refresing Formula 75, 100,135 pada gizi buruk.pptx

38
 Pembimbing Dr. Desiana Sp.A 10 langkah tatalaksana gizi buruk Universitas Muhammadiyah Jakarta Rumah Sakit slam Jakarta !01" #anna Anggitya !010$%01%& Stase pediatri

Transcript of refresing Formula 75, 100,135 pada gizi buruk.pptx

Formula 75, 100,135 pada gizi buruk

Pembimbing Dr. Desiana Sp.A10 langkah tatalaksana gizi burukUniversitas Muhammadiyah JakartaRumah Sakit Islam Jakarta2014

Hanna Anggitya 2010730138Stase pediatriDefinisi Gizi buruk adalah keadaan klinis yang diakibatkan tidak terpenuhinya kebutuhan protein dan energi, dapat karena asupan yang kurang atau kebutuhan/ pengeluaran yang meningkat atau keduanya secara bersamaan. Biasanya hampir selalu disertai dengan defisiensi nutrien

Menurut UNICEF ada dua penyebab langsung terjadinya gizi buruk Kurangnya asupan gizi dari makanan. Hal ini disebabkan terbatasnya jumlah makanan yang dikonsumsi atau makanannya tidak memenuhi unsur gizi yang dibutuhkan karena alasan sosial dan ekonomi yaitu kemiskinan.Akibat terjadinya penyakit yang mengakibatkan infeksi. Hal ini disebabkan oleh rusaknya beberapa fungsi organ tubuh sehingga tidak bisa menyerap zat-zat makanan secara baik.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada 3 faktor penyebab gizi buruk pada balita Keluarga miskinKetidaktahuan orang tua atas pemberian gizi yang baik bagi anakFaktor penyakit bawaan pada anak, seperti: jantung, TBC, HIV/AIDS, saluran pernapasan dan diare.

Faktor lainKemiskinanPendidikan kurangKetersediaan pangan

Kerjasama lintas sektor

klasifikasi

KRITERIA BALITA GIZI BURUK YANG DIRAWAT DI RUMAHSudah melewati fase Stabilisasi (masa kritis).Tidak menerita komplikasi atau tnda-tanda gawatdarurat medis yang mengancam jiwanya, misalnya campak, diare, peneumonia, kejang, dan kesadaran menurun (letargis)Ada tim penanggulangan timgizi buruk ditingkat puskesmas dan petugas yang bisa melakukan kunjungan rumah secara terjadwalFasilitas dirumah tangga memungkinkan

Pengobatan awal dirumah tangga pada dasarnya merupakan pelaksanaan fase stabilisasi dan transisi. Fase ini merupakan tindak lanjut perawatan di rumah sakit pada kasus-kasus pulang paksa. Bila kasus ditemukan di rumah, (penderita tidak dirawat), maka penatalaksanaan dimulai dari pengobatan awal.

12Fase pengobatan awal : hipoglikemiahipotermiMengobati atau mencegah dehidrasi dan memperbaiki gangguan keseimbangan elektrolitMengobati infeksi.Pemberian diet

Untuk mencegah hipotermi dan hipoglikemi, hendaknya dilakukan:Ruangan harus hangat, hindari angin.Anak diberi penutup.Tubuh tidak terkena benda yang dinginHipoglikemiAnak gizi buruk mempunyai resiko menderita hipoglikemia atau kadar gula darah yang rendah (< 54 mg/dl) yang sering menyebabkan kematian. Hipoglikemia dapat disebabkan oleh karena infeksi sistemik atau penderita kurang/terlambat makan, terutama pada malam hari.

HipotermiDikatakan hipotermi jika suhu tubuh anak kurang dari 36,5C pada pengukuran suhu axiler. Dalam peeriksaan suhu tubuh dengan termometer yang diletakkan diketiak diperlukan waktu selama 3 menit. Hipotermi plaing sering terjadi pada dini hari yang suhu lingkungannya lebih dingin

Dehidrasi disebabkan karena kehilangan cairan tubuh da dapat disebabkan oleh diare yang berat

Mengobati infeksi.Pada penderita gizi buruk, gejala infeksinya sering tidak menimbulkan demam, tetapi justru menimbulkan penurunan suhu tubuh. Petugas kesehatan maupun keluarga tidak menyadari sehingga penderits meninggal1310 langkah tatalaksana MEP beratNo FASE STABILISASI TRANSISI REHABILITASI hari ke 1-2 hari 2-7 minggu ke-2 minggu ke 3-71.2.3.4.5.6.

7.

8.9.10.Hipoglikemia Hipotermia DehidrasiElektrolit InfeksiMulai pemberian makanan (F-75)Pemberian makanan untuk tumbuh kejar (F100)Mikronutrien tanpa FE dengan FEStimulasiTindak lanjutHIPOGLIKEMIAKadar glukosa yang sangat rendah ( 7kg

Makanan Bayi :-Asi-Susu Bayi/susu rendah laktosa-Formula 100/modifikasi/modisco I/II

Makanan Anak :-Susu/susu rendah laktosa-Formula 100/modifiasi /modisco I/II-100 sdm/6jam

-100 sdm/4jam

-100 sdm/2jam-100 sdm/6jam

-100 sdm/4jam

-100 sdm/2jamHari 8-9

Hari 10-11

Hari 12-13Hari 8-9

Hari 10-11

Hari 12-13Tabel jenis frekuensi dan lamanya/waktu pemberian makan anak gizi buruk pada fase transisi 26Fase RehabilitasiFormula khusus sebagai formula 135/modifikasi/modosco IIIJumlah zat gizi :Energi: 150 200 Kkal/Kg BB/hariProtein: 4 6 gr/Kg BB/hariCairan: 150 200 ml/Kg BB/hari

FASE

JENIS MAKANANFREKUENSIWAKTU PEMBERIAN1.BB < 7kg2.BB > 7kgMakanan Bayi :-Asi-Susu Bayi/susu rendah laktosa-Formula 135/modifikasi/modisco I/II-Makanan lunak/makanan lembekMakanan Anak :-Susu/susu rendah laktosa-Formula 135/modifiasi /modisco I/II-Makanan lunak/makanan biasa-Sari buahTak terbatas

-100 ml/8jam atau 3 x pemberian- 3 x porsi- 1 x porsiTak terbatas-100 ml/8jam atau 3 x pemberian-3 x porsi-1 2 x

Minggu 3 - 6Seterusnya sampai -1 SD 90%jenis frekuensi dan lamanya/waktu pemberian makan anak gizi buruk pada faese rehabilitasi:

Bahan makananPer 1000 mlF75F100F135Susu bubuk skimGula pasirMinyak sayurLarutan elektrolit

EnergyProteinLaktosaPotasiumSodiumMagnesiumSengTembaga (cu)% energy protein% energy lemakosmolality

gggmlml

KaloriGrGrMmolMmolMmolMgMg--Mosm/l

25100302010007509133664,3202,55364138550602010001000291259197,3232,512534199065752710001350334863228303,41057508Mineral mix Nutrisi gizi buruk yang terdiri dari KCL, tripotasium citrat, MgCl2,6H20, Zn asetat 2H20 dan CUS04, 5H20 Bahan tambahan untuk membuat rehydration solution for malnutrion ( resomal ) dan formula WHOReSoMal(Rehydration Solution for Malnutrition)Cara Membuat ReSoMalBubuk WHO-ORS utk 200 ml (*) : 1 pakGula pasir : 10 gramLar. elektrolit / mineral : 8 mlDitambah air sampai : 400 mlSetiap 200 ml cairan Resomal : Na = 7.5 mEq,K = 8 mEq dan Mg = 0,3 mEq(*) Bubuk WHO-ORS / 200 ml : NaCl = 0.52 g,trisodium citrat dihidrat = 0,58 g, KCl = 0,3 g,glukosa = 2,7 gCARA PEMBERIAN MODISKOModisko diberikan sebagai minuman ataudicampurkan dengan makanan lain, misalnya: bubur susu modisco, pudding modisco, talam modisco, es dan lain-lain.CONTOH RESEP MODIFIKASI FORMULA

Cara Membuat :Campur tepung beras, gula pasir, dan air diaduk sampai matang, angkat langsung campur dengan larutan formula 75 kemudian diaduk sampai rata. Siap dihidangkan dengan santan kentalNilai Gizi:-Energy: 381,9 k kal-Protein: 4,35 gr-Lemak: 27,5 gr-Karbohidrat: 47,5 gr1.Bubur sari formulaBahan :-Tepung beras: 25 gr (5 sendok makan )- Gula pasir: 10 gr ( 1 sendok makan )-Formula 75: 100 cc-Santan kental: 50 gr kelapa (5 sendok makan )-Air: 200 cc (1 gelas)2.Puding agar-agar formulaBahan:-Agar- agar = 3 setengah (stngah bungkus)-gula pasir= 10 gr (2 sendok makan )-santan kelapa= 25 gr (2 setengah sendok makan)-air untuk santan =100 cc (setengah gelas)-F 100 =200 ccCara membuat:Campur bahan agar-agar, gula, dan santan diaduk sampai mendidih. Setelah mendidih angkat dari api kemudian masukkan F100 dan diaduk rata. Masukkan kedalam cetakan yang telah disiapkanNilai gizi:-Energy: 326,1 kkal-Protein: 6,6 gr-Lemak: 22,1 gr-Karbohidrat: 32,9 gr

Kandungan JumlahKalium kloridaTrikalium sitratMagnesium klorida Seng asetatTembaga sulfatNatrium selenateKalium iodideAir sampai volume mencapai89,5 g32,4 g30,5 g3,3 g0,56 g10 mg5 mg1000mlKomposisi larutan mineral mixPEMANTAUAN DAN EVALUASI

Berat ringannya keadaan penderita (tergantung fase perawatan).Jumlah penderita yang dikunjungi, jumlah tenaga kesehatan yang ada.Jarak atau kesulitan rumah penderita yang dikunjungi.Frekuensi kontak antara petugas kesehatan dan penderita perlu dilakukan, sebagai berikut:Fase stabilisasi, setiap hari.Fase transisi, seminggu dua kali.Fase rehabilitasi, seminggu sekali selamasebulan (4-6 minggu).Fase follow up, 2 minggu sekali selamabulan, 3 minggu sekali selama 3 bulan.Dengan menjalankan pedoman pedoman pemantauan tersebut anak telah menjalani pemulihan sekitar 6 bulan

Beberapa hal yang perlu dipantau, antara lain:

Pemantauan suhu tubuhPemantauan perkembangan anakPemantauan penerimaan (aksebtabilitas) makananPemantauan berat badan

Terima kasihassalamualaikum wr.wbDAFTAR PUSTAKADepartement Kesehatan Republik Indonesia, Buku BaganTatalaksana Anak Gizi Buruk, Direktorat Bina Gizi Masyarakat,Jakarta : 2011.Ikatan Dokter Anak Indonesia, Pedoman Pelayanan Medis, jilid 1, jakarta : 2010.Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal Bina KesehatanMasyarakat Direktorat Bina Gizi Masyarakat. Pedoman Respon Cepat Penanggulanngan Gizi Buruk , 2008