referat CALSPUR

download referat CALSPUR

of 25

Transcript of referat CALSPUR

  • 7/29/2019 referat CALSPUR

    1/25

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 LATAR BELAKANG

    Dalam kehidupan manusia sering ditemui penyakit degeneratif dan traumatik yang akan

    mempengaruhi produktivitas dan aktivitasnya. Salah satu penyakit yang menggangu aktivitas

    individu dalam kegiatan prodiktivitas terutama gangguan berjalan. Apabila terdapat suatu

    gangguan atau kelainan pada kaki, maka aktivitas sehari-hari akan terhambat. Kaki merupakan

    salah satu bagian tubuh terpenting. Kaki merupakan penopang berat badan dan beban yang

    paling besar baik saat berdiri, berjalan, ataupun saat berlari, dan menjadi alat transportasi yang

    penting dalan aktifitas sehari-hari. Terhambatnya aktivitas ini sering dikarenakan oleh rasa nyeri

    pada tumit yang datang secara tiba-tiba.

    Oleh sebab itu tumit dan telapak kaki berikut jari-jari kaki dilengkapi dengan jaringan-

    jaringan lunak yang merupakan bantalan penahan beban yang menekan pada landasan. Karena

    pemusatan beban pada kaki ini, maka bagian kaki cenderung mudah mengalami gangguan dan

    deformitas. Jika ada bagian dari kaki yang mengalami gangguan, otomatis mobilitas akan

    terganggu, sehingga aktifitas keseharian pun akan terganggu.

    Salah satu gangguan yang relatif sering terjadi pada kaki adalah calcaneus spur dan plantar fasciitis.Calcaneus spur adalah eksostosis (pertumbuhan tulang yang tidak semestinya) di daerah tubercalcanues, yang

    bentuknya seperti jalu ayam. Plantar fascitis adalah peradangan fasia plantaris dan otot-otot fleksor pendek kaki

    di perlekatannya pada calcaneus. Calcaneus spur sendiri bisa simtomatik dan asimtomatik, jadi yang

    menyebabkan nyeri bukan dari spur tapi karena adanya plantar fasciitis setempat.

    Keluhan utama akibat calcaneus spur adalah nyeri yang hebat pada waktu permulaan berdiri dan

    berjalan terutama pada pagi hari setelah bangun tidur atau istirahat/duduk lama, yang kemudian akan berkurang

    setelah berjalan beberapa langkah.

    Penanganan calcaneus spur terdiri dari operatif dan non operatif. Pada non operatif

    dilakukan dengan manipulasi biomechanical untuk kesalahan melangkah, lokal injeksi steroid

    dan peranan fisioterapi adalah mengurangi nyeri dengan menggunakan manual dan modalitas

    terapi.

    1

  • 7/29/2019 referat CALSPUR

    2/25

    1.2 RUMUSAN MASALAH

    1.2.1 Apa definisi dan klasifikasi calcaneal spur ?

    1.2.2 Bagaimana etiologi dan patofisiologi calcaneal spur ?

    1.2.3 Bagaimana diagnosis dan penatalaksanaan calcaneal spur ?

    1.3 TUJUAN

    1.3.1 Mengetahui definisi dan klasifikasi calcaneal spur

    1.3.2 Mengetahui etiologi dan patofisiologi calcaneal spur

    1.3.3 Mengetahui cara mendiagnosis dan penatalaksanaan calcaneal spur

    2

  • 7/29/2019 referat CALSPUR

    3/25

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2. 1. ANATOMI

    1) Struktur Tulang

    Kaki adalah suatu kesatuan unit yang kompleks dan terdiri dari 26 buah tulang yang

    dapat menyangga berat badan secara penuh saat berdiri dan mampu memindahkan tubuh

    pada semua keadaan tempat berpijak. Ke-26 tulang itu terdiri dari: 14 falang, 5 metatarsal

    dan 7 tarsal. Kaki dapat dibagi menjadi 3 segmen fungsional.

    a) Hindfoot (segmen posterior)

    Bagian ini terletak langsung dibawah os tibia dan berfungsi sebagai

    penyangganya. Terdiri dari:

    Talus yang terletak di apeks kaki dan merupakan bagian dari sendi

    pergelangan kaki

    Calcaneus yang terletak dibagian belakang dan kontak dengan tanah

    b) Midfoot (segmen tengah)

    Terdiri dari 5 tulang tarsal yaitu:

    3 cuneiforme : medial, intermedium dan lateral

    Cuboid

    Navikulare

    Ke-5 tulang tersebut membentuk persegi empat ireguler dengan dasar medial dan

    apeks lateral. 3 cuneiforme dan bagian anterior cuboid serta naviculare dan bagian

    belakang tulang cuboid membentuk suatu garis.

    c) Forefoot (segmen anterior)

    Bagian ini terdiri dari:

    5 metatarsal : I, II, III, IV, V

    14 falang. Dimana ibu jari kaki mempunyai 2 falang sedangkan setiap jari

    lainnya 3 falang

    3

  • 7/29/2019 referat CALSPUR

    4/25

    Anatomi Pedis Tampak Anterior

    Diunduh dari http://calcaneal spur 1.Tumblr.htm.pada tanggal 1 Maret 2013 pukul 17.00

    Anatomi Pedis Tampak Lateral

    Diunduh dari http://calcaneal spur 2.Tumblr.htm.pada tanggal 1 Maret 2013 pukul 17.00

    4

  • 7/29/2019 referat CALSPUR

    5/25

    2) Sendi dan Ligamen

    Tulang-tulang tersebut diatas membentuk persendian-persendian sebagai berikut:

    a. Artikulatio talocruralis

    Merupakan sendi antara tibia dan fibula dengan trachlea talus.

    Sendi ini distabilkan oleh ligamen-ligamen:

    Sisi medial

    Lig. Deltoid yang terdiri dari:

    Lig. tibionavikularis

    Lig. calcaneotibialis

    Lig. talotibialis anterior dan posterior

    Ligamen Sisi Medial

    Diunduh dari http://calcaneal spur 3.Tumblr.htm.pada tanggal 1 Maret 2013 pukul 17.00

    Sisi lateral:

    Lig. talofibularis anterior dan posterior

    Lig. calcaneofibularis

    Gerak sendi ini: Plantar fleksi

    Dorsofleksi

    Sedikit abduksi dan adduksi pergelangan kaki

    5

  • 7/29/2019 referat CALSPUR

    6/25

    Ligamen Sisi Lateral

    Diunduh dari http://calcaneal spur 4.Tumblr.htm.pada tanggal 1 Maret 2013 pukul 17.00

    b. Artikulatio talotarsalis

    Terdiri dari 2 buah sendi yang terpisah akan tetapi secara fisiologi keduanya

    merupakan 1 kesatuan, yaitu:

    Bagian belakang :

    Artikulatio talocalcanearis/subtalar

    Ligamen yang memperkuat adalah :

    Lig. talocalcanearis anterior

    Lig. talocalcanearis posterior

    Lig. talocalcanearis medial

    Lig. talocalcanearis lateral

    Bagian depan :

    Artikulatio talocalcaneonavicularis

    Ligamen yang memperkuat adalah :

    Lig. tibionavikularis

    6

  • 7/29/2019 referat CALSPUR

    7/25

    Lig. Calcaneonaviculare plantaris

    Lig. Bifurcatum : pars calcaneonavicularis (medial) dan pars

    calcaneocuboid (lateral) berbentuk huruf V

    Gerak sendi ini: Inversi pergelangan kaki

    Eversi pergelangan kaki

    c. Articulatio tarsotransversa (CHOPART)

    Disebut juga sendi midtarsal atau surgeons tarsal jointyang sering menjadi tempat

    amputasi kaki

    Terdiri dari 2 sendi, yaitu:

    Articulatio talonavicularis

    Articulatio calcaneocuboid, yang diperkuat oleh:

    Pars calcaneocuboid lig. bifurcati di medial

    Lig. calcaneocuboid dorsalis di sebelah dorsal

    Lig. calcaneocuboid di sebelah plantar

    Gerak sendi ini : Rotasi kaki sekeliling aksis

    Memperluas inversi dan eversi art.

    Talotarsalis

    d. Artikulatio tarsometatarsal (LISFRANC)

    Adalah sendi diantara basis os metatarsal I-V dengan permukaan sendi distal pada os

    cuneiformis I-III

    Rongga sendi ada 3 buah, yaitu:

    Diantara os metatarsal I dan cuneoformis I

    Diantara os metatarsal II dan III dengan cuneiformis II dan III

    Diantara os metatarsal IV dan V dengan cuboid

    Ligamentum pengikatnya adalah:

    Ligg. Tarsi plantaris

    Ligg. Tarsi dorsalis

    Ligg. Basium os metatarsal dorsalis, interosea dan plantaris

    7

  • 7/29/2019 referat CALSPUR

    8/25

    e. Articulatio metacarpofalangeal

    Ligamen pengikatnya adalah : lig. collateralia pada kedua sisi tiap sendi

    Gerak sendi ini: Fleksi-ekstensi sendi metacarpal

    Abduksi-adduksi sendi metacarpal

    f. Artculatio interfalangeal

    Ligamen pengikat: lig. colateral di sebelah plantar pedis

    Gerak sendi ini: Fleksi-ekstensi interfalang

    Abduksi-adduksi interfalang

    Sendi-sendi pada Pedis

    Diunduh dari http://calcaneal spur 5.Tumblr.htm.pada tanggal 1 Maret 2013 pukul 17.00

    3) Otot

    Otot-otot penggerak kaki dibagi menjadi 2, yaitu:

    a. Otot-otot ekstrinsik

    Adalah otot-otot yang berorigo dan bekerja di luar kaki. Otot-otot tersebut adalah

    otot-otot tungkai bawah, yaitu:

    M. gastrocnemius

    Otot ini berorigo pada condylus femoralis medialis dan lateralis dan berakhir

    sebagai tendon Achilles yang berinsersi di sisi posterior calcaneus.

    Berfungsi untuk:

    Plantarfleksi

    8

  • 7/29/2019 referat CALSPUR

    9/25

    Bersama dengan soleus, membantu supinasi sendi subtalar saat segmen

    anterior kaki menapak di tanah

    M. soleus

    Otot ini terletak dibawah gastrocnemius dan berorigo pada tibia dan fibula

    bagian atas, dibawah sendi lutut. Berakhir sebagai bagian dalam tendo Achilles.

    Berfungsi untuk : plantarfleksi

    Otot ekstrinsik yang lain dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:

    Kelompok lateral terdiri dari :

    M. peroneus longus dan brevis : berorigo pada sisi lateral fibula. Peroneus brevis

    berinsersi di basis metatarsal V sedangkan peroneus longus pada basis metatarsal

    I dan suneiformis medialis di permukaan plantar.

    Berfungsi untuk: eversi pergelangan kaki.

    Kelompok anterior terdiri dari:

    M. tibialis anterior: berorigo pada sisi lateral tibia dan berinsersi di

    cuneiformis medialis dan basis metatarsal I.

    Berfungsi untuk: inversi pergelangan kaki dan dorsofleksi pergelangan

    kaki

    M. ekstensor hallucis longus: berorigo pada permukaan anterior fibula

    dan membran interoseus dan berinsersi di atas falang distal ibu jari kaki.

    Berfungsi untuk: ektensi ibu jari kaki dan membantu dorsofleksi

    pergelangan kaki

    M. ekstensor digitorum longus: berorigo pada condylus tibia lateralis dan

    permukaan anterior fibula dan berakhir sebagai 4 tendon yang melekat

    disisi dorsal ke-4 jari-jari kaki. Di ujung tiap tendon terbagi tiga, 1

    berinsersi di atas falang tengah dan 2 lainnya berinsersi di atas falang

    distal.Berfungsi untuk: ekstensi jari-jari kaki dan bersama-sama dengan m.

    peroneus tertius, yang merupakan bagian dari ekstensor digirotum

    longus membantu dorsofleksi dan eversi pergelangan kaki.

    Kelompok medial terdiri dari:

    9

  • 7/29/2019 referat CALSPUR

    10/25

    M. tibialis posterior:berorigo pada tibia dan sisi posterior fibula dan

    berinsersi di tarsal dan metatarsal medial.

    Berfungsi untuk : inversi pergelangan kaki dan plantarfleksi

    M. fleksor hallucis longus: berorigo pada sisi lateral fibula dan tibia,

    berinsersi di falang distal ibu jari kaki.

    Berfungsi untuk : fleksi falang distal ibu jari kaki

    M. fleksor digitorum longus: berorigo pada sisi posterior tibia dan

    berinsersi di sisi lateral falang distal ke-4 jari kaki.

    Berfungsi untuk : fleksi jari-jari kaki

    b. Otot-otot intrinsik

    Adalah otot-otot yang berorigo dan berinsersi pada kaki. Otot-otot tersebut adalah

    otot-otot kaki. Otot-otot ini tidak dapat diperiksa secara individual dan untuk

    detailnya, dapat merujuk ke buku-buku anatomi. Yang termasuk otot-otot intrinsik

    yaitu :

    Lapis I

    M. Abduktor digiti kuinti

    M. abduktor hallucis

    M. Fleksor digitorum brevis

    Lapis II

    M. Kuadratus plantaris

    Mm. Lumbricales

    Lapis III

    M. Adduktor hallucis kaput transversal dan oblik

    M. Fleksor hallucis brevis

    M. Fleksor digiti kuinti brevis

    Lapis IV

    Mm. Interosseus plantaris dan dorsalis

    10

  • 7/29/2019 referat CALSPUR

    11/25

    Otot Pedis Tampak Superfisial dan Intermediet

    Diunduh dari http://calcaneal spur 6.Tumblr.htm.pada tanggal 1 Maret 2013 pukul 17.00

    Otot Pedis Tampak Bagian Dalam

    Diunduh dari http://calcaneal spur 7.Tumblr.htm.pada tanggal 1 Maret 2013 pukul 17.00

    11

  • 7/29/2019 referat CALSPUR

    12/25

    4) Fascia

    Fascia plantaris merupakan sebuah ligamentous/jaringan ikat yang kuat yang yang

    menghubungakan dua tulang di bawah kaki yang membentuk lengkungan (arkus),

    melekat atau berorigo pada bagian medial tubercalcaneum dan menyebar ke anterior dan

    bergabung atau berinsersio dengan ligamen-ligamen dari sendi metatarsophalangeal I-V.

    Fascia plantaris memiliki dua fungsi, yaitu fungsi statis arkus longitudinal medial dan

    secara dinamis mengembalikan arcus dan membantu mengkonfigurasikan kaki saat

    berjalan.

    Fascia Plantaris

    Diunduh dari http://calcaneal spur 8.Tumblr.htm.pada tanggal 1 Maret 2013 pukul 17.00

    Fungsi utama dari fascia plantaris adalah untuk menstabilkan arcus longitudinal

    pada kaki, yang bekerja seperti pegas. Untuk menahan tekanan ke dasar/landasan tumit

    dan telapak kaki berikut jari-jari kaki, dilengkapi dengan jaringan-jaringan lunak yang

    merupakan bantalan penahan beban yang menekan pada landasan berupa bursa

    subcalcaneus dan heel pad dari jaringan lemak yang tebal.

    Secara normal, beban tubuh sewaktu berdiri jatuh lurus ke talus dan kemudian

    dibagi ke calcaneus, ke anterior medial dan ke anterior lateral, sehingga terlihat cetakan

    kaki dimana sisi medial tidak terlihat. Bila diumpamakan berat yang membebani talus

    adalah 6 kg makan beban yang jatuh ke calcaneus 3 kg, ke anterior media 2 kg, dan ke

    anterior lateral 1 kg.

    12

  • 7/29/2019 referat CALSPUR

    13/25

    Pada kondisi tertentu dimana beban dari tibia ke talus menyebabkan talus

    cenderung bergeser ke anterior dan ke medial di atas calcaneus, maka calcaneus akan

    terputar ke posterior dan ke lateral atau tidak pada posisinya. Keadaan ini membuat arcus

    longitudinal akan memanjang sehingga fascia plantaris akan bertambah tegang. Hal ini

    membuat tarikan di periosteum juga meningkat. Dengan adanya rotasi calcaneus ke

    posterior, naviculare akan turun oleh tarikan ligamen calcaneonaviculare. Dengan adanya

    tarikan calcaneus ke lateral (calcaneus valgus) pada awalnya akan mengakibatkan terjadi

    peregangan pada ligamen colateral medial, apabila keadaan ini berlanjut akan

    mengakibatkan pula peregangan pada ligamen talocalcaneal. Ketegangan pada tendon

    Achilles turut memberikan tekanan pada fascia plantaris dan ini sering dihubungkan

    dengan nyeri tumit.

    2. 2. DEFINISI

    Diunduh dari http://http://sportspodi.users37.interdns.co.uk/blog/wp-content//plantarinjury/spurs-x2.jpg.

    pada tanggal 1 Maret 2013 pukul 17.00

    Calcaneus spur adalah eksostosis (pertumbuhan tulang yang tidak semestinya) di daerah

    tuber calcaneus, yang bentuknya seperti jalu ayam. Plantar fascitis adalah peradangan fasia

    13

  • 7/29/2019 referat CALSPUR

    14/25

    plantaris atau aponeurosis di perlekatannya pada calcaneus. Calcaneus spur sendiri bisa

    simtomatik dan asimtomatik, jadi yang menyebabkan nyeri bukan dari spur tapi karena adanya

    plantar fasciitis setempat, sehingga nyeri pada calcaneus spur disebut juga sindroma calcaneus

    spur. Calcaneus spur dan plantar fasciitis adalah dua hal yang berbeda tetapi merupakan satu

    kesatuan sebab akibat yang mempunyai gejala yang sama. Plantar fasciitis bisa mengakibatkan

    calcaneus spur dan calcaneus spur bisa mengakibatkan plantar fasciitis.

    2. 3. EPIDEMOLOGI

    Calcaneus spur bisa terjadi pada semua usia terutama pada usia pertengahan dan usia

    lanjut. Pada usia-usia ini lebih beresiko oleh karena faktor-faktor seperti pekerjaan atau aktivitas

    yang lebih banyak berdiri atau berjalan, obesitas, kehamilan, diabetes militus, aktivitas fisik yang

    berlebihan seperti pada atlit, penggunaan sepatu yang kurang tepat. Calcaneus spur sering terjadi

    pada usia pertengahan dan pemuda atau atlit 40% pada laki-laki.

    Kondisi calcaneus spur di Amerika Serikat mencapai 11% dari populasi, tetapi calcaneus

    spur tidak selau disebabkan oleh terjadinya fasitis plantaris. Gejala yang timbul pada satu kaki

    biasanya terjadi 20-30% pasien dengan pasitis plantaris.

    Calcaneus spur dan plantar fasciitis adalah dua hal yang berbeda tetapi merupakan satu

    kesatuan sebab akibat yang saling berhubungan. Calcaneus spur terjadi pada lebih dari 50%

    orang berusia diatas 50 tahun, dengan atau tanpa keluhan nyeri. Mayoritas penderita calcaneus

    spur yang disertai keluhan nyeri (atau terjadi plantarfasciitis) adalah pada wanita, terutama yang

    berusia 40-60 tahun. Sementara itu, lebih dari 50% pasien plantar fasciitis mempunyai calcaneus

    spur.

    2. 4. ETIOLOGI

    14

  • 7/29/2019 referat CALSPUR

    15/25

    Calcaneus spur/plantar fasciitis biasanya berhubungan dengan sindroma over used.

    Sebab-sebab yang mungkin bisa menimbulkan (prediposisi) calcaneus spur/plantar fasciitis

    adalah :

    Gerakan yang abnormal pada sendi dari waktu ke waktu dapat menyebabkanspur.

    Ketegangan yang berlebihan pada fascia palntaris tulang calcaneus dapat

    menyebabkan spur (seperti dalam kasus plantar fasciitis, plantar fasia menjadi meradang

    karena stres yang berlebihan dan dapat menyebabkan calcaneal spur). Peregangan fasia

    plantar sering terjadi karena over-pronasi (flat foot), tetapi orang-orang dengan

    lengkungan yang sangat tinggi juga dapat menyebabkan calcaneal spur.

    Trauma, baik yang parah dan berulang (every day wear and tear), dapat menyebabkan

    calcaneal spur.

    Penyakit seperti osteomielitis dan Charcot footbisa menyebabkan calcaneal spur.

    Arthritis dan infalamasi yang luas dapat menyebabkan calcaneal spur.

    Faktor resiko calcaneal spur:

    Orang yang overweightatau obesitas

    Orang tua

    Wanita

    Pemakain sepatu yang tidak tepat

    2. 5. PATOFISIOLOGI

    Patofisiologi calcaneal spur masih belum begitu jelas. Beberapa hipotesis menjelaskan

    terjadinya calcaneal spur. Longitudinal traction hypothesis menyebutkan bahwa adanya traksi

    yang berulang-ulang pada insersi fascia plantaris di tulang kalkaneus menyebabkan terjadinya

    inflamasi dan osifikasi reaktif. Bukti yang mendukung hipotesis ini berdasarkan penelitian yang

    menyebutkan bahwa ketegangan fascia plantaris akan meningkat jika kelengkungan telapak kaki

    bagian medial rendah (flat foot), hal ini akan menyebabkan nyeri pada tumit (heel pain). Namun

    15

  • 7/29/2019 referat CALSPUR

    16/25

    validitas dari hipotesis ini masih dipertanyakan, karena beberapa penelitian lain menunjukkan

    bahwa : 1.) sebagian besarspurberada pada bagian dalam fascia plantaris (khususnya pada

    insersi m. fleksor digitorum brevis, m. quadratus plantar, dan m. abduktor hallucis, juga berada

    di dalam fibrokartilago dan jaringan ikat longgar), 2.) analisis histologis pada plantar fascia yang

    dieksisi tidak menujukkan adanya tanda-tanda inflamasi, 3.) trabekula tulang dari spur tidak

    sejajar dengan arah dari traksi fascia plantaris, 4.)spuryang telah dieksisi dapat terjadi kembali

    pada pasien yang fascia plantarisnya telah dilepas dengan operasi.

    Adanya penguluran yang berulang-ulang dari fasia plantaris atau aponeurosis akan

    menyebabkan kerobekan mikroskopis jaringan yang disertai tarikan periosteum dari tulang

    (calcaneus), sehingga daerah subperiosteum akan bertambah lebar. Kemudian terjadi peradangan

    subperiosteum yang juga menyebabkan nyeri. Setelah itu akan terjadi pembentukan jaringan

    fibrous yang akan memicu penumpukan kalsium di subperiosteum, dan selanjutnya terbentuk

    spur. Pada pemulaannya, nyeri kemungkinan disebabkan oleh peradangan dari jaringan

    tendofascioperoeosteal, pada stadium lanjut nyeri disebabkan oleh spur yang memicu

    peradangan tendofascio plantaris

    Hipotesis lain diajukan oleh Kumai dan Benjamin, yang disebut vertical compression

    hypothesis. Hipotesis ini menyebutkan bahwa calcaneal spur dapat terjadi akibat kompresi yang

    berulang-ulang dibanding akibat suatu traksi. Calcaneal spur adalah suatu jaringan fibrokartilago

    yang tumbuh berlebihan akibat stress fraktur pada kalkaneus, dengan tujuan melindungi

    kalkaneus dari suatu retakan. Hipotesis ini didukung oleh penelitian yang menujukkan bahwa

    calcaneal spur lebih sering terjadi pada orang yang obesitas dan pada orang yang mengalami

    penurunan elastisitas lapisan lemak di telapak kaki, contohnya pada orang tua. Selain itu, analisis

    histologis juga menujukkan bahwa trabekula dari spurmengarah secara vertical, membuktikan

    bahwa adanya stres yang menyebabkan terjadinya spur berasal dari beban yang vertikal.

    2. 6. GAMBARAN KLINIS

    Pasien dengan calcaneal spur belum tentu merasa bermasalah dengan kakinya. Bahkan

    sangat mungkin tidak merasakan keluhan apapun meski sudah terbentuk spur di tulang tumitnya.

    16

  • 7/29/2019 referat CALSPUR

    17/25

    Calcaneus spur sebenarnya tidak menimbulkan keluhan, tetapi keluhan akan timbul jika terjadi

    plantar fasciitis.

    Tanda dan gejala calcaneus spur/plantar fasciitis cukup khas, yaitu ditandai dengan nyeri

    yang hebat pada saat permulaan berdiri dan berjalan terutama pada pagi hari setelah bangun tidur

    atau setelah istirahat/duduk lama, kemudian akan berkurang apabila berjalan beberapa langkah,

    tetapi nyeri akan muncul kembali bila berjalan berlebihan. Menapakkan kaki pertama kali setelah

    bangun tidur yang seringkali membangkitkan nyeri tumitnya. Hal ini merupakan pertanda khas

    pada kasus calcaneal spur.

    Nyeri terjadi pada perlekatan fasia plantaris dan akan bertambah bila jari kaki digerakkan

    pasif ke arah dorsi fleksi. Tenderness (nyeri tekan) lokal pada perlekatan fasia plantaris yaitu di

    tuber calcaneus sisi antero-medial. Kadang-kadang pasien mengeluh nyeri yang menyebar

    sampai pada arkus kaki.

    Pada beberapa kasus, keluhan nyeri juga sering muncul setelah duduk atau berbaring

    lama. Keluhan juga bisa muncul setelah kaki menapak ke lantai lagi setelah lama tidak menapak.

    Seiring berjalannya waktu, rasa sakit ini bisa reda pada siang hari. Intensitas rasa sakit bervariasi,

    bisa ringan sampai berat. Rasa nyeri ini tentu saja sangat berpengaruh terhadap kehidupan

    penderitanya. Selain tidak leluasa melakukan aktifitas, gerakan tubuh pun jadi terbatas karena

    calcaneal spur. Keluhan lain juga berupa kaki terasa lelah dan tidak nyaman, kadang berjalan

    dengan pincang. Pada beberapa kasus timbul nyeri pada daerah betis dan terjadi kram. Karena

    seringkali muncul tanpa gejala, para penderita tidak tahu jika dirinya terkena penyakit ini.

    2. 7. DIAGNOSA

    ANAMNESA

    Pasien datang dengan keluhan pada pagi hari sering merasakan nyeri dibagian tumit

    setelah melangkah beberapa kali. Tetapi pada siang hari keluhan ini dirasakan agak berkurang

    17

  • 7/29/2019 referat CALSPUR

    18/25

    bahkan pada waktu malam hari keluhan ini tidak dirasakan lagi. Tetapi keluhan ini terkadang

    kembali dirasakan apabila terlalu banyak melakukan aktivitas berjalan atau berdiri.

    Pemanasan atau peregangan otot terlebih dahulu sangat penting dilakukan oleh para

    olahragawan atau pekerja berat, karena kurangnya pemanasan atau peregangan otot bisa memicu

    timbulnya keluhan ini.

    Tanyakan pada pasien mengenai keluhan yang di derita dan mencari titik-titik nyeri/kaku

    di kaki pasien. Ini dapat membantu untuk menyingkirkan penyebab-penyebab lain nyeri tumit

    kaki, seperti Tendinitis, Arthritis, iritasi saraf atau adanya suatu kista ataupun Kalkaneus Spur

    (Heel Spur) yang pada beberapa dekade terakhir sering dianggap menjadi penyebab utama nyeri

    pada tumit kaki. Lokasi Nyeri ini biasanya bisa timbul didepan atau dibawah tumit. Tetapi bisa

    juga terdapat dibawah kaki dimana letak fascia tersebut berada.

    Rasa nyeri ini bisa berlangsung beberapa bulan atau bisa menjadi permanen. Terkadang

    gejala ini bisa timbul dan hilang setelah beberapa bulan atau beberapa tahun kemudian.

    PEMERIKSAAN FISIK

    Secara inspeksi, pada pasien disertai plantar fascitis yang telah lanjut maka penderita cara

    berjalannya berubah karena telapak kaki terjadi nyeri yang hebat, sehingga beban tubuh hanya

    ditumpu pada ujung telapak kaki (jinjit).

    Pada umumnya pasien mulai berjalan jinjit karena nyeri tumit namun dengan berjalan

    (jinjit) atau dengan kaki bagian depan menyebabkan ketegangan pada plantar fascia yang lebih

    menarik tumit dan bisa membuat kondisi ini semakin memburuk.

    Secara palpasi, terdapat nyeri tekan pada perlekatan fasia plantaris yaitu di tuber

    calcaneus sisi antero-medial. Nyeri terjadi pada perlekatan fasia plantaris dan akan bertambah

    bila jari kaki digerakkan pasif ke arah dorsi fleksi. Nyeri juga bertambah jika kaki atau ibu jari

    pada posisi fleksi atau ekstensi.

    Pasien dengan posisi tidur dan rileks dengan kaki terlentang kemudian tangan kiri kita

    menyanggah kaki penderita dan tangan kanan melakukan palpasi dengan ibu jari menekan pada

    plantar fascianya. Jika penderita mengalami sakit maka kemungkinan pasien ini menderita

    plantar fascitis.

    18

  • 7/29/2019 referat CALSPUR

    19/25

    Nyeri Tekan pada Tumit

    Diunduh dari http://www.ismc.co.id/artikel/2012-09-13-04-05-03 /.jpg.

    pada tanggal 1 Maret 2013 pukul 17.00

    PEMERIKSAAN PENUNJANG

    A. Foto Rotgen

    Cara untuk mendeteksi kondisi ini dengan melakukan pemeriksaan foto rontgen pada

    pedis secara AP dan lateral. Hasil pemeriksaan akan tampak jelas pada foto lateral. Hasil fotomenunjukkan seberapa besarspuryang sudah tumbuh. Akan tetapi, besarnya spuryang tumbuh

    tidak ada hubungannya dengan nyeri. Misalnya, spur di kaki kiri lebih besar daripada kaki

    kanan. Tapi, kaki kanan lebih terasa nyeri dibanding kaki kiri. Foto rotgen ini awalnya untuk

    memastikan ada tidaknya Calcaneous spur. Pada penderita plantar fascitis dengan calcaneous

    sering tebal pada bagian fascianya dua kali dari normal.

    19

    http://www.ismc.co.id/artikel/2012-09-13-04-05-03/.jpghttp://www.ismc.co.id/artikel/2012-09-13-04-05-03/.jpg
  • 7/29/2019 referat CALSPUR

    20/25

    Gambaran Foto Rontgen Pedis Lateral, A : tulang kalkaneus normal, B : terdapatplantar

    calcaneal spur

    Diunduh dari http:// wordpress.com/category/referat/rehabilitasi-medis /plantarinjury/.jpg.

    pada tanggal 1 Maret 2013 pukul 17.00

    B. Bone Scan

    Pada pemerikasaan ini dapat dilihat adanya peningkatan aliran darah pada perlekatan

    pada fascia dengan tumit.Terutama apabila penderita merasakan nyeri yang sangat hebat.

    Apabila hasilnya positif : Apabila hasilnya negative :

    - Stress fraktur Kerusakan saraf

    - Infeksi luka bedah Plantar fascitis

    Jadi pada penderita plantar fascitis tidak terjadi peningkatan aliran darah pada perlekatan

    fascia dengan tumit. Hasil bone scan positif akan menunjukkan peningkatan penyerapan

    radioisotop dan muncul sebagai daerah gelap di tulang

    C. MRI (Magnetic Resonance Imaging)

    Pada pemeriksaan ini dapat dilihat adanya plantar fascitis dengan calcaneus spur.

    20

  • 7/29/2019 referat CALSPUR

    21/25

  • 7/29/2019 referat CALSPUR

    22/25

    B.Bone Scan

    Pada pemerikasaan ini dapat dilihat adanya peningkatan aliran darah pada perlekatan pada fasciadengan tumit.Terutama apabila penderita merasakan nyeri yang sangat hebat.

    Apabila hasilnya positif : Apabila hasilnya negative :

    - Stress fraktur Kerusakan saraf

    - Infeksi luka bedah Plantar fascitis

    Jadi pada penderita plantar fascitis tidak terjadi peningkatan aliran darah pada perlekatan fasciadengan tumit.

    C. MRI (Magnetic Resonance Imaging)

    Pada pemeriksaan ini dapat dilihat adanya plantar fascitis dengan calcaneus spur.

    2. 8. DIAGNOSIS BANDING

    Beberapa diagnosa banding untuk nyeri pada calcaneus spur adalahsebagai berikut:

    Kondisi Karakteristik

    NeurologicAbductor digiti quinti nerveentrapment

    Rasa terbakar di bantalan tumit

    22

    http://bimaariotejo.files.wordpress.com/2010/04/71.jpg
  • 7/29/2019 referat CALSPUR

    23/25

  • 7/29/2019 referat CALSPUR

    24/25

    Kondisi Karakteristik

    Osteomalacia Nyeri tulang diffusa dan kelemahan pada otot

    Tumors (jarang) Deep bone pain, night pain, constitutionalsymptoms

    Vascular insufficiency Pain in muscle groups that is reproducible withexertion, abnormal vascular examination

    2. 9. PENATALAKSANAAN

    2. 10. PROGNOSIS

    BAB IIIPENUTUP

    24

  • 7/29/2019 referat CALSPUR

    25/25