referat-skizofrenia.doc

8
SKIZOFRENIA A. Definisi Skizofrenia Skizofrenia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu gangguan psikiatrik mayor yang ditandai dengan adanya perubahan pada persepsi,pikiran, afek, dan perilaku seseorang. Kesadaran yang jernih dan kemampuan intelektual biasanya tetap terpelihara, walaupun defisit kognitif tertentu dapat berkembang kemudian. 1 B. Penegakkan diagnosis Pedoman Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV, adalah sebagai berikut Kriteria Diagnostik A Gejala karakteristik: dua atau lebih berikut, masing – masing ditemukan untuk bagian waktu yang bermakna selama periode 1 bulan (atau kurang jika diobati dengan berhasil): 1) Waham 2) Halusinasi 3) Bicara terdisorganisasi (misalnya sering menyimpang atau inkoheren) 4) Perilaku terdisorganisasi atau katatonik yang jelas 5) Gejala negative yaitu, pendataran afektif, alogia atau tidak ada kemauan (avolition) Catatan: hanya satu gejala kriteria A yang diperlukan jika waham adalah kacau atau halusinasi terdiri dari suara yang terus menerus mengkomentari perilaku atau

description

skizofren tak terinci dan skizofren lainnya terdapat perbedaan

Transcript of referat-skizofrenia.doc

Page 1: referat-skizofrenia.doc

SKIZOFRENIA

A. Definisi Skizofrenia

Skizofrenia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu

gangguan psikiatrik mayor yang ditandai dengan adanya perubahan pada

persepsi,pikiran, afek, dan perilaku seseorang. Kesadaran yang jernih dan

kemampuan intelektual biasanya tetap terpelihara, walaupun defisit kognitif

tertentu dapat berkembang kemudian. 1

B. Penegakkan diagnosis

Pedoman Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV, adalah sebagai berikut

Kriteria Diagnostik A

Gejala karakteristik: dua atau lebih berikut, masing – masing ditemukan untuk

bagian waktu yang bermakna selama periode 1 bulan (atau kurang jika diobati

dengan berhasil):

1) Waham

2) Halusinasi

3) Bicara terdisorganisasi (misalnya sering menyimpang atau inkoheren)

4) Perilaku terdisorganisasi atau katatonik yang jelas

5) Gejala negative yaitu, pendataran afektif, alogia atau tidak ada kemauan

(avolition)

Catatan: hanya satu gejala kriteria A yang diperlukan jika waham adalah kacau

atau halusinasi terdiri dari suara yang terus menerus mengkomentari perilaku atau

pikiran pasien, atau dua atau lebih suara yang saling berbicara satu sama lainnya.

Kriteria Diagnostik B

 Disfungsi sosial atau pekerjaan: 1 atau lebih dari area fungsional utama

menunjukkan penurunan nyata di bawah tingkat yang dicapai sebelum onset

dalam suatu rentang waktu yang bermakna sejak onset  gangguan (atau bila onset 

pada masa anak-anak atau remaja terdapat  kegagalan pencapaian tingkat

interpersonal, akademik atau okupasi lainnya) seperti pekerjaan, hubungan

interpersonal atau perawatan diri.

Kriteria Diagnostik C

Durasi: tanda-tanda gangguan terus berlanjut dan menetap sedikitnya 6 bulan.

Periode 6 bulan ini meliputi 1 bulan gejala-gejala fase aktif yang memenuhi

Page 2: referat-skizofrenia.doc

kriteria A (atau kurang bila berhasil diterapi) dan dapat juga mencakup fase

prodromal atau residual. Selama berlangsung. fase prodormal atau residual ini,

tanda-tanda gangguan dapat bermanifestasi hanya sebagai gejala-gejala  negatif

saja atau lebih dariatau=2 dari gejala-gejala dalam kriteria A dalam bentuk yang

lebih ringan (seperti kepercayaan –kepercayaan  ganjil, pengalaman perseptual

yang tidak biasa).

Kriteria Diagnostik D

Penyingkiran skizofektif dan gangguan mood: Gangguan skizoafektif dan mood

dengan gambaran psikotik dikesampingkan karena : (1) tidak ada episode depresi,

mania atau campuran keduanya yang terjadi bersamaan dengan gejala-gelala fase

aktif, (2) jika episode mood terjadi intra fase aktif maka perlangsungannya relatif

singkat dibanding periode fase aktif dan residual.

Kriteria Diagnostik E

Penyingkiran kondisi medis dan zat: Gangguan ini bukan disebabkan oleh efek

fisiologis langsung dari suatu zat (seperti obat-obatan medikasi atau yang disalah

gunakan) atau oleh suatu kondisi medis umum. 

Kriteria Diagnostik F

Hubungan dengan suatu gangguan perkembangan pervasif: Jika terdapat riwayat

autistik atau gangguan pervasif lainnya maka tambahan diagnosa skizofernia

hanya dibuat bila juga terdapat delusi atau halusinasi yang menonjol dalam waktu

sedikitnya 1 bulan (atau kurang jika berhasil diterapi).

Klasifikasi berdasarkan perjalanannya (longitudinal;hanya dipakai setelah

minimal 1 tahun berlalu  semenjak onset  dari gejala-gejala fase aktif pertama):

-      Episodik dengan gejala-gejala residual interepisode (episode ditandai dengan

keadaan kekambuhan dari gejala-gejala psikosis) juga tentukan jika disertai

gejala-gejala negatif yang menonjol.

-      Episodik tanpa gejala-gejala residual interepisode.

-      Kontinyu (gejala-gejala psikosis jelas ada sepanjang periode observasi) juga

tentukan jika disertai gejala-gejala negatif yang menonjol.

-      Episode tunggal dengan remisi parsial; juga tentukan jika disertai gejala-

gejala negatif yang menonjol.

-      Episode tunggal dengan remisi penuh.

-      Pola lainnya atau yang tidak ditentukan. 2

Page 3: referat-skizofrenia.doc

C. Jenis-jenis skizofrenia

Menurut ICD 10 pembagian skizofrenia menjadi :

F20.0 Skizofrenia paranoid.

F20.1 Skizofrenia hebrefenik.

F20.2 Skizofrenia katatonik.

F20.3 Skizofrenia tak terinci.

F20.4 Depresi post skizofrenia.

F20.5 Skizofrenia residual.

F20.6 Skizofrenia simplek.

F20.8 Skizofrenia lainnya.

F20.9 Skizofrenia tak terklasifikasi. 3

Menurut DSM IV, pembagian skizofrenia menjadi :

1. Skizofrenia paranoid.

2. Skizofrenia hebrefenik.

3. Skizofrenia katatonik.

4. Skizofrenia tak terinci.

5. Skizofrenia residual. 2,3

D. Skizofrenia tak terinci

Skizofren tak terinci adalah suatu tipe skizofrenia di mana ditemukan gejala

yang memenuhi kriteria A tetapi tidak memenuhi kriteria untuk tipe paranoid,

terdisorganisasi atau katatonik, namun dengan demikian diagnosis banding malah

meluas. Sehingga di DSM V sudah tidak dipakai lagi subtipe dari skizofrenia

karena sering terjadi ganti-ganti diagnosis, reliabilitas dan validitas yang rendah. 2,4,5

E. Skizofrenia lainnya

Skizofrenia lainnya terdiri atas Cenesthopathic schizophrenia dan

skizofreniform.

Cenesthopathic schizophrenia adalah pasien skizofrenia yang merasakan

sensasi tubuh yang abnormal baik di masa prodromal, akut, dan kronis pada

penyakitnya. Penyakit ini kadang-kadang mendominasi dari gejala klinis pasien. 6

Page 4: referat-skizofrenia.doc

Gangguan skizofreniform mirip dengan skizofrenia, kecuali orang tersebut

tidak sakit untuk waktu yang lama. Kriteria diagnostik sama dengan kriteria A

pada DSM IV untuk skizofrenia. Gangguan skizofreniform muncul paling tidak

selama 1 bulan dan tidak lebih dari 6 bulan. 7,8,9

DAFTAR PUSTAKA

1. Kaplan H.I, Sadok B.J. Sinopsis Psikiatri, Edisi ketujuh, Jilid I, Binarupa Aksara, Jakarta, 1997 : 777-83

Page 5: referat-skizofrenia.doc

2. American Psychiatric Association. Diagnostic and statistical manual of mental disorders: DSM-IV. Washington, DC: American Psychiatric Publishing, Inc.; 2000

3. Falkai P, Wobrock T, Lieberman J, Glenthoj B, Gattaz WF, Moller HJ. Guidelines for schizophrenia. The World Journal of Biological Psychiatry, 2005; 6(3): 132-191

4. Ziso B, Marsden D, Alusi S, Larner AJ. Undifferentiated schizophrenia revisited. J Neuropsychiatry Clin Neurosci 26:3, Summer 2014

5. Tandon R, Gaebel W, Barch DM, Bustilo J, Gur RE, Heckers S, Malaspina D, Owen MJ, Schultz S, Tsuang M, Os JV, Carpenter W. Schizophrenia research. Elsevier, 2013

6. Jenkins G, Röhricht F. From cenesthesias to cenesthopathic schizophrenia: a historical and phenomenological review. Psychopathology 2007;40:361–368

7. Schinaman Scott. Schizophreniform disorder: course, controversy & therapeutic measures. Forest Institute of Professional Psychology, 2006

8. Coryell William. Schizoafective and schizophreniform disorder. Medical Basic of Psychiatry, 2008.

9. Trigoboff Eileen. Schizofrenia and Other Psychotic Disorder. Diunduh dari http://www.pearsonhighered.com/uploads/PC-Kneisl2e-chapter16.pdf