Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut
Transcript of Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut
-
7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut
1/32
Anatomi Rambut
Rambut meupakan salah satu adneksa kulit yang terdapat pada seluruh tubuh kecuali telapak
tangan,telapak kaki,kuku,dan bibir. Jenis rambut pda manusia pada garis besarnya dapatdigolongkan dua jenis yaitu:
1. Rambut terminal, rambut kasar yang mengandung banyak pigmen. Terdapat dikepala,
alis,bulu mata,ketiak,dan genitalis eksterna.
2. Rambut velus, rambut halus sedikit mengandung pigmen,terdapat hampir diseluruh
tubuh.
Mulai dari sebelah luar, penampang rambut dapat dibagi atas:
1. utikula, yang terdiri atas lapisan keratin yang berguna untuk perlindungan terhadap
kekeringan dan pengaruh lain dari luar
1
-
7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut
2/32
2. orteks, terdiri atas serabut polipeptida yang memanjang dan saling berdekatan.
!apisan ini yang mengandung pigmen.
". Medula, terdiri atas "#$ lapis sel kubus yang berisi keratohialin, badan lemak, dan
rongga udara. Rambut velus tidak mempunyai medula.
Fisiologi pertumbuhan rambut
siklus pertumbuhan rambut
%iklus pertumbuhan &olikel rambut adalah demikian. %ejak pertama kali terbentuk &olikel
rambut mengalami siklus pertumbuhan yang berulang. Tidak seperti pada biri#biri &olikel
rambut tersebut tidak akti& terus menerus, tetapi bergantian mengalami &ase istirahat. 'ase
pertumbuhan dan &ase istirahat bervariasi berdasarkan umur dan regio tempat rambut tersebut
tumbuh dan juga dipengaruhi &aktor &isiologis maupun patologis.
%iklus pertumbuhan yang normal adalah sebagai berikut:
1. Masa anagen(dalah sel#sel matriks melalui mitosis membentuk sel#sel baru mendorong sel#sel
yang lebih tua ke atas. (ktivitas ini lamanya antara 2#) tahun.
2. Masa katagen
(dalah masa peralihan yang didahului oleh penebalan jaringan ikat disekitar &olikel
rambut. *agian tengah akar rambut menyempit dan bagian diba+ahnya melebar dan
mengalami pertandukan sehingga terbentuk gada club-. Masa peralihan ini
berlangsung 2#" minggu.
". Masa telogen
(dalah masa telogen atau masa istirahat dimulai dengan memendeknya sel epitel dan
berbentuk tunas kecil yang membuat rambut baru sehingga rambut gada akanterdorong keluar.
2
-
7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut
3/32
!ama masa anagen adalah berkisar 1 hari, sedang masa telogen sekitar 1 hari sehingga
perbandingan rambut anagen dan telogen berkisar antara /:1. Jumlah &olikel rambut pada
kepala manusia sekitar 1., rambut pirang dan merh jumlahnya lebih sedikit dari rambut
hitam. Jumlah rambut yang rontok perhari 1 helai. 0ensitas &olikel rambut pada bayi
11"cm pada umur " puluhan, karena meluasnya permukaan kulit. 3ada umur tahunanada pengurangankerusakan beberapa &olikel sehingga jumlah menjadi $4cm. 5ntuk
mengetahui jumlah rambut anagen dan telogen diperiksa ratio rambut anagen terhadap
telogen yang disebut trikogram, sedikitnya helai rambut harus dicabut dan diperiksa untuk
menghindari deviasi standar yang tinggi. Jumlah rambut anagen pada +anita 6 47 dan laki#
laki 4"7 dan jumlah rambut telogen pada +anita 6 117 sedang pada laki#laki 17.
'aktor#&aktor yang mempengaruhi pertumbuhan rambut
8. eadaan &isiologik
1. 9ormon
9ormon yang berperan adalah androgen,estrogen,tiroksin,dan kortikosteroid.
Masa pertumbuhan rambut ," mmhari, lebih cepat pada +anita daripada
pria. 9ormon androgen dapat mempercepat pertumbuhan dan menebalkan
rambut di daerah janggut, tetapi pada kulit kepala penderita alopesia
androgenetik hormon androgen bahkan memperkecil diameter batang rambut
serta memperkecil +aktu pertumbuhan rambut anagen. 3ada +anita aktivitas
hormon androgen akan menyebabkan hirsutisme, sebaliknya hormon estrogen
dapat memperlambat pertumbuhan rambut, tetapi memperpanjang rambut.
2. Metabolisme
". utrisiMalnutrisi berpengaruh pada pertumbuhan rambut terutama malnutrisi protein
dan kalori. 3ada keadaan ini rambut menjadi kering dan suram. (danya
kehilangan pigmen setempat sehingga rambut tampak berbagai +arna.
ekurangan vitamin *12,asam &olat, dan ;at besi juga dapat menyebabkan
kerontokan rambut.
$.
-
7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut
4/32
I. Kelainan kebotakan Rambut
(lopesia
(nonimnya kebotakan.
(lopesia salah satu penyakit kulit yang masih merupakan masalah didalam
menentukan penyebab maupun cara mengobatinya. (lopesia dapat memberikan dampak
negati& terhadap penderita, baik secara &isik, psikologik maupun kosmetik.
Menurut mekanisme terjadinya, (lopesia dapat terjadi dengan atau tanpa disertai
pembentukan jaringan parut sikatrikal dan non sikatrikal-. elompok alopesia non sikatrikal
antara lain meliputi alopesia androgenik, alopesia areata, alopesia yang berhubungan dengan
proses sistemik, serta alopesia traumatik.0iantara alopesia#alopesia tersebut, alopesia areata
merupakan jenis yang sering dijumpai.
Tipe alopesia
(lopesia universalis adalah kebotakan yang mengenai seluruh rambut yang ada pada
tubuh.
(lopesia totalis adalah kebotakan yang mengenai seluruh rambut kepala .
(lopesia areata adalah kebotakan yang terjadi stempat#setempat dan bertbatas tegas,
umumnya terdapat pada kulit kepala, tetapi dapat juga mengenai daerah berambut
lainnya.
(!=3>%8( (R>(T(
(lopesia areata adalah peradangan yang kronis, berulang dari rambut terminal, yang
ditandai oleh timbulnya satu atau lebih bercak kerontokan rambut pada scalp dan atau kulit
yang berambut terminal lainnya. !esi pada umumnya berbentuk bulat atau lonjong dengan
batas tegas, permukaan licin tanpa adanya tanda#tanda atropi, skuamasi maupun sikatriks.
Gambar. Alopesia areata
4
-
7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut
5/32
Insidens
3revalensi pada masyarakat umum di (merika %erikat ,1 ? ,2 7. 3ada beberapa
laporan perbandingan insidens alopesia areata sama banyak antara pria dan +anita.
0i 5nit3enyakit ulit dan etamin R%@M Jakarta, dalam pengamatan selama " tahun 1/4" ?
1/4- penderita rata#rata sebanyak 2 orang pertahun dengan perbandingan pria dan +anita
) : $. 5mur termuda yang pernah dicatat adalah ) tahun, dan yang tertua / tahun.22- Resiko
untuk terkena alopesia areata selama masa hidup adalah 1,A 7.
Etiologi
*elum diketahui , sering dihubungkan dengan adanya in&eksi &okal, kelainan
endokrin, dan stres emosional. (lopsia areata telah dikenal sejak 2 abad yang lalu, namun
sampai saat ini penyebabnya yang pasti belum diketahui meskipun ada dugaan merupakanrespon auto imun.
Patogenesis
3ada alopesia areata masa &ase telogen menjadi lebih pendek dan diganti dengan
pertumbuhan ramnbut anagen yang distro&ik. *erbagai &aktor dianggap mempengaruhi
terjadinya kelainan ini antara lain:
a. Genetik
(lopesia reata dapat diturunkan secara dominan autosomal pada 27 penderita.'rekuensi alopesia areata yang diturunkan secara genetik adalah 1 ? 7. 8nsidens tinggi
pada alopesia areata dengan onset dini "A 7 pada umur " tahun dan A,1 7 pada onset lebih
dari " tahun. 0ilaporkan terjadi pada kembar identik sebesar lebih dari 7. *eberapa gen
terangkai erat misalnya sistem genetik 9!( 9uman !eucocyte (ntigen- yang berlokasi di
lengan pendek kromosom#) membentuk M9@ Major 9istocompatibility @ompleB-.
Tiap gen pada sistem genetik 9!( memiliki banyak varian alel- yang berbeda satu
dengan yang lain. ompleks 9!( pada penderita alopesia areata diteliti karena banyaknya
hubungan penyakit#penyakit autoimun dengan peningkatan &rek+ensi antigen 9!(. 3ernah
diteliti hubungan alopesia areata kelas 8 9!(#(, #*, #@- dan 9!( kelas ll 9!(#0R, #0C,#03-. 3enelitian terbaru, ada hubungan alopesia areata dengan beberapa antigen kelas 8
9!(#(/, #*A, #*4, #*1", #*2A- tapi belum dipastikan.
*eberapa tahun ini banyak terbukti hubungan alopesia areata dengan 9!( kelas ll
9!(#0R$, #0R subtipe 0R$ dan 0R11, #0C" subtipe 0CA dan 0C4- alopesia areata
9!(#0R% berhubungan dengan bentuk alopesia areata onset dini dan alopesia areata dengan
hilangnya rambut yang luas. 3ada alopesia areata terjadi peningkatan alel 9!(# 0C*1D"1
0CA-, 9!(#0C*D" 0C" dan 9!(#0R*1D11 $ 0R11-. 9!(#0*R1D" 0C"-
tampaknya merupakan marker 9!( untuk semua bentuk alopesia areata.(lel 9!(#
0R*1D$1 0R$- dan 9!(#0R*1D"1 0CA- adalah marker untuk alopesia areata
5
-
7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut
6/32
totalisuniversalis yang lebih berat. 3ada %indroma 0o+n insiden alopesia areata sebanyak
) dibandingkan dengan 1 pada populasi normal. 0iduga ada keterlibatan gen pada
kromosom 21 yang menentukan kerentanan terhadap alopesia areata.
b.Stigmata atopi (faktor alergi)
*eberapa penelitian adanya hubungan antara alopesia areata dengan atopi, terutama
alopesia areata berat.'rekuensi penderita alopesia areata yang mempunyai stigmata atopis
ebesar 1 ? 2 7. elainan yang sering dijumpai berupa asma bronkhial, rhinitis dan atau
dermatitis atopik.
c.Gangguan neurofisiologik dan emosional.
3ada alopesia areata telah dibuktikan dapat terjadi vasokonstriksi yang disebabkan
oleh gangguan sara& autonom, atau setelah tindakan ortodontik. *eberapa penelitian
mendapatkan bah+a stres mungkin merupakan &aktor presipikasi pada beberapa kasus padaalopesia areata.3ernah dilaporkan sebelum onset alopesia areata terjadi psikotrauma, stres
karena suatu peristi+a ) bulan sebelum rambut gugur, prevalensi yang tinggi terjadinya
kelainan psikiatri&,a ktor psikologis, &aktor situasi dalam rumah tangga. %ebaliknya ada
laporan bah+a stres tidak memegang peranan penting dalam patogenesis alopesia areata.
d.Gangguan organ ektodermal
erusakan kuku distropik dianggap berasosiasi dengan alopesia areata, demikian pula
timbulnya katarak tipe subkapsular posterior.
e.Kelainan endokrin
*eberapa penyakit endokrin antara lain gangguan &ungsi kelenjar dan diabetes
melitus banyak dihubungan dengan alopesia areata. Tiroid, kelenjar yang paling sering
dijumpai kelainannya pada penderita alopesia areata, memberikan gambaran penyakit goiter.
Eangguan endokrin lainnya dapat berupa vitiligo dan kelainan gonad.
f.Faktor infeksi
(danya laporan mengenai kemungkinan adanya in&eksi @ytomegato virus @M
-
7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut
7/32
@apsaicin yang dapat menyebabkan in&lamasi neurogenik dan pelepasan %3- pada seluruh
kulit kepala pada 2 pasien alopesia areata dapat meningkatkan adanya %3 pada sara&
peri&olikular pasien alopesia areata dan menginduksi pertumbuhan rambut velus.
h.Faktor hormonal / kehamilan
etidakseimbangan hormonal pada kehamilan kadang#kadang dapat mencetuskan
terjadi alopesia areata %abaroud 14/), %abaroud 1/1"-.*anyak dilaporkan kasus alopesia
areata terjadi selama masa kehamilan.(lopesia areata pada keadaan ini pada umumnya
besi&at sementara. Masa pubertas dan menopause juga berpotensi untuk kembalinya alopesia
areata.
i.Bahan kimia
*ahan#bahan kimia yang berpotensi untuk terjadinya alopesia areata adalah
acrylamide Roselino, 1//)-, &ormaldehyde dan beberapa pestisida.
j.Perubahan musim
Tercatat beberapa orang dijumpai alopesia areata selama terjadi perubahan musim
yaitu selama musim +inter dan bersi&at sementara dan akan tumbuh kembali dalam musim
summer.
k.Trauma fisik.
l.o!al skin in"ur#.
m. Kelainan $munologis!ihat berbagai aspek imunologis-
alopesia areta merupakan penyakit autoimun. 3engaruh imunitas humoral ditunjukkan dengan
pemeriksaan imuno&ouresensi yang memperlihatkan adanya endapan @", kadang#kadang ada
8gE dan 8gM sepanjang membrana basalis.
Mekanisme Terjadina Alopesia Areata
elainan yang terjadi pada alopesia areata dimulai oleh adanya rangsangan yang
menyebabkan &olikel rambut setempat memasuki &ase telogen lebih a+al sehingga terjadi
pemendekan siklus rambut. 3roses ini meluas, sedangkan sebagian rambut menetap di dalam&ase telogen. Rambut yang melanjutkan siklus akan membentuk rambut anagen baru yang
lebih pendek, lebih kurus, terletak lebih super&isial pada middermis dan berkembang hanya
sampai &ase anagen l
-
7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut
8/32
merupakan tanda patognomonis pada alopesia areata. *entuk lain berupa rambut kurus,
pendek dan berpigmen yang disebut black dots.
!esi yang telah lama tidak mengakibatkan pengurangan jumlah &olikel.'olikel anagen
terdapat di semua tempat +alaupun terjadi perubahan rasio anagen : telogen. 'olikel anagen
akan mengecil dengan sarung akar yang meruncing tetapi tetap terjadi di&erensiasi korteks,
+alaupun tanpa tanda keratinisasi. Rambut yang tumbuh lagi pada lesi biasanya didahului
oleh rambut velus yang kurang berpigmen.
!ambaran Klinis
!esi alopesia areata stadium a+al, paling sering ditandai oleh bercak kebotakan yang
bulat atau lonjong, berbatas tegas. 3ermukaan lesi tampak halus, licin, tanpa tanda#tanda
sikatriks, atro&i maupun skuamasi. 3ada tepi lesi kadang# kadang tampak eBclamation#mark
hairs yang mudah dicabut.3ada a+alnya gambaran klinis alopesia areata berupa bercak
atipikal, kemudian menjadi bercak berbentuk bulat atau lonjong yang terbentuk karena
rontoknya rambut, kulit kepala tampak ber+arna merah muda mengkilat, licin dan halus,
tanpa tanda#tanda sikatriks, atro&i maupun skuamasi. adang#kadang dapat disertai dengan
eritem ringan dan edema.*ila lesi telah mengenai seluruh atau hampir seluruh scalp disebut
alopesia totatis. (pabila alopesia totalis ditambah pula dengan alopesia dibagian badan lain
yang dalam keadaan normal berambut erminal disebut alopesia universalis.
Eambaran klinis spesi&ik lainnya adalah bentuk ophiasis yang biasanya terjadi pada
anak, berupa kerontokan rambut pada daerah occipital yang dapat meluas ke anterior dan
bilateral 1 ? 2 inci di atas telinga, dan prognosisnya buruk. Eejala subjekti& biasanya pasien
mengeluh gatal, nyeri, rasa terbakar atau parastesi seiring timbulnya lesi.
8keda 1/)-, setelah meneliti 1/4/ kasus, mengemukakan klasi&ikasi alopesia areata sebagai
berikut :
1. Tipe umum, meliput 4" 7 kasus diantara umur 2 ? $ tahun, dengan gambaran lesi
berupa bercak bercak bulat selama masa perjalanan penyakit. 3enderita tidak
mempunyai ri+ayat stigmata atopi ataupun penyakit endokrin autonomik, lama sakit
biasanya kurang dari " tahun.2. Tipe atopik, meliputi 1 7 kasus, yang umumnya mempunyai stigmata atopi, atau
penyakitnya telah berlangsung lebih dari 1 tahun. Tipe ini dapat menetap atau
mengalami rekurensi pada musim#musim tertentu perubahan musim-.
". Tipe kombinasi, meliput 7 kasus, pada umur F $ tahun dengan gambaran lesi#lesi
bulat, atau retikular. 3enyakit endokrin autonomik yang terdapat pada penderita antara
lain berupa diabetes melitus dan kelainan tiroid.
$. Tipe prehipertensi&, meliputi $ 7 kasus, dengan ri+ayat hipertensi pada penderita
maupun keluarganya. *entuk lesi biasanya retikular.1 lasi&ikasi tersebut sangat
berguna untuk menjelaskan patogenesis dan meramalkan prognosis penyakit.
8
-
7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut
9/32
3ada beberapa penderita terjadi perubahan pigmentasi pada rambut di daerah yang akan
berkembang menjadi lesi, atau terjadi pertumbuhan rambut baru pada lesi atau pada rambut
terminal di sekitar lesi. 9al ini disebabkan oleh kerusakan keratinosit pada korteks yang
menimbulkan perubahan pada rambut &ase anagen lll8< dengan akibat kerusakan mekanisme
pigmentasi pada bulbus rambut.
Berbagai Aspek lmunologis Alopesia Areata
(da laporan hubungan alopesia areata dengan kelainan autoimun yang klasik
terutama pada penyakit tiroid dan vitiligo. 3enyakit tiroid pada alopesia areata 4?11,47.
3ada populasi normal, hanya 27 ada peningkatan prevalensi antitiroid dan antibodi
mikrosomal tiroid pada pasien alopesia areata. 3enderita alopesia areata memiliki insidens
vitiligo $ kali lebih besar.(da peningkatan antibodi sel parietal gastrik, antibodi antinuklear
dan antibodi anti otot polos pada serum penderita alopesia areata. (da hubungan alopesia
areata dengan (nemia pernisiosa, 0iabetes mellitus, !upus ertitematosus, Myastenia gravis,Reumatoid artritis, Rheumatik polimialgia, olitisu lserati&, !iken planus, %indroma
endokrinopati @andida.
". Aspek imunitas humoral
3enelitian terdahulu, gagal menunjukkan adanya antibodi khusus terhadap sel
epidermal atau &olikel rambut pada pasien alopesia areata.3enelitian tran&er pasi& serum
penderita alopesia areata tikus gagal menginhibisi pertumbuhan rambut gra&t. Tobin dkk
melaporkan bisa mendeteksi antibodi terhadap &olikel rambut berpigmen melalui caraGestern blot pada serum seluruh penderita alopesia areata 1 7- dibanding hanya $$ 7
pada kontrol. Juga terdapat level autoantibodi yang tinggi terhadap struktur &olikel rambut
anagen penderita alopesia areata.
Respon antibodi terhadap &olikel rambut pada alopesia areata terlihat heterogen
karena pasien yang berbeda akan membentuk pola pengembangan antibodi yang berbeda
pula. %truktur target yang paling sering adalahH lapisan luar akar rambut, matriks, lapisan
dalam akar rambut dan batang rambut.
3ada alopesia areata, dengan perkecualian terdapatnya autoantibodi organ spesi&ik didalam sirkulasi, tampaknya kelainan pada respons imunitas humoral tidak terlalu menonjol.
ilai imunoglobulin 8g- pada umumnya normal +alaupun ada yang menjumpai sedikit di
ba+ah normal. Tetapi %a&ai dkk 1/A/- melaporkan peningkatan kadar 8gM disertai
penurunan jumlah nilai komplemen hemolitit total. 3eneliti lainnya menjumpai nilai
komponen#komponen komplemen @" dan @$- dalam batas#batas normal.
3emeriksaan imuno&luoreseni langsung pada lesi#lesi scalp yang dilakukan oleh
*ystryn dkk 1/A/- menunjukkan endapan @" dan kadang kadang lgE dan lgM sepanjang
;ona membran basalis &olikel rambut pada /2 7 kasus alopesia areata, dibandingkan hanya
21 7 pada kasus male pattern alopecia. 3ada )),) 7 kasus, endapan # endapan lgM dan @"
dijumpai pada ruang interselular sarung akar luar. 3eneliti lain menjumpai endapan ?
9
-
7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut
10/32
endapan 8g@, 8gM dan @" baik di ;ona membran basalis maupun di ruang interselular sarung
akar dalam. 0ata#data di atas menunjang peranan &aktor imun di dalam patogenesis alopesia
areata. Tetapi beberapa peneliti tidak berhasil menjumpai endapan#endapan komplemen
maupun imunoglobulin.
(utoantibodi terhadap organ spesi&ik di dalam sirkulasi, dijumpai meningkat
&ekuensinya pada ? 2 7 penderita alopesia areata. (ntibodi#antibodi tersebut adalah
terhadap tiroid, sel parietal gaster dan otot polos serta antinuklear.1 Tetapi beberapa penulis
tidak dapat membuktikan hubungan antara alopesia areata dengan autoantibodi organ
spesi&ik. 'reidmen 1/41- mengemukan tentang pentingnya umur, jenis kelamin dan beratnya
penyakit di dalam mengevaluasi &rekuensi autoantibodi.3revalensi antibodi antitiroid di
jumpai lebih tinggi pada +anita muda, dan +anita dengan antitiroid. (ntibodi terhadap sel
parietal gaster meningkat bermakna hanya pada pria.
#. Aspek imunilas selular $%ell Mediated Irnunit&
*eberapa penelitian masih memberikan hasil yang di perdebatkan.3ada alopesia
areata jumlah T lim&ositnya berkurang atau normal, menurut 'riedman : jumlah sel T
berkurang pada alopesia areata dimana penurunnya berhubungan dengan keparahan
penyakit-, terjadi kegagalan &ungsi sel T helper dan perubahan jumlah sel T supresor. %edikit
peningkatan sel T helper @0$- dan penurunan jumlah sel supresor @04- menyebabkan
peningkatan rasio sel helper sel supresor berhubungan dengan jumlah rambut yang gugur.
1- Terapi yang berhasil dengan bahan#bahan imunomodulator seperti siklosporin oral dan
steroid sistemik juga mendukung patogenesis imun#mediated pada alopesia areata.
Eilhar dkk H alopesia areata dapat diinduksi pada kulit kepala manusia yang
ditransplantasi dari tikus yang menderita imunode&isiensi kombinasi yang berat melalui
trans&er autologus T lim&osit terjadi gugurnya rambut, in&iltrasi sel T peri&olikuler serta
ekspresi 9!(#0R dan 8@(M#1 lnter @ellular (dhesion Molecule#1- pada epitelium
&olikular. %el T yang tidak pernah dikultur dengan homogen &olikular, tidak akan pernah
menginduksi alopesia areata. 8nduksi alopesia areata terjadi setelah diinjeksi dengan sel
@046 yang dikultur dengan homogen &olikular, bukan oleh sel @0$6. *ukti yang
mendukung hipotesis bah+a alopesia areata merupakan penyakit autoimun organ spesi&ik
adalah bah+a alopesia areata H memiliki kerentanan herediter, meningkatkan antibodi organ
spesi&ik, meningkatkan antibodi terhadap &olikel rambut berpigmen, tingginya levelautoantibodi terhadap struktur multipel &olikel rambut anagen pada pasien alopesia areata,
peningkatan rasio T helper sel supresor, induksi alopesia areata melalui trans&er T 8im&osit
terkultur dengan homogenitas &olikuler.
'olikel rambut memiliki sistem imun yang berbeda dengan kulit sekitarnya yaitu
sistem imunnya terdiri dari T lim&osit intra&olikular dan sel !angerhans dilapisan luar akar
bagian distal dan sel mast peri&olikuler dan makro&ag. Juga khas adanya ekspresi M9@
&olikuler kelas 8a 8b dan 8@(M#1. 'olikel rambut manusia bahkan bisa jadi reservoir sel
!angerhans. >pitel &olikel rambut anagen proksimal memiliki kemampuan imun karena
lapisan dalam akar rambut dan matriks rambu tidak mengekspresikan molekul M9@ kelas l
yaitu imun ini bisa hilang pada penderita alopesi areata.
10
-
7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut
11/32
Teori 3aus H ada keterlibatan regulasi antigen M9@ yang meningkat dan atau yang
menurun dari imunosupresan yang diproduksi secara lokal hormon melanosit stimulating,
adenocorticotropin dan trans&orming gro+th &actor- akan menyebabkan sistem imun dapat
mengenali antigen di &olikel rambut yang menyebabkan terjadinya onset alopesia areata.
3engukuran sub populasi lim&osit di dalam sirkulasi dilakukan melalui 2 tehnik yang
berbeda. 0engan menghitung proporsi sel T yang mempunyai reseptor 'c untuk lgE sel Tg-
dan untuk lgM sel Tm-, Eu dkk 1/41- melaporkan peningkatan prosentase sel T suppressor
sel Tg- pada penderita alopesia areata. %ebaliknya, peneliti lain menjumpai penurunan sel Tg
itu. 9asil ? hasil yang berheda ini tergantung kepada perbedaan aktivitas penyakit, sebab
terbukti bah+a penuruan &ungsi sel T suppressor hanya terjadi pada penderota yang secara
klinis penyakitnya masih akti&.
0engan mempergunakan tekhnik antibodi monoklonal, aktivitas T suppressor pada alopesis
areata dapat dijumpai meningkat, menurun, atau normal. 5ntuk memperbandingkan
penelitian#penelitian dengan mempergunakan antibodi monoklonal dengan yang
mempergunakan perhitungan reseptor 'c ternyata sulit, karena terdapat disosiasi antara
subset#subset sel T yang dijelaskan oleh kedua metode di atas. 5saha untuk membuktikan
adanya respons lim&osit terhadap antigen yang berkaitan dengan rambut juga belum berhasil.
*ukti lain yang menunjang peranan sistem imunitas selular terhadap patogenesis
alopesia areata, yaitu penemuan histopatologik berupa in&iltrat lim&ositik sel T- di sekeliling
&olikel rambut penderita.
!ambaran 'istopatologis
Eambaran spesi&ik pada alopesia areata berupa miniaturisasi struktur rambut, baik
pada &ase a+al rambut anagen maupun pada rambut telogen yang distro&ik.%truktur &ase a+al
rambut anagen biasanya dominan pada lesi baru, sedangkan struktur rambut telogen yang
distro&ik di jumpai pada stadium lanjut. %truktur &ase a+al rambut anagen tampak mengecil,
bulbusnya terletak hanya sekitar 2 mm di ba+ah permukaan kulit.
3roses keratinisasi rambut tersebut di dalam &olikel berlangsung tidak sempurna.
%arung akar dalam rambut biasanya tetap ada.%truktur rambut telogen distro&ik tidak
mengandung batang rambut atau hanya berupa rambut distro&ik yang kecil. 'olikel rambut
akan berpindah ke dermis bagian atas. elenjar sebasea dapat tetap normal atau mengalami
atro&i. Terjadi in&iltrasi lim&osit pada dermis di sekeliling struktu rambut miniatur.3ada kasus
kronik jumlah in&iltrat peradangan berkurang, dapat terjadi invasi sel radang ke matriks
bulbus dan sarung akar luar &ase a+al rambut anagen. 8n&iltrat peradangan tampak tersusun
longgar menyerupai gambaran sarang lebah.
(iagnosis
0iagnosis (lopesia areata berdasarkan gambaran ins&eksi klinis atas pola mosaik
alopesia atau alopesia yang secara klinis berkembang progresis&.0idukung adanya
trikodistro&i, e&luvium anagen, atau telogen yang luas, dan perubahan pada gambaran
histopatologi. 3ada stadium akut ditemukan distro&i rambut anagen yang disertai rambut
11
-
7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut
12/32
tanda seru eBclamation mark hair- pada bagian proksimal, sedangkan pada stadium kronik
akan didapatkan peningkatan jumlah rambut telogen. 3erubahan lain meliputi berkurangnya
diameter serabut rambut, miniaturisasi, pigmentasi yang tidak teratur. Tes menarik rambut
pada bagian tepi lesi yang positi& menunjukkan keakti&an penyakit.
Eambar. (kar rambut yang bentuknya seperti tanda seru Ie%!lamation point hair&-
*iopsi pada tempat yang terserang menunjukkan peradangan lim&ostik peribulbar
pada sekitar &olikel anagen atau katagen disertai meningkatnya eosino&il atau sel mast.
(iagnosis )anding
Eambaran klinis alopesia areata yang berbentuk khas, bulat berbatas tegas, biasanya
tidak memberikan kesulitan untuk menegakkan diagnosisnya. %ecara mikroskopi, hal tersebut
diperkuat oleh adanya rambut distro&ik dan eBclamation#mark hairs. 3ada keadaan tertentu
gambaran seperti alopesia areata dapat dijumpai pada lupus eritematosus diskoid,
dermato&itosis, trikotilomania atau si&ilis stadium ll, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan
penunjang lebih lanjut.Masa a+itan alopesia areata yang cepat dan di&us sulit dibedakan
secara klinis dari alopesia pasca &ebris dan gangguan siklus rambut lainnya, kecuali bila
dijumpai rambut distro&ik. %ikatriks pada lesi alopesia areata yang kronik dapat pula terjadi
oleh karena berbagai manipulasi sehingga perlu dilakukan pemeriksaan biopsi kulit.
12
-
7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut
13/32
Terapi
3erjalanan penyakit alopesia areata dan rekurensi tidak dapat diramalkan yang
mengalamri emisis pontan sebelumnya, sehingga evaluasi pengobatan menjadi sulit.3ada
umumnya sulit untuk mengobati alopesia areata yang berat, sehingga masih tetap dicari jenis
dan sistem pengobatan baru yang diharapkan memberi hasil yang lebih baik.
*enis + *enis Terapi Topikal
Formula 'elsinki
Merupakan penemuan 0r. %creck 3urola dkk, yang kemudian dibuat &ormulasi berupa
pengobatan topikal yang terdiri dari sampo, kondisioner, dan tablet vitamin dikenal dengan
nama &ormula 9elsinki. ondisionet terdiri atas air yang telah dimurnikan H Ipolysorbate
), biotin, niasin, metil#paraben, dan pe+angi natural. %ampo terdiri atas bahan#bahan yang
telah disebutkan tadi ditambah dengan +heat germ oil, vitamin, protein, dan bahan pembersih
lainnya. Menurut 0r. %chreck 3urola cara kerja &ormula 9elsinki bagi kerontokan rambut
terdapat pada bahan polysorbate yang dapat menghapus kolestero berlebihan dari membran
sel di kepala dan membantu pembelahan sehingga memberi kemungkinan rambut tumbuh
kembali. amun data#data dari penelitian mengenai &ormula ini tidak lengkap.
IPilo Geni!s Biotin Produ!ts&
*erupa krim yang menurut 0r. %ettel berisi bahan yang unik secret ingredient- yang
dapat membuat krim berpenetrasi kedalam sel ? sel dari&olikel rambut secara langsung
sehingga dapat mengurangi kerontokan. (nita Koung, presiden dari I3ilo#Eenic Research
(ssocia&es lnc , menyatakan bah+a produk# produk ini di&ormulasi untuk mengontrol
kerontokan rambut yang berlebihan dan merangsang rambut yang tumbuh yang &olikelnya
mengalami miniaturisasi ke mbali. 0ata#data penelitian berkaitan dengan ini masih
dipertanyakan.
arutan berisi progesteron
Menurut 0r. =rentreich progesteron dalam bentuk larutan dengan kadar 2 ? $ 7. 3ada
pria hanya 1 cc 2 B sehari pada daerah kebotakan, untuk menghindari e&ek &eminisasi. *agi
+anita diberi dosis yang lebih kecil L 2 7- untuk mencegah gangguan menstruasi.
3emakaian progesteron bagi kerontokan rambut selain secara topikal dapat juga dilakukandengan suntikan ke dalam kulit kepala. Terdapat kemungkinan progesteron bersaing dengan
#al&areduktase, yang dapat menurunkan kadar dihidrotestosteron 09T- dan mengubah
keseimbangan hormonal dalam &olikel, sehingga mengakibatkan berkurangnya rambut yang
rontok.
Kortikosteroid topika$
Merupakan imunosupresor yang nonspesi&ik yaitu kortikosteroid kelas ll @lobatasol
propionate- dalam bentuk larutan dengan cara pemakaian: 2 B 1 mlhari dioles pada seluruh
kepala. !ama pengobatan " ? $ bulan. Terapi dikurangi secara bertahap bila alopesiamembaik. 3ada Triple therapy digunakan kortikosteroid potensi tinggi dalam bentuk krim,
13
-
7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut
14/32
yang dipakai " menit sesudah pengolesan dengan larutan minoBidil, disertai dengan
penyuntikan kortikosteroid 1 B sebulan. *ila tidak ada perbaikan maka dapat dialihkan pada
%hor& contact anthralin therapy. 0alam suatu penelitian digunakan &lucinolone acetonide
cream ,2 7 dua kali sehari, )1 7 menunjukkan hasil adanya respon. 3ada penelitian
selanjutnya dengan menggunakan topikal desoBimetasone Topicort- cream dua kali sehariselama 12 minggu, secara statistik pertumbuhan rambut tidak bermakna dibandingkan dengan
placebo. 3ada penggunaan topikal korticosteroid potensi tinggi selama " bulan berlurut#turut
memberikan hasil yang lebih baik. Topikal betametasone dipropionactere cream , 7 dua
kali sehari dapat digunakan.
=leh karena alopesia areata, salah satu diantara penyebab kerontokan rambut
dianggap diperantarai oleh reaksi imun, maka secara khusus kita dapat memakai steroid
secara topikal maupun intralesi. ortikosteroiid ini dapat juga dikombinasi dengan antralin
atau minoBidil.Kontra indikasi adalah hipersensitivitas bahan tersebut, in&eksi kulit oleh
virus atau jamur. >&ek samping dari obat ini adalah untuk terapi jangka panjang akanmenekan &ungsi adrenal, &olikulitis, telangiektasi dan atropi lokal, pruritus, kulit kering dan
rasa terbakar. Tidak pernah dilaporkan e&ek sistemik.
Terapi topikal dengan bahan- bahan iritan
Antralin
3ada dasarnya suatu Iirritant treatment bagi alopesia areata bekerja dengan H
memutuskan pertumbuhan sel yang normal dan di&erensiasi sel#sel didalam kulit yang
mengakibatkan kerusakan &isis dan akan merangsang sistem imun untuk bereaksi dan
membatasan kerusakan kulit. %uatu kontak dermatitis induser adalah bahan kimia yang manasistem imun alergik terhadapnya.Tidak punya kerja langsung pada sel ? sel kulit.0ipercaya
bah+a iritan dan kontak dermatitisinduser y ang bekerja sebagai suatu kompetisi antigenik
persaingan konkurensi-.(ntralin merangsang pertumbuhan rambut kembali oleh si&at#si&at
iritannya. emungkinan bahr+a mediator#mediator yang berlainan memegang peranan yang
dominan pada dermatitis yang dicetuskan oleh antralin.
%itokin yang terlibat pada perbaian dari pertumbuhan rambut adalah l!?1b yang
menunjukkan duksi yang luar biasa sesudah pengobatan antralin dan Tumor ecrosis 'actor
lnter&eron N, akan menurun sesudah pengobatan dengan antralin.
(ntralin merupakan bahan topikal yang paling banyak dipakai di antara bahah#bahan
iritan lainnya untuk pengobatan alopesia areata. 0engan short contact anthralin therapy
digunakan krim antralin 1#" 7, dioleskan pada daerah kebotakan hanya untuk beberapa jam
sampai terjadi iritasi kulit kemudian dicuci dengan air dan sabun, pemakaian ini dilakukan
selama ) bulan. 0ikombinasikan dengan pengolesan larutan minoBidil 7 2 B
sehari.>&ektivitas minoBidil bisa dipercepat dengan antralin.
(ntralin secara topikal dapat merangsang pertumbuhan kembali rambut oleh si&at ?
si&at iritannya. Terdapat kemungkinan bah+a berbagai mediator yang berlainan dapat
memegang peranan dominan pada dermatitis yang dicetuskan oleh &olikuler langsung olehada bukti mengenai e&ek stimulasi menyebabkan suatu dermatitis iritati& yang ringan
14
-
7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut
15/32
mengubah &ungsi imun kulit setempat yang terlibat. Terapi kombinasi dengan antralin . 7
dan minoBidil 7 memberi respons kosmetik sebesar 11 7 dalam +aktu ) bulan. Respons
ini dipertahankan setelah terapi diteruskan selama 4$ minggu. 3ertumbuhan kembali rambut
terjadi pada minggu ke#12. 9asil yang diperoleh dengan terapi kombinasi lebih baik daripada
pemakaian obat secara tunggal. Jadi terapi kombinasi dengan memakai obat#obat denganmekanisme kerja yang berlainan dapat menghasilkan suatu e&ek sinergistik dan dengan
demikian menghasilkan e&ektivitas kosmetik yang lebih tinggi.
Obat topikal yang bekerja langsung pada folikel rambut.
MinoBidil 2,$#diamino ? ) piperidinopyrimidine#"#oBide- Mekanisme kerja minoBidil
untuk merangsang pertumbuhan rambut tidak diketahui, meskipunbukti#bukti yang muncul
menunjukkan adanya kemungkinan e&ek &olikuler yang langsung mitogenic e&&ect- dan
peri&eral vasolidator yang poten. MinoBidil mempunyai e&ek mitosis secara langsung pada sel
epidermis dan memperpanjang kemampuan hidup keratinosid.Juga diduga bah+a mekanismekerja dihubungkan dengan hambatan masuknya kalsium ke dalam sel. Masuknya kalsium
dalam sel secara normal dapat meningkatkan &aktor pertumbuhan epidermis >E's-, yang
menghambat pertumbuhan rambut.
(lergi terhadap minoBidil dapat dipastikan dengan melakukan uji tempel dengan larutan
minoBidil komersil dan propilen glikol yang diencerkan. (pabila hasil kedua uji tempel
adalah positi& 6-, maka propilen glikol merupakan penyebab utama dermatitis kontak
alergika 0(- ini. 0engan demikian dapat dipakai campuran larutan minoBidil yang bebas
propilen glikol, dengan e&ektivitas sebaik larutan terdahulu. MinoBidil 7 harus dioleskan 2
B sehari untuk jangka +aktu 2#" bulan sebelum terjadi peningkatan jumlah rambut.(pabilaobat dihentikan maka rambut kembali hilang dalam +aktu ) bulan.3ertumbuhan rambut dapat
dilihat paling cepat 2 bulan sampai 1 tahun sesudah terapi dengan 7 minoBidil. 3emberian
topikal tidak e&ekti& pada alopesia totalis tau alopesia universalis. ombinasi minoBidil 7
dengan antralin dioleskan dua kali sehari dapat mempercepat e&ekti&itasnya.
*eberapa peneliti berpendapat bah+a kombinasi minoBidil dengan asam retinoat topikal
dapat meningkatkan absorpsi minoBidil perkutan sehingga jumlah minoBidil yang mencapai
&olikel juga meningkat, dapat meningkatkan di&erensiasi &olikel dan pembentukan dermal
vessel, meningkatkan kecepatan pertumbuhan rambut, memperpanjang &ase anagen, merubah
rambut velus menjadi rambut terminal, dengan cara bekerja secara sinergis dengan minoBidil.8ritasi pada pemakaian tretinoin secara topikal merupakan e&ek samping yang dapat dikontrol
pada banyak subyek dan suatu true contact alergy terhadap tertinoin topikal jarang
terjadi.ebanyakan pasien tidak menganggap iritasi sebagai suatu masalah.
ombinasi minoBidil 7, asam a;elaik dan betametason OandroB- dikenal dengan
&ormulasi 0r. !ee. 3asien#pasien yang memakai OandroB dianjurkan diperiksa secara
periodik bagi kemungkinan adanya 93( 9ipotalamus 3ituitary (drenal aBis- aBis
suppression dengan urinary &ree cortisol test dan (@T9 %timu8arion test .
Pemakaian bahan sensitisers topikal
15
-
7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut
16/32
(danya mekanisme auto#imun tidak perlu berarti adanya suatu penyakit
autoimun.0isekitar lesi dari &olikel rambut pada alopesia areata adalah @0$6 dan @0s6
lim&osit. %el#sel ini kemungkinan kandidat alternati& untuk menjadi pencetus dari alopesia
areata. (pabila penyakit auto#imun terjadi pada organ 8ain, jaringan sepenuhnya rusak.Tetapi
hal ini tidak terjadi pada alopesia areata. %ecara klinis e&ek#e&ek dari iritan hampir samadengan
Icontact sensiti;ing chemical dengan induksi dari suatu in&lamatory dermatitis yang
merupakan gejala kunci.
lmuno terapi topikal berkaitan dengan induksi dan maintenance dari dermatitis
kontak alergi pada daerah kebotakan untuk merangsang pertumbuhan rambut ? rambut
kembali. 3erubahan dalam respon imun setempat berperan besar. (lergi kontak sensitisasi
akan merubah perbandingan peribulbar T$ : T4 dari $ : 1 menjadi 1 : 1 kompetisi antigenik
yang menghambat reaksi auto imun-.) 3ada a+alnya dipakai dinitrokloroben;en 0@*-,
terapi kemudian dihentikan setelah diketahui bah+a bahan ini bersi&at mutagenik dalam test
(mes. %Puaric acid dibutyl es&er %(0*>- yang negati& pada test (mes non mutagenic
tetapi larutannya tidak stabil-. %ensitiser yang kini paling banyak dipakai adalah
diphencyprone 0@3@- yang non#mutagenik, tetapi sensiti& terhadap degradasi sinar ultra
ungu.
%ensitiser topikal ini dipakai pada terapi atopesia areata.0iphencyprone dioleskan1 B
seminggu selama 2 ? 2$ minggu.(pabila tidak ada respons hingga 2$ minggu maka
imunoterapi topikal ini dihentikan.(plikasi berulang # ulang bahan sensitisers secara topikal
dapat mencetuskan pertumbuhan kembali rambut di kepala pada 7 # / 7 pasien yangditerapi. %ensitisasi kontak alergik dapat menyebabkan persaingan antigenik yang
menghambat berbagai reaksi auto#imun. Terapi dengan allergic contactants memerlukan
+aktu yang lama berbulan ? bulan- menyebabkan e&ek samping seperti pruritis, adenopati,
eritema multi&orme, vitiligo, dan kemungkinan terjadinya reaksi autosensitisasi yang dapat
membahayakan pasien.
Kontra indikasipada yang hipersensitivitas, ana&ilaksis, ibu hamil dan menyusui. %edangkan
e&ek samping dapat lim&adenopati servikal, perubahan#perubahan pigmentasi, erupsi mirip
eritema multi&orme dan urtikaria.
Lmunosupresor / imunomodulator yang spesfik
%iklosporin
Topikal dapat berman&aat pada beberapa pasien dengan alopesia areata akan tetapi daya
induksi dari suatu kelainan lim&oproli&erati& dan kanker kulit membatasi cara pemakaian ini.
3ada suatu penelitian digunakan siklosporin 7 dan 1 7 solution 2 kali seharis elama $ ?
12 bulan tidak menunjukkan pertumbuhan 2$ pasien- sedangkan " pasien menunjukkan
pertumbuhan rambut velus dengan larutan 1 7.
%iklosporin menghambat aktivasi sel T penolong T$ lim&osit- yang dapat patogenik pada
alopesia areata. %uatu percobaan dengan siklosporin ) mgkghari peroral selama " bulan
16
-
7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut
17/32
menyebabkan pertumbuhan rambut kembali pada 7 pasien, namun kerontokan rambut
terjadi lagi setelah obat dihentikan. Tidak terdapat respons yang menguntungkan dengan
pemakaian siklosporin topikal.
ontra indikasi hipersensitivitas, hipertensi, karsinoma. Jangan diberikan bersama 35
-
7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut
18/32
c. !arutan minoBidil 7 dan antralin.
d. 35vening primrose oil >3=-, omega ) essential &atty acid >'(-
Q 'laB seed oil, lin seed oil, &ish oil omega " &atty acid- ),1$,2
Q (roma therapy )
Massase dengan minyak esensial setiap hari untuk +aktu A bulan.
Pengobatan e0perimental
# Tacrolimus ' ? )-
%uatu imunosupressive agen untuk menstimullasi pertumbuhan rambut pada @01
*enis 1 *enis Terapi 2istemik
3enggunaan obat sistemik untuk mengobati kerontokan rambut biasanya digunakan untuk
alopesia areata adalah :Eolongan imunomodulator H kortikoteroid, isoprinosin dan siklosporin
Kortikosteroid
3enggunaan sterois sistemik pada pengobatan alopesia areata masih kontroversial.(ngka
pertumbuhamn rambut besarnta bervariasi 2A ? 4/7- dan hal ini sulit untuk dibandingkan
karena dosis pemberian yang digunakan dalam beberapa penelitian berbeda.Tidak ada
kesepatan resmi berkaitan dengan pemakaian dosis steroid sistemik.ortikosteroid yang
sering digunakan adalah prednison dengan dosis dan lama pemberian selang sehari dengan
dosis 4 ? 12 mghari selama antara 4 ? $2 bulan atau dosis denyut " mg yang diberikan
sebanyak $ kali dengan interval $ minggu.
ekambuhan dapat terjadi dan +aktunya bervariasi antara ) # 1 bulan sesudah prednison
dihentikan.Triamsinolon asetat $ # 4 mghari 8M, 1 # ) kaliminggu selama $, # 14 bulan
dilaporkan memberikan hasil baik pada 11 pasien, relaps terjadi $ # / minggu setelah
18
-
7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut
19/32
penghentin obat. 'riedli, dkk melaporkan pemakaian metil prednisolon yang diberikan s cara
intravena dalam dosis denyut 2 mghari, selama " hari pada bulan ke 1,",) dan ke 12.
ekambuhan terjadi pada sebagian pasien, +aktunya antara " #12 bulan sete8ah obat
dihentikan .
lsoprinosin
lsoprinosin ber&ungsi meningkatkan jumlah dan &ungsi lim&osit T, serta meningkatkan
&ungsi &agositosis, juga menurunkan kadar autoantibody yang sering didapatkan pada
alopesia areata, alopesia totalis atau alopesia universalis, yaitu nuclear antibody, smooth
muscle antibody, striated muscle antibody, serta epidermal dan atau gastric parietal cell
antibody. 0osis yang digunakan adalah mgkg**hari, dengan dosis maksimal antara " #
g sehari. !ama pemberian bervariasi, berkisar antara 2 minggu sampai ) bulan. 0osis yang
diberikan biasanya tidak menetap, tetapi diturunkan setelah minggu ke " sampai minggu ke#
4.
Tidak semua pasien memberi respon memuaskan dan pada alopesia totalis dan universalis
kekambuhan terjadi antara 2 minggu sampai bulan setelah obat dihentikan, sementara pada
alopesia areata lebih dari 1 tahun. %abardi, dkk melaporkan kasus alopesia areata pada anak
yang diobati isoprinosin dengan dosis masing# masing 2 B $ mghari dan $ B 2
mghari.0osis diturunkan setelah 2 bulan menjadi 2 kali minggu dan dilanjutkan sampai )
bulan. >&ek samping penggunaan isoprinosin yang paling sering adalah peningkatan ringan
asam urat serum, nausea, dan skin rash. %edangkan kontra indikasinya adalah penderita gout,
urolitiasis, dan dis&ungi ginjal.
!iklosporin
%iklosporin memiliki e&ek menghambat in&iltrasi imunitas ke dalam dan sekitar &olikel
rambut, menghambat ekspresi 9!( 0R di epitel &olikel, ekspresi 8@(M#1, sel T @0$, @04,
dan sel !angerhans di &olikel rambut, serta menurunkan rasio @0$@04. Eupta,dkk
melaporkan pemberian siklosporin dengan dosis ) mgkghari selama12 minggu.
3ertumbuhan rambut mulai terjadi antara minggu ke 2 # $, sedangkan kesembuhan
didapatkan tiga bulan setelah obat dihentikan. 3enulis lain melaporkan pemberian
siklosporin dengan dosis mgkg**hari dan prednison mghari. 0osis siklosporin
diturunkan 1mgg**hari setelah 1 minggu dan setelah itu , mgkg**hari tiap ) minggu.Total lama pemberian siklosporin 2$ minggu dan prednison dihentikan 1 bulan sesudah
siklosporin dihentikan. >&ek samping sillosporin adalah sakit kepala, &atigue, diare,
hiperplasia ginggiva, &lushing dan myalgia serta peningkatan ureum dan kreatinin serum.
"olongan fototerapi P#$A dan Psoralen
'oto terapi untuk alopesia areata, totalis, dan universalis dengan menggunakan psoralen
6 5
-
7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut
20/32
dapat menunkan jumlah sel # T, kebanyakan se8 @0"6, @0$6 dan @046.Juga menurunkan
jumlah reseptor interleukin 8!#2-. Galaupun tidak menurunkan jumlah sel !angerhans,
35
-
7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut
21/32
*ekerja menstimulasi pertumbuhan rambut pada alopesia areata. 3ada satu penelitian
pada anak dan de+asa terjadi pertumbuhan rambut kembali pada lebih dari ) 7 dari area
alopesia areata pada A dari A2 pasien yang diteliti.
0ermatography
3ada 1/4) oleh
-
7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut
22/32
Tipe
-
7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut
23/32
3engobatan
%ampai saat ini tidak ada pengobatan untuk mempertahankan pertumbuhan rambut .
pengobatan untuk dermatitis seboroika dapat diberikan. Trasplantasi rambut dapatdiberikan. Transplantasi rambut dari bagian oksipital kebagian garis rambut anterior
pernah dilakukan dan memberikan penyembuhan sementara.
Male pattern Alopecia pada 4anita$ alopesia androgenika pada 4anita&
3ada +anita perjalanan penyakitnya sama, kerontokan rambut +anita temporal lebih
sedikit daripada pria dan lebih banyak pada daerah verteks. 0iduga bila kedua orangtua
mempunyai alopesia androgenika, maka seluruh anak laki#laki dan sebagian
anakperempuan akan mengalami nasib yang sama. 3ada +anita yang demikian jangan
diberikan obat kontrasepsi yang mengandung progesteron dominan. Menurut %M8T9 danG>!8%, male pattern alopecia dapat terjadi pada +anita homo;igot dan pria hetero;igot.
erontokan rambut juga dapat terjadi secara di&us mulai dari puncak kepala.
Rambutnya menjadi tipis dan suram. %ering disertai rasa terbakar dan gatal. eadaan ini
berlangsung dalam jangka lama. >tiologinya diangap sebagai kelebihan androgen,
meskipun demikian umumnya kadar testosteron yang beredar tidak meninggi. erontokan
ini disebut &emale pattern baldness.
3engobatan secara empiris. 3emberianestrogen#ekuin premarin- dalam bentuk losio
secara topikalmenurunkan jumlah rambut yag rontok. (plikasi ini sedikit mungkin jangansampai menyebabkan reaksi sistemik. !osio yang mengandung kortikosteroid juga
berguna. %ebaiknya keadaan umum penderita diperbaiki.
)entuk Alopesia 5ang 3ain
erontokan rambut yang sempurna maupun sebagian, dapat bervariasi dan disebabkan
oleh banyak &aktor.
Alopesia liminaris $alopesia marginalis&
erontokan rambut di sekeliling tepi kulit kepala yang berambut. %ering pada +anitanegro yang mengikat rambutnya erat#erat atau karena alat pengering rambut yang
merusak batang rambut.
Trikotilomania
arena radiasi yang berlebihan radiodermatitis kronik- atau epilasi dengan menggunakan
sinar O pada pengobatan tinea kapitisH alopesia karena tekanan, misalnya pada bayi yang
berbaring pada satu sikap.
Alopesia karena sisir panas
3ad +anita negro yang ingin meluruskan rambutnya.
23
-
7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut
24/32
-
7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut
25/32
3ada hipotiroid ranbut menjadi kasar, kering dan jarang. 3ada hipertiroid rambut menjadi
sangat halus dan jarang. Rambut rontok juga terdapat pada hipoparatiroid dan diabetes
melitus.
%ering kerontokan rambut dihubungkan dengan pemakaian pil antihamil. @=RM8a
melaporkan lima kasus alopesia setelah pemakaian pil antihamil,terdapat male pattern
alopecia selama makan pil dan e&uvium telogen setelah pil dihentikan. >strogen dapat
merangsang pertumbuhan rambut, sebaliknya androgen menghambat.
Alopesia karena obat
*antuan ini sering tampak karena penggunaan kemoterapetika pada kanker, misalnya
antimetabolit a;atioprin, metotreksat-, ;at#;at alkil siklo&os&amid, klorambusil-, dan
obat penghambat mitosis, juga bahan kimia yang lain seperti talium dan asam borat.
Alopesia karena stres
%etelah stres emosional yang berat atau penyakit akut dapat timbul alopesia.
Alopesia kongenital
0apat total atau sebagian. *iasanya disertai de&ek ektodermal lainnya, misalnya pada
gigi,tulang, dan kukui. Rambut tumbuh lambat, jarang, dan ber+arna muda.
Pseudopelade )roc8
%inonim
(lopesia sikatrisata
>tiologi
*elum diketahui, rupanya karena radang.
Eejala klimis
(danya kebotakan disertai kerusakan &olikel rambut, sehingga tampak sebagai bercak
parut multiple yang bulat, lonjong, atau tak teratur. 5kurannya numular dan ber+arna
merah muda dengan permukaan yang berkilat sperti permukaan kulit ba+ah. (lopesia ini
bersi&at m dan progresi&.
9istopatologi
Reaksi in&lamasi disekitar &olikel dan perivaskuler, atro&i epidermis, dan &ibrosis tampak
pada dermis.
0iagnosis banding
3enyakit ini sukar dibedakan dngan alopesia karena &olikulitis supurati&, lupus
eritematosus, dan skleroderma.
25
-
7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut
26/32
3engobatan
8niltrasi triamsinolon asetonoid 2, mgml 0engan interval )#4 minggu.
II. Kerontoka rambut $eflu7ium&
0e&inisi
erontokan rambut adalah kehilangan rambut yang berkisar lebih kurang 12 helai
perhari. 0apat terjadi di&us atau setempatlokal-. elainan setempat dapat berupa uni&okal
atau multi&okal. *ila kerontokan ini berlanjut dapat terjadi kebotakan alopesia-.
Eejala klinis
0ikaji atas adanya kerusakan dari &olikel rambut permanen- atau hanya karena gangguan
pertumbuhan rambut sementara nonpormanen-.
erontokan rambut
1. di&us
a. >&luvium telogen
b. >&luvium anagen
c. >&luvium androgenika pada +anita
d. kelainan batang rambut
2. setempat &okal-
a. karena in&eksi
b. karena trauma
c. kerusakan batang rambut
d. alopesia androgenika pada pria
Eflu7ium Telogen
(danya kerontokan rambut yang terlalu cepat dan terlalu banyak pada &olikel rambut
yang normal. Rambut rontok ini umumnya karena adanya rangsangan yang mempercepat
&ase anagen menjadi &ase telogen, dan biasanya memakan +aktu lama sehinga mengenai
7 jumlah rambut seluruhnya. erontokan rambut ini disadari oleh penderita sebelum
terjadi gejala kebotakan. erontokan rambut diberi istilah e&luvium.
ormal hitung telogen ialah sampai 2" 7 dan untuk mendiagnosis e&luvium telogen
maka htung telogen harus diatas 27.
26
-
7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut
27/32
erontokan rambut sehari#hari yang normal dipengaruhi &aktor usia, ras,seks dan &aktor
genetika.. kerontokan rambut normal biasanya berkisar 12 helai rambut dan pada
e&luvium telogen antara 12 sampai lebih dari $. Terbentuk rambut baru dalam &ase
anagen yang mendorong rambut lama.
3erubahan histipatologik tidak ada. 'olikel kebanyakn dalam &ase anagen. (da
beberapa bentuk e&luvium telogen menurut penyebabnya.
Eflu7ium telogen pascapartum
*iasanya ditemukan 2# bulan setelah melahirkan, terlihat pada sepertiga anterior kulit
kepala, +alaupun ada yang di&us. 9itung telogen berkisar antara 2$#$)7 dan kerontokan
ini akan berlangsung 2#) bulan kemudian. 3ertumbuhan rambut yang normal akan
berlangsung kembali.
Eflu7ium telogen pascanatal
*iasanya pada bayi sejak lahir berumur empat bulan dan akan tumbuh kembali pada umur
) bulan. (lopesia yang terbentuk mengikuti distribusi male pattern alopecia. 9itung
telogen berkisar )$#4A7.
Eflu7ium telogen psikik
erontokan rambut secara tiba#tiba dapat terjadi setelah syok psikisstres mental, dan
menetap lama dan sering berulang.
Eflu7ium pascafebris akut
*iasanya setelah penyakit yang disertai panas yang tinggi, diatas "/ derajat celcius,
misalnya pneumonia, atau ti&us, dan kerontokan terjadi 2#" bulan setelah sakit. 9itung
telogen diatas 7. 3enyebab lain e&luvium telogen ialah seteleh pengobatan dengan
heparin dan penyakit kronik., seperti leukemia, lim&oma maligna,tuberkulosis, dan
malnutrisi.
Eflu7ium Anagen
>&luvium anagen umumnya terjadi setelah pengobatan kemoterapi untuk karsinoma,
misalnya antimetabolik, alkylating agents dan obat penghambat mitosis. *ila diberikan
dalam dosis tinggi akan terjadi kerontokan rambut anagen dalam 1#2 minggu.
3emeriksaan histopatologik memperlihatkan &olikel yang menipis dan berkerut sehingga
rambut terpisah.
*ila pengobatan dihentikan, maka aktivitas &olikel kembali normal dalam beberapa
minggu. =bat penghambat mitosis hanya menghentikan reproduksi sel matriks.
III. Kelainan )entuk dan 9arna Rambut
elainan rambut juga dapat menyebabkan kerontokan rambut.
27
-
7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut
28/32
a. Trikoreksis odosa
sinonim
penyakit mutiara.
>tiologi
erusakan ini dapat terjadi karena sebab mekanis, misalnya sikat rambut yang berujung
keras atau termis yaitu suhu panas kimia+i. elainan ini juga didapat pada orang neurosis
yang sering menggosok#gosok rambut.
Eejala klinis
0i rambut pada jarak#jarak tertentu terlihat bintik#bintik putih. 0itempat tersebut korteks
rambut hancur dan terbelah, pada pemeriksaan mikroskopik terlihat seperti dua ujung
sapu bersambung. Rambut pada tempat tersebut mudah terputus.
3engobatan
0engan pengguntingan rambut dan menghilangkan kausanya.
b. Moniletriks
sinonim
*eaded hair, monili&orm hair.
>tiologi
9erediter, dominan autosomal.
Eejala klinis
elainan kongenital ini tampak pada anak berusia beberapa bulan. 3ada rambut terdapat
bagian yang melebar dan bagian yang lebih tipis seperti kumparan yang diselingi segmen#
segmen yang atro&i. Medula pada bagian yang melebar banyak berisi udara sehingga
rambut mudah patah, akibatnya kepala tertutup rambut#rambut yang pendek. 3enyakit ini
biasanya disertai keratosis pilaris.
c. Trikoptilosis
sinonim
'ragilitus cianum
Eejala klinis
5jung#ujung rambut terbelah secara memanjang. Terjadi karena gangguan gi;i, akibat
suhu panas, bahan kimia, atau rangsang mekanis.
28
-
7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut
29/32
d. Trikolasia
pada keadaan ini rambut mudah patah karena ;at tanduk mengalami kemunduran dalam
kualitas.
e. 3ili anulati
sinonim
Ringed hair,leukotrikia anularis.
>tiologi
9erediter
Eejala klinis
Rambut ber+arna gelap dan pucat berselang#seling yang disebakan karena re&leks cahaya
yang berbeda dari ruang berudara dalam korteks dan medula. 3ertumbuhan rambut
normal.
&. 3ili torti t+isted hair-
rambut terpilin sepanjang poros panjang rambut, batang rambut dapat berputar / derajat,
14 derajat,dan ") derajat sehingga terlihat seperti spiral. *iasanya pada bayi dan anak#
anak. *atang rambut terlihat menipis dan menebal ber+arna pucat atau tua. 3enyakit ini
diturunkan secara dominan autosomal.
g. Trikoreksi invaginata
0ikenal sebagai bamboo hair. elianan rambut yang ditandai dengan intususepsi batang
rambut.
h. inking 9air
(danya kelainan rambut yang abnormal, yakni kinking berlekuk- dan t+isting
berputar- terutama pada daerah temporal dan meluas kearah parietal dan &rontal, rambut
tampak seperti +ol.
i. Trikonodosis
sinonim
9air nots.
Eejala klinis
3ada rambut terdapat simpul#simpul terutama pada rambut keriting, diduga simpul terjadi
karena gesekan kepala dengan bantal.
0iagnosis banding
29
-
7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut
30/32
0ibedakan dengan trikoreksia nodosa dan pedikulosis kapitis
j. anitis
sinonim
Eray hair,poliosis,perubahan +arna rambut menjadi puih uban-
>tiologi
*erkurang atau menghilangnya pigmen melanin dalam korteks rambut, ad penyakit yang
mempercepat tumbuhnya uban, yaitu anemia pernisiosa dan penyakit addison. Terlalu
cepat tumbuhnya uban yang biasanya terjadi disekitar umur empatpuluhan dapat
merupakan kelainan herediter. Rambut kumis dan janggut biasanya berubah +arna
sebelum rambut dahi, badan, dan kaki. 3erubahan ini ireversibel. (da dua bentuk kanitis.
1. kanitis ba+aan
Timbul sejak lahir, sering hanya meliputi seikat rambut saja. 3ada penderita albino
dapat mengenai seluruh rambut kepala. %ering mengenai penyakit vitiligo.
2. kanitis didapat , dapat dibagi :
a. kanitis senilis
berubahnya +arna rambut karena usia lanjut, pada usia lanjut seluruh proses
biologik menurun termasuk aktivitas melanosis dalam korteks rambut.
b. kanitis prematur
perubahan +arna rambut yang dimulai pada usia muda, sering merupakan
penyakit herediter.
c. kanitis areata
perubahan rambut menjadi uban hanya pada satu daerah saja, sering menyertai
alopesia areta.
I:. Kelainan kelebatan rambut
a. 9ipertrikosis
penambahan jumalah rambut pada tempat#tempat yang biasanya juga
ditumbuhi rambut. 0apat merupakan kelainan ba+aan, dapat juga karena obat#obat.
9ipertrikosis setempat dapat terjadi setelah pemakaian salap kortikosteroid atau
adanya tekanan setempat yang terus menerus.
b. 9irsuisme
30
-
7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut
31/32
pertumbuhan rambut yang berlebihan pada +anita dan anak#anak pada tempat
yang merupakan tanda seks sekunder, misalnya: kumis, janggut dan cambang. 0apat
disebabkan oleh obat yang mengandung hormon dan kelainan endokrin.
c. 9ipotrikosis dan atrikosis kongenital
bayi lahir dengan rambut velus yang normal,tetapi setelah rontok ternyata
rambut terminal tidak tumbuh dan tetap berupa rambut velus. *ila seluruh tubuh sama
sekali tidak ditumbuhi rambut, memang tidak berbentuk &olikel rambut sejak lahir.
31
-
7/23/2019 Referat Kelainan Pertumbuhan Rambut
32/32
0a&tar 3ustaka
1. Dawber RPR, Berker, D,Wojnarowska. F, Disorders o !air, "n
#$a%&ion R! e' a( eds. Rook, Wi(kinsons, )b(in* +e'book o
Der%a'o(o*- in or% /o(%es 6'$ ed oord, B(ak We(( iene
'd,1998, 2869 931.2. Rook, Dawber,R. Disase o '$e $air and sa(&. B(ak We((
ien'i Pb(ia'ion,ord,:e(borne,1982;3. (sen,). Disorders o $air *row'$. Dia*nosis and 'rea'%en'. (sen
)., :