Rekonstruksi lereng

4
Pada praktikum geologi struktur ini yaitu tentang lipatan yang merupakan hasil sebuah bentuk dari suatu bahan yang ditunjukan sebagai lengkungan atau kumpulan dari lengkungan pada unsur garis atau bidang pada bahan tesebut yang mana mekanisme gaya penyebabnya dapat berupa buckling (melipat) atau bending (pelengkungan). Praktikum yang dilakukan di laboratorium geokimia dan lingkungan II ini bertujuan untuk mengetahui definis lipatan dan mekanisme gaya yang membentuk lipatan, mengetahui unsur-unsur lipatan, jenis dan klasifikasi lipatan, mampu menganalisa dan dan merekonstruksi lipatan. Dalam praktikum ini akan melakukan rekonstruksi lipatan yang mana umumnya dilakukan berdasarkan hasil pengukuran kedudukan lapisan dilapangan, atau pembuatan penampang dari suatu peta geologi. Rekonstruksi ini juga hanya bisa dilakukan pada batuan sedimen dan berdasarkan pada suatu lapisan penunjuk (keybed) dari lapisan tersebut. Dalam merekonstruksi suatu lapisan, ada lima metode yang dapat digunakan yaitu : 1. Metode busur lingkaran (arc method) Metode ini digunakan untuk lipatan pada batuan yang competent, misalnya lipatan parallel dan dasar dari metode ini adalah anggapan bahwa lipatan merupakan bentuk busur dari suatu lingkaran dengan pusatnya adalah perpotongan antara sumbu-sumbu kemiringan yang berdekatan. Rekonstruksinya dapat dilakukan dengan menghubungkan busur lingkaran secara langsung bila data yang ada hanya kemiringan dan batas lapisan hanya setempat. 2. Metode interpolasi Higgins (1962)

description

Rekonstruksi lereng dengan metode Higgins 1962

Transcript of Rekonstruksi lereng

Pada praktikum geologi struktur ini yaitu tentang lipatan yang merupakan hasil sebuah bentuk dari suatu bahan yang ditunjukan sebagai lengkungan atau kumpulan dari lengkungan pada unsur garis atau bidang pada bahan tesebut yang mana mekanisme gaya penyebabnya dapat berupa buckling (melipat) atau bending (pelengkungan). Praktikum yang dilakukan di laboratorium geokimia dan lingkungan II ini bertujuan untuk mengetahui definis lipatan dan mekanisme gaya yang membentuk lipatan, mengetahui unsur-unsur lipatan, jenis dan klasifikasi lipatan, mampu menganalisa dan dan merekonstruksi lipatan. Dalam praktikum ini akan melakukan rekonstruksi lipatan yang mana umumnya dilakukan berdasarkan hasil pengukuran kedudukan lapisan dilapangan, atau pembuatan penampang dari suatu peta geologi. Rekonstruksi ini juga hanya bisa dilakukan pada batuan sedimen dan berdasarkan pada suatu lapisan penunjuk (keybed) dari lapisan tersebut. Dalam merekonstruksi suatu lapisan, ada lima metode yang dapat digunakan yaitu :1. Metode busur lingkaran (arc method) Metode ini digunakan untuk lipatan pada batuan yang competent, misalnya lipatan parallel dan dasar dari metode ini adalah anggapan bahwa lipatan merupakan bentuk busur dari suatu lingkaran dengan pusatnya adalah perpotongan antara sumbu-sumbu kemiringan yang berdekatan. Rekonstruksinya dapat dilakukan dengan menghubungkan busur lingkaran secara langsung bila data yang ada hanya kemiringan dan batas lapisan hanya setempat. 2. Metode interpolasi Higgins (1962)Metode ini digunakan pada lintasan / penampang arah East-West, yang mana di lokasi A dan B dijumpai batas lapisan yang sama dengan kedudukan yang berlawanan. Misalnya di lokasi A kemiringan 50o ke barat dan B miring ke timur sebesar 70o. 3. Metode Interpolasi Busk (1929)Metodi ini digunakan pada lintasan arah East-West, yang mana dijumpai batas lapisan yang sama. Misalnya di lokasi A dan D, masing-masing kemiringannya 50o ketimur dan 60o kebarat, dilokasi B dan C dijumpai singkapan dengan masing-masing kemiringannya 40o kebarat dan 30o ketimur.4. Kombinasi Metode Busur Lingkaran (Arc Method) dan Free Hand MethodKombinasi ini digunakan untuk lipatan yang melibatkan batuan incompetent, dimana terjadi penebalan dan penipisan lapisan yang tidak teratur, free hand method khusus pada interpolasi yang tidak dapat dilakukan pada arc method5. Metode KinkMerupakan metode rekonstruksi penampang dengan menggunakan dip domain, sebagai batas dimana suatu lapisan kemiringan berubah, lipatan yang terbentuk pada jalur anjakan lipatan umumnya tidak membentuk suatu kurva halus namun justru membentuk beberapa dip domain sesuai dengan perubahan dip yang ada dan penggunaan metode kink dalam restorasi penampang seimbang sangat berperan penting karena mempermudah perhitungan panjang lapisan dan luas area perlapisan.Dari kelima metode yang ada, dilakukan praktikum ini rekonstruksi dilakukan dengan menggunakan metode Higgins (1962) dimana sebelumnya telah dimiliki data empat kedudukan singkapan yaitu OC1 dengan sudut kemiringan 30o kearah timur ,OC2 dengan sudut kemiringan 50o kearah barat, OC3 dengan sudut kemiringan 70o kearah barat, dan OC4 dengan sudut kemiringan 50o kearah timur. Langkah dalam rekonstruksi lapisan keempat kedudukan singakapan tersebut adalah pertama menggambarkan suatu garis yang merupakan bidang permukaan bumi dari arah West sampai East, plotkan OC1 pada jarak 7 cm dari arah timur dan bentuk sudut 50o pada garis tersebut, plotkan OC2 pada jarak 7 cm dari arah barat dan bentuk sudut 50o, plotkan OC3 pada jarak 3 cm dan bentuk sudut 70o dari arah barat, dan plotkan OC4 pada jarak 3 cm dan bentuk sudut 50o. Langkah kedua yaitu membuat garis lurus sesuai dengan sudut keempat singkapan, lalu buat garis tegak lurus sesuai arah kemiringan keempat singkapan sampai garis tegak lurus tersebut akan berpotongan satu sama lain. Disini titik perpotongan yang terbentuk yaitu garis tegak lurus antara OC1 dan OC4, OC2 dan OC3. Dari titik perpotongan yang terbentuk maka bentuklah garis setengah lingkaran dengan menggunakan jangka yang diletakan pada titik perpotongan antara OC1 dan OC4, begitu juga dengan titik perpotongan antara OC 2 dan OC3. Setelah keempat garis setengah lingkaran terbentuk maka dibuatlah garis bantu dengan menggambarkan garis putus-putus yang berarah tegak lurus pada titk perpotongan antara OC2 dan OC3. Dari hasil rekonstruksi terlihat bahwa tidak adanya pertemuan lapisan OC1, OC2, OC3 dan OC4 .