refka 1

27

description

sss

Transcript of refka 1

Page 1: refka 1
Page 2: refka 1

Laporan Kasus

• Identitas Pasien• Nama : Ny. In• Jenis kelamin : Perempuan• Usia : 42 tahun • Alamat : Tawaeli• Status pernikahan : Janda• Pendidikan terakhir : SMA• Pekerjaan : IRT• Agama : Islam• Tanggal Pemeriksaan : 27 April 2015

Page 3: refka 1

• Anamnesis Keluhan Utama : Pasien mengamuk • Riwayat Penyakit Sekarang:Keluhan dan gejala:Pasien masuk RS madani dibawa oleh keluarganya karena di rumah pasien mengamuk

dan mengancam akan membunuh adiknya, dan pasien juga berkeliaran dijalan sambil membawa benda tajam (pisau). Dan berbicara terus menerus. Hal ini berawal saat pasien ingin memberikan kasurnya kepada tetangganya karena tetangganya tidak memiliki kasur namun adik pasien melarang. Kemudian pasien marah kemudian mengambil benda tajam dan mengancam akan membunuh adiknya.

Sebelum kejadian, sehari-hari pasien dapat berinteraksi dengan baik dirumah namun pasien mudah marah dan mengamuk hanya karena permasalahan kecil.

Pasien sudah beberapa kali dirawat di Rumah sakit madani. Karena gejala yang sama yaitu pasien sering mengamuk apabila adahal yang dia tidak sukai. Dan pernah mencoba membunuh suami keduanya karena kesal terhadap suaminya tersebut. Pasien pertama kali dirawat pada tahun 2007. Dan pada tahun 2000 pasien pernah mengkonsumsi obat psikotropik.

Page 4: refka 1

Hendaya/ disfungsi:• Hendaya sosial (-)• Hendaya pekerjaan (-)

Page 5: refka 1

Faktor stresor psikososial:• Pasien tidak menginginkan kelahiran anak

kedua• Suami pertama bangkrut kemudian bercerai• Ayahnya meninggal dunia beberapa tahun lalu• Anak pertama mabuk-mabukan• Suami kedua meninggal dunia

Page 6: refka 1

• Hubungan gangguan sekarang dengan riwayat penyakit fisik dan psikis sebelumnya:

Gangguan afektif sejak tahun 2007. • Riwayat Kehidupan SebelumnyaRiwayat Gangguan PsikiatrikGangguan afektif sejak tahun 2007.

Page 7: refka 1

• Riwayat Gangguan Medik Demam (-), epilepsi (-)

Page 8: refka 1

• Riwayat Kehidupan pribadiPrenatal: Pasien dilahirkan dalam kondisi normal dan sehat.

• Masa Kanak-KanakPasien tumbuh normal dan bergaul seperti anak-anak biasa. Tidak ada kejadian dramatis yang membekas.

• Masa RemajaPasien tumbuh normal dan bergaul seperti anak remaja lainnya. Tidak ada kejadian dramatis yang membekas.

• Masa Dewasa

– Pasien tidak menginginkan kelahiran anak kedua– Suami pertama bangkrut kemudian bercerai– Ayahnya meninggal dunia beberapa tahun lalu– Anak pertama mabuk-mabukan– Suami kedua meninggal dunia

Page 9: refka 1

• Riwayat kehidupan keluargaPasien adalah seorang janda beranak dua. Pasien tidak menginginkan kelahiran anak kedua, sehingga pada awalnya pasien sangat membenci anak keduanya, tapi saat anaknya tersebut berumur 1 tahun, rasa bencinya sudah hilang.Suami pertamanya adalah pengusaha berkewarganegaraan Taiwan, kemudian suaminya bangkrut. Dan bercerai pada tahun 2004. Kemudian pasien menikah lagi.Pada saat SMP anak pertamanya mabuk-mabukan.

Page 10: refka 1

• Situasi sekarangPasien berbicara terus menerus, tampak senang dan bersemangat.

• Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannyaPasien menyangkal bahwa dirinya sedang sakit.

• Tilikan: derajat 1

Page 11: refka 1

PEMERIKSAAN FISIKStatus Internus– Tekanan Darah : 120/80 mmHg– Denyut Nadi : 84x/menit• Suhu : 36,5°C • Pernapasan : 20 kali/menit• Anemis : (-)/(-)• Ikterus : (-)/(-)• Sianosis : (-)/(-)

Page 12: refka 1

• Thorax

– Inspeksi : Respirasi dada simetris/bilateral– Palpasi : Massa (-), Pergerakan dada bilateral– Perkusi : Paru (Sonor), Batas jantung normal, bunyi pekak– Auskultasi : Paru (Bronkovesikuler) dan Jantung (S1 dan S2, bunyi

tambahan (-)• Abdomen• Inspeksi : Massa (-), dalam batas normal• Auskultasi : Peristaltik usus (+)• Perkusi : Bunyi timpani di 4 kuadran, Pembesaran hepar (-),

lien (-)• Palpasi : Nyeri tekan (-)• Neurologis• Kesadaran : Compos mentis dengan GCS 15 (E4V5M6)• Nervus Cranial : Dalam batas normal• Refleks Fisiologi : Normal• Refleks Patologis : -

Page 13: refka 1

PEMERIKSAAN STATUS MENTALDeskripsi Umum• Penampilan: tampak sesuai umur, tampilan rapi

dan memakai baju kaos merah, tampak sehat.• Kesadaran: composmentis• Perilaku dan aktivitas psikomotor: hiperaktif• Pembicaraan: kooperatif (bicara spontan,

intonasi meningkat, berbicara terus menerus).• Sikap terhadap pemeriksa: kooperatif

Page 14: refka 1

Keadaan Afektif• Mood: hipertimia• Afek: sesuai

Page 15: refka 1

Fungsi Intelektual• Pengetahuan umum sesuai dengan tingkat

pendidikannya• Daya konsentrasi: mudah teralihkan• Orientasi waktu, tempat, dan orang: baik• Daya ingat jangka panjang baik, menengah dan

pendek: baik• Pikiran abstrak: baik• Kemampuan menolong diri sendiri: baik

Page 16: refka 1

• Persepsi• Halusinasi (-)• Ilusi (-)• Depersonalisasi (-)• Derealisasi (-)

Page 17: refka 1

PikiranProses pikir:• Produktivitas: normal• Kontinuitas: relevan dan koheren.• Hendaya berbahasa: tidak ada Isi pikir: • Preokupasi: tidak ada• Gangguan isi pikir: tidak ada

Page 18: refka 1

Pengendalian Impuls• Terganggu Daya Nilai • Norma sosial: baik• Uji daya nilai: baik• Penilaian realitas: normal

Tilikan: • Derajat 1: penyangkalan penuh bahwa dirinya sakit. Dimana

pasien mengatakan bahwa dia tidak mengetahui kenapa dia sampai di bawah ke rumah sakit oleh keluarganya, sebab pasien merasa sehat dan sedang bergembira.

Taraf dapat dipercaya: Dapat dipercaya

Page 19: refka 1

Diagnosis multiaxial:Axis I

Pasien masuk RS madani dibawa oleh keluarganya karena di rumah pasien mengamuk dan mengancam akan membunuh adiknya, dan pasien juga berkeliaran dijalan sambil membawa benda tajam (pisau). Dan berbicara terus menerus. Hal ini berawal saat pasien ingin memberikan kasurnya kepada tetangganya karena tetangganya tidak memiliki kasur namun adik pasien melarang. Kemudian pasien marah kemudian mengambil benda tajam dan mengancam akan membunuh adiknya.Merujuk pada kriteria diagnostif dari PPDGJ III, pasien dalam kasus ini dapat didiagnosa Gangguan Afektif tipe Mania Tanpa Gejala Psikotik. Pedoman diagnostik:-Episode harus berlangsung sekurang-kurangnya 1 minggu, dan cukup berat sampai mengacaukan seluruh atau hampir seluruh pekerjaan dan aktivitas sosial yang biasa dilakukan.Perubahan afek harus disertai dengan energi yang bertambah sehingga terjadi aktivitas berlebihan, percepatan dan kebanyakan bicara, kebutuhan tidur yang berkurang, ide-ide perihal kebesaran dan terlalu optimistik.

Page 20: refka 1

• Axis IIMerujuk pada kriteria diagnostif dari PPDGJ III, pasien termasuk dalam F60.3. Kepribadian Emosional Tidak Stabil.

• Axis III: Berdasarkan AKSIS I hanya terbatas pada otak saja.

• Axis IV– Pasien tidak menginginkan kelahiran anak kedua– Suami pertama bangkrut kemudian bercerai– Ayahnya meninggal dunia beberapa tahun lalu– Anak pertama mabuk-mabukan– Suami kedua meninggal dunia

Page 21: refka 1

• Aksis V GAF 70-61 beberapa gejala ringan & menetap, disabilitas ringan dslsm fungsi secara umum masih baik.

Page 22: refka 1

• DIAGNOSIS MULTIAXIAL:• Axis I : Gangguan Afektif tipe Mania Tanpa Gejala

Psikotik. F30.1.• Axis II : F60.3. Kepribadian Emosional Tidak Stabil.• Axis III : Berdasarkan AKSIS I hanya terbatas pada otak

saja.• Axis IV : Pasien tidak menginginkan kelahiran anak kedua

– Suami pertama bangkrut kemudian bercerai– Ayahnya meninggal dunia beberapa tahun lalu– Anak pertama mabuk-mabukan– Suami kedua meninggal dunia

• Axis V : GAF Scale 40-31 ditemukan beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi, disabilitas berat dalam beberapa fungsi.

Page 23: refka 1

• Tinjauan PustakaEpisode manik ditandai dengan adanya eforia

yang signifikan,

Page 24: refka 1

• MANAJEMEN: Farmakoterapi

Tujuan dari penatalaksanaan adalah menekan secara menyeluruh semua gejala-gejala yang muncul dan mengembalikan pasien ke keadaaan dan status mental sebelumnya (keadaan paling baik). Mood, pikiran, dan kebiasaan harus dikembalikan ke kondisi normal, meskipun beberapa gejala mempunyai tingkat keparahan yang berbeda.

Page 25: refka 1

• Haloperidol adalah turunan butiropenon yang mempunyai aktivitas sebagai antipsikotik dan efektif untuk pengelolaan hiperaktivitas, agitasi dan mania. Reaksi ekstrapiramidal timbul pada 80% penderita yang diobati dengan haloperidol.

• Sedian haloperidol terdapat dalam bentuk tablet : 0,5 mg, 1,5 mg dan 5 mg, serta dalam bentuk likuor (injeksi) : 2 mg/ml dan 5 mg/ml. Besarnya dosis tergantung kepada umur, keadaan fisik dan derajat kehebatan gejalanya.

• Untuk dewasa dan anak-anak di atas 12 tahun :– Dosis awal bila gejala sedang : 0,5 mg – 2 mg pemberian 2-3 kali per

hari.– Dosis awal bila gejala berat : 3 mg – 5 mg pemberian 2-3 kali per hari.– Untuk anak 3 -12 tahun : 0,05 mg – 0,15 mg per KgBB per hari terbagi

dalam 2-3 dosis pemberian.– Selanjutnya dosis secara bertahap disesuaikan dengan kebutuhan dan

toleransi tubuh

Page 26: refka 1
Page 27: refka 1

PROGNOSIS• Dubia at malam• Faktor Pendukung : Lingkungan keluarga• Faktor Penghambat : Onset penyebab

penyakit sudah beberapa tahun yang lalu dan terdapat banyak stressor