Regresi Linier Sederhana Dengan SPSS

download Regresi Linier Sederhana Dengan SPSS

of 6

Transcript of Regresi Linier Sederhana Dengan SPSS

  • 7/26/2019 Regresi Linier Sederhana Dengan SPSS

    1/6

    Regresi Linier Sederhana

    Analisis regresi sederhana merupakan salah satu metodi uji regresi yang dapat dipakaisebagai alat inferensi statistik untuk menentukan pengaruh sebuahvariabel bebas

    (independen) terhadap variabel terikat (dependen).Regresi linear sederhana ataupun regresi linier berganda pada intinya memiliki

    beberapa tujuan, yaitu :

    Menghitung nilai estimasi rata-rata dan nilai variabel terikat berdasarkan pada

    nilai variabel bebas.

    Menguji hipotesis karakteristik dependensi

    Meramalkan nilai rata-rata variabel bebas dengan didasarkan pada nilai variabel

    bebas diluar jangkaun sample.

    Pada analisis regresi sederhana dengan menggunakan SPSS ada beberapa

    asumsi dan persyaratan yang perlu diperiksa dan diuji, beberapa diantaranya

    adalah :1. Variabel bebas tidak berkorelasi dengan disturbance term (Error). Nilai

    disturbance term sebesar 0 atau dengan simbol sebagai berikut: (E (U /

    X) = 0,

    2. Jika variabel bebas lebih dari satu, maka antara variabel bebas(explanatory) tidak ada hubungan linier yang nyata,

    3. Model regresi dikatakan layak jika angka signifikansi pada ANOVA

    sebesar < 0.05,

    4. Predictor yang digunakan sebagai variabel bebas harus layak. Kelayakan

    ini diketahui jika angka Standard Error of Estimate < Standard Deviation,

    5. Koefisien regresi harus signifikan. Pengujian dilakukan dengan Uji T.Koefesien regresi signifikan jika T hitung > T table (nilai kritis),6. Model regresi dapat diterangkan dengan menggunakan nilai koefisiena

    determinasi (KD = r2 x 100%) semakin besar nilai tersebut maka model

    semakin baik. Jika nilai mendekati 1 maka model regresi semakin baik,

    7. Data harus berdistribusi normal,8. Data berskala interval atau rasio,

    9. Kedua variabel bersifat dependen, artinya satu variabel merupakan

    variabel bebas (variabel predictor) sedang variabel lainnya variabel terikat

    (variabel response)

    Contoh kasus:Seorang mahasiswa bernama Hermawan ingin meneliti tentang pengaruh biaya

    promosi terhadap volume penjualan pada perusahaan jual beli motor. Dengan ini didapat variabel dependen (Y) adalah volume penjualan dan variabel independen (X)adalah biaya promosi. Dengan ini Hermawan menganalisis dengan bantuan programSPSS dengan alat analisis regresi linear sederhana. Data-data yang di dapatditabulasikan sebagai berikut:

  • 7/26/2019 Regresi Linier Sederhana Dengan SPSS

    2/6

    Tabel. Tabulasi Data Penelitian (Data Fiktif)

    NoBiaya

    PromosiVolume Penjualan

    1 12,00 56,00

    2 13,50 62,43

    3 12,75 60,85

    4 12,60 61,30

    5 14,85 65,83

    6 15,20 66,35

    7 15,75 65,26

    8 16,80 68,80

    9 18,45 70,47

    10 17,90 65,20

    11 18,25 68,00

    12 16,48 64,20

    13 17,50 65,30

    14 19,56 69,56

    15 19,00 68,75

    16 20,45 70,26

    17 22,65 72,35

    18 21,40 70,29

    19 22,90 73,56

    20 23,50 75,64

    Berikut ini contoh perhitungan regresi linier sederhana menggunakan software SPSS19.

    Pada Variabel Viewisikan :

    Pada Data View:

  • 7/26/2019 Regresi Linier Sederhana Dengan SPSS

    3/6

    Pilih menu Analyze, kemudian pilih Regression lalu pilih Linear,

  • 7/26/2019 Regresi Linier Sederhana Dengan SPSS

    4/6

    Pilih variabel Y sebagai variabel dependen (terikat) dan X1 sebagai variabel

    independen (bebas) lalu klik tombol OK,

    Output SPSS akan menampilkan hasil berupa 4 buah tabel yaitu;

    1.) tabel variabel penelitian,

    2.) ringkasan model (model summary),

    3.) Tabel Anova, dan

    4.) Tabel Koefisien.

  • 7/26/2019 Regresi Linier Sederhana Dengan SPSS

    5/6

    Cara membaca output spss hasil uji regresi linier tersebut adalah :

    Tabel pertama menunjukkan variabel apa saja yang diproses, mana yangmenjadi variabel bebas dan variabel terikat.

    Tabel kedua menampilkan nilai R yang merupakan simbol dari nilai koefisien

    korelasi. Pada contoh diatas nilai korelasi adalah 0,933. Nilai ini dapat

    diinterpretasikan bahwa hubungan kedua variabel penelitian ada di kategori kuat.

    Melalui tabel ini juga diperoleh nilai R Square atau koefisien determinasi (KD)

    yang menunjukkan seberapa bagus model regresi yang dibentuk oleh interaksi

    variabel bebas dan variabel terikat. Nilai KD yang diperoleh adalah 87% yang

    dapat ditafsirkan bahwa variabel bebas X memiliki pengaruh kontribusi sebesar

    87% terhadap variabel Y dan 13% lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain

    diluar variabel X.

    Tabel ketiga digunakan untuk menentukan taraf signifikansi atau linieritas dari

    regresi. Kriterianya dapat ditentukan berdasarkan uji F atau uji nilai Signifikansi

    (Sig.). Cara yang paling mudah dengan uji Sig., dengan ketentuan, jika Nilai Sig.

    < 0,05, maka model regresi adalah linier, dan berlaku sebaliknya. Berdasarkan

    tabel ketiga, diperoleh nilai Sig. = 0,000 yang berarti < kriteria signifikan (0,05),

  • 7/26/2019 Regresi Linier Sederhana Dengan SPSS

    6/6

    dengan demikian model persamaan regresi berdasarkan data penelitian adalah

    signifikan artinya, model regresi linier memenuhi kriteria linieritas.

    Tabel keempat menginformasikan model persamaan regresi yang diperoleh

    dengan koefisien konstanta dan koefisien variabel yang ada di kolom

    Unstandardized Coefficients B. Berdasarkan tabel ini diperoleh model

    persamaan regresi :

    Y = 44,905 + 1,258 X