Referat Tumor Mammae

6
3. Memahami dan Menjelaskan Hipotermia Pada Bayi Definisi Hipotermia adalah penurunan suhu tubuh di bawah 36 0 C. (Dep.Kes. RI, 1994). Suhu normal bayi baru lahir berkisar 36,5 0 C – 37,5 0 C (suhu aksila). Gejala awal hipotermia apabila suhu < 36 0 C atau kedua kaki, dan tangan teraba dingin. Bila seluruh tubuh bayi teraba dingin, maka bayi sudah mengalami hipotermi sedang (Suhu 32 0 C – 36 0 C). Disebut hipotermia berat bila suhu tubuh < 32 0 C. Hipotermia menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah yang mengakibatkan terjadinya metoblis anerobik, meningkatkan kebutuhan oksigen, mengakibatkan hipoksemia dan berlanjut dengan kematian. (Saifudin, 2002) Hipotermi dibedakan atas : 1. Stress dingin (36 -36,5° C) 2. Hipotermi sedang (32 -36° C) 3. Hipotermi berat (dibawah 32° C) Klasifikasi Beberapa jenis hipotermia, yaitu a. Accidental hypothermia terjadi ketika suhu tubuh inti menurun hingga <35° C b. Primary accidental hypothermia merupakan hasil dari paparan langsung terhadap udara dingin pada orang yang sebelumnya sehat. c. Secondary accidental hypothermia merupakan komplikasi gangguan sistemik (seluruh tubuh) yang serius. Kebanyakan terjadinya sih di musim dingin (salju) dan iklim dingin.

Transcript of Referat Tumor Mammae

Page 1: Referat Tumor Mammae

3. Memahami dan Menjelaskan Hipotermia Pada Bayi

Definisi

Hipotermia adalah penurunan suhu tubuh di bawah 360C. (Dep.Kes. RI, 1994).

Suhu normal bayi baru lahir berkisar 36,50C – 37,50C (suhu aksila). Gejala awal hipotermia

apabila suhu < 360C atau kedua kaki, dan tangan teraba dingin. Bila seluruh tubuh bayi teraba

dingin, maka bayi sudah mengalami hipotermi sedang (Suhu 320C – 360C). Disebut

hipotermia berat bila suhu tubuh < 320C. Hipotermia menyebabkan terjadinya penyempitan 

pembuluh darah yang mengakibatkan terjadinya metoblis anerobik, meningkatkan kebutuhan

oksigen, mengakibatkan hipoksemia dan berlanjut dengan kematian. (Saifudin, 2002)

Hipotermi dibedakan atas :

1. Stress dingin (36 -36,5° C)

2. Hipotermi sedang (32 -36° C)

3. Hipotermi berat (dibawah 32° C)

Klasifikasi

Beberapa jenis hipotermia, yaitu

a. Accidental hypothermia terjadi ketika suhu tubuh inti menurun hingga <35° C

b. Primary accidental hypothermia merupakan hasil dari paparan langsung terhadap udara

dingin pada orang yang sebelumnya sehat.

c. Secondary accidental hypothermia merupakan komplikasi gangguan sistemik (seluruh

tubuh) yang serius. Kebanyakan terjadinya sih di musim dingin (salju) dan iklim dingin.

Etiologi

Etiologi Penyebab terjadinya hipotermia pada bayi yaitu :

Jaringan lemak subkutan tipis

Perbandingan luas permukaan tubuh dengan berat badan besar

3. Cadangan glikogen dan lemak coklat sedikit

Bayi baru lahir tidak mempunyai respon shivering (menggigil) pada reaksi kedinginan

Kurangnya pengetahuan perawat dalam pengelolaan bayi yang beresiko tinggi mengalami

hipotermia

Page 2: Referat Tumor Mammae

Hipotermia akut terjadi bila bayi berada di lingkungan yang dingin selama 6-12 jam.

Umumnya terdapat pada bayi dengan BBLR di ruang tempat bersalin yang dingin, inkubator

yang tidak cukup panas, kelalaian terhadap bayi yang akan lahir.

Hipotermia sekunder, yaitu penurunan suhu tubuh yang tidak disebabkan oleh suhu

lingkungan yang dingin, tetapi oleh sebab lain seperti sepsis, sindrom gangguan pernapasan

dengan hipoksia atau hipoglikemia, perdarahan intra-kranial tranfusi tukar, penyakit jantung

bawaan yang berat, dan bayi dengan BBLR serta hipoglikemia.

Cold injury, yaitu hipotermia yang timbul karena terlalu lama dalam ruangan dingin (lebih

dari 12 jam).

Patofisiologi

Gangguan salah satu atau lebih unsur-unsur termoregulasi akan mengakibatkan suhu tubuh

berubah, menjadi tidak normal. Apabila terjadi paparan dingin, secara fisiologis tubuh akan

memberikan respon untuk menghasilkan berupa :

1. Shivering thermoregulation/ST

Merupakan mekanisme tubuh berupa menggigil atau gemetar secara involunter akibat

dari kontraksi otot untuk menghasilkan panas.

2. Non-shivering thermoregulation/NST

Merupakan mekanisme yang dipengaruhi oleh stimulasi system saraf simpatis untuk

menstimulasi proses metabolik dengan melakukan oksidasi terhadap jaringan lemak

coklat. Peningkatan metabolism jaringan lemak coklat akan meningkatkan produksi

panas dari dalam tubuh.

3. Vasokonstriksi perifer

Mekanisme ini juga distimulasi oleh system saraf simpatis, kemudian system saraf

perifer akan memicu otot sekitar arteriol kulit untuk berkontraksi sehingga terjadi

vasokonstriksi. Keadaan ini efektif untuk mengurangi aliran darah ke jaringan kulit

dan mencegah hilangnya panas yang tidak berguna.

Pada orang dewasa, pengaturan suhu tubuh untuk melawan kehilangan panas dicapai oleh

suatu system yang kompleks melalui hipotalamus, yaitu dengan mekanisme proses

peningkatan penyimpanan dan peningkatan produksi panas dengan shivering dan non

shivering thermogenesis (NST). Serta dengan peningkatan penyimpanan panas dengan

Page 3: Referat Tumor Mammae

vasokonstriksi perifer, yang akan menurunkan konduksi hilangnya panas melalui kulit.

Menggigil merupakan usaha tubuh untuk menaikkan metabolism basal, sedangkan

NSTdengan melalui peningkatan kadar tiroksin dan epinefrin, untuk melawan kehilangan

panas. Umpan balik negative pada dasarnya menciptakan suatu keseimbangan antara

produksi panas dan hilangnya panas.

Untuk bayi, respon fisiologis terhadap paparan dingin adalah dengan panas oksidasi dari

lemak coklat atau jaringan adipose coklat. Pada bayi BBL, NST (proses oksidasi jaringan

lemak coklat)adalah jalur yang utama dari suatu peningkatan produksi panas yang cepat,

sebagai reaksi atas paparan dingin. Sepanjang tahun pertamakehidupan, jalur ST mengalami

peningkatan sedangkan untuk jalur NST selanjutnya akan menurun.

Jaringan lemak coklat berisi suatu konsentrasi yang tinggi dari kandungan trigliserida,

merupakan jaringan yang kaya kapiler dan dengan rapat diinervasi oleh syaraf simpatik yang

berakhir pada pembuluh-pembuluh darah balik dan pada masing-masing adiposit. Masing-

masing sel mempunyai banyak mitokondria , tetapi yang unik di sini adalah proteinnya terdiri

dari protein tak berpasangan yang mana akan membatasi enzim dalam proses konduksi panas.

Dengan demikian, akibat adanya aktifitas dari protein ini, maka apabila lemak dioksidasi

akan terjadi produksi panas, dan bukan energy yang kaya ikatan fosfat seperti pada jaringan

lainnya. Noradrenalin akan merangsang proses lipolisis dan aktifitas dari protein tak

berpasangan, sehingga dengan begitu akan menghasilkan panas.

Manifestasi Klinis

o Hipotermia akut

Gejalanya adalah lemah, gelisah, pernapasan dan bunyi jantung lambat serta kedua kaki dingin.

o Gejala hipotermia bayi baru lahir

a.       Bayi tidak mau minum ASI

b.      Bayi tampak lesu atau mengantuk

c.       Tubuh bayi teraba dingin

d.     Dalam keadaan berat, denyut jantung bayi, menurun dan kulit tubuh bayi mengeras

(sklerema)

Page 4: Referat Tumor Mammae

o Gejala hipotermia sedang :

a.       Aktifitas berkurang, letargis

b.      Tangisan lemah

c.       Kulit berwarna tidak rata (cutis malviorata)

d.      Kemampuan menghisap lemah

e.       Kaki teraba dingin

f.        Jika hipotermia berlanjut akan timbul cidera dingin

o Gejala hipotermia berat

a.       Aktifitas berkurang, letargis

b.      Bibir dan kuku kebiruan

c.       Pernafasan lambat

d.      Pernafasan tidak teratur

e.       Bunyi jantung lambat

f.        Selanjutnya mungkin timbul hipoglikemia dan asidosis metabolik

g.       Resiko untuk kematian bayi

o Gejala stadium lanjut hipotermia

a.       Wajah, ujung kaki dan tangan berwarna merah terang

b.      Bagian tubuh lainnya pucat

c.       Kulit mengeras merah dan timbul edema terutama pada punggung, kaki dan tangan

(sklerema)

(Saifudin, 2002)