Referat epilepsi ppt
-
Upload
ozan-irwanadi -
Category
Documents
-
view
89 -
download
12
description
Transcript of Referat epilepsi ppt
Referat
EPILEPSIOleh :- M. Fauzan- Yolalita Riadi- Virdo Novian F- Kanti Sari S
Pembimbing dr. Albert L. Tandrawarsito Sp.S
PENDAHULUAN
Epilepsi berasal dari perkataan Yunani “Epilambanien” yang berarti
"serangan" atau penyakit yang timbul secara tiba-tiba.
HIPOCRATES : orang pertama mengenal epilepsi sebagai gejala penyakit.
PREVALENSI : 5-10permil
→200 juta 1-2j uta penderita
INSIDENSI : 0,5-2 permil
→100.000 kasus baru pertahun
DEFINISI
Suatu kelainan di otak yang ditandai adanya bangkitan epileptik yang
berulang (lebih dari satu episode).
adanya faktor predisposisi yang dapat mencetuskan bangkitan epileptik,
perubahan neurobiologis, kognitif, psikologis dan adanya konsekuensi
sosial yang diakibatkannya.
Status epileptikus merupakan kejang yang terjadi > 30 menit atau kejang
berulang tanpa disertai pemulihan kesadaran kesadaran diantara dua
serangan kejang.
EPIDEMOLOGI
Insiden di negara maju sekitar 50/100.000 sementara di negara
berkembang mencapai 100/100.000.
Pendataan secara global 3,5 juta kasus/tahun : 40% adalah anak-anak,
dewasa sekitar 40% serta 20% lainnya ditemukan pada usia lanjut.
Di Amerika Serikat, risiko terkena epilepsi mioklonik juvenile pada
populasi umum yakni 1 kasus per 1.000-2.000 orang.
gejala kejang biasanya timbul pada saat remaja umur 12-18 tahun.
ETIOLOGI
1. Epilepsi Idiopatik : penyebab tidak diketahui, umumnya mempunyai
predisposisi genetik
2. Kriptogenik : dianggap simtomatik tetapi penyebabnya belum diketahui
→ Sindrom West, Sindrom Lennox Gestaut, epilepsi mioklonik
3. Simtomatik : disebabkan kelainan/lesi pada SSP ex: trauma kepala, infeksi
SSP, kelainan kongenital, SOL, GPDO, toksik, metabolik,
neurodegeneratif
Klasifikasi
Berdasarkan tanda klinik dan EEG, kejang dibagi menjadi :
1. Kejang umum (genaralized zeisure) -> sering disebabkan oleh genetik
2. Kejang parsial -> disebabkan oleh suatu lesi pada beberapa bagian
korteks, seperti tumor, malformasi perkembangan atau stroke.
Menurut International League Against Epilepsy (ILAE) 1981 :
1. Bangkitan Parsial :
a. Bangkitan parsial sederhana
b. Bangkitan parsial kompleks
c. Bangkitan parsial yg menjadi umum sekunder
Klasifikasi
2. Bangkitan Umum :
a. Absence / lena / petit mal
b. Tonik,
c. Klonik,
d. Tonik Klonik
e. Mikolonik
f. Atonik
3.Tak tergolongkan
Klasifikasi
Klasifikasi untuk epilepsi dan sindrom epilepsi yakni :
1. Berkaitan dengan lokasi kelainannya (localized related)
a. Idiopatik (primer)
b. Simtomatik (sekunder)
c. Kriptogenik
2. Epilepsi umum dan berbagai sindrom epilepsi berurutan sesuai dengan
peningkatan usia.
a. Idiopatik (primer)
b. Kriptogenik atau simtomatik sesuai dengan peningkatan usia
3. Simtomatik
PATOFISIOLOGI
GEJALA KLINIS
Gajala kejang yang spesifik, tergantung pada jenis kejang. Jenis
kejang pada setiap pasien dapat bervariasi, namun cenderung sama.
Somato sensori atau motor fokal terjadi pada kejang kompleks
parsial.
Kejang kompleks parsial terjadi gangguan kesadaran.
Kejang absens mempunyai efek yang ringan dengan gangguan
kesadaran yang singkat.
Kejang tonik-klonik umum mempunyai episode kejang yang lama
dan terjadi kehilangan kesadaran.
GEJALA KLINIS
1. Kejang parsial simplek : serangan dimana pasien akan tetap
sadar. Pasien akan mengalami gejala berupa:
“deja vu”: perasaan di mana pernah melakukan sesuatu yang
sama sebelumnya.
Perasaan senang atau takut yang muncul secara tiba-tiba
Perasaan seperti kebas, tersengat listrik
Gerakan yang tidak dapat dikontrol pada bagian tubuh tertentu
Halusinasi
GEJALA KLINIS
2. Kejang parsial (psikomotor) : Serangan yang mengenai bagian otak yang
lebih luas dan biasanya bertahan lebih lama. Pasien mungkin hanya sadar
sebagian dan kemungkinan besar tidak akan mengingat waktu serangan.
Gejalanya meliputi:
Gerakan seperti mencucur atau mengunyah
Melakukan gerakan yang tidak jelas artinya
Gerakan menendang atau meninju yang berulang-ulang
Berbicara tidak jelas seperti menggumam
GEJALA KLINIS
3. Kejang tonik-klonik : Merupakan tipe kejang yang paling sering,
dimana terdapat dua tahap: tahap tonik atau kaku diikuti tahap klonik
atau kelonjotan. Gejalanya meliputi :
Kehilangan kesadaran
Kehilangan keseimbangan dan jatuh
Berteriak tanpa alasan yang jelas
Menggigit pipi bagian dalam atau lidah
Kontraksi otot berulang dan tidak terkontrol
Mengompol atau buang air besar yang tidak dapat dikontrol
DIAGNOSIS
Diagnosis epilepsi didasarkan atas :
Anamnesis
pemeriksaan fisik umum dan neurologis
Pemeriksaan penunjang : EEG, MRI/CT-scan (atas indikasi), lab darah.
DIAGNOSIS BANDING
Sinkope
Migren
Serangan psikogenik/ konversi
Night tremor
Hypercianotic attack (pada tetralogi of fallot)
Serangan Iskemik Sepintas (TIA)
Vertigo
Transient global amnesia
Bangkitan panic
TERAPI
Non farmakologi:
Amati faktor pemicu
Menghindari faktor pemicu (jika ada), misalnya : stress, OR, konsumsi
kopi atau alkohol, perubahan jadwal tidur, terlambat makan, dll.
Farmakologi
menggunakan obat-obat antiepilepsi
Obat-obat anti epilepsi
Obat-obat yang meningkatkan inaktivasi kanal Na
• Contoh: fenitoin, karbamazepin, lamotrigin, okskarbazepin, valproat
Obat-obat yang meningkatkan transmisi inhibitori GABAergik:
Agonis reseptor GABA
• contoh: benzodiazepin, barbiturat
menghambat GABA transaminase dan menghambat GABA transporter
• contoh: Vigabatrin dan tiagabin
meningkatkan konsentrasi GABA pada cairan cerebrospinal : contoh: Gabapentin
Kemungkinkan kekambuhan setelah penghentian OAE :
Usia semakin tua, semakin tinggi kemungkinan kekambuhannya.
Epilepsi simtomatik
Gambaran EEG abnormal
Penggunaan OAE lebih dari 1
Masih mendaptkan satu atau lebih bangkitan setelah memulai terapi
Mendapat terapi 10 tahun atau lebih.
Kekambuhan akan semakin kecil kemungkinanya bila penderita telah
bebas bangkitan selama 3-5 tahun atau lebih dari 5 tahun.