Referat Sindrom Impingement

download Referat Sindrom Impingement

of 17

Transcript of Referat Sindrom Impingement

  • 7/26/2019 Referat Sindrom Impingement

    1/17

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Anggota gerak atas merupakan bagian dari anggota gerak yang cukup banyak

    difungsikan dalam menjalankan aktifitas sehari-hari, seperti membawa tas, menulis,

    mengangkat barang dan lain-lain. Sehingga anggota gerak atas sangat rentan terjadi

    cidera. Cidera ini biasanya banyak disebabkan oleh kesalahan gerak atau kesalahan

    posisi, penggunaan yang berlebihan (overuse, postur yang buruk, faktor pekerjaan dan

    trauma. !al tersebut tentu akan menyebabkan pembebanan pada salah satu sisi tubuh

    dan menimbulkan ketidakseimbangan secara anatomi, yang pada akhirnya akan

    menimbulkan gangguan dari bagian tubuh yang mengalami kerja berlebih. "atologi

    gerak dan fungsional seringkali mengganggu anggota gerak yang memiliki mobilitas

    yang luas sehingga membutuhkan tingkat Stabilitas yang baik, stabilitas suatu anggota

    gerak tidak terlepas hanya pada sebatas komponen stabilisasi aktif maupun pasif, namun

    bentuk sendi serta struktur pembentuk persendian tersebut.#

    $ari semua aktifitas yang dilakukan keterlibatan penggunaan sendi bahu sangat

    tinggi. Sendi bahu merupakan sendi yang sangat kompleks. Adanya gangguan pada

    sendi tersebut akan berakibat timbulnya nyeri dan menurunnya aktivitas fungsional dari

    penderitanya.#

    %yeri bahu adalah keluhan umum dengan prevalensi dari &' sampai )) pada

    populasi dewasa. %yeri bahu juga menduduki peringkat ke tiga dari keluhan

    muskuloskeletal setelah nyeri punggung dan lutut dengan tidak melihat faktor usia.

    "ada tahun &''* perserikatan buruh sedunia mengatakan bahwa cedera bahu setiap

    harinya terjadi pada pekerjanya.#

    "enyebab terbesar pada nyeri bahu adalah sindroma impingement subacromialissekitar ++-' keluhan yang menyebabkan nyeri bahu. Sindroma impingement

    subacromialis (SS adalah penekanan dari tendon otot supraspinatus di antara acromion

    dan tuberositas humerus "enyebab impingement bahu meliputi kelemahan otot-otot

    rotator cuff, muscle imbalance, disfungsiglenohumeral, degenerasi dan inflamasi dari

    tendon atau bursa. "enekanan ini memungkinkan terjadinya lesi degenerative pada

    tendon. Sedangkan konsep Sindroma Impingement Subacromialis diperkenalkan

    pertama kali oleh %eer yang menyatakan bahwa kompresi mekanikal dari rotator cuff,

    1

  • 7/26/2019 Referat Sindrom Impingement

    2/17

    subacromial dan tendon bicepsbersilangan di bagian depan permukaan bawah acromion

    dan ligamen coracoacromialis terutama pada saat gerak elevasi.&

    %yeri merupakan gejala yang paling umum ditemukan pada impingement bahu.

    ipe nyeri pada impingement terjadi di malam hari dan nyeri pada waktu siang hari

    berhubungan dengan penggunaan berlebihan pada bahu. /arakteristik nyeri pada

    sindrome impingement subacromialis adalah nyeri yang hebat pada antero-posterior dan

    lateral bahu, sepanjang deltoid dan area biceps. /elemahan dan kaku sendi bahu

    merupakan gejala nomor dua setelah nyeri.)

    %yeri, kelemahan dan kekakuan sendi bahu dapat mengganggu aktivitas sehari-

    hari. $iperlukan penanganan yang tepat untuk mengatasi gejala-gejala ini. 0leh karena

    itu referat ini dibuat untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang penyebab,

    gejala, dan penanganan pada sindrom impingimentbahu.

    2

  • 7/26/2019 Referat Sindrom Impingement

    3/17

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Anatomi dan Fisiologi

    Gamba 2.1 Anatomi 1ahu

    1ahu terdiri dari & tulang (humerus dan scapula, & sendi (glenohumeral dan

    acromioclavicular dan & articulatio (scapulothoracic dan acromiohumeral, yang

    tersambung oleh beberapa ligamen dan lapisan-lapisan otot. 2aringan-jraingan

    lunak adalah alat penstabil utama pada glenohumeral. "enstabil statis terdiri dari

    anatomi artikular, labrum glenoidal, kapsul sendi, ligamen-ligamen glenohumeral,

    dan tekanan negatif yang melekat di sendi. "enstabil dinamis terdiri dari otot-otot

    cuff rotator (supraspinatus, infraspinatus, teres minoris dan subscapularis, caput

    longum dari tendon biceps, gerakan scapulathoracic dan otot-otot yang

    mengelilingi bahu lainnya ( seperti pectoralis major, latissimus dorsi, dan serratus

    anterior. 3otator cuff terdiri dari + otot yang mengontrol ) gerakan dasar 4

    abduction, endorotasi, dan eksorotasi. 0tot supraspinatus berperan dalam abduksi,

    otot infraspinatus dan teres minor mengontrol eksorotasi. 0tot-otot cuff rotator

    memberikan stabilisasi dinamis pada caput humeral di fossa glenoid dan bersama

    3

  • 7/26/2019 Referat Sindrom Impingement

    4/17

    dengan deltoid, menyebabkan elevasi tangan. 3otator cuff berperan dalam +5

    kekuatan abduksi, dan 6' pada kekuatan eksorotasi.+

    0tot subscapularis di depan, supraspinatus di atas, dan infraspinatus serta

    teres minor di belakang, dinamakan otot rotator yang mempunyai fungsi penting

    dalam menstabilkan caput humerus dengan menariknya kuat-kuat ke dalam

    glenoid saat deltoid mengangkat lengan ke depan atau kesamping.5

    $iatas cuff terdapat suatu lengkungnan kanopi fibro-oseosa-arkus

    coracoacromial yang terbentuk oleh prosesus acromion di bagian postosuperior,

    prosesus coracoid di bagian anterior, digabungkan oleh ligamentum

    coracoacromial. 1ursa subacromial memisahkan tendon dari arkus dan

    memungkinkannya untuk meluncur. $ari keempat tendon cuff itu, supraspinatus

    adalah yang paling terbuka. 1agian ini melewati bagian atas bahu di bawah tepi

    anterior acromion dan sendi acromioclavicular yang bersebelahan, dengan bagian

    intra-artikular tendon bisep melekat erat pada permukaan dalamnya.5

    2.2 D!"inisi

    Sindrom mpingement disebut juga painful arc syndrome, supraspinatus

    syndrome, swimmer7s shoulder, dan thrower7s shoulder, adalah suatu sindrom

    klinis yang terjadi ketika tendon otot rotator cuff mengalami iritasi dan meradang

    ketika melalui ruang subacromial. !al ini dapat mengakibatkan rasa sakit,

    kelamahan dan hilangnya gerakan pada bahu.

    2.# Etiologi $%&

    mpingement "rimer 4

    "eningkatan muatan subacromial 8orfologi Akromion

    Arthrosis acromioclavicular (osteofit inferior

    !ipertrofi ligamentum coracoacromial

    mpingement pada coracoid

    "enebalan bursa subacromial dan fibrosis

    "enonjolan tuberositas major humerus

    rauma (makrotrauma langsung, atau mikrotrauma berulang

    Aktivitas diatas kepala (atletik dan non-atletik

    4

  • 7/26/2019 Referat Sindrom Impingement

    5/17

    mpingement sekunder 4

    1eban berlebihan dari 3otator cuff 9 /etidakseimbangan jaringan lunak

    /etidakstabilan9kelemahan :lenohumeral

    /elemahan endon caput longus biceps

    ;esi :lenoid labral

    /etidakseimbangan otot

    $iskinesia scapula

    /apsula posterior yang sempit

    "aralisis trape

  • 7/26/2019 Referat Sindrom Impingement

    6/17

    a. Akibat aus, robek, dan perbaikan.=

    "roses patologik yang diuraikan di atas dapat diringkas menjadi aus,

    robek dan perbaikan. "ada penderita muda perbaikan terjadi dengancepat. Akibatnya, penyembuhan relatif cepat tetapi karena proses

    perbaikan sendiri menyebabkan nyeri hebat. "asien yang lebih tua lebih

    banyak mengalami keausan tetapi perbaikannya tidak begitu cepat.

    "enyembuhan akan lebih lambat tetapi tidak begitu menyakitkan. /arena

    itu tendinitis akut yang menyerang pasien lebih muda sangat nyeri tetapi

    dengan cepat membaik. endinitis yang kronis pada kelompok menengah

    cukup nyeri tetapi membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk sembuh

    dan dapat disertai komplikasi dengan robekan sebagian. 3obekan

    menyeluruh yang biasanya terjadi pada orangtua biasanya tak terasa sakit

    sehabis cedera, tetapi tak pernah sembuh sempurna. "erubahan

    degeneratif sering kali terjadi dan robekan kecil pada cuff ditemukan

    pada autopsi pada hampir tiap orang yang berusia di atas ' tahun.

    b. Akibat artropati sekunder.=

    3obekan yang besar pada cuff akhirnya mengakibatkan gangguan

    berat pada mekanika bahu. /aput humerus berpindah ke atas, terhalang

    oleh prosesus acromion, dan abduksi pasif sangat terbatas. "ergerakan

    abnormal merupakan predisposisi untuk osteoarthritis pada sendi

    acromioclavicular dan akhirnya mempengaruhi sendi glenohumerus.

    /adang-kadang hal ini dapat berkembang menjadi artropati yang

    destruktif dengan cepat.

    2.' Gambaan Klini(.$)&

    Seperti disebutkan di atas, gambaran klinik tergantung pada tingkat

    kerusakan, umur pasien dan hebat atau lambatnya respon penyembuhan.

    a. endinitis Subakut

    6

  • 7/26/2019 Referat Sindrom Impingement

    7/17

    "asien, biasanya di bawah +' tahun, mengalami nyeri bahu setelah

    aktivitas yang berat misalnya lomba berenang atau menghias rumah di

    akhir pekan. 1ahu tampak normal tetapi sangat nyeri di sepanjang tepi

    anterior acromion. %yeri tekan paling mudah ditunjukkan dengan meraba

    tempat ini dengan bahu dalam keadaan ekstensi, sehingga menempatkan

    tendon supraspinatus dalam posisi terbuka di bagian anterior prosesus

    acromion.

    "ada abduksi aktif, ritme skapulohumerus terganggu dan nyeri

    semakin hebat bila lengan melewati arkus antara ' dan #&' derajat arkus

    nyeri. 1ila gerakan diulangi dengan lengan dalam rotasi luar penuh,

    gerakan jauh lebih mudah dan relatif tak sakit> hal ini patognomonik

    untuk tendinitis supraspinatus. mpingement yang nyeri juga dapat

    diperlihatkan dengan mempertahankan lengan pada fleksi 6'o dan

    kemudian secara paksa merotasi bahu ke dalam. 1iasanya keadaan itu

    dapat pulih dan membaik bila aktivitas penyebabnya dihindari.

    b. endinitis /ronis

    "asien biasanya berumur antara +' dan 5' tahun, dapat

    memberikan riwayat serangan berulang tendinitis subakut. 3asa nyeri

    berkurang bila beristirahat atau diberi terapi obat antiradang, tetapi

    kambuh bila dilakukan aktivitas yang lebih berat. Secara khas rasa nyeri

    makin memburuk pada malam hari. "asien tidak dapat berbaring pada

    sisi yang terkena dan merasa lebih enak duduk di luar tempat tidur. 3asa

    nyeri dan sedikit kekakuan pada bahu dapat membatasi aktivitas yang

    sederhana sekalipun misalnya menyisir rambut atau berpakaian.

    "emeriksaan menunjukkan tanda-tanda yang mirip dengan gejala

    tendinits subakut yaitu lengkung pergerakan yang nyeri, gerakan

    skapulohumerus yang terganggu, nyeri tekan pada insersio cuff dan tanda

    impingement positif. Selain itu mungkin terdapat tanda tendinitis bisep4

    nyeri tekan di sepanjang alur bisipital dan krepitus pada pergerakan

    tendon bisep.

    7

  • 7/26/2019 Referat Sindrom Impingement

    8/17

    anda yang mengganggu adalah krepitasi kasar atau bunyi

    gemertak yang teraba di atas cuff rotator bila bahu diputar secara pasif>

    ini dapat menandakan suatu robekan sebagian atau fibrosis yang berat

    pada cuff.

    8eskipun biasanya supraspinatus merupakan bagian yang

    mengalami gangguan terberat, kadang-kadang tendon subskapularis atau

    posterior terlibat lebih berat. /alau ada keraguan mengenai tempat lesi

    tersebut, dapat dipecahkan dengan menginjeksi berbagai tendon di situ

    dengan lignokain dan perhatikan apakah nyeri hilang.

    c. /erusakan cuff

    Stadium penyakit yang paling lanjut adalah fibrosis progresif dan

    kerusakan cuff.

    #. 3obekan sebagian dapat terjadi dalam substansi atau pada permukaan

    dalam pada cuff dan tidak mudah dideteksi, bahkan dengan

    pemeriksaan langsung pada cuff. 3obekan ini dapat tersamar juga

    karena serabut cuff yang tersisa memungkinkan abduksi aktif dengan

    arkus yang nyeri, membuatnya sulit diketahui apakah tendinitis kronis

    disertai komplikasi robekan sebagian. "asien biasanya berumur diatas

    +5 tahun dan mempunyai riwayat nyeri bahu yang sukar sembuh

    dengan kekakuan dan kelemahan yang semakin meningkat, /adang-

    kadang teraba bunyi klik yang teraba bila melalukan rotasi mengaduk

    tempayan pada bahu. $iagnosis dapat dipastikan dengan

    ultrasonografi, 83, atau artroskopi bahu.

    &. 3obek menyeluruh dapat terjadi setelah tendinitis kronis berlangsunglama, tetapi kadang-kadang robekan ini terjadi tiba-tiba setelah terkilir

    atau cedera sentakan pada bahu. erjadi nyeri mendadak dan pasien

    tak dapat mengabduksi lengan. Abduksi pasif, pada stadium dini juga

    dapat terbatas atau sulit dilakukan karena nyeri. anda-tanda ini biasa

    ditemukan pada robekan sebagian dan keseluruhan jadi untuk

    membedakannya, nyeri dapat dihilangkan dengan menginjeksi

    8

  • 7/26/2019 Referat Sindrom Impingement

    9/17

    anestetik lokal. /alau abduksi aktif sekarang dapat dilakukan, robekan

    pasti hanya sebagian.

    Setelah lewat beberapa minggu sejak cidera, kedua jenis itu denganmudah dapat dibedakan. "ada robekan menyeluruh, pada saat itu rasa

    nyeri telah mereda dan gambaran kliniknya jelas, abduksi aktif tidak

    mungkin dilakukan dan usaha untuk melakukannya menghasilkan

    angkatan bahu yang khas, tetapi abduksi pasif masih lengkap dan sekali

    lengan telah diangkat di atas sudut siku, pasien dapat

    mempertahankannya dengan menggunakan deltoidnya (paradoks

    abduksi. 1ila pasien mencoba menurunkannya ke samping, lengan itu

    tiba-tiba terjatuh.

    1ersama berjalannya waktu mungkin terjadi penyembuhan abduksi

    aktif, meskipun tenaganya lebih lemah daripada normal. 1iasanya

    supraspinatus dan infraspinatus mengecil, dan pada pengujian biseps

    mungkin ada robekan lama pada tendon kaput longus. Sering ditemukan

    nyeri tekan pada sendi acromioclavicular.

    1ila robekan sebagian atau lengkap sudah berlangsung lama, dapat

    terjadi osteoarthritis sekunder pada bahu dan kemudian gerakan sangat

    terbatas.

    2.* P!m!i(saan (linis $%&

    A. nspeksi

    ?ntuk inspeksi pada pemeriksaan fisik, pemeriksa harus 4

    8elihat seluruh otot yang melapisi bahu, dan scapula 8emeriksa apakah terdapat asimetris 9 atrofi pada massa otot, dan

    asimetri pada tulang

    1. "alpasi

    "alpasi dilakukan pada seluruh bahu (apakah terdapat nyeri tekan, deformitas

    dan atrofi dari sendi acromioclavicular, clavicula, sendi glenohumeral,

    9

  • 7/26/2019 Referat Sindrom Impingement

    10/17

    scapula, articulatio scapulothoracic, kapsula bahu anterior9posterior, fossa

    supraspinosus dan infraspinosus, serta humerus terutama bagian proksimal.

    C. "emeriksaan khusus

    #. anda mpingement.

    Ada & tes untuk tanda impingement.

    "emeriksaan %eer

    - "osisi4 pasien duduk atau berdiri dan pemeriksa dalam posisi berdiri.

    - @iksasi4 skapula ipsilateral untuk mencegah protraksi.

    - "emeriksaan4 elevasi secara pasif ke depan dari lengan.

    - "erhatian khusus4 nyeri pada bahu.

    - "enyebab4 penjepitan tuberkulum mayor, degenerasi supraspinatus dan

    bursa subakromial terhadap akromion.

    "emeriksaan !awkins-/ennedy

    - "osisi4 duduk atau berdiri, dengan lengan pada posisi 6'' elevasi ke

    depan pada sumbu skapula.

    - @iksasi4 stabilisasi skapula untuk meminimalisasi rotasi ke depan saat

    melakukan manuver endorotasi.

    - "emeriksaan4 endorotasi pasif pada bahu sampai nyeri timbul.- "erhatian khusus4 nyeri pada endorotasi paksa.

    - "enyebab4 tuberkulum mayor memaksa tendon supraspinatus terhadap

    ligamen korakoakromial.

    &. es mpingement

    "emeriksa menginjeksi #' m; lidokain # ke ruang subacromial, kemudian

    mengulangi uji untuk tanda impingement. 3asa nyeri yang hilang atau

    berkurang menandakan impingement tes yang positif.

    3. Drop arm test

    "emeriksa meletakkan tangan pasien ke posisi elevasi maksimum pada

    scapular plane. "asien diminta untuk menurunkannya perlahan-lahan ke

    samping (tes dapat diulangi setelah injeksi lidokain subacromial. angan

    yang terjatuh secara tiba-tiba menandakan robeknya rotator cuff.

    10

  • 7/26/2019 Referat Sindrom Impingement

    11/17

    +. "emeriksaan mpty can

    - "osisi4 duduk atau berdiri, bahu abduksi 6'', adduksi hori

  • 7/26/2019 Referat Sindrom Impingement

    12/17

    A. erapi /onservatif

    Sindroma kelainan yang tanpa komplikasi atau tendinitis sering sembuh

    sendiri dan gejalanya mereda bial aktivitas yang merugikan dihindari. "asien

    harus diperintahkan untuk melakukan aktivitas bahu dan cara-cara menghindari

    posisi impingement. @isioterapi termasuk ultrasonic dan olahraga aktif dalam

    posisi bebas dapat membantu pasien dalam fase nyeri. ablet anti radang non

    steroid jangka pendek kadang-kadang memberikan keringanan. /alau semua

    metode ini gagal, sebelum ketidakmampuan menjadi nyata, pasien harus diberi

    satu atau dua injeksi metilprednisolon ke dalam ruang subacromial. "ada

    umumnya terapi ini akan meringankan rasa nyeri dan cara ini perlu dilanjutkan

    dengan modifikasi secukupnya pada aktivitas bahu sekurang-kurangnya selama

    bulan. "enyembuhannya akan berjalan lambat, dan aktivitas penuh yang

    dilakukan tergesa-gesa sering akan menimbulkan serangan tendinitis lebih

    jauh.

    1. erapi "embedahan

    /alau nyeri dan tanda-tanda impingement lain tidak mereda setelah

    terapi konservatif selama bulan, atau kalau gejala berulang terus menerus

    setiap kali setelah diberi terapi, sebaiknya dilakukan operasi. entu saja ini

    lebih baik daripada terapi dengan obat anti radang dan kortikosteroid lokal

    berulang-ulang dan jangka lama. ndikasi lebih mendesak kalau ada tanda

    robekan cuff rotator sebagian.

    Sasarannya adalah mengurangi tekanan cuff rotator dengan memotong

    ligamentum coracoacromial, pengorekan bagian anterior prosesus acromion

    dan kalau perlu mereduksi setiap massa yang merintangi sendiacromioclavicular. 8elalui insisi anterior otot deltoid dibelah dan bagian yang

    berasal dari tepi anterior acromion didiseksi sehingga bebas, sehingga

    ligamentum coracoacromial, acromion, dan sendi acromioclavicular terbuka.

    ;igamen coracoacromial dieksisi dan bagian anteroinferior acromion dibuang

    dengan osteotomy pengorek. /emudian cuff diperiksa, apabila terdapat suatu

    cacat maka diperbaiki. kskresensi pada permukaan bawah sendi

    acromioclavicular ini dikikis. /alau sendi mengalami hipertrofi, # sentimeter

    12

  • 7/26/2019 Referat Sindrom Impingement

    13/17

    sebelah luar clavicula dibuang> langkah terakhir ini akan membuka lebih

    banyak cuff yang memungkinkan rekonstruksi pada cacat yang lebih besar.

    Suatu langkah penting adalah penempelan kembali deltoid secara hati-hati pada

    acromion, kalau perlu dengan menjahit luka lewat lubang yang di bor pada

    acromion> bila perlekatan tidak berhasil dilakukan, dapat terjadi nyeri sesudah

    operasi dan kelemahan. Setelah operasi gerakan bahu segera dimulai setelah

    nyeri mereda. $ekompresi artroskopik sedang dikembangkan sebagai

    alternative untuk operasi terbuka.

    Gamba 2.2 eknik pembedahan pada robekan rotator cuff

    3obekan cuff yang besar adalah sulit direkonstruksi dan mungkin

    membutuhkan mobilisasi proksimal otot-otot rotator. "erbaikan pasca operasi

    dilindungi dengan membebat lengan dalam abduksi selama +- minggu. !asil

    operasi hanya cukup saja.

    83 merupakan cara efektif untuk memperlihatkan struktur di sekitar

    sendi bahu. 3obekan pada supraspinatus dapat diperlihatkan. !al ini juga

    13

  • 7/26/2019 Referat Sindrom Impingement

    14/17

    berguna untuk menyingkirkan kelainan lain misalnya ketidakstabilan

    glenohumerus

    D!(om!si S/b0Aomial

    1agian utama dari prosedur ini disebut acromioplasti dimana ukuran

    acromion diubah dan prominen dibuang untuk meingkatkan ukuran ruangan

    dibawahnya. "rosedur ini dilakukan dengan artroskopi (menggunakan

    teleskop yang berarti bahu tidak benar-benar dibuka. $engan demikian, dalam

    #& jam operasi tangan dapat mempunyai 308 sepenuhnya dan dapat selesai

    dalam satu hari operasi. alaupun demikian, ditemukan bahwa kebanyakan

    bahu tidak menunjukkan perbaikkan bermakna selama & atau ) bulan, dan

    barulah meningkat perlahan dalam D 6 bulan. !al ini mungkin disebabkan

    oleh tendon yang masih harus sembuh setelah gesekan mereda dan, seperti

    tendon manapun yang memerlukan beberapa bulan dan melibatkan istirahat

    yang cukup.#'

    Gamba 2.# $ekompresi Sub-acromial

    14

  • 7/26/2019 Referat Sindrom Impingement

    15/17

    15

  • 7/26/2019 Referat Sindrom Impingement

    16/17

    BAB III

    ,INGKASAN

    #. Sindrom mpingement disebut juga painful arc syndrome, supraspinatus

    syndrome, swimmer7s shoulder, dan thrower7s shoulder, adalah suatu sindrom

    klinis yang terjadi ketika tendon otot rotator cuff mengalami iritasi dan meradang

    ketika melalui ruang subacromial dan mengakibatkan rasa sakit, kelemahan dan

    hilangnya gerakan pada bahu.

    &. Eariasi ukuran acromion dan bentuknya dapat berkontribusi pada terjadinya

    impingement. 1erdasarkan studi pada kadaver, terdapat ) bentuk berbeda dari

    morfologi acromion, dimana ipe # 4 datar, tipe & 4 melengkung, dan tipe )4mengait kedepan.

    ). :ambaran klinis pada sindrom impingement tergantung pada tingkat kerusakan,

    umur pasien dan hebat atau lambatnya respon penyembuhan. :ambaran klinis ini

    dibagi menjadi ) yaitu endinitis subakut, endinitis kronis, dan robekan 3otator

    Cuff.

    +. ?ntuk menegakkan diagnosis Sindrom mpingement, harus memenuhi kriteria 4

    riwayat dari latihan yang terkait dengan nyeri bahu, hasil tes impingement %eer7s

    atau !awkins7 positif, 8engalami # dari gejala 4 lengkungan menyakitkan

    (Painful arc), nyeri tekan pada tuberositas major atau sulcus bicpitalis, nyeri pada

    kontraksi aktif dari salah satu otot rotator cuff.

    5. "enatalaksanaan Sindrom mpingement terdiri dari konservatif dan pembedahan.

    DAFTA, PUSTAKA

    16

  • 7/26/2019 Referat Sindrom Impingement

    17/17

    1. !yvonen, "ekka. &''). 0n the "atoghenesis of Shoulder mpingement

    Syndrome. (thesis. 0ulu. 0ulu ?niversity.

    2. Setyawati, $., Adiputra, %.,rfan, 8. &'#). /ombinasi Ultrasound dan raksi

    1ahu ke Arah /audal erbukti Sama fektifnya dengan /ombinasi Ultrasound

    dan ;atihan odman Pendulum $alam 8enurunkan %yeri dan 8eningkatkan

    /emampuan Aktivitas @ungsional Sendi 1ahu pada "enderita Sindroma

    Impingement Subacromialis. Sport and @itness 2ournal. # (& 4 p*'-='

    3. 3amli, !arumiti. &''5. !ubungan :erakan 1erulang ;engan Atas dengan

    Sindroma %yeri 1ahu "ada "ekerja lektronik " B /abupaten 1ogorF.

    (hesis. 2akarta. ?niversitas ndonesia

    !. Chang, ./. &''+. Shoulder impingement syndrome. "hysical 8edicine and3ehabilitation Clinics of %orth America #5 4 +6)-5#'.

    ". $ugas et al. &''&. Anatomy and dimensions of rotator cuff insertions. 2ournal of

    shoulder and elbow surgery. ##(5 4 +6=-5')

    #. http499en.wikipedia.org9wiki9mpingementGsyndrome (dia$ses pada 1" %uni

    2&1!, pu$ul 2&.&&)

    '. 1igliani ;?, 8orrison $S, April . #6=. he morphology of the acromion

    and its relationship to rotator cuff tears. 0rthop rans>#'4. n 4 Chang, ./.

    &''+. Shoulder impingement syndrome. "hysical 8edicine and 3ehabilitationClinics of %orth America #5 4 +6)-5#'.

    . Apley :, Solomon ;. #665. 1uku Ajar 0rtopedi dan @raktur sistem Apley. disi

    ketujuh. 2akarta 4 idya 8edika.

    . S.1ansal et al. &''*. Shoulder mpingement Syndrome Among Competitive

    Swimmers in ndia D "revalence, valuation and 3isk @actors. 2ournal of

    Hercise, Science and @itness, 5(& 4 #'&- #'=

    1&. !olt, /. &'#). mpingement Syndrome and ears of the 3otator Cuff. "erth

    0rthopaedic and Sports 8edicine Centre.

    17

    http://en.wikipedia.org/wiki/Impingement_syndromehttp://en.wikipedia.org/wiki/Impingement_syndrome