

    mengelola tupoksi.

    4. Sebagai upaya mengakomodasikan kebijakan perencanaan, pengendalian

    dan evaluasi pembangunan melalui koordinasi, konsultasi dan interaksi

    baik antar instansi maupun sektor.

    1.4 Sistematika Penulisan

    Sistematika penulisan Renstra Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan

    UKM yaitu :

    BAB I PENDAHULUAN

    Berisikan latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan dan sistematika

    penulisan.

    BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN,

    KOPERASI DAN UKM KABUPATEN LEBONG

    Berisikan tugas, fungsi dan struktur organisasi Dinas Perindustrian,

    Perdagangan, Koperasi dan UKM Kab. Lebong, sumber daya Dinas

    Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kab. Lebong, kinerja pelayanan

    Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kab. Lebong, tantangan

    dan peluang pengembangan pelayanan Dinas Perindustrian, Perdagangan,

    Koperasi dan UKM Kab. Lebong.

    BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DINAS PERINDUSTRIAN,

    PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM KABUPATEN LEBONG

    Berisikan identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan

    Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kab. Lebong. Telaah visi,

    misi dan program bupati dan wakil bupati terpilih, telaah renstra

  • 9

    kementrian/lembaga, telaah rencana tata ruang wilayah dan kajian lingkungan

    hidup strategis

    BAB IV. TUJUAN DAN SASARAN

    Berisikan Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas

    Perindustrian, Perdagangan, Koperasi UKM Kab. Lebong

    BAB V. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

    Berisikan Strategi dan Arah Kebijakan Dinas Perindustrian, Perdagangan,

    Koperasi UKM Kab. Lebong

    BAB VI. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

    Berisikan Penjelasan rumuan rencana program, kegiatan, indicator kinerja,

    kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif Dinas Perindustrian, Perdagangan,

    Koperasi dan UKM Kab. Lebong untuk periode lima tahun dan rincian target

    capaian tahunannya

    BAB VII. KINERJA PELAYANAN BIDANG URUSAN

    Berisikan uraian indikator kinerja Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi

    dan UKM Kab. Lebong yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan

    dicapai Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi UKM Kab. Lebong dalam

    lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan

    dan sasaran RPJMD.

    BAB VIII. PENUTUP

    Memuat kaidah pelaksanaan Renstra Dinas Perindustrian, Perdagangan,

    Koperasi dan UKM Kab. Lebong

  • 10

    BAB II

    GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERINDUSTRIAN,

    PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM

    Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong

    merupakan lembaga unsur OPD Pemerintah Daerah Kabupaten Lebong yang

    dipimpin oleh seorang Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan

    UKM yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati Lebong.

    Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten

    Lebong dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang

    Pembentukan dan susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Lebong .

    Peraturan Kepala Daerah Kabupaten Lebong Nomor 55 Tahun 2017 tentang

    Tugas dan Fungsi Dinas Perindustrian Perdagangan koperasi dan UKM

    Kabupaten Lebong.

    2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Perindustrian,

    Perdagangan, Koperasi UKM Kab. Lebong

    Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten

    Lebong mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan otonomi daerah

    Kabupaten dalam rangka melaksanakan tugas desentralisasi.

    Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut berdasarkan

    Peraturan Daerah Kabupaten Lebong No. 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan

    Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Lebong dan Peraturan Kepala Daerah

    Kabupaten Lebong Nomor 55 Tahun 2017 tentang Tugas dan Fungsi Dinas

    Perindustrian Perdagangan koperasi dan UKM Kabupaten Lebong.. Dinas

    Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong mempunyai

    fungsi :

    a. Perumusan Kebijakan – kebijakan teknis dibidang Perindustrian,

    Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong.

    b. Pelaksanaan pelayanan umum dan perizinan dibidang Perindustrian,

    Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong.

    c. Pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pengembangan usaha dibidang

    Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong.

  • 11

    d. Pelaksanaan koordinasi, konsultasi dan kerjasama lintas sektoral dalam

    uapaya peningkatan dan pengembangan dibidang Perindustrian,

    Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong.

    e. Penyusunan rencana dan program pembinaan dan pengembangan,

    evaluasi dan pelaporan perkembangan dibidang Perindustrian,

    Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong.

    f. Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan, pelayanan umum

    dan perizinan, rencana dan program sesuai peraturan perundangan

    dibidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten

    Lebong.

    g. Pelaksanaan urusan ketata usahaan

    h. Pembinaan unit pelaksana teknis daerah

    i. Pemberdayaan jabatan fungsional.

    Susunan organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM

    Kabupaten Lebong terdiri dari :

    1. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM

    2. Sekretaris yang membawahi beberapa subbagian (Keuangan, Umum dan

    Kepegawaian)

    3. Kepala Bidang Perindustrian (membawahi Seksi evsluasi dan pelaporan,

    seksi hukum dan iklim usaha, seksi standarisasi dan teknologi )

    4. Bidang Perdagangan Koperasi dan UKM (mebawahi seksi bina usaha dan

    Distribusi perdagangan, seksi Koperasi dan UKM, seksi perlindungan

    konsumen dan pengawasan)

    5. Unit Pelaksana Teknis (UPT)

    6. Kelompok Jabatan Fungsional

    Struktur organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten

    Lebong lebih jelas dapat dilihat pada bagan sebagai berikut:

  • 12

    Gambar 2.1

    Bagan struktur organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM

    Kabupaten Lebong

  • 13

    Dalam upaya mendukung dan menjalankan tugas pokok dan fungsinya,

    kegiatan yang menjadi prioritas tiap-tiap bidang, antara lain :

    1. Bidang Sekretariat

    a. Membagi dan mengarahkan pelaksanaan tugas ketatausahaan kepada

    bawahannya.

    b. Merumuskan sistem pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan

    c. Menghimpun dan memahami peraturan Perundang-undangan serta

    pedoman tugas tatalaksana perkantoran

    d. Memberi pelayanan ketatausahaan sesuai kebutuhan personil dan unit

    kerja

    e. Menyiapkan data dan informasi sebagai bahan pelayanan kepada

    masyarakat

    f. Melakukan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan tugas yang

    dilakukan bawahan

    g. Melakukan pembinaan kepada bawahan

    h. Membuat evaluasi dan laporan yang diberikan oleh atasan

    2. Bidang Perindustrian

    a. Membantu pelaksanaan tugas teknis dan adiministrasi kegiatan

    pembinaan, pengembangan pengawasan dan pengendalian di bidang

    perindustrian

    b. Menghimpun dan memahami peraturan perundangan yang serta

    pedoman tugas di bidang perindustrian

    c. Membagi dan mengarahkan pelaksanaan tugas kepada bawahan

    d. Menyusun rencana dan program kegiatan pembinaan, pengembangan,

    pengawasan dan pengendalian dibidang perindustrian

    e. Menyusun pola dan pedoman pembinaan, pengembangan,

    pengawasan dan pengendalian dibidang perindustrian

    f. Menyiapkan bahan pelayanan perizinan

    h. Melakukan pembinaan kepada bawahan

    i. Menyiapkan bahan koordinasi lintas sektoral dibidang perindustrian

    j. Melakukan kegiatan pembinaan, penyuluhan dan bimbingan kepada

    usaha industri

    k. Melakukan analisa dan evaluasi pertumbuhan dan pengembangan

    industri

  • 14

    l. Membuat laporan pelaksanaan tugas

    m. Melaksanakan tugas lain sesuai petunjuk atasan

    3. Bidang Perdagangan Koperasi dan UKM

    a. Membantu pelaksanaan tugas teknis dan adiministrasi kegiatan

    pembinaan, pengembangan pengawasan dan pengendalian di Bidang

    Perdagangan Koperasi dan UKM.

    b. Menghimpun dan memahami peraturan perundangan yang serta

    pedoman tugas di Bidang Perdagangan Koperasi dan UKM

    c. Membagi dan mengarahkan pelaksanaan tugas kepada bawahan

    d. Menyusun rencana dan program kegiatan pembinaan, pengembangan,

    pengawasan dan pengendalian diBidang Perdagangan Koperasi dan

    UKM

    e. Menyusun pola dan pedoman pembinaan, pengembangan,

    pengawasan dan pengendalian diBidang Perdagangan Koperasi dan

    UKM

    f. Menyiapkan bahan pelayanan perizinan

    g. Melakukan pengawasan lapangan dan pengendalian tertib administrasi

    h. Melakukan pembinaan kepada bawahan

    i. Menyiapkan bahan koordainasi lintas sektoral diBidang Perdagangan Koperasi dan UKM

    j. Melakukan kegiatan pembinaan, penyuluhan dan bimbingan kepada

    usaha perdagangan

    k. Melakukan analisa dan evaluasi pertumbuhan dan pengembangan

    perdagangan secara berkala

    l. Membuat laporan pelaksanaan tugas

    m. Melaksanakan tugas lain sesuai petunjuk atasan

  • 15

    4. Unit pelaksana Tekinis (UPT) a. Untuk menyelenggarakan sebagian tugas Dinas Daerah dapat dibentuk UPT pada Dinas sesuai dengan kebutuhan b. Pembentukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi UPT

    5. Kelompok Jabatan Fungsional a. Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksakan sebagian kegiatan Dinas secara professional sesuai dengan kebutuhan b. Melaksanakan tugasnya berada dibawah dan pertanggungjawaban kepada kepada Dinas.

    2.2. Sumber Daya Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan

    UKM Kabupaten Lebong

    1. Sumberdaya Aparatur

    Sumber Daya Aparatur Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan

    UKM Kabupaten Lebong, sebagai pelaksanaan tugas-tugas pembinaan

    sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 sebagai berikut :

    a. Keadaan pegawai menurut golongan

    Tabel 2.1 Jumlah pegawai berdasarkan Golongan GOLONGAN RUANG GOLONGAN RUANG GOLONGAN RUANG GOLONGAN RUANG JUMLAH

    NO UNIT KERJA / BIDANG I JUML

    AH II JUML

    AH III JUMLAH IV

    JUMLAH TOTAL

    a b c d A B c d a b c d A B c

    SEKRETARIAT

    - KADIN 0 0 0 1 1 1 1 - SEKRETARIS 0 0 0 1 1 1

    - UMUM & KPEGAWAIAN 0 0 1 1 0 1

    - KEUANGAN 0 2 1 3 1 1 0 4

    - PROGRAM&PELAPORAN 0 0 0 0 2 PERINDUSTRIAN 1 1 0 1 2 1 4 1 1 6

    3 PERDAGANGAN 0 1 1 1 1 2 1 1 4

    4 KOPERASI 0 0 1 1 0 1

    5 UMKM 0 0 0 0 0

    JUMLAH 0 0 2 2 0 4 0 2 4 3 9 2 2 0 4 18

    *Sumber : subbag kepegawaian

    b. Keadaan pegawai menurut eselon

    Tabel 2.2 Jumlah pegawai berdasarkan Eselon

    NO ESELON JUMLAH

    1 II.a

    2 II.b 1

    3 III.a 1 4 III.b 2

    5 IV.a 8 6 IV.b

    JUMLAH 12 *Sumber : subbag kepegawaian

  • 16

    Tabel 2.3 pegawai berdasarkan pedidikan

    PANGKAT JABATAN MASA KERJA LATIHAN JABATAN PENDIDIKAN KELAHIRAN JENIS CATATAN NO NAMA NIP BARU GOL/R

    TMT NAMA TMT THN BLN NAMA THN

    NAMA THN TK.

    TGL LAHIR KELAMI

    MUTASI UANG LULUS Lulus IJAZA N H

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 13 14 15 17 18 19

    1 Aris Munandar, SE. MM 19640616 198602 1 004 IV / b 01/10/2018 Sekretaris 20/10/2017 32 10 Diklat Pim III 2010 UNIB 2007 S2 16/06/1964 L 01/03/1990

    2 Tuti Maryani, S.Sos. MSi 19610611 198609 2 002 IV / a 01/04/2009 Kabid Perindustrian 20/03/2018 32 05 Diklat PIM III STIE Jakarta 2008 S2 11/06/1961 P

    3 Azhar, SH 19680911 199412 1 002 IV / a 01/04/2016 Kabid Perdagangan, Koperasi dan UKM 01/09/2016 25 02 Diklat PIM III 2016 UNIHAZ 2000 S1 11/09/1968 L 01/03/1990

    4 Agus Suryadi, SE 19720816 200604 1 004 III / d 01/04/2017 Kasubag Perencanaan dan Keuangan 20/01/2017 12 10 Diklat Pim IV 2014 UNIB 1999 S1 16/08/1972 L

    5 Eva Susianti, S.Pd.i III / c Kasubag Kepegawaian 20/01/2019 P 01/03/1994

    6 David Antoni, S.Sos 19651023 198803 1 006 III / d 01/04/2016 Fungsional 01/09/2016 31 11 S1 23/10/1965 L 01/08/1989

    7 Jaswidodo, S.Sos 19730420 200604 1 004 III / d 01/04/2017 Seksi Koperasi, UKM 17/04/2013 13 10 UNIB 1998 S1 20/04/1973 L 01/08/1998

    8 Depi Mardiansyah, SKM. MM 19790325 200701 1 007 III / c 01/04/2015 Seksi Evaluasi dan Pelaporan 01/09/2016 12 01 UNIB 2012 S2 25/03/1979 L 01/03/1999

    9 Andri Asianto, SE 19810810 200903 1 008 III / c 01/04/2017 Seksi Standarisasi dan Teknologi 20/10/2017 08 11 Abdi Nusa S1 10/08/1981 L 01/03/1986

    10 Yulia Wijayanti, S.Sos 19830731 200604 2 008 III / c 01/03/2016 Seksi Perlindungan Konsumen & Pengawasan 20/09/2018 12 10 S1 31/07/1983 P 01/06/1986

    11 Dheny Riana, SE 19870321 201101 2 010 III / b 01/04/2015 Seksi Hukum dan Iklim Usaha 20/09/2018 08 01 UMB 2010 S1 21/03/1987 P 01/03/1985

    12 Meta Putri Utami, S.IP 19830529 200604 2 009 III / b 01/04/2018 Seksi Bina Usaha & Distribusi Perdagangan 20/09/2018 12 10 S1 29/05/1983 P 01/04/2006

    13 Andi Yosten 19830404 200604 1 005 II / c 01/04/2018 Staf 01/09/2015 12 10 2002 SMA 04/04/1983 L 01/04/2006

    14 Yoka Sucinita, A.Md 19911208 201503 2 001 III / c 01/03/2015 Staf 01/03/2015 10 11 UNIVED 2011 D3 11/12/1980 P 01/03/2009

    15 Eti Izriati, SE 19720531 201212 2 001 II / b 01/12/2012 Staf 01/12/2012 6 09 UMB 2010 S1 28/04/1982 P 01/01/2010

    16 Eva Susiana, SKM 19821220 201212 2 003 II / b 01/12/2012 Staf 01/12/2012 5 11 UNRAS 2011 S1 28/06/1985 P

    17 Mulyadi 19840818 201212 1 001 I / c 01/12/2012 Staf 01/12/2012 10 10 2014 SLTP 6/24/1980 L 01/04/2006

    2. Sarana Dan Prasarana

    Dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

    Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong

    telah tersedia sarana dan prasarana, sebagaimana tersebut pada tabel

    berikut:

    Tabel 2.5. Kondisi Sarana dan Prasarana pada Dinas Perindustrian, Perdagangan,

    Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong Tahun 2014

    No Jenis Barang Jumlah

    Kondisi

    Baik Kurang Rusak

    Baik Berat

    1 Kendaraan Operasional roda 4 2 1 0 1

    2 Kendaraan Operasional roda 2 3 2 0 1

    3 Komputer PC 7 4 0 3

    4 Laptop 14 10 0 4

    5 Printer 16 5 0 12

  • 17

    2.3. Kinerja pelayanan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan

    UKM Kabupaten Lebong

    Pencapaian kinerja pelayanan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan

    UKM Kabupaten Lebong sesuai dengan komponen perencanaan strategis Dinas

    Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong Tahun

    2010-2015 berdasarkan indikator kinerja yang ditetapkan dapat dilihat pada

    tabel 2.6.

    Tabel 2.6

    Target capaian Periode 2010 -2015 Dinas Perindustrian, Perdagangan,

    Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong

    Satu

    Target Indikatif

    No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Tahun Capaian Transisi

    an

    2010 2011 2012 2013 2014 2015 1.1 Meningkatnya peran lembaga 1.1.1 Tersedianya gerakan a Jumlah Koperasi % 76.36 76.86 77.36 77.86 78.36 78.86

    koperasi dalam menunjang pendamping Koperasi yang Aktif kegiatan usaha masyarakat. berkualitas dan mendukung pengembangan UKM

    2.1 Meningkatkan usaha kecil 2.1.1 Meningkatnya Kemampuan a Rasio UMK % 72.36 72.86 73.56 73.86 74.36 74.86 menengah industri Kewirausahaan KUKM terhadap Total

    perdagangan yang memiliki Potensial dalam UMKM wawasan kewirausahaan Pengembangan Usaha

    dengan memanfaatkan potensi yang tersedia

    2.2 Meningkatnya pertumbuhan 2.2.1 Tersedianya Usaha Kecil a Pertumbuhan % 5.69 5.7 5.75 5.8 6.15 6.2 dan perkembangan UMKM Menengah, Industri Industri

    sektor Perindustrian perdagangan yang memanfaatkan peranan

    teknologi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi

    2.3 Meningkatnya pertumbuhan 2.3.1 Tersedianya Usaha Kecil a Persentase 4.12 4.32 4.5 4.75 5 5 dan perkembangan UMKM Menengah, Industri Kontribusi Sektor

    sektor Perdagngan perdagangan yang Perdagangan memanfaatkan peranan Terhadap PDRB

    teknologi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi

    3.1 Meningkatnya kualitas 3.1.1 Meningkatnya kinerja a Tingkat % 100 100 100 100 100 100 aparatur aparatur pemenuhan jasa

    administrasi perkantoran

    b Tingkat % 90 90 100 100 100 100 ketersediaan

    sarana dan

    prasarana aparatur

    c Prosentase % 90 90 90 95 95 95 aparatur yang

    mempunyai kompetensi dibidangnya

  • 18

    Tabel 2.7

    Pencapaian kinerja pelayanan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan

    UKM Kabupaten Lebong

    Satu

    Realisasi

    No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Tahun Capaian Transisi

    an

    2010 2011 2012 2013 2014 2015 1.1 Meningkatnya peran lembaga 1.1.1 Tersedianya gerakan a Jumlah Koperasi % 78,57 79,79 80,4 80,7 81 55.9

    koperasi dalam menunjang pendamping Koperasi yang Aktif

    kegiatan usaha masyarakat. berkualitas dan mendukung pengembangan UKM

    2.1 Meningkatkan usaha kecil 2.1.1 Meningkatnya Kemampuan a Rasio UMK % 72.86 73,84 73,71 74,04 74,68 74,68 menengah industri Kewirausahaan KUKM terhadap Total

    perdagangan yang memiliki Potensial dalam UMKM wawasan kewirausahaan Pengembangan Usaha

    dengan memanfaatkan potensi yang tersedia

    2.2 Meningkatnya pertumbuhan 2.2.1 Tersedianya Usaha Kecil a Pertumbuhan % 21,44 4,8 6,32 5,89 6,19 6.9 dan perkembangan UMKM Menengah, Industri Industri

    sektor Perindustrian perdagangan yang memanfaatkan peranan

    teknologi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas

    Produksi 2.3 Meningkatnya pertumbuhan 2.3.1 Tersedianya Usaha Kecil a Persentase

    4.12 4.32 4.5 4.75 5 10.86 dan perkembangan UMKM Menengah, Industri Kontribusi Sektor

    sektor Perdagngan perdagangan yang Perdagangan

    memanfaatkan peranan Terhadap PDRB

    teknologi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas Produksi

    3.1 Meningkatnya kualitas 3.1.1 Meningkatnya kinerja a Tingkat % 100 100 100 100 100 100 aparatur Aparatur pemenuhan jasa

    administrasi perkantoran

    b Tingkat % 92 95 100 100 100 100 ketersediaan

    sarana dan

    prasarana aparatur

    c Prosentase % 90 90 90 95 95 95 aparatur yang

    mempunyai

    kompetensi dibidangnya

    Dari tabel diatas dapat terlihat bahwa tidak terjadi gap pelayanan yang

    signifikan terhadap target pencapaian pada periode tahun 2010 -2015.

    2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas

    Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kab. Lebong

    Sebagaimana disebutkan sebelumnya, berdasarkan tugas pokok dan

    fungsinya Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten

    Lebong memberikan beberapa jenis pelayanan kepada masyarakat. Setiap jenis

    pelayanan tersebut memiliki tantangan dan peluang pengembangan selama

    lima tahun ke depan.

  • 19

    1. Peluang.

    Letak geografis Kabupaten Lebong yang berbatasan langsung sengan

    Sumatera selatan atau sebaliknya merupakan peluang yang sangat baik untuk

    menumbuh kembangkan koperasi, industri dan perdagangan. Khususnya

    untuk mendatangkan investor. Melalui kerjasama daerah perbatasan antar Kabupaten akan menumbuhkan

    peluang dalam memacu pertumbuhan koperasi, industri dan perdagangan.

    2. Tantangan.

    Disamping peluang-peluang tersebut diatas tidak terlepas adanya tantangan

    yang perlu menjadi perhatian oleh semua pihak yaitu antara lain :

    Dengan lancarnya transportasi dan komunikasi dari Jawa ke Sumatra bahkan

    sampai ke negara tetangga Malaysia dan Singapura tidak menutup

    kemungkinan bagi Kabupaten Lebong akan menimbulkan tingkat kerawanan/

    sebagai tempat transit barang ilegal.

    Dengan makin dekatnya era pasar bebas dan masuknya produk-produk dari

    luar yang lebih bersaing (kualitas dan harga) tentunya dapat mempengaruhi

    produk-produk yang dihasilkan daerah.

    Meningkatnya un-fair competition seperti perdagangan barang, dumping

    barang bersubsidi dan tindakan – tindakan unilateral dan proteksionis.

  • 20

    BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS

    DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM KABUPATEN LEBONG

    3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Dan Fungsi Pelayanan

    Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM

    1. Kekuatan.

    Potensi sumber daya alam yang ada di daerah dengan prioritas

    perkembangan Agro Industri dan Agro Bisnis dan Jumlah penduduk yang

    cukup besar. Penyediaan tenaga kerja serta letak geografis Kab Lebong yang

    menghubungkan Jawa dan Sumatera melewati lintas barat merupakan

    kekuatan dasar dalam menumbuh kembangkan industri, perdagangan,

    koperasi dan UKM di daerah Kab Lebong.

    Potensi sumber daya alam yang ada senantiasa digali dan ditingkatkan

    pemanfaatannya, seperti hasil pertanian/perkebunan, perikanan, tambang

    dan galian dengan tetap memperhatikan tingkat kontinuitas penyediaan

    bahan. Penyediaan tenaga kerja yang handal terus diupayakan penyiapannya

    sesuai dengan kebutuhan dunia usaha sebagai pemakai jasa.

    Makin meningkatnya usaha industri, perdagangan, koperasi dan UKM tahun

    2017 dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, walaupun potensi-

    potensi tersebut belum dapat dimanfaatkan secara optimal namun secara

    operasional telah dilakukan upaya-upaya secara maksimal untuk

    meningkatkan industri, perdagangan, koperasi dan UKM di daerah.

    Peningkatan sektor koperasi, industri dan perdagangan, memberikan dampak

    pada kinerja sektor lain yang terkait ditingkat regional dan nasional.

  • 21

    2. Kelemahan

    Disamping kekuatan tersebut diatas ada beberapa kelemahan yang patut

    menjadi perhatian dalam menetapkan kebijaksanaan dan operasional untuk

    masa yang akan datang yaitu :

    a. Umum

    Kualitas sumber daya manusia (SDM) dunia usaha masih kurang terutama

    dalam melakukan negosiasi, sedangkan untuk usaha kecil dan menengah

    masih lemah dalam penggunaan teknologi untuk proses produksi dan

    manajemen usaha.

    Sarana dan prasarana yang ada belum digunakan secara optimal sehingga

    belum sepenuhnya mendukung pengembangan usaha.

    Terbatasnya pembinaan dan pengembangan kewirausahaan.

    Sarana pendukung, seperti Sumber tenaga listrik dan air bersih yang tersedia

    belum mencukupi sehingga pengembangan usaha baru belum memenuhi

    harapan dan menyulitkan untuk dapat menjamin kontinuitas produksi.

    b. Koperasi

    Rendahnya kualitas SDM pengelola koperasi yang tercermin dari kurang

    berkembangnya kewirausahaan, lemahnya daya inovasi dan kreativitas,

    rendahnya disiplin, etos kerja dan profesionalisme dikalangan koperasi.

    Iklim usaha yang belum sepenuhnya memberikan dukungan terhadap

    pengembangan koperasi.

    Belum optimalnya kelembagaan yang didukung pemberdayaan koperasi.

    Belum tegaknya pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang mengatur

    persaingan sehat dan monopoli.

    Terbatasnya akses terhadap modal, teknologi, pasar, informasi, lokasi usaha

    dan jaringan kerja kemitraan.

    Rendahnya partisipasi anggota koperasi dalam kegiatan usaha koperasi.

  • 22

    c. Industri.

    Khususnya industri kecil rumah tangga, produksi tidak bersifat kontinyu

    dikarenakan bahan baku bersifat musiman.

    Masih rendahnya nilai tambah sektor industri dan penyerapan tenaga kerja

    Kurangnya tenaga teknis dibidang Industri

    Terbatasnya penggunaan teknologi modern dan tepat guna dalam sektor

    industri

    Lambatnya pertumbuhan industri baru

    Rendahnya kemampuan industri kecil dan menengah dalam mengakses

    teknologi dan inovasi produk

    Kesulitan dalam akses permodalan, terutama IKM karena tidak tersedianya

    jaminan yang cukup, meskipun upaya telah dilakukan berbagai skema

    pemberian kredit.

    Kawasan zone industri yang ditetapkan belum dimanfaatkan secara optimal

    sehingga untuk mewujudkan pembangunan industri yang berwawasan

    lingkungan belum dapat dilaksanakan.

    Masih rendahnya kesadaran pengusaha industri dalam menyampaikan

    laporan produksi, sehingga mengurangi keakuratan data industri.

    Masih rendahnya kesadaran pengusaha untuk pengendalian lingkungan

    sehingga sering menimbulkan keluhan masyarakat yang terganggu dengan

    pencemaran limbah industri.

    Kualitas produk industri kecil masih harus ditingkatkan melalui sistim

    penerangan Manajeman Mutu ISO-9000 namun menghadapi kendala

    pembiayaan.

    d. Perdagangan.

    Penyediaan stok bahan pokok dalam jangka waktu tertentu untuk

    menghadapi hari-hari besar keagamaan terutama pada saat lebaran, natal

  • 23

    dan tahun baru belum tersedia, bila permintaan meningkat, sehingga harga

    kebutuhan pokok cenderung naik.

    Keterbatasan akses untuk menuju kedaerah pelosok sehingga harga barang

    pokok cenderung lebih tinggi

    Kurangnya tenaga teknis diBidang Perdagangan Koperasi dan UKm

    3.2. Telaah Visi, Misi, Dan Program Kepala Daerah dan Wakil

    Kepala Daerah Terpilih

    Pemerintahan Kabupaten Lebong dalam melaksanakan pembangunan selama

    lima tahun ke depan terbingkai dalam sebuah cita-cita yang ingin diwujudkan

    secara objektif, realistis, dan dengan pencapaian yang dapat diindikasikan

    berdasarkan ukuran-ukuran tertentu. Cita-cita tersebut dibingkai dalam sebuah

    visi Kabupaten yaitu “ Terwujudnya Kabupaten Lebong Maju, Mandiri dan

    Sejahtera”.

    Untuk dapat mewujudkan Visi tersebut Pemerintah Kabupaten Lebong

    merumuskannya dalam lima Misi Kabupaten. Ke lima Misi Kabupaten Lebong

    Tahun 2016-2021 adalah:

    1. Mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas

    Misi Mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dimaknai

    Peningkatan profesionalise Aparatur dalam penyelenggaranaan pemerintah

    daerah, penghayatan dan pengamalan nilai-nilai luhur keagamaan; peningkatan

    kualitas kesehatan masyarakat; meningkatkan kualitas lingkungan hidup;

    meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan dan penguasaan iptek dalam

    penerapan peranan masyarakat sipil.

    2. Mewujudkan sarana dan prasarana infrasruktur dan aksesibiltas

    pelayanan publik yang baik

    Misi mewujudkan prasarana dan sarana infrastruktur dan aksesibiltas

    pelayanan publik yang baik terutama infrastruktur dasar (Jalan, Jembatan,

    Sanitasi) dan membuka jalan-jalan baru guna meningkatkan aksesibiltas arus

    barang dan jasa yang keluar masuk ke Kabupaten Lebong serta membuka

    keterisolasian daerah, dan juga dimaknai sebagai misi yang diemban dalam

    upaya meningkatkan pelayanan publik terutama penyediaan tempat-tempat

    perdagangan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dan kesesuaian

  • 24

    Tata Ruang. Misi ini juga mengemban upaya dalam menyediakan layanan

    publik terutama pelayanan bidang pendidikan dan kesehatan yang berkualitas

    yang sesuai dengan tata ruang, serta daya dukung dan daya tampung

    lingkungan.

    3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik berbasis IPTEK

    Misi mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik berbasis IPTEK,

    dimaknai sebagai misi yang diemban untuk mendorong pemerintah daerah ke

    arah katalisator dan mampu mengelola pemerintahan secara efisien, efektif,

    mampu menggerakkan dan mendorong dunia usaha dan masyarakat lebih

    mandiri yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. Misi ini juga

    mengemban upaya untuk menyelenggarakan pemerintahan yang bertanggung

    jawab, efektif, dan efisien. Misi ini juga dimaknai sebagai upaya menjaga

    sinergitas interaksi yang konstruktif di antara domain negara, sektor swasta,

    dan masyarakat, meningkatkan efektivitas layanan birokrasi yang responsif,

    transparan, dan akuntabel, serta meningkatkan tata kelola pemerintahan yang

    baik berbasis IPTEK.

    4. Mewujudkan pengelolaan SDA dan komoditas Unggulan yang berdaya

    saing serta berwawasan lingkungan

    Misi Mewujudkan pengelolaan SDA yang berdaya saing serta berwawasan

    lingkungan dimaknai bawah pengelolaan sumber daya alam mengoptimalkan

    pemanfaatan Sumber Daya Alam dan lingkungan hidup yang

    berkesinambungan, khususnya pengembangan potensi Sumber Daya Alam

    diantaranya Panas Bumi seperti (Geothermal) dan Air dalam meningkatkan

    kapasitas sumber daya energi bagi masyarakat, serta pemanfaatan Lingkungan

    TNKS sebagai pusat observatorium, Pusat Penelitian dan Pariwisata Pendidikan

    (Research and Education Tour Centre) di Indonesia.

    5. Mewujudkan tingkat kualitas hidup masyarakat yang lebih baik

    Misi Mewujudkan tingkat kualitas hidup masyarakat yang lebih baik dimaknai

    didukung dengan semangat kerakyatan, inovatif dan kreatif, dimaknai sebagai

    misi yang diemban untuk meningkatan daya saing pariwisata, pertanian dan

    perkebunan guna memacu pertumbuhan ekonomi daerah yang berkualitas dan

    berkeadilan. Misi ini juga mengemban upaya untuk meningkatkan

    produktivitas rakyat agar rakyat lebih menjadi subyek dan aset aktif

    pembangunan daerah dan mampumenciptakan pertumbuhan ekonomi yang

    tinggi dan merata, mengurangi tingkat kemiskinan, mengurangi ketimpangan

  • 25

    pendapatan dan tingkat pengangguran, serta membangkitkan daya saing agar

    makin kompetitif.

    3.3. Telaah Renstra Kementerian/Lembaga

    Telaah Renstra Kementerian Perindustrian Republik Indonesia

    Visi Pembangunan Industri Nasional Jangka Panjang (2025) adalah

    Membawa Indonesia pada tahun 2025 untuk menjadi Negara Industri

    Tangguh Dunia yang bercirikan :

    1. Industri kelas dunia

    2. PDB sektor industry yang seimbang antara pulau sumatera dan luar

    Sumatera

    3. Teknologi menjadi ujung tombak pengamanan produk dan

    penciptaan pasar

    Untuk menuju Visi tersebut, dirumuskan Visi tahun 2020 yakni

    Tercapainya Negara Industri Maju Baru sesuai dengan Deklarasi

    Bogor tahun 1995 antar Kepala Negara APEC, sebagai Negara

    Industri Maju Baru, Indonesia harus mampu memenuhi beberapa

    kriteria dasar antara lain :

  • 26

    3. Kemampuan tinggi untuk bersaing dengan Negara industry

    lainnya

    4. Peranan dan konstribusi sektor industry tinggi bagi

    perekonomian nasional

    5. Kemampuan seimbang antara industry yang kuat (pohon

    industry dalam dan lengkap, hulu dan hilir

    6. Jasa Industri yang tangguh

    Dalam rangka mewujudkan visi 2025 di atas, Kementerian

    Perindustrian, sebagai institusi Pembina industry Nasional mengemban misi

    sebagai berikut :

    1. Menjadi wahana pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat

    2. Menjadi dinamisator pertumbuhan ekonomi nasional

    3. Menjadi pengganda kegiatan usaha produktif di sektor riil bagi

    masyarakat

    4. Menjadi wahana (medium) untuk memajukan kemampuan

    teknologi nasional

    5. Menjadi wahana penggerak bagi upaya modernisasi kehidupan dan

    wawasan budaya masyarakat

    6. Menjadi salah satu pilar penopang penting bagi pertahanan Negara

    dan penciptaan rasa aman masyarakat

    7. Menjadi andalan pembangunan industry yang berkelanjutan melalui

    pengembangan dan pengelolaan sumber bahan baku terbarukan

    Telaah Renstra Kementerian Perdagangan Republik Indonesia

    Visi Kementerian Perdagangan adalah “Perdagangan sebagai

    sektor Penggerak pertumbuhan dan daya saing ekonomi serta pencipta

    kemakmuran rakyat yang berkeadilan” yang dapat diwujudkan melalui

    peningkatan kinerja eksor nonmigas secara berkualitas, penguatan

  • 27

    pasar dalam negeri dan stabilisasi ketersediaan bahan pokok dan

    penguatan jaringan distribusi nasional.

    Dalam rangka mewujudkan Visi teresbut, maka Misi

    Kementerian Perdagangan adalah :

    1. Meningkatkan kinerja ekspr nonmigas secara berkualitas

    2. Menguatan pasar dalam negeri

    3. Menjaga ketersediaan bahan pokok dan penguatan jaringan

    distribusi nasional.

    Ditinjau dari telaahan K/L dan Rentra Dinas Perindustrian,

    Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong dapat di

    rumuskan factor-faktor pendorong pelayanan Dinas Perindustrian,

    Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong antara lain :

    1. Terjalinnya koordinasi dengan Pemerintah Daerah Propinsi

    Bengkulu, Kementerian Perindustrian, Kementerian

    Perdagangan, Kementerian Koperasi dan UKM

    2. Kebijakan dan strategi operasional Kementerian Perindustrian

    untuk mendorong pertumbuhan klaster industry prioritas dapat

    memacu pengembangan sentra industry potensian di

    Kabupaten Lebong pada industry-industri terkait

    3. Arah kebijakan perdagangan untuk meningkatkan perdagangan

    luar negeri Kementerian Perdagangan untuk meningkatkan

    daya saing ekspor non migas dengan fokus prioritas kegiatan

    untuk mendorong peningkatan disversifikasi pasar tujuan

    ekspor serta peningkatan keberagaman, kualitas dan citra

    produk ekspor dan arah kebujakan pembangunan perdagangan

    dalam negeri untuk meningkatkan penataan sitem distribusi

    nasional yang menjamin kelancaran arus barang dan jasa,

    kepastian usaha, dan daya saing produk domestic merupakan

  • 28

    kebijakan yang berpihak bagi pembangunan Bidang

    Perdagangan Koperasi dan UKm di Kabupaten Lebong

    4. Program-program Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi

    dan UKM Kabupaten Lebong yang selaras dengan

    program/kegiatan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi

    dan UKM Kabupaten Lebong memberi peluang sinergisitas

    pembangunan bidang Perindustrian, Perdagangan yang lebih

    optimal.

    Faktor-faktor penghambat pelayanan Dinas Perindustrian,

    Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong ditinjau dari

    telaahan Renstra K/L dan Renstra Dinas Perindustrian,

    Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong, Yaitu :

    1. Keterbatasan koordinasi lintas sektor yang masih harus ditingkatkan

    sebagai prasyarat keberhasilan dan kelanjutan program kegiatan

    yang terpadu

    2. Belum optimalnya pelaksanaan otonomi daerah yang ditandai

    dengan tumpang tindihnya beberapa kebijakan antar daerah erta

    antar daerah dan pusat maupun ego sektoral, sehingga

    mengakibatkan beberapa program sektor industry dan

    perdagangan kurang berjalan secara optimal

    3. Sumber Daya Manusia dan sarana prasarana kemetrologian di

    daerah yang belum siap untuk melaksanakan program peningkatan

    tertib ukur untuk mendukung pengembangan dan penguatan

    perdagangan dalam negeri

  • 29

    3.4. Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan

    Hidup Strategis

    Seiring dengan apa yang tertuang dalam dokumen Rencana Tata Ruang

    Wilayah Provinsi Bengkulu maka pembangunan yang dilakukan di

    Kabupaten Lebong akan selalu menyesuaikan diri dengan kondisi dan

    arah pembangunan atau segala sesuatu yang telah direncanakan

    sebagaimana tercantum dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi

    Bengkulu. Saat ini komitmen Pemerintah Provinsi Bengkulu dalam

    mengembangkan wilayah dengan pembangunan jalan-jalan provinsi

    yang menghubungkan antar Kabupaten dalam Provinsi Bengkulu untuk

    memperlancar distribusi barang dan jasa termasuk Kabupaten Lebong di

    dalamnya. pada Prinsipnya tujuan pengembangan tata ruang wilayah

    Kabupaten Lebong adalah :

    1. Mengurangi ketimpangan antar bagian wilayah yang relatif

    lebih maju dengan bagian wilayah yang kurang berkembang.

    2. Meningkatkan integrasi wilayah secara spasial dengan

    pengembangan pusat-pusat permukiman yang hirarkis dan

    pengembangan jaringan transportasi

    3. Menigkatkan perekonomian wilayah melalui pengembangan

    kegiatan dengan memanfaatkan potensi ruang Berdasarkan

    tiga prinsip diatas maka tujuan penataan ruang Kabupaten

    Lebong :

    ”Mewujudkan Ruang Wilayah Kabupaten Lebong yang aman,

    nyaman, Produktif dan berkelanjutan berbasis potensi lokal

    dengan meningkatkan perekonomian dan integrasi wilayah

    secara spasial yang menekankan pada keseimbangan antara

    pertumbuhan ekonomi dengan pelestarian lingkungan”

    Rencana struktur pemanfaatan ruang menggambarkan

    susunan unsur-unsur pembentuk rona lingkungan alam,

    lingkungan sosial, dan lingkungan buatan yang digambarkan

    secara hirarkis dan berhubungan satu dengan yang lainnya

    membentuk struktur ruang Kabupaten. Materi rencana struktur

    pemanfaatan ruang meliputi hirarki pusat pelyanan wilayah

    seperti sistem pusat-pusat permukiman, rencana sistem

  • 30

    jaringan transportasi seperti sistem jalan arteri, jalan kolektor,

    jalan lokal dan kelas terminal serta rencana pengembangan

    fasilitas sosial ekonomi.

  • 31

    Penentuan Isu-Isu Strategis

    Isu-isu strategis yang menjadi acuan atau dasar dalam perumusan visi-

    misi, tujuan dan sasaran program dan kegiatan yang diprioritaskan selama

    lima tahun kedepan, adalah sebagai berikut:

    1. masih rendahnya nilai tambah sektor industri dan penyerapan tenaga

    kerja

    2. Kurangnya perangkat regulasi terhadap investasi

    3. Kurangnya tenaga teknis di bidang industri dan perdagangan

    4. Terbatasnya penggunaan teknologi modern dan teknologi tepat guna

    dalam sektor industri dan UMKM

    5. Lambatnya pertumbuhan investasi baru (blue print investasi)

    6. Rendahnya kemampuan industri kecil / menengah dalam mengakses teknologi dan permodalan

    6. Rendahnya akses pemasaran hasil industri

    7. Terbatasnya pembinaan dan pengembangan kewirausahaan

  • 32

    BAB IV

    VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 4.1 visi dan misi

    Sebuah organisasi dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi yang

    diamanahkan, perlu menetapkan visi dan misi yang akan diwujudkan. Visi dan misi

    adalah gambaran masa depan yang ingin dicapai dan dicita-citakan yang digunakan

    sebagai pedoman,arahan dan acuan ke depan. Berdasarkan hasil analisi yang

    dilakukan terhadap nilai-nilai strategis ( sumber daya alam, sumber daya organisasi

    dan sumber daya manusia) yang dimiliki dan berkembang, lingkungan strategis dan

    aspirasi yang berkembang, maka visi Dinas Koperasi,UKM dan Perindag Kabupaten

    Lebong dirumuskan sebagai berikut :

    VISI :

    Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana instansi

    pemerintah harus dibawa. Dinas Kkoperasi,UKM dan Perindag nelaksanakan

    pembangunan dengan berlandaskan visi, yaitu :”MENJADIKAN DUNIA USAHA

    SEKTOR INDUSTRI, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN USAHA KECIL

    MENENGAH SEBAGAI PELAKU USAHA YANG TANGGUH, BERDAYA SAING

    DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN”

    Pernyataan Visi tersebut di atas mengandung arti bahwa dunia

    usaha sektor industri, perdagangan, koperasi dan UKM merupakan salah satu

    pelaku utama perekonomian rakyat yang memiliki peran strategis dalam penyerapan

    tenaga kerja, mengurangi pengangguran serta memperkuat perekonomian daerah,

    namun diakui sektor-sektor usaha tersebut saat ini masih memiliki berbagai

    kelemahan dan kendala, sehingga perlu dilakukan berbagai penguatan baik

    dari aspek kelembagaan, legalitashukum/kelengkapan perizinan, sumberdaya

    manusia maupun produktivitas usaha agar tercipta dunia usaha yang tangguh dalam

  • 33

    menghadapi persaingan usaha dan perubahan-perubahan fundamental

    dibidang ekonomi dan moneter, menghasilkan produk yang berdaya saing di

    berbagai tingkatan pasar serta tetap menjaga kelestarian lingkungan dalam setiap

    proses produksi barang dan jasa.

    Misi Pertama ”Meningkatkan perencanaan , pelaksanaan dan pengawasan di

    sektor industri perdagangan Koperasi dan UKM” mempunyai tujuan sebagai

    berikut:

    Tujuan:

    1.1 Meningkatkan kontribusi sektor industri perdagangan Koperasi dan UKM

    dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi daerah

    Sasaran:

    1.1.1. Meningkatnya perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan

    1.1.2. Meningkatnya sarana dan prasarana usaha disektor industri,

    perdagangan, koperasi dan UKM

    Untuk lebih jelas mengenai keterkaitan antara Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

    Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Lebong dapat dilihat pada

    table IV.1 di bawah ini :

    Misi kedua ”Memperankan kelembagaan koperasi sebagai pelaku

    perekonomian rakyat sesuai azas koperasi” mempunyai tujuan sebagai

    berikut:

    Tujuan:

    2.1. Meningkatkan peranan lembaga koperasi dalam menunjang kegiatan

    usaha masyarakat.

    Sasaran:

    1.1.1. Meningkatnya jumlah koperasi dan UKM

    1.1.2. Meningkatnya UKM yang menjadi anggota koperasi

    Misi ketiga ”Meningkatkan produktivitas dan kemampuan kewirausahaan,

    teknologi, akses pasar dan daya saing UKM” mempunyai tujuan sebagai

    berikut:

    Tujuan:

  • 34

    3.1 Meningkatkan kegiatan UKM dengan memanfaatkan keunggulan potensi

    lokal

    Sasaran:

    3.1.1. Meningkatnya Kemampuan Kewirausahaan UKM dalam Pengembangan

    Usaha.

    3.1.2. Meningkatnya pertumbuhan wira usaha baru

    Tabel IV.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

    Visi: Menjadikan Dunia Usaha Sektor Industri, Perdagangan, Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah Sebagai Pelaku Usaha Yang Tangguh, Berdaya Saing Dan Berwawasan Lingkungan

    Misi Tujuan Sasaran Indicator sasaran/IKU

    1. Meningkatkan perencanaan ,

    pelaksanaan dan pengawasan di sektor industri

    perdagangan Koperasi dan UKM

    Meningkatkan kontribusi sektor

    industri perdagangan Koperasi dan UKM

    dalam upaya mendorong pertumbuhan

    ekonomi daerah

    Meningkatnya Sektor perdagang

    Persentase Perdaganagan terhadap

    PDRB

    2. Memperankan kelembagaan koperasi

    sebagai pelaku perekonomian rakyat sesuai azas koperasi

    Meningkatkan peranan lembaga

    koperasi dalam menunjang kegiatan

    usaha masyarakat

    Meningkatnya Pertumbuhan usaha

    mikro kecil dan menengah

    Persentase persentase tumbuhnya UMKM

    produktif selama 5 Thun Kedepan

    3. Meningkatkan produktivitas dan kemampuan

    kewirausahaan, teknologi, akses pasar dan daya saing UKM

    Meningkatkan kegiatan UKM dengan

    memanfaatkan keunggulan potensi lokal

    Meningkatnya pertumbuhan koperasi yang menggiatakan

    perekonomian masyarakat

    Persentase Koperasi aktif

  • 35

    BAB V

    STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

    Dalam rangka untuk mencapai tujuan dan sasaran Dinas Perindustrian,

    Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong Tahun 2016-2021, maka di

    tetapkan strategi dan kebijakan sebagai berikut:

    1. Strategi

    a. menyediakan sarana informasi teknologi

    b. mengklasifikasikan keahlian, pendidikan, latar belakang dan bidang

    tugas aparatur

    c. meningkatkan pembinaan bagi pengurus dan anggota koperasi

    d. memfasilitasi U KM sbagai anggota koperasi

    e. memberikan dukungan sarana dan prasarana peralatan produksi

    f. mendorong perceptan pertunbuhan wirausaha baru

    g. mendorong berperannya lembaga - lembaga perlindungan konsumen

    h. membangun pusat puat pertumbuhan sektor industri, perdagangan,

    koperasi dan UKM

    Kebijakan

    a. mendukung penyediaan fasilitas teknologi informasi

    b. mengikutsertakan bimtek bagi aparatur

    c. melaksanakan pelatihan bagi pengurus dan anggota koperasi

    d. memberikan akses kemudahan permodalan bagi koperasi dan UKM

    e. memprioritaskan pembinaan UKM yang memanfaatkan poteni sumber

    daya lokal

    f. menjalin kerjasama dengan lembaga terkait

    g. memfasilitasi operasional lembaga perlindungan konsumen

    h. menyediakan informasi dan promosi potensi industri, perdagangan,

    koperasi dan UKM

  • 36

    BAB VI

    RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

    Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong Tahun

    2017 -2021 adalah salah satu Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten

    Lebong yang mempunyai tugas pokok dan fungsi bidang Perindustrian,

    Perdagangan, Koperasi dan UKM, maka dalam menetapkan program kegiatan harus

    mendukung Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Program Pemerintah Kabupaten Lebong

    yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

    Kabupaten Lebong Tahun 2016-2021.

    Untuk mencapai visi dan misi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM

    Kabupaten Lebong Tahun 2016-2021 dan mendukung pencapaian visi dan misi

    Pemerintah Kabupaten Lebong, maka disusun rencana program, kegiatan, indikator

    kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif sebagai berikut:

    Bidang Perindustrian , dengan Program sebagai berikut :

    1. program peningkatan kapasitas iptek sistem produksi, dengan Kegiatan

    sebagai berikut :

    a. koordinasi modal ventura bagi industri berbasis teknologi

    b. pelayanan pengembangan industry gula aren khususnya gula semut dan turunan aren lainnya.

    c. pengembangan infrastruktur kelembagaan standarisasi pada produk padi

    ungulan

    d. pengembangan industry berbasis jeruk jerga untuk mewujudkan program OVOP(one village one product)

    e. pengembangan kapasitas pranata pengukuran, standarisasi, pengujian

    dan kualitas

    f. pengembangan sistem inovasi teknologi industri

    g. penguatan kemampuan industri berbasis teknologi

    2. program pengembangan industri kecil menengah, dengan Kegiatan sebagai

    berikut :

  • 37

    a. fasilitasi bagi industri kecil dan menengah terhadap pemanfaatan

    sumberdaya

    b. pembinaan Industri Kecil Menengah dalam memeperkuat jaringan klaster

    industri

    c. penyusunan kebijakan industri terkait dan industri penunjang industri kecil

    dan menengah

    d. pemberian kemudahan izin usaha industri kecil menengah

    e. pemberian fasilitasi kemudahan akses perbankan bagi industri kecil

    menengah

    f. fasilitasi kerjasama kemitraan industri mikro, kecil dan menengah dengan

    swasta

    3. program peningkatan kemampuan teknologi industry, dengan Kegiatan

    sebagai berikut :

    a. pembinaan kemampuan teknbologi industri

    b. pengembangan dan pelayanan teknologi industri

    c. perluasan penerapan SNI untuk mendorong daya saing industri

    manufaktur

    d. perluasan penerapan standar produk industri manufaktur

    4. program penataan struktur industry, dengan Kegiatan sebagai berikut :

    a. kebijakan keterkaitan industri hulu-hilir

    b. penyediaan sarana maupun prasarana klaster industri

    c. pembinaan keterkaitan produksi hulu hingga hilir

    5. program pengembangan sentra sentra industri potensial, dengan Kegiatan

    sebagai berikut :

    a. pembangunan akses transportasi sentra – sentra industri potensial

    b. penyediaan sarana informasi yang dapat diakses masyarakat

  • 38

    Bidang Perdagangan Koperasi dan UKm, dengan Program sebagai berikut :

    1. program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan, dengan

    Kegiatan sebagai berikut :

    a. koordinasi peningkatan hubungan kerja dengan lembaga perlindungan

    konsumen

    b. fasilitasi penyelesaian permasalahan – permasalahan pengaduan

    konsumen

    c. peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa

    d. operasionalisasi dan pengembangan UPT Kemetrologian.

    2. program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri, dengan Kegiatan

    sebagai berikut :

    a. penyempurnaan perangkat peraturan, kebijakan dan pelaksanaan

    operasional

    b. fasilitasi kemudahan perizinan pengembangan usaha pengembangan

    c. pengembangan pasar dan distribusi barang / produk

    d. pengembangan kelembagaan kerjasama kemitraan

    e. pengembangan pasar lelang daerah

    f. sosialisasi peningkatan penggunaan produk dalam negeri

    3. program penciptaan iklim usaha kecil menengah yang kondusif

    dengan kegiatan sebagai berikut :

    a. penyusunan kebijakan tentang usaha kecil menengah

    b. kegiatan sosialisasi kebijakan tentang usaha kecil dan menengah

    c. fasilitasi kemudahan formalisasi badan usaha kecil menengah

    d. pendirian unit penanganan pengaduan

    e. pengkajian dampak regulasi / kebijakan nasional

    f. kegiatan perencanaan koordinasi dan pengembangan usaha kecil

    menengah

  • 39

    g. pengembangan jaringan infrastruktur usaha kecil menengah

    h. fasilitasi pengembangan usaha kecil menengah

    i. fasilitasi permasalahan proses produksi usaha kecil menengah

    j. monitoring, evaluasi dan pelaporan

    4. program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha

    kecil menengah, dengan Kegiatan sebagai berikut :

    a. fasilitasi pengembangan incubator teknologi dan bisnis

    b. fasilitasi peningkatan kemitraan usaha bagi UMKM

    c. peningkatan kerjasama di bidang HAKI

    d. fasilitasi pengembangan sarana promosi hasil produksi

    e. penyelengaraan pelatihan kewirausahaan

    f. pelatihan pengelolaan administrasi koperasi

    g. sosialisasi HAKI kepada UMKM

    h. sosialisasi dan pelatihan pola pengelolaan limbah industri dalam menjaga

    kelestarian kawasan UMKM

    i. monitoring, evaluasi dan pelaporan

    5. program pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro kecil

    menengah, dengan Kegiatan sebagai berikut :

    a. sosialisasi dukungan informasi penyediaan permodalan

    b. pengembangan klaster bisnis

    c. koordinasi pemanfaatan fasilitas pemerintah untuk UMKM dan Koperasi

    d. koordinasi penggunaan dana pemerintah bagi UMKM

    e. pemantauan pengelolaan penggunaan dana pemerintah bagi UMKM

    f. pengembangan sarana pemasaran produks UMKM

    g. pengembangan sarana pemasaran produk usaha mikro kecil menengah

    h. peningkatan jaringan kerjasama antar lembaga

  • 40

    i. penyelenggaraan pembinaan industri rumah tangga, industri kecil dan menengah

    j. penyelenggaraan promosi produk usaha mikro kecil menengah

    k. pengembangan kebijakan dan program peningkatan ekonomi lokal

    l. monitoring, evaluasi dan pelaporan

    6. program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi, dengan Kegiatan sebagai berikut :

    a. koordinasi pelaksanaan kebijakan dan program pembangunan koperasi

    b. peningkatan sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan perkoperasian

    c. pembangunan sistem informasi perencanaan pengembangan perkoperasian

    d. sosialisasi prinsip – prinsip pemahaman perkoperasian

    e. pembinaan, pengawasan dan penghargaan koperasi berprestasi

    f. peningkatan dan pengembangan jaringan kerjasama usaha koperasi

    g. rintisan penerapan teknologi sederhana/manajemen modern pada jenis usaha koperasi

    h. monitoring, evaluasi dan pelaporan

    PENDANAAN

    Pendanaan indikatif rencana program dan kegiatan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi

    dan UKM Kabupaten Lebong selama 5 tahun dari APBD Kabupaten Lebong Tahun 2016-2021 ditargetkan sebesar Rp. 64,104,250,000. Untuk lebih jelasnya rencana, program, kegiatan, indicator

    kinerja kelompok sasaran dan pendanaan indikatif dapat dilihat pada tabel

  • 41

    BAB VII

    KINERJA

    PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

    (Pada bagian ini dikemukakan kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan Dinas

    Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong yang secara

    langsung menunjukkan kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan yang akan

    dicapai Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong

    dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian

    tujuan dan sasaran RPJMD).

    Kinerja merupakan alat untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam mencapai

    tujuan dan sasaran OPD. kinerja menggambarkan tentang keberhasilan program

    kegiatan dan sasaran sesuai dengan yang direncanakan. Kinerja digunakan

    dalam menyusun laporan pertangungjawaban dan merupakan komponen yang

    sangat krusial pada saat merencanakan kinerja. Dengan adanya indikator kinerja

    pada tahap perencanaan maka target-target yang ingin dicapai setelah

    pelaksanaan rencana akan tergambar secara jelas dan terukur. Penetapan

    kinerja pada saat merencanakan kinerja akan lebih meningkatkan kualitas

    perencanaan dengan menghindari penetapan-penetapan sasaran yang sulit

    untuk diukur dan dibuktikan secara objektif keberhasilannya.

    Sesuai dengan komponen perenca naan strategis dalam RPJMD Kabupaten

    Lebong Tahun 2016-2021 telah ditetapkan kinerja yang dibebankan kepada Dinas

    Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong sebagai

    berikut:

    1. Tingkat pemenuhan jasa administrasi perkantoran;

    2. Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana aparatur;

    3. rasio diklat yang diikuti aparatur OPD terhadap rencana diklat OPD;

    4. Jumlah Koperasi Aktif;

    5. persentase pertumbuhan koperasi;

  • 42

    6. jumlah pelatihan kewirausahaan;

    7. Pameran / expo;

    8. Persentase Usaha Menengah;

    9. Rasio Usaha Mikro dan Kecil Terhadap UMKM; 10. 100 UMKM produktif program prioritas Bupati Lebong;

    11. Pertumbuhan Industri;

    12. Persentase Kontribusi Sektor Perdagangan Terhadap PDRB;

    13. Ekspor Bersih Perdagangan;

    Secara rinci kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan Dinas Perindustrian,

    Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong Tahun 2016-2021 yang

    Mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Lebong sebagaimana

    tersebut pada tabel 7.1.

    Tabel 7.1

    Indikator Kinerja OPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran

    RPJMD Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM

    Kabupaten Lebong Tahun 2016-2021

    Sasaran

    Indikator Sasaran

    Target Kinerja Sasaran pada Tahun Ke

    2016 2017 2018 2019 2020 2021

    (2) (3) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

    1.1.1. Meningkatnya

    1.1.1.1 Tingkat pemenuhan jasa

    100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

    Kualitas administrasi perkantoran

    pelayanan

    administrasi 1.1.1.2

    Tingkat ketersediaan sarana 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

    perkantoran dan prasarana aparatur

    1.1.1.3 Laporan keuangan dan kinerja yang disampaikan 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % tepat waktu

    1.1.2. Meningkatnya 1.1.2.1 Rasio pejabat yang telah kualitas aparatur memenuhi persyaratan

    100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % pend. Pelatihan Kepemimpinan

    1.1.2.2 rasio diklat yang diikuti

    aparatur OPD terhadap 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % rencana diklat OPD

    2.1.1 meningkatnya 2.1.1.1 Jumlah Koperasi Aktif 72,5 jumlah koperasi 60% 62,5 % 65% 67,5% 70%

    % dan UMKM

    2.1.2 meningkatnya 2.1.2.1 persentase pertumbuhan ukm yang Koperasi

    4% 4,1 % 4,2 % 4,3 % 4,4 % 4,5 % menjadi anggota

    koperasi

    3.1.1 Meningkatnya 3.1.1.1 jumlah pertumbuhan 110 190 200 250 250 1000 Kemampuan Wirausaha Baru

  • 43

    Sasaran

    Indikator Sasaran

    Target Kinerja Sasaran pada Tahun Ke

    2016 2017 2018

    2019 2020 2021

    (2) (3) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

    Kewirausahaan 3.1.1.2

    Jumlah UKM non BPR/LKM

    UKM dalam UKM 15,535 16,467 17,537 18,590 19,705 20,887 Pengembangan

    3.1.1.3

    Jumlah BPR/LKM

    Usaha 2 2 2

    3 3 3

    3.1.2 meningkatnya 3.1.2.1 Persentase Usaha Menengah 0,5 % 0,6 % 0,7 % 0,8 % 0,9 % 1%

    pertumbuhan

    3.1.2.2 Rasio Usaha Mikro dan Kecil wira usaha baru

    74,68

    Terhadap UMKM 76% 78%

    80% 83% 85%

    %

    4.1.1 meningkatnya 4.1.1.1 cakupan bina kelompok perlindungan pedagang / usaha formal

    konsumen dan 0.80% 0.85% 0.90% 0.95% 1.00% 1.50% Pengamanan Perdagangan

    4.1.2 Meningkatnya 4.1.2.1 Persentase Kontribusi Sektor 23.00

    sarana dan

    Perindustrian Terhadap 21,9% 22,3%

    23,7% 24,9% 25,4% %

    prasarana usaha

    PDRB

    disektor industri, 4.1.2.2 cakupan bina kelompok 5% 5% 5%

    5% 5% 5%

    perdagangan, industri/ usaha formal

    koperasi dan

    4.1.2.3

    Pertumbuhan Industri 7% 7,3% 7,5%

    8% 8,5% 8,62%

    UKM

    4.1.2.4

    Persentase Kontribusi Sektor

    27,5

    Perdagangan Terhadap 25,5% 26% 26,5%

    27% 30%

    %

    PDRB

    4.1.2.5 Ekspor Bersih Perdagangan 0 0 0 0 0 0

    4.1.2.6 Persentase Kenaikan / 3,5% 3,7% 4%

    4,5% 4,7% 5%

    Penurunan nilai Investasi

    4.1.2.7 Jumlah Investor Berskala

    Nasional (PMDN/PMA) 13 13 14 14 14 14

    4.1.2.8 Jumlah Nilai Investasi Berskala Nasional 10 10 10 10 10 10

    (PMDN/PMA)

    Adapun secara ringkas program yang akan dilaksanakan oleh Dinas

    Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM selama 5 tahun kedepan dapat

    dilihat dalam tabel RS di tabel 7.2 berikut ini

  • 44

    Tabel 7.1

    Indikator Kinerja OPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

    Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong Tahun 2016-2021

    Target Indikatif

    No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Satuan Tahun Capaian Transisi Kebijakan Program

    2016 2017 2018 2019 2020 2021

    1.1 Meningk 1.1.1 Menin a Tingkat % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Mendukung Program Pelayanan

    atkan

    Gkatn

    pemenuhan jasa

    penyediaan fasilitas Administrasi

    kinerja

    Ya

    administrasi

    teknologi informasi Perkantoran,

    aparatu

    Kualita

    perkantoran

    r

    S

    %

    b Tingkat 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Program Peningkatan Pelaya ketersediaan sarana dan prasarana Nan sarana dan aparatur, Program Admin prasarana peningkatan disiplin Istrasi aparatur aparatur Perka

    c

    Laporan % 100 % 100 %

    100 % 100 % 100 % 100 %

    Program Peningkatan Ntoran keuangan dan

    Pengembangan kinerja yang Sistem Pelaporan disampaikan tepat Capaian Kinerja dan

    waktu Keuangan,

    1.1.2

    %

    Program Peningkatan Menin a Rasio pejabat 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % mengikutsertakan Gkatn yang telah bimtek bagi aparatur Kapasitas Sumber Ya memenuhi Daya Aparatur Kualita persyaratan pend.

    S pelatihan

    Aparat kepemimpinan Ur b rasio diklat yang % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % diikuti aparatur

    OPD terhadap rencana diklat

    OPD

  • 45

    Target Indikatif

    No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Satuan Tahun Capaian Transisi Kebijakan Program

    2016 2017 2018 2019 2020 2021

    2.1 Meningk 2.1.1 Menin a Jumlah Koperasi % 60% 62,5 % 65% 67,5% 70% 72,5 % Melaksanakan Program Penciptaan

    . atkan Gkatn Aktif pelatihan bagi Iklim Usaha Usaha peranan Ya pengurus dan Kecil Menengah yang lembag Jumla anggota koperasi Konduksif, program a H pengembangan koperasi Koper kewirausahaan dan dalam Asi keunggulan kompetitif menunj Dan usaha kecil ang UMKM menengah, Program kegiata Pengembangan n usaha Sistem Pendukung masyar Usaha Bagi Usaha akat. Mikro Kecil Menengah

    2.1.2 Menin b persentase % 4% 4,1 % 4,2 % 4,3 % 4,4 % 4,5 % memberikan akses program peningkatan Gkatn pertumbuhan Kemudahan kualitas kelembagaan Ya koperasi permodalan bagi koperasi, Ukm koperasi dan UKM Yang Menja

    Di Anggo Ta Koper

    Asi

    3.1 Meningk 3.1.1 Menin a jumlah pelatihan kali 2 kali 2 kali 3 kali 3 kali 4 kali 4 kali memprioritaskan Program atkan Gkatn kewirausahaan pembinaan UKM yang Pengembangan kegiata Ya memanfaatkan poteni Sistem Pendukung n ukm Kema sumber daya lokal Usaha Bagi Usaha

    dengan Mpua Mikro Kecil Menengah memanf N b Jumlah UKM non % 15535 16467.1 17537.46 18589.71 19705.09 20887.4 program aatkan Kewir BPR/LKM UKM pengembangan keungg Ausah industri kecil ulan Aan menengah, Program

    c Jumlah BPR/LKM % 2 2

    2 3 3 3

    potensi UKM Pengembangan lokal Dalam Sistem Pendukung Penge Usaha Bagi Usaha Mban Mikro Kecil Menengah Gan

    Usaha

  • 46

    Target Indikatif

    No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Satuan Tahun Capaian Transisi Kebijakan Program

    2016 2017 2018 2019 2020 2021

    3.1.2 Menin a Persentase Usaha % 0,5 % 0,6 % 0,7 % 0,8 % 0,9 % 1% menjalin kerjasama Program Gkatn Menengah dengan lembaga Pengembangan Ya Terkait industri kecil Pertu menengah, Program Mbuh Pengembangan An Sistem Pendukung Wira Usaha Bagi Usaha Usaha Mikro Kecil Menengah

    Baru

    %

    b Rasio Usaha 74,68% 76% 78% 80% 83% 85% Mikro dan Kecil

    Terhadap UMKM

    4.1 Meningk 4.1.1 Menin a cakupan bina % 0.8% 0.9% 0.9% 1.0% 1.0% 1.5% Memfasilitasi Program Perlindungan atkan Gkatn kelompok operasional lembaga Konsumen dan kontribu Ya pedagang / usaha Perlindungan Pengamanan si sektor Perlin formal Konsumen perdagangan, industri Dunga Program Pembinaan perdaga N pedagang kaki lima ngan Konsu dan asongan Koperas Men

    i dan Dan UKM Penga dalam Mana upaya N

    mendor Perda ong Ganga pertum N buhan

    ekonom

    i daerah

    4.1.2 Menin a Persentase % 21,9% 22,3% 23% 23,7% 24,9% 25,4% Menyediakan Program Peningkatan Gkatn Kontribusi Sektor informasi dan promosi Efisiensi Perdagangan Ya Perindustrian potensi industri, Dalam Negeri Saran Terhadap PDRB perdagangan,

  • 47

    Target Indikatif

    No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Satuan Tahun Capaian Transisi Kebijakan

    2016 2017 2018 2019 2020 2021

    a dan

    5% 5%

    5%

    5% 5% 5% koperasi dan UKM b cakupan bina % Prasar kelompok Ana industri/ usaha

    Usaha formal Disekt Or

    Indust c Pertumbuhan % 7% 7,3% 7,5% 8% 8,5% 8,62% ri, Industri Perda Ganga n,

    Koper Asi Dan

    UKM

    d Persentase % 25,5% 26% 26,5% 27% 27,5 % 30% Kontribusi Sektor

    Perdagangan

    Terhadap PDRB

    e Ekspor Bersih % 0% 0% 0% 0% 0% 0%

    Perdagangan

    f Persentase PT 3,5% 3,7% 4% 4,5% 4,7% 5% Kenaikan / Penurunan nilai

    Investasi

    g Jumlah Investor Rp 13 13 14 14 14 14 Berskala Nasional

    (PMDN/PMA)

    h Jumlah Nilai 10 10 10 10 10 10 Investasi Berskala

    Nasional

    (PMDN/PMA)

    Program

    Program Penataan Struktur Industri, Program

    Pengembangan sentra-sentra industri potensial Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi,

    program pengembangan

    industri kecil menengah, program peningkatan kemampuan teknologi industri Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan

    Dalam Negeri

    Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor, Program

    Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional Program Penyiapan potensi sumberdaya, sarana dan prasarana

    daerah, Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi,

    Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

  • 48

    BAB VII

    PENUTUP

    Renstra Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten

    Lebong Tahun 2016-2021 merupakan dokumen perencanaan jangka menengah

    sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Tahunan atau rencana kerja

    Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong

    Tahun 2016-2021. Pencapaian visi ” MENJADIKAN DUNIA USAHA SEKTOR INDUSTRI, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH SEBAGAI PELAKU USAHA YANG TANGGUH, BERDAYA SAING DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN”

    tidak akan tercapai tanpa dukungan seluruh aparatur Dinas Perindustrian,

    Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong. Keberhasilan dalam

    pelaksanaan Renstra sangat ditentukan oleh kinerja dari seluruh staf dalam

    melaksanakan tugas pokok, fungsi dan peran masing-masing secara optimal.

    Demikianlah perencanaan strategis (RENSTRA) Dinas PERINDAGKOP UKM

    tahun 2016 – 2021 beserta kondisi dan permasalahan yang dihadapi, kami susun

    dalam menumbuhkembangkan koperasi, industri dan perdagangan baik secara

    regional maupun nasional. Melalui RENSTRA yang telah ditentukan pada Bab

    sebelumnya diharapkan pembangunan ekonomi Kabupaten Lebong dapat lebih

    ditingkatkan yang pada gilirannya mampu meningkatkan pendapatan masyarakat

    khususnya bagi Koperasi dan UKM dibidang industri, jasa serta perdagangan

    yang tersebar di daerah ini.

    Kondisi tersebut secara nasional dan daerah menjadikan kekuatan sosial

    ekonomi masyarakat dalam menghadapi pasar bebas yang sudah didepan mata.

    Akhirnya semoga RENSTRA Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM yang

    disajikan ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi Pemerintah Kabupaten

    Lebong serta dunia usaha yang berada di Kabupaten Lebong dalam memacu

    pembangunan disemua sektor secara terkoordinasi.

    Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan petunjuk bagi

    seluruh lapisan masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Lebong dalam

    melaksanakan pembangunan daerah di Kabupaten Lebong.

  • 49

    Demikian Rencara Strategis (RENSTRA) Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi

    dan Usaha kecil Menengah Kabupaten Lebong yang telah diperbaharui untuk tahun

    2016 – 2021.

  • TABEL INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM

    KABUPATEN LEBONG TAHUN 2016-2021

    Visi : MENJADIKAN DUNIA USAHA SEKTOR INDUSTRI, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH SEBAGAI PELAKU USAHA YANG TANGGUH, BERDAYA SAING DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

    No. Tujuan Sasaran Indikaktor Kinerja Formulasi Target

    2016 2017 2018 2019 2020 2021

    Misi 1 : Memeberikan pelayanan prima dibidang perindustrian, perdagangan, koperasi, dan UKM

    1,1 Meningkatkan kontribusi sektor industri perdagangan Koperasi dan UKM dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi daerah

    1. Meningkatkan

    kualitas

    pelayanan

    administrasi

    perkantoran

    2. Meningkatkan

    kualitas

    aparatur

    Persentase

    Perdaganagan

    terhadap PDRB

    Persentase Jumlah

    Aparatur yang

    mengikuti Bimtek

    N/A N/A 70% 80% 90% 100%

    Misi 2 : Memperankan kelambagaan koperasi sebagai pelaku perekonomian rakyat sesuai azas koperasi

    2,1 1. Meningkatkan peranan lembaga koperasi dalam menunjang kegiatan

    1. Meningkatnya

    jumlah

    koperasi dan

    UMKM

    Persentase persentase tumbuhnya UMKM produktif selama 5 Tahun Kedepan

    Persentase

    Koperasi dan

    UMKM Produktif

    N/A N/A N/A 80% 90% !00%

    Misi 3 : Meningkatkan produktivitas dan kemampuan kewirausahaan, teknologi, akses pasar dan daya saing

  • 3,1 Meningkatkan kegiatan UKM dengan memanfaatkan keunggulan potensi lokal

    1. Pelaku usaha

    kecil mikro dan

    menengah

    2. Masyarakat

    usia produktif

    kabupaten

    lebong

    1. Meningkatnya daya

    saing UMKM

    2. Meningkatnya pelaku

    usaha baru

    Persentase Jumlah

    hasil Produksi

    UMKM

    N/A N/A 50% 70% 90%

  • IK KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN SATUAN

    PROGRAM 2016 2017 2018 2019 2020 2021

    2016 2017 2018 2019 2020 2021 2016 2017 2018 2019 2020 2021

    Keg. Penyediaan Jasa Surat Menyurat penyediaan jasa surat menyurat Dokumen - - - 1 1 1 - - - 57.150.000 62.865.000 69.151.000

    Keg. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber

    Daya Air dan listrikTersedianya sumber daya air dan listrik Dokumen - - 1 1 1 1 - - 49.150.000 54.065.000 59.471.500

    Keg. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan

    Perizinan Kendaraan Dinas/Operasionaltersedianya jasa pemeliharaan Kedaraan dinas Dokumen - - - 1