Referat Temper Tantrum

7/17/2019 Referat Temper Tantrum

http://slidepdf.com/reader/full/referat-temper-tantrum 1/17

BAB I

PENDAHULUAN

Temper tantrum adalah ledakan kemarahan yang terjadi secara tiba-tiba,

tanpa terencana. Pada anak-anak, ini bukan hanya untuk mencari perhatian dari

orang dewasa saja. Ketika mengalami tantrum, anak-anak cenderung

melampiaskan segala bentuk kemarahannya. Baik itu menangis keras-keras,

berteriak, menjerit-jerit, memukul, menggigit, mencubit, dsb. 1,2

ormalnya, tantrum pada anak-anak hanya terjadi sekitar !" detik sampai

2 menit saja. Tapi, jika kemarahan berlanjut sampai pada tingkat yang

membahayakan dirinya atau orang lain, maka ini bisa menjadi hal yang sangat

serius.1,2

Temper tantrum biasanya terjadi pada anak usia 1-# tahun. $eski tidak

menutup kemungkinan anak-anak yang lebih tua, bahkan orang dewasa pun

pernah mengalami ledakan kemarahan ini. %an pada dasarnya, marah-marah pada

anak-anak usia 1-# tahun adalah hal yang wajar terjadi bagi usia mereka.

Kebanyakan anak-anak mengalami hal ini.1,!

Pada umumnya temper tantrum dapat dikategorikan menjadi tiga jenis

yaitu usia dibawah ! tahun yang sering diekspresikan dengan menangis,

memukul, menjerit, menendang bahkan dalam kasus yang parah adalah

membentur bentur kepalanya ke tembok. kedua pada usia tiga sampai empat tahun

dengan ekspresi kemarahan yang diungkapkan dengan membanting, merengek,



mengkritik bahkan sampai menghentak-hentakan kaki. Terakhir adalah pada usia

& tahun ke atas dengan mengkritik diri sendiri, memukul bahkan yang lebih parah

merusak benda benda yang ada disekitarnya. 1,2



BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI

Temper tantrum adalah suatu luapan emosi yang meledak-ledak dan tidak

terkontrol. Temper tantrum seringkali muncul pada anak sesuai bulan hingga '

tahun. (mumnya anak kecil lebih emosional daripada orang dewasa karena pada

usia ini anak masih relati) muda dan belum dapat mengendalikan emosinya. Pada

usia 2-# tahun, karakteristik emosi anak muncul pada ledakan marahnya atau

temper tantrum. *ikap yang ditunjukkan untuk menampilkan rasa tidak

senangnya, anak melakukan tindakan yang berlebihan, misalnya menangis,

menjerit-jerit,melemparkan benda, berguling-guling, memukul ibunya atau

akti+itas besar lainnya. 1,!,#

Tantrum lebih mudah terjadi pada anak-anak yang dianggap sulit dengan ciri-

ciri memiliki kebiasaan tidur, makan dan buang air besar yang tidak teratur, sulit

menyukai situasi, makanan dan orang-orang baru, lambat beradaptasi terhadap

perubahan, suasana hati lebih sering negati+e, mudah terpro+okasi, gampang

merasa marah dan sulit dialihkan perhatiannya. Tantrum adalah suatu perilaku

yang masih tergolong normal yang merupakan bagian dari proses perkembangan,

suatu periode dalam perkembangan )isik, kogniti), dan emosi. *ebagai periode

dari perkembangan, tantrum pasti akan berakhir. Berdasarkan teori-teori di atas



disimpulkan bahwa temper tantrum merupakan luapan emosi yang meledak-ledak

akibat suasana yang tidak menyenangkan yang dirasakan oleh anak. !,#

B. EPIDEMIOLOGI

Temper tantrum biasanya terjadi pada anak yang akti) dengan energi

berlimpah. Temper tantrum juga lebih mudah terjadi pada anak-anak yang

dianggap sulit, dengan ciri-ciri sebagai berikut

$emiliki kebiasaan tidur, makan dan buang air besar tidak teratur.

*ulit menyukai situasi, makanan dan orang-orang baru.

ambat beradaptasi terhadap perubahan.

$oodnya /suasana hati0 lebih sering negati).

$udah terpro+okasi, gampang merasa marahkesal.

*ulit dialihkan perhatiannya. 1,!

C. MANIFESTASI KLINIS

$ani)estasi tantrum berdasarkan kelompok usia. Berdasarkan kelompok usia

tantrum dibedakan menjadi

a. %ibawah ! tahun

nak dengan usia di bawah ! tahun ini bentuk tantrumnya adalah

menangis, menggigit, memukul, menendang, menjerit, memekik-mekik,

melengkungkan punggung, melempar badan ke lantai, memukul-mukulkan

tangan, menahan napas, membentur-benturkan kepala dan melempar-

lempar barang. 2

b. (sia !-# tahun

nak dengan rentang usia antara ! tahun sampai dengan # tahun

bentuk tantrumnya meliputi perilaku pada anak usia di bawah ! tahun



ditambah dengan menghentak-hentakkan kaki, berteriak-teriak, meninju,

membanting pintu, mengkritik dan merengek. 1,!

c. (sia & tahun ke atas

Bentuk tantrum pada anak usia & tahun ke atas semakin meluas

yang meliputi perilaku pertama dan kedua ditambah dengan memaki,

menyumpah, memukul, mengkritik diri sendiri, memecahkan barang

dengan sengaja dan mengancam.

$enurut Purnamasari /2""&0 menyebutkan bahwa stiap anak yang

setidaknya telah berusia 13 bulan hingga tiga tahun dan bahkan lebih akan

menentang perintah dan menunjukkan indi+idualitasnya sekali waktu. 4al ini

merupakan bagian normal balita karena mereka terus menerus mengeksplorasi dan

mempelajari batasan-batasan disekelilingnya. nak akan menunjukkan berbagai

macam tingkah laku, seperti keras kepala dan membangkang karena sedang

mengembangkan kepribadian dan otonominya. Tantrum juga merupakan cara

normal untuk mengeluarkan semua perasaan yang menumpuk. *eorang anak pada

usia ini akan menunjukkan beberapa atau semua tingkah laku sebagai berikut

• Penolakan atas kontrol dalam bentuk apapun

• Keinginan untuk mandiri, lebih banyak menuntut dan menunjukkan

tingkah laku yang membangkang.

• Berganti-ganti antara kemandirian dan bertingkah manja.

• 5ngin mendapatkan kendali dan ingin mengendalikan. 1,!,&

D. FAKTOR PENYEBABTerdapat beberapa )aktor yang menyebabkan terjadinya temper tantrum,

diantaranya adalah



a. Terhalangnya keinginan anak mendapatkan sesuatu

nak jika menginginkan sesuatu harus selalu terpenuhi, apabila

tidak berhasil terpenuhinya keinginan tersebut maka anak sangat

dimungkinkan untuk memakai cara tantrum guna menekan

orangtua agar mendapatkan apa yang ia inginkan. ',6

b. Ketidakmampuan anak mengungkapkan diri

nak-anak mempunyai keterbatasan bahasa, pada saatnya dirinya

ingin mengungkapkan sesuatu tapi tidak bisa, dan orangtua pun

tidak dapat memahami maka hal ini dapat memicu anak menjadi

)rustasi dan terungkap dalam bentuk tantrum. ',6

c. Tidak terpenuhinya kebutuhan

nak yang akti) membutuhkan ruang dan waktu yang cukup untuk

selalu bergerak dan tidak bisa diam dalam waktu yang lama.

pabila suatu saat anak tersebut harus menempuh perjalanan

panjang dengan mobil, maka anak tersebut akan merasa stress.

*alah satu contoh pelepasan stresnya adalah tantrum. ',6

d. Pola asuh orangtua

7ara orangtua mengasuh anak juga berperan untuk

menyebabkan tantrum. nak yang terlalu dimanjakan dan selalu

mendapat apa yang ia inginkan, bisa tantrum ketika suatu kali

permintaannya ditolak. nak yang terlalu dimanjakan dan selalu

mendapatkan apa yang diinginkan, bisa tantrum ketika suatu kali

permintaannya ditolak. Bagi anak yang terlalu dan didominasi oleh

orantuanya, sekali waktu anak bisa jadi bereaksi menentang

dominasi orangtua dengan perilaku tantrum.8rangtua yang



mengasuh anak secara tidak konsisten juga bisa menyebabkan

anak tantrum. 6,3

Pola asuh orangtua dalam hal ini sebenarnya lebih pada

bagaimana orangtua dapat memberikan contoh atau teladan kepada

anak dalam setiap bertingkah laku karena anak akan selalu meniru

setiap tingkah laku orangtua. 9ika anak melihat orangtua

meluapkan kemarahan atau meneriakkan rasa )rustasi karena hal

kecil, maka anak akan kesulitan untuk mengendalikan diri. *eorang

anak perlu melihat bahwa orang dewasa dapat mengatasi )rustasi

dan kekecewaan tanpa harus lepas kendali, dengan demikian anak

dapat belajar untuk mengendalikan diri. 8rangtua jangan

menghadapkan anak dapat menunjukkan sikap yang tenang jika

selalu memberikan contoh yang buruk. &,'

e. nak merasa lelah, lapar atau dalam keadaan sakit

Kondisi sakit, lelah serta lapar dapat menyebabkan anak

menjadi rewel. nak yang tidak pandai mengungkapkan apa yang

dirasakan maka kecenderungan yang timbul adalah rewel,

menangis serta bertindak agresi).

). nak sedang stress dan merasa tidak aman

nak yang merasa terancam, tidak nyaman dan stress

apalagi bila tidak dapat memecahkan permasalahannya sendiri

ditambah lagi lingkungan sekitar yang tidak mendukung menjadi

pemicu anak menjadi temper tantrum. &,'

E. FAKTOR RISIKOPemicu tantrum menurut Purnamasari /2""&0 menyebutkan bahwa

a. $encari perhatian



:alaupun tantrum jarang dilakukan hanya untuk memanipulasi orangtua,

jika hasil dari tantrum adalah perhatian penuh orang dewasa, hal ini

memberi alasan untuk mulai menunjukkan tantrum

b. $eminta sesuatu yang tidak bisa ia miliki

nak memaksa ingin sarapan es krim atau meminta ibunya memeluknya

saat menyiapkan makanan.

c. 5ngin menunjukkan kemandirian

nak ingin mengenakan pakaian yang kurang sesuai dengan cuaca hari itu,

seperti kaus di hari-hari yang dingin, atau tidak mau makan makanan yang

sudah disiapkan.

d. ;rustasi dengan kemampuan yang terbatas untuk melakukan akti+itas yang

ia coba, anak ingin menunjukkan kemampuannya melakukan beberapa hal

sendiri, seperti berpakaian, atau menemukan potongan pu<le, tetapi tidak

bisa berhasil menyelesaikannya.

e. 7emburu

Biasanya ditunjukkan kepada kakak, adik atau lain. 5a menginginkan

mainan atau buku mereka.

). $enantang otoritas

nak tiba-tiba tidak ingin melakukan rutinitas seperti rutinitas sebelum

tidur, atau menolak berangkat ke tempat penitipan anak, walaupun ia

selalu senang di sana. #,&

F. Aspek-aspek dalam Temper Tantrum



Bates, Freelow dan Lounsburry menyatakan ada empat

aspek dalam temper tantrum, yaitu : a) fussy dicult , b)

unudaptable, c) dull (positive aect), d) unpredictable.

Fussy Dicult adalah perilaku protes anak yang

memberikan respon yang ditandai dengan sikap menangis atau

sikap mudah marah dengan lingkungan.

Unadaptable adalah ketidakmampuan anak beradaptasi

dengan lingkungan yang kemudian memunculkan sebuah reaksi

negatie, sebagai contoh anak bayi yang akan terus menangis di

sepan!ang acara keluarga dan anak bayi tersebut tidak mau

digendong oleh orang lain selain ibunya sendiri.

Dull atau e"ek positi" adalah suatu perasaan positi" dan

aktiitas yang berhubungan dengan kemampuan untuk

mendekati lingkungan social anak.

Unpredictable adalah suatu sikap atau respon emosi

maupun perilaku yang sulit diduga seperti ketika anak stress

maka akan muncul rasa lapar atau mengantuk. #,$,%

G. PENATALAKSANAAN

%alam buku Tantrums Secret to Calming the Storm banyak ahli

perkembangan anak menilai bahwa tantrum adalah suatu perilaku yang masih



tergolong normal yang merupakan bagian dari proses perkembangan, suatu

periode dalam perkembangan )isik, kogniti) dan emosi anak. *ebagai bagian dari

proses perkembangan, episode tantrum pasti berakhir. Beberapa hal positi) yang

bisa dilihat dari perilaku tantrum adalah bahwa dengan tantrum anak ingin

menunjukkan independensinya, mengekpresikan indi+idualitasnya,

mengemukakan pendapatnya, mengeluarkan rasa marah dan )rustrasi dan

membuat orang dewasa mengerti kalau mereka bingung, lelah atau sakit. amun

demikian bukan berarti bahwa tantrum sebaiknya harus dipuji ataupun diberikan

dukungan atau disemangati /encourage0. 1,#,&

9ika orangtua membiarkan tantrum berkuasa /dengan memperbolehkan

anak mendapatkan yang diinginkannya setelah ia tantrum0 atau bereaksi dengan

hukuman-hukuman yang keras dan paksaan-paksaan, maka berarti orangtua sudah

menyemangati dan memberi contoh pada anak untuk bertindak kasar dan agresi)

/padahal sebenarnya tentu orangtua tidak setuju dan tidak menginginkan hal

tersebut0. %engan bertindak keliru dalam menyikapi tantrum, orangtua juga

menjadi kehilangan satu kesempatan baik untuk mengajarkan anak tentang

bagaimana caranya bereaksi terhadap emosi-emosi yang normal /marah, )rustrasi,

takut, jengkel, dll0 secara wajar dan bagaimana bertindak dengan cara yang tepat

sehingga tidak menyakiti diri sendiri dan orang lain ketika sedang merasakan

emosi tersebut.3

Pertanyaan sebagian besar orangtua adalah bagaimana cara terbaik dalam

menyikapi anak yang mengalami Tantrum. (ntuk menjawab pertanyaan tersebut



kami mencoba untuk memberikan beberapa saran tentang tindakan-tindakan yang

sebaiknya dilakukan oleh orangtua untuk mengatasi hal tersebut. 6,3

Ketika Tantru Ter!a"i

9ika tantrum tidak bisa dicegah dan tetap terjadi, maka beberapa tindakan

yang sebaiknya dilakukan oleh orangtua adalah

1. $emastikan segalanya aman. 9ika tantrum terjadi di muka umum,

pindahkan anak ke tempat yang aman untuknya melampiaskan emosi.

*elama tantrum /di rumah maupun di luar rumah0, jauhkan anak dari

benda-benda, baik benda-benda yang membahayakan dirinya atau justru

jika ia yang membahayakan keberadaan benda-benda tersebut. tau jika

selama tantrum anak jadi menyakiti teman maupun orangtuanya sendiri,

jauhkan anak dari temannya tersebut dan jauhkan diri nda dari si anak.

!,&,3

2. 8rangtua harus tetap tenang, berusaha menjaga emosinya sendiri agar

tetap tenang. 9aga emosi jangan sampai memukul dan berteriak-teriak

marah pada anak. &,'

!. Tidak memberi perhatian pada tantrum anak /ignore0. *elama tantrum

berlangsung, sebaiknya tidak membujuk-bujuk, tidak berargumen, tidak

memberikan nasihat-nasihat moral agar anak menghentikan tantrumnya,

karena anak tidak akan menanggapimendengarkan. (saha menghentikan

tantrum seperti itu malah biasanya seperti menyiram bensin dalam api,



anak akan semakin lama tantrumnya dan meningkat intensitasnya. =ang

terbaik adalah membiarkannya. Tantrum justru lebih cepat berakhir jika

orangtua tidak berusaha menghentikannnya dengan bujuk rayu atau

paksaan. 6,3

#. 9ika perilaku tantrum dari menit ke menit malahan bertambah buruk dan

tidak selesai-selesai, selama anak tidak memukul-mukul anda, peluk anak

dengan rasa cinta. Tapi jika rasanya tidak bisa memeluk anak dengan cinta

/karena nda sendiri rasanya malu dan jengkel dengan kelakuan anak0,

minimal anda duduk atau berdiri berada dekat dengannya. *elama

melakukan hal inipun tidak perlu sambil menasihati atau complaint . =ang

penting di sini adalah memastikan bahwa anak merasa aman dan tahu

bahwa orangtuanya ada dan tidak menolak dia.

6,3

Ketika Tantru Te#a$ Se#e%ai

*aat tantrum anak sudah berhenti, seberapapun parahnya ledakan

emosi yang telah terjadi tersebut, janganlah diikuti dengan hukuman, nasihat-

nasihat, teguran, maupun sindiran. 9uga jangan diberikan hadiah apapun, dan

anak tetap tidak boleh mendapatkan apa yang diinginkan /jika tantrum terjadi

karena menginginkan sesuatu0. %engan tetap tidak memberikan apa yang



diinginkan si anak, orangtua akan terlihat konsisten dan anak akan belajar

bahwa ia tidak bisa memanipulasi orangtuanya. ',3

Berikanlah rasa cinta dan rasa aman nda kepada anak. jak anak,

membaca buku atau bermain sepeda bersama. Tunjukkan kepada anak,

sekalipun ia telah berbuat salah, sebagai orangtua nda tetap mengasihinya. ',3

*etelah tantrum berakhir, orangtua perlu menge+aluasi mengapa

sampai terjadi tantrum. pakah benar-benar anak yang berbuat salah atau

orangtua yang salah merespon perbuatankeinginan anak> tau karena anak

merasa lelah, )rustrasi, lapar, atau sakit> Berpikir ulang ini perlu, agar

orangtua bisa mencegah tantrum berikutnya. ',3

9ika anak yang dianggap salah, orangtua perlu berpikir untuk

mengajarkan kepada anak nilai-nilai atau cara-cara baru agar anak tidak

mengulangi kesalahannya. Kalau memang ingin mengajar dan memberi

nasihat, jangan dilakukan setelah tantrum berakhir, tapi lakukanlah ketika

keadaan sedang tenang dan nyaman bagi orangtua dan anak. :aktu yang

tenang dan nyaman adalah ketika tantrum belum dimulai, bahkan ketika tidak

ada tanda-tanda akan terjadi tantrum. *aat orangtua dan anak sedang gembira,

tidak merasa )rustrasi, lelah dan lapar merupakan saat yang ideal. 6,3

%ari uraian diatas dapat terlihat bahwa kalau orangtua memiliki anak

yang sulit dan mudah menjadi tantrum, tentu tidak adil jika dikatakan

sepenuhnya kesalahan orangtua. amun harus diakui bahwa orang tualah yang



punya peranan untuk membimbing anak dalam mengatur emosinya dan

mempermudah kehidupan anak agar tantrum tidak terus-menerus meletup. 6,3

H. PENCEGAHAN

angkah pertama untuk mencegah terjadinya tantrum adalah dengan

mengenali kebiasaan-kebiasaan anak, dan mengetahui secara pasti pada kondisi-

kondisi seperti apa muncul tantrum pada si anak. $isalnya, kalau orangtua tahu

bahwa anaknya merupakan anak yang akti) bergerak dan gampang stres jika

terlalu lama diam dalam mobil di perjalanan yang cukup panjang. $aka supaya ia

tidak tantrum, orangtua perlu mengatur agar selama perjalanan diusahakan sering-

sering beristirahat di jalan, untuk memberikan waktu bagi anak berlari-lari di luar

mobil. ',6,3

Tantrum juga dapat dipicu karena stres akibat tugas-tugas sekolah yang

harus dikerjakan anak. %alam hal ini mendampingi anak pada saat ia mengerjakan

tugas-tugas dari sekolah /bukan membuatkan tugas-tugasnya0 dan mengajarkan

hal-hal yang dianggap sulit, akan membantu mengurangi stres pada anak karena

beban sekolah tersebut. $endampingi anak bahkan tidak terbatas pada tugas-tugas

sekolah, tapi juga pada permainan-permainan, sebaiknya anak pun didampingi

orangtua, sehingga ketika ia mengalami kesulitan orangtua dapat membantu

dengan memberikan petunjuk. 6,3

angkah kedua dalam mencegah tantrum adalah dengan melihat

bagaimana cara orangtua mengasuh anaknya. pakah anak terlalu dimanjakan>



pakah orangtua bertindak terlalu melindungi (over protective), dan terlalu suka

melarang> pakah kedua orangtua selalu seia-sekata dalam mengasuh anak>

pakah orangtua menunjukkan konsistensi dalam perkataan dan perbuatan>

9ika anda merasa terlalu memanjakan anak, terlalu melindungi dan

seringkali melarang anak untuk melakukan akti+itas yang sebenarnya sangat

dibutuhkan anak, jangan heran jika anak akan mudah tantrum jika kemauannya

tidak dituruti. Konsistensi dan kesamaan persepsi dalam mengasuh anak juga

sangat berperan. 9ika ada ketidaksepakatan, orangtua sebaiknya jangan berdebat

dan beragumentasi satu sama lain di depan anak, agar tidak menimbulkan

kebingungan dan rasa tidak aman pada anak. 8rangtua hendaknya menjaga agar

anak selalu melihat bahwa orangtuanya selalu sepakat dan rukun. ',6,3



BAB III

KESIMPULAN

Temper tantrum adalah ledakan kemarahan yang terjadi secara tiba-tiba,

tanpa terencana. Pada anak-anak, ini bukan hanya untuk mencari perhatian dari

orang dewasa saja. Ketika mengalami tantrum, anak-anak cenderung

melampiaskan segala bentuk kemarahannya. Baik itu menangis keras-keras,

berteriak, menjerit-jerit, memukul, menggigit, mencubit, dsb.

Pada umumnya temper tantrum dapat dikategorikan menjadi tiga jenis

yaitu usia dibawah ! tahun yang sering diekspresikan dengan menangis,

memukul, menjerit, menendang bahkan dalam kasus yang parah adalah

membentur bentur kepalanya ke tembok. kedua pada usia tiga sampai empat tahun

dengan ekspresi kemarahan yang diungkapkan dengan membanting, merengek,

mengkritik bahkan sampai menghentak-hentakan kaki. Terakhir adalah pada usia

& tahun ke atas dengan mengkritik diri sendiri, memukul bahkan yang lebih parah

merusak benda benda yang ada disekitarnya.

angkah pertama untuk mencegah terjadinya tantrum adalah dengan

mengenali kebiasaan-kebiasaan anak, dan mengetahui secara pasti pada kondisi-

kondisi seperti apa muncul tantrum pada si anak.

angkah kedua dalam mencegah tantrum adalah dengan melihat

bagaimana cara orangtua mengasuh anaknya karena pola asuh orang tua sangat

mempengaruhi tingkah laku dari anak tersebut.

DAFTAR PUSTAKA



&. 'ariyo, Agoes. Psikologi Perkembangan Anak Tiga

Taun Pertama, Bandung : (T. e*ka Aditama, +%

+. '!iwandono, ri sti /uryani. Psikologi Pendidikan,

0akarta : (T.1rasindo, +$

2. 3asan, 4aimun. Pendidikan Anak Usia Dini, 5ogyakarta :

'ia (ress, +6

7. Lichtenstein, dan 8reton, 3. Preescool

!creening"#dentifying $oung %ildren &it

Developmental and 'ducational Problem, 9rlando :

1roune and tatton,3arcout Brace 0aanoich &67

#. helo, teen (. %aring For $our aby and $oung %ild,

;ew 5ork : Bantam Book, &662

$. mith, < 4ark, 'kk. Teori elaar dan pembelaaran

(Terem)* 0akarta : 4ir=a 4edia (ustaka. +6.

%. u!iono, 5uliani ;urani. +onsep Dasar Pendidikan Anak

Usia Dini, 0akarta : (T. 8ndeks,+6

. antrock, / 0ohn. Psikologi Pendidikan . 0akarta :

<encana. +%

Referat Temper Tantrum

Documents

Transcript of Referat Temper Tantrum