REFERAT EMPIEMA

18
REFERAT EMPIEMA KANDUNG EMPEDU Pembimbing : dr. Heru Seno, Sp.BD (K) Penyusun : Stevy Liliana 2009.04.0.0128

description

empiema

Transcript of REFERAT EMPIEMA

REFERAT EMPIEMA KANDUNG EMPEDU

REFERAT EMPIEMA KANDUNG EMPEDUPembimbing :dr. Heru Seno, Sp.BD (K)

Penyusun :Stevy Liliana2009.04.0.0128

1BAB I PENDAHULUANEMPIEMA KANDUNG EMPEDUKomplikasi dari kolesistitis akutTerjadi pada 5-15% pasien kolesistitis akutPeningkatan insiden pada penderita diabetes dan penyakit aterosklerotikProgresi ke arah morbiditas pada pasien tua atau gangguan imunitas2BAB II TINJAUAN PUSTAKAAnatomi Kandung EmpeduKantung seperti buah pirPanjang 7-10 cm, kapasitas rata-rata 30-50 mLSelapis epitel kolumnar yang berlipat-lipatLapisan otot : sirkular, langitudinal, obliqVaskularisasi : arteri sistikusAliran vena : vena sistikus majorAliran limfatik : nodes pada leher kandung empeduPersarafan : nervus vagus dan cabang simpatetik yang melalui plexus celiac3

Anatomi Saluran Empedu4KOLESISTITIS AKUTDEFINISIReaksi inflamasi akut dinding kandung empeduDapat berupa : Kolesistitis akalkulus (tanpa batu) Kolesistitis kalkulus (dengan batu)Kandung empedu membesar dan teregang, berwarna merah terang sampai hijau kehitaman (karena ada perdarahan subserosa).FAKTOR RISIKO- Stasis cairan empedu- Infeksi kuman- Iskemia dinding kandung empedu5KOLESISTITIS AKUTPATOFISIOLOGIPenyebab masih belum diketahui secara pasti

Obstruksi batu pada duktus sistikus mempengaruhi Hartmann pouch inflamasi kandung empedu teregang gangguan aliran darah dan limfe iskemia dan nekrosis.(nyeri dan nyeri tekan abdominal).

Perubahan patologi : awalnya terjadi edema dan perdarahan subserosa pathcy mucosal nekrosis PMN fibrosis

Dapat sembuh spontan atau menjadi gangren dan perforasi

6

KOLESISTITIS AKUT7KOLESISTITIS AKUTMANIFESTASI KLINIS Nyeri abdomen kuadran kanan atas (Nyeri menjalar ke area scapula) Mual muntah Jaundice ringan Demam LeukositosisPEMERIKSAAN FISIK Kandung empedu dapat diraba (pada 1/3 pasien) Murphy sign positif Perkusi ringan pada daerah subkosta kanan peningkatan nyeri secara mencolok.8KOLESISTITIS AKUTDIAGNOSIS Riwayat yang khas dan pemeriksaan fisik TRIAS : 1. Nyeri akut kuadran kanan atas 2. Demam 3. Leukositosis (12000-15000 sel/mikroliter) Serum bilirubin sedikit meningkat Alkalin fosfatase sedikit meningkat Enzim amilase dapat meningkat9KOLESISTITIS AKUTPEMERIKSAAN PENUNJANG

BOF15% pasien gambaran radioopak10KOLESISTITIS AKUTPEMERIKSAAN PENUNJANG

USG, tampak :Cairan perikolestikPenebalan dinding kandung empedu lebih dari 4 mmBatu empedu (membantu penegakan diagnosa)11KOLESISTITIS AKUTPEMERIKSAAN PENUNJANGCT-Scan / MRISkintigrafiKOMPLIKASIEmpiema kandung empeduHidrops kandung empeduGangren dan perforasiFistula dan Ileus batu empedu12EMPIEMA KANDUNG EMPEDUKolesistitis Supuratif

Kondisi dimana kandung empedu teregang dan terisi pus.Mengarah pada abses intraluminal dari kandung empedu.EPIDEMIOLOGI Insiden 5-15% pada penderita kolesistitis akut>> suku Amerika IndianInsidensi meningkat pada penderita diabetes, penyakit aterosklerotik lanjut13EMPIEMA KANDUNG EMPEDUETIOLOGI>> disebabkan oleh : kolesistitis kalkulus akut yang tidak terobati dengan baik + kontaminasi bakteri

Organisme penyebab paling banyak :Escherichia coliKlebsiella pneumoniaeStreptococcus faecalisBakteri anaerob, bacteroides dan Clostridia species14EMPIEMA KANDUNG EMPEDU

15EMPIEMA KANDUNG EMPEDUMANIFESTASI KLINIS- Riwayat sama dengan pasien kolesistitis akut- Nyeri hebat kuadran kanan atas- Demam tinggi (> 39,4 oC)- MenggigilKaku

Pada pemeriksaan laboratorium didapati Leukositosis > 15000 sel/mikroliter16TERAPI1. Kolesistektomi (terapi utama)2. Antibiotik intravena Ampisilin, sepalosporin generasi 2 Pada kasus sepsis / perforasi disarankan penggunaan 3 antibiotik : aminoglikosida, ampisilin / sepalosporin, metronidazoleEMPIEMA KANDUNG EMPEDUPROGNOSISProgresi ke arah kematian tidak biasa terjadi, namun dapat terjadi pada pasien usia tua, pasien dengan gangguan imunitas atau dengan kondisi komorbid yang menyertai.17EMPIEMA KANDUNG EMPEDUKomplikasi Pasca KolesistektomiKomplikasi dini(atelektasis, gangguan paru lain, abses, perdarahan eksterna maupun interna, fistula biliaris-enterik, kebocoran empedu)Sindroma tunggal duktus sistikusKatarsis dan gastritis akibat garam empedu.18