Religion and karl marx

26
Perspektif Sosiologis Tentang Agama

description

 

Transcript of Religion and karl marx

Page 1: Religion and karl marx

Perspektif Sosiologis Tentang Agama

Page 2: Religion and karl marx

Tiga Perspektif Besar

• Fungsionalisme

• Konflik

• Simbolik Interaksionisme

Page 3: Religion and karl marx

Row 1 Row 2 Row 3 Row 40

2

4

6

8

10

12

Column 1

Column 2

Column 3

Page 4: Religion and karl marx
Page 5: Religion and karl marx

Ciri Protestanisme

-terbuka terhadap dunia

-mengembangkan perpaduan dua orientasi: terbuka pada struktur sosial dan self-sufficiency

-Inti Tesis Weber: Agama penggerak ekonomi masyarakat, memiliki materi semakin besar masuk surga.

Page 6: Religion and karl marx

--Protestan ethics pertanda lahirnya kapitalisme modern

--lahirnya kegiatan ekonomi

--yang kontra: Robertson

--Tidak membicarakan kausal langsung antara protestanisme dan kapitalisme, tapi kalvinisme

Page 7: Religion and karl marx

-Lutheranisme lebih transformatif, memberi sumbangan bagi pembentukan kehidupan

-Awalnya protestan berupaya restrukturisasi dunia terhadap, maka terjadi perubahan sosial ekonomi dan politik eropa

Page 8: Religion and karl marx

-pergeseran hubungan sebab akibat

--puritanisme: tidak hubungan langsung akan tetapi pada etos pada setiap agama

--Unsur pada protestanisme: tidak ada hubungannya dengan protestan

--

Page 9: Religion and karl marx

Dampak Kalvinisme

--terbuka dunia

---mendorong otonomi

--menciptakan lembaga politik yang lebih fleksibel

--

Page 10: Religion and karl marx

-- semakin besar kemungkinan institusi dan analisis

--

Page 11: Religion and karl marx
Page 12: Religion and karl marx
Page 13: Religion and karl marx
Page 14: Religion and karl marx
Page 15: Religion and karl marx

Perspektif Fungsionalis

• Emile Durkheim (1858-1917)• Elementary Forms of Religious Life (1912)• Fungsi agama:

– Meaning and purpose (agama memberikan makna dan tujuan bagi kehidupan manusia, menjawab pertanyaan-pertanyaan fundamental)

– Kohesi sosial dan sense of belonging (perasaan menjadi bagian komunitas tertentu karena memiliki simbol dan ritual yang sama)

– Kontrol sosial dan sumber legitimasi kekuasaan.

Page 16: Religion and karl marx
Page 17: Religion and karl marx

• “Common religious beliefs and practices provided new forms of social cohesion in the place of the old forms have been destroyed” (Kosmin dan Lachman, 1993: 31).

• Agama juga penting bagi para imigran, misalnya imigran Rusia di Amerika menggunakan ritual dan simbol sebagai tanda kolektivitas mereka meski sudah tidak lagi bicara bahasa Rusia.

Page 18: Religion and karl marx

Perspektif Konflik

• Karl Marx (1818-1887)• Ideologi, serangkaian gagasan sistematik

untuk mencapai tujuan tertentu. Ideologi biasanya melayani kepentingan status quo dan kelas sosial yang dominan.

• Ideologi adalah instrument penting untuk reproduksi sosial

• Masyarakat kapitalis menggunakan agama untuk mendominasi kelas buruh.

Page 19: Religion and karl marx
Page 20: Religion and karl marx

• “Agama adalah candu”• Religion is “the opiate of the people”.• Agama menyatukan orang dalam “kesadaran

palsu” (false consciousness)• Dari perspektif konflik agama cendering

menjadi pemecah bagi masyarakat.• Konflik bisa terjadi antar kelompok agama,

dalam kelompok agama, dan antara kelompok agama dengan masyarakat yang lebih luas.

Page 21: Religion and karl marx

• Dalam usahanya memberi makna dan tujuan dalam hidup, agama digunakan oleh kelas dominan untuk melanggengkan status quo, dan kekuasaan mereka atas resource dalam masyarakat.

Page 22: Religion and karl marx

Feminist Theology

• Feminis menganggap tafsir agama dibuat untuk melegitimasi dominasi laki-laki atas perempuan

• Mereka melakukan tafsir ulang terhadap agama.

Page 23: Religion and karl marx

Interaksionisme Simbolik

• Perhatian pada analisis mikro-level

• Caranya dengan menganalisis makna yang diberikan individu atau kelompok pada agama dalam kehidupan mereka.

Page 24: Religion and karl marx

• Agama sebagai “reference group”– Referensi bagi kelompok untuk mendefinisikan

mereka– Bagi individu, simbol agama memiliki makna

tertentu yang melampui makna yang dimiliki kelompok.

– Misalnya, “simbolic gift” yang diberikan pada saat anak-anak mempunyai makna tersendiri ketika besar atau krisis dalam hidup

– Bukan hanya mengingatkan akan kelompoknya tapi juga menimbulkan perasaan sangat dekat dengan orang-orang yang sangat dicintainya.

Page 25: Religion and karl marx

• Religion “expresses the essential facts of our human existence” (Collins 1982: 37)

Page 26: Religion and karl marx

Her Religion, His Religion

• Tidak semua orang menginterpretasikan agama dengan cara yang sama

• Dalam semua agama, perempuan mempunyai kontrol yang lebih lemah terhadap agama dan bagaimana seharusnya menjadi laki-laki dan perempuan dalam komunitas keagamaan maupun dalam masyarakat yang lebih luas