RENCANA INDUK PENELITIAN UNIVERSITAS …lppm.unsika.ac.id/sites/default/files/field/document/RIP...
Transcript of RENCANA INDUK PENELITIAN UNIVERSITAS …lppm.unsika.ac.id/sites/default/files/field/document/RIP...
i
RENCANA INDUK PENELITIAN
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2016-2020
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2016
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat,
rahmat dan karunianya, kami dapat menyelesaikan Rencana Induk Penelitian (RIP)
Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA). UNSIKA beralih status dari
Perguruan Tinggi Swasta menjadi Perguruan Tinggi Negeri yang diresmikan oleh
Presiden Republik Indonesia (Prof Dr. H. Bambang Yudhoyono) di Surabaya pada
tanggal 06 Oktober 2014 yang ditetapkan dengan Peraturan Presiden RI nomor 123
tahun 2014, tentang pendirian Universitas Singaperbangsa Karawang. Dengan
beralihnya status ini maka diperlukan adanya penyesuaian berbagai peraturan dan
kebijakan mengikuti peraturan yang berlaku di Perguruan Tinggi Negeri, yang salah
satunya adalah RIP UNSIKA 2016-2020.
Dokumen RIP ini merupakan dokumen formal perencanaan penelitian jangka
menengah yang mengacu pada Rencana Strategis UNSIKA 2016-2020 yang terkait
dengan Penelitian, sebagai pertimbangan dalam penentuan kebijakkan oleh Rektorat
dan Senat UNSIKA pada bidang penelitian.
Dokumen RIP ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi peneliti di program
Studi dan Fakultas dalam melaksanakan penelitiannya serta sebagai pengarah guna
pengembangkan keunggulan UNSIKA melalui penelitian. Dokumen RIP telah disusun
dengan sebaik-baiknya namun demikian jika terdapat kekurangan akan dilakukan
perbaikan dan masukan untuk penyempurnaan dokumen sangat diharapkan.
Semoga RIP ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan
kesejahteraan masyarakat pada umumnya, khususnya pengembangan penelitian di
UNSIKA.
Karawang, Oktober 2016
Ketua LPPM UNSIKA
Nelly Martini, SE, MM
NIDN. 0406127003
iii
DAFTAR ISI
PENGESAHAN ............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2. Dasar Penyusunan RIP .................................................................................... 2
II. LANDASAN PENGEMBANGAN UNSIKA
2.1. Sekilas Tentang UNSIKA ............................................................................... 3
2.2. Visi UNSIKA .................................................................................................. 8
2.3. Misi UNSIKA .................................................................................................. 9
2.4. Analisa Kondisi Saat ini .................................................................................. 9
2.4.1. Riwayat perkembangan Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Pada Masyarakat .................................................................................. 10
2.4.2. Peran Penelitian Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Pada Masyarakat .................................................................................. 10
2.4.3. Capaian dari Rencana Rencana ........................................................... 13
III. GARIS BESAR RIP UNSIKA
3.1. Tujuan dan Sasaran ......................................................................................... 16
3.1.1. Tujuan .................................................................................................. 16
3.1.2. Sasaran pelaksanaan ............................................................................ 17
3.2. Strategi dan Kebijakan .................................................................................... 17
3.3. Peta Strategi ..................................................................................................... 18
IV. PROGRAM STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA
4.1. Tinjauan Singkat Agenda Riset Nasional dan Jawa Barat .............................. 19
4.2. Fokus Riset Nasional ....................................................................................... 20
4.3. Fokus Riset Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat ..................................... 23
4.4. Fokus Riset Berdasarkan RPJPD Kabupaten Karawang Tahun 2005-2025 ... 25
4.5. Payung, Skema, dan Topik Penelitian UNSIKA ............................................. 26
4.5.1. Penelitian Untuk Pengembangan Institusi Pendidikan Tinggi
Yang Berdaya Saing Nasional ............................................................. 27
iv
4.5.2. Penelitian Untuk Pengembangan Pendidikan ...................................... 27
4.5.3. Penelitian Multidisiplin Berbasis Pengembangan IPTEKS
yang Berpedoman Pada Agenda Riset Jawa Barat dan Nasional ........ 30
4.5.4. Ketahanan dan Kemandirian Pangan ................................................... 31
4.5.5. Energi ................................................................................................... 34
4.5.6. Teknologi Informasi dan Komunikasi ................................................. 37
4.5.7. Pengembangan Wilayah dan Lingkungan Hidup ................................ 39
4.5.8. Penelitian Bidang Sosial, Ekonomi dan Humaniora Untuk
Menyelesaian Isi-Isu Daerah, Regional, Nasional dan Global ............ 41
V. PELAKSANAAN RIP UNSIKA
5.1. Pelaksanaan RIP .............................................................................................. 44
5.2. Estimasi Kebutuhan Dana ............................................................................... 44
5.3. Penjaminan Mutu ............................................................................................ 44
5.4. Pengelolaan Hasil Penelitian ........................................................................... 45
VI. PENUTUP
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) beralih status dari
Perguruan Tinggi Swasta menjadi Perguruan Tinggi Negeri yang diresmikan oleh
Presiden Republik Indonesia (Prof Dr. H. Bambang Yudhoyono) di Surabaya pada
tanggal 06 Oktober 2014 yang ditetapkan dengan Peraturan Presiden RI nomor 123
tahun 2014, tentang pendirian Universitas Singaperbangsa Karawang.
UNSIKA sebagai salah satu Perguruan tinggi Negeri (PTN) berkewajiban
menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat disamping
melaksanakan pendidikan sebagaimana diamanahkan oleh Undang undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 20. Sejalan dengan
kewajiban tersebut, Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi Pasal 45 menegaskan bahwa penelitian di perguruan tinggi diarahkan untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menajukan kesejahteraan
umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dalam Pasal 1 Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
(KEMENRISTEKDIKTI) Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi juga telah menyebutkan bahwa Standar
Nasional Pendidikan Tinggi, adalah satuan standar yang meliputi Standar Nasional
Pendidikan, Standar Nasional Penelitian, dan Standar Nasional Pengabdian kepada
Masyarakat.
Dalam pasal tersebut juga dijelaskan bahwa Standar Nasional Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat adalah kriteria minimal tentang sistem penelitian
dan Pengabdian kepada Masyarakat pada perguruan tinggi yang berlaku di seluruh
wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ruang lingkup standar
nasional penelitian (Pasal 43 Peraturan KEMENRISTEKDIKTI RI Nomor 44
tahun 2015) .
Untuk mendukung kebijakan KEMENRISTEKDIKTI dalam pengelolaan
penelitian di UNSIKA, maka arahan kebijakan dalam pengelolaan penelitian
dituangkan dalam Rencana Induk Penelitian (RIP) yang dibuat untuk jangka waktu
5 tahun (Tahun 2016-2020). RIP adalah dokumen formal yang berisi visi, strategi
2
pencapaian dan tema penelitian unggulan institusi termasuk topik-topik riset yang
menjadi arahan umum oleh peneliti pada fakultas dan program studi di dalam
melakukan penelitian.
RIP 2016-2020 merupakan dokumen formal perencanaan jangka menengah
yang mengacu kepada statuta UNSIKA, restra UNSIKA, rencana induk
pembangunan, dan keputusan senat yang terkait dengan penelitian. RIP ini
ditujukan bagi dosen peneliti di lingkungan UNSIKA yang akan menyusun usulan
penelitian, sehingga hasil penelitian yang diperoleh dapat diterapkan dalam
memecahkan masalah pembangunan.
1.1. Dasar Penyusunan RIP
Untuk dasar penyusunan RIP UNSIKA 2016-2020 yaitu:
UU RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
Peraturan KEMENRISTEKDIKTI Republik Indonesia Nomor 44 tahun
2015
Buku Agenda Riset Nasional 2016-2019
Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat di
Perguruan Tinggi Edisi X Tahun 2016
Dokumen Rencana Strategi UNSIKA 2015
3
II. LANDASAN PENGEMBANGAN UNSIKA
2.1. Sekilas Tentang UNSIKA
Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) dibina oleh Yayasan
Pembina Perguruan Tinggi Pangkal Perjuangan (YPPTPP) yang berdiri pada
tanggal 14 Juni 1965, Yayasan ini berdiri atas prakarsa dari Letnan Kolonel H.
Husni Hamid (Bupati Karawang), Letnan Kolonel Agusman (Dandim 0604
Karawang), Achmad Achir, SH (Kepala Kejaksaan Negeri Karawang) dan Drs.
Achmad Hidayat (Kepala Bank Karya Pembangunan). Perguruan Tinggi yang
dibina oleh YPPTPP adalah Perguruan Tinggi Pangkal Perjuangan (PTPP)
Karawang terdiri dari Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi. Dalam
perjalanannya, yang dapat bertahan adalah Fakultas Hukum dan karena itu
kemudian dibentuklah Sekolah Tinggi Hukum Pangkal Perjuangan (STHPP).
Pada tanggal 5 September 1965 Yayasan Pembina Perguruan Tinggi Pangkal
Pangkal Perjuangan (YPPTPP) mendirikan Perguruan Tinggi yang terdiri dari
Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STH YPPTPP) dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
(STIE YPPTPP). Pada perkembangan selanjutnya Fakultas Ekonomi tidak dapat
berjalan sebagaimana mestinya, STHPP memperoleh status Akreditasi Terdaftar
untuk tingkat Sarjana Muda pada tanggal 12 Juni 1970 dengan SK Nomor:
193/DSPT/I/1970 dan pada tanggal 5 Juni 1980 STHPP memperoleh status
Terdaftar untuk Tingkat Sarjana dengan SK Nomor: 08/0/1980. Berdasarkan
Rencana Induk Pengembangan (RIP) STHPP untuk periode 1976 – 1983, bahwa
pada tahun 1982 STHPP harus sudah berkembang menjadi Universitas. RIP
tersebut mendapat dukungan dari Bapak H. Opon Sopandji, yang pada waktu itu
menjabat sebagai Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kabupaten Karawang, yang
menginginkan adanya sebuah Universitas di Kabupaten Karawang.
Pada tanggal 2 Pebruari 1982 didirikanlah sebuah Universitas dengan nama
Universitas Singaperbangsa Karawang. Sehubungan syarat untuk berdirinya
Universitas harus ada Fakultas Eksakta sementara UNSIKA belum mempunyai
Fakultas/Jurusan Eksakta, maka Status Akreditasi UNSIKA ditunda. Sebagai
konsekuensinya, status Fakultas Ekonomi dan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan
berubah menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan Sekolah Tinggi Keguruan dan
4
Ilmu Pendidikan. Pada tahun 1984 didirikan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian untuk
memenuhi persyaratan mendirikan Universitas dan akhirnya UNSIKA memperoleh
Status Akreditasi Terdaftar pada tahun 1986 sebagai penggabungan Sekolah
Tingggi - Sekolah Tinggi di atas dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia dengan SK Nomor: 0503/0/1986, terdiri dari 4 (empat) fakultas
dan 8 (delapan) jurusan studi, yakni:
1. Fakultas Hukum, dengan 3 jurusan, yakni:
a. Hukum Keperdataan
b. Hukum Pidana
c. Hukum Tatanegara.
2. Fakultas Ekonomi, dengan 2 jurusan, yakni:
a. Manajemen
b. Ekonomi dan Studi Pembangunan.
3. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, dengan 2 jurusan studi, yakni:
a. Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
b. Pendidikan Luar Sekolah.
4. Fakultas Pertanian, dengan jurusan studi Budidaya Pertanian (Agronomi).
Untuk memenuhi kebutuhan pembangunan dan tuntutan pasar, maka pada
tahun 1986, YPPTPP bekerja sama dengan Departemen Agama Kabupaten
Karawang, membuka Fakultas Tarbiyah jurusan Pendidikan Agama Islam. Pada
tanggal 29 Agustus 1991 Fakultas Tarbiyah memperoleh Status terdaftar dari
Menteri Agama Republik Indonesia dengan SK Nomor: 215 Tahun 1991. Pada
tahun yang sama (tahun 1986), Fakultas Pertanian membuka jurusan Peternakan
dan memperoleh Status Terdaftar tanggal 21 Juni 1989 dari Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia dengan SK Nomor: 0389/0/1989.
Pada tanggal 11 Agustus 1992 Fakultas Hukum memperoleh peningkatan
Status dari Terdaftar menjadi Diakui, dengan SK Nomor: 62/DIKTI/Kep./1992,
untuk Jurusan Hukum Keperdataan. Selanjutnya berdasarkan SK. Direktur Jenderal
Pendidikan Tinggi Nomor: 60/DIKTI/Kep/1994, dinyatakan bahwa di lingkungan
Fakultas Hukum tidak ada lagi jurusan, yang ada hanya Program Studi Ilmu
Hukum untuk jenjang Program Sarjana S1.
5
Pada tanggal 23 Nopember 1993 Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen dan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Luar Sekolah,
memperoleh Status Diakui dari Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi dengan SK
Nomor: 616/DIKTI/Kep/1993.
Pada tahun 1994 Fakultas Ekonomi membuka Program D-3 Akuntasi yang
memperoleh status Terdaftar dari Dirjen DIKTI dengan SK Nomor:
265/DIKTI/Kep/1994. Pada tahun 1995 UNSIKA mendirikan Fakultas Teknik
dengan program studi Teknik Industri berdasarkan SK DIKTI Nomor:
36/DIKTI/Kep/1996 dan pada tahun 1996 dibuka Program D-3 Teknik Mesin
berdasarkan SK DIKTI Nomor: 33/DIKTI/Kep/1997, keduanya berstatus
Terdaftar. Selanjutnya pada tahun 1999 dibuka Program D-3 Manajemen
Agroindustri yang memperoleh Status Terdaftar dari Dirjen. DIKTI berdasarkan
SK Nomor: 308/DIKTI/Kep/1999.
Pada tanggal 22 Desember 1998, Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum memperoleh Akreditasi
dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor:
002/BAN-PT/AK-II/XII/1998, Fakultas Agama Islam Program Studi Pendidikan
Agama Islam Terakreditasi BAN-PT dengan SK Nomor: 013.BAN-
PT/Ak.IV/VI/2000 serta Program Studi Agronomi Terakreditasi BAN-PT dengan
SK Nomor: 033/BAN-PT/AK/IV/XI/2000.
Pada tanggal 8 Maret 2002 Program Studi Pendidikan Luar sekolah Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan memperoleh status Akreditasi BAN-PT dengan SK
Nomor: 002/BAN-PT/Ak,V/S1/III/2002, pada tanggal 4 April 2002 Program Studi
D-3 Akuntansi Fakultas Ekonomi memperoleh status Akreditasi dengan SK
Nomor: 002/BAN-PT/AK.I/Dipl.-III/IV/2002, dan pada tanggal 5 Agustus 2002
Program Studi Manajemen Teknik Industri Fakultas teknik memperoleh status
Akreditasi dengan SK Nomor: 015/BAN-PT/AK-V/S1/VIII/2002.
Pada Tahun 2003 Fakultas Agama Islam membuka program D2 Bahasa
Inggris dan Program Studi D2 PGSD yang memperoleh SK Terdaftar No.
022/Kop/II/S/2003 tanggal 13 Oktober 2003. Namun pada tahun 2008 jenjang
pendidikan D2 tidak diperkenankan menyelenggarakan pendidikan.
6
Pada tahun akademik 2005/2006 dibuka Program Studi D-3 Kebidanan yang
memperoleh Rekomendasi dari Kepala Badan PPSDM Depkes RI No.
HK.03.2.4.1.02131 dan Ijin Dirjen Dikti Depdiknas RI Nomor: 2967/D/T/2005.
Pada tahun 2008 UNSIKA mendirikan fakultas dan program studi baru, yakni:
1. Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi (FTIK) yang kemudian
berganti nama menjadi Fakultas Ilmu Komputer pada tanggal 21 Juni 2010
dan program studi S1 Teknik Informatika dan Program Studi S1 Teknik
Mesin yang memperoleh Surat Keputusan dari Direktur Jenderal
Pendidikan Tinggi Depdiknas RI Nomor 2007/D/T/2008 tertanggal 25 Juni
2008. (selanjutnya S1 Teknik Mesin bergabung dengan Fakultas Teknik)
2. Program Studi S2 Magister Manajemen yang memperoleh Surat Keputusan
dari Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas RI Nomor
3396/D/T/2008 tertanggal 21 Agustus 2008.
3. Program Studi S1 Akuntansi yang memperoleh Surat Keputusan dari
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas RI Nomor 7678/D/T/2008
tertanggal 30 Oktober 2008.
4. Program Studi S1 Ilmu Komunikasi yang memperoleh Surat Keputusan
dari Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas RI Nomor
160/D/T/2009 tertanggal 09 Pebruari 2009
Pada tahun 2009 UNSIKA memperoleh lagi mandat untuk
menyelenggarakan pendidikan tinggi, melalui SK. Ijin Penyelenggaran dari Dirjen
Dikti Nomor: 1704/D/T/2009 tertanggal 17 September 2009 yakni:
1. Program Studi S1 Ilmu Pemerintahan.
2. Program Studi S1 Ilmu Komunikasi.
3. Program Studi S1 Pendidikan Bahasa Inggris.
4. Program Studi S1 Pendidikan Matematika.
5. Program Studi S1 Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi.
Pada tahun 2012 didirikan Program Studi Manajemen Pendidikan Islam dan
Pendidikan Guru Raudhatul Atfhal (PGRA) dengan SK Dirjen Pend Islam No.
1891/2012 tanggal 02 Oktober 2012.
Pada tahun 2014 UNSIKA beralih status menjadi Perguruan Tinggi Negeri
yang diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia di Surabaya pada tanggal 06
7
Oktober 2014 yang ditetapkan dengan Peraturan Presiden RI nomor 123 tahun
2014, tentang pendirian Universitas Singaperbangsa Karawang.
Pada saat alih status, jumlah fakultas yang ada di UNSIKA ada 9 fakultas,
yaitu:
1. Fakultas Hukum,
2. Fakultas Agama Islam,
3. Fakultas Ekonomi,
4. Fakultas Ilmu Komputer,
5. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
6. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
7. Fakultas Pertanian,
8. Fakultas Teknik dan
9. Fakultas Pasca Sarjana.
Jumlah Program studi yang saat ini beroperasi pada UNSIKA adalah 23 program
studi yang tabelkan pada Tabel 2.1
Tabel 2.1 Program Studi UNSIKA
No Program Studi Jenjang Nomor dan Tanggal Pembukaan
Prodi
Peringkat
Akreditasi
1 Magister Manajemen S2 3398/D/T/2008 Tgl. 22 Sept. 2008 B
2 Magister Ilmu Hukum S2 315/E/O/2014 Tgl. 12 Agustus 2014 C
3 Ilmu Hukum S1 0503/O/1986 Tahun 1986 C
4 Manajemen S1 0503/O/1986 Tahun 1986 C
5 Akuntansi S1 4678/D/T/2008 Tgl. 30 Des. 2008 B
6 Pendidikan Luar
Sekolah S1 0503/O/1986 Tahun 1986 B
7 Pendidikan Matematika S1 1704/D/T/2009 Tgl: 17 Sep. 2009 C
8 Pendidikan Bhs. Inggris S1 1704/D/T/2009 Tgl: 17 Sep. 2009 C
9 Penjaskes dan Rekreasi S1 37/D/O/2010 Tgl. 25 Maret 2010 C
10 Pend. Bhs dan Sastra
Ind. S1 316/E/O/2013 Tgl. 22 Agustus 2013 C
11 Agroteknologi S1 0503/O/1986 Tahun 1986 B
12 Pendidikan Agama
Islam S1 13 Tahun 1987 Tgl 21 Des. 1987 B
8
Lanjutan Tabel 2.1
No Program Studi Jenjang Nomor dan Tanggal Pembukaan
Prodi
Peringkat
Akreditasi
13 Manaj. Pendidikan
Islam S1
1891 Tahun 2012 Tgl. 02 Oktober
2012 C
14 Pend. Guru Raudhatul
Athfal S1
1891 Tahun 2012 Tgl. 02 Oktober
2012 C
15 Teknik Industri S1 36/Dikti/Kep/1996 Tgl. 5 Pebruari
1996 C
16 Teknik Mesin S1 2007/D/T/2008 Tgl. 25 Juni 2008 C
17 Teknik Elektro S1 133/E/O/2014 Tgl. 03 Juni 2014 C
18 Teknik Informatika S1 2007/D/T/2008 B
19 Ilmu Pemerintahan S1 1704/D/T/2009 Tgl. 17 Sep. 2009 B
20 Ilmu Komunikasi S1 160/D/T/2009 Tgl. 09 Pebruari 2009 C
21 Teknik Mesin D3 33/Dikti/Kep/1998 Tgl. 11 Pebruari
1998 C
22 Kebidanan D3 2967/D/T/2005 Tgl. 29 Agustus
2005 C
23 Akuntansi D3 265/Dikti/Kep/1994 Tgl. 11 Okt.1994 B
2.2. Visi UNSIKA
UNSIKA sebagai salah satu Perguruan tinggi Negeri di Indonesia sejak
2014, maka UNSIKA menetakan visi :
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Berdaya Saing di Tingkat Nasional Tahun
2020”.
Untuk mendukung perwujudan dari visi yang telah ditetapkan, sivitas
akademika UNSIKA akan melakukan beberapa pembenahan terutama di bidang
manajemen SDM, manajemen keuangan, manajemen fasilitas fisik, perubahan
strategi pembiayaan, sistem informasi, brand image untuk menjadikan
UNSIKA PTN yang berdaya Saing Nasional.
9
2.3. Misi UNSIKA
Sampai tahun 2020, UNSIKA memilki visi yang ingin diwujudkan untuk:
1. Menyiapkan Sumber Daya Manusia yang ahli di bidangnya dan berakhlak
mulia.
2. Melaksanakan penelitian untuk mengembangkan, penerapan serta
menghasikan produk IPTEKS yang berdaya guna dan berhasil guna bagi
kesejahteraan masyarakat.
3. Melaksanakan pengabdian pada masyarakat secara aktif untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Berdasarkan misi UNSIKA, tujuan strategis pengembangan UNSIKA lima
tahun ke depan dirumuskan di bawah ini. Di dalam Renstra UNSIKA 2015-2020,
tujuan strategis dalam 5 tahun kedepan adalah:
1. Mewujudkan suasana akademik sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan.
2. Mewujudkan Dosen dan tenaga kependidikan dengan kualifikasi dan
kompetensi yang berstandar nasional.
3. Menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian dibidangnya serta berakhlak
mulia.
4. Menghasilkan inovasi di bidang IPTEKS untuk pembangunan berkelanjutan
melalui penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
5. Menyediakan sarana dan prasarana akademik yang memadai.
6. Mengaplikasikan inovasi di bidang IPTEKS dalam bentuk pengabdian pada
masyarakat untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
7. Memberikan kontribusi untuk perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
program pembangunan ditingkat regional dan nasional.
2.4. Analisa Kondisi Saat ini
Sebagai Perguruan Tinggi Swasta, UNSIKA memperoleh Status Akreditasi
Terdaftar pada tahun 1986 sebagai penggabungan Sekolah Tingggi - Sekolah
Tinggi di atas dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
dengan SK Nomor: 0503/0/1986
10
2.4.1. Riwayat perkembangan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat
Fungsi penelitian dan pengabdian UNSIKA sudah dilaksanakan sejak tahun
1986 baik yang dilaksanakan secara mandiri maupun kerjasama dengan perguruan
tinggi lain di Jawa Barat. Secara kelembagaan LPPM UNSIKA berdiri pada
tanggal 8 Oktober 1988 melalui SK Rektor Untuk meningkatkan fungsinya maka
pada tahun 2003 LPPM UNSIKA membentuk dua pusat yakni pusat penelitian dan
pengabdian serta pusat pendidikan dan pelatihan. Sejak tahun 2008 dikembangkan
lagi pusat studi gender.
Sampai tahun 1988 pengabdian mahasiswa dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata
(KKN) dilaksanakan bekerjasama dengan perguruan tinggi lain yang
dikoordinasikan oleh Kopertis IV dan disebar di seluruh Jawa Barat. Sejak tahun
1989 sampai tahun 1998 KKN dikelola oleh LPPM UNSIKA. Sejak tahun 1999
sampai tahun 2002 KKN dikelola oleh fakultas dengan tema sesuai fakultasnya
masing-masing, dan nama KKN diganti dengan Kuliah Nyata Mahasiswa (KNM).
Sejak tahun 2003 pelaksanaan KNM kembali dipusatkan di Universitas dan
dikelola oleh LPPM melalui pusat pengabdian masyarakat. Untuk menghimpun
dan diseminasi hasil PPM UNSIKA maka pada tahun 2008 LPPM UNSIKA
membuat majalah ilmiah “SOLUSI”
Pada tahun 2011 LPPM UNSIKA mulai membuat rencana strategis, rencana
operasional serta pengembangan pusat informasi PPM yang dilaksanakan oleh tiga
pusat kegiatan yakni pusat penelitian, pusat pengabdian, dan pusat studi gender.
2.4.2. Peran Penelitian Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat
Standar penelitian UNSIKA mangacu pada Permendikbud Nomor 49 tahun
2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Penelitian adalah kegiatan yang
dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh
informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan/atau
pengujian suatu cabang pengetahuan dan teknologi.
Arah kebijakan LPPM UNSIKA mengacu pada standar Nasional Penelitian
dan pengabdian meliputi aspek standar hasil; isi penelitian; proses; penilaian;
peneliti; sarana dan prasarana; pengelolaan; pendanaan dan pembiayaan.
11
LPPM UNSIKA sebagai institusi pelaksana terdepan dalam pengembangan di
bidang penelitian dituntut untuk berperan aktif dalam mengembangkan ilmu
pengetahan dan teknologi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya
saing bangsa dengan kegiatan riset yang pada akhirnya mampu memberikan
sumbangsih dalam upaya menyelesaikan dan mengatasi masalah masyarakat secara
nasional.
Melihat kondisi UNSIKA saat ini sebagai lembaga pendidikan yang memiliki
banyak disiplin ilmu dan arah pengembangannya sebagai Universitas yang mampu
berdaya saing ditingkat nasional, maka LPPM sebagai salah satu institusi bagian
dari UNSIKA harus sejalan dan memberikan dukungan agar tercapainya arah
pengembangan yang telah ditetapkan oleh UNSIKA.
Dukungan yang diberikan oleh LPPM sebagai sebuah lembaga yang
melaksanakan program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dituntut
untuk mampu menghasilkan penelitian yang sesuai dengan prioritas pembangunan
nasional, meningkatkan dan mengembangkan hasil penelitian unggulan,
meningkatkan mutu penelitian yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat,
meningkatkan karya ilmiah dosen dalam berbagai jurnal baik nasional dan
internasional, memotivasi dosen untuk mampu memperoleh Hak Kekayaan
Intelektual (HKI) setidaknya ditingkat nasional, dan memperoleh Paten atas hasil
invensi yang dilakukan oleh dosen untuk berbagai temuan dari hasil penelitian
yang dilakukannya.
Standar pengelolaan Penelitian yang dilakukan oleh LPPM UNSIKA
mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Permendikbud No. 49 tahun
2014), meliputi:
a. Standar hasil. Standar hasil penelitian diarahkan untuk mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan daya saing bangsa.
b. Standar isi, merupakan kriteria minimal tentang kedalaman dan keluasan
materi penelitian. Kedalaman dan keluasan materi penelitian sebagaimana
meliputi materi pada penelitian dasar dan penelitian terapan.
12
c. Standara Proses. Standar poses penelitian merupakan kegiatan yang
memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara sistematis sesuai dengan
otonomi keilmuan dan budaya akademik.
d. Standar Penilaian Penelitian meliputi kriteria minimal penilaian
terhadap proses dan hasil penelitian yang dilakukan secara terintegrasi
dengan prinsip penilaian minimal pada aspek (1) edukatif, yang
merupakan penilaian untuk memotivasi peneliti agar terus meningkatkan
mutu penelitiannya; (2) objektif, yang merupakan penilaian berdasarkan
kriteria yang bebas dari pengaruh subjektivitas; (3) akuntabel, yang
merupakan penilaian penelitian yang dilaksanakan dengan kriteria dan
prosedur yang jelas dan dipahami oleh peneliti; dan transparan, yang
merupakan penilaian yang prosedur dan hasil penilaiannya dapat diakses
oleh semua pemangku kepentingan.
e. Standar peneliti, merupakan kriteria minimal kemampuan peneliti untuk
melaksanakan penelitian. Peneliti wajib memiliki kemampuan tingkat
penguasaan metodologi yang sesuai dengan bidang keilmuan, objek PPM,
serta tingkat kerumitan dan tingkat kedalaman PPM..
f. Standar sarana dan prasarana, merupakan kriteria minimal sarana
dan prasarana yang diperlukan untuk menunjang kebutuhan isi dan proses
dalam rangka memenuhi hasil penelitian.
g. Standar pengelolaan, merupakan kriteria minimal tentang perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan
kegiatan penelitian. Pengelolaan penelitian dilaksanakan oleh LPPM
UNSIKA. LPPM UNSIKA wajib:
1) Menyusun dan mengembangkan rencana program penelitian sesuai
dengan rencana strategis penelitian UNSIKA;
2) Menyusun dan mengembangkan peraturan, panduan, dan sistem
penjaminan mutu internal penelitian;
3) Memfasilitasi pelaksanaan penelitian;
4) Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penelitian;
5) Melakukan diseminasi hasil penelitian;
6) Memfasilitasi peningkatan kemampuan peneliti untuk melaksanakan
13
penelitian,penulisan artikel ilmiah, dan perolehan hak kekayaan
intelektual (HKI);
7) Memberikan penghargaan kepada peneliti yang berprestasi;
8) Melaporkan kegiatan penelitian yang dikelolanya kepada Rektor
UNSIKA.
h. Standar pendanaan dan pembiayaan. UNSIKA wajib menyediakan dana
penelitian. Sumber pendanaan lain dapat berasal dari pemerintah, kerja
sama dengan lembaga lain baik di dalam maupun di luar negeri, atau dana
dari masyarakat, yang akan digunakan untuk (1) perencanaan; (2)
pelaksanaan; (3) pengendalian; (4) pemantauan dan evaluasi; (5) pelaporan
hasil; dan (6) diseminasi hasil penelitian.
2.4.3. Capaian dari Rencana Rencana
Capaian rencana penelitian LPPM UNSIKA dari tahun 2015 ditunjukkan
pada tabel 2.2 dibawah ini:
Tabel 2.2 Rencana Implementasi Penelitian LPPM UNSIKA
No Kegiatan Program 2015
2016 2017 2018 2019 2020 Rencana Realisasi
1 Jumlah pengajuan proposal
penelitian hibah DIKTI 10 14 13 15 17 19 21
2 Jumlah proposal penelitian yang
didanai hibah DIKTI 10 5 13 15 17 19 21
3 Jumlah pengajuan proposal
Penelitian DIPA UNSIKA 100 123 110 130 150 170 200
5 Jumlah proposal Penelitian yang
didanai DIPA UNSIKA 100 123 110 130 150 170 200
5 Jumlah HKI 1 0 1 1 1 1 1
6 Pengusulan untuk pemberian dana
proses pengajuan HKI dari UNSIKA 1 0 1 1 1 1 1
7
Membangun kerjasama penelitian
dengan lembaga pemerintah daerah
Karawang
1 0 1 1 1 1 1
14
Lanjutan Tabel 2.2
No Kegiatan Program 2015
2016 2017 2018 2019 2020 Rencana Realisasi
8
Membangun kerjasama penelitian
dengan lembaga pemerintah daerah
provinsi
1 0 1 1 1 1 1
9 Membangun kerjasama penelitian
dengan lembaga pemerintah pusat 1 0 1 1 1 1 1
10
Membangun kerjasama dengan
perusahaan swasta/BUMN/BUMD
dan perbankan nasional
1 0 1 1 1 1 1
11 Membangun kerjasama dengan
lembaga internasional 1 0 1 1 1 1 1
12 Pemberian penghargaan bagi
penelitian dosen terbaik 1 0 1 1 1 1 1
13
Penerbitan buku pembelajaran ber
ISBN dan buku bacaan masyarakat
dari hasil penelitian
1 0 1 1 1 1 1
14 Publikasi dalam jurnal internasional 1 0 2 3 4 5 6
15 Publikasi dalam jurnal nasional
terakreditasi 1 0 2 3 4 5 6
16 Publikasi dalam jurnal nasional
tidak terakreditasi 25 20 30 35 40 45 50
17 Pembicara dalam kegiatan seminar
internasional 1 1 2 3 4 5 6
18 Pembicara dalam kegiatan seminar
nasional 4 0 5 6 7 8 9
19 Pembicara dalam kegiatan seminar
regional 8 0 9 10 11 12 13
20 Pelatihan metodologi penelitian 1 1 1 1 1 1 1
15
Lanjutan Tabel 2.2
No Kegiatan Program 2015
2016 2017 2018 2019 2020 Rencana Realisasi
21 Pendampingan proposal penelitian 1 1 1 1 1 1 1
22
Penyelenggaraan kegiatan forum
ilmiah (seminar/ lokakarya)
internasional
1 1 2 3 4 5 6
23 Penyelenggaraan kegiatan forum
ilmiah (seminar/ lokakarya) nasional 4 3 5 6 7 8 9
24 Penyelenggaraan kegiatan forum
ilmiah (seminar/ lokakarya) regional 8 8 9 10 11 12 13
25 Workshop penulisan karya ilmiah
internasional 1 0 1 1 1 1 1
26 Workshop penulisan karya ilmiah
nasional 1 0 1 1 1 1 1
27
Perolehan bentuk produk teknologi
tepat guna hasil karya dosen
UNSIKA
1 0 1 1 1 1 1
28 Pemanfaatan teknologi tepat guna
hasil karya dosen UNSIKA 1 0 1 1 1 1 1
16
III. GARIS BESAR RIP UNSIKA
Penyusunan RIP untuk 5 tahun ke depan, dilakukan dengan
mempertimbangkan faktor lingkungan eksternal (peluang dan tantangan) dan
lingkungan internal (kekuatan dan kelembahan) UNSIKA. Selain itu, juga
didasarkan pada ketersediaan sumberdaya, serta dinamika akademis yang
berkembang baik di tingkat nasional. RIP ini merupakan penjabaran UNSIKA
untuk menjadi perguruan tinggi berdaya saing di tingkat nasional dalam bidang
penelitian.
Memperhatikan kekuatan dan kelemahan serta peluang dan tantangan, dalam
lima tahun kedepan UNSIKA secara sadar dan berkelanjutan berusaha
meningkatkan pilar pemerataan penelitian, memperluas akses penelitian baik
tingkat regional dan nasional serta berusaha untuk mendapatkan peluang ke akses
internasional.
Pilar ini diarahkan dalam upaya memperluas dan meningkatkan daya saing
UNSIKA di bidang penelitian pada tingkat nasional dan internasional serta
meningkatkan angka partisipasi dosen dalam melaksanakan penelitian yang
bermutu.
3.1. Tujuan dan Sasaran
3.1.1. Tujuan
Tujuan ditetapkannya RIP adalah:
1. Mengefektifkan agenda setting, formulasi, implementasi dan evaluasi
kebijakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di UNSIKA.
2. Efisiensi sumber daya penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di
UNSIKA.
3. Efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat di UNSIKA.
4. Mengarahkan semua kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
di UNSIKA.
17
5. Memberikan panduan dan pertimbangan kepada stakeholders internal dan
eksternal untuk pengajuan pelaksanaan dan kerjasama penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
3.1.2. Sasaran Pelaksanaan
Sesuai dengan kaidah manajemen strategi, sasaran merupakan hal-hal untuk
mencapai visi yang telah ditetapkan. Sasaran dirumuskan dengan
mempertimbangkan Evaluasi Diri-SWOT. Sasaran Pelaksanaan RIP UNSIKA
adalah:
1. Penetapan dasar, yaitu landasan pencapaian.
2. Penentuan sumberdaya yang dibutuhkan.
3. Alokasi sumberdaya.
4. Penetapan jadwal waktu pelaksanaan.
5. Monitoring dan evaluasi.
Sementara itu, subyek RIP LPPM UNSIKA adalah:
1. Pimpinan UNSIKA.
2. Pimpinan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
UNSIKA.
3. Dosen yang dalam waktu yang sama berperan sebagai pendidik/pengajar,
peneliti dan pengabdi kepada masyarakat.
4. Staf pendukung.
5. Mahasiswa.
6. Masyarakat yang juga bertindak sebagai subyek terteliti.
3.2. Strategi dan Kebijakan
Pada saat proses implementasi RIP, pada dasarnya terdapat tiga komponen
yaitu input (proposal penelitian), proses (pengajuan proposal riset, pelaksanaan
riset, monevin), output (publikasi riset, produk riset, paten,) dan outcome
(kerjasama riset, pemanfaatan hasil riset, aplikasi tepat guna, dan citation index)
dengan mempertimbangan penguasaan teknologi, produk dan pasar.
Diharapkan rumusan yang tercantum dalam dokumen RIP ini menjadi tidak
kaku, meski tetap masih mempunyai arah yang jelas. Secara garis besar peta
18
strategi implementasi RIP, yaitu pengelolaan SDM penelitian, agenda riset,
sumber dana dan outcome disajikan pada Gambar 3.1.
Input
Sumber DayaProses Dana Riset Out Come
Pe
ne
rap
an
Ilm
u P
en
ge
tah
ua
n d
an
Te
kn
olo
gi SDM
Pusat Kajian
Antar Fakultas
Fasilitas dan
Sarana Riset
Pelaksanaan
Penelitian
Unggulan
Pelaksanaan
Penelitian
kompetitif lainya
Sumber Dana dari
Kemenristek-Dikti
1). Sumber Dana
Internal UNSIKA
2). Sumber Dana
kerjasama
1). Intensifikasi &
ekstensifikasi kerjasama
2) Kemandirian unit kerja
3) Pengembangan
masyarakat
5) Material publikasi: buku
termasuk referensi, citasi
6) Pengakuan
nasional(HKI, award)
7) Paket teknologi tepat
guna
Gambar 3.1. Strategi Pengelolaan Penelitian
3.3. Peta Strategi
1. Peningkatan terus menerus kuantitas, kualitas dan loyalitas sumberdaya
manusia termasuk alokasi waktu untuk penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.
2. Pengembangan sarana prasarana mengikuti bahkan bila mungkin
mendahului kebutuhan.
3. Organisasi desentralistis untuk pusat-pusat kajian dengan tetap
mengedepankan akuntabilitas dan transparansi serta koordinasinya dengan
LPPM.
4. Perluasan jaringan kerjasama dengan lembaga-lembaga di pusat kekuasaan,
bisnis, Industri dan pusat sumber daya, misalnya lembaga-lembaga nasional
dan internasional.
5. Membuka perwakilan UNSIKA termasuk LPPM di tempat-tempat strategis,
misalnya di daerah terbelakang/periferal, daerah pusat kekuasaan, bisnis
dan sumber daya.
6. Meningkatkan ekspose media massa untuk UNSIKA dan LPPM.
7. Alokasi sumberdaya untuk LPPM yang lebih besar dengan berpegang pada
azas good governance.
19
IV. SASARAN PROGRAM STRATEGIS DAN
INDIKATOR KINERJA
4.1. Tinjauan Singkat Agenda Riset Nasional dan Jawa Barat
Sebagian bagian dari perguruan tinggi negeri di Indonesia, UNSIKA
memperhatikan isu strategis sesuai dan isu yang berkembang di regional dan
nasional sebagai bagian dalam pertimbagan untuk menentukan arah dan kebijakan
penelitian dan tema penelitian unggulan dalam periode 5 tahun ke depan.
Penelitian didorong untuk meningkatkan kemampuan dosen secara individu
dan kelompok dalam satu program studi/fakultas dalam meneliti dan didorong
untuk dapat berkembangan dalam penelitian yang lintas disiplin bidang keilmuan.
Topik penelitian harus memilik peta jalan yang menuju pada penguatan hasil
penelitian yang jelas, bermakna dan berguna bagi masyarakat, maka harus ada
konsistensi dalam implementasi prioritas penelitian nasional yang didukung oleh
program strategis dengan sistem pendanaan yang sehat dan kompetitif.
Mengingat keterbatasan sumberdaya, maka UNSIKA mengembangkan
unggulan spesifik masing-masing berdasarkan keunggulan komparatif dan
kompetitif. Pengembangan unggulan di UNSIKA dilakukan berbasis pada unit
penelitian terkecil seperti laboratorium, jurusan, program studi, fakultas, dan pusat-
pusat kajian, namun dengan tetap mendorong kerjasama lintas unit, lintas disiplin,
bahkan lintas institusi, melalui pengembangan tema pada tingkat institusi. Tema
dan unggulan penelitian pada tingkat institusi UNSIKA mengacu pada prioritas
penelitian daerah dan nasional, tanpa meninggalkan peran UNSIKA dalam
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan produk kreatifitas secara
universal.
Sebagai bahan rujukan dalam bidang fokus penelitian unggulan UNSIKA,
akan disampaikan tentang fokus riset daerah Jawa Barat dan fokus riset nasional
yang diperkirakan turut memberi peluang kontribusi masyarakat akademik
UNSIKA terhadap pembangunan masyarakat Indonesia.
20
4.2. Fokus Riset Prioritas Nasional
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-
2025, memberikan gambaran tentang isu yang perlu diperhatikan terkait
pembangunan bidang iptek. Dikemukakan bahwa kemampuan pemanfaatan,
pengembangan, dan penguasaan iptek mengalami peningkatan, namun kemampuan
tersebut dinilai masih belum memadai untuk meningkatkan daya saing. Hal itu
ditunjukkan antara lain oleh beberapa hal yaitu (1) masih rendahnya sumbangan
iptek di sektor produksi, (2) belum efektifnya mekanisme intermediasi, (3)
lemahnya sinergi kebijakan, (4) belum berkembangnya budaya iptek di
masyarakat, dan (5) terbatasnya sumber daya iptek. Dengan demikian,
penyelengaraan kegiatan penelitian (riset) perlu dilaksanakan untuk mengatasi
kelemahan-kelamahan tersebut.
Dalam upaya mengatasi permasalahan di bidang Iptek, maka Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 menetapkan
agenda yang berkaitan erat dengan pembangunan bidang iptek yaitu
“Meningkatkan Kapasitas Inovasi dan Teknologi”. Agenda tersebut dilaksanakan
untuk mencapai sasaran-sasaran sebagai berikut:
1. Meningkatnya hasil penyelengaraan penelitian, pengembangan, dan
penerapan iptek yang mendukung daya saing sektor produksi barang dan
jasa, keberlanjutan dan pemanfaatan sumber daya alam, serta penyiapan
masyarakat Indonesia menyongsong kehidupan global;
2. Meningkatnya dukungan bagi kegiatan iptek termasuk penyediaan SDM,
Sarana prasarana, kelembagaan, dan jaringan;
3. Terbangunnya 100 Techno Park di Kabupaten/Kota dan Science Park di
setiap propinsi.
Sesuai dengan pesan yang tercantum dalam sasaran peningkatan kapasitas
inovasi dan teknologi RPJMN 2015-2019 tersebut di atas, maka penyusunan ARN
2016-2019 difokuskan terutama pada pencapaian sasaran butir (1) yaitu
penyelenggaraan penelitian, pengembangan dan penerapan iptek bagi daya saing
sektor produksi barang dan jasa, keberlanjutan pemanfaatan sumber daya alam, dan
penyiapan masyarakat menyongsong kehidupan global.
21
Penyelenggaraan penelitian, pengembangan dan penerapan iptek tersebut
dilaksanakan pada pada bidang-bidang:
(1) pangan dan pertanian : Melihat isu isu pokok bidang pangan dan pertanian
yakni bagaimana mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan, bagaimana
meningkatkan daya saing produk pangan dan pertanian dan bagaimana
memperkuat kapasitas dan meningkatkan kesejahteraan petani. Upaya ini
terhambat oleh adanya degradasi dan konversi lahan, pemanasan global dan
perubahan iklim serta kerentanan perdagangan produk pertanian. Untuk merespon
isu-isu pokok diatas maka dalam pengelolaan sumber daya pertanian ke depan
perlu menerapkan Climate Smart Agriculture yang merupakan konsep global
pertanian modern ke depan dengan mendayagunakan inovasi dan teknologi.
(2) energi, energi baru dan terbarukan : kebijakan penelitian, pengembangan
dan penerapan iptek di bidang energi diarahkan pada: (a) peningkatan kemampuan
iptek yang berorientasi mendukung kebijakan penyediaan energi nasional melalui
langkah konservasi sumber energi, pemanfaatan energi secara efisien, diversifikasi
penggunaan energi, pengembangan energi baru dan terbarukan, serta
pengembangan & difusi teknologi energi nir-karbon dan rendahkarbon (zero-
carbon dan low-carbon energi technologies); (b) peningkatan kemampuan iptek
dalam pengelolaan energi nasional jangka panjang, dan peningkatan kemampuan
pasokan energi dengan bauran yang menekankan pada pemanfaatan sumber energi
baru dan terbarukan dan memperhatikan kelestarian lingkungan; (c) peningkatan
kemampuan iptek dalam pembangunan infrastruktur energi melalui penguatan
kelembagaan, optimisasi pendayagunaan
(3) kesehatan dan obat : Riset Kesehatan dan Obat diharapkan dapat
mengembangkan dan menerapkan teknologi pengembangan nutrisi khusus;
teknologi pengembangan diagnostik dan alat kesehatan untuk mengurangi
ketergantungan impor; teknologi pengembangan produk biofarmasetikal; teknologi
pengembangan bahan baku obat (BBO) untuk substitusi impor; dan teknologi
pengembangan tanaman obat dan obat tradisional Indonesia;
(4) transportasi : Riset dibidang transportasi perlu didukung oleh riset pada
bidang-bidang lainnya seperti (a) sains dasar terutama terkait simulasi dan
pemodelan, (b) teknologi informasi, dalam rangka optimisasi kinerja sistem
22
transportasi, (c) energi dan lingkungan hidup dalam rangka penggunaan energi
alternatif dan minimisasi dampak lingkungan, (d) material maju dalam
pengembangan komponen sarana dan prasarana transportasi serta (e) sosial
kemanusiaan terkait perilaku bertransportasi dan memenuhi permintaan
masyarakat.
(5) telekomunikasi, informasi dan komunikasi : Riset Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) mencakup pengembangan infrastruktur TIK khususnya IT
Security; pengembangan sistem dan framework/platform perangkat lunak berbasis
Open Source khususnya sistem TIK pendukung e-Government dan e-Business;
pengembangan teknologi peningkatan konten TIK khususnya pengembangan
teknologi dan konten untuk data dan informasi geospasial; dan penelitian
pendukung bidang TIK termasuk riset sosial pendukung bidang TIK
(6) teknologi pertahanan dan keamanan :Riset Pertahanan dan Keamanan
(Hankam) utamanya ditujukan untuk mendukung pelaksanaan kebijakan
pembangunan industri alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpal hankam)
nasional dan dilaksanakan melalui Program Litbang Teknologi Alpal Hankam
sebagaimana diamanatkan oleh UU Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri
Pertahanan. Tujuan dari program ini adalah mendukung proses alih teknologi dari
negara maju ke industri dalam negeri.
(7) material maju : Riset Material Maju ditujukan untuk menguasai material
strategis pendukung produk-produk teknologi, yang antara lain difokuskan pada:
(i) tanah jarang, (ii) bahan magnet permanen, (iii) material baterai padat, dan (iv)
material berbasis silikon. Material maju yang diharapkan dapat dikuasai untuk
kemandirian produksi industri dalam negeri antara lain adalah material maju logam
tanah jarang, material untuk energy storage (baterai), material fungsional dan
material nano, material katalis, dan bahan baku untuk industri besi dan baja.
(8) sosial dan kemanusiaan (humaniora) : Pengembangan ilmu-ilmu sosial dan
humaniora hakekatnya diarahkan sebagai bentuk teknologi yang dikenal sebagai
soft-technology. Dengan cara ini, pengembangan ilmu sosial dan humaniora
menjadi mitra berbagai pengembangan dan peningkatan teknologi (hard
technology) karena senantiasa berpedoman pada nilai-nilai agama, nilai-nilai
budaya, sistem hukum, nilai etika, kearifan lokal, dan kelestarian sumberdaya alam
23
dan lingkungan hidup dalam kerangka memperkokoh jati diri bangsa dan sumber
manusia Indonesia. Untuk itu, pemikiran ilmu-ilmu sosial dan humaniora yang
dipersoalkan (ontologi), cara-cara memikirkannya (epistemologi), dan manfaat
serta kegunaan hasilnya (aksiologi) diarahkan langkah inovatif untuk
pengembangan dan penerapan teknologi. Dalam prosesnya, hal itu juga menjadi
media pengembangan inovasi pemikiran sosial yang mengarahkan pengembangan
soft-technology sendiri.
Dukungan ilmu-ilmu sosial dan humaniora dengan demikian dapat ditujukan
untuk menguatkan pengembangan teknologi dalam kebijakan pangan, energi dan
kesehatan, pengembangan teknologi informasi dan komunikasi, penyediaan
teknologi transportasi, pertahanan serta material maju yang memperkuat Indonesia
sebagai negara maritim. Dalam proses ini, perhatian terhadap tata-kelola, kebijakan
hukum dan pengembangan sistem politik menjadi factor yang perlu diperhatikan.
Demikian juga, faktor dinamika global yang berpengaruh terhadap perkembangan
sosial dan humaniora dan persoalan kesenjangan sosial dan ekonomi yang
diwariskan oleh sistem pengelolaan negara hingga saat ini perlu menjadi faktor
yang perlu dicarikan solusinya
4.3. Fokus Riset Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat
Jawa Barat memiliki perhatian penuh pada peningkatan Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) dengan indikatornya yang terdisi atas pencapaian Indeks
Pendidikan, Indeks Kesehatan, dan Indeks Daya Beli masyarakat. Untuk itu,
Dewan Riset Daerah (DRD) Provinsi Jawa Barat memberikan penguatan terhadap
penyelesaian program tematik yang berdasarkan kewilayahan sebagai berikut.
1. Peningkatan kualitas pendidikan;
2. Peningkatan kualitas kesehatan;
3. Peningkatan daya beli masyarakat;
4. Kemandirian pangan;
5. Peningkatan kinerja aparatur;
6. Pengembangan infrastruktur wilayah;
7. Kemandirian energi dan kecukupan air baku;
8. Penanganan bencana dan pengendalian lingkungan hidup;
24
9. Pembangunan pedesaan;
10. Pengembangan budaya lokal dan destinasi wisata.
Adapun fokus DRD Jawa Barat secara jangka pendek dan jangka panjang
adalah kemandirian pangan dengan tema “Kedaulatan Pangan (Food Security) di
Jawa Barat”. Program kerja DRD Jawa Barat disusun berdasarkan Road Map yang
menggunakan balance score card agar perspektif dari kegiatan DRD secara internal
dan eksternal dapat terkontrol sesuai dengan target (tujuan) akhir yang ingin
dicapai (lihat Gambar 4.1)
Gambar 4.1. Fokus riset DRD Pemerintah Provinsi Jawa Barat
Fokus-fokus penelitian yang ditetapkan oleh provinsi Jawa Barat, sedikit
banyak memberi warna terhadap kebijakan penelitian, khususnya dalam penentuan
payung, skema dan topik penelitian yang dikembangkan UNSIKA dalam kurun
waktu 2016-2020.
25
4.4. Fokus Riset Berdasarkan RPJPD Kabupaten Karawang Tahun 2005-2025
Dalam 5 tahun kedepan, sinergi antara agenda riset Jawa Barat dan Nasional
akan juga dipetakan terhadap Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) Kabupaten Karawang tahun 2005-2025, yaitu “Karawang Sejahtera
berbasis Pertanian dan Industri” .
Kebijakan Bupati Karawang dalam menyongsong peradaban baru yang mana
Kabupaten Karawang tumbuh dan berkembang yang dihadapkan oleh realitas
sosial yang begitu dinamis dan saling terkait, melalui kebijakan konkret untuk
melaksanakan pembangunan yang fokus, terarah, dan efektif melalui Arah
Kebijakan Pembangunan Kabupaten Karawang dengan issue strategis yang terdiri
dari:
1. Capaian tingkat pendidikan dan kesehatan;
2. Penguatan infrastruktur dan iklim usaha;
3. Pengembangan industri pertanian dan ekonomi berbasis sumber daya local
dan ketahanan pangan;
4. Penanggulangan kemiskinan dan Pengangguran;
5. Penanganan Bencana Alam;
6. Kualitas Sumber Daya Aparatur Pemerintah
7. Pengelolaan persampahan, kebersihan dan lingkungan hidup
8. Pengembangan pariwisata (Diamond Triangel)
9. Penataan Kota menuju Kota Indah dan Kota Terang.
Kesembilan issue strategis ini akan menjadi prioritas pembangunan dengan
berpegang kepada Budaya Sebagai Payung dan Arus Utama dalam Pembangunan.
Pembangunan merupakan sebuah proses yang direncanakan dalam rangka
mencapai kondisi yang lebih baik dibandingkan keadaan sebelumnya. Aspek
pembangunan meliputi sosial, budaya, ekonomi dan politik, sampai pada
perkembangan mutakhir adanya penyelarasan dengan konservasi lingkungan. Nilai
yang dipegang dalam pembangunan adalah optimalisasi sumberdaya dengan tetap
menjaga kesinambungan serta kualitas lingkungan yang baik. Optimalisasi
sumberdaya mempunyai arti bahwa pembangunan diharapkan dapat
mendayagunakan potensi sumberdaya alam dan sumberdaya manusia agar
memiliki nilai kemanfaatan lebih bagi masyarakat. Kesinambungan dan kualitas
26
lingkungan yang baik diartikan dalam lingkup luas tidak hanyaberarti mengenai
lingkungan alam namun juga lingkungan sosial, budaya dan politik. Proses
optimalisasi atas potensi SDA dan SDM diharapkan agar mampu membawa dan
mendorong kualitas sosial, ekonomi, politik dan budaya masyarakat lebih
berkembang dan terberdayakan. Kedua prasarat yang saling berkausalitas tersebut
merupakan inti dari proses pembangunan yang bertujuan untuk mencapai
kesejahteraan masyarakat.
4.5. Payung, Skema, dan Topik Penelitian Unsika
Aktivitas penelitian UNSIKA dalam 5 tahun kedepan berbasis pada basis
keilmuan yang diwadahi pada fakultas dan program studi dan bertujuan untuk
meningkatkan kualitas peran Tridarma pada UNSIKA, dengan
mengembangkan :
Disiplin ilmu Pendidikan dan ilmu-ilmu sosial dan humaniora.
Disiplin ilmu hukum dan Ekonomi.
Disiplin ilmu pertanian.
Disiplin ilmu teknik dan ilmu komputer.
Disiplin ilmu kesehatan masyarakat.
serta pengembangan disiplin ilmu lainnya, meningkatkan jejaring dan peran
UNSIKA dengan berbagai lembaga, baik lembaga pemerintah maupun lembaga
swadaya masyarakat dan industri, serta meningkatkan peran UNSIKA dalam
mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat baik di tingkat nasional
maupun global.
Payung penelitian UNSIKA adalah sebagai berikut:
1. Penelitian untuk pengembangan institusi pendidikan tinggi yang berdaya
saing nasional.
2. Penelitian untuk pengembangan pendidikan.
3. Penelitian multidisiplin berbasis pengembangan IPTEKS-SOSBUD yang
berpedoman pada agenda riset Jawa barat dan nasional.
4. Ketahanan dan kemandirian pangan.
5. Energi.
6. Teknologi informasi dan komunikasi.
27
7. Pengembangan wilayah dan lingkungan hidup.
8. Penelitian bidang sosial, ekonomi dan Humaniora untuk menyelesaian isi-
isu daerah, regional, nasional dan global.
Berdasarkan payung penelitian UNSIKA, akan diuraikan program strategis
penelitian untuk tiap payung penelitian.
4.5.1. Penelitian Untuk Pengembangan Institusi Pendidikan Tinggi Yang
Berdaya Saing Nasional
Penelitian ini mengarahkan institusi yang harus berubah untuk meningkatkan
kekuatan, menangkap peluang, mengatasi ancaman, dan mengurangi kelemahan,
untuk mempercepat UNSIKA menjadi PTN berdaya saing nasional.
Penelitian ini didanai dari internal UNSIKA dan sumber-sumber dana dari
Kemenristekdikti untuk percepatan pengembangan PTN baru. Adapun topik-topik
yang dapat diusulkan dengan skema penelitan ini antara lain:
1. Evaluasi kinerja organsisasi UNSIKA.
2. Evaluasi kesehatan organisasi UNSIKA.
3. Pengembangan penilaian capaian kinerja dan perilaku setiap individu
(pimpinan setiap unit, pendidik, dan tenaga kependidikan).
4. Budaya organisasi unit-unit yang ada di UNSIKA (prodi, fakultas, Unit
Pelayanan Teknis).
5. Pengkayaan sumber-sumber pendanaan dan pengembangan universitas.
6. Analisis kebutuhan dosen dalam pengembangan profesionalisme;
7. Eksplorasi terhadap sistem pendidikan yang ada di setiap unit di
Universitas, termasuk sistem pendidikan di sekolah pascasarjana.
8. Kajian desain, fungsi, dan kelayakan infrastruktur yang ada di UNSIKA,
untuk percepatan UNSIKA menjadi PTN yang berdaya saing nasional.
9. Kajian terhadap Cyber-infrastuktur-ICT hardware, software, SDM,
organisasi, dan kebijakan.
10. Penelitian tentang pengembangan kelompok bidang keahlian.
28
4.5.2 Penelitian Untuk Pengembangan Pendidikan
Program penelitian ini ditujukan untuk mendorong universitas untuk dapat
berkiprah dalam bidang pendidikan, termasuk menghasilkan teori maupun praktek
ilmu pendidikan, kebijakan pendidikan, dan penyeleasaian berbagai isu terkait
masalah pendidikan. Skema penelitian yang berada di bawah payung penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Penelitian program dan kebijakan pendidikan dasar dan menengah
Skema penelitian ini ditujukan untuk mengkaji berbagai program dan
kebijakan pendidikan dasar dan menengah. Penelitian dalam skema ini diharapkan
bisa menghasilkan luaran yang mendorong munculnya kebijakan atau perubahan
kebijakan terkait penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah di Indonesia.
Adapun topik-topik penelitian dalam skema ini adalah sebagai berikut:
1. Reformasi sistem pendidikan dasar dan menengah: belajar dari negara lain.
2. Analisis kebijakan program persiapan guru sekolah dasar dan menengah.
3. Evaluasi kebijakan dan program pendidikan anak usia dini.
4. Evaluasi terhadap kebijakan asesmen dan evaluasi pembelajaran.
5. Evaluasi kebijakan dan program pendidikan profesional guru.
6. Analisis pemetaan SDM di bidang pendidikan dasar dan menengah.
7. Kebijakan dan pola pendanaan pendidikan dasar dan menengah.
8. Analisis desain, fungsi dan kelayakan infrastruktur pendidikan dasar dan
menengah.
9. Analisis sistem pendidikan dasar dan menengah dalam menjembatani
peserta didik memasuki pendidikan tinggi.
10. Analisis sistem sertifikasi dan remunerasi guru pendidikan dasar dan
menengah.
11. Analisis kebijakan dan program pendidikan non-formal.
12. Pembelajaran literasi bahasa Indonesia dan bahasa asing.
13. Keterkaitan sistem pendidikan yang ada baik secara aktual maupun
potensial.
14. Pendidikan inklusi.
29
b. Penelitian terkait filsafat pendidikan, sumber belajar, pendidik, dan
peserta didik
Penelitian dalam skema ini ditujukan untuk mengkaji berbagai hal terkait
sumber belajar, khususnya dalam pendidikan dasar dan menengah. Seperti
penelitian terkait program kebijakan pendidikan dasar dan menengah, skema
penelitian ini juga ditujukan untuk bisa mendorong UNSIKA berperan dalam
pengembangan pendidikan, tetapi tidak hanya dalam lingkup pendidikan dasar dan
menengah, tetapi juga pendidikan tinggi, dan pendidikan non-formal.
Adapun topik-topik yang terkait dalam skema penelitian ini di antaranya
adalah sebagai berikut:
1. Kajian terhadap filsafat pendidikan di Indonesia.
2. Pemahaman dan pelaksanaan kurikulum dalam pendidikan di Indonesia.
3. Berbagai dasar etika dan sistem nilai untuk pengembangan kurikulum
dalam pendidikan.
4. Analisis keselarasan silabus dan buku teks (khusus dalam pendidikan dasar
dan menengah).
5. Penelitian tentang model pengembangan media pembelajaran.
6. Penelitian tentang model-model perencanaan pembelajaran.
7. Kajian terhadap pertumbuhan peserta didik dan indikator
perkembangannya.
8. Perkembangan peserta didik dan pembelajarannya.
9. Penelitian untuk meningkatkan pemahaman tenaga pendidik tentang
karakteristik, tugas, dan tanggung jawab sebagai pendidik dan peserta didik
(guru dan dosen berperan sebagai peserta didik).
10. Relasi antara pendidik dan peserta didik.
11. Kaitan pendidikan dan taraf hidup masyarakat.
12. Pengembangan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan.
13. Penelitian terkait psikologi dan sosiologi pendidikan.
c. Penelitian untuk pengembangan pendidikan dan proses pembelajaran
Penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan luaran terkait pengembangan
pendidikan dan metode pembelajaran mutakhir yang bisa diaplikasikan dalam berbagai
30
konteks di Indonesia untuk memperbaiki proses pembelajaran berbagai bidang studi,
baik di tingkat pendidikan dasar, menengah, maupun pendidikan tinggi.
Topik-topik yang termasuk dalam skema penelitian ini di antaranya adalah
sebagai berikut.
1. Implementasi dialogic learning dan classroom dynamic dan class size.
2. Faktor dan proses yang berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran.
3. Potensi pengembangan media dan sistem informasi dalam pembelajaran.
4. Pengembangan kerangka teori tentang pendidikan dan pembelajaran.
5. Penelitian yang mengaitkan peneliti dan praktisi tentang berbagai
aspek pembelajaran.
6. Keterlibatan orang tua dalam pendidikan dan pembelajaran.
7. Program pengembangan metode pengajaran yang efektif.
8. Konteks sosial dan perilaku pembelajaran akademik.
d. Pendekatan budaya terhadap pendidikan dan pembelajaran
Penelitian ini ditujukan untuk mengembangkan pendidikan dan pembelajaran
yang berbasis pendekatan budaya. Adapun topik-topik penelitian dalam skema ini
di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Etnopedagogi.
2. Gaya belajar berbasis budaya.
3. Pendidikan untuk kelompok kelompok minoritas yang tidak terwakili
(unrepresesnted minorities), termasuk masyarakat 3T (terdepan, terluar,
tertinggal).
4. Pendidikan berbasis keberagaman dan gender.
4.5.3 Penelitian multidisiplin berbasis pengembangan IPTEKS yang
berpedoman pada Agenda Riset Jawa Barat dan Nasional
Payung penelitian multidisiplin berbasis pengembangan IPTEKS yang
berpedoman pada Agenda Riset Jawa Barat dan Nasional, diarahkan untuk
mendapatkan pendanaan dari berbagai institusi, sebagai kontribusi UNSIKA
dengan bidang kepakaran saat ini. Bidang penelitian didukung kompetensi dan
keahlian dosen di tiap fakultas dan antar fakultas.
31
Topik-topik dari bidang riset unggulan ini akan mengacu pada agenda riset
nasional dan agenda riset Jawa Barat serta dapat mendukung Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Karawang tahun 2005-
2025. Bidang fokus riset unggulan untuk payung penelitian ini adalah:
1. Ketahanan dan Kemandirian Pangan.
2. Energi.
3. Teknologi Informasi dan Komunikasi.
4. Pengembangan Wilayah dan Lingkungan Hidup.
4.5.4. Ketahanan dan Kemandirian Pangan
Bidang ketahanan dan kemandirian pangan menjadi bagian agenda riset
nasional dan Jawa Barat serta RPJPD Jawa Barat dan Kabupaten Karawang.
Penelitian ketahanan dan kemandirian pangan melibatkan bidang multidisiplin
yang berkembang saat ini di UNSIKA.
Sesuai dengan pokok ilmiah di UNSIKA, fokus yang dikembangkan adalah
pada pembangunan wilayah pedesaan tanpa mengkesampingan perkembangan
industri yang berkembang. Topik penelitian dalam mencapai ketahanan dan
kemandirian pangan adalah mengangkat isu strategis antara lain:
1. Indonesia perlu segera mewujudkan ketahanan dan kedaulatan
pangan. Konsep pemikirian adalah ketahanan dan kedaulatan pangan perlu
untuk diwujudnya dalam lingkup regional sesuai dengan potensi maksimal
yang dapat dikembangkan
2. Peningkatan daya saing produk pangan dan pertanian. Konsep
pemikirian adalah perlu memaksimalkan peran IPTEKS dalam
memaksimalkan produk dalam keterbatasan lahan dan kondisi perubahan
iklim secara global
3. Penguatan kapasitas dan meningkatkan kesejahteraan petani. Konsep
pemikiran adalah reposisi peran pertanian rakyat sebagai bagian pelaku
pada industri pertanian dari pengolahan sampai pemasaran produk
4. Ancaman fenomena perubahan fungsi lahan, iklim dan lingkungan
terhadap ketahanan pangan. Konsep pemikirian adalah peningkatan
32
kualitas pengelolaan pertanian dengan memanfaatkan teknologi tepat guna
sesuai dengan potensi daerah
Pada Tabel 4.1. diuraikan lebih lanjut terkait strategi pemecahan masalah dan
topik riset terkait yang diperlukan untuk perumusan topik penelitian ketahanan dan
kemandirian pangan
33
Tabel 4.1 Perumusan Topik Penelitian Ketahanan dan Kemandirian Pangan
No Isu Strategis Konsep Pemikiran Pemecahan Masalah Topik Riset yang diperlukan
1 Indonesia perlu segera
mewujudkan ketahanan dan
kedaulatan pangan
Ketahanan dan kedaulatan pangan perlu untuk
diwujudnya dalam lingkup regional sesuai
dengan potensi maksimal yang dapat
dikembangkan
Perlu riset dasar dan terapan untuk
penggalian jenis pangan „padi
lokal‟ atau jenis tanaman non-padi
lain sebagai sumber karbohidrat
1. Pengembangan Sistem Pertanian
Berlanjut dengan pengembangan
Manajemen Agroekosistem
menuju Good Agricultural
Practices (GAP) tanaman pangan,
2. Pengembangan Sistem Pertanian
Organik
2 Peningkatan daya saing produk
pangan dan pertanian
Perlu memaksimalkan peran IPTEKS dalam
memaksimalkan produk dalam keterbatasan
lahan dan kondisi perubahan iklim secara
global
Penerapan IPTEKS yang dalam
pengembangan Good Agricultural
Practices bagi budidaya tanaman
yang ramah lingkungan dan
antisipatif terhadap perubahan
iklim
1. Pemetaan Lahan Pertanian
Berdasarkan Nilai Ekonomi
2. Manajemen dan reklamasi lahan
dan tanah terdegradasi
3. Pengembangan Agens Hayati,
Pestisida Nabati, Pupuk Hayati
dan Pupuk Organik
4. Kajian Edukasi penggunaan alat
mesin kepada masyarakat
5. Aplikasi IT dalam produksi dan
distribusi pangan
3 Penguatan kapasitas dan
meningkatkan kesejahteraan petani
Reposisi peran pertanian rakyat sebagai bagian
pelaku pada industri pertanian dari pengolahan
sampai pemasaran produk
strategi pengembangan usaha
ekonomi menengah dari efisensi
pengelolahan, pembiayaan dan
pemasaran hasil pertanian yang
memaksimalkan peran petani
1. Pengembangan Instrumen
Ekonomi untuk Konservasi Lahan
Pertanian
2. Integrasi budidaya Ternak dan
34
tanaman pangan
4 Adanya ancaman fenomena
perubahan fungsi lahan, iklim dan
lingkungan terhadap ketahanan
pangan
Peningkatan kualitas pengelolaan pertanian
dengan memanfaatkan teknologi tepat guna
sesuai dengan potensi daerah
Pemanfaatan teknologi tepat guna
yang memaksimalkan pendekatan
“natural agricultural” dan regulasi
pengelolaan lahan pertanian yang
selaras dengan pertumbuhan
industri
1. Analisis Kebijakan Pertanian
Berlanjut
2. Analisis Ekonomi sumberdaya &
lingkungan
3. Survei Tanah, Evaluasi Lahan dan
Alihguna lahan (non pertanian ke
pertanian dan pertanian ke non
pertanian)
4. Evaluasi Kesesuaian Lahan bagi
varietas unggul berdaya hasil dan
kualitas tinggi, toleran faktor
abiotik dan biotic
.
35
4.5.5. Energi
Bidang ketahanan dan kemandirian energi menjadi bagian agenda riset
nasional dan Jawa Barat serta RPJPD Jawa Barat dan Kabupaten Karawang.
Penelitian ketahanan dan kemandirian energi melibatkan bidang multidisiplin
yang berkembang saat ini di UNSIKA.
Kebijakan Energi Nasional (KEN) yang telah ditetapkan oleh Pemerintah
melalui Peraturan Pemerintah No 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi
Nasional. KEN disusun sebagai pedoman untuk memberi arah pengelolaan energi
nasional guna mewujudkan kemandirian energy dan ketahanan energi untuk
mendukung pembangunan nasional berkelanjutan yang dicapai melalui:
Sumber daya energi tidak dijadikan sebagai komoditas ekspor.
Semata tetapi sebagai modal pembangunan nasional.
Kemandirian pengelolaan energi.
Ketersediaan energi dan terpenuhinya kebutuhan sumber energy dalam negeri.
Pengelolaan sumber daya energi secara optimal, terpadu, dan berkelanjutan.
Pemanfaatan energi secara efisien di semua sector.
Akses masyarakat terhadap energi secara adil dan merata.
Pengembangan kemampuan teknologi, industri energi dan jasa.
Energi dalam negeri agar mandiri dan meningkatkan kapasitas.
Sumber daya manusia.
Terciptanya lapangan kerja.
Terjaganya kelestarian fungsi lingkungan hidup.
Hal tersebut, sejalan dengan norma-norma yang dikembangkan dalam
penyusunan ARN bidang energi, yang mencakup ketiga aspek, yaitu aspek
ketahanan energi (energy security), equitas/berkeadilan (energy equity) dan
keberlanjutan (environment sustainability).
Sesuai dengan pokok ilmiah di UNSIKA, fokus yang dikembangkan adalah
pada pembangunan ketahanan energi mengangkat isu strategis antara lain:
36
Ketahanan Energi Nasional dengan Konsep pemikirian adalah
a). penerapan energi alternatif dalam mendukung ketersediaan energi
untuk mendukung pembangunan daerah pedesaan dan masyarakat
berpenghasilan rendah.
b). Penerapan Manajemen Energi Hemat bagi masyarakat, usaha
pertanian dan perikanan rakyat serta Usaha kecil dan menengah
(UKM) berdasarkan kondisi sosial, tekno-ekonomi dan lingkungan.
Pada Tabel 4.2. diuraikan lebih lanjut terkait strategi pemecahan masalah
dan topik riset terkait yang diperlukan untuk perumusan topik penelitian energi
37
Tabel 4.2. Perumusan Topik Penelitian Pembangunan ketahanan energi
No Isu Strategis Konsep Pemikiran Pemecahan Masalah Topik Riset yang diperlukan
1 Ketahanan Energi Nasional
Penerapan Energi Alternatif dalam mendukung
ketersediaan energi untuk mendukung
pembangunan daerah pedesaan dan masyarakat
berpenghasilan rendah.
Optimalisasi potensi biomassa
sebagai alternatif pengganti
energi fosil
Optimalisasi potensi sumber energi
terbarukan dari matahari dan bayu
Sistem informasi untuk pemetaan
potensi energi terbarukan yang
dapat menarik investor
1. Pengolahan Sampah domestik dan
limbah pertanian sebagai sumber
energi listrik.
2. Pemanfaatan energi matahari dan
bayu untuk mendukung usaha
pertanian dan perikanan rakyat.
3. Identifikasi potensi sumber energi
terbarukan di daerah kabupaten
Karawang untuk menuju karawang
terang 2025.
Penerapan Manajemen Energi Hemat bagi
masyarakat, usaha pertanian dan perikanan
rakyat serta Usaha kecil dan menengah (UKM)
berdasarkan kondisi sosial, tekno-ekonomi dan
lingkungan.
Edukasi pada masyarakat tentang
perlunya efisiensi energi dan
teknologi yang tepat guna dengan
konsumsi energi yang rendah
Model penentuan biaya produksi
dengan Energi sebagai salah satu
variabel biaya proses
Pengembangan sistem informasi
yang dapat digunakan untuk
managemen energi
1. Manajemen efisiensi energi
berbasis IT untuk usaha pertanian
dan perikanan rakyat serta Usaha
kecil dan menengah (UKM).
2. Evaluasi beban biaya energi dalam
rantai pasok dan produksi usaha
pertanian dan perikanan rakyat
serta Usaha kecil dan menengah
(UKM), sebagai bagian
peningkatan daya saing produksi.
3. Pemilihan produk teknologi hemat
energi untuk mengurangi beban
biaya keluarga, produksi pertanian
dan perikanan rakyat serta UKM.
38
4.5.6. Teknologi Informasi dan Komunikasi
Sesuai dengan pokok ilmiah di UNSIKA, fokus yang dikembangkan adalah
pada pembangunan teknologi informasi dan komunikasi(TIK) menjadi topik
penelitian mengangkat isu strategis antara lain:
Pengembangan teknologi untuk peningkatan konten TIK dengan Konsep
pemikirian adalah TIK juga menawarkan potensi yang luar biasa, dalam
memunculkan cara-cara baru dalam melakukan sesuatu dengan lebih produktif,
efektif, efisien, aman, dan akurat dalam ragam aplikasi yang bisa dimanfaatkan
oleh berbagai segmen masyarakat.
Pendukung bidang teknologi informasi dan komunikasi dengan konsep
pemikiran adalah aspek Sosial Humaniora pendukung TIK perlu diperhatian agar
peran TIK untuk pemberdayaan masyarakat dapat tercapai
Pada Tabel 4.3. diuraikan lebih lanjut terkait strategi pemecahan masalah
dan topik riset terkait yang diperlukan untuk perumusan topik penelitian
teknologi informasi dan komunikasi
39
Tabel 4.3 Perumusan Topik Penelitian Teknologi Informasi dan Komunikasi
No Isu Strategis Konsep Pemikiran Pemecahan Masalah Topik Riset yang diperlukan
1 Pengembangan teknologi untuk
peningkatan konten TIK
TIK juga menawarkan potensi yang luar biasa,
dalam memunculkan cara-cara baru dalam
melakukan sesuatu dengan lebih produktif,
efektif, efisien, aman, dan akurat dalam ragam
aplikasi yang bisa dimanfaatkan oleh berbagai
segmen masyarakat
Indentifikasi konten TIK yang
dibutuhkan untuk pendukung
pengembangan daerah dan
masyarakat dalam segmen yang
luas perlu dilakukan
Edukasi teknologi TIK yang tepat
dan bermanfaat untuk mendukung
good goverments dan kualitas
pendidikan
1. Sistem TIK untuk mendukung
database potensi dari daerah
karawang.
2. Sistem TIK untuk mendukung
pengembangan pendidikan
3. Sistem TIK pendukung e-
Government (termasuk e-Desa).
4. Sistem TIK pendukung e-Health.
5. Sistem TIK pendukung e-Businnes
di bidang pertanian dan perikanan
2 Pendukung bidang teknologi
informasi dan komunikasi
aspek Sosial Humaniora pendukung TIK perlu
diperhatian agar peran TIK untuk
pemberdayaan masyarakat dapat tercapai
Edukasi penggunaan internet sehat
dan produktif
pemanfaatan TIK untuk percepatan
dan perluasan pengembangan
ekonomi daerah serta mengatasi
kesenjangan digital (digital divide)
dan Kesetaraan Akses Teknologi
pemanfaatan TIK dalam
peningkatan konten kreatif lokal
1. Riset penggunaan internet sehat
dan produktif.
2. Riset pemanfaatan TIK untuk
percepatan dan perluasan
pengembangan ekonomi.
3. daerah serta mengatasi
kesenjangan digital (digital divide)
dan Kesetaraan Akses Teknologi.
4. Riset pemanfaatan TIK dalam
peningkatan konten kreatif local
40
4.5.7. Pengembangan Wilayah dan Lingkungan Hidup
Sesuai dengan pokok ilmiah di UNSIKA, fokus yang dikembangkan adalah
pada pembangunan pengembangan wilayah dan lingkungan hidup menjadi topik
penelitian mengangkat isu strategis antara lain:
Isu-isu lokal, nasional dan global terkait Lingkunan Hidup: perubahan iklim
(pemanasan global), deforestasi dan desertifikasi, penurunan sumber daya
alam, pencemaran dan kerusakan lingkungan, kemiskinan dengan Konsep
pemikirian adalah Reorientasi arah pembangunan nasional dengan pemanfaatan
sumber daya alam-lingkungan hidup yang berkelanjutan sebagai modal
pembangunan.
Pengembangan wilayah yang berwawasan kebangsaan dan kelestaraian
lingkungan dengan konsep pemikiran adalah Pengembangan wilayah yang
berwawasan kebangsaan dan kelestaraian lingkungan
Pada Tabel 4.4. diuraikan lebih lanjut terkait strategi pemecahan masalah dan
topik riset terkait yang diperlukan untuk perumusan topik pengembangan wilayah
dan lingkugan hidup
41
Tabel 4.4 Perumusan Topik Penelitian Pengembangan Wilayah dan Lingkungan Hidup
No Isu Strategis Konsep Pemikiran Pemecahan Masalah Topik Riset yang diperlukan 1 Isu-isu lokal, nasional dan global
terkait Lingkunan Hidup:
perubahan iklim (pemanasan
global), deforestasi dan
desertifikasi, penurunan sumber
daya alam, pencemaran dan
kerusakan lingkungan, kemiskinan
Reorientasi arah pembangunan nasional
Dengan pemanfaatan Sumber Daya Alam-
Lingkungan Hidup yang berkelanjutan sebagai
modal pembangunan
Riset dasar dan terapan yang
bersifat multi- dan interdisiplin di
bidang perlindungan dan
pengelolaan Sumber Daya Alam-
Lingkungan Hidup
1. Pemetaan dan dokumentasi
informasi kearifan lokal,
ekosistem dan keanekaragaman
hayati
2. Perlindungan dan pengelolaan
sumberdaya alam dan
kebencanaan
2 Pengembangan wilayah yang
berwawasan kebangsaan dan
kelestaraian lingkungan
Pengembangan wilayah yang meningkatkan
pemerataan kesejahteraan masyarakat dan tetap
memperhatikan kelestarian lingkungan
Riset dasar dan terapan yang
bersifat multi- dan interdisiplin di
bidang Pengembangan wilayah
yang meningkatkan pemerataan
kesejahteraan masyarakat dan tetap
memperhatikan kelestarian
lingkungan
1. Manajemen sumber daya air
untuk pertanian dan penyediaan
air bersih.
2. Pengembangan Industri
Pariwisata berbasis Keunggulan
Wilayah dan Lingkungan.
3. Kebijakan dan perlindungan
hukum bidang lingkungan.
4. Kelembagaan untuk
mengembangkan produk budaya
dan pelestarian lingkungan.
5. Pemetaan dan dokumentasi
informasi kearifan lokal,
ekosistem dan keanekaragaman
hayati.
6. Green economy melalui
internalisasi dan valuasi ekonomi
kekayaan sumberdaya alam dan
lingkungan hidup.
42
4.5.8. Penelitian bidang sosial, ekonomi dan Humaniora untuk
menyelesaian isi-isu daerah, regional, nasional dan global
Bhineka Tunggal Ika merupakan karakter dan kekayaan budaya dari
masyarakat Indonesia sebagai bangsa. Ciri ini dikuatkan dengan keragaman
bahasa yang dipersatukan oleh satu bahasa yakni Bahasa Indonesia. Keberadaan
Bahasa Indonesia menjadi kekuatan tersendiri bagi sebuah negara kesatuan dalam
bentuk Republik Indonesia.
Seturut dengan hal tersebut, ilmu-ilmu sosial (termasuk ekonomi, hukum),
serta humaniora menjadi bagian pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang ditujukan untuk menguasai ilmu pengetahuan dasar maupun terapan.
Penguasaan pengetahuan ini diharapkan bisa menghasilkan dan memanfaatkan
hasil-hasil penelitian, pengembangan dan desain penguatan kemasyarakatan
(teknologi sosial) yang mengutamakan pencapaian kesejahteraan berkeadilan bagi
masyarakat, serta berdaya saing di era globalisasi.
Isu sosial dan humaniora dalam pembangunan di Indonesia muncul
manakala ditemukan ketimpangan dalam melihat hasil-hasil pembangunan itu
sendiri. Selama ini, keberhasilan pembangunan lebih banyak membanggakan
hasil-hasil yang bersifat material dan membanggakan hal-hal yang bersifat
kuantitatif. Akibatnya, perubahan akibat pembangunan justru menumbuhkan
ketimpangan antar golongan masyarakat dan wilayah. Kemajuan yang terjadi
tidak mengakar dalam kebudayaan, sehingga memudarkan jati-diri sebagai
bangsa. Berbagai kemajuan bertumpu pada teknologi dan ekonomi yang
mengeksploitasi sumberdaya alam. Hal ini membuat kekhawatiran Indonesia
sebagai tanah air kehilangan masa depannya.
Dengan pembangunan seperti itu, bangsa Indonesia mempunyai ketahanan
(resiliensi) rendah dalam menghadapi berbagai perubahan. Perilaku orang
Indonesia cenderung individualis, menggunakan sumberdaya alam yang tidak
bijaksana dan menghaslkan ekonomi yang ekseklusif. Indonesia juga tidak dapat
keluar dari jebakan politik-ekonomi yang menjadikan bangsa konsumen.
Reformasi politik dalam membangun demokratisasi juga lebih diwarnai
demokrasi prosedural dan transaksional.
43
Berdasarkan, hal ini sudah tumbuh kesadaran, bahwa untuk memajukan
Indonesia perlu menggeser paradigma pembangunan dari yang mempunyai
resilensi rendah ke pembangunan yang mewujudkan resiliensi kuat, Menjadi
bangsa yang tangguh dalam mengembangkan diri dan menghadapi perubahan.
Dalam konteks itulah, pengembangan teknologi perlu mempertimbangkan proses
pergeseran paradigma pembangunan tersebut. Sebuah pergeseran yang tidak saja
mengutamakan “perkembangan kebendaan” dan bertumpu pada ukuran
kuantitatif, tetapi melakukan pembangunan yang mengutamakan kualitas.
Pengembangan teknologi selain mempertimbangkan aspek ekonomi, perlu pula
mulai memperhatikan kegunaannya dalam ikut mengembangkan ukuran ukuran
kelanjutan ekologi/sumberdaya alam dan aspek-aspek social budaya, seperti :
kemandirian, kesetiakawanan atau solidaritas sosial, demokrasi hingga
kebahagiaan serta kesejahteraan.
Sesuai dengan pokok ilmiah di UNSIKA, fokus yang dikembangkan adalah
pada pembangunan bidang sosial, ekonomi dan Humaniora untuk menyelesaian
isi-isu daerah, regional, nasional dan global mengangkat isu strategis antara lain:
Ketidakmampuan masyarakat mengoptimalkan potensi sumber daya
manusia dan sumber daya alam yang dimilikinya dengan konsep pemikiran
Peningkatan kapasitas SDM dan institusi lokal menjadi mandiri secara ekonomi,
sosial dan budaya.
44
Tabel 4.5 Perumusan Topik Penelitian bidang sosial, ekonomi dan Humaniora
No Isu Strategis Konsep Pemikiran Pemecahan Masalah Topik Riset yang diperlukan
1 Ketidakmampuan masyarakat
mengoptimalkan potensi
sumber daya manusia dan
sumber daya alam yang
dimilikinya
Peningkatan kapasitas SDM dan institusi
lokal menjadi mandiri secara ekonomi, sosial
dan budaya.
Riset dasar dan terapan untuk
Peningkatan kapasitas SDM dan
institusi lokal menjadi mandiri
secara ekonomi, sosial
dan budaya.
1. Perilaku Masyarakat Aktif,
kreatif dan Berkesenian serta
inovatif berlandaskan jiwa
Gotong-Royong mengatasi
Persoalan Strategis Bangsa.
2. Inovasi Kelembagaan Penerapan
Teknologi dengan Distribusi Nilai
Tambah yang Adil mengatasi
Persoalan Pangan, Energi dan
pengembangan Maritim.
3. Penguatan Akses Masyarakat dan
Penataan Pengelolaan
Sumberdaya Air, Hutan, Lahan
dan Laut, serta Lingkungan
Hidup Yang Adil dan
Berkelanjutan.
4. Studi tentang evaluasi
pelaksanaan kebijakan otonomi
daerah dan desa.
5. Studi Manajemen Protokol Krisis
Pangan, Energi, Air dan Resolusi
Konflik.
6. Pengembangan jejaring riset dan
pengembangan IPTEKS yang
mendukung Pembangunan
Inklusif untuk pengembangan
daerah tertinggal, Terisolasi,
Terluar dan Perbatasan.
7. Pengembangan Indikator
Pembangunan Masyarakat dan
Kesejahteraan Rakyat.
45
V. PELAKSANAAN RIP UNSIKA
5.1. Pelaksanaan RIP
Pelaksanaan RIP pada dasarnya sangat tergantung pada sumber dana
institusi yang dapat diperoleh antara lain dari internal institusi, hibah riset
pemerintah dan swasta. Dana yang disediakan oleh institusi diperoleh dari
Rencana kerja dan anggaran kementerian dan lembaga universitas (RKAKL)
UNSIKA. Sumber-sumber dana lainnya diharapkan diperoleh dari pemerintah
pusat lainnya adalah Kemenristekdikti, Kementrian Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak, BKKBN, Kemenkeu, dan sebagainya. Sumber dana dari
pemerintah daerah berasal dari provinsi dan kabupaten/ kota yang telah
mengadakan kerjasama. Pihak swasta dalam negeri yang mendanai penelitian
antara lain dana mandiri, perusahaan dan industri.
5.2. Estimasi Kebutuhan Dana
Alokasi anggaran penelitian diperuntukkan secara proposional sesuai
dengan rencana kegiatan di bidang penelitian. Alokasi ini diestimasi dari kegiatan
penelitian pada tahun-tahun sebelumnya.
5.3. Penjaminan Mutu
Guna menjamin mutu proses hasil penelitian, telah ditetapkan Manual Mutu
Penelitian dan Standar Operasional Prosedur (SOP) penelitian. Penilaian dilakuan
dalam satu siklus penelitian atau siklus penjaminan mutu penelitian. Siklus ini
meliputi penetapan standar penelitian, pelaksanaan standar, monev internal dan
peningkatan mutu.
Proses pengendalian mutu penelitian mencakup penerapan yang ditujukan
pada pelayanan penelitian agar persyaratan sesuai dengan pemangku kepentingan.
Lingkup penerapan proses pengendalian mutu penelitian mencakup seluruh
proses tahapan kegiatan penelitian yang dikelola oleh Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Pada Masyarakat UNSIKA, yang mencakup:
46
1. Pengajuan usulan penelitian: pembuatan usulan penelitian mengacu atau
sesuai dengan panduan pelaksanaan penelitian yang diterbitkan oleh
LPPM UNSIKA dan panduan penelitian dari DP2M Dikti.
2. Seleksi internal usulan penelitian (desk evaluation dan reviewer internal
dan eksternal): Berupa evaluasi awal atau desk evaluation, kemudian
evaluasi usulan penelitian dilakukan oleh minimal 2 reviewer (1 reviewer
internal UNSIKA dan 1 reviewer luar UNSIKA) untuk setiap usulan
penelitian.
3. Monev penelitian: tahap selanjutnya adalah melakukan pemantaun dan
evaluasi pelaksanaan penelitian agar pelaksanaan penelitian sesuai dengan
rencana dan standar serta untuk menilai kinerja yang dicapai selama
kegiatan penelitian. Pemantauan dan evaluasi dilakukan oleh tim reviewer
internal UNSIKA.
4. Pelaporan hasil penelitian: peneliti wajib menyerahkan laporan akhir
penelitian (hard copy dan soft copy) dan poster untuk seminar expo
penelitian.
5. Tindak lanjut hasil penelitian: fasilitasi untuk mendapatkan Hak atas
Kekayaan Intelektual (HKI) maupun untuk diseminasi (grup diskusi,
publikasi, seminar).
5.4. Pengelolaan Hasil Penelitian
Pengelolaan hasil penelitian merupakan salah satu komponen yang penting
dalam penjaminan mutu penelitian. Kontribusi besar dari pengelolaan hasil
penelitian, terutama dari hasil penelitian yang memberikan pemasukan dana bagi
perguruan tinggi melalui HKI dan bentuk-bentuk lain yang dikelola secara
melembaga. Terbangunnya sistem yang baik dalam pengelolaan hasil penelitian
di UNSIKA memungkinkan terjadinya Siklus Intelektual (Intelectual Cycle) yang
baik dalam kelembagaan LPPM UNSIKA. Beberapa bentuk penelitian yang dapat
dikelola, diantaranya:
47
1. Laporan Akhir
Ketua peneliti wajib melaporkan hasil penelitian setiap tahun dan
laporan akhir hasil penelitian berupa hard copy dan dalam bentuk soft copy.
Ketua peneliti wajib menyampaikan luaran penelitian sesuai dengan
persyaratan yang telah ditetapkan (HKI, paten, publikasi ilmiah, makalah yang
diseminarkan, teknologi tepat guna, rekayasa sosial, buku ajar, dll.)
2. Diseminasi Hasil Penelitian
Hasil-hasil penelitian dosen UNSIKA harus disebarluaskan agar terjadi
diseminasi dan fertilisasi silang antara berbagai temuan penelitian. Forum yang
tepat untuk mendiseminasi hasil penelitian kepada akademisi dan sesama
peneliti adalah melalui jurnal ilmiah dan pertemuan ilmiah. Jurnal ilmiah
terkreditasi nasional atau internasional. LPPM UNSIKA juga menyediakan
insentif bagi peneliti yang telah berhasil mempublikasikan hasil penelitiannya
pada jurnal ilmiah, atau menerbitkan buku atau proseding.
3. HKI
Guna mendapatkan pengakuan secara nasional maupun internasional,
sedapat mungkin mampu menghasilkan produk yang dapat disahkan sebagai
Hak Kekayaan Intelektual maupun hak Paten.
48
VI. PENUTUP
Rencana Induk Penelitian (RIP) 2016-2020 yang telah berhasil disusun
merupakan dokumen formal perencanaan penelitian jangka menengah yang
mengacu kepada Statuta Universitas Singaperbangsa Karawang, Restra
Universitas Singaperbangsa Karawang, Agenda Riset Nasional dan Jawa Barat,
RPJPD Kabupaten Karawang Tahun 2005-2025, dan keputusan senat yang terkait
dengan penelitian.
RIP Universitas Singaperbangsa Karawang ini dijadikan sebagai panduan
pelaksanaan semua program yang terkait penelitian di Universitas
Singaperbangsa Karawang. Oleh karena itu, peran penting kesiapan organisasi
dan sumber daya manusia terutama di dalam proses implementasi penelitian. RIP
ini ditujukan bagi dosen peneliti di lingkungan Universitas Singaperbangsa
Karawang yang akan menyusun usulan penelitian, sehingga hasil penelitian yang
diperoleh dapat diterapkan dalam memecahkan masalah pembangunan di
masyarakat. Keberlanjutan setelah periode RIP (2016-2020) dilaksanakan
diharapkan ada penyempurnaan sesuai dengan perkembangan jaman. Selanjunya
akan digunakan sebagai acuan dalam pembuatan RIP periode berikutnya,
sehingga ada kontinyuitas yang pada akhirnya diharapkan diperoleh output dan
out come penelitian khususnya di lingkungan Universitas Singaperbangsa
Karawang yang lebih baik dan lebih bermanfaat bagi peneliti,
stakeholders/masyarakat, lembaga dan pemerintah. Demikian RIP Universitas
Singaperbangsa Karawang ini disusun semoga bermanfaat bagi pengembangan
dan kemajuan penelitian dalam rangka mewujudkan keunggulan Universitas
Singaperbangsa Karawang.