Referat Transfusi Darah

47
BAB I PENDAHULUAN Tranfusi darah dapat menjadi intervensi yang menyelamatkan hidup seseorang. Namun demikian, sama seperti terapi lainnya, intervensi tersebut dapat mengakibatkan komplikasi akut atau delayed dan memiliki resiko infeksi transfusion-transmitted seperti HIV, hepatitis, sifilis, dan penyakit Chagas. Transmisi agen infeksius melalui darah telah meningkatkan kewaspadaan akan resiko transfusi. Keamanan dan keefekifan dari transfusi darah tergantung dari dua faktor kunci, yaitu: Persediaan darah dan produk darah yang aman, mudah didapat, dan memiliki harga terjangkau serta adekuat untuk memenuhi kebutuhan nasional. Penggunaan klinis darah dan produk darah yang masuk akal. Indikasi tepat transfusi darah dan komponen darah adalah untuk mengatasi kondisi yang menyebabkan morbiditas dan mortalitas bermakna yang tidak dapat diatasi dengan cara lain. WHO Global Database on Blood Safety melaporkan bahwa 20% populasi dunia berada di negara maju dan sebanyak 80% telah memakai darah donor yang aman, sedangkan 80% populasi dunia yang 1

description

med

Transcript of Referat Transfusi Darah

BAB IPENDAHULUAN

Tranfusi darah dapat menjadi intervensi yang menyelamatkan hidup seseorang. Namun demikian, sama seperti terapi lainnya, intervensi tersebut dapat mengakibatkan komplikasi akut atau delayed dan memiliki resiko infeksi transfusion-transmitted seperti HIV, hepatitis, sifilis, dan penyakit Chagas.Transmisi agen infeksius melalui darah telah meningkatkan kewaspadaan akan resiko transfusi. Keamanan dan keefekifan dari transfusi darah tergantung dari dua faktor kunci, yaitu: Persediaan darah dan produk darah yang aman, mudah didapat, dan memiliki harga terjangkau serta adekuat untuk memenuhi kebutuhan nasional. Penggunaan klinis darah dan produk darah yang masuk akal.

Indikasi tepat transfusi darah dan komponen darah adalah untuk mengatasi kondisi yang menyebabkan morbiditas dan mortalitas bermakna yang tidak dapat diatasi dengan cara lain.WHO Global Database on Blood Safety melaporkan bahwa 20% populasi dunia berada di negara maju dan sebanyak 80% telah memakai darah donor yang aman, sedangkan 80% populasi dunia yang berada di negara berkembang hanya 20% memakai darah donor yang aman. WHO telah mengembangkan strategi untuk transfusi darah yang aman dan meminimalkan risiko tranfusi. Strategi tersebut terdiri dari pelayanan transfusi darah yang terkoordinasi secara nasional; pengumpulan darah hanya dari donor sukarela dari populasi risiko rendah; pelaksanaan skrining terhadap semua darah donor dari penyebab infeksi, antara lain HIV, virus hepatitis, sifilis dan lainnya, serta pelayanan laboratorium yang baik di semua aspek, termasuk golongan darah, uji kompatibilitas, persiapan komponen, penyimpanan dan transportasi darah/komponen darah; mengsurangi transfusi darah yang tidak perlu dengan penentuan indikasi transfusi darah dan komponen darah yang tepat, dan indikasi cara alternatif transfusi.(1)

BAB IITRANSFUSI DARAH

Transfusi darah ialah pemindahan darah dari donor ke dalam peredaran darah penerima (resipien).(2)Definisi lain adalah sutu proses pekerjaan memindahkan darah dari orang yang sehat kepada orang yang sakit.(3)Berdasarkan asal darah yang diberikan, transfusi darah dapat dikelompokan menjadi:1. Homologous atau allogenic transfusion yaitu transfusi yang menggunakan darah dari orang lain.2. Autologous transfusion yaitu transfusi dengan menggunakan darah resipien itu sendiri yang diambil sebelum transfusi dilakukan.(4)Darah tersusun dari komponen-komponen eritrosit, leukosit, trombosit dan plasma yang mengandung faktor pembekuan. Pemberian komponen darah yang diperlukan saja dapat dibenarkan daripada pemberian whole blood yang lengkap, prinsip ini lebih ditekankan lagi pentingnya di bidang pediatri dikarenakan bayi maupun anak yang sedang tumbuh tidak perlu diganggu sistem imunologisnya oleh antigen yang tidak diperlukan. Pemberian whole blood hanya dilakukan atas indikasi anemia pasca perdarahan yang akut dan untuk transfusi tukar.(2)Pengobatan dengan transfusi diakui serta diterima dalam dunia kedokteran, setelah Dr. Karel Landsteiner menemukan golongan darah A, B, AB dan O pada tahun 1940 dan patokan inilah yang dipakai sampai sekarang di dunia.(3)

Tujuan tranfusi darah adalah :1. Mengembalikan dan mempertahankan volume yang normal peredaran darah1. Menggantikan kekurangan komponen seluler atau kimia darah1. Meningkatkan oksigenasi jaringan1. Memperbaiki fungsi homeostasis1. Tindakan terapi khususVolume darahBesar volume darah penting untuk diketahui sebelum transfusi darah untuk memperkirakan kebutuhan darah pasien. Untuk mengetahui jumlah volume darah seseorang, biasanya digunakan patokan berat badan (Tabel 1). Makin aktif secara fisik seseorang makin besar pula volume darah untuk setiap kilogram berat badannya.Usiaml/kgBB

Prematur95

Cukup bulan85

Anak kecil80

Anak besar75-80

Dewasa Pria Wanita7565

Tabel 1. Volume darahSumber: Petunjuk praktis anestesiologi, Ed. 2

Penggantian darah yang hilangPada bayi dan anak dengan kadar hemoglobin normal, kehilangan darah sebanyak 10-15% volume darah cukup diberi cairan kristaloid atau koloid karena tidak memberatkan sistem kompensasi tubuh. Sedangkan untuk orang dewasa dengan kadar hemoglobin normal angka patokannya adalah 20%, karena pada kehilangan darah sampai dengan 20% akan terjadi gangguan faktor pembekuan. Cairan kristaloid (ringer laktat, asering) diberikan 3 kali lipat jumlah darah yang hilang untuk mengisi ruang intravaskular, sedangkan cairan koloid diberikan dengan jumlah sama.(4)Pasien dengan nilai hematokrit awal yang normal harus segera ditransfusi setelah kehilangan 10-20% volume darah. Jumlahnya tergantung pada kondisi medis pasien dan prosedur operasi. Jumlah darah hilang yang menyebabkan nilai hematokrit menurun hingga 30% dapat dihitung sebagai berikut:1. Hitung volume darah berdasarkan Tabel 1.2. Hitung volume sel darah merah preoperasi (vol darah x Ht pre-operasi)3. Hitung volume sel darah merah bila Ht 30% (vol darah x 30%)4. Hitung volume sel darah merah yang hilang saat Ht 30% (no.2-no.3)5. Jumlah darah hilang = no.4 x 3Nilai ini (no.5) merupakan jumlah transfusi yang diperlukan.(5)Indikasi transfusi darahTransfusi darah umumnya >50% diberikan pada saat perioperatif dengan tujuan untuk menaikkan kapasitas pengangkutan oksigen dan volume intravascular. Jika hanya untuk menaikkan volume intravaskular saja cukup dengan koloid atau kristaloid.Indikasi transfusi darah ialah:a. Perdarahan akut sampai Hb 100mL)2. Kadar Hb < 8g/dL3. Kadar Hb