Referat Tari Isi

download Referat Tari Isi

of 36

Transcript of Referat Tari Isi

  • 7/25/2019 Referat Tari Isi

    1/36

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1 Latar Belakang

    Diare berasal dari kata diarrola (bahasa Yunani) yang berarti mengalir terus. Diare adalah

    buang air besar lembek atau bahkan dapat berupa air saja, dengan atau tanpa darah dan lendir,

    dengan frekuensi tiga kali atau lebih sering dari biasanya dalam 24 jam. Diare masih merupakan

    salah satu penyebab utama morbilitas dan mortalitas anak di negara yang sedang berkembang.

    Dalam berbagai hasil Survei kesehatan umah !angga diare menempati kisaran urutan ke"2 dan

    ke"# berbagai penyebab kematian bayi di $ndonesia.

    Sebagian besar diare akut disebabkan oleh infeksi. %anyak dampak yang terjadi karena infeksi

    seluran &erna antara lain pengeluaran toksin yang dapat menimbulkan gangguan sekresi dan

    reabsorpsi &airan dan elektrolit dengan akibat dehidrasi, gangguan keseimbangan elektrolit dan

    keseimbangan asam basa. $nvasi dan destruksi sel epitel, penetrasi ke lamina propria serta

    kerusakan mikrovili dapat menimbulkan keadaan maldiges dan malabsorpsi.

    Di $ndonesia, diare masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat utama. 'al ini

    disebabkan masih tingginya angka kesakitan dan menimbulkan banyak kematian terutama pada

    bayi dan balita, serta sering menimbulkan ejadian uar %iasa (%).

    *pidemiologi

    Setiap tahun diperkirakan lebih dari satu milyar kasus diare di dunia dengan #,# juta kasus

    kematian sebagai akibatnya. Diperkirakan angka kejadian di negara berkembang berkisar #,+ -

    episode per anak pertahun dalam 2 tahun pertama kehidupan dan 2 + episode per anak per

    tahun dalam + tahun pertama kehidupan. Di $ndonesia, hasil iskesdas 2- diperoleh bah/a

    diare masih merupakan penyebab kematian bayi yang terbanyak yaitu 420 dibanding pneumoni

    240, untuk golongan 1"4 tahun penyebab kematian karena diare 2+,20 dibanding pneumonia

    1+,+0. Sedangkan berdasarkan profil kesehatan $ndonesia 2#, penyakit diare menempatiurutan kelima dari 1 penyakit utama pada pasien ra/at jalan di umah Sakit dan menempati

    urutan pertama pada pasien ra/at inap di umah Sakit. %erdasarkan data tahun 2# terlihat

    frekuensi kejadian luar biasa (%) penyakit diare sebanyak 2 kasus dengan #3+ orang

    penderita, 11# orang meninggal, dan 5ase 6atality ate(56) 2,20.

    1

  • 7/25/2019 Referat Tari Isi

    2/36

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    II.1 Anatomi Gastrointestinal

    7natomi saluran &erna bagian ba/ah

    $ntestinum tenue (usus halus)

    $ntestinum &rassum (usus besar)

    II.1.1 Intestinum tenue usus !alus"

    8erupakan bagian terpanjang dari saluran pen&ernaan dan terbentang dari pylorus pada gaster

    sampai jun&tura ileo&ae&alis.!erbagi atas tiga bagian yaitu Duodenum, 9ejunum dan ileum.

    a. Duodenum

    okasi dan deskripsi" Duodenum merupakan saluran berbentuk huruf 5 dengan panjang sekitar 1 in&hi(2+ &m)

    yang merupakan organ penghubung gaster dengan jejunum." !empat muaranya duktus &holedo&hus dan duktus pankreati&us

    " !erletak pada regio epigastri&a dan umbilikalis

    %agian"bagian duodenum dibagi menjadi 4 bagian

    :ars superior ;Setinggi vertebra thorakhallis ontal ;Setinggi vertebrae lumbalis $=

    :ars as&endens ;Setinggi vertebrae lumbalis $"$$, memiliki fle?ura duodenojejunalis ygdifiksasi oleh lipatan peritoneum dan ligamentum treit>.

    :erdarahan

    7rteriae ; setengah bagian atas duodenum "arteria pan&reati&oduodenalis superior &abang

    dari arteria gastroduodenalis, Setengah bagian ba/ah"arteria pan&reati&oduodenalis inferior

    &abang arteria mesentri&a superior

    =enae ; vena pan&reati&oduodenalis superior bermuara ke vena portae hepati&a, vena

    pan&reati&oduodenalis inferior bemuara ke vena mesentri&a superior

    7liran limfe ; mengikuti arteria dan bermuara ke (7)nodi pan&reati&oduodenalisnodi

    gastroduodenalisnodi &oelia&i (%)nodi pan&reati&oduodenalisnodi mesentri&i :ersarafan ; berasal dari saraf simpatis dan parasimpatis (vagus) dari ple?us &oelia&us dan

    ple?us mesentri&us superior

    2

  • 7/25/2019 Referat Tari Isi

    3/36

    b. 9ejenum dan ileum

    okasi dan deskripsi ;

    " :anjangnya meter, 2@+ bagian atas merupakan jejunum peralihan mereka tanpa suatu batas

    yang jelas.

    " engkung jejunum dan ileum dapat bergerak bebas dan melekat pada dinding abdomen

    posterior dengan perantaraan lipatan peritoneum (mesenterium)" :erbedaan jejunum dan ileum (tabel)

    JEJUNU# PE#BEDA ILEU#%esar (A4&m) Diameter e&il (B4&m)

    ebih !ebal Dinding ebih tipis

    ebih banyak =askularisasi ebih sedikit

    ebih merah Carna ebih pu&at

    !ebal dan tinggi Pli$a %ir$ukars Ker$keringi !ipis, kadang tidak ada

    :endek dan lebar Intestine &illous amping seperti benang

    Sedikit banyak 7ggregate ymph Eode %anyak besar

    %anyak Solitary imph Eode Sedikit

    Sedikit tidak men&apai

    dinding

    8esenteri& 6at %anyak, sampai

    kedinding

    7da 8esenteri& /indo/ !idak ada

    !idak bertingkat 7r&ade(ar&aden ) %ertingkat"tingkat

    ong =asa re&ta Short

    3

  • 7/25/2019 Referat Tari Isi

    4/36

    =askularisasi ; &abang"&abang

    a. 8esentiri&a superior dan

    a.ilio&oli&a

    $nervasi ; simpatis dan

    parasimpatis(n.vagus) dari

    ple?us mesentri&us superior

    II.1.' Intestinum %rassum

    $ntestinum 5rassum !erdiri dari ;

    5ae&um

    7ppendi? vermiformis

    5olon e&tum

    5analis analis

    7nus

    $ntestinum &rassum bisa dibedakan dari intestinum tenue karena adanya;

    # pita otot yg menebal, dikenal taenia &oli (taenia meso&oli&a dibagian dorsal, omentalis

    berhadapan dengan omentum majus, liberae di bagian anterior)

    Sakulasi dinding intestinum &rassum antara taenia &oli, dikenal haustra

    antung omentum yg ke&il, berisi lemak appendi&es epiploi&ale

    a. %ae$um

    %agian pertama intestinum &rassum dan beralih jadi &olon as&endens,!erletak di kuadran kanan

    ba/ah dalam fossa ilia&a de?tra, :anjang &m diameter -,+&m dan diliputi peritoneum tetapi tdk

    memiliki mesentrium

    !erdapat dua lubang ;

    ostium ileo"&ae&alis yaitu tempat bermuaranya ileum kedalam &ae&um dan terdapat katup

    valva ileo&ae&alis(valvula &auli bauhini) ostium apendi&is vermiformis yang ditepinya terdapat vulva pro&essus vermiformis

    =askularisasi ; arteria ileo&oli&a (&abang arteria mesenteri&a superior)

    (. A))en*iks &eri+ormis

    Frgan sempit, berbentuk tabung yang mempunyai otot dan mengandung banyak jaringan

    limfoid, !erletak di regio ilia&a de?tra dan pangkal di proyeksikan ke dinding anterior abdomen

    4

  • 7/25/2019 Referat Tari Isi

    5/36

    pada titik sepertiga ba/ah garis yang menghubungkan spina ilia&a anterior superior dan

    umbili&us (titik 8&%urney)

    =askularisasi 5ae&um ;arteria ileo&oli&a (&abang arteria mesenteri&a superior)

    7ppendi? vermiformis ; arteria appendi&ularis (&abang arteria ileo&oli&a)

    :ersarafan

    5ae&um apendiks berasal dari saraf simpatis dan parasimpatis ple?us mesentri&a superior.

    Serabut saraf simpatis asal dari medula spinalis torakal im immunoassay atau late?

    aglutinasi

    otavirus, I. lamblia, enteri& adenovirus,

    5,diffi&ile

    17

  • 7/25/2019 Referat Tari Isi

    18/36

    Serotyping *.5oli 1+-;'-, *'*5, *:*5

    ate? aglutinasi setelah broth

    enri&hment

    Salmonella, Shigella

    !est yg dilakukan lab riset %akteri yg memproduksi toksin ,*$*5, *7*5,

    :5 utk genus yg virulen.

    :emeriksaan mikroskopik untuk men&ari adanya lekosit dapat memberi informasi tentang

    penyebab diare, letak anatomis, serta adanya proses peradangan mukosa. eukosit dalam tinja

    diproduksi sebagai respon terhadap bakteri yang menyerang mukosa kolon. eukosit yang positif

    menunjukan adanya kuman invasif atau kuman yang memproduksi sitotoksin seperti !"iella,

    !almonella, C.$e$uni, E%EC, C.di&&icile, #.enterocolitica, V.para"aemolyticus, dan kemungkinan

    Aeromonas,atau'. !"ielloides.

    :asien yang terinfeksi *.hystoliti&a pada umumnya lekosit pada tinja minimal. :arasit

    yang menyebabkan diare pada umumnya tidak memproduksi lekosit dalam jumlah banyak.

    Eormalnya tidak diperlukan pemeriksaan untuk men&ari telur atau parasit ke&uali terdapat

    ri/ayat baru saja bepergian kedaerah resiko tinggi, kultur tinja negatif untuk enteropatogen,

    diare lebih dari 1 minggu atau pada pasien immuno&ompromised.

    II.'.0.0 Kom)likasi

    Sebagai akibat kehilangan &airan dan elektrolit karena diare akut maupun kronik akan

    terjadi ;

    1. ehilangan air (dehidrasi)

    Dehidrasi terjadi kehilangan air (output ) lebih banyak daripada pemasukan (input),

    2. Iangguan keseimbangan asam basa (metabolik asidosis)

    !erjadi karena ;

    a. ehilangan Ea"bikarbonat bersama tinja

    b. 7danya ketosis kelaparan. 8etabolisme lemak tidak sempurna sehingga benda keton

    tertimbun dalam tubuh.

    &. !erjadi penimbunan asam laktat karena adanya anoreksia jaringan.

    d. :roduk metabolisme yang bersifat asam meningkat karena tidak dapat dikeluarkan

    oleh ginjal (terjadi oliguria@anuria).

    18

  • 7/25/2019 Referat Tari Isi

    19/36

  • 7/25/2019 Referat Tari Isi

    20/36

    2. Dehidrasi 'ipertonik

    %eberapa anak yang diare, terutama bayi sering menderita dehidrasi hipernatremik. :ada

    keadaan ini didapatkan kekurangan &airan dan kelebihan natrium. %ila dibandingkan dengan

    proporsi yang biasa ditemukan dalam &airan ekstraseluler dan darah. $ni biasanya akibat dari

    pemasukan &airan hipertonik pada saat diare yang tidak di absopsi se&ara efisien dan pemasukan

    air yang tidak &ukup.

    #. Dehidrasi 'ipotonik

    7nak dengan diare yang minum air dalam jumlah besar atau yang mendapat infus + 0

    glukosa dalam air, mungkin bisa menderita hiponatremik. 'al ini terjadi karena air diabsopsi dari

    usus sementara kehilangan garam (Ea5l ) tetap berlangsung dan menyebabkan kekurangan

    natrium dan kelebihan air

    II.'.0.3 Penatalaksanaan Diare

    !ujuan utama penatalaksanaan diare akut pada anak ;

    1 8enilai tingkat dehidrasi dan memberi terapi penggantian &airan dan elektrolit

    2 8en&egah penyebaran enteropatogen

    # 8enentukan agen etiologi dan memberi terapi spesifik jika terindikasi

    + lintas tatalaksana diare ;

    1. ehidrasi dengan oralit baru

    2. Lin& slm 1 hari

    #. 7S$ dan makanan tetap diteruskam

    4. 7ntibiotik selektif

    +. Easihat kepada orangtua@edukasi

    1 -e!i*rasi *engan ralit Baru

    !ujuan ; 8engganti &airan dan elektrolit tubuh yang hilang tanpa melihat etiologinya untuk

    men&egah dehidrasi.

    7. :lan 7 (en&ana :engobatan 7)

    Digunakan pada penatalaksanaan diare tanpa dehidrasi

    en&ana :engobatan ;

    ebutu"an ele*trolit per *elompo* umur pada 'lan A

    20

  • 7/25/2019 Referat Tari Isi

    21/36

    Umur Jumla! ralit 4ang

    *i(erikan tia) BAB

    Jumla! rali 4ang

    *ise*iakan

    B 12 bulan + 1 ml 4 ml@hari ( 2 bungkus )

    1 4 tahun 1 2 ml 3 ml@hari ( # 4

    bungkus )A + tahun 2 # ml 3 1 ml@hari ( 4 +

    bungkus)

    !erapi dilakukan di rumah. 8enerangkan 4 &ara terapi diare di rumah ;

    a) %erikan anak lebih banyak &airan daripada biasanya untuk men&egah dehidrasi

    b) %erikan tablet Lin&.

    &) %eri anak makanan untuk men&egah kurang gi>i.

    M !eruskan 7S$ @ berikan susu :7S$

    M %ila anak bulan @ lebih, atau telah mendapatkan makanan padat ;" %erikan bubur, bila mungkin &ampur dengan ka&ang"ka&angan, sayur, daging @ ikan.

    !ambahkan 1"2 sendok teh minyak sayur sop tiap porsi

    " %erikan sari buah @ pisang halus untuk menambah kalium

    " %erikan makanan segar, masak dan haluskan @ tumbuk dengan baik

    " %ujuklah anak untuk makan

    " %erikan makanan yang sama setelah diare berhenti, dan berikan makanan tambahan

    setiap hari selama 2 minggu

    d) %a/a anak kepada petugas kesehatan bila anak tidak membaik dalam # hari atau menderita

    sebagai berikut ;

    %uang air besar &air lebih sering

    8untah terus menerus

    asa haus yang nyata

    8akan atau minum sedikit

    Demam

    !inja berdarah

    7nak harus diberi oralit dirumah apabila ;

    M Setelah mendapat en&ana !erapi % atau 5

    M !idak dapat kembali ke petugas kesehatan bila diare memburuk

    21

  • 7/25/2019 Referat Tari Isi

    22/36

    M 8emberikan oralit kepada semua anak dengan diare yang datang ke petugas kesehatan

    merupakan kebijakan pemerintah.

    %erikan oralit formula baru sesuai ketentuan yang benar.

    Fralit formula baru yaitu oralit dengan tingkat osmolaritas yang lebih rendah yang mendekati

    osmolaritas plasma, sehingga kurang menyebabkan risiko terjadinya hipernatremia.

    eamanan oralit ini sama dengan oralit yang selama ini digunakan, namun efektivitasnya lebih

    baik daripada oralit formula lama. Fralit baru dengan lo/ osmolariras ini juga menurunkan

    kebutuhan suplementasi intravena dan mampu mengurangi pengeluaran tinja hingga 20 serta

    mengurangi kejadian muntah hingga #0. Selain itu, oralit baru ini telah direkomendasikan oleh

    C'F dan GE$5*6 untuk diare akut non"kolera pada anak. 6ormula oralit baru yang berasal dari

    C'F dengan komposisi sbb ;

    omposisi Fralit %aru

    Fralit %aru Fsmolaritas endah 8mol@liter

    Eatrium -+

    lorida +

    Ilu&ose,anhydrous -+

    alium 2Sitrat 1

    !otal Fsmolaritas 24+

    etentuan pemberian oralit formula baru ;

    M %eri ibu 2 bungkus oralit formula baru.

    M arutkan 1 bungkus oralit formula baru dalam 1 air matang, untuk persediaan 24 jam.

    M %erikan larutan oralit pada anak setiap kali %7%, dengan ketentuan sebagai berikut ;

    " Gntuk anak usia B 2 tahun ; berikan +"1 m tiap kali buang air.

    " Gntuk anak usia A 2 tahun ; berikan 1"2 m tiap kali buang air.

    M 9ika dalam /aktu 24 jam persediaan larutan oralit masih tersisa, maka sisa larutan itu harus

    dibuang.

    %. :lan %Digunakan pada diare dengan derajat dehidrasi ringan dan sedang

    en&ana pengobatan ;

    " Dalam # jam pertama berikan &airan sebanyak -+ ml@kg%%

    " 9ika %% tidak diketahui berikan oralit sesuai tabel ;

    Umur 5 1 Ta!un 1 6 0 Ta!un 7 0 Ta!un

    22

  • 7/25/2019 Referat Tari Isi

    23/36

    Jumla! ralit # ml ml 1.2 ml

    " !eruskan pemberian 7S$ pada bayi

    " Setelah # 4 jam, nilai kembali derajat dehidrasi dan pilih kembali ren&ana pengobatan

    yang sesuai

    " %ila penderita masih haus dan masih ingin minum, harus diberi lagi.

    " hentikan pemberian oralit bila kelopak mata menjadi bengkak.

    " 7pabila karena suatu hal pemberian oralit tidak dapat diberikan se&ara per"oral, oralit dapat

    diberikan melalui nasogastrik dengan volume yang sama dengan ke&epatan

    2ml@kg%%@jam.

    5. :lan 5

    Digunakan pada kasus diare dengan derajat dehidrasi beraten&ana :engobatan ;

    $kuti arah anak panah berikut sesuai keadaan pasien ;

    23

  • 7/25/2019 Referat Tari Isi

    24/36

    Apakah saudara dapat menggunakan cairan IV segera?

    airan IV segera# $i!a penderita "isa minum% "erikan &ra!it% se'aktu cairan IV dimu!ai# $erikan 100 m()kg$$ ca

    erian 1Kemudian

    B70 mL/kgBB

    /1 am5 am

    n /30 menit2 am

    enut nadi !emah atau tidak tera"a#i penderita tiap 12 am# $i!a rehidrasi "e!um tercapai% percepat tetesan IV#

    n &ra!it +5 mg)kg$$)am. "i!a penderita masih "isa minum% "iasana sete!ah 34 am +"ai. atau 12 am +anak.

    m +"ai. atau 3 am +anak.% ni!ai u!ang penderita menggunakan ta"e! peni!aian# (a!u pi!ih!ah rencana terapi

    a

    idak

    :irim penderita untuk terapi intra;ena#

    $i!a penderita "isa minum% sediakan &ra!it dan tunukkan cara mem"erikanna se!am

    u!ai rehidrasi mu!ut dengan &ra!it me!a!ui pipa nas&gastrik atas mu!ut# $erikan 20 m()kg$$)am se!a

    ,i!ai!ah penderita tiap 12 am /

    $i!a muntah ) perut kem"ung% "erikan cairan per!ahan#

    $i!a rehidrasi tidak tercapai se!ama 3 am% ruuk penderita untuk terapi IV#

    -ete!ah 6 am% ni!ai kem"a!i penderita dan pi!ih rencana terapi ang sesuai#

    Apakah ada terapi IV terdekat +da!am 30 menit. ?

    saudara dapat menggunakan pipa nas&gastrik untuk rehidrasi ?

    a

    idak

    idak

    -egera ruuk anak untuk rehidrasi me!a!ui ,

  • 7/25/2019 Referat Tari Isi

    25/36

    '. Tera)i 8in$

    !erapi >in& mengurangi lama dan beratnya diare. >in& juga dapat mengembalikan nafsu

    makan. :emberian Lin& yang dilakukan dia/al masa daire selama 1 hari kedepan se&ara

    signifikan menurunkan morbiditas dan mortalitas pasien. ebih lanjut, ditemukan bah/a

    pemberian >in& pada pasien anak penderita kolera dapat menurunkan durasi dan jumlah

    tinja@&airan yang dikeluarkan.Lin& termasuk mikronutrien mutlak yang dibutuhkan tubuh. Dasar pemikiran penggunaan

    >in& dalam pengobatan diare akut didasarkan pada efeknya terhadap fungsi imun atau

    terhadap struktur dan fungsi saluran &erna dan terhadap proses perbaikan epitel saluran &erna

    selama diare. :emberian >in& pada diare dapat meningkatkan absorbs air dan elektrolit oleh

    usus halus, meningkatkan ke&epatan regenerasi epitel usus, meningkatkan jumlah brush

    border api&al, dan meningkatkan respon imun yang memper&epat pembersihan pathogen dari

    usus.Dosis >in& untuk anak"anak ;

    " 7nak B bulan ; 1 mg (1@2tablet) perhari

    " 7nak A bulan ; 2 mg (1tablet) perhariLin& diberikan selama 1"14 hari berturut turut meskipun anak telah sembuh dari diare.

    Gntuk bayi, tablet >in& dapat dilarutkan dengan air matang, 7S$, atau oralit. untuk anak"anak

    yang lebih besar, >in& dapat dikunyah atau dilarutkan dalam air matang atau oralit.

    ,. Asi *an #akanan Diteruskan

    7si dan makanan tetap diteruskan sesuai umur anak dengan menu yang sama pada /aktu

    anak sehat untuk men&egah kehilangan berat badan serta pengganti nutrisi yang hilang. :ada

    diare berdarah, nafsu makan akan berkurang. 7danya perbaikan nafsu makan menandakan

    fase kesembuhan. Yang perlu diperhatikan dalam terapi nutrisi ; &ara pemberian dan ma&am

    makanan yang tepat sehingga tidak menimbulkan gangguan gi>i ataupun gangguan

    pertumbuhan pas&a diare.

    . Anti(iotik selekti+

    7ntibiotik jangan diberikan ke&uali ada indikasi misalnya diare berdarah atau kolera.

    pemberian antibiotik yang tidak rasional justru akan memperpanjang lamanya diare karena

    akan mengganggu keseimbangan flora usus dan Colostridium di&&icileyang akan tumbuh dan

    menyebabkan diare sulit disembuhkan. Selain itu, pemberian antibiotik yang tidak rasional

    25

  • 7/25/2019 Referat Tari Isi

    26/36

    akan memper&epat resistensi kuman terhadap antibiotik, serta menambah biaya pengobatan

    yang tidak perlu. esistensi terhadap antibiotik terjadi melalui mekanisme berikut ; inaktivasi

    obat melalui degradasi en>imatik oleh bakteri, perubahan struktur bakteri yang menjadi target

    antibiotik dan perubahan permeabilitas membran terhadap antibiotik.

    0. Nasi!at )a*a I(u2e*ukasi" embali segera jika demam

    " !inja berdarah dan berulang

    " 8akan atau minum sedikit" Diare makin sering

    " %elum membaik dalam # hari

    " pasien mengalami tanda tanda dehidrasi

    8engobati ausa Diare

    Sebagian besar kasus diare tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotika oleh karena pada

    umumnya sembuh sendiri (self limiting). 7ntibiotika hanya diperlukan pada sebagian ke&ilpenderita diare misalnya kholera, shigella, karena penyebab terbesar dari diare pada anak adalah

    virus (Rotavirus). e&uali pada bayi berusia di ba/ah 2 bulan karena potensi terjadinya sepsis

    oleh karena bakteri mudah mengadakan translokasi kedalam sirkulasi, atau pada anak@bayi yang

    menunjukkan se&ara klinis gejala yang berat serta berulang atau yang menunjukkan gejala diare

    dengan darah dan lendir yang jelas atau gejala sepsis. %eberapa antimikroba yang sering dipakai

    antara lain;

    olera ; !etrasiklin +mg@kg@hari dibagi 4 dosis (2 hari)

    6urasolidon +mg@kg@hari dibagi 4 dosis (# hari)

    Shigella ; !rimetoprim +"1mg@kg@hari

    Sulfametoksasol 2+"+mg@kg@hari

    Dibagi 2 dosis (+ hari)

    7sam Ealidiksat ; ++mg@kg@hari dibagi 4 (+ hari)

    7mebiasis ; 8etronidasol #mg@kg@hari dibagi 4 dosis (+"1 hari)

    Gntuk kasus berat ;

    Dehidro emetin hidrokhlorida 1"1,+ mg@kg (maks mg)

    ( im ) s@d + hari tergantung reaksi ( untuk semua umur)

    Iiardiasis ; 8etronidasol 1+mg@kg@hari dibagi 4 dosis (+ hari)

    Antise*retori* + Antidiare.

    26

  • 7/25/2019 Referat Tari Isi

    27/36

    :emberian obat loperamide sebagai antisekresi"antidiare /alaupun &ukup efektif tetapi

    sering kali disertai komplikasi kembung dengan segala akibatnya.

    'robioti*.

    :robiotik (actic acid bacteria) merupakan bakteri hidup yang mempunyai efek yang

    menguntungkan pada "ostdengan &ara meningkatkan kolonisasi bakteri probiotik di dalam

    lumen saluran &erna sehingga seluruh epitel mukosa usus telah diduduki oleh bakteri probiotik

    melalui reseptor dalam sel epitel usus, sehingga tidak terdapat tempat lagi untuk bakteri

    patogen untuk melekatkan diri pada sel epitel usus sehingga kolonisasi bakteri patogen tidak

    terjadi. Dengan men&ermati fenomena tersebut bakteri probiotik dapat dipakai sebagai &ara

    untuk pen&egahan dan pengobatan diare baik yang disebabkan oleh otavirus maupun

    mikroorganisme lain, pseudomembran &olitis maupun diare yang disebabkan oleh karena

    pemakaian antibiotika yang tidak rasional rasional (antibioti& asso&iated diarrhea).

    8ikroekologi mikrobiota yang rusak oleh karena pemakaian antibotika dapat

    dinormalisir kembali dengan pemberian bakteri probiotik. 8ekanisme kerja bakteri probiotik

    dalam meregulasi keka&auan atau gangguan keseimbangan mikrobiota komensal melalui 2

    model kerja rekolonisasi bakteri probiotik dan peningkatan respon imun dari sistem imun

    mukosa untuk menjamin terutama sistem imun humoral lokal mukosa yang adekuat yang

    dapat menetralisasi bakteri patogen yang berada dalam lumen usus yang fungsi ini dilakukan

    oleh se&retory $g7 (S$g7)

    II.'.3 DIA-E K-NIK

    II.'.3.1 E)i*imiologi

    Diare persisten@kronis men&akup #"20 dari seluruh episode diare pada balita.Diare

    kronik@persisten di beberapa Eegara berkembang berkisar antara -"1+0 setiap tahun dan

    menyebabkan kematian sebesar #"+40 dari keseluruhan kematian akibat diare. Di $ndonesia,

    prevalensi diare persisten@kronis sebesar ,10, dengan angka kejadian tertinggi pada anak"anak

    berusia "11 bulan

    II.'.3.' Etiologi

    27

  • 7/25/2019 Referat Tari Isi

    28/36

    28

  • 7/25/2019 Referat Tari Isi

    29/36

    II.'.3., Patogenesis

    Dua faktor utama mekanisme diare kronis adalah (1) faktor intralumen dan (2) faktor

    mu&osal. 6aktor intralumen berkaitan dengan proses pen&ernaan dalam lumen, termasuk

    gangguan pan&reas, hepar, dan brush border membrane. 6aktor mu&osal adalah faktor yang

    mempengaruhi pen&ernaan dan penyerapan, sehingga berhubungan dengan segala proses yang

    mengakibatkan perubahan integritas membran mukosa usus, ataupun gangguan pada fungsi

    transport protein. :erubahan integritas membran mukosa usus dapat disebabkan oleh proses

    akibat infeksi maupun non"infeksi, seperti alergi susu sapi dan intoleransi laktosa. gangguan

    fungsi transport misalnya disebabkan gangguan penukar ion Eatrium"'idrogen dan lorida"

    %ikarbonat.

    1 Sekretoris

    :ada diare sekretoris, terjadi peningkatan sekresi 5l se&ara aktif dari sel kripta akibat

    mediator intraseluler seperti &78:,&I8:, dan 5a2N. 8ediator tersebut juga men&egah

    terjadinya peran*aian antara Ea dan 5l pada sel vili usus. 'al ini berakibat &airan tidak

    dapat terserap dan terjadi pengeluaran &airan se&ara massif ke lumen usus. Diare dengan

    mekanisme ini memiliki tanda khas, yaitu volume tinja yang banyak (A2ml@24jam),

    konsistensi tinja yang sangat &air, konsentrasi Ea dan 5l A-m*J, dan tidak berespon

    29

  • 7/25/2019 Referat Tari Isi

    30/36

    terhadap penghentian makanan. &ontoh penyebab diare sekretoris adalah vibrio &holera

    dimana bakteri mengeluarkan toksin yang mengaktivasi &78: dengan mekanisme yang telah

    disebutkan sebelumnya.

    2 Fsmotik

    Diare dengan mekanisme osmotik bermanifestasi ketika terjadi kegagalan proses pen&ernaandan atau penyerapan nutrient dalam usus halus sehingga >at tersebut akan langsung memasuki

    kolon. hal ini mengakibatkan peningkatan tekanan osmotik di lumen usus sehingga menarik

    &airan ke dalam lumen usus. absorpsi usus tidak hanya tergantung pada faktor keutuhan epitel

    saja, tetapi juga pada ke&ukupan /aktu yang diperlukan dalam proses pen&ernaan dan kontak

    dengan epitel. 5ontohnya adalah intoleransi laktosa. 7bsennya en>im la&tase karena berbagai

    sebab baik akibat infeksi maupun non infeksi, yang didapat (sekunder) maupun ba/aan

    (primer), menyebabkan laktosa terba/a ke usus besar dalam keadaan tidak terserap.

    arbohidrat yang tidak terserap ini kemungkinan akan difermentasi oleh mikroflora sehingga

    terbentuk laktat dan asam laktat. ondisi ini menimbulkan tanda dan gejala khas, yaitu phB+,

    bereaksi positif terhadap susbtansi reduksi dan berhenti dengan penghentian konsumsi

    makanan yang memi&u diare.# :engurangan uas permukaan anatomi usus

    oleh karena berbagai gangguan pada usus,pada kondisi"kondisi tertentu seperti necrotiin

    enterocolitis, volvulus, atresia intestinal, penyakit 5rohn dan lain lain, diperlukan

    pembedahan, bahkan pemotongan bagian usus yang kemudian menyebabkan s"ort bo-el

    syndrome. Diare dengan patogenesis ini ditandai dengan kehilangan &airan dan elektrolit yang

    masif, serta malabsorbsi makro dan mikronutrien.

    4 :erubahan pada gerakan usus

    'ipomotilitas usus akibat berbagai kondisi seperti malnutrisi, s&leroderma, obstruksi usus dan

    diabetes mellitus, mengakibatkan pertumbuhan bakteri berlebih di usus. :ertumbuhan bakteri

    yang berlebihan menyebabkan dekonjugasi garam empedu yang berdampak meningkatnya

    jumlah &78: intraseluler, seperti pada mekanisme diare sekretorik. :erubahan gerakan usus

    pada diabetes mellitus terjadi akibat neuropati saraf otonom, misalnya saraf adrenergik, yang

    pada kondisi normal berperan sebagai antisekretori dan@atau proabsorbtif &airan usus,

    sehingga gangguan pada fungsi saraf ini memi&u terjadinya diare.

    II.'.3. #ani+estasi Klinis

    oy et al (2) mengungkapkan bah/a anak dengan diare persisten lebih banyak

    menunjukkan manifestasi diare &air dibandingkan diare disentiform. Selain itu, malnutrisi

    30

  • 7/25/2019 Referat Tari Isi

    31/36

    merupakan gambaran umum anak"anak dengan diare persisten. Studi kohort di 7merika

    menunjukkan bah/a gejala penurunan nafsu makan, muntah, demam, adanya lender dalam tinja,

    dan gejala"gejala flu, lebih banyak ditemukan pada diare persisten dibandingkan diare akut.

    Iejala lain yang mungkin timbul tidak khas, karena sangat terkait dengan penyakit yang

    mendasarinya.

    II.'.3.0 Diagnosis

    *valuasi pada pasien dengan diare kronis@persisten meliputi;

    1. 7namnesis

    7namnesis harus menggali se&ara jelas perjalanan penyakit diare, antara lain berapa lama

    diare sudah berlangsung dan frekuensi %7%. selain itu anamnesis juga bertujuan untuk

    mengetahui faktor"faktor resiko penyebab diare, antara lain ri/ayat pemberian makanan atau

    susu, ada atau tidaknya darah, ri/ayat pemberian obat dan adanya penyakit sistemik2. :emeriksaan fisik

    :enilaian status dehidrasi, status gi>i, dan status perkembangan anak.#. :emeriksaan aboratorium

    a. pemeriksana darah

    b. pemeriksaan tinja

    II.'.3.3 Penatalaksanaan

    8anajemen diare persisten harus dilakukan se&ara bertahap dengan meliputi ;

    1. :enilaian a/al, resusitasi, dan stabilitasipada tahap ini dilakukan penilaian status dehidrasi dan rehidrasi se&epatnya. Diare persisten

    seringkali disertai gangguan elektrolit sehingga perlu dikoreksi elektrolit, khususnya pada

    kondisi hipokalemi dan asidosis.2. :emberian Eutrisi

    a. ebutuhan dan jenis diet pada diare persisten@kronis

    ebutuhan energy dan protein pada diare persisten@kronis berturut"turut sebesar

    1k&al@kg@hari dan2"#g@kg@hari, sehingga diperlukan asupan yang mengandung energy

    1k&al@g. :ilihan terapi nutrisi dapat meliputi ; diet elemental, diet berbahan dasar susu, dan

    diet berbahan dasar ayam.

    b. :emberian mikronutrien

    defisiensi >in&, vitamin 7 dan besi pada diare persisten@kronis diakibatkan asupan nutrisi

    yang tidak adekuat dan pembuangan mikronutrien melalui defekasi. Suplementasi

    multivitamin dan mineral harus diberikan minimal dua D7 (e&ommended Daily

    7llo/an&e) selama dua minggu. Satu D7 untuk anak umur 1 tahun meliputi asam folat

    31

  • 7/25/2019 Referat Tari Isi

    32/36

    +mikrogram, >in& 1mg, vitamin 7 4mikrogram, >at vesi 1mg, tembaga 1mg dan

    magnesium 3mg. C'F merekomendasikan suplementasi >in& untuk anak berusia

    Bbulan sebesar 1mg(Otablet) sedangkan untuk anak berusia Abulan sebesar

    2mg(1tablet) dengan masa pemberian 1"14hari.

    &. :robiotik:emberian susu yang mengandung actobaciluus casei, actobasillus acidop"ilia, dan

    !acc"aromyses boulardipada penderita diare persisten selama +hari menurunkan jumlah

    tinja, durasi diare, dan durasi muntah yang menyertai.

    #. !erapi 6armakologis

    !erapi antibiotik rutin tidak direkomendasikan karena terbukti tidak efektif. 7ntibiotik

    diberikan hanya jika terdapat tanda"tanda infeksi, baik infeksi intestinal maupun ekstra

    intestinal. 9ika dalam tinja didapatkan darah, segera berikan antibiotik yang sensitive untuk

    shigellosis. 8etronida>ol oral (+mg@kg dalam # dosis terbagi)diberikan pada kondisi adanyatrofo>oitEntamoeba "itolitica dalam sel darah, adanya trofo>oit Giardia lamblia pada tinja,

    atau jika tidak didapatkan perbaikan klinis pada pemberian dua antibioti& berbeda yang

    biasanya efektif untuk !"iella. 9ika di&urigai penyebab adalah infeksi lainnya, antibiotik

    disesuaikan dengan hasil biakan tinja dan sensitivitas.

    4. 6ollo/ up

    6ollo/ up diperlukan untuk memantau tumbuh kembang anak sekaligus memantau

    perkembangan hasil terapi. 7nak"anak yang tidak menunjukkan perbaikan dengan terapi diare

    persisten membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut untuk menyingkirkan kemungkinan

    intractable diarr"ea,yaitu diare yang berlangsung A2minggu dimana +0 kebutuhan &airan

    anak harus diberikan dalam bentuk intravena. Diare ini banyak ditemukan dinegara maju, dan

    berhubungan dengan kelainan geneti&. egagalan manajemen nutrisi ditandai dengan adanya

    peningkatan frekuensi %7% dan diikuti kembalinya tanda tanda dehidrasi, atau kegagalan

    pertambahan berat badan dalam /aktu - hari.

    II.'.3.9 Diare )ersisten )a*a kon*isi k!usus

    1. Diare :ersisten pada $nfeksi '$=Diare persisten merupakan salah satu manifestasi klinis yang banyak dijumpai pada penderita

    '$=. $nsiden diare persisten lima kali lebih tinggi pada anak"anak dengan status '$=

    seropositif. 6aktor penting yang meningkatkan kerentanan anak"anak dengan '$= terhadap

    kejadian diare persisten adalah jumlah episode diare akut sebelumnya. Setiap episode diare

    akut pada pasien '$=, maka meningkatkan resiko 1,+ kali untuk terjadinya diare persisten.

    32

  • 7/25/2019 Referat Tari Isi

    33/36

    8eskipun pathogenesis virus '$= dalam menyebabkan diare pada anak"anak belum diketahui

    se&ara jelas, diduga kejadiam diare persisten pada ksus '$= terkait dengan perubahan status

    imunitas. :ada infeksi '$= terjadi penurunan kadar 5D4, $g7, sekretorik dan peningkatan

    5D3 lamina propia. :erubahan keadaan ini mema&u pertumbuhan bakteri.

    7rtili et al (2) menyebutkan bah/a parasit yang terbanyak dijumpai pada penderita '$=

    dengan diare persisten adalahEntamoeba "istolytica(1-,10). $nsidensi infeksi oportunistik ini

    meningkat oada keadaan kadar 5D4 yang rendah. Irohman et al (1#) menyatakan bah/a

    astrovirus, 'icobirnavirus, Calicivirus, dan Adenovirus adalah enterovirus terbanyak pada

    '$= dengan diare.2. Diare :ersisten pada eganasan

    %eberapa tumor dapat menghasilkan hormon yang se&ara langsung menstimulus sekresi usus

    dan menyebabkan diare. 7da pula tumor yang dapat menyebabkan gangguan nutrien dan

    berdampak pada diare. pada pancreatic c"olera, terbentuk neoplasma sel endokrin pada

    pankreas yang menghasilkan suatu neurotransmitter dan memi&u terjadinya sekresi berlebihan

    diusus. pada sindrom &ar&inoid, terbentuk tumor &ar&inoid yang mensekresi serotonin,

    bradikinin, prostaglandin, dan substansi : yang kesemuanya menstimulus proses sekresi di

    usus, menyebabkan sekitar #0 penderita karsinoma tersebut mengalami diare. :ada sindrom

    Lollinger"*llison(gastrinoma), peningkatan produksi asam lambung yang disebabkan tumor

    penghasil gastrin dapat mengganggu en>im pen&ernaan dan menyebabkan presipitasi asam

    empedu sehingga menyebabkan malabsorbsi >at nutrien. :ada diare jenis ini, tinja memiliki

    :' yang sangat rendah.Diare pada keganasan juga berhubungan dengan efek samping kemoterapi. emoterapi

    menyebabkan peradangan membran mukosa traktur gastrointestinal (mukositis). 7gen"agen

    kemoterapi yang sering berkaitan dengan diare adalah +"fluoroura&il dan $rinote&an. +"

    fluoroura&il menginduksi diare dengan meningkatkan rasio jumlah kripta terhadap vili

    sehingga meningkatkan &airan ke lumen usus.

    33

  • 7/25/2019 Referat Tari Isi

    34/36

    II.'.9 U)a4a )en$ega!an *iare

    1. :enggunaan 7S$

    6ea&hem dan koblinsky (13#) telah mengumpulkan data penelitian dari 14 negara mengenai

    dampak pemberian 7S$ terhadap morbiditas dan mortalitas dan menyimpulkan bah/a

    peningkatan penggunaan 7S$ akan menurunkan morbiditas sebesar "2 0 dan mortalitas 24

    2- 0 selama bulan pertama kehidupan. Gntuk bayi dan anak balita penurunan morbiditassebesar 1"4 0 dan mortalitas 3 0.

    2. :erbaikan pola penyapihan

    'al ini disebabkan karena (1) ter&emarnya makanan dan minuman oleh bakteri, (2) rendahnya

    kadar kalori dan protein, (#) tidak tepatnya pemberian makanan, (4) kurang sabarnya ibu

    memberikan makanan se&ara sedikit"sedikit tetapi sering.

    #. $munisasi &ampak

    :rogram imunisasi &ampak men&akup 0 bayi berumur 11 bulan, dengan efektivitas

    sebesar 3+ 0, dapat menurun morbiditas diare sebesar 1,3 0 dan mortalitas diare sebesar 1#

    0 pada bayi dan anak balita.

    4. :erbaikan higiene perorangan

    34

  • 7/25/2019 Referat Tari Isi

    35/36

    7merika serikat menunjukan bah/a kebiasaan men&u&i sebelum makan, dan sebelum masak

    dan setelah buang air ke&il atau buang air besar dapat menurunkan morbiditas diare sebesar 14

    430 .

    DA/TA- PUSTAKA

    1. %ehram,liegman,7rvin. Dalam Eelsom $lmu esehatan 7nak. vol2. ed1+. *I5; 9akarta,

    2.hlm 33"#.

    35

  • 7/25/2019 Referat Tari Isi

    36/36

    2. Davidson I:P %utler E. :robioti&s in pediatri& gastrointestinal disorders. 5urr Fpin

    :ediatr 2 F&tP12(+); 4--"431.

    #. 6ield, 8. 2#. $ntestinal ion transport and the pathophysiology of diarrhea. 9. 5lin. $nvestig.

    #1"4#

    4. 9uffire 8, 8ulyani ES. 8odul :elatihan Diare. G Iastro"'epatologi $D7$. 2+. andun, E$. Gpaya pen&egahan diare ditinjau dari aspek kesehatan masyarakat dalam

    kumpulan makalah ongres nasional $$ %I7$ juli 2# hal 2

    . atief,7bdul et al. %uku uliah $lmu esehatan 7nak. 9ilid 1.5etakan