R.Paru Lkkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/03/EMPIEMA... · Web viewNanah dipakai sebagi...

24
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN EMPIEMA PARU DI RUANG PENYAKIT PARU LAKI RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA Oleh : Subhan PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Transcript of R.Paru Lkkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/03/EMPIEMA... · Web viewNanah dipakai sebagi...

Page 1: R.Paru Lkkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/03/EMPIEMA... · Web viewNanah dipakai sebagi bahan pemeriksaan : Citologi, Bakteriologi, Jamur, Amoeba dan dilakukan pembiakan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN EMPIEMA PARU DI RUANG PENYAKIT PARU LAKI

RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA

Oleh :

Subhan

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERAN UNAIR

SURABAYA2003

Page 2: R.Paru Lkkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/03/EMPIEMA... · Web viewNanah dipakai sebagi bahan pemeriksaan : Citologi, Bakteriologi, Jamur, Amoeba dan dilakukan pembiakan

LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN EMPIEMA DI RUANG PARU LAKI RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA

Oleh :

Subhan

Pembimbing Akademik

Tintin Sukartini, S.Kp

Pembimbing Klinik

Supini, SKM

Page 3: R.Paru Lkkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/03/EMPIEMA... · Web viewNanah dipakai sebagi bahan pemeriksaan : Citologi, Bakteriologi, Jamur, Amoeba dan dilakukan pembiakan

EMPIEMA

A. Pengertian

Adalah kondisi dimana terdapatnya udara dan nanah dalam rongga pleura dengan yang

dapati timbul sebagai akibat traumatik maupun proses penyakit lainnya

B. Etiologi

1. Berasal dari Paru

Pneumonia

Abses Paru

Adanya Fistel pada paru

Bronchiektasis

TB

Infeksi fungidal paru

2. Infeksi Diluar Paru

Trauma dari tumor

Pembedahan otak

Thorakocentesis

Subdfrenic abces

Abses hati karena amuba

3. Bakteriologi

Staphilococcus Pyogenes,. Terjadi pada semua umur, sering pada anak

Streptococcus Pyogenes

Bakteri gram negatif

Bakteri anaerob

C. Patofisiologi

Akibat invasi kuman progekin ke pleura timbul keradangan akut yang diikuti dengan

pembentukan eksudat serous. Dengan makin banyaknya sel-sel PMN baik yang hidup

atau yang mati serta peningkatan kadar cairan menjadi keruh dan kental serta adanya

endapan fibrin akan membentuk kantong-kantong yang melokalisir nanah tersebut.

D. Gejala Klinis

Dibagi menjadi dua stadium yaitu :

1. Empiema akut

Gejala mirip dengan pneumonia yaitu panas tinggi, nyeri pleuritik, apabila stadium

Page 4: R.Paru Lkkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/03/EMPIEMA... · Web viewNanah dipakai sebagi bahan pemeriksaan : Citologi, Bakteriologi, Jamur, Amoeba dan dilakukan pembiakan

ini dibiarkan dalam beberapa minggu akan timbul toksemia, anemia, pada jaringan

tubuh. Jika nanah tidak segera dikeluarkan akan timbul fistel bronchopleura dan

empiema neccesitasis.

2. Empiema kronik

Batasan yang tegas antara akut dan kronis sukar ditentukan disebut kronis apabila

terjadi lebih dari 3 bulan. Penderita mengelub badannya lemah, kesehatan penderita

tampak mundur, pucat pada jari tubuh.

E. Diagnosis

Pemeriksaan Fisik

Adanya tanda cairan disertai pergerakan hemithoraks yang sakit berkurang. Terdengar

suara redup pada perkusi. Pada auskultasi suara nafas menurun sampai menghilang

disisi hemithorak yang sakit.

Foto Dada

Foto thoraks PA dan lateral didapatkan gambaran opacity yang menunjukkan adanya

cairan dengan atau tanpa kelainan paru. Bila terjadi fibrothoraks, trakea di mediastinum

tertarik ke sisi yang sakit dan juga tampak adanya penebalan.

Diagnosa pasti

Aspirasi pleura akan menunjukkan adanya nanah didalam rongga dada (pleura). Nanah

dipakai sebagi bahan pemeriksaan : Citologi, Bakteriologi, Jamur, Amoeba dan

dilakukan pembiakan terhadap kepekaan antibiotik.

Penatalaksanaan

Prinsip pengobatan pada empiema :

a. Pengosongan ronga pleura dari nanah

Aspirasi Sederhana

Dilakukan berulangkali dengan memakai jarum lubang besar. Cara ini cukup

baik untuk mengeluarkan sebagian besar pus dari empiema akut atau cairan

masih encer. Kerugian teknik seperti ini sering menimbulkan “pocketed”

empiema. USG dapat dipakai untuk menentukan lokasi dari pocket empiema.

Drainase Tertutup

Pemasangan “Tube Thoracostomy” = Closed Drainage (WSD)

Indikasi pemasangan darin ini apabila nanah sangat kental, nanh berbentuk

sudah dua minggu dan telah terjadi pyopneumathoraks. Pemasangan selang

jangan terlalu rendah, biasanya diafagma terangkat karena empiema. Pilihlah

selang yang cukup besar. Apabila tiga sampai 4 mingu tidak ada kemajuan

Page 5: R.Paru Lkkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/03/EMPIEMA... · Web viewNanah dipakai sebagi bahan pemeriksaan : Citologi, Bakteriologi, Jamur, Amoeba dan dilakukan pembiakan

harus ditempuh dengan cara lain seperti pada empiema kronis.

Drainase Terbuka (open drainage)

Tindakan ini dikerjakan pada empiema kronis dengan memotong sepenggal iga

untuk membuat “jendela”. Cara ini dipilih bila dekortikasi tidak dimungnkinkan

dan harus dikerjakan dalam kondisi betul-betul steril.

b. Pemberian antibiotika

Mengingat sebab kematian umumnya karena sepsis, maka pemberian antibiotik

memegang peranan yang penting. Antibiotik harus segera diberikan begitu diagnosa

diegakkan dan dosisnya harus adekuat. Pilihan antibiotik didasarkan pada hasil

pengecatan gram dari hapusan nanah. Pengobatan selanjutnya tergantung pada hasil

kultur dan tes kepekaan obat. Bila kuman penyebab belum jelas dapat dipakai

Benzil Penicillin dosis tinggi.

c. Penutupan rongga pleura

Empiema kronis gagal menunjukkan respon terhadap drainase selang, maka

dilakukan dekortikasi atau thorakoplasti. Jika tidak ditangani dengan baik akan

menambah lama rawat inap.

d. Pengobatan kausal

Tergantung penyebabnya misalnya amobiasis, TB, aktinomeicosis, diobati dengan

memberikan obat spesifik untuk masing-masing penyakit.

e. Pengobatan tambahan dan Fisioterapi

Dilakukan untuk memperbaiki keadaan umum

Komplikasi

Yang sering timbul adalah vistula Bronchopleura dan komplikasi lainnya. Yang

mungkin timbul misalnya syock, sepsis, kegagalan jantung, kongestif, dan otitis media.

F. Penatalaksanaan Keperawatan

1. Pengkajian Data Dasar

Riwayat/adanya faktor-faktor penunjang

Merokok, terpapar polusi udara yang berat, riwayat alergi pada keluarga

Riwayat yang dapat mencetuskan

Eksaserbasi seperti : Alergen (debu, serbuk kulit, serbuk sari, jamur)

Stress emosional, aktivitas fisik berlebihan

Page 6: R.Paru Lkkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/03/EMPIEMA... · Web viewNanah dipakai sebagi bahan pemeriksaan : Citologi, Bakteriologi, Jamur, Amoeba dan dilakukan pembiakan

Infeksi saluran nafas

Drop out pengobatan

Pemeriksaan Fisik

Manifestasi klasik dari PPOM

Peningkatan dispnea

Retraksi otot-ot\ot abdominal, menganngkat bahu saat inspirasi, pernafasan

cuping hidung (penggunaan otot aksesories pernafasan)

Penurunan bunyi nafas

Tachipnea, orthopnea

Gejala-gejala menetap pada proses penyakit dasar

ASMA

Batuk (produktif/non produktif)

Dada terasa seperti terikat

Mengi saat inspirasi dan ekspirasi (terdengar tanpa stetoskop)

Pernafasan cuping hidumng

Ketakutan dan diaphoresis

BRONCHITIS

Batuk produktif dan sputum warna putih, terjadi pada pagi hari (disebut

batuk perokok)

Makanan/Cairan

- Mual, muntah, anorkesia, penurunan BB menetap (empisema)

- Peningkatan BB menetap (oedema) pada bronchitis

- Turgor menurun

- Penurunan massa otot/lemak sub kutan (emfisema)

- Hepatomegali (bronchitis)

Higiene

Penurunan kemampuan ADL

Pernafasan

- Nafas pendek (disepnea sebagai keluhan menonjol pada emphisema)

- Episode sukar bernafas (asma)

- Rasa dada tertekan

- Batuk menetap dan produksi sputum daat banun tidur tiap hari, minimum

selama tiga bulan berturut-turut sedikitnya selama dua tahun

Page 7: R.Paru Lkkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/03/EMPIEMA... · Web viewNanah dipakai sebagi bahan pemeriksaan : Citologi, Bakteriologi, Jamur, Amoeba dan dilakukan pembiakan

- Sputum banyak sekali (pada bronchitis kronis)

- Riwayat pneumonia berulang, terpajan polusi pernafasan/zat kimia (rokok,

debu/asap, asbes, kain katun, serbuk gergaji)

- Defisiensi alfa – antitripsin (emphisema)

- Penggunaan otot bantu pernafasan

- Buny naffas : redup denga ekspirasi mengi (emfisema)

- Perkusi : Hipersonan (jebakan udara pada emfisema)

Bunyi pekak (konsolidasi, cairan)

- Kesulitan bicara kalimat / lebih dari 4 – 5 kata

- Pink buffer (warna kulit normal kalau frekuensi nafas cepat)

Seksualitas

Penuruan Libido

2. Diagnosa Keperawatan

A. Tidak efektif Bersihan Jalan nafas b.d bronchospasme, sekret kental

Tujuan : Bersihan Jalan nafas efektif

Secara verbal menyatakan kesulitan bernafas

Penggunaan otot bantu penafasan

Mengi, ronchi, cracles

Batuk (menetap) dengan/tanpa produksi sputum

Kriteria Hasil

- Bunyi nafas bersih

- Batuk efektif

- Mengi (-), Ronchii (-) Cracles (-)

INTERVENSI RASIONAL

Auskultasi bunyi nafas Derajad spasme broncus (dengan / tanpa

obstruksi saluran nafas) : ekspirasi

mengi, tidak ada bunyi nafas, bunyi

nafas redup

Kaji frekuensi pernafasan Prose infeksi akut (tachipnea)

Catat : Keluhan Dispnea,

keluhan lapar udara : Gelisah,

distres nafas, penggunaan otot

bantu pernafasan

Klien denga distres berat akan mencari

posisi yang paling mudah untuk

bernafas

Pertahankan lingkungan bebas Pencetus tipe reaksi alergi pernafasan

Page 8: R.Paru Lkkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/03/EMPIEMA... · Web viewNanah dipakai sebagi bahan pemeriksaan : Citologi, Bakteriologi, Jamur, Amoeba dan dilakukan pembiakan

polusi yang dapat mentriger episode akut

B. angguan Pertukaran Gas b.d Obstruksi Jalan Nafas sekunder terhadap

penumpukan sekret, Bronchospasme

Tujuan :

Pertukaran gas dapat dipertahankan

Data :

Dispnea, gelisah, ketidakmampuan mengeluarkan sekret, GDA (hipoksia),

Perubahan tanda vital, penurunan toleransi aktivitas

Kriteria Hasil :

- Perbaikan sirkulasi dan oksigenasi

- GDA dalam batas normal

- Tanda distress pernafasan tidak ada

INTERVENSI RASIONAL

Kaji frekuensi dan kedalaman

pernafasan, catat penggunaan

otot bantu pernafasan dan

ketidakmampuan bicara karena

sesak

Evaluasi derajad distress nafas dan

kronis atau tidaknya proses penyakit.

Bantu klien untuk mencari

posisi yang nenudahkan

bernafas, dengan kepala lebih

tinggi

Suplai O2 dapat diperbarui dalam

latihan nafas agar paru tidak kolaps.

Bantu klien untuk batuk efektif Batuk efektif membantu mengeluarkan

sputum sebagai sumber utama gangguan

pertukaran gas.

Auskultasi suara nafas Suara nafas redup oleh karena adanya

penurunan penurunan aliran udara/

konsolidasi. Mengni menunjukkan

adanya bronkospasme dan kracles

menunjukkan adanya cairan

C. Perubahan Nutrisi : Kurang dari Kebutuhan Tubuh b.d Sesak nafas,anoreksia,

mual, muntah, efek obat, kelemahan.

Tujuan : Status nutrisi dapat dipertahankan

Data : Penurunan B, Intke makanan dan minuman menurun,

Page 9: R.Paru Lkkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/03/EMPIEMA... · Web viewNanah dipakai sebagi bahan pemeriksaan : Citologi, Bakteriologi, Jamur, Amoeba dan dilakukan pembiakan

mengatakan tidak nafsu makan

Kriteria :

- BB tidak mengalami penurunan

- Intake makanan dan cairan adekuat

- Nafsu makan meningkat/baik

INTERVENSI RASIONAL

Obserasi intake dan output/8 jam. Jumlah

makanan dikonsumsi tiap hari dan

timbang BB tiap hari

Mengidentifikasi adanya

kemajuan/ penyimpanan dari

tujuan yang diharapkan

Ciptakan suasana yang menyenangkan,

lingkungan yang bebas dari bau selama

waktu makan :

- Lakukan perawatan mulut

sebelum dan setelah makan

- Bersihkan lingkungan

tempat penyajian makanan

- Hindari pengunaan

pengharum berbau menyengat

- Lakukan chest fisioterapi

dan nebulizer selambat-lambatnya satu

jam sebelum makan

- Sediakan tempat yang

tepat untuk membuang tissue/sekret

batuk

Bau-bauan dan pemandangan

yang tidak menyenangkan

selama waktu makan dapat

menyebabkan anoreksia.

Obat-obatan yang dberikan

segera seelah makan dapat

mencetuskan mual dan

muntah.

Page 10: R.Paru Lkkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/03/EMPIEMA... · Web viewNanah dipakai sebagi bahan pemeriksaan : Citologi, Bakteriologi, Jamur, Amoeba dan dilakukan pembiakan

TINJAUAN KASUS

1. PENGKAJIAN

Identitas Klien

Nama : Tn. S

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 52 tahun

Suku/bangsa : Jawa/Indonesia

Status marital : Kawin

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Dagang

Bahasa yang dig : Jawa

Alamat : Pesuwan Porong

Penanggungjawab

Nama : Ny. S

Hub. Dg klien : Istri

Pendidikan : -

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Pesuwan Porong

Alasan Masuk Rumah Sakit

Sesak nafas dan batuk sejak dua bulan yang lalu dan dirasakan makin lama makin

bertambah berat. Setelah periksa ke dokter dianjurkan untuk dirujuk ke RSUD Dr.

Soetomo surabaya

Keluhan Utama : Sesak Nafas

Klien mengeluh seak sejak 2 bulan yang lalu dan dirasakan makin hari makin memberat,

sesak dirasakan bertambah bila klien jalan sekitar 10 meter dan timbul nyeri pada dada

serta saat klien berbaring terlentang. Sessak dirasa berkurang bila klien duduk. Untuk

mengurangi rasa sesak klien hanya tidur dengan posisi duduk dan sulit tidur. Sesak yang

timbul dirasakannya menekan pada dada bagian bawah dan hingga membuat klien merasa

kepayahan untuk melakukan kegiatan sehingga klien hanya di tempat tidur dan jarang tidur

terlentang.

Riwayat Kesehatan Sebelumnya

Klien tidak pernah sakit berat sebelum ini. Hanya demam biasa dan sembuh setelah

Page 11: R.Paru Lkkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/03/EMPIEMA... · Web viewNanah dipakai sebagi bahan pemeriksaan : Citologi, Bakteriologi, Jamur, Amoeba dan dilakukan pembiakan

minum obat dari warung. Klien tidak pernah MRS sebelumnya, klien mengatakan tidak

pernah alergi obat / makanan tertentu. Klien sebelumnya biasa menggunakan rokok

sekitar 2 bungkus tiap harinya selama sekirat 35 tahun.

Riwayat Kesehatan Sekarang

Kien saat ini mengalami batuk-batuk ringam nulai 2 bulan yang lalu, gejala menjadi

lebih berat sekitar satu bulan. Awalnya klien berobat ke dokter swasta sebanyak dua

kali namun tidak sembuh. Satu bulan terakhir klien menjadi sesak dan rasa sesak

meningkat. Lalu klien berobat ke dokter dan karena pengobatan tidak sembuh

dianjrukan untuk dibawa ke RS.

Riwayat kesehatan keluarga

Klien mengatakan bahwa dalam keluarga tidak ada yang mengalami penyakit jantung,

asma, kening manis, gondok dam tidak ada yang mengalami sakit batuk-batuk selama

satu tahun terakhir.

Aktivitas Hidup Sehari-hari

Aktivitas Sehari-hari Sebelum MRS Saat MRS

Makan dan Minum

a. Pola Makan

b. Makanan disukai

c. Makanan Pantang

Minuman

a. Jenis minuman

b. Jumlah (24 jam)

c. Minuman disukai

3 X/hari satu porsi

nasi pecel

-

air putih

2000 cc

kopi

7 sendok

-

-

air putih

1500 cc

teh

Eliminasi

BAB

a. Frekuensi

b. Jumlah

c. Warna

d. Kelainan dan Bau

1 x/hari

normal

normal

normal

1 x/hari

normal

normal

normal

Page 12: R.Paru Lkkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/03/EMPIEMA... · Web viewNanah dipakai sebagi bahan pemeriksaan : Citologi, Bakteriologi, Jamur, Amoeba dan dilakukan pembiakan

BAK

a. Frekuensi

b. Banyak

c. Warna

d. Kelainan dan bau

KERINGAT

a. Banyaknya

b. Kelainan dan bau

8 – 10 X/hari

1500 cc

normal

normal

7-8 X/hari

1500 cc

normal

normal

Istirahat dan Tidur

ISTIRAHAT

Siang

Malam

Lain-lain

TIDUR

Siang

Malam

Kesulitan tidur

Cara mengatasi

2 jam

3 jam

5 jam

7 jam

tidak ada

9 jam

3 jam

3 jam

9 jam

sesak nafas

tidur dengan duduk

AKTIVITAS

Pekerjaan harian

Lama kerja

Perjalanan

Kendaraan

Dagang

7 jam

½ jam

sepeda motor

Tidak ada

-

-

-

KEBERSIHAN DIRI

Mandi

Gosok gigi

Cuci rambut

Potong kuku

Hambatan dalam PH

Mandiri

Mandiri

Mandiri

Mandiri

-

Di tempat tidur

Di tempat tidur

-

mandiri

Sesak nafas

REKREASI

a. Mendengarkan radio

b. Menonton televisi

c. Olah raga

d. Tempat hiburan

Tidak

4 jam

tidak pernah

tidak pernah

Tidak

Tidak

Tidak

Tidak

Psikososial

Klien menganggap penyakit yang dialami adalah ujian dari Tuhan dan akibat

Page 13: R.Paru Lkkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/03/EMPIEMA... · Web viewNanah dipakai sebagi bahan pemeriksaan : Citologi, Bakteriologi, Jamur, Amoeba dan dilakukan pembiakan

kecerobohan dirinya karena banyak merokok semasa muda. Klien mengatakan bahwa

ia sekarang sudah tua sehingga saatnya berhenti merokok.

Sosial

Klien selalu dijenguk oleh keluarga, tetangganya dan menyatakan biasa ikut

perkumpulan RT yang dilakukan di lingkungannnya.

Spiritual

Klien mengatakan ia idak shalat karena sekarang sedang mengalami sakit. Klien

mengatakan bahwa iaakan istirahat selama sakit.

Pemeriksaan Fisik

Umum

Kesadaran Composmentis, GCS = 15 Penampilan Kurus, TB 170 Cm BB 43 Kg,

TD = 120/80 mmHg, Nadi 92 X/mnt, RR 28 X/mnt, S : 37,2OC

Kepala

Bentuk oval, ukuran relatif proporsional dengan tubuh, kulit kepala lesi (-) tumor

(-)

Rambut

Lurus, tebal, hitam, dan bersih

Mata

Mampu menghitung jari dengan baik pada jarak 5 meter, icterus (-) conjungtiva

tidak anemis, pupil isokhor reflek baik +/+ posisi okular simetris, tidak

menggunakan kacamata.

Hidung

Simetris, sekret tidak ada, penciuman baik, tidak ditemukan polip/peradangan

mukosa.

Telinga

Pendengaran baik, posisi simetris, tidak ada serumen/cairan

Mulut dan Gigi

Bibir simetris, bau mulut tidak sedap, perdarahan gusi (-) halitosis (-), kerusakan

mukosa (-), Jumlah gigi 32 Caries (-) kebersihan gigi kurang, hiperemis tepi lidah

(-) fungsi pengecapan baik, peradanngan faring (-)

Leher

Pembesaran KGB (-) Pembesaran Thiroid (-) Peningkatan VJP (-), kaku kuduk (-)

Thoraks

Dada simetris, pergerakan simetris, retraksi intercostal (+)supralavicula (+),

Terpasang selang WSD pada ICS 4-5 midaxila dekstra, Keluaran (+)

Page 14: R.Paru Lkkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/03/EMPIEMA... · Web viewNanah dipakai sebagi bahan pemeriksaan : Citologi, Bakteriologi, Jamur, Amoeba dan dilakukan pembiakan

Vocal Fremitus kanan kiri dan depan belakang sama (merata)

Perkusi sonor simetris kanan kiri

Whezing (-) Ronchii (-)

Abdomen

Meteorismus (-) tidak teraba adanya massa distensi (+) BU 10 X/mnt, intensitas

lemah

Genital

Tidak ada keluhan berkemih

Ekstremitas

Simetris, deformitas (-), lessi (-) oedema (-) cyanosis (-)

Teraba keringat dingin pada akral

Integumen

Bersih, terdapat luka pemasangan drainage WSD pada thoraks

Palpasi lembab, turgor relatif elastis

Page 15: R.Paru Lkkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/03/EMPIEMA... · Web viewNanah dipakai sebagi bahan pemeriksaan : Citologi, Bakteriologi, Jamur, Amoeba dan dilakukan pembiakan

ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH

DS :

dada nyeri sebelah kiri bila untk

bernafas

DO :

Sering mengusap dada kiri

Perilaku distraksi

N : 92 X/mnt

T : 140/90 mmHg

Penumpukan Pus

Tekanan Intrapleural

Rangsang saraf nyeri

Gangguan rasa

Nyaman : Nyeri

DS :

Mengatakan nafsu makan menurun

dan terasa mual

DO :

Makan habis 6 – 7 sendok makan,

Turgor cukup, BB 49 Kg,TB 170 Cm

Sesak

Psikologis

Anoreksia

Mual

Nutrisi

2. PERENCANAAN

Diagnosa Keperawatan :

Gangguan rasa nyaman : nyeri b.d proses infeksi pada paru

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 X 24 jam nyeri berkurang dan klien dapat

beradaptasi dengan nyeri yang ada

Kriteria hasil :

Mengungkapkan rasa nyeri di dada kiri berkurang

Dapat bernafas tanpa rasa nyeri

Tanda vital dalam batas normal

Hasil laborat : Leukosit dalam batas normal

Tgl Intervensi Rasional

14/01 Pantau nadi dan tekanan darah

tiap 3 – 4 jam

Identifikasi kemajuan/penyimpangan

dari hasil yang diharapkan

Kaji tinkat nyeri dan kemampuan

adaptasi

Memantau tingkat nyeri dan respon

klien terhadap nyeri yang timbul

Berikan tindakan untuk

memberikan rasa

nyaman/menurangi nyeri

Berupa relaksasi, distraksi visual,

distraksi motorik, pengaturan posisi

Page 16: R.Paru Lkkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/03/EMPIEMA... · Web viewNanah dipakai sebagi bahan pemeriksaan : Citologi, Bakteriologi, Jamur, Amoeba dan dilakukan pembiakan

Kolaborasi : pemberian analgetik Mengontrol nyeri dan memblok jalan

rangsang nyeri

Konsultasi ke dokter bila nyeri

bertambah

Merupakan gejala yang berat yang

mungkin timbul

Diagnosa Keperawatan

Resiko Perubahan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia

Tujuan :

Dalam waktu 5 X 24 Jam nafsu makan klien meningkat

Kriteria hasil :

- Rasa mual berkurang /tidak ada

- Turgor meningkat

- Diit dari RS habis

Tgl Intervensi Rasional

14/01 Berikan penjelasan tentang

pentingnya makanan yang adekuat

dan bergizi

Meningkatkan pengetahuan dan

kepatuhan untuk menjalankan program

diet sesuai aturan

Dorong klien untuk makan diet

TKTP

Peningkatan pemenuhan kebutuhan dan

kebutuhan pertahanan tubuh

Anjurkan makan dalam prosi kecil

dan sering

Distensi abdomen akibat makanan

banyak mungkin menriger adanya nyeri

Pertahankan higiene mulut Akumulasi partikel makanan di mulut

menambah rasa ketidaknyamanan pada

mulut dan menurunkan nafsu makan

Kolaborasi dengan tim gizi untuk

mengganti bubur mulai makan

siang (14/02/02)

Meninkatkan kemampuan asupan sesuai

dengan kemampuan klien

Page 17: R.Paru Lkkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2017/03/EMPIEMA... · Web viewNanah dipakai sebagi bahan pemeriksaan : Citologi, Bakteriologi, Jamur, Amoeba dan dilakukan pembiakan

3. PELAKSANAAN

Tanggal Jam TINDAKAN KEPERAWATAN Paraf

14/02/02

Dx. I

08.00

09.00

09.45

10.00

13.00

13.15

14.00

Membersihkan lingkungan

Observasi tanda-tanda vital

Mengajarkan klien nafas dalam

Memberikan minuman hanggat

Melakukan injeksi Cefotaxim 3 X 1 gram IV

Menganjurkan untuk menghirup uap air panas

Observasi tanda vital

Mengganti cairan infus RL

14/02/02

Dx. 2

08.00

09.15

10.00

10.15

12.30

Memberikan penjelasan tentang pentingnya nutrisi

Observasi tanda vital TD 130/90mmHg N 90 X/mnt

Menganjurkan untuk makan sedikit tapi sering

Menyuruh klien untuk berkumur terlebih dahulu

sebelum dan sesudah makan

Membantu klien makan ; habis 12 sendok ( ½ porsi)