Rencana Kerja Dan Syarat Rmh Semi Permanen

15
SYARAT-SYARAT TEKNIS Pasal 1 U M U M Pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan : a. Syarat–syarat, penjelasan–penjelasan, peraturan–peraturan dan uraian dalam RKS ini. b. Gambar kerja dan Detail. c. Segala petunjuk dari Direksi/Pengawas Lapang selama masa pelaksanaan pekerjaan. d. Perubahan-perubahan yang akan ditetapkan dalam Berita Acara. Pasal 2 LINGKUP, JENIS DAN URAIAN PEKERJAAN 2.1. Jenis/Uraian pekerjaan yang harus dilaksanakan Jenis/uraian pekerjaan yang dimaksud dalam pekerjaan ini seperti tercantum pada Pasal 4 di bawah ini 2.2. Pekerjaan persiapan Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus mempersiapkan.: a. Tenaga kerja/tenaga ahli yang memadai dengan jenis pekerjaan yang akan di gunakan. b. Alat–alat bantu, seperti molen, pompa air, alat–alat pengangkut dan peralatan lainya yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan. c. Bahan-bahan bangunan yang tersedia sesuai dengan jumlah yang akan dibutuhkan sesuai dengan tempat dan waktunya. d. Perataan Tanah pada area Bangunan dan pembersihan daerah kerja selama dan setelah selesainya pekrjaan pelaksanaan. Rencana Kerja dan Syarat – Syarat 1

description

RKS RUMAH SEDERHANA

Transcript of Rencana Kerja Dan Syarat Rmh Semi Permanen

Page 1: Rencana Kerja Dan Syarat Rmh Semi Permanen

SYARAT-SYARAT TEKNIS

Pasal 1U M U M

Pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan :a. Syarat–syarat, penjelasan–penjelasan, peraturan–peraturan dan

uraian dalam RKS ini.b. Gambar kerja dan Detail.c. Segala petunjuk dari Direksi/Pengawas Lapang selama masa

pelaksanaan pekerjaan.d. Perubahan-perubahan yang akan ditetapkan dalam Berita Acara.

Pasal 2LINGKUP, JENIS DAN URAIAN PEKERJAAN

2.1. Jenis/Uraian pekerjaan yang harus dilaksanakan

Jenis/uraian pekerjaan yang dimaksud dalam pekerjaan ini seperti tercantum pada Pasal 4 di bawah ini

2.2. Pekerjaan persiapan Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus mempersiapkan.:a. Tenaga kerja/tenaga ahli yang memadai dengan jenis

pekerjaan yang akan di gunakan.b. Alat–alat bantu, seperti molen, pompa air, alat–alat

pengangkut dan peralatan lainya yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.

c.Bahan-bahan bangunan yang tersedia sesuai dengan jumlah yang akan dibutuhkan sesuai dengan tempat dan waktunya.

d. Perataan Tanah pada area Bangunan dan pembersihan daerah kerja selama dan setelah selesainya pekrjaan pelaksanaan.

e. Pelaksana proyek wajib meneliti keadaan medan (site) terutama keadaan tempat, sifat serta jenis pekerjaan dan hal–hal yang mempengaruhi harga penawaran.

f. Kelalaian atau kekurang telitinya pelaksanaan proyek, dalam hal ini tidak dapat di jadikan alasan untuk mengajukan tuntutan kepada Pengelola Kegiatan.

Pasal 3P E N G U K U R A N

Rencana Kerja dan Syarat – Syarat 1

Page 2: Rencana Kerja Dan Syarat Rmh Semi Permanen

Uitzet dan lain–lain pengukuran harus dilaksanakna dengan tepat dan teliti, semua harus dilaporkan dan dimintakan persetujuan pemilik proyek.

Pasal 4PEKERJAAN TANAH DAN PASIR

4.1. Muka tanah sebelumnya harus dibersihkan dari lapisan humus, kotoran, tanaman, akar– akaran kemudian diratakan. Tanah humus yg terletak pada bagian atas harus dikerok/dibuang. Tanah pada area bangunan konstruksi (Bangunan, Pagar dan Jalan) Harus dipadatkan dengan mesin pemadat. Pemadatan ini dilakukan karena tanah tersebut merupakan tanah gembur yang masih labil terhadap penurunan.

4.2. Galian tanah harus mencapai tanah keras atau seperti gambar kerja (Diambil yang terbesar). Menengah galian harus benar – benar rata, bila pada Menengah galian tersebut terdapat akar pohon dan lian–lain sisa jasad atau galian yang lembek, maka semua itu harus digali keluar dan diisi lagi dengan pasir, kemudian disiram dengan air sehingga benar – benar padat.

4.3. Terhadap terkumpulnya air dibawah galian pada waktu penggalian pondasi harus di usahakan sistem pengeringan atau dipompa keluar.

4.4. Semua tanah hasil galian yang berasal dari tanah asal, harus ditimbun di tempat yang cukup aman/jauh (diluar bowplank) sehingga tidak mengganggu kelancaran pekerjaan.

4.5. Semua tempat penggalian harus dilindungi agar bebas dari rembesan air dan genangan air. Bila ada genangan air pada galian, harus dipompa keluar.

4.6. Kecuali di syaratkan lain, pasir yang di pasang untuk pasangan harus bersih, tidak mengandung minyak dan bahan organik. Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5%.

4.7. Dibawah pondasi diberi urugan pasir yang dipadatkan setebal 5 cm.

4.8. Demikian juga di bawah lantai bangunan diurug dengan pasir setebal 10 cm dan sebelumnya tanah dibawah pasir urug harus di padatkan.

Rencana Kerja dan Syarat – Syarat 2

Page 3: Rencana Kerja Dan Syarat Rmh Semi Permanen

4.9. Tanah liat hasil galian, tidak boleh dipergunakan untuk urugan lantai dan harus mendatangkan tanah yang berkualitas baik dengan tebal urugan seperti gambar kerja atas persetujuan Direksi/Pengawas Lapangan.

Pasal 5PEKERJAAN PONDASI

5.1. Pondasi tersusun dari bagian – bagian menurut gambar, yaitu pondasi batu kali dengan campuran 1 Pc : 5Psr

5.2. Pekerjaan pondasi tidak boleh dimulai sebelum Menengahnya diperiksa oleh Direksi/ Konsultan Pengawas tentang kekuatan dan kebersihannya.

5.3. Pondasi di buat dari pasangan batu kali menggunakan campuran 1Pc : 5Ps, ukuran pondasi mengikuti gambar kerja.

5.4 Celah yang besar diantara batu diisi dengan batu kericak, batu pecahan yang di cacah padat. Batu tidak boleh saling menyinggung dengan kata lain selalu ada perekat diantaranya.

Pasal 6 PEKERJAAN DINDING DAN KONSTRUKSI KAYU

6.1. Dinding terdiri dari pasangan batu bata dengam campuran 1Pc : 5Ps, untuk pasangan batu bata setebal ½dengan pasangan rolag setinggi 30cm dan seterusnya pasang biasa sampai dengan ketinggian 90cm. Selanjutnya dinding menggunakan dinding dari bedek bambu yang konstruksinya rangka Kayu Klas II. bata naiknya tidak boleh melebihi 100 cm sehari. Pada jarak tertentu diberi penguat kolom–kolom konstruksi dari Konstruksi Kayu kering dengan dimensi 12/12cm sedangkan konstruksi baloknya menggunakan konstruksi kayu kering Klas II Ukuran 8/12cm.

6.2. Dinding harus di pasang tegak lurus, siku, rata dan tidak boleh terdapat bagian bagian yang pecah.

6.3. Batu bata yang di pergunakan harus berukuran sama dan berkualitas baik, dari hasil pembakaran yang masak. Batu bata sebelum di pasang harus di bersihkan dan direndam sampai

Rencana Kerja dan Syarat – Syarat 3

Page 4: Rencana Kerja Dan Syarat Rmh Semi Permanen

gelembung udaranya hilang (kedap air). Bedek bambu yang digunakan adalah bedek yang terbuat dari bambu yang mempunyai serat yang rapat dengan kelenturan yang baik dan sudah diawtkan terlebih dahulu

6.4. Diatas ambang kusen pintu/jendela yang batangnya lebih 2 m harus dipasang balok dari kayu ukuran 8/12cm.

6.6. Bahan – bahan untuk pekerjaan ini meminta persetujuaan dari Direksi/Pangawas lapangan untuk mendapatkan persetujuan terlebih dahulu.

6.7. Untuk dinding kanstruksi bedek bambu menggunakan rangka dari kaYu klas II ukuran 4/6 cm dan list dari bambu deangan jarak sesuai dengan gambar kerja.

6.8. Pada setiap pertemuan kayu dipasang pasak kayu dengan konstruksi/sambungan sesuai dengan gambar kerja.

6.9. Semua kayu yang digunakan adalah kayu klas II yang kering dan harus lebih dahulu diketam rata.

Pasal 7PEKERJAAN TRASRAAM

7.1. Pasangan trasraam bata merah dipasang diatas pondasi setinggi

20 cm dan dipasang Rollag, dan pada KM/WC di pasang setinggi 150 cm menggunakan campuran 1Pc : 3PS.

7.2. Untuk semua pasangan rollag digunakan perekat kedap air campuran 1Pc : 3Ps

Pasal 8PEKERJAAN BETON

8.1. Seluruh pekerjaan beton bertulang menggunakan campuran

1Pc :2Ps :3 Krl,ukuran beton bertulang disesuaikan dengan Gambar Kerja dan Detail.

Rencana Kerja dan Syarat – Syarat 4

Page 5: Rencana Kerja Dan Syarat Rmh Semi Permanen

8.2. Tulangan harus ditempat sesuai gambar kerja, tulangan dan beugel dipasang sedemikian rupa sehingga sebelum dan sesudahnya pengecoran tulangan tersebut tidak berubah tempatnya.

8.3. Pada bagian pekerjaan beton bertulang yang berhubungan dengan air, maka beton bertulang harus dibuat dengan campuran 1Pc : 1 ½ Ps : 2 ½ krl.

8.4. Kerikil yang dipergunakan tidak boleh lebih besar 3 cm dan tidak boleh porous.

8.5. Air untuk keperluan ini menggunakan air sumur murni atau air bersih.

Pasal 9PEKERJAAN LANTAI

9.1. Lantai yang digunakan adalah lantai floor dengan campuran 1Pc : 3Psr : 5Krk.

9.2. Dibawah lantai diberi pasir urugan denag ketebalan 5 cm – 10 cm.

9.3. Tanah timbulan peninggian peil lantai harus diratakan dan dipadatkan terlebih dahulu sebelum dibuat lantai floor.

Pasal 10PEKERJAAN KUSEN DAN KUNCI

10.1. Pada setiap pasangan kusen pintu/jendela harus dilengkapi dengan 3 (tiga) dook atau dowel dan anker dook, dan untuk kusen jendela dipasang 2 (dua) angker. Anker ini dibuat besi beton dengan 10 mm dengan panjang yang muncul 15 cm.

10.2. Semua pekerjaan kusen, ram pintu/jendela serta tiang yang akan di cat harus diketam halus dimenie, digosok dengan kertas pasir (amplas) terlebih dahulu.

Pasal 11PEKERJAAN PLESTERAN

Rencana Kerja dan Syarat – Syarat 5

Page 6: Rencana Kerja Dan Syarat Rmh Semi Permanen

11.1. Seluruh dinding kecuali pasangan trasraam diplester dengan campuran 1Pc : 5Ps

11.2. Plesteran trasraam dan Plesteran beton menggunakan speci campuran 1Pc : 3Ps. Plesteran trasraam tersebut dimulai dari bawah yaitu untuk bagian luar dimulai dari sloof sampai diatas lantai setinggi 20 cm.

11.3. Beton yang di Plesteran sebelum dilaksanakan, terlebih dahulu permukaannya harus dibuat kasar dan disaput dengan air semen.

11.4. Semua pekerjaan harus rata merupakan satu bidang tegak lurus dan siku serta tidak boleh ada bagian yang retak.

Pasal 12PEKERJAAN PINTU, JENDELA, PENGUNCI DAN

PENGGANTUNG

12.1. Pekerjaan kusen pintu dan jendela dari kayu klas II dengan speksifikasi disesuaikan dengan gambar. Untuk Kusen Kayu menggunakan kayu sekwalitas kayu klas II dengan syarat-syarat cukup tua, lurus, tidak cacat dan mempunyai penampang yang cukup padat.

12.2. Ukuran kusen pintu dan jendela dibuat sesuai gambar detail.

12.3. Semuaaun pintu ditutup dengan pasang teakwood tebal 3 mm.

12.4. Kayu-kayu untuk kusen pintu/jendela harus disimpan atau dikerjakan ditempat yang terlindung dari panas dan hujan sehingga kwalitas kayu tidak menurun.

12.8. Pada setiap pasangan kusen pintu/jendela harus dilengkapi dengan 3 (tiga) dook atau dowel dan anker dook, dan untuk kusen jendela dipasang 2 (dua) angker. Anker ini dibuat besi beton dengan 10 mm dengan panjang yang muncul 15 cm.

12.9. Kunci tanam pada pintu– pintu bangunan ini dipergunakan kunci setara Union asli 2 dan 3 levers.

12.10. Engsel pintu menggunakan engsel Nylon dan minimal dipasang 3 (tiga) ensel untuk setiap daun pintu, dan 2 (dua) buah engsel untuk daun jendela.

12.11. Alat-alat tersebut ssebelum dipasang harus mendapat persetujuan dari Direksi/Pengawas lapangan.

Rencana Kerja dan Syarat – Syarat 6

Page 7: Rencana Kerja Dan Syarat Rmh Semi Permanen

12.12. Alat-alat pengunci dan penggantung serta penguat lainnya yang tidak tersebut dalam peraturan ini, ternyata dalam pelaksanaannya harus diperlukan, maka kebutuhan ini harus dilengkapi oleh pemborong.

Pasal 13PEKERJAAN RANGKA ATAP DAN PENUTUP ATAP

13.1. Pekerjaan kerangka atap (kuda-kuda, gording, nok, jurai mur plat,

tambatan angin dan blok penopang) dibuat dari kayu Klas II yang kering dan lurus dengan ukuran dan jarak seperti pada gambar kerja.

13.6. List plank menggunakan kayu kelas II kwalitas Kamper, Kwalitas baik (PKKI), Kering udara, tua, lurus, tidak cacat dan mempunyai penampang cukup padat. Ukuran tampang bersih 1 biji listplank disesuaikan dengan gambar kerja dan setelah digabung, lebar bersih harus mencapai ketentuan.

13.7. Pembuatan seluruh listplank, listplafont diutamakan menggunakan mesin (produksi pabrik) dan seluruh permukaannya diketam halus dan rata.

Pasal 14PEKERJAAN KACA

14.1.Kaca bening 3 mm dipasang pada daun jendela yang luasnya kurang dari 1 m² dan tidak diperkenankan memasang kaca yang retak dan cacat.

14.2.Kaca bening 5 mm dipasang pada daun jendela atau lubang jendela yang luasnya lebih dari 1 m² dan tidak diperkenankan memasang kaca yang retak dan cacat.

14.3.Pemasangan kaca-kaca yang langsung bersinggungan dengan kayu harus didempul dengan stopwork lembek.

Rencana Kerja dan Syarat – Syarat 7

Page 8: Rencana Kerja Dan Syarat Rmh Semi Permanen

Pasal 15PEKERJAAN CAT, LABUR DAN TEER

15.1. Semua kayu yang berhubungan dengan beton atau pasangan bata dan semua sambungan kayu dicat meni yang baik (minimal 2 kali cat) dan besi-besi angker, beugel dan besi penguat lainnya.

15.2. Kayu-kayu yang terlihat, termasuk konsol kayu, kusen, krepyak, raam daun pintu/jendela dan lain-lain dicat dengan cat kayu merk kwalitas Nippon Paint (emco) sedangkan warna ditentukan kemudian.

15.3. Kayu yang akan di cat, permukaannya harus dicat Menengah dan lebih dahulu didempul dan diplamir, diamplas halus, dicat Menengah lagi dan akhirnya dicat sampai baik (minimal 3 kali cat).

15.4. Bagian-bagian dinding / tembok yang akan di cat harus diratakan dahulu dengan plamir yang sesuai dan setelah kering di cat 3 (tiga) kali, lapis demi lapis setelah pendahulu benar-benar kering. Cat yang dipakai adalah cat tembok merk sekwalitas Decolith dengan warna ditentukan kemudian.

15.5. Politur yang dipakai harus berkwalitas baik, politur ini khusus di gunakan untuk daun pintu double teakwood, sebelum di politur, teakwood harus dalam keadaan bersih lalu dipolitur lapis demi lapis dan setiap lapis harus ditunggu kering baru dilanjutkan dengan lapisan yang lainya. Pemolituran minimal dilakukan tiga kali.

15.6. Seluruh permukaan teakwood di politur rata dan rapi dan menggunakan politur berkwalitas baik.

15.7. Penutup atap harus dicat dengan cat genteng berkwalitas baik.

15.8. Warna cat di tentukan oleh Pengelola Kegiatan/Direksi/Pengawas lapangan.

Pasal 16PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

Rencana Kerja dan Syarat – Syarat 8

Page 9: Rencana Kerja Dan Syarat Rmh Semi Permanen

16.1. Instalator yang di tugaskan oleh kontraktor harus mendapat izin resmi dari PLN setempat.

16.2. Pemasangan instalasi listrik harus mengikuti gambar kerja dan cara pemasangannya harus mentaati peraturan-peraturan instalasi listrik yang berlaku.

16.3. Pipa-pipa listrik yang akan di pasang menggunakan pipa pas ½ “, sebelum pasangan pipa tersebut harus di menie dan pemasangannya harus ditanam dalam tembok.

16.4. Perlengkapan listrik seperti fiting, stop kontak, saklar, union buis, menggunakan merk setara Braco

16.5. Kabel untuk titik lampu dan stop kontak menggunakan merk NGA Berkwalitas baik dan memenuhi standar PLN Yang berlaku.

16.6. Armature TL dan pijar menggunakan kwalitas terbaik merk philips, Pelaksanaannya di sesuaikan dengan gambar kerja, semua armature yang akan di pasang dalam keaadaan baik dan di setujui Direksi/ Pengwas.

Pasal 17PEKERJAAN INSTALASI AIR DAN SANITAIRE

17.1. Untuk alat sanitasi dipasang kran air ½” dan pipa-pipa pembagi

digunakan pipa galvanis diameter ¾” yang berkwalitas baik.

17.2. Pada setiap alat sanitasi dipasang kran air ½” Yang berkwalitas baik. Pada KM/WC di pasang satu buah Foor drain Tersebut dari bahan besi.

17.3. Pipa distribusi (untuk air bersih) yang tertanam didalam tembok harus menggunakan pipa galvanis diameter ¾” yang berkwalitas baik.

17.4. Pipa air kotor dari kloset ke septicktank dan dari septicktank keperesapan menggunakan pipa PVC dimeter 4”, Pipa air kotor dari avour keperesapan menggunakan pipa PVC diameter 3”. PVC yang di gunakan harus kwalitas dengan merk MASPION.

17.5. Septicktank dibuat dari pasangan trasraam dengan campuran 1Pc : 3Ps yang di plester pada permukaan bagian dalamnya saja yang kemudian di saus semen halus, kemudian ditutup dengan plat beton bertulang sesuai ukurannya. Mengenai ukuran dan bentuknya sesuai gambar detail.

17.6. Peresapan di buat dari kombinasi pasangan bata kosong dan diatasnya dipasang pasangan trasraam satu batu dan dipasang filter kerikil dan ijuk sebagian luas pasangan bata kosong kemudian ditutup dengan plat beton bertulang sesuai ukuranya.

Rencana Kerja dan Syarat – Syarat 9

Page 10: Rencana Kerja Dan Syarat Rmh Semi Permanen

Adapun mengenai bentuk, model dan ukuranya sesuai dengan gambar detail

SYARAT – SYARAT BAHAN

1. PEMERIKSAAN a. Semua bahan-bahan yang akan dipergunakan harus mendapat

persetujuan dari Direksi dengan memperhatikan masing-masing contoh.

b. Jika terhadap perselisihan paham antara pemborong dengan Direksi barang untuk Pemerikasaan barang, maka direksi berhak kepada pemborong untuk memeriksakan contoh-contoh bahan yang di maksud kepada laboraturium pemeriksaan bahan

2. AIR UNTUK KERJA.Air untuk mengaduk speci untuk pasangan bata maupun beton menggunakan air sumur yang benar-benar tawar, bersih dari kotoran dan jernih (tidak berwarna) bila perlu di endapkan terlebih dahulu dalam bak-bak air agar menjadi jernih

3. BEDEK BAMBUBedek bambu yang digunakan adalah bedek bambu biasa yang mempunyai serat yang rapat dan dan lentur setelah terlebih dahulu melalui proses pengawetan.

4. BATA MERAH Bata merah yang di gunakan harus berkwalitas baik dan terbakar matang dengan maksimal 10% untuk bata merah putus atau pecah.

5. PASIR Pasir yang digunakan harus pasir dari kali yang tidak mengandung kotoran atau lumpur dan jika dianggap perlu maka pasir harus dicuci terlebih dahulu sebelum dicampur dengan adukan speci.

6. KAPUR

Rencana Kerja dan Syarat – Syarat 10

Page 11: Rencana Kerja Dan Syarat Rmh Semi Permanen

Kapur yang digunakan harus kapur gunung, tidak diperkenankan menggunakan kapur laut, karna itu sebelumnya harus mendapat persetujuan Direksi.

7. KERIKILKerikil harus di bersikan dari berbagai macam kotoran dan jika perlu dicuci terlebih dahulu sebelum di pakai untuk campuran beton

8. PORTLANT CEMENT (PC) Harus sedapat mungkin menggunakan semen produksi pabrik semen dalam negeri, luar negeri atau inport dapat digunakan, asalkan pemborong mendapat persetujuan dari Direksi dan selanjutnya harus diperhatikan pula syarat-syarat yang tercantum dalam pasal-pasal PBI 1971.

9. BETONBesi beton harus memenuhi syarat-syarat yang tercantum dalam PBI 1971 (minimum kekuatan beton dengan K.175 dan mutu besi beton U 22).

10. KAYUUntuk semua pekerjaan kayu, harus menggunakan kayu berkwalitas baik, tua, kering, tidak cacat dan tidak terdapat kayu putih atau lapuk. Jika pekerjaan kayu dikerjakan atau diselenggarakan di gudang kayu dari pemborong diluar daerah pekerjaan, maka Direksi berhak memeriksa pekerjan yang bersangkutan digudang kayu tersebut. Kayu-kayu pintu dan lain sebagainya yang didatangi dari gudang kayu tersebut dikerjakan, tidak boleh dicat menie terlebih dahulu sebelum diperiksa olek Direksi tentang kwalitas kayunya.

11. BAHAN-BAHAN YANG TIDAK MEMENUHI SYARATBahan-bahan yang dinyatakan tidak baik oleh Direksi harus di keluarkan dari tempat pekerjaan dalam batas waktu 1 x 24 jam. Jika pemborong mengabaikan waktu tersebut maka bahan tersebut oleh direksi akan dikeluarkan dari tempat pekerjaan dan akibatnya ditanggung oleh pemborong sepenuhnya. Untuk selama waktu penyelenggaraan pekerjaan, maka semua bahan diatur atau di angkut diluar lingkungan pekerjaan, kecuali ada izin dari direksi.

Rencana Kerja dan Syarat – Syarat 11

Page 12: Rencana Kerja Dan Syarat Rmh Semi Permanen

P E N U T U P

1. Hal – hal yang belum jelas dalam peraturan dan Syarat-syarat kerja ini, akan ditentukan kemudian dalam penjelasan Direksi ditempat pekerjaan.

2. Jika ada yang belum tertuang dalam Gbr maupun RKS ini atau belum jelas, maka pihak kontraktor harus mempertanyakan kepada pihak Direksi terlebih dahulu sebelum mulai mengerjakan atau melakukan pembelian bahan.

3. Apabila di dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini tidak tercantum uraian peraturan dan ketentuan-ketentuan yang seharusnya termasuk di dalam pekerjaan pemborong, maka semua pekerjaan harus dilaksanakan agar tercapai penyelesaian yang diharapkan serta dapat memuaskan semua pihak.

Rencana Kerja dan Syarat – Syarat 12