Rencana Keperawatan Kasus Kelolaan

5
I. RENCANA KEPERAWATAN No.Dx Tujuan Intervensi Rasional 1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 X 24 jam diharapkan masalah penurunan curah jantung pada pasien teratasi dengan kriteria hasil . Tisue perfusion : cardiac Indikator Awa l Akh ir Nadi TD sistolik TD diastolik MAP Angina Mual Muntah 2 2 2 2 3 3 5 4 4 4 4 5 5 5 Cardiac : Acuute 1. Evaluasi adanya nyeri dada 2. Ukur TTV, MAP pasien setiap jam 3. Auskultasi bunyi jantung 4. Monitor status neurologis 5. Lakukan pemeriksaan lab untuk mengetahui nilai CK, PPT dan AST 6. Monitor fungsi hati pasien 7. Monitor fungsi ginjal 8. Anjurkan pasien membatsi konsumsi makanan berlemak, tinggi kolestrol, tinggi sodium 9. Monitor efektifitas terapi 1. Nyeri dada merupakan manifestasi terhadap kurangnya suplai O2 ke jantung akibat infark 2. Dapat menjadi indikator baik buruknya fungsi jantung 3. Dapat menjadi indikator baik buruknya fungsi jantung 4. Dapat menjadi indikator baik buruknya fungsi

description

k

Transcript of Rencana Keperawatan Kasus Kelolaan

I. RENCANA KEPERAWATANNo.DxTujuanIntervensiRasional

1

2

3Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 X 24 jam diharapkan masalah penurunan curah jantung pada pasien teratasi dengan kriteria hasil .Tisue perfusion : cardiacIndikatorAwalAkhir

NadiTD sistolikTD diastolikMAPAnginaMualMuntah22223354444555

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3X24 jam diharapkan masalah ketidakefektifan pada pola nafas sesak teratsi dengan kriteria hasilRespiratory status : VentilationIndikatorAwalAkhir

RRIrama nafasKedalaman inspirasiSesak nafasOrtopneaAkumulasi sputumRetraksi dada23322343543355

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3X24 jam diharapkan masalah intoleransi aktivitas pada pasien teratasi dengan kriteria hasilActivity toleranceIndikatorAwalAkhir

SpO2 saat beraktifitasNadi saat beraktifitasKemudahan bernafas saat aktifitasTD saat beraktifitasWarna kulitKemudahan dalam melakukan ADLKemampuan bicara42222235444355

Cardiac : Acuute1. Evaluasi adanya nyeri dada2. Ukur TTV, MAP pasien setiap jam3. Auskultasi bunyi jantung4. Monitor status neurologis5. Lakukan pemeriksaan lab untuk mengetahui nilai CK, PPT dan AST6. Monitor fungsi hati pasien7. Monitor fungsi ginjal8. Anjurkan pasien membatsi konsumsi makanan berlemak, tinggi kolestrol, tinggi sodium9. Monitor efektifitas terapi O210. Kolaborasi pemebrian obat anti koagulan, obat jantung11. Monitoring intake dan output serta balance cairan setiap sift

Airway management1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi2. Ajarkan pasien cara batuk efektif3. Monitor status respirasi pasien4. Berikan terapi oksigen5. Atur untake cairan yang masuk untuk mengoptimalkan balance cairan6. Kolaborasi, pemebrian obat-obatan

1. Anjurkan pasien untuk bed rest2. Batasi kunjungan kepasien3. Berikan terapi oksigen4. Bantu pasien memenuhi ADL5. Monitor kardiorespirasi pasien saat beraktifitas6. Monitor pola tidur dan lama waktu tidur pasien7. Ajarkan pasien untuk memenuhi kebutuhan ADL dengan meminimlakan konsumsi oksigen

1. Nyeri dada merupakan manifestasi terhadap kurangnya suplai O2 ke jantung akibat infark2. Dapat menjadi indikator baik buruknya fungsi jantung3. Dapat menjadi indikator baik buruknya fungsi jantung4. Dapat menjadi indikator baik buruknya fungsi jantung5. Peningkatan kadar CK, LD it dan AST menjadi indikator penurunan fungsi jantung6. Penurunan perfusi darah akibat terganggunya fungsi jantung dapat mengakibatkan penurunan fungsi pada organ ginjal dan hati7. Penurunan perfusi darah akibat terganggunya fungsi jantung dapat mengakibatkan penurunan fungsi pada organ ginjal dan hati8. Makanan berlemak dan tinggi kolestrol dapat memicu terjadinya blok pada pembuluh darah. Sodium dapat menahan cairan ditubuh sehingga edema9. Obat anti koagulan digunakan untuk mencegah terbentuknya trombus10. Pasien jantung harus membatasi asupan cairan untuk megurangi beban jantung

1. Psosisi 30-45 derajat memaksimalakna ventilasi paru, sehingga sesak berkurang2. Batuk efektif dapat mengeluarkan sputum dalam jumlah banyak dengan tenaga yang sedikit 3. Status respirasi menjadi indikasi keberhasilan manajemen jalan nafas yang dilakukan4. Terapi oksigen digunakan untuk memenuhi kebutuhan oksigen tubuh5. Kelebihan volume cairan dapat mengakibatkan sesak nzafas