implementasi blue economy di dalam industrialisasi hasil perikanan
Regional Economy
Click here to load reader
-
Upload
aditya-achmad-narendra-whindracaya -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
Transcript of Regional Economy
TUGAS GBE TEMATIK
REGIONAL ECONOMY
Dosen Pengampu: Tri Widodo, M.Ec.Dev., Ph.D., Prof.
Oleh
Aditya Achmad Narendra Whindracaya
13/ 358202/ PEK/ 18491
Master Manajemen
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Gadjah Mada
2014
Masyarakat Ekonomi ASEAN
dan Pengaruhnya Terhadap Layanan Trans Yogya
Besarnya pertumbuhan ekonomi kawasan, besarnya pasar dan meningkatnya investasi
dan perdagangan telah mendorong negara-negara ASEAN untuk menginisisasi terbentuknya
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA - Asean Economic Community). Kehadirannya dirasa perlu
untuk meningkatkan daya saing ekonomi kawasan, mengadapi kekuatan ekonomi kawasan lain
seperti China, India, Zona Eropa dan Amerika. Masyarakat Ekonomi ASEA telah disepakati
diberlakukan tahun 2015. MEA bertujuan menciptakan pasar tunggal dan basis produksi dimana
barang, jasa, investasi, dan tenaga kerja trampil bebas berpindah dari satu negara ke negara lain
dalam wilayah ASEAN. Dalam MEA diharapkan akan terwujud suatu area perekonomian yang
kompetitif, suatu kawasan dengan pembangunan ekonomi yang mampu berintegrasi secara
penuh dengan perekonomian global.
Salah satu point yang akan diterapkan dalam MEA adalah pasar bebas untuk tenaga
kerja. Sehingga belum lagi PR untuk memperbaiki daya saing produk untuk menghindari
gempuran impor karena berkurangnya hambatan perdagangan, kita dihadapkan pada persaingan
tenaga kerja yang ancaman terbesarnya adalah meningkatnya pengangguran. Bicara tenaga kerja
atau SDM, tentu sangat terkait erat dengan sistem pendidikan. Memang harus diakui bahwa
sistem pendidikan kita masih perlu banyak perbaikan. Yang mendasar adalah penyediaan sarana
dan infrastruktur pendidikan yang merata. Sehingga pendidikan dapat dirasakan dengan kualitas
yang seimbang oleh penduduk di pulau-pulau dan daerah yang lebih terpencil. Sarana tersebut
berupa ketersediaan ruang belajar (sekolah), guru, buku, akses pengetahuan dan lain sebagainya.
Dengan berlakunya MEA tahun 2015, maka akan terbuka kesempatan bekerja seluas-luasnya
bagi warga negara ASEAN. Bagi tenaga kerja terdidik Indonesia, rencana ini memberi peluang
namun juga tantangan. Dikatakan peluang karena seorang tenaga kerja Indonesia yang terdidik
akan punya kesempatan bekerja selain di Indonesia juga di sembilan negara ASEAN lain seperti
di Singapura, Malaysia dan negara ASEAN lain. Dengan jumlah sumber daya manusia yang
paling besar di ASEAN, Indonesia memiliki potensi yang besar untuk memanfaatkan integrasi di
sektor tenaga kerja trampil dan berkualitas.
Kualitas sangat terkait dengan kompetensi yang dimiliki para tenaga kerja Indonesia.
Kompetensi tenaga kerja salah satunya diperoleh dari pengembangan kemampuan khusus
melalui pendidikan di Universitas. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan di universitas
memiliki peran yang cukup penting dalam menciptakan lulusan yang memiliki kompetensi
tinggi. Namun upaya universitas tidak serta merta memberikan hasil karena peran individu yang
terlihat dalam niat dan motivasi dari para mahasiswa. Spencer dan Spencer (1993) dalam
Yuniarsih (2008:23) menyatakan bahwa untuk membentuk kompetensi seseorang perlu memiliki
sebuah motif yaitu apa yang secara konsisten dipikirkan atau keinginan yang mendorong
perilaku seseorang yang mengarah pada kegiatan atau tujuan tertentu. Rencana pemberlakuan
MEA seharusnya bisa menjadi Motifasi bagi para mahasiswa untuk menyiapkan diri lebih baik.
Saat ini ketika setiap orang berusaha untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi diri
melalui dunia pendidikan. Maka tak ayal daerah yang selama ini dikenal dengan kota pendidikan
akan semakin dibanjiri para pendatang. Setidaknya setiap orang ingin berlomba-lomba untuk
dapat memperoleh sekolah terbaik. Di Indonesia sendiri kita menegenal kota Yogyakarta yang
telah dikenal sebagai kota pendidikan. Setidaknya Jumlah kampus ( Universitas, Institut, Sekolah
tinggi, Politeknik, Akademi) di wilayah kopertis V Yogyakarta Negeri 8 buah dan Swasta
sebanyak 123 buah. Jika dilihat dari jumlah kampus dan persiapan menghadapi MEA di tahun
depan 2015. Maka efeknya akan semakin banyak jumlah mahasiswa yang akan menyerbu masuk
Yogyakarta.
Dari data yang kami peroleh dikti, pada tahun 2013 Di Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta (UMY) misalnya, tahun ini jumlah maba yang diterima kampus tersebut sebanyak
4.839 orang. Jumlah itu naik 50 persen dari tahun 2012 yang hanya 3.200-an mahasiswa. Di
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta jumlah maba juga naik 30 persen, dari 3.200
tahun lalu menjadi 3.800 mahasiswa. Universitas Islam Indonesia (UII) juga naik signifikan
menjadi 5.000 lebih mahasiswa dari sebelumnya sekitar 4.000 mahasiswa lebih. Perguruan
Tinggi Negeri (PTN) juga memiliki maba yang cukup banyak. Universitas Gadjah Mada (UGM)
Yogyakarta tahun ini memiliki 9.000 lebih maba dari sebelumnya hanya 7.000 maba. Universitas
Negeri Yogyakarta (UNY) juga meningkat tajam dari hampir 6.000 mahasiswa tahun lalu
menjadi hampir 7.000 maba tahun ini.
Hal tersebut jika dilihat dari masalah perkotaan tentu akan semakin meningkatkan
beban kota. Pertumbuhan jumlah pendatang tentu harus berbanding lurus dengan kemampuan
kota. Peningkatan jumlah pendatang ternyata menimbulkan lonjakan jumlah angka kendaraan
bermotor dan mengiringi turunnya jumlah penumpang angkutan umum. Hal ini menjadi lantaran
semakin banyaknya perusahaan otobus di Di Yogyakarta yang gulung tikar. Pada tahun 2003,
terdapat 1.228 angkutan kota dalam provinsi (AKDP) tapi kini yang tercatat tinggal separuhnya.
Jumlah AKDP tahun 2012 di Yogyakarta tinggal 678 unit sementara untuk angkutan perkotaan
hanya 342 unit.
Dengan keadaan yang seperti itu, lantas tidak membuat Pemerintah DIY hanya
berpangku tangan. Solusi sudah mulai muncul ketika Pemerintah DIY meluncurkan armada
“Trans Jogja”. Dari segi bisnis seharusnya kembaran trans Jakarta di Yogya ini dapat menikmati
peningkatan jumlah pendatang di yogya. Selain semakin berkurangnya pesaing karena gulung
tikar, jumlah pendatang yang semakin meningkat harusnya mampu menjadi sumber pendapatan.
Terlebih lagi ketika pemberlakuan MEA 2015, semakin banyak jumlah pendatang yang akan
masuk ke kota Yogyakarta, bukan hanya untuk berpariwisata saja namun juga untuk masuk di
kampus- kampus ternama di DI. Yogayakarta.
Daftar Pustaka
Yuniarsih, Tjutju, & Suwatno., 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia : Teori, Aplikasi dan
Isu Penelitian. Bandung. Alfabete
http://regional.kompasiana.com/2013/02/02/yogyakarta-mulai-alami-krisis-transportasi-umum-
530761.html Diakses pada tanggal 26 Maret 2014, pukul 19:39WIB
http://www.dikti.go.id/id/2012/09/03/jumlah-mahasiswa-baru-di-yogya-meningkat-siginifikan/?
lang=id&utm_campaign=Berita
%20Pendidikan&utm_medium=twitter&utm_source=twitter Diakses pada tanggal 26
Maret 2014, pukul 19:45WIB
http://active.kadin-indonesia.or.id/front/policy_papers/IMG_20130618091656.pdf Diakses pada
tanggal 26 Maret 2014, pukul 20:19WIB
http://www.antaranews.com/berita/418860/ugm-terima-105-mahasiswa-asing-jalur-non-degree
Diakses pada tanggal 26 Maret 2014, pukul 20:30WIB
http://perguruan-tinggi.ptkpt.net/_a.php?_a=pts&info1=3 Diakses pada tanggal 26 Maret 2014,
pukul 20:36WIB