RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020 – 2024 · kebijakan Kementerian Perindustrian yang telah menyus un...

95
Draft Renstra 2020–2024 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020 – 2024 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL MENENGAH DAN ANEKA BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA SIDOARJO – 2019

Transcript of RENCANA STRATEGIS BISNIS 2020 – 2024 · kebijakan Kementerian Perindustrian yang telah menyus un...

  • Draft Renstra 2020–2024 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    RENCANA STRATEGIS BISNIS

    2020 – 2024

    KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL MENENGAH DAN ANEKA

    BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA SIDOARJO – 2019

  • Draft Renstra 2020–2024 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    Kata Pengantar

    i

    KATA PENGANTAR

    Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 40 tahun 2006 tentang

    Tatacara penyusunan RPJM Nasional, Rencana Strategis

    Kementerian/Lembaga, Rencana Kerja Pemerintah, Rencana Kerja

    Kementerian/Lembaga, dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan

    maka setiap unit kerja/satuan kerja diwajibkan untuk membuat

    Rencanan Strategis jangka waktu 5 tahun. Berdasarkan hal tersebut

    maka Balai Pegembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI)

    menyusun Rencana Strategis untuk menangkap peluang perubahan

    yang terjadi pada sektor manufaktur industri alas kaki khususnya IKM.

    Ragam perubahan media teknologi dan informasi menjadikan peta

    industri alas kaki mengalami pergeseran. IKM alas kaki saat ini harus

    punya orientasi penggunaan internet of Things (IoT) pada setiap rantai

    nilai bisnisnya. Perubahan ini menjawab tantangan ke depan dengan

    kebijakan Kementerian Perindustrian yang telah menyusun inisiasi

    ”Making Indonesia 4.0” sebagai implementasi peta jalan Indonesia

    menuju revolusi industri 4.0.

    Dalam draft dokumen rencara strategi (renstra) BPIPI periode 2020-

    2024 terdapat beberapa tema yang menjadi variabel perubahan dalam

    indikator kinerja organisasi dalam periode akhir 2019 ini. Beberapa tema

    perubahan pada periode akhir renstra BPIPI 2015-2019 antara lain :

    • Perkembangan teknologi dan media informasi

    • Pergeseran ekonomi manufaktur menuju jasa

    • Fenomena The Industry 4.0 (4IR) sudah di depan para pelaku

    industri nasional

    • Bonus demografi Indonesia

  • Draft Renstra 2020–2024 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    Kata Pengantar

    ii

    Dalam kesempatan penyusunan draft dokumen dokumen rencana

    strategis ini adalah momentum yang tepat untuk mendapatkan masukan

    lebih teknis tentang beberapa isu utama dalam Rencana Strategis

    (Renstra) Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI)

    periode 2020 – 2024 sebagai acuan kegiatan dan pengembangan

    organisasi. Harapan kami renstra ini dapat memberikan manfaat dalam

    mewujudkan visi, misi dan tujuan organisasi BPIPI.

    Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, telah

    tersusun draft dokumen Rencana Strategis (Renstra) Balai

    Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) periode 2020 –

    2024 sebagai acuan kegiatan dan pengembangan organisasi. Kepada

    semua pihak, baik dari komponen yang ada dilingkungan Balai

    Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia yang terlibat maupun

    yang memberikan masukan dalam proses penyusunan perubahan

    dokumen, kami mengucapkan terimakasih. Harapan kami Renstra ini

    dapat memberikan manfaat dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan

    organisasi BPIPI.

    Sidoarjo, Januari 2020

    Kepala Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    (BPIPI)

    (Heru Budi Susanto)

  • Draft Renstra 2020–2024 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    Daftar Isi

    iii

    LAMPIRAN

    SURAT KEPUTUSAN KEPALA

    BALAI BPIPI

    NOMOR. 2 TAHUN /2020

    TENTANG

    RENCANA STRATEGIS

    BALAI PENGEMBANGAN

    INDSUTRI PERSEPATUAN

    INDONESIA TAHUN 2020-2024

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Kondisi Umum

    B. Capaian Kinerja Balai Pengembangan Industri Persepatuan

    indonesia Tahun 2015-2019

    C. Potensi dan Permasalahan

    1. Potensi

    2. Permasalahan

    BAB II VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS

    A. Visi

    B. Misi

    C. Tujuan

    D. Sasaran Strategis

    1. Stakeholders Prespective

    2. Customer Perspective

    3. Internal Process Perspective

    4. Learning and Growth Perspective

    BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN

    KERANGKA KELEMBAGAAN

  • Draft Renstra 2020–2024 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    Daftar Isi

    iv

    A. Arah Kebijakan Penumbuhan dan Pengembangan Industri

    Kecil, Menengah, dan Aneka

    B. Strategi Penumbuhan dan Pengembangan Industri Kecil,

    Menengah, dan Aneka

    1. Strategi Penumbuhan dan Pengembangan Industri Kecil,

    Menengah, dan Aneka

    2. Sasaran Program Pengembangan Industri Kecil dan

    Menengah

    3. Kegiatan Prioritas dan Rencana Aksi Pengembangan

    Industri Kecil dan Menengah

    C. Kerangka Regulasi

    D. Kerangka Kelembagaan

    BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

    A. Target Kinerja

    1. Indikator Kinerja Sasaran Strategis

    2. Indikator Kinerja Program

    3. Indikator Kinerja Kegiatan

    B. Kerangka Pendanaan

    BAB V PENUTUP

  • Rencana Strategis 2020–2024 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    Bab I. Pendahuluan

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Kondisi Umum

    Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional Tahun 2015-2035

    telah menetapkan penahapan capaian pembangunan Industri kedalam

    tiga periode, yaitu tahap I (2015-2019) diarahkan pada peningkatan nilai

    tambah sumber daya alam pada industri hulu berbasis agro, mineral dan

    migas, yang diikuti dengan pembangunan industri pendukung dan

    andalan. secara selektif melalui penyiapan SDM (wirausaha industri,

    tenaga kerja industri, pembina industri, dan konsultan industri) yang ahli

    dan kompeten di bidang industri, serta meningkatkan penguasaan

    teknologi. Tahap II (2020 – 2024) diarahkan pada pencapaian

    keunggulan kompetitif dan berwawasan lingkungan melalui penguatan

    struktur industri dan penguasaan teknologi, serta didukung oleh SDM

    yang berkualitas, sedangkan tahap III (2025 – 2035) adalah visi

    Indonesia menjadi negara industri tangguh yang bercirikan struktur

    industri nasional yang kuat dan dalam, berdaya saing tinggi di tingkat

    global, serta berbasis inovasi dan teknologi. Fokus pengembangan

    industri pada periode tahun 2020 – 2024 merupakan tahap II dari

    pembangunan industri nasional dengan arah rencana pembangunan

    industri nasional pada tahap ini dengan uraian sebagai berikut.

    1. Penguatan Struktur Industri dilaksanakan melalui:

    a. Perbaikan alur material melalui pembangunan industri hulu;

    b. Memperkuat iklim investasi dan keterbukaan perdagangan dalam

    rantai nilai produksi global;

  • Rencana Strategis 2020–2024 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    Bab I. Pendahuluan

    2

    c. Menarik investasi asing melalui insentif dan kolaborasi untuk

    percepatan transfer teknologi;

    d. Mendesain ulang zona industri nasional; dan

    e. Pemberdayaan IKM melalui dukungan pengembangan

    kompetensi internal, pengembangan ekosistem bisnis,

    kelembagaan dan penyediaan fasilitas.

    2. Penguasaan Teknologi

    a. Pembentukan ekosistem inovasi melalui pengembangan pusat-

    pusat inovasi teknologi oleh pemerintah, swasta, masyarakat dan

    universitas;

    b. Menerapkan insentif fiskal dan non fiskal untuk menarik investasi

    teknologi;

    c. Membangun infrastruktur digital nasional; dan

    d. Pengembangan Industri Hijau.

    3. Peningkatan Kualitas SDM

    a. Peningkatan kompetensi SDM Industri melalui pendidikan vokasi

    dan diklat berbasis kompetensi;

    b. Pembangunan infrastruktur tenaga kerja industri berbasis

    kompetensi; dan

    c. Pembangunan dan pengembangan lembaga pendidikan vokasi

    dan diklat berbasis kompetensi

    BPIPI sudah menjalani 3 (tiga) periode rencana strategis

    Kementerian Perindustrian. Sejak tahun 2009, BPIPI disetujui menjadi

    satuan kerja di bawah Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah

    merupakan periode awal masuk rencana strategi 2010 – 2014. Kemudian

    masuk pada periode ke-2 tahun 2015 – 2019 yang akan dilewati sebentar

    lagi untuk masuk pada periode ke-3 tahun 2020 – 2024 yang

    merupakan babak baru BPIPI memasuki era disrupsi yang merupakan

    periode yang tepat untuk melakukan perubahan.

  • Rencana Strategis 2020–2024 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    Bab I. Pendahuluan

    3

    Fenomena revolusi industri 4.0, cepat atau lambat secara alamiah

    akan menjalar di sektor alas kaki, khususnya IKM. BPIPI melihat dalam

    periode 5 tahun terakhir tumbuh start up baru meskipun dengan jumlah

    yang belum berarti muncul IKM alas kaki berbasis IoT (Internet Of

    Things). IoT muncul sebagai konsekuensi dari fenomena 4IR.

    Penggunaan teknologi dan media informasi yang semakin bervariasi,

    semakin memberikan banyak pilihan bagi IKM untuk melakukan inovasi

    pada proses bisnisnya. Fenomena IoT juga berdampak pada sisi

    konsumen, beberapa perubahan antara laian, adanya kecenderungan

    konsumen untuk belanja melalui media online sudah menujukkan

    aktifitas yang tidak sedikit terutama generasi milenial. Praktek business

    as usual mulai tergerus perlahan, toko-toko konvensional mulai

    membuka diri dengan media online untuk memperluas jangkauan

    pasarnya.

    Internet of things (IoT) sangat erat kaitannya dengan revolusi

    industri 4.0. IoT bekerja mencari dan mengumpulkan data yang

    kemudian akan di olah menjadi informasi yang lebih bermanfaat. Pada

    industri alas kaki manfaat IoT salah satunya dapat dapat digunakan

    sebagai penghubung antara mesin produksi agar berjalan lebih efisien.

    Tentu dapat pula dimanfaatkan pada sisi inventori, marketing, penjualan

    yang tidak luput dari disrupsi industri 4.0. Tidak hanya industri skala

    besar. Kemenrian Perindustrian juga mendorong industri skala

    menengah kecil agar ikut menangkap peluang di era industri 4.0.

    Dalam meningkatkan integritas organisasi, BPIPI secara khusus

    menginisiasi program BPIPI Berprestasi. Program ini didorong sebagai

    komitmen bentuk dukungan untuk meningkatkan kualitas pelayanan

    publik. Dalam jangka menengah 2020- 2024, program BPIPI Berprestasi

    secara bertahap akan implementasikan sebagai budaya organisasi yang

    secara konsisten meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat.

    Dengan paradigma baru, BPIPI sebagai organisasi yang melayani

  • Rencana Strategis 2020–2024 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    Bab I. Pendahuluan

    4

    kedepan akan mengoptimalkan berbagai media dan infrastruktur

    teknologi sebagai yang menawarkan platform baru bagaimana BPIPI

    melayani masyarakat industri dengan lebih baik, transparan, profesional

    dan menegakkan integritas.

    Dalam upaya BPIPI menuju era industri 4.0, BPIPI akan

    mengembangan pilot project Alas Kaki 4.0 yang fokus pada

    pendampingan industri menengah alas kaki mengimplementasikan

    secara bertahap industri 4.0. Konsep fabrication laboratory (fablab)

    yang berkolaborasi dengan sejumlah komunitas kreatif , inkubator

    teknologi, media sosial dan yang mempunyai concern yang sama

    kepada penumbuhan start up industri alas kaki.

    Beberapa tema perubahan pada periode akhir renstra BPIPI 2015-

    2019 antara lain :

    • Perkembangan teknologi dan media informasi yang merubah

    paradigm konsumen dalam memandang sebuah produk berubah dari

    yang semula berorientasi pada transaksi semata menjadi transaksi

    yang berorientasi pada pengalaman dan hal baru dalam

    menggunakan produk. Saat ini Customer experience menjadi sangat

    penting bagi produsen, sehingga banyak dari manufaktur

    mendefinisikan kembali produk mereka sebelum dilepas ke pasar.

    Tidak hanya industri skala menengah besar, pada skala kecil pun

    mulai berubah cara pandang bagaimana berlomba membuat produk

    dengan feature-feature tambahan yang membuat konsumen lebih

    merasakan ada manfaat lain dari produk tersebu. Dan feature

    tersebut banyak didapatkan industri manufaktur dengan

    memanfaatkan teknologi dan media informasi. Pada industri alas kaki,

    baik skala kecil dan menengah, perlu di intervensi dengan kebijakan

    kemudahan penggunaan teknologi dan media informasi baik dari segi

    infrastruktur dan biaya penggunaannya.

  • Rencana Strategis 2020–2024 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    Bab I. Pendahuluan

    5

    • Pergeseran ekonomi manufaktur menuju jasa tidak teralakan lagi

    Turunnya kontribusi industry manufaktur pada PDB nasional menjadi

    indikator utama. Di sisi lain bonus demografi Indonesia pada tahun

    2030 akan ada populasi usia produktif sebesar 30 juta dimana bisa

    menjadi beban jika industri tidak mampu menyerap optimal tenaga

    kerja produktif tersebut. Namun bonus demografi tersebut akan

    berlaku jika intervensi kebijakan ekonomi nasional mampu

    memberikan peluang pada tenaga kerja usia produktif untuk diserah

    optimal oleh industri domestic khususnya IKM alas kaki.

    • Fenomena The Industry 4.0 (4IR) sudah di depan para pelaku

    industri nasional. Akan terjadi perubahan mendasar pada struktur

    industri nasional dan saat ini 4IR sudah menjadi agenda nasional

    dalam rangka peningkatan daya saing bangsa. Indonesia adalah salah

    satu pasar ekonomi terkuat di dunia dengan jumlah populasi yang

    mendekati 270 juta. Semua kekuatan ekonomi global tertuju ke

    Indonesia sebagai pasar yang melimpah juga sebagai sumber tenaga

    kerja produktif yang kompetitif. Dengan kontribusi serapan tenaga

    kerja hingga 14 juta dan belanja konsumen nasional yang kuat

    kedepan Indonesia menjadi salah satu kekuatan ekonomi duna yang

    merubah dari berbasis sumber daya alam menjadi berbasis sektor

    yang bernilai tambah.

    Era Globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang

    sangat cepat dan berdampak luas bagi perekonomian baik nasional

    maupun internasional. Dampak yang paling dirasakan saat ini adalah

    persaingan di dunia industrI yang semakin ketat. Untuk itu sektor

    industri harus dapat berkembang dalam arena persaingan dan sekaligus

    menjadikanya sebagai motor penggerak perekonomian nasional di masa

    depan. Untuk membangun daya saing yang berkelanjutan, diperlukan

    upaya pemanfaatan seluruh potensi sumber daya dan kemampuan yang

  • Rencana Strategis 2020–2024 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    Bab I. Pendahuluan

    6

    dimiliki untuk memanfaatkan peluang-peluang yang ada di luar negeri

    maupun di dalam negeri.

    Industri alas kaki (termasuk di dalamnya kulit dan barang jadi

    kulit) merupakan salah satu sektor industri yang mempunyai peranan

    penting sebagai penggerak perekonomian nasional. Dengan jumlah unit

    usaha skala mikro dan menengah lebih dari 33.000 IKM dengan serapan

    total tenaga kerja mencapai 113.907 jiwa, IKM alas kaki mempunyai

    potensi besar penyerapan tenaga kerja pada skala ekonomi keluarga.

    Sedangkan industri alas kaki skala menengah besar tercatat sebanyak

    472 unit usaha dengan serapan total tenaga kerja sebesar 795.490 jiwa.

    Dimana sebaran industri tersebut masih berada di pulau Jawa,

    khususnya Jawa Barat, Jawa Timur, Banten dan Jawa Tengah. Data di

    atas menunjukkan karakteristik industri domestic alas yang padat karya

    dan modal.

    Eksistensi industri alas kaki nasional pada skala global saat ini

    sangat kompetitif. Dalam persaingan industri kekinian menunjukkan

    bahwa kendali pada penggunaan teknologi dan media informasi

    berpengaruh pada tingkat daya saing suatu unit bisnis baik secara

    individual maupuan kelompok. Begitu halnya dengan sektor industri alas

    kaki, dimana teknologi merupakan hal yang paling dibutuhkan

    mengingat alas kaki akan selalu berubah mengikuti perkembangan trend

    fesyen. Desain, kualitas menjadi sisi utama oleh pengguna dalam

    memilih alas kaki. Untuk itu diperlukan inovasi dan kreatifitas terus

    menerus agar produksi alas kaki dapat bersaing di pasar global.

    Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI)

    sebagai unit pelayanan teknis yang menangani pengembangan industri

    persepatuan di Indonesia, memiliki peran dalam melaksanakan kebijakan

    pengembangan industry nasional di bidang alas kaki melalui media

    kreatif dan fesyen alas kaki di Indonesia. Dengan melaksanakan tugas

    tersebut maka diharapkan akan berkembang industri keratif alas kaki

  • Rencana Strategis 2020–2024 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    Bab I. Pendahuluan

    7

    sehingga dapat meningkatkan daya saing industri dan mendorong

    percepatan pembangunan industri nasional.

    Di samping tugas pembangunan yaitu mendorong tumbuhnya

    industri kreatif alas kaki nasional, BPIPI secara internal mempunyai tugas

    untuk meningkatkan kemampuan diri melalui peningkatan kompetensi

    SDM serta mememberikan jasa layanan teknis kepada industri kecil,

    menengah dan besar. Semua hal tersebut dalam upaya peningkatan

    kompetensi balai yang merupakan inti dan dapat meningkatkan peran

    BPIPI dalam menunjang program pembangunan industri yang

    berwawasan lingkungan dengan meningkatkan jasa pelayanan teknis

    yang diberikan. Maka sangat perlu di buat kerangka kinerja perencanaan

    hingga evaluasi untuk mendukung dan mempercepat kebijakan inisiatif

    Making Indonesia 4.0.

    B. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

    Dalam mencapai visi dan misinya, Balai Pengembangan Industri

    Persepatuan Indonesia dalam penjabaran kegiatan mengacu pada

    Renstra Kementrian Perindustrian dan Sekretaris Direktorat Jendral IKM

    yang kemudian diwujudkan dalam perjanjian kinerja BPIPI tahun 2019

    dan Indikator Kinerja Utama (IKU). Sasaran strategis dan indikator

    kinerja pada IKU dan perjanjian kinerja organisasi sebagai langkah

    organisasi sebagai tujuan dalam mewujudkan tujuan organisasi.

  • Rencana Strategis 2020–2024 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    Bab I. Pendahuluan

    8

  • Rencana Strategis 2020–2024 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    Bab I. Pendahuluan

    8

    Capaian Rencana Strategis BPIPI

    Target 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18,0

    S1.1 Jumlah wirausaha

    industri kecil yang

    mendapatkan program

    pengembangan usaha

    Jumlah wirausaha IKM yang

    potensial yang mendapat program

    pengembangan usaha

    IKM 20 20 - - - - 200 - - - - 1000,0

    S1.2 Jumlah wirausaha

    industri kecil baru

    Jumlah WUB yang memperoleh ijin

    usaha

    IKM 145 20 20 25 50 30 20 20 35 13 30 81,4

    T1.1 Jumlah Tenaga

    Penyuluh Lapangan

    (TPL)

    Jumlah TPL yang mendapat bimtek

    dan sertifikasi

    TPL 60 20 20 20 - - 20 20 20 0 - 100,0

    T.1.2 Jumlah Konsultan IKM Jumlah Konsultan yang mendapat

    bimtek dan sertifikasi

    Konsultan 15 5 5 - - - 5 5 - - - 100,0

    T2.1 Penyerapan Jumlah

    tenaga Kerja

    Jumlah tenaga kerja yang terserap di

    industri

    TK 4900 200 200 1400 1500 1600 2000 1500 1500 1500 2391 181,4

    T2.2 Jumlah Kerjasama Jumlah kerjasama bidang alas kaki KS 15 1 1 1 5 7 4 5 7 8 10 226,7

    T2.3 Lembaga sertifikasi

    persnel

    pendirian LSP untuk fasilitasi uji

    kompetensi alas kaki

    LSP P1 2 1 1 - - - 1 1 - - - 100,0

    T2.4 Perluasan ruang lingkup

    LSP

    perluasan lingkup LSP sesuai

    kebutuhan dunia industri

    RL 5 - - 1 2 2 - - 1 - 7 160,0

    T.3 Meningkatnya kompetensi SDM dan

    sertifikasi Kompetensi

    peningkatan SDM alas kaki

    yang bersertifikat kompetensi

    T.3.1 Jumlah IKM/Tenaga

    Kerja/Alumni yang

    memperoleh sertifikat

    kompetensi

    jumlah IKM/TK yang tersertifikasi

    dan dinyatakan kompeten

    dibidangnya

    Orang 4900 200 200 1400 1500 1600 2000 1500 1498 1498 2391 181,4

    T.4 Terfasilitasinya bantuan bimbingan

    teknis

    Pemeberian Bimtek alas kaki

    untuk peningkatan SDM alas

    kaki

    T.4.1 Jumlah IKM yang

    mendapat pelatihan

    Jumlah IKM mendapat bimtek alas

    kaki untuk peningkatan SDM alas

    kaki

    IKM 780 300 240 240 - - 340 260 240 0 - 107,7

    T.5.1 Jumlah IKM/ Peserta

    yang mengikuti Lomba

    Desain Alas Kaki

    Nasional

    Karya desain alas kaki yang tercipta

    dari anak bangsa

    Karya 1080 300 400 380 - - 571 423 435 0 - 132,3

    T.5.2 Jumlah IKM/ Peserta

    yang mengikuti Lomba

    Fotografi Alas Kaki

    Nasional

    Karya fotografi alas kaki yang

    tercipta dari anak bangsa

    Karya 1400 - 300 380 - - - 522 515 0 - 103,4

    T.5.4 Jumlah IKM/ Peserta

    yang mengikuti Lomba

    Videografi Alas Kaki

    Nasional

    Karya Videografi alas kaki yang

    tercipta dari anak bangsa

    Karya 25 - - 25 - - - - 38 - - 152,0

    T.5.5 Jumlah Prototype Prototype hasil pengembangan dan

    perekayasaan

    Karya 60 20 20 20 - - 20 24 24 0 - 113,3

    T.5.6 Jumlah prototype yang

    diproduksi IKM

    hasil pengembangan alas kaki BPIPI

    yang diproduksi oleh IKM

    Prototype 11 - - 2 4 5 - - 3 6 7 145,5

    T.6.1 Jumlah IKM yang

    difasilitasi ikut pameran

    jumlah IKM yang difasilitasi kegiatan

    promosi

    IKM 60 - 60 - - - - 60 - 0 - 100,0

    T.6.2 Jumlah Media Promosi jumlah IKM yang difasilitasi kegiatan

    promosi

    Paket 8 3 3 2 - - 3 3 3 - - 122,0

    T.6 Peningkaan Segmen dan Peluasan

    Pasar

    peningkatan promosi IKM

    T2 Meningkatnya kerjasama dengan

    Lembaga Pendidikan, Lembaga

    Penelitian dan Pengembangan serta

    asosiasi industri dan asosiasi profesi

    terkait

    Peningkatan kerjasama

    dengan Lembaga pendidikan,

    penelitian, asosiasi dalam

    bidang alas kaki

    T.5 Peningkatan pengembangan produk peningkatan pengembangan

    produk alas kaki secara

    desain,teknologi

    PERSPEKTIF PROSES INTERNAL

    T1 Meningkatnya Kemampuan sentra,

    Unit Pelayanan Teknis, Tenaga

    Penyuluh Lapangan serta Konsultan

    Industri Kecil dan Menengah

    Peningkatan kemampuan

    sentra, UPT,TPL Konsultan

    untuk fasilitator IKM alas kaki

    Realisasi Capaian

    tahun

    berjalan (%)

    PERSPEKTIF PEMANGKU KEPENTINGAN

    S1 Penumbuhkan wirausaha baru Menumbuhkan wirausaha

    baru sektor alas kaki

    Kode SS Sasaran Strategis (SS) Penjelasan SS Kode IKSS Indikator kinerja

    sasaran Strategis

    (IKSS)

    Penjelasan IKSS Satuan Target Total Target

  • Rencana Strategis 2020–2024 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    Bab I. Pendahuluan

    9

    Target 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18,0

    L.1 SDM yang kompeten SDM ASN di lingkungan BPIPI

    yang mengikuti diklat dan

    pejabat yang mengusulkan

    kenaikan pangkat/ jabatan dan

    sertifikasi kompetensi

    L.1.1 Jumlah SDM yang

    Kompeten

    Jumlah SDM yang tersertifikasi

    kompetensi

    SDM 4 - 2 2 - - - 10 3 0 - 145,0

    Jumlah aplikasi Sistem

    informasi yang

    dikembangkan

    Jumlah aplikasi yang dikembangkan

    dalam rangka pelayanan publik

    Paket 9 5 2 2 - - 5 2 2 - - 100,0

    Jumlah member sistem

    informasi BPIPI

    Jumlah member sistem informasi

    BPIPI

    orang 700 700 - 1514 - 150,1

    Jumlah member sistem

    informasi BPIPI

    Jumlah member sistem informasi

    BPIPI

    % min 20 - - - - 20 18,69 93,5

    tercapainya target dibidang

    perencanaan akuntabilitas

    kinerja di BPIPI

    L.3.1 Tingkat kesesuaian

    rencana kegiatan dengan

    dokumen perencanaan

    tingkat kesesuaian dokumen

    perencanaan dengan realisasi

    persen 95 95 95 95 95 - 90 90 100 100 - 95,0

    tercapainya target keuangan

    dalam pelaksanaan

    akuntabilitas kineja lingkungan

    BPIPI

    L.3.2 Tingkat penyerapan

    anggaran

    persentase realisasi pelaksanan

    anggaran BPIPI dengan pagu yang

    ditetapkan

    persen 95 95 95 93 95 97 96,78 98,91 97,22 98,01 98,24 97,7

    L.5 Sistem Pengendalian internal yang

    efektif

    Terciptanya sistem

    pengendalian yang efektif dan

    efisien

    L.5.1 Temuan Audit Eksternal temuan ketidaksesuaian audit

    eksternal

    LK mayor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100,0

    L.5.2 Jumlah LHU yang

    diterbitkan

    jumlah LHU yang diterbitkan LHU 580 200 200 180 - - 250 187 196 0 0 109,1

    L.5.3 Level kepuasan

    pelanggan

    indeks kepuasan pelanggan dalam

    melayani pelayanan publik

    nilai B B B A B B B B A B B 100,0

    Indeks Kepuasan

    Masyarakat

    Indeks Kepuasan masayarakat

    dalam skala angka

    Nilai - - - - 3,3 3,4 - - - 3,42 3,58 103,6

    Tingkat maturiutas

    BPIPI

    Nilai SPIP nilai 3,3 - - 3,2 3,3 3,4 - - 3,6 3,66 3,82 110,9

    L.6 Meningkatnya kualitas laporan

    pelaksanaan kegiatan dan anggaran

    Monitoring akuntabilitas yang

    kontinue

    L.6.1 Nilai SAKIP BPIPI penilaian sistem akuntabilitas BPIPI Nilai 75 70 60 75 75 75 70 60,22 85,18 90,91 81,33 100,0

    L3 Sistem perencanaan dan

    penganggaran yang berkualitas

    sistem informasi yang dimiliki

    oleh BPIPI dalam rangka

    keterbukaan informasi

    L.2.1

    PERSPEKTIF PEMBELAJARAN ORGANISASI

    L.2 Sistem informasi yang andal

    Realisasi Capaian

    tahun

    berjalan (%)

    Kode SS Sasaran Strategis (SS) Penjelasan SS Kode IKSS Indikator kinerja

    sasaran Strategis

    (IKSS)

    Penjelasan IKSS Satuan Target Total Target

  • Rencana Strategis 2020–2024 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    Bab I. Pendahuluan

    10

    Capaian kinerja hingga periode terakhir rencana strategis tahun 2015 –

    2019 yang tidak terpenuhi adalah sebagia berikut :

    1. Jumlah wirausaha baru baru mencapai 81,4% dari total target jangka

    menengah sebanyak 145 IKM. Hingga akhir periode jangka

    menangah Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia.

    Realisasi indicator IKM yang mendapat ijin usaha hanya 118 IKM dari

    total 145 yang ditargetkan BPIPI. Hal ini disebabkan kurang

    kesadaran dari para IKM untuk mengurus ijin usaha. Target IKM

    adalah bagaimana produk yang telah diproduksi terjual banyak dan

    menguntungkan. Mereka merasa bahwa ijin usah tidak terlalu penting

    dibandingkan harus mengurus dokumen legal.

    Indikator kinerja ini akan tetap menjadi prioritas BPIPI pada periode

    renstra berikutnya karena penumbuhan IKM masih menjadi target

    prioritas Direktorat Indstri Kecil Menengah dan Aneka khususnya.

    Kementrian perindustrian memfokusnya industri yang terus tumbuh

    di Indonesia untuk menopang ekonomi Indonesia.

    Selain itu BPIPI mendorong generasi muda untuk mengenal alas kaki

    melalui IFCC (Indonesia Footwear Creative Competition) yang

    diharapkan dapat membangun WUB pada generasi muda Indonesia.

    Tindak lanjut periode renstra 2020 – 2024 :

    • BPIPI melakukan kolaborasi dengan universitas untuk menjaring

    generasi muda potensial di industri alas kaki

    • Dalam upaya meningkatkan jumlah wirausaha baru BPIPI

    mendorong IKM untuk mendapatkan ijin usaha dan memfasilitasi

    dihubungkan dengan dinas terkait dengan BPIPI sebagai

    endorsnya kepada IKM yang ingin mendapatkan ijin usaha.

    • Selain itu BPIPI mendorong generasi muda untuk mengenal alas

    kaki melalui IFCC (Indonesia Footwear Creative Competition)

  • Rencana Strategis 2020–2024 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    Bab I. Pendahuluan

    11

    yang diharapkan dapat membangun WUB pada generasi muda

    Indonesia.

    • BPIPI melalui kegiatan inkubator bisnis akan mendorong start up

    untuk mendapatkan ijin usaha.

    2. Pada sasaran strategis system informasi yang andal dengan

    indicator kenaikan jumlah pelanggan BPIPI melalui system informasi

    tercapai sebesar 93,5 % atau tercapai 18,69 dari target yang dingin

    dicapai kenaikan jumlah pelanggan 20%. Tidak tercapainya indicator

    tersebut karena adanya perubahan system informasi yang dikerjakan

    oleh pihak ke tiga, dimana system yang lama dirubah menjadi

    system yang baru. Namun dalam pelaksanaanya pihak ke 3 yang

    mengerjakan tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut hingga waktu

    yang telah ditetapkan. Sehingga berpengaruh pada system layanan

    pelanggan dan jumlah pelanggan BPIPI yang telah menjadi member

    pada system infromasi tidak dapat termonitor.

    Tindak lanjut periode renstra 2020 – 2024 :

    • Pemilihan vendor untuk pengerjaan system informasi berdasarkan

    hasil seleksi dan dibuat perjanjian terkait dengan pengerjaan

    kegiatan tersebut.

  • Rencana Strategis 2020–2024 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    Bab I. Pendahuluan

    12

    Alur Indikator kinerja BPIPI tahun 2019

    Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya , rencana aksi perjanjian

    kinerja disusun sebagai pedoman pelaksanaan dalam mncapai target

    kinerja. Dalam pelaksanaanya , setiap triwulan dilakukan monitoring dan

    evaluasi terhadap realisasi capaian tersebut melalui Laporan Triwulan, e-

    monitoring, dan aplikasi ALKI.

    Adapun hasil capaian kinerja yang dilaksnakan dari masing – masing

    sasaran strategis adalah sebagai berikut:

    1. Analisis Pencapaian Kinerja Sesuai dengan Perkin (Perjanjian Kinerja).

    A. Perspektif Pemangku Kepentingan/ Stakeholder (S)

    1. Meningkatnya Jumlah Wirausaha Industri Baru

    a. Jumlah IKM yang Mendapatkan Ijin Usaha

    Sasaran Startegis (SS) Indikator Kinerja Sasaran

    Strategis (IKKS)

    Sasaran

    Program/indikator

    Indikator Kinerja Sasaran Stategis Indikator Kinerja Sasaran Strategis Indikator Kinerja Realisasi

    1 2 3 4 5 6 7 8 10

    Meningkatnya peran IKM

    dalam perekonomian

    nasional

    Pertumbuhan jumlah unit

    usaha IKM;

    Jumlah Wirausaha

    Industri Kecil Baru

    20.000 Orang Meningkatnya jumlah

    wirusaha

    baru/wirausaha

    menengah baru

    Jumlah wirausaha

    indstri kecil baru

    Meningkatnya jumlah

    Wirausaha Industri

    Baru

    Jumlah wirausaha

    indstri kecil baru

    30

    Penyerapan Jumlah

    tenaga Kerja

    Penyerapan Jumlah

    tenaga Kerja

    2391 TK

    Jumlah Kerjasama Jumlah Kerjasama 10 KS

    Jumlah prototype yang

    diproduksi IKM

    Jumlah prototype

    yang diproduksi IKM

    7 prototype

    Meningkatnya penerapan

    sistem informasi dan

    teknologi dalam

    pelaksanaan tugas

    Tersusunnya Rencana

    Induk pengembangan

    teknologi informasi dan

    komunikasi Kementerian

    Perindustrian;

    Sistem Informasi yang

    Handal

    4 aplikasi Meningkatnya layanan

    dukungan manajemen

    jumlah aplikasi sistem

    informasi yang

    dikembangkan

    Sistem informasi

    yang andal

    Kenaikan member

    pada sistem

    informasi

    283 member

    Meningkatnya

    transparansi, akuntabilitas,

    dan kualitas tata kelola

    keuangan

    Meningkatnya transparansi,

    akuntabilitas, dan kualitas

    tata kelola keuangan

    Sistem Tata Kelola

    Keuangan dan Barang

    Milik Negara (BMN)

    yang Transparan dan

    Akuntabel

    100% persentase tingkat

    penyerapan anggaran

    Sistem tatakelola

    keuangan dan BMN

    yang transparan dan

    akuntabel

    Tingkat penyerapan

    anggaran

    98,24

    Indeks Kepuasan

    Pelanggan

    Indeks Kepuasan

    Pelanggan

    3,58

    Indeks Maturitas

    BPIPI

    Indeks Maturitas

    BPIPI

    3,82

    Meningkatnya kualitas

    pelaporan pelaksanaan

    kegiatan dan anggaran

    Nilai SAKIP Kementerian

    Perindustrian

    Sistem Pelaporan

    yang Handal,dengan

    indikator kinerja

    Nilai Sakip 75 Nilai SAKIP Monitoring dan

    evaluasi pelaksanaan

    kebijakan

    pembangunan

    industry

    Nilai SAKIP 81,33

    Sasaran Startegis (SS)/Sasaran Program IKK Renstra BPIPI Perjanjian Kinerja BPIPI

    Meningkatnya kompetensi

    tenaga kerja industri

    melalui pendidikan dan

    pelatihan

    Jumlah tenaga kerja industri

    yang bersertifikat

    kompetensi.

    Meningkatnya

    kerjasama dengan

    Lembaga Pendidikan,

    Lembaga Penelitian

    dan Pengembangan

    serta asosiasi industri

    dan asosiasi profesi

    terkait,dengan

    indikator kinerja

    10 Kerjasama Meningkatnya

    kerjasama dengan

    lembaga pendidikan,

    lembaga penelitian dan

    pengembangan serta

    asosiasi industri dan

    asosiasi profesi terkait

    Meningkatnya

    kerjasama dengan

    lembaga pendidikan,

    lembaga penelitian

    dan pengembangan

    serta asosiasi industri

    dan asosiasi profesi

    terkait

    Sistem Pengendalian

    Internal yang Efektif

    Jumlah satuan kerja

    (satker) yang melaksanakan

    sistem pengendalian internal

    Sistem Pengendalian

    Internal yang Efektif

    2 Satker Sistem pengendalian

    internal yang efektif

    Peningkatan

    pengembangan

    Meningkatnya ketahanan

    industri melalui pemberian

    Jumlah perusahaan industri

    yang diadvokasi dan

    Terfasilitasinya

    pengembangan produk

    2.065 IKM Peningkatan

    Pengembangan Produk

  • Rencana Strategis 2020–2024 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    Bab I. Pendahuluan

    13

    Jumlah Wirausaha Industri Kecil yang Mendapatkan

    Program Pengembangan Usaha. Pada tahun 2019 target

    indicator ini adalah 30 IKM dan realisasi sebanyak 30 IKM,

    dengan pencapaian 100% Kegiatan ini bertujuan untuk

    memberikan kesempatan kepada industri kecil alas kaki

    untuk berkembang menjadi industri dengan skala yang

    lebih besar melalui peningkatan kompetensi SDM Industri

    alas kaki sehingga dapat meningkatkan jumlah wirausaha

    baru. Pada tahun 2019 kegiatan Pendidikan dan Pelatihan

    yang sudah dilaksanakan untuk peningkatan SDM Industri

    Alas Kaki, antara lain :

    a. Pendidikan dan Pelatihan Desain dan Pola Alas Kaki

    yang dilaksanakan pada tanggal 11 s.d. 22 februari 2019

    di Sidoarjo

    b. Pendidikan dan Pelatihan Operator Jahit Upper Alas

    Kaki yang dilaksanakan pada tanggal 11 s.d. 22 februari

    2019 di Sidoarjo.

    1. Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Produksi Alas

    Kaki yang dilaksanakan pada tanggal 04 s.d.15 Maret

    2019 di Sidoarjo.

    2. Pendidikan dan Pelatihan Assembling Alas Kaki yang

    dilaksanakan pada tanggal 04 s.d.15 Maret 2019 di

    Sidoarjo.

    3. Pendidikan dan Pelatihan Grading Alas Kaki yang

    diselenggaran pada tanggal 18 s.d.29 Maret 2019 di

    Sidoarjo.

    Target Real %

    1Meningkatnya jumlah Wirausaha Industri

    BaruJumlah IKM yang mendapatkan ijin usaha 30 30 100%

    No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Tahun 2019

  • Rencana Strategis 2020–2024 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    Bab I. Pendahuluan

    14

    4. Pendidikan dan Pelatihan Pembuatan Prototype Alas

    Kaki yang diselenggarakan pada tanggal 18 s.d.29 Maret

    2019 di Sidoarjo.

    5. Pendidikan dan Pelatihan Teknologi Produksi Alas Kaki

    Bagi Sentra IKM Daerah yang diselenggarakan pada

    tanggal 6 s.d.10 Mei 2019 di Singkawang, Kalimantan

    Barat.

    6. Pendidikan dan Pelatihan Teknologi Produksi Alas Kaki

    Bagi Sentra IKM Daerah yang diselenggarakan pada

    tanggal 6 s.d.10 Mei 2019 di Rote Ndao, Nusa Tenggara

    Timur.

    7. Pendidikan dan Pelatihan Penyamakan Kulit Ikan dan

    Reptil yang diselenggarakan pada tanggal 17 s.d.28 Juni

    2019 di Sidoarjo.

    8. Pendidikan dan Pelatihan Pembuatan Produk Kulit yang

    diselenggarakan pada tanggal 17 s.d.28 Juni 2019 di

    Sidoarjo.

    9. Pendidikan dan Pelatihan Teknologi Produksi Alas Kaki

    Bagi Sentra IKM Daerah yang diselenggarakan pada

    tanggal 1 s.d.5 Juli 2019 di Yogyakarta.

    10. Pendidikan dan Pelatihan Teknologi Produksi Alas Kaki

    Bagi Sentra IKM Daerah yang diselenggarakan pada

    tanggal 23 s.d. 27 September 2019 di Yogyakarta.

    B. Perspektif Proses Pelaksanaan Tugas Pokok (T)

    1. Meningkatnya Kerjasama dengan Lembaga Pendidikan,

    Asosiasi Industri dan Asosiasi Profesi Terkait.

    a. Jumlah Tenaga Kerja yang Memperoleh Sertifikat

    Kompetensi.

  • Rencana Strategis 2020–2024 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    Bab I. Pendahuluan

    15

    Indikator tersebut dicapai dengan pelaksanaan Program 3

    in 1 yang merupakan kerjasama antara Pusat Pendidikan

    dan Pelatihan Kementerian Perindustrian (Pusdiklat

    Kemenperin), Balai Pengembangan Industri Persepatuan

    Indonesia (BPIPI), asosiasi industri alas kaki dalam

    mempersiapkan tenaga jahit terampil yang siap

    dipergunakan oleh Industri besar atau pabrik sepatu di

    wilayah Majalengka (Jawa Barat) dan Jombang (Jawa

    Timur). Tahun 2019 jumlah calon tenaga kerja yang telah

    mengikuti pendidikan dan pelatihan sebagai operator jahit

    sejumlah 2400 orang. Para calon tenaga kerja operator

    jahit setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan menjalani

    uji kompetensi operator jahit. Dari calon tenaga kerja

    sejumlah 2400 yang menjalani uji kompetensi, jumlah calon

    tenaga kerja yang dinyatakan kompeten sebanyak 2391

    Orang.

    b. Jumlah Kerjasama Teknis BPIPI

    Pada tahun 2019, jumlah kerjasama teknis yang

    dilaksanakan BPIPI sebanyak 10 perjanjian dari target 10

    perjanjian teknis. Perjanjian teknis tersebut anatra lain

    adalah:

    Target Real %

    1Meningkatnya kompetensi SDM dan

    sertifikasi Kompetensi

    Jumlah tenaga kerja yang memperoleh

    sertifikat kompetensi1600 2391 149%

    Tahun 2019No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

    Target Real %

    1

    Meningkatnya kerjasama dengan Lembaga

    Pendidikan, Perusahaan dan Lembaga Profesi

    terkait

    Jumlah Kerjasama Teknis BPIPI 10 10 100%

    No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Tahun 2019

  • Rencana Strategis 2020–2024 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    Bab I. Pendahuluan

    16

    a. MOU BPIPI dengan PT. Panatrade Caraka di Jakarta

    tentang Pemberdayaan dan Pengembangan Alas Kaki

    Merk Lokal.

    b. MOU BPIPI dengan PT. Sumber Citra Persada di

    Jombang tentang Pelatihan Three In One

    c. MOU BPIPI dengan Udin Jahit di Jombang tentang

    Pelatihan Three In One

    d. MOU BPIPI dengan PT. Pei Hai International Wiratama

    Indonesia di Jombang tentang Pelatihan Three In One

    e. MOU BPIPI dengan CV. Via Jaya di Sumenep tentang

    Pelatihan Three In One.

    f. MOU BPIPI dengan Universitas Petra di Surabaya

    tentang penerapan kampus terapan.

    g. MOU BPIPI dengan Universitas Maranata di Bandung

    tentang penerapan kampus terapan.

    h. MOU BPIPI dengan Panti Lepra Alverno di Singkawang

    Kalimantan Barat tentang Bimbingan Teknis teknologi

    Produksi Alas Kaki untuk Sentra IKM Alas Kaki.

    i. MOU BPIPI dengan fakultas seni rupa dan desain IBT di

    Bandung tentang penerapan kampus terapan

    j. MOU BPIPI dengan SMK Negeri 5 Yogyakarta tentang

    Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Menengah

    Kejuruan Berbasis Kompetensi yang Link dan Match

    dengan Industri.

    2. Peningkatan Pengembangan Produk.

    Target Real %

    1 Peningkatan pengembangan produk Jumlah prototype yang diproduksi IKM 5 7 140%

    No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Tahun 2019

  • Rencana Strategis 2020–2024 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    Bab I. Pendahuluan

    17

    Pada tahun 2019, indikator ini memiliki capaian kinerja sebesar

    140% dengan target antara sebesar 100%. Desain prototype

    alas kaki yang sudah diserahkan ke IKM alas kaki untuk proses

    produksi sebanyak 7 desain prototype. IKM yang bekerjasama

    dengan BPIPI kegiatan ini adalah Zhylan Shoes (IKM Sidoarjo)

    dengan 3 prototype dan IKM David 4 Protitype.

    C. Perspektif Peningkatan Kapasitas Kelembagaan (L)

    1. Sistem Informasi yang Andal

    Tahun 2019, sistem informasi yang andal mempunyai capaian

    kinerja sebesar 93,45% (persen). Capaian kerja sistem informasi

    yang handal adalah prosentasi peningkatan jumlah

    membership/anggota yang terdaftar dalam sistem informasi

    BPIPI. Jumlah anggota yang terdaftar dalam sistem informasi

    BPIPI sejumlah 1797 anggota per 31 Desember 2019 dimana per

    31 Desember 2018 jumlah membership adalah 1.514 anggota

    sehingga terjadi peningkatan anggota sebanyak 283 orang.

    Capaian kinerja sasaran strategis sistem informasi yang andal

    tidak sesuai dengan target disebabkan karena pengembangan

    sistem informasi mengalami kendala dalam pengerjaan oleh

    pihak ke tiga sehingga layanan BPIPI secara online terganggu.

    Untuk mengatasi kendala tersebut Tim Pengelola Website BPIPI

    akan memilih penyedia jasa pengembangan sistem informasi

    tahun 2020 dengan lebih selektif.

    Target Real %

    1 Sistem informasi yang andalJumlah member pada sistem informasi

    BPIPI20 18,69 93,45%

    No Sasaran Strategis Indikator KinerjaTahun 2019

  • Rencana Strategis 2020–2024 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    Bab I. Pendahuluan

    18

    2. Sistem Perencanaan dan Penganggaran yang berkualitas

    Tahun 2019, sistem tata kelola keuangan dan BMN yang

    transparan dan akuntabel dengan indikator tingkat penyerapan

    anggaran mempunyai capaian kinerja sebesar 100% (persen).

    Capaian kinerja sebesar 100 % (persen) merupakan prosentase

    realisasi anggaran Triwulan IV 2019 sebesar 98,24% (persen)

    dibanding dengan target indikator penyerapan anggaran sebesar

    97% (persen).

    3. Tingkat Kepuasan Masyarakat.

    Tahun 2019, capain indikator kinerja tingkat kepuasan

    masyarakat sebesar 100%. Indeks tingkat kepuasan masyarakat

    di ukur melalui pengisian kuisioner oleh masyarakat yang telah

    menggunakan pelayanan BPIPI selama bulan Januari sampai

    dengan Desember 2019. Dari hasil pengisian kuisioner yang telah

    diterima dan ditabulasikan diperoleh indeks kepuasan

    masyarakat sebesar 3,53, dengan rincian pada triwulan pertama

    indeks kepuasan masyarakat sebesar 3,3; triwulan kedua sebesar

    3,84; triwulan ketiga sebesar 3,42, dan triwulan keempat sebesar

    3,58.

    Target Real %

    1Sistem Perencanaan dan Pengenggaran yang

    berkualitasTingkat penyerapan anggaran 97 98,24 101%

    No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Tahun 2019

    Target Real %

    1 Tingkat Kepuasan Masyarakat Indeks Tingkat Kepuasan Pelanggan 3,4 3,58 105%

    No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Tahun 2019

  • Rencana Strategis 2020–2024 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    Bab I. Pendahuluan

    19

    4. Sistem pengendalian internal yang efektif.

    Pada tahun 2019 sistem pengendalian internal yang efektif

    mempunyai capaian kinerja sebesar 100% (persen). Capaian

    kinerja sebesar 100 % diperoleh setelah APIP (Aparat pengawas

    Intern Pemerintah) Kemenperin melakukan penilaian mandiri

    tingkat maturitas SPIP (Sistem Pengendalian Instansi

    Pemerintah) BPIPI dan diperoleh tingkat maturitas SPIP BPIPI

    sebesar 3,82. Tingkat maturitas SPIP adalah sejauh mana kualitas

    penerapan SPIP dalam suatu lembaga. Sistem Pengendalian

    Intern merupakan proses yang integral pada tindakan dan

    kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus oleh pimpinan dan

    seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas

    tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan

    efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara

    dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

    5. Meningkatnya Kualitas Laporan Pelaksanaan Kegiatan dan

    Anggaran

    Sampai akhir Triwulan IV Tahun 2019, meningkatnya kualitas

    laporan pelaksanaan kegiatan dan anggaran dengan indikator

    kinerja nilai sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

    (SAKIP) dengan nilai minimal 77 memiliki capaian kinerja sebesar

    100% (persen) karena evaluasi nilai SAKIP Tahun 2018 BPIPI telah

    selesai dilaksanakan dan BPIPI memperoleh nilai sebesar 81,33.

    Target Real %

    1 Sistem pengendalian internal yang efektif Indeks Tingkat Maturitas SPIP 3,3 3,82 116%

    No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Tahun 2019

    Target Real %

    1Meningkatnya kualitas laporan pelaksanaan

    kegiatan dan anggaranNilai SAKIP BPIPI 77 80,33 104%

    No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Tahun 2019

  • Rencana Strategis 2020–2024 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    Bab I. Pendahuluan

    20

    SAKIP merupakan sebuah sistem yang terdiri dari perencanaan

    kinerja, pengelolaan kinerja, pelaporan kinerja, dan evaluasi

    kinerja yang selaras dan sesuai dengan penyelenggaraan Sistem

    Akuntansi Pemerintah dan tata cara pengendalian serta evaluasi

    rencana pembangunan dengan pelaksanaan sistem akuntabilitas

    keuangan.

    Kendala – kendala yang dihadapi oleh Balai Pengembangan Industri

    Persepatuan adalah:

    1. Tidak tercapainya 1 sasaran strategis dalam rencana strategis BPIPI

    maupun dalam perjanjian kinerja, dimana sasaran tersebut adalah

    system informasi yang handal dengan indicator kinerja kenaikan

    member pada system informasi. Tidak tercapainya indicator tersebut

    karena adanya perubahan system informasi yang dikerjakan oleh

    pihak ke tiga, dimana system yang lama dirubah menjadi system

    yang baru. Namun dalam pelaksanaanya pihak ke 3 yang

    mengerjakan tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut hingga waktu

    yang telah ditetapkan. Sehingga berpengaruh pada system layanan

    pelanggan dan jumlah pelanggan BPIPI yang telah menjadi member

    pada system infromasi tidak dapat termonitor.

    2. Capaian PNBP BPIPI melebihi target yang telah ditetapkan dimana

    target capaian tahun 2019 sebesar Rp 295.175.000 dan terealisasi

    sebesar Rp 476.815.000. Akan tetapi penggunaan anggaran PNBP

    maksimal hanya sesuai dengan target tidak boleh melebihi. Dapat

    dilakukan revisi anggaran tetapi revisi tersebut harus persetujuan

    eselon 1. Pendapatan mencapai nilai tersebut pada akhir bulan

    sehingga tidak cukup waktu untuk revisi.

    3. Penggunaan anggaran PNBP yang diijinkan oelh Kementrian

    Keuangan hanya 48% saja dari pendapatan. Ini sangat tidak

  • Rencana Strategis 2020–2024 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    Bab I. Pendahuluan

    21

    proporsional apabila dibandingkan dengan pengeluaran operasional

    layanan BPIPI

    Realisasi Anggaran Tahun 2019

    Pada Tahun Anggaran 2019, Balai Pengembangan Industri

    Persepatuan indonesia memperoleh Pagu Anggaran dari APBN sebesar

    Rp.11.758.234.000,- yang terdiri dari sumber anggaran rupiah murni

    (RM) sebesar Rp.11.614.750.000,- dan sumber anggaran PNBP sebesar

    Rp.143.484.000,-.

    Dengan rincian sebagai berikut :

    1. Pagu Rupiah Murni sebesar Rp. 11.614.750.000,- realisasi sebesar Rp.

    11.462.690.000,- atau sebesar 98.69%

    2. Pagu Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp

    143.484.000,- dan realisasi sebesar Rp. 143.064.000,- sebesar 99,70

  • Rencana Strategis 2020–2024 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    Bab I. Pendahuluan

    22

    Realisasi anggaran BPIPI

    Kode URAIANPAGU (Rp)

    (Ribuan)

    Realisasi (Rp)

    (Ribuan)Persentase

    9 Program Penumbuhan dan Pengembangan IKM 11.758.234 11.605.754 98,70

    1840

    Penyusunan dan Evaluasi Program Penumbuhan

    dan Pengembangan Industri Kecil, Menengah, dan

    Aneka

    4.126.718 4.029.045 97,63

    1.840.994 Layanan Perkantoran 4.126.718 4.029.045 97,63

    1 Gaji dan Tunjangan 3.489.628 3.405.827 97,60

    A. Pembayaran Gaji dan Tunjangan 3.489.628 3.405.827 97,60

    2Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan

    Perkantoran 637.090 623.217 97,82

    AK. Perawatan Sarana & Prasarana 132.120 123.663 93,60

    AL. Perawatan Perkantoran 276.970 273.353 98,69

    B. Administrasi Kegiatan 228.000 226.200 99,21

    4921Penyusunan dan Evaluasi Peningkatan Kompetensi

    SDM Industri Kecil, Menengah, dan Aneka 7.631.516 7.576.708 99,28

    4.921.021Pengembangan Layanan IKM Persepatuan Melalui

    BPIPI 7.631.516 7.576.708 99,28

    1 Layanan Industri Persepatuan Indonesia 7.631.516 7.576.708 99,28

    51 Layanan Industri Persepatuan Indonesia 7.631.516 7.576.708 99,28

    A. Pembayaran Honorarium Kegiatan BPIPI (Tenaga

    Bidang dan Operator)684.000 684.000 100,00

    B. Belanja Penunjang Perkantoran 621.595 620.829 99,88

    C. Perjalanan Dinas dalam Rangka Koordinasi

    Pusat/Daerah 848.654 844.673 99,53

    E. Operasional Pendukung PNBP 143.484 143.064 99,71

    F. Pemeliharaan Sertifikasi ISO 9001-2015;

    Surveillan ISO 17025-2005; Dan Akreditasi ISO

    17065 : 2012

    70.300 69.821 99,32

    G. Temu Pelanggan BPIPI 43.850 40.740 92,91

    H. Rekayasa Konstruksi Alas Kaki 32.375 30.302 93,60

    J. Survaillance LSP dan TUK Alas Kaki 25.725 25.553 99,33

  • Rencana Strategis 2020–2024 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    Bab I. Pendahuluan

    23

    Kode URAIANPAGU (Rp)

    (Ribuan)

    Realisasi (Rp)

    (Ribuan)Persentase

    K. Uji Coba Pasar Dalam Negeri 87.535 87.322 99,76

    L. Perjalanan Dinas dalam Rangka

    Koordinasi/Undangan/Studi Banding/Uji Coba Pasar

    Luar Negeri

    83.375 83.356 99,98

    M. Media/Alat Promosi 138.530 137.642 99,36

    N. Pelatihan Peningkatan Kompetensi SDM BPIPI 337.725 337.191 99,84

    O. Rekruitmen Peserta Bimbingan Teknis Alas kaki 221.850 221.846 100,00

    P. IFCC (Indonesian Footwear Creative Competition)

    Lomba Desain, Photography & Videography Alas Kaki781.344 761.010 97,40

    Q. Bimbingan Teknis Grading Alas Kaki 88.720 88.712 99,99

    R. Persiapan/Identifikasi dan Pelaksanaan Bimbingan

    Teknis IKM2.750 2.722 98,98

    S. Inkubator Bisnis Teknologi Alas Kaki 364.700 359.653 98,62

    T. Bimbingan Teknis Jahit Upper Alas Kaki 207.860 202.679 97,51

    U. Bimbingan Teknis Desain Alas Kaki 179.260 179.071 99,89

    V. Bimbingan Teknis Manajemen Alas Kaki 90.830 90.805 99,97

    W. Bimbingan Teknis Pembuatan Produk Kulit 106.860 106.836 99,98

    X. Bimbingan Teknis Penyamakan Kulit Ikan dan

    Reptil106.560 106.551 99,99

    Y. Bimbingan Teknis Pembuatan Prototype Alas Kaki 111.200 111.192 99,99

    Z. Bimbingan Teknis Teknologi Produksi Alas Kaki

    (untuk IKM Sentra)403.300 402.619 99,83

    AA. Bimbingan Teknis Assembling Alas kaki 91.530 91.521 99,99

    AB. Rapat Kerja Pemantapan Kinerja Tahun 2019 47.030 47.030 100,00

    AC. Pengadaan Kendaraan Dinas 304.761 296.950 97,44

    AD. Pengadaan Alat Laboratorium Uji 322.000 319.264 99,15

    AE. Peralatan Komputer dan Perlengkapannya 27.800 27.748 99,81

    AF. Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 19.200 18.734 97,57

    AG. Operasional Pendukung 1.012.838 1.008.367 99,56

    AH. Bimbingan Teknis Pengujian Laboratorium untuk

    Alas Kaki7.475 7.425 99,33

    AI. Bimbingan Teknis Pengujian Laboratorium untuk

    Alas Kaki dan Pembuatan Prototype Sepatu16.500 16.466 99,79

  • Rencana Strategis 2020–2024 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    Bab I. Pendahuluan

    24

    Capaian anggaran BPIPI per triwulan

    PAGU (Rp)

    (Ribuan)

    Realisasi (Rp)

    (Ribuan)Persentase

    PAGU (Rp)

    (Ribuan)

    Realisasi (Rp)

    (Ribuan)Persentase

    PAGU (Rp)

    (Ribuan)

    Realisasi (Rp)

    (Ribuan)Persentase

    PAGU (Rp)

    (Ribuan)

    Realisasi

    (Rp) (Ribuan)Persentase

    9Program Penumbuhan dan

    Pengembangan IKM12.232.379 2.151.273 17,59 12.232.379 8.737.485 71,43 12.232.379 8.737.485 71,43 12.939.007 12.719.651 98,30

    1840

    Penyusunan dan Evaluasi Program

    Penumbuhan dan Pengembangan

    IKM

    12.232.379 2.151.273 17,59 12.232.379 8.737.485 71,43 12.232.379 8.737.485 71,43 12.939.007 12.719.651 98,30

    1.840.021Layanan Pengembangan Industri

    Persepatuan Indonesia9.372.232 1.519.047 16,21 9.372.232 6.372.451 67,99 9.372.232 6.372.451 67,99 9.372.232 9.322.625 99,47

    11Dokumen Layanan Industri

    Persepatuan 9.372.232 1.519.047 16,21 9.372.232 6.372.451 67,99 9.372.232 6.372.451 67,99 9.372.232 9.322.625 99,47

    53Dokumen Layanan Industri

    Persepatuan9.372.232 1.519.047 16,21 9.372.232 6.372.451 67,99 9.372.232 6.372.451 67,99 9.372.232 9.322.625 99,47

    A. Pembayaran Honorarium Kegiatan

    BPIPI (Tenaga Ahli dan Operator)722.400 116.700 16,15 684.000 449.700 65,75 684.000 449.700 65,75 684.000 685.000 100,15

    B. Belanja Penunjang Perkantoran 364.900 147.932 40,54 368.100 319.692 86,85 368.100 319.692 86,85 341.225 339.750 99,57

    C. Perjalanan Dinas dalam Rangka

    Koordinasi Pusat/Daerah 402.008 147.407 36,67 703.651 676.141 96,09 703.651 676.141 96,09 881.829 869.965 98,65

    D. Administrasi Kegiatan 180.450 28.560 15,83 179.340 118.800 66,24 179.340 118.800 66,24 179.340 179.340 100,00

    E. Operasional Pendukung Kegiatan

    PNBP141.684 0 0,00 141.684 56.897 40,16 141.684 56.897 40,16 141.684 138.005 97,40

    F. Pemeliharaan Sertifikasi ISO 9001-

    2008 & Akreditasi 17025-200576.500 0 0,00 76.500 14.949 19,54 76.500 14.949 19,54 54.250 54.109 99,74

    G. Temu Pelanggan BPIPI 104.200 0 0,00 104.200 31.316 30,05 104.200 31.316 30,05 102.688 100.882 98,24

    H. Penyelenggaraan Rapat Koordinasi

    Internal Implementasi Program110.650 105.737 95,56 105.900 105.737 99,85 105.900 105.737 99,85 105.900 105.737 99,85

    I. Pembuatan Sistem Informasi

    Layanan Terpadu BPIPI100.000 20.801 20,80 100.000 20.801 20,80 100.000 20.801 20,80 100.000 99.341 99,34

    J. Survaillance LSP dan TUK Alas Kaki 17.000 0 0,00 17.000 0 0,00 17.000 0 0,00 3.000 2.625 87,50

    K. Uji Coba Pasar Dalam Negeri 90.000 0 0,00 40.000 23.300 58,25 40.000 23.300 58,25 23.300 23.300 100,00

    Kode URAIAN

    Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

    PAGU (Rp)

    (Ribuan)

    Realisasi (Rp)

    (Ribuan)Persentase

    PAGU (Rp)

    (Ribuan)

    Realisasi (Rp)

    (Ribuan)Persentase

    PAGU (Rp)

    (Ribuan)

    Realisasi (Rp)

    (Ribuan)Persentase

    PAGU (Rp)

    (Ribuan)

    Realisasi

    (Rp) (Ribuan)Persentase

    L. Perjalanan Dinas dalam Rangka

    Koordinasi/Undangan/Studi

    Banding/Uji Coba Pasar Luar Negeri

    150.000 0 0,00 20.700 20.686 99,93 20.700 20.686 99,93 20.700 20.686 99,93

    M. Media/Alat Promosi 120.000 0 0,00 120.000 0 0,00 120.000 0 0,00 118.500 118.260 99,80

    N. Pelatihan Peningkatan Kompetensi

    SDM BPIPI150.000 0 0,00 141.279 124.193 87,91 141.279 124.193 87,91 252.592 248.683 98,45

    O. Rekruitmen Peserta Bimbingan

    Teknis Alas kaki200.000 146.171 73,09 146.200 146.171 99,98 146.200 146.171 99,98 146.200 146.171 99,98

    P. IFCC (Indonesian Footwear

    Creative Competition) Lomba Desain,

    Photography & Videography Alas Kaki

    367.400 20.800 5,66 358.900 100.805 28,09 358.900 100.805 28,09 358.198 355.187 99,16

    Q. Video Profil Alas Kaki 100.000 0 0,00 100.000 99.660 99,66 100.000 99.660 99,66 99.700 99.660 99,96

    R. Peta Potensi Alas Kaki Nasional 430.000 0 0,00 384.500 0 0,00 384.500 0 0,00 384.500 384.120 99,90

    S. Bimbingan Teknis Teknologi

    Produksi (Kerjasama dengan Footwear

    Forum)

    351.900 294.425 83,67 106.450 96.421 90,58 106.450 96.421 90,58 96.450 96.421 99,97

    T. Bimbingan Teknis Jahit Upper Alas

    Kaki374.860 166.700 44,47 336.781 331.952 98,57 336.781 331.952 98,57 332.622 331.952 99,80

    U. Bimbingan Teknis Desain Alas Kaki 172.600 0 0,00 347.116 336.317 96,89 347.116 336.317 96,89 338.716 338.511 99,94

    V. Bimbingan Teknis Manajemen

    Alas Kaki172.960 0 0,00 143.915 142.703 99,16 143.915 142.703 99,16 143.580 143.366 99,85

    W. Bimbingan Teknis Pembuatan

    Produk Kulit332.900 0 0,00 166.350 163.046 98,01 166.350 163.046 98,01 164.900 163.995 99,45

    X. Bimbingan Teknis Teknisi Mesin

    Jahit350.200 129.041 36,85 356.252 341.252 95,79 356.252 341.252 95,79 349.622 349.257 99,90

    Y. Bimbingan Teknis Teknologi

    Produksi Alas Kaki untuk IKM (WUB)

    dan TPL

    172.600 0 0,00 346.808 322.206 92,91 346.808 322.206 92,91 325.592 324.355 99,62

    Z. Bimbingan Teknis Branding Alas

    Kaki175.800 0 0,00 149.212 145.914 97,79 149.212 145.914 97,79 147.892 147.285 99,59

    AA. Bimbingan Teknis Assembling

    Alas kaki189.320 0 0,00 173.462 170.079 98,05 173.462 170.079 98,05 171.078 170.741 99,80

    Kode URAIAN

    Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

  • Rencana Strategis 2020–2024 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    Bab I. Pendahuluan

    25

    Dalam kurun waktu tujuh tahun perkembangan realisasi anggaran BPIPI

    menunjukan tren yang positif, semakin meningkat dari tahun ke tahun.

    BPIPI menerima anggaran pertama kali pada tahun 2011 anggaran

    berasal dari rupiah murni sebesar Rp.11.000.000.000,-.

    alokasi anggaran BPIPI dari tahun ke tahun

    PAGU (Rp)

    (Ribuan)

    Realisasi (Rp)

    (Ribuan)Persentase

    PAGU (Rp)

    (Ribuan)

    Realisasi (Rp)

    (Ribuan)Persentase

    PAGU (Rp)

    (Ribuan)

    Realisasi (Rp)

    (Ribuan)Persentase

    PAGU (Rp)

    (Ribuan)

    Realisasi

    (Rp) (Ribuan)Persentase

    AB. Bimbingan Teknis Penyamakan

    Kulit387.500 0 0,00 190.232 185.476 97,50 190.232 185.476 97,50 189.532 189.395 99,93

    AC. Bimbingan Teknis E-Smart IKM

    Alas Kaki1.300.000 0 0,00 386.108 316.907 82,08 386.108 316.907 82,08 362.940 361.578 99,62

    AD. Revitalisasi Sarana Workshop &

    Pendukung Perkantoran250.000 0 0,00 1.300.000 529.190 40,71 1.300.000 529.190 40,71 1.300.000 1.291.727 99,36

    AE. Implementasi Produksi,

    Pemasaran dan Promosi230.400 38.400 16,67 250.000 0 0,00 250.000 0 0,00 147.000 146.866 99,91

    AF. Operasional Creative Development

    Centre1.084.000 156.370 14,43 230.400 153.600 66,67 230.400 153.600 66,67 230.400 230.400 100,00

    AG. Operasional Pendukung 2.860.147 632.225 22,10 1.097.192 828.531 75,51 1.097.192 828.531 75,51 1.074.302 1.066.944 99,32

    994 Layanan Perkantoran 2.472.697 577.887 23,37 2.860.147 2.365.034 82,69 2.860.147 2.365.034 82,69 3.566.775 3.397.026 95,24

    A. Pembayaran Gaji dan Tunjangan 133.450 24.795 18,58 2.472.697 2.143.588 86,69 2.472.697 2.143.588 86,69 3.179.325 3.011.701 94,73

    AK. Perawatan Sarana & Prasarana 254.000 29.541 11,63 133.450 77.646 58,18 133.450 77.646 58,18 160.670 158.760 98,81

    AL. Perawatan Perkantoran 226.780 226.564 99,90 254.000 143.799 56,61 254.000 143.799 56,61 226.780 226.564 99,90

    Kode URAIAN

    Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

    TA Total Pagu Realiasai Pagu RM PNBP Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal % Realisasi

    2011 11.000.000.000 9.292.616.272 9.292.616.272 - 257.827.148 5.768.731.624 3.266.057.500 84,48

    2012 10.781.494.000 10.091.423.497 10.091.423.497 - 592.047.592 6.436.358.405 3.063.017.500 93,60

    2013 9.400.000.000 8.690.334.617 8.690.334.617 - 994.658.497 6.883.780.344 1.115.652.000 92,45

    2014 9.150.000.000 8.800.078.217 8.800.078.217 - 1.042.826.927 6.914.713.502 878.691.000 96,18

    2015 13.825.000.000 13.374.154.060 13.374.154.060 - 1.274.892.728 7.130.273.632 4.968.987.700 96,74

    2016 9.460.050.000 9.357.359.750 9.365.048.000 77.354.250 1.300.172.217 7.447.527.533 609.660.000 98,91

    2017 10.500.000.000 10.208.208.000 10.133.269.396 74.938.604 1.300.172.217 7.447.527.533 609.660.000 97,22

    2018 12.909.007.000 12.719.651.000 12.581.646.000 138.005.000 3.179.325.000 8.459.682.000 1.300.000.000 98,30

    2019 11.758.324.000 11.605.754.000 11.614.750.000 143.484.000 3.489.628.000 7.594.845.000 673.761.000 98,24

  • Rencana Strategis 2020–2024 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    Bab I. Pendahuluan

    26

    Grafik Anggaran BPIPI tahun ke tahun

    Penerimaan Pendapatan Negara Bukan Pajak

    Pada tahun 2019 Balai Pengembangan Industri Persepatuan merupakan

    tahun ketiga dari Kementrian Keuangan untuk menarik biaya pada jasa

    layanan yang dimiliki oleh BPIPI. Pada tahun 2018 capaian PNBP adalah

    sebagai berikut

    Capaian Pagu PNBP

    Pagu Realisasi PNBP TA 2019 Persen (%)

    Penerimaan Penggunaan Penerimaan Penggunaan Penerimaan Penggunaan

    295.175.000 143.484.000 476.815.000 143.064.000 161,53 99,70

    Dapat dilihat bahwa penerimaan PNP Balai Pengembangan Persepatuan

    Indonesia terealisasi sebesar 161,53%, namun tidak semua dapat

    digunakan secara maksimal dikarenakan revisi anggaran PNBP untuk

    penerimaan yang melampui target tidak bisa dilakukan karena

    pencapaian pendapatan pada akhir tahun sehingga tidak cukup waktu

    untuk merevisi anggaran selain itu, revisi anggaran tidak bisa di lakukan

    di KPPN Sidoarjo melainkan harus ke eselon I Kementrian Perindustrian

    82,00

    84,00

    86,00

    88,00

    90,00

    92,00

    94,00

    96,00

    98,00

    100,00

    2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

  • Rencana Strategis 2020–2024 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    Bab I. Pendahuluan

    27

    Kendala - kendala kendala terkait dengan penerimaan negara bukan

    pajak diantaranya :

    1. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

    387/KMK.02/2015 tentang persetujuan penggunaan sebagian dana

    Penerimaaan Negara Bukan Pajak pada Balai Pengembangan Industri

    Persepatua Indonesia , Direktorat Jendral Industri Kecil dan

    Menengah, Kementrian Perindustrian maka ijin penggunaan

    penerimaan Negara dari total pendapatan Negara sebesar 48%.

    Besaran ini tidak sebanding dengan dana operasioal yang harus

    dikeluarkan dengan jenis layanan yang diberikan. Sehingga seringkali

    dalam melaksanakan kegiatan jasa layanan harus subsidi silang dari

    dana RM BPIPI. Masa transisi dari jasa layanan yang sebelumnya

    gratis menjadi berbayar sedikit banyak sangat berpengaruh pada

    pendapatan penerimaan PNBP yang sekaligus berbanding lurus

    dengan LHU yang diterbitkan laboratorium uji Balai Pengembangan

    Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI).

    2. Capaian PNBP BPIPI melebihi target yang telah ditetapkan dimana

    target capaian tahun 2019 sebesar Rp 295.175.000 dan terealisasi

    sebesar Rp 476.815.000. Akan tetapi penggunaan anggaran PNBP

    maksimal hanya sesuai dengan target tidak boleh melebihi. Dapat

    dilakukan revisi anggaran tetapi revisi tersebut harus persetujuan

    eselon 1. Pendapatan mencapai nilai tersebut pada akhir bulan

    sehingga tidak cukup waktu untuk revisi.

    3. Banyak parameter pengujian lab uji yang ada dalam Peraturan

    Pemerintah Nomor 47 tahun 2011 tentang jenis dan tariff atas jenis

    penerimaan bukan pajak yang berlaku di Kementrian Perindustrian

    yang menyebabkan BPIPI tidak dapat menerima pengujian.

  • Rencana Strategis 2020–2024 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    Bab I. Pendahuluan

    28

    4. Kurangnya promosi pada layanan pelatihan BPIPI mempengaruhi

    penerimaan PNBP.

    5. Belum optimalnya penetapan jasa layanan di BPIPI

    Penerimaan PNBP Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    berasal dari :

    1. Jasa pelayanan teknis pengujian dari kalibrasi

    2. Pelatihan kontraktual

    Apabila diprosentase dari masing – masing pendapatan PNBP BPIPI

    adalah sebagai berikut :

    Persentase penerimaan PNBP setiap jasa layanan

    Target dan Realisasi Penerimaan 2 tahun terakhir

    TARGET TARGET

    Rp RP % Rp RP %

    1 2 6 7 8 6 7 8

    247952

    BALAI PENGEMBANGAN

    INDUSTRI PERSEPATUAN

    INDONESIA

    IDR 295.175.000 IDR 304.443.000 103,1398323 IDR 295.175.000 IDR 476.815.000 161,5363767

    KODE/NO SATKER

    TAHUN 2018 TAHUN 2019

    REALISASI REALISASI

  • Rencana Strategis 2020–2024 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    Bab I. Pendahuluan

    29

    Realisasi Anggaran berdasarkan Perjanjian Kinerja

    Realisasi

    30 IKM

    Jumlah tenaga kerja yang

    memperoleh sertifikat

    kompetensi

    1600 TN 2391TN 25.725 25.553 99,33

    Jumlah Kerjasama Teknis

    BPIPI

    10

    Kerjasama

    10.

    Kerjasama848.654 844.673 99,53

    3,58

    4Meningkatnya Penerepan

    Reformasi Birokrasi

    Indeks Tingkat Maturitas

    SPIP3,3 3,82

    337.725 337.191 99,84

    5Monitoring dan evaluasi

    pelaksanaan kebijakan Nilai SAKIP BPIPI Min 77 81,33

    47.030 47.030 100,00

    Pagu Total Realisasi Total (%)

    Perspektif Pemangku Kepentingan / Stakeholder (S)

    No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

    1.964.207 99,43

    1

    Meningkatnya kerjasama

    dengan Lembaga

    Pendidikan, Lembaga

    Penelitian dan

    Pengembangan serta

    asosiasi industri dan

    asosiasi profesi terkait

    2 Peningkatan

    pengembangan produk

    Jumlah prototype yang

    diproduksi IKM

    5

    prototype

    653.970 651.131

    1 Meningkatnya jumlah

    Wirausaha Industri Baru

    Jumlah IKM yang

    mendapatkan ijin usaha

    30 IKM 1.975.420

    596.780 98,87

    2 Sistem tatakelola keuangan

    dan BMN yang transparan

    dan akuntabel

    Tingkat penyerapan

    anggaran

    97 persen 6.175.317 6.064.842

    3 Sistem pengendalian

    internal yang efektif

    Indeks Tingkat Kepuasan

    Pelanggan

    3,4 603.609

    Perspektif Proses Pelaksanaan Tugas Pokok (T)

    Perspektif Peningkatan Kapasitas Kelembagaan (L)

    18,35%

    98,24

    Persen

    98,21

    99,57

    1 Sistem informasi yang andal Jumlah member pada

    sistem informasi BPIPI

    20% 1.090.784 1.069.330 98,03

    7

    Prototype

  • Rencana Strategis 2020–2024 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    Bab I. Pendahuluan

    30

    E = ((1.975.420x1)- 1.964.207)) + ((25.725x1,49)-25.553)) + ((848.654x1)-844.673)) +

    ((653970x1,4)-651.131))+ ((1.090.784x0.9)-1.069.330) + ((6.175.317x1.01)-6.064.842)) +

    ((603.609x1.02)-596.780)) + ((337.725 x1.15)-337.191))+ ((47.030x1.05) -47.030))

    (1.975.420x1)+(25.725x1.49)+ (848.654x1)+ (653970x1,4)+ (1.090.784x0.9)+

    (6.175.317x1.01)+ (603.609x1.02)+ (337.725 x1.15)+ (47.030x1.05)

    E= 3,6%

    Berdasarka data dari system monitoring dan evaluasi kinerja terpadu

    Kementrian Keuangan PMK Nomor 214/PMK.02/2017 efisiensi sumber

    daya kinerja Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    sebesar 3,6%

    PERBANDINGAN CAPAIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2018 DAN TAHUN ANGGARAN 2019

  • Rencana Strategis 2020–2024 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    Bab I. Pendahuluan

    31

    Perbandingan kinerja periode 5 tahun

    T R % T R % T R % T R % T R %

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

    Jumlah wirausaha industri kecil

    yang mendapatkan program

    pengembangan usaha

    IKM 20 200 1000 - - - - - - - - - - - -

    Jumlah wirausaha industri kecil

    baru

    IKM 20 20 100 20 20 100 35 35 100 50 13 26 30 30 100

    Peningkatan jumlah tenant baru IKM - - - - - - - - - - - - 4 4 100

    Jumlah WUB BPIPI yang

    startup revolusi 4.0

    IKM - - - - - - - - - - - - 3 3 100

    Jumlah Tenaga Penyuluh

    Lapangan (TPL)

    TPL 20 20 100 20 20 100 20 20 100 - - - - - -

    Jumlah Konsultan IKM Konsultan 5 5 100 5 5 100 - - - - - - - - -

    Penyerapan Jumlah tenaga

    Kerja

    TK 200 2000 1000 200 1500 750 1400 1500 107,14286 1500 1600 106,66667 - - -

    Jumlah Kerjasama KS 1 4 400 1 5 500 1 7 700 5 8 160 10 10 100

    Lembaga sertifikasi persnel LSP P1 1 1 100 1 1 100 - - - - - - - - -

    Perluasan ruang lingkup LSP RL - - - - - - 1 1 100 - - - - - -

    T.3 Meningkatnya kompetensi SDM dan sertifikasi

    Kompetensi

    Jumlah IKM/Tenaga

    Kerja/Alumni yang memperoleh

    sertifikat kompetensi

    Orang 200 2000 1000 200 1500 750 1400 1498 107 1500 1498 99,866667 1600 2391 149,4375

    T.4 Terfasilitasinya bantuan bimbingan teknis Jumlah IKM yang mendapat

    pelatihan

    IKM 300 340 113,33333 240 260 108,33333 240 240 100 - - - - - -

    Jumlah IKM/ Peserta yang

    mengikuti Lomba Desain Alas

    Kaki Nasional

    Karya 300 571 190,33333 400 423 105,75 300 459 153 - - - - - -

    Jumlah IKM/ Peserta yang

    mengikuti Lomba Fotografi Alas

    Kaki Nasional

    Karya - - - 300 522 174 300 747 249 - - - - - -

    Jumlah IKM/ Peserta yang

    mengikuti Lomba Videografi

    Alas Kaki Nasional

    Karya - - - - - - 50 38 76 - - - - - -

    Jumlah Prototype Karya 20 24 120 20 24 120 20 24 120 - - - - - -

    Jumlah prototype yang

    diproduksi IKM

    Prototype - - - - - - 2 3 150 4 6 150 5 7 140

    Jumlah IKM yang difasilitasi ikut

    pameran

    IKM - - - 60 60 100 - - - - - - - - -

    Jumlah Media Promosi Paket 3 3 100 3 3 100 2 3 150 - - - - - -

    T.6 Peningkaan Segmen dan Peluasan Pasar

    PERSPEKTIF PROSES INTERNAL

    T1 Meningkatnya Kemampuan sentra, Unit

    Pelayanan Teknis, Tenaga Penyuluh Lapangan

    serta Konsultan Industri Kecil dan Menengah

    T2 Meningkatnya kerjasama dengan Lembaga

    Pendidikan, Lembaga Penelitian dan

    Pengembangan serta asosiasi industri dan

    asosiasi profesi terkait

    T.5 Peningkatan pengembangan produk

    2019

    PERSPEKTIF PEMANGKU KEPENTINGAN

    S1 Penumbuhkan wirausaha baru

    S2 meningkatnya perumbuhan perusahaan pemula

    /tenant menjadi perusahaan yang mandiri dan

    berkelanjutan

    Kode SS Sasaran Strategis (SS) Indikator kinerja sasaran

    Strategis (IKSS)

    Satuan Periode Renstra 2015 - 2019

    2015 2016 2017 2018

  • Rencana Strategis 2020–2024 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    Bab I. Pendahuluan

    32

    T R % T R % T R % T R % T R %

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

    Jumlah aplikasi Sistem

    informasi yang dikembangkan

    Paket 5 5 B 2 2 100 2 2 100 3 3 100 - - -

    Jumlah member Sistem

    informasi BPIPI

    orang - - - - - - - - - 700 1514 216,28571 - - -

    Jumlah member Sistem

    informasi BPIPI

    % - - - - - - - - - - - - 20 18,6 93,45

    L3 Sistem perencanaan dan penganggaran yang

    berkualitas

    Tingkat kesesuaian rencana

    kegiatan dengan dokumen

    perencanaan

    persen 95 90 94,736842 95 90 94,736842 93 100 107,52688 - - - - - -

    L.4 Sistem perencanaan dan penganggaran yang

    berkualitas

    Tingkat penyerapan anggaran persen 95 96,78 101,8 95 98,91 104,11579 93 97,22 104,53763 95 98,22 103,38947 97 98,24 101,27835

    L.5 Sistem Pengendalian internal yang efektif Temuan Audit Eksternal LK mayor 0 0 100 0 0 100 0 0 100 0 0 100 0 0 100

    Jumlah LHU yang diterbitkan LHU 200 250 125 200 187 93,5 180 196 108,88889 - - - - - -

    Perluasan ruang lingkup Lab Uji Parameter 5 5 100 5 5 100 5 21 420 - - - - - -

    Tingkat maturiutas BPIPI Nilai 3,2 3,6 112,5 3,3 3,66 110,90909 3,4 3,82 112,35294

    Level kepuasan pelanggan nilai B B B B B B B B B - - - - - -

    Indek Kepuasan Masyarakat nilai - - - - - - - - - 3,3 3,6 109 3,3 3,6 109

    L.6 Meningkatnya kualitas laporan pelaksanaan

    kegiatan dan anggaran

    Nilai SAKIP BPIPI Nilai 70 70 100 70 60,22 86,028571 75 85,18 113,57333 75 90,91 121,21333 75 90,91 121,21333

    PERSPEKTIF PEMBELAJARAN ORGANISASI

    L.2 Sistem informasi yang andal

    2019

    Kode SS Sasaran Strategis (SS) Indikator kinerja sasaran

    Strategis (IKSS)

    Satuan Periode Renstra 2015 - 2019

    2015 2016 2017 2018

  • Rencana Strategis 2020–2024 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    Bab I. Pendahuluan

    33

    Dibandingkan dengan tahun sebelumnya evaluasi indicator kinerja

    rencana Strategis adalah sebagai berikut :

    Pada dasarnya realisasi indicator kinerja yang tercapai cukup baik,

    namun ada beberapa indicator yang mengalami penurunan persentasi

    realisasi kinerja diantaranya :

    1. Pada sasaran strategis system informasi yang handal dengan

    indicator kinerja kenaikan member pada system informasi.

    Penurunan indicator tersebut karena adanya perubahan system

    informasi yang dikerjakan oleh pihak ke tiga, dimana system yang

    lama dirubah menjadi system yang baru. Namun dalam

    pelaksanaanya pihak ke 3 yang mengerjakan tidak menyelesaikan

    pekerjaan tersebut hingga waktu yang telah ditetapkan. Sehingga

    berpengaruh pada system layanan pelanggan dan jumlah pelanggan

    BPIPI yang telah menjadi member pada system infromasi tidak dapat

    termonitor.

    Tindak lanjut 2020 – 2024 : Pemilihan vendor untuk pengerjaan

    system informasi berdasarkan hasil seleksi dan dibuat perjanjian

    terkait dengan pengerjaan kegiatan tersebut.

  • Rencana Strategis 2020–2024 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    Bab I. Pendahuluan

    34

    Perbandingan Data Kinerja berdasarkan dengan Perjanjian Kinerja

    Berdasarkan perbandingan kinerja BPIPI berdasarkan perjanjian kinerja

    terdapat 4 sasaran strategis dengan dua indiaktor yang mengalami

    penurunan persentase pada tahun 2019, yaitu

    1. Jumlah kerjasama teknis , dimana tahun 2018 persentase sebesar

    160% pada tahun 2019 turun menjadi 100%. Pada tahun 2019 BPIPI

    melakukan kerjasama sesuai dengan target yaitu 10 kerjasama teknis.

    Penurunan persentase ini dikarenakan koordinasi yang masih dalam

    kesepakatan penentuan kerjasama.

    2. Peningkatan pengembangan produk dengan indicator jumlah

    prototype yang diproduksi oleh IKM. Walaupun secara jumlah

    kenaikan sama namun secara persentase berbeda 10%

    3. Tingkat penyerapan anggaran dimana tahun 2018 persentase

    sebesar 102% namun terjadi penurunan di persentase di 2019 yaitu

    101%. Penurunan ini dikarenakan kurangnya perencanaan yang

    Target Real % Target Real %

    1Meningkatnya jumlah Wirausaha Industri

    BaruJumlah IKM yang mendapatkan ijin usaha 50 13 26% 30 30 100%

    Penyerapan jumlah tenaga kerja industri 1500 1500 100% - - -

    Jumlah tenaga kerja yang memperoleh

    sertifikat kompetensi- - - 1600 2391 149%

    Jumlah Kerjasama Teknis BPIPI 5 8 160% 10 10 100%

    2 Peningkatan pengembangan produk Jumlah prototype yang diproduksi IKM 4 6 150% 5 7 140%

    1 Sistem informasi yang andalJumlah member pada sistem informasi

    BPIPI400 1514 379% - - -

    Jumlah member pada sistem informasi

    BPIPI- - - 20% 18,69% 93,5%

    2Sistem Perencanaan dan Pengenggaran yang

    berkualitasTingkat penyerapan anggaran 96 98,3 102% 97 98,24 101%

    Indeks Tingkat Kepuasan Pelanggan 3,3 3,42 104% 3,4 3,58 105%

    Indeks Tingkat Maturitas SPIP 3,2 3,6 113% 3,3 3,82 116%

    4Meningkatnya kualitas laporan pelaksanaan

    kegiatan dan anggaranNilai SAKIP BPIPI 75 90,91 121% 77 80,33 104%

    Perspektif Pemangku Kepentingan / Stakeholder (S)

    Perspektif Proses Pelaksanaan Tugas Pokok (T)

    1

    Meningkatnya kerjasama dengan Lembaga

    Pendidikan, Perusahaan dan Lembaga Profesi

    terkait

    Perspektif Peningkatan Kapasitas Kelembagaan (L)

    3 Sistem pengendalian internal yang efektif

    No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

    Kinerja 2019

    Tahun 2018 Tahun 2019

  • Rencana Strategis 2020–2024 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    Bab I. Pendahuluan

    35

    matang atau lambatnya kegiatan – kegiatan yang tidak sesuai

    dengan waktu yang telah ditargetkan. Sehingga penyerapan tidak

    maksimal

    4. Nilai sakip BPIPI turun berdasarkan perbandingan persentase tahun

    2018 yaitu sebesar 121% dan pada tahun 2019 turun 104%. Hal ini

    karena system penilaian berubah lebih detail dan lebig spesifik

    Berdasarkan Sasaran Pokok Pembangunan Nasional RPJMN 2015 – 2019

    Yang Terkait Dengan Kementerian Perindustrianpenumbuhan sector

    industri menjadi domain Kementrian Perindustrian. Sesuai dengan tujuan

    rencana strategis BPIPI 2015 – 2019 bahwa indikator tujuan utama

    adalah sebagai berikut :

    • Kontribusi pertumbuhan IKM persepatuan terhadap IKM keseluruhan

    di Indonesia

    Dengan indikator kinerja :

    1. Target pertumbuhan alas kaki hingga dari tahun 2015 sampai

    dengan tahun 2019 adalah 0,0020%. Sampai dengan tahun 2019

    2. Kenaikan rata – rata ekspor alas kaki dari tahun 2015 – 2019 adalah

    1,5%

    Target pertumbuhan hingga tahun 2019 adalah 0,0020% dan hingga

    tahun 2019 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    berkontribusi pada penumbuhan industri sebanyak 0,0025% dari target

    pencapai Dirjen IKM. Nilai ini lebih tinggi dari nilai yang ditargetkan oleh

    BPIPI. Pengambilan data indikator ini adalah berdasarkan penumbuhan

    wirausaha baru industri alas kaki tahun 2015 – 2019 yang dikumpulkan

    oleh BPIPI berdasarkan legalitas usaha yang dimiliki IKM tersebut

    sebagai binaan BPIPI.

  • Rencana Strategis 2020–2024 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    Bab I. Pendahuluan

    36

    C. POTENSI DAN PERMASALAHAN

    POTENSI Sesuai dengan peta roadmap industri di Indonesia industri Alas kaki

    merupakan salah satu industri yang menjadi prioritas utama pemerintah

    Indonesia untuk terus dikembangkan karena mampu memberikan

    kontribusi cukup signifikan terhadap perekonomian nasional. Hal ini

    karena industri alas kaki merupakan industri padat karya dan

    berorientasi ekspor. Industri alas kaki Indonesia mampu menapak di

    kancah global, dengan menghasilkan beragam produk yang berkualitas

    dan inovatif. Pada tahun 2018 tercatat produksi alas kaki mencapai 1,41

    miliar pasang sepatu atau berkontribusi sebanyak 4,6 persen dari total

    produksi sepatu dunia. Dari capaian tersebut, Indonesia menduduki

    posisi ke 4 sebagai produsen alas kaki di dunia setelah China, India dan

    Vietnam. . Konsumsi alas kaki di ASIA sebanyak 54% dari total komsumsi

    alas kaki di dunia. Indonesia menempati peringkat ke 4 dengan

    mengkonsumsi 886 juta pasang dengan perkiraan jumlah penduduk

    Indonesia sekitar 265 juta jiwa . Periode tahun 2018 Indonesia sudah

    mengeksport alas kaki sebanyak $ 5,11 milyar. Amerika serikat menjadi

    negara utama tujuan eksport alas kaki Indonesia dengan porsi 28%.

    Sedangkan Republik Rakyat China berada pada peringkat kedua dengan

    Apabila dilihat dari proyeksi pertambahan penduduk Indonesia maka

    alas kaki merupakan peluang bisnis yang cukup bagus.

    Hal ini mendorong produsen alas kaki untuk memenuhi kebutuhan

    masyarakat kini. Karena pentingnya peranan alas kaki yang merupakan

    produk konsumsi masyarakat, maka banyak industry alas kaki yang

    berkembang di Indonesia. Data yang masuk di BPIPI jumlah IKM alas

    kaki yang ada di Indonesia sebesar 32.562 IKM sedangkan perusahaan

    besar yang bergerak dibidang menurut data dari Aprisindo 2018

    sebanyak 473 perusahaan. Industry alas kaki termasuk dalam klasifikasi

    industry padat karya sehingga dapat dijadikan industry unggulan dalam

  • Rencana Strategis 2020–2024 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    Bab I. Pendahuluan

    37

    penyerapan tenaga kerja dan pemasukan devisa Negara. Selain itu,

    industri ini memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap

    pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan eksport. Kebutuhan

    akan produk alas kaki baik dalam negeri maupun luar negeri terus

    meningkat.

    Untuk itu Industri alas kaki terus didorong perkembangannya oleh

    Pemerintah Indonesia. Sudah terbukti bahwa alas kaki Indonesia mampu

    menembus pasar dunia.

    Dengan adanya peluang tersebut maka dalam rangka meningkatkan

    daya saing industry persepatuan pemerintah dalam hal ini Kementrian

    Perindustrian memasukan pengembangan industry persepatuan sebagai

    industry prioritas dala Rencana Pembangunan Jangka Menengah

    (Peraturan Presiden No.7 Tahun 2005 – RPJM). Kementrian

    Perindustrian RI pun sudah menetapkan Road Map tersebut 3 milestone

    dalam upaya mencapai visi industri persepatuan nasional sebagai

    negara industri persepatuan berkualitas dunia. Dengan sasaran-sasaran

    strategis (kuantitatif & kualitatitif) dan action plan yang sudah

    disepakati bersama semua stakeholders diharapkan target jangka

    panjang industri persepatuan nasional dapat tercapai.

    Fokus pembangunan industri persepatuan nasional mempunyai tujuan

    utama:

    • Penyerapan Tenaga Kerja

    • Pertumbuhan Ekonomi & Investasi

    • Peningkatan Devisa dengan mengurangi import dan meningkatkan

    ekspor

    • Meningkatnya daya saing industri alas kaki

    Secara generik maka strategi industri nasional kedepan harus diarahkan

    kepada upaya memperkuat rantai nilai industri dalam negeri serta

    menumbuh kembangkan industri kecil dan menengah.

  • Rencana Strategis 2020–2024 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    Bab I. Pendahuluan

    38

    Dengan peluang tersebut maka Balai Pengembangan Industri

    Persepatuan Indonesia yang merupakan satuan kerja dibawah Direktorat

    Jenderal IKM , Kementrian Perindustrian sesuai dengan tugas dan

    fungsinya memiliki berbagai layanan dibidang persepatuan dengan

    anggaran dari Rupiah murni maupun dari Pendapatan Negara Bukan

    Pajak diantaranya : (1) Layanan pengujian alas kaki, (2) Layanan

    konsultasi teknis, (3) Layanan pendidikan dan pelatihan, (4)

    Pengembangan desain alas kaki. Untuk itu Balai Pengembangan Industri

    Persepatuan Indonesia (BPIPI) telah memiliki saranan dan prasarana

    yang mendukung layanan tersebut.

    a) Kelembagaan

    BPIPI memiliki program utama yang merupakan pilar utama yaitu

    Kowledge, Training dan Design. Dimana pilar pertama yaitu

    Kowledge, BPIPI akan melakukan pengelolaan pengetahuan sampai

    dengan distribusinya untuk kepentingan stakeholder program,

    industri, Pemerintah, dan lembaga Pendidikan serta masyarakat luas.

    Pilar kedua yaitu Training, BPIPI akan berperan sebagai center of

    human development for footwear Industry dengan

    menyelengggarakan kegiatan pendidikan dan pelatihan untuk

    memenuhi kebutuhan industri dan stakeholder alas kaki lainya.

    Sedangkan pilar ke tiga yaitu Design, BPIPI akan menjadi design

    center for footwear industry. Ketiga pilar tersebut dapat membantu

    industri yang mengelola bahan baku (Industri hulu) hingga industri

    yang menghasilkan produk akhir (industry hilir). Industri hulu alas

    kaki terletak pada bagaimana proses dan kualitas produk bahan baku

    alas kaki terjamin dan menunjang produk jadi alas kaki. Di pusat

    rantai nilai industri alas kaki, BPIPI bertanggungjawab pada

    penyiapan SDM dan standardisasi proses produksi. Sedangkan di

    sektor hilir, BPIPI mampu memberikan jaminan bahwa poduk akhir

  • Rencana Strategis 2020–2024 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    Bab I. Pendahuluan

    39

    alas kaki berkualitas, mampu diterima pasar dengan baik dan menjadi

    produk unggulan nasional.

    Jika dilihat dari aspek kelembagaan Balai Pengembangan Industri

    Persepatuan Indonesia sudah cukup memadai dalam melaksanakan

    tugas dan fungsi serta visi dan misi yang sudah ditetapkan. BPIPI

    secara tidak langsung mempunyai peran yang sangat besar dalam

    mendukung RIPIN yang menempatakan industry alas kaki sebagai

    industry prioritas dalam meningkatkan perekonomian di Indonesia.

    Aspek kelembagaan Balai Pengembangan Industri Persepatuan

    Indonesia perlu ditingkatkan dalam memperkuat peran BPIPI dalam

    mendukung perekonomian Negara.

    Dalam peranya Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

    (BPIPI) mempunyai 3 pilar yang menjadi Training, Knowledge dan

    Design. Dalam meningkatkan program 3 pilar Balai Pengembangan

    Industri Persepatuan didukung oleh kegiatan design dan

    pengembangan bidang alas kaki, pendidikan dan pelatihan alas kaki,

    laboratorium pengujian, Lembaga sertifikasi personel, Ba Balai

    Pengembangan Industri Persepatuan dalam organisasinya sudah

    menerapkan ISO 9001 : 2015 untuk memantau kinerja organisasi

    BPIPI

    • Design dan Pengembangan

    Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI)

    mempunyai program dinataranya: (1) Prototype design, dimana

    BPIPI mendesain alas kaki hingga menjadi prototype dimana

    prototype karya BPIPI dapat di produksi oleh Industri Kecil dan

    Menengah. Selain itu, sasaran dari pengembangan prototype

    design adalah kolaborasi pengembangan desain alas kaki

    dengan industry yang nantinya output dari kegiatan tersebut

    adalah hasil prototype dapat diproduksi oleh industry baik