Referat otalgia

28
BAB I PENDAHULUAN Telinga merupakan indera pendengaran dengan fungsi ganda (pendengaran dan keseimbangan). Sangat penting untuk perkembangan bicara dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain. Nyeri pada telinga merupakan suatu tanda perjalanan penyakut. Nyeri telinga (earache atau ear pain) yang dikenal dengan sebutan otalgia, adalah keadaan timbulnya keluhan nyeri pada telinga. Rasa nyeri yang dirasakan tidak selalu disebabkan dari penyakit telinga itu sendiri, melainkan dapat juga berasal dari tempat atau organ lain yang rasa nyerinya dihantarkan ke telinga (nyeri alih atau referred pain) karena telinga dipersarafi N. V, VII, IX dan X. Nyeri telinga ini sendiri dapat muncul dengan gambaran yang bervariasi. Dapat berupa rasa sakit yang tajam seperti ditusuk-tusuk, rasa panas pada telinga, atau nyeri tumpul seolah-olah telinga terasa penuh. Rasa nyeri telinga dapat hilang timbul mengenai satu atau kedua telinga. Pada bayi dan anak yang mengalami nyeri telinga dapat menjadi lebih rewel, sering menggaruk telinga atau menarik telinganya. Pada keadaan infeksi dapat disertai demam dan keluar cairan dari telinga yang biasanya didahului oleh batuk dan pilek. Pada anak yang lebih besar, remaja, dewasa yang sering dikeluhkan selain rasa nyeri adalah adanya rasa penuh atau tekanan pada telinga, gangguan pendengaran, 1

description

referat otalgia

Transcript of Referat otalgia

Page 1: Referat otalgia

BAB I

PENDAHULUAN

Telinga merupakan indera pendengaran dengan fungsi ganda (pendengaran

dan keseimbangan). Sangat penting untuk perkembangan bicara dan kemampuan

berkomunikasi dengan orang lain. Nyeri pada telinga merupakan suatu tanda

perjalanan penyakut. Nyeri telinga (earache atau ear pain) yang dikenal dengan

sebutan otalgia, adalah keadaan timbulnya keluhan nyeri pada telinga. Rasa nyeri

yang dirasakan tidak selalu disebabkan dari penyakit telinga itu sendiri, melainkan

dapat juga berasal dari tempat atau organ lain yang rasa nyerinya dihantarkan ke

telinga (nyeri alih atau referred pain) karena telinga dipersarafi N. V, VII, IX dan X.

Nyeri telinga ini sendiri dapat muncul dengan gambaran yang bervariasi.

Dapat berupa rasa sakit yang tajam seperti ditusuk-tusuk, rasa panas pada telinga, atau

nyeri tumpul seolah-olah telinga terasa penuh. Rasa nyeri telinga dapat hilang timbul

mengenai satu atau kedua telinga. Pada bayi dan anak yang mengalami nyeri telinga

dapat menjadi lebih rewel, sering menggaruk telinga atau menarik telinganya. Pada

keadaan infeksi dapat disertai demam dan keluar cairan dari telinga yang biasanya

didahului oleh batuk dan pilek.

Pada anak yang lebih besar, remaja, dewasa yang sering dikeluhkan selain rasa

nyeri adalah adanya rasa penuh atau tekanan pada telinga, gangguan pendengaran,

pusing dan pada infeksi terdapat cairan yang keluar dari telinga atau demam. Apabila

sudah menyebar ke daerah mastoid biasanya disertai dengan nyeri kepala. Pada

infeksi liang telinga sering disertai nyeri ketika membuka mulut atau menelan.

Hampir 50% pasien yang mengeluhkan nyeri telinga tidak ditemukan penyakit di

telinga.

1

Page 2: Referat otalgia

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Nyeri telinga (earache atau ear pain) yang dikenal dengan sebutan otalgia,

adalah keadaan timbulnya keluhan nyeri pada telinga. Rasa nyeri yang dirasakan tidak

selalu disebabkan dari penyakit telinga itu sendiri, melainkan dapat juga berasal dari

tempat atau organ lain yang rasa nyerinya dihantarkan ke telinga (nyeri alih atau

referred pain).

2.2 Epidemiologi

    Otalgia sangat umum terutama pada anak-anak pada sebagian besar kasus.

Lebih banyak dialami oleh pria dari pada wanita. Beberapa koisioner diisi oleh

beberapa  sampel secara acak dari 2.500 orang berusia 25-65 tahun. Keseluruhan

1.720 penerima mengisi koisioner tersebut dan Kriteria inklusi rasa sakit di dalam

atau di sekitar telinga tanpa infeksi, tumor, atau trauma, dari waktu 6 bulan atau lebih,

dan frekuensi sakit setidaknya sebulan sekali. Secara keseluruhan 152 responden yang

memenuhi kriteria, dan 100 berpartisipasi dalam pemeriksaan klinis dan wawancara

tersebut ( kuttila  s, dkk, 2004

2.3 Patofisiologi

Nyeri bisa dari telinga bagian luar dan dalam. Nyeri telinga luar bisa seperti

lesi, serumen, otitis eksterna dan sebagainya. Intrinsik bisa tejadi karena otitis media,

spasme otot pada bagian dalam, dan masih banyak penyakit lain. Patofisiologinya

adalah inervasi tersedia oleh  auriculotemporal cabang dari nervus cranial ke 5 (CN

V), nervus cervical 1 dan 2, cabang Jacobson dari  glossopharyngeal nerve, cabang

arnold dari vagus nerve, dan cabang Ramsey Hunt dari nervus facialis. Sensasi otalgia

dihantarkan oleh nervus cranial yang ke 5, dan yang berkaitan dengan cabang itu

menuju telinga menghasilkan otalgia.

2.4 Klasifikasi

Secara anatomi nyeri telinga terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:

1. Nyeri yang berasal dari telinga luar

2

Page 3: Referat otalgia

Dapat disebabkan oleh gangguan seperti masuknya benda asing (manik-

manik, biji-bijian, serangga, tertinggal kapas), mengorek telinga terlalu keras

dengan berbagai benda pengorek telinga, bahkan hanya dengan jari, atau

akibat kotoran telinga yang mengeras. Peradangan telinga luar (otitis eksterna)

akibat infeksi karena bakteri, virus dan jamur. Bisul atau folikel rambut yang

terinfeksi pada liang telinga.

2. Nyeri yang berasal dari telinga tengah

biasanya di sebabkan oleh proses peradangan yang disebut dengan otitis media

atau disebabkan oleh gangguan pada tuba eustachius. Gangguan di tuba

eustachius bisa disebabkan karena proses peradangan atau infeksi, bisa juga

akibat perubahan tekanan ditelinga tengah (pada saat naik pesawat dan

menyelam).

3. Nyeri yang berasal dari tempat lain (nyeri alih atau referred pain)

Telinga dipersyarafi oleh berbagai nervus diantaranya V, VII, IX dan X yang

masing-masing juga mempersyarafi organ lainnya. Akibatnya apabila timbul

sakit pada organ lain yang memiliki syaraf sama dengan syaraf di telinga,

maka rasa nyeri di tempat tersebut akan dihantarkan melalui percabangan

syaraf tersebut ketelinga (referred pain). Contohnya adalah sakit gigi, sakit

tenggorok, sakit amandel (tonsilitis), gangguan pada sendi rahang

(temperomandibular junction), abses gusi dan lain-lain.

2.5 Etiologi

Nyeri telinga sendiri dapat merupakan nyeri telinga primer atau yang

berasal dari telinga sendiri dan sekunder yang merupakan nyeri alih. Penyebab nyeri

telinga dibagi menjadi penyebab primer dan sekunder, adalah:

1. Penyebab primer (umum)

- Otitis eksterna adalah proses inflamasi dari meatus akustikus eksterna

yang dapat disebabkan oleh kelembapan ataupun trauma. Biasanya penyakit

ini sering muncul saat musim panas karena meningkatnya intensitas orang

untuk pergi berenang, karena itulah penyakit ini biasa disebut sebagai “telinga

perenang”( Bluest D, 1996 ). Otitis eksterna lazim terjadi dan selalu terasa

nyeri yang sangat hebat. Tanda utama otitis eksterna bahwa tarikan pada

aurikula atau penekanan pada tragus dapat memperhebat nyeri ini. Bila otitis

eksterna karena jamur, sering nyeri terlihat tidak sesuai dengan gambaran fisik

3

Page 4: Referat otalgia

kulit liang telinga berwarna merah, tetapi biasanya edema lebih ringan

dibandingkan dengan yang terjadi pada infeksi bakteri dan mungkin terdapat

eksudat jernih yang minimum (Petrus, 1986). Pada pemeriksaan fisik akan

ditemukan debris atau eksudat yang biasa ditemukan pada liang telinga dan

tidak jarang juga menutupi membran timpani (Arnolds, 1984) (Petrus, 1986).

- Polikondritis ditandai dengan reaksi radang yang menonjol pada

struktur- struktur kartilago. Tersering mengenai kartilago telinga dan aurikula

menjadi merah, bengkak, nyeri dan nyeri tekan. Biasanya mengenai aurikula

bilateral disertai reaksi akut pada aurikula yang terjadi bersamaan atau

berganti-gantian. Relaps lazim dan dapat terjadi dari beberapa kali dalam

sebulan sempai sekali dalam beberapa tahun, dan dapat berlangsung dari

beberapa hari sampai beberapa bulan (Petrus, 1986).

- Otitis media akut (OMA) dapat mengembangkan otalgia berat dan

biasanya didahului oleh batuk pilek yang berkepanjangan, demam, iritabilitas

dan hilangnya pendengaran. Organisme yang sering menyebabkan terjadinya

OMA adalah Streptococcus B Haemoliticus, Pneumococcus dan Haemophillas

influenzae. Pada anak dan orang dewasa gejala utamanya adalah nyeri telinga.

Mungkin juga terdapat sensasi penuh ditelinga dan gangguan pendengaran,

dapat juga timbul tinitus (Petrus,1986).

- Barotrauma biasanya pada anak kecil yang mempunyai disfungsi tuba

eustachius saat terjadi perubahan tekanan secara tiba-tiba (Arnolds, 1984).

Bila tuba Eustachius tidak dapat terbuka maka nyeri cepat menghambat di

dalam telinga serta terjadi gangguan pendengaran. Kadang-kadang membran

timpani akan ruptur.

- Mastoiditis Supuratif akut timbul sebagai akibat terapi otitis media

supuratif akut yang tidak adekuat. Kadang-kadang pasien otitis media

supuratif akut tidak mencari pertolongan medis karena nyeri terhenti dengan

mulainya otore. Tetapi, setelah beberapa hari otore, dapat terjadi kekambuhan

demam dan nyeri yang menunjukkan mulainya proses mastoiditis akut.

Biasanya pada pemeriksaan telinga menunjukkan banyak sekret purulen dari

4

Page 5: Referat otalgia

performasi membrana timpani dan “sagging” dinding posterior superior bagian

dalam meatus akustikus eksternus (Petrus, 1986).

- Miringitis bulosa terdiri dari nyeri telinga serta gelembung hemoragik

dikulit meatus akustikus eksterna dan pada membrana timpani. Penyaki tini

sembuh sendiri dengan nyeri yang mereda serta gelembung mengering dan

menghilang setelah beberapa hari. Tidak terdapat demam, eksudat purulen

atau tuli tanpa infeksi bakteri sekunder (Petrus, 1986).

2. Penyebab sekunder (nyeri alih atau referred pain)

a. Nervus Trigeminus (N.V)

1. Penyakit gigi dimana nyeri telinga dari karies gigi, infeksi periapikal dari

gigi belakang dan infeksi subperiosteal rahang atas dan bawah

2. Inflamasi dan iritasi dari cabang nervus trigeminus pada sinus paranasal

terutama sinus maksilla dapat menimbulkan nyeri alih pada telinga

3. Lesi di rongga mulut

4. Inflamasi, obstruksi glandula salivatori dan penyakit neoplasma dari

submandibula, sublingual dan kelenjar parotis

5. Iritasi durameter oleh infeksi atau tumor durameter bagian tengah atau

posterior fossa cramial

b. Nervus fasialis adalah saraf motorik dari otot mimik tetapi ada serat

sensoris dari saraf fasialis yang mempersarafi kulit yang terletak pada bagian

lateral dari konka dan antiheliks dan juga pada lobus posterior dan kulit yang

terletak pada daerah mastoid. Penyebab paling sering nyeri alih oleh saraf

fasialis adalah bell’s palsy sebelum terjadinya paralysis pada wajah. Pasien

dengan herpes zoster otikus (Ramsay Hunt syndrome) juga dapat mengalami

otalgia. Pada penyakit ini dapat ditemukan vesikel sepanjang konka dan liang

posterior.

c. Nervus glossopharyngeal (N. IX) seperti tonsilitis akut, peritonsilitis atau

abes peritonsilar adalah penyakit yang sering menyebabkan nyeri alih pada

telinga. Pasien biasanya mengeluh otalgia setelah melakukan tonsilektomi.

5

Page 6: Referat otalgia

d. Nervus vagus (N. X) merupakan cabang utama dari saraf vagus

mempersarafi mukosa laring, hipofaring, fraken, esofagus dan kelenjar tiroid.

Nyeri pada setiap bagian ini dialihkan ke telinga. Laringitis Semua bentuk

laringitis dapat menyebabkan nyeri alih otalgia. Luka pada laring atau adanya

benda asing pada laring dapat menyebabkan adanya nyeri yang menjalar ke

telinga.

e. Nervus cervical, penyebab otalgia dari pleksus servikal adalah

limfadenopati servikal yang biasanya terdapat pada jaringan limfe di oksipital

dan mastoid .

f. Tumor daerah kepala, leher dan dada dapat menyebabkan sakit telinga.

Rasa sakit telinga mungkin satu-satunya awalnya keluhan. Jadi evaluasi

menyeluruh untuk tumor okultisme pada pasien dengan risiko tinggi untuk

kanker tersebut adalah langkah yang paling penting. Orang dianggap beresiko

tinggi adalah pengguna tembakau atau alkohol, mereka yang di atas 50 tahun,

dan mereka yang juga memiliki berat badan atau kesulitan dalam menelan atau

suara serak.

2.6 Gejala klinis

Sakit telinga itu sendiri merupakan suatu gejala atau keluhan, biasanya disertai

dengan gejala-gejala lain dan bisa dari berbagai penyebab. Bayi dan anak-anak

biasanya menjadi rewel, sering menggaruk-garuk telinga atau menarik-narik telinga,

bila penyakitnya di telinga biasanya disertai gangguan pendengaran. Pada keadaan

infeksi dapat disertai demam dan keluar cairan dari telinga. Sakit telinga yang sering

timbul pada anak-anak adalah akibat infeksi telinga tengah akut, yang timbul secara

tiba-tiba. Biasanya disertai dengan demam tinggi, kadang-kadang sampai kejang dan

muntah. Biasanya sebelumnya didahului oleh batuk dan pilek.

Pada penderita yang sudah dapat menjelaskan seperti anak yang agak besar,

remaja dan dewasa, yang sering dialami selain nyeri adalah adanya perasaan penuh

atau tekanan pada telinga, gangguan pendengaran, pusing dan pada infeksi terdapat

cairan yang keluar dari telinga atau demam. Sakit telinga akibat infeksi telinga yang

sudah menyebar kedaerah mastoid atau daerah dibelakangtelinga (mastoiditis),

biasanya disertai dengan nyeri kepala. Pada infeksi liang telinga (otitis eksterna)

6

Page 7: Referat otalgia

sering disertai nyeri ketika membuka mulut atau menelan.

2.7 Pemeriksaan fisik

Pada inspeksi telinga dapat tanpa kelainan atau ditemukan adanya kemerahan,

bengkak maupun serumen ditemukan pada liang telinga dapat juga ditemukan

membran timpani kemerahan dan bulging dengan menggunakan otoskop dan lampu

kepala. Palpasi telinga didapatkan adanya nyeri tekan pada bagian yang sakit ataupun

nyeri tarik.

2.8 Pemeriksaan penunjang

Telinga akan diperiksa dengan seksama baik menggunakan otoskop atau

endoskopi jika perlu. Organ sekitarnya juga akan diperiksa untuk memastikan etiologi

rasa nyeri tersebut. Adapun pemeriksaan yang dapat dilakukan, adalah :

- Tes fungsi

Tes Valsava dan Toynbee dilakukan untuk mengetahui fungsi tuba eustachius.

Valsava dilakukan dengan cara meniupkan dengan keras dari hidung sambil hidung

dipencet serta mulut ditutup.Bila tuba terbuka maka terasa udara masuk ke dalam

rongga telinga tengah yang menekan membran timpani kea rah lateral. Tes Toynbee

dilakukan dengan cara menelan ludah sambil hidung dipencet serta mulut ditutup.

Bila tuba terbuka maka akan terasa membran timpani tertarik kea rah medial.

- Tes pendengaran

Tujuan dari tes pendengaran adalah :

1 Menentukan apakah pendengaran seseorang normal atau tidak.

2 Menentukan derajat kekurangan pendengaran.

3 Menentukan lokalisasi penyebab gangguan pendengaran.

a.      Tes Suara

Tes Bisik : Normalnya tes bisik dapat didengar 10 – 15 meter. Tetapi biasa

dipakai patokan 6 meter. Syarat melakukan tes Bisik :

1. Pemeriksa berdiri di belakang pasien supaya pasien tidak dapat membaca gerakan

bibir pemeriksa.

2. Perintahkan pasien untuk meletakkan satu jari pada tragus telinga yang tidak

diperiksa untuk mencegah agar pasien tidap dapat mendengar suara dari telinga itu.

3. Bisikkan kata pada telinga pasien yang akan diperiksa. Kata harus dimengerti oleh

pasien, kata dibagi atas : yang mengandung huruf lunak ( m, n, l, d, h, g ) dan yang

7

Page 8: Referat otalgia

mengandung huruf desis ( s, c, f, j, v, z ).

4. Suruh pasien untuk mengulang kata – kata tersebut.

5. Sebut 10 kata ( normal 80 % ), yaitu 8 dari 10 kata atau 4 dari 5 kata.

6. Apabila penderita tidak / kurang mendengar huruf desis → tuli persepsi.

7. Apabila penderita tidak / kurang mendengar huruf lunak → tuli konduksi

Tes Konversasi : Caranya sama dengan tes bisik, tetapi tes ini menggunakan percakan

biasa.

            b. Tes Garpu Tala.

Tes Schwabach : Tes ini digunakan untuk membandingkan penghantaran

bunyi melalui tulang penderita dan pemeriksa. Syarat melakukan tes Schwabach :

1. Gunakan garpu tala 256 atau 512 Hz.

2. Getarkan garpu tala.

3. Letakkan tegak lurus pada planum mastoid pemeriksa.

4. Apabila bunyi sudah tidak didengar lagi, segera garpu tala diletakkan pada planum

mastoid penderita.

5. Lakukan hal ini sekali lagi tetapi sebaliknya lebih dahulu ke telinga penderita lalu

ke telinga pemeriksa. Lakukan cara ini untuk telinga kiri dan kanan.

6. Normal jika pemeriksa sudah tak dapat mendengar suara dari garpu tala, maka

penderita juga tidak dapat mendengar suara dari garpu tala tersebut.

7. Tuli Konduksi apabila pemeriksa sudah tidak dapat mendengar suara dari garpu

tala tetapi penderita masih dapat mendengarnya ( Schwabach memanjang ).

8. Tuli persepsi apabila pemeriksa masih dapat mendengar suara dari garpu tala tetapi

penderita sudah tidak dapat mendengar lagi.

c. Tes Rinne

Tes ini digunakan untuk membandingkan penghantaran bunyi melalui tulang

dan melalui udara pada penderita. Syarat melakukan tes Rinne :

1.Garpu tala digetarkan.

2. Letakkan tegak lurus pada planum mastoid penderita, ini disebut posisi 1

3. Setelah bunyi sudah tidak terdengar lagi letakkan garpu tala tegak lurus di depan

meatus akustikus eksterna, ini disebut posisi 2 (dua ).

4. Kalau pada posisi 2 masih terdengar bunyi → Tes Rinne (+).

5. Kalau pada posisi 2 tidak terdengar bunyi → Tes Rinne (–).

6. Kalau pada posisi 1 terdengar berlawanan → Tes Rinne ragu – ragu.

8

Page 9: Referat otalgia

d. Tes Weber

Tes ini digunakan untuk membandingkan penghantaran bunyi melalui sebelah

kanan / kiri penderita. Syarat melakukan tes Weber :

1. Garpu tala digetarkan.

2. Letakkan tegak lurus pada garis tengah kepala penderita, mis : dahi, ubun – ubun,

rahang, kemudian suara yamg paling keras di kiri dan kanan.

3. Pada tes ini terdapat beberapa kemungkinan.

4. Bisa didapat hasil telinga kiri dan kanan sama keras terdengarnya, hal ini bisa

berarati : normal atau ada gangguan pendengaran yang jenisnya sama.

5. Bisa juga didapatkan hasil telinga kiri > telinga kanan atau kiri < telinga kanan.

6. Lateralisasi ke kanan dapat berarti : adanya tuli konduksi sebelah kanan, telinga kiri

dan kanan ada tuli konduksi, tetapi yang kanan lebih berat dari yang kiri, terdapat tuli

persepsi disebelah kiri, keduanya tuli persepsi, keduanya tuli persepsi tetapi lebih

berat yang kiri, kedua telinga tuli, kiri tuli persepsi, kanan tuli konduksi.

Adapun tes lain yang dilakukan, adalah:

- Tes CT scan kepala

- Audiogram

- Pemeriksaan sitologi

- Naso pharynges copy

- Laringos copy

- Endoscopy

2.7 Penatalaksanaan

Pengobatan akan diberikan sesuai dengan penyebab. Jika rasa nyeri pada

telinga    disebabkan oleh:

- Otitis Eksterna Akut (furunkel = bisul)

1. Beri tampon ichtiol biarkan selama 2 hari

2. Antibiotik ampisilin atau amoksilin

3. Analgetik

- Otitis Eksterna Difus Akut

1. Antibiotic oral atau sistemik

2. Kompres dengan menggunakan rivano untuk mengurangi edema liang telinga

atau memasukkan tampon (kain kasa) dengan salep antibiotik

9

Page 10: Referat otalgia

- Otitis Media Akut

1. Antibiotik dosis tinggi Penisilin IM atau Ampisilin, Amoksilin, dan

Eritromisin

2. Dekongestan lokal dan sistemik

3. Antipiretik

- Mastoiditis Akut

1. Pembersihan liang telinga dengan kasa atau penghisap

2. Obat tetes telinga

3. Antibiotik dosis tinggi

4. Analgetik

5. Mastoidektomi

- Pengambilan Serumen

Serumen dapat diambil dengan irigasi, pengisapan, atau instrumentasi.Kecuali

bila riwayat perforasi membrana timpani atau terdapt imflamasi telinga luar ( otitis

eksterna), irigasi lembut merupakan prosedur yang dapat diterima untuk mengambil

serumen. Teknik ini efektif bila serumen tidak terlalu melekat dalam kanalis auditoris

eksteni. Pengambilan serumen yang berhasil dengan irigasi hanya bisa dicapai bila

aliran air dapat mencapai bela yang menyumbat agar dapat mendorongnya lateraldan

keluar dari kanalis. Meskipun irigator pic air biasanya aman, namun instrumen ini

berhubungan dengan membrana timpani dan bahkan cedera otologik yang serius.

Maka harus digunakan tekanan serendah mungin, yang digunakan untuk mencegah

trail mekanik.

- Penyemprotan Air ke dalam Telinga

- Pemberian Minyak pada Serumen

Serumen juga dapat dilunakkan dengan meneteskan beberapa tetes gliserin

hangat,, minyak mineral, atau hidrogen peroksida perbandingan setengah selama 30

menit sebelum pengangkatan.Bahan seruminolitik, seperti peroksida dalam gliserin

(debrox) atau cerumenex juga tersedia namun, senyawa ini dapat menyebabkan reaksi

alergi dalam bentuk dermatitis. Pemakaian larutan ini dua sampai tiga kali sehari

selam beberapa hari biasanya sudah mencukupi untuk memudahkan pengangkatan

impaksi. Bila impaksi serumen tidak dapat dilepaskan dengan cara ini, dapat diangkat

oleh petugas perawatan kesehatandengan instrumen khusus seperti kuret serumen dan

penghisap aural yang menggunakan mikroskop binokuler untuk pembesaran benda

asing.

10

Page 11: Referat otalgia

2.8 Komplikasi

Komplikasi yang timbul dapat berupa kehilangan pendengaran yang dapat

dibagi menjadi dua, yaitu:

a.  Kehilangan Konduktif

Biasanya terjadi akibat kelainan telinga luar, seperti infeksi serumen, atau

kelainan telinga tengah, seperti otitis media atau otosklerosis. Pada keadaan seperti

itu, hantaran suara efisien suara melalui udara ke telinga dalam terputus.

b. Kehilangan Sensoris

Melibatkan kerusakan koklea atau saraf vestibulokoklear. Selain kehilangan

konduksi dan sensori neural, dapat juga terjadi kehilangan pendengaran campuran

begitu juga kehilangan pendengaran fungsional. Pasien dengan kehilangan suara

campuran mengalami kehilangan baik konduktif maupun sensori neural akibat

disfungsi konduksi udara maupun konduksi tulang. Kehilangan suara fungsional (atau

psikogenik) bersifat inorganik dan tidak berhubungan dengan perubahan struktural

mekanisme pendengaran yang dapat dideteksi biasanya sebagai manifestasi gangguan

emosional.

Daftar PustakaRowland,Aled.Miliford Chris.1999.Share Care For ENT. Oxford:ISIS

Medical MediaBlack, M Joyce. Hawk, Jane Hokansen. 2001. Medical Surgical

Nursing. USA. ELSEVIER.Suddarth & Brunner.2001.Buku Ajar Keperawatan

Medikal Bedah Edisi

8.Jakarta:EGC.http://www.mejfm.com/journal/May2006/managementotalgia.htm.

Key Topics in Otolaryngology, 2nd Edition, NJ

Roland, RDR MacRae, AW McCombe p206-

208

2. http://www.emedicine.com/ent/topic199.htm.

Otalgia, John Lee, Thomas W Ulrich

3. Logan Turner's Diseases of the Ear, Nose and

11

Page 12: Referat otalgia

Throat, 10th Edition, AGD Maran, p237-245

4 Scarbrough TJ; Day, TA; Williams, TE; Hardin, JH; Aguero, EG; Thomas Jr, CR (2003). "Referred otalgia in head and neck cancer: a unifying schema". American Journal of Clinical Oncology 26 (5): e157–62. doi:10.1097/01.coc.0000091357.08692.86. PMID 14528091.

5 ^ Amundson L (1990). "Disorders of the external ear". Prim Care 17 (2): 213–31. PMID 2196606.

6 ^ Institute for Good Medicine at the Pennsylvania Medical Society, http://www.myfamilywellness.org/MainMenuCategories/FamilyHealthCenter/AntibioticResistance/Earaches.aspx, 2009.

12

Page 13: Referat otalgia

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Anatomi telinga

Telinga merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi/mengenal suara & juga

banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Setiap vertebrata memiliki

satu pasang telinga, satu sama lainnya terletak simetris pada bagian yang berlawanan

di kepala, untuk menjaga keseimbangan dan lokalisasi suara.

Suara adalah bentuk energi yang bergerak melewati udara, air, atau benda lainnya,

dalam sebuah gelombang. Walaupun telinga yang mendeteksi suara, fungsi

pengenalan dan interpretasi dilakukan di otak dan sistem saraf pusat. Rangsangan

suara disampaikan ke otak melalui saraf yang menyambungkan telinga dan otak

(nervus vestibulokoklearis).

Bagian telinga 

Telinga terdiri dari tiga bagian: telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.

Telinga luar

Bagian luar merupakan bagian terluar dari telinga. Telinga luar terdiri dari

daun telinga, lubang telinga, dan saluran telinga luar. Telinga luar meliputi daun

telinga atau pinna, Liang telinga atau meatus auditorius eksternus, dan gendang

telinga atau membrana timpani. Bagian daun telinga berfungsi untuk membantu

mengarahkan gelombang suara ke dalam liang telinga dan akhirnya menuju gendang

13

Page 14: Referat otalgia

telinga. Rancangan yang begitu kompleks pada telinga luar berfungsi untuk

menangkap suara dan bagian terpenting adalah liang telinga. Saluran ini merupakan

hasil susunan tulang dan rawan yang dilapisi kulit tipis.

Di dalam saluran terdapat banyak kelenjar yang menghasilkan zat seperti lilin yang

disebut serumen atau kotoran telinga. Hanya bagian saluran yang memproduksi

sedikit serumen yang memiliki rambut. Pada ujung saluran terdapat gendang telinga

yang meneruskan suara ke telinga dalam.

Peradangan pada bagian telinga ini disebut sebagi otitis Eksterna. Hal ini biasanya

terjadi karena kebiasaan mengorek telinga & akan menjadi masalah bagi penderita

diabetes mellitus.

Telinga tengah

Telinga tengah meliputi gendang telinga, 3 tulang pendengaran (martir atau

malleus, landangan atau incus, dan sanggurdi atau stapes). muara tuba Eustachi juga

berada di telinga tengah.

Getaran suara yang diterima oleh gendang telinga akan disampaikan ke tulang

pendengaran. Masing-masing tulang pendengaran akan menyampaikan getaran ke

tulang berikutnya. Tulang sanggurdi yang merupakan tulang terkecil di tubuh

meneruskan getaran ke koklea atau rumah siput.

Pada manusia dan hewan darat lainnya, telinga tengah dan saluran pendengaran akan

terisi udara dalam keadaan normal. Tidak seperti pada bagian luar, udara pada telinga

tengah tidak berhubungan dengan udara di luar tubuh. Saluran Eustachi

menghubungkan ruangan telinga tengah ke belakang faring. Dalam keadaan biasa,

hubungan saluran Eustachi dan telinga tengah tertutup dan terbuka pada saat

mengunyah dan menguap. Hal ini menjelaskan mengapa penumpang pesawat terbang

merasa 'tuli sementara' saat lepas landas. Rasa tuli disebabkan adanya perbedaan

tekanan antara udara sekitar. Tekanan udara di sekitar telah turun, sedangkan di

telinga tengah merupakan tekanan udara daratan. Perbedaan ini dapat diatasi dengan

mekanisme mengunyah sesuatu atau menguap.

Telinga dalam

Telinga dalam terdiri dari labirin osea (labirin tulang), sebuah rangkaian

rongga pada tulang pelipis yang dilapisi periosteum yang berisi cairan perilimfe&

labirin membranasea, yang terletak lebih dalam dan memiliki cairan endolimfe.

Di depan labirin terdapat koklea atau rumah siput. Penampang melintang koklea trdiri

aras tiga bagian yaitu skala vestibuli, skala media, dan skala timpani. Bagian dasar

14

Page 15: Referat otalgia

dari skala vestibuli berhubungan dengan tulang sanggurdi melalui jendela berselaput

yang disebut tingkap oval, sedangkan skala timpani berhubungan dengan telinga

tengah melalui tingkap bulat.

Bagian atas skala media dibatasi oleh membran vestibularis atau membran Reissner

dan sebelah bawah dibatasi oleh membran basilaris. Di atas membran basilaris

terdapat organo corti yang berfungsi mengubah getaran suara menjadi impuls. Organo

corti terdiri dari sel rambut dan sel penyokong. Di atas sel rambut terdapat membran

tektorial yang terdiri dari gelatin yang lentur, sedangkan sel rambut akan dihubungkan

dengan bagian otak dengan saraf vestibulokoklearis.

 

Keseimbangan

            Selain bagian pendengaran, bagian telinga dalam terdapat indera

keseimbangan. Bagian ini secara struktural terletak di belakang labirin yang

membentuk struktur utrikulus dan sakulus serta tiga saluran setengah lingkaran atau

kanalis semisirkularis. Kelima bagian ini berfungsi mengatur keseimbangan rubuh

dan memiliki sel rambut yang akan dihubungkan dengan bagian keseimbangan dari

saraf vestibulokoklearis.

Fisiologi Pendengaran

Sampai tingkat tertentu pinna adalah suatu “pengumpul” suara, sementara liang

telinga karena bentuk dan dimensinya, dapat sangat memperbesar suara dalam rentang

2 sampai 4 kHz, pembesaran pada frekuensi ini adalah sampai 10 hingga 15 Db. Maka

suara dalam rentang frekuensi ini adalah yang paling berbahaya jika ditinjau dari

sudut trauma akustik.

Pada telinga tengah terdapat maleus, inkus, dan stapes. Tangkai dari maleus terletak

dalam membran timpani, sedangkan otot tensor timpani berinersi pada leher maleus.

Kaput maleus bersendi dengan permukaan anterior korpus inkus dalam epiiempanum.

Inkus memiliki prosesus brevis yang menonjol ke belakang dan prosesus longus yang

berjalan ke bawah untuk bersendi dengan kaput stapes.

Sumbu rotasi maleus dan inkus yang alami adalah sepanjang garis yang ditarik dari

prosesus brevis inkus hingga daerah leher maleus. Stapes adalah tulang yang

berbentuk sanggurdi. Kontraksi otot stapedius dapat di ukur dengan audiometri

hambatan (impedance audiometry), dan teknik ini merupakan alat bantu klinis yang

penting. Telinga tengah adalah suatu alat penghilang hambatan diantara udara dan

15

Page 16: Referat otalgia

cairan dalam. Ketika gelombang suara dihantarkan udara mencapai cairan, maka

99,9% energinya akan dipantukan. Jadi hanya 0,1% energi yang duteruskan. Telinga

tengah dapat mengkompensasi kehilangan tersebut terutama karena luas membran

timpani 17 kali lebih besar dari basis stapes. Rangkaian osikulasi ikut pula berperan

sebesar 1,2/1. dengan demikian, telinga tengah tidak penting pada makhluk-makhluk

air.

Getaran suara dihantarkan lewat liang telinga dan telinga tengah dalam melalui stapes,

menimbulkan suatu gelombang berjalan di sepanjang membrana basilaris dan organ

kortinya. Puncak gelombang berjalan disepanjang membrana basilaris yang

oanjangnya 35 mm tersebut, ditentukan oleh frekuensi gelombang suara. Hal ini

berakibat membengkoknya sterosilia oleh kerja pemberat membrana tektoria, dengan

demikian aksi pada serabutiserabut saraf pendengaran yang melekat padanya.

Disinilah gelombang suara mekanis diubah menjadi energi elektrokimia agar dapat

ditransmisikan melalui saraf kranial ke-8. paling tidak sebagian analisi frekuensi telah

terjadi pada tingkat oragan korti. Peristiwa listrik pada organ korti dapat diukur dan

dikenal sebagai mikrofonik koklearis. Peristiwa listrik yang berlangsung dalam

neuron juga dapat diukur dan disebut sebadai potensial aksi.

Ligamentum spinalis terletak lateral dinidng tulang dari duktus koklearis. Merupakan

jangkar lateral dari membrana basilaris dan mengandung stria vaskularis, satu-satunya

lapisan epitel bervaskularisasi dalam tubuh. Dua dari tida jenis sel pada stria

vaskularis kaya mitokondria dan memiliki permukaan yang luas yang sanagt besar

diabndingan volume sel. Maka stria merupaka suatu sistem transpor cairan dan

elektrolit yang dirancang secara unik. Diduga memainkan peranan penting dalam

pemeliharaan komposisi elektrolit cairan endolimfe (tinggi kalium,rendah natrium)

dan sebagai baterai kedua oragan korti. Juga merupakan sumber potensi arus searah

(80 mv) dari skala media. Darah merupakan nutrisi utama untuk sel-sel tubuh dan

alirannya menimbulkan suara bising, namun stria vaskularis merupakan suatu adaptasi

yang unik diamna dapat menyuplai organ corti dari jaraj tertentu, dengan demikian

memperbaiki rasio sinyal bising pada organ corti.

Terdapat sekitar 30.000 neuron aferen yang mensyarafi oleh banyak neuron. Hanya

persentasi kecil (10%) neuron aferen yang mempersarafi sel rambut luar, akan tetapi

terdapat percabangan-percabangan ssedemikian rupa sehingga tiap neuron aferen

berasal dari banyak sel rambut luar dan tipa sel rambut luar dipersyarafi oleh banyak

neuron aferen.

16

Page 17: Referat otalgia

Ada sekitar 500 serabut saraf eferen yang mencapai tiap koklea. Serabut-serabut ini

bercabang-cabang pula secara ekstensif sehingga tiap sel rambut luar memiliki banyak

ujung saraf eferen. Ujung-ujung saraf eferen dari sel rambut luar tidak seluruhnya

berasal dari saatu serabut saraf eferen.

Serabut-serabut saraf koklearis berjalan menuju inti koklearis dorsalis dan ventralis.

Sebagian besar serabut dari inti melintasi garis tengah dan berjalan naik

menujukolikulusinferior kontralateral., namun sebagian serabut tetap berjalan

ipsilateral. Penyilangan selanjutnya terjadi pada inti lemniskus lateralis dan kolikulus

inferior. Dari kolikulus inferior, jaras pendengaran berlanjut ke korpus genikulatum

dan kemudian ke korteks pendengaran pada lobus temporalis. Karena seringnya,

penyilangan serabut-serabut saraf tersebut, maka lesi sentral jaras pendengaran

hampir tidak pernah menyebabkan ketulian unilateral.  

Serabut-serabut saraf vestibularis berjalan menuju salah satu dari keempat inti

vestibularis dan dari sana disebarkan secara luas dengan jaras-jaras menuju medula

spinalis, sereblum dan bagian-bagian susunan saraf pusat lainnya.

3.2 Fisiologi Pendengaran

Proses mendengar diawali dengan ditangkapnya energi bunyi oleh daun

telinga dalam bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara atau tulang ke koklea.

Getaran tersebut menggetarkan membran timpani diteruskan ke telinga tengah melalui

rangkaian tulang pendengaran yang akan mengamplifikasi getaran melalui daya

ungkit tulang pendengaran dan perkalian perbandingan luas membran timpani dan

tingkap lonjong. Energi getar yang telah diamplifikasi ini akan diteruskan ke stapes

yang menggerakkan tingkap lonjong sehingga perilimf pada skala vestibuli bergerak.

Getaran diteruskan melalui membran Reissner yang mendorong endolimf, sehingga

akan menimbulkan gerak relatif antara membran basilaris dan membran tektoria.

Proses ini merupakan rangsangan mekanik yang menyebabkan terjadinya defleksi

17

Page 18: Referat otalgia

stereosilia sel-sel rambut, sehingga kanal ion terbuka dan terjadi pelepasan ion

bermuatan listrik dari badan sel. Keadaan ini menimbulkan proses depolarisasi sel

rambut sehingga melepaskan neurotransmitter ke dalam sinaps yang akan

menimbulkan potensial aksi pada saraf auditorius, lalu dilanjutkan ke nukleus

auditorius sampai ke korteks pendengaran (area 39-40) di lobus temporalis.

18