Refluks gastroesofagus

11
REFLUKS GASTROESOFAGUS Oleh : Kelompok 6A (Siti Windi Hariani dan Khaerunnisa Apriani)

description

Refluks gastroesofagus

Transcript of Refluks gastroesofagus

Refluks gastroesofagus

Refluks gastroesofagusOleh : Kelompok 6A(Siti Windi Hariani dan Khaerunnisa Apriani)Pengertian dan Faktor-faktornyaRefluks gastroesofagus merupakan gerakan membalik isi lmabung menuju esofagus yang disebabkan karena rusaknya tekanan LES (Lower Esophagus Sphincter).

Faktor-faktor agresif yang dapat merusak esofagus akibat refluks gastroesofagus adalah asam lambung, pepsin, asam empedu, dan enzim pankreas.Manifestasi klinikGejala yang jelas terlihat dari refluks gastroesofagus dan esofagitis adalah rasa panas dalam perut, atau pirosis. Hal ini digambarkan sebagi sensasi hangat atau panas substernal yang dpat menyebar ke leher dan seringkali memburuk akibat aktivitas yang memperburuk GERD. Gejala lainnya adalah hipersaliva, bersendawa dan muntah.Gejala yang tidak khas adalah asma non alergi, batuk kronik, serak, faringitis, dan erosis gigi, dan rasa sakit pada dada seperti angina.Makanan dan obat-obatan yang dapat memperburuk GERD1. Menurunkan tekanan LES (Lower Esophagus Sphincter)MakananKarminatif (peppermint, spearmint)Coklat, kopi, teh, colaBawangb. Obat-obatanAntikolinergikIsoproterenolBarbituratNarkotikBenzodiazepinNikotinKaffeinNitratDihidropiridinPhentolamine saluran Ca blokerDopaminTeofilinEstrogenEtanol

2. Langsung mengiritai mukosa lambunga. MakananMakanan yang pedasJus tomatJus jerukKopi

b. Obat-obatAlendronatNSAIDAspirinKuinidinBesiNaClTerapiTujuan dari pengobatan adalah untuk meringankan/mengurangi gejala, mengurangi frekuensi dan durasi GERD, meningkatkan penyembuhan mukosa yang terluka dan mencegah berkembangnya komplikasi.Terapi dikategorikan dalam beberapa fase :Fase I : mengubah gaya hidup dan dianjurkan terapi dengan menggunakan antasida dan/atau PPIFase II : Intervensi farmakologi terutama dengan obat penekan asam dosis tinggi.Fase III : terapi intervensional (pembedahan antirefluks atau terapi endoluminal)Terapi Fase IKondisi PasienTerapi yang dianjurkanKeteranganFase I (gejala ringan)Merubah gaya hidup

PLUSb. Antasid (Maalox/Milanta)AND/ORc. Dosis rendah untuk OTC antagonis reseptor-H2 (Cimetidin, Famotidin, Nizatidin, Ranitidin).

Perubahan gaya hidup sebaiknya dimulai dari awal dan dilanjutkan pada saat pengobatan.

Jika setelah 2 minggu gejala tidak berhenti dengan merubah gaya hidup dan obat OTC, mulailah untuk terapi farmakologi (terapi fase II).Terapi Fase IIKondisi PasienTerapi yang dianjurkanKeteranganFase II Gejala REGModifikasi pola hidup

PLUSb.Dosis standar dari antagonis reseptor-H2 untuk 6-12 minggu:Simetidin 400 mgFamotidin 20 mgNizatidin 150 mgRanitidin 150 mg

Untuk pertanda yang khas, pengobatan empiris dengan terapi fase II.

RGE dapat diobati secara efektif dengan ARH-2. Pasien dengan gejala yang sedang seharusnya menerima PPI sebagai terapinya. Jika gejala berkurang, pengobatan dilakukan seperlunya.ContATAUb. PPI untuk 4-8 mingguEsomeprazol 20 mg/hrLansoprazol 15-30 mg/hrOmeprazol 20 mg/hrPantoprazol 40 mg/hrRabeprazol 20 mg/hr

Perubahan gaya hidupPLUSb. PPI untuk 8-16 mingguEsomeprazol 20-40 mg/hrLansoprazol 30 mg/hrOmeprazol 20 mg/hrPantoprazol 40 mg/hrRabeprazol 20 mg/hr

Jika gejalanya sering kambuh, terapinya harus mempertimbangkan biaya dengan dosis efektif terkecil.

PPI merupaka terapi utama pada pasien dengan gejala-gejala tidak normal, gejala-gejala komplikasi dan penyakit.ContATAUc. ARH-2 dalam dosis tinggi 8-12 minggu Simetidin 400 mg atau 800 mgFamotidin 40 mgNizatidin 150 mgRanitidin 150 mg

Pasien yang tidak merespon terapi tahap Iim termasuk mereka dengan gejala-gejala abnormal, harus dievaluasi dengan ambulatory 24 jam dengan menjaga PH untuk meyakinkan diagnosis dari RGE (bila mungkin). Jika RGE terbukti, pertimbangkan terapi tahap III.

Terapi Fase IIIKondisi PasienTerapi yang dianjurkanKeteranganFase IIITerapi intervensional (operasi antirefluks atau terapi endoluminal)Manometry harus dilakukan kepada siapa saja yang akan melaksanakan operasi.